Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN
EKONOMI KABUPATEN ACEH TAMIANG 2016
Ukuran Buku
Jumlah Halaman
: (A4) 21 X 29,7 cm
: 70 + xiv Lembar
Tim Penyusun
Penanggung Jawab:
1. BUSNIR, S.Si (selaku Kepala Badan Pusat Statistik Aceh Tamiang)
Penulis Naskah :
1. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Kabupaten Aceh Tamiang
Sumber Data :
- Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Aceh Tamiang Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2011 – 2015
- Survei Sosial Eonomi Nasional (SUSENAS) 2015
- Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2015
Diterbitkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang Bekerjasama dengan
Bappeda Kabupaten Aceh Tamiang
©2016
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
BUPATI ACEH TAMIANG
KATA SAMBUTAN
BUPATI ACEH TAMIANG
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Pembangunan daerah merupakan bagian terpenting dari pembangunan nasional
yang sangat memerlukan tersedianya data yang lengkap dan akurat, sehingga setiap
perencanaan
pembangunan
dapat
dirumuskan
secara
tepat
waktu,
tepat
guna,
berkesinambungan dan efektif.
Kami menyambut positif usaha-usaha yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Aceh Tamiang yang bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Aceh Tamiang dalam menyusun dan menerbitkan publikasi
”Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2016”. Dengan terbitnya Indikator ini, maka Kabupaten Aceh Tamiang telah
memiliki seperangkat data statistik yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan
pembangunan.
Indikator ini diharapkan selain digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan
rakyat dapat juga digunakan untuk mengamati sejauh mana keberhasilan program
pembangunan daerah yang dilaksanakan.
Akhirnya kami mengharapkan semoga buku ini bermanfaat sebagai bahan acuan
dalam berbagai kepentingan dan perencanaan pembangunan di Kabupaten Aceh Tamiang.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Karang Baru, Oktober 2016
Bupati Aceh Tamiang,
H. Hamdan Sati, ST
PEMERINTAHAN KABUPATEN ACEH TAMIANG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)
Komplek Pemerintahan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Dusun Bahagia, Desa Bundar
KARANG BARU
KATA PENGANTAR
KEPALA BAPPEDA
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Dalam rangka meningkatkan dan melanjutkan usaha-usaha pembangunan yang
telah, sedang dan akan dilakukan, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang merasa
semakin memerlukan data statistik yang lengkap dan terpercaya tentang semua segi
kehidupan pada masyarakat didaerah ini. Data statistik tersebut digunakan untuk bahan
evaluasi kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan dan juga sebagai bahan
perencanaan pembangunan dimasa mendatang.
Untuk melihat sejauh mana tingkat kesejahteraan masyarakat yang telah dicapai
Kabupaten Aceh Tamiang, maka telah disusun sekumpulan indikator-indikator sosial yang
disajikan
dalam
publikasi
”Indikator
Kesejahteraan
Masyarakat
dan
Ekonomi
Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016”. Indikator ini selain digunakan untuk mengukur
tingkat kesejahteraan rakyat dapat juga digunakan untuk mengamati sejauh mana
keberhasilan program pembangunan daerah yang dilaksanakan.
Akhirnya
semua
kritik
dan
saran
sangat
kami
hargai
dan
akan
kami
pertimbangkan sebagai bahan untuk perbaikan publikasi ini dimasa mendatang. Semoga
publikasi ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Karang Baru, Oktober 2016
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Aceh Tamiang,
Ir. Adi Darma, M.Si
Nip. 19650920 199503 1 003
KATA PENGANTAR
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Dalam rangka meningkatkan dan melanjutkan usaha-usaha pembangunan yang
telah, sedang dan akan dilakukan, Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang merasa
semakin memerlukan data yang lengkap dan terpercaya tentang semua segi kehidupan
pada masyarakat didaerah ini. Data statistik tersebut digunakan untuk bahan evaluasi
kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan dan juga sebagai bahan perencanaan
pembangunan dimasa mendatang.
Untuk melihat sejauh mana tingkat kesejahteraan masyarakat yang telah dicapai
Kabupaten Aceh Tamiang, maka telah disusun sekumpulan indikator-indikator sosial yang
disajikan
dalam
publikasi
”Indikator
Kesejahteraan
Masyarakat
dan
Ekonomi
Kabupaten Aceh Tamiang 2016”. Indikator ini selain digunakan untuk mengukur tingkat
kesejahteraan rakyat dapat juga digunakan untuk mengamati sejauh mana keberhasilan
program pembangunan daerah yang dilaksanakan.
Indikator yang dimuat dalam publikasi ini terdiri dari Pertumbuhan Ekonomi,
Pertumbuhan Perkapita, Inflasi, dan Sektor Pemerintahan. Data-data yang disajikan
diperoleh dari hasil survei yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik dan dilengkapi
dengan beberapa data dari instansi pemerintah di Kabupaten Aceh Tamiang.
Akhirnya
semua
kritik
dan
saran
sangat
kami
hargai
dan
akan
kami
pertimbangkan sebagai bahan untuk perbaikan publikasi ini dimasa mendatang. Semoga
publikasi ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Karang Baru, Oktober 2016
Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Aceh Tamiang,
BUSNIR, S.Si
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………………….……..v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………………………………………………………….viii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………………………………………… …………..xii
DAFTAR LAMPIRAN . ……………………………………………………………………………………………………………………..xiv
BAB I
KEPENDUDUKAN ............................................................................................................ 1
1.1.
Gambaran Kabupaten Aceh Tamiang Secara Umum ....................................................... 1
1.2.
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk ....................................................................... 2
1.3.
Persebaran dan Kepadatan Penduduk ............................................................................. 3
1.4.
Komposisi Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan ................................................ 5
1.5.
Status Perkawinan ............................................................................................................ 7
1.6.
Akta Kelahiran .................................................................................................................. 8
BAB 2
KESEHATAN .................................................................................................................... 10
2.1.
Angka Kesakitan ............................................................................................................. 10
2.2.
Penolong Kelahiran ........................................................................................................ 12
2.3.
Pemberian ASI ................................................................................................................ 13
2.4.
Imunisasi......................................................................................................................... 14
BAB 3
PENDIDIKAN ................................................................................................................... 16
3.1.
Status Pendidikan ........................................................................................................... 16
3.2.
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan ............................................................................. 17
3.3.
Angka Buta Huruf ........................................................................................................... 18
3.4.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) ..................................................................................... 18
3.5.
Angka Partisipasi Murni (APM) ...................................................................................... 20
3.6.
Rasio Beban Mengajar.................................................................................................... 20
3.7.
Akses Internet................................................................................................................. 22
3.8.
Pendidikan Pra Sekolah .................................................................................................. 22
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
v
BAB 4
FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA....................................................................... 24
4.1.
Usia Perkawinan Pertama .............................................................................................. 24
4.2.
Wanita Berumur 15-49 Tahun Berstatus Kawin dan Alat/Cara KB yang Digunakan ...... 25
4.3.
Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang
Lahir Hidup …................................................................................................…...............27
BAB 5
PERUMAHAN .................................................................................................................. 28
5.1.
Status Kepemilikan Rumah ............................................................................................. 28
5.2.
Luas Lantai ...................................................................................................................... 29
5.3.
Jenis Lantai, Dinding dan Atap Terluas ........................................................................... 30
5.4.
Sumber Penerangan ....................................................................................................... 31
5.5.
Sumber Air Minum ......................................................................................................... 32
5.6.
Tempat Buang Air Besar ................................................................................................. 33
5.7.
Bahan Bakar Untuk Memasak ........................................................................................ 34
5.8.
Penguasaan Alat Telekomunikasi dan Teknologi ........................................................... 35
BAB VI
KONSUMSI DAN PENGELUARAN .................................................................................... 36
BAB VII
KEMISKINAN ................................................................................................................... 38
7.1.
Garis Kemiskinan ............................................................................................................ 38
7.2.
Persentase Kemiskinan................................................................................................... 39
BAB VIII
KETENAGAKERJAAN........................................................................................................ 40
8.1.
Penduduk Usia Kerja ...................................................................................................... 40
8.2.
Angkatan Kerja ............................................................................................................... 41
8.3.
Pengangguran................................................................................................................. 41
8.4.
Bukan Angkatan Kerja .................................................................................................... 42
8.5.
Status Pekerjaan ............................................................................................................. 43
8.6.
Sektor Lapangan Usaha .................................................................................................. 43
8.7.
Tingkat Pendidikan ......................................................................................................... 44
BAB IX
PERTUMBUHAN EKONOMI............................................................................................. 46
9.1.
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) ................................................................ 46
9.2.
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (ADHK)....................................................... 47
9.3.
Struktur Ekonomi............................................................................................................ 47
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
vi
9.4.
Pertumbuhan Ekonomi .................................................................................................. 49
9.5.
Laju Implisit .................................................................................................................... 51
BAB X
PERTUMBUHAN PERKAPITA ........................................................................................... 52
10.1.
PDRB per Kapita Dengan Migas ...................................................................................... 52
10.2.
PDRB per Kapita Tanpa Migas ........................................................................................ 53
BAB XI
INFLASI ............................................................................................................................ 54
BAB XII
SEKTOR PEMERINTAHAN................................................................................................ 55
BAB XIII
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ............................................................................... 56
13.1.
Angka Harapan Hidup..................................................................................................... 56
13.2.
Angka Harapan Lama sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RRLS) ...................... 58
13.3.
Pengeluaran per Kapita Penduduk yang Disesuaikan .................................................... 59
13.4.
Perbandingan Peringkat IPM .......................................................................................... 60
BAB XIV
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ............................................................................... 61
LAMPIRAN ........................................................................................................................................ 62
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1.
Piramida Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (jiwa)
6
1.2.
Persentase Penduduk 0-17 Tahun yang Mempunyai Akta Kelahiran di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
9
2.1.
Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Terganggu
Aktivitasnya di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
11
2.2.
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan yang Lalu Menurut
Jumlah Hari Sakit di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
11
2.3.
Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri dan Berobat Jalan di Kabupaten
Aceh Tamiang, 2015
12
2.4.
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan berdasarkan Fasilitas Kesehatan
yang Dikunjungi di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
12
2.5.
Persentase Penolong Persalinan Terkahir di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
3.1.
Perbandingan Target dan Realisasi Angka Partisipasi Sekolah (APS) di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
19
3.2.
Jumlah Guru, Murid dan Sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
21
3.3.
Jumlah Guru Menurut Status di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
21
3.4.
Persentase Penduduk yang Pernah Mengakses Internet di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
22
3.5.
Persentase Penduduk 0-6 Tahun Menurut Kesertaan Pendidikan Pra Sekolah
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
23
3.6.
Persentase Penduduk 0-6 Tahun Menurut Jenis Pendidikan Pra Sekolah
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
23
4.1.
Persentase Wanita yang Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
25
4.2.
Persentase Wanita Berusia 15-49 Tahun Berstatus Kawin dan Penggunaan Alat
KB di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
26
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
viii
13
Halaman
Gambar
4.3.
Persentase Wanita Berusia 15-49 Tahun Berstatus Kawin Menurut Alat/Cara
KB yang Digunakan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
26
4.4.
Persentase Penduduk Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah Kawin
Menurut Jumlah Anak Lahir Hidup di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
27
5.1.
Persentase Rumah Tangga Menurut Status Kepemilikan Rumah di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
28
5.2.
Persentase Rumah Tangga menurut Luas Lantai di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
29
5.3.
Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Lantai Terluas di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
30
5.4.
Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Atap Terluas di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
31
5.5.
Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas di Kabupaten
Aceh Tamiang, 2015
31
5.6.
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
31
5.7.
Persentase Rumah Tangga menurut Penggunaan Sumber Air Minum di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
32
5.8.
Persentase Rumah Tangga menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air
Besar di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
33
5.9.
Persentase Rumah Tangga menurut Penggunaan Tempat Pembuangan
Akhir Tinja di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
34
5.10.
Persentase Rumah Tangga menurut Bahan Bakar Utama Memasak di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
35
5.11.
Persentase Rumah Tangga menurut Kepemilikan Alat Telekomunikasi dan
Teknologi di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
35
6.1.
Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Kabupaten Aceh Tamiang
(Rupiah), 2015
36
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
ix
Gambar
Halaman
6.2.
Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Kelompok Makanan dan Non
Makanan di Kabupaten Aceh Tamiang (Rupiah), 2015
37
7.1.
Garis Kemiskinan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2011-2015 (Rupiah)
39
7.2.
Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Aceh Tamiang, 2011-2015
39
8.1.
Persentase Penduduk Usia Kerja di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
40
8.2.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten Aceh Tamiang,
2015 (persen)
41
8.3.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
(persen)
42
8.4.
Persentase Bukan Angkatan Kerja (BAK) di Kabupaten Aceh Tamiang,
2015
42
8.5.
Komposisi Penduduk 15+ yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut
Status Pekerjaan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (persen)
43
8.6.
Komposisi Penduduk 15+ yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut
Lapangan Pekerjaan Utama di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (persen)
44
9.1.
PDRB ADHB Aceh Tamiang, 2011-2015 (Triliun Rupiah)
46
9.2.
PDRB ADHK 2010 Aceh Tamiang, 2011-2015 (Triliun Rupiah)
47
9.3.
Distribusi Persentase PDRB ADHB Aceh Tamiang Tanpa Migas, 2015
49
9.4.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Aceh Tamiang, 2011-2015 (persen)
50
9.5.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Aceh Tamiang Menurut Kategori, 2015
(persen)
50
9.6.
Laju Implisit Aceh Tamiang, 2011-2015 (persen)
51
10.1.
PDRB per Kapita dengan Migas Aceh Tamiang, 2011-2015 (juta rupiah)
52
10.2.
PDRB per Kapita tanpa Migas Aceh Tamiang, 2011-2015 (juta rupiah)
53
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
x
Gambar
Halaman
11.1.
Perkembangan Laju Inflasi Kota Lhokseumawe, 2011-2015 (persen)
54
13.1.
Angka Harapan Hidup Kabupaten Aceh Tamiang, 2012-2015 (tahun)
57
13.2.
Angka Harapan Lama Sekolah Dan Rata-rata Lama Sekolah Provinsi
Aceh dan Kabupaten Aceh Tamiang, 2012-2015 (tahun)
58
13.3.
Pengeluaran per Kapita Penduduk per Tahun Provinsi Aceh dan
Kabupaten Aceh Tamiang, 2013-2015 (ribu rupiah)
59
13.4.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh
Tamiang, 2012-2015
60
14.1.
Persentase Penduduk menurut Jaminan Kesehatan yang Dimiliki di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
61
14.2.
Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha Selama
Setahun Terakhir di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
61
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1
Luas Wilayah dan Jumlah Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
1
1.2
Indikator Kependudukan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
3
1.3.
Jumlah dan Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
4
1.4.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten
Aceh Tamiang, 2015
5
1.5.
Persentase Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan Kabupaten Aceh
Tamiang, 2013-2015
6
1.6.
Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan
Di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
8
2.1.
Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun yang Pernah Diberi ASI Menurut
Lamanya Disusui di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (Bulan)
13
2.2.
Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
14
3.1.
Persentase Penduduk Umur 5 Tahun ke Atas Menurut Status Pendidikan
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
16
3.2.
Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi
yang Dimilki di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
17
3.3.
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Kemampuan
Baca/Tulis dan Jenis Kelamin di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
18
3.4.
Angka Partisiasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Usia Sekolah di Kabupaten
Aceh Tamiang, 2015
19
3.5.
Angka Partisiasi Murni (APM) Menurut Kelompok Usia Sekolah di Kabupaten
Aceh Tamiang, 2015
20
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
xii
Tabel
Halaman
8.1.
Komposisi Penduduk 15+ yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut Tingkat
Pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (persen)
45
9.1.
Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha, 2011-2015 (persen)
48
12.1.
Statistik Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (rupiah)
55
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha (Juta Rupiah)
63
2
PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut
Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
64
3
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (Persen)
65
4
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Atas Dasar Harga Konstan
2010 Menurut Lapangan Usaha (Persen)
66
5
Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Status Kepemilikan
Rumah, 2015
67
6
Indeks Pembangunan Manusia dan Komponen Pendukungnya Tahun 20112015
68
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
xiv
BAB I
KEPENDUDUKAN
Data kependudukan sangat diperlukan terutama bagi seluruh aspek ketatanegaraan,
baik itu masyarakat, pemerintah, swasta, dll. Khusus untuk pemerintah selaku otoritas
pemangku kebijakan (stakeholders) yang dibebankan untuk mengelola suatu wilayah.
Disadari atau tidak, keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari ketersediaan data
tentang penduduk yang akurat. Dengan mengetahui jumlah, sebaran dan komposisi
penduduk maka langkah-langkah besar yang benar dan tepat sasaran dapat diambil oleh
pemerintah.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan meningkatkan juga
jumlah permasalahan kependudukan antara lain kemiskinan, ledakan penduduk yang tidak
terkendali, pengangguran, dll. Ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dengan
pertumbuhan produksi pangan juga akan mempengaruhi kualitas hidup manusia
1.1.
Gambaran Kabupaten Aceh
Tamiang Secara Umum
Kabupaten
secara
Aceh
geografis
Tamiang
terletak
antara
03 53’18,81” – 04 32’56,76” Lintang
0
Utara
0
97043’41,51”
dan
–
98 14’45”41 Bujur Timur dengan luas
0
1.957,02 Km2 (195.702,5 Ha). Tinggi
rata-rata wilayah Kabupaten Aceh
Tamiang sekitar 20-700 m di atas
permukaan laut.
Wilayah
utara
berbatasan
dengan Kabupaten Aceh Timur, Kota
Langsa dan Selat Malaka. Sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten
Langkat Provinsi Sumatera Utara dan
Selat
Malaka.
berbatasan
Sebelah
dengan
selatan
Kabupaten
Langkat Provinsi Sumatera Utara dan
Kabupaten
Gayo
Lues.
Tabel 1.1.
Luas Wilayah dan Jumlah Desa Menurut
Kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
Kecamatan
Luas
(Km2)
Jumlah
Desa
Tamiang Hulu
194,63
9
Bandar Pusaka
252,37
15
Kejuruan Muda
124,48
15
Tenggulun
295,55
5
51,71
16
4,48
5
Seruway
188,49
24
Bendahara
132,53
33
Banda Mulia
48,27
10
Karang Baru
139,45
31
Sekerak
257,95
14
Manyak Payed
267,11
36
1.957,02
213
Rantau
Kota Kuala Simpang
Total
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2016
Kemudian
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
1
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Gayo Lues.
Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang sebagian besar berupa wilayah perbukitan dan
pegunungan pada wilayah bagian timur dan berupa pesisir pada bagian utara dan barat laut
yang letakya berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Secara administrasi, Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari 12 Kecamatan dan 213
Desa, serta 705 Dusun. Tingginya laju pertumbuhan penduduk menggambarkan kuatnya
tekanan terhadap kesejahteraan rumah tangga, yang pada akhirnya akan membebani
tingkat perekonomian rumah tangga tersebut.
Jumlah/komposisi dan distribusi penduduk merupakan salah satu masalah yang
perlu diperhatikan dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat
menjadi potensi tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan jika
berkualitas rendah. Oleh
sebab
itu, untuk menunjang
keberhasilan
pembangunan,
pemerintah tidak saja mengarahkan pada upaya pengendalian jumlah penduduk tetapi juga
menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Ketersediaan data kependudukan yang berkualitas menentukan arah perencanaan
maupun evaluasi pembangunan. Dari segi perencanaan, data ini dapat menjadi dasar untuk
menyusun program pembangunan guna memenuhi fasilitas penunjang kesejahteraan
masyarakat, misalnya fasilitas perumahan, pendidikan, fasilitas kesehatan masyarakat,
tempat ibadah, tempat rekreasi dan lainnya. Sedang dari segi evaluasi, data ini dapat
menjadi gambaran sampai sejauh mana program yang menyangkut hal kependudukan
sudah
berjalan,
seperti;
Program
Keluarga
Berencana
yang
bertujuan
untuk
menekan/mengurangi jumlah kelahiran, Program Wajib Belajar maupun Program lain yang
berkaitan dengannya. Pada bagian ini, data kependudukan yang disajikan adalah data
tentang jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, persebaran dan kepadatan penduduk,
komposisi penduduk menurut umur berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2015.
1.2.
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomosili di wilayah geografis Republik
Indonesia selama 6 bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan
tetapi bertujuan menetap.
Jumlah
penduduk
dapat
menjadi
aspek
modal
sekaligus
aspek
beban
pembangunan. Kata kunci yang penting untuk bisa mensiasati agar memanfaatkan jumlah
penduduk yang sebelumnya adalah beban pembangunan menjadi modal pembangunan
adalah Sumber Daya Manusia (SDM)-nya. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali
juga berpotensi menghambat pencapaian kesejahteraan masyarakat. Jumlah penduduk di
suatu wilayah mempengaruhi taraf kehidupan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
2
Kebijakan untuk meningkatkan SDM yang bermutu sangat diperlukan dilakukan
secara berkesinambungan dan masiv. Berkesinambungan artinya terus melakukan inovasi
sesuai karakteristik dan perkembangan jaman sehingga peningkatan mutu SDM dapat terus
diperbaharui. Masiv diharapkan agar peningkatan mutu SDM tidak hanya befokus pada
klasifikasi tertentu baik jenis kelamin, kota-desa, tua-muda, dll, karena perlu diyakini setiap
jenjang umur memiliki potensi SDM-nya masing-masing.
Hasil proyeksi penduduk tahun 2015 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
Kabupaten Aceh Tamiang adalah 278.324 jiwa yang tersebar di 12 Kecamatan. Penduduk
laki-laki berjumlah 140.307 jiwa dan perempuan 138.017 jiwa, dengan rasio jenis kelamin
(sex ratio) sebesar 102. Ini berarti untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 2
penduduk laki-laki lebih banyak. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2014-2015 sebesar
2,24 persen (Tabel 1.2.)
Tabel 1.2.
Indikator Kependudukan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
Indikator
Luas Wilayah (km 2)
Jumlah Penduduk (jiwa)
2015
1.957,02
278.324
-
Laki-laki
140.307
-
Perempuan
138.017
Sex Ratio (L/P) (%)
102
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun (%)
2,24
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2016
1.3.
Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Persebaran penduduk antar kecamatan terlihat masih belum merata. Kepadatan
penduduk biasanya terkonsentrasi di pusat perekonomian yang umumnya memiliki segala
fasilitas yang dibutuhkan oleh penduduk. Masalah yang sering timbul akibat kepadatan
penduduk pada umumnya berhubungan dengan perumahan, kesehatan, dan keamanan.
Oleh karena itu, distribusi penduduk harus menjadi perhatian khusus pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan, seperti memprioritaskan pembangunan yang dilaksanakan di
daerah-daerah yang masih terisolir dan kekurangan sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan perekonomian masyarakat setempat. Hal ini sekaligus harus berkaitan dengan
daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangan kerja yang luas bagi penduduk
setempat.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
3
Tabel 1.3.
Jumlah dan Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Persebaran
Penduduk (%)
Tamiang Hulu
19.100
6,86
Bandar Pusaka
12.663
4,55
Kejuruan Muda
35.312
12,69
Tenggulun
17.763
6,38
Rantau
36.490
13,11
Kota Kuala Simpang
20.075
7,21
Seruway
26.217
9,42
Bendahara
20.463
7,35
Banda Mulia
11.663
4,19
Karang Baru
40.110
14,41
6.630
2,38
31.838
11,44
278.324
100,00
Sekerak
Manyak Payed
Total
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2016
Persebaran penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang terlihat sangat tidak merata. Pada
Tabel 1.3 di atas terlihat bahwa konsentrasi penduduk berada di Kecamatan Karang Baru,
yaitu 14,41 persen dari penduduk Kabupaten Aceh Tamiang. Berikutnya berturut-turut yang
memiliki persentase di atas 10 persen yaitu di kecamatan Rantau, Kejuruan Muda dan
manyak Payed masing-masing sebesar 13,11; 12,69; dan 11,44 persen. Kecamatan dengan
penduduk paling sedikit adalah kecamatan Sekerak, Banda Mulia dan Bandar Pusaka
masing masing sebesar 2,38; 4,19; dan 4,55 persen. Persebaran yang tidak merata ini
disebabkan
oleh
tidak
meratanya
fasilitas
dan
pembangunan
ekonomi
di
setiap
kecamatannya.
Selain persebaran, kepadatan penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang merupakan
salah satu masalah demografi di daerah ini. Dari Tabel 1.4 di bawah terlihat bahwa
kepadatan penduduk antar kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang terlihat juga
tidak merata. Kecamatan terpadat adalah Kecamatan Kota Kuala Simpang, dengan luas
wilayah hanya 4,48 km2 (0,23 persen dari total luas Kabupaten Aceh Tamiang), penduduk
nya mencapai 20.075 jiwa , sehingga kepadatan penduduknya sebesar 4.481 jiwa per km2
tahun 2015. Kecamatan terjarang penduduknya adalah Kecamatan Sekerak, dengan luas
wilayah 257,95 km2 (13,18 persen dari total luas Kabupaten Aceh Tamiang) jumlah
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
4
penduduk kecamatan ini hanya sebesar 6.630 jiwa. Dengan begitu, kepadatan penduduk
Kecamatan Sekerak hanya sebesar 26 jiwa per km2 pada tahun 2015 (Tabel 1.4.).
Tabel 1.4.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Luas Wilayah
(km2)
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km2)
Tamiang Hulu
19.100
194,63
98
Bandar Pusaka
12.663
252,37
50
Kejuruan Muda
35.312
124,48
284
Tenggulun
17.763
295,55
60
Rantau
36.490
51,71
706
Kota Kuala Simpang
20.075
4,48
4.481
Seruway
26.217
188,49
139
Bendahara
20.463
132,53
154
Banda Mulia
11.663
48,27
242
Karang Baru
40.110
139,45
288
6.630
257,95
26
31.838
267,11
119
272.228
1.957,02
142
Sekerak
Manyak Payed
Total
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2016
1.4.
Komposisi Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan
Dampak
keberhasilan
pembangunan
kependudukan
diantaranya
terlihat
pada
perubahan komposisi penduduk menurut umur yang tercermin dengan semakin rendahnya
proporsi penduduk usia tidak produktif (kelompok umur 0-14 tahun dan kelompok umur 65
tahun atau lebih) yang berarti semakin rendahnya rasio ketergantungan hidup. Rasio
ketergantungan hidup adalah angka yang menyatakan perbandingan antara penduduk yang
tidak produktif (usia muda dan usia tua) terhadap penduduk usia produktif. Semakin kecil
rasio ketergantungan hidup akan memberikan kesempatan bagi penduduk usia produktif
untuk meningkatkan produktivitasnya.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
5
Gambar 1.1.
Piramida Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (jiwa)
65 +
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
4.550
5.356
2.541 2.808
4.815
4.546
6.807
6.469
7.876
7.920
9.355
9.241
10.200
10.501
11.258
11.468
12.015
12.222
11.699
11.458
12.477
11.570
14.096
13.648
16.154
15.144
16.197
15.933
20000
15000
10000
5000
Laki-laki
0
5000
10000
15000
20000
Perempuan
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2016
Grafik piramida penduduk Kabupaten Aceh Tamiang di atas menunjukkan bahwa
jumlah penduduk yang berada pada kelompok umur di bawah 10 tahun cenderung
bertambah karena peningkatan jumlah penduduk selama 10 tahun terakhir. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kelahiran Kabupaten Aceh Tamiang masih cukup tinggi.
Dengan demikian, perlu adanya upaya dari pemerintah untuk menekan angka kelahiran,
misalnya dengan menggalakkan program KB dan menunda usia perkawinan pertama.
Berdasarkan
penduduk
Kabupaten
tabel
1.5.,
Aceh
Tamiang
sebagian besar berada pada kelompok
umur produktif atau masih tergolong
umur muda, yaitu 63,68 persen. Hal ini
ditunjukkan dari persentase penduduk
umur
muda
(di
bawah
15
Tabel 1.5.
Persentase Penduduk dan Angka Beban
Ketergantungan Kabupaten Aceh Tamiang,
2013-2015
Kelompok Umur
2013
2014
2015
tahun)
(1)
(2)
(3)
(4)
sebesar 32,76 persen pada tahun 2015
0-14 tahun
33,05
32,91
32,76
15-64 tahun
63,48
63,59
63,68
besarnya beban yang ditanggung oleh
≥ 65 tahun
3,47
3,50
3,56
penduduk berusia produktif terhadap
Jumlah
100,00
100,00
100,00
dari angka rasio beban ketergantungan
Angka Beban
Ketergantungan
57,53
57,27
57,03
baik anak-anak (0-14 tahun) maupun
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2014-2016
serta penduduk umur 65 tahun ke atas
sebesar 3,56 persen.
Untuk mengetahui sejauh mana
penduduk non produktif, dapat dilihat
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
6
lansia (≥ 65 tahun). Tabel 1.5. memperlihatkan bahwa pada tahun 2015 angka beban
ketergantungan Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 57,03 persen artinya setiap 100 orang
penduduk usia produktif harus menanggung 57 penduduk usia tidak produktif.
Pada tahun 2014 angka beban ketergantungan sebesar 57,27 persen yang artinya
pada tahun 2014 setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 58
penduduk
usia
tidak
produktif.
Dengan
demikian,
semakin
kecil
angka
beban
ketergantungan akan memberikan kesempatan bagi penduduk usia produktif untuk
meningkatkan kualitas dirinya.
1.5.
Status Perkawinan
Status Perkawinan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi tinggi
rendahnya tingkat fertilitas dan secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan
penduduk. Umur perkawinan pertama bagi wanita mempunyai dampak demografis karena
berpengaruh terhadap angka fertilitas. Semakin muda seorang wanita kawin, semakin
panjang masa reproduksinya dan semakin besar kemungkinan untuk mempunyai anak.
Untuk itulah penduduk dimotivasi untuk menunda usia perkawinan pertamanya hingga
mencapai usia di atas 20 tahun untuk perempuan dan di atas 25 tahun bagi laki-laki.
Penundaan usia perkawinan dapat juga berdampak pada penurunan kematian ibu
saat melahirkan maupun kematian bayi dan anak, karena usia perkawinan pertama pada
usia muda, misalnya di bawah 17 tahun dapat berpengaruh terhadap stabilitas keluarga
serta
kesehatan
wanita
itu
sendiri
maupun
anaknya.
Semakin
dewasa
seseorang
melangsungkan perkawinan pertamanya, maka semakin sehat waktu melahirkan dan makin
sempurna dalam perawatan anak. Pada dasarnya ada dua bentuk perkawinan, yaitu:
1. Perubahan status dari status belum kawin ke status kawin.
2. Kawin kembali yaitu perubahan dari status cerai menjadi kawin.
Berdasarkan Tabel 1.6., penduduk berumur 10 tahun ke atas yang belum kawin di
Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2015 mencapai 37,44 persen, persentase penduduk
berstatus kawin lebih tinggi dari penduduk yang berstatus belum kawin yaitu sebesar 55,06
persen. Penduduk Aceh Tamiang yang cerai hidup sebanyak 1,09 persen untuk laki-laki dan
sebesar 1,42 persen perempuan yang cerai hidup pada tahun 2015.
Persentase laki-laki yang belum kawin lebih besar dibanding perempuan, yaitu
masing-masing sebesar 41,80 persen dan 33,06 persen. hal ini mengindikasikan bahwa
laki-laki mengutamakan pekerjaan dan hidup yang mapan dibandingkan memikirkan untuk
kawin.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
7
Angka
perempuan
cerai
mati
sebesar
penduduk
10,13
persen
Tabel 1.6.
Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas
Menurut Status Perkawinan
Di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
atau lebih besar dibandingkan angka
cerai mati penduduk laki-laki, hal ini
menunjukkan
ketahanan
rendah
bahwa
hidup
angka
laki-laki
dibandingkan
Status
Perkawinan
lebih
perempuan
(1)
yang disebabkan faktor biologis dan
psikologis.
Secara
penduduk
umum,
perempuan
angka
cerai
lebih
tinggi
dibandingkan cerai pada laki-laki, hal
ini
dikarenakan
laki-laki
biasanya
tidak bisa hidup berlama-lama dalam
kesendirian
dan
cenderung
untuk
menikah lagi ketika sudah bercerai.
1.6.
L
P
(2)
(3)
Total
(4)
Belum Kawin
41,80
33,06
37,44
Kawin
54,72
55,39
55,06
Cerai Hidup
1,09
1,42
1,25
Cerai Mati
2,39
10,13
6,25
100,00
100,00
100,00
Jumlah
Sumber: Susenas, 2015
Akta Kelahiran
Akta kelahiran adalah bukti sah mengenai status dan peristiwa kelahiran seseorang
yang dikeluarkan oleh Disdukcapil. Bayi yang dilaporkan kelahirannya akan dicatat dalam
Kartu Keluarga dan diberi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai dasar untuk
memperoleh pelayanan masyarakat.
Pemerintah sangat menyarankan untuk secepat mungkin mengurus akta kelahiran
setelah bayi dilahirkan. Akta kelahiran dapat dikatakan dasar identitas anak sebagai
seorang warga egara untuk memperoleh berbagai manfaat lainnya seperti mengurus
administrasi kependudukan, buat paspor, dll.
Pad tahun 2015, tercatat sebesar 12,28 persen yang tidak memiliki akta kelahiran,
lebih dari 70 persen memiliki dan mampu menunjukkan akta kelahirannya serta 7,69
persen memiliki tetapi tidak dapat menunjukkannya dikarenakan beberapa alasan seperti
akta belum terbit dan alasan yang tertinggi persentasenya adalah tidak mempunyai biaya
untuk mengurus akta.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
8
Gambar 1.2.
Persentase Penduduk 0-17 Tahun yang Mempunyai Akte Kelahiran
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
Tidak memiliki
12,28
Tidak tahu
0,23
Ya, tidak dapat
ditunjukkan
7,69
Ya, dapat
ditunjukkan
79,80
Sumber: Susenas, 2015
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
9
BAB II
KESEHATAN
Melihat tingkat kesejahteraan masyarakat tidak boleh mengabaikan tentang aspek
kesehatan. Cerminan tingkat kesejahteraan yang penting lainnya adalah derajat kesehatan
penduduk. Pemerataan taraf hidup sehat adalah fokus utama pembangunan dalam bidang
kesehatan. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang mudah, murah serta
mencakup keseluruhan lapisan masyarakat wajib tersedia.
Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualitas fisik penduduk yang dapat
dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Derajat kesehatan penduduk antara lain dapat
diukur dengan angka kesakitan dan rata-rata lama sakit. Sementara untuk melihat
gambaran tentang kemajuan upaya peningkatan dan status kesehatan masyarakat dapat
dilihat dari indikator penolong persalinan bayi, ketersediaan sarana kesehatan dan jenis
pengobatan yang dilakukan. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan dan memelihara
mutu
pelayanan
kesehatan
melalui
pemberdayaan
sumber
daya
manusia
secara
berkelanjutan, dan sarana prasarana dalam bidang medis termasuk ketersediaan obat yang
dapat dijangkau oleh masyarakat perlu mendapat perhatian utama.
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat
memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Dengan adanya
upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik. Tingkat
kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapai atau
tidaknya pembangunan di suatu daerah karena hal tersebut merupakan bagian dari
peningkatan kualitas sumber daya manusia baik secara fisik maupun mental. Daerah yang
memiliki tingkat derajat kesehatan yang tinggi akan lebih berhasil dalam melaksanakan
pembangunan. Semakin tinggi derajat kesehatan dapat diartikan semakin baik kualitas
sumber daya manusia, terlebih bila dihubungkan dengan kesehatan ibu dan anak.
2.1.
Angka Kesakitan
Keluhan
kesehatan
menggambarkan
rasa
sakit
yang
dikeluhkan
masyarakat
disebabkan penyakit tertentu. Melihat cerminan tingkat kesejahteraan penduduk paling
mudah dari indikator utama yaitu keluhan kesehatan yang dialami penduduknya, dimana
semakin sehat suatu penduduk dapat tercermin dari tingkat kesakitan yang semakin
rendah.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
10
Angka kesakitan ini dapat dicerminkan oleh banyaknya penduduk yang mempunyai
keluhan kesehatan dalam sebulan berdasarkan jenis keluhan yang dideritanya. Berdasarkan
gambar 2.1., persentase penduduk perempuan yang mengalami gangguan kesehatan
sebesar 33,44 persen, angka ini lebih banyak dibandingkan angka kesakitan yang dialami
oleh laki-laki yaitu sebesar 28,94 persen.
Gambar 2.1.
Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan
dan Terganggu Aktivitasnya di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
33,44
31,18
28,94
Laki-laki
Perempuan
Total
Sumber: Susenas, 2015
Dari
gambar
2.2.,
mayoritas
penduduk Kabupaten Aceh Tamiang
pada
tahun
2015
menderita
sakit
Gambar 2.2.
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit
Selama Sebulan yang Lalu Menurut Jumlah
Hari Sakit di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
selama ≤ 3 hari dengan persentase
sebesar
54,54
persen,
sedangkan
34,83 persen menderita sakit selama
4-7
hari.
Sementara
itu
22-30
3,82
15-21
2,97
8-14
3,85
penduduk
yang menderita sakit selama 8-14 hari
sebesar 3,85 persen. Penduduk yang
menderita sakit selama 15-21 hari
sebanyak 2,97 persen dan 22-30 hari
hanya sebesar 3,82 persen. Secara
rata-rata,
lama
sakit
4-7
atau
34,83
terganggunya kesehatan penduduk di
Kabupaten
Aceh
Tamiang
adalah
EKONOMI KABUPATEN ACEH TAMIANG 2016
Ukuran Buku
Jumlah Halaman
: (A4) 21 X 29,7 cm
: 70 + xiv Lembar
Tim Penyusun
Penanggung Jawab:
1. BUSNIR, S.Si (selaku Kepala Badan Pusat Statistik Aceh Tamiang)
Penulis Naskah :
1. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Kabupaten Aceh Tamiang
Sumber Data :
- Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Aceh Tamiang Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2011 – 2015
- Survei Sosial Eonomi Nasional (SUSENAS) 2015
- Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2015
Diterbitkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang Bekerjasama dengan
Bappeda Kabupaten Aceh Tamiang
©2016
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
BUPATI ACEH TAMIANG
KATA SAMBUTAN
BUPATI ACEH TAMIANG
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Pembangunan daerah merupakan bagian terpenting dari pembangunan nasional
yang sangat memerlukan tersedianya data yang lengkap dan akurat, sehingga setiap
perencanaan
pembangunan
dapat
dirumuskan
secara
tepat
waktu,
tepat
guna,
berkesinambungan dan efektif.
Kami menyambut positif usaha-usaha yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Aceh Tamiang yang bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Aceh Tamiang dalam menyusun dan menerbitkan publikasi
”Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2016”. Dengan terbitnya Indikator ini, maka Kabupaten Aceh Tamiang telah
memiliki seperangkat data statistik yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan
pembangunan.
Indikator ini diharapkan selain digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan
rakyat dapat juga digunakan untuk mengamati sejauh mana keberhasilan program
pembangunan daerah yang dilaksanakan.
Akhirnya kami mengharapkan semoga buku ini bermanfaat sebagai bahan acuan
dalam berbagai kepentingan dan perencanaan pembangunan di Kabupaten Aceh Tamiang.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Karang Baru, Oktober 2016
Bupati Aceh Tamiang,
H. Hamdan Sati, ST
PEMERINTAHAN KABUPATEN ACEH TAMIANG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)
Komplek Pemerintahan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Dusun Bahagia, Desa Bundar
KARANG BARU
KATA PENGANTAR
KEPALA BAPPEDA
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Dalam rangka meningkatkan dan melanjutkan usaha-usaha pembangunan yang
telah, sedang dan akan dilakukan, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang merasa
semakin memerlukan data statistik yang lengkap dan terpercaya tentang semua segi
kehidupan pada masyarakat didaerah ini. Data statistik tersebut digunakan untuk bahan
evaluasi kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan dan juga sebagai bahan
perencanaan pembangunan dimasa mendatang.
Untuk melihat sejauh mana tingkat kesejahteraan masyarakat yang telah dicapai
Kabupaten Aceh Tamiang, maka telah disusun sekumpulan indikator-indikator sosial yang
disajikan
dalam
publikasi
”Indikator
Kesejahteraan
Masyarakat
dan
Ekonomi
Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016”. Indikator ini selain digunakan untuk mengukur
tingkat kesejahteraan rakyat dapat juga digunakan untuk mengamati sejauh mana
keberhasilan program pembangunan daerah yang dilaksanakan.
Akhirnya
semua
kritik
dan
saran
sangat
kami
hargai
dan
akan
kami
pertimbangkan sebagai bahan untuk perbaikan publikasi ini dimasa mendatang. Semoga
publikasi ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Karang Baru, Oktober 2016
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Aceh Tamiang,
Ir. Adi Darma, M.Si
Nip. 19650920 199503 1 003
KATA PENGANTAR
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Dalam rangka meningkatkan dan melanjutkan usaha-usaha pembangunan yang
telah, sedang dan akan dilakukan, Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang merasa
semakin memerlukan data yang lengkap dan terpercaya tentang semua segi kehidupan
pada masyarakat didaerah ini. Data statistik tersebut digunakan untuk bahan evaluasi
kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan dan juga sebagai bahan perencanaan
pembangunan dimasa mendatang.
Untuk melihat sejauh mana tingkat kesejahteraan masyarakat yang telah dicapai
Kabupaten Aceh Tamiang, maka telah disusun sekumpulan indikator-indikator sosial yang
disajikan
dalam
publikasi
”Indikator
Kesejahteraan
Masyarakat
dan
Ekonomi
Kabupaten Aceh Tamiang 2016”. Indikator ini selain digunakan untuk mengukur tingkat
kesejahteraan rakyat dapat juga digunakan untuk mengamati sejauh mana keberhasilan
program pembangunan daerah yang dilaksanakan.
Indikator yang dimuat dalam publikasi ini terdiri dari Pertumbuhan Ekonomi,
Pertumbuhan Perkapita, Inflasi, dan Sektor Pemerintahan. Data-data yang disajikan
diperoleh dari hasil survei yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik dan dilengkapi
dengan beberapa data dari instansi pemerintah di Kabupaten Aceh Tamiang.
Akhirnya
semua
kritik
dan
saran
sangat
kami
hargai
dan
akan
kami
pertimbangkan sebagai bahan untuk perbaikan publikasi ini dimasa mendatang. Semoga
publikasi ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Karang Baru, Oktober 2016
Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Aceh Tamiang,
BUSNIR, S.Si
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………………….……..v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………………………………………………………….viii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………………………………………… …………..xii
DAFTAR LAMPIRAN . ……………………………………………………………………………………………………………………..xiv
BAB I
KEPENDUDUKAN ............................................................................................................ 1
1.1.
Gambaran Kabupaten Aceh Tamiang Secara Umum ....................................................... 1
1.2.
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk ....................................................................... 2
1.3.
Persebaran dan Kepadatan Penduduk ............................................................................. 3
1.4.
Komposisi Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan ................................................ 5
1.5.
Status Perkawinan ............................................................................................................ 7
1.6.
Akta Kelahiran .................................................................................................................. 8
BAB 2
KESEHATAN .................................................................................................................... 10
2.1.
Angka Kesakitan ............................................................................................................. 10
2.2.
Penolong Kelahiran ........................................................................................................ 12
2.3.
Pemberian ASI ................................................................................................................ 13
2.4.
Imunisasi......................................................................................................................... 14
BAB 3
PENDIDIKAN ................................................................................................................... 16
3.1.
Status Pendidikan ........................................................................................................... 16
3.2.
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan ............................................................................. 17
3.3.
Angka Buta Huruf ........................................................................................................... 18
3.4.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) ..................................................................................... 18
3.5.
Angka Partisipasi Murni (APM) ...................................................................................... 20
3.6.
Rasio Beban Mengajar.................................................................................................... 20
3.7.
Akses Internet................................................................................................................. 22
3.8.
Pendidikan Pra Sekolah .................................................................................................. 22
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
v
BAB 4
FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA....................................................................... 24
4.1.
Usia Perkawinan Pertama .............................................................................................. 24
4.2.
Wanita Berumur 15-49 Tahun Berstatus Kawin dan Alat/Cara KB yang Digunakan ...... 25
4.3.
Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang
Lahir Hidup …................................................................................................…...............27
BAB 5
PERUMAHAN .................................................................................................................. 28
5.1.
Status Kepemilikan Rumah ............................................................................................. 28
5.2.
Luas Lantai ...................................................................................................................... 29
5.3.
Jenis Lantai, Dinding dan Atap Terluas ........................................................................... 30
5.4.
Sumber Penerangan ....................................................................................................... 31
5.5.
Sumber Air Minum ......................................................................................................... 32
5.6.
Tempat Buang Air Besar ................................................................................................. 33
5.7.
Bahan Bakar Untuk Memasak ........................................................................................ 34
5.8.
Penguasaan Alat Telekomunikasi dan Teknologi ........................................................... 35
BAB VI
KONSUMSI DAN PENGELUARAN .................................................................................... 36
BAB VII
KEMISKINAN ................................................................................................................... 38
7.1.
Garis Kemiskinan ............................................................................................................ 38
7.2.
Persentase Kemiskinan................................................................................................... 39
BAB VIII
KETENAGAKERJAAN........................................................................................................ 40
8.1.
Penduduk Usia Kerja ...................................................................................................... 40
8.2.
Angkatan Kerja ............................................................................................................... 41
8.3.
Pengangguran................................................................................................................. 41
8.4.
Bukan Angkatan Kerja .................................................................................................... 42
8.5.
Status Pekerjaan ............................................................................................................. 43
8.6.
Sektor Lapangan Usaha .................................................................................................. 43
8.7.
Tingkat Pendidikan ......................................................................................................... 44
BAB IX
PERTUMBUHAN EKONOMI............................................................................................. 46
9.1.
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) ................................................................ 46
9.2.
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (ADHK)....................................................... 47
9.3.
Struktur Ekonomi............................................................................................................ 47
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
vi
9.4.
Pertumbuhan Ekonomi .................................................................................................. 49
9.5.
Laju Implisit .................................................................................................................... 51
BAB X
PERTUMBUHAN PERKAPITA ........................................................................................... 52
10.1.
PDRB per Kapita Dengan Migas ...................................................................................... 52
10.2.
PDRB per Kapita Tanpa Migas ........................................................................................ 53
BAB XI
INFLASI ............................................................................................................................ 54
BAB XII
SEKTOR PEMERINTAHAN................................................................................................ 55
BAB XIII
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ............................................................................... 56
13.1.
Angka Harapan Hidup..................................................................................................... 56
13.2.
Angka Harapan Lama sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RRLS) ...................... 58
13.3.
Pengeluaran per Kapita Penduduk yang Disesuaikan .................................................... 59
13.4.
Perbandingan Peringkat IPM .......................................................................................... 60
BAB XIV
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ............................................................................... 61
LAMPIRAN ........................................................................................................................................ 62
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1.
Piramida Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (jiwa)
6
1.2.
Persentase Penduduk 0-17 Tahun yang Mempunyai Akta Kelahiran di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
9
2.1.
Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Terganggu
Aktivitasnya di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
11
2.2.
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan yang Lalu Menurut
Jumlah Hari Sakit di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
11
2.3.
Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri dan Berobat Jalan di Kabupaten
Aceh Tamiang, 2015
12
2.4.
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan berdasarkan Fasilitas Kesehatan
yang Dikunjungi di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
12
2.5.
Persentase Penolong Persalinan Terkahir di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
3.1.
Perbandingan Target dan Realisasi Angka Partisipasi Sekolah (APS) di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
19
3.2.
Jumlah Guru, Murid dan Sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
21
3.3.
Jumlah Guru Menurut Status di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
21
3.4.
Persentase Penduduk yang Pernah Mengakses Internet di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
22
3.5.
Persentase Penduduk 0-6 Tahun Menurut Kesertaan Pendidikan Pra Sekolah
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
23
3.6.
Persentase Penduduk 0-6 Tahun Menurut Jenis Pendidikan Pra Sekolah
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
23
4.1.
Persentase Wanita yang Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
25
4.2.
Persentase Wanita Berusia 15-49 Tahun Berstatus Kawin dan Penggunaan Alat
KB di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
26
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
viii
13
Halaman
Gambar
4.3.
Persentase Wanita Berusia 15-49 Tahun Berstatus Kawin Menurut Alat/Cara
KB yang Digunakan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
26
4.4.
Persentase Penduduk Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah Kawin
Menurut Jumlah Anak Lahir Hidup di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
27
5.1.
Persentase Rumah Tangga Menurut Status Kepemilikan Rumah di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
28
5.2.
Persentase Rumah Tangga menurut Luas Lantai di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
29
5.3.
Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Lantai Terluas di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
30
5.4.
Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Atap Terluas di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
31
5.5.
Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas di Kabupaten
Aceh Tamiang, 2015
31
5.6.
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
31
5.7.
Persentase Rumah Tangga menurut Penggunaan Sumber Air Minum di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
32
5.8.
Persentase Rumah Tangga menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air
Besar di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
33
5.9.
Persentase Rumah Tangga menurut Penggunaan Tempat Pembuangan
Akhir Tinja di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
34
5.10.
Persentase Rumah Tangga menurut Bahan Bakar Utama Memasak di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
35
5.11.
Persentase Rumah Tangga menurut Kepemilikan Alat Telekomunikasi dan
Teknologi di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
35
6.1.
Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Kabupaten Aceh Tamiang
(Rupiah), 2015
36
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
ix
Gambar
Halaman
6.2.
Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Kelompok Makanan dan Non
Makanan di Kabupaten Aceh Tamiang (Rupiah), 2015
37
7.1.
Garis Kemiskinan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2011-2015 (Rupiah)
39
7.2.
Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Aceh Tamiang, 2011-2015
39
8.1.
Persentase Penduduk Usia Kerja di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
40
8.2.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten Aceh Tamiang,
2015 (persen)
41
8.3.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
(persen)
42
8.4.
Persentase Bukan Angkatan Kerja (BAK) di Kabupaten Aceh Tamiang,
2015
42
8.5.
Komposisi Penduduk 15+ yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut
Status Pekerjaan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (persen)
43
8.6.
Komposisi Penduduk 15+ yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut
Lapangan Pekerjaan Utama di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (persen)
44
9.1.
PDRB ADHB Aceh Tamiang, 2011-2015 (Triliun Rupiah)
46
9.2.
PDRB ADHK 2010 Aceh Tamiang, 2011-2015 (Triliun Rupiah)
47
9.3.
Distribusi Persentase PDRB ADHB Aceh Tamiang Tanpa Migas, 2015
49
9.4.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Aceh Tamiang, 2011-2015 (persen)
50
9.5.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Aceh Tamiang Menurut Kategori, 2015
(persen)
50
9.6.
Laju Implisit Aceh Tamiang, 2011-2015 (persen)
51
10.1.
PDRB per Kapita dengan Migas Aceh Tamiang, 2011-2015 (juta rupiah)
52
10.2.
PDRB per Kapita tanpa Migas Aceh Tamiang, 2011-2015 (juta rupiah)
53
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
x
Gambar
Halaman
11.1.
Perkembangan Laju Inflasi Kota Lhokseumawe, 2011-2015 (persen)
54
13.1.
Angka Harapan Hidup Kabupaten Aceh Tamiang, 2012-2015 (tahun)
57
13.2.
Angka Harapan Lama Sekolah Dan Rata-rata Lama Sekolah Provinsi
Aceh dan Kabupaten Aceh Tamiang, 2012-2015 (tahun)
58
13.3.
Pengeluaran per Kapita Penduduk per Tahun Provinsi Aceh dan
Kabupaten Aceh Tamiang, 2013-2015 (ribu rupiah)
59
13.4.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh
Tamiang, 2012-2015
60
14.1.
Persentase Penduduk menurut Jaminan Kesehatan yang Dimiliki di
Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
61
14.2.
Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha Selama
Setahun Terakhir di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
61
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1
Luas Wilayah dan Jumlah Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
1
1.2
Indikator Kependudukan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
3
1.3.
Jumlah dan Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh
Tamiang, 2015
4
1.4.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten
Aceh Tamiang, 2015
5
1.5.
Persentase Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan Kabupaten Aceh
Tamiang, 2013-2015
6
1.6.
Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan
Di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
8
2.1.
Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun yang Pernah Diberi ASI Menurut
Lamanya Disusui di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (Bulan)
13
2.2.
Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
14
3.1.
Persentase Penduduk Umur 5 Tahun ke Atas Menurut Status Pendidikan
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
16
3.2.
Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi
yang Dimilki di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
17
3.3.
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Kemampuan
Baca/Tulis dan Jenis Kelamin di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
18
3.4.
Angka Partisiasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Usia Sekolah di Kabupaten
Aceh Tamiang, 2015
19
3.5.
Angka Partisiasi Murni (APM) Menurut Kelompok Usia Sekolah di Kabupaten
Aceh Tamiang, 2015
20
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
xii
Tabel
Halaman
8.1.
Komposisi Penduduk 15+ yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut Tingkat
Pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (persen)
45
9.1.
Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha, 2011-2015 (persen)
48
12.1.
Statistik Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (rupiah)
55
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha (Juta Rupiah)
63
2
PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut
Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
64
3
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (Persen)
65
4
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Atas Dasar Harga Konstan
2010 Menurut Lapangan Usaha (Persen)
66
5
Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Status Kepemilikan
Rumah, 2015
67
6
Indeks Pembangunan Manusia dan Komponen Pendukungnya Tahun 20112015
68
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
xiv
BAB I
KEPENDUDUKAN
Data kependudukan sangat diperlukan terutama bagi seluruh aspek ketatanegaraan,
baik itu masyarakat, pemerintah, swasta, dll. Khusus untuk pemerintah selaku otoritas
pemangku kebijakan (stakeholders) yang dibebankan untuk mengelola suatu wilayah.
Disadari atau tidak, keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari ketersediaan data
tentang penduduk yang akurat. Dengan mengetahui jumlah, sebaran dan komposisi
penduduk maka langkah-langkah besar yang benar dan tepat sasaran dapat diambil oleh
pemerintah.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan meningkatkan juga
jumlah permasalahan kependudukan antara lain kemiskinan, ledakan penduduk yang tidak
terkendali, pengangguran, dll. Ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dengan
pertumbuhan produksi pangan juga akan mempengaruhi kualitas hidup manusia
1.1.
Gambaran Kabupaten Aceh
Tamiang Secara Umum
Kabupaten
secara
Aceh
geografis
Tamiang
terletak
antara
03 53’18,81” – 04 32’56,76” Lintang
0
Utara
0
97043’41,51”
dan
–
98 14’45”41 Bujur Timur dengan luas
0
1.957,02 Km2 (195.702,5 Ha). Tinggi
rata-rata wilayah Kabupaten Aceh
Tamiang sekitar 20-700 m di atas
permukaan laut.
Wilayah
utara
berbatasan
dengan Kabupaten Aceh Timur, Kota
Langsa dan Selat Malaka. Sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten
Langkat Provinsi Sumatera Utara dan
Selat
Malaka.
berbatasan
Sebelah
dengan
selatan
Kabupaten
Langkat Provinsi Sumatera Utara dan
Kabupaten
Gayo
Lues.
Tabel 1.1.
Luas Wilayah dan Jumlah Desa Menurut
Kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
Kecamatan
Luas
(Km2)
Jumlah
Desa
Tamiang Hulu
194,63
9
Bandar Pusaka
252,37
15
Kejuruan Muda
124,48
15
Tenggulun
295,55
5
51,71
16
4,48
5
Seruway
188,49
24
Bendahara
132,53
33
Banda Mulia
48,27
10
Karang Baru
139,45
31
Sekerak
257,95
14
Manyak Payed
267,11
36
1.957,02
213
Rantau
Kota Kuala Simpang
Total
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2016
Kemudian
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
1
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Gayo Lues.
Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang sebagian besar berupa wilayah perbukitan dan
pegunungan pada wilayah bagian timur dan berupa pesisir pada bagian utara dan barat laut
yang letakya berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Secara administrasi, Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari 12 Kecamatan dan 213
Desa, serta 705 Dusun. Tingginya laju pertumbuhan penduduk menggambarkan kuatnya
tekanan terhadap kesejahteraan rumah tangga, yang pada akhirnya akan membebani
tingkat perekonomian rumah tangga tersebut.
Jumlah/komposisi dan distribusi penduduk merupakan salah satu masalah yang
perlu diperhatikan dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat
menjadi potensi tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan jika
berkualitas rendah. Oleh
sebab
itu, untuk menunjang
keberhasilan
pembangunan,
pemerintah tidak saja mengarahkan pada upaya pengendalian jumlah penduduk tetapi juga
menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Ketersediaan data kependudukan yang berkualitas menentukan arah perencanaan
maupun evaluasi pembangunan. Dari segi perencanaan, data ini dapat menjadi dasar untuk
menyusun program pembangunan guna memenuhi fasilitas penunjang kesejahteraan
masyarakat, misalnya fasilitas perumahan, pendidikan, fasilitas kesehatan masyarakat,
tempat ibadah, tempat rekreasi dan lainnya. Sedang dari segi evaluasi, data ini dapat
menjadi gambaran sampai sejauh mana program yang menyangkut hal kependudukan
sudah
berjalan,
seperti;
Program
Keluarga
Berencana
yang
bertujuan
untuk
menekan/mengurangi jumlah kelahiran, Program Wajib Belajar maupun Program lain yang
berkaitan dengannya. Pada bagian ini, data kependudukan yang disajikan adalah data
tentang jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, persebaran dan kepadatan penduduk,
komposisi penduduk menurut umur berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2015.
1.2.
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomosili di wilayah geografis Republik
Indonesia selama 6 bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan
tetapi bertujuan menetap.
Jumlah
penduduk
dapat
menjadi
aspek
modal
sekaligus
aspek
beban
pembangunan. Kata kunci yang penting untuk bisa mensiasati agar memanfaatkan jumlah
penduduk yang sebelumnya adalah beban pembangunan menjadi modal pembangunan
adalah Sumber Daya Manusia (SDM)-nya. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali
juga berpotensi menghambat pencapaian kesejahteraan masyarakat. Jumlah penduduk di
suatu wilayah mempengaruhi taraf kehidupan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
2
Kebijakan untuk meningkatkan SDM yang bermutu sangat diperlukan dilakukan
secara berkesinambungan dan masiv. Berkesinambungan artinya terus melakukan inovasi
sesuai karakteristik dan perkembangan jaman sehingga peningkatan mutu SDM dapat terus
diperbaharui. Masiv diharapkan agar peningkatan mutu SDM tidak hanya befokus pada
klasifikasi tertentu baik jenis kelamin, kota-desa, tua-muda, dll, karena perlu diyakini setiap
jenjang umur memiliki potensi SDM-nya masing-masing.
Hasil proyeksi penduduk tahun 2015 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
Kabupaten Aceh Tamiang adalah 278.324 jiwa yang tersebar di 12 Kecamatan. Penduduk
laki-laki berjumlah 140.307 jiwa dan perempuan 138.017 jiwa, dengan rasio jenis kelamin
(sex ratio) sebesar 102. Ini berarti untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 2
penduduk laki-laki lebih banyak. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2014-2015 sebesar
2,24 persen (Tabel 1.2.)
Tabel 1.2.
Indikator Kependudukan di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
Indikator
Luas Wilayah (km 2)
Jumlah Penduduk (jiwa)
2015
1.957,02
278.324
-
Laki-laki
140.307
-
Perempuan
138.017
Sex Ratio (L/P) (%)
102
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun (%)
2,24
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2016
1.3.
Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Persebaran penduduk antar kecamatan terlihat masih belum merata. Kepadatan
penduduk biasanya terkonsentrasi di pusat perekonomian yang umumnya memiliki segala
fasilitas yang dibutuhkan oleh penduduk. Masalah yang sering timbul akibat kepadatan
penduduk pada umumnya berhubungan dengan perumahan, kesehatan, dan keamanan.
Oleh karena itu, distribusi penduduk harus menjadi perhatian khusus pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan, seperti memprioritaskan pembangunan yang dilaksanakan di
daerah-daerah yang masih terisolir dan kekurangan sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan perekonomian masyarakat setempat. Hal ini sekaligus harus berkaitan dengan
daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangan kerja yang luas bagi penduduk
setempat.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
3
Tabel 1.3.
Jumlah dan Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Persebaran
Penduduk (%)
Tamiang Hulu
19.100
6,86
Bandar Pusaka
12.663
4,55
Kejuruan Muda
35.312
12,69
Tenggulun
17.763
6,38
Rantau
36.490
13,11
Kota Kuala Simpang
20.075
7,21
Seruway
26.217
9,42
Bendahara
20.463
7,35
Banda Mulia
11.663
4,19
Karang Baru
40.110
14,41
6.630
2,38
31.838
11,44
278.324
100,00
Sekerak
Manyak Payed
Total
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2016
Persebaran penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang terlihat sangat tidak merata. Pada
Tabel 1.3 di atas terlihat bahwa konsentrasi penduduk berada di Kecamatan Karang Baru,
yaitu 14,41 persen dari penduduk Kabupaten Aceh Tamiang. Berikutnya berturut-turut yang
memiliki persentase di atas 10 persen yaitu di kecamatan Rantau, Kejuruan Muda dan
manyak Payed masing-masing sebesar 13,11; 12,69; dan 11,44 persen. Kecamatan dengan
penduduk paling sedikit adalah kecamatan Sekerak, Banda Mulia dan Bandar Pusaka
masing masing sebesar 2,38; 4,19; dan 4,55 persen. Persebaran yang tidak merata ini
disebabkan
oleh
tidak
meratanya
fasilitas
dan
pembangunan
ekonomi
di
setiap
kecamatannya.
Selain persebaran, kepadatan penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang merupakan
salah satu masalah demografi di daerah ini. Dari Tabel 1.4 di bawah terlihat bahwa
kepadatan penduduk antar kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang terlihat juga
tidak merata. Kecamatan terpadat adalah Kecamatan Kota Kuala Simpang, dengan luas
wilayah hanya 4,48 km2 (0,23 persen dari total luas Kabupaten Aceh Tamiang), penduduk
nya mencapai 20.075 jiwa , sehingga kepadatan penduduknya sebesar 4.481 jiwa per km2
tahun 2015. Kecamatan terjarang penduduknya adalah Kecamatan Sekerak, dengan luas
wilayah 257,95 km2 (13,18 persen dari total luas Kabupaten Aceh Tamiang) jumlah
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
4
penduduk kecamatan ini hanya sebesar 6.630 jiwa. Dengan begitu, kepadatan penduduk
Kecamatan Sekerak hanya sebesar 26 jiwa per km2 pada tahun 2015 (Tabel 1.4.).
Tabel 1.4.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Luas Wilayah
(km2)
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km2)
Tamiang Hulu
19.100
194,63
98
Bandar Pusaka
12.663
252,37
50
Kejuruan Muda
35.312
124,48
284
Tenggulun
17.763
295,55
60
Rantau
36.490
51,71
706
Kota Kuala Simpang
20.075
4,48
4.481
Seruway
26.217
188,49
139
Bendahara
20.463
132,53
154
Banda Mulia
11.663
48,27
242
Karang Baru
40.110
139,45
288
6.630
257,95
26
31.838
267,11
119
272.228
1.957,02
142
Sekerak
Manyak Payed
Total
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2016
1.4.
Komposisi Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan
Dampak
keberhasilan
pembangunan
kependudukan
diantaranya
terlihat
pada
perubahan komposisi penduduk menurut umur yang tercermin dengan semakin rendahnya
proporsi penduduk usia tidak produktif (kelompok umur 0-14 tahun dan kelompok umur 65
tahun atau lebih) yang berarti semakin rendahnya rasio ketergantungan hidup. Rasio
ketergantungan hidup adalah angka yang menyatakan perbandingan antara penduduk yang
tidak produktif (usia muda dan usia tua) terhadap penduduk usia produktif. Semakin kecil
rasio ketergantungan hidup akan memberikan kesempatan bagi penduduk usia produktif
untuk meningkatkan produktivitasnya.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
5
Gambar 1.1.
Piramida Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 (jiwa)
65 +
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
4.550
5.356
2.541 2.808
4.815
4.546
6.807
6.469
7.876
7.920
9.355
9.241
10.200
10.501
11.258
11.468
12.015
12.222
11.699
11.458
12.477
11.570
14.096
13.648
16.154
15.144
16.197
15.933
20000
15000
10000
5000
Laki-laki
0
5000
10000
15000
20000
Perempuan
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2016
Grafik piramida penduduk Kabupaten Aceh Tamiang di atas menunjukkan bahwa
jumlah penduduk yang berada pada kelompok umur di bawah 10 tahun cenderung
bertambah karena peningkatan jumlah penduduk selama 10 tahun terakhir. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kelahiran Kabupaten Aceh Tamiang masih cukup tinggi.
Dengan demikian, perlu adanya upaya dari pemerintah untuk menekan angka kelahiran,
misalnya dengan menggalakkan program KB dan menunda usia perkawinan pertama.
Berdasarkan
penduduk
Kabupaten
tabel
1.5.,
Aceh
Tamiang
sebagian besar berada pada kelompok
umur produktif atau masih tergolong
umur muda, yaitu 63,68 persen. Hal ini
ditunjukkan dari persentase penduduk
umur
muda
(di
bawah
15
Tabel 1.5.
Persentase Penduduk dan Angka Beban
Ketergantungan Kabupaten Aceh Tamiang,
2013-2015
Kelompok Umur
2013
2014
2015
tahun)
(1)
(2)
(3)
(4)
sebesar 32,76 persen pada tahun 2015
0-14 tahun
33,05
32,91
32,76
15-64 tahun
63,48
63,59
63,68
besarnya beban yang ditanggung oleh
≥ 65 tahun
3,47
3,50
3,56
penduduk berusia produktif terhadap
Jumlah
100,00
100,00
100,00
dari angka rasio beban ketergantungan
Angka Beban
Ketergantungan
57,53
57,27
57,03
baik anak-anak (0-14 tahun) maupun
Sumber: Aceh Tamiang dalam Angka 2014-2016
serta penduduk umur 65 tahun ke atas
sebesar 3,56 persen.
Untuk mengetahui sejauh mana
penduduk non produktif, dapat dilihat
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
6
lansia (≥ 65 tahun). Tabel 1.5. memperlihatkan bahwa pada tahun 2015 angka beban
ketergantungan Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 57,03 persen artinya setiap 100 orang
penduduk usia produktif harus menanggung 57 penduduk usia tidak produktif.
Pada tahun 2014 angka beban ketergantungan sebesar 57,27 persen yang artinya
pada tahun 2014 setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 58
penduduk
usia
tidak
produktif.
Dengan
demikian,
semakin
kecil
angka
beban
ketergantungan akan memberikan kesempatan bagi penduduk usia produktif untuk
meningkatkan kualitas dirinya.
1.5.
Status Perkawinan
Status Perkawinan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi tinggi
rendahnya tingkat fertilitas dan secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan
penduduk. Umur perkawinan pertama bagi wanita mempunyai dampak demografis karena
berpengaruh terhadap angka fertilitas. Semakin muda seorang wanita kawin, semakin
panjang masa reproduksinya dan semakin besar kemungkinan untuk mempunyai anak.
Untuk itulah penduduk dimotivasi untuk menunda usia perkawinan pertamanya hingga
mencapai usia di atas 20 tahun untuk perempuan dan di atas 25 tahun bagi laki-laki.
Penundaan usia perkawinan dapat juga berdampak pada penurunan kematian ibu
saat melahirkan maupun kematian bayi dan anak, karena usia perkawinan pertama pada
usia muda, misalnya di bawah 17 tahun dapat berpengaruh terhadap stabilitas keluarga
serta
kesehatan
wanita
itu
sendiri
maupun
anaknya.
Semakin
dewasa
seseorang
melangsungkan perkawinan pertamanya, maka semakin sehat waktu melahirkan dan makin
sempurna dalam perawatan anak. Pada dasarnya ada dua bentuk perkawinan, yaitu:
1. Perubahan status dari status belum kawin ke status kawin.
2. Kawin kembali yaitu perubahan dari status cerai menjadi kawin.
Berdasarkan Tabel 1.6., penduduk berumur 10 tahun ke atas yang belum kawin di
Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2015 mencapai 37,44 persen, persentase penduduk
berstatus kawin lebih tinggi dari penduduk yang berstatus belum kawin yaitu sebesar 55,06
persen. Penduduk Aceh Tamiang yang cerai hidup sebanyak 1,09 persen untuk laki-laki dan
sebesar 1,42 persen perempuan yang cerai hidup pada tahun 2015.
Persentase laki-laki yang belum kawin lebih besar dibanding perempuan, yaitu
masing-masing sebesar 41,80 persen dan 33,06 persen. hal ini mengindikasikan bahwa
laki-laki mengutamakan pekerjaan dan hidup yang mapan dibandingkan memikirkan untuk
kawin.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
7
Angka
perempuan
cerai
mati
sebesar
penduduk
10,13
persen
Tabel 1.6.
Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas
Menurut Status Perkawinan
Di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
atau lebih besar dibandingkan angka
cerai mati penduduk laki-laki, hal ini
menunjukkan
ketahanan
rendah
bahwa
hidup
angka
laki-laki
dibandingkan
Status
Perkawinan
lebih
perempuan
(1)
yang disebabkan faktor biologis dan
psikologis.
Secara
penduduk
umum,
perempuan
angka
cerai
lebih
tinggi
dibandingkan cerai pada laki-laki, hal
ini
dikarenakan
laki-laki
biasanya
tidak bisa hidup berlama-lama dalam
kesendirian
dan
cenderung
untuk
menikah lagi ketika sudah bercerai.
1.6.
L
P
(2)
(3)
Total
(4)
Belum Kawin
41,80
33,06
37,44
Kawin
54,72
55,39
55,06
Cerai Hidup
1,09
1,42
1,25
Cerai Mati
2,39
10,13
6,25
100,00
100,00
100,00
Jumlah
Sumber: Susenas, 2015
Akta Kelahiran
Akta kelahiran adalah bukti sah mengenai status dan peristiwa kelahiran seseorang
yang dikeluarkan oleh Disdukcapil. Bayi yang dilaporkan kelahirannya akan dicatat dalam
Kartu Keluarga dan diberi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai dasar untuk
memperoleh pelayanan masyarakat.
Pemerintah sangat menyarankan untuk secepat mungkin mengurus akta kelahiran
setelah bayi dilahirkan. Akta kelahiran dapat dikatakan dasar identitas anak sebagai
seorang warga egara untuk memperoleh berbagai manfaat lainnya seperti mengurus
administrasi kependudukan, buat paspor, dll.
Pad tahun 2015, tercatat sebesar 12,28 persen yang tidak memiliki akta kelahiran,
lebih dari 70 persen memiliki dan mampu menunjukkan akta kelahirannya serta 7,69
persen memiliki tetapi tidak dapat menunjukkannya dikarenakan beberapa alasan seperti
akta belum terbit dan alasan yang tertinggi persentasenya adalah tidak mempunyai biaya
untuk mengurus akta.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
8
Gambar 1.2.
Persentase Penduduk 0-17 Tahun yang Mempunyai Akte Kelahiran
di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
Tidak memiliki
12,28
Tidak tahu
0,23
Ya, tidak dapat
ditunjukkan
7,69
Ya, dapat
ditunjukkan
79,80
Sumber: Susenas, 2015
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
9
BAB II
KESEHATAN
Melihat tingkat kesejahteraan masyarakat tidak boleh mengabaikan tentang aspek
kesehatan. Cerminan tingkat kesejahteraan yang penting lainnya adalah derajat kesehatan
penduduk. Pemerataan taraf hidup sehat adalah fokus utama pembangunan dalam bidang
kesehatan. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang mudah, murah serta
mencakup keseluruhan lapisan masyarakat wajib tersedia.
Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualitas fisik penduduk yang dapat
dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Derajat kesehatan penduduk antara lain dapat
diukur dengan angka kesakitan dan rata-rata lama sakit. Sementara untuk melihat
gambaran tentang kemajuan upaya peningkatan dan status kesehatan masyarakat dapat
dilihat dari indikator penolong persalinan bayi, ketersediaan sarana kesehatan dan jenis
pengobatan yang dilakukan. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan dan memelihara
mutu
pelayanan
kesehatan
melalui
pemberdayaan
sumber
daya
manusia
secara
berkelanjutan, dan sarana prasarana dalam bidang medis termasuk ketersediaan obat yang
dapat dijangkau oleh masyarakat perlu mendapat perhatian utama.
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat
memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Dengan adanya
upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik. Tingkat
kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapai atau
tidaknya pembangunan di suatu daerah karena hal tersebut merupakan bagian dari
peningkatan kualitas sumber daya manusia baik secara fisik maupun mental. Daerah yang
memiliki tingkat derajat kesehatan yang tinggi akan lebih berhasil dalam melaksanakan
pembangunan. Semakin tinggi derajat kesehatan dapat diartikan semakin baik kualitas
sumber daya manusia, terlebih bila dihubungkan dengan kesehatan ibu dan anak.
2.1.
Angka Kesakitan
Keluhan
kesehatan
menggambarkan
rasa
sakit
yang
dikeluhkan
masyarakat
disebabkan penyakit tertentu. Melihat cerminan tingkat kesejahteraan penduduk paling
mudah dari indikator utama yaitu keluhan kesehatan yang dialami penduduknya, dimana
semakin sehat suatu penduduk dapat tercermin dari tingkat kesakitan yang semakin
rendah.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang 2016
10
Angka kesakitan ini dapat dicerminkan oleh banyaknya penduduk yang mempunyai
keluhan kesehatan dalam sebulan berdasarkan jenis keluhan yang dideritanya. Berdasarkan
gambar 2.1., persentase penduduk perempuan yang mengalami gangguan kesehatan
sebesar 33,44 persen, angka ini lebih banyak dibandingkan angka kesakitan yang dialami
oleh laki-laki yaitu sebesar 28,94 persen.
Gambar 2.1.
Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan
dan Terganggu Aktivitasnya di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
33,44
31,18
28,94
Laki-laki
Perempuan
Total
Sumber: Susenas, 2015
Dari
gambar
2.2.,
mayoritas
penduduk Kabupaten Aceh Tamiang
pada
tahun
2015
menderita
sakit
Gambar 2.2.
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit
Selama Sebulan yang Lalu Menurut Jumlah
Hari Sakit di Kabupaten Aceh Tamiang, 2015
selama ≤ 3 hari dengan persentase
sebesar
54,54
persen,
sedangkan
34,83 persen menderita sakit selama
4-7
hari.
Sementara
itu
22-30
3,82
15-21
2,97
8-14
3,85
penduduk
yang menderita sakit selama 8-14 hari
sebesar 3,85 persen. Penduduk yang
menderita sakit selama 15-21 hari
sebanyak 2,97 persen dan 22-30 hari
hanya sebesar 3,82 persen. Secara
rata-rata,
lama
sakit
4-7
atau
34,83
terganggunya kesehatan penduduk di
Kabupaten
Aceh
Tamiang
adalah