Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pelajar Di Salah Satu SMA Di Banjarmasin Mengenai Masalah Merokok.
iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH
MEROKOK
Anna Erliana Oetarman, 2010; Pembimbing I : dr. J. Teguh Widjaja, SpP. Pembimbing II : dr. Evi Yuniawati, MKM.
Jumlah perokok di Indonesia terus mengalami meningkat dari hari ke hari. Saat ini jumlah perokok di Indonesia mencapai 146.850.000 jiwa sehingga menempatkan Indonesia pada urutan ke lima jumlah perokok terbanyak di dunia. Indonesia juga menduduki peringkat dengan jumlah perokok remaja yang terbanyak. Peningkatan prevalensi merokok tertinggi berada pada interval 15-19 tahun tepatnya pada masa SMU.
Merokok juga sangat berhubungan sebagai predisposisi dari berbagai penyakit antara lain penyakit pernafasan, kardiovaskuler, keganasan dan penyakit-penyakit lainnya. Kematian yang disebabkan yang disebabkan rokok berada di peringkat utama kematian yang dapat dicegah di dunia dengan rata-rata satu kematian setiap 6,5 detik. Merokok dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu orang tua, teman, kepribadian dan media massa. Tujuan studi ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku siswa-siswi SMA Negeri 7 Banjarmasin mengenai masalah rokok.
Penelitian ini bersifat propektif observasional dengan rancangan penelitian cross sectional, metode survei dengan teknik penarikan sampel mengunakan kuesioner, dengan metode analisis univariat. Sampel menggunakan kriteria whole sample sebanyak 513 responden.. Dari hasil kuesioner, 409 dari 513 orang (79,73%) berpengetahuan baik, 465 dari 513 orang (90,64%) bersikap baik dan 386 dari 513 orang (75,24%) berperilaku baik.
Kesimpulannya, gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku siswa-siswi SMA Negeri 7 Banjarmasin adalah baik.
(2)
v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR STUDENTS AT ONE HIGH SCHOOL IN BANJARMASIN ABOUT ISSUES
OF SMOKING
Anna Erliana Oetarman, 2010; Tutor I: dr. J. Teguh Widjaja, SpP. Tutor II: dr. Evi Yuniawati, MKM.
The number of smokers in Indonesia continues to experience increased from day to day. At present the number of smokers in Indonesia reached 146,850,000 people that put Indonesia on the five of number of smokers in the world. Indonesia is also ranked by the number of teenage smokers the most. Increased prevalence of smoking was highest in the 15-19 year interval, exactly at the high school.
Smoking is also closely connected as the predisposition of various diseases including respiratory disease, cardiovascular, malignancy and other diseases. Caused the deaths caused by smoking in the main ranking preventable death in the world with an average of one death every 6.5 seconds. Smoking is influenced by many factors, ie parents, friends, personalities and the media. The purpose of this study to determine the picture of knowledge, attitudes and behavior of high school students Negeri 7 Banjarmasin on tobacco issues.
This research is observational propektif with cross-sectional study design, methods of survey sampling techniques using questionnaires, with univariate analysis methods. Samples using whole-sample criteria of 513 respondents .. From the results of the questionnaire, 409 of 513 people (79.73%) knowledgeable good, 465 of 513 people (90.64%) is good and 386 of 513 people (75.24%) are well behaved.
In conclusion, the picture of knowledge, attitudes and behavior of high school students Negeri 7 Banjarmasin is good.
(3)
vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL………. i
LEMBAR PERSETUJUAN……… ii
SURAT PERNYATAAN………... iii
ABSTRAK……….. iv
ABSTRACT………... v
KATA PENGANTAR……… vi
DAFTAR ISI……….viii
DAFTAR TABEL………...xi
DAFTAR GAMBAR……… xiii
DAFTAR LAMPIRAN……….xiv
BAB I. PENDAHULUAN……….. 1
1.1 Latar Belakang………..………. 1
1.2 Identifikasi Masalah………... 2
1.3 Maksud dan Tujuan………3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah………... 3
1.5 Kerangka Pemikiran………...3
1.6 Metodologi………. 4
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian……….…4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……….. 5
2.1 Rokok………. 5
2.1.1 Tembakau………...……….. 6
2.1.2 Farmakologi Asap Rokok...……….. 6
2.1.3 Jenis Rokok ………..………..10
2.1.4 Permasalahan Rokok ………. 11
2.2 Perokok ………..………. 12
(4)
viii Universitas Kristen Maranatha
2.2.2 Defisini Perokok ……… 13
2.2.3 Status Perokok……… 14
2.2.4 Klasifikasi Perokok……….. ..15
2.2.5 Karakteristik Perokok………. 15
2.3 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kesehatan ……….... 16
2.3.1 Lamanya Masa Merokok dan Intensitas Merokok ………… 16
2.3.2 Jenis Merokok ………... 16
2.3.3 Pengaruh Genetik ……….. 17
2.3.4 Obat-obatan……… 17
2.3.5 Pekerjaan dan Lingkungan ……….... 17
2.4 Perilaku Merokok ………...18
2.4.1 Perkembangan Perilaku Merokok……….. 19 2.4.2 Penyebab Remaja Merokok ………... 19
2.5 Perilaku ………... 21
2.5.1 Pengertian Perilaku ……… 21
2.5.2 Perilaku Kesehatan ……… 21
2.5.3 Domain Perilaku ……… 22
2.6 Remaja ……… 22
2.6.1 Pengertian Remaja……….. 22
2.6.2 Perkembangan Kognitif Remaja ………23
2.6.3 Perkembangan Psikososial Remaja ………... 23
2.7 Terapi / Penanggulangan Akibat Merokok ………... 23
BAB III. BAHAN / SUBJEK DAN METODE PENELITIAN…..………….. 26
3.1 Jenis Penelitian……….26
3.2 Bahan/Subjek Penelitian……….. 26
3.1.1 Subjek Penelitian……….... 26
3.1.2 Bahan Penelitian………. 26
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian……….... 26
3.3 Metode Penelitian……….... 27
(5)
ix Universitas Kristen Maranatha
3.2.2 Definisi Operasional………... 27
3.2.3 Besar Sampel Penelitian………. 28
3.2.4 Prosedur Kerja……….... 28
3.2.5 Cara Pemeriksaan………... 29
3.2.6 Metode Analisis……….. 29
3.2.6.1 Analisis Univariat………...… 29
3.2.6.2 Penyajian Data……… 30
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 31
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……….. 44
5.1 Kesimpulan….………. 44
5.2 Saran…….………... 44
DAFTAR PUSTAKA…. ………...46
LAMPIRAN…….………..51
(6)
x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kostituen Asap Rokok Sigaret dan Rasio Antar Asap Rokok
Sampingan dan Asap Rokok Utama pada Rokok Sigaret Non Filter………..……... 7 Tabel 4.1 Distribusi responden yang merokok………...……… 31 Tabel 4.2 Distribusi lamanya responden telah merokok...………. 31 Tabel 4.3 Distribusi asal responden memperoleh rokok untuk pertama
kalinya…….………... 32
Tabel 4.4 Distribusi alasan pertama kalinya responden merokok…………... 33 Tabel 4.5 Distribusi hal yang didapatkan responden dari rokok...………….34 Tabel 4.6 Distribusi jumlah rokok yang dihisap responden setiap hari………..35 Tabel 4.7 Distribusi responden yang berusaha berhenti merokok....…………..35 Tabel 4.8 Distribusi alasan responden tidak merokok...………... 36 Tabel 4.9 Distribusi responden tahu atau tidak tahu mengenai bahaya merokok
………...………. 37
Tabel 4.10 Distribusi responden tahu atau tidak tahu mengenai kandungan zat berbahaya dalam rokok………...………...37 Tabel 4.11 Distribusi pengetahuan responden mengenai pengertian perokok pasif
……….………... 38
Tabel 4.12 Distribusi responden yang mengetahui bahaya perokok pasif dibandingkan perokok aktif...…………...……….. 38 Tabel 4.13 Distribusi responden tahu atau tidak tahu terhadap peraturan pemerintah mengenai larangan merokok di tempat umum...……. 39 Tabel 4.14 Distribusi responden setuju atau tidak setuju terhadap peraturan pemerintah mengenai larangan merokok di tempat umum...………. 39 Tabel 4.15 Distribusi responden setuju atau tidak setuju terhadap perilaku
merokok.……….……… 40
Tabel 4.16 Distribusi perilaku responden bila terganggu dengan asap rokok dari orang disekitarnya...………..…...40
(7)
xi Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.17 Distribusi perilaku responden yang merokok bila berada disekitar
orang yang tidak merokok...………...……..…... 41 Tabel 4.18 Distribusi responden setuju atau tidak setuju terhadap saran yang diberikan untuk tidak merokok………... 42 Tabel 4.19 Distribusi responden pernah atau tidak pernah memberikan saran kepada orang lain untuk tidak merokok...………. 42 Tabel 4.20 Distribusi sikap responden yang merokok terhadap saran yang diberikan untuk tidak merokok……...………... 43 Tabel 4.21 Distribusi pengaruh iklan terhadap keinginan responden untuk
(8)
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
(9)
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Kuesioner………51
(10)
Universitas Kristen Maranatha
A. Identitas Responden
A1 Apa jenis kelamin saudara?
1. Laki-laki [ ]
2. Perempuan
A2 Berapa umur saudara? ...
A3 Kelas berapakah anda?
1. Kelas 1
2. Kelas 2 [ ]
3. Kelas 3
B. Pengetahuan
B1 Apakah anda mengetahui bahaya merokok?
1. Ya [ ]
2. Tidak
Sebutkan? ...
B2
Apakah anda mengetahui kandungan berbahaya dalam
rokok?
1. Ya
2. Tidak [ ]
Jika IYA, sebutkan? ...
B3 Menurut anda apakah yang dimaksud perokok pasif? 1. Seseorang yang tidak merokok sama sekali 2. Seseorang yang tinggal di lingkungan merokok [ ] 3. Seseorang yang tidak merokok namun menghirup asap rokok dari perokok yang ada
didekatnya
B4 Menurut anda, manakah yang lebih berbahaya, perokok aktif perokok pasif?
1. Perokok aktif
2. Perokok pasif [ ]
3. Sama saja
B5 Tahukah Anda dengan peraturan pemerintah tentang larangan merokok di tempat
umum?
1. Ya [ ]
2. Tidak
Darimana Anda mengetahuinya? ...
C. Sikap
C1 Apakah Anda setuju dengan larangan merokok di tempat umum tersebut?
1. Ya [ ]
2. Tidak
C2 Apa pendapat Anda tentang orang yang merokok?
1. Tidak menyukai [ ]
2. Tidak peduli
3. Menyukai
C3 Setujukah Anda dengan saran oleh teman/keluarga untuk tidak merokok?
1. Setuju [ ]
2. Tidak setuju
(11)
Universitas Kristen Maranatha C4 Bagaimana Anda menanggapi saran teman/saudara Anda tersebut?
1. Langsung berhenti merokok
2. Sikap tidak peduli [ ]
3. Marah
C5 Adakah usaha Anda untuk berhenti merokok?
1. Ada [ ]
2. Tidak ada
Jika ADA, seperti…
D. PERILAKU
D1 Apakah Anda merokok?
1. Ya [ ]
2. Tidak
(pertanyaan berikut untuk saudara yang merokok)
D2 Sudah berapa lama Anda merokok?
1. < 1 tahun
2. < 5 tahun [ ]
3. 6 - 10 tahun
D3 Darimana Anda mendapat rokok tersebut pertama kalinya?
1. Teman
2. Saudara [ ]
3. Mengambil milik orangtua
4. Membeli sendiri
D4 Berapa batang rokok yang Anda hisap setiap harinya?
1. 1-5 batang
2. 5-10 batang [ ]
3. >10 batang
D5 Apa yang mendorong Anda merokok untuk pertama kalinya?
1. Coba-coba/ingin tahu
2. Mengikuti orang tua [ ]
3. Pengaruh teman
D6 Apa yang Anda peroleh dari merokok?
1. Memberi kenikmatan
2. Memberi rasa percaya diri [ ]
3. Membantu melepaskan rasa tertekan oleh masalah
4. Dapat memusatkan konsentrasi
D8 Bila saat Anda merokok terdapat orang yang tidak merokok disekitar Anda, maka yang
aka A da lakuka adalah…
1. Mematikan rokok tersebut guna menghargai orang di sekitar anda [ ] 2. Tetap meneruskan merokok karena menurut saya hal itu tidak menganggu mereka (pertanyaan berikut untuk saudara yang tidak merokok) D9 Menurut Anda, hal yang membuat Anda tidak tertarik merokok? 1. Karena alasan kesehatan yang saya alami, saya dilarang dokter karena merokok 2. Merokok lebih banyak merugikan daripada menguntungkan 3. Ajaran agama saya melarang saya untuk merokok [ ]
4. Orang tua melarang merokok
(12)
Universitas Kristen Maranatha D10 Bila Anda merasa terganggu akibat asap rokok oleh orang yang merokok di sekitar Anda,
aka A da aka …
1. Menegur orang tersebut agar mematikan rokoknya [ ]
2. Menjauhi orang tersebut
3. Membiarkan saja karena tidak mau mencari keributan D11 Pernahkah Anda memberi saran kepada teman/saudara Anda untuk tidak merokok?
1. Pernah [ ]
2. Tidak pernah
Jika PERNAH, bagaimana bentuk saran tersebut?
(13)
(14)
55 Universitas Kristen Maranatha Nama : Anna Erliana Oetarman
NRP : 0510018
Tempat/ tanggal lahir : Banjarmasin/ 3 Juli 1987
Alamat : Jl. Sukamekar 2 no. 7a Bandung Nama Ayah : Maryanto Oetarman
Nama Ibu : Rika Limantara Riwayat Pendidikan :
Tahun 1992-1993 : TK Santa Maria Banjarmasin Tahun 1992-1999 : SD Santa Maria Banjarmasin Tahun 1999-2002 : SLTP Santa Maria Banjarmasin Tahun 2002-2005 : SMA Negeri 7 Banjarmasin Tahun 2005-sekarang: mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
(15)
1 Universitas Kristen Maranatha PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian di dunia sekarang ini, terutama kebiasaan merokok pada anak-anak remaja. Seperti yang kita ketahui merokok merupakan salah satu faktor predisposisi yang menyebabkan penyakit-penyakit kronis dengan presentase sebagai berikut: 80-90% kanker paru disebabkan kebiasaan merokok demikian juga 75% kanker saluran pernafasan bagian atas (Benowitz, 2004), kanker paru, kanker esophagus, bronchitis, emphysema, penyakit jantung paru disebabkan karena kebiasaan merokok (Doll et all,1964). Mennegpora Adhyaksa Dault mengatakan bahwa merokok juga merupakan salah satu pintu gerbang menuju napza, sehingga banyak perokok yang akhirnya menjadi pengguna napza juga. (Selan Nahru, 2009).
Kematian yang disebabkan merokok berada di peringkat utama kematian yang dapat dicegah di dunia. Rokok menyebabkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa diseluruh dunia, dan mengakibatkan 5,4 juta kematian tahun 2006. Rata-rata terjadi satu kematian setiap 6,5 detik akibat rokok. Diperkirakan kematian pada tahun 2020 akan mendekati dua kali jumlah kematian saat ini jika kebiasaan konsumsi merokok saat ini terus berlanjut. Di Asia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak jumlah perokok yang mencapai 146.680.000 jiwa. Dalam kurun waktu tahun 2001-2004, jumlah perokok pemula di Indonesia meningkat dari 0,4% menjadi 2,8%. Peningkatan prevalensi merokok tertinggi di dunia berada pada interval usia 15-19 tahun dari 13,7% jadi 24,2% atau naik 77% dari tahun 1995 (Evy, 2008).
Gambaran kondisi anak yang merokok di Indonesia pada tahun 2004: pelajar
pertama kali merokok pada usia dibawah 10 tahun, jumlah perokok pemula 5-9 tahun meningkat dari 0,89% pada tahun 2001 menjadi 1,8% pada tahun 2004.
(16)
Universitas Kristen Maranatha
Perokok 10-14 tahun naik 21% yakni dari 9,5% menjadi 11,5%, perokok 15-19 tahun menjadi 63,9% (KPAI, 2008).
Peningkatan prevelansi merokok anak di Indonesia sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, diperkirakan dari 70 juta jumlah anak di Indonesia, 37% atau 25,9 juta anak diantaranya merokok. Menurut ketua umum Forum Komunikasi Pembinaan dan Pengembangan Anak Indonesia (FKKPAI), Dr. dr Rahmat Sentika, SPA, MARS jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah perokok remaja terbanyak di Asia berdasarkan penelitian Global Youth Tobacco (Redaksi4, 2008). Namun, sampai saat ini Indonesia belum mempunyai Peraturan Perundangan yang jelas dan konsisten untuk melarang anak merokok, sehingga diperlukan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang efisien untuk menghentikan kebiasaan merokok dikalangan remaja untuk mencegah terpuruknya kesehatan masyarakat di masa mendatang (Evy, 2008).
Berdasarkan kenyataan yang telah dipaparkan diatas maka penulis ingin mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku merokok di kalangan siswa-siswi di SMA Negeri 7 Banjarmasin (salah satu sekolah unggulan di Banjarmasin) memiliki nilai yang baik dalam segi pendidikan dan perilaku dan juga merupakan sekolah asal penulis.
.
1.2Identifikasi Masalah
Bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan prilaku mengenai kebiasaan merokok siswa-siswi di SMA Negeri 7 Banjarmasin.
(17)
Universitas Kristen Maranatha 1.3Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian : membantu mewujudkan kehidupan remaja bebas rokok di lingkungan sekolah.
Tujuan penelitian : mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku siswa-siswi di SMA Negeri 7 Banjarmasin
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah Manfaat akademis
Menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebiasaan merokok dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran.
Manfaat praktis
Memberi masukan kepada para pelajar akan pentingnya kehidupan sehat melalui bebas merokok sehingga dapat mengurangi jumlah perokok aktif serta menurunkan risiko penyakit-penyakit yang ditimbulkan. Memberi masukan kepada sekolah untuk menyusun strategi menanggulangi masalah merokok dikalangan pelajar.
1.5Kerangka Pemikiran
Penyebab perilaku merokok merupakan interaksi dari berbagai faktor, diantaranya faktor individu dari perokok itu sendiri, faktor lingkungan dimana ia berada dan faktor farmakologis dari zat-zat yang terkandung dalam rokok (Levy et al,. 1974).
(18)
Universitas Kristen Maranatha Faktor sosial yang berpengaruh terhadap perilaku merokok pelajar adalah faktor keluarga (orang tua, saudara) dan lingkungan (Males, 2006).
1.6Metodologi
Jenis penelitian : deskriptif Rancangan penelitian : cross sectional
Metode penelitian : survei dengan penyebaran kuesioner kepada responden
Sampel penelitian : whole sample, yaitu siswa-siswi SMA Negeri 7 Banjarmasin kelas 1, 2 dan 3.
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Banjarmasin selama bulan Februari-Desember 2009.
(19)
44 Universitas Kristen Maranatha KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku siswa-siswi SMA Negeri 7 Banjarmasin adalah baik.
5.2 Saran
Saran yang dikemukakan disini adalah: 1. Bagi lingkungan sekolah:
- Ditingkatkannya pendidikan mengenai kesehatan pada kalangan pelajar, dengan pemaparan yang lebih mendalam mengenai akibat-akibat merokok.
- Adanya peraturan melarang merokok di lingkungan sekolah baik untuk siswa-siswi maupun untuk pengajar dan karyawan sekolah.
2. Bagi perokok:
- Menghentikan kebiasaan merokok sejak dini.
- Mengurangi jumlah rokok yang dihisap, bila untuk menghentikannya masih terlalu sulit dapat mengkonsultasikannya ke dokter.
- Menghindari lingkungan yang menyebabkan timbulnya keinginan untuk merokok.
- Dan bagi yang masih merokok, sebaiknya tidak merokok di tempat-tempat umum atau merokok di tempat-tempat-tempat-tempat khusus (smoking area) sehingga tidak menganggu orang-orang yang tidak merokok.
3. Bagi bukan perokok:
- Tidak sekali-kali mencoba merokok, karena sekali mencobanya sulit dihentikan.
(20)
Universitas Kristen Maranatha 4. Bagi pemerintah:
- Meningkatkan pajak dengan menggunakan sebagai ukuran, angka yang diadopsi negara-negara yang melaksanakan program pengawasan terhadap rokok secara menyeluruh dan menyebabkan konsumsi rokoknya menurun, dimana besarnya pajak rokok adalah 2/3 sampai dengan 4/5 harga eceran rokok.
- Menerbitkan dan menyebarluaskan hasil-hasil penelitian tentang dampak merokok pada kesehatan.
- Menambah label peringatan bahaya merokok yang menyolok. - Mengadakan larangan iklan dan promosi rokok yang menyeluruh. - Membatasi orang merokok di tempat kerja dan tempat-tempat umum
dengan sangsi hukum yang semakin dipertegas.
- Menyediakan tempat-tempat khusus merokok di kawasan umum. Dan untuk penelitian selanjutnya dapat dengan memperluas jumlah sampel yang diperlukan.
(21)
46 Universitas Kristen Maranatha Aditama Tjandra Y., dkk. 2006. Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Indonesia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran UI/RS Persahabatan. Makalah.
Ali Syed Kamaruzaman., Zulkarnain Syed., Rengasamy Shabeshan. 2007. Program Pemulihan Amalan Tabiat Merokok Dalam Kalangan Remaja di Sekolah. Majalah Pendidikan 2007, 30(1): 89-99
Antaruddin. 2003. Pengaruh Debu Padi pada Faal Paru Pekerja Kilang Padi yang Merokok dan Tidak Merokok. Sumatera Utara: USU. Thesis.
Bank Dunia. 2000. Meredam Wabah Seri Pelaksanaan Pembangunan Pemerintah dan Aspek Ekonomi Pengawasan Terhadap Tembakau. Washington D.C: Publikasi Bank Dunia. p. 43-61
Benowitz Neal L. 2004. Smoking and Occupational Medicine. In: Joseph LaDou. Editors: Occupational and Enviroment Medicine. 3rd ed. New York: Mc Graw Hill. p. 735-739
Braunwald Eugene etc. 1991. Kelainan Karena Agen Biologik dan Lingkungan: Tembakau dalam: Holbrook, John H.: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Harisson Edisi 11. Terjemahan Petrus Andrianto. Jakarta: EGC p. 707-714
Budiman. 2006. Masalah Kesehatan Akibat Alkohol dan Merokok: dalam: Aru W. Sudoyo., dkk: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. p. 90-93
(22)
Universitas Kristen Maranatha Carr Laurence A. 1993. The Pharmacology of Mood-Altering Drugs of Abuse. In:
Blondell D. Richard: Primary Care Volume 20. Philapedia: WB Saunders Company. p.19-32
Charles. 2008. Fakta (Mengejutkan) Tentang Rokok dan Perokok. http://charleschristian.wordpress.com/2008/07/08/fakta-mengejutkan-tentang-rokok-dan-perokok. 26 Oktober 2009
Depkes. 2004. Perokok Pasif Mempunyai Risiko Lebih Besar Dibandingkan
Perokok Aktif.
http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=474. 26 Oktober 2009
Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 2007. Remaja, Sasaran Empuk Industri Rokok. http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/remaja-sasaran-empuk-industri-rokok. 26 Oktober 2009
Doll R., Hill AB. 1964. Mortality in Relation to Smoking: Ten Years Observations of British Doctors. In: British Medical Journal, 1 (5395): 1399-1410
Eddy Azwar. 2007. Determinan Perilaku Merokok pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyrakat Universitas Muhammadiyah Aceh Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam.
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf. 5 Maret 2009
Efendi Mohammad. 2003. Kebiasaan Merokok di Kalangan Siswa: Studi Kasus di Tiga SMK di Malang. http://journal.um.ac.id/index.php/ilmu-pendidikan/article/view/1119/0. 5 Maret 2009
(23)
Universitas Kristen Maranatha
Evy. 2008. Jumlah Perokok Pemula Meningkat.
http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/07/17531289/jumlah.perokok.pemu la.meningkat. 7 Juni 2008
Frank Scott H., Jaen Carlos Roberto. 1993. Office Evaluation and Treatment of The Dependent Smoker. In: Blondell D. Richard: Primary Care Volume 20. Philapedia: WB Saunders Company. p. 251-253
Ganiswarna Sulistia G. 1995. Pelumpuh Otot dalam: Darmansyah. I., Setiawati. A: Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Jakarta: Balai Penerit FK UI. p. 99-104
Holbrook JH. 1997. Tobacco. In: E Braunwald, KJ Isselbacher and Fauci Asd eds. Hariison Principles of Internal Medicine. New York: Mc Graw Hill. p. 707-704
Kasjono H. Heru Subaris. 2008. Rokok dalam Perpektif Lingkungan. http://www.pilarsolusi.com/index.php/cproduk/read/104.html. 5 Maret 2009
Komalasari Dian., Helmi Avin Fadilla. 2006. Faktor-Faktor Penyebab Remaja Merokok. Indonesia: Universitas Islam Indonesia, Universitas Gadja Mada. Skripsi.
KPAI. 2008. Pandangan tentang Larangan Merokok bagi Anak. http://www.kpai.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=139&It emid=178&lang. 26 Oktober 2009
Levy Martin R., Dignan Mark., Shirreffs Janet H. 1974. Smoking. In: Life & Health. 4th ed. New York: Random House. p. 735-739
(24)
Universitas Kristen Maranatha Luty Janson. Britain. 2002. Nicotine addiction and smoking cessation treatments.
In: Psychiatric Treatment edition 8. Royal College of Psychiatrist. p. 42-48
Males M. 2006. Social Smoking. Californian Journal for Health Promotion 2006, 3(1): 9-13
Millah Izatul. 2009. Perbedaan Persepsi terhadap Bahaya Merokok antara Remaja Perokok dan Bukan Perokok di SMA Negeri 3 Bondowoso. Malang: Universitas Negeri Malang. Skripsi
Mu’tadin Zainun. 2002. Remaja dan Rokok.
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf. 26 Oktober 2009
Notoatmodjo Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rhineka Cipta. p. 133-179
Putri Rizki Leoni., Hadi Cholichul. 2005. Bagaimana Lebih Memahami Seorang Diri Remaja. Surabaya: Universitas Airlangga. Makalah.
Rahmatullah Pasiyan. 2006. Pneumonitis dan Penyakit Paru Lingkungan dalam: Aru W. Sudoyo., dkk : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. p. 1023-1034
Redaksi4. 2008. Jumlah Perokok Remaja Meningkat. http://www.jambi-independent.co.id/home/modules.php?name=News&file=article&sid=6546. 11 Januari 2008
(25)
Universitas Kristen Maranatha Robbins., Kumar. 1995. Basic Pathology 4th Edition. Philapedia: WB Saunders
Company. p. 137-179
Sari Aris Tris Ochtia., Ramdhani Neila., Eliza Mira. Emphaty and Smoking in
Public Areas.
http://66.102.1.104/scholar?q=cache:1Pvk8oWAWxYJ:scholar.google.com/&h l=id. 27 Juli 2009
Selan Nahru. Narkoba. http://www,docstoc.com/docs/12481959/Narkoba. 10 Februari 2009
Setiawan Iwan. 2006. Pemilihan Bauran Promosi Rokok DS untuk Meningkatkan Loyalitas Merek Konsumen DS Usia SMU di Bandung. Bandung: ITB. Thesis.
Setiyohadi Bambang. 2006 Kesehatan Remaja dalam: Aru W. Sudoyo., dkk : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. p. 94-101
Staf Pengajar Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 1995. Buku Ajar Patologi I Edisi 4. Jakarta: EGC p. 286-287
Tanudjaja Bing Bedjo. 2002. Kreatifitas Pembuatan Iklan Produk Rokok di Indonesia dalam: Nirmana, 4 (1): 85-98.
Widianti Efri. 2007. Remaja dan Permasalahannya: Bahaya Merokok, Penyimpangan Seks pada Remaja, dan Bahaya Penyalahgunaan Minuman Keras/Narkoba. Bandung: Universitas Padjajaran. Makalah.
(26)
Universitas Kristen Maranatha Wullur Willy AI. 2003. Kadar Tiosianat pada Perokok Aktif, Perokok Pasif dan
Bukan Perokok di Bagian Patologi Klinik FK UP/Perjan RS. Hasan Sadikin Bandung. Universitas Padjajaran: Bandung. Thesis.
(1)
Jakarta: Fakultas Kedokteran UI/RS Persahabatan. Makalah.
Ali Syed Kamaruzaman., Zulkarnain Syed., Rengasamy Shabeshan. 2007. Program Pemulihan Amalan Tabiat Merokok Dalam Kalangan Remaja di Sekolah. Majalah Pendidikan 2007, 30(1): 89-99
Antaruddin. 2003. Pengaruh Debu Padi pada Faal Paru Pekerja Kilang Padi
yang Merokok dan Tidak Merokok. Sumatera Utara: USU. Thesis.
Bank Dunia. 2000. Meredam Wabah Seri Pelaksanaan Pembangunan Pemerintah dan Aspek Ekonomi Pengawasan Terhadap Tembakau. Washington D.C: Publikasi Bank Dunia. p. 43-61
Benowitz Neal L. 2004. Smoking and Occupational Medicine. In: Joseph LaDou. Editors: Occupational and Enviroment Medicine. 3rd ed. New York: Mc Graw Hill. p. 735-739
Braunwald Eugene etc. 1991. Kelainan Karena Agen Biologik dan Lingkungan: Tembakau dalam: Holbrook, John H.: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Harisson Edisi 11. Terjemahan Petrus Andrianto. Jakarta: EGC p. 707-714
Budiman. 2006. Masalah Kesehatan Akibat Alkohol dan Merokok: dalam: Aru W. Sudoyo., dkk: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. p. 90-93
(2)
Carr Laurence A. 1993. The Pharmacology of Mood-Altering Drugs of Abuse. In: Blondell D. Richard: Primary Care Volume 20. Philapedia: WB Saunders Company. p.19-32
Charles. 2008. Fakta (Mengejutkan) Tentang Rokok dan Perokok.
http://charleschristian.wordpress.com/2008/07/08/fakta-mengejutkan-tentang-rokok-dan-perokok. 26 Oktober 2009
Depkes. 2004. Perokok Pasif Mempunyai Risiko Lebih Besar Dibandingkan
Perokok Aktif.
http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=474. 26 Oktober 2009
Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 2007. Remaja, Sasaran Empuk Industri Rokok. http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/remaja-sasaran-empuk-industri-rokok. 26 Oktober 2009
Doll R., Hill AB. 1964. Mortality in Relation to Smoking: Ten Years Observations of British Doctors. In: British Medical Journal, 1 (5395): 1399-1410
Eddy Azwar. 2007. Determinan Perilaku Merokok pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyrakat Universitas Muhammadiyah Aceh Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam.
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf. 5 Maret 2009
Efendi Mohammad. 2003. Kebiasaan Merokok di Kalangan Siswa: Studi Kasus di Tiga SMK di Malang. http://journal.um.ac.id/index.php/ilmu-pendidikan/article/view/1119/0. 5 Maret 2009
(3)
Evy. 2008. Jumlah Perokok Pemula Meningkat. http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/07/17531289/jumlah.perokok.pemu la.meningkat. 7 Juni 2008
Frank Scott H., Jaen Carlos Roberto. 1993. Office Evaluation and Treatment of The Dependent Smoker. In: Blondell D. Richard: Primary Care Volume 20. Philapedia: WB Saunders Company. p. 251-253
Ganiswarna Sulistia G. 1995. Pelumpuh Otot dalam: Darmansyah. I., Setiawati. A: Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Jakarta: Balai Penerit FK UI. p. 99-104
Holbrook JH. 1997. Tobacco. In: E Braunwald, KJ Isselbacher and Fauci Asd eds. Hariison Principles of Internal Medicine. New York: Mc Graw Hill. p. 707-704
Kasjono H. Heru Subaris. 2008. Rokok dalam Perpektif Lingkungan. http://www.pilarsolusi.com/index.php/cproduk/read/104.html. 5 Maret 2009
Komalasari Dian., Helmi Avin Fadilla. 2006. Faktor-Faktor Penyebab Remaja Merokok. Indonesia: Universitas Islam Indonesia, Universitas Gadja Mada. Skripsi.
KPAI. 2008. Pandangan tentang Larangan Merokok bagi Anak.
http://www.kpai.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=139&It emid=178&lang. 26 Oktober 2009
Levy Martin R., Dignan Mark., Shirreffs Janet H. 1974. Smoking. In: Life & Health. 4th ed. New York: Random House. p. 735-739
(4)
Luty Janson. Britain. 2002. Nicotine addiction and smoking cessation treatments. In: Psychiatric Treatment edition 8. Royal College of Psychiatrist. p. 42-48
Males M. 2006. Social Smoking. Californian Journal for Health Promotion 2006, 3(1): 9-13
Millah Izatul. 2009. Perbedaan Persepsi terhadap Bahaya Merokok antara Remaja Perokok dan Bukan Perokok di SMA Negeri 3 Bondowoso. Malang: Universitas Negeri Malang. Skripsi
Mu’tadin Zainun. 2002. Remaja dan Rokok.
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf. 26 Oktober 2009
Notoatmodjo Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rhineka Cipta. p. 133-179
Putri Rizki Leoni., Hadi Cholichul. 2005. Bagaimana Lebih Memahami Seorang Diri Remaja. Surabaya: Universitas Airlangga. Makalah.
Rahmatullah Pasiyan. 2006. Pneumonitis dan Penyakit Paru Lingkungan dalam: Aru W. Sudoyo., dkk : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. p. 1023-1034
Redaksi4. 2008. Jumlah Perokok Remaja Meningkat. http://www.jambi-independent.co.id/home/modules.php?name=News&file=article&sid=6546. 11 Januari 2008
(5)
Robbins., Kumar. 1995. Basic Pathology 4th Edition. Philapedia: WB Saunders Company. p. 137-179
Sari Aris Tris Ochtia., Ramdhani Neila., Eliza Mira. Emphaty and Smoking in
Public Areas.
http://66.102.1.104/scholar?q=cache:1Pvk8oWAWxYJ:scholar.google.com/&h l=id. 27 Juli 2009
Selan Nahru. Narkoba. http://www,docstoc.com/docs/12481959/Narkoba. 10 Februari 2009
Setiawan Iwan. 2006. Pemilihan Bauran Promosi Rokok DS untuk Meningkatkan Loyalitas Merek Konsumen DS Usia SMU di Bandung. Bandung: ITB. Thesis.
Setiyohadi Bambang. 2006 Kesehatan Remaja dalam: Aru W. Sudoyo., dkk : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. p. 94-101
Staf Pengajar Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 1995. Buku Ajar Patologi I Edisi 4. Jakarta: EGC p. 286-287
Tanudjaja Bing Bedjo. 2002. Kreatifitas Pembuatan Iklan Produk Rokok di Indonesia dalam: Nirmana, 4 (1): 85-98.
Widianti Efri. 2007. Remaja dan Permasalahannya: Bahaya Merokok, Penyimpangan Seks pada Remaja, dan Bahaya Penyalahgunaan Minuman Keras/Narkoba. Bandung: Universitas Padjajaran. Makalah.
(6)
Wullur Willy AI. 2003. Kadar Tiosianat pada Perokok Aktif, Perokok Pasif dan Bukan Perokok di Bagian Patologi Klinik FK UP/Perjan RS. Hasan Sadikin Bandung. Universitas Padjajaran: Bandung. Thesis.