Bahan ajar Phonetique Phonologie du Francais

PHONÉTIQUE ET PHONOLOGIE
DU FRANÇAIS

Code : FRC 202
Par : Norberta Nastiti Utami

• La phonétique : l’étude scientifique des sons du
langage. (Proses pembunyian, realisasi dan
penangkapannya melalui indra pendengaran.)
Mencakup 3 aspek :
1. La phonétique descriptive: mengutamakan aspek fisik yg secara
tradisional dibedakan menjadi fonetik artikulasi, fonetik akustik dan
fonetik auditif . Fonetik deskriptif dikenal juga dengan fonetik
kombinasi.
2. La phonétique fonctionnelle/ phonologie: mempelajari bunyi bahasa
pada fungsinya sebagai penanda perbedaan makna.
3. La phonétique diachronique : mempelajari sejarah perubahan bunyi
dari masa ke masa
4. La phonétique appliqée : proses pembunyian dalam realisasinya,
termasuk di dalamnya pengucapan yg baik secara narmatif dan aspek
supra segmentl yg menyertainya.


1. La phonétique descriptive
1. Fonetik artikularis : membicarakan bgaimana bunyi itu dihasilkan oleh
alat bicara . Secara tradisional proses produksi bahasa melibatkan 4
prose, yaitu (1) proses pembunyian (2) proses aliran udara (3)
proses artikulasi , serta (4) proses oronasal.
2. Fonetik akustik : pengertian tentang akustik biasanya berkaitan
dengan ruang. Bunyi yang diproduksi oleh sumber bunyi terdenganr
oleh indra pendengaran karena peran udara yg menyalurkan suara itu
sampai ke indra pendengaran. Getaran bunyi yg dihasilkan oleh
sumber bunyi mengubah tekanan udara yg ada dalam ruang sehingga
partikel-partikel udara membentuk gelombang bunyi.
3. Fonetik auditif : fonetik ini mempelajari bagaimana indra pendengar
dapat menangkap dan membedakan rangkaian bunyi yg masing2
memiliki ciri berbeda. Indra pendengar mampu menangkap dan
memahami rangkaian bunyi yg membentuk sebuah tuturan, cepat
-lambat tuturan , dan nada tuturan yg dihasilkan oleh seorang penutur.

2. La phonétique fonctionnelle
Fonetik fungsional mempelajari bunyi bahasa dari sisi fungsinya sebagai

penanda perbedaan makna dalam bahasa tertentu, yang disebut juga
fonologi.
Secara tdk sadar para penutur asli setiap bhs mengelompkkan berbagai bunyi
ujaran yg diucapkan ke dlm sejumlah satuan bunyi fungsional terkecil yg
disebut fonem.
Bunyi-bunyi ujaran adalah realisasi /wujud lahiriah fonem.
Dlm fonetik fungsional dikenal adanya :
a. Phonématique → memisahkan satuan –satuan minimal distingtif yg
disebut fonem, yg jumlahnya terbatas yg diperlukan unt membedakan
satuan-satuan yg memiliki makna berbeda. Exp: dlm bhs. Prancis i dan
a merupakan 2 fonem , karena keduanya memungkinkan unt
membedakan riz dan rat atau pli dan plat. Sebaliknya i panjang dari
vide dan i pendek dr vite merupakan fonem yg sama yg bervariasi krn
konteks konsonantik.

b. Prosodie: bagian yang mempelajari fonem suprasegmental, yaitu fonem
yang menyertai fonem segmental yang berujud accentuation, intonation,
rythme dll.
c. Phonostylistique : merupakan bagian dari fonologi yg membicarakan halhal yg tdk memiliki fungsi informatif, tp lbh bersifat ekspresif (misalnya
bagian2 fonik yg dikaitkan dg usia, jenis kelamin, asal muasal scr sosial

maupun geografis).

3. La phonétique diacronique
Fonetik ini membicarakan perubahan / perkembangan fonik, dan lebih berkaitan
dg perbandingan bahasa yg secara khusus terkait dengan hubungan fonetik.
Misalnya dg memperhatikan kata-kata dlm bhs Latin pater (père), piscis
(poisson), pes (pied) dan kata-kata dlm bhs Jerman Vater, Fisch, Fuβ , kita dpt
mengatakan bahwa bhs latin memiliki p, sedang bhs germanik memakai f (dlm
bhs . Inggris menjadi father, fish, foot).

4. La phonétique appliquée
Fonetik ini terkait dengan proses pembunyian dalam realisasinya,
termasuk di dalamnya pengucapan yg baik secara narmatif dan aspek
supra segmentl yg menyertainya.
a. L’orthoépie (berasal dr bhs Yunani orthos = hukum dan epos = parole =
pengucapan) menentukan aturan pengucapan secara baik dan benar,
yang bersifat normatif. Karena dlm kenyataannya terdapat pengucapan
yg bersifat individual, regional, dan terkait dengan wacana tertentu.
b. L’orthophonie
c. La synthèse de la parole et la reconnaissance


Transkripsi fonetik
- Tidak setiap bahasa menghasilkan konsonan dan vokal yang sama. Setiap

-

-

-

bahasa menghasilkan proses artikulasi yang unik. Setiap bahasa
menyatakan dirinya dengan sistem penulisannya sendiri.
Bahasa bersifat lisan atau oral, bahasa tulis merupakan bahasa turunan
dari bahasa lisan
Tulisan berfungsi sebagai kode notasi untuk memindahkan setiap bunyi
yang dihasilkan, namun terkadang satu bunyi dilambangkan dengan
lebih dari satu huruf, sehingga dalam kata orthographe [ᴐ r t ᴐ g r a f ]
terdapat 8 bunyi yang dilambangkan dengan 11 huruf.
Bunyi [ᴐ] terkait dengan satu simbol grafik atau graphème “o”, tetapi bunyi
[f] terkait dengan 2 simbol grafi “ph”. Bisa jadi di tempat yg berbeda,

bunyi tersebut direalisasikan melalui simbol grafik ‘f” (femme) atau “ff”
(offrir).
Hal ini menunjukkan kalau sistem alfabet grafi / tulisan tdk dapat
menjadi alat manifestasi bunyi yg sempurna. Sehingga diperlukan sistem
alfabet fonetik yang berguna bagi pembelajaran bahasa.

-

-

-

L’Alphabet Phonétique International diramu oleh l’Association phonétique
internationale dg tokoh2 seperti Edward Sievers, Henry Sweet, Daniel Jones dan
Paul Passy pada th 1886 dan 1900. Dan dapat diterapkan untuk semua bahasa.
Transkripsi fonetik dinyatakan di dalam kurung [ ], tanpa huruf besar, tanpa titik.
API mentaati prinsip-prinsip yang mendasar:
- satu bunyi untuk satu tanda dan satu tanda untuk satu bunyi
- mempergunakan tanda-tanda yang sudah banyak dikenal, yaitu dari
alfabet bahasa Latin dan bahasa Yunani, serta beberapa tanda diakritik.

Dengan demikian API menjadi semacam alat sederhana dan rasional yang
penting untuk pembelajaran bahasa, yang dapat dipergunakan oleh semua
bahasa.
▲ Tanda-tanda dari API yang dipergunakan untuk bahasa Prancis.
Les voyelles , les consonnes et les semi-consonnes
API
Exemple
API
exemple
i
lit, cygne
y
lu, rue, sûr
u
roue, loup

API

exemple


API

exemple

API

exemple

e

été , marcher

p

pain

ɛ

fête , il était


b

bain




ø
ɶ
o

deux, peu
odeur, seule
mot , saute

t
d
k

toit

doigt
cou , qui

г
l
j

rue
lu
pied , fille


a

mort , sotte
table , ma

g
f


goût
file

ч

nuit, huit
oui, Louis



mât , pate

v

ville

ǝ
ɛɛ
ɶɛ
ᴐɛ


je , ce
brin , pain
brum , emprunt
blond

s
z
ʃ
ʒ

dessert, soie
désert , zoo
chou
joue, girafe

ᵅɛ

blanc

m

hameau

n

anneau

w

agneau
parking

Proses Produksi Suara

V

III,
IV
II

I

I.Udara keluar dr paru-paru melalui glotis (celah sempit) yg
dibentuk oleh pita suara. Ukuran celah yg terbentuk oleh pita
suara berperan menentukan jenis bunyi yg diha silkan. Bunyi2
yg dihasilkan dg cara mempersempit glotis disebut bunyi
bersuara. Jika glotis terbuka lebar, aliran udara leluasa
melewati pita suara. Dlm ke- adaan demikian pita suara tdk
bergetar dan tdk menim- bulkan suara. Bunyi yg dihasilkan
disebut bunyi tak bersuara.
II.Getaran udara yg dihasilkan oleh celah dan getaran pita
suara itu menuju ke rongga mulut atau hidung sesuai dg
posisi langit-langit lunak (velum) yg berfungsi sbg pengatur
jalur aliran udara.
III. Jika langit2 lunak membuka jalan aliran udara menuju ke
hidung, artikulator yg berada di rongga mulut berfungsi
menutup aliran udara. Shgga udara sepenuhnya melewati
rongga hidung, menghasilkan jenis bunyi yg berbeda.
IV. Saat aliran udara ke rongga hidung tertutup, udara yg menuju
ke mulut dpt bergerak bebas. Proses artikulasi merupakan
proses produksi bahasa yg paling penting dlm pemelajaran
berbicara.
V. Bunyi yg dihasilkan dg cara mengalirkan udara mll rongga
mulut disebut bunyi oral. Bunyi yg dihasilkan dg cara
mengalirkan udara lwt rongga hidung disebut bunyi nasal/
sengau.

ALAT UCAP
- Alat bicara merupakan anggota tubuh yg berfungsi sbg
sumber bunyi, yg dpt dipilah dlm 3 bagian, yaitu
rongga mulut, tenggorokan dan rongga badan.
- Alat bicara yg ada di rongga mulut disebut artikulator
(alat ucap). Dlm rongga hidung tdk terdpat artikulator, tp dia berfungsi unt mengalirkan udara.
- Di antara rongga mulut dan rongga hidung tdp langit
langit lunak (velum) yg berfungsi membuka dan
menutup aliran udara yg melalui rongga hidung.
- Paru-paru yg ada dlm rongga badan berfungsi unt
memompakan udara dlm proses produksi bunyi.
- Artikulator dpt dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
artikulator aktif dan artikulator pasif.
- Artikulator aktif adalah alat ucap yg aktif bergerak
membentuk hambatan aliran udara, terdiri dari
bibir bawah dan lidah.
- Artikulator pasif adlah alat ucap yg diam dan
berfungsi sbgai daerah artikulasi, yaitu lokasi
tempat artikulator aktif menghambat aliran udara.