Hubungan Body Mass Index dan Asupan Vitamin D dengan Serum 25-Hydroxyvitamin D Pasien Kanker Payudara.
Amilia Yuni Damayanti, S531408016. 2016. HUBUNGAN ANTARA BODY MASS
INDEX
DAN
ASUPAN
VITAMIN
D
DENGAN
SERUM
25-HYDROXYVITAMIN D PASIEN KANKER PAYUDARA. TESIS. Pembimbing I
: Brian Wasita,dr.,Sp.PA.,PhD, Pembimbing II: Tonang Dwi Ardyanto,dr.,Sp.PK.,Ph.D,
Program Studi Ilmu Gizi, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita
perempuan di dunia yang dapat menyebabkan kematian. Jumlah kasus global sebanyak
1,7 juta kasus dan 521.900 meninggal dunia. Vitamin D berfungsi mengatur sebagian
besar ekspresi gen pada jaringan reproduksi wanita. Sedangkan Body Mass Index (BMI)
berpengaruh terhadap bioavaibilitas vitamin D. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara BMI dan asupan vitamin D dengan serum 25hydroxyvitamin D [25(OH)D] pasien kanker payudara.
Metode: Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross
sectional. Penentuan subjek menggunakan teknik purposive sampling, sebanyak 37
pasien kanker payudara rawat jalan di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Data BMI
diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Asupan vitamin D
diperoleh dengan menggunakan metode food recall 1X24 jam dan semi quantitative
food frequency questionnaire. Sedangkan pengujian serum 25(OH)D menggunakan
metode enzyme-linked immunoabsorbent assay. Uji statistik yang digunakan adalah
independent-samples t test, one-way anova, Mann Whitney, Kruskal Wallis, Spearman
dan regresi linier.
Hasil: Ada hubungan antara BMI dan asupan vitamin D dengan serum 25(OH)D. Setiap
kenaikan usia 1 tahun, serum 25(OH)D akan mengalami kenaikan sebesar 0.600 ng/mL.
Kesimpulan: Ada hubungan antara BMI dan asupan vitamin D dengan serum 25(OH)D
pasien kanker payudara, akantetapi tidak bermakna secara statistik.
Kata Kunci: BMI, Asupan Vitamin D, Serum 25(OH)D, Kanker Payudara.
xiii
INDEX
DAN
ASUPAN
VITAMIN
D
DENGAN
SERUM
25-HYDROXYVITAMIN D PASIEN KANKER PAYUDARA. TESIS. Pembimbing I
: Brian Wasita,dr.,Sp.PA.,PhD, Pembimbing II: Tonang Dwi Ardyanto,dr.,Sp.PK.,Ph.D,
Program Studi Ilmu Gizi, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita
perempuan di dunia yang dapat menyebabkan kematian. Jumlah kasus global sebanyak
1,7 juta kasus dan 521.900 meninggal dunia. Vitamin D berfungsi mengatur sebagian
besar ekspresi gen pada jaringan reproduksi wanita. Sedangkan Body Mass Index (BMI)
berpengaruh terhadap bioavaibilitas vitamin D. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara BMI dan asupan vitamin D dengan serum 25hydroxyvitamin D [25(OH)D] pasien kanker payudara.
Metode: Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross
sectional. Penentuan subjek menggunakan teknik purposive sampling, sebanyak 37
pasien kanker payudara rawat jalan di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Data BMI
diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Asupan vitamin D
diperoleh dengan menggunakan metode food recall 1X24 jam dan semi quantitative
food frequency questionnaire. Sedangkan pengujian serum 25(OH)D menggunakan
metode enzyme-linked immunoabsorbent assay. Uji statistik yang digunakan adalah
independent-samples t test, one-way anova, Mann Whitney, Kruskal Wallis, Spearman
dan regresi linier.
Hasil: Ada hubungan antara BMI dan asupan vitamin D dengan serum 25(OH)D. Setiap
kenaikan usia 1 tahun, serum 25(OH)D akan mengalami kenaikan sebesar 0.600 ng/mL.
Kesimpulan: Ada hubungan antara BMI dan asupan vitamin D dengan serum 25(OH)D
pasien kanker payudara, akantetapi tidak bermakna secara statistik.
Kata Kunci: BMI, Asupan Vitamin D, Serum 25(OH)D, Kanker Payudara.
xiii