PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

(1)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AMBARAWA

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

(Skripsi)

Oleh

NASTITI RAHAYU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AMBARAWA

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh

NASTITI RAHAYU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh disiplin belajar, motivasi berprestasi dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 246 dengan sampel 135 siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan proporsional random sampling. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan hipotesis keempat menggunakan regresi linier multiple. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 sebesar 18,2%. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 sebesar 25,3% (3)Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 sebesar 10,1%. (4) Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar, motivasi berprestasi dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 sebesar 41,7%.

Kata kunci: disiplin belajar, motivasi berprestasi, ketersediaan fasilitas belajar di rumah dan hasil belajar ekonomi


(3)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AMBARAWA

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh

NASTITI RAHAYU

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

Judul Skripsi : PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN

KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AMBARAWA TAHUN PELAJARAN

2011-2012

Nama Mahasiswa : NASTITI RAHAYU Nomor Pokok Mahasiswa : 0813031008

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1. MENYETUJUI

Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Drs. I Komang Winatha, M.Si. Drs. Nurdin, M.Si.

NIP. 196004171987111001 NIP. 196008171986031003 2. MENGETAHUI

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi

Ilmu pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi

Drs. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Nurdin, M.Si.


(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. I Komang Winatha, M.Si. ………

Sekretaris :Drs. Nurdin, M.Si. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. R. Gunawan S., S.E., M.M. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003


(6)

SURAT PERYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah:

1. Nama : Nastiti Rahayu

2. NPM : 0813031008

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Jurusan/ Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila 5. Alamat : Pujodadi Kecamatan Pardasuka

Kabupaten Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Juni 2012

Nastiti Rahayu NPM. 0813031008


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Nastiti Rahayu dilahirkan di Pujodadi pada tanggal 16 Februari 1989, sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Supomo dan Ibu Maryati.

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah : 1. TK Aisyiyah Bustanul Athfal selesai pada tahun 1996 2. SD Negeri 2 Pujodadi selesai pada tahun 2002 3. SMP Negeri 3 Pringsewu selesai pada tahun 2005 4. SMA Negeri 1 Pringsewu selesai pada tahun 2008

Pada tahun 2008, penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa reguler

program studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung melalui jalur PKAB.

Pada tahun 2011, penulis melaksanakan praktik mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 2 Padangcermin dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Wates, Kec. Padangcermin, Pesawaran.


(8)

PERSEMBAHAN

Teriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, karya ini ku persembahkan kepada:

Bapak dan Mama tercinta yang telah memberikan cinta dan semua yang mereka punya untuk menjaga dan mendidikku

Mamas dan Mbakku tersayang yang selalu memberi motivasi dan membuatku bersemangat dalam

menggapai cita-cita.

Guru-guru yang telah memberikan ilmu padaku.

Sahabat-sahabat Topsy Turvy atas kebersamaan yang indah ini. Setiap orang yang menginspirasiku.

Keluarga besar Pendidikan Ekonomi 2008. Almamater tempatku belajar.


(9)

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”

(Q.S Al-Insyirah, 6-7)

“Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Mujaadalah ayat 11)

“Keep our dreams alive, and we will survive” (Donny Dhirgantoro)


(10)

SANWACANA

Segala puji dan syukur keharibaan Allah Subhanallahu Wataala atas segala rahmat, kasih sayang, ilmu, waktu dan kemurahan yang tiada pernah putus, hingga penulis dapat menyelesaikan karya ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah perbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa mendatang.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S Jaya, M.S., selaku pembantu Dekan I FKIP Unila. 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila. 4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila.


(11)

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

6. Bapak Drs. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi dan pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan, membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. I Komang Winatha, M.Si., selaku Pembimbing I dan Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Dr. R. Gunawan S., S.E., M.M., selaku penguji yang telah membantu mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

10. Bapak Drs. Dedy Rajenral, selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Ambarawa, Ibu/Bapak guru serta staf TU SMA Negeri 1 Ambarawa yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

11. Bapak dan mama tersayang, terimakasih atas semua cinta yang telah diberikan padaku.

12. Mamas dan mbakku yang telah banyak membantu dan memotivasi ku dalam penyusunan skripsi ini serta membuat hari-hariku semakin berwarna.

13. Kakak tingkat 2007, 2006, adik tingkat 2009, serta sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2008 terutama untuk Dinar, Yaya, Kiki, Maya, Desi, Ria, Dila, Metra, Anggia, Dyah, Yuli, Elda, Devy, Sri, Mitha, Destri, serta teman-teman di Wisma Idola, Novita Rochmadeni, Dani, Vio, Indri, Tia,


(12)

selama ini.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amien.

Bandar Lampung, Juni 2012 Penulis,


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 8

C.Pembatasan Masalah ... 9

D.Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Kegunaan Penelitian ... 10

G.Ruang Lingkup Penelitian ... 11

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ... 12

A.Tinjauan Pustaka ... 12

1. Hasil Belajar... 12

2. Disiplin Belajar ... 15

3. Motivasi Berprestasi ... 19

4. Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah ... 23

B. Pengaruh Disiplin Belajar, Motivasi Berprestasi dan Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah ... 25

C.Penelitian yang Relevan ... 27

D.Kerangka Pikir ... 28

E. Hipotesis ... 29

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A.Metode Penelitian ... 31

B.Populasi dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel ... 32

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 34

C.Variabel Penelitian ... 35


(14)

2. Variabel Terikat ... 35

D.Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 35

1. Definisi Konseptual Variabel ... 35

2. Definisi Operasional Variabel ... 36

E. Metode Pengumpulan Data ... 39

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 40

1. Uji Validitas Instrumen ... 41

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 44

G.Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 46

1. Uji Normalitas ... 46

2. Uji Homogenitas ... 47

H.Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 48

1. Uji Kelinieran Regresi ... 48

2. Uji Multikolinearitas ... 49

3. Uji Autokorelasi ... 50

4. Uji Heteroskedastisitas ... 52

I. Teknik Pengujian Hipotesis ... 53

1. Regresi Linier Sederhana... 53

2. Regresi Linier Multiple ... 54

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 56

1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Ambarawa ... 56

2. Situasi dan Kondisi SMA Negeri 1 Ambarawa ... 58

3. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Ambarawa ... 58

B.Gambaran Umum Responden ... 59

C.Deskripsi Data ... 60

1. Data Disiplin Belajar (X1) ... 60

2. Data Motivasi Berprestasi (X2)... 63

3. Data Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah (X3) ... 65

4. Data Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 67

D.Pengujian Persyaratan Instrumen ... 69

1. Uji Validitas Instrumen ... 70

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 70

E. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 70

1. Uji Normalitas ... 70

2. Uji Homogenitas ... 72

F. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 73

1. Uji Kelinieran Regresi ... 73

2. Uji Multikolinearitas... 75

3. Uji Autokorelasi... .. 76

4. Uji Heteroskedastisitas... .. 77

G.Uji Hipotesis... ... 78

1. Pengujian Hipotesis Pertama (X1)... ... 79


(15)

Halaman

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X3)... 83

4. Pengujian Hipotesis Keempat (X1, X2, X3)... 85

H.Pembahasan... .... 88

1. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 88

2. Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 89

3. Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 91

4. Pengaruh Disiplin Belajar, Motivasi Berprestasi dan Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 92

V.KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

A.Kesimpulan... ... 95

B. Saran... ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Belajar MID Semester Ganjil kelas X SMA Negeri 1

Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 2

2. Rekapitulasi Absensi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 4

3. Ketersediaan Fasilitas belajar di rumah siswa SMA N 1 Ambarawa ... 6

4. Penelitian yang relevan ... 27

5. Jumlah siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 32

6. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas ... 34

7. Definisi Operasional Variabel ... 36

8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 41

9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 42

10. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3 ... 43

11. Interprestasi Reliabilitas Instrumen ... 44

12. Analisis Varians Anova ... 49

13. Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar (X1) SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 61

14. Kategori Disiplin Belajar (X1) SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 62

15. Distribusi Frekuensi Kategori Motivasi Berprestasi (X2) SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 63


(17)

Halaman 16. Kategori Motivasi Berprestasi (X2) SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun

Pelajaran 2011-2012 ... 64

17. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Fasilitas belajar di rumah (X3) SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 66

18. Kategori Ketersediaan Fasilitas belajar di rumah (X3) SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 67

19. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 68

20. Kategori Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 69

21. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X1, X1, X1, YDengan Menggunakan SPSS ... 71

22. Hasil Pengujian HomogenitasDengan Menggunakan SPSS ... 72

23. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Disiplin Belajar (X1) ... 73

24. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Motivasi Berprestasi (X2) ... 74

25. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah (X3) ... 74

26. Hasil Uji Multikolinearitas... 75

27. Hasil Uji Autokorelasi ... 77

28. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 78

29. Korelasi Disiplin Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 79

30. Koefesien Regresi Disiplin Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 80

31. Korelasi Motivasi Berprestasi (X2) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 81

32. Koefisien Regresi Motivasi Berprestasi (X2) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 82

33. Korelasi Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah (X3) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 83


(18)

34. Koefisien Regresi Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah (X3) terhadap

Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 84 35. Korelasi Disiplin Belajar (X1), Motivasi Berprestasi (X2)dan Ketersediaan

Fasilitas Belajar di Rumah (X3) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 86

36. Hasil Anova Untuk Uji Hipotesis Disiplin Belajar (X1), Motivasi

Berprestasi (X2) dan Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah (X3)

terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 86 37. Koefisien Regresi Disiplin Belajar (X1), Motivasi Berprestasi (X2) dan

Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah (X3) terhadap Hasil Belajar


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Pengaruh Disiplin Belajar, Motivasi Berprestasi dan Ketersediaan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Astuti, Leny. 2009. Pengaruh motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu Siswa VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2008-2009. Universitas Lampung.Bandar Lampung Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1997. KamusBesar Bahasa Indonesia.

Edisi Kedua. Jakarta : Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajardan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

___________________. 2008. Psikologi Belajar. Edisi 2 Jakarta: Rineka Cipta. Gie, The Liang. 1984. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press

Hakim, Thursan. 2008. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspaswara.

Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem.


(21)

98 Hamalik, Oemar.2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Kuswatuti, Dwi .2009.Pengaruh konsep diri dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Perintis 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009.Skripsi.Universitas Lampung Mas’udi, Asy. Kedisiplinan Belajar Siswa.2010.

http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/12/kedisiplinan-belajar-siswa.html dialses 22 Desember 2012

Mulyasa, E. 2010. Implementasi kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara. Ramadi, Imam. 2011. Pengaruh Ketersediaan Sarana belajar di Rumah dan

Cara Belajar terhadap Prestasi belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung tahun Pelajaran 2010/2011. Universitas Lampung.Bandar Lampung

Safitri, Leny. 2009.Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Universitas

Lampung. Bandar Lampung

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudarmanto, R. Gunawan. Penentuan Besarnya Sampel Penelitian Menggunakan Rumus Cochran. 2011. http://staff.unila.ac.id/radengunawan


(22)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparno, A. Suhaenah. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Supranoto, Heri.2008. Hubungan antara persepsi siswa tentang Perhatian Orang

tua, Kelengkapan Fasilitas Belajar, dan Penggunaan waktu belajar di rumah dengan prestasi Belajar Ekonomi siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi.Universitas Lampung.Bandar Lampung

Surya, Hendra. 2004. Kiat-kiat Mengatasi Kesulitan Belajar. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Suryosubroto. 2002. ProsesBelajar Mengajardi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana.

______________. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Wahyuningrum. Manajemen Fasilitas. 2004.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/BAB%20Manaj%20Fasilitas.pdf diakses 16 Desember 2011

Zimburay, Zefri.2010. Pengaruh persepsi siswa tentang perhatian orang tua dan ketersediaan fasilitas belajar dirumah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2009/2010.Skripsi.Universitas Lampung.Bandar lampung.

(http://222.124.203.59/files/disk1/542/jbptunikompp-gdl-nomiandriy-27081-6-12.uniko-i.pdf) diakses 2 Januari 2012


(23)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan setiap individu yang terlibat didalam pendidikan dituntut untuk mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Hakikat pendidikan ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik mengembangkan bakat, minat, dan kemampuannya secara optimal dan utuh. Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara siswa, orang tua, guru, masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu pendidikan bukan hanya

tanggung jawab dari salah satu pihak saja melainkan semua pihak yang terlibat.

Proses dan hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari luar diri maupun dalam diri siswa. Nasution dan kawan-kawan dalam Djamarah (2008:176-205) menyatakan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain sebagai berikut.

1. Faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu sebagai berikut.

a) Lingkungan yang meliputi lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya.

b) Instrumental yang meliputi kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta guru.


(24)

2. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu sebagai berikut.

a) Fisiologis yang meliputi; kondisi fisiologis dan kondisi panca indra. b)Psikologis yang meliputi; minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan

kemampuan kognitif.

Pencapaian hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar siswa. Pada dasarnya kegiatan belajar adalah proses dan hasil belajar merupakan hasil dari proses itu sendiri. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai-nilai yang dicapai oleh siswa dalam suatu mata pelajaran.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Ambarawa pada tahun pelajaran 2011-2012 menunjukkan hasil belajar ekonomi yang dicapai oleh siswa kelas X pada umumnya belum mencapai hasil yang optimal terbukti dari hasil mid semester ganjil yang masih rendah, seperti yang terlihat pada Tabel sebagai berikut.

Tabel 1. Nilai Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012

No Kelas <70 Nilai ≥70 Jumlah Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 19 27 18 20 29 25 22 16 11 3 10 13 3 7 9 14 30 30 28 33 32 32 31 30 Jumlah Siswa % 71,54% 176 28,46% 70 100% 246 Sumber : Nilai guru mata pelajaran Ekonomi

Adapun kriteria yang dijadikan pedoman adalah Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) SMA Negeri 1 Ambarawa. Kriteria Ketuntasan Minimum untuk mata pelajaran Ekonomi Kelas X yang ditetapkan di SMA Negeri 1


(25)

3 Ambarawa adalah 70. Berdasarkan Tabel 1, Siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebanyak 70 siswa ( 28,46%). Sebagian besar siswa belum memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu sebanyak 176 siswa (71,54%).

SMA Negeri 1 Ambarawa adalah satu-satunya SMA Negeri di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu. SMA Negeri 1 Ambarawa memiliki visi: unggul dalam prestasi teladan dalam imtaq menjadi 3 besar SMA berprestasi di Kabupaten Pringsewu tahun 2015. Untuk mencapai keunggulan prestasi, para siswa di SMA Negeri 1 Ambarawa harus menguasai berbagai mata pelajaran yang ada dalam setiap tingkatan kelas. Salah satu pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa kelas X adalah pelajaran ekonomi. Namun, dapat dilihat dari Tabel 1 bahwa hasil belajar ekonomi siswa mempunyai tingkat keberhasilan yang masih rendah. Rendahnya hasil belajar ekonomi yang diperoleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa dipengaruhi banyak faktor. Secara umum hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah hal yang berasal dari dalam diri siswa meliputi keadaan fisiologis dan psikologis. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu lingkungan dan instrumental.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah disiplin belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi, siswa SMA Negeri 1 Ambarawa belum memiliki disiplin yang tinggi dalam kegiatan belajar. Hal ini terlihat ketika siswa tidak segera masuk kelas setelah bel masuk berbunyi dan tidak memanfaatkan waktu untuk belajar apabila guru tidak dapat hadir serta


(26)

melalaikan tugas dari guru. Hal tersebut berarti bahwa siswa masih belum melaksanakan tanggungjawabnya sebagai pelajar dengan mengikuti tata tertib yang berlaku. Tingkat disiplin siswa juga dapat dilihat dari absensi siswa. Berikut adalah rekapitulasi absensi siswa kelas X dari bulan Juli hingga November 2011.

Tabel 2. Rekapitulasi Absensi Kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa No Bulan Sakit Keterangan Izin Alpa

1 2 3 4 5 Juli Agustus September Oktober November 9 11 20 21 18 13 6 4 13 19 18 15 18 19 8

Jumlah 79 55 78

Sumber : Absensi siswa Kelas X SMA N 1 Ambarawa

Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa tingkat kehadiran siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa belum optimal. Masih terdapat siswa yang tidak hadir baik karena sakit, izin maupun tanpa keterangan. Ketidakhadiran siswa bisa menghambat proses belajar siswa, karena ia tidak mengikuti semua proses pembelajaran di sekolah sehingga sulit memahami materi pelajaran.

Seseorang yang tidak mempunyai kedisiplinan dalam belajar, akan sulit untuk menerapkan cara belajar yang baik. Siswa umumnya hanya belajar saat menghadapi ulangan atau ujian, jarang melakukan belajar secara rutin. Ini berarti siswa masih belum mempunyai cara belajar yang efektif dan efisien. Agar belajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien, seorang siswa perlu memiliki jadwal belajar dan melaksanakannya dengan disiplin. Selain itu, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi masih cukup rendah. Siswa hanya menerima penjelasan dari guru tanpa berusaha untuk belajar


(27)

5 sendiri terlebih dahulu. Selain itu, aktivitas belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa belum optimal, tidak banyak siswa yang aktif bertanya tentang materi yang belum jelas atau menjawab pertanyaan guru tentang materi pelajaran saat proses pembelajaran di kelas. Selain itu guru jarang

menggunakan media pembelajaran yang menarik untuk penyampaian materi sehingga siswa kurang bersemangat mengikuti materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini terjadi karena keterbatasan kreativitas dan media pembelajaran. Faktor yang ikut berpengaruh terhadap hasil belajar adalah motivasi.

Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran, siswa SMA Negeri 1 Ambarawa belum memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang kurang antusias dalam belajar dan sikap terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Siswa mudah mengeluh bila guru memberikan tugas yang dirasa cukup berat. Rendahnya motivasi berprestasi siswa membuat proses belajar menjadi terhambat, karena motivasi berprestasi merupakan daya penggerak yang ada dalam diri siswa sehingga memberi arah pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar yang dikehendaki.

Motivasi berprestasi sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar, tanpa motivasi keberhasilan belajar akan sulit dicapai. Rendahnya motivasi berprestasi ini juga bisa disebabkan karena kurangnya dukungan dari lingkungan siswa.

Perhatian orang tua terhadap anaknya sangat dibutuhkan dalam proses belajar, namun pada kenyataannya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anaknya masih kurang. Orang tua kurang perhatian dalam memberikan


(28)

motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar. Selain itu, orang tua kurang perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dalam belajarnya. Jarang sekali orang tua menanyakan tentang kegiatan siswa di sekolah dan hasil belajar yang mereka peroleh. Kurangnya dukungan lingkungan sosial siswa dalam kegiatan belajarnya juga dapat menghambat siswa untuk

mendapatkan hasil yang baik, contohnya pergaulan siswa di lingkungan yang kurang baik akan berdampak negatif pada kegiatan belajar siswa.

Faktor lain yang juga mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah fasilitas belajar yang tersedia di rumah. Fasilitas belajar di rumah adalah segala sesuatu yang tersedia di rumah yang dapat memberikan kemudahan dan melancarkan kegiatan belajar siswa. Fasilitas belajar di rumah bagi siswa diantaranya adalah alat tulis, meja belajar, buku referensi, ruang belajar, serta suasana yang kondusif. Berikut disajikan data mengenai keadaan fasilitas belajar yang dimiliki siswa di rumah yang peneliti dapat dari penelitian pendahuluan melalui angket awal.

Tabel 3. Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012

Kelas Kriteria Jumlah

Siswa Lengkap Kurang lengkap Tidak Lengkap

X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 9 7 6 10 11 9 8 8 10 18 12 15 11 19 13 15 11 5 10 8 10 4 10 7 30 30 28 33 32 32 31 30

Jumlah 68 113 65 246

Persentase (%) 27,64 45,94 26,42 100


(29)

7 Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa ketersediaan fasilitas belajar di rumah siswa kelas X di SMA N 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 dari 246 responden yang memiliki fasilitas yang tidak lengkap berjumlah 65 siswa atau 26, 42% , memiliki fasilitas belajar kurang lengkap berjumlah 113 siswa atau 45, 94% dan yang memiliki fasilitas belajar lengkap adalah 68 siswa atau 27,64%. Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa belum memiliki fasilitas belajar yang lengkap di rumah.

Kurang tersedianya fasilitas belajar di rumah yang dimiliki siswa dapat menghambat kegiatan belajar siswa. Hal ini terjadi karena kegiatan belajar siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di rumah. Peran serta dari orang tua dalam menyediakan fasilitas belajar ikut berperan dalam membantu keberhasilan siswa dalam belajar. Fasilitas belajar di rumah yang lengkap akan memudahkan siswa dalam melakukan kegiatan belajar.

Peneliti mengambil permasalahan tentang disiplin belajar, motivasi berprestasi dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

“Pengaruh Disiplin Belajar, Motivasi Berprestasi dan Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.”


(30)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dalam penelitian ini dapat dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya nilai mata pelajaran ekonomi siswa kelas X. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang belum memperoleh nilai yang memenuhi KKM.

2. Banyak siswa masih mengabaikan tanggungjawabnya sebagai pelajar karena belum mempunyai sikap disiplin dalam kegiatan belajar.

3. Tingkat kehadiran siswa di sekolah belum optimal sehingga menghambat siswa dalam memahami pelajaran secara menyeluruh.

4. Siswa belum memiliki cara belajar yang efektif.

5. Minat belajar siswa terhadap pelajaran ekonomi masih rendah. 6. Kurangnya keaktifan siswa saat proses belajar di kelas berlangsung. 7. Guru jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik untuk

penyampaian materi sehingga kurang bersemangat mengikuti materi yang disampaikan oleh guru.

8. Rendahnya motivasi berprestasi siswa sehingga menghambat kegiatan belajar.

9. Kurangnya dukungan dari lingkungan siswa untuk mempunyai motivasi belajar yang tinggi.

10.Orang tua kurang perhatian dalam memberikan motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar.


(31)

9 11.Kurangnya perhatian orang tua terhadap permasalahan yang dihadapi

siswa.

12.Lingkungan sosial siswa yang kurang baik berdampak negatif pada kegiatan belajarnya.

13.Kurang tersedianya fasilitas belajar di rumah yang dimiliki siswa

menyebabkan terhambatnya kegiatan belajar sehingga hasil belajar kurang optimal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada disiplin belajar (X1), motivasi berprestasi (X2), ketersediaan fasilitas belajar di rumah (X3) dan hasil belajar Ekonomi (Y).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012?

2. Apakah ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012? 3. Apakah ada pengaruh ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap hasil


(32)

Pelajaran 2011-2012?

4. Apakah ada pengaruh disiplin belajar, motivasi berprestasi dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.

3. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.

4. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar, motivasi berprestasi dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.

F. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, untuk mendukung atau menolak grand theori yang dikembangkan oleh para ahli atau penulis sebelumnya dan memperkaya


(33)

11 ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.

2. Secara praktis, yaitu sebagai berikut.

a) Sebagai sumbangan pemikiran dan menambah wawasan keilmuan bagi siswa, guru dan pihak sekolah serta orang tua.

b)Bahan informasi dan referensi untuk kepustakaan, serta sebagai kajian yang perlu dikembangkan untuk penelitian yang sejenis.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Ruang lingkup subjek penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun pelajaran 2011-2012.

2. Ruang lingkup objek penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah disiplin belajar, motivasi berprestasi, ketersediaan fasilitas belajar di rumah dan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun pelajaran 2011-2012.

3. Ruang lingkup waktu penelitian.

Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun pelajaran 2011-2012. 4. Ruang lingkup tempat penelitian


(34)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Belajar

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, dimana hasil belajar merupakan gambaran keberhasilan siswa dalam belajar.

Melalui hasil belajar, dapat diketahui seberapa jauh siswa dapat menangkap dan memahami materi pelajaran. Belajar adalah kegiatan inti dari setiap usaha pendidikan. Menurut Slameto (2003 : 2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Djamarah (2008:13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan menurut Hakim (2008:1) belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan


(35)

13 kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, daya pikir, dan kemampuan.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang merupakan hasil dari pengalaman dalam interaksi dengan

lingkungannya. Perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, daya pikir, dan kemampuan yang didapat melalui latihan atau pengalaman.

Dimyati dan Mudjiono (2006:3)mengatakan bahwa hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar untuk sebagian adalah karena berkat tindak guru,suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa.

Menurut Hamalik (2002: 155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Menurut Tu’u (2004:75) hasil belajar ditunjukkan melalui angka, atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

Menurut Mulyasa ( 2010:208-209) penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru atau pendidik secara langsung. Penilaian hasil belajar yang pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan prilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk : (1) peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan


(36)

dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan, (2) mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan yang diinginkan. Penilaian hasil bertujuan untuk

mengetahui hasil belajar atau pembentukan kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam proses belajar selama kurun waktu tertentu yang menggambarkan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh siswa dalam bentuk nilai dari hasil evaluasi. Hasil belajar yang diperoleh siswa sangat bervariasi, ada siswa yang mendapat hasil belajar yang baik dan ada siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang memuaskan.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Nasution dan kawan-kawan dalam Djamarah (2008:176-205) menyatakan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain sebagai berikut.

1. Faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu sebagai berikut.

a) Lingkungan yang meliputi lingkungan alami dan lingkungan sosial

budaya.

b) Instrumental yang meliputi kurikulum, program, sarana dan fasilitas,

serta guru.

2. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu sebagai berikut.

a) Fisiologis yang meliputi; kondisi fisiologis dan kondisi panca indra.

b) Psikologis yang meliputi; minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan

kemampuan kognitif.

Menurut Suparno (2001:42-49), faktor-faktor yang menjadi masalah belajar yang dihadapi siswa dapat dikategorikan ke dalam dua faktor, yaitu:


(37)

15

1. faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar (internal) yang

bersifat psikologis diantaranya (a) mereka sukar mencerna karena

materinya dianggap sulit, (b) pembelajar kehilangan gairah belajar karena nilai yang diperoleh rendah, (c) pembelajar mengakui bahwa sulit untuk mendisiplinkan diri didalam belajar, (d) pembelajar mengeluh tidak bisa konsentrasi, (e) mereka mengakui tidak cukup tekun untuk mengerjakan sesuatu khususnya belajar, (f) konsep diri yang rendah.

2. faktor-faktor yang bersifat dari luar (eksternal) adalah (a) kemampuan

sosial ekonomi atau keadaan sosial ekonomi, (b) kekurangmampuan pengajar menguasai materi dan strategi pembelajaran, (c) tugas-tugas nonakademik, (d) kurang memperoleh dukungan dari orang-orang sekitar, lingkungan fisik, kesulitan belajar yang bersumber dari lembaga

pendidikan itu sendiri, (d) kesulitan yang terjadi dimasyarakat. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar, hasil belajar yang dicapai dipengaruhi oleh banyak faktor yang digolongkan pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri siswa. Apabila hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah, dapat ditingkatkan dengan cara mengkondusifkan faktor-faktor tersebut.

2. Disiplin Belajar

Disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki disiplin belajar diharapkan bersedia mengikuti peraturan yang ditetapkan sekolah dan menjauhi larangan-larangannya. Disiplin adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun (Mas’udi, 2000 :

88). Djamarah (2008:17)mengemukakan disiplin adalah suatu tata tertib

yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok.

Menurut Hunter disiplin adalah yang dibentuk atas dasar pembiasaan belajar dengan penggunaan waktu yang teratur, pemberian motivasi diri yang teratur


(38)

dan positif, menghindari penguasaan diri yang negatif, serta mencatat dan merencanakan kebiasaan belajar dalam kurun waktu yang ditentukan (Astuti , 2009 : 16).

Bertitik tolak dari pendapat-pendapat tersebut, disiplin merupakan

pengendalian sikap mental dalam melaksanakan peraturan serta penggunaan waktu secara teratur yang dilakukan dengan penuh tanggungjawab. Sikap disiplin sangat penting untuk mencapai suatu tujuan dan dengan adanya disiplin siswa dapat lebih terarah dalam usaha pencapaian tujuannya. Disiplin belajar sangat menentukan besarnya upaya yang dilakukan oleh siswa untuk berhasil dalam kegiatan belajarnya.

Disiplin belajar siswa dilakukan di sekolah maupun di rumah. Disiplin siswa di sekolah berarti siswa menaati dan mematuhi tata tertib sekolah dengan kesadaran dan tanggungjawab. Disiplin belajar di kelas berarti siswa

mengikuti kegiatan belajar dengan tertib, sedangkan bentuk disiplin di rumah adalah ketaatan dalam melaksanakan belajar di rumah yang dilakukan dengan senang hati dan penuh kesadaran demi tercapainya tujuan belajar.

Tu’u (2004:33) menyebutkan unsur-unsur disiplin adalah sebagai berikut.

1)Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.

2)Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya

kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya.

3)Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan

membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.

4)Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,

dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.


(39)

17

5)Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.

Durkheim dalam Safitri (2009: 18) menyatakan bahwa ada dua unsur semangat disiplin yaitu:

1. keinginan akan adanya keteraturan. Sebab kewajiban dalam keadaan yang

sama akan selalu sama dan karena kondisi-kondisi pokok kehidupan banyak yang telah pasti dan berlalu bagi setiap orang.

2. semangat disiplin mengandung keinginan untuk tidak berlebih-lebihan

dan penguasaan diri.

Disiplin sangat dibutuhkan oleh setiap individu agar dapat berhasil dalam hidupnya, begitu juga bagi siswa dalam kegiatan belajarnya. Apabila siswa mengabaikan disiplin dalam belajar, maka ia akan menghadapi masalah dalam usaha mencapai hasil belajar yang optimal dan potensi yang dimiliki siswa tidak akan dapat berkembang dengan optimal.

Menurut Tu’u (2004 :37) disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan yaitu sebagai berikut.

1. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam

belajarnya dan sebaliknya siswa yang seringkali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terlambat optimalisasi potensi dan prestasinya.

2. Tanpa disiplin yang baik suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang

konduktif bagi kegiatan pembelajaran, dan secara positif disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.

3. Orang tua senantiasa berharap agar disekolah anak didik dibiasakan

dengan norma-norma nilai kehidupan dan disiplin, sehingga anak didik dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.

4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak

ketika bekerja dan kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.


(40)

Berikut ini beberapa fungsi disiplin menurut Tu’u (2004:38) yaitu sebagai berikut.

1)Menata kehidupan bersama

Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.

2)Membagun kepribadian

Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

3)Melatih kepribadian

Sikap, perilaku dan pola-pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun terbentuk melalui satu proses yang membutuhakan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan.

4)Pemaksaan

Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas diri sendiri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.

5)Hukuman

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi/hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan

mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman / sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah.

6)Menciptakan Lingkungan yang kondusif

Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian

diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tenteram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas disiplin mempunyai fungsi yang penting dalam lingkungan sekolah dan juga siswa secara individu dalam kegiatan belajarnya guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Kedisiplinan siswa terjadi bukan hanya bersumber dari dalam diri siswa melainkan juga bersumber dari


(41)

19 luar diri siswa. Seorang siswa yang mempunyai disiplin belajar yang tinggi akan mencetak hasil belajar yang tinggi pula. Hal ini terjadi karena siswa tersebut belajar secara teratur dan melaksanakan peraturan dengan penuh tanggungjawab.

3. Motivasi Berprestasi

Siswa membutuhkan suatu dorongan yang mampu menggerakkan dirinya untuk mengikuti proses pembelajaran. Motivasi dalam belajar adalah hal yang penting karena motivasi merupakan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Motivasi berasal dari kata “motive” atau “motion” yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti penggerak. Menurut Sardiman (2007:73) motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan.

Mc. Clelland dalam Hasibuan (2003: 162)mengelompokkan tiga kebutuhan

manusia yang dapat memberikan motivasi, yaitu :

1. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement = n. Ach) merupakan daya

penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang yang akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan

mengarahkan semua kemampuan yang dimiliki demi mencapai prestasi kerja.

2. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation = n. Aff.) merupakan daya

penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang.

3. Kebutuhan akan kekuasaan ( need for power = n. Pow.) merupakan daya

penggerrak yang memotivasi semangat serta mengarahkan semua kemampuan demi mencapai kekuasaan yang terbaik dalam organisasi. Mc. Donald dalam Djamarah (2008:148) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan


(42)

timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Eysenck dan kawan – kawan dalam Slameto (2003: 170), motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia,

merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep – konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya.

Menurut Djaali (2011: 103) motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu

tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin).Sementara itu, Heckhausen

dalam Djaali (2011: 103) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan. Jadi motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang. Dorongan tersebut memaksa seseorang untuk bergerak atau bertindak.

Sedangkan motivasi berprestasi adalah dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri siswa sebagai penggerak untuk melakukan aktivitas belajar sebagai upaya untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik dari yang diperoleh sebelumnya maupun dari yang dicapai orang lain. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi akan selalu berusaha untuk mencapai prestasi setinggi mungkin.


(43)

21 Terdapat dua tipe motivasi sebagai berikut.

1. Motif Intrinsik

motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motif Ekstrinsik

Motif-motif yang aktif dan berfungsi karena rangsangan dari luar. ( Djamarah, 2008: 149-152)

Lebih jauh Hamalik (2004:161) mengemukakan fungsi motivasi yaitu sebagai berikut.

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan

Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah

Artinya mengarahkan perbuatan pencapaian tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai suatu penggerak

Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Motivasi erat kaitannya dengan suatu tujuan. Munculnya motivasi

mempengaruhi adanya kegiatan untuk pencapaian suatu tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman (2007:85) sebagai berikut.

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi penggerak atau motor yang

melepaskan energi.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan yang apabila tercapai akan memuaskan individu. Adanya tujuan yang jelas dan disadari akan mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi, suatu tujuan dapat menimbulkan motivasi dalam diri individu.


(44)

Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggungjawab pribadi atas

hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib, atau kebetulan

2. Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu

mudah dicapai atau terlalu besar risikonya.

3. Mencari situasi atau pekerjaan di mana ia memperoleh umpan balik

dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya.

4. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.

5. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang

lebih baik

6. Tidak tergugah untuk sekadar mendapatkan uang, status, atau keuntungan

lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang-lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.

(Djaali 2011: 109)

Beberapa cara untuk memberikan motivasi untuk mencapai prestasi belajar yang diinginkan menurut Sardiman (2007: 92-95), yaitu sebagai berikut.

1. Memberi angka

2. Hadiah

3. Saingan/ kompetisi

4. Ego-involvement

5. Memberi ulangan

6. Mengetahui hasil

7. Pujian

8. Hukuman

9. Hasrat utntuk belajar

10.Minat

11.Tujuan yang diakui

Motivasi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik memiliki tanggungjawab dalam menumbuhkan motivasi siswa. Tidak semua siswa kegiatan belajarnya lancar, namun selama siswa memiliki motivasi yang tinggi, siswa akan terus berusaha untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam belajar.


(45)

23 4. Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah

Kegiatan belajar siswa dilaksanakan bukan hanya di sekolah, tetapi juga di rumah. Siswa memerlukan fasilitas belajar yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar agar dapat berjalan dengan baik, maka dari itu tersedianya fasilitas belajar di rumah sangat diperlukan siswa. Definisi fasilitas adalah sarana untuk melancarkan suatu pelaksanaan fungsi, Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1997: 405 ). Menurut Wahyuningrum (2004 : 4) fasilitas adalah

segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Jadi fasilitas belajar di rumah adalah segala sesuatu yang tersedia di rumah yang dapat memberikan kemudahan dan melancarkan kegiatan belajar siswa.

Suryosubroto (2002: 292) menyebutkan bahwa proses belajar akan berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan sarana yang memadai, baik jumlah,

keadaan, maupun kelengkapannya. Hamalik dalam Simburay (2010 :16)

berpendapat bahwa “Tersedianya cukup bahan dan alat alat yang diperlukan, bahan dan alat-alat itu akan menjadi sumber belajar dan alat-alat sebagai pembantu belajar”.

Fasilitas belajar berperan penting untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Semakin lengkap fasilitas belajar siswa, maka siswa dapat belajar dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Jika siswa tidak memiliki fasilitas yang memadai maka akan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara optimal.


(46)

Slameto (2003:76) mengungkapkan bahwa “untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya.

1. Ruang belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan yang mengganggu konsentrasi pikiran.

2. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata.

3. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran,

buku-buku, dan sebagainya”.

Menurut Hasbullah dalam Supranoto(2008: 18) fasilitas atau sarana yang

harus dipenuhi oleh siswa agar belajar menjadi lebih baik lagi adalah sebagai berikut.

1. Ruang belajar, persyaratan yang harus dipenuhi untuk ruang belajar

adalah:

a. bebas dari gangguan

b. sirkulasi dan suhu udara yang baik

c. penerangan yang baik

2. Perlengkapan yang cukup baik.

Untuk dapat belajar dengan baik paling sedikit kita membutuhkan sebuah meja tulis, kursi, rak buku dan alat-alat tulis.

Surya (2004: 90) menyebutkan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dibutuhkan sumber-sumber belajar yang cukup mendukung seperti: buku-buku, majalah ilmiah, media massa, jurnal-jurnal, disamping itu dibutuhkan juga perlengkapan belajar seperti buku tulis, pulpen, tinta, pensil, penghapus, busur, perekat, jangkar, pensil warna dan lain-lain.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, fasilitas belajar siswa di rumah sangat beragam. Fasilitas belajar dapat dikatakan lengkap apabila siswa memiliki fasilitas yang dibutuhkan dalam belajar, antara lain: ruangan belajar yang kondusif, perlengkapan belajar seperti meja dan kursi belajar, alat-alat tulis, dan sumber-sumber belajar. Tersedianya fasilitas belajar di rumah yang


(47)

25 memadai dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sehingga dapat mencapai hasil belajar secara maksimal, sedangkan kurangnya fasilitas belajar di rumah akan menghambat kegiatan belajar siswa.

B. Pengaruh Disiplin Belajar, Motivasi Berprestasi dan Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar

Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang

diperoleh para peserta didik.Secara umum hal-hal yang mempengaruhi hasil

belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal berupa faktor fisiologis dan faktor psikologis (minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif). Sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan dan istrumental.

Disiplin adalah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Djamarah (2008 :18) orang yang berhasil dalam belajar dan berkarya

disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin diatas semua tindakan dan perbuatan. Sedangkan menurut Tu’u (2004 :37) disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan. Disiplin adalah kunci sukses karena disiplin dapat membawa manfaat untuk membiasakan diri dengan rencana yang sudah bermula dari diri sendiri untuk berdisiplin. Jadi jelas bahwa disiplin belajar sangat penting untuk mencapai hasil belajar yang


(48)

optimal. Apabila disiplin belajar tinggi, maka akan mendorong tingginya hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dan juga sebaliknya.

Motivasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang yang memaksa seseorang untuk bergerak atau bertindak yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari

luar individu (motivasi ekstrinsik).Menurut Hamalik (2004: 158) motivasi

adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Keinginan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai akan menimbulkan energi dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar sesuai dengan kebutuhan berprestasi guna memperoleh prestasi belajar yang baik. Ini berarti bahwa seorang siswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi akan selalu berusaha dengan sebaik mungkin agar mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari waktu sebelumnya serta lebih baik dari orang lain.

Fasilitas atau sarana belajar merupakan salah satu hal yang memberi pengaruh pada hasil belajar siswa, karena dengan adanya fasilitas belajar yang memadai atau lengkap akan menjadikan kegiatan belajar menjadi lancar. Hal ini

diperkuat oleh pendapat Slameto (2003:28) yang menyatakan bahwa satu syarat keberhasilan belajar adalah bahwa “belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang”. Pentingnya fasilitas belajar yang harus dimiliki oleh siswa juga diperjelas oleh Surya (2004: 91) menyatakan bahwa, “untuk mendukung proses belajar disamping sumber-sumber belajar yang harus disediakan dengan lengkap dan baik tentunya


(49)

27 perlengkapan belajar”. Jadi kurang lengkapnya fasilitas belajar di rumah bisa menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa.

C. Penelitian Yang Relevan

Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah.

Tabel 4. Penelitian yang Relevan

No. Penulis Judul Hasil Penelitian 1. Nur

Asiyah (2011)

Pengaruh disiplin belajar, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar IPS Terpadu Siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pesisir Tengah Krui Lampung Barat Tahun Ajaran 2010/2011

Ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pesisir Tengah Krui Lampung Barat Tahun Ajaran 2010/2011 sebesar 15,5 %.

2. Dwi Kuswatuti (2009)

Pengaruh konsep diri dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Perintis 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009

Ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Perintis 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009 sebesar 21,1 %.

3. Zefry

Simburay (2010)

Pengaruh persepsi siswa tentang perhatian orang tua dan ketersediaan fasilitas belajar dirumah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010

ada pengaruh antara ketersediaan fasilitas belajar dirumah terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010. sebesar 28,8%


(50)

D. Kerangka Pikir

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam proses belajar selama kurun waktu tertentu yang menggambarkan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh siswa dalam bentuk nilai dari hasil evaluasi. Hasil belajar siswa dipengaruhi banyak faktor, diantaranya disiplin belajar. Adanya sikap disiplin dalam belajar membuat siswa memiliki keteraturan dan perencanaan yang jelas tentang apa yang akan dilakukan dan hasil apa yang akan dicapai. Sikap disiplin siswa diperlukan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Seorang siswa yang berusaha menata dirinya terbiasa dengan hidup tertib, teratur, menaati peraturan dan norma yang berlaku di sekolah dan di rumah, potensi dan prestasinya akan bertumbuh dan berkembang dengan optimal. Oleh karena itu, disiplin yang diterapkan dengan baik di sekolah maupun di rumah akan memberi andil bagi pertumbuhan dan perkembangan belajar siswa.

Faktor lain yang ikut mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif untuk mendapatkan hasil belajar tinggi pula. Motivasi berprestasi yang mendorong siswa dalam belajar ada dua macam yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri dan motivasi yang berasal dari luar siswa tersebut. Rendahnya motivasi berprestasi siswa akan menyebabkan hasil belajar siswa kurang optimal. Adanya penghargaan terhadap siswa yang berhasil dan persaingan antar siswa yang tinggi akan memacu motivasi siswa untuk berprestasi.


(51)

29 Kelengkapan fasilitas belajar di rumah dapat mempengaruhi hasil belajar. Fasilitas belajar di rumah yang lengkap akan membantu siswa dalam kegiatan belajar di rumah, sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang

optimal. Sedangkan kurang lengkapnya fasilitas belajar akan menghambat kegiatan belajar siswa. Seorang siswa yang mempunyai fasilitas belajar yang baik akan lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan belajar untuk menguasai pelajaran jika dibandingkan dengan siswa yang fasilitas belajarnya kurang. Berdasarkan kerangka pikir tersebut, maka dugaan adanya pengaruh antara

disiplin belajar (X1), motivasi berprestasi (X2) dan ketersediaan fasilitas

belajar di rumah (X3) terhadap hasil belajar (Y) digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Skema Pengaruh Disiplin Belajar, Motivasi Berprestasi dan Ketersediaan fasilitas Belajar di Rumah terhadap hasil Belajar.

E. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah.

1. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas

X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012. Disiplin Belajar

(X1)

Motivasi Berprestasi (X2)

Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah

(X3)

Hasil Belajar (Y) r 1

r 2

r 3 R


(52)

2. Ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.

3. Ada pengaruh ketersediaan fasilitas dirumah terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.

4. Ada pengaruh disiplin belajar, motivasi berprestasi dan ketersediaan

fasilitas dirumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.


(53)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sedangkan verifikatif menunjukkan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Sedangkan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 2011: 12).


(54)

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek/objek, seperti kelompok manusia, tumbuhan, binatang yang memiliki kesamaan ciri. Menurut Sugiyono (2011 : 117) Populasi didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 246 siswa, dengan perincian pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 9 7 7 9 9 8 8 7 21 23 21 24 23 24 23 23 30 30 28 33 32 32 31 30

Jumlah 64 182 246

Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Ambarawa 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 118). Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumus Cochran yang didasarkan pada jenis kelamin, yaitu :


(55)

33 =

. . 2

1 + 1 ( . . − 1) Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi

t = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)

p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1 – p

1 = Bilangan konstan (Sudarmanto, 2011).

Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah :

p = = 0,2602; (Proporsi untuk siswa laki-laki)

q = 1 – 0,2602 = 0,7398; (Proporsi untuk siswa perempuan) . . =1,96 x 0,2602 x 0,7398 = 0,9522 = 0,7395

= 0,05 = 0,0025 =

0,7395 0,0025

1 + 1246 (0,73950,0025 − 1)

n =1 + 1,1984 =295,8 2,1984 = 134, 55 dibulatkan menjadi 135295,8 Jadi, besarnya sampel dalam penelitian adalah ini 135 siswa. Dengan menggunakan rumus Cochran ini maka dalam menentukan besarnya sampel mempertimbangkan atau memasukkan karakter yang terdapat pada populasi sehingga diharapkan penentuan besarnya sampel tersebut akan dapat mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya.


(56)

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling dengan

menggunakan proportional random sampling. Probability sampling adalah

teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011:120). Untuk menentukan besarnya sampel dari masing-masing kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nazir dalam Ramadi , 2011:40), hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Jumlah sampel tiap kelas = Xjumlah siswa tiap kelas

Tabel 6. Perhitungan sampel untuk masing-masing kelas

Kelas Pehitungan Pembulatan Persentase (%)

X1 30 16,46

246

135

16 12 %

X2 2461353016,46 16 12 %

X3 28 15,36

246

135 16 12 %

X4 33 18,10

246

135 18 13 %

X5 32 17,56

246

135 18 13 %

X6 32 17,56

246

135

18 13 %

X7 31 17,01

246

135 17 13 %

X8 30 16,46

246

135 16 12 %


(57)

35 C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu. 1. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel ini sering disebut dengan variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel bebas. variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. (Sugiyono, 2011 :61) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

1. Disiplin belajar (X1)

2. Motivasi berprestasi (X2)

3. Ketersediaan fasilitas belajar di rumah (X3)

2. Variabel Dependen (variabel terikat)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.(Sugiyono, 2011:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ekonomi (Y).

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

1. Definisi Konseptual Variabel 1) Disiplin Belajar


(58)

dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan,

kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan.(Prijodarminto dalam Tu’u, 2004:31 )

2) Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin). (Djaali, 2008: 103)

3) Ketersediaan Fasilitas Belajar di Rumah

Fasilitas adalah segalasesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang.

(Suryosubroto,2002:292).

4) Hasil Belajar Ekonomi

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. (Dimyati dan Mudjiono, 2006:4)

2. Definisi Operasional Variabel

Berikut ini disajikan tabel yang berisi tentang definisi operasional, indikator dan sub indikator masing-masing variabel penelitian :

Tabel 7 . Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi

Operasional Indikator Sub indikator Skala

1 Disiplin

Belajar (X1)

Disiplin belajar adalah tingkat kedisiplinan siswa dalam kegiatan belajar di sekolah dan

1. Disiplin belajar di sekolah

1) Masuk tepat

waktu

2) Patuh

terhadap peraturan sekolah


(59)

37 Tabel 7 (Lanjutan)

di rumah yang meliputi tentang waktu dan tata tertib. 2. Disiplin belajar di rumah 3) Patuh melaksanakan tugas 4) Pemanfaatan waktu belajar 5) Ketertiban dalam kegiatan belajar di kelas. 6) Membawa peralatan belajar ke sekolah 1) Pembuatan jadwal belajar di rumah 2) Mematuhi jadwal belajar yang telah disusun 3) Pemanfaatan waktu luang Motivasi Berprestasi (X2)

Motivasi berprestasi adalah tingkat kesadaran siswa akan kebutuhan berprestasi serta dorongan yang berasal dari dalam diri dan luar diri siswa sebagai penggerak untuk melakukan aktivitas belajar sebagai upaya untuk mencapai prestasi belajar. 1. Kesadaran akan prestasi 2. Dorongan yang berasal dari dalam diri siswa untuk berprestasi 1) Kesadaran siswa akan kebutuhan untuk menguasai materi pelajaran

2) Tujuan yang

ingin dicapai 1) Berusaha untuk unggul 2) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi Interval


(60)

Tabel 7 (Lanjutan) 3. Dorongan yang berasal dari luar individu siswa untuk ber-prestasi 1) Adanya ganjaran berupa kegagalan 2) Penilaian 3) Pemberian hadiah atau pujian atas prestasi yang diraih 3 Ketersediaan

Fasilitas Belajar di Rumah (X3) Ketersediaan fasilitas belajar di rumah adalah segala sesuatu yang tersedia di rumah yang dapat memberikan kemudahan dan melancarkan kegiatan belajar siswa. 1. Ruang belajar 2. Perlengkapan belajar 3. Sumber belajar 1) Ruang belajar yang bersih. 2) Adanya penerangan yang baik 3) Sirkulasi udara yang baik

4) Suhu udara

yang kondusif 5) Suasana belajar yang mendukung. 1) Alat-alat tulis 2) Adanya buku-buku ekonomi 3) Adanya meja dan kursi belajar yang nyaman 1) Adanya buku lain yang relevan dengan mata pelajaran ekonomi Interval


(61)

39 Tabel 7 (Lanjutan)

2) Kelengkapan kumpulan soal-soal ekonomi. 3) Kelengkapan alat penunjang pembelajaran seperti kamus ekonomi, kalkulator,dll 4 Hasil

Belajar (Y) Hasil belajar adalah nilai hasil evaluasi yang dicapai siswa dari proses belajar dalam kurun waktu tertentu. Nilai Mid semester genap mata pelajaran ekonomi tahun pelajaran 2011-2012. Besarnya nilai mid semester genap mata pelajaran ekonomi tahun pelajaran 2011-2012. Interval

E. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian yaitu mengenai keadaan umum SMA Negeri 1 Ambarawa.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari


(62)

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau lebih kecil (Sugiyono, 2011: 194).

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya Arikunto (2006: 231). Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah siswa dan profil sekolah serta nilai mata pelajaran ekonomi siswa SMA N 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.

4. Angket/kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono 2011: 199). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi atau data tentang disiplin belajar, motivasi berprestasi dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah.

F. Uji Persyaratan Instrumen

Uji persyaratan untuk mendapatkan data yang lengkap maka alat instrumen harus memenuhi persyaratan yang baik. Instrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel.


(63)

41 1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Uji validitas angket dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment.

= { ∑ .∑(∑ ) } { ∑(∑ )(∑ )(∑ ) } Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : Banyaknya sampel yang diambil X : Skor butir soal

Y : Skor total

Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel dengan α= 0,05 maka item soal

tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item

soal tersebut dinyatakan tidak valid.

Berikut disajikan tabel hasil uji validitas angket disiplin belajar pada 30 responden dengan 16 item pernyataan.

Tabel 8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1

Item Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

1 0,5268 0,361 Valid

2 0,4918 0,361 Valid

3 0,4292 0,361 Valid

4 0,5239 0,361 Valid

5 0,3865 0,361 Valid

6 0,5577 0,361 Valid

7 0,4438 0,361 Valid

8 0,4707 0,361 Valid

9 0,2625 0,361 Tidak Valid

10 0,3836 0,361 Valid

11 0,4026 0,361 Valid


(64)

Tabel 8. (Lanjutan)

13 0,4239 0,361 Valid

14 0,3841 0,361 Valid

15 0,4098 0,361 Valid

16 0,4414 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

Berdasarkan Tabel 8, dari uji validitas terhadap item pernyataan variabel disiplin belajar (X1) yang berjumlah 16, terdapat 1 item pernyataan yang

tidak valid yaitu item pernyataan nomor 9 yang memiliki koefisien korelasi 0,2625 yang lebih kecil dari 0,361. Item pernyataan nomor 9 tersebut dihapus dari daftar pernyataan pada angket disiplin belajar belajar (X1).

Dengan demikian, 15 item soal tersebut dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data disiplin belajar (X1).

Berikut disajikan tabel hasil uji validitas angket motivasi berprestasi pada 30 responden dengan 15 item pernyataan.

Tabel 9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2

Item Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

1 0,5280 0,361 Valid

2 0,5698 0,361 Valid

3 0,5541 0,361 Valid

4 0,5235 0,361 Valid

5 0,6205 0,361 Valid

6 0,5048 0,361 Valid

7 0,5145 0,361 Valid

8 0,4072 0,361 Valid

9 0,3928 0,361 Valid

10 0,3811 0,361 Valid

11 0,4051 0,361 Valid

12 0,2598 0,361 Tidak Valid

13 0,3711 0,361 Valid

14 0,5876 0,361 Valid

15 0,5078 0,361 Valid


(1)

dinyatakan bahwa data pengamatan tersebut tidak memiliki autokorelasi, dalam hal sebaliknya, maka dinyatakan terdapat autokorelasi (Sudarmanto, 2005: 143).

4. Heteroskedastisitas

Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Apabila asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi, maka penaksir menjadi tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar (Gujarati dalam Sudarmanto, 2005:148) dan estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi kurang akurat (Rietveld dan Sunaryanto dalam

Sudarmanto, 2005:148).

Pengujian rank korelasi spearman (spearman’s rank correlation test) Koefisien korelasi rank dari spearman didefinisikan sebagai berikut :

Keterangan:

rs = koefisien korelasi spearman

di = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke i.

N = banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank. Di mana nilai rs adalah -1 ≤ r ≤ 1.

Kriteria pengujian sebagai berikut.

Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai tkritis, kita bisa menerima hipotesis adanya heteroskedastisitas, kalau tidak kita bisa menolaknya. Jika model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung antara ei dan

        

1 6

1 2 2

N N

d

r i


(2)

53 tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat penting secara statistik dengan pengujian t (Gujarati, 2000 : 177).

Rumusan hipotesis:

H0 = Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residual.

H1 = Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residual.

I. Teknik Pengujian Hipotesis

1. Regresi Linier Sederhana

Untuk pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga dalam penelitian ini digunakan uji t dengan model regresi linier sederhana, yaitu :

Y= α + bx keterangan:

Ỷ = Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen ( 1, 2, 3)

(Sugiyono,2010: 188).

Untuk nilai a dan b dicari dengan rumus : a = (∑ Y)(∑ X ) − (∑ X) (∑ XY)

n ∑ X − (∑ X) b = n ∑ XY − (∑ X) (∑ Y)n ∑ X − (∑ X )


(3)

Setelah menguji hipotesis regresi linier sederhana dilanjutkan dengan uji t, rumusnya adalah.

t = Keterangan :

t = nilai teoritis observasi b = koefisien arah regresi sb= standar deviasi

Dengan kriteria uji adalah “Tolak H0 dengan alternatif H1 diterima jika thitung> ttabel dengan taraf signifikan 0,05 dan dk n-2.

2. Regresi Linier Multiple

Untuk pengujian hipotesis keempat menggunakan statistik F dengan model regresi linier multiple, yaitu :

Y = a + b X + b X + b X Keterangan :

Y =Subyek dalam variabel yang diprediksikan a = Konstanta

b b b = koefisien arah regresi X X X = variabel bebas

Kemudian dilanjutkan dengan uji F untuk melihat ada tidaknya pengaruh ganda antara X X X terhadap Y, dilanjutkan dengan uji F.

F = ( )/( / ) Keterangan :

JK = b ∑ X y + b ∑ X y + b ∑ X y JK (s) = ∑ y − JK (reg)

Dengan kriteria pengujian hipotesis :

1. Jika Fhitung>Ftabel maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dengan α = 0,05


(4)

55 2. Jika Fhitung<Ftabel maka H1 ditolak yang berarti bahwa tidak ada

pengaruh, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dengan α=0,05.


(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar, motivasi

berprestasi dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012.


(6)

96

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh disiplin belajar, motivasi berprestasi dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011-2012, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Siswa hendaknya melaksanakan tanggungjawabnya sebagai pelajar dengan mematuhi peraturan sekolah dan meningkatkan disiplin diri saat kegiatan belajar di sekolah dan di rumah sehingga akan meningkatkan hasil belajarnya.

2. Guru dapat menanamkan kedisiplinan melalui kegiatan ekstrakuler seperti Pramuka, PMR dan Rohis.

3. Motivasi berprestasi siswa hendaknya ditingkatkan guna memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua sangat di butuhkan untuk membantu menumbuhkembangkan motivasi berprestasi siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi pada khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya.

4. Hendaknya pihak yang terkait, dalam hal ini orang tua agar memperhatikan ketersediaan fasilitas belajar di rumah bagi anaknya. Karena proses belajar akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan fasilitas yang memadai baik jumlah, keadaan serta kelengkapannya.


Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP SISWA PADA GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 77

PENGARUH MINAT BACA, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 13 79

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 87

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 13 77

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA Pengaruh Disiplin Belajar Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Surakarta Tahun 2012/2013.

1 3 14

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA Pengaruh Disiplin Belajar Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Surakarta Tahun 2012/2013.

0 3 15

PENGARUH PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA METHODIST TG. MORAWA TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 21

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 2 50

Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA NEGERI 1 LASEM JAWA TENGAH Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 13

PENGARUH FASILITAS BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 186