PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN CONTINUOUS RUNNING DAN SPEED PLAY TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX ATLET SEPAKBOLA USIA 15-16 TAHUN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) PELANGI BALIGE KABUPATEN TOBASAMOSIR TAHUN 2015.
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN CONTINUOUS RUNNING DENGAN SPEED PLAY TERHADAP PENINGKATAN
VO2MAX ATLET SEPAKBOLA USIA 15-16 TAHUN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB)
PELANGI BALIGE KABUPATEN TOBASAMOSIR TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Mengikuti
Ujian Meja Hijau
OLEH:
GUNAWAN PRASETIO R. N NIM : 6103321050
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menumpahkan kasih karunianya kepada penulis khususnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan dengan judul: “Perbedaan Pengaruh Latihan Continuous Running Dan Speed Play Terhadap Peningkatan VO2Max Atlet Sepakbola Usia 15-16 Tahun Pada Sekolah Sepakbola (SSB) Pelangi Balige Kabupaten Tobasamosir Tahun 2014”.
Selama penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes selaku Dekan FIK UNIMED. 3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED. 4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED dan 5. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd selaku Wakil Dekan III.
6. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED
(5)
iii
7. Bapak YanIndra Siregar, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.
8. Bapak Indra Darma Sitepu, S.Pd. M.Kes selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan/penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak Drs. M. Nustan Hasibuan, M.Kes, AIFO dan Drs. Ibrahim M.Pd yang telah memberi masukan dan arahan kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Pengurus Sekolah Sepakbola (SSB) Pelangi Balige khususnya Pak Tamba Aritong, S.E (Ketua), Frengki Napitupulu dan Tommy Hutabarat (Pelatih) yang telah memberi arahan kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini. 11.Teristimewa buat Orang tua tercinta yaitu Gifsermen Rudi Nainggolan,
Elisabet Perangin-angin, dan ketiga adik : Mikael Nainggolan, Rahel Nainggolan dan Immanuel Nainggolan, yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik moral maupun material.
12.Kepada keluarga Kost Cendana Indah terkhusus Nanda P Srr, Benhart Napitupulu dan Lastri Harianja yang memberi semangat dan dorongan kepada penulis.
13.Kepada kawan-kawan seperjuangan di Unimed khususnya PKO Ekstensi D 2010, terimakasih telah menjadi teman yang selalu mendukung dan membantu selama perkuliahan.
14.Adik-adik atlet Sekolah Sepakbola (SSB) Pelangi Balige yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk kesuksesan skripsi saya.
(6)
iv
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan, penulis mengucapkan terimakasih. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Maret 2015 Penulis
Gunawan Prasetio R N NIM: 6103321050
(7)
i
ABSTRAK
GUNAWAN PRASETIO R N. Perbedaan Pengaruh Latihan Continuous Running Dan Speed Play Terhadap Peningkatan VO2Max Atlet Sepakbola Usia 15-16 Tahun Pada Sekolah Sepakbola (SSB) Pelangi Balige Kabupaten Tobasamosir Tahun 2014 .
( Pembimbing Skripsi INDRA DARMA SITEPU )
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2015
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan pegaruh latihan
Continuous Running dengan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max atlet sepakbola
usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige Kabupaten Tobasamosir tahun 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan
Continuous Running dengan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max atlet sepakbola
usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige Kabupaten Tobasamosir tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet Sekolah Sepakbola (SSB) Pelangi Balige Tobasamosir yang berusia 15-16 tahun yaitu 15 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 14 orang yang diambil dengan teknik
purposive sampling. Desain penelitian ini menggunalan metode eksperimen
dengan rancangan “Pre-Test And Post-Test Design”. Uuntuk mengetahui
perbedaan pengaruh dari kedua bentuk latihan tersebut digunakan rumus uji-t observasi tidak berpasangan dengan taraf kepercayaan α = 0,05.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa: (1) Uji hipotesis pertama menunjukkan thitung = 50,04 dan ttabel = 2,45 dengan α = 0,05 (thitung> ttabel ) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan dari
latihan Continuous Running terhadap hasil VO2Max pemain sepakbola usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige. (2) Uji hipotesis kedua menunjukkan thitung = 105,04 dan ttabel = 2,45 dengan α = 0,05 (thitung> ttabel ) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan dari
latihan Speed Play terhadap hasil VO2Max pemain sepakbola usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige. (3) Uji hipotesis ketiga menunjukkan thitung = 0,93 dan ttabel = 2,18 dengan α = 0,05 (thitung< ttabel ) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain, walaupun dilihat dari segi angka berbeda antara latihan Continuous Running dengan Speed Play , namun tidak bisa dipastikan diantara kedua
bentuk latihan tersebut mana yang berpengaruh signifikan terhadap hasil VO2Max pemain sepakbola usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige.
(8)
v DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8
A. Kajian Teoritis ... 8
1. Hakikat Sepakbola ... 8
2. Hakikat VO2 Max ... 10
3. Hakikat Latihan ... 15
4. Hakikat Continuous Running ... 18
5. Hakikat Speed Play ... 19
B. Kerangka Berpikir ... 20
C. Hipotesis ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel ... 23
C. Metode Penelitian ... 24
(9)
vi
E. Instrumen Penelitian ... 25
F. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
A. Deskripsi Data Penelitian ... 31
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 32
C. Uji Hipotesis ... 34
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
(10)
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1 : Desain Penelitian ... 24
2 : Kelompok Matching by Pairing ... 25
3 : Tes Lari 1600 m ... 28
4 : Hasil Pre-test dan Post-test Latihan ... 31
(11)
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1 : Lapangan Sepakbola ... 9
2 : Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 16
3 : Bentuk Latihan Continuous Running ... 25
(12)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1 : Data Mentah Hasil Pre-test Dan Post-test 1600m ... 41
2 : Hasil Pre-tes ... 42
3 : Data Mentah Hasil Post-test lari 1600m ... 43
4 : Hasil Pre-test dan Post-test Latihan Continuous Running dan Speed Play... 44
5 : Uji Normalitas Pre-test ... 45
6 : Uji Normalitas Post-test ... 46
7 : Uji Homogenitas Pre-test ... 47
8 : Uji Homogenitas Post-test ... 48
9 : Pengujian Hipotesis Pertama ... 49
10 : Pengujian Hipotesis Kedua ... 51
11 : Pengujian Hipotesis Ketiga ... 53
12 : Rencana Program Latihan ... 55
13 : Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors ... 61
14 : Daftar Nilai Persentil Distribusi t ... 62
15 : Dafar Nilai Persentil Distribusi F ... 63
16 : Dokumentasi Penelitian ... 68
17 : Daftar Kehadiran Atlet... 71
18 : Data Kemampan Latihan Continuous Running dan Speed Play untuk Lari 3700m ... 72
(13)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena melakukan olahraga yang baik dan benar serta berkelanjutan dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Kita melihat begitu besarnya antusias masyarakat di setiap kegiatan-kegiatan olahraga, selain dapat meningkatkan kebugaran jasmani, olahraga prestasi juga dapat dijadikan alat untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Sajoto (1998:15) mengemukakan bahwa “Dalam pencarian prestasi olahraga ada beberapa faktor yang harus diketahui dan mendapat perhatian khusus, yaitu : Fisik, Teknik, Taktik, dan Mental.”
Pencarian prestasi yang maksimal sangat didukung oleh kondisi fisik yang baik, oleh sebab itu pembinaan latihan yang terarah serta dilakukan secara efektik dan efisien merupakan hal yang sangat penting.
Harsono (1988:153) mengemukakan bahwa“ Jika seseorang mempunyai kondisi fisik yang baik maka akan ada pengaruhnya terhadap :
1. Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung 2. Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan,
komponen kondisi fisik lainnya
3. Ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan
4. Pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan 5. Respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu
(14)
2
Program latihan yang baik dan terukur berpengaruh pada prestasi para atlet. Latihan dalam pengertian sesungguhnya yaitu menurut Harsono (1988:101) “Tranning atau latihan adalah proses sistematis dari berlatih atau bekerja yang
dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian meningkat atau bertambah jumlah beban latihan”.
Proses latihan yang baik dan benar harus memperhatikan serta disesuaikan dengan volume, intensitas, frekuensi, dan istirahat selama latihan. Intensitas dapat diukur dengan beberapa cara, salah satu cara yang paling tepat adalah denyut jantung. Selain itu juga sangat penting diperhatikan adalah penerapan prinsip-prinsip latihan terutama beban berlebihan (overload principle). Kemampuan daya tahan banyak dibutuhkan pada cabang olahraga , salahsatunya cabang sepakbola. Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua regu, tiap regu jumlahnya 11 orang. Meraih puncak prestasi dalam sepakbola harus didukung dengan kondisi fisik yang prima. Adapun unsur-unsur kondisi fisik antara lain : daya tahan, stamina, kelentukan, kelincahan, kekuatan, power, daya tahan otot. Semua itu sangat berhubungan pada seorang atlet yang ingin berprestasi.
Dalam pertandingan sepakbola yang memakai waktu 90 menit yang di bagi menjadi dua babak, yang setiap babaknya berdurasi 45 menit. Pertandingan sepakbola memrlukan mobilitas tinggi, sehingga seorang atlet sepakbola harus mempunyai daya tahan pernafasan (VO2Max) yang baik sehingga tubuh dapat menghasilkan energi yang diperlukan untuk kerja fisik yang cukup lama dengan intensitas tinggi.
(15)
3
Klub Sekolah Sepakbola (SSB) Pelangi yang berada di jalan Bukit Barisan No.1 Balige Kabupaten Tobasa, merupakan salah satu wadah untuk menampung bakat dan minat khususnya sepak bola di kecamatan Balige. Berdasarkan observasi calon peneliti (Senin 26 Mei 2014, jam 15.00-15.30 di Lapangan Sisingamangaraja) di SSB Pelangi mempunyai program latihan 3 kali seminggu (Senin, Rabu, dan Sabtu), dengan durasi latihan 90 menit (pukul 15.30 WIB – 17.00 WIB).
Latihan di SSB Pelangi lebih mengacu pada penguasaan teknik dan game, sedangkan latihan kondisi fisik pemain kurang terprogram dan ada beberapa bentuk latihan fisik yang terlupakan oleh pelatih kepada pemain, terlebih mengenai latihan daya tahan, dimana program hari Senin dan Rabu latihan teknik dan Sabtu latihan fisik.
Pada saat ujicoba SSB Pelangi Umur 15-16 tahun melawan SSB Bintang Muda Porsea umur 15-16 tahun (31 Mei 2014) dan bertandang lagi ke lapangan SSB Bintang Muda Porsea umur 15-16 tahun (7 Juni 2014), peneliti menyaksikan dan melihat jalannya pertandingan, SSB Pelangi kelompok umur 15-16 tahun kalah dengan skor 2-4 dan 0-5. Peneliti menilai pemain kurang mampu menampilkan kemampuan maksimal dan tidak dapat berbuat banyak, ketika pertandingan memasuki babak kedua. Gol yang tercipta dari pihak lawan terjadi akibat pecahnya konsentrasi karena kelelahan. Sesusai dengan wawancara peneliti dengan pelatih SSB Pelangi kelompok umur 15-16 tahun yaitu Tommy Hutabarat setelah selesai pertandingan, hal itu disebabkan karena rendahnya daya tahan pemain, terutama daya tahan VO2Max atau kemampuan paru-paru dalam
(16)
4
menghirup oksigen secara maksimal, dimana pada ahirnya berpengaruh pada penampilan pemain.
Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti kondisi fisik di SSB Pelangi Balige yaitu mengenai. VO2MaxUntuk mengetahui lebih jelasnya apakah pemain SSB Pelangi kelompok usia 15-16 tahun memiliki daya tahan cardio respiratory, khususnya kemampuan pemain dalam menghirup oksigen (�2) dalam jumlah yang banyak (VO2Max), peneliti telah melakukan tes lari 1600 m di lapangan SSB Pelangi Balige (ukuran lapangan 110 meter x 75 meter).
Berdasarkan hasil tes pendahuluan yang telah dilaksanakan, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan pengaruh latihan Continouos Running dan Speed Play terhadap peningkatan Vo2Max atlet sepakbola usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige , Kabupaten Tobasamosir Tahun 2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka yang akan diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah latihan Continuous Running dapat meningkatkan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015?
2. Apakah latihan Speed Play dapat meningkatkan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015?
(17)
5
3. Manakah metode latihan yang paling baik antar Continuous Running dan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015?
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memperjelas sasaran daripada penelitian dan menjaga kesimpangsiuran agar tidak terjadi interpetasi yang salah tentang masalah maka penulis mengemukakan pembatasan masalah dan pokok masalah dalam penelitian ini adalah: Latihan manakah yang lebih signifikan antara latihan Continuous
Running dan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015?
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh latihan Continuous Running terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015?
2. Apakah ada pengaruh latihan Speed Play terhadap peningkatan
VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015?
3. Manakah yang lebih berpengaruh secara signifikan antara latihan
(18)
6
VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige tahun 2015?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan Continuous Running terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige tahun 2015.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi BaligeTahun 2015.
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh secara signifikan antara latihan Continuous Running dengan latihan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Menambah wawasan bagi penulis tentang pengaruh latihan Continuous
Running dan Speed Play dapat meningkatkan daya tahan VO2Max pada atlet sepakbola.
2. Sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan dalam kegiatan latihan dan pembinaan prestasi olahraga bahwa latihan Continuous
(19)
7
Running dan Speed Play dapat meningkatkan daya tahan VO2Max pada atlet sepakbola, khususnya pada Sekolah Sepakbola (SSB) Pelangi Balige Tobasamosir.
3. Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi peneliti lainnya dalam melakukan penelitian pada masalah yang sama ditempat yang berbeda.
(20)
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh latihan Continuous Running terhadap terhadap peningkatan VO2Max atlet sepakbola usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige, Kabupaten Tobasamosir tahun 2015. 2. Ada pengaruh latihan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max atlet
sepakbola usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige, Kabupaten Tobasamosir tahun 2015.
3. Walaupun dilihat dari segi angka berbeda antara latihan Continuous
Running dengan Speed Play, namun tidak bisa dipastikan diantara
kedua kedua bentuk latihan tersebut mana yang lebih besar pengaruhnya secara signifikan terhadap peningkatan VO2Max atlet sepakbola usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige, Kabupaten Tobasamosir tahun 2015.
(21)
39
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun dapat menggunakan latihan Continuous Running dan Speed
Play.
2. Bagi pelatih sepakbola pada usia dini dapat menggunakan latihan
Continuous Running dan Speed Play untuk memberikan keragamann
variasi latihan sehingga anak-anak memiliki motivasi yang tinggi untuk berlatih sekaligus memperoleh stamina yang dibutuhkan dalam permainan sepakbola.
3. Bagi peneliti lainnya diharapkan juga dapat menerapkan latihan
Continuous Running dan Speed Play dalam meningkatkan kondisi fisik
atau mencari model-model latihan lain yang dapat meningkatkan VO2Max pada pemain sepakbola.
(22)
40
DAFTAR PUSTAKA
Akhmat, Imran.(2013).Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan.Unimed Press
A.Sarumpaet.(1922).Permainan Bola Besar.Depertemen Pendidikan Dan Kebudayan
Bompa.O, Tudor.Terjemahan Buku Theory And Methodology Of Training. Surabaya:Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya
Gyton.(1982).Fiologi Manusia Dan Mekanisme Penyakit.Penerbit Buku Kedokteran Jakarta
Harsuki.(2000).Perkembangan Olahraga Terkini, Kajian Para Pakar.Jakarta Harsono.(2000).Gerakan Nasional Garuda Emas. Jakarta:KONI
Harsono.(1988).coaching Dan Asfek-Asfek Psikologi Dalam coaching.Jakarta:CV Tombak Kusuma
http://rikimakaro.blogspot.com/2013/10/vo2-max-volume-oxigen-maximal.html
Lutan dkk.(1999).Manusia Dan Olahraga. ITB dan FPOK/IKIP Bandung
Pete.(1998).Dasar-dasar Ilmu kepelatiahan.IKIP Semarang Press
Syafruddin.(2011).Ilmu Kepelatihan Olahraga Tiori Dan Aplikasi Dalam Pembinaan Olahraga
Sajoto,M(1988).Pembinaan Kondisis Fisik Dalam Olahraga.Jakarta: Depertemen Pendidikan DanKebudayaan
Sudjana.(1992). Metode statistik. Bandung.Tarsito
Sunarno, Agung & Sihombing, R.Syaifullah D.(2011).Metode Penelitian Keolahragaan.Surakarta:Yuma Pustaka
(1)
5
3. Manakah metode latihan yang paling baik antar Continuous Running dan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015?
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memperjelas sasaran daripada penelitian dan menjaga kesimpangsiuran agar tidak terjadi interpetasi yang salah tentang masalah maka penulis mengemukakan pembatasan masalah dan pokok masalah dalam penelitian ini adalah: Latihan manakah yang lebih signifikan antara latihan Continuous Running dan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015?
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh latihan Continuous Running terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015?
2. Apakah ada pengaruh latihan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015?
3. Manakah yang lebih berpengaruh secara signifikan antara latihan Continuous Running dengan latihan Speed Play terhadap peningkatan
(2)
VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige tahun 2015?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan Continuous Running terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige tahun 2015.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi BaligeTahun 2015.
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh secara signifikan antara latihan Continuous Running dengan latihan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun SSB Pelangi Balige Tahun 2015.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Menambah wawasan bagi penulis tentang pengaruh latihan Continuous Running dan Speed Play dapat meningkatkan daya tahan VO2Max pada atlet sepakbola.
2. Sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan dalam kegiatan latihan dan pembinaan prestasi olahraga bahwa latihan Continuous
(3)
7
Running dan Speed Play dapat meningkatkan daya tahan VO2Max pada atlet sepakbola, khususnya pada Sekolah Sepakbola (SSB) Pelangi Balige Tobasamosir.
3. Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi peneliti lainnya dalam melakukan penelitian pada masalah yang sama ditempat yang berbeda.
(4)
38
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh latihan Continuous Running terhadap terhadap peningkatan VO2Max atlet sepakbola usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige, Kabupaten Tobasamosir tahun 2015. 2. Ada pengaruh latihan Speed Play terhadap peningkatan VO2Max atlet
sepakbola usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige, Kabupaten Tobasamosir tahun 2015.
3. Walaupun dilihat dari segi angka berbeda antara latihan Continuous Running dengan Speed Play, namun tidak bisa dipastikan diantara kedua kedua bentuk latihan tersebut mana yang lebih besar pengaruhnya secara signifikan terhadap peningkatan VO2Max atlet sepakbola usia 15-16 tahun pada sekolah sepakbola (SSB) Pelangi Balige, Kabupaten Tobasamosir tahun 2015.
(5)
39
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampan VO2Max pada pemain sepakbola usia 15-16 tahun dapat menggunakan latihan Continuous Running dan Speed Play.
2. Bagi pelatih sepakbola pada usia dini dapat menggunakan latihan Continuous Running dan Speed Play untuk memberikan keragamann variasi latihan sehingga anak-anak memiliki motivasi yang tinggi untuk berlatih sekaligus memperoleh stamina yang dibutuhkan dalam permainan sepakbola.
3. Bagi peneliti lainnya diharapkan juga dapat menerapkan latihan
Continuous Running dan Speed Play dalam meningkatkan kondisi fisik atau mencari model-model latihan lain yang dapat meningkatkan VO2Max pada pemain sepakbola.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Akhmat, Imran.(2013).Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan.Unimed Press
A.Sarumpaet.(1922).Permainan Bola Besar.Depertemen Pendidikan Dan Kebudayan
Bompa.O, Tudor.Terjemahan Buku Theory And Methodology Of Training. Surabaya:Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya
Gyton.(1982).Fiologi Manusia Dan Mekanisme Penyakit.Penerbit Buku Kedokteran Jakarta
Harsuki.(2000).Perkembangan Olahraga Terkini, Kajian Para Pakar.Jakarta Harsono.(2000).Gerakan Nasional Garuda Emas. Jakarta:KONI
Harsono.(1988).coaching Dan Asfek-Asfek Psikologi Dalam coaching.Jakarta:CV Tombak Kusuma
http://rikimakaro.blogspot.com/2013/10/vo2-max-volume-oxigen-maximal.html Lutan dkk.(1999).Manusia Dan Olahraga. ITB dan FPOK/IKIP
Bandung
Pete.(1998).Dasar-dasar Ilmu kepelatiahan.IKIP Semarang Press
Syafruddin.(2011).Ilmu Kepelatihan Olahraga Tiori Dan Aplikasi Dalam Pembinaan Olahraga
Sajoto,M(1988).Pembinaan Kondisis Fisik Dalam Olahraga.Jakarta: Depertemen Pendidikan DanKebudayaan
Sudjana.(1992). Metode statistik. Bandung.Tarsito
Sunarno, Agung & Sihombing, R.Syaifullah D.(2011).Metode Penelitian Keolahragaan.Surakarta:Yuma Pustaka