PENGARUH BUDAYA MEMBACA, MOTIVASI BELAJAR, DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KASUI PASAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

(2)

ABSTRAK

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, MOTIVASI BELAJAR, DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS

XI IPS SMA NEGERI 1 KASUI PASAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

HANAFI GHOZALI

Hasil belajar merupakan tolok ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama. Belajar mengajar tidak dapat dipisahkan dari siswa dan guru. Guru dan siswa berkerja sama untuk mencapai tujuan belajar. Tujuan belajar akan tercapai jika interaksi antara siswa dan guru berlangsung dengan baik.

Kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu, agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas harus diawali dengan peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara budaya membaca, motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA N 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara budaya membaca, motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA N 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kasui Pasar yang berjumlah 71 orang dengan sampel 71 orang. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga menggunakan regresi linier sederhana sedangkan untuk menguji hipotesis keempat menggunakan regresi linier multiple.


(3)

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013 yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana diperoleh r2 = 0, 437 pada taraf signifikansi 0,05 berdasarkan analisis diperoleh t hitung = 6,290 sedangkan t tabel = 1,994, ini berarti t hitung > t tabel.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013 yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana diperoleh r2 = 0, 533 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 4,264 sedangkan t tabel = 1,994, ini berarti t hitung > t tabel.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana diperoleh r2 = 0, 516 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 6,290 sedangkan t tabel = 1,994, ini berarti t hitung > t tabel.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan budaya membaca, motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran

2012/2013 yang di tunjukkan oleh hasil uji regresi linier multiple diperoleh r2 = 0,311 pada taraf signifikansi 0,05 dengan F

hitung = 34,222 sedangkan Ftabel = 3,978, ini berari Fhitung > Ftabel.


(4)

(5)

(6)

(7)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

1. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang……… 1

B. IdentifikasiMasalah……… 8

C. PembatasanMasalah………... 9

D. RumusanMasalah………. . 9

E. TujuanPenelitian……… 9

F. KegunaanPenelitian………... 10

G. RuangLingkupPenelitian………... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. TinjauanPustaka………... 13

1. Hasil Belajar...………... 13

2. Budaya Membaca………... 15

3. Motivasi Belajar………...………... 21

4. Cara Belajar……... 24

5. Pengaruh Budaya Membaca, Motivasi Belajar, dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar...………... 28

B. Penelitian Yang Relevan….………... 30

C. KerangkaPikir………..………... 31

D. Hipotesis………... 33

III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian………. 34

B. Populasi Dan Sampel……….. 35

1. Populasi………. 35

2. Sampel……….. 36

C. VariabelPenelitian………... 36

D. Definisi KonseptualdanOperasionalVariabel………... 37

a. Definisi Konseptual Varibel... 37


(8)

E. TeknikPengumpulan Data……….. 42

1. Observasi………. 42

2. Dokumentasi……… 42

3. Angket...……… 42

F. UjiPersyaratanInstrumenPenelitian...……… 43

1. Uji Validitas………. 43

2. Uji Relialibilitas……….……….. 46

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik.……… 48

1. Uji Normalitas……….…. 48

2. Uji Homogenitas…….………. 49

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda (Uji Asumsi Klasik)...………. 50

1. Uji Kelinieran Regresi...……….. 50

2. Uji Multikoleniearitas...……… 52

3. Uji Autokorelasi...……… 53

4. Heteroskedastisitas... 55

I. Pengujian Hipotesis...……… 56

1. Regresi Linear Sederhana...……… 56

2. Regresi Linear Multiple...……… 57

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……… 58

A. GambaranUmumLokasiPenelitian…..……….. 58

1. Sejarah SMAN 1 Kasui Pasar....……… 58

2. Letak Geografis Sekolah..………..……… 60

3. Keadaan Sekolah…………..……….. 60

4. Situasi Pengelolaan Kelas dan Keadaan Siswa………. 62

B. Deskripsi Data……….. 62

1. Data Budaya Membaca...………. 63

2. Data Motivasi Belajar...……… 65

3. Data Cara Belajar……… 66

4. Data Hasil Belajar Ekonomi………... 68

C. Uji Persyaratan Instrumen...……… 71

1. Uji Validitas...……… 71

2. Uji Reliabilitas....……… 71

D. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Ananlisi Data)...… 72

1. Uji Normalitas Data……….. 72

a. Uji Normalitas X1……… 72

b. Uji Normalitas X2……… 73

c. Uji Normalitas X3……… 74

d. Uji Normalitas Y………. 75

2. Uji Homogenitas……… 77

E. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda..……….. 78

1. Uji Keliniearan Regresi……….. 78

a. Uji Keliniearan Regresi Untuk Variabel X1... 78

b. Uji Keliniearan Regresi Untuk Variabel X2... 79

c. Uji Keliniearan Regresi Untuk Variabel X3... 80

2. Uji Multikolinearitas………... 81


(9)

2. Regresi Linear Multiple……….. 93

a. Persamaan Regresi……….... 93

b. Pengujian Hipotesis……….. 94

G. Pembahasan………... 96

1. Pengaruh Budaya Membaca (X1) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ………... 96

2. Pengaruh Motivasi Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ………... 99

3. Pengaruh Cara Belajar (X3) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ………... 101

4. Pengaruh Budaya Membaca (X1), Motivasi Belajar (X2), dan Cara Belajar (X3) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi... 104

V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 110

A. Kesimpulan………. 110

B. Saran ………... 111 DAFTAR PUSTAKA


(10)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara

Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan. Melalui pendidikan seseorang dapat mengetahui serta mengembangkan bermacam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna untuk kemajuan bangsa. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan suatu bangsa. Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan kemajuan manusia baik jasmani maupun rohani. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, dengan pendidikan yang baik manusia dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan kehidupan yang lebih baik dan berpartisipasi secara lebih aktif dalam pembangunan.

Kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu, agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas harus diawali dengan peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.


(11)

Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar, dan proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output

merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi. Pendidikan merupakan sarana utama di dalam membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membentuk manusia berkualitas dalam pembangunan, sikap maupun keterampilan yang pencapaian dilakukan secara terencana. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas atau mutu suatu sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah terwujudnya warga negara yang berkepribadian nasional dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat, bangsa dan tanah air sedangkan tujuan instutional merupakan tujuan yang akan dicapai pada tingkat lembaga pendidikan. Proses pembelajaran dalam suatu lembaga ditujukan untuk mendidik dan membekali anak dengan ilmu pengetahuan sehingga dapat bermanfaat untuk masa depannya.

Hasil belajar menjadi sangat penting sebagai indikator keberhasilan belajar. Baik bagi guru maupun siswa. Bagi seorang guru, hasil belajar merupakan pedoman evaluasi bagi keberhasilan siswa. Seorang guru dapat dikatakan berhasil apabila lebih dari separuh jumlah siswa (65%) telah mencapai standar ketuntasan yang


(12)

3

ditetapkan. Sedangkan bagi siswa, hasil belajar merupakan sarana informasi yang berguna untuk mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajarnya, apakah mengalami perubahan yang bersifat positif maupun perubahan yang bersifat negatif.

Selain itu, hasil belajar siswa diharapkan tidak hanya dilihat dari perubahan nilai yang diperolehnya, tetapi juga harus dilhat dari segi tingkah laku, perbuatan, keterampilan, dan pengetahuan siswa tersebut. Jika hal tersebut terpnuhi, maka hasil belajar yang dianggap sebagai parameter keberhasilan menjadi alat ukur yang benar – benar dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilaksanakan, belum optimalnya hasil belajar yang dicapai siswa diduga dipengaruhi oleh budaya membaca yang dikatakan kurang baik, ini terlihat dari minimnya kunjungan siswa ke

perpustakaan yang ada di sekolah. Dari total 71 siswa yang berada di kelas XI IPS rata – rata kunjungan siswa per bulan hanya mencapai 20% atau hanya 14 siswa. Yang termasuk dalam budaya membaca sebagai salah satu contohnya ialah minat baca siswa terhadap buku mata pelajaran. Persoalan mengenai minat baca adalah bagaimana mengatur minat baca dapat ditingkatkan karena dalam kegiatan belajar setiap siswa memiliki minat baca dengan tingkatan yang berbeda, dengan adanya minat membaca sangat di rasakan manfaatnya, terutama bagi siswa yang aktif dan gemar membaca, maupun siswa yang diwajibkan untuk membuat tugas


(13)

Selain budaya membaca, motivasi belajar juga merupakan salah satu indikator yang dapat mempanguruhi hasil belajar siswa di sekolah. Motivasi belajar yang dimiliki siswa SMA Negeri 1 Kasui Pasar dapat dikatakan rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang menyangkut dari dalam diri siswa tersebut. Salah satu contoh yang nyata adalah ketika siswa diberikan tugas merangkum oleh guru. Dari tugas tersebut, rata – rata siswa yang mengerjakan tugas dengan sungguh – sungguh hanya beberapa siswa saja. Sedangkan yang lain masih sibuk dengan urusan masing – masing. Sehingga tugas yang seharusnya dikumpulkan hari ini menjadi pekerjaan rumah untuk para siswa.

Belum optimalnya hasil belajar yang dicapai siswa diduga dipengaruhi oleh cara belajar yang biasa dikatakan kurang baik. Ini terlihat dari ketekunan dan

keseriusan belajar siswa dalam mengikuti (mempelajari) pelajaran yang belum optimal atau kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran dikelasnya, banyak siswa yang cenderung malas belajar, dan dalam menghadapi masalah seperti menjawab atau mengerjakan soal dan tugas yang sulit mereka akan mengeluh dan malas mengerjakannya, bahkan mencontek hasil kerja temannya atau terlambat mengerjakan tugas serta sering tidak membawa perlengkapan.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun ajaran 2012/2013 dan keterangan dari guru mata pelajaran ekonomi mengenai hasil mid semester siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kasui Pasar umumnya kurang optimal. Berikut disajikan hasil ulangan mid semester kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013.


(14)

5

Tabel 1. Hasil Mid Semester Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran 2012/2013

Kelas Nilai Prestasi

< 70 ≥ 70

XI IPS I 25 10 35

XI IPS 2 19 17 36

Siswa 44 27 71

Jumlah % 61,97 % 38,03 % 100 %

Sumber : Guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Kasui Pasar

Berdasarkan tebel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai dibawah 70 berjumlah 44 siswa atau sebanyak 61,92 % dan siswa yang memperoleh nilai di atas 70 berjumlah 27 siswa atau sebanyak 38,03 %. Berdasarkan standar kelulusan Siswa SMA Negeri 1 Kasui Pasar bahwa siswa yang dianggap memiliki ketuntasan belajar apabila telah memperoleh nilai 70 ke atas, sehingga dapat disimpulkan sebanyak 61,97% siswa dianggap belum tuntas belajar.

Rendahnya hasil belajar ekonomi di duga disebabkan karena beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ekonomi di SMA Negeri 1 Kasui adalah budaya membaca, motivasi belajar, dan cara belajar siswa.

Membaca merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi atau

pengetahuan melalui indera mata atau penglihatan serta pemahaman dan ingatan. Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran dalam rumpun ilmu pengetahuan sosial (IPS) diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal, siswa dituntut untuk dapat memperbanyak membaca sebab dalam mata pelajaran ekonomi banyak materi yang membutuhkan daya serap atau daya ingat yang didapat melalui membaca. Berbeda dengan siswa yang berada pada jurusan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) mereka biasanya membutuhkan pemahaman yang


(15)

didapatkan melalui latihan. Oleh karena itu, budaya membaca dalam hal ini kebiasaan membaca sangat diperlukan khususnya bagi siswa yang berada pada jurusan IPS.

Budaya membaca adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Seorang yang mempunyai budaya baca adalah seorang yang telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca (Sutarno, 2006: 27). Budaya membaca merupakan rangkaian aktivitas membaca yang dilakukan oleh siswa untuk menggali dan memperdalami materi

pembelajaran dengan dorongan untuk meraih hasil yang lebih baik.

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan atau energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Menurut Hamalik (2004: 158) menegaskan bahwa motivasi berprestasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Keinginan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai akan menimbulkan energi dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar sesuai dengan kebutuhan berprestasi guna memperoleh prestasi belajar yang baik. Budaya membaca juga merupakan faktor internal yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi..

Apabila siswa mempunyai motivasi yang tinggi maka siswa tersebut dengan mudah akan mencapai prestasi belajar yang baik, sebaliknya apabila siswa


(16)

7

mempunyai motivasi yang rendah maka untuk mendapatkan prestasi yang baik sangat sulit. Motivasi belajar siswa dapat terlihat ketika siswa mengikuti proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Kasui Pasar yaitu masih kurangnya keinginan siswa seperti mengerjakan soal-soal ekonomi yang sulit ketika berada di dalam kelas. Motivasi dapat di pengaruhi dari cara guru menyampaikan materi, suasana kelas dan kesadaran siswa dalam belaar.

Selain itu cara belajar siswa juga mempunyai peranan yang tidak kalah penting dalam pencapaian hasil belajar. Cara belajar merupakan suatu metode atau teknik yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Cara belajar setiap siswa pastilah berbeda. Setiap siswa memiliki cara atau gaya belajarnya masing-masing. Namun banyak siswa yang belum dapat

menemukan cara atau metode belajar yang baik, efektif dan efisien sehingga mereka tidak memperoleh hasil yang optimal dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perlu diadakan penelitian tentang budaya membaca, motivasi belajar, dan cara belajar. Untuk menjawab persoalan tersebut penulis memandang perlu mengadakan penelitian dengan judul:

" Pengaruh Budaya Membaca, Motivasi Belajar, dan Cara Belajar

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran 2012/2013."


(17)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya kegiatan belajar mengajar siswa kelas XI IPS di SMA

Negeri 1 Kasui Pasar sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. 2. Sebagian besar hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kasui

Pasar belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) khususnya pada mata pelajaran ekonomi yaitu yang memperoleh nilai kurang dari 70

dianggap kurang berhasil .

3. Rendahnya tingkat kunjungan siswa ke perpustakaan. Hal ini terlihat dari sepinya pengunjung yang ada di perpustakaan.

4. Sebagian besar jenis buku yang dibaca oleh siswa bukan buku mata pelajaran, khususnya ekonomi.

5. Masih ada beberapa siswa tidak mengarjakan tugas yang telah diberikan oleh guru seperti pekerjaan rumah.

6. Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kasui Pasar kurang memperhatikan guru

mata pelajaran ekonomi pada saat proses pembelajaran sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.

7. Banyaknya siswa yang tidak bisa mengatur waktu belajarnya dengan baik saat sedang berada di rumah.

8. Banyak siswa yang tidak mengetahui materi yang akan dipelajari. Hal ini terlihat dari ketidaksiapan siswa pada saat akan dimulainya proses


(18)

9

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka masalah-masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan motivasi belajar, cara belajar, budaya membaca, dan hasil belajar ekonomi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh budaya membaca terhadap hasil belajar Ekonomi

siswa kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun 2012/2013 ?

2. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun 2012/2013 ? 4. Apakah ada pengaruh budaya membaca, motivasi belajar, dan cara belajar

terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI Semester Ganjil IPS SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun 2012/2013 ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sebuah acuan dalam melakukan kegiatan atau rambu-rambu dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.


(19)

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh budaya membaca terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa dengan

hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar, cara belajar, dan budaya membaca secara bersama-sama terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis

1) Bagi Penulis, dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan

ilmu yang telah didapat selama kuliah, sehingga tercipta wahana ilmiah.

2) Bagi para akademisi, dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian dalam menambah ilmu pengetahuan dibidang pendidikan.

3) Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam


(20)

11

mempengaruhi hasil belajar ekonomi yang belum dikaji dalam penelitian ini.

2. Secara Praktis

1) Bagi siswa

Dapat digunakan sebagai bahan masukan, dalam usaha meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi dengan memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sehingga siswa dapat memperbaiki metode belajarnya dan berusaha untuk meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

2) Bagi guru

Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Ekonomi, terutama yang disebabkan oleh faktor sekolah, yaitu guru, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Bagi pihak sekolah

Dapat digunakan sebagai bahan masukan agar dapat meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Ekonomi, yaitu dengan cara pihak sekolah mengambil kebijakan yang dapat mendukung terciptanya proses belajar yang efektif.


(21)

G. Ruang LingkupPenelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah faktor motivasi belajar, cara belajar, budaya membaca dan hasil belajar ekonomi.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Kasui Pasar.

4. Waktu Penelitian


(22)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Menurut Hamalik (2001: 30) bahwa, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya. Bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersbut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil belajar.

Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar secara psikologis tersebut diuraikan lagi guna memudahkan dalam memahami pengertian belajar tersebut, yaitu belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 3 ).

Skinner dalam Dinn Wahyudin dkk (2006: 3.31) berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku. Pada saat orang belajar maka responnya menjadi


(23)

lebih baik. Sebaliknya, apabila seseorang tidak belajar, maka responnya cenderung menurun. Sedangkan menurut Piaget dalam Dinn Wahyudin dkk (2006: 3.32) berpendapat bahwa belajar sifatnya individual. Artinya proses belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Perkembangan individu tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan intelektual dan usia yang bersangkutan.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diketahui bahwa belajar adalah suatu pengalaman dan pengalaman itu salah satunya diperoleh berkat adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya yang akan nampak pada peningkatan kualitas sebagai hasil dari belajar guna mencapai tujuan. Dengan belajar,

seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang optimal dari hal yang tidak tahu menjadi tahu.

Menurut Muchtar Buchori dalam Sari (2007: 15) mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi ada dua, yaitu:

a. untuk mengetahui kemajuan belajar siswa selama jangka waktu tertentu

b. untuk mengetahui tingkat efisien metede-metode pendidikan yang digunakan

selama jangka waktu tertentu.

Menurut Suharsimi dalam Sari (2007: 10) secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : 1. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu faktor biologis dan faktor psikiologis, yang dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain: usia, kematangan, dan kesehatan,

sedangkan yang dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar.


(24)

15

2. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor manusia (human) dan faktor non-manusia seperti alam, benda, hewan, dan lingkungan fisik.

Salah satu cara untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah dengan diadakannya evaluasi. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 200) menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan dan atau pengukuran hasil belajar.

Ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari cara manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya secara individu maupun kelompok mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan. Karena ekonomi mempunyai peranan yang penting dalam aktivitas bisnis ekonomi, maka pembelajaran ekonomi harus dilaksanakan dengan baik.

Hasil belajar ekonomi merupakan hasil belajar yang dicapai siswa dalam pelajaran ekonomi selama siswa mampu memahami konsep-konsep, prinsip-prinsip serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari setelah siswa

mempelajari kompetensi dasar yang diajarkan. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa, diperlukan pengukuran hasil belajar yaitu melalui suatu tes dan dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai tertentu.

2. Budaya Membaca

Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa sanskerta buddhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Ahmadi membedakan pengertian budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa


(25)

cipta, karsa, dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut (Ahmadi, 2007: 58). Sedangkan menurut Tylor dalam Setiadi (2008: 27), budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Selanjutnya menurut Koentjaraningrat (2000: 181), kata budaya berasal dari kata Sansekerta yaitu buddhi. Ditambahkan pula bahwa kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budi dan daya. Karena itu budaya dapat diartikan sebagai daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. Lebih lanjut

Koentjaraningrat membagi kebudayaan dalam tiga wujud yaitu :

a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan lain-lain;

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas kelakuan

berpola dari manusia dalam masyarakat dan;

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa budaya adalah suatu keseluruhan dari perilaku manusia yang telah menjadi kebiasaan yang diperoleh melalui belajar. Sedangkan kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta yang didapat seseorang sebagai masyarakat.

Selanjutnya Sutarno (2006: 27), mengemukakan bahwa budaya baca adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Seorang yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca.


(26)

17

Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan, mengetahui, meramalkan, memperhitungkan, dan memahami (KBBI, 2007: 83). Sedangkan menurut Soedarso dalam Mulyono Abdurrahman (1999: 200) mengemukakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan dan ingatan.

Menurut Rozin (2008) Budaya membaca adalah kegiatan positif rutin yang baik dilakukan untuk melatih otak untuk menyerap apa – apa saja informasi yang terbaik diterima seseorang dalam kondisi dan waktu tertentu. Sumber bacaan bisa diperoleh dari buku, surat kabar, tabloid, internet, dan sebagainya. Dianjurkan untuk membaca berbagai hal yang positif.

Informasi yang baik akan membuat hasil yang baik pula bagi anda.

Berdasarkan uraian di atas, membaca merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan melalui indera mata atau penglihatan serta

pemahaman dan ingatan. Melalui kegiatan membaca kita dapat memenuhi segala hal yang berkaitan dengan ketersediaan sarana bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan. Saat membaca kita dituntut untuk dapat menginterprestasikan serta mengevaluasi bahan bacaan sehingga nantinya seseorang itu mampu memperoleh gambaran yang utuh atas informasi yang didapat.

Salah satu unsur penunjang yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah keberadaan sebuah perpustakaan. Adanya sebuah perpustakaan sebagai penyedia


(27)

fasilitas yang dibutuhkan terutama untuk memenuhi kebutuhan belajar akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekolah itu sendiri.

Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan sebuah pusat pelayanan dan informasi. Untuk itu setiap pengunjung terutama civitas akademik, berhak mengetahui palayanan dan informasi apa saja yang dapat diperoleh di Perpustakaan Perguruan Tinggi Tersebut. Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah/PP No.5 tahun 1980 tentang pokok-pokok organisasi universitas atau institute, bahwa Perpustakaan Perguruan Tinggi termasuk kedalam Unit Pelayanan Teknis (UPT), yaitu sarana penunjang teknis yang merupakan perangkat kelengkapan universitas atau institute dibidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat (Fahmi, 2008).

Menurut Bafadal (2008: 8) fungsi perpustakaan adalah sebagai berikut: 1. Fungsi edukatif

Adanya perpustakaan sekolah dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa, guru, dan karyawan. Selain itu, perpustakaan sekolah tersedia buku – buku yang sebagian besar pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah sehingga dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

2. Fungsi informasi

Bahan – bahan perpustakaan yang disediakan oleh perpustakaan sekolah baik buku – buku maupun non – buku seperti majalah, koran peta dan sebagainya, semua ini akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan siswa, guru dan karyawan.


(28)

19

3. Fungsi riset

Adanya bahan pustaka yang lengkap, siswa dan guru dapat melakukan riset yaitu mengumpulkan data atau keterangan – keterangan yang diperlukan. Tersedianya sarana dan prasarana perpustakaan yang ada diharapkan dapat menumbuhkan budaya membaca oleh seluruh warga sekolah / perguruan tinggi. Perpustakaan menjadi salah satu faktor penunjang dalam melestarikan budaya membaca. Selain itu, yang menjadi pendorong atas bangkitnya minat baca ialah ketertarikan, kegemaran dan hobi membaca. Sedangkan pendorong tumbuhnya kebiasaan membaca adalah kemauan dan kemampuan membaca. Kebiasaan membaca terpelihara dengan tersedianya bahan bacaan yang baik, menarik, memadai baik jenis, jumlah maupun mutunya. Oleh karena itu, kebiasaan membaca dapat menjadi landasan bagi berkembangnya budaya membaca.

Sarana yang sangat menunjang tercapainya tujuan pendidikan adalah budaya membaca. Budaya membaca adalah keterampilan seseorang yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan keterampilan bawaan. Oleh karena itu budaya membaca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan. Untuk tujuan akademik membaca adalah untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Buku sebagai media transformasi dan penyebarluasan ilmu dapat menembus batas-batas geografis suatu Negara, karena itulah buku disebut jendela dunia.

http://id.wikipedia.org/wiki/budaya.

Agar siswa dapat membaca dengan efesien perlulah memiliki kebiasaan –

kebiasaan yang baik. Kebiasaan – kebiasaan membaca yang baik itu menurut Gie dalam Slameto, (2003: 84) adalah sebagai berikut: memperhatikan kesehatan


(29)

membaca, ada jadwal, membuat tanda – tanda/ catatan – catatan, memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh – sungguh semua buku yang perlu untuk setiap mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan konsentrasi penuh.

Sehubungan dengan minat, kebiasaan dan budaya membaca tersebut Sutarno (2006: 28 - 29) mengemukakan paling tidak ada 3 tahapan yang harus dilalui, yaitu:

1. Dimulai dengan adanya kegemaran karena tertarik bahwa buku – buku tersebut dikemas dengan menarik, baik desain, gambar, bentuk dan ukurannya.

2. Setelah kegemaran tersebut dipenuhi dengan ketersediaan bahan dan sumber bacaan yang sesuai dengan selera, ialah terwujudnya kebiasaan membaca. Kebiasaan itu dapat terwujud manakala sering dilakukan, baik atas bimbingan orang tua, guru atau lingkungan di sekitarnya yang kondusif, maupun atas keinginan anak tersebut.

3. Jika kebiasaan membaca itu dapat terus dipelihara, tanpa “gangguan”

media elektronik, yang bersifat “entertainment”, dan tanpa membutuhkan keaktifan mental. Oleh karena seorang pembaca terlibat secara

konstruktif dalam menyerap dan memahami bacaan, maka tahap selanjutnya ialah bahwa membaca menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.

Menurut Toyip, M. (2009) budaya membaca merupakan materi bacaan yang kompleks, rendahnya budaya membaca karena mereka belum menggunakan cara tertentu yang memudahkan, memahami dan mengingat kembali, dimana keadaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1. Faktor siswa:

a. Minat baca siswa rendah, mereka hanya mau membaca jika ada tugas

dari guru dan harus dilaporkan.

b. Motivasi belajar siswa rendah, termasuk dalam hal membaca.

c. Siswa belum menemukan cara yang mudah dalam memahami isi

bacaan.

d. Siswa belum menemukan cara yang efisien untuk mengingat materi

bacaan. 2. Faktor guru:

a. Guru masih kurang dalam memberikan tugas membaca.


(30)

21

c. Guru kurang peka terhadap kesulitan siswa yang berhubungan dengan

tugas membaca.

d. Guru kurang memberikan bimbingan terhadap siswa tentang membaca

yang efektif dan efisien. 3. Faktor budaya sekolah:

a. Kurang dikembangkannya budaya membaca di kalangan guru maupun

siswa.

b. Kurangnya fasilitas perpustakaan, misalnya ruangan dan tempat duduk yang kurang nyaman untuk membaca.

Budaya membaca memang cukup berperan dalam menambah pengetahuan siswa yang juga akan berdampak pada hasil belajar siswa. Budaya membaca yang diterapkan oleh siswa berupa kebiasaan siswa dalam melakukan kegiatan membaca guna memperdalam dan menggali informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan.

3. Motivasi Belajar

Motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha yang ada dalam diri individu yang berupa sikap, tindakan dan dorongan untuk bertindak dalam mengarahkan serta menggerakkan individu pada suatu tingkah laku sehingga tujuan yang

dikehendaki tercapai. Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar, kekuatan mental itulah yang mendorong siswa untuk belajar. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2007: 158) “motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Menurut B. Uno (2010: 1) menyatakan bahwa

“motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku”.


(31)

diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman, 2008: 73).

Ini berarti motivasi akan menyebabkan terjadinya perubahahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berhubungan dengan perasaan dan emosional untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu untuk mencapai tujuanya.

Motivasi dapat dibagi menjadi dua, seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (2007: 162) sebagai berikut:

1. Motivasi intrinsik

yaitu motivasi yang tercakup didalam situasi belajar dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. jadi motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. 2. Motivasi ekstinsik

yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti ijazah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, dan hukuman. motivasi ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya sesuai dengan kebutuhan siswa.

Hal ini sesuai dengan pendapat B.Uno (2010: 23) Yang menyatakan

”motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan

berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor eksternalnya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan

kegiatan belajar yang mendukung”.

Terdapat dua macam motivasi dalam belajar yaitu faktor intrinsik dan ektrinsik. Motivasi faktor intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang, contoh motivasi intrinsik dapat berupa hasrat dan keinginan yang ada


(32)

23

di diri seseorang sedangkan motivasi ekstrinsik dapat berupa pembeian hadiah, penghargaan dan masih banyak lainnya.

Selanjutnya Sardiman (2008: 92) mengemukakan ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu:

1. Memberi angka (simbol dari kegitan belajarnya)

2. Memberi hadiah

3. Persaingan / kompetisi

4. Ego-involvement

5. Memberi ulangan

6. Mengetahui hasil

7. Pujian

8. Hukuman

9. Hasrat untuk belajar

10. Minat

11. Tujuan yang diakui

Motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan berbagai macam cara yaitu memberikan hadiah, memberikan pujian, adanya persaingan, hukuman,

menciptakan keadaan yang nyaman bagi siswa, memperjelas tujuan yang akan dicapai dan masih banyak lainnya. Pemberian motivasi ini sangat penting untuk menumbuhkan keinginan siswa dalam belajar sehingga siswa mempunyai keinginan untuk memperoleh prestasi yang baik.

Oleh Hamalik (2007: 161) yang menjelaskan fungsi motivasi adalah sebagai berikut:

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.Tanpa motivasi

maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.


(33)

Sedangkan menurut Sardiman (2008: 85) fungsi motivasi dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi penggerak atau motor yang

melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan hendak dicapai.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Hal ini berarti untuk memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan adanya motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan berhasil pula dalam mempelajari suatu pelajaran. Jadi motivasi ini akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.

Motivasi tertinggi menurut Hewitt dalam Nasution (2008: 181) ialah motivasi untuk achievement atau keberhasilan yang merupakan syarat agar anak itu didorong oleh kemauanya sendiri dan merasa kepuasan dalam mengatasi tugas-tugas yang kian bertambah sulit dan berat.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diartikan bahwa siswa yang memiliki motivasi yang tinggi, siswa tersebut akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar dan tidak cepat putus asa dalam menghadapi tugas-tugas yang semakin bertambah.

4. Cara Belajar

Semua siswa akan mengalami hambatan dan akan menyebabkan kurang berjalannya pembelajaran bagi siswa untuk dapat mencapai tujuan belajar. Walaupun telah mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki oleh siswa untuk


(34)

25

dapat mencapai tujuan belajar, tetapi tidak semua dapat sesuai dengan yang diharapkan oleh siswa.

Cara belajar merupakan suatu metode atau teknik yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Cara belajar setiap siswa pastilah berbeda. Setiap siswa memiliki cara atau gaya belajarnya masing-masing. Namun banyak siswa yang belum dapat menemukan cara atau metode belajar yang baik, efektif dan efisien sehingga mereka tidak memperoleh hasil yang optimal dalam proses pembelajaran. Sebelum belajar, sebaiknya siswa mampu menentukan cara atau gaya belajar dalam diri individu masing-masing. Karena cara atau gaya belajar dapat menentukan kenyamanan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Menurut Hamalik dalam Nurbayanti (2008: 23), cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu. Sedangkan cara belajar yang efisien menurut Thursan Hakim (2005: 7) adalah cara belajar yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan lebih mudah dan lebih cepat sesuai kapasistas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan.

Sedangkan Hamzah (2008: 180) mendefinisikan “Gaya belajar adalah cara dia bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar-mengajar”.

Menurut Slameto (2003: 32)

“Cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Banyak anak didik gagal


(35)

atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.”

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa cara belajar yang efisien adalah suatu cara atau metode yang harus dilakukan oleh siswa guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Jadi, siswa dalam proses

pembelajaran harus mempelajari metode, kemahiran, atau cara belajar yang efisien agar siswa tidak mengalami kesulitam-kesulitan dalam proses pembelajaran.

Terkadang siswa belum mengetahui cara-cara belajar yang efektif dan efisien. Mereka kebanyakan hanya mencoba menghafal pelajaran. Seperti yang sudah diketahui, belajar itu sangat kompleks. Hasil belajar dipengaruhi berbagai faktor yaitu kecakapan dan ketangkasan berbeda secara individual. . Walaupun demikian di bawah ini ada beberapa petunjuk cara-cara belajar yang efektif dan efesien antara lain:

a. Keadaan jasmani.

Belajar memerlukan tenaga. Karena itu untuk mencapai hasil yang baik diperlukan badan yang baik.

b. Keadaan emosional dan sosial.

Anak yang merasa jiwanya tertekan, yang selalu dalam keadaan takut akan kegagalan, yang mengalami guncangan karena emosi-emosi yang kuat, tidak akan dapat belajar dengan efektif.

c. Keadaan lingkungan.

Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh perangsang-perangsang dari sekitar. Untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran.

d. Memulai pelajaran.

Pada permulaan pelajaran sering dirasakan kelambanan, keengganan bekerja. Jadi kelambanan itu dapat diatasi dengan suatu perintah kepada diri sendiri untuk memulai pekerjaan itu tepat pada waktunya.

e. Membagi pekerjaan.

Sebelum memulai pelajaran kita terlebih dahulu menentukan apa yang dapat dan harus kita selesaikan dalam waktu tertentu. Menyelesaikan sesuatu tugas sesuai dengan yang direncanakan memberi perasaan sukses


(36)

27

yang menggembirakan serta menambah kegiatan belajar. Dengan semboyan "devide et impera " ”bagi dan dikuasai" kita dapat

menyelesaikan pekerjaan yang banyak, yakni dengan membagi pekerjaan dalam bagian-bagian yang dapat diselesaikan.

f. Adakan kontrol.

Selidiki pada akhir pelajaran. Kalau hasilnya kurang baik, akan nyata kekurangan-kekurangan yang memerlukan latihan khusus.

g. Pupuk sikap yang optimis.

Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi akan meningkat dan karena itu memupuk sikap yang optimis.

h. Waktu belajar.

Biasanya orang dapat bekerja dengan penuh perhatian selama 40 menit. Selama itu kita curahkan perhatian kita sepenuhnya kepada tugas kita. Kemudian kita adakan istirahat 5 menit persisi, tidak lebih atau kurang, lalu bekerja lagi selama 40 menit dan seterusnya. Waktu yang tepat kita jadikan alat untuk memerintah diri kita, menyeleweng dari waktu itu bearti kegagalan atau kekalahan.

i. Buatlah suatu rencana keraja.

sehari sebelumnya, sebaiknya sebelum tidur, kita buat rencana kerja secara tertulis untuk hari berikutnya.

j. Menggunakan waktu.

Menggunakan waktu tidak bearti bekerja lama sampai habis tenaga, melainkan bekerja sungguh-sungguh dengan sepenuh tenaga dan perhatian untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.

k. Belajar keras tidak merusak.

Belajar dengan penuh konsentrasi tidak merusak. Yang merusak ialah menggunakan waktu tidur untuk belajar. Tiap orang perlu tidur selama 7 jam. Belajar sungguh-sungguh selama 2-4 jam sehari dengan teratur sudah cukup untuk memberi hasil yang memuaskan.

l. Cara mempelajari buku.

Sebelum kita mulai bacaan buku lebih dahulu kita coba memperoleh gambaran tentang buku dalam garis besarnya.

m. Mempertinggi kecepatan membaca.

Seorang pelajar harus mencapai kecepatan membaca sebanyak sekurang-kurangnya 200 perkataan dalam satu menit.

n. Jangan membaca belaka.

Membaca belaka tidak banyak bermanfaat. Membaca bukanlah sekedar mengetahui kata-katanya, tetapi mengkuti jalan pikiran si pengarang. o. Cegah "cramming".

Kesalahan yang banyak dibuat pelajar adalah memupuk pelajaran sampai saat terakhir yakni bila saat ulangan atau ujian sudah mendekat, sehingga mereka diburu-buru waktu.

p. Membuat catatan.

Membuat catatan memerlukan pemikiran, jadi tidak sama dengan menyalin. Catatan itu harus merupakan online atau rangkuman yang memberi gambaran tentang garis-garis besar daripada pelajaran itu.


(37)

mencoba memahami dan mencamkan isi pelajaran. Catatan itu sangat berfaedah bila kita hendak mengulanginya kelak. (Nasution, 2004: 50)

5. Pengaruh Budaya Membaca, Motivasi Belajar, dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar

Saat proses kegiatan belajar mengajar di kelas, tidak semua siswa dapat menyerap materi yang sedang di terangkan oleh guru. Menurut Syah (2004: 144) secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan siswa. Faktor internal yakni faktor biologis (kondisi umum jasmani) dan faktor

psikologis (intelegensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi). Faktor eksternal yakni lingkungan disekitar siswa (lingkungan alami, lingkungan sosial dan lingkungan instrumental). Dan faktor pendekatan siswa yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam peserta didik, salah satunya adalah budaya membaca. Budaya membaca adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Seorang yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca (Sutarno, 2006: 27).

Budaya membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan. Karena dengan kebiasaan membaca, siswa mampu mengoptimalkan materi-materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dan budaya membaca memegang peranan penting dalam proses belajar siswa. Karena budaya membaca merupakan


(38)

29

seluruh rangkaian aktivitas membaca yang digunakan untuk memperoleh, menggali dan memperdalami materi pembelajaran dengan dorongan untuk memperoleh prestasi yang lebih optimal. Menurut B.Uno (2010: 28) menyatakan

” seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar selalu akan berusaha

mempelajari dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasil yang baik”.

Pendapat diatas menyatakan bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun dalam belajar, sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar maka ia tidak akan tekun dalam belajar. Ketekunan dalam belajar sangat diperlukan agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Cara belajar merupakan faktor pendekatan siswa, artinya jenis upaya siswa dengan menggunakan metode atau cara belajar untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Cara belajar dapat menentukan tingkat kenyamanan siswa dalam menerima dan menggali ilmu pengetahuan. Dengan cara belajar yang efektif, seorang siswa mampu mengoptimalkan hasil belajar.

Sebaliknya cara belajar yang kurang tepat/tidak efektif akan berdampak pada hasil belajar yang minim. Dengan cara belajar yang baik pula dapat meningkatkan budaya membaca yang tinggi. Lingkungan keluarga merupakan faktor penunjang yang utama di dalam melancarkan kegiatan belajar.


(39)

X Y 4,51 1,04

^

 

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Banyak penelitian relevan yang sebelumnya telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Berbagai penelitian yang relevean ini penulis gunakan acuan dan bahan pertimbangan untuk mengkaji permasalahan dalam penelitian ini. Beberapa hasil penelitian relevan itu diantaranya adalah:

Tabel 2. Hasil Penelitian Yang Relevan

No Nama Judul Ksripsi Hasil

1 Dwijayanti Pengaruh

Intelligence Quotient, iklim sekolah dan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010

ada pengaruh antara budaya membaca terhadap hasil belajar siswa, dengan r sebesar 0,648. Selain persamaan salah satu variabelnya, persamaan lain penelitian ini dengan

penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada metode penelitian yaitu metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey.

2 Imoratun Rofiqoh Hubungan motivasi

belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas 2 SMA Muhammadiyah Tangkit Batu Natar Lampung selatan tahun pelajaran 2006/2007

Ada hubungan antara

motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMA Muhammadiyah Tangkit Batu Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2006/2007 yaitu rhitung 0,436 atau 43,60% uji f diperoleh fhitung= 8,074 sedangkan ftabeldiperoleh 3,33 karena fhitung > ftabel yaitu 8,074 > 3,33

3 Septi Damanik Pengaruh persepsi

siswa tentang materi perkuliahan dan cara belajar terhadap prestasi belajar matakuliah manajemen

pemasaran pada siswa program studi

Ada pengaruh antara cara belajar terhadap hasil belajar dengan diketahui hasil (r) = 0,907. Besarnya sumbangan cara belajar terhadap prestasi belajar diketahui dari nilai koefisien determinasi (r2) = 0,822 dengan persamaan regresi


(40)

31

Tabel 2 Lanjutan

No Nama Judul Ksripsi Hasil

Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung

Angkatan 2007 Tahun Pelajaran 2008/2009

C. Kerangka Pikir

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor ekstern maupun faktor intern. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut meliputi budaya membaca, motivasi belajar, dan cara belajar. Budaya membaca dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Rendahnya budaya membaca siswa disebabkan oleh banyak faktor, baik yang bersumber dari dalam diri siswa

maupun faktor yang berasal dari luar diri siswa. Beberapa faktor yang diduga erat kaitannya dengan budaya membaca siswa yaitu persepsi siswa tentang koleksi bahan pustaka dan motivasi untuk membaca. Melalui budaya membaca siswa akan terbiasa untuk menambah ilmu yang dimilikinya dan dimungkinkan akan berpengaruh pada hasil belajarnya.

Motivasi adalah salah satu faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena dalam motivasi tersebut terdapat unsur-unsur yang bersifat dinamis dalam belajar seperti perasaan, perhatian, kemauan dan lain-lain.

Motivasi belajar ini tidak hanya tumbuh dari dalam diri siswa melainkan motivasi juga dapat muncul berkat adanya daya penggerak dari orang lain guna menambah semangat belajar siswa. Pendapat ini didukung oleh Dimyati dan Mudjiono


(41)

(2007: 97-100) “Motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu cita-cita atau apresiasi, kemampuan, kondisi siswa, kondisi lingkungan unsur – unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam

membelajarkan siswa”. Faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap hasil belajar adalah cara belajar siswa. Cara belajar adalah metode atau teknik yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Apabila seseorang siswa menggunakan cara belajar yang efektif dan efisien maka ada kemungkinan akan meningkatkan prestasi belajar siswa. sebaliknya, apabila siswa menggunakan cara belajar yang kurang efektif dan kurang efesien maka ada kemungkinan akan menurunkan hasil belajar siswa. Jadi, cara belajar adalah hal yang harus dimiliki oleh setiap siswa dalam proses memahami, memperdalam dan menggali informasi dan pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, diduga bahwa variabel hasil belajar (Y) dipengaruhi dengan berbagai faktor penyebab, diantaranya budaya membaca (X1), motivasi belajar (X2), dan cara belajar (X3), maka dapat digambarkan kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

r1

R r2

r3

Gambar 1. Model teoritis pengaruh variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y (Sugiyono, 2010: 44).

Budaya Membaca (X1)

Hasil Belajar Ekonomi (Y) Motivasi Belajar (X2)


(42)

33

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010: 64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh budaya membaca terhadap hasil belajar Ekonomi siswa

kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran

2012/2013.

3. Ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran

2012/2013.

4. Ada pengaruh buaya membaca, motivasi belajar, dan cara belajar, terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran 2012/2013.


(43)

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan, serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode

penelitian merupakan metode kerja yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data dilapangan pada saat melakukan penelitian.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sedangkan verifikatif menunjukkan pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area

penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan


(44)

35

data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono, 2010: 12).

Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh motivasi belajar, cara belajar, dan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran 2012/2013.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 297).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013.

Tabel 3. Data Jumlah Siswa Kelas XI IPS di SMA

Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran 2012/2013

No Kelas Jumlah Siswa

(Populasi)

Laki-laki Perempuan

1 XI IPS 1 35 20 15

2 XI IPS 2 36 23 13

Jumlah 71 43 28

Sumber : Tata usaha SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Ajaran 2012/2013

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 71 siswa.


(45)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Sedangkan menurut Arikunto (2007: 130) apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya menjadi penelitian populasi. Dengan demikian, penelitian ini adalah penelitian populasi karena jumlah populasinya 71 orang dan semuanya dijadikan sampel. Untuk sampel jenuh tidak perlu uji signifikansi (Sugiyono. 2005: 142-143), dan jika sampel yang diambil sebanyak populasi, maka data dianggap berdistribusi normal dan homogeny (Sudjana, 2002: 152). Sedangkan teknik penarikan sampel menggunakan non probability sampling dengan jenis sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. (Sugiyono, 2005: 78).

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010: 60).

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (X1), cara belajar (X2), dan budaya membaca (X3).


(46)

37

2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013.

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel a. Definisi Konseptual Variabel

A. Budaya Membaca (X1)

Merupakan suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Seorang yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca. (Sutarno, 2006 : 27)

B. Motivasi Belajar (X2)

Motivasi adalah “Suatu perubahan tenaga didalam diri atau pribadi

seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan” (MC.Donald dalam Sardiman, 2008: 73) C. Cara Belajar (X3)

Merupakan langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan (Slameto, 2003: 32). D. Hasil belajar ekonomi (Y)

Merupakan hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.(Suharsimin Arikunto, 2001: 63)


(47)

b. Definisi Operasional Variabel

A. Budaya membaca

Budaya membaca meliputi sebagai berikut.

a. Kesadaran untuk membaca

1) Tingkat kesadaran siswa dalam membaca

2) Kebiasaan siswa dalam membaca

3) Kebutuhan siswa dalam membaca

b. Frekuensi kehadiran ke perpustakaan

1) Tingkat kehadiran siswa ke perpustakaan

2) Memanfaatkan perpustakaan

c. Jenis-jenis buku yang dibaca, keinginan dan keterampilan 1) Jenis buku yang dibaca siswa

2) Frekuensi membaca buku

3) Banyaknya buku yang dibaca siswa

B. Motivasi belajar

Motivasi belajar meliputi sebagai berikut. a. Motivasi intrinsic

1. Mengikuti kegiatan belajar dikelas dengan baik

2. Menjawab pertanyaan yg diberikan kepada guru

b. motivasi ekstrinsik

1. Mengerjakan tugas yang diberikan guru 2. Memiliki rasa ingin unggul lebih dari teman


(48)

39

C. Cara belajar

Cara belajar meliputi sebagai berikut. a. Persiapan belajar

1) Persiapan mental 2) Persiapan sarana

3) Proses dalam membagi pekerjaan

b. Cara mengikuti pelajaran

1) Belajar sebelum pelajaran dimulai

2) Kehadiran, konsentrasi, catatan belajar, dan partisipasi dalam belajar.

3) Kemauan dan semangat untuk belajar

c. Aktivitas belajar

1) Mandiri: membuat jadwal, membuat catatan, mengulangi bahan

pelajaran, konsentrasi, mengerjakan tugas, cara mempelajari buku dan tingkat menggunakan waktu.

2) Kelompok: mengerjakan tugas bersama kelompok.

d. Cara mengikuti ujian

1) Persiapan menghadapi ujian 2) Saat ujian berlangsung 3) Setelah ujian selesai


(49)

D. Hasil belajar ekonomi (Y)

Besarnya angka atau nilai ekonomi yang diperoleh siswa pada saat ulangan mid semester.

Berdasarkan definisi - definisi yang dikemukan di atas maka untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan tabel yang menggambarkan definisi operasianal variabel tentang variabel-variabel, indikator- indikator, dan sub indikator yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.

Tabel 4. Indikator dan Sub Indikator Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Budaya Membaca (X1)

Kesadaran untuk membaca

Frekuensi kehadiran ke perpustakaan

Jenis-jenis

buku yang

dibaca, keinginan dan

keterampilan

1) Tingkat kesadaran siswa dalam membaca

2) Kebiasaan siswa dalam membaca

3) Kebutuhan siswa dalam

membaca

1) Tingkat kehadiran siswa ke perpustakaan

2) Memanfaatkan perpustakaan

1) Jenis buku yang dibaca siswa

2) Frekuensi membaca buku

3) Banyaknya buku yang dibaca

siswa Interval Motivasi Belajar (X2) - Motivasi Intrinsic - Motivasi Ekstrinsik

1. Mengikuti kegiatan belajar dikelas dengan baik.

2. menjawab pertanyaan yang

diberikan guru

3. Mengerjakan tugas yang diberikan guru

4. Memiliki rasa ingin lebih unggul dari teman

5. keinginan untuk mendapat hadiah


(50)

41

Tabel 4. Lanjutan

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Cara Belajar(X3) Persiapan belajar Cara mengikuti pelajaran Aktivitas belajar Cara mengikuti ujian

1. Persiapan mental 2. Persiapan sarana

3.Proses dalam membagi

pekerjaan

1. Persiapan belajar dengan mempelajari bahan pelajaran sebelumnya

2. Kehadiran, konsentrasi,

catatan belajar, dan partisispasi dalam belajar

3. Kemauan dan semangat untuk

belajar

Aktivitas belajar mandiri:

1. Membuat jadwal

2. Membuat catatan

3. Mengulangi bahan pelajaran 4. Konsentrasi

5. Mengerjakan tugas

6. Cara mempelajari buku

7. Tingkat menggunakan waktu

Aktivitas belajar kelompok: 1. Belajar kelompok

1. Persiapan menghadapi ujian 2. Saat ujian berlangsung 3. Setelah ujian berlangsung

Interval Hasil Belajar Ekonomi (Y) Hasil ulangan harian mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013

Tingkat atau besarnya nilai yang diperoleh dari ulangan mid semester siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013


(51)

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencataatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Purwanto dalam Basrowi dan Kasinu, 2007: 166). Teknik ini dilakukan pada saat melakukan penelitian pendahuluan.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrowi dan Kasinu, 2007: 166). Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan jumlah siswa dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun pelajaran 2012/2013.

3. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 142). Angket digunakan untuk

memperoleh informasi mengenai motivasi belajar, cara belajar, budaya membaca dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar tahun 2012/2013.


(52)

43

F. Uji Persyaratan Instrumen

Pengujian instrument dalam penelitian ini dilakukan melalui komputerisasi dengan menggunakan program SPSS (statistical and service solution).

1. Uji Validitas Angket

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang diukur secara tepat.

(Sudarmanto, 2005: 77)

Untuk menguji validitas tingkat validitas tes dan angket digunakan rumus Korelasi Product Moment:

xy

r

=

 

  2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( Y Y n X X n Y X XY n Keterangan : xy

r

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

∑X = jumlah Skor item

∑Y = jumlah Skor total seluruh item

N = jumlah responden

Dengan kriteria pengujian apabila

r

hitung

r

tabel dengan

= 0,05 maka alat

pengukuran tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila

r

hitung

r

tabel maka alat

pengukuran atau angket tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel X1, X2, X3, dan Y kepada 71 orang responden, kemudian dihitung menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil perhitungan kemudian dicocokan dengan tabel r Produck Moment dengan

0,05

 adalah 0,444, maka diketahui hasil perhitungan sebagai berikut.


(53)

Tabel 5. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1

No rhitung rtabel Kesimpulan keterangan

1 .629 0.444 rhitung>rtabel Valid

2 .730 0.444 rhitung>rtabel Valid

3 .325 0.444 rhitung<rtabel Tidak Valid

4 .527 0.444 rhitung>rtabel Valid

5 .758 0.444 rhitung>rtabel Valid

6 .532 0.444 rhitung>rtabel Valid

7 .586 0.444 rhitung>rtabel Valid

8 .634 0.444 rhitung>rtabel Valid

9 .476 0.444 rhitung>rtabel Valid

10 .920 0.444 rhitung>rtabel Valid

11 .607 0.444 rhitung>rtabel Valid

12 .864 0.444 rhitung>rtabel Valid

13 .661 0.444 rhitung>rtabel Valid

14 .658 0.444 rhitung>rtabel Valid

15 .443 0.444 rhitung>rtabel Valid

16 .717 0.444 rhitung>rtabel Valid

17 .794 0.444 rhitung>rtabel Valid

18 .776 0.444 rhitung>rtabel Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2013

Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung > r tabel, maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 1 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut didrop. Dengan demikian, angket yang digunakan dalam penelitian berjumlah 17 soal.

Tabel 6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2

No rhitung rtabel Kesimpulan keterangan

1 .142 0.444 rhitung<rtabel Tidak Valid

2 .621 0.444 rhitung>rtabel Valid

3 .680 0.444 rhitung>rtabel Valid

4 .810 0.444 rhitung>rtabel Valid

5 .835 0.444 rhitung>rtabel Valid

6 .820 0.444 rhitung>rtabel Valid

7 .603 0.444 rhitung>rtabel Valid

8 .629 0.444 rhitung>rtabel Valid

9 .301 0.444 rhitung<rtabel Tidak Valid

10 858 0.444 rhitung>rtabel Valid

11 .711 0.444 rhitung>rtabel Valid

12 .897 0.444 rhitung>rtabel Valid

13 .603 0.444 rhitung>rtabel Valid

14 .619 0.444 rhitung>rtabel Valid


(54)

45

Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung > r tabel, maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 2 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut didrop. Dengan demikian, angket yang digunakan dalam penelitian berjumlah 12 soal.

Tabel 7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3 No rhitung rtabel Kesimpulan keterangan

1 .606 0.444 rhitung>rtabel Valid

2 .850 0.444 rhitung>rtabel Valid

3 .828 0.444 rhitung>rtabel Valid

4 .648 0.444 rhitung>rtabel Valid

5 .678 0.444 rhitung>rtabel Valid

6 .322 0.444 rhitung<rtabel Tidak Valid

7 .561 0.444 rhitung>rtabel Valid

8 .771 0.444 rhitung>rtabel Valid

9 .447 0.444 rhitung>rtabel Valid

10 .578 0.444 rhitung>rtabel Valid

11 .508 0.444 rhitung>rtabel Valid

12 .709 0.444 rhitung>rtabel Valid

13 .587 0.444 rhitung>rtabel Valid

14 .668 0.444 rhitung>rtabel Valid

15 .711 0.444 rhitung>rtabel Valid

16 .707 0.444 rhitung>rtabel Valid

17 .621 0.444 rhitung>rtabel Valid

18 .627 0.444 rhitung>rtabel Valid

19 .756 0.444 rhitung>rtabel Valid

20 .676 0.444 rhitung>rtabel Valid

21 .659 0.444 rhitung>rtabel Valid

22 .703 0.444 rhitung>rtabel Valid

23 .833 0.444 rhitung>rtabel Valid

24 .535 0.444 rhitung>rtabel Valid

25 .500 0.444 rhitung>rtabel Valid

26 .052 0.444 rhitung<rtabel Tidak Valid


(55)

Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung > r tabel, maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 2 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut didrop. Dengan demikian, angket yang digunakan dalam penelitian berjumlah 24 soal.

2. Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas menunjuk pengertian bahwa suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2010 : 86).

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas maka digunakan rumus alpha, sebagai berikut:

r1 = [�−� 1

][1-∑ℴ�2

2]

Keterangan

1 1

r = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir soal

∑ℴ�2 = jumlah varian butir

ℴ�2 = varians total

Dengan kreteria pengujian apabila

r

hitung

r

tabel dengan

= 0,05 maka alat

pengukuran tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila

r

hitung

r

tabel maka

Pengukuran tersebut tidak reliabel.

Jika alat instrumen tersebut reliabel , maka dilihat kreteria penafsiran indeks korelasi (r) sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi


(56)

47

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah (tidak valid) (Arikunto, 2010: 75)

Hasil Analisis Uji Reliabilias Angket Untuk Variabel X1

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.755 19

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2013

Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel budaya membaca (X1) > 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X1 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Hasil Analisis Uji Reliabilias Angket Untuk Variabel X2

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.758 15

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2013

Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel motivasi belajar (X2) > 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X2 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.


(57)

Hasil Analisis Uji Reliabilias Angket Untuk Variabel X3

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.931 26

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2013

Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel cara belajar (X2) > 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X2 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok yang

dijadikan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut

H0 = data penelitian berdistribusi normal H1 = data penelitian berdistribusi tidak normal

Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal atau tidak, kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Tolak H0 apabila nilai Signifikansi (Sig) < α = 0, 05 berarti distribusi sampel tidak normal.


(58)

49

2. Terima H0 apabila nilai signifikansi (Sig) > α = 0, 05 berarti distribusi sampel normal.

2. Uji Homogenitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel atau populasi yang bervarians homogen atau tidak. Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Leneve Statistic dengan model Anova. Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

H0 = data penelitian adalah homogen H1 = data penelitian adalah tidak homogen

Kriteria pengujian sebagai berikut :

Apabila menggunakan ukuran ini harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang

ditentukan sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka

kriterianya yaitu.

1. Terima Ho apabila nilai sig. > α = 0, 05


(59)

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda (Uji Asumsi Klasik) 1. Uji Kelinieran Regresi

Uji kelinieran regresi dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya linier atau tidak. Menurut Hadi (2004: 2) mengemukakan bahwa uji ini

dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji kelinieran regresi linier multiple dengan menggunakan statistik F dengan rumus :

F = G S

TC S

2 2

Keterangan:

S2TC = Varian Tuna Cocok

S2G = Varian Galat Kriteria pengujian :

1. Menggunakan koefisien signifikansi (Sig). dengan cara membandingkan nilai

Sig. dari Deviation from linearity pada tabel ANOVA dengan α = 0,05

dengan kriteria ” Apabila nilai Sig. pada Deviation from linearity > α maka

H0 diterima. Sebaliknya H0 tidak diterima.

2. Menggunakan harga koefisien F pada baris Deviation from linearity atau F Tuna Cocok (TC) pada tabel ANOVA dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = k – 2. Sebaliknya H0 ditolak (Sudjana. 2001).

Untuk mencari F hitung digunakan tabel ANOVA (Analisis Varians) sebagai berikut.


(60)

51

Tabel 8. Tabel Analisis Varians Anova

Sumber DK JK KT F keterangan

Total 1 N

2

Y Koefisien(a) Regresi(a/b) Residu 1 1 n-2 JK(a) JKReg(b/a) JK (S)

JK(a)

S2reg=JK b/a) S2sis=

2 ) (  n s JK sis S reg S 2 2 Untuk menguji keberartian hipotesis Tuna cocok Galat/Error k-2 n-k JK (TC) JK (G)

S2TC

2 ) (  K TC JK

S2G = k n E JK  )

( S E

TC S 2 2 Untuk menguji kelinearan regresi Keterangan:

JK (a) =

 

n Y 2

JK (b/a) =

 

      

XY

Xn

Y

b

JK (G) =

 

 

         1 2 2 n Y Y

JK (T) = JK (a) – JK (b/a)

JK (T) = 2

JK (TC) = JK (S) – JK (G)

S2 reg = Varians Regresi

S2sis = Varians Sisa

n = Banyaknya Responden

Kriteria pengujian

1. Jika Fhitung ≤ Ftabel (1 –α) (k – 2, n – k ) maka regresi adalah linier dan sebaliknya jika Fhitng ≥ F (1 –α) (k – 2, n – k) maka regresi adalah tidak linier.

2. Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k –2) dan dk penyebut = (n – k) (Riduwan, 2004: 187).


(1)

57

Selanjutnya untuk uji signifikansi digunakan uji t dengan rumus:

2 1 2 r n r r t   

Dengan kriteria uji adalah,“Tolak Ho dengan alternative Ha diterima jika thitung >

Ttabel dengan taraf signifikan 0,05 dan dk n-2” (Sugiyono, 2010: 184).

2. Regresi Linier Multiple

Regresi linier multipel adalah suatu model untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), untuk menguji hipotesis ketiga variabel tersebut, digunakan model regresi linier multipel yaitu:

3 3 2 2 1

1

x

b

x

b

x

b

a

Y

ˆ

keterangan:

a = Konstanta b1- b

3 = Koefisien arah regresi X1- X3 = Variabel bebas

= Variabel terikat

b1 =

 









2

2 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 3 X X X X X X X Y X X      

Y

b2 =

 





2

2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 X X X X X X Y X X X Y

 


(2)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian kelima ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran 2012/2013.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan budaya membaca, motivasi belajar, dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran


(3)

111

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh budaya membaca, motivasi belajar, dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS semester ganjil di SMA Negeri 1 Kasui Pasar Tahun Pelajaran 2012/2013, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya senantiasa membiasakan diri meluangkan waktu dalam hal membaca buku, karena membaca adalah jendela ilmu serta melatih otak untuk menyerap apa saja informasi yang didapatkan melalui membaca dan sebagai media transformasi dan penyebarluasan ilmu pengetahuan.

2. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat mengatasi motivasi belajar yang belum optimal. Maka pihak sekolah dan orang tua harus lebih ekstra memberikan perhatian kepada anak / siswa untuk menumbuhkan semangat mereka untuk belajar.

3. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat mengetahui cara belajar yang baik dan efektif. Karena dengan cara belajar yang baik dan efektif, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, jika siswa tidak mengetahui cara belajar yang baik dan efektif maka siswa akan gagal atau tidak akan mendapatkan hasil belajar yang baik.

4. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya pihak-pihak yang terkait memperhatikan budaya membaca dalam hal ini kebiasaan siswa dalam membaca, motivasi belajar yang tinggi dan cara belajar yang dimiliki siswa dapat di dukung sepenuhnya. Dan peneliti juga mengharapkan kepada


(4)

112

peneliti yang lain untuk mengkaji faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono.2003. Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar.Jakarta: PT Rieneka Cipta.

Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi.2010. Dasar-Dasar Pendidikan. Bumi Aksara. Yogyakarta. Bafadal, Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara.

Basrowi dan Ahmad Kasino. 2007. Metode Penelitian Konsep, Prosedur dan aplikasi. Jenggala Pustaka Utama. Kediri

Dimyati dan Mudjiono. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2008. Strategi Belajar Mengajar.

Rineka Cipta Jakarta

Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan Dalam proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara.Jakarta.

Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Puspa swara. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Sardiman .2008. Interaksi dan Motivasi Balajar Mengajar. PT Raja Grafindo

Persada:Jakarta

Setiadi, Elly M dkk. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Linear Ganda dengan SPSS. Graha Ilmu: Bandar Lampung.

Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.


(6)

Suryabrata, Sumadi. 2008. Pisikologi Pendidkan. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta

Sutarno, NS. 2006. Perpustakaan dan masyarakat. Jakarta: CV Segung Seto. Tabrany, Hasbullah. 2006. Rahasia Sukses Belajar. Raja Grafindo Persada:

Jakarta.

Universitas Lampung,2009. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung.

Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara. Jakarta.

Wikipedia. 2012. Pengertian Kebudayaan. (online).


Dokumen yang terkait

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 101

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 101

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 87

PENGARUH KUALITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010-2011

0 6 25

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 85

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR, DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 103

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, MOTIVASI BELAJAR, DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KASUI PASAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 71

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 13 77

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 76

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH, BUDAYA MEMBACA, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TRIMURJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 94