JENIS NAMA DAN DASAR PENAMAAN DALAM KOLOM “SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” (SST) DI KEDAULATAN RAKYAT : SEBUAH KAJIAN AWAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

JENIS NAMA DAN DASAR PENAMAAN

  

DALAM KOLOM “SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” (SST)

DI KEDAULATAN RAKYAT : SEBUAH KAJIAN AWAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

disusun oleh :

RBN Diyan Wijanarko

NIM: 024 114 049

  

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009 ii

iii

  M O T T O

“Festina Lente

Nolens Volens

per Aspera ad Astra...

  Veni, Vidi, Vici...” “Berjalanlah Pelan-pelan, Jangan Tergesa-gesa...

  ...Mau tak Mau... Kau Telah Melalui Kerja Keras Menuju “Bintang”... Saya Telah Datang, Saya Telah Lihat, dan Saya Menang...” by : my self

  iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

  v

  Skripsi ini aku persembahkan kepada: kedua orangtuaku

  Bapak L. Danis Subroto dan A. Titi Savitri, adik-adikku

  

M.N. Nurcahyo Wijaya (Inoenk) dan N. Eksi Prana Wijayanti (Eksi),

dan untuk chayankku

  (Elisabeth Elva Listiyana/ Elva (Iphow))

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : RBN Diyan Wijanarko Nomor Mahasiswa : 02 4114 049

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Mrican karya ilmiah saya yang berjudul :

  

“Jenis Nama Dan Dasar Penamaan Dalam Kolom “Sungguh-Sungguh Terjadi”

(SST) Di Kedaulatan Rakyat : Sebuah Kajian Awal”

  Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma , Mrican hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, baik itu mendistribusikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Pernyataan ini saya buat berdasar data sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 27 Agustus 2009 Yang menyatakan, (RBN Diyan Wijanarko) vi

  

ABSTRAK

Diyan Wijanarko, RBN. 2009, Jenis Nama dan Dasar Penamaan Dalam Kolom

“Sungguh-Sungguh Terjadi” (SST) Di Kedaulatan Rakyat : Sebuah Kajian

  Awal. Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma

  Skripsi ini membahas mengenai nama yang terdapat dalam “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008. Studi ini memiliki dua tujuan, yaitu (1) mendeskripsikan jenis nama menurut maujud yang ditunjuk yang terdapat dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008, dan (2) mendeskripsikan dasar penamaan yang terdapat dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008.

  Landasan teori yang digunakan adalah teori nama (menurut maujud yang ditunjuk) meliputi nama orang ; pemberian nama orang menurut mitos dan komersial, nama tempat, dan nama benda. Dasar penamaan atau penyebutan meliputi tiruan bunyi (onomatope), penyebutan bagian, penyebutan sifat khas, penemu dan pembuat, tempat asal, bahan atau kesesuaian, keserupaan atau kesamaan, nama baru/ serapan.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif atau lebih tepatnya semantik deskriptif, karena berdasar pada makna fakta yang ada atau fenomena yang hidup (empiris) kepada masyarakat. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi kliping SST edisi Minggu Januari – Februari 2008 Metode tahap penjaringan data adalah metode simak atau observasi. Metode simak ini menggunakan teknik dasar yang disebut teknik sadap. Tahap penjaringan data dapat dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap. Subjek dalam penelitian ini adalah kolom “Sungguh-sungguh Terjadi”, harian Kedaulatan Rakyat, edisi Minggu Januari— Februari 2008. Objek kajian penelitian ini adalah jenis nama maujud yang ditunjuk dan dasar penamaan dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi”, harian Kedaulatan Rakyat, edisi Minggu Januari—Februari 2008. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan. Oleh karena itu, metode analisis data yang digunakan adalah metode padan referensial dan metode padan translasional.

  Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa hal berikut. Pertama, ada 11 (sebelas) jenis nama menurut maujudnya dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008, yaitu (a) nama orang, (b) nama tempat, (c) nama benda, (d) nama kegiatan, (e) nama organisasi atau lembaga (instansi), (f) nama program acara, (g) nama

  makanan, (h)

  nama ukuran (satuan dan nominal), (i) nama tumbuhan, (j) nama aliran musik, (k) nama alat transportasi. vii Kedua, ada 26 (dua puluh enam) dasar penamaan dalam kolom “Sungguh- sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008, yaitu (a) dasar penamaan orang, yang meliputi (1) nama orang berdasar penamaan baru/ komersil, (2) nama orang berdasar pengaruh serapan, (3) nama orang berdasar sejarah, (4) nama orang berdasar kegiatan, (5) nama orang berdasar pekerjaan, (6) nama orang berdasar kata ganti, (b) dasar penamaan tempat, meliputi (7) nama tempat berdasar sejarah ; kesesuaian dan kekhasannya, (8) nama tempat berdasar tiruan bunyi (onomatope), (9) nama tempat berdasar pengaruh serapan, (10) nama tempat berdasar nama orang/ nama jalan, (c) pengaruh serapan, meliputi (11) bahasa gaul, (12) bahasa Arab, (13) bahasa Inggris, (14) bahasa Jawa, (15) bahasa Belanda, (16) bahasa Tionghoa, (d) dasar penamaan benda, meliputi (17) nama benda berdasar suara dan tiruan bunyi (onomatope), dan (18) nama benda berdasar bahan dan kesesuaian, (e) (19) dasar penamaan kegiatan, (f) (20) dasar penamaan organisasi/ lembaga (instansi), (g) (21) dasar penamaan program acara, (h) (22) dasar penamaan makanan, (i) (23) dasar penamaan ukuran (satuan dan nominal) (j) (24) dasar penamaan tumbuhan, (k) (25) dasar penamaan aliran musik, (l) (26) dasar penamaan alat transportasi. viii

  

ABSTRACT

Diyan Wijanarko, RBN. 2009, Name Types and Naming Basis within the Column

“Sungguh-Sungguh Terjadi” (SST) Kedaulatan Rakyat (KR), Sunday

  Editions, January to February 2008. Indonesian Letters Departement, Letters Faculty, Sanata Dharma University.

  This thesis discusses about the names within the column “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) in the daily newspaper Kedaulatan Rakyat (KR), Sunday editions, from January to February 2008. This Study has two purposes, which are (1) to describe the type of name based on the pointed reality which is presented in the column Sungguh-

  

sungguh Terjadi (SST) in the daily newspaper Kedaulatan Rakyat (KR) Sunday

  editions, from Januari to Februari 2008, and (2) to describe the basis of naming which is presented in the column Sungguh-sungguh Terjadi (SST) in the daily newspapper Kedaulatan Rakyat (KR) Sunday editions, from Januari to Februari 2008.

  Theoterical background used is the Name theory (based on the maujud which is shown) which covers people’s name; the naming process based on the myth and commerce, and name of object. The naming basis or mentioning covers sound immitation (onomatope), partial mentioning, distinctive nature mentioning, inventor and maker, location, ingridients or the fitness, resemblances or similarities, new name or derivatives.

  The type of this research is descriptive research or more precisely is descriptive semantics, because based on the fact’s meaning which exists or the living phenomenon (empirical) toward the society. The method of collecting data in this reseach was using SST clipping documentation method on the Sunday editions, from Januari – Februari 2008. Method of data selecting step is observation method. Data selecting method can be finished by free observation with proficient involvement technique (teknik simak

  

bebas libat cakap ). The subject in this research is the column “Sungguh-sungguh

  Terjadi”, daily newspaper Kedaulatan Rakyat, on the Sunday editions, from Januari – Februari 2008. The method of data analysis which is used in this research is the referential matching method dan translational matching method.

  The result of this research shows several things as follow. First, there is 11 (eleven) name types based on their appearances in the column “Sungguh-sungguh Terjadi”, daily newspaper Kedaulatan Rakyat, on the Sunday editions, from Januari – Februari 2008, which are (a) name of people, (b) name of places, (c) name of things, (d) name of activities, (h) name of organisation or institution, (f) name of event programme, (g) name of food, (h) name of measurement (unit or nominal), (i) name of plants, (j) name of music genres, (k) name of transportation means.

  Secondly, there are twenty-six naming basiss in the column “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST), daily newspaper Kedaulatan Rakyat (KR), on the Sunday editions, from Januari – Februari 2008, which are (a) naming basis of people which includes (1) people’s name based on new naming/commercial, (2) people’s name based on the ix derivative, (3) people’s name based on the history, (4) people’s name based on the activity, (5) people’s name based on the occupation, (6) people’s name based on the pronoun, (b) naming basis of place, which includes (7) name of place based on history; its compatibility and distinctiveness, (8) name of place based on sound immitation (onomatopeia), (9) name of place based on the derivative, (10) name of place based on the people’s name or street name, (c) derivative effect, which covers (11) gaul language, (12) Arabic, (13) English, (14) Javanese, (15) Dutch, (16) Chinese language, (d) naming basis of object, which covers (17) name of object based on the sound and sound immitation (onomatopeia), and (18) name of object based on the composition and compatibility, (e) (19) naming basis of activity, (f) (20) naming basis of organization / institution, (g) (21) naming basis of programme, (h) (22) naming basis of food, (i) (23) naming basis of measurement (unit and nominal), (j) (24) naming basis of plant, (k) (25) naming basis of music genres, (l) (26) naming basis of transportation means. x

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberi kekuatan, sebagai pendamping, dan penerang pikiran penulis dalam pembuatan skripsi ini dengan judul

  

Jenis Nama dan Dasar Penamaan Dalam Kolom “Sungguh-Sungguh Terjadi” (SST)

Kedaulatan Rakyat (KR) Edisi Minggu, Januari - Februari 2008.

  Melalui berkat Tuhan Yesus, juga berkat bantuan, perhatian, dan bimbingan dari berbagai pihak, pembuatan skripsi ini dapat terselesaikan Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada : 1.

  Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. sebagai Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan saran dan kritik (masukan dan pengarahan) kepada penulis yang berkenaan dengan skripsi ini.

  2. Drs. A. Hery Antono, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini dan dengan sabar memberikan masukan kepada penulis.

  3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum. selaku Kaprodi Sastra Indonesia 4.

  Bapak Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik kelas B 2002 yang telah membimbing penulis dan teman-teman angkatan 2002.

  5. Bapak Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan pengarahan untuk kesempurnaan skripsi ini.

  6. Dosen-dosen Sastra Indonesia, Bapak Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum., Bapak Drs. FX. Santosa, M.S., Ibu S.E Peni Adji, S.S, M.Hum., dan Ibu Dra.

  Tjandrasih Adji, M.Hum. atas bimbingan dan ilmu kesusastraan dan kebahasaan yang diberikan kepada penulis selama menjalani studi di Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  7. Staff Sekretariat Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma.

  8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican terimakasih telah membantu penulis menyelesaikan penelitian ini dengan buku-buku yang bermanfaat. xi

  9. Kedua orangtuaku dengan penuh perhatian, dan memberi dukungan kepada penulis, akhirnya penulis terdorong untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Juga adik-adikku dan tanteku terima kasih telah memberikan semangat kepada penulis.

  10. Elva tersayang yang rela meluangkan waktu, membimbing, dan mendorong dengan kasih sayangnya kepada penulis untuk menyusun skripsi ini sehingga selesai pada waktunya.

  11. Teman-teman se-angkatan (2002) dan semua teman yang belum tersebut terimakasih sudah memberikan canda tawa dan dukungan kepada penulis.

  12. Teman-teman Mudika St. Anna-Maria Tak Bernoda, dan Mudika Paroki St.

  Yakobus Bantul, In Memoriam Y. Catur Darmanto (Catur), kalian memberi semangat penulis dengan doa.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran sebagai langkah perbaikan penulisan skripsi ini. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat berguna bagi pembaca.

  Yogyakarta, 24 Juni 2009 Penulis xii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya, yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 24 Juni 2009 Penulis

  RBN Diyan Wijanarko xiii

  xiv

  10

  15

  1.6.3 Dasar Penamaan/ Penyebutan....................................................

  1.6.2.3 Nama Benda...................................................................... 15

  1.6.2.2 Nama Tempat.................................................................... 15

  1.6.2.1.1 Pemberian Nama Orang (Menurut Mitos dan Komersial)........................................................ 13

  1.6.2.1 Nama Orang...................................................................... 13

  1.6.2 Jenis Nama Menurut Maujud yang Ditunjuk.......................... 13

  12

  1.6.1 Nama......................................................................................

  1.6 Landasan Teori................................................................................... 12

  1.5 Tinjauan Pustaka................................................................................

  

DAFTAR ISI

  1.4 Manfaat Hasil Penelitian.................................................................... 9

  9

  1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................

  8

  1.2 Rumusan Masalah..............................................................................

  1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

  1

  KATA PENGANTAR......................................................................................... xi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................. xiii DAFTAR ISI....................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

  

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

  HALAMAN JUDUL............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii HALAMAN MOTTO.......................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................................... vi ABSTRAK........................................................................................................... vii

  1.6.3.1 Jenis-jenis Nama Menurut Penamaannya/

  Penyebutan......................................................................

  15 1.6.3.1.1 Tiruan Bunyi (Onomatope)....................................

  16

  1.6.3.1.2 Penyebutan Sifat Khas............................................ 16

  1.6.3.1.3 Penemu dan Pembuat.............................................. 17

  1.6.3.1.4 Tempat Asal............................................................ 17

  1.6.3.1.5 Bahan / Kesesuaian................................................. 17

  1.6.3.1.6 Keserupaan / Kesamaan.......................................... 18

  1.6.3.1.7 Nama Baru/ Serapan................................................ 18

  1.7 Metode Penelitian................................................................................... 19

  1.7.1 Jenis Penelitian.......................................................................... 19

  1.7.2 Metode Pengumpulan Data dan Penjaringan Data................... 19

  1.7.2.1 Dokumentasi................................................................ 19

  1.7.2.2 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian...................... 20

  1.7.3 Metode Analisis Data.................................................................. 20

  1.7.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data....................................... 22

  1.8 Sistematika Penyajian............................................................................ 22

  BAB II JENIS NAMA MENURUT MAUJUD YANG DITUNJUK DALAM KOLOM “SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” (SST) DI KEDAULATAN RAKYAT : SEBUAH KAJIAN AWAL.............................................................. 24

  2.1 Pengantar......................................................................................................... 24

  2.2 Nama Orang............................................................................................ 24

  2.3 Nama Tempat.......................................................................................... 28

  2.4 Nama Benda (Nama Makanan).............................................................. 34

  2.5 Nama Kegiatan....................................................................................... 37

  2.7 Nama Organisasi/ Lembaga (Instansi)................................................... 38

  2.8 Nama Program Acara............................................................................. 39

  2.9 Nama Ukuran (Satuan dan Nominal)..................................................... 40

  2.10 Nama Tumbuhan.................................................................................. 43

  2.11 Nama Aliran Musik.............................................................................. 44 xv

  2.12 Nama Alat Transportasi........................................................................ 44

  BAB III DASAR PENAMAAN DALAM KOLOM “SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” (SST) DI KEDAULATAN RAKYAT : SEBUAH KAJIAN AWAL……............................................................................................ 46

  3.1 Pengantar......................................................................................................... 46

  3.2 Dasar Penamaan Orang.......................................................................... 46

  3.2.1 Berdasar Penamaan Baru/ Komersil........................................... 47

  3.2.2 Berdasar Pengaruh Serapan......................................................... 48

  3.2.3 Berdasar Sejarah.......................................................................... 50

  3.2.4 Berdasar Kegiatan........................................................................ 51

  3.2.5 Berdasar Pekerjaan...................................................................... 51

  3.2.6 Berdasar Kata Ganti.................................................................... 55

  3.3 Dasar Penamaan Tempat............................................................................ 55

  3.3.1 Berdasar Sejarah, Kesesuaian dan Kekhasannya......................... 56

  3.3.2 Berdasar Tiruan Bunyi (Onomatope).......................................... 59

  3.3.3 Berdasar Pengaruh Serapan......................................................... 59

  3.3.4 Berdasar Nama Orang/ Nama Jalan............................................. 61

  3.4 Pengaruh Serapan ....................................................................................... 63

  3.4.1 Bahasa Gaul................................................................................. 63

  3.4.2 Bahasa Arab................................................................................. 64

  3.4.3 Bahasa Inggris.............................................................................. 65

  3.4.4 Bahasa Jawa.................................................................................. 68

  3.4.5 Bahasa Belanda............................................................................ 71

  3.4.6 Bahasa Tionghoa.......................................................................... 72

  3.5 Dasar Penamaan Benda............................................................................... 72

  3.5.1 Berdasar Suara dan Tiruan Bunyi (Onomatope).......................... 73

  3.5.2 Berdasar Bahan dan Kesesuaian ................................................. 74

  3.6 Dasar Penamaan Kegiatan........................................................................... 76

  3.7 Dasar Penamaan Organisasi/ Lembaga (Instansi)....................................... 77 xvi

  3.8 Dasar Penamaan Program Acara................................................................. 81 3.9 Dasar Penamaan Makanan...........................................................................

  81

  3.10 Dasar Penamaan Ukuran (Satuan dan Nominal)...................................... 83

  3.11 Dasar Penamaan Tumbuhan..................................................................... 88

  3.12 Dasar Penamaan Aliran Musik................................................................. 89

  3.13 Dasar Penamaan Alat Transportasi.......................................................... 90

  BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 93

  4.1 Kesimpulan............................................................................................... 93

  4.2 Saran......................................................................................................... 94 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 96 BIOGRAFI........................................................................................................... 99 LAMPIRAN.......................................................................................................... 100 xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Dalam skripsi ini dibahas mengenai nama yang terdapat dalam “Sungguh- sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008. Adapun alasan pemilihan topik tersebut adalah sebagai berikut, Pertama, dalam kolom SST banyak ditemukan penggunaan nama.

  

Kedua , ada berbagai jenis nama menurut maujud yang ditunjuk dalam SST. Jenis

  nama ini merupakan varian-varian yang sering dijumpai sehari-hari dan hanya terbatas pada nama orang, nama tempat, dan nama benda, nama kegiatan, nama organisasi, nama makanan, nama tumbuhan, nama aliran musik, nama pertandingan, nama acara televisi, nama alat transportasi, serta nama ukuran.

  

Ketiga , ada berbagai dasar penamaan yang terdapat dalam kolom SST surat kabar

harian KR edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008.

  Surat kabar berbahasa Indonesia, pada umumnya belum tentu memiliki kolom Sungguh-sungguh Terjadi (selanjutnya ditulis SST). Kolom SST merupakan salah satu jenis tulisan dalam sebuah surat kabar yang dibuat oleh pembaca setia surat kabar harian KR. Isinya merupakan kegiatan atau uneg-uneg pembaca setia KR dalam sepekan itu. Setiap tampilan, kolom SST ini dapat berisi mengenai komentar pembaca tentang sesuatu hal, keunikan sesuatu, keheran-heranan

  1 pembaca akan sesuatu, ajakan akan sesuatu, sindiran, humor, kehebatan, hari besar (keagamaan), dan semua yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

  SST KR, edisi Januari – Februari 2008 (tidak terkecuali edisi-edisi bulan

  berikutnya) banyak memanfaatkan moment-moment (peristiwa) penting yang baru ataupun yang sudah lama. Sebagai contoh, bulan Januari merupakan awal bulan tahun baru, otomatis masyarakat (pembaca dan penulis) bahkan orang-orang besar seperti pejabat pun juga memanfaatkan moment ini. Belum lagi peristiwa baru yang menyangkut nama besar, seperti meninggalnya mantan Presiden kedua RI, Pak Harto, yang saat itu menjadi berita besar, sungguh-sungguh dimanfaatkan masyarakat, pembuat berita, maupun instansi-instansi.

  Dalam SST ini, unik dan yang serba ”wah” menjadi cerita menarik, ketika ada yang bercerita tentang ide-ide baru dari orang-orang yang membuat awal perbincangan sampai akhir perbincangan terkesan baru di mata pembaca.

  KR dan SST sudah menjadi sebuah ikonik pasar media cetak lokal.

  Penelitian ini berdasar pada penamaan dalam SST KR. Bisa dikatakan demikian, karena bahasa surat kabar itu mempunyai genre yang bermacam-macam. Bahasa tinggi dan terlalu serius bagi pembaca adalah kurang menarik, dan tidak akan menarik apabila sebuah surat kabar tidak memberikan sesuatu yang membuat pembaca fresh (alias tidak membuat stress). Oleh sebab itu, salah satu media cetak yang berperan untuk menghibur pembaca dengan menampilkan banyolan-banyolan dari pembaca, adalah KR dengan SST- nya.

  Bahasa yang digunakan dalam media cetak -- dalam hal ini kolom di surat kabar, tidak sama dengan bahasa pada situasi formal. Menurut Rosihan Anwar (1995 : 1), bahasa yang digunakan oleh wartawan dinamakan bahasa pers atau bahasa jurnalistik. Bahasa pers memiliki sifat-sifat khas, yaitu singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik. Badudu, J.S. (1985 : 138) menambahkan, sifat padat dan singkat berkaitan dengan sifat ekonomis memang sangat dibutuhkan oleh surat kabar. Bahasa yang rumit (mbulet) dan sulit akan mempersulit pemahaman isi tulisan, oleh karena itu bahasa pers juga harus lancar supaya lebih menarik.

  Dalam istilah pers atau jurnalistik, dikenal dengan bahasa yang teratur dan sistematis. Namun berbeda bila bahasa ataupun berita yang sama ditulis ke dalam suatu wadah yang nonformal tapi dengan kemasan formal. Seperti dalam Tata Bahasa Tradisional oleh para filsuf Yunani (sejak sekitar abad kedua sebelum Masehi) pernah mendebatkan tentang analogi dan anomali (Lyons, 1995 : 6). Kaum analogis adalah mereka yang berpendapat bahwa bahasa itu pada hakikatnya sistematis dan teratur, sedangkan kaum anomalis adalah sebaliknya. Bisa diartikan analogi merupakan bahasa pers yang teratur (formal) dan lugas, sedangkan anomali merupakan bahasa nonformal, santai, unik, dan semi serius. Itulah sekelumit perbedaan tentang bahasa yang digunakan dalam kolom SST KR.

  Memang benar adanya sesuatu yang menarik dari SST, ketika banyak digunakannya bahasa untuk menampilkan nama-nama orang, benda, ataupun hal- hal lain yang banyak ditemui dalam keseharian, membuat SST atau tulisan menjadi bermakna dan mudah dipahami. Maka, penulis bermaksud untuk menganalisis jenis nama menurut maujud yang ditunjuk dan dasar penamaan yang mewarnai tulisan

  SST tersebut.

  Pemilihan surat kabar harian KR dilakukan karena KR dikenal sebagai surat kabar yang mendaerah, sesuai dengan slogannya “Kedaulatan Rakyat ; Suara Hati

  

Nurani Rakyat” dan tampilan yang njawani lebih mengutamakan kebakuan

  (formal) bahasanya dalam penulisan berita, artikel, opininya, dan berbagai rubrik dan kolom yang menarik, dan halaman iklan yang menjangkau semua kalangan masyarakat.

  Oleh karena itu, hal pertama yang dibahas dalam skripsi ini adalah jenis nama menurut maujud yang ditunjuk yang terdapat dalam kolom SST pada harian

  

Kedaulatan Rakyat (KR), edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008.

  Berikut contohnya : (1)

  BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan,

  Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan

  baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)

  (2) SATU diantara 12 Kepala Desa Kecamatan Banyumas adalah perempuan. Pada Pawai Budaya Banyumasan kok tidak nongol?

  Eeee...jebul beliau juga bebetan dan blangkonan. Tentu saja bagus dhewe. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/b) Pada contoh (1) terdapat dua jenis nama menurut maujud yang ditunjuk, yaitu nama tempat (Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan, Salam, Magelang) dan nama orang (Pak Kyai). Kemudian pada contoh (2) ditemukan dua jenis nama menurut maujud yang ditunjuk, yaitu nama orang (Kepala Desa Kecamatan Banyumas ), (beliau), dan nama kegiatan (Pawai Budaya Banyumasan).

  Di dalam kolom SST, nama orang yang dituliskan atau yang ter-expose adalah nama sapaan atau nama singkat, seperti yang terlampir dalam contoh diatas (1) dan (2). Nama Pak Kyai dan Kepala Desa Kecamatan Banyumas dalam SST ditulis demikian dan berbeda bila nama dalam kolom lain seperti kolom berita atau artikel, nama tersebut dituliskan dengan nama lengkap dengan titel atau gelar.

  Nama tempat pada contoh (1) dituliskan dengan lengkap. Berbeda bila nama tempat itu ditulis di kolom berita atau artikel lainnya, yaitu menjadi Ponpes Al

  Husin Krakitan, Salam, Magelang.

  Selanjutnya, hal kedua yang dibahas dalam skripsi ini adalah dasar penamaan. Berikut ini dikemukakan beberapa contoh dasar penamaan yang terdapat dalam kolom SST pada harian Kedaulatan Rakyat (KR), edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008.

  (3) BALIHO besar di depan RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro, Klaten, terpampang potret istri Bupati Ibu Yani Suparno, Ketua TP PKK dan

  Kepala Puskesmas Klaten Selatan Dr T Erlien M. Kes. Di atasnya

  tertulis: “Cegah Demam Berdarah, Brantas Wabah Penyakit dengan...Menguras bak mandi, menutup bak penampungan air, mengubur kaleng/ barang bekas”. Inga’-inga’, Sedulur! (Kedaulatan

  Rakyat , 6 Januari 2008:M/J/g)

  (4) PENJUAL mi ayam asal kota Tegal, Haryanto, kreatif bikin mi ayam

  rasa buah. Ada rasa mangga, jambu, tomat, nanas, dll. Ia biasa mangkal di depan kantor Humas Kota Tegal pukul 11.00. Ternyata

  laris. Pembelinya termasuk pegawai Pemkot. Bahkan ada wartawan jadi langganannya! (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/d) Dalam contoh (3) Dasar penamaan RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro adalah pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sedangkan nama orang Dr Soeradji adalah seorang perintis Rumah Sakit tersebut. Nama RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro merupakan dasar penyebutan dari sebagian untuk keseluruhan, karena RSUP Dr

  

Soeradji Tirtonegoro adalah salah satu nama rumah sakit yang ada di daerah

  Klaten, Jawa Tengah. Dasar penamaan Klaten adalah berdasarkan nama tempat dan merupakan sejarah dari nama Kyai Kelati. Dasar penamaan potret adalah serapan dari bahasa Inggris (portrait). Menurut Hornby, (1990:246), potret adalah gambar hasil kilatan cahaya-lukisan orang/ gambar orang/ binatang

  Dasar penamaan istri adalah peristiwa sudah adanya suami dan peristiwa tersebut terjadi setelah pernikahan. Istri merupakan jenis nama orang. Menurut Poerwadarminto, (1976:389), istri adalah wanita (perempuan yang telah bersuami). Kemudian penamaan bupati menurut Suwardi, 1981:46) adalah nama orang berdasarkan pekerjaan, yaitu tuan yang menguasai tanah/ kepala daerah tingkat II (Kabupaten). Menurut Poerwadarminto, (1976:169), bupati adalah kepala daerah bagian langsung dari Karesidenan. Dasar penamaan Istri Bupati Ibu Yani Suparno adalah nama orang, karena suaminya adalah seorang Bupati dan otomatis gelar pekerjaan suaminya dipakai oleh istrinya.

  Dasar penamaan Ketua TP PKK – Kepala Puskesmas adalah Ketua TP-PKK merupakan nama orang berdasar pekerjaan. Kaitan dasar penamaan ini merupakan pekerjaan yang disandang oleh istri Bupati. Kemudian, dasar penamaan Kepala

  

Puskesmas adalah nama orang berdasarkan pekerjaan, karena adanya susunan struktural jabatan. Kepala Puskesmas adalah jabatan tertinggi di Puskesmas. Dasar penamaan Dr T Erlien M.Kes adalah nama orang. Kaitan dengan dasar penamaan di atas, yaitu Dr T Erlien M.Kes adalah Kepala Puskesmas Klaten.

  Dari data (4) dasar penamaan penjual mi ayam asal kota Tegal, Haryanto adalah nama orang dengan mata pencaharian sebagai penjual mi ayam, menggambarkan bahwa dia adalah orang Jawa asli (Tegal) dengan mengambil kata- kata dari Sanskerta (Suwardi, 1981:22). Jadi menurut orang Jawa, nama itu merupakan lambang pengharapan. Orang dahulu mengutamakan myth of concern atau mitos pengukuhan. Dasar penamaan mangga, jambu, tomat, nanas adalah nama buah yang dijadikan perasa makanan. Rasa buah-buahan ini merupakan dasar penyebutan keseluruhan untuk sebagian.

  Dasar penamaan kreatif adalah pengaruh serapan bahasa Inggris. Menurut Hornby, (1990:80), creative adalah hal mencipta/ pandai mencipta. Menurut Poerwadarminto, (1976:526), kreatif yaitu memiliki daya cipta ; mempunyai kemampuan untuk mencipta. Dasar penamaan bikin dan mangkal adalah serapan dari bahasa gaul atau Betawi yang berarti membuat dan berjualan tetap. Penamaan kreatif, bikin, dan mangkal merupakan dasar penyebutan nama-nama baru.

  Dasar penamaan Kantor Humas adalah nama tempat atau lebih tepatnya nama lembaga untuk melayani masyarakat umum, dengan kata lain, Humas adalah Hubungan Masyarakat. Dasar penamaan Kota Tegal adalah nama tempat yang berada di Propinsi Jawa Tengah. Menurut Poerwadarminto, (1976:1031), Tegal adalah karena / sebab, dan Tegal adalah tanah kering (ladang). Berdasarkan sejarah Kota Tegal merupakan penjelmaan dari desa yang bernama Teteguall.

  (http://tegalmetropolis.multiply.com/journal/item/9/Sejarah_Kota_Tegal)

  Dasar penamaan pegawai adalah dari bahasa Jawa kuno (Kawi) gaway

  

(Jawa : gawe) . Menurut Suwardi (1981:63), pegawai adalah nama orang/ karyawan

Pemerintah Kota alias (PNS) di bawah Walikota, dan Pemkot adalah nama lembaga.

  Jadi, Pegawai Pemkot adalah nama orang berdasar pekerjaan. Dasar penamaan adalah nama orang berdasarkan pekerjaan, yaitu pencari berita dan juga

  Wartawan

  sebagai fotografer. Asal kata Warta = berita dan Wan = sebutan untuk pria atau menyiratkan pengertian laki-laki (Suwardi, 1981:96). Wartawan dan Pegawai

  

Pemkot merupakan dasar penyebutan sebagian untuk keseluruhan karena

  merupakan jenis nama pekerjaan. Pegawai Pemkot adalah salah satu nama profesi yang ada di kota-kota di Indonesia, dan Wartawan adalah salah satu profesi yang ada di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasar latar belakang masalah, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1.2.1 Apa saja jenis nama menurut maujud yang ditunjuk yang terdapat dalam

  kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008?

  1.2.2 Apa saja dasar penamaan dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST)

  pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008?

1.3 Tujuan Penelitian

  Secara umum tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penamaan dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008. Secara khusus, tujuan penelitian ini dapat dirinci cebagai berikut :

  

1.3.1 Mendeskripsikan jenis nama menurut maujud yang ditunjuk yang terdapat

  dalam kolom “Sungguh-sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008.

  

1.3.2 Mendeskripsikan dasar penamaan yang terdapat dalam kolom “Sungguh-

  sungguh Terjadi” (SST) pada harian Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

  Penelitian ini merupakan kajian semantik (cabang linguistik yang mempelajari tentang makna) dan merupakan sebuah kajian awal. Hasil penelitian ini adalah deskripsi jenis nama menurut maujud yang ditunjuk dan dasar penamaan. Menurut Poerwadarminto, (1976 : 639), maujud adalah sesuatu yang dapat dilihat dan diraba/ benar-benar ada/ konkret atau maujudat adalah segala yang benar-benar ada ; segala yang dijadikan oleh Tuhan.

  Hasil penelitian tentang jenis nama menurut maujud yang ditunjuk, bermanfaat untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana penggunaan nama dalam kalimat atau teks (kolom) sesuai dengan maujudnya, yang terdapat dalam surat kabar harian KR. Hasil penelitian tentang dasar penamaan, bermanfaat untuk memberi penjelasan bagaimana proses penggunaan dan terjadinya dasar penamaan. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat untuk menambah perbendaharaan penamaan baru dalam penggunaannya di Indonesia umumnya, Yogyakarta, dan Jawa Tengah khususnya, serta memberikan penjelasan semantik tentang dasar penamaan tersebut.

1.5 Tinjauan Pustaka

  Penelitian tentang nama dalam wacana kolom SST ini menurut penulis belum ada. Akan tetapi, penelitian yang berdasar pada kolom SST ini sudah pernah ada, dengan judul Skripsi “Interferensi Leksikal Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia

  

Pada Wacana Rubrik “Sungguh-sungguh Terjadi” di Surat Kabar Harian”, penulis

  Fransiska Dyah Kartikasari, dibuat tahun 2006, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Skripsi ini menganalisis tentang interferensi leksikal bahasa Jawa ke bahasa Indonesia berdasar kategori kata, yang meliputi kategori verba, adverbia, adjektiva, numeralia, kata tugas, dan injeksi. Selain itu, juga menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya interferensi, yaitu pertama, pemakaian bahasa Jawa sebagai bahasa pertama dalam masyarakat—masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah pada umumnya menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pertama. Kedua, sikap masyarakat yang longgar terhadap pengaruh-pengaruh bahasa—masyarakat Yogya dan Jawa Tengah sering menggunakan bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia, karena antara kedua bahasa itu mempunyai kedekatan sistem. Ketiga, adanya kosakata dalam bahasa Jawa yang mempunyai kemiripan dengan kosakata dalam bahasa Indonesia.

  Penelitian mengenai nama berikut adalah Skripsi dengan judul “Nama

  

Paraban dan Nama Aktivitas Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sanata Dharma

(MAPASADHA) , penulis Tri Hanani Utami. Dalam skripsi ini dianalisis tentang

  dasar pembentukan nama paraban yang dipergunakan oleh Mapasadha (langsung maupun tidak langsung), meliputi nama paraban dengan 13 ketentuan, yaitu pertama, paraban berdasar nama burung, nama anak binatang, nama kutu, bagian tubuh binatang, kotoran binatang, bagian tubuh binatang yang disingkat karena saru, dan nama binatang lain.

  Kedua, nama paraban yang didasarkan pada manusia. Ketiga, nama

  

paraban yang didasarkan pada benda. Keempat, nama paraban yang didasarkan

  pada bahasa walikan dari bahasa Jawa. Kelima, nama paraban yang didasarkan pada daerah asal. Keenam, nama paraban yang didasarkan pada nama. Ketujuh, nama paraban didasarkan pada aksi atau melakukan sesuatu yang disengaja. Kedelapan, nama paraban yang didasarkan pada nama buah. Kesembilan, nama

  

paraban yang didasarkan pada nama makanan. Kesepuluh, nama paraban yang

  didasarkan pada nama biji-bijian. Kesebelas, nama paraban didasarkan pada nama bumbu dapur. Keduabelas, nama paraban didasarkan hal tertentu. Ketigabelas, nama paraban didasarkan pada bau. Selain nama paraban, dalam skripsi ini juga membicarakan tentang nama aktivitas yang digunakan oleh Mapasadha dan fungsi nama aktivitas yang digunakan oleh Mapasadha.

  Penelitian tentang nama yang lain adalah laporan penelitian dengan judul

  

“Sistem Nama Diri dalam Masyarakat Jawa” oleh A.Soeharno, Slamet Riyadi,

  Suwadji, dan Laginem (1986/1987) - (via Utami, 2005 : 6), membicarakan tentang bentuk nama diri, tujuan dan fungsi nama diri, identifikasi nama diri bagi berbagai golongan, dan pemakaian nama diri yang di dalam nya termasuk nama panggilan.

1.6 Landasan Teori

1.6.1 Nama

  Menurut Sibarani : “nama sudah menjadi objek kajian ilmu. Ilmu yang mempelajari seluk beluk nama adalah Onomastic (Onomastice). Onosmatik terbagi menjadi empat cabang ilmu, yaitu Antroponosmatik

  (Antroponosmatice) adalah cabang ilmu yang menyelidiki seluk

  beluk nama orang. Toponomastik (Toponosmatice) atau kadang disebut Toponimi (Toponymy) adalah cabang ilmu onosmatik yang menyelidiki seluk beluk nama tempat. Animanomastik

  (Animanomastics) adalah cabang ilmu yang mempelajari seluk beluk

  nama hewan. Tingonomastik (Tingonosmatics) adalah cabang ilmu yang menyelidiki seluk beluk nama benda.” (Sibarani, 2003 : 92).

  Dalam Lyons mengenai tata bahasa tradisional, tentang diskusi nama, yaitu membahas nama secara alamiah dan konvensional pernah diutarakan oleh para filsuf-filsuf Yunani :

  “apabila dikatakan konvensional berarti hal itu (nama) adalah hasil dari kebiasaan dan tradisi (yaitu persetujuan yang tak terucapkan, atau “perjanjian sosial”, antara anggota-anggota masyarakat— “perjanjian” yang dapat dibatalkan oleh manusia, karena itu adalah hasil perbuatan manusia sendiri). Jika dikatakan alamiah adalah hal itu merupakan asas-asas yang abadi dan tak berubah di luar manusia sendiri (tidak dapat diganggu gugat).” (Lyons, 1995 : 4). Nama adalah kata atau sebutan yang diberikan kepada seseorang atau benda untuk mengenal orang atau benda itu dan membedakannya dari yang lain. Nama adalah kata atau frase untuk menunjukkan orang, tempat, atau benda tertentu. (Badudu & Zain,1994:930).