PENGARUH KUALITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010-2011

ABSTRACT
THE IMPACT OF THE QUALITY OF LEARNING PRACTICE, LEARNING MEANS
AVAILABILITY, AND LEARNING MOTIVATIONAGAINST THE OUTCOMES OF THE
ECONOMIC STUDENTS GRADE XI OF SOCIAL SCIENCE IN SENIOR HIGH SCHOOL STATE 8
ACADEMIC YEAR 2010-2011
By
FERA ONY WIJAYANTI
This research aims to know the impact to quality of learning practice, learning means
availability, and learning motivation on the outcomes of the economic students, grade
XI of social science in senior high school state 8, academic year 2010-2011.
The method used in this research is the ex post facto method. Research carried out
in senior high school state 8 Bandar Lampung, grade XI-social science, even semester,
year
2010-2011. The population of this research is 120 students. Samples were taken as many
as 92 students with the proporsional rundom sampling technique. Research data relating
to the quality of learning practice, learning means availability, and learning motivation
nobtained through questionnaires and outcomes data of student learning economic
sobtained through documentation. The collected data was analyzed by multivariate
analysis (path analysis).
The results of research conducted in social science student, grade XI, senior high school
state 8 Bandar Lampung showed that: (1)there is a significant impact in the quality of

learning practice on learning with beta co efficient
of 81.8%;(2) there is a
significant impact in learning means availability with beta coefficient of 77.6%; (3)
there is a significant impact between motivation and economic learning outcomes, with
beta coefficient of 38.5%; (4) there is a significant impact between the quality of
learning practice and economic learning outcomes, with beta coefficient of 39.1%; (5)
there is a significant impact between learning means availability and economic learning
outcomes, with beta coefficient of 38.0%; (6) there is a significant impact between
the quality of learning practice and learning outcomes on learning motivation, with beta
coefficient of
31.4%; (7) there is a significant impact between learning means availability and learning
outcomes on learning motivation, with beta coefficient of 29.8%; (8) there is
a significant impact the quality of learning practice and learning means availability, with
beta coefficient of 80.7%; (9)and finally there is a significant impact of the learning
quality practice and learning means availability against learning outcomes, with
beta coefficient of 34.0%

ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN,
KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA
NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010-2011
Oleh
FERA ONY WIJAYANTI

Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh kualitas pelaksanaan
pembelajaran, ketersediaan sarana belajar, dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Ajaran
2010-2011
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Penelitian
dilakukan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Kelas XI-IPS Semester Genap tahun ajaran
20010/2011. Populasi penelitian ini sebanyak 120 siswa. Sampel diambil dengan teknik
proporsional rundom sampling, sebanyak 92 siswa. Data penelitian yang berkaitan
dengan kualitas pelaksanaan pembelajaran, ketersediaan sarana belajar, dan motivasi
belajar diperoleh melalui angket dan data hasil belajar ekonomi siswa diperoleh melalui
dokumentasi. Data yang terkumpul dianalis dengan analisis multivariat (path analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan kualitas
pelaksanaan pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar
Lampung, dengan koefisisen beta sebesar 81,8% (2) Ada pengaruh yang signifikan
ketersediaan sarana belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8

Bandar Lampung, dengan koefisien beta sebesar 77,6% (3) Ada pengaruh yang signifikan
motivasi terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung,
dengan koefisien beta sebesar 38,5% (4) Ada pengaruh yang signifikan kualitas
pelaksanaan pembelajaran terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 8
Bandar Lampung, dengan koefisien beta sebesar 39,1% (5) Ada pengaruh yang signifikan
ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 8
Bandar Lampung, dengan koefisien beta sebesar 38,0% (6) Ada pengaruh yang signifikan
kualitas pelaksanaan pembelajaran terhadap hasil belajar melalui motivasi belajar siswa
kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung, dengan koefisien beta sebesar 31,4% (7) Ada
pengaruh yang signifikan ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar melalui
motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung, dengan koefisien beta
sebesar 29,8% (8) Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelaksanaan pembelajaran dan
ketersediaan sarana belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8
Bandar Lampung, dengan koefisien beta sebesar 80,7% (9) Ada pengaruh yang signifikan
kualitas pelaksanaan pembelajaran dan ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar
Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung, dengan koefisien beta sebesar
34,0%.

V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN


A. Simpulan
Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.

Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelaksanaan pembelajaran
terhadap motivasi belajar kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung.
Artinya peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran menyebabkan
meningkatnya motivasi siswa dalam belajar maupun dalam mengikuti proses
pembelajaran.

2.

Ada pengaruh yang signifikan ketersediaan sarana belajar terhadap
motivasi belajar kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Artinya
peningkatan sarana belajar dirumah, motivasi siswa dalam belajar juga akan
meningkat.

3.


Ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil
belajar kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Artinya semakin tinggi
motivasi belajar semakin tinggi pula hasil belajarnya dan sebaliknya, makin
rendah motivasi belajar maka makin rendah hasil yang dicapai.

4.

Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelaksanaan pembelajaran
terhadap hasil belajar kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Artinya
semakin bagus kualitas pelaksanaan pembelajaran maka hasil belajar siswa

akan meningkat dan sebaliknya, semakin rendah kualitas pelaksanaan
pembelajaran maka hasil yang diperolehpun akan makain rendah.
Ada pengaruh yang signifikan ketersediaan sarana belajar terhadap

5.

hasil belajar kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Artinya semakin
lengkap sarana belajar yang dimiliki siswa makin tinggi hasil yang dapat
dicapai oleh siswa.

Ada pengaruh antara kualitas pelaksanaan pembelajaran terhadap

6.

hasil belajar melalui motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2010-2011. Artinya pelaksanaan pembelajaran
yang berkualitas dapat meningkatkan motivasi belajar, dengan motivasi
belajar yang meningkat maka hasil yang diperoleh siswapun akan meningkat.
Ada pengaruh antara ketersediaan sarana belajar terhadap hasil

7.

belajar melalui motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2010-2011. Artinya peningkatan ketersediaan
sarana belajar mampu meningkatkan motivasi belajar dan akan
meningkatkan hasil belajar siswa.
Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelaksanaan pembelajaran

8.


dan ketersediaan sarana belajar secara bersama-sama terhadap motivasi
belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Artinya
pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas dan ketersediaan sarana belajar
yang lengkap secara bersama-sama dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
9.

Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelaksanaan pembelajaran
dan ketersediaan sarana belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Artinya pelaksanaan
pembelajaran yang berkualitas serta ketersediaan sarana belajar yang lengkap
akan meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Implikasi
Berdasarkan simpulan tersebut di atas, hasil penelitian ini berimplikasi terhadap
beberapa hal:
1. Secara Teoritis, hasil analisis penelitian tentang pengaruh antara kualitas

pelaksanaan pembelajaran dengan motivasi belajar Ekonomi didukung dengan

teori Dick dan Reiser (1989) yang menyatakan bahwa pembelajaran yang
berkualitas adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa mendapatkan
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang telah ditetapkan. Sejalan juga
dengan hasil penelitian Ali Moksan (2007), yang menyatakan bahwa pengaruh
kualitas pelaksanaan pembelajaran dan ketersediaan sarana belajar baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi belajar
siswa SMP Muhamadiyah 2 Yogyakarta.
Untuk pengaruh antara ketersediaan sarana belajar dengan motivasi belajar
didukung dengan teori Suryosubroto (1997:292) yang menyatakan bahwa
proses belajar akan berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan sarana yang
memadai sejalan dengan penelitian yang dilakukan Eka Apriyani (2008),
bahwa ada pengaruh positif antara ketersediaan sarana belajar dan motivasi
belajar terhadap hasil belajar. Untuk motivasi dengan hasil belajar terhadap
mata pelajaran Ekonomi mendukung teori McClelland yaitu teori akan
kebutuhan berprestasi. Sejalan dengan penelitian Dewi Permata (2008), bahwa
ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan

prestasi belajar Ekonomi didukung pula dengan penelitian Betty Asmarayati
(2011) dari hasil penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan
antara motivasi dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri

I Bandar Lampung.
Untuk pengaruh antara kualitas pelaksanaan pembelajaran terhadap hasil
belajar Ekonomi mendukung teori Woodwort dalam Wulandari (2009:22)
mengatakan bahwa keberhasilan setiap kegiatan selalu dapat diukur dari hasil
belajarnya, artinya kegiatan belajar itu dianggap baik apabila hasil belajarnya
meningkat sesuai dengan yang diharapkan. Hasil belajar siswa diperolah
setelah berakhirnya proses pembelajaran. Sejalan dengan penelitian
Sudaryanto (2008) yang mengkaji faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
prestasi belajar mahasiswa FIS mengatakan bahwa ada pengaruh kualitas
pelaksanaan pembelajaran terhadap prestasi belajar.
Untuk ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar Ekonomi mendukung
teori Oemar Hamalik (2004:51) yang mengatakan alat bantu belajar
merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu mahasiswa
melakukan perbuatan belajar sehingga kegiatan belajar menjadi efektif dan
efisien. Sejalan dengan penelitian Arlian Prihesti (2006) yang mengkaji
pengaruh ketersediaan sarana belajar di rumah dan motivasi belajar siswa
mengikuti bimbingan belajar terhadap prestasi belajar mengatakan bahwa ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara ketersediaan sarana belajar
dirumah dan motivasi belajar siswa mengikuti bimbingan belajar terhadap
prestasi belajar. Didukung pula penelitian Sinta Korsana (2005) yang


mengatakan adanya hubungan antara ketersediaan sarana belajar dan metode
pembelajaran dengan prestasi belajar.
Untuk kualitas pelaksanaan pembelajaran terhadap hasil belajar melalui
motivasi belajar mendukung teori Knirk dan Gustafon (1986) mengatakan
pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan sudah melalui tahapan
perencanaan pembelajaran. Didukung oleh penelitian Suratmi yang mengkaji
tentang pengaruh konsep dasar akuntansi, motivasi berprestasi dan persepsi
siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi yang
hasilnya mengatakan bahwa ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap
prestasi belajar akuntansi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar
siswa SMA N 8 Bandar Lampung maka perlu ada peningkatan kualitas
pelaksanaan pembelajaran terhadap hasil belajar melalui pemberian motivasi
belajar siswa.
Untuk ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar melalui motivasi
mendukung teori Ibrahim dan Nana S (2006:64) yang mengemukakan bahwa
sarana-sarana dan alat bantu pelajaran menjadi pendukung terlaksananya
berbagai aktivitas belajar siswa. Didukung oleh penelitian Dewi Permata
(2008) yang mengkaji hubungan antara motivasi belajar dan manfaat
perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar ekonomi yang hasilnya

menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar ekonomi.
Untuk kualitas pelaksanaan pembelajaran dan ketersediaan sarana belajar
terhadap motivasi mendukung teori Ibrahim dan Nana S (2006: 64)
mengemukakan bahwa sarana-sarana dan alat bantu pelajaran menjadi

pendukung terlaksananya berbagai aktivitas belajar siswa. Didukung oleh
penelitian Ali Mukson (2007) yang menyatakan bahwa pengaruh kualitas
pelaksanaan pembelajaran dan ketersediaan sarana belajar baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa SMP
Muhamadiyah Yogyakarta.
Untuk kualitas pelaksanaan pembelajaran dan ketersediaan sarana belajar
terhadap hasil belajar mendukung teori Dimyati dan Mudjiono (1999:249)
menagtakan bahwa Lengkapnya sarana pembelajaranmenentukan kondisi
pembelajaran yang baik, meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan
laboratorium sekolah. Didukung dengan penelitian Sudaryono (2008): dari
hasil penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh kualitas
pelaksanaan pembelajaran terhadap prestasi belajar; ada pengaruh yang
signifikan antara ketersediaan sarana belajar dirumah dengan prestasi belajar;
dan ada pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran dan kelengakapan sarana
belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar.

2. Secara Praktis, dari hasil penelitian ternyata ada pengaruh antara kualitas
pelaksanaan pembelajaran, ketersediaan sarana belajar dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar, oleh karena itu kualitas pelaksanaan pembelajaran
dalam mata pelajaran Ekonomi perlu sekali ditingkatkan. Guru harus benar-benar
mempersipkan segala sesuatunya untuk pelaksanaan pembelajaran dikelas
misalnya melengkapi admistrasi pembelajaran, memodifikasi metode
pembelajaran dan mengembangkan secara bervariasi. Mampu membuat siswa

lebih tertarik dan merasakan pembelajaran itu menyenangkan, sehingga siswa
semangat untuk mengikuti pelajaran Ekonomi.

Rumah dapat menjadi tempat belajar yang baik dan menyenangkan jika para
anggota keluarga terutama orang tua memberika perhatian terhadap kepentingan
anak untuk belajar. Orang tua dan anggota keluarga lain juga menjadi motivator
dalam kegiatan belajar siswa sehingga kondisi tersebut dapat memberikan
dorongan belajar bagi siswa yang bersangkutan. Hal yang perlu mendapat
perhatian keluarga adalah mengupayakan sarana belajar seperti buku cetak,
majalah, koran alat belajar pendukung seperti kalkulator dan mengupayakan
susana yang kondusif untuk belajar sehingga kosentrasi berjalan dengan baik.
Siswa akan lebih termotivasi jika sarana dan prasarana disekolah juga dapat
memenuhi kebutuhan belajarnya seperti; buku-buku cetak sebagai acuan dalam
belajar cukup bervariasi dan jumlahnya banyak sehingga siswa termotivasi untuk
menggali pengetahuan sendiri, siswa dapat lebih mandiri dalam belajar yang
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi teoretik, dapat disarankan beberapa hal:
1. Untuk meningkatkan motivasi anak dalam mengikuti pelajaran ekonomi,

guru hendaknya selalu meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran.
2. Sekolah dan orang tua hendaknya selalu melengkapi sarana belajar siswa

baik di rumah maupun di sekolah agar motivasi belajar siswa meningkat.

3. Guru setiap mengajar hendaknya mampu meningkatkan motivasi belajar

siswa manakala menghendaki hasil belajar siswa meningkat.
4. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya meningkatkan mutu

proses pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat.
5. Untuk meningkatkan hasil belajar anak, orang tua hendaknya selalu

memperhatikan saran dan prasarana belajar siswa. Sarana belajar yang
sangat dibutuhkan siswa saat belajar hendaknya benar-benar dipenuhi,
agar hasil belajar siswa meningkat.
6. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru dapat secara langsung

meningkatkan mutu proses pembelajaran, tetapi juga dapat melalui
peningkatan motivasi belajar siswa.
7. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru dapat secara langsung

meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran, tetapi juga dapat
melalui peningkatan motivasi belajar siswa.
8. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8

Bandar Lampung guru perlu memperhatikan kualitas pelaksanaan
pembelajaran dan ketersediaan sarana belajar secara bersama-sama.
9. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8

Bandar Lampung guru perlu memperhatikan kualitas pelaksanaan
pembelajaran dan ketersediaan sarana belajar secara bersama-sama.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan
memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu sumber daya
manusia (SDM). Data United Nation Development Program (UNDP) 2007-2008
menempatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di peringkat
111 dari 180 negara. Sebagai perbandingan, Singapura berada di posisi 23, disusul
Brunei Darussalam 30, Malaysia 66, dan Thailand 87. Indikator yang dicakup
IPM adalah bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi (Media Indonesia, 19 Juli
2010). Oleh karena itu, perubahan di bidang pendidikan harus selalu dilakukan
secara terarah, terpadu, dan berkesinambungan.

Kondisi eksisting SMA Negeri 8 Bandar Lampung sampai saat ini belum mampu
memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembelajaran
di sekolah, karena belum dimilikinya lokal belajar yang representatif, jumlah guru
yang belum mencukupi, perpustakaan yang belum memadai, sarana laboratorium
yang belum representatif, dan tingkat pendidikan tenaga pengajar yang belum
sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan sebagai guru SMA.

Sampai saat ini masih dijumpai adanya prestasi belajar siswa yang kurang

memenuhi standar ketuntasan belajar terutama dalam mata pelajaran Ekonomi.
Adapun prestasi belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung dapat
dilihat dalam Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Ketuntasan Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS 1
Interval Nilai
Jumlah siswa
Persentase
0-50
10
31,25%
51-55
5
15,625%
56-60
8
25,00%
61-65
3
9,375%
6,25%
66-70
2
6,25%
71-75
2
6,25%
>76
2
Jumlah
32 Siswa
100%
Sumber: SMA Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa hasil belajar Ekonomi yang diperoleh
siswa kelas XI IPS-1 pada semester gasal masih sangat belum optimal.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan adalah 66,
jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 66 baru sebanyak 6 siswa (18,75%),
sementara itu yang belum mencapai KKM sebanyak 26 orang 81,25%. Rendahnya
pencapaian prestasi belajar ekonomi siswa diduga dipengaruhi oleh beberapa
faktor di antaranya kualitas pelaksanaan pembelajaran, ketersediaan sarana
belajar, dan motivasi belajar siswa.

Selama ini, sekolah belum menyediakan fasilitas belajar yang dibutuhkan siswa
dan para guru ekonomi belum membuat persiapan pembelajaran yang sesuai
kebutuhan seperti menyusun rencana pembelajaran, melakukan evaluasi secara
berkala. Upaya ini belum secara rutin dilakukan oleh pihak para pihak, sehingga
belum ada peningkatan hasil belajar siswa secara berarti.

Selain faktor di atas, yang tidak kalah pentingnya berpengaruh terhadap hasil
belajar yakni faktor internal yang berasal dari dalam diri peserta didik, salah
satunya yaitu motivasi belajar. Selama ini, motivasi siswa masih rendah. Hasrat
dan keinginan siswa untuk berhasil masih sangat rendah.

Hasil observasi lebih lanjut, diketahui bahwa metode pembelajaran yang
diterapkan oleh guru di SMA Negeri 8 Bandar Lampung menggunakan metode
ceramah, sangat jarang guru menggunakan metode diskusi, tanya jawab atau kerja
kelompok. Guru terbiasa menjelaskan materi pelajaran, siswa mendengarkan
penjelasan, kemudian guru menyuruh siswa mengerjakan LKS. Metode
pembelajaran tersebut sangat merugikan siswa, karena aktivitas siswa sangat
terbatas, proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru tidak melakukan
pengembangan metode pembelajaran, sehingga menyebabkan tidak ada kreativitas
guru. Hal ini sesuai pendapat Sudiyarto (Kompas, 1 Juli 2010) yang mengatakan
bahwa metode penggunaan LKS hanya akan mematikan kreativitas guru dalam
membuat soal yang sesuai dengan karakteristik siswa yang pada akhirnya akan
menurunkan kualitas lulusan. Dengan LKS, siswa hanya terbiasa memecahkan
permasalahan yang ada di LKS itu sendiri tidak terbiasa memecahkan
permasalahan buatan guru yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
tempat belajar.
Metode ceramah ”full time” yang masih sebagian besar dilakukan guru
menyebabkan tidak tercapainya ketuntasan belajar. Hal itu terjadi, karena dalam
metoda ceramah siswa cenderung pasif, hanya mendengarkan penjelasan guru,
tanpa mampu melakukan umpan balik secara sempurna. Penggunaan metode

ceramah ini, menjadikan guru mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga guru
cenderung lebih aktif dan siswa pasif. Metode ceramah ”full time” kurang tepat
apabila diterapkan pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 8 Bandar
Lampung. Proses pembelajaran yang demikian, siswa diibaratkan sebagai botol
kosong yang siap diberi apa saja sampai penuh. Akibatnya, proses pembelajaran
kurang menarik dan membosankan serta kurang memberikan kesempatan siswa
untuk berpartisipasi aktif. Akibat selanjutnya, proses pembelajaran kurang
melibatkan siswa dalam dunia nyatanya serta kurang mewujudkan interaksi
antarsiswa.

Guru di SMA Negeri 8 sering menerapkan metode diskusi yang tidak sesuai. Satu
kelompok terdiri atas delapan siswa dalam satu kelompok yang mendapat giliran
untuk mempresentasikan tugas kelompoknya, maju di depan kelas dengan duduk
berbaris memanjang ke samping. Salah satu dari mereka menjadi moderator,
notulen, dan yang lain secara bergantian menjadi penyaji dengan cara membaca
bergiliran. Guru duduk di belakang meja guru, sesekali berdiri dan berjalan di
depan kelas dengan memperhatikan siswa yang presentasi. Metode diskusi yang
demikian, ternyata tidak efektif. Siswa yang aktif hanya siswa yang presentasi.
Kelompok yang tidak maju bersifat pasif dan masa bodoh. Bahkan sebagian besar
hanya sibuk dengan urusannya sendiri. Siswa yang berani bertanya hanya siswa
itu-itu saja. Mereka sama sekali tidak mencatat seluruh hasil kerja kelompok
penyaji. Guru pun merasa materi yang sudah disampaikan oleh kelompok penyaji
sudah dikuasai sepernuhnya oleh siswa yang lain. Pada saat kelompok penyaji
selesai menyajikan dan dibuka kesempatan bertannya, hanya sedikit sekali siswa
yang berani mengajukan pertanyaan atau menyanggah pendapat penyaji.

Realitas di atas terjadi karena ketidaktahuan guru memilih model-model
pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru dalam
menerapkan pembelajaran di kelas hendaknya memahami bahwa siswa itu adalah
seorang individu yang berkembang dan perlu dikembangkan sesuai dengan
potensinya. Dengan demikian, tugas seorang guru dalam pembelajaran hendaknya
berupaya memahami siswa secara optimal.

Pembelajaran ekonomi yang terjadi di SMA N 8 pada umumnya kurang
memperhatikan perubahan-perubahan dalam tujuan, fungsi dan peran Ekonomi.
Tujuan pembelajaran kurang jelas dan tidak tegas (not purposeful). Posisi, peran,
dan hubungan fungsional antar materi pelajaran Ekonomi terabaikan. Informasi
faktual lebih bertumpu pada buku paket yang sudah given dan bahkan out of date.
Guru kurang mendayagunakan sumber-sumber belajar yang lain, seperti internet,
lingkungan, maupun kondisi ekonomi lokal, nasional, regional, dan internasional.

Lemahnya transfer informasi konsep ilmu yang terjadi di SMA N 8
mengakibatkan out put pembelajaran Ekonomi tidak mengandung kekuatan pada
peserta didik untuk mengatasi masalah yang ada di lingkungan masyarakat.

Selain itu, guru belum mampu melakukan persuasi kepada siswa untuk belajar
Ekonomi dengan lebih bergairah dan bersungguh-sungguh, karena siswa tidak
pernah diberi pengalaman berpikir logis, kritis secara mandiri. Kenyataan ini
terlihat dari kurangnya ruang bagi peserta didik untuk berimajinasi dan berkreasi.
Kreativitas dan kemampuan berpikir logis serta kritis merupakan kecakapan
dalam menghadapi tantangan yang lebih kompetitif.

Guru yang mengajar ekonomi di SMA N 8 lebih mendominasi siswa (teacher
centered) dengan kadar pembelajarannya rendah sehingga kebutuhan belajar
siswa tidak terlayani. Guru cenderung memperlakukan siswa sebagai objek.
Mereka hanya menerima apa yang diajarkan tanpa dapat mengkritisi. Kegiatan
pembelajaran yang dirancang oleh guru sering dikondisikan, (a) siswa duduk
tenang, (b) guru acting dan menerangkan materi pelajaran di depan kelas, dan (c)
siswa mencatat kemudian diberi tugas menghafal pelajaran untuk dinilai tanpa ada
pengalaman belajar. Jika hal ini terjadi, maka hasil belajar siswa tidak akan
optimal. Suasana belajar yang demikian tentu menjadi tidak menarik dan
membosankan. Pelaksanaan pembelajarannya ada sebagian guru yang masih
senang dengan suasana kelas, (a) hening, (b) siswanya duduk manis, diam, tidak
boleh berpindah-pindah, dan (c) tidak ada interaksi antarsiswa. Akibatnya,
pembelajaran di kelas menjadi tegang, susana tidak menyenangkan, dan siswa
menjadi ngantuk. Ketika materi pelajaran sudah selesai, guru mengadakan
ulangan, akibatnya hasil belajar siswa banyak yang belum tuntas. Hal ini terjadi
bukan semata-mata disebabkan karena kemampuan siswa yang rendah, tetapi bisa
terjadi karena ketidakmampuan guru dalam memilih metode pembelajaran yang
baik. Selama ini siswa telah terkondisikan sebagai penerima informasi yang pasif
dan pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa.

Guru tidak berani mengembangkan kurikulum di dalam kelas karena takut
dianggap “menyalahi aturan”. Kondisi ini diperburuk oleh sikap pengelola
lembaga pendidikan yang tidak ikut mendukung upaya inovasi guru karena
khawatir dengan aturan birokrasi. Akibatnya, sekolah terbelenggu dalam

formalisme yang kaku, budaya bisu dan kehilangan kemampuan berekspresi. Hal
ini bertentangan dengan paradigma pendidikan dan pembelajaran yang demokratis
yang menekankan perluasan akses dan partisipasi dari sisi guru maupun siswa.
Guru perlu diberi ruang gerak untuk berinovasi. Era desentralisasi dan otonomi
daerah merupakan wadah yang sangat tepat dan potensial untuk membebaskan
sekolah dari berbagai macam belenggu seperti sentralisme, formalisme, dan
penyeragaman.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang berkaitan
dengan hasil belajar ekonomi. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul:
“Pengaruh Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran, Ketersediaan Sarana
Belajar, dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas
XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2010-2011.”

B. Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Kurang maksimalnya pelaksanaan pembelajaran di SMA N 8 Bandar
Lampung.
2. Kurang memadainya ketersediaan sarana belajar di rumah siswa kelas XI
IPS SMA N 8 Bandar Lampung.
3. Rendahnya motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar
Lampung.
4. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru
5. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan siswa

6. Belum diketahuinya intelegensi siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar
Lampung.
7. Belum diketahuinya kebiasan belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N
8 Bandar Lampung.
8. Belum diketahuinya aktivitas belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N
8 Bandar Lampung.
9. Belum diketahuinya keadaan lingkungan belajar ekonomi siswa kelas XI
IPS SMA N 8 Bandar Lampung.
10. Belum diketahuinya hubungan antara kualitas pelaksanaan pembelajaran
dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar
Lampung.
11. Belum diketahuinya hubungan antara ketersediaan sarana belajar dengan
hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung.
12. Belum diketahuinya hubungan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 8 Bandar Lampung
13. Belum diketahuinya hubungan antara kualitas pelaksanaan pembelajaran
ketersediaan sarana belajar, dan motivasi belajar dengan hasil belajar
ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung.

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini dan juga mempertimbangkan berbagai
keterbatasan yang ada, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada
pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran (X1), ketersediaan sarana belajar (X2),
dan motivasi (X3) dengan hasil belajar ekonomi (Y).

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah di atas, maka rumusan masalh dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran terhadap
motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun
pelajaran 2010-2011?
2. Apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar terhadap motivasi
belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran
2010-2011?
3. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa
kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011?
4. Apakah ada pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran terhadap hasil
belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran
2010-2011?
5. Apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar
siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 20102011?
6. Apakah ada pengaruh antara kualitas pelaksanaan pembelajaran terhadap
hasil belajar melalui motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2010-2011?
7. Apakah ada pengaruh antara ketersediaan sarana belajar terhadap hasil
belajar melalui motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2010-2011?
8. Apakah ada pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran dan ketersediaan
sarana belajar secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa kelas
XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011?
9. Apakah ada pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran dan ketersediaan
sarana belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas XI
IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran terhadap motivasi belajar
siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 20102011;
2. pengaruh ketersediaan sarana belajar terhadap motivasi belajar siswa
kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011;
3. pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS
SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011;
4. pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011;
5. pengaruh ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI
IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011;
6. pengaruh antara kualitas pelaksanaan pembelajaran terhadap hasil belajar

melalui motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2010-2011.
7. pengaruh antara ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar melalui
motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2010-2011.
8. pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran dan ketersediaan sarana
belajar secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS
SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011; dan
9. pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran dan ketersediaan sarana
belajar secara bersama-sama terhadap prestasi hasil siswa kelas XI IPS
SMA N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bergunaan :
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi pengembangan
ilmu pendidikan terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi presatasi belajar mata pelajaran ekonomi di SMA.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi
pemikiran siswa-siswi SMA N 8 Bandar Lampung agar dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajarnya.

G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Objek Penelitian
Ruang lingkup objek penelitian adalah kualitas pelaksanaa pembelajaran
(X1) ketersediaan sarana belajar (X2) ,dan motivasi (X3) dengan hasil
belajar ekonomi (Y).
2. Subjek Penelitian
Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS
SMA N 8 Bandar Lampung.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMA N 8 Bandar Lampung
4. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap (bulan Maret) tahun
pelajaran 2010-2011.

I.

Ruang Lingkup Bidang Kajian IPS
IPS adalah suatu program pembelajaran yang terpadu dengan berbagai
disiplin ilmu yang bahan-bahannya bukan saja ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, melainkan segala gerak kegiatan dasar dari manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungan alam dan sosial dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.

Kajian ilmu

terpadu

masalah sosial

yang

dikembangkan secara sosial dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Kajian IPS ditingkat SMA disajikan secara terpisah, unsur cabang-cabang
ilmu; sosiologi, ekonomi, sejarah, geografi tetapi tetap dalam penyajiannya
memperhatikan keterkaitan cabang ilmu sosial lainnya yang di pahami

sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial yang utuh oleh karena itu dalam
penelitian ini berkosentrasi pada pendidikan ekonomi sebagai bagian dari
kawasan IPS.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI EKONOMI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 32 65

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 101

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 92

PENGARUH KUALITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 15 76

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 87

PENGARUH METODE MENGAJAR GURU, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 5 12

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 85

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GENAP SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 79

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 76

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 54