BAB IV ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL - DOCRPIJM 107349d36f BAB IVBab 4. Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
BAB IV ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL Aspek lingkungan dan social berisikan penjelasan kajian pendukung dalam hal
lingkungan dan social untuk meminimalkan pengaruh negatif pembangunan
infrastruktur bidang Cipta Karya terhadap lingkungan permukiman baik di perkotaan
maupun di perdesaan. Aspek lingkungan dan social dalam bab ini akan membahas
mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan
lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),
AMDAL, UKL–UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.Aspek Lingkungan dan Sosial di kota Pariaman lebih diarahkan pada program dan
kegiatan yang bertujuan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Pariaman agar terwujud
kondisi masyarakat yang sejahtera, hidup sehat dalam lingkungan yang bebas dari
pencemaran lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan permukiman
perkotaan yang rawan terhadap pencemaran air limbah. Air Limbah ini terdiri dari air
limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari sisa air mandi, cuci, dapur dan
tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga
yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air limbah permukiman
ini perlu dikelola agar tidak menimbulkan dampak seperti mencemari air permukaan
dan air tanah, disamping sangat beresiko menimbulkan penyakit seperti diare,
thypus, kolera dan sebagainya.Seluruh program investasi infrastuktur bidang PU/Cipta Karya yang diusulkan oleh
Kota Pariaman harus sesuai dan memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut 1)Penilaian lingkungan (environmental assessment) dan rencana mitigasi dalam sub
proyek, dirumuskan dalam bentuk : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL (atau Analisis Dampak Lingkungan-ANDAL dikombinasikan dengan Rencana Pengelolaan Lingkungan – RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan – RPL);
UPL; atau Standar Operasi Baku - SOP;
Upaya Pengelolaan Lingkungan – UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan –
Tergantung pada kategori dampak sub proyek yang dimaksud. 2)
AMDAL harus dilihat sebagai alat peningkatan kualitas lingkungan. Format
AMDAL atau UKL/UPL merupakan bagian tidak terpisahkan dari analisis teknis, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan keuangan subproyek;3) Sejauh mungkin, sub proyek harus menghindari atau meminimalkan dampak
negative terhadap lingkungan. Selaras dengan hal tersebut, subproyek harus dirancang untuk dapat memberikan dampak positif semaksimal mungkin. Subproyek yang diperkirakan dapat mengakibatkan dampak negatif yang besar terhadap lingkungan, dan dampak tersebut tidak dapat ditanggulangi melalui rancangan dan konstruksi sedemikian rupa, harus dilengkapi AMDAL;4)
Usulan program investasi infrastruktur bidang PU/Cipta Karya tidak dapat
dipergunakan mendukung kegiatan yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap habitat alamiah, warga terasing dan rentan, wilayah yang dilindungi, alur laut internasional atau kawasan sengketa. Disamping itu dari usulan RPIJM juga tidak membiayai pembelian, produksi, atau penggunaan :Bahan-bahan yang merusak ozon, tembakau atau produk-produk tembakau;
Asbes, bahan-bahan yang mengandung asbes; Bahan/material yang mengandung unsur B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya).
Rencana investasi tidak membiayai kegiatan yang menggunakan, menghasilkan, menyimpan, atau mengangkut bahan/material beracun, korosif atau eksplosif atau bahan/material yang termasuk dalam kategori B3 menurut hukum yang berlaku di Indonesia; Pestisida, herbisida, dan insektisida. RIPJM tidak diperuntukkan membiayai
kegiatan yang melakukan pengadaan pestisida, herbisida atau insektisida;
Pembangunan bendungan. RPIJM bidang infrastruktur PU/Cipta Karya tidak membiayai pembangunan atau rehabilitasi bendungan atau investasi yang mempunyai ketergantungan pada kinerja bendungan yang telah ada ataupun yang sedang dibangun; Kekayaan budaya. RPIJM bidang infrastruktur PU/Cipta Karya tidak membiayai
kegiatan yang dapat merusak atau menghancurkan kekayaan budaya baik berupa benda dan budaya maupun lokasi yang dianggap sakral atau memiliki nilai spiritual; dan
Penebangan kayu. RPIJM bidang infrastruktur PU/Cipta Karya tidak membiayai kegiatan yang terkait dengan kegiatan penebangan kayu atau pengadaan peralatan penebangan kayu.
4.1 ASPEK LINGKUNGAN
4.1.1 KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Berdasarkan usulan rencana/program dalam RPIJM yang telah disusun oleh
pemerintah Kota Pariaman maka dilakukan penapisan untuk masing-masing sektor
dengan mempertimbangkan isu pokok:a) Perubahan iklim,
b) Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati,
c)
Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan,
dan/atau kebakaran hutan dan lahan,d) Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam, e) Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan,
f) Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau, g)
Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut. terhadap kesehatan dan keselamatan manusia
- Tidak terdapat kegiatan Yang dapat mempengaruhi Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan.
- Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam.
- Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat.
- Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.
4. Penurunan mutu dan
penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat
6. Peningkatan jumlah
Pengaruh yang ditimbulkan bersifat sementara dan Tidak signifikan.
IPLT akan merubah beberapa bagian kawasan alami.
Pembangunan dan Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) serta infrastrukturnya dan Pembangunan IPAL Komunal dan
kawasan hutan dan/atau lahan.
5. Peningkatan alih fungsi
kelimpahan sumber daya alam
dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan
Tabel: 4.1.
Kreteria Penapisan Usulan Program / Kegiatan Bidang Cipta Karya
Di Kota Pariaman
3. Peningkatan intensitas
Pengaruh yang ditimbulkan Tidak signifikan.
IPAL, dan pembangunan unit air baku akan menyebabkan terjadinya pengerukan serta penebangan pohon penghijauan di beberapa bagian daerah kawasan.
dan/kepunahan keanekaragaman hayati Normalisasi dan Penataan kawasan sungai, pembangunan drainase primer, pembangunan
2. Kerusakan, kemerosotan,
dapat mempengaruhi perubahan iklim secara signifikan
1. Perubahan Iklim - Tidak terdapat jenis kegiatan Yang
Uraian Pertimbangan Kesimpulan (Signifikan/ Tidak Signifikan)
No Kreteria Penilaian
7. Peningkatan resiko
Tabel 4.2 Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat dalam penyusunan KLHSBidang Cipta Karya Kota Pariaman Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lembaga
Pembuat keputusan
a. Walikota
b. DPRD
Penyusun kebijakan, rencana Dinas PU-Cipta Karya dan/atau program Instansi
a. Dinas PU-Cipta Karya
b. KLH
c. DKK
Masyarakat yang memiliki
a. Perguruan tinggi atau lembaga
informasi dan/atau keahlian
penelitian lainnya
(perorangan/tokoh/ kelompok)
b. Asosiasi profesi
c. Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup d. LSM/Pemerhati Lingkungan hidup
e. Perorangan/tokoh
f. kelompok yang memiliki data dan informasi berkaitan dengan SDA
Masyarakat terkena Dampak
a. Lembaga Adat
b. Asosiasi Pengusaha
c. Tokoh masyarakat
d. Organisasi masyarakat
e. Kelompok masyarakat tertentu
Tabel 4.3 Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya di KotaPariaman Pengelompokan Isu-isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya Penjelasan Singkat*
Lingkungan Hidup Permukiman
Isu 1: kecukupan air baku untuk air Sumber air Kota Pariaman dari Lubuk Bonta, yang
minum diolah melalui Instalasi Pengolahan Air Bersih
menurunnya kualitas air selanjutnya disalurkan dengan sistem grafitasiIsu 2: Pencemaran lingkungan oleh Masih banyak masyarakat yang aliran limbahnya
infrastruktur yang tidak berfungsike sungai/drainase
maksimal: pencemaran badan air oleh air limbah permukiman Ekonomi
Pengelompokan Isu-isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya Penjelasan Singkat* Isu 4: kemiskinan berkorelasi dengan Baru 85% warga yang memiliki septik tank dan kerusakan lingkungan sebagian besar pun masih berupa septik tank Kesulitan ekonomi menyebabkan yang tidak kedap (kategor cubluk) sebagian masyarakat tidak mampu membuat septik tank Sosial Isu 5: Pencemaran menyebabkan
menyebarnya penyakit diare dan kulit di
berkembangnya penyakit kawasan permukiman padat dan kumuh menyebarnya penyakit diare dan kulit di permukiman kumuh
Tabel 4.4 Identifikasi KRPNo Komponen Kegiatan Kegiatan Lokasi
Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman RP2KPKP Kota Pariaman Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Penataan Sesuai SK Kawasan Kumuh Kumuh Kawasan dan Dokumen RP2KPKP
Kumuh Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya (sub output) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Potensial Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Berbasis Komunitas/Masyarakat Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pasca Bencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan/Pulau Terluar/Terpencil Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) (sub output) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) No Komponen Kegiatan Kegiatan Lokasi
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) (sub output) Keswadayaan Masyarakat Keswadayaan Masyarakat (sub output) Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Bangunan Gedung Pusaka/Tradisional Bangunan Gedung Hijau Bangunan Gedung Mitigasi Bencana Bangunan Gedung Perbatasan Penyelenggaraan Penataan Bangunan Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Penataan Bangunan Kawasan Pusaka Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana Penataan Bangunan Kawasan Hijau Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus Penataan RTH Penataan Bangunan Kebun Raya Penataan Kota Hijau Penataan Kota Pusaka Pembinaan dan Pengembangan Air Minum SPAM Regional SPAM Regional (sub output) SPAM Perkotaan SPAM IKK SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan Perkotaan SPAM Berbasis Masyarakat Pamsimas SPAM di Kawasan Khusus SPAM Kawasan Kumuh Perkotaan SPAM Kawasan Nelayan SPAM Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar SPAM PDAM Terfasilitasi Bantuan Program PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR SPAM Non PDAM Terfasilitasi Bantuan Program Non PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman No Komponen Kegiatan Kegiatan Lokasi
Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional (sub output) Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis institusi Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis masyarakat Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Kumuh Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Pengolahan Air Limbah Perdesaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antara Sistem Penanganan Pengolahan Sampah 3R Sistem Penanganan Persampahan Khusus Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Kumuh Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Penanganan Persampahan Perdesaan
Tabel 4.5 Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Kota PariamanNo Komponen Kegiatan Pengaruh pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek Pembangun
Bobot Bobot Bobot Total Lingkungan Sosial Ekonomi Bobot
Hidup Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya (sub output) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Potensial Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Berbasis Komunitas/Masyarakat Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pasca Bencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan/Pulau Terluar/Terpencil Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) (sub output) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) (sub output) Keswadayaan Masyarakat Keswadayaan Masyarakat (sub output) Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Bangunan Gedung Pusaka/Tradisional Bangunan Gedung Hijau Bangunan Gedung Mitigasi Bencana Bangunan Gedung Perbatasan Penyelenggaraan Penataan Bangunan No Komponen Kegiatan Pengaruh pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek Pembangun
Bobot Bobot Bobot Total Lingkungan Sosial Ekonomi Bobot
Hidup Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Penataan Bangunan Kawasan Pusaka Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana Penataan Bangunan Kawasan Hijau Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus Penataan RTH Penataan Bangunan Kebun Raya Penataan Kota Hijau Penataan Kota Pusaka Pembinaan dan Pengembangan Air Minum SPAM Regional SPAM Regional (sub output) SPAM Perkotaan SPAM IKK SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan Perkotaan SPAM Berbasis Masyarakat Pamsimas SPAM di Kawasan Khusus SPAM Kawasan Kumuh Perkotaan SPAM Kawasan Nelayan SPAM Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar SPAM PDAM Terfasilitasi Bantuan Program PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR SPAM Non PDAM Terfasilitasi Bantuan Program Non PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional (sub output) Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat Skala Kota No Komponen Kegiatan Pengaruh pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek Pembangun
Bobot Bobot Bobot Total Lingkungan Sosial Ekonomi Bobot
Hidup Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis institusi Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis masyarakat Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Kumuh Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Pengolahan Air Limbah Perdesaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antara Sistem Penanganan Pengolahan Sampah 3R Sistem Penanganan Persampahan Khusus Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Kumuh Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Penanganan Persampahan Perdesaan
Ket: *) Program sesuai dengan Renstra Cipta Karya
- ) ditentukan melalui argumen/logika sederhana melalui diskusi antar pemangku kepentingan, dengan melihat data dan kondisi eksisting seperti peta, data angka, dll.
- ) pembobotan ditentukan dari nilai -3 sd. +3, yang menunjukkan besaran pengaruh keterkaitan yang merugikan (-) maupun menguntungkan atau bernilai positif (+). Bobot dengan nilai negatif merupakan prioritas untuk ditentukan alternatif penyempurnaan KRPnya.
2. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP
Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau
program untuk mengembangkan berbagai alternatif perbaikan muatan
kebijakan, rencana, dan/atau program dan menjamin pembangunan
berkelanjutan. Setelah dilakukan kajian, dan disepakati bahwa kebijakan,
rencana dan/atau program yang dikaji potensialmemberikan dampak negatif pada pembangunan berkelanjutan, maka dilakukan
pengembangan beberapa alternatif untuk menyempurnakan rancangan atau
merubah kebijakan, rencana dan/atau program yang ada. Beberapa alternatif
untuk menyempurnakan dan atau mengubah rancangan kebijakan,rencana
dan/atau program ini dengan mempertimbangkan antara lain: 1)Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan kebijakan, rencana,
2) dan/atau program yang diperkirakan akan menimbulkan dampak lingkungan
atau 3) bertentangan dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. 4) Menyesuaikan ukuran, skala, dan lokasi usulan kebijakan, rencana, dan/atau program. 5) Menunda, memperbaiki urutan, atau mengubah prioritas pelaksanaan kebijakan, rencana, 6) dan/atau program.7) Mengubah kebijakan, rencana, dan/atau program.
Tabel 4.6 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRPNo Komponen Kegiatan Lokasi Alternatif Penyempurnaan KRP
Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya (sub output) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Potensial Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Berbasis Komunitas/Masyarakat Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pasca Bencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan/Pulau Terluar/Terpencil Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) (sub output) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) (sub output) Keswadayaan Masyarakat Keswadayaan Masyarakat (sub output) Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Bangunan Gedung Pusaka/Tradisional Bangunan Gedung Hijau Bangunan Gedung Mitigasi Bencana Bangunan Gedung Perbatasan Penyelenggaraan Penataan Bangunan Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Penataan Bangunan Kawasan Pusaka No Komponen Kegiatan Lokasi Alternatif Penyempurnaan KRP
Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana Penataan Bangunan Kawasan Hijau Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus Penataan RTH Penataan Bangunan Kebun Raya Penataan Kota Hijau Penataan Kota Pusaka Pembinaan dan Pengembangan Air Minum SPAM Regional SPAM Regional (sub output) SPAM Perkotaan SPAM IKK SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan Perkotaan SPAM Berbasis Masyarakat Pamsimas SPAM di Kawasan Khusus SPAM Kawasan Kumuh Perkotaan SPAM Kawasan Nelayan SPAM Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar SPAM PDAM Terfasilitasi Bantuan Program PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR SPAM Non PDAM Terfasilitasi Bantuan Program Non PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional (sub output) Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis institusi Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis masyarakat Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus No Komponen Kegiatan Lokasi Alternatif Penyempurnaan KRP
Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Kumuh Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Pengolahan Air Limbah Perdesaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antara Sistem Penanganan Pengolahan Sampah 3R Sistem Penanganan Persampahan Khusus Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Kumuh Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Penanganan Persampahan Perdesaan
3. Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS
Tabel 4.7 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS KLHS merupakan instrumen lingkungan yang diterapkan pada tataran rencana- program.Sedangkan pada ataran kegiatan atau keproyekan, instrumen yang lebih tepat diterapkan adalah Amdal, UKL-UPL. Dan SPPLH. Tabel 4.8 menjelaskan beberapa perbedaan antara KLHS dan Amdal.
Tabel 4.7 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian HasilNo. Komponen Kebijakan, Rekomendasi Perbaikan KRP dan Rencana dan/atau Program Pengintegrasian Hasil KLHS
1. Pengembangan Permukiman
2. Penataan Bangunan dan
Lingkungan
3. Pengembangan Air minum Diperlukan penyusunan dokumen kelayakan
lingkungan: AMDAL/UKL/UPL/SPPL 4. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
4.1.2 AMDAL, UKL-UPL, DAN SPPLH
Penjabaran regulasi dan peraturan pemerintah secara detail tentang segala bentuk
rencana kegiatan pembangunan yang diprediksi akan memberikan dampak penting
dan besar terhadap lingkungan, mengikuti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan selanjutnya diikuti oleh Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.Mengacu pada kriteria rencana program dan kegiatan yang tertuang dalam RPIJM
Kota Pariaman maka secara mendasar kajian lingkungan yang dibutuhkan berupa
penyusunan dokumen dan kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) serta Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi
dokumen AMDAL adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 1.
Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL
Sumber: Permen LH 5/2012
Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib
dilengkapi dokumen AMDAL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen
AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Jenis kegiatan bidang
Cipta karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL
tercermin dalam tabel 4.10Tabel 4. 2.
Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi Wajib UKL-UPL
Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnyai. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem controlled landfill atau sanitary landfill termasuk instansi penunjang:
- Luas kawasan, atau < 10 Ha • Kapasitas total < 10.000 ton ii. TPA daerah pasang surut
- Luas landfill, atau < 5 Ha • Kapasitas total < 5.000 ton iii. Pembangunan Transfer Station • Kapasitas < 1.000 ton/hari iv. Pembangunan Instalasi/Pengolahan Sampah Terpadu
a. Persampahan • Kapasitas < 500 ton v. Pembangunan Incenerator
- Kapasitas < 500 ton/hari vi. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos • Kapasitas > 50 s.d. < 100 ton/ha
i. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) termasuk fasilitas penunjang
- Luas < 2 ha
- Atau kapasitas < 11 m3/hari ii. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
- Luas < 3 ha
b. Air Limbah
- Atau bahan organik < 2,4 ton/hari Domestik/ iii. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/off-
Permukim site sanitation system) diperkotaan/permukiman an
- Luas < 500 ha
- Atau debit air limbah < 16.000 m3/hari i. Pembangunan saluran primer dan sekunder
- Panjang < 5 km
c. Drainase ii. Pembangunan kolam retensi/polder di Permuka area/kawasan pemukiman an • Luas kolam retensi/polder (1 – 5) ha Perkotaan i. Pembangunan jaringan distribusi:
- luas layanan : 100 ha s.d. < 500 ha
d. Air Minum ii. Pembangunan jaringan pipa transmisi Metropolitan/besar, Panjang: 5 s.d <10 km •
Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
- Sedang/kecil, Panjang: 8 s.d. M 10 km
- Pedesaan, Panjang : - iii. Pengambilan air baku dari sungai, danau sumber air permukaan lainnya (debit)
- Sungai danau : 50 lps s.d. < 250 lps
- Mata air : 2,5 lps s.d. < 250 lps iv. Pembangunan Instalasi Pengolahan air lengkap
- Debit : > 50 lps s.d. < 100 lps v. Pengambilan air tanah dalam (debit) untuk kebutuhan:
- Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara SPAM : 2,5 lps - < 50 lps
- Kegiatan lain dengan tujuan komersil: 1,0 lps - < 50 lps
e. Pembangunan i. Pembangunan bangunan gedung di atas/bawah tanah: Gedung 1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri
Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL ii. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanah yang melintasi prasarana dan atau sarana umum:
1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2 Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri
Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL iii. Pembangunan bangunan gedung di bawah atau di atas air:
1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri
Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL i. Kawasan Permukiman Sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), misalnya PNS, TNI/POLRI, f. Pengembangan buruh/pekerja;
- kawasan Jumlah hunian: < 500 unit rumah; permukiman Luas kawasan: < 10 ha • baru
ii. Pengembangan kawasan permukiman baru sebagai pusat kegiatan sosial ekonomi lokal pedesaan (Kota Terpadu Mandiri KTM eks transmigrasi, fasilitas pelintas batas PPLB di perbatasan);
Jumlah hunian: < 500 unit rumah; •
- Luas kawasan: < 10 ha iii. Pengembangan kawasan permukiman baru dengan pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan Siap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun)
Jumlah hunian: < 500 unit rumah; •
- Luas kawasan: < 10 ha i. Penanganan kawasan kumuh di perkotaan dengan pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar (basic need) pelayanan infrastruktur, tanpa pemindahan penduduk;
- Luas kawasan: < 10 ha ii. Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil;
- Luas kawasan: < 10 ha
g. Peningkatan iii. Pengembangan kawasan perdesaan untuk meningkatkan Kualitas ekonomi lokal (penanganan kawasan agropolitan, kawasan Permukiman terpilih pusat pertumbuhan desa KTP2D, desa pusat pertumbuhan DPP)
- Luas kawasan: < 10 ha i. Penanganan menyeluruh terhadap kawasan kumuh berat
h. Penanganan di perkotaan metropolitan yang dilakukan dengan Kawasan pendekatan peremajaan kota (urban renewal), disertai dengan Kumuh pemindahan penduduk, dan dapat dikombinasikan dengan Perkotaan penyediaan bangunan rumah susun
- Luas kawasan: < 5 ha
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008
Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib
dilengkapi dokumen UKL-UPL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumenUKL- UPL tetapi wajib dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH).
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka pengelompokan atau kategori program
bidang Cipta Karya di Kota Pariaman yang memerlukan dokumen kajian dan
perlindungan lingkungan adalah seperti pada Tabel berikut.
Tabel: 4.2.
Kebutuhan Analisis Perlindungan Sosial pada Program Bidang Cipta Karya Di Kota Pariaman
No Komponen Kegiatan Lokasi Perlindungan Lingkungan
AMDAL UKL- SPPLH UPL
Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya (sub output) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Potensial Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Berbasis Komunitas/Masyarakat Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pasca Bencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan/Pulau Terluar/Terpencil Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) (sub output) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) (sub output) Keswadayaan Masyarakat Keswadayaan Masyarakat (sub output) Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Bangunan Gedung Pusaka/Tradisional Bangunan Gedung Hijau
Bangunan Gedung Mitigasi Bencana Bangunan Gedung Perbatasan Penyelenggaraan Penataan Bangunan Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Penataan Bangunan Kawasan Pusaka Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana Penataan Bangunan Kawasan Hijau Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus Penataan RTH Penataan Bangunan Kebun Raya Penataan Kota Hijau Penataan Kota Pusaka Pembinaan dan Pengembangan Air Minum SPAM Regional SPAM Regional (sub output) SPAM Perkotaan SPAM IKK SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan Perkotaan SPAM Berbasis Masyarakat Pamsimas SPAM di Kawasan Khusus SPAM Kawasan Kumuh Perkotaan SPAM Kawasan Nelayan SPAM Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar SPAM PDAM Terfasilitasi Bantuan Program PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR SPAM Non PDAM Terfasilitasi Bantuan Program Non PDAM Pengembangan Jaringan SPAM MBR Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional (sub output) Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat Skala Kota Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis institusi Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis masyarakat Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Kumuh Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Pengolahan Air Limbah Perdesaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota (sub output) Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antara Sistem Penanganan Pengolahan Sampah 3R Sistem Penanganan Persampahan Khusus Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Kumuh Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Rawan Sanitasi Sistem Penanganan Persampahan Perdesaan
4.2 ASPEK SOSIAL
4.2.1 ASPEK SOSIAL PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
4.2.1.1 Kemiskinan
Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan
mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu
ditindak- lanjuti adalah isu kemiskinan. Kajian aspek sosial lebih menekankan pada
manusianya sehingga yang disasar adalah kajian mengenai penduduk miskin,
mencakup data eksisting, persebaran, karakteristik, hingga kebutuhan
penanganannya, seperti tertuang pada tabel berikut.Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021 Tahun Anggaran 2016
92
32
42
1 Alai Gelombang 1.073 296
2 Pariaman Tengah 30.208 6.600 838 773 267 1.040 4.581 1.247
36 89 125 225 397
36
16 Toboh Palabah 966 219
15 Taluk 2.955 510 112 112 29 141 639 127
93
20 52 155
32
32
14 Sungai Kasai 428
73
64 99 184 298
35
35
13 Simpang 786 118
56
72
28
12
16
16
74
12 Sikabu 327
13 45 231
2 Cimparuh 2.408 488
45
19
51
11 35 131
24
27
7 Jawi-Jawi I 826 194
32
6 47 221
41
44
6 Jati Mudik 733 163
80
16 35 110
21
92
5 Jati Hilir 1.116 239
22
4 33 150
29
31
4 Jalan Kereta Api 767 163
44
10 34 160
24
27
3 Jalan Baru 1.928 414
67
92 19 111 525
29 74 232 142
49
25 Tabel : 4.3.
35
74
4 Marabau 759 152
34 77 215 131
43
43
3 Kampung Apar 652 161
99
28 53 121
25
25
2 Batang Tajongkek 737 175
60 95 188 314
37
5 Marunggi 2.737 569 140 140 13 153 677
1 Balai Kuraitaji 1.248 291
1 Pariaman Selatan 16.592 3.393 831 808 481 1.289 4.349 2.179
Miskin (jiwa)
(jiwa) Jumlah Tambahan Penduduk
Verifikasi Jumlah Penduduk Miskin
Verifikasi Total Jumlah KK Miskin (RTS) Setelah
Jumlah KK Miskin (RTS) Setelah
(RTS) Setelah Verifikasi Tambahan
(RTS) Jumlah KK Miskin
Awal Jumlah KK Miskin
(jiwa)
Jumlah
RT Data
Jumlah Penduduk Miskin di Kota Pariaman
Nomor Kecamatan Kelurahan Desa Jumlah Penduduk72 30 102 433 156
47
11 Rambai 1.006 213
27
37
9 87 449
78
85
10 Punggung Lading 1.581 300
52
11 43 175
32
33
9 Pauh Kuraitaji 715 170
39
83
8
6 Padang Cakur 381
19
19
65
8 Pasir Sunur 257
24 88 357 107
64
69
7 Palak Aneh 1.057 214
84
21 45 144
24
26
70
Bab IV -
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021 Tahun Anggaran 2016
30
35
10 Kp.Kandang 1.059 236
59 59 105 164 344 504
9 Kp.Gadang 1.299 261
71 37 108 455 191
83
8 Kp.Baru Padusunan 1.216 258
37 84 272 174
47
47
7 Kaluat 643 134
44 98 189
14
39 74 170 199
17
6 Kajai 782 148
36 36 193 139
35
5 Cubadak Mentawai 593 135
31 73 259 157
42
42
4 Bungo Tanjung 1.146 267
51 69 120 317 334
52
3 Bato 888 174
35
11 Kp.Tangah 365
56
21 80 373 113
83 18 101 493 100
86
1 Ampalu 1.612 331
4 Pariaman Utara 19.602 4.152 1.145 1.114 812 1.926 6.233 3.604
74 27 101 389 119
76
16 Talago Sariak 1.208 258
26 51 139 100
25
27
82
15 Sungai Sirah 351
59
73
64
14 Sungai Pasak 1.077 225
68 36 104 357 157
68
13 Pakasai 1.012 210
81
90 20 110 556
12 Koto Marapak 1.392 288 104
36
10 34 128
24
24
41 97 418 212
61
26
12
26 49 123 113
23
24
13 Kampung Pondok 1.633 369
86
19 41 109
22
22
12 Kampung Perak 782 188
39 61 138
29
10
11 Kampung Jawa II 1.058 243
63
46 50 164
37
9
9
10 Kampung Jawa I 1.179 263
3
1 43 249
42
46
9 Kampung Baru 3.374 786
35 35 - 35 222 -
8 Jawi-Jawi II 1.296 278
14 Karan Aur 2.274 412
61
2 Batang Kabung 1.222 239
25 25 - 25 165 -
71 41 112 384 195
71
1 Air Santok 1.151 255
3 Pariaman Timur 15.404 3.243 865 822 570 1.392 4.852 2.900
38 38 - 38 197 -
22 Ujung Batung 693 150
21 46 120 100
25
25
21 Taratak 1.195 232
30 27 - 27 170 -
20 Rawang 1.321 288
19 Pondok II 1.071 241
10 71 340
66 37 - 37 352 -
18 Pauh Timur 1.437 282
51
96 7 103 580
97
17 Pauh Barat 1.800 389
26 26 - 26 130 -
16 Pasir 1.132 255
38 74 185 181
36
36
15 Lohong 1.112 267
42
Bab IV -
Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021 Tahun Anggaran 2016
14 Sungai Rambai 1.247 199
33
25 58 191 143
11 Sikapak Barat 2.114 312
61 54 184 238 323 761
12 Sikapak Timur 1.939 197
45
45
38 83 204 147
13 Sintuk 731 143
71
71 57 128 368 262
80
10 Padang Biriak- Biriak 1.129 162
78
21 99 442
72
15 Tanjung Sabar 561 111
28
28
40 68 187 193