URGENSI PIDANA KEBIRI BAGI PELAKU PEDOFILIA DI INDONESIA.

URGENSI PIDANA KEBIRI BAGI PELAKU PEDOFILIA
DI INDONESIA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu
Hukum

Minat Utama: Hukum Pidana Ekonomi

Disusun oleh:
DIYAH AYU HARDIYANI
NIM: S331502006

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

URGENSI PIDANA KEBIRI BAGI PELAKU PEDOFILIA

DI INDONESIA

Disusun oleh:
DIYAH AYU HARDIYANI
NIM: S331502006

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing:

Jabatan
Pembimbing

Nama

Tanda Tangan

Prof. Dr. Hartiwiningsih, SH., M.Hum
NIP. 195702031985032001

Co. Pembimbing Dr. Hari Purwadi, SH., Mhum
NIP. 196412012005011001


Tanggal

........................... ...............

........................... ...............

Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum

Dr. Hari Purwadi, SH., Mhum
NIP. 196412012005011001

URGENSI PIDANA KEBIRI BAGI PELAKU PEDOFILIA
DI INDONESIA

Disusun oleh:
DIYAH AYU HARDIYANI
NIM: S331502006


Telah disetujui oleh Tim Penguji:

Jabatan

Nama

Tanda Tangan

Tanggal

Ketua

Prof. Dr. Supanto, SH., M.Hum
NIP. 196011071986011001

........................... ...............

Sekretaris

Dr. Agus Riwanto, SH, S.Ag, M.Ag

NIP. 197308042000121001

........................... ...............

Anggota Penguji

Prof. Dr. Hartiwiningsih, SH., M.Hum ........................... ...............
NIP. 195702031985032001
Dr. Hari Purwadi, SH., M.Hum
NIP. 196412012005011001

........................... ...............

Mengetahui
Direktur Program
Pascasarjana,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
196007271987021001


Ketua Program Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum,

Dr. Hari Purwadi, SH., M.hum NIP.
NIP. 196412012005011001

PERNYATAAN
Nama

:

Diyah Ayu Hardiyani

NIM

:

S331502006

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “URGENSI PIDANA KEBIRI

BAGI PELAKU PEDOFILIA DI INDONESIA”, adalah benar benar karya saya sendiri. Hal
yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar
pustaka.
Apabila benar dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis
tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keaslian tesis saya, dengan ini saya bersedia di-upload
atau dipublikasi website Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret Surakrta.

Surakarta, 18 Oktober 2016
Yang Membuat Pernyataan

DIYAH AYU HARDIYANI

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
begitu banyak nikmatnya-Nya sehingga tesis yang berjudul “URGENSI PIDANA KEBIRI
BAGI PELAKU PEDOFILIA DI INDONESIA” ini dapat penulis selesaikan tepat pada
waktunya guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis juga bermaksud menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara materiil maupun moril sehingga
penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar terutama kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2.

Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3.

Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret Surakarta.

4.

Bapak Dr. Hari Purwadi, SH., M.hum, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan, petunjuk, dan masukan bagi kesempurnaan penulisan tesis ini. Sehingga
dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik dan lancar.

5.

Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, SH, M.Hum, selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan, petunjuk, dan masukan bagi kesempurnaan penulisan tesis ini.

6.

Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan ilmunya
dengan penuh dedikasi dan keikhlasan sehingga menambah wawasan dan pengetahuan
penulis.

7.

Bapak Ibu orang tuaku, Bp. Suhardi & Ibu Sri Suyatni, Bp. Untara & Ibu Retno Suryawati
yang telah mencurahkan doa, kasih sayang, perhatian dan kesabarannya sehingga penulis

berhasil menyelesaikan penulisan tesis ini dengan baik dan lancar.

8.

Suamiku tercinta Yudhantara Fajar Pradana dan calon buah hati tercinta, yang memberikan
motivasi luar biasa, dengan tulus memberikan doa, dukungan baik moral, material maupun
spiritual, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

9.

Keluargaku tersayang, Mas Dian sekeluarga, Mas Dimas sekeluarga, Dek Bayu, Dek Astri
yang telah memberikan dorongan semangat dan kasih sayang. Sehingga penulis termotivasi
untuk menyelesaikan tesis ini.

10. Teman-teman Kelas Hukum Pidana Ekonomi dan teman-teman Program Studi Magister
Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan tahun 2014,
yang telah memberikan semangat dan doa sehingga tesis ini dapat terselesaikan tepat waktu.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.


Penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun demi perbaikan
pada masa yang akan datang dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Surakarta, 18 Oktober 2016
Penulis

DIYAH AYU HARDIYANI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….

i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………

ii

PERNYATAAN…………………………………………………………

iii


KATA PENGANTAR…………………………………………………..

iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………….

vi

DAFTAR TABEL……………………………………………………….

viii

ABSTRAK INDONESIA………………………………………………..

ix

ABSTRAK INGGRIS…………………………………………………...

x

BAB

I. PENDAHULUAN.............................................................

1

A. Latar Belakang ..................................................................

1

B. Perumusan Masalah ..........................................................

9

C. Tujuan Penelitian...............................................................

9

D. Manfaat Penelitian ............................................................

9

II LANDASAN TEORI .........................................................

11

A. Tinjauan Umum tentang Pidana Kebiri ............................

11

B. Tinjauan Umum tentang Pidana Pedofilia ........................

14

C. Teori Pemidanaaan ...........................................................

19

D. Bentuk Kontrol Sosial dari Hukum Pidana ........................

27

E. Penelitian yang Relevan ...................................................

29

F. Kerangka Berpikir ............................................................

31

III METODE PENELITIAN ..................................................

34

A. Jenis Penelitian ..................................................................

34

B. Sifat Penelitian ..................................................................

34

C. Pendekatan Penelitian .......................................................

34

D. Sumber Bahan Hukum ......................................................

35

E. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ................................

36

F. Analisis Bahan Hukum .....................................................

36

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................

37

A. Urgensi Pidana Kebiri bagi Pelaku Pedofilia di Indonesia..

37

1. Aturan Hukum bagi Pelaku Pedofilia di Indonesia .......

37

2. Urgensi Pidana Kebiri dari Perspektif Teori Pemidanaan

44

BAB

BAB

BAB

B. Bentuk Pemidanaan yang Ideal untuk Menciptakan Pelaku
Pedofilia sebagai Orang yang Normal .................................
BAB

71

V PENUTUP ..........................................................................

81

A. Simpulan ...........................................................................

81

B. Implikasi ...........................................................................

82

C. Saran .................................................................................

83

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................

84

DAFTAR TABEL
Tabel 1. ............................................................................................................. 28
Tabel 2. ............................................................................................................. 52

ABSTRAK
Diyah Ayu Hardiyani, S331502006, 2016, Urgensi Pidana Kebiri bagi Pelaku Pedofilia di
Indonesia.
Tesis: Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini mengkaji tentang urgensi pidana kebiri bagi pelaku pedofilia di Indonesia.
Secara medis kebiri kimiawi hanya berfungsi untuk menekan dorongan fisiologis (hormonal)
terhadap seks. Sementara pedofilia itu bukan dilakukan untuk sekedar pemuasaan dorongan
fisiologis tersebut, sebab dorongan fisiologis atau sering disebut dengan libido dapat dipenuhi
dengan berbagai cara lain. Apabila pedofilia bertindak hingga memperkosa seorang anak, berarti
ada keinginan yang lebih tinggi dari sekedar libido, tetapi keinginan psikologis untuk menguasai,
mendominasi atau menyakiti. Keinginan ini adalah keinginan yang tidak dapat dihilangkan oleh
kebiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2016
hukuman kebiri diberlakukan.
Penelitian ini adalah penelitian hukum doktrinal dalam sifat penelitian preskriptif.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan dan pendekatan
perbandingan. Bahan hukum yang digunakan berupa data sekunder yang terdiri dari bahan
hukum primer, sekunder dan non hukum. Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan
penelitian kepustakaan dan dianalisis menggunakan logika deduktif.
Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa kebiri kimiawi memunculkan efek
brutalisasi, pengebirian justru membuat pelaku menstimulasi aksi-aksi kejahatan yang berlipat
ganda. Targetnya juga tak hanya anak-anak, semua bisa berpotensi menjadi korbannya. Pedofilia
mempunyai masalah yang sangat kompleks, sehingga tidak bisa dijangkau hanya melalui
hukuman kebiri. Berdasarkan kajian yang dilakukan melalui teori pemidanaan dan teori kontrol
sosial Donald Black. Pidana kebiri bukan solusi yang tepat bagi pelaku pedofilia di Indonesia.
Menurut teori pemidanaan, pelaku pedofilia membutuhkan Reformative yakni bertujuan
merehabilitasi pelaku dengan norma-norma masyarakat yaitu menjadi anggota taat hukum.
Selanjutnya menurut teori kontrol sosial Donald Black, maka pedofilia dikonsepkan model
Theurapetic. Pedofilia adalah korban yang melakukan penyimpangan karena kelainan psikologis,
sehingga pedofilia membutuhkan bantuan agar dapat sembuh dari kelainannya tersebut.
Implikasi dari penelitian ini adalah mengetahui urgensi pidana kebiri bagi pelaku
pedofilia. Apabila pidana kebiri diterapkan bagi pelaku pedofilia tidaklah efektif, karena pelaku
mengalami gangguan psikologis. Kebiri kimiawi hanya akan memberikan penderitaan bagi
pelaku dan tidak memberikan efek jera. Dibutuhkan penyembuhan bukan pemidanaan bagi
pedofilia. Melalui rehabilitasi, pedofilia dapat kembali menjadi orang yang normal. Pemberian
terapi ini harus didukung oleh semua komponen pemerintah dan masyarakat.
Kata kunci: Pedofilia, Pidana Kebiri, Rehabilitasi.
ABSTRACT
Diyah Ayu Hardiyani, S331502006, 2016, The Urgency of Castration Punishment for
Pedophile in Indonesia.
Thesis: Law Science Post-graduate Study Program of Surakarta Sebelas Maret University.

This research studied the urgency of Castration Punishment for Pedophile in Indonesia.
Medically, chemical castration serves y to suppress physiological sexual (hormonal) impulse.

Meanwhile, pedophilia is committed not only to satisfy such the physiological impulse, because
the physiological impulse often called libido can be fulfilled with other various ways. When a
pedophile acts on until rapes a child, it means that there is a want higher than merely libido, but
psychological want to master, to dominate, or to injure. This want is the one that cannot be
removed by castration. Considering the Government Regulation Substituting Law No.1 of 2006
the castration punishment is enacted.
This study was a doctrinal law research that was prescriptive in nature. The approaches
used were statute and comparative ones. The law material used was secondary data consisting of
primary, secondary and non-law materials. Technique of collecting data used was library
research and the analysis was conducted using deductive logic.
Considering the result of research, it could be found that the chemical castration
generated brutalization, castration instead made the perpetrator stimulating multiple crimes.
The target would be not only children, but everyone could be potentially the victim. Pedophile
has a very complex problem, thereby cannot be reached with castration punishment. Based o the
study conducted using condemnation theory and social control theory from Donald Black, it
could be concluded that the castration punishment is not an appropriate solution to pedophile in
Indonesia. According to condemnation theory, pedophile needed reformative action, aiming to
rehabilitate the perpetrator society norms in order to be the members complying with the law.
Furthermore, according Donald Black’s social control theory, pedophilia is conceptualized with
Therapeutic model. Pedophile is the victim that will do deviation because of his psychological
disorder, so that he needs help in order to be cured from his disorder.
The implication of research was to find out the urgency of castration punishment for
pedophile. The castration punishment applied to pedophile will not be effective, because the
perpetrator develops psychological disorder. Chemical castration will only give the perpetrator
the sorrow but will not make him cured. There should be curing rather than condemnation to
pedophile. Through rehabilitation, pedophile will return to the normal one. Therapeutic
administration should be supported by all components of government and society.
Keywords: Pedophilia, Castration Punishment, Rehabilitation