PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGATERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Athfal Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006 - Test Repository
Studi Kasus Pada Sisw a Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Athfal Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006 PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA SKRIPSI
Oleh : EDY SUMANTO NIM : 11404035 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA
TERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA
Studi Kasus Pada Sisw a Madrasah Tsanavviyah Tarbiyatul Athfal
Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan
Tahun Pelajaran 2005 - 2006
SKRIPSI
/
Diajukan Unluk Memenuhi Tugas
Dan Melengkapi Syarat Guna Memoperoleh
Gelar Sarjana Dalam 11 mu Tarbiyah
Oleh :
EDY SUMANTO
NIM : 11404035
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion No. 03 Telp. 323433, 323706 Kode Pos 50721 Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 1 (satu) naskah H a l : Pengajuan Naskah Skripsi
Salatiga, Juni 2006 Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama : Edy Sumanto
NIM :11404035 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PA1)
Judul : PENG ARUM KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA (Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Athfal Rejosari Kec. Grobogan Kab. Grobogan Tahun
Pelajaran 2005 - 2006) Untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi. Demikian untuk menjadikan pcriksa. Was sal am u 'ala ik urn Wr. Wb. .
„
I PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA (Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Athfal Rejosari Kec.
Grobogan Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006) Nama : Edy Sumanto NIM : 11404035
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Salatiga, Juni 2006
Prs. H. Nasafi Prs. Kastolani, M.Au
NIP. 150267826 NIP. 150207971
MOTTO 3 ^SL-^ij>\ lj_^ I j—L J f r ^ . v 11 i ^3^3
- * 9 t 'l
'*■ ' 15 , W ^ (j - 7/, - -* f+ ^ J
- *I ^ ^ SljLi <5LLU l^lic- 5 J
ISt^J IJ
T * - * * I - Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah tcrhadap apa yang dipcrintahkan-Nya kcpada mcrcka dan selalu mengerjakan apa yang dipcrintahkan. (At Tahrim : 6)*)
I
KATA PENGANTAR
/* /•>?/•
j J I I <111 j-4-^ Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, taufiq dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulisa dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP KESEHATAN MENTAL S1SWA (Studi kasus siswa-siswi MTs.
Tarbiyalul Athfal Rejosari Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006)”. Ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu) pada STAIN Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasikan. Untuk itu penulis menyampaikan tcrima kasih kepada :
1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah merestui pembahasan skripsi ini.
2. Dr. H. Moch Saerozi, M.Ag, selaku Pembantu Ketua 1 STAIN Salatiga.
3. Drs. Rahmad Hariyadi, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan, pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen dan Satgas STAIN Salatiga
5. Drs. Musta’in S.Ag, selaku Kepala MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan yang telah memberikan izin penelitian dan layanan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Ayah dan bunda yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu, baik moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi ini dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga amal baik beliau tersebut diatas dan juga semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan mendapat balasan pahala yang berlipat ganda disisi Allah SWT. Amien.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh mencapai kesempurnaan dalam arti sebenamya, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Purwodadi, Juni 2006 Penulis
EDY SUMANTO
N1M: 11404035
D A F T A R ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
BAB 11. LANDASAN TEORl
17 A. Keharmonisan Keluarga
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan
BAB III. DESKR1PSI LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari
B A B IV. A N A L IS IS D A T A
1. Membuat tabcl penolong untuk menghitung regresi linear
4. Mencari nilai korclasi antara nilai keharmonisan keluarga
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR R1WAYAT FENUL1S LAMPIRAN-LAMP1RAN
D A F T A R T A B E L
Tabel Halaman
2. Data Siswa MTs. TarbiyatuI Athfal Rejosari Grobogan Tahun Pelajaran
3. Kcadaan Siswa MTs. TarbiyatuI Athfal Rejosari Grobogan Tahun
13. Tabel Pcnolong Untuk Menghitung Persamaan Rcgrcsi dan Kolerasi
B A B I
PENDAJIULUAN
A. Latar Bclakang Masalah
Kcluarga merupakan lingkungan awal yang sangat bcrpcngaruh sccara langsung dalam pcrkcmbangan anak karena itu harus diciptakan suasana yang baik, mendidik, liarmonis yang bersifat membimbing. Menjadikan keluarga sebagai tempat yang paling aman dan nyaman. Untuk mewujudkan hal tersebut dituntut usaha dan kesadaran dari orang tua sebagai penanggung javvab dalam setiap hal dalam keluarga. Keluarga secara langsung dapat mempengamhi perkembangan mental dan fisik anak, karena sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga (orang tua). Dalam tatanan keluarga, orang tua ditempatkan pada kedudukan yang tinggi dan mulia. Olch karena itu kedudukannya itulah maka dan tanggung jawab dan kewajiban anggota keluarga menjadi tanggungan hidupnya. Keluarga merupakan salah satu lembaga yang tidak kalah penting dan mcmiliki peran yang sangat dominan selain di lembaga sekolah maupun masyarakat, keluarga tersebut mcmiliki fungsi sebagai tempat pendidikan informal, sebagai scntral pendidikan dalam segala aspek, baik pendidikan agama, pendidikan umum sekaligus sebagai tempat yaug beribadat yang secara serempak berusaha mengembangkan anak-
2
anak berpotensi tinggi terhadap agama dan bangsa serta berbakti terhadap kedua orang tua (anak sholeh).1 Setiap orang tua selalu bertanggung jawab akan memikirkan dan mengusahakan dalam tatanan keluarganya senantiasa tercipta dan terpelihara hubungan yang baik, kegiatan pendidikan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien serta dapat menunjang terciptanya kchidupan yang harmonis.
Untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan dalam rangka mcnciplakan keluarga yang harmonis, maka keluarga harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mendukung agar keharmonisan keluarga tercipta sikap toleransi, seperti menciptakan suasana keagamaan dalam keluarga. Adanya hubungan baik antar anggota keluarga menjadi keutuhan maghligai rumah tangga, mewujudkan keluarga yang mapan dan kesehatan keluarga.
Selain peranan-peranan yang dilakukan oleh orang tua dalam mendidik, membimbing seluruh anggota keluarga, khususnya anak-anak yang mempunyai peranan dalam menciptakan keharmonisan keluarga. Anak dapat mcmahami dan mongikuti peranan dan tugasnya. Somua pelayanan, porhatian, vasililas yang diberikan orang tua kepada anak akan dapat diambil manfaatnya secara maksimal maka dia akan menjadi anak yang beruntung, namun tidak semua hal yang diberikan orang tua dapat ditcrima oleh anak, kadang anak merasa mampu menentukan jalannya sendiri. Faktor kejiwaan atau psikologis merupakan satu dimensi yang turut mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Kesehatan mental seorang siswa dapat dipengaruhi beberapa faktor
1 Jalaludin Rahmad dan Mohtar Garda Atmaja, Keluarga Muslim Dalam Masyarkat
Modem. PT. Remaja Rosda Korya, Bandung, 1992, him. 1.1
3
diantaranya dari lingkungan keluarga, pergaulan disekolah dan dari lingkungan masyarakat. Ketika siswa memiliki masalah yang tidak bisa diatasi sendiri, maka siswa tcrsebut menjadi gelisah, murung bahkan menjadi putus asa, maka secara tidak langsung siswa terscbut telah mengalami gangguan mental yang apabila dibiarkan berlarut-larul akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari dan juga pada aktivitas sekolah dan berkeluarga karena dalam bcrinteraksi atau hubungan timbal balik dengan berbagai pihak.
o — t ^ j— 511 lj — '£\ <>L_UI I—
f\ ZJsj 1^*— 'il— i—*4^-? ^ L - f j t d l 'd L Si J l l 5[ .<_>
0 .^ 1 3 “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan yang menciptakan kamu dari seorang diri, dan padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS. An Nisa’ : 1 ).2
Sedangkan keschatan adalah keadaan baik segcnap badan serta bagian-bagiannya sedangkan mental-mental mempunyai arti hal-hal yang mengenai batin. Jadi kesehatan mental ialah suatu keadaan yang menyatukan bahwa kondisi batin seseorang dalam keadaan baik atau tcrbcbas dari sakit.
2 Depag Rl. Alqur’an dan Tcrjemahannya. Him. I 14
4 Zakiah Darajat Mengemukakan kesehatan mental adalah kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan dimana ia hidup3. Dengan demikian dapat disimpulkan keharmonisan keluarga sangat penting bagi siswa karena apabila seorang siswa mempunyai keluarga yang harmonis maka akan muncul pola fikir yang sehat dan jiwa yang sehat (kesehatan mental) sehingga ketika siswa atau anak melakukan aktifitas belajar, bergaul di keluarga, disekolah dan di masyarakat ia akan berfikir terlebih dahulu.
Sebesar apakah pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental siswa - sisvvi MTs. Tarbiyatul Athfal belum diketahui secara pasti.
Berdafiarkan uraian diatas yang telah dipaparkan dialas maka penulis tertarik meneliti lebih jauh mengenai “Pengaruh Keharmonisan Keluarga
Terhadap Kesehatan Mental Siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rcjosari Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang ada, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keharmonisan keluarga siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006 ?
2. Bagaimana kesehatan mental siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006 ?
5
3. Adakah pengaruh antara keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental pada siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006 ?
C. Tujuan Pcnelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui keharmonisan keluarga siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006.
2. Untuk mengetahui kesehatan mental siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006.
D. Manfaat Hasil Pcnelitian
Berdasakan tujuan penelitian diatas, maka dapat diketahui manfaat penelitian ini, yaitu :
1. Untuk memperoleh gambaran sederhana tentang keharmonisan keluarga siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006.
2. Sebagai acuan (data) bagi peneliti untuk medapatkan informasi mengenai pengaruh antara keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006.
6 E. Definisi Operational
Untuk menghidari pemahaman yang berbeda dan menyatukan pandangan demi mewujudkan kesatuan fikir, cara pandang dan kcsamaan persepsi mengenai pengertian istilah dalam judul ini, maka perlu adanya suatu penjelasan dan pembatasan sebagai berikut:
1. Keharmonisan keluarga
Keharmonisan bersal dari kata dasar barmonis yag berarti selaras.1 Keharmonisan berarti keselarasan hubungan antara satu orang dengan orang lain. Keluarga adalah sanak saudara, kaum kerabat.'1 Keharmonisan dalam keluarga maksudnya keselarasan hubungan anatra satu anggota dengan anggota yang lain dalam scbuah keluarga. Soelwani Soekirno mcngalakan bahwa keluarga yang hannonis adalah suatu hubungan yang menyejukkan adanya hubungan timbal balik antara anggota keluarga sccara serasi/’ Hubungan yang dimaksud adalah hunbungan yang didasari adanya saling pengertian dan toleransi setiap tugas dalam keluarga yang dilaksanakan alas kesadaran untuk kepontingan bersama.
2. Kcsehatan mental
Kcsehatan adalah kaeadaan baik segetiap badan serta bagian- bagiannya (bebas dari sakit).4 * 7 *
6 Scdangkan mental mempunyai arti hal-hal yang mengenai bating Zakiah Darajat mengetnukakan kcsehatan mental adalah terhindarnya orang-orang dan gejala-gejala gangguan jiwa
Ibid., 4 him. 347 ' Ibid., him. 471
6 Soewalni Soekirno, Him/ Pcndidikan Keluarga, Media Press. Surakarta, 1001 him. 50
n Ibid,. him. 1051 K Ibid,, him, 762
7
(nourose) dan dari gejala penyakit jiwa.9 Jadi kcsehatan menial adalah suatu keadaan yang menyatukan bahwa kondisi batin seseorang da lam keadaan baik atau terbebas dari sakit.
3. Siswa - siswi MTs. TarbiyatuI Athfal
Siswa-siswi adalah anak didik atau murid yang sedang tumbuh dalam rangka mencapai tujuan pendidikan formal khususnya pada sekolah yaitu pada MTs. TarbiyatuI Athfal Rcjosari Grobogan.
F. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “Hypo" yang berarti “Jibawah” dan “Thesa” yang artinya “k e b e n a r a n Pcngcrtian hipotesis menurut Umardi Suryabrata adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih terus diuji secara empiris.10 1
1 Menurut Sutrisno Uadi adalah dugaan yang mungkin benar atau juga salah. Ia akan ditolak atau palsu dan akan ditcrima jika faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan dengan demikian sangat tergantung pada hasil-hasil penyelidikan terhadap fakta dikumpulkan."
Sehubungan hal diatas dapal diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis kerja atau alternative (Ha)
“Terdapat pengaruh yang signifikan antara kehannonisan keluarga terhadap kesehatan mental pada siswa - siswi MTs. TarbiyatuI Athfal Rcjosari Grobogan”.
him. 11
9 IhiJ,
10 Sumadi Suryasubrata, Meiodologi rendition, Rajawali Press. Jakarta, 1087. him. 75
11 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, Andi OtTset, Yogyakarta, 2002, him. 63
8
2. Hipotesis noI (Ho)
“Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental pada siswa-siswi MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan”.
1995, him. 152
" Winarno Surakhmat, Pcngantar Penclitian lhtiiah, Tafsilo, Bandung, 1989, him. 93
Sampel adalah pcnarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.13
35 Jumlah 97 103 200
19
16
6 III B
33
16
17
5 III A
27
16
11
4 II B
29
18
G. Mctode Penclitian t. Mctodc pcncntuan obyck
a. Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri- cirinya akan diduga.12 Populasi daJam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan 2006 sebanyak 200 siswa, dengan perincian sebagai berikut:
No Kclas Putra Putri Jumlah
1 I A
20
38
17
2 IB
21
17
38
3 ll A
12
b. Sampel
12 Masri Singaritnbun, dan Softan Efcndi, Mctodc Penclitian Sitrvci, LP3ES, Jakarta,
9 Suharsimi Arikunto membcrikan patokan jika populasinya
kurang dari 100 penelitiannya dijadikan penelitian populasi, telapi jika lebih dari 100 maka diambil sampclnya 10- 15 % atau sesuai kemampuan.14
Berdasarkan kenyataan tcrsebut diatas, maka pengambilan sample dalam penelitian ini sebanyak 40 siswa. Adapun tebnik sampling acak sederhana (sampel random sampling) yaitu tebnik penelitian sampel dimana semua individu anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama dan independent untuk dipilih sebagai anggota sampel.15
2. Variabe! penelitian
Variable penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian.16 Adapun yang menjadi variable penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabcl bebas atau variable X, yaitu keharmonisan keluarga Adapun indikartomya meliputi :
1) Saling memberi dan menerima antara anggota keluarga 17 * 2) Mcmbicarakan setiap persoalan dan kesukaran-kesukaran dengan
18 tenang, bijaksana dan hati terbuka.
14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Siialu Pendekatan Praklis, Rineka Cipta, Jakarta, 1984. him. 107
15 Ibnu Hajar, Dosar-Dasar Metodologi Penelitian KualUaift Dalam Pendidikan, Raja Grafmdo Persada, Jakarta, 1996, him. 137
16 Sumndi Suryasubrata, Op. 07, him. 72
17 Maftuh Ahmad, Rnmahku Snrgakn, CV. Bintang Pelajar, Gresik, him. 24
1X Ny. Aisiah Dahlan, Memhina Rmnah Tangga Hahagia dan Penman Agama Dalam
10
3) Keakraban liubungan anlara suami dan islri dan anak-anaknya.''; 4) Mcluangkan vvaktu bersama untuk berkucnpul antara orang tua dan anak.
5) Saling mempercayai dan membantu dalam tugas rumah tangga. 6) Saling menghormati dan menghargai dalam berbicara.19
20 7) Orang tua membcrikan bimbingan apabila anak mendapat masalah.
8) Mcmbina rasa saling mempercayai.21 2
2 b. Variabel terikat atau variable Y, yaitu kesehatan mental.
Adapun indikartornya meliputi : 1) Terhindar dari gangguan jiwa
2) Kemampuan beradaptasi 3) Kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi 4) Kemampuan mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki.
3. Mctodc pcnguinpulan data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, pcncliti menggunakan mctodc pcngumpulan data sebagai berikut: a. Metode angket atau kuesioner
Angkct atau kuesioner adalah tehnik pcngumpulan data dengan pertanyaan tertulis untuk diisi oleh responden sesuai pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti
19 D, Gunarsa, Psikohgi Untuk Keluarga, Bintang Mulia. Surabaya, 198b, him. 29
20 Alex Sobur, Kommiikasi Orang Tua Dengan Anak, Angkasa, Bandung 1986, him. 7
21 Charles Schaefer, Bagaimana Mcmpengaruhi Anak, Pegangan Praktis Bagi Orang Tua,
Dahara Prize, Semarang 1989, him. 92,102
22 Kartini Kartono, Hygiene Mental, Mnndar A-laju, Bandung, 2000, him. 24
11
laporan individualnya atau hal-hal yang diketahui.23 Mctode ini penulis pcrgunakan untuk mempcroleh data yang berkaitan dengan keharmonisan keluarga terhadap kcsehatan mental.
b. Metode dokumentasi Dokumentasi adalah pencarian data yang berupa catatan, transkip, notulen, leger, majalah, buku, surat kabar, prasasti, agenda dan sebagoinya.24 Metode ini digunakan untuk mempcroleh data tentang struktur organisasi, kurikulum, daflar guru, k ary a wan, sisvva, sarana dan prasarana dan dokumentasi lain yang dibutuhkan.
c. Metode observasi Observasi adalah pengamatan dan pendekatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki25 Metode ini digunakan untuk mengadakan pengamatan secara langsung yang bersifat fisik mengenai situasi umum MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan, meliputi letak geografis. Sarana dan prasarana serta dimaksudkan untuk mengetahui keadaan keharmonisan keluarga dan kesehatan mental.
d. Metode wawancara atau interview Wawancara atau interview adalah metode yang dilakukan pcwawancara untuk mempcroleh informasi dari tcrwawancara.26
Wawancara dalam penelitian yang dipakai bebas terpimpin, maksudnya
2? /hie/, him. 140
24 Kartini Kartono, Pcngcmlar Mclodologi Rise! So.sicil, Mandarmaju, Bandung 1990, him. 32
25 Sutrisno Uadi, Op. Cii, him. 136
12
pewawancara membawa pedoman secara garis bcsar hal yang akan disampaikan.
Metodc ini penulis gunakan untuk memperoleh data pcnunjang yang menguraikan sekilas gambaran global mengenai sejarah beridirnya MTs. Tarbiyatul AThfal Rejosari Grobogan 2006.
4. Mctode analisis data
Setelah data tcrkumpul, selanjutnya dala-dala dianalisis sccara sistematis. Adapun pengolahan data disusun langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis pendahuluan Analisis pendahuluan merupakan langkah-langkah avval yang dilakukan dalam penelitian dengan cara memasukkan basil pengolahan data angket responden kcdalam data tabel distribusi frekuensi.
Untuk mcnganalisis data dalam penelitian ini digunakan tehnik analisis statistik yang menghitung nilai kualitas dan kuantitas dengan cara mernberikan pcnilaian berdasarkan atas jawaban angket yang tclah disebarkan kepada responden, dimana masing-masing item diberikan altcrnativ jawaban. Adapun kritcria nilainya adalah sebagai berikut:
1) Untuk pilihan jawaban a diberi nilai 4 2) Untuk pilihan jawaban b diberi nilai 3
3) Untuk pilihan jawaban c diberi nilai 2 4) Untuk pilihan jawaban d diberi nilai 1
13
b. Analisis uji hipotesa Dalam analisa ini penulis mengadakan perhitungan lebih lanjut melalui tabel frekuensi yang ada dalam analisa pendahuluan untuk selanjutnya dimasukkan dalam rumus regresi linier sederhana.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Membuat tabel penolong untuk menghitung persamaan regresi dan kolerasi sederhana.
2) Menghitung harga a dan b dengan rumus sebagi berikut27 : a _ (IY ,)(LX ,* 2)-(XX,)(VX,Y,) nEX,2 - (IX ,)2 b = nIX ,Y ,-(S X ,)(SY,) nZX,2 - (IX ,)2
3) Menyusun persamaan regresi Setelah harga a dan b diketemukan, maka persamaan 28 regresi linier sederhana disusun dengan menggunakan rumus :
Y1 = a + b x Keterangan : Y1 : Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a : Harga Y hi la X O (harga konstan) b : Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independent.
27 Sugiyono, Stalistika Untuk PenelUian, CV. Alfabcta. Bandung, 2000, him. 245 2* IhlJ, him. 244
14 X : Subyek pada variabel independent yang mempunyai nilai
4) Mencari nilai kolerasi antara variabel dependen dengan variabel independent, menggunakan minus29 : 5) Menguji signifikan hasil perhitungan dengan mcmbandingkan r hiiung maupun r iabd baik untuk taraf kesalahan 5 % maupun taraf kesalahan 1 %.
6)
Mencari nilai koefisien determinasi antara variabel X dan variabel Y dengan menggunakan rumus ( R ) = ( r )2 x 100%.
c. Analisis lanjutan Analisis ini untuk mcmbuat interprcstasi Icbih lanjut dengan jalan membandingkan harga r hj,UIlg yang telah diketahui dengan harga r
1) Jika r hiiung Icbih besar dari r 1 % atau 5 % maka hasilnya dapat dikatakan signifikan (hipolesis diterima).
2) Jika r hiUuig Icbih kecil dari r XnM 1 % atau 5 % maka hasilnya dapat dikatakan non signifikan (hipotesis ditolak).
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: tertentu.
N EX, Y, -(IX ,)(£ Y t _ {NZX,2 -(IX ,)2} (NSY,2 -(IY ,)2}
IbuJ, him. 210
15 BAB I. : Dalam bab ini berisi tentang pcndahuluan, yang terdiri dari
iatar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotcsis, metode penelitian dan sistcmatika penulisan skripsi.
BAB 11. : Dalam bab ini berisi landasan teori, yang meliputi Pertama : Kcliarmonisan keluarga yangt terdiri pengertian keharmonisan keluarga, faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga, tanggung jawab orang tua, upaya membina keharmonisan keluarga. Kedua : Kesehatan mental yang terdiri pengertian kesehatan mental, cirri-ciri kesehatan mental, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental. Ketiga :
Pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental.
BAB III. : Bab tiga ini menyajikan gambaran umum MTs. Tarbiyatul Alhfal Rejosari Grobogan, meliputi sejarah berdirinya letak geografis, struktur organisasi kcadaan guru, karyawan dan sisvva, fasilitas sarana dan prasarana dan hasil angkot tentang keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental.
BAB IV. : Dalam bab ini menyajikan analisis data tentang pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental siswa MTs. Tarbiyatul Athfal Rejosari Grobogan yang meliputi analisa pendahuluan, analisa uji hipotesis dan analisa lanjut.
16 BAB V. : Bab ini berisi penutup yang terdiri dari kcsimpulan, saran-
saran dan penutup, dilanjutkan lampiran-lampiran dan daftar pustaka.
B A B II
LANDASAN TEORI
A. Keharmonisan Keluarga
1. Pcngcrtian keharmonisan keluarga
Istilah keharmonisan keluarga merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “keharmonisan” dan’ “keluarga”. Pcngcrtian keharmonisan keluarga mempunyai pengerlian yang luas. Oieh karena itu untuk memperoleh kejelasan pengertian tersebut, penulis akan menjelaskan satu persatu, dari istilah keluarga dan istilah keharmonisan.1
Menurut Munir Al Marsyu Sarhan mendefmisikan keluarga adalah sebagai suatu unit yang terbentuk dari suami, isteri seita anak-anak yang terjalin karena ikatan darah dan perkawinan serta mempunyai tujuan yang padu.1 2
Dalam bukunya Hasan Langgulung dikatakan bahwa keluarga adalah pcrkumpulan yang halal antara scorang laki-laki dan scorang perempuan yang bersifat terus menerus di mana yang satu merasa tenteram dengan yang lain sesuai dengan yang ditentukan oleh agama dan masyarakat.'
Keluarga juga dapat diartikan sebagai berikut: 1 Hasan Shadily. Knsikiopedi Umum. Yayasan Kanisius, Yogyakarta, 1986, him. 544.
2 Munir AI Mursyi Sarhan, Fi fjtimaali Tar bit i, Al Anjalos, Mcsir, 1978, him. 183.
1 Hasan Langgulung, Manusia dan Fcttdidikan Suatu Analisa Psikologik, Pendiciik
18 1. Ibu bapak dcrigan anak-anaknya, seisi rumah seluruhnya.
2. Orang seisi rumah yang menjadi tanggungan. 3. (Kaum) sanak saudara, kaum kcrabat.
4. Satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat.1' Keluarga merupakan sumber pendidikan utarna, karcna segala pengetahuan dan kecerdasan intelcktual manusia diperoleh pertama-tama dari orangtua dan anggota keluarganya sendiri.4 5
Dari beberapa definisi di alas dapat diambil suatu pengertian tentang kcluarga, yaitu scbagai suatu unit terkecil dari masyarakat yang terbentuk dari suami, isteri serta anak-anak yang terjalin karcna ikatan darah atau perkawinan dan mempunyai tujuan terpadu serta mempunyai peran dan tanggung jawab utama atas pendidikan anak dan kebutuhan pokok lainnya.
Selanjutnya istilah keharmonisan berasal dan kata harmonis yang bcrarti “kcsclarasan, selaras”. Dalam buku lain dikatakan kcluarga harmoni adalah keluarga yang penuh keserasian antar suami, isteri dan anak-anak, serta seluruh. anggata keluarganya, serta harus berprestasi menuju keluarga yang memperoleh ridha Allah SWT. Dengan mengikuti semua tuntutan-Nya.6
4 Opcif, him. 471.
5 WJS Poerwadarminto, Katnus Urnum Bahasa Indonesia, Jakarta, 1976, him, 347
6 Fuad Ansyari, Islam Kaqfah Tcuitangan Sosial dan Aplikasinya di Indonesia, Gema Insani Press, Jakarta, 1995, him 80.
19 Kehidupan harmonis adalah kehidupan yang seimbang, di mana
satu sama lain mampu menjalin kerja sama secara teratur sehingga tidak tcrjadi kegoncangan.7 8 Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat dilarik suatu pengertian bahwa keharmonisan keluarga adalah keluarga yang penuh kcserasian dan kesimbangan diantara anggota-anggotranya di dalam menjalin hubungan kerja sama dalam melaksanakan tugas keluarga, dan masing-masing nnggota senantiasa hidup dalam ketenangan lahir batin dan selalu bersyukur pada Allah SWT.
Dalam keluarga yang harmonis akan tercipta hubungan saling
o
memberi dan mcnerima antara anggota keluarga. Scbagai orang tua sudah selayaknya memberikan perhatian kepada anaknya, sehingga anak akan merasa dihargai dan diharapkan, hal ini akan memacu sang anak untuk berbuat baik dan mcmbalas perhatian orang tuanya dengan memberikan yang terbaik bagi mereka.
Pcrsoalan dan kesukaran-kesukaran yang dialami baik oleh anak maupun orang tua dapat dibicarakan dengan tenang, bijaksana dan hati t e ^ k a .9 Tidak ada yang perlu ditutupi, karena justru akan menambah masalah baru. Kctcrbukaaan harus menjadi azas dalam mcnyclcsaikan masalah. Ketenangan juga mcrupakan sikap yang harus dipegang, karena
7 Imam Munawar, Mava/tami Prinsip-Prinsip Dasar AI Isktmi, Bina Ilmu, Surabaya, 1988, him. 53.
8 Maftuh Ahnan, Rurnahku Surgakit, C-V. Bintang Peiajar, Gresik, him. 24.
9 Aisyah Dahian, Membinci Rurnah Tangga Bahcigia Jem Percmcm Agcwia dalam Rnmah Tangga, Jamunu, Jakarta. 1969, him. 24.
20
apabila emosi sudah menguasai diri, maka sulil mencari jalan tengah / penyclesaian yang baik.
Kcakraban hubungan akan terjalin antara suami, istcri dan anak.10 1
1 Tidak ada jarak antara masing-masing anggota keluarga. 1 lat ini dapat diusahakan dcngan mcluangkan waktu bcrsama untuk berkumpul antara ornng tua dcngan anak, saling mcmpcrcayai dan mcmbantu dalam tugas rumah tangga dan saling menghormati serta menghargai dalam berbicara.11
Scbagai orang tua juga harus tanggap apabila anak mendapat masalah dan senanliasa dibimbing dan diarahkan, agar anak mempunyai petunjuk dan pegangan dalam melangkah. Dan yang tidak kalah pcnting adalah membina rasa saling mempercayai.12
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga
Sebuah keluarga yang harmonis akan dapat terbenluk apabila di dalam keluarga tercipta keharmonisan di antara para anggotanya, karena ibu ingin menjaga supaya keharmonisan itu tidak terganggu dan bcrlangsung seumur hidup, maka dididiknyalah anak-anak sedemikian rupa, supaya sopan dan hormat kepada orang tua, terutarna bapak.13
Untuk mcnciptakan keluarga yang harmonis bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, seperti yang telah dikemukakan pada bab
10 Singgih D. Gunarsa, Psikotogi (Intuk Keluarga, Bintang Mulia, Surabaya, 1986, him.
29.
11 Alex Sobur, Konmnikasi Orang Tua dcngan Anak, Angkasa, Bandung, 1986, him. 7.
12 Charles Schaefer, Hagaimana Mempengaruhi Anak, Pegangan Prakiis Hagi Orang Tua, Dahara Prize, Scmarang, 1989, him. 92, 102
tJ Zakinh Daradjat, KesehafanMenial, Gunung Agung, Jakarta, 1985, him. 70.
21
sebelumnya. Oleh sebab itu sebagai usaha untuk mewujudkan sebuah keluarga yang hannonis hams dimulai sejak akan melangkah menuju perkawinan hingga terbentuknya bangunan keluarga.
Sebagai upaya untuk mendukung terciptanya keharmonisan keluarga perlu diperhatikan mengcnai dasar-dasar keharmonisan dan kelestarian sebuah perkawinan. Dasar-dasar tersebut adalah sebagai berikut: a. Nasab atau keturunan
b. Kemerdekaan (kebebasan)
c. Beragama Islam
d. Pekerjaan (mata pencaharian)
e. Harta / kekayaan f. Kebebasan dari aib (tidak cacat).
Masalah di atas ditujukan kepada pihak laki-laki, jadi pihak laki- lakilah yang dikcnakan persyaratan tersebut.1'1 Sesuai dongan UU perkawinan Bab IV Pasal 31 berbunyi :
1. Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dcngan hak dan kedudukan suami dalarn kehidupan rumah taugga dan pcrgaulan hidup bcrsama dalam masyarakat.
2. Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum.
3. Suami adalah kepala keluarga dan isteri ibu rumah tangga.1' 14 Decli Junaedi, Biinbingan Perkawinan, Akademi Pressmdo, Jakarta, 2001,him.78-79.
13 Departemen Agama RL, Modal Keluarga Bahagia Sejahiera, Jakarta, 1990/1991,
22 Akan tetapi apabila kita perhatikan kembali pada pcngertian
keJuarga harmonis, maka faktor-faktor yang harus ada sebagai pendukung keharmonian keluarga meliputi: a. Kecintaan kepada suami lebih besar dan lebih akrab. Hal ini besar pcngaruhnya dalam keserasian hubungan suami isteri.
Dalam keluarga harmonis disebutkan adanya hubungan kerja sama yang serasi di antara anggota-anggotanya. Ini berarli dalam sebuah keluarga yang harmonis terjalin hubungan persahabatan yang akrab antara anggota terutama suami dan isteri. Karena tanpa hal itu, mustahil keserasian dapat tercipta.
Untuk mcncapai kcsatOan yang harmonis dalam keluarga sepasang suami isteri harus saling memahami pribadinya masing- masing secara mendalam. Dan hal ini tidak mungkin dilakukan kectiali melalui kontak-kontak psikis yaitu dengan cara menjalin hubungan yang akrab. Karena untuk menjalin keserasian antara suami isteri, keakraban hubungan yang bersahabat memang sangat diperlukan.16 b. Kecintaan suami lebih sempurna terhadap istcrinya yang masih gadis perawan. Sebab biasanya suami akan merasa segan dan tidak cnak kepada wanita yang pemah disentuh seorang laki-laki lain.
Di dalam keluarga yang harmonis juga perlu adanya keseimbangan dalam kerja sama di antara anggotanya Faktor keseimbangan harus ada. Sebab tidak mungkin suatu keharmonisan ,<s Dcdi Junacdi, Op. Ot.. him, 81-82.
23
antara anggota keluarga dapat dicapai apabila tidak ada suasana kerja saina yang seimbang di antara anggota itu sendiri.
Apabila di dalam keluarga masing-masing anggotanya melaksanakan peranan masing-masing penuh tanggung jawab, maka akan mcmbantu pelaksanaan peranan masing-masing anggota dalam keluarga sebagai kesatuan yang kokoh. Isteri menjadi partner suaminya dalam mengclola rumah tangga, hal ini sangat mendukung dan rnengukuhkan kedudukan dan peranan suami, begitu juga sebaliknya.
Suasana kchidupan semacam inilah yang dapat mendukung keharmonisan kehidupan keluarga.
c. Kesamaan agama dan akhlak Di dalam pengertian keharmonisan keluarga dinyatakan bahwa di antara anggota-anggotanya di dalam menjalin hubungan kerja sama dalam melaksanakan tugas keluarga, dan masing-musing anggota senantiasa hidup dalam ketenangan lahir batin dan selalu bersyukur kopada Allah SWT. Suasana keluarga scmacam ini jelas hanya dapat diwujudkan jika masing-masing anggota keluarga mcmiliki agama dan akhlak yang diridhai Allah SWT.
Hal ini dimaksudkan “apabila keserasian dalam bidang agama tidak ada, maka ia tidak akan dapat digantikan dengan yang lain.
Begitupun, kalau kesesuaian dalam bidang agama dan akhlak sudah
24 dimiliki, tapi kurang di dalam masalah-masalah yang lain, maka hal itu sudah cukup memadai”.17 Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah :
O' J
j
cUW^- j t cUli 5fjil
"*J l p j i i / J j C j y “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka beruntunglah engkau yang memilih wanita karena agamanya, Karena dengan demikian itu engkau akan berbahagia” 18 Meskipun demikian, ini tidak bisa diartikan bahwa kita disuruh menolak faktor-faktor yang lain tersebut, Penekanan pada sifat agama dan akhlak tidak berarti mengabaikan sifat-sifat atau faktor- faktor lain seperti : harta, kecantikan, keturunan dan agama. In hanya sekedar menyatakan bahwa agama dan akhlak itulah syarat pokok untuk teijalinnya suatu hubungan yang suci.19
d. Kecintaan terhadap anak Kedua orang tua sama-sama berkewajiban untuk menjaga, mencintai dan menyayangi anaknya. Karena hal itu sangat berpengaruh bagi anak Bapak tidak melemparkan tanggungjawab kepada ibu 17 Dedi Junaedi, Op. Cit., him. 5.
18 Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikun, Aditya Media, Yogyakarta,
25
demikian pula sebaliknya. Kedua pihak saling menyadari sehingga hubungan terjalin dengan harmonis antara orang tua dengan anak,
3. Tanggung jawab orang tua
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tcmpat ia belajar menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Pcndidikan yang ada dalam keluarga menccrminkan latar bclakang keluarga itu sendiri. Dan latar bclakang itulah, orang tua harus memikirkan dan mempertimbangkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala runiah tangga dan juga sebagai seorang pendidik yang utama dan pertama.
Tugas dan tangling jawab orang tua adalah selain mendidik anak- anaknya, orang tua juga berkewajiban menafkahi (memenuhi kebutuhan) keluarganya berupa kebutuhan ckonorni sehari-hari, oleh karena itu, dan terpenuhinya kebutuhan yang diperlukan setiap hari, maka keluarga akan terjalin secara harmonis dan pcndidikan anak-anak akan terpenuhi, baik itu pcndidikan fisik, intelcktual maupun psikis. Scbagaimana dikemukakan oleh Abdullah Nasich Ulwan bahwa orang tua dalam mendidik anak adalah mcliputi tiga bagian, yaitu : a. Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan fisik
Di antara berbagai tanggung jawab besar yang diwajibkan oleh Islam kepada para pendidik adalah tanggung jawab pendidikan fisik, agar anak-anak tumbuh seiring dengan pertumbuhan fisiknya, sehat dan bersemangat scbagaimana firman Allah wSWT dalam surat Al
Baqoroh ayat 233 sebagai berikut:
26 ^ ^
_s c ii^
- ^ 3 ’ o !3 “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun pcnuh, yailu bagi yang ingin mcnycmpumakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kcpada para ibu dcngan cara yang ma’ruf’.20 Berikut adalah bcbcrapa tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak dalam menafkahi keluarganya dan anak-anaknya : 1) Kewajiban menafkahi kcluarga dan anak.
2) Mengikuti aturan yang schat ketika makan, minum dan tidur agar menjadi terbiasa bagi akhlak anak.
3) Menghindari penyakit yang mcnular. 4) Berkewajiban mengobati penyakit. 5) Menerapkan prinsip tidak boleh membahayakan hidup orang lain dan diri sendiri.
6) Membiasakan anak berolah raga.
7) Membiasakan hidup sederhana. 8) Membiasakan anak hidup sungguh-sungguh, janlan dan menghindari pengangguran dan penyimpangan.21
Al-Our ‘an Jan Tcrjcmahnya,
20 Departemcn Agama RI., Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an, Dcpag Rl, Jakarta, 1989, him. 57
21 Abdullah Nasih Ulwan, Mengemhangkan Kcpribadian Anak , Rcmaja Rosda Karya
b. Tanggungjawab pendidikan inteiektual Menurut Abdullah Nasih Ulwan, tanggung jawab pendidikan inteiektual adalah tanggungjawab membentuk pemikiran anak dcngan sesuatu yang manfaat seperti ilmu syariat, kebudayaan ilmiah dan modern, kesadaran inteiektual schingga anak-anak matang dalam berfisik dan bersikap ilmiah.22
Tanggung jawab ini tidak kalah pentingnya dengan tanggung jawab iman fisik sebagai persiapan pendidikan moral untuk membentuk akhlak dan kebiasaan. Sedangkan pendidikan inteiektual untuk penyadaran dan pembudayaan.
Karcna keterbatasan kemampuan orang tua schingga mcrcka inemberikan tanggungjawab pendidikan inteiektual kepada sekolah.
Akan tetapi hal itu bukan berarti orang tua mclepaskan anak begitu saja. Orang tua masih bertanggung jawab menyediakan fasilitas bclajar dan memotivasi untuk senantiasa bclajar tekun sehinga mcncapai prestasi yang diinginkan.
c. Tanggungjawab pendidikan psikis Menurut Abdullah Nasih Ulwan, bahwasanya pendidikan psikis adalah sejak anak-anak mulal bisa bcrfikir, scorang anak hams dididik untuk berani menyatakan hak dengan tegas, ksatria dan bertanggung jawab schingga dapat mengendalikan amarah dan rnempunyai keutamaan jiwa dan moral.
2 8