PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEGAWAI TETAP (KRETAP) PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG PEMBANTU HAYAM WURUK.

(1)

i

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN KREDIT PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG

PEMBANTU HAYAM WURUK

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan

Oleh :

NI LUH PUTU YULIA SURYANI NIM : 1306013026

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini telah disetujui oleh Dosen

Pembimbing dan Ketua Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana pada hari/tanggal : ………

Ketua Program Pembimbing

Drs. I Komang Ardana.,MM Ketut Alit Suardana, SE., M.Si.,Ak., CA NIP. 195610121984031003 NIP. 195709251986011002


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk”.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahendra Yasa,SE,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Bapak Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, Se,M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Bapak Drs. I Komang Ardana, MM., selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Ketut Alit Suardana, SE, M.Si, AK,CA., selaku Dosen Pembimbing Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan pada pengarahan sampai dengan selesainya Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.

5. Bapak.,I Made Karya Utama, SE.,M.Com.,Ak selaku pembimbing Akademik (PA) selama penulis menjalakan kuliah pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar dan membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Ibu ,MARIA NONA CLARA DA CUNHA selaku pimpinan cabang PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk yang telah memberikan penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

8. Bapak Harta,Ibu Yani,Ibu Kadek, Bli Deny,Mbok Indri,Ibu Mega,Pak Made Dharna,dan Bapak Sukri,serta seluruh staff karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk yang telah mendampingi serta meberikan pengarahan pada saat PKL.


(4)

iv

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena kertebatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, April 2016 Penulis


(5)

v DAFTAR ISI

Isi Halaman

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Laporan ... 3

1.2.1 Tujuan Penulisan Laporan ... 3

1.2.2 Manfaat Penulisan Laporan ... 3

1.3 Metode Penulisan Laporan ... 4

1.3.1 Jenis dan Sumber data ... 4

1.3.2 Metode Pengumpulan Data ... 5

1.4 Sistematika Penyajian ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PKL 2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 6

2.2 Bidang Tugas/Kegiatan Institusi ... 7

2.3 Sruktur Organisasi dan Uraian Jabatan ... 10

2.4 Deskripsi Kegiatan selama PKL ... 14

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ... 16

3.2 Saran ... 17 DAFTAR RUJUKAN


(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Sruktut Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)


(7)

vii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran :

1) Laporan Orientasi Mahasiswa


(8)

viii

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN KREDIT PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG

PEMBANTU HAYAM WURUK

Oleh :

NI LUH PUTU YULIA SURYANI NIM : 1306013026

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR


(9)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang berada dalam tahap pembangunan dan berkembang baik dari segi pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi.Dalam bidang pembangunan perekonomian bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang diperlukan peran sertanya untuk perkembangan suatu negara. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan meyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Kredit tersebut merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membiayai suatu usaha maupun kehidupan masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dalam kondisi perekonomian yang semakin berkembang ini, kata kredit bukanlah suatu hal asing bagi masyarakat. Sebagai lembaga yang berfungsi menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat, bank dapat membantu perkembangan perekonomian indonesia dengan cara memberikan kredit bagi pegawai instansi Pemerintahan, BUMN, TNI, POLRI dan swasta yang telah diangkat sebagai pegawai tetap . Kretap merupakan kredit konsumtif, kredit konsumtif adalah kredit yang dipergunakan oleh debitur untuk keperluan konsumsi atau kredit yang diberikan kepada debitur untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya konsumtif.Kredit selain mempunyai fungsi dalam membantu masyarakat, merupakan jantung dan urat nadi sebuah bank tersebut, karena pendapatan terbesar dari sebuah bank diperoleh dari jasa kredit itu sendiri.Sehingga setiap bank selalu meningkatkan mutu fasilitas kreditnya.

PT. Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk. Adalah salah satu bank milik pemerintah yang memegang peranan dalam meyalurkan kredit salah satunya adalah Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.


(10)

Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk terus menerus berusaha meningkatkan mutu kualitas kreditnya sehingga banyak calon debitur yang mempercayakan kreditnya pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk.Adapun jenis kredit pegawai tetap yang ditawarkan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk, antara lain Kretap Briguna Karya, Kretap Briguna Purna, Kretap Briguna Umum.

Merupakan kredit yang diberikan kepada debitur untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya konsumtif. Begitu pula dengan Kretap yang diberikan biasanya digunakan oleh debitur untuk membeli barang bergerak atau tak bergerak, untuk biaya sekolah, untuk uang muka perumahan, dan untk keperluan laiinya selama tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah, maka dalam hal ini pemberian kredit bank harus menganut prinsip kehati-hatian agar dana yang dikumpulkan dapat kembali secara utuh dan penghasilan bunga sesuai dengan yang diharpakan.

Agar suatu pemberian kredit dapat disalurkan dengan benar sehingga tidak mempersulit proses pemberian kredit bagi debitur dang mengurangi resiko bagi perusahaan maka pemberian kredit harus sesuai dengan pemberian kredit harus sesuai dengan prosedur yang ada. Untuk itu dalam permaslahan yang ada, diperlukan suatu penjabaran tentang prosedur pemberian kredit pegawai tetap, yang diharapakan dapat mempermudah pemberian kredit untuk membiayai debitur dan mengurangi resiko bagi perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam wuruk.


(11)

1.2.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pegawai tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk.

1.2.2. Kegunaan Penelitian 1)KegunaanTeoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan pengetahuan tentang prosedur pemberian kredit pegawai tetap.

2) KegunaanPraktis

Informasi yang didapatkan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana maupun acuan dalam pelaksanaan prosedur pemberian kredit pegawai tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk.

1.3. SistematikaPenulisan

Untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai isi dan susunan laporan ini, maka berikut ini dikemukakan sistematika dari masing-masing bab sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menjabarkan tetntang latarbelakang yang mengarah pada pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : KajianPustaka

Bab ini membahas tentang landasan teori yang bersifat teoritis. Yang menjelaskan pengertian prosedur, pengertian bank, jenis-jenis bank, fungsi bank, sumber dana bank pengertian kredit, unsur-unsur kredit, fungsi dan manfaat kredit, jenis-jenis kredit, pengertian kredit pegawai tetap, penilain kredit.


(12)

Bab III : MetodePenelitian

Bab ini menyajikan penelitian tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, serta teknik analisis data.

Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini membahas tentang gambaran umum daerah/ deskripsi hasil penelitian, sruktur organisasi dan uraian jabatan, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V : Simpulan dan Saran

Bab ini merupakan bagian penutup yaitu terdiri dari kesimpulan dan saran yang dihasilkan dari penulisan Tugas Akhir Studi dan pembahasan yang dilakukan terkait dengan Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk.


(13)

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Prosedur

Prosedur tidak hanya melibatkan aspek finacial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan suatu prosedur yang baik untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas operasional sehingga keputusan yang diambil harus tepat , efektif dan efisisen agar perusahaan tidak mendapatkan kerugian dan konsumen tidak dirugikan. Adapun beberapa devinisi pengertian prosedur menurut para ahli, yaitu:

1) Menurut Mulyadi(2010:5) prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang

Dari beberapa devinisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu urutan yeng tersusun yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian departement atau lebih, serta disusun untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi –transaksiperusahaan yang terjadiberulang –ulang.

2.1.2 Pengertian Bank

Bank berasaldaribahasaitalia yaitu banco yaitu bangku.Bangku inilah yang dipergunakan oleh banker untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para nasabah.Istilah bangku secara resmi dan popular menjadi bank.Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memeberikan pelayanan jasa kepada masyrakat. Agar pengertian bank menjadi jelas, penulis mengutip beberapa definisi atau rumusan yang dikemukakan sebagai berikut:


(14)

1) UU Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang diubah menjadi UU No.10 Tahun 1998. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2) Menurut Hasibuan (2007:2) bank adalah lembaga keuangan, pencipta uang,stabilisator moneter, serta dinamisator pertumbuhan perekonomian.

3) Menurut suyatno( 2007:7) menjelaskan bahwa, “ banak adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam usaha, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang,bertindak sebagai tempat penyimpana benda-benda berharga, membiayai perusahaan- perusahaan dan lain-lain.

Definisi bank diatas memberi tekanan bahwa bank dalam melakukan usahanya terutama menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank. Demikian pula dari segi penyaluran dananya, hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik tapi juga kegiatannya itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Definisi tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalakan usahanya di Indonesia.

2.1.3 Jenis-Jenis Bank

MenurutUndang –UndangNomor 10 Tahun 1998, jenis bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Selain itu, juga terdapat bank sentral yaitu Bank Indonesia.

1) Bank Sentral

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Sentral merupakan lembaga negara yang independen atau mandiri, bebas dan campur tangan pemerintah dan pihak


(15)

–pihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang. Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang didirikan berdasarkan undang –undang.

2) Bank Umum

Menurut Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank umum berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat hanya diperbolehkan menghimpun dana dan masyarkat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk yang dipersamakan dengan itu. Namun, BPR juga boleh memberikan kredit kepada masyarakat sebagaimana dilakukan oleh bank umum.

2.1.4 Fungsi Bank

Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayanan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan masyarakat banyak. Secara ringkas fungsi bank dapat di bagi menjadi sebagai berikut:

1) Penghimpun dana untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana 2) Penyalur atau pemberi kredit bank dalam kegiatannya tidak hanya

menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaattannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk kebutuhan konsumtif.


(16)

3) Penyalur dana –dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalm bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan dan pemilikan harta tetap.

4) Pelayanan jasa bank dalam mengemban tugas sebagai pelayanan lalu lintas pembayaran uang melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata ,kartu kredit,dan pelayanan lainnya.


(17)

2.1.5 Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti “kepercayaan akan kebenaran”.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang di persamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam anatara bank dengan pihak lain yang di wajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Menurut Kasmir (2013:98), kredit dalam pengertian umum adalah bahwa kredit diserahkan kepada kepercayaan atas kemampuan si peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang.

Kohler sperti dikutip Mulyono (2001:9) mengatakan bahwa kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada satu jangka waktu yang disepakati. 2.1.6 Unsur-Unsur Kredit

Menurut Kasmir (2013:100) menyebutkan kredit yang diberikan oleh lembaga kredit mempunyai unsur- unsur sebagai berikut:

1) Kepercayaan

Yang melandasi pemberian kredit oleh kreditur pada debitur, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan mengembalikannya sesuai kesepakatan yang di setujui oleh kedua pihak.

2) Jangka Waktu

Ada jarak antara saat persetujuan pemberian kredit dan pelunasannya. 3) Penyerahan


(18)

Pihak kreditur menyerahkan nilai ekonomi kepada debitur yang harus dikembalikan setelah jatuh tempo.

4) Resiko

Adanya resiko yang mungkin timbul sepanjang jarak antara saat memberikan kredit dan pelunasannya.

5) Persetujuan / perjanjian

Antara kreditur dan debitur terdapat suatu persetujuan yang dibuktikan dengan suatu perjanjian.

Sebelum fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang akan diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan ini diperoleh berdasarkan analisis kredit sebelum kredit tersebut disalurkan untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan menurut Kasmir (2013:104)

2.1.7 Fungsi dan Manfaat Kredit

Kredit mempunyai fungsi bagi dunia usaha untuk memperbesar usahanya baik untuk peningkatan produksi,perdagangan,maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi ataupun memulai usaha baru. Sedangkan bagi lembaga keuangan termasuk juga bank kredit berfungsi menyalurkan dana masyarakat (deposito,tabungan dan giro) dalam bentuk kredit ke dalam dunia usaha.

Manfaat kredit bagi debitur yaitu membantu prekeonomian masyarakat khususnya untuk meningkatkan kebutuhan prinbadi mereka. Sedangkan manfaat bagi lembaga keuangan yaitu memperoleh pendapatan bunga kredit dan membantu memasarkan jasa-jasa perbankan lainnya.

2.1.8 Jenis-Jenis Kredit

Jenis-jenis kredit menurut Kasmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2013:76) yaitu:


(19)

1) Dilihat dari segi kegunaan (1) Kredit Investasi

Yaitu kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan proyek atau usaha.

(2) Kredit Modal Kerja

Yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

2) Dilihat dari segi tujuan kredit (1) KreditProduktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi dan investasi. (2) Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi, misalnya untuk perumahan, kredit mobil, dan sebagainya.

(3) Kredit Perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dan digunakan untuk membiayai aktivitas perdagangannya.

3) Dilihat dari segi jangka waktu (1) Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk modal kerja.

(2) Kredit jangka menengah

Jangka waktu kredit ini biasanya berkisar anatara satu tahun sampai dengan tiga tahun, dan biasanya digunakan untuk melakukan investasi.


(20)

Yaitu kredit yang masa pengembaliannya paling panjang jangka waktunya diatas tiga tahun atau lima tahun.

Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang, seperti perkebunan kelapa sawit atau manufaktur dan untuk konsumtif seperti kredit perumahan. 4) Dilihat dari segi jaminan

(1) Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan apakah jaminan berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud, atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal seniali jaminan atau kredit tertentu jaminan harus melebihi jumlahkredit yang diajukancalondebitur.

(2) Kredit tanpa jaminan

Kredit tanpa jaminan, kredit ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama berhubungan dengan baik.

2.1.9 Pengertian Kredit Pegawai Tetap(Kretap)

Kretap adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada calon debitur/debitur Sumber pembayaran berasal dari fixed income (gaji/pensiun).Kretap dapat digunakan untuk membiayai pembelian barang bergerak maupun tidak bergerak, untuk biaya perbaikan rumah, biaya sekolah,/kuliah,biaya pengobatan, pernikahan, lain-lain. Kretap dapat pula diberikan untuk keperluan produktif.

Pasar Sasaran Kretap

1) Pasar sasaran yang dituju adalah;

(1) Pegawai yang telahdiangkat sebagai Pegawai Tetap,yang terdiri dari: a. Pegawai negeri sipil (PNS) Pusat dan Daerah


(21)

b. Anggota TNI c. Anggota POLRI d. Anggota BUMN e. Anggota BUMD

f. Pegawai Perusahaan Swastayaitu pegawai tetap dari badan usaha atau badan hukum milik Negara yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mempunyai Perjanjian Kerja Sama dengan BRI setempat.

(2) Pensiunan atau janda dari pegawai sebagaimana butir 1

(3) Pensiunan Pegawai Swasta yang instansinya mempunyai Dana Pensiun, yang menerima pensiunan secara tetap dari perusahaan asuransi atau perushaan dana pensiun yang didirikan sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan.

(4) Suami/Istri pekerja BRI yang menjadi pegawai atau pensiunan . 2) Kriteria Calon Debitur

Calon debitur Kretap adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki rekening tabungan di BRI.

(1) Pegawai

a. Memiliki asli SK Pengangkatan pertama sebagai PNS / TNI/ POLRI/ BUMN/ BUMD/ Swasta, seta asli SK Kenaikan Pangkat Terakhir atau disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing instansi. b. Batas usia debitur,maksimum sampai dengan:

a) Masa Persiapan Pensiun (MPP);atau b) Masa Pensiun


(22)

Sebelum memutuskan pemberian kredit atau melakukan pencairan dana melalui kredit, maka kreditur harus melakukan penilaian terhadap calon debitur.

Menurut Fahmi dan Hadi (2010:17) Penilaian tersebut dilakukan berdasarkan prinsip 5C, yaitu:

(1) Character (Karakteristik)

Hal ini meyangkut sisi psikologis calon debitur, yaitu karakteristik atau sifat yang dimilikinya, seperti latar belakang keluarga, hobi,cara hidup yang dijalani, kebiasaan-kebiasaanya, dan lain-lain. Tujuan memahami karakteristik ini adalah mengetahui apakah calon debuitur tersebut layak untuk memperoleh pinjaman kredit dan apakah ia memiliki kejujuran untuk memenuhi kewajibannya.

(2) Capacity( Kemampuan)

Hal ini berhubungan dengan kemampuan calon debitur dalam mengelola usahany, terutama pada masa-masa sulit, sehingga akan diketahui apakah ia memiliki kemampuan membayar atau tidak. Dengan demikian, pihak perbankan akan dapat menentukan apakah permohonan kredit calon debitur tersebut layak untuk dicairkan atau tidak.

(3) Capital (Modal)

Hal ini meyangkut kemampuan modal yang dimilki oleh seseorang pada saat ia melaksanakan bisnisnya tersebut. Modal tersebut dapat dilihat pada neraca perusahaan, laporan laba rugi,dan laporan keuangan lainnya. Pihak perbankan dapat menolak peminjaman dana yang melebihi dari kepemilikan modal yang dimilki karena hal tersebut akan menimbulkan risiko di kemudian hari apalagi bila terjadi persoalan kemacetan dalam aliran kas yang dimilkinya.


(23)

Yaitu barang atau sesuatu yang dijadikan jaminan pada saat seseorang akan melakukan pinjaman dana dalam bentuk kredit ke sebuah perbankan atau leasing. Misalnya, seorang karyawan tetap di sebuah perusahaan akan memperlihatkan slip gaji yang dimilikinya, surat keputusan (SK) pengangkatan, dan dokumen pendukung lainnya seperti KTP, KK, dan lainnya dengan alasan dapat di pertanggung jawabkan di kemudian hari.

(5) Condition Of Economy (Kondisi Perekonomian)

Kondisi perekonomian yang tengah berlangsung di suatu negara seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, angka inflasi,jumalh pengangguran, daya beli, penerapan kebijakan moneter dan iklim dunia usaha yaitu regulasi pemerintah, serta situasi ekenomi internasional yang tengah berkembang adalah bagian penting untuk dianalisa dan dijadikan bahan pertimbangan. Pihak perbankan dapat mencari informasi terlebih dahulu dari mereka yang telah lama berkecimpung dalam masalah kredit, seperti seorang analisi kredit dalam sebuah perbankan, penulis buku masalah kredit atau pendapat dari para ahli ekonomi.

2.1 Pembahasan Hasil Penelitian

Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, terdapat beberapa pembahasan dari hasil penelitian sebelumnya, yaitu:

Afifah Nur Aini Saputri (2014) dengan penelitian yang berjudul “Prosedur

Pemberian Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Kartasura”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai prosedur sistem pemberian kredit pegawai tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Kartasura. Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa Prosedur Pemberian Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.


(24)

Kantor Cabang Solo Kartasura terdiri dari beberapa tahap yaitu: permohonan kredit, penilaian berkas, analisis kredit,keputusan kredit, pencairan atau realisasi kredit, pengangsuran kredit, dan pelunasan kredit. Kesimpulan dari pengamatan Prosedur Pemberian Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Kartasurasudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat dilaksanakan dengan baik oleh ADK dan AO Briguna, namun masih terdapat kelemahan dalam hal ruang penyimpanan arsip, akan lebih baik jika ruang arsip untuk nasabah dan dokumen lainnya dibedakan dan tumpukan kardus yang sekiranya sudah tidak dipergunakan dapat dibuang atau ditata lebi rapi jika masih diperlukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Gangsar Alsandy Putranto (2014) dengan judul

“Analisa Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Tetap di PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Rajawali Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk

memahami prosedu pemberian kredit pegawai tetap pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Rajawali Surabaya, serta menganalisa apakah prosedur yang dijalankan sudah sesuai dengan ketentuan aturan yang ditetapkan oleh BRI. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa secara keseluruhan prosedur pemberian kredit pegawai tetap yang dilaksanakan oleh BRI Kantor Cabang Rajawali Surabaya sudah memenuhi ketentuan aturan yang ditetapkan.

Terdapat pula penelitian lainnya yaitu oleh Pongki Mariance Sentris(2010) yang

berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Tetap Pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Bondowoso. Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prosedur dan Pencacatan Pemberian Kredit Pegawai Tetap serta memilki maksud untuk memperoleh informasi dan data yang relevan mengenai transaksi yang berhubungan dengan pencairan kredit pegawai tetap.


(25)

(1)

Yaitu kredit yang masa pengembaliannya paling panjang jangka waktunya diatas tiga tahun atau lima tahun.

Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang, seperti perkebunan kelapa sawit atau manufaktur dan untuk konsumtif seperti kredit perumahan. 4) Dilihat dari segi jaminan

(1) Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan apakah jaminan berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud, atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal seniali jaminan atau kredit tertentu jaminan harus melebihi jumlahkredit yang diajukancalondebitur.

(2) Kredit tanpa jaminan

Kredit tanpa jaminan, kredit ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama berhubungan dengan baik.

2.1.9 Pengertian Kredit Pegawai Tetap(Kretap)

Kretap adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada calon debitur/debitur Sumber pembayaran berasal dari fixed income (gaji/pensiun).Kretap dapat digunakan untuk membiayai pembelian barang bergerak maupun tidak bergerak, untuk biaya perbaikan rumah, biaya sekolah,/kuliah,biaya pengobatan, pernikahan, lain-lain. Kretap dapat pula diberikan untuk keperluan produktif.

Pasar Sasaran Kretap

1) Pasar sasaran yang dituju adalah;

(1) Pegawai yang telahdiangkat sebagai Pegawai Tetap,yang terdiri dari: a. Pegawai negeri sipil (PNS) Pusat dan Daerah


(2)

b. Anggota TNI c. Anggota POLRI d. Anggota BUMN e. Anggota BUMD

f. Pegawai Perusahaan Swastayaitu pegawai tetap dari badan usaha atau badan hukum milik Negara yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mempunyai Perjanjian Kerja Sama dengan BRI setempat.

(2) Pensiunan atau janda dari pegawai sebagaimana butir 1

(3) Pensiunan Pegawai Swasta yang instansinya mempunyai Dana Pensiun, yang menerima pensiunan secara tetap dari perusahaan asuransi atau perushaan dana pensiun yang didirikan sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan.

(4) Suami/Istri pekerja BRI yang menjadi pegawai atau pensiunan . 2) Kriteria Calon Debitur

Calon debitur Kretap adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki rekening tabungan di BRI.

(1) Pegawai

a. Memiliki asli SK Pengangkatan pertama sebagai PNS / TNI/ POLRI/ BUMN/ BUMD/ Swasta, seta asli SK Kenaikan Pangkat Terakhir atau disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing instansi. b. Batas usia debitur,maksimum sampai dengan:

a) Masa Persiapan Pensiun (MPP);atau b) Masa Pensiun


(3)

Sebelum memutuskan pemberian kredit atau melakukan pencairan dana melalui kredit, maka kreditur harus melakukan penilaian terhadap calon debitur.

Menurut Fahmi dan Hadi (2010:17) Penilaian tersebut dilakukan berdasarkan prinsip 5C, yaitu:

(1) Character (Karakteristik)

Hal ini meyangkut sisi psikologis calon debitur, yaitu karakteristik atau sifat yang dimilikinya, seperti latar belakang keluarga, hobi,cara hidup yang dijalani, kebiasaan-kebiasaanya, dan lain-lain. Tujuan memahami karakteristik ini adalah mengetahui apakah calon debuitur tersebut layak untuk memperoleh pinjaman kredit dan apakah ia memiliki kejujuran untuk memenuhi kewajibannya.

(2) Capacity( Kemampuan)

Hal ini berhubungan dengan kemampuan calon debitur dalam mengelola usahany, terutama pada masa-masa sulit, sehingga akan diketahui apakah ia memiliki kemampuan membayar atau tidak. Dengan demikian, pihak perbankan akan dapat menentukan apakah permohonan kredit calon debitur tersebut layak untuk dicairkan atau tidak.

(3) Capital (Modal)

Hal ini meyangkut kemampuan modal yang dimilki oleh seseorang pada saat ia melaksanakan bisnisnya tersebut. Modal tersebut dapat dilihat pada neraca perusahaan, laporan laba rugi,dan laporan keuangan lainnya. Pihak perbankan dapat menolak peminjaman dana yang melebihi dari kepemilikan modal yang dimilki karena hal tersebut akan menimbulkan risiko di kemudian hari apalagi bila terjadi persoalan kemacetan dalam aliran kas yang dimilkinya.


(4)

Yaitu barang atau sesuatu yang dijadikan jaminan pada saat seseorang akan melakukan pinjaman dana dalam bentuk kredit ke sebuah perbankan atau leasing. Misalnya, seorang karyawan tetap di sebuah perusahaan akan memperlihatkan slip gaji yang dimilikinya, surat keputusan (SK) pengangkatan, dan dokumen pendukung lainnya seperti KTP, KK, dan lainnya dengan alasan dapat di pertanggung jawabkan di kemudian hari.

(5) Condition Of Economy (Kondisi Perekonomian)

Kondisi perekonomian yang tengah berlangsung di suatu negara seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, angka inflasi,jumalh pengangguran, daya beli, penerapan kebijakan moneter dan iklim dunia usaha yaitu regulasi pemerintah, serta situasi ekenomi internasional yang tengah berkembang adalah bagian penting untuk dianalisa dan dijadikan bahan pertimbangan. Pihak perbankan dapat mencari informasi terlebih dahulu dari mereka yang telah lama berkecimpung dalam masalah kredit, seperti seorang analisi kredit dalam sebuah perbankan, penulis buku masalah kredit atau pendapat dari para ahli ekonomi.

2.1 Pembahasan Hasil Penelitian

Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, terdapat beberapa pembahasan dari hasil penelitian sebelumnya, yaitu:

Afifah Nur Aini Saputri (2014) dengan penelitian yang berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Kartasura”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai prosedur sistem pemberian kredit pegawai tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Kartasura. Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa Prosedur Pemberian Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.


(5)

Kantor Cabang Solo Kartasura terdiri dari beberapa tahap yaitu: permohonan kredit, penilaian berkas, analisis kredit,keputusan kredit, pencairan atau realisasi kredit, pengangsuran kredit, dan pelunasan kredit. Kesimpulan dari pengamatan Prosedur Pemberian Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Kartasurasudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat dilaksanakan dengan baik oleh ADK dan AO Briguna, namun masih terdapat kelemahan dalam hal ruang penyimpanan arsip, akan lebih baik jika ruang arsip untuk nasabah dan dokumen lainnya dibedakan dan tumpukan kardus yang sekiranya sudah tidak dipergunakan dapat dibuang atau ditata lebi rapi jika masih diperlukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Gangsar Alsandy Putranto (2014) dengan judul “Analisa Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Tetap di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Rajawali Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk memahami prosedu pemberian kredit pegawai tetap pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Rajawali Surabaya, serta menganalisa apakah prosedur yang dijalankan sudah sesuai dengan ketentuan aturan yang ditetapkan oleh BRI. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa secara keseluruhan prosedur pemberian kredit pegawai tetap yang dilaksanakan oleh BRI Kantor Cabang Rajawali Surabaya sudah memenuhi ketentuan aturan yang ditetapkan.

Terdapat pula penelitian lainnya yaitu oleh Pongki Mariance Sentris(2010) yang berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Tetap Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Bondowoso. Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prosedur dan Pencacatan Pemberian Kredit Pegawai Tetap serta memilki maksud untuk memperoleh informasi dan data yang relevan mengenai transaksi yang berhubungan dengan pencairan kredit pegawai tetap.


(6)