Selanjutnya

REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN
ANTARA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
DAN
BffiO PENGAWASAN NARKOTIKA REPUBLIK INDIA
TENTANG
PEMBERANTASAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA,
BAHAN-BAHAN PSIKOTROPIKA DAN PREKURSOR

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia dan Biro Pengawasan Narkotika
Republik India selanjutnya masing-mas1ng disebut scbagai "Pihak" dan secara kolektif
disebut sebagai "Para Pihak";
Mengakui bahwa peredaran gelap dan penyalahgtmaan narkoba merupakan ancaman
serius bagi kesehatan, keamanan, dan ke.sejahteraan manusia, dan mempunyai efek

merugikan bagi dasar-dasar ekonomi, sosial, budaya, dan politik masyarakat;
Menyadari baltwa peredaran gelap narkotika, bahan-bahan psikotropika dan prekursor
merupakan babaya nyata terhadap stabilitas dan keamanan bangsa dan rakyat kedua
Negara;

Menyadari bahwa hubungan yang saling menguntungkan dan pentingnya koordinasi
dan kerja sama dalam memerangi perdagangan narkotika, bahan psikotropika dan
prekursor;
Berkcinginan untuk meningkatkan lebih lanjut dan memperkuat ketja sama yang lebih
erat dalam memerangi ancaman tersebut di atas;

l

Dipandu

oleh

ketentuan-ketentuan

Konvensi-Konvensi

Pengawasan

Obat


Tnternasional;
Menyadari pentingnya prinsip kedaulatan, kesetaraan dan integritas kewilayahan;

Bertindak dalam semangat kemitraan dan kerja sama;
Berdasarkan perjanjian antara Indonesia dan India tentang Bantuan Timbal Balik
dalam masalah pidana;
Berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing ncgara;

Telah mcnyetujui sebagai berikut:

Pasall

Definisi

1.

Informasi mengacu pada infom1asi yang diperlukan dalam penyelidikan
penegakan hukum peredaran gelap narkotika, bahan-bahan psikotropika dan
prekursor.


2.

Kelompok Ke1ja Bilateral mengacu pada kelompok kerja yang dibentuk oleh
delegasi Para Pihak, dan bertanggung jawab menyepakati kerja sama.

Pasal2
Tujuan

Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk memfasilitasi dan meningkatkan kerja
sama dalam memerangi perdagangan gelap narkotika, psikotropika dan prekursor
(selanjutnya disebut "narkoba") seperti yang didefinisikan oleh Konvensi-Konvensi
Internasional Pengawasan Obat Perserikatan Bangsa-Bangsa.

2

Pasal3
Bidang Kerja Sarna

Ruang lingkup utama kerja sama antara kedua Pihak dalam bidang penegakan hukum
peredaran gelap narkoba adalah sebagai berikut:

a.

Tukar- menukar informasi.

1)

Tukar- menukar informasi akan dilakukan melalui:
i)

penunjukan petugas penghubung (LO);

ii) komunikasi langsung dari pihak atau pejabat yang ditunjuk;

iii) teknologi komunikasi, sepetii telepon, fax dan e-mail.
2)

Tukar - menukar informasi mencakup hal-hal sebagai berikut:

i)


identitas dan nomor telepon tersangka;

ii) jaringan tersangka;
iii) aset para tersangka sepe1ti yang dijelaskan dalam Konvensi PBB
tentang peredaran gelap Narkotika dan Psikotropika, tahun 1988;
iv) modus operandi yang digunakan oleh para pengedar;
v) jenis narkoba dan bahan-bahan prekursor;
vi) catatan kriminal para tesangka;
vii) kegiatan perdagangan dan rute pergerakan tersangka untuk
penangkapan cepat dan penyitaan asset;
viii) lokasi para tersangka;
ix) deteksi dan pengembangan intelijen laboratorium gelap termasuk
prekursor dan bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan
ョ。イォッ「セ@

x)

perdagangan mcsin bekas untuk pembuatan obat;

xi) infonnasi


penting

lainnya

sesuai

dengan

perkembangan

penyelidikan.

b.

Mengambillangkah-langkah terkoordjnasi
Mengan1billangkah-langkah terkoordinasi dalam penyelidikan memberantas
sumber pasokan illegal, dengan:

3


1)

mempersiapkan rencana penyelidikan;

2)

mempersiapkan dan menentukan target penyelidikan bersama;

3)

mengatur arus informasi dan keamanan;

4)

perumusan dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP);

5)

evaluasi pelaksanaan tindakan bersama untuk pengembangan lebih

lanjut kasus narkoba.

c.

Kolaborasi penindakan perdagangan illegal
Kolaborasi penindakan perdagangan illegal dan juga kerja sama yang
bermanfaat di wilayah regional dan internasional akan dilakukan dengan:
1)

Mengidentifikasi sindikat nasional, regional, dan internasional dan
jaringan mereka dalam rangka mendukung dan membantu penyelidikan
sindikat mereka;

2)

mengidentifikasi ahli kimia dalam produksi gelap dan gerakan mereka
dan membangun sebuah daftar-pengawasan ahli kimia yang dicurigai;

3)


penyelidikan dengan pelacakan kembali prek'Ursor untuk menentukan
sumber dan negara tujuan dan membahas di tingkat regional dan
intemasional untuk menyelesaikan masalah;

4)

mengidentifikasi kebutuhan operasional tmtuk hasil yang sukses dalam
memerangi sindikat.

d. Tukar - menukar pengalaman tentang metode pencarian dan penyitaan
narkoba yang disembunyikan.
e.

Tukar - menukar informasi dan pengalaman tentang metode produksi gelap
narkoba, bahan prekursor dan bahan kimia lainnya.

f.

Tukar - menukar informasi tentang jaringan dan orang yang terlibat dalam
atau diduga terlibat dalam atau ditangkap karena peredaran narkoba gelap dan

pad a rute gel::lp transportasi baru.

g.

Ket:ja sama dan Penerapan instnunen teknis baru dalam kursus pelatihan dan
pertukaran teknologi modem dalam mendeteksi narkoba dan prekursor.
4

h.

Memberikan informasi mengenai jenis narkoba dan prekursor baru.

1.

Untuk

membantu penyelidikan dan

membantu operast


transnasional

controlled delivery dengan:



1)

mengidentifikasi target operasi;

2)

perumusan rencana operas1;

3)

membentuk Satuan Tugas di negara masing- masing;

4)

menentukan pendanaan operasi pada kasus per kasus basis;

5)

perumusan dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP);

6)

memberikan salinan resmi asli dari dokumen, catatan dan barang bukii;

7)

mengambil keterangan saksi;

8)

interogasi terhadap tersangka narkoba.

Bantuan dalam pencucian uang:
Bantuan dalam penyelidikan pencucian uang dengan kejahatan narkoba
sebagai kejahatan predikat akan dilakukan melalui:
I)

identifikasi atau penelusuran aset properti yang berasal dari hasil
kejahatan narkoba;

2)

melacak, menemukan kcmbali, pembekuan dan penyitaan harta atau
aset yang berasal dari hasil kejahatan narkoba;

k.

Pengembangan Sumber Daya Manusia:
Bantuan dalam pengembangan sumber daya manusia dalam melakukan
operasi narkoba akan dilakukan melalui:

1)

pertukaran personil untuk tujuan belajar yang meliputi semua aspek
permasalahan narkoba;

2)

pelaksanaan pelatihan bersama dalam pengawasan narkoba;

3)

melakukan lokakarya tentang perdagangan gelap narkoba dan topik
khusus Iainnya yang disepukati oleh Para Pihak;

4)

melakukan pelatihan untuk personillaboratoriwn.

5

I.

Hal lain yang menjadi perhatian bersama di bidang narkoba dan prekursor.

Pasal4
Otoritas Pelaksana

Otoritas Pclaksana untuk Nota Kesepahaman ini adalah:


Untuk Indonesia:



Untuk India

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia

Biro Pengawasan Narkotika, Kementerian Dalam Negeri,
Republik India

PasaiS

Kerahasiaan Informasi dan Dokumen
1. Informasi dan dokumen yang diperoleh sesuai dengan Nota Kesepahaman ini akan
dijaga kerahasiaannya dan digun*an sesuai dengan tujuan, ditentukan oleh pihak
yang memberikan.
2. Informasi dan dokumen tidak dapat diteruskan kepada pihak ketiga tanpa izin
tertulis sebelumnya dari pihak yang memberikan.

Pasal6
Pertemuan Kelompoli Kerja Bilateral
1.

Dalam rangka mengkaj i secara berkala situasi yang terkait dengan obat narkoba
dan prekursor dan kemajuan dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, Para
Pihak setuju untuk menjadi tuan rw11ah alternatif pertemuan setiap tahunnya.
Dalam pe1iemuan ini, upaya bersama yang sedang berlangsung harus ditinjau dan
hal-hal baru untuk kerja sama harus diidentifikasi dan dikembangkan.

6

2.

Dalam keadaan darurat, pertemuan luar biasa dapat diselenggarakan.

3.

Kegiatan kelompok kerja akan didanai oleh negara pelaksana

Pasal 7
Norma·Norma Internasional dan Hukum Nasional
Pelaks:maan Nota Kesepahaman ini tunduk pada norma-nonna intemasional dan
hukum nasional tiap-tiap pihak dan tidak akan mempengaruhi hak-hak dan kewajiban
kedua pihak yang berasal dari konvensi internasional.

Pasal8
Perubahan d an Tambahan
Para pihak dapat meniojau kembali, menambah, atau mengubah setiap bagian dari
Nota Kesepahaman ini dengan persetujuan tertulis dan perubahan serta penambahan
tersebut akan mulai berlaku pada tanggal yang ditetapkan oleh para pihak dan akan
menjadi bagian yang tidak terpisallkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal9
Penyclesaian Pertikaian

Setiap perbedaan atau perselisihan yang timbul dari penafsiran Nota Kcsepahaman ini
akan diselesaikan secru·a bersahabat melalui konsultasi dan/atau negosiasi.

PasallO
Mulai Berlaku, Masa Berlalm da n Pcngakhiran

1.

Nota Kesepahrunan ini akan mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.

7

2.

Nota Kesepahaman ini akan tetap berlaku selama jangka waktu 5 (lima) tahun dan
dapat diperbaharui, dengan pemberitahuan tertulis, untuk periode yang sama.
Salah satu Pihak dapat mengakhiri Nota Kesepahaman ini setiap saat, dengan
memberikan pemberitahuan tertulis paling lam bat 6 (enam) bulan sebelum tanggal
habisnya masa berlaku Nota Kesepahaman ini.

Sebagai bukti, yang bertandatangan di bawah ini diberi wewenang oleh pemerintah
masing-masing, telah menandatangani Nota Kesepahaman ini.
Ditandatangani di Jakarta pada tanggal sebelas bulan Oktobcr tahun dua ribu tiga
belas, dalam dua rangkap asli, masing-masing dalam bahasa Indonesia, Hindi dan
Inggris, semua naskah memiliki keabsahan yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan
penafsiran pada Nota Kesepahaman ini, naskah bahasa Inggris yang berlaku.

KEPALA BADAN

BIRO PENGAWASAN NARKOTIKA

NARKOTIK.A NASIONAL

REPUBLJK OF INDIA

REPUBLIK INDONESIA

Signed

Signed

ANANG I$(ANDAR

GURJlT &\JNGH

KEPALA

DUTA BESA:R INDIA
UNTUK REPUBLIK INDONESIA

8

APPENDIX-I
CASES OF ILLICIT TRAFFIC IN NARCOTICS AND SMUGGLING
Reference
Sender (Organization/agency)
1. Name ofthe Seizing agency

2. Type of narcotics/contrabaml seized
3. Quantity
4. Chemical Analysis

5. Place of seizure

6. Date of Seizure
7. Packing, Labeling & Trade Marks

8. Particulars of conveyance used

9. Name and National ity of the custodian/ Owner of the conveyance
10. Name of the Company, Airline, Ship
11. Mode of concealment
12. Route
13. Place ofproduction/processing
14. Place where narcotics/contraband obtained

15. Origin/source
16. Destination
17. Any equipment/accessories seized
18. Any other information

PROFORMA FOR REPORTING ON PERSON(S) lNVOLVED IN
NARCOTICS
TRAFFICKING/SMUGGLING

(ln cases implicating more than one person, please use separate form for each)

1.

Name and aliases used

2.

Father's name

3.

Sex

4.

Age

5.

Date and Place of Birth

6.

Nationality Passport No.

7.

Place/Date of issue

8.

Occupation

9.

Address

10.

Extent of involvement

11.

Previous involvement

12.

Associates

13.

Arrested/Detained

14.

Place of arrest

15.

Judicial or administrative measures taken

16.

Attached photocopy of the first page of Passport

SUMMARY OF THE CASE

(Please indicate details of the case necessary for furtherance of investigation)

,

,

7
セ@

セ@

セアヲ

L@

lff: セ@

[イセ

セァIエ\ゥャ@

セ@

セ@

ヲャゥDQセ@

セ@



Gfffi

\ヲャセゥQ@

GfTi

Gilt cf; lJ'lf

セ@

Q@ セ@

セ@

0WPT-\31WT t% GgBセMヲ」Iサ@

サヲセ@

セ@

cfi

JI 0 1{1\Tq

ヲャゥセcィ@

B
セ@

fct セア@

セ@

ChT セア@

anqr{

セ@

¥fc:ml < セ@

セ@

セ@

cm
cnr セア@

セ@

セ@

セ@

Fct セ@

t% 」Zュヲャセcィ@

セ@

セG@

ctr
ュセ@

セ@
セ@

セ@

セイ@

tR: >rcqrcfi セ@
if セ@ セ@

@セ
zriTiiT

ctt

セ@

セ@
セ@

cfi
c6

セ@

セ[@

ct セ@ 0

'fiT セ@
セ@

セ@

セ@

セ@

Gfcrq セ@

CffUffi

セ@

anqr{

c6 セ@

セ@



セTZゥエ

セ@

1

セ@

cm

'11 セ@
ィセャc
t% セ@
セ@
G@セ Cfm 14tll :-

G1f1 if; ュセM@

anm- if;

セ@

セ@

|Sfヲhセャ@

t(R

l:f\

セエゥqjZ@

セG@

i)
セ@

ii)

セ@

@セ
amR ゥヲセ@

iii) セ@

q)

セ@
セ@

tm
セ@

i v)

セ@

セGJ@
セQStヲ@

|SPQセ\ャA@
セ@

t

セ@

セ@

em
・ャュセ@

if;

fuJ);if)21 セ@

GfiT if

n11ll1 @セ
セョ@
セ@
セ@
CR"1T セ@
セGJ@
|Sゥセ、ャ@
m lR セ@
[@セ
rBR>cF;21 Cfif twAl.
|Sャヲ」セ\ZcIGJ@
em- セ」エ@
[@セ

f1Qil!C11 セ@

セ@

セ@

GQセ@

セ@

c5f

ュ\itセ@

キヲイャセュ|S@

ヲZャjiサセ@

セ@

セ@
if;

セM^tgri@

Page 4 ofll

"1T セ[@

«m セ@

if; セ@

tp:ITcy;=f

セ@

セ@

qft an1ff

c5f

セゥヲ[@

セ@

セ@

セ@

if; セ@

Cf>"f1T セ@

c€t tilft-id

if セ@
セ@

セ@

セ」アcヲUQ@

if; セ@

セ[@

セ@ セ@

m

セ@

セ@

セ@

セイ@

セ@
セ@

q-{

cf; セ@

セFig@

MZwエセ@

セ@
セ@

em

QCf>lllkJ:i

if |Sヲェセ@

CfJT

GQセ@

セ@

セI@

セ@

セ@

セ@

セ@ @セ
GQセ@
セ@
セ@ セア@
f11{lffll{ Cllf4ct