Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Bimbingan Literasi Mediatelevisi Melalui Iklan Untuk Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2 Pabelan Tahun Ajaran 2011/2012 T1 132008052 BAB IV

(1)

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk menghasilkan model bimbingan literasi media televisi melalui iklan untuk siswa SMP yang disusun melalui satuan layanan (satlan). Model ini dilaksanakan melalui layanan pembelajaran bidang bimbingan pribadi sosial yang memberikan pemahaman dan pengembangan mengenai sikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya dan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif. Dengan demikian penguasaan konten bimbingan literasi media televisi melalui iklan ini bertujuan agar siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman dan pengembangan, yang pada akhirnya siswa dpat melakukan hal-hal yang positif dalam mengambil keputusan secara efektif.

Untuk dapat menemukan model bimbingan literasi media melalui iklan, maka telah dilakukan langkah-langkah berikut: (1) Identifikasi dan penetapan masalah, dalam pengumpulan data yang pertama menggunakan wawancara untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan bimbingan literasi media di SMP. (2) Menyusun model bimbingan literasi media televisi melalui iklan. (3) melakukan validasi ahli dengan dosen Bimbingan dan Konseling dan FSP. (4) Melakukan perbaikan berdasarkan hasil validasi


(2)

37

ahli. (5) Melakukan uji lapangan di SMPN 2 pabelan. Hasil uji lapangan digunakan sebagai dasar penyusunan model akhir bimbingan literasi media televisi melalui iklan kelas VII SMP N 2 Pabelan.

4.2 Deskripsi hasil penelitian tentang pelaksanaan bimbingan literasi media SMP N 2 Pabelan.

Pelaksanaan layanan literasi media belum dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan fungsi bimbingan dan konseling. Fungsi bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut : fungsi pemahaman, fungsi preventif, fungsi pengembangan, fungsi perbaikan (penyembuhan), fungsi penyaluran, fungsi adaptasi, fungsi penyesuain.

Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru pembimbing yang dilaksanakan secara klasikal menggunakan metode ceramah, tanya jawab tanpa menggunakan pendekatan-pendekatan lain di dalam melayankan bimbingan. Dengan demikian, walaupun guru pembimbing SMP N 2 Pabelan sudah menyusun program bimbingan dan konseling, akan tetap pada proses pelaksanan bimbingan di kelas. Pemberian layanan tersebut menurut siswa tidak efektif akibatnya ada sebagian siswa yang takut dan sunkan kepada guru pembimbing apabila mereka ingin bertanya sesuatu mengenai permasalahan pribadi sosial, belajar atau karir.

Dengan diterapkan satu model bimbingan literasi media televisi, maka akan memberikan bekal kepada guru pembimbing untuk


(3)

38

menyelenggarakan bimbingan literasi media secara mendalam yang pada akhirnya hasilnya akan lebih efektif bila dibandingkan dengan menggunakan ceramah dalam pemberian bimbingan di kelas. Adapun tahap pengembangan sebagai berikut:

4.2.1 Identifikasi dan Penetapan Masalah

Kegiatan pra pengembangan mencakup identifikasi dan penetapan masalah yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang perlu tidaknya penyusunan model literasi media televisi melalui iklan. Kegiatan ini dilakukan wawancara dengan guru pembimbing. Hasil wawancara dengan guru pembimbing menyatakan bahwa kegiatan tersebut sangat perlu dan bermanfaat bagi siswa.

4.2.2 Deskripsi Umum Pengembangan

Produk yang dihasilkan dalam penyusunan ini adalah model literasi media televisi melalui iklan. Produk ini disusun dengan menggunakan prosedur pengembangan yang dikemukakan Sugiyono (2011). Penyusunan model bimbingan disajikan dalam bentuk satuan layanan bimbingan dan konseling (Satlan). Setiap 1 aspek leterasi media terdiri dari 1 satuan layanan yaitu:

No Aspek yang dikembangkan

Topik

1 Analysis Menganalisis iklan


(4)

39

3 Evaluation Mengevaluasi isi pesan

4 Abstracting Meringkas isi pesan iklan

5 Deduction

Menggunakan prinsip-prinsip kehidupan untuk menjelaskan isi pesan iklan

6 Induction Menggunakan prinsip-prinsip iklan

untuk menjelaskan isi pesan iklan

7 Synthesis Menggabungkan unsur – unsur iklan

untuk menjelaskan isi pesan iklan

4.2.3 Hasil Uji Validasi Model Literasi Media Televisi Melalui Iklan

Tujuan uji validasi model yang diselenggarakan untuk memperoleh masukkan dari berbagai pihak sehingga bimbingan literasi media ini layak untuk diimplementasikan melalui uji lapangan di SMP. Uji validasi model dilakukan dengan cara meninjau ulang satuan layanan.

Tabel

Model Awal Saran UJi Ahli Revisi

Ahli I

Materi belum ada variasi

Bullets dan numbering - nya tidak konsisten

Format penilaian proses selalu sama Ahli II

Materi yang disajikan dikemas sesuai dengan tata urutan agar menjadi menarik Setiap sub lebih baik menggunakan

numbering

Format penilaian proses boleh beda

Materi yang disajikan dikemas sesuai dengan tata urutan agar menjadi menarik

Setiap sub

menggunakan numbering

Format penilaian proses beda


(5)

40 Judul terlalu luas

Tujuan

Laiseg

Materi Materi belum ada variasi

Pedoman laijapen hanya masalah & wawancara

Metode hanya

ceramah

Uraian kegiatan mengacu pada materi

Ahli III

Materi Materi belum ada variasi

Keseluruhan

Buatlah yang lebih jelas dan mudah dimengerti pembaca Tujuan masih ada yang belum operasional Laiseg ada yang belum megukur tujuan yang ingin dicapai

Sebaiknya ada gambar-gambar dan fontnya yang menarik

Pedoman laijapen belum jelas sebaiknya dibuat pedoman yang mudah dimengerti Perlu adanya ice

breaking atau

permainan yang terkait dengan materi

Uraian kegiatan harus jelas sesuai dengan tujuan yang dicapai

Materinya sudah bagus karena materi yang disampaikan sebagai cerminan dari kehidupn Siswa secara aktif membaca,

menganalisis, dan merefleksikan terhadap cerminan kehidupan. Bila siswa tidak bisa merefleksikan

Judul jelas dan mudah dimengerti pembaca

Tujuan operasional

Laiseg sudah dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Materi sudah dibuat bervariasi dan fontnya yang menarik

Pedoman laijapen dibuat yang mudah dimengerti

Sudah ada ice breaking

Disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.


(6)

41

cerminan itu dalam perilaku yang baik, maka siswa tersebut perlu diberi bimbingan dan konseling

Seluruh paparan baik dan tampak terstruktur dan sistematis

Perlu hati-hati terhadap pemilihan iklan karena iklan umumnya ingin mempengaruhi

konsumen agar membeli produknya Sebaiknya ada paparan materi layanan pada aspek deduction, induction.

Materi layanan pada aspek tersebut sudah dicantumkan.

Berdasarkan hasil review pada tabel di atas dapat didiskripsikan sebagai berikut : menurut ahli I pada model awal materi belum ada variasi, bullets dan numbering tidak konsisten, format penilaian proses selalu sama. Saran dari ahli I materi yang disajikan dikemas sesuai dengan tata urutan agar menjadi menarik, setiap sub lebih baik menggunakan numbering, format penilaian proses boleh beda. Revisi pada point-point tersebut adalah sebagai berikut : materi yang disajikan dikemas sesuai dengan tata urutan agar menjadi menarik, setiap sub sudah menggunakan numbering, format penilaian proses beda.

Menurut ahli II pada model awal judul terlalu luas, tujuan, laiseg, materi-materi belum ada variasi, pedoman laijapen hanya masalah & wawancara, metode hanya ceramah, uraian kegiatan mengacu pada materi.


(7)

42

Saran dari ahli II adalah : judul buatlah yang lebih jelas dan mudah dimengerti pembaca, tujuan masih ada yang belum operasional, laiseg ada yang belum megukur tujuan yang ingin dicapai, sebaiknya ada gambar-gambar dan fontnya yang menarik, pedoman laijapen belum jelas sebaiknya dibuat pedoman yang mudah dimengerti, perlu adanya ice breaking atau permainan yang terkait dengan materi, uraian kegiatan harus jelas sesuai dengan tujuan yang dicapai.

Revisi pada point-point tersebut adalah sebagai berikut : judul jelas dan mudah dimengerti pembaca, tujuan operasional, laiseg sudah dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, materi sudah dibuat bervariasi dan fontnya yang menarik, pedoman laijapen dibuat yang mudah dimengerti, sudah ada ice breaking, disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Menurut ahli III pada model awal materi-materi belum ada variasi, secara keseluruhan. Saran dari ahli III Materinya sudah bagus karena materi yang disampaikan sebagai cerminan dari kehidupn, siswa secara aktif membaca, menganalisis, dan merefleksikan terhadap cerminan kehidupan, bila siswa tidak bisa merefleksikan cerminan itu dalam perilaku yang baik, maka siswa tersebut perlu diberi bimbingan dan konseling, Seluruh paparan baik dan tampak terstruktur dan sistematis, perlu hati-hati terhadap pemilihan iklan karena iklan umumnya ingin mempengaruhi konsumen agar membeli produknya, sebaiknya ada paparan materi layanan pada aspek deduction, induction.


(8)

43

4.3. Model Layanan Bimbingan Literasi Media Televisi Melalui Iklan Model bimbingan literasi media televisi melalui iklan disajikan dalam bentuk satuan layanan bimbingan dan konseling (Satlan) sebagai berikut (terlampir):

NO Judul Satlan

1. Menganalisis iklan 2. Menilai isi pesan 3. Mengevaluasi isi pesan 4. Meringkas isi pesan iklan

5. Menggunakan prinsip-prinsip kehidupan untuk menjelaskan isi pesan iklan

6. Menggunakan prinsip-prinsip iklan untuk menjelaskan isi pesan iklan

7. Menggabungkan unsur – unsur iklan untuk menjelaskan isi pesan iklan

Tahap-tahap dalam pemberian layanan bimbingan literasi media televisi melalui iklan sebagai berikut:

1. Tahap pertama Pendahuluan

a. Membuka kegiatan dengan melakukan rapport

b. Melakukan appersepsi dengan memberikan pertanyan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. 2. Tahap kedua

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi: siswa melihat video iklan televisi b. Elaborasi:

1. Siswa berdiskusi dengan teman (4 orang dalam satu kelompok) untuk mendiskusikan pertanyaan-pertayaan dalam ekxplorasi dan sharing sesuai dengan tujuan.


(9)

44

2. Guru menunjuk siswa secara acak untuk menyampaikan hasil diskusinya (karakter komunikatif, kerja keras).

c. Konformasi:

1. Memberikan umpan balik dan penguatan terhadap diskusi siswa.

2. Meminta siswa untuk melakuan refleksi terhadap pengalaman dalam kehidupan (karakter kreatif).

3. Tahap ketiga Penutup

a. Bersama peserta didik membuat rangkuman terhadap apa yang sudah dipelajari.

b. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil layanan. d. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/menyampaikan rencana

kegiatan layanan lanjutan.

Berdasarkan penerapan 7 keterampilan literasi media dalam satuan layanan model bimbingan literasi media televisi melalui iklan diperoleh indikator keberhasilan pada masing-masing aspek sebagai berikut:

Pada penerapan satlan pertama, aspek analysis telah dikuasai oleh subjek penelitian (siswa kelas VIIA di SMP Negeri 2 Pabelan) yang dibuktikan siswa telah dapat menjelaskan, membandingkan, membedakan adegan, dialog, pakaian, perlengkapan, pesan dan kepentingan dalam iklan televisi.

Selanjutnya penerapan satlan kedua, pada aspek compare/contras juga telah dikuasai siswa, dengan dibuktikan siswa telah dapat menilai tindakan, membandingkan tutur bahasa dan mempraktekkan norma yang dilakukan salah satu tokoh dalam iklan televisi.


(10)

45

Siswa dapat menguasai aspek evaluation pada satlan ketiga yang dibuktikan siswa telah dapat menyebutkan sikap tidak pantas ditiru dari salah satu tokoh, menunjukkan kalimat yang dapat menimbulkan persepsi yang berbeda dalam tayangan iklan televisi, dan memberikan contoh penggunaan bahasa yang tepat dalam berkomunikasi.

Aspek abtracting pada satlan keempat telah dikuasai oleh siswa yang dibuktikan siswa telah dapat meringkas ucapan tokoh, melaksanakan dan memberikan contoh nilai-nilai dalam iklan.

Pada satlan kelima, aspek deduction telah dikuasai yang dibuktikan siswa telah dapat menyebutkan, menghubungkan dan mempraktekkan nilai-nilai kehidupan dengan nilai-nilai pada tokoh tayangan iklan televisi.

Siswa telah menguasai aspek induction yang dibuktikan siswa telah mengidentifikasikan peran tokoh, membandingkan dan mengkaitkan prinsip khusus pada tayangan iklan televisi dengan kehidupan nyata.

Pada satlan ketujuh aspek synthesis telah dikuasai oleh siswa yang dibuktikan siswa telah dapat menjelaskan dan menerapkan unsur-unsur isi pesan pada tayangan iklan televisi, menunjukkan sikap yang bijak setelah mengerti unsur pesan pada tayangan iklan televisi.

Dengan demikian, tujuan satlan dari ke tujuh (7) satlan model bimbingan literasi media televisi melalui iklan sudah tercapai. Oleh karena itu, dapat ditegaskan bahwa model bimbingan literasi media televisi melalui iklan berguna dan bermanfaat untuk siswa SMP.


(1)

40 Judul terlalu luas

Tujuan

Laiseg

Materi Materi belum ada variasi

Pedoman laijapen hanya masalah & wawancara

Metode hanya

ceramah

Uraian kegiatan mengacu pada materi

Ahli III

Materi Materi belum ada variasi

Keseluruhan

Buatlah yang lebih jelas dan mudah dimengerti pembaca Tujuan masih ada yang belum operasional Laiseg ada yang belum megukur tujuan yang ingin dicapai

Sebaiknya ada gambar-gambar dan fontnya yang menarik

Pedoman laijapen belum jelas sebaiknya dibuat pedoman yang mudah dimengerti Perlu adanya ice

breaking atau

permainan yang terkait dengan materi

Uraian kegiatan harus jelas sesuai dengan tujuan yang dicapai

Materinya sudah bagus karena materi yang disampaikan sebagai cerminan dari kehidupn Siswa secara aktif membaca,

menganalisis, dan merefleksikan terhadap cerminan kehidupan. Bila siswa tidak bisa merefleksikan

Judul jelas dan mudah dimengerti pembaca

Tujuan operasional

Laiseg sudah dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Materi sudah dibuat bervariasi dan fontnya yang menarik

Pedoman laijapen dibuat yang mudah dimengerti

Sudah ada ice breaking

Disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.


(2)

41

cerminan itu dalam perilaku yang baik, maka siswa tersebut perlu diberi bimbingan dan konseling

Seluruh paparan baik dan tampak terstruktur dan sistematis

Perlu hati-hati terhadap pemilihan iklan karena iklan umumnya ingin mempengaruhi

konsumen agar

membeli produknya Sebaiknya ada paparan materi layanan pada aspek deduction, induction.

Materi layanan pada aspek tersebut sudah dicantumkan.

Berdasarkan hasil review pada tabel di atas dapat didiskripsikan sebagai berikut : menurut ahli I pada model awal materi belum ada variasi, bullets dan numbering tidak konsisten, format penilaian proses selalu sama. Saran dari ahli I materi yang disajikan dikemas sesuai dengan tata urutan agar menjadi menarik, setiap sub lebih baik menggunakan numbering, format penilaian proses boleh beda. Revisi pada point-point tersebut adalah sebagai berikut : materi yang disajikan dikemas sesuai dengan tata urutan agar menjadi menarik, setiap sub sudah menggunakan numbering, format penilaian proses beda.

Menurut ahli II pada model awal judul terlalu luas, tujuan, laiseg, materi-materi belum ada variasi, pedoman laijapen hanya masalah & wawancara, metode hanya ceramah, uraian kegiatan mengacu pada materi.


(3)

42

Saran dari ahli II adalah : judul buatlah yang lebih jelas dan mudah dimengerti pembaca, tujuan masih ada yang belum operasional, laiseg ada yang belum megukur tujuan yang ingin dicapai, sebaiknya ada gambar-gambar dan fontnya yang menarik, pedoman laijapen belum jelas sebaiknya dibuat pedoman yang mudah dimengerti, perlu adanya ice breaking atau permainan yang terkait dengan materi, uraian kegiatan harus jelas sesuai dengan tujuan yang dicapai.

Revisi pada point-point tersebut adalah sebagai berikut : judul jelas dan mudah dimengerti pembaca, tujuan operasional, laiseg sudah dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, materi sudah dibuat bervariasi dan fontnya yang menarik, pedoman laijapen dibuat yang mudah dimengerti, sudah ada ice breaking, disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Menurut ahli III pada model awal materi-materi belum ada variasi, secara keseluruhan. Saran dari ahli III Materinya sudah bagus karena materi yang disampaikan sebagai cerminan dari kehidupn, siswa secara aktif membaca, menganalisis, dan merefleksikan terhadap cerminan kehidupan, bila siswa tidak bisa merefleksikan cerminan itu dalam perilaku yang baik, maka siswa tersebut perlu diberi bimbingan dan konseling, Seluruh paparan baik dan tampak terstruktur dan sistematis, perlu hati-hati terhadap pemilihan iklan karena iklan umumnya ingin mempengaruhi konsumen agar membeli produknya, sebaiknya ada paparan materi layanan pada aspek deduction, induction.


(4)

43

4.3. Model Layanan Bimbingan Literasi Media Televisi Melalui Iklan Model bimbingan literasi media televisi melalui iklan disajikan dalam bentuk satuan layanan bimbingan dan konseling (Satlan) sebagai berikut (terlampir):

NO Judul Satlan

1. Menganalisis iklan 2. Menilai isi pesan 3. Mengevaluasi isi pesan 4. Meringkas isi pesan iklan

5. Menggunakan prinsip-prinsip kehidupan untuk menjelaskan isi pesan iklan

6. Menggunakan prinsip-prinsip iklan untuk menjelaskan isi pesan iklan

7. Menggabungkan unsur – unsur iklan untuk menjelaskan isi pesan iklan

Tahap-tahap dalam pemberian layanan bimbingan literasi media televisi melalui iklan sebagai berikut:

1. Tahap pertama Pendahuluan

a. Membuka kegiatan dengan melakukan rapport

b. Melakukan appersepsi dengan memberikan pertanyan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. 2. Tahap kedua

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi: siswa melihat video iklan televisi b. Elaborasi:

1. Siswa berdiskusi dengan teman (4 orang dalam satu kelompok) untuk mendiskusikan pertanyaan-pertayaan dalam ekxplorasi dan sharing sesuai dengan tujuan.


(5)

44

2. Guru menunjuk siswa secara acak untuk menyampaikan hasil diskusinya (karakter komunikatif, kerja keras).

c. Konformasi:

1. Memberikan umpan balik dan penguatan terhadap diskusi siswa.

2. Meminta siswa untuk melakuan refleksi terhadap pengalaman dalam kehidupan (karakter kreatif).

3. Tahap ketiga Penutup

a. Bersama peserta didik membuat rangkuman terhadap apa yang sudah dipelajari.

b. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil layanan. d. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/menyampaikan rencana

kegiatan layanan lanjutan.

Berdasarkan penerapan 7 keterampilan literasi media dalam satuan layanan model bimbingan literasi media televisi melalui iklan diperoleh indikator keberhasilan pada masing-masing aspek sebagai berikut:

Pada penerapan satlan pertama, aspek analysis telah dikuasai oleh subjek penelitian (siswa kelas VIIA di SMP Negeri 2 Pabelan) yang dibuktikan siswa telah dapat menjelaskan, membandingkan, membedakan adegan, dialog, pakaian, perlengkapan, pesan dan kepentingan dalam iklan televisi.

Selanjutnya penerapan satlan kedua, pada aspek compare/contras juga telah dikuasai siswa, dengan dibuktikan siswa telah dapat menilai tindakan, membandingkan tutur bahasa dan mempraktekkan norma yang dilakukan salah satu tokoh dalam iklan televisi.


(6)

45

Siswa dapat menguasai aspek evaluation pada satlan ketiga yang dibuktikan siswa telah dapat menyebutkan sikap tidak pantas ditiru dari salah satu tokoh, menunjukkan kalimat yang dapat menimbulkan persepsi yang berbeda dalam tayangan iklan televisi, dan memberikan contoh penggunaan bahasa yang tepat dalam berkomunikasi.

Aspek abtracting pada satlan keempat telah dikuasai oleh siswa yang dibuktikan siswa telah dapat meringkas ucapan tokoh, melaksanakan dan memberikan contoh nilai-nilai dalam iklan.

Pada satlan kelima, aspek deduction telah dikuasai yang dibuktikan siswa telah dapat menyebutkan, menghubungkan dan mempraktekkan nilai-nilai kehidupan dengan nilai-nilai pada tokoh tayangan iklan televisi.

Siswa telah menguasai aspek induction yang dibuktikan siswa telah mengidentifikasikan peran tokoh, membandingkan dan mengkaitkan prinsip khusus pada tayangan iklan televisi dengan kehidupan nyata.

Pada satlan ketujuh aspek synthesis telah dikuasai oleh siswa yang dibuktikan siswa telah dapat menjelaskan dan menerapkan unsur-unsur isi pesan pada tayangan iklan televisi, menunjukkan sikap yang bijak setelah mengerti unsur pesan pada tayangan iklan televisi.

Dengan demikian, tujuan satlan dari ke tujuh (7) satlan model bimbingan literasi media televisi melalui iklan sudah tercapai. Oleh karena itu, dapat ditegaskan bahwa model bimbingan literasi media televisi melalui iklan berguna dan bermanfaat untuk siswa SMP.


Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Integrated Food Therapy Minuman Fungsional Nutrafosin Pada Penyandang Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Dan Dislipidemia

5 149 3