TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa Klero Tahun 2005 ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah

  

TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA

TERHADAP KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK

(Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa Klero Tahun 2005 )

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah

111 02 001

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIICAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

2006 Dr. Mansur, M.Ag. Posen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga NOTA PEMBIMBING Lamp: eksemplar Hal Naskah Skripsi Sdr. Rofiqoh N1M : 11102001

  Kepada Yth ketua

  STAIN Salatiga di- Salatiga

  Assalamu 'alaikum vtr. wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Rofiqoh

  NIM : 11102001 Jurusan/Program Studi: Tarbiyah/PAI Judul . TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA

  TERHADAP KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masvarakat Ponco! Desa Klero Tahun 2005).

  Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut segera dimunaqosahkan. Demikian atas pehatiannya kami ucapkan banyak terimakasih

  Wassalamu 'alaikum vtr. wh.

  Salatiga, Mei 2006

  DEPARTEM EN A G A M A Rl SEKO LAH T IN G G I A G A M A ISLA M NEGERI (S T A IN ) S A L A T IG A

  Jl. Stailion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 S o la tia 50721 Website : E-mail:

  

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : ROFIQOH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 02 001 yang

  t i n g k a t p e n c h a s i l a n o r a n g t u a pe n g a r u h n y a t e r h a d a p berjudul : "

KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa

Kicro Tahun 2005".

  Telah diniunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Rabu, 12 Juli

  2006 M

  16 Jumadil Akhir 1427 H

  yang bertepatan dengan tanggal dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Umu Tarbiyah.

  12 Juli 2006 M Salatiga,

  16 Jumai il Akhir 1427

  NIP. 150 267 027

  

iii

  IIALAM AN PER SE M BA H A N

  1. Bapak Slamet Nuromi dan Ibu Nadliroh (orang Tua) 2. Bapak La Ode Ondo (aim) dan Ibu Wa Ode Siti Sariru (aim).

  3. Suamiku Ir. Bachrun Kaloesa, SE. MBA.

  4. Anakku tercinta La Ode Muhammad Yusuf.

  5. Kakakku Juyanah, Sumaryono, Zunlianah, Surono.

  6. Adikku Azizah, Agus Salim, Angga, Putri, Umayyah, Anikmah.

  7. Teman-temanku angkatan 2002

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur penulis punjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, taufiq dan hidayah-Nyalah skripsi ini bisa felesai. salawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan pewaris risalahnya.

  Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari banyak pihak, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, mereka itu antara lain:

  1. Drs. Badwan, M.Ag, selaku ketua Sekolah Tinggi Agarna Islam Negeri STAIN Salatiga.

  2. Drs. Miftahuddin, M. Ag, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam PAI STAIN Salatiga.

  3. DR. Mansur, M. Ag, Selaku dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dan pangarahan.

  4. Ir. Sutamo, selaku kepala desa klero, Kecamatan Tengaran yang telah membantu dal am pengumpula data-data.

  5. Ir. Bachrun Kaloesa, SE, M. BA yang selalu memberi motivasi hidup saya dan dan mengoreksi tulisan skripsi ini.

  6. Bapak, ibu, kakak dan adik yang telah memberikan spirit serta motivasi baik moril maupun meteriel serta do'a restunya.

  7. Segenap Dosen dan karyawan STAIN Salatiga yang selama ini memberikan ilmu dan pelayanannya.

8. Semua sahabatku angkatan 2002 yang telah memberikan semangat kepada penulis.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempuma, dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis dan kurangnya bahan bacaan yang berhubungan judul skripsi ini. Oleh karena ilu, kritik dan saran yang konstruktif penulis harapkan demi kesempumaan skripsi ini. Semoga skripsi dapat bermanfaat serta dapat menambah wawasan keilmuan, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca budiman.

  Salatiga, 27 Mei 2006 Penulis

  N IM .lll 020 01

  DAFTAR ISI

  

  

   DAFTAR ISI....................................................................................................... viii -

  

  

  

  

  

  

  

  2. Faktor yang melatar belakangi orang tua menyekolahkan anak...25

  3. Komitmen menyekolahkan anak sebagai tanggung jawab orang

  

  

  

  

  

   DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAIWLIIAN A. I .atar Belakang Masalah Kehidupan umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia khususnya

  dan manusia Indonesia pada umumnya harus dipersiapkan melalui pendidikan 1 Tanpa pendidikan, maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak akan berbeda

  m u la h

  dengan generasi manusia masa lampau bahkan mungkin saja lebih rendah atau lebih jelek kualitasnya.2 * Oleh karena itu menurut John Dewey, pendidikan

  so c ia l c o n tin u ity o f life .

  diartikan sebagai Ada juga yang mengartikan bahwa

  it m ore n a rro w ly a s tra n sm issio n fr o m so m e p erso n s to o th ers

  pendidikan adalah

  

o f th e sk ills, the a rts a n d th e sc ie n c e s / Pada umumnya sistem pendidikan

  nasional dewasa ini dihadapkan berbagai tantangan, baik tantangan internal (nasional) dan tantangan ekstemal (giobalisasi).4 *

  Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, dalam menentukan langkah ke mana ia tuju, termasuk dalam melanjutkan studi atau melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya banyak bergantung kepada anda bapaknya atau orang tuanya. Anak beium dapat mandiri dalam banyak hal terutama dalam memilih studi lanjut atau sekolah yang akan dipilih, karena semua itu membutuhkan biaya atau keuangan.1 Oleh karena itu orang tua harus bertanggung jawab mendidik dan

  1 Azwar Anas, “Peran Tenaga Akademik dalam Pengembangan PTIS, dalam Azwar Anas

(ed ), Kompetensi Perguntan Jinggi Islam Swasta dalam Pemhangunan Jangku Panjang Id hap

Kedtta, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1993, him. xiii.

  

"Mansur, Dtskursus Pendidikan Islam, Global Pustaka Utama, Yogyakarta, 2001, I.

'Kingsley Price, Educational and Philosophical Thought. Allyn And Bacon, USA, 1965,

him. 109. Adapun Kant mengartikan pendidikan sebagai care, discipline and instruction. Lihat

  /bid. him 377.

  'Mastuhu, Menata (Hang Pennkiran Sistem Pendidikan Nasional dalam A bad 21, Safiria Insania Press, Yogyakarta, 2003, him 31 Ibid., him 91

  

1 memperhatikan pendidikan anaknya, termasuk mempunyai komitmen dalam menyekolahkan anak. Orang tua bertanggung jawab terhadap anak ketika akal pikiran anak belum sempuma untuk memelihara fitrahnya sampai anak mampu menemukan dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.6

  Demikian juga komitmen menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero sangat erat kaitannya dengan penghasilan yang mereka peroleh, bahkan dapat dikatakan penghasilan orang tua tnerupakan pendukung utama terhadap komitmen mereka dalam menyekolahkan anak. Penghasilan orang tua adalah sangat potensial sebab pendidikan anak di sekolah akan membutuhkan biaya tidak sedikit, sehingga hal itu merupakan sesuatu yang dijadikan pertimbangan bagi mereka. Apabila orang tua tidak memberikan bimbingan termasuk tidak mempunyai komitmen menyekolahkan anaknya, berarti anak akan kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan. Jadi orang tua sangat berpengaruh terhadap anak dalam kesempatan memperoleh pendidikan di sekolah.

  Dengan demikian komitmen menyekolahkan anak itu sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi atau penghasilan dari orang tua. Oleh karena itu, penghasilan orang tua dapat dijadikan sebagai kerangka dasar tetjadinya komitmen menyekolahkan anak.

  Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik untuk meneliti masyarakat Poncol desa Klero mengenai penghasilan orang tua pengaruhnya terhadap komitmen menyekolahkan anak. Dengan demikian kami mengadakan

  6Mansur, Sejarah Sarekai Islam dan Pendidikan Bang.sa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2004, him. 61. penelitian dengan judul: TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KOMI 1 MEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa Klero Tahun 2005).

  B. Penjelasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka judul tersebut penulis jelaskan sebagai berikut:

  1. Penghasilan Orang Tua Penghasilan berasal dari kata dasar "hasil" mendapat awalan pc dan akhiran an, mempunyai persamaan dengan production, result, income, yang mempunyai makna hasil atau pendapatan.7 Penghasilan orang tua yang dimaksud dalain penelitian ini adalah penghasilan atau pendapatan orang tua berkaitan dengan ekonomi diukur dengan pemasukan uang setiap bulannya. Penghasilan orang tua dalam penelitian ini pengukurannya akan dikategorikan sebagai

  • kategori A: Tinggi, yakni Rp. 1.200.000,- ke atas setiap bulan.
  • Kategori B: Sedang, yakni Rp.900.000,- sampai Rp. 1.200.000,- setiap bulan.
  • Kategori C: Rendah, yakni kurang dari Rp.600.000,- sampai Rp.900.000,- setiap bulan.

  John M Echols dan Hasan Shadily, Kanins Indonesia htggris, Gramedia, Jakarta, 1098, him. 2

  ’awancara dengan Kepala Desa Poncol desa Klero pada hari Jum’at, tanggal 8 April 2005

  

1

  2. Komitmen Menyekolahkan Anak Komitmen berasal dari bahasa Inggris commitmentComm itment mempunyai arti janji, memenuhi janji, tanggung jawab.9

  10 Komitmen menyekolahkan anak berarti mempunyai rasa tanggung jawab terhadap anak yang berkaitan dengan kepentingan atau kebutuhan sekolah anak. Dalam penditian ini peneliti akan menelaah komitmen menyekolahkan anak dilihat dari seberapa jauh orang tua dalam berusaha untuk memenuhi tanggung jawab dalam menyekolahkan anaknya. Termasuk mulai dalam mencari informasi tentang sekolah yang akan dimasuki, memperhatikan sekolah anaknya, memberi uang untuk biaya sekolah, dan lain-lain.

  Adapun indikator komitmen menyekolahkan anak dapat dirinci antara lain: a. Menyuruh anak untuk mendaftar sekolah.

  b. Memberi uang untuk membayar SPP.

  c. Memberi uang untuk membeli buku pelajaran. d Menegur anak yang tidak sekolah.

  e. Mengijinkan ke sekolah jika anaknya tidak bisa masuk sekolah.

  t'.

  Mendorong atau membantu anak untuk belajar g. Menghadiri rapat jika ada undangan dari sekolah.

  h. Mendorong anak untuk mentaati tata tertib sekolah. i. Memperhatikan nilai raport anak. j. Memperhatikan kebutuhan sekolah anak.

  9Jbid, him. 304.

  H,John M. Echols dan Hasan Shadily, Kanins Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1996, him. 130.

  

4

C. Pokok M asalah

  Adapun yang menjadi inti permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah tingkat penghasilan orang tua pada masyarakat Poncol dcsa Klero tahun 2005 ?

  2. Bagaimanakah tingkat komitmcn menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero tahun 2005 ?

  3. Adakah pengaruh tingkat penghasilan orang tua terhadap komitmcn menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero tahun 2005 ? I). Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui tingkat penghasilan orang tua pada masyarakat Poncol desa Klero tahun 2005.

  2. Untuk mengetahui tingkat komitmcn menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero tahun 2005.

  3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat penghasilan orang tua terhadap komitmen menyekolahkan anak pack, masyarakat Poncol desa Klero tahun 2005.

  E. Hipotcsis Peneliti punya asumsi bahvva baik dan t.dakuya komitmcn menyekolahkan anak pada masyarakat sangat dipengaruhi oleh tingkat penghasilan orang tuanya.

  Oleh karena itu penulis menga^ukan hipotesis penelitian yaitu: "Ada pengaruh positif antara tingkat penghasilan orang tua terhadap komitmen menyekolahkan j

  

5 anak rnasvarakat Poncol dcsa Klero tahun 2005". Hipotcsis adalah jawaban yang sit'atnya semcntara,11 dengan demikian masth hunts diuji kebertarannya dengan pembuktian empiris mdalui pcnelinan.

  F. Metodalogi PenelitLan Metodologi pcnclitian adalah sangat pcnting untuk sampai pada tujuan yang diharapkan. Metodologi merupakan suatu cara yang dapat menentukan dan memilih metode yang hendak dipctkai sebagai alat untuk memperoleh data yang bcnar-bcnar valid.

  1 Populasi Populasi adaJah keseluruban individu yang diselidiki. Menurut Sutrisno

  Uadi, populasi adalah kescluruhan individu untuk siapa kenyalaan-kenyataan yang diperoleh dari sampei itu hendak digeneralisasikan.1* M. Nazir mengaiakan “populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta cin-ciri yang telah ditentukan” b Adapun populasi dalam penehtian ini adalah seluruh rnasvarakat

  Poncol desa Klero yang berjumlah 300 orang.

  2 Sampei Sampei adalah bagian dan individu yang hendak ditclui.14 Jadi sampei adalah scbagian vangdiambil dari kescluruhan obyek, diangkat mcwakili terlutdap

  l

  m i v Winarno Surahmat, Dasar iJaii U'kntk AV '< / /;, aisno. Uaiuiunu. IQ75. him 37.

  ’'Sutrisno Hadi, Mctodotogt !<c.\\trc/i Jtlui /, I'ak I’sikoloet t:\iM Yogyakana. l‘>,H him. 7.! ’’ S u trisno H ad i. h im . 70 "M. Nazir, MchtJolo^iI'em-lilimi, Ghalia Indonesia. Jakarta, him. .525. np.cit.. populasi.13 Mengenai besamya sampel dalam populasi tidaklah terdapat ketentuan pasti, berapa yang harus diambil. Meskipun demikian, Suharsimi Arikunto memberi pendapat bahwa apabila subjeknya lebih besar dari 100, maka diambil sampel antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.* 16 Sampel yang akan diambil penulis adalah 10 % dari jumlah populasi yakni 30 kepala keluarga dari jumlah sekitar 300 kepala keluarga.

  3. Teknik Pengumpulan Data Secara umum ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian antara lain angket, wawancara, pengamatan, atau observasi, dokumentasi, dan lain-lain. Sehubungan dengan penelitian ini, metode yang dipergunakan adalah angket, interview dan dokumentasi.

  a. Angket Yang dimaksud metode angket adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal lainnya.17 Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat penghasilan orang tua dan komitmen menyekolahkan anak pada masyarakat

  Poncol desa Klero, dengan jalan diberi pertanyaan tertulis sehingga responden tinggal mengisi di tempat yang telah disediakan.

  ''Muhammad Ali, Penelitian Prosedur dan Teknologi, Angkasa, Bandung, 1982, him. 54. l6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka, Jakarta, 1991, him. 107. nlhid., him. 124.

  

7 b. Interview Interview sering disebut dengan wawancara atau questioner lisan, adalah sebuah dialog yang digunakan orang atau pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancarai.lx Metode ini penulis gunakan sebagai metode bantu dalam mengumpulkan data tentang tingkat penghasilan orang tua terhadap komitmen menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero.

  c. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk menyelidiki masalah dengan mendasarkan pada keterangan-keterangan dan dokumen. Jadi metode dokumentasi adalah untuk mengetahui data mengenai hal- hal yang berupa catatan, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian dan sebagainya.19 Metode ini penulis gunakan untuk mencatat gambaran tentang kondisi desa, jumlah penduduk, letak geografis, dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan sampel yang diteliti.

  4Teknik Analisis Data.

  Teknik yang penulis gunakan disesuaikan dengan tujuan yang diteliti maupun sifat data yang digunakan sebagai berikut: a.Untuk mencapai tujuan yang pertama dan keduu data penelitian, penulis menganalisis dengan perhitungan prosentase sehingga dapat diketahui tingkat penghasilan orang tua dan tingkat komitmen menyekolahkan anak, dengan rumus:

  "ibid., him 126 '7 hid, him. 131

  

8 P = F X 100% N

  Ketcrangan: P Proporsi individu dalam golongan atau Prosentase.

  F = Frekwensi.

  N = Jumlah subyek.

  b. Untuk mengetahui kadar hubungan antara pcnghasilan orang tua dengan komitmen menyekolahkan anak, maka penulis menggunakan rumus Chi Kuadrat, rumusnya adalah:

  2

2 X - ( fo - fh )

  Hi Ketcrangan:

2 X = Chi Kuadrat Fo Frekwensi yang diperoleh.

  fh = Frekwensi yang diharapkan.

  c. Dari hasil tersebut dikembangkan dengan rumus Koetlesien Kontingensi:

2 KK

  X 2 + N

  X Ketcrangan: KK - Koeflsien Kontigensi

  2 X 1 larga Chi Kuadrat yang diharapkan.

  Q

G. Sistem atika Penulisan

  Dalam penulisan penelitian ini akan disusun dengan sistematika penulisannya sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini meliputi latar belakang masalah, penjelasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : LANDASAN TEOR1 Pada bab ini diuraikan tentang penghasilan orang tua, yang meliputi pentingnya penghasilan orang tua, dan faktor yang mempengaruhi penghasilan orang tua. Setelah itu diuraikan komitmen menyekolahkan anak, terdiri atas pengertian, faktor yang mempengaruhi komitmen orang tua menyekolahkan anak

  Di samping itu dibahas juga pengaruh penghasilan orang tua terhadap komitmen menyekolahkan anak

  BAB III : LAPORANHASIL PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang laporan hasil penelitian yang akan mengupas tentang gambaran umum dusun Poncol, letak geogralls, serta penyajian data.

  BAB IV : ANALISIS DATA Pada bab ini terdiri atas pengolahan data yang telah diperoleh, dan meliputi analisis pertama dan analisis lanjutan. BAB V : PENUTUP Berisi kesimpulan, saran, dan kata penutup.

  10

BAB II LANDASAN TEORI A. Penghasilan OrangTua

1. Pengertian

  Penghasilan berasal dari kata dasar “hasi!” mendapat awalan “pe“ dan akhiran “an”, mempunyai persamaan dengan production, result, income, yang mempunyai makna hasil atau pendapatan.' Penghasilan orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adaiah penghasilan atau pendapatan orang tua berkaitan dengan ekonomi diukur dengan pemasukan uang setiap bulannya. Dengan kata lain pendapatan yang masuk dalam keluarga setiap bulannya.

  Penghasilan orang tua merupakan suatu kondisi perjalanan perekonomian dalam sebuah keluarga yang berkaitan secara langsung dengan segala aktifitas yang ada dalam sebuah keluarga. Penghasilan orang tua dalam sebuah keluarga biasanya mengalami ketidakstabilan, ada kalanya beijalan dengan baik sehingga kehidupan sebuah rumah tangga beijalan dengan baik pula dan adakalanya juga mengalami kelemahan sehingga penghasilan orang tua dalam sebuah rumah tangga juga lemah, dengan demikian berarti proses kehidupan rumah tangga mengalami ketidakstabilan pula dalam memenuhi kebutuhan, sudah barang tentu kehidupan rumah tangga terganggu termasuk juga dalam pemenuhan kebutuhan sekolah anak-anaknya.

  'John M. Echols dan Hasan Shadilv, Kamus Indonesia fnggri.s, Gramedia. Jakarta. 1998, him 206.

  Hal ini jika dikaitkan dengan komitmen orang tua menyekolahkan anaknya, maka tingkat penghasilan orang tua tersebut memiliki makna yang amat besar Karena pada dasamya komitmen menyekolahkan berkaitan dengan biaya yang nanti akan dikeluarkan oleh orang tua setiap bulannya. Komitmen menyekolahkan anak dalam sebuah keluarga tidak bisa dipisahkan dengan sejauhmana kemampuan orang tua tersebut dalam tingkat penghasilan orang tua terutama bidang kebutuhan sekolah yang banyak memerlukan dana. Walaupun komitmen menyekolahkan anak berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan setiap orang tua, namun perlu disyukuri adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau kompensasi BBM yang dialokasikan pada subsidi pendidikan. Dengan program BOS, maka SPP dan BPS tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama digratiskan. _

  Dengan kondisi demikian bisa meringankan pengeluaran orang tua untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya yang duduk di tingkat sekolah dasar maupun di tingkat pertama. Berarti orang tua tinggal memenuhi kebutuhan yang lainnya, misalnya buku, uang saku dan lainnya. Walaupun demikian orang tua tetap dituntut memenuhi kebutuhan sekolah anaknya masih dalam tingkat yang berat, karena berbagai faktor yang mempengaruhi tingginya harga nilai mata uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehan-harinya.

  Tingkat penghasilan orang tua dalam sebuah keluarga merupakan hasi! integrasi antar berbagai unsur di mana yang satu dengan vang lainnya saling berkaitan. Unsur-unsur tersebut dalam i!mu ekonomi akan berkaitan dengan memenuhi, menghasilkan dan membagi-bagikan.2 Oleh karena itu sebagai orang tua mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap penghasilannya untuk mengatumya dalam bidang keuangan agar tercukupi kebutuhan hidup dalam keluarga untuk mcncan penghasilan kemudian membagi-bagikan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia baik unsur material maupun non material.

2. Faktor yang mempengaruhi tingkat penghasilan orang tua

  Tingkat penghasilan orang tua dalam sebuah keluarga adalah merupakan faktor yang utama dan sangat dominan untuk melancarkan segala aktifitas dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Penghasilan orang tua tidak selamanya baik dan tercukupi, bisa dalam saat tertentu mengalami kekurangan dan juga kelebihan, maka sebagai tanggung jawab orang tua hendaknya melakukan adanya managemen yang baik agar kebutuhan hidup dalam keluarga tercukupi.

  Berdirinya suatu keluarga karena adanya hubungan dengan masyarakat luas, sehingga tingkat penghasilan orang tua dalam keluarga dipengaruhi oleh tiga faktor antara lain:

  a. Lingkungan dan potensi alam Penghasilan orang tua dalam keluarga akan dipengaruhi beberapa faktor, dalam hal ini adalah salah satu faktomva adalah kondisi lingkungan potensi alam yang ditempati. Sehingga faktor tersebut akan berpengaruh terhadap baik tidaknya penghasilan keluarga masyarakat tersebut.

  2Zaenal Abidin Ahmad, Dasar-dasar Ekonomi Islam. Bulan Bintang, Bandung, 1979, him. 17.

  Apapun kondisi lingkungan yang ada manusia tetap memanfaatkannya, karena manusia mempunyai kelebihan akal sehingga manusia mempunyai kemampuan memperoleh tanda-tanda dan kesadaran dan pemahamannya sebagaimana juga mempunyai kemampuan menyebutkan tanda-tanda dengan menggunakan simbol-simbol yang ada dalam alam ini.3

  Jika masyarakat yang berada atau tinggal di daerah tandus atau gersang sebagai petani bisa menghasilkan dengan bergantung pada hujan yang turun dari langit, maka penghasilannya tidak akan sebaik masyarakat yang tinggal di lingkungan alam dengan potensi alamnya yang mudah untuk ditanami apa saja, karena mudahnya mata air yang berguna untuk menumbuhkan berbagai macam tanaman sehingga membaiknya tingkat penghasilannya.

  Sebagaimana juga kondisi alam pesisir atau lingkungan pantai yang pada umumnya penghasilan masyarakat sekitar membaik, karena penghasilan berasal dari menangkap ikan yang tak pemah berhenti akan meningkatkan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. b.Semangat kerja.

  Semangat keija atau disebut etos keija adalah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penghasilan orang tua dalam keluarga. Etos keija menjadi penting karena mempunyai hubungan kausalitas dengan aktivitas bekerja. Jika dalam suatu masyarakat atau lingkungan yang malas bekerja, tidak agresif atau tidak rajin, maka banyak kemungkinan penghasilan keluarga tersebut akan

  ^Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur a>/, Rineka Cipta, Jakarta, 1994, him 113 mengalami kekurangan ataupun mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhan hidup bahkan kebutuhan anak sekolah terbengkelai juga.

  Sebaliknya jika iingkungan masyarakat dalam sebuah keluarga mempunyai etos keija yang tinggi maka tidak menutup kemungkinan penghasilan keluarga dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Islam juga memandang bahwa semangat bekeija merupakan tugas mulia yang membavva seseorang pada posisi terhormat, bemilai, baik dihadapan Allah maupun manusia lain. Dengan bekeija orang mampu menghidupi diri sendiri, keluarga, dan kepentingan masyarakat umum, dengan demikian hidup menjadi tentram dan damai. Allah juga menilai orang yang bekerja itu lebih baik atau mulia daripada orang yang bersimpuh di masjid untuk berdo’a hingga habis waktunya tanpa bekeija.

  Orang yang pasif, bermalas-malasan secara tidak sadar, mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, dan lebih jauh lagi mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur. Semangat untuk bekerja mempunyai mlai sama dengan jihad fisabilillah. Bahwa pada dasamya bekerja berorientasi pada vvavvasan yang lebih luas tidak sekedar mencapai kesuksesan hidup didunia, tetapi bekerja yang dtlakukan mempunyai orientasi ke masa depan yang lebih jauh yakni kesuksesan hidup di akherat. Dengan demikian kondisi manusia yang pluralistik kehidupan yang kalau tidak terkendali juga akan melahirkan kehidupan yang tanpa pegangan dan cenderung kacau balau atau tanpa kepastian arah kehidupan yang jelas.4 Semangat bekerja selain sebagai aktivitas jasmani dan ruhani yang

  4Mansur, Peradahwi Islam dalam JJntasan Sejarah, Global Pustaka Utama, Yogyakarta. 2004, him 139 . bemilai ibadah, bekerja juga merupakan wahana aktualisasi diri, artinya ia menemukan wadah untuk mengekspresikan potensi, kecenderungan, kesenangannya, juga sebagai salah satu faktor yang membantu kenikmatan bekerja yakni memberi kesempatan pada individu untuk mendayagunakan kemampuan dan pengalamannya. Etos keija yang tinggi dan berusaha secara optimal adalah merupakan anjuran ajaran Islam, sebagaimana dalam surat al- Jumu’ah ayat 10.

  Artinya: Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung”.

  Dengan penjelasan ayat tersebut adanya anjuran bagi umat Islam untuk bekerja keras dan adanya penyeimbangan antara dunia dan akherat, yakni meningkatkan semangat keija dan ajaran Islam melarang keras bagi umatnya kalau hanya berdoa saja tanpa diimbangi dengan bekeija sebagai manifestasi dan doa dan permintaan kepada Allah SWT.

  c. Pemahaman terhadap ajaran agama Islam Manusia sebagai khalifah di muka bumi. Islam memandang bahwa bumi dengan segala isinya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. Untuk mencapai tujuan suci ini. Allah memberikan petunjuk melalui para rasul-Nya. Petunjuk tersebut meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan inanusia baik akida! , akhlak maupun syariah.

  Secara umum, tugas kekhalifahan rnanusia adalah tugas mewujudkan kemakmuran dan kesejahte'aan dalam keh.dupan. Oloh karcna itu pelaksanaan Islam sebagai way o f life secara konsisten calam semua kegiatan kehidupan akan melahirkan sebuah tatanan kehidupan yang baik dan sebaliknya menolak aturan itu atau saina sekali tidak muniliki kengman inengaplikasikannya dalam kehidupan akan melahirkan kekacauan dalam kehidupan sekarang vakni kehidupan yang sempi., kecelakaan di akhirat nanti. Pemahaman ajaran agama Islam yang dalam hal ini adalah berkaitan dengan pemahaman dan penghayatan pada nilai-nilai atau mengenai perintah dan anjuran uniuk mencari harta secaia maksinial.

  Seluruh umat didunia sebaiknya menggunakan sumber daya yang kita niiliki untuk menggali bumi Allah yang tak habis-habisnya mengeluarkan rezeki mi. dengan bekerja keras tanpa harus menilai jenis pekerjaan. Sebab dalam pandangan Allah semua jenis pekerjaan itu mulia keeuali yang masuk dalam larungan-Nya. Bagi muslim yang mempunyai landasan iman kuat tidak sulit untuk bekerja, asalkan mau metnbuang jauh-jauh rasa gengsi, merasa tidak patut dengan pekerjaan ini dan itu, tidak sesuai dengan pcndidikan saya, dan sebagainya. Padahal jika kita mau membaca sejarah kehidupan para Nabi Allah dan sahabat- sahabatnya, mereka t.dak pernah menilai pekerjaan, keeuali diniati untuk beribadah, apapun jenis pekerjaan itu. Dengan gambaran sejarah tersebut para

  

17 Nabi dan sahabat bekeija sesuai dengan kemampuan dan peluang yang ada Oleh karena itu kita juga diberi hak untuk memilih pekeijaan sesuai dengan kemampuan dan peluang. Jadi apapun peluang keija yang ada, asalkan halal kita masuki, jangan menunggu panggilan atau ada lowongan keija yang bergengsi. sementara \vaktu untuk menunggu dibiarkan tan pa ada nilai produktivitas. Padahal dalam pandangan Islam orang tersebut termasuk golongan orang yang merugi.

  Selain pemahaman akan pentingnya berusaha dalam ajaran agama juga dtanjurkan untuk sama-sama membagi rasa bahagia dan duka, dalam arti bahvva bagi umat Islam dianjurkan untuk saling tolong-menolong antara satu dengan yang lainnya dan atas dasar sama derajat sebagai hamba Allah.5 Jika satu keluarga memiliki kelebihan dari penghasilannya maka dianjurkan untuk melaksanakan sadakoh terhadap orang lain.

  Ketidakpedulian keluarga kaya akan menimbulkan kemiskinan atau lemahnya ekonomi. Karena keluarga yang kaya atau keluarga yang mengalami kelebihan tidak menghiraukan atau tidak membantu mereka yang mengalami kekurangan. Pemerataan kekayaan yang tidak sejalan secara baik maka akan mengakibatkan harta kekayaan hanya bertumpuk pada sekelompok tertentu sehingga petjalanan ekonomi tidak seimbang dan terjadilah kemiskinan yang akan menghambat pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

  ^Ahmad D. Marimba, Petiganiar Filsafat Pendidikan Islam, AJ-Ma’arif, Bandung, 1962, him. 121.

  

18 Islam menganggap umat manusia sebagai suatu keluarga, karena semua anggota keluarga ini mempunyai derajat yang sama di hadapan Allah, hukum Allah tidak membedakan yang kaya dan yang miskin, demikian juga tidak membedakan yang hitam dan yang putih. Secara sosial, nilai yang membedakan satu dengan yang lain adalah ketakwaan, ketulusan hati, kemampuan, dan pelayanannya pada kemanusiaan.

  Konsep persaudaraan dan perlakuan yang sama bagi setiap individu dalam masyarakat dan di hadapan hukum harus diimbangi oleh keadilan ekonomi. Tanpa pengimbangan tersebut, keadilan sosial kehilangan makna. Dengan keadilan ekonomi, setiap individu yang tergolong miskin akan mendapatkan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

3. Penghasilan orang tua dan ihvestasi

  Pilar terpenting dalam keyakinan seorang muslim adalah kepercayaan bahwa manusia diciptakan oleh Allah. Ia tidak tunduk kepada siapapun kecuali kepada Allah. Ini merupakan dasar bagi piagam kebebasan Islam dari segala bentuk perbudakan. Menyangkut hal ini al-Qur’an tegas menyatakan bahwa tujuan utama dari misi Nabi Muhammad adalah melepaskan manusia dari beban dan rantai yang membelenggu.

  Konsep Islam amat jelas, manusia dilahirkan merdeka. Karenanya tidak ada seorangpun bahkan negara manapun yang berhak mencabut kemerdekaan tersebut dan membuat hidup manusia menjadi terikat. Dalam konsep ini setiap individu berhak menggunakan kemerdekaannva sepanjang tetap berada dalam kerangka norma-norma Islam. Oleh karena itu setiap manusia untuk mencari penghasilan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnva hendaknya tetap sesuai dengan ajaran Islam. Karena penghasilan berapapun bagi seseorang masih ada yang merasa kurang, tetapi sebagai orang tua hendaknya beronentasi pada investasi. Dalam hal ini orang hidup mempunvai tujuan baik dunia maupun akherat, oleh karena itu hendaknya setiap orang tua berlomba-lomba untuk meningkatkan investasi baik berupa materi maupun non maten. Karena pada dasmya investasi yang berguna untuk masa depan anak yang perlu dimiliki adalah menempuh pendidikan yang tinggi. Karena pada dasamya investasi yang paling berharga yaitu pendidikan.

  Pendidikan pada dasamya merupakan aset pembangunan, melahirkan manusia yang berkualiias, yang secara otomatis akan berkaitan dengan proses kehidupan yang akan datang. Adanya kemiskinan atau kemelaratan sosial berasal dari faktor kebodohan. Dan kunci utama untuk melepaskan belenggu kebodohan adalah pendidikan. Jadi tan pa proses pendidikan yang wajar manusia tidak akan memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Yang dapat menghasilkan karya, karsa dan cipta yang berguna untuk mempertahankan hidup dan membangun masyardkat dan bangsanya.

  Pendidikan dalam bentuk apapun dan sistem bagaimanapun termasuk dalam bentuk formal maupun non formal mempunyai pengaruh yang signifikar. terhadap berbagai sendi kehidupan termasuk kehidupan ekonomi, politik, sosial, budaya, lingkungan dan kesejahteraan. Arti penting ini tidak hanya dilihat dari penilaian subyektif ahli pendidikan, tetapi ahli politik, ekonomi, seni dan lain-lain yang mengakui stategisnya pendidikan dalam membangun peradaban. Jika

  

20 ditinjau dan sudut ekonomi pendidikan, pendidikan menghasilkan modal berupa sumber daya manusia. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakm besar pula investasi yang ditanamkan dalam bentuk modal manusia (human investment). Walaupun bukan berarti hubungan akibat, tetapi secara tidak langsung human investment ditentukan juga oleh jenis dan tingkat pendidikan vang ditempuh.

  Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh faktor manusia dalam kedudukannya sebagai modal. Hal ini karena mereka bisa menjadi subyek produksi dalam menambah kekayaan. Dengan hadimya manusia yang berkualitas, bersumber daya investasi fisik menjadi optimal dalam pemanfaatnnya. Dengan modal manusia yang berpendidikan, proses produksi meningkat atau penghasilan keluarga semakin meningkat. Peningkatan produksi akan berakses pada kebutuhan tenaga keija lainnya. Jadi dalam konteks ini pendidikan sebagai faktor

  determinan dalam meningkatkan penghasilan atau pembangunan ekonomi.

  Di lembaga pendidikanlah yang mampu mengantarkan manusia untuk mengarungi gelombang kehidupan yang lebih ganas bila dibandingkan kehidupan sekarang ini. Pada dasamya pendidikan adalah merupakan salah satu hak kemanusiaan dan pelajaran dasar yang merupakan keharusan bahkan bersifat mendesak.

  Dalam rangka untuk mempersiapkan anak-anak untuk mengarungi dunia ini diperlukan alat dan senjata dan tak ada alat dan senjata yang paling ampuh

  

ketimbang ilmu pengetahuan. llmu pengetahuan itu dapat diperoleh melalui

lembaga pendidikan.

  Dengan demikian setiap anak berhak mendapatkan pengajaran dan ilmu pengetahuan dalam batas minimal. Mengembangkan dan memajukan bangsa dapat dilakukan dengan berbagai sarana, namun sarana paling penting dan efektif adalah menjalankan program pendidikan dan pembelajaran.

  Jika sebagai orang tua tidak mampu mendidik sendiri, maka orang tua menyerahkan ke lembaga formal yaitu sekolah yang dapat melakukan proses belajar mengajar. Di lembaga pendidikan itulah yang akan mampu mengantarkan anak menjadi manusia-manusia yang handal. Oleh karena itu anak-anak usia sekolah hendaknya tetap mencari ilmu atau belajar di bangku sekolah. Sebab anak merupakan kekuatan dan modal yang amat berharga bagi pemerintah. Sejarah modem menunjukkan kepada kita bahvva perkembangan dan kemajuan material dan spiritual setiap bangsa sejalan dengan perkembangan dan kemajuan dibidang pendidikan dan pengajaran.

  B. Komitmen Menyekolahkan Anak

  1. Pengertiaa Komitmen berasal dari bahasa Inggris commitment!' Commitment mempunyai arti janji, tanggung javvab.7 Komitmen menyekolahkan anak berarti mempunyai rasa tanggung jawab terhadap anak yang berkaitan dengan kepentingan atau kebutuhan sekolah anak. Anak didik yang ada di bangku sekolah dasar adalah anak didik yang telah melewati masa kanak-kanak dan telah masuk 'Ibid, him. 304.

  John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta 1996 him 130.

99 ke masa remaja dengan segala ciri dan masalahnya * Orang tua dapat menyadari akan kewajiban dan tanggung jawab mereka terhadap anak-anak vang dilahirkan.

  Kewajiban dan tanggung jawab orang tua selain merawat, mendidik dan membenkan nafkah yang halal dan baik. juga hendaknya punva perhatian kaitannya dengan pendidikan anak-anaknya. Sebagai alat untuk mengarungi kehidupan kelak ia dewasa. Secara nalunah manusia memiliki rasa tanggung jawab untuk meneruskan dan memelihara serta menyelamatkan ketumnannya, agar dapat hidup secara manusiawi, berbeda dan makhluk-makhluk lainnya di muka bumi im.8

  9 Di simiah pentingnya komitmen orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

  Salah satu permasalahan pendidikan Islam khususnya yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Untuk itu agar pendidikan Islam dapat survival dan mampu berkembang secara optimal, haruslah mampu menciptakan keunggulan kompetitif sehingga dapat memenangkan persaingan hidup di era globalisasi.10 Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia baik individu maupun masyarakat merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindan, terlebih-Iebih bagi bangsa Indonesia yang akan memasuki era perdagangan bebas {free trade).

  Padahal dalam waktu yang sama bangsa Indonesia dihadapkan pada suatu kondisi yang semakin berkembangnya struktur ekonomi mdustri, teijadmya transisi

  8Zakiyah Darajat, Pendidkan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Ruharna, Bandung, 1994, him 87.

  9Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam. Al-Ikhlas, Surabaya, 1993, him. 181

'“Mansur, Pendidikan dan Globalisasi, Pilar Humania, Yogyakarta, 2005, him 1 kependudukan, dan struktur tenaga kerja makin terdidik yang memerlukan penyaluran keija yang relevan Banyak faktor yang ikut serta menentukan kualitas sumber daya manusia

  (SDM), di antara strategi yang paling efektif dalam menentukan kualitas tersebut adalah meialui pendidikan atau sekolah. Maju mundumya suatu masyarakat atau bangsa sangat ditentukan bagaimana pendidikan yang ditempuh oleh masyarakat atau bangsa itu. Jadi maju mundumya suatu masyarakat atau bangsa bergantung pada sebagian besar pendidikan yang berlaku di kalangan mereka." Dengan demikian peningkatan masyarakat atau bangsa dapat diwujudkan dengan meialui peningkatan pendidikannya, hal ini berlaku juga bagi bangsa Indonesia yang

  • ** mayoritas penduduknya beragama Islam.1' Tepat dikatakan oleh Ghulam Nabi

  '

  E d u c a tio n m a y b e u se d to h e lp m o d ern ize a so ciety, edu ca tio n , th e re fo re

  Saqtb:

  

is c e rta in ly th e k e y to th e m o d ern iza tio n o f M u slim s o c ie te s .1' Dengan demikian

s o c ia l c o n tin u ity o f life .

  tepat juga dikatakan bahvva pendidikan sebagai Kemajuan suatu masyarakat diwujudkan meialui pendidikan. Kemajuan sumber daya manusia perlu dilahirkan juga meialui jalur pendidikan. Oleh karena itu sebagai orang tua hendaknya memperhatikan pendidikan anak-anaknva agar mendapatkan modal untuk mengarungi kehidupan yang tidak sama dengan zamannya orang tua. Karena pada dasamya pertumbuhan ekonomi dalam lingkup sempit atau luas banyak dipengaruhi faktor yang kompleks seperti sumberdaya *

  1

  2

  "Mansur, 2004, Sejarah Sarekal Islam dan Pendidikan Bangsa. Pustaka Pelajar, Yogvakarta, 2004, him 3.

  12Azwar Anas. Kompetensi Perguruan Tinggi Islam Swasta dalam Pemhangnnan Jangka Panfang Tahap Kedua

  , Tiara Wacana, Yogyakarta, 1993, him. xiii ' 'Ghulam Nabi Saqib, Modernization o f Muslim Education in Egypt, Pakistan, and Turkey, Islamic Book Service, Lahore, 1983, him. 296.

  

24 fisik, pertumbuhan tenaga keija. dan ketrampilan yang dimiliki oleh masyarakat. Namun ada benamya bahwa bukan investasi fisik (tanah pertanian, laut, sungai, hutan dan sebagainya) yang menjadi kunci utama perkembangan ekonomi suatu keluarga atau bangsa, akan tetapi penggunanya. Dengan gagasan baru oleh ilmuwan yang menghasilkan berbagai cara dan tehnik mutakhir dalam bidang produksi mempercepat kemajuan secara keseluruhan. Disitulah letak peran nyata pendidikan yang tidak henti-hentinya mencetak manusia kreatif, produksi dan berkepribadian dalam mengisi pembangunan bangsa.

2. Faktor yang melatarbelakangi orang tua menyekolahkan anak

  Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepedulian orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya antara lain: a).Pengaruh pendidikan keluarga

  Keluarga menurut para pendidik merupakan lapangan pendidikan yang pertama dan pendidiknya adalah kedua orang tua. Karena pada dasamya orang tua adalah pendidik kodrati. Merekalah pendidik bagi anaknya yang akan dibentuk seperti apa saja itu adalah merupakan tanggung jawabnya sebagai orang tua.

  Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar bagi pembentukan kepribadian anggota dalam keluarga. Oleh karena itu wajar kalau keluarga mempengaruhi komitmennya menyekolahkan anak-anaknya. Karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yang komplek baik pendidikan orang tua, kesadaran tentang pentingnya

  

pendidikan untuk anak-anaknya, lingkungan nutsyarakai setempat, kondisi

keuangan dan sebagainyya Tingkat pendidikan rendah biasanya rcndah pula btdang ekonotm atau

penghasilan keluarga tersebut. Sebaliknya pendidikan tinggi pada umunya

penghasilan ekonomi tinggi, karena intelek atau pengetahuannya tmggi ada

kemauan keras untuk mengolah dan mengembangkan alam yang ada di

hadapannya. Ayah dan ibu adaiah orang yang memikirkan masa depan anaknya

serta mem be kali sang anak dengan berbagai pelajaran yang dipedukannya. Ayah

adaiah sosok yang mengarahkan anak dalam bdajar, dan pengarahan ini

berhubungan erat dengan pengetahuan. Sebuah keluarga terkadang terdin dan

ayah, ibu, ditambah saudara atau saudari dan terkadang ditambah pula anggoca