6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1483068383BAB VI KERANGKA REGULASI

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN REGULASI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

  agian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan B dan kerangka regulasi yang ada di kabupaten/kota

6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN

  Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan prasarana kota Bidang Cipta Karya, yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten/Kota serta terjamin keberlanjutannya. Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

  Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor pembangunan dengan memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi. Kelembagaan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah perlu dioptimalisasi dan dikoordinasikan serta

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  disinkronisasi uraian jabaran dari fungsi-fungsi sesuai dengan kedudukan dan tugas masing- masing unit organisasi/instansi dan perangkatnya, guna tercapai tujuan peningkatan kelembagaan yang mendukung kegiatan pembangunan prasarana kota termasuk didalamnya Bappeda, Dinas- dinas, PDAM, dan lain-lain.

   Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya A.

   Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BEPPEDA)

  Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Bappeda dibantu oleh Sekretaris dan beberapa kepala bidang. Tugas dan fungsi dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut:

  1. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada seluruh unit kerja Badan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi : a.

  Pengelola urusan umum, rumah tangga, hubungan masyarakat dan keprotokolan; b.

  Pengelola administrasi dan urusan kepegawaian;

  c. Pengelola penyusunan dan pertanggungjawaban anggaran serta administrasi keuangan.

  2. Sub Bagian Perencanaan Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok menyiapkan rencana kerja dan program kerja serta melakukan koordinasi intern tentang penyusunan program kerja Badan serta pelaporannya.

  3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan surat menyurat, kearsipan, urusan perlengkapan dan rumah tangga, hubungan masyarakat serta keprotokolan serta mengumpulkan bahan, melaksanakan pelayanan serta mengelola administratif kepegawaian.

  4. Sub Bagian Keuangan Sub Bag ian Keuang an mem puny ai tugas poko k menyusun rencana dan pertanggungjawaban anggaran serta mengelola administrasi keuangan.

  5. Bidang Penelitian dan Pengembangan

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan dan koordinasi kegiatan perencanaan penelitian dan pengembangan dibidang ekonomi, sosial budaya dan fisik prasarana dalam upaya perencanaan pembangunan kota. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi : a.

  Penyiapan bahan dan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dibidang ekonomi;

  b.

  Penyiapan bahan dan perumusan kebijaksanaan teknis dalam upaya penelitian dan pengembangan sosial budaya masyarakat;

  c.

  Penyiapan bahan dan perumusan kebijaksanaan teknis dalam upaya penelitian dan pengembangan fisik prasarana;

  d.

  Pengkoordinasi dan sinkronisasi penelitian dan pengembangan dibidang ekonomi, sosial budaya dan fisik prasarana serta pelaksanaan kerja sama penelitian dengan lembaga-lembaga peneliti lainnya; e. Pelaporan hasil penelitian dan pengembangan untuk bahan perencanaan pembangunan selanjutnya. Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Penelitian dan pengembangan di bantu oleh 2 Sub

  Bidang, yakni : a.

  Sub Bidang Ekonomi, Sosial dan budaya mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk merencanakan pembangunan kota, melaksanakan dan mengkoordinasikan penelitian serta mengadakan kerja sama penelitian dibidang ekonomi, Sosial dan Budaya dengan lembaga-lembaga lainnya.

  b.

  Sub Bidang Fisik Prasarana mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan perencanaan pembangunan di kota, melaksanakan dan mengkoordinasikan penelitian serta mengadakan kerja sama penelitian dibidang fisik prasarana dengan lembaga-lembaga lainnya.

6. Bidang Ekonomi

  Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan dan koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, industri, kelistrikan, perdagangan dan penanaman modal, koperasi dan tenaga kerja serta pengembangan dunia usaha. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  Ekonomi mempunyai fungsi: a.

  Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi perencanaan pembangunan dan pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan; b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi perencanaan pembangunan dan pengembangan industri, perdagangan dan penanaman modal serta koperasi dan tenaga kerja; c. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi perencanaan pembangunan dan pengembangan dunia usaha;

  d.

  Pelaksanaan inventarisasi permasalahan perencanaan, program dan proyek dibidang ekonomi serta perumusan kebijakan langkah-langkah pemecahannya. Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Ekonomi di bantu oleh: a.

  Sub Bidang Industri dan Perdagangan dan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan, melaksanakan, mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program pengembangan dan pembangunan rencana dan program pengembangan dan pembangunan industri dan perdagangan.

  b.

  Sub Bidang Pertanian mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan, melaksanakan, mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program pengembangan dan pembangunan pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan.

7. Bidang Fisik dan Prasarana

  Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan, melakukan dan melaksanakan, mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang perhubungan dan pariwisata, tata ruang dan tata guna lahan, serta lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi : a.

  Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan perhubungan dan pariwisata; b.

  Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan tata ruang dan tata guna lahan; c.

  Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan dan pengaturan lingkungan hidup;

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  d. Pelaksana inventarisasi permasalahan, perencanaan, program dan proyek dibidang fisik prasarana serta perumusan kebijakan langkah-langkah pemecahan; e.

  Penyiapan dan koordinasi penyusunan RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota), RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota), RTTRK (Rencana Teknis Tata Ruang Kota).

  Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Ekonomi di bantu oleh : a.

  Sub Bidang Perhubungan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan program pembangunan jalan dan jembatan, darat dan sungai, pos dan telekomunikasi serta pariwisata.

  b.

  Sub Bidang Tata Ruang, Guna Lahan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan program pengaturan tata ruang dan tata guna lahan, RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota), RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota), RTTRK (Rencana Teknis Tata Ruang Kota) serta pengaturan, pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup yang seimbang dan serasi.

8. Bidang Sosial Budaya

  Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan dan koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan dibidang pendidikan, mental spritual, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi, pemuda dan olah raga, kependudukan serta pemberdayaan masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi: a.

  Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi kegiatan b. perencanaan pembangunan dan pengembangan pendidikan, pemuda dan olah raga, kebudayaan, agama, hukum dan pemerintahan;

  c.

  Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan dan pengembangan ketenagakerjaan, pemberdayaan kemasyarakatan, kependudukan, kesehatan, perumahan rakyat dan pemberdayaan wanita;

  d.

  Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan dan pengembangan informasi dan komunikasi;

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH e.

  Pelaksana inventarisasi permasalahan, perencanaan, program dan proyek serta perumusan kebijakan langkah- langkah pemecahan. Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Ekonomi di bantu oleh: a.

  Sub Bidang Pendidikan Mental Spritual mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan program pembangunan untuk pengembangan pendidikan, pemuda dan olah raga, kebudayaan, agama, hukum dan pemerintah.

  b.

  Sub Bidang Sosial Kemasyarakatan dan Kependudukan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan program pembangunan untuk pengembangan ketenagakerjaan, pemberdayaan kemasyarakatan, kependudukan, kesehatan, perumahan rakyat dan pemberdayaan wanita.

B. Dinas Pekerjaan Umum

  Pada Dinas Pekerjaan Umum, bidang yang menangani masalah keciptakaryaan adalah Bidang Cipta Karya dan tata Ruang. Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai Tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dalam membina, mengkoordinasikan, merumuskan, dan menyelengarakan serta mengevaluasi kebijakan pemerintah daerah di Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang.

  Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Hulu Sungai Tengah antara lain : 1.

  Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang di Pimpin oleh Kepala Bidang 2.

  Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dalam membina, mengkordinasikan, merumuskan dan menyelengarakan serta mengevaluasi kebijakan pemerintah daerah di Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang dan membawahi: a.

  Seksi Penataan Ruang dan Bangunan; b.

  Seksi Prasarana Pemukiman; c. Seksi Prasarana Penyehatan Lingkungan.

  Seksi yang berkaitan langsung dengan pengelolaan sanitasi sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor 11 Tahun 2011 adalah Seksi Prasarana Penyehatan dan Lingkungan dengan uraian tugas sebagai berikut:

1. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Seksi Prasarana Penyehatan Lingkungan antara lain:

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  a. Menyusun rencana program prasarana penyehatan lingkungan termasuk bidang air bersih dan sanitasi.

  b.

  Menginvetarisasi dan mendata prasarana penyehatan lingkungan termasuk bidang air bersih dan sanitasi yang telah ada.

  c.

  Penyuluhan/sosialisasi peletakan prasarana penyehatan lingkungan termsuk bidang air bersih dan sanitasi pada lokasi yang akan di bangun.

  d.

  Memberikan bimbingan teknis kepada masyrakat mengenai penyehatan llingkungan termasuk bidang Air Bersih dan sanitasi berdasaran petunjuk untuk meningkatkan peran serta mereka dalam pemeliharaan lingkungan.

  e.

  Pelaksanaan dan peremajaan prasarana penyehatan lingkungan termasuk bidang air bersih dan sanitasi perkembangan kota dan desa.

  f.

  Pengendalian dan pengawasan prasarana penyehatan lingkungan termasuk bidang air bersih dan sanitasi pada lokasi yang sudah di bangun/belum di bangun.

  g.

  Membuat jadwal kegiataan bidang prasarana penyehatan lingkungan termasuk bidang air bersih dan sanitasi.

  h.

  Berkerjasama dengan seksi lain baik lisan maupun tertulis sehingga dalam peleksanaan pekerjaan berjalan lancar. i.

  Memberikan nilai DP-3 kepada bawahn berdasarkan prestasi kerja. j.

  Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Pelaksana Seksi Prasarana Penyehatan Lingkungan menangani

  Pemeroses Gambar Rencana / Desain, antara lain: a. Membantu menyusun rencana program bidang Air bersih perkotaan.

  b.

  Membantu Menginvetarisasi sarana dan prasarana air bersih di daerah perkotaan.

  c.

  Membantu pelaksanaan dan pengawasan penurunan tingkat kebocoran air termasuk rehabilitasi atau bangunan baru dan system pengolahan air bersih serta system jaringan pipa transmisi ,distribusi dan tersier.

  d.

  Membantu pelaksanaan pembangunan kawasan baru yang belum terlayani system jaringan pipa distribusi dan tersier termasuk pelayanan sambungan rumah dan Hydrant umum,terminal air dan hydrant kebakaran.

  e.

  Membantu memberikan bimbingan teknis kepada masyarakat mengenai penyehatan lingkungan berdasarkan petunjuk untuk meningkatkan peran serta mereka dalam pemeliharaan lingkungan.

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH f. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.

  3. Tugas Pokok dan Fungsi Pelaksana Seksi Prasarana Penyehatan Lingkungan menangani Pengawasan dan Perencanaan Prasarana Penyehatan Lingkungan, antara lain : a.

  Membantu menyusun rencana program bidang sanitasi.

  b.

  Membantu menginventaarisasi sarana dan prasarana sanitasi.

  c.

  Membantu pelaksanaan dan pengawasan sistem pelayanan pengolahan limbah dan peningkatan serta pemeliharaannya.

  d. Membantu memberikan bimbingan teknis kepada masyarakat mengenai penyehatan lingkungan berdasarkan petunjuk untuk meningkatkan peran serta mereka dalam pemeliharaan lingkungan.

  e.

  Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.

4. Tugas Pokok dan Fungsi Pelaksana Seksi Prasarana Penyehatan Lingkungan menangani

  Survey pada Seksi Prasarana Penyehatan Lingkungan, antara lain : a.

  Membantu menyusun rencana program bidang air bersih dan perdesaan.

  b. Membantu menginventaarisasi sarana dan dan prasarana air bersih di daerah perdesaan.

  c.

  Membantu pelaksanaan dan pengawasan rehabilitasi atau bangunan baru dan system pengolahan air bersih, serta system jaringan pipa transmisi, distribusi dan tesier di daerah perdesaan.

  d.

  Membantu pelaksanaan pembangunan kawasan baru yang belum terlayani sistem penyediaan air bersih.

  e. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan. Berikut struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat dilihat pada gambar 6.1.

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kab. Hulu Sungai Tengah C. Badan Pengelola Lingkungan Hidup

  Badan ini merupakan salah satu instansi yang mengurusi bidang keciptakaryaan, khususnya bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman, terutama menyangkut masalah air limbah dan persampahan. Bidang yang menangani adalah Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik. Bidang ini terdiri dari dua sub bidang, yaitu Subbid Kebersihan dan Pertamanan serta Subbid Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik. Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik mempunyai Tugas melaksanakan sebagian tugas BPLH dalam melaksanakan dan mengatur Pengelolaan Limbah Domestik termasuk penataan taman dan kebersihan kota sebagaimana di atur dalam Peraturan Bupati Hulu Sungai Tengah Nomor 48 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelola Lingkungan Hidup Hulu Sungai Tengah sebagaimana tertuang dalam paragraf 2 Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik Pasal 10, yaitu:

  Pasal 10 (1) Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik di Pimpin oleh Kabid. (2)

  Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik mempunyai tugas melaksanakan sebagian tigas BPLH dalam melaksanakan dan mengatur Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik termasuk penataan taman dan kebersihan kota.

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (2) Bidang Pengelolaan

  Limbah Domestik dan Bukan Domestik menyelengarakan Fungsi : a.

  Penyusunan rencana program dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan limbah domestik dan bukan domestik serta penataan pertamanan dan kebersihan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah b. Pengkoordinasian program dan kegiatan pengelolaan limbah domestik dan bukan domestik serta penataan pertamanan dan Kebersihan kota

  c.

  Pengelolaan adminitrasi kegiatan. (4)

  Uraian Tugas Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik sebagaimana di maksud dalam ayat (2) di rinci sebagai berikut : a.

  Menyiapkan penyusunan program bidang pengelolaan sampah ,limbah domestik dan bukan domestik berdasarkan program program kerja BPLH sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas kepada semua pegawai sesuai dengan bidang tugas masing masing; c. Mengatur pengawasan Pengelolaan Sampah, Limbah, Pemulihan akibat pencemaran,

  Limbah berbahaya dan sistim tanggap darurat; d. Memberikan petunjuk dan arahan pengelolaan kebersihan dan pertamanan serta limbah domestik dan bukan domestik; e.

  Memberikan rekomondasi ijin pengumpulan limbah B3 kecuali minyak pelumas/oli bekas dan penyimpanan sementara limbah B3 skala Kabupaten; f. Menerima, melaporkan dan menindaklanjuti pengaduaan masyarakatdi bidang pengelolaan kebersihan dan limbah; g. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas bawahan sesuai dengan bid angnya masing masing; h.

  Memberika petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan; i. Menyiapkan bahan penegakan hokum pelaku pelanggaran pembuangan Limbah B3 j. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban dan bahan masukan bagi tingkat organ isasi di atasnya; k. Melaksanakan tugas lain yang di berikan yang di berikan oleh tingkat organisasi di atasnya untuk kelancaran tugas bidang kebersihan dan pertamanan.

  (5) Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik membawahkan:

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH a. Sub Bidang Kebersihan dan Pertamanan.

  b. Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik.

  Pasal 11 (1)

  Sub Bidang Kebersihan dan Pertamanan di pimmpin oleh Kasubid (2)

  Sub Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

  Bidang Pen gelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik dalam mengkoordinasikan dan

  melaksanakan pengelolaan kebersihan dan Pertamanan di wilayah Kota Barabai termasuk pengelolaan sampah di TPS maupun di TPA (3)

  Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (2), Sub Bidang Kebersihan dan Pertamanan menyelengarakan fungsi:

  a.

  Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan Kota Barabai b. Pengelolaan sampah di TPS maupun TPA c. Pengkoordinasian kebijakan Teknis Kebersihan dan Pertamanan Kota Barabai; d. Penataan Taman Kota Barabai

  (4) Uraian tugas Sub Bidang Kebersihan dan Pertamanan sebagaimana di maksud pada ayat

  (2) di rinci sebagai berikut : a.

  Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Kebersihan dan pertamanan berdasarkan program kerja BPLH sebgai pedoman pelaksanaan tugas;

  b.

  Mendistribusikan tugas kepada semua pegawai sesuai dengan bidang tugas; c. Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas sesuai denga prosedur dan rencana program yang telah di tetapkan;

  d.

  Melaksanakan pemeliharaan, pengawasan dan pengendaliaan kebersihan persampahan lingkungan pasar, jalan, bahu jalan, saluran drainase dan RTH;

  e.

  Melaksanakan pemeliharaan trotoar, media jalan tugu, lampu hias, lampu taman, pot kembang, tanaman pelindung dan tanaman peneduh;

  f.

  Mengatur, mengendalikan, memantau dan mengelola angkutan sampah serta kegiatan yang berhubungan dengan pemrosesan akhir sampah;

  g.

  Membuat rencana pendapatan daerah yang bersumber dari ristribusi persampahan h. Menyiapkan segala keperluaan sarana dan prasarana dalam rangka pengelolaan kebersihan dan pertamanan.

  i.

  Membuat laporan hasil pelaksanan tugas sebagai pertangungjawaban dan bahan

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  masukan bagi tingkat organisasi di atasnya; j. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh tingkat organisasi di atasnya.

  Pasal 12 (1) Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik dipimpin oleh Kasubid. (2)

  Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Bukan Domestik dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan Pengelolaan Limbah Domestik dan bukan domestic di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. (3)

  Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (2), sub bidang pengelolaan Limbah Domestik dan bukan Domestik menyelengarakan fungsi :

  a.

  Pengkoordinasian kebijakan teknis Pengelolaan Limbah Domestik dan bukan Domestik; b. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi Pengelolaan Limbah Domestik dan Buka Domestik;

  (4) Uraian tugas Sub Bidang Pengelolaan Limbah domestik dan bukan domestik sebagaimana di maksud pada ayat (2) dirinci sebagai berikut:

  a.

  Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan bukan Domestik berdasarkan program kerja BPLH sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas kepada semua pegawai sesuai dengan pedoman tugas masing masing;

  c.

  Meneliti dan mengoreksi tugas semua pegawai sesuai dengan bidang tugas masing masing;

  d.

  Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan hasil kerja yang di capai dan pedoman penilaian sebagai pertimbangan untuk pengembangan karir pegawai;

  e.

  Mengatur, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanan pengelolaan limbah domestik dan bukan domestik;

  f.

  Melaksanakan dan mengembangkan sistem pengelolaan sampah domestik yang ramah lingkungan;

  g.

  Menyiapkan bahan penyuluhan/pembinaan/sosialisasi tentang limbah B3 dan melakukan koordinasi dalam penetapan tata cara pengelolaan limbah B3;

  h.

  Melakukan iventarisasi, menyusun peta wilayah sumber cemaran dan penerima dampak limbah, penyiapan rencana kerja dan melakukan pengawasan dan

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  pengendaliaan limbah; i. Melaksanakan pemantauan penataan ijin dan surat peryataan pelaksanaan pengelolaan limbah B3;

  j.

  Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh tingkat organisasi di atasnya untuk kelancaran tugas. Struktur organisasi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat dilihat pada gambar 6.2.

Gambar 6.2 Struktur Organisasi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kab. Hulu Sungai Tengah D. PDAM Kabupaten Hulu Sungai Tengah

  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah Badan Usaha Milik Daerah yang memiliki tugas dan kewajiban dalam menyelenggarakan pengolahan, penyediaan, serta pelayanan air bersih, melalui pengelolaan infrastruktur fasilitas air bersih serta pengaturan sistem distribusi, dituntut untuk senantiasa dapat mengadakan pembenahan di bidang pelayanan dengan cara mengembangkan pelayanan secara profesional dalam rangka usaha untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya.

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  PDAM Kabupaten Hulu Sungai Tengah dihadapkan pada masalah yang menyangkut pelayanan, yakni masih kurangnya kualitas pelayanan yang diberikan kepada para pelanggannya. Karena itu, kualitas pelayanan PDAM Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggannya menjadi salah satu isu penting dalam mewujudkan sistem pelayanan publik yang profesional dan dapat diandalkan.

  Kelangsungan usaha dari Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Hulu Sungai Tengah, sangat tergantung dari keberadaan dan kesetiaan dari para pelanggannya. Sementara di lain pihak kesetiaan para pelanggan akan senantiasa menuntut keseimbangan adanya keunggulan pelayanan yang makin memuaskan. Maka tidak ada pilihan lain bagi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebagai badan usaha yang eksistensinya bergerak dalam pelayanan publik, dituntut untuk membangun serta mengembangkan pelayanan yang berkualitas secara terus menerus dan berkelanjutan, sehingga pada akhirnya dapat menanggulangi berbagai keluhan atas ketidakpuasan yang selama ini dirasakan oleh para pelanggan, sekaligus mengusahakan peningkatan kepuasan pelanggan secara nyata, tepat, dan terarah.

  Untuk menunjang kinerja PDAM dalam melayani masyakarat diperlukan struktur organisasi yang jelas sehingga dapat tercipta pelayanan yang baik kepada masyarakat. Struktur organisasi PDAM Kabupaten Hulu Sungai Tengah cukup memadahi baik dipandang dari sudut kompleksitas struktur maupun ukuran kelompok manajemen. PDAM Kabupaten Hulu Sungai Tengah berkedudukan di Kota Barbai sebagai kantor pusat dan mempunyai 6 (enam) ibukota kecamatan (IKK), yaitu:

1. IKK Batu Benawa (Pagat) 2.

  IKK Ilung (Batang Alai Timur) 3.

  IKK Haruyan 4.

  IKK Pandawan 5.

  IKK Birayang (Batang Alai Selatan) 6.

  IKK Pantai Hambawang (Kasarangan) Susunan badan pengawas dan direksi PDAM Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebagai berikut:

   Badan pengawas:

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  Berdasarkan keputusan bupati hulu sungai tengah nomor 500/195/690/ tahun 2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang pengangkatan anggota badan pengawasan PDAM masa bakti 2015-2018, ditetapkan:

Tabel 6.1 Anggota Badan Pengawasan PDAM Masa Bakti 2015-2018 Nama Unsur Yang Diwakili Jabatan

  Ahmad Fatoni Profesional Ketua/ Anggota Hamsinah Pemerintah Daerah/ Ex Officio Sekretaris/ Anggota

  Kabag Hukum Setda Yazid Fahmi Konsumen Anggota

   Direksi: Berdasarkan keputusan bupati hulu sungai tengah nomor 500/460690 tahun 2015 tanggal 25 februari 2015 tentang pengangkatan direktur perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten

  Hulu Sungai Tengah masa jabatan 2015-2019 mengangkat Rusdi Aziz, SE. MAP sebagai Direktur PDAM Kabupaten Hulu Sungai Tengah sampai dengan 2019. Adapun Jumlah personil menurut jabatannya per 31 Desember 2015 sebagai berikut

  1. :1 Direktur

  2. :3 Kepala Bagian

  3. :8 Kepala seksi

  4. Koordinator IKK :7

  5. Staf BNA Barabai :16 6. : 4

  Staf IKK Birayang 7. : 4

  Staf IKK Ilung 8. : 5

  Staf IKK Pagat 9. : 4

  Staf IKK Pandawan 10.

  Staf IKK Pantai Hambawang : 10

  11. Staf IKK Haruyan : 4

  12. Staf IKK Pantai Hambawang : 6 Jumlah pegawai per 31 Desember 2015 sebanyak 68 orang, dengan tingkat pendidikan dan statusnya adalah sebagai berikut:

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Tabel 6.2 Jumlah pegawai PDAM per 31 Desember 2015 Pegawai honor/ No Pendidikan Pegawai tetap Jumlah kontrak

  1 S1/ S2

  7

  2

  9

  2

  3 - Diploma

  3

  3 SLTA

  33

  10

  43

  4 SLTP

  4

  3

  7

  5 SD

  4

  2

  6 Jumlah

  51

  17

  68 Sumber: Laporan evaluasi kinerja PDAM, 2015

  Program manajemen kinerja pada dasarnya adalah sebuah proses dalam MSDM. Selain itu penggunaan istilah “manajemen” mempunyai implikasi, bahwa kegiatan tersebut harus dilaksanakan sebagai proses manajemen umum, yang dimulai dengan penetapan sasaran dan di akhiri dengan evaluasi. Proses tersebut pada garis besarnya terdiri dari lima kegiatan utama yaitu: a.

  Merumuskan tanggung jawab dan tugas yang harus dicapai oleh karyawan dan rumusan tersebut disepakati bersama.

  b. Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus dicapai oleh karyawan untuk kurun waktu tertentu. Termasuk dalam tahap ini adalah penetapan standar prestasi dan tolak ukurnya.

  c.

  Melakukan “monitoring”, melakukan koreksi, memberikan kesempatan dan bantuan yang diperlukan bawahan.

  d.

  Menilai prestasi karyawan tersebut dengan cara membandingkan prestasi yang dicapai dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam tahap penilaian ini harus tercakup pula kegiatan mengidentifikasi bidang-bidang yang ada dan dirasakan terdapat kelemahan pada orang yang dinilai.

  e.

  Memberikan umpan balik pada karyawan yang dinilai dengan seluruh hasil penilaian yang dilakukan. Disini juga dibicarakan cara-cara untuk memperbaiki kelemahan yang telah diketahui dengan tujuan meningkatkan prestasi kerja pada priode berikutnya.  Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh kembangkan rasa

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

  Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

  Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel berikut, dapat dicantumkan penjabaran peran masing- masing instansi dalam pembangunan bidang Cipta Karya.

Tabel 6.3. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah UNIT/BAGIAN YANG NO.

INSTANSI PERAN INSTANSI DALAM PEMBANGUNAN BIDANG CK MENANGANI PEMBANGUNAN BIDANG CK

1 Badan

  a) Bidang Fisik dan Prasarana Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana,

  Perencanaan koordinasi rencana pembangunan perhubungan Pembangunan dan pariwisata; b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana,

  Daerah (Bappeda) koordinasi rencana pembangunan tata ruang dan tata guna lahan;

  c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan dan pengaturan lingkungan hidup; d) Pelaksana inventarisasi permasalahan, perencanaan, program dan proyek dibidang fisik prasarana serta perumusan kebijakan langkah-

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

UNIT/BAGIAN YANG NO.

  2 Dinas

  a) Bidang Cipta Karya dan Perumusan kebijakan teknis dalam bidang

  Pekerjaan penataan ruang dan cipta karya; Tata Ruang Umum b) Penyelenggaraan urusan dan pelayanan dibidang penataan ruang dan cipta karya;

  c) Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap pengawasan bidang penataan ruang dan cipta karya;

  3 Badan

  a) Bidang Pengelolaan Perumusan kebijakan teknis dalam bidang

  Pengelola kebersihan; Limbah Domestik dan Lingkungan b)

  Bukan Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, Hidup pembinaan, pengaturan, pengendalian dan Domestik evaluasi terhadap pelaksanaan pengangkutan sampah dan tempat pembuangan akhir; c) Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi peningkatan kebersihan; d) Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap penanggulangan dan pengelolaan sampah;

  4 PDAM

  a) Tugas Direksi PDAM Menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawas seluruh kegiatan operasional PDAM;

  b) Membina Pegawai; c) Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM; d) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;

  e) Menyusun rencana strategi Bisnis 5 (lima) tahunan (Business Plan/Corporate Plan) yang disahkan oleh Walikota melalui usul Dewan Pengawas; f)

   Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah didukung oleh Sumber Daya Manusia/Aparatur yang Handal. Sebagian besar aparatur/pegawai yang menangani bidang

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  Cipta Karya adalah lulusan SMA dan Sarjana. Kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 6.4 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan Jabatan Fungsional

  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Gol I : 1 org Pria : 19 org < SMA : org - Gol II : 5 org Wanita : 9 org SMA : 8 org Gol III : 17 org Dipl. : 1 org Gol IV : 5 org S1 : 18 org S2

  S3 : : 1or org Dinas Pekerjaan Umum

  Gol I : 3 org Pria : 51 org < SMA : org - Gol II : 17 org Wanita : 20 org SMA : org Gol III : 47 org Dipl. : 5 org Gol IV : 2 org S1 : 16 org

  S2 S3 : :

  4or org Badan Pengelola Lingkungan Hidup Gol I : 22 org Pria : 41 org < SMA : org - Gol II : 8 org Wanita : 7 org SMA : org Gol III : 15 org Dipl. : 2 org Gol IV : 3 org S1 : 14 org S2

  S3 : : 2org org

   ANALISIS KELEMBAGAAN A.

   Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

  Tujuan dari analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif keorganisasian bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut:

  1. Struktur Organisasi a.

  Struktur Organisasi perangkat daerah yang menangani Bidang Cipta Karya sudah

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku untuk mendukung program pembangunan khususnya Bidang Cipta Karya.

  b.

  Semua jabatan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait dengan bidang Cipta Karya telah terisi sehingga tidak ada perangkapan jabatan.

  2. Tugas dan Fungsi Organisasi a.

  Pembagian tugas dan fungsi antara satuan kerja telah merata demikian pula wewenang dan tanggungjawab sudah jelas.

  b.

  Uraian tugas para pimpinan telah ada yang dirumuskan dalam SK Kepala Daerah sehingga telah jelas dan mampu menghindari kemungkinan tumpang tindih yang tidak perlu.

  3. Faktor-Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Struktur Organisasi a.

  Dari segi struktur organisasi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah sangat dipengaruhi dan tergantung kepada Pemerintah Pusat, dalam arti sepenuhnya mengikuti pedoman yang diberikan oleh pemerintah Pusat.

  b.

  Bertambahnya jumlah penduduk serta kemampuan APBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah sangat mempengaruhi struktur organisasi yang ada.

  4. Permasalahan Dalam Keorganisasian a.

  Pengangkatan pejabat untuk menduduki jabatan tertentu dalam struktur SKPD masih menekankan pangkat/golongan.

  b.

  Koordinasi external antara lembaga terkait dengan bidang Cipta Karya masih kurang.

  c.

  Allokasi personil ke instansi sering tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan seperti keahlian dan latar belakang pendidikan.

  d.

  Seringnya terjadi mutasi khususnya SDM yang memiliki kemampuan di bidang Cipta Karya ke instansi di luar bidang Cipta Karya.

  e.

  Kurangnya sarana dan prasarana bidang Cipta Karya seperti kurangnya sarana angkutan sampah, fasilitas sarana dan prasarana air limbah, serta saluran drainase.

  f.

  Terbatasnya biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya pembangunan untuk sarana dan prasarana sanitasi.

  g.

  Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya sanitasi untuk kesehatan lingkungan dan masyarakat.

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

B. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

  Tujuan analisis ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif ketatalaksanaan bidang Cipta Karya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah sebagai berikut: 1.

  Perda Penetapan Organisasi Pemerintah Perda penetapan organisasi sudah menguraikan tugas pokok dan fungsi dari masing- masing dinas/unit kerja yang ada.

  2. Mekanisme hubungan kerja internal dan eksternal Koordinasi internal didalam satuan kerja yang ada sudah dilakukan demikian pula halnya koordinasi eksternal antara satuan kerja terkait bidang Cipta Karya namun perlu ditingkatkan lagi.

  3. Acuan PP nomor 41 tahun 2007 Organisasi bidang ke Cipta Karyaan sudah mengacu pada PP nomor 41 Tahun 2007 dan semua sektor bidang Cipta Karya sudah masuk dalam struktur yang ada seperti bidang air minum, air limbah, persampahan dan drainase.

  4. Permasalahan dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah Tugas, wewenang dan tanggungjawab dari tiap unit kerja sudah jelas, namun dalam pelaksanaanya terkendala jumlah SDM yang terbatas dan kemampuan yang tidak merata.

  5. Faktor eksternal yang mempengaruhi ketata laksanaan perangkat kerja daerah Adanya tugas-tugas lain dari Kepala Daerah yang dibebankan kepada kepala satuan kerja di luar tugas pokok dan fungsinya.

C. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

  Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM Bidang Cipta Karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut:

  1. Ketersediaan SDM SDM yang tersedia belum memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas dalam satuan kerja perangkat daerah khususnya bidang Cipta Karya.

2. Permasalahan dalam manajemen SDM

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  a. Adanya tambahan pegawai namun sering tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan seperti keahlian dan latar belakang pendidikan b.

  Pegawai yang memiliki kemampuan dibidang Cipta Karya di mutasi ke satuan kerja yang tidak terkait dengan bidang Cipta Karya c.

  Reward bagi SDM yang berprestasi dan funishment kepada SDM yang melakukan kesalahan belum dijalankan sebagaimana mestinya

  3. Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM

  a. Kurangnya pelatihan serta kemauan personil untuk mengembangkan diri dan berusaha untuk tahu dan maju khususnya pada hal-hal terkait dengan pekerjaan yang baru b. Adanya aturan dari Pemerintahan Pusat terkait dengan penerimaan PNS yang memprioritaskan tenaga honor serta pengadaan tenaga medis dan tenaga guru.

D. Analisis SWOT Kelembagaan

  Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT.

  Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan untuk menjawab tantangan yang ada (strategi W-T).

  Berdasarkan informasi serta analisis tentang keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan seperti pada Tabel 6.5

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH Tabel 6.5.

  Matriks Analisis SWOT Kelembagaan PELUANG (O) a.

  Adanya dukungan dana dari pusat dan provinsi untuk menunjang pengembangan sanitasi b.

  Pengembangan SPAM untuk seluruh kota c.

  Adanya kemungkinan kerjasama dengan pengembang, khususnya pengembangan di perumahan baru d. Kesempatan kerjasma dg perusahaan swasta dalam memanfaatkan dana CSR e.

  Adanya kesempatan untuk mengikuti Bimtek dari pusat terkait dengan tugas pokok dan fungsi f. Adanya kesempatan mendapatkan bantuan hibah dari lembaga donor (Ausaid,

  INDII, IBRD, ADB) g. Promosi perumahan berwawasan lingkungan

  ANCAMAN (T) a.

  Bertambahnya jumlah penduduk dan Pesatnya perkembangan daerah urban mengakibatkan beban prasarana dasar khususnya sanitasi semakin berat dan tidak terkontrol b. Kondisi topografi relatif datar sehingga menyulitkan pengaliran sistem drainase dan air limbah dengan sistem grafitasi c. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat baik dalam pembiayaan sanitasi maupun dalam menjaga kebersihan lingkungan.

  KEKUATAN (S) a.

  Secara kelembagaan, lembaga yang ada dan terkait dengan bidang Cipta Karya mempunyai kewenangan yang a.

  Segera menyiapkan persaratan/ dokumen yang dibutuhkan pemerintah pusat dan lembaga donor sebagai a.

  Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dan swasta dalam menanggulangi masalah sanitasi FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL

  RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH kuat karena ditetapkan ber dasarkan Perda b.

  c.

  c.

  Meningkatkan kinerja pembiayaan bidang Cipta karya dg memanfaatkan dana dari masyarakat, swasta/CSR, pemerintah pusat, dan lembaga donor dalam pengembangan sanitasi.

  Meningkatkan kinerja pegawai dalammelasanakan fungsi koordinasi dan penyuluhan kepada masyarakat b.

  Campaign kepada pengambil keputusan terkait (DPR dan eksekutip) terkait dengan a.

  Menerapkan program karier pegawai e.

  d.

  Menerapkan reward dan funishment kepada pegawai.