BAB IV ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL - DOCRPIJM 107349d36f BAB IVBab 4. Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan

BAB IV ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL Aspek lingkungan dan social berisikan penjelasan kajian pendukung dalam hal

  

lingkungan dan social untuk meminimalkan pengaruh negatif pembangunan

infrastruktur bidang Cipta Karya terhadap lingkungan permukiman baik di perkotaan

maupun di perdesaan. Aspek lingkungan dan social dalam bab ini akan membahas

mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan

lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),

AMDAL, UKL–UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.

Aspek Lingkungan dan Sosial di kota Pariaman lebih diarahkan pada program dan

kegiatan yang bertujuan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Pariaman agar terwujud

kondisi masyarakat yang sejahtera, hidup sehat dalam lingkungan yang bebas dari

pencemaran lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan permukiman

perkotaan yang rawan terhadap pencemaran air limbah. Air Limbah ini terdiri dari air

limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari sisa air mandi, cuci, dapur dan

tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga

yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air limbah permukiman

ini perlu dikelola agar tidak menimbulkan dampak seperti mencemari air permukaan

dan air tanah, disamping sangat beresiko menimbulkan penyakit seperti diare,

thypus, kolera dan sebagainya.

Seluruh program investasi infrastuktur bidang PU/Cipta Karya yang diusulkan oleh

Kota Pariaman harus sesuai dan memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut 1)

Penilaian lingkungan (environmental assessment) dan rencana mitigasi dalam sub

proyek, dirumuskan dalam bentuk :

   Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL (atau Analisis Dampak Lingkungan-ANDAL dikombinasikan dengan Rencana Pengelolaan Lingkungan – RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan – RPL);

   UPL; atau Standar Operasi Baku - SOP;

  Upaya Pengelolaan Lingkungan – UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan –

   Tergantung pada kategori dampak sub proyek yang dimaksud.  2)

AMDAL harus dilihat sebagai alat peningkatan kualitas lingkungan. Format

AMDAL atau UKL/UPL merupakan bagian tidak terpisahkan dari analisis teknis, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan keuangan subproyek;

3) Sejauh mungkin, sub proyek harus menghindari atau meminimalkan dampak

negative terhadap lingkungan. Selaras dengan hal tersebut, subproyek harus dirancang untuk dapat memberikan dampak positif semaksimal mungkin. Subproyek yang diperkirakan dapat mengakibatkan dampak negatif yang besar terhadap lingkungan, dan dampak tersebut tidak dapat ditanggulangi melalui rancangan dan konstruksi sedemikian rupa, harus dilengkapi AMDAL;

  4)

Usulan program investasi infrastruktur bidang PU/Cipta Karya tidak dapat

dipergunakan mendukung kegiatan yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap habitat alamiah, warga terasing dan rentan, wilayah yang dilindungi, alur laut internasional atau kawasan sengketa. Disamping itu dari usulan RPIJM juga tidak membiayai pembelian, produksi, atau penggunaan :

  Bahan-bahan yang merusak ozon, tembakau atau produk-produk tembakau; 

   Asbes, bahan-bahan yang mengandung asbes; Bahan/material yang mengandung unsur B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya).

   Rencana investasi tidak membiayai kegiatan yang menggunakan, menghasilkan, menyimpan, atau mengangkut bahan/material beracun, korosif atau eksplosif atau bahan/material yang termasuk dalam kategori B3 menurut hukum yang berlaku di Indonesia; Pestisida, herbisida, dan insektisida. RIPJM tidak diperuntukkan membiayai

  

kegiatan yang melakukan pengadaan pestisida, herbisida atau insektisida;

Pembangunan bendungan. RPIJM bidang infrastruktur PU/Cipta Karya tidak

   membiayai pembangunan atau rehabilitasi bendungan atau investasi yang mempunyai ketergantungan pada kinerja bendungan yang telah ada ataupun yang sedang dibangun; Kekayaan budaya. RPIJM bidang infrastruktur PU/Cipta Karya tidak membiayai

   kegiatan yang dapat merusak atau menghancurkan kekayaan budaya baik berupa benda dan budaya maupun lokasi yang dianggap sakral atau memiliki nilai spiritual; dan

   Penebangan kayu. RPIJM bidang infrastruktur PU/Cipta Karya tidak membiayai kegiatan yang terkait dengan kegiatan penebangan kayu atau pengadaan peralatan penebangan kayu.

4.1 ASPEK LINGKUNGAN

  4.1.1 KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,

Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian

analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa

prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam

pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

  

Berdasarkan usulan rencana/program dalam RPIJM yang telah disusun oleh

pemerintah Kota Pariaman maka dilakukan penapisan untuk masing-masing sektor

dengan mempertimbangkan isu pokok:

  a) Perubahan iklim,

b) Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati,

  c)

Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan,

dan/atau kebakaran hutan dan lahan,

  d) Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam, e) Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan,

f) Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau, g)

Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut. terhadap kesehatan dan keselamatan manusia

  • Tidak terdapat kegiatan Yang dapat mempengaruhi Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan.
  • Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam.
  • Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat.
  • Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.

  4. Penurunan mutu dan

  penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat

  6. Peningkatan jumlah

  Pengaruh yang ditimbulkan bersifat sementara dan Tidak signifikan.

  IPLT akan merubah beberapa bagian kawasan alami.

  Pembangunan dan Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) serta infrastrukturnya dan Pembangunan IPAL Komunal dan

  kawasan hutan dan/atau lahan.

  5. Peningkatan alih fungsi

  kelimpahan sumber daya alam

  dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan

  

Tabel: 4.1.

Kreteria Penapisan Usulan Program / Kegiatan Bidang Cipta Karya

Di Kota Pariaman

  3. Peningkatan intensitas

  Pengaruh yang ditimbulkan Tidak signifikan.

  IPAL, dan pembangunan unit air baku akan menyebabkan terjadinya pengerukan serta penebangan pohon penghijauan di beberapa bagian daerah kawasan.

  dan/kepunahan keanekaragaman hayati Normalisasi dan Penataan kawasan sungai, pembangunan drainase primer, pembangunan

  2. Kerusakan, kemerosotan,

  dapat mempengaruhi perubahan iklim secara signifikan

  

1. Perubahan Iklim - Tidak terdapat jenis kegiatan Yang

  Uraian Pertimbangan Kesimpulan (Signifikan/ Tidak Signifikan)

  No Kreteria Penilaian

  7. Peningkatan resiko

Tabel 4.2 Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat dalam penyusunan KLHS

  Bidang Cipta Karya Kota Pariaman Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lembaga

  Pembuat keputusan

  a. Walikota

  b. DPRD

  Penyusun kebijakan, rencana Dinas PU-Cipta Karya dan/atau program Instansi

  a. Dinas PU-Cipta Karya

  b. KLH

  c. DKK

  Masyarakat yang memiliki

  a. Perguruan tinggi atau lembaga

  informasi dan/atau keahlian

  penelitian lainnya

  (perorangan/tokoh/ kelompok)

  b. Asosiasi profesi

  c. Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup d. LSM/Pemerhati Lingkungan hidup

  e. Perorangan/tokoh

  f. kelompok yang memiliki data dan informasi berkaitan dengan SDA

  Masyarakat terkena Dampak

  a. Lembaga Adat

  b. Asosiasi Pengusaha

  c. Tokoh masyarakat

  d. Organisasi masyarakat

  e. Kelompok masyarakat tertentu

Tabel 4.3 Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya di Kota

  Pariaman Pengelompokan Isu-isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya Penjelasan Singkat*

  Lingkungan Hidup Permukiman

Isu 1: kecukupan air baku untuk air Sumber air Kota Pariaman dari Lubuk Bonta, yang

minum diolah melalui Instalasi Pengolahan Air Bersih

menurunnya kualitas air selanjutnya disalurkan dengan sistem grafitasi

Isu 2: Pencemaran lingkungan oleh Masih banyak masyarakat yang aliran limbahnya

infrastruktur yang tidak berfungsi

  ke sungai/drainase

  maksimal: pencemaran badan air oleh air limbah permukiman Ekonomi

  Pengelompokan Isu-isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya Penjelasan Singkat* Isu 4: kemiskinan berkorelasi dengan Baru 85% warga yang memiliki septik tank dan kerusakan lingkungan sebagian besar pun masih berupa septik tank Kesulitan ekonomi menyebabkan yang tidak kedap (kategor cubluk) sebagian masyarakat tidak mampu membuat septik tank Sosial Isu 5: Pencemaran menyebabkan

  menyebarnya penyakit diare dan kulit di

  berkembangnya penyakit kawasan permukiman padat dan kumuh menyebarnya penyakit diare dan kulit di permukiman kumuh

Tabel 4.4 Identifikasi KRP

  No Komponen Kegiatan Kegiatan Lokasi

  Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman RP2KPKP Kota Pariaman Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Penataan Sesuai SK Kawasan Kumuh Kumuh Kawasan dan Dokumen RP2KPKP

  Kumuh Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya (sub output) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Potensial Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Berbasis Komunitas/Masyarakat Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pasca Bencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan/Pulau Terluar/Terpencil Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) (sub output) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) No Komponen Kegiatan Kegiatan Lokasi

  Infrastruktur Perdesaan (PPIP) (sub output) Keswadayaan Masyarakat Keswadayaan Masyarakat (sub output) Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Bangunan Gedung Pusaka/Tradisional Bangunan Gedung Hijau Bangunan Gedung Mitigasi Bencana Bangunan Gedung Perbatasan Penyelenggaraan Penataan Bangunan Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Penataan Bangunan Kawasan Pusaka Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana Penataan Bangunan Kawasan Hijau Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus Penataan RTH Penataan Bangunan Kebun Raya Penataan Kota Hijau Penataan Kota Pusaka Pembinaan dan Pengembangan Air Minum SPAM Regional SPAM Regional (sub output) SPAM Perkotaan SPAM IKK SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan Perkotaan SPAM Berbasis Masyarakat Pamsimas SPAM di Kawasan Khusus SPAM Kawasan Kumuh Perkotaan SPAM Kawasan Nelayan SPAM Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar SPAM PDAM Terfasilitasi Bantuan Program PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR SPAM Non PDAM Terfasilitasi Bantuan Program Non PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman No Komponen Kegiatan Kegiatan Lokasi

  Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional (sub output) Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis institusi Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis masyarakat Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Kumuh Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Pengolahan Air Limbah Perdesaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antara Sistem Penanganan Pengolahan Sampah 3R Sistem Penanganan Persampahan Khusus Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Kumuh Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Penanganan Persampahan Perdesaan

Tabel 4.5 Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Kota Pariaman

  No Komponen Kegiatan Pengaruh pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek Pembangun

  Bobot Bobot Bobot Total Lingkungan Sosial Ekonomi Bobot

  Hidup Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya (sub output) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Potensial Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Berbasis Komunitas/Masyarakat Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pasca Bencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan/Pulau Terluar/Terpencil Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) (sub output) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) (sub output) Keswadayaan Masyarakat Keswadayaan Masyarakat (sub output) Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Bangunan Gedung Pusaka/Tradisional Bangunan Gedung Hijau Bangunan Gedung Mitigasi Bencana Bangunan Gedung Perbatasan Penyelenggaraan Penataan Bangunan No Komponen Kegiatan Pengaruh pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek Pembangun

  Bobot Bobot Bobot Total Lingkungan Sosial Ekonomi Bobot

  Hidup Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Penataan Bangunan Kawasan Pusaka Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana Penataan Bangunan Kawasan Hijau Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus Penataan RTH Penataan Bangunan Kebun Raya Penataan Kota Hijau Penataan Kota Pusaka Pembinaan dan Pengembangan Air Minum SPAM Regional SPAM Regional (sub output) SPAM Perkotaan SPAM IKK SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan Perkotaan SPAM Berbasis Masyarakat Pamsimas SPAM di Kawasan Khusus SPAM Kawasan Kumuh Perkotaan SPAM Kawasan Nelayan SPAM Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar SPAM PDAM Terfasilitasi Bantuan Program PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR SPAM Non PDAM Terfasilitasi Bantuan Program Non PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional (sub output) Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat Skala Kota No Komponen Kegiatan Pengaruh pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek Pembangun

  Bobot Bobot Bobot Total Lingkungan Sosial Ekonomi Bobot

  Hidup Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis institusi Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis masyarakat Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Kumuh Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Pengolahan Air Limbah Perdesaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antara Sistem Penanganan Pengolahan Sampah 3R Sistem Penanganan Persampahan Khusus Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Kumuh Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Penanganan Persampahan Perdesaan

  Ket: *) Program sesuai dengan Renstra Cipta Karya

  • ) ditentukan melalui argumen/logika sederhana melalui diskusi antar pemangku kepentingan, dengan melihat data dan kondisi eksisting seperti peta, data angka, dll.
    • ) pembobotan ditentukan dari nilai -3 sd. +3, yang menunjukkan besaran pengaruh keterkaitan yang merugikan (-) maupun menguntungkan atau bernilai positif (+). Bobot dengan nilai negatif merupakan prioritas untuk ditentukan alternatif penyempurnaan KRPnya.

  2. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP

Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau

program untuk mengembangkan berbagai alternatif perbaikan muatan

kebijakan, rencana, dan/atau program dan menjamin pembangunan

berkelanjutan. Setelah dilakukan kajian, dan disepakati bahwa kebijakan,

rencana dan/atau program yang dikaji potensial

memberikan dampak negatif pada pembangunan berkelanjutan, maka dilakukan

pengembangan beberapa alternatif untuk menyempurnakan rancangan atau

merubah kebijakan, rencana dan/atau program yang ada. Beberapa alternatif

untuk menyempurnakan dan atau mengubah rancangan kebijakan,rencana

dan/atau program ini dengan mempertimbangkan antara lain: 1)

  Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan kebijakan, rencana,

2) dan/atau program yang diperkirakan akan menimbulkan dampak lingkungan

atau 3) bertentangan dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. 4) Menyesuaikan ukuran, skala, dan lokasi usulan kebijakan, rencana, dan/atau program. 5) Menunda, memperbaiki urutan, atau mengubah prioritas pelaksanaan kebijakan, rencana, 6) dan/atau program.

7) Mengubah kebijakan, rencana, dan/atau program.

Tabel 4.6 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP

  No Komponen Kegiatan Lokasi Alternatif Penyempurnaan KRP

  Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya (sub output) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Potensial Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Berbasis Komunitas/Masyarakat Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pasca Bencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan/Pulau Terluar/Terpencil Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) (sub output) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) (sub output) Keswadayaan Masyarakat Keswadayaan Masyarakat (sub output) Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Bangunan Gedung Pusaka/Tradisional Bangunan Gedung Hijau Bangunan Gedung Mitigasi Bencana Bangunan Gedung Perbatasan Penyelenggaraan Penataan Bangunan Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Penataan Bangunan Kawasan Pusaka No Komponen Kegiatan Lokasi Alternatif Penyempurnaan KRP

  Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana Penataan Bangunan Kawasan Hijau Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus Penataan RTH Penataan Bangunan Kebun Raya Penataan Kota Hijau Penataan Kota Pusaka Pembinaan dan Pengembangan Air Minum SPAM Regional SPAM Regional (sub output) SPAM Perkotaan SPAM IKK SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan Perkotaan SPAM Berbasis Masyarakat Pamsimas SPAM di Kawasan Khusus SPAM Kawasan Kumuh Perkotaan SPAM Kawasan Nelayan SPAM Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar SPAM PDAM Terfasilitasi Bantuan Program PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR SPAM Non PDAM Terfasilitasi Bantuan Program Non PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional (sub output) Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis institusi Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis masyarakat Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus No Komponen Kegiatan Lokasi Alternatif Penyempurnaan KRP

  Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Kumuh Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Pengolahan Air Limbah Perdesaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antara Sistem Penanganan Pengolahan Sampah 3R Sistem Penanganan Persampahan Khusus Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Kumuh Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Penanganan Persampahan Perdesaan

3. Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS

Tabel 4.7 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS KLHS merupakan instrumen lingkungan yang diterapkan pada tataran rencana- program.

  Sedangkan pada ataran kegiatan atau keproyekan, instrumen yang lebih tepat diterapkan adalah Amdal, UKL-UPL. Dan SPPLH. Tabel 4.8 menjelaskan beberapa perbedaan antara KLHS dan Amdal.

Tabel 4.7 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil

  No. Komponen Kebijakan, Rekomendasi Perbaikan KRP dan Rencana dan/atau Program Pengintegrasian Hasil KLHS

  1. Pengembangan Permukiman

  2. Penataan Bangunan dan

  Lingkungan

  

3. Pengembangan Air minum Diperlukan penyusunan dokumen kelayakan

  lingkungan: AMDAL/UKL/UPL/SPPL 4. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

  4.1.2 AMDAL, UKL-UPL, DAN SPPLH

Penjabaran regulasi dan peraturan pemerintah secara detail tentang segala bentuk

rencana kegiatan pembangunan yang diprediksi akan memberikan dampak penting

dan besar terhadap lingkungan, mengikuti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan selanjutnya diikuti oleh Peraturan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha

dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup.

Mengacu pada kriteria rencana program dan kegiatan yang tertuang dalam RPIJM

Kota Pariaman maka secara mendasar kajian lingkungan yang dibutuhkan berupa

penyusunan dokumen dan kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan (UPL) serta Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

  

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi

dokumen AMDAL adalah sebagai berikut:

  

Tabel 4. 1.

Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL

  Sumber: Permen LH 5/2012

  

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib

dilengkapi dokumen AMDAL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen

AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Jenis kegiatan bidang

Cipta karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL

tercermin dalam tabel 4.10

Tabel 4. 2.

  

Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi Wajib UKL-UPL

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

  i. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem controlled landfill atau sanitary landfill termasuk instansi penunjang:

  • Luas kawasan, atau < 10 Ha • Kapasitas total < 10.000 ton ii. TPA daerah pasang surut
  • Luas landfill, atau < 5 Ha • Kapasitas total < 5.000 ton iii. Pembangunan Transfer Station • Kapasitas < 1.000 ton/hari iv. Pembangunan Instalasi/Pengolahan Sampah Terpadu

  a. Persampahan • Kapasitas < 500 ton v. Pembangunan Incenerator

  • Kapasitas < 500 ton/hari vi. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos • Kapasitas > 50 s.d. < 100 ton/ha

  i. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) termasuk fasilitas penunjang

  • Luas < 2 ha
  • Atau kapasitas < 11 m3/hari ii. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
  • Luas < 3 ha

  b. Air Limbah

  • Atau bahan organik < 2,4 ton/hari Domestik/ iii. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/off-

  Permukim site sanitation system) diperkotaan/permukiman an

  • Luas < 500 ha
  • Atau debit air limbah < 16.000 m3/hari i. Pembangunan saluran primer dan sekunder
  • Panjang < 5 km

  c. Drainase ii. Pembangunan kolam retensi/polder di Permuka area/kawasan pemukiman an • Luas kolam retensi/polder (1 – 5) ha Perkotaan i. Pembangunan jaringan distribusi:

  • luas layanan : 100 ha s.d. < 500 ha

  d. Air Minum ii. Pembangunan jaringan pipa transmisi Metropolitan/besar, Panjang: 5 s.d <10 km •

  Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

  • Sedang/kecil, Panjang: 8 s.d. M 10 km
  • Pedesaan, Panjang : - iii. Pengambilan air baku dari sungai, danau sumber air permukaan lainnya (debit)
  • Sungai danau : 50 lps s.d. < 250 lps
  • Mata air : 2,5 lps s.d. < 250 lps iv. Pembangunan Instalasi Pengolahan air lengkap
  • Debit : > 50 lps s.d. < 100 lps v. Pengambilan air tanah dalam (debit) untuk kebutuhan:
  • Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara SPAM : 2,5 lps - < 50 lps
  • Kegiatan lain dengan tujuan komersil: 1,0 lps - < 50 lps

  e. Pembangunan i. Pembangunan bangunan gedung di atas/bawah tanah: Gedung 1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2

  2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

  3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

  4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri

  Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL ii. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanah yang melintasi prasarana dan atau sarana umum:

  1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2 Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

  2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

  3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

  4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri

  Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL iii. Pembangunan bangunan gedung di bawah atau di atas air:

  1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2

  2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

  3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

  4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri

  Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL i. Kawasan Permukiman Sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), misalnya PNS, TNI/POLRI, f. Pengembangan buruh/pekerja;

  • kawasan Jumlah hunian: < 500 unit rumah; permukiman Luas kawasan: < 10 ha • baru
Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

  ii. Pengembangan kawasan permukiman baru sebagai pusat kegiatan sosial ekonomi lokal pedesaan (Kota Terpadu Mandiri KTM eks transmigrasi, fasilitas pelintas batas PPLB di perbatasan);

  Jumlah hunian: < 500 unit rumah; •

  • Luas kawasan: < 10 ha iii. Pengembangan kawasan permukiman baru dengan pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan Siap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun)

  Jumlah hunian: < 500 unit rumah; •

  • Luas kawasan: < 10 ha i. Penanganan kawasan kumuh di perkotaan dengan pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar (basic need) pelayanan infrastruktur, tanpa pemindahan penduduk;
  • Luas kawasan: < 10 ha ii. Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil;
  • Luas kawasan: < 10 ha

  g. Peningkatan iii. Pengembangan kawasan perdesaan untuk meningkatkan Kualitas ekonomi lokal (penanganan kawasan agropolitan, kawasan Permukiman terpilih pusat pertumbuhan desa KTP2D, desa pusat pertumbuhan DPP)

  • Luas kawasan: < 10 ha i. Penanganan menyeluruh terhadap kawasan kumuh berat

  h. Penanganan di perkotaan metropolitan yang dilakukan dengan Kawasan pendekatan peremajaan kota (urban renewal), disertai dengan Kumuh pemindahan penduduk, dan dapat dikombinasikan dengan Perkotaan penyediaan bangunan rumah susun

  • Luas kawasan: < 5 ha

  Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib

dilengkapi dokumen UKL-UPL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen

UKL- UPL tetapi wajib dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kesanggupan

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH).

  

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka pengelompokan atau kategori program

bidang Cipta Karya di Kota Pariaman yang memerlukan dokumen kajian dan

perlindungan lingkungan adalah seperti pada Tabel berikut.

  

Tabel: 4.2.

Kebutuhan Analisis Perlindungan Sosial pada Program Bidang Cipta Karya Di Kota Pariaman

  

No Komponen Kegiatan Lokasi Perlindungan Lingkungan

  AMDAL UKL- SPPLH UPL

  Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya (sub output) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Potensial Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Berbasis Komunitas/Masyarakat Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pasca Bencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan/Pulau Terluar/Terpencil Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) (sub output) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) (sub output) Keswadayaan Masyarakat Keswadayaan Masyarakat (sub output) Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Bangunan Gedung Pusaka/Tradisional Bangunan Gedung Hijau

  Bangunan Gedung Mitigasi Bencana Bangunan Gedung Perbatasan Penyelenggaraan Penataan Bangunan Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Penataan Bangunan Kawasan Pusaka Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana Penataan Bangunan Kawasan Hijau Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus Penataan RTH Penataan Bangunan Kebun Raya Penataan Kota Hijau Penataan Kota Pusaka Pembinaan dan Pengembangan Air Minum SPAM Regional SPAM Regional (sub output) SPAM Perkotaan SPAM IKK SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan Perkotaan SPAM Berbasis Masyarakat Pamsimas SPAM di Kawasan Khusus SPAM Kawasan Kumuh Perkotaan SPAM Kawasan Nelayan SPAM Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar SPAM PDAM Terfasilitasi Bantuan Program PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR SPAM Non PDAM Terfasilitasi Bantuan Program Non PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional (sub output) Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis institusi Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis masyarakat Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Kumuh Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Pengolahan Air Limbah Perdesaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antara Sistem Penanganan Pengolahan Sampah 3R Sistem Penanganan Persampahan Khusus Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Kumuh Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Penanganan Persampahan Perdesaan

4.2 ASPEK SOSIAL

  4.2.1 ASPEK SOSIAL PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

  4.2.1.1 Kemiskinan

Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan

mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu

ditindak- lanjuti adalah isu kemiskinan. Kajian aspek sosial lebih menekankan pada

manusianya sehingga yang disasar adalah kajian mengenai penduduk miskin,

mencakup data eksisting, persebaran, karakteristik, hingga kebutuhan

penanganannya, seperti tertuang pada tabel berikut.

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021 Tahun Anggaran 2016

  92

  32

  42

  1 Alai Gelombang 1.073 296

  2 Pariaman Tengah 30.208 6.600 838 773 267 1.040 4.581 1.247

  36 89 125 225 397

  36

  16 Toboh Palabah 966 219

  15 Taluk 2.955 510 112 112 29 141 639 127

  93

  20 52 155

  32

  32

  14 Sungai Kasai 428

  73

  64 99 184 298

  35

  35

  13 Simpang 786 118

  56

  72

  28

  12

  16

  16

  74

  12 Sikabu 327

  13 45 231

  2 Cimparuh 2.408 488

  45

  19

  51

  11 35 131

  24

  27

  7 Jawi-Jawi I 826 194

  32

  6 47 221

  41

  44

  6 Jati Mudik 733 163

  80

  16 35 110

  21

  92

  5 Jati Hilir 1.116 239

  22

  4 33 150

  29

  31

  4 Jalan Kereta Api 767 163

  44

  10 34 160

  24

  27

  3 Jalan Baru 1.928 414

  67

  92 19 111 525

  29 74 232 142

  49

  25 Tabel : 4.3.

  35

  74

  4 Marabau 759 152

  34 77 215 131

  43

  43

  3 Kampung Apar 652 161

  99

  28 53 121

  25

  25

  2 Batang Tajongkek 737 175

  60 95 188 314

  37

  5 Marunggi 2.737 569 140 140 13 153 677

  1 Balai Kuraitaji 1.248 291

  1 Pariaman Selatan 16.592 3.393 831 808 481 1.289 4.349 2.179

  Miskin (jiwa)

  (jiwa) Jumlah Tambahan Penduduk

  Verifikasi Jumlah Penduduk Miskin

  Verifikasi Total Jumlah KK Miskin (RTS) Setelah

  Jumlah KK Miskin (RTS) Setelah

  (RTS) Setelah Verifikasi Tambahan

  (RTS) Jumlah KK Miskin

  Awal Jumlah KK Miskin

  (jiwa)

Jumlah

RT Data

  

Jumlah Penduduk Miskin di Kota Pariaman

Nomor Kecamatan Kelurahan Desa Jumlah Penduduk

  72 30 102 433 156

  47

  11 Rambai 1.006 213

  27

  37

  9 87 449

  78

  85

  10 Punggung Lading 1.581 300

  52

  11 43 175

  32

  33

  9 Pauh Kuraitaji 715 170

  39

  83

  8

  6 Padang Cakur 381

  19

  19

  65

  8 Pasir Sunur 257

  24 88 357 107

  64

  69

  7 Palak Aneh 1.057 214

  84

  21 45 144

  24

  26

  70

Bab IV -

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021 Tahun Anggaran 2016

  30

  35

  10 Kp.Kandang 1.059 236

  59 59 105 164 344 504

  9 Kp.Gadang 1.299 261

  71 37 108 455 191

  83

  8 Kp.Baru Padusunan 1.216 258

  37 84 272 174

  47

  47

  7 Kaluat 643 134

  44 98 189

  14

  39 74 170 199

  17

  6 Kajai 782 148

  36 36 193 139

  35

  5 Cubadak Mentawai 593 135

  31 73 259 157

  42

  42

  4 Bungo Tanjung 1.146 267

  51 69 120 317 334

  52

  3 Bato 888 174

  35

  11 Kp.Tangah 365

  56

  21 80 373 113

  83 18 101 493 100

  86

  1 Ampalu 1.612 331

  4 Pariaman Utara 19.602 4.152 1.145 1.114 812 1.926 6.233 3.604

  74 27 101 389 119

  76

  16 Talago Sariak 1.208 258

  26 51 139 100

  25

  27

  82

  15 Sungai Sirah 351

  59

  73

  64

  14 Sungai Pasak 1.077 225

  68 36 104 357 157

  68

  13 Pakasai 1.012 210

  81

  90 20 110 556

  12 Koto Marapak 1.392 288 104

  36

  10 34 128

  24

  24

  41 97 418 212

  61

  26

  12

  26 49 123 113

  23

  24

  13 Kampung Pondok 1.633 369

  86

  19 41 109

  22

  22

  12 Kampung Perak 782 188

  39 61 138

  29

  10

  11 Kampung Jawa II 1.058 243

  63

  46 50 164

  37

  9

  9

  10 Kampung Jawa I 1.179 263

  3

  1 43 249

  42

  46

  9 Kampung Baru 3.374 786

  35 35 - 35 222 -

  8 Jawi-Jawi II 1.296 278

  14 Karan Aur 2.274 412

  61

  2 Batang Kabung 1.222 239

  25 25 - 25 165 -

  71 41 112 384 195

  71

  1 Air Santok 1.151 255

  3 Pariaman Timur 15.404 3.243 865 822 570 1.392 4.852 2.900

  38 38 - 38 197 -

  22 Ujung Batung 693 150

  21 46 120 100

  25

  25

  21 Taratak 1.195 232

  30 27 - 27 170 -

  20 Rawang 1.321 288

  19 Pondok II 1.071 241

  10 71 340

  66 37 - 37 352 -

  18 Pauh Timur 1.437 282

  51

  96 7 103 580

  97

  17 Pauh Barat 1.800 389

  26 26 - 26 130 -

  16 Pasir 1.132 255

  38 74 185 181

  36

  36

  15 Lohong 1.112 267

  42

Bab IV -

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021 Tahun Anggaran 2016

  14 Sungai Rambai 1.247 199

  33

  25 58 191 143

  11 Sikapak Barat 2.114 312

  61 54 184 238 323 761

  12 Sikapak Timur 1.939 197

  45

  45

  38 83 204 147

  13 Sintuk 731 143

  71

  71 57 128 368 262

  80

  10 Padang Biriak- Biriak 1.129 162

  78

  21 99 442

  72

  15 Tanjung Sabar 561 111

  28

  28

  40 68 187 193