ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERASI LUMPECTOMY PADA PASIEN TUMOR MAMMAE DENGAN KECEMASAN DI RUANG TERATAI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

  

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERASI LUMPECTOMY

PADA PASIEN TUMOR MAMMAE DENGAN KECEMASAN

DI RUANG TERATAI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

  

Disusun Oleh :

Erlin Retno Setyowati

A31600950

PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

  KATA PENGANTAR Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir yang berjudul “Analisis Asuhan Keperawatan Pre Operasi Lumpectomy Pada Pasien Tumor

Mammae dengan Kecemasan di Ruang Teratai RSUD Dr Soedirman Kebumen”.

Pelaksanaan penulisan KTA ini tidak lepas dari bantuan dan doa semua pihak yang telah ikhlas memberikannya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Ayahanda Edi Suratno dan Ibunda Siti Ngarofah yang telah memberikan dukungan dan doa serta menjadi penyemangat sehingga diberi kemudahan dalam menyelesaikan studi di program ilmu keperawatan program profesi ners STIKES Muhammadiyah Gombong

  2. Suamiku dan kedua putriku (Nuhaa & Maulida) yang telah memberikan dukungan dan doa serta menjadi penyemangat sehingga diberi kemudahan dalam menyelesaikan studi di program ilmu keperawatan program profesi ners STIKES Muhammadiyah Gombong

  3. Herniyatun, M.Kep,Sp.Mat selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diberikan kepada peneliti sehingga mampu menyelesaikan karya ilmiah akhir ini.

  4. Isma Yuniar, S.Kep,Ns.M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan dukungan, saran dan arahan sehingga penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah akhir ini.

  5. Dadi Santoso, S.Kep,Ns.M.Kep selaku Ketua Program Ners STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan dukungan, saran dan arahan sehingga penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah akhir ini.

  6. Tri Sumarsih, S.Kep,Ns.,MNS selaku pembimbing KTA yang telah memberikan dukungan, saran dan arahan kepada penulis sehingga mampu

  7. Dr. Bambang Suryanto, M.Kes selaku direktur RSUD Dr. Soedirman Kebumen yang telah memberikan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diberikan kepada peneliti sehingga mampu menyelesaikan karya ilmiah akhir ini.

  8. Sri Purwati., S.Kep,Ns selaku Kepala Ruang Teratai RSUD Dr. Soedirman Kebumenyang telah memberikan ijin dan memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada penulis.

  9. Rekan–rekan yang bersama–sama saling mengingatkan dan membantu serta memotivasi dalam penyusunan karya ilmiah akhir ini.

  10. Semua pihak yang tidak memungkinkan untuk penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah akhir ini.

  Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya ilmiah akhir ini membawa manfaat bagi pengembang ilmu keperawatan.

  Kebumen, Agustus 2017 Penulis

  Program Studi S1 Keperawatan sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTIN, Agustus 2017

  1) 2)

  Erlin Retno Setyowati , Tri Sumarsih

  

ABSTRAK

  ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERASI LUMPECTOMY PADA PASIEN TUMOR MAMMAE DENGAN KECEMASAN DI RUANG TERATAI RSUD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN

  

Latar Belakang:Tumor mammae adalah adanya ketidakseimbangan yang dapat

  terjadi pada suatu sel/jaringan di dalam mammae yang tumbuh secara liar dan tidak bisa dikontrol. Indikasi pembedahan pada tumor mammae kuratif atau paliatif, tergantung pada stadium tumor. Pembedahan merupakan suatu ancaman potensial maupun aktual pada integritas seseorang dan selanjutnya bisa menyebabkan reaksi stress dan kecemasan. Diperlukan suatu tindakan farmakologi dan nonfarmakologi untuk mengurangi kecemasan, salah satunya adalah terapi nonfarmakologi terapi murottal Alquran.

  

Tujuan:Penulisan KTA ini bertujuan untuk menganalisis Asuhan Keperawatan

  Pre Operasi Lumpectomy Pada Pasien Tumor Mammae dengan Kecemasan di Ruang teratai RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

  

Hasil: Hasil pengkajian yang dilakukan penulis kepada kelima pasien didapatkan

  diagnosa Keperawatan yang muncul pada kelima pasien tumor mammae yaitu masalah kecemasan berhubungan dengan ancaman kematian dan proses penyakit. Terapi yang diberikan bagi pasien adalah terapi audio atau terapi suara dengan murottal al-quran. Stimulan Murottal Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai terapi relaksasi bahkan lebih baik dibandingkan dengan stimulan terapi audio lain dan dapat meningkatkan kesehatan psikologis dengan melakukan terapi audio ini secara mandiri, dalam rangka mendekatkan diri kepada Alloh SWT

  

Rekomendasi:Terapi murrotal Al-Qur’an dapat digunakan untuk mengurangi

tingkat kecemasan pada pasien pre operasi lumpectomy pada tumor mammae.

  .

  Kata Kunci : Kecemasan, Tumor Mammae, Lumpectomy, Terapi Murottal Al-Qur’an

  Program Studi S1 Keperawatan sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTAN, Agustus 2017

  1) 2)

  Erlin Retno Setyowati , Tri Sumarsih

  

ABSTRACT

  ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERASI LUMPECTOMY PADA PASIEN TUMOR MAMMAE DENGAN KECEMASAN DI RUANG TERATAI RSUD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN

  

Background: The mammary tumor is an imbalance that can occur in a cell / tissue

  in a mammary that grows wild and uncontrollable. Surgical indications of curative or palliative mammary tumors, depending on the tumor stage. Surgery is a potential and actual threat to one's integrity and can further cause stress and anxiety reactions. It takes a pharmacological and nonpharmacological action to reduce anxiety, one of which is nonpharmacological therapy of murottal therapy of the Qur'an.

  

Purpose: Writing of KTA is aimed to analyze Nursing Care Pre Operation

Lumpectomy In Mammae Tumor Patients with Anxiety in Lotus Room RSUD Dr.

  Soedirman Kebumen.

  

Results: The results of the study conducted by the author to the five patients

  obtained Nursing diagnosis that appears in the five patients mammae tumor is anxiety problems associated with the threat of death and disease process. The therapy given to the patient is audio therapy or sound therapy with murottal al- quran. Murottal Stimulants Al Quran can be used as a relaxation therapy even better than other audio therapy stimulants and can improve psychological health by performing this audio therapy independently, in order to get closer to Allah SWT

  

Recommendation: Murrotal Alquran therapy can be used to reduce anxiety levels

in preoperative lumpectomy patients in mammary tumors.

  Keywords: Anxiety, Tumor Mammae,Lumpectomy, Murottal Al-Qur’an Therapy

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. :Karakteristik pasien tumor mammae di ruang Teratai

  RSUD Dr.Soedirman Kebumen

Tabel 1.2. :Form Pengkajian Tanda Dan Gejala Kecemasan pada

  Pasien Pre Operasi Lumpectomy

Tabel 1.3. :Data Pengkajian Evaluasi Pemberian Terapi Mendengarkan

  Murrotal Al-Quran

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : SOP terapi murottal Al-Quran Lampiran 2 : Jadwal harian mendengarkan terapi murottal Al-Quran Lampiran 3 : Lembar persetujuan menjadi responden Lampiran 4 : Asuhan Keperawatan Pre Operasi Lumpectomy Pada Pasien

  Tumor Mammae di Ruang Teratai RSUD Dr. Soedirman Kebumen

  Lampiran 5 : Form Pengkajian Tanda dan Gejala Kecemasan Lampiran 6 : Jurnal Lampiran 7 : Lembar Kegiatan Bimbingan

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..............................................................ii HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................iii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................... iv KATA PENGANTAR ........................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR..........vii ABSTRAK ........................................................................................viii ABSTRACT .......................................................................................... ix DAFTAR TABEL ........................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi DAFTAR ISI .........................................................................................xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian................................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian................................................................................................. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan ............................................................................................................ 6 B. Tumor Mammae .................................................................................................. 15 C. Konsep Keperawatan Pre Operasi ....................................................................... 18

D. Lumpectomy ........................................................................................................

  20 E. Terapi Murrotal Alquran ..................................................................................... 22

  BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN A. Profil Lahan Praktik ............................................................................................ 29 B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan ............................................................. 31 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Pasien .............................................................................. 40 B. Analisis Masalah keperawatan ............................................................................ 41 C. Analisis Tindakan................................................................................................ 43

  E. Keterbatasan Studi Kasus.................................................................................... 45

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................... 46 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun, lebih dari 1,15 juta kasus tumor mammae baru

  terdiagnosa dikalangan wanita dan antaranya 0,41 juta wanita akan meninggal akibat tumor ini (Globocan, 2012). Lebih dari 50% insiden tumor mammae adalah di negara maju diantaranya Eropa dan Amerika Utara dan insiden yang terendah adalah di Africa dan Asia. Namun begitu yang perlu dikhawatirkan adalah terjadinya peningkatan insiden pada negara yang dilaporkan sebelumnya dengan resiko yang rendah (Saxena, 2009). Di Asia, insiden berdasarkan Age Standardized Ratio (ASR) masih rendah di kebanyakkan negara walaupun angka mencakupi lebih dari 50 per 100.000 penduduk (world standardized rate) di Manila, Philippines dan South Karachi, Pakistan. (Bray, 2008). Di Indonesia penyakit tumor mammae merupakan urutan ke 6 dari pola penyakit nasional. Setiap tahunnya 100 kasus baru terjadi diantara 100.000 penduduk. Meningkatnya pengguna rokok (57 juta orang), konsumsi alkohol, kegemukan atau obesitas dan kurangnya aktifitas fisik/olahraga juga berperan dalam peningkatan angka kejadian tumor di Indonesia (Ray, 2015).

  Tumor mammae adalah adanya ketidakseimbangan yang dapat terjadi

  pada suatu sel/jaringan di dalam mammae yang tumbuh secara liar dan tidak bisa dikontrol ( Iskandar, 2007 ). Indikasi pembedahan pada tumor mammae kuratif atau paliatif, tergantung pada stadium tumor dan keterlibatan kelenjar getah bening (DiGiulio, Mary, 2014). Pembedahan merupakan suatu ancaman potensial maupun aktual pada integritas seseorang dan selanjutnya bisa menyebabkan reaksi stress fisiologis maupun psikologis (Maryunani, Anik, 2014). Dalam fase pre operasi dapat menimbulkan kecemasan bagi pasien yang akan mengalami pembedahan.

  Berdasarkan data dari WHO (2007), dari 35.539 pasien bedah dirawat di unit perawatan intensif antara 1 Oktober 2003 dampai 30 September 2006

  2 Terapi di dunia kesehatan berkembang ke arah pendekatan keagamaan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan seseorang erat hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan tubuh dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan yang merupakan stressor psikososial (Setyoadi, 2011). World Health Organization (WHO, 2016) menetapkan unsur spiritual (agama) sebagai salah satu dari empat unsur kesehatan. Keempat unsur kesehatan tersebut adalah sehat fisik, psikis, sehat sosial, dan sehat spiritual.

  Kecemasan adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan , tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas , kepribadian utuh, perilaku dapat terganggu tapi masih dalam batas normal (Hawari, 2016). Kecemasan dapat menyebabkan adanya perubahan- perubahan fisik seperti meningkatnya frekuensi nadi, dan pernafasan, gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol, telapak tangan yang lembab, gelisah, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit tidur, sering berkemih (Majid, 2010). Beberapa orang kadang tidak mampu mengontrol kecemasan yang dihadapi, sehingga terjadi disharmoni dalam tubuh. Hal ini akan berakibat buruk, karena apabila tidak segera diatasi akan meningkatkan tekanan darah dan pernapasan yang akan menyebabkan pendarahan baik pada saat operasi pembedahan ataupun pasca operasi. Intervensi keperawatan yang tepat diperlukan untuk mempersiapkan klien baik secara fisik maupun psikis sebelum dilakukan operasi (Efendy, 2005).

  Berdasarkan data dari RSUP Fatmawati tahun 2012, didapatkan bahwa 10% dari klien yang akan menjalani pembedahan, terjadi penundaan proses operasi / pembatalan proses operasi. Diantaranya 5% kasus pembatalan/ penundaan proses operasi disebabkan peningkatan tekanan darah, 2% kasus disebabkan klien haid dan 3% ketakutan dan keluarga menolak untuk dilakukannya proses operasi. Penelitian yang dilakukan oleh Ferlina Indra S pada tahun 2012 tentang tingkat kecemasan pre operasi di

  3 dalam tingkat kecemasan berat sebanyak 7 orang (17,5%), 16 orang (40%) mengalami kecemasan sedang, 15 orang (37,5%) ringan dan 2 orang (5%) responden yang tidak merasa cemas (Candra, Venny, 2014).

  Secara etik dan legal perawat Indonesia mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan dengan metode non farmakologi, sesuai keputusan MenKes No.1076/Menkes/SK/VII/2003. Kini telah banyak dikembangkan terapi-terapi keperawatan untuk menangani kecemasan atau nyeri, salah satunya adalah terapi religi dapat mempercepat penyembuhan. Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai ahli seperti yang telah dilakukan Ahmad Al-Qadhi, direktur utama Islamic Medicine Institute for Education an Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah Missuori AS, Ahmad Al-Qadhi melakukan presentasi tentang hasil hasil penelitiannya dengan tema pengaruh Al-Qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil positif bahwa mendengarkan ayat suci Al-Qur’an memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis komputer (Ahsin W, 2007).

  Penelitian Sutrisno tahun 2006 di RSUD Swadana Pare Kediri. Subyek penelitian adalah pasien pre operasi di RSUD Swadana Pare Kediri. Hasil penelitian membuktikan ada perbedaan yang signifikan pada kecemasan pasien pre operasi antara pasien yang diberi terapi murrotal dan dzikir dengan yang tidak, dengan kesimpulan bahwa pemberian terapi murrotal dan dzikir efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operasi. Penelitian lain dari Faradisi (2012) di Pekalongan tentang efektivitas terapi murottal terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sebanyak 15 responden, bahwa sebelum intervensi responden mengalami kecemasan berat 1 orang (6,6%), cemas sedang 10 orang (66,6%), cemas ringan 4 orang (26,6%) dan setelah intervensi didapatkan penurunan tingkat kecemasan responden menjadi tidak cemas 8 orang (53,3%) dan cemas ringan 7 orang (46,7%) (Firman, 2012).

  4 Kasus tumor mammae di RSUD Dr Soedirman Kebumen pada periode tahun 2016 sebanyak 198 orang (Rekam Medik RSUD Dr Soedirman

  Kebumen, 2016). RSUD Dr Soedirman Kebumen ini tidak hanya berfokus dalam pelayanan medis saja, akan tetapi juga memberikan pelayanan yang bersifat spiritual. Berdasarkan hasil wawancara kepada pasien di RSUD Dr Soedirman Kebumen didapatkan hasil bahwa pasien yang akan menjalani operasi mengalami tingkat kecemasan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan Analisa Tentang Asuhan Keperawatan Pre Operasi Lumpectomy Pada Pasien Tumor Mammae dengan Kecemasan Di Ruang Teratai RSUD Dr. Soedirman Kebumen, dengan harapan penulis dalam pemberian terapi ini pasien akan merasa dekat dengan Tuhannya dan merasa nyaman sehingga kecemasan dapat berkurang dan operasi dapat dilaksanakan dengan lancar.

  B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah akhir ini adalah : “Bagaimana Analisis Asuhan

  Keperawatan Pre Operasi Lumpectomy Pada Pasien Tumor Mammae dengan Kecemasan Di Ruang Teratai RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

  C. Tujuan 1) Tujuan Umum

  Menganalisis asuhan keperawatan pre operasi Lumpectomy pada pasien tumor mammae dengan kecemasan 2) Tujuan Khusus

  a. Memaparkan hasil pengkajian pasien pre operasi Lumpectomy pada pasien tumor mammae dengan kecemasan b. Memaparkan hasil rumusan diagnosa pre operasi Lumpectomy pada pasien tumor mammae dengan kecemasan c. Memaparkan hasil intervensi pre operasi Lumpectomy pada pasien tumor mammae dengan kecemasan

  5 d. Memaparkan hasil implementasi pre operasi Lumpectomy pada pasien tumor mammae dengan kecemasan e. Memaparkan hasil evaluasi pre operasi Lumpectomy pada pasien tumor mammae dengan kecemasan f. Menganalisis salah satu intervensi dengan inovasi terbaru terapi murottal Al-Quran.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan atau sumber informasi serta dasar pengetahuan bagi para mahasiswa keperawatan dan dapat dijadikan sebagai materi latihan dalam mengurangi tingkat kecemasan pada pasien pre operatif dengan terapi murottal Al-Quran.

  2. Bagi Institusi Rumah Sakit Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bukti nyata akan efek terapi murottal Al-Quran terhadap tingkat kecemasan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu Standar Operasional Prosedur (SOP) atau Standar Asuhan Keperawatan (SAK) untuk mengurangi tingkat kecemasan pada pasien tumor mammae.

  3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya dan menjadi referensi, khususnya yang mengangkat topik pendekatan spiritual selain terapi murottal Al-Quran hubungannya dengan tingkat kecemasan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

  Ahsin, w, 2007. Biopsikologi Edisi Ketujuh. Yogyakarta : Pustaka Belajar Al-Kahel. 2011. The Role of Cortisol in Sleep.Natural Medicine Journal of Quran Medicine Cuzick J, DeCensi A, Arun B, Brown PH, Castiglione M, Dunn B, et al. Preventive therapy for breast cancer: a consensus statement. Lancet Oncol Desen,W.2008.Buku Ajar Onkologi Klinis, edisi 2.Jakarta : Balai Penerbit FKUI Dian Nashif, Effect Of Therapy Murottal Al-Qur’an On The Level Of Anxiety In

  Hemodialysis Patients PKU Muhammadiyah Hospital In Surakarta Djamaloeddin, 2005. Deteksi sangat dini kanker payudara: jawaban untuk menghindar.

  Http://www.depkes.go.id/index.php. Diakses pada tanggal 10 agustus 2017 Efendi, Y.A. (2005).Gambaran klinis dan psikofarmaka pada penderitagangguan

  kecemasan. Cermin Dunia Kedokteran

  Faradisi, 2012. Perbedaan Efektifitas Pemberia Terapi Murottal dengan Terapi Musik Klasik terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur Ekstremitas di Rumah Sakit dr. Moewardi Surakarta. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan PPNI Jawa Tengah

  Hamid, 2008. Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli

  Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan . Skripsi Program

  Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan Hawari, D. 2016. Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI.

  Iskandar. 2007. Ekstraksi Fitur Bentuk Tumor Payudara. Makalah Seminar. Disajikan pada

  Majid, 2010. acuity and anxxiety from the patient’s Perspective in the Emergency Departmen

  Potter PA & Perry AG. (2007). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan

  Praktik

  Edisi 4, Jakarta: EGC Reza Maulana, 2015. Pengaruh Murottal Al Qur’an Terhadap Kecemasan Pasien Pre

  Operasi Bedah Orthopedi : Universitas Riau Siti Awa, 2014. Effects Holy Quran Listening On Physiological Stress Response Among

  Muslim Patients In Intensive Care Unit : Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor

  Sukardja, 2010. Buku Saku Keperawatan Onkologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC Suliswati, 2009.Konsep Dasar Keperawatan Jiwa Edisi III, Jakarta: EGC.

  Sutrisno, 2006. Perbedaan yang signifikan pada kecemasan pasien pre operasi antara yang diberi terapi murrotal dan dzikir dengan yang tidak, dengan kesimpulan bahwa pemberian terapi murrotal dan dzikir efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operasi

  Stuart, G. W. 2007.Buku Saku Keperawatan Jiwa. Alih Bahasa Achir Yani. Hamid.

  Jakarta : EGC. Syaifudin, 2007. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC

  LAMPIRAN 1 STANDAR TERAPI MUROTTAL AL-QURAN OPERASIONAL PROSEDUR

  Pengertian Murottal Al-Quran adalah bacaan ayat suci Al-Quran yang dibaca oleh Qori’, direkam dan digunakan untuk terapi religi.

  Tujuan

  1. Pasien mampu mengenali Murottal Al-Quran yang didengar

  2. Pasien mampu menikmati Murottal Al-Quran yang didengar

  3. Pasien mampu menceritakan perasaan setelah mendengar terapi Murottal Al-Quran Indikasi Pasien yang merasakan kecemasan Kontra Indikasi Pasien dengan gangguan pendengaran Persiapan Pasien

  1. Pastikan identitas pasien yang akan dilakukan tindakan

  2. Kaji kondisi pasien

  3. Jelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan Persiapan Alat

1. Mp3 player

  2. Earphone Tahap Kerja

  1. Mengucapkan salam terapeutik

  2. Menanyakan perasaan pasien hari ini

  3. Menjelaskan tujuan kegiatan

  4. Beri kesematan pasien untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai

  5. Pertahankan privasi pasien selama tindakan

  6. Bawa peralatan ke dekat pasien

  7. Memposisikan pasien senyaman mungkin

  8. Pilih ayat Al-Quran yang akan diperdengarkan yaitu Surat Al-A’Raf, surat Yunus, dan surat Ar-Rahman dengan qori’ Ustad Yusuf Mansur

  9. Gunakan earphone supaya tidak menggangu pasien dan staf yang lain dan membantu pasien berkonsenterasi pada murotal Al-Quran

  10. Pastikan tombol-tombol mp3 player mudah ditekan

  11. Anjurkan pasien menutup mata dan anjurkan pasien berkomitmen pada murotal Al-Quran serta mengikuti irama yang dilantunkan qori’

  12. Instruksikan pasien untuk tidak menganalisis murotal Al-Quran, nikmati murotal Al-Quran kemanapun alunannya membawa anda

  13. Murotal Al-Quran didengarkan minimal 15 menit

  LAMPIRAN 1

  Hasil

  1. Evaluasi respon pasien

  2. Simpulkan hasil kegiatan

  3. Berikan reinforcement positif

  4. Anjurkan pasien untuk menggunakan terapi murotal Al- Quran saat mengalami kecemasan

  5. Mengakhiri kegiatan denga cara yang baik

  6. Cuci tangan Dokumentasi

  1. Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan pelaksanaan

  2. Catat respon pasien terhadap tindakan

  3. Dokumentasikan evaluasi tindakan : SOAP

  4. Nama dan paraf perawat

  LAMPIRAN 2 JADWAL HARIAN MENDENGARKAN MUROTTAL ALQURAN

  Waktu N0 Kegiatan

  Pagi Sore Malam 06.00-07.00WIB 16.30-17.00WIB 20.00-20.30WIB

  1. Mendengarkan surat Yunus

  2. Mendengarkan surat Al- A’raaf

  3. Mendengarkan surat Ar- Rahman

  LAMPIRAN 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

  Dengan menandatangani lembar ini, saya : Nama : Umur : Alamat:

  Memberikan persetujuan untuk dilakukan pengkajian dalam rangka penulisan karya ilmiah akhir mahasiswa profesi ners. Saya mengerti bahwa saya menjadi bagian dari penulisan yang bertujuan untuk mengetahui “Analisis Asuhan Keperawatan Pre Operasi

Lumpectomy Pada Pasien Tumor Mammae dengan Kecemasan di Ruang Teratai RSUD Dr.

Soedirman Kebumen.

  Saya telah dijelaskan oleh penulis bahwa seluruh data yang saya berikan bersifat sukarela dan hanya dipergunakan untuk keperluan penulisan karya ilmiah akhir. Oleh karena itu secara sukarela saya ikut berperan dalam penulisan ini.

  Kebumen, 18 Desember 2016 Responden

  ( )

  

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS

TUMOR MAMMAE DENGAN KECEMASAN DI RUANG TERATAI

RSUD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN

  

Disusun Oleh :

Erlin Retno Setyowati

A31600950

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

  

2017

  A. PENGKAJIAN

  Hari/Tanggal : Tanggal 18 Desember 2016 Waktu : Pukul 16.00 Metode : Observasi dan Anamnesa Sumber : Pasien dan Rekam Medik Tempat : Ruang Teratai

  1. Biodata Pasien Nama : Nn. S Umur : 24 tahun Agama : islam Pendidikan : SMP Status Pernikahan: Belum menikah Alamat : Ambal No RM : 235893 Tgl Masuk RS : 17 Desember 2016 Diagnose medis:tumor mamae sinistra

  2. Identitas Penanggung Jawab Nama : Ny K Umur : 45 th Agama : Islam Pendidikan : SD Status Pernikahan : Menikah Hubungan dengan pasien : saudara (Bibi)

  B. RIWAYAT KESEHATAN

  1. Keluhan Utama Pasien datang dengan keluhan cemas terdapat benjolan pada payudara kiri

  2. Riwayat Penyakit Sekarang

  3. Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kiri,

  Pasien periksa ke poli bedah RSUD Dr. Soedirman Kebumen, kemudian dianjurkan operasi dan mondok di bangsal Teratai. Rencana dilakukan operasi pada tanggal 19 Desember 2016.

  4. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami penyakit serupa dan belum pernah menjalani operasi

  5. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan anggota keluarganya yang lain tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien.

  

C. FOKUS PENGKAJIAN FUNGSIONAL MENURUT VIRGINIA

HANDERSON

  1. Pola nafas Sebelum sakit : pasien dapat bernafas dengan normal tanpa alat bantu pernafasan Saat dikaji : pasien dapat bernafas dengan normal tanpa alat bantu pernafasan, sesak nafas (-).

  2. Nutrisi Sebelum sakit : pasien mengatakan 3x sehari dengan porsi nasi dengan lauk pauk seadanya dan minum air putih 6-7 gelas

  Saat dikaji : pasien hanya menghabiskan setengah porsi dari rumah sakit, nafsu makan menurun

  3. Kebutuhan Eliminasi Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, BAK

  3-6 kali/hari Saat dikaji :Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi padat, warna kuning kecoklatan, BAK

  3-6 kali/hari

  4. Kebutuhan istirahat dan tidur Sebelum sakit : pasien biasa tidur 6-7 jam perhari Saat dikaji :pasien mengatakan sulit tidur karena merasa cemas akan dilakukan operasi

  5. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman Sebelum sakit : pasien mengatakan merasa nyaman di rumah sendiri Saat dikaji : pasien mengatakan cemas akan dilakukan operasi membuatnya tidak betah di rumah sakit

  6. Personal Hygiene Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi sehari 2x, selalu gosok gigi Saat dikaji : pasien hanya diseka oleh keluarganya pagi dan sore

  7. Berpakaian Sebelum sakit : pasien dapat memilih dan memakai baju sendiri Saat dikaji :pasien mengatakan dalam memakai baju dibantu oleh keluarganya

  8. Mempertahankan suhu tubuh Sebelum sakit : pasien mengatakan jika dingin memakai jaket dan selimut, jika panas pasien hanya memakai baju yang tipis dan eyerap keringat

  Saat dikaji : pasien memakai baju pendek karena merasa panas

  9. Bahaya lingkungan dan kecelakaan Sebelum sakit :pasien dapat melindungi diri dari bahaya lingkungan dan kecelakaan Saat dikaji : pasien dibantu oleh keluarganya

  10. Komunikasi Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan lancar dan baik menggunakan bahasa jawa dan Indonesia Saat dikaji : ketika ditanya pasien sulit menjawab

  11. Rekreasi Sebelum sakit : pasien mengatakan untuk mengisi waktu luangnya pasien selalu berkumpul dengan keluarga terdekat

  Saat dikaji : pasien hanya tiduran ditempat tidur

D. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

  1. Kepala : Bentuk mesochepal, rambut hitam

  2. Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera ikterik, fungsi penglihatan baik

  3. Hidung : letak hidung simetris, tidak terdapat polip, tidak terdapat secret

  4. Telinga : liang telinga bersih, tidak ada penumpukan serumen, fungsi pendengaran baik

  5. Mulut ; mukosa bibir lembab, lidah kotor, tidak menggunakan gigi palsu

  6. Kulit : kulit tampak putih pucat

  7. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

  8. Dada :

  • paru-paru I (inspeksi) : bentuk dada simetris, tid ak menggunakan otot bantu nafas A (auskultasi) : bunyi paru vesikuler P (palpasi) :tidak ada nyeri tekan P (perkusi) :bunyi pekak
  • payudara : terdapat benjolan pada payudara kiri sebesar kelereng

  9. Jantung : auskultasi bunyi irama jantung reguler

  10. Abdomen : bising usus 20x/menit

  11. Genetalia : tidak terpasang kateter, genetalia bersih

  12. Ekstremitas Ekstremitas atas terpasang infus RL 20 tpm, masih berfungsi baik

  E. KEADAAN UMUM

  TD : 130/60 mmHg Nadi : 102x/menit RR : 24x/menit Suhu : 36 C Kesadaran : Composmentis GCS : 15 E4M6V5 Bentuk payudara simetris, areola un inferted, teraba benjolan superior

  mammae sinistra , benjolan teraba lunak, tidak ada pembesaran kelenjar limfe F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

  Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

  Darah

  Hb 12,3 g/dl 11,7-15,5 Leukosit 8,7 /ul 3.6-11 HT 35 35-47 Eritrosit 4,3 /ul 3,3-5,2 Trombosit 360 /ul 150-400 BT

  3 Menit 1-3 CT

  3 Menit 3-6

  Kimia Klinik

  GDS 94 mg/dl 70-120 Ureum 17 mg/dl 15-50

  SGOT 16 /ul 0-35 SGPT 13 /ul 0-35

G. ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERASI

  1. Analisa Data No Hari/Tgl/Jam Data Masalah Etiologi 1.

  18 Des 2016 DS : Pasien Cemas Krisis

  16.00WIB mengatakan cemas situasional dan tidak bisa tidur dan akan dilakukan ancaman operasi kematian DO : Kontak mata kurang, nadi 102x/menit

  2. Diagnosa Keperawatan Cemas berhubungan dengan krisis situasional dan ancaman kematian

  3. Rencana Tindakan Pre Operasi No Tujuan Intervensi Rasional

  1. Setelah dilakukan Observasi ttv pasien Acuan untuk tindakan mengetahui keperawatan selama keadaan umum 1x7jam diharapkan pasien. tingkat kecemasan pasien berkurang Atasi adanya rasa Menurunkan dengan kriteria hasil cemas dan takut, rasa kecemasan kecemasan dapat dilakukan pasien berkurang persiapan psikologis dibuktikan dengan pada pasien melalui selalu menunjukan pengendalian diri terhadap kecemasan. pendidikan kesehatan Bantu pasien untuk mengungkapkan perasaan/ situasi yang menimbulkan kecemasan Bantu pasien mengurangi kecemasan dengan mendengarkan murrotal Alquran.

  Membantu pasien memahami situasi yang menimbulkan kecemasan Membuat pasien lebih ntenang dan nyaman

  4. Implementasi Dx Tgl/Jam Implementasi Evaluasi

  Cemas berhubungan dengan krisis situasional dan ancaman kematian

  19 Des 2016 Pukul

  09.00 WIB Mengatasi adanya rasa cemas dan takut, penjelasan tentang peristiwa yang mungkin akan terjadi Membantu pasien untuk mengungkapkan perasaan/situasi yang menimbulkan kecemasan. pasien mengatakan bersedia diberi penjelasan mengenai operasi tumor

  mammae .

  pasien merasa cemas akan dilakukan Menemani pasien dan diajak diskusi untuk mengurangi rasa takut. Memberikan terapi mendengarkan murrotal Alquran untuk mengurangi kecemasan operasi

  5. Evaluasi Dx Tgl/Jam Evaluasi Cemas berhubungan dengan krisis situasional dan ancaman kematian

  19 Des 2016 Pukul

  09.30 WIB DS : pasien mengatakan lebih tenang hatinya dan cemas berkurang setelah mendengarkan murrotal Alquran. Bisa istirahat.

  DO : pasien tampak lebih rileks, TD : 120/80 mmHg A : masalah kecemasan teratasi P :bantu pasien membuat jadwal mendengarkan mrottal Al-Quran

  Resume 1

RESUME KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS

TUMOR MAMMAE

  A. PENGKAJIAN

  Hari/Tanggal : Tanggal 22 Desember 2016 Waktu : Pukul 14.30 Metode : Observasi dan Anamnesa Sumber : Pasien dan Rekam Medik Tempat : Ruang Teratai

  3. Biodata Pasien Nama : Ny. P Umur : 27 tahun Agama : islam Pendidikan : SMA Status Pernikahan : Menikah Alamat : Wonosari No RM : 865743 Tgl Masuk RS : 21 Desember 2016 Diagnose medis :tumor mamae sinistra

  4. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn. M Umur : 32 th Agama : Islam Pendidikan : SMA Status Pernikahan : Menikah Hubungan dengan pasien : suami

  H. RIWAYAT KESEHATAN

  Pasien datang dengan keluhan cemas terdapat benjolan pada payudara kiri

  7. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dari poliklinik bedah dengan keluhan benjolan di payudara kiri sudah satu tahun yang lalu, benjolan semakin membesar.

  Pasien belum memiliki anak. Tanggal 21 Desember 2016 pasien periksa ke poli bedah dan dianjurkan untuk operasi tanggal 23 Desember 2016 mondok di Ruang Teratai

  8. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa, pasien juga tidak mempunyai riwayat penyakit seperti hipertensi

  9. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan anggota keluarganya yang lain tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien

  

I. FOKUS PENGKAJIAN FUNGSIONAL MENURUT VIRGINIA

HANDERSON

  12. Pola nafas Sebelum sakit : pasien dapat bernafas dengan normal tanpa alat bantu pernafasan Saat dikaji : pasien dapat bernafas dengan normal tanpa alat bantu pernafasan, sesak nafas (-).

  13. Nutrisi Sebelum sakit : pasien mengatakan 3x sehari dengan porsi nasi dengan lauk pauk seadanya dan minum air putih 6-7 gelas

  Saat dikaji : pasien hanya menghabiskan setengah porsi dari rumah sakit, nafsu makan menurun.

  Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, BAK 3-6 kali/hari

  Saat dikaji : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi padat, warna kuning kecoklatan, BAK 3-6 kali/hari

  15. Kebutuhan istirahat dan tidur Sebelum sakit : pasien biasa tidur 6-7 jam perhari Saat dikaji :pasien mengatakan sulit tidur karena merasa cemas akan dilakukan operasi

  16. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman Sebelum sakit : pasien mengatakan merasa nyaman di rumah sendiri Saat dikaji :Pasien mengatakan cemas akan dilakukan operasi membuatnya tidak betah di rumah sakit.

J. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

  13. Kepala : Bentuk mesochepal, rambut hitam

  14. Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera ikterik, fungsi penglihatan baik

  15. Hidung : letak hidung simetris, tidak terdapat polip, tidak terdapat secret

  16. Telinga : liang telinga bersih, tidak ada penumpukan serumen, fungsi pendengaran baik

  17. Mulut ; mukosa bibir lembab, lidah kotor, tidak menggunakan gigi palsu

  18. Kulit : kulit tampak putih pucat

  19. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

  • paru-paru I (inspeksi) : bentuk dada simetris, tid ak menggunakan otot bantu nafas

  A (auskultasi) : bunyi paru vesikuler P (palpasi) :tidak ada nyeri tekan P (perkusi) :bunyi pekak

  • payudara : terdapat benjolan pada payudara kiri

  21. Jantung : auskultasi bunyi irama jantung reguler

  22. Abdomen : bising usus 22x/menit

  23. Genetalia : tidak terpasang kateter, genetalia bersih

  24. Ekstremitas : atas terpasang infus RL 20 tpm, masih berfungsi baik

K. KEADAAN UMUM

  TD : 120/70 mmHg Nadi : 98x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36 C Kesadaran : Composmentis GCS : 15 E4M6V5 Hasil USG kesan tampak lesi ukuran 1,7 x 1 cm di kuadran regio media mammae Bentuk payudara simetris, areola un inferted, teraba benjolan pada

  mammae sinistra , benjolan teraba lunak, tidak ada pembesaran kelenjar limfe

L. PEMERIKSAAN PENUNJANG

  Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

  Darah

  Hb 10,9 g/dl 11,7-15,5 Leukosit 9,2 /ul 3.6-11 HT 40 35-47

  Eritrosit 5,1 /ul 3,3-5,2 Trombosit 280 /ul 150-400 BT

  2 Menit 1-3 CT

  3 Menit 3-6

  Kimia Klinik

  GDS 94 mg/dl 70-120 Ureum 23 mg/dl 15-50 Kreatinin 0,69 mg/dl 0,4-0,9 SGOT 19 /ul 0-35 SGPT 24 /ul 0-35

M. ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERASI

  6. Analisa Data No Hari/Tgl/Jam Data Masalah Etiologi 1.

  22 Des 2016 DS : Pasien Cemas Krisis

  16.00WIB mengatakan cemas situasional dan merasa lelah dan DO : pasien tampak ancaman bingung ketika kematian ditanya, tampak kurang istirahat

  7. Diagnosa Keperawatan Cemas berhubungan dengan krisis situasional dan ancaman kematian

  8. Rencana Tindakan Pre Operasi No Tujuan Intervensi Rasional 1. setelah dilakukan observasi ttv pasien acuan untuk tindakan mengetahui keperawatan selama keadaan umum 1x7jam diharapkan pasien. tingkat kecemasan pasien berkurang Atasi adanya rasa Menurunkan dengan kriteria hasil cemas dan takut, rasa kecemasan kecemasan dapat dilakukan pasien berkurang persiapan psikologis dibuktikan dengan pada pasien melalui selalu menunjukan pendidikan kesehatan pengendalian diri terhadap kecemasan.

  Bantu pasien untuk mengungkapkan Membantu perasaan/ situasi yang pasien menimbulkan memahami kecemasan situasi yang menimbulkan Bantu pasien kecemasan mengurangi kecemasan dengan Membuat pasien mendengarkan lebih ntenang murrotal Alquran. dan nyaman

  9. Implementasi Dx Tgl/Jam Implementasi Evaluasi

  Cemas

  23 Des Mengatasi adanya rasa pasien berhubungan 2016 cemas dan takut, mengatakan dengan Pukul penjelasan tentang bersedia diberi krisis

  09.00 peristiwa yang mungkin penjelasan situasional WIB akan terjadi mengenai dan operasi tumor ancaman

  mammae . kematian Membantu pasien untuk mengungkapkan perasaan/situasi yang menimbulkan kecemasan.

  Menemani pasien dan diajak diskusi untuk mengurangi rasa takut. Memberikan terapi mendengarkan murrotal Alquran untuk mengurangi kecemasan pasien merasa cemas akan dilakukan operasi

  10. Evaluasi Dx Tgl/Jam Evaluasi Cemas berhubungan dengan krisis situasional dan ancaman kematian

  23 Des 2016 Pukul

  09.30 WIB DS : pasien mengatakan merasa nyaman dan lebih dekat dengan Tuhannya, perasaan cemas sedikit berkurang setelah mendengarkan murrotal Alquran.

  DO : pasien sering memutar kembali murottal Alquran melalui hpnya, TD : 130/80 mmHg A : masalah kecemasan teratasi P :bantu pasien membuat jadwal mendengarkan mrottal Al-Quran

  Resume 2

RESUME KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS

TUMOR MAMMAE

B. PENGKAJIAN

  Hari/Tanggal : Tanggal 22 Desember 2016 Waktu : Pukul 14.30 Metode : Observasi dan Anamnesa Sumber : Pasien dan Rekam Medik Tempat : Ruang Teratai

  5. Biodata Pasien Nama : Ny. A Umur : 42 tahun Agama : islam Pendidikan : SMP Status Pernikahan : Menikah Alamat : Klirong No RM : 873546 Tgl Masuk RS : 21 Desember 2016 Diagnose medis :tumor mamae sinistra

  6. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn. B Umur : 56 th Agama : Islam Pendidikan : SMP Status Pernikahan : Menikah Hubungan dengan pasien : suami

N. RIWAYAT KESEHATAN

  Pasien datang dengan keluhan cemas terdapat benjolan pada payudara kiri

  11. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di payudara kiri sejak 2 bulan yang lalu, konsistensi kenyal sebesar biji salak dan benjolan dapat bergerak. Pasien sebelumnya periksa pengobatan alternatif di purbalingga hanya minum ramuan saja tetapi tidak sembuh, pasien datang pada tanggal 20 Desember 2016 kemudian periksa ke poli bedah RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Pasien dianjurkan operasi pada tanggal 21 Desember 2016 dan mondok di bangsal Teratai

  12. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa, pasien juga tidak mempunyai riwayat penyakit seperti hipertensi

  13. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan anggota keluarganya yang lain tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien

  

O. FOKUS PENGKAJIAN FUNGSIONAL MENURUT VIRGINIA

HANDERSON

  17. Pola nafas Sebelum sakit : pasien dapat bernafas dengan normal tanpa alat bantu pernafasan Saat dikaji : pasien dapat bernafas dengan normal tanpa alat bantu pernafasan, sesak nafas (-).

  18. Nutrisi Sebelum sakit : pasien mengatakan 3x sehari dengan porsi nasi dengan lauk pauk seadanya dan minum air putih 6-7 gelas

  Saat dikaji : pasien hanya menghabiskan setengah porsi dari rumah sakit, nafsu makan menurun.

  19. Kebutuhan Eliminasi Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, BAK

  3-6 kali/hari Saat dikaji : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi padat, warna kuning kecoklatan, BAK

  3-6 kali/hari

  20. Kebutuhan istirahat dan tidur Sebelum sakit : pasien biasa tidur 6-7 jam perhari Saat dikaji :pasien mengatakan sulit tidur karena merasa cemas akan dilakukan operasi

  21. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman Sebelum sakit : pasien mengatakan merasa nyaman di rumah sendiri Saat dikaji :Pasien mengatakan cemas akan dilakukan operasi membuatnya tidak betah di rumah sakit.