Peningkatan prestasi belajar sejarah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan media gambar di SMA N 1 Depok.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH DENGAN
MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI SMA N 1 DEPOK
Oleh:
Widi Sartika
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah melalui
penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan media gambar
di SMA N 1 Depok dengan materi “Proses Masuk dan Perkembangan Bangsa
Barat di Indonesia”.
Penelitian ini menggunakan metode PTK dengan model penelitian Kemmis
dan Taggart dengan empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi. Subyek yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA2 SMA Negeri 1
Depok Yogyakarta yang berjumlah 34 siswa. Obyek penelitian adalah media
gambar, prestasi belajar dan model pembelajaran berbasis masalah. Data
dikumpulkan dengan menggunakan alat tes, angket, observasi dan wawancara.
Analisa data menggunakan deskripsi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar
sejarah. Peningkatan prestasi belajar sejarah aspek kognitif pada keadaan awal
67,647 meningkat menjadi 71,91 pada siklus I kemudian meningkat lagi menjadi
79,45 pada siklus II.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

IMPROVED PERFORMANCE LEARNING HISTORY TO IMPLEMENT
THE MODEL -BASED LEARNING PROBLEMS AND USE MEDIA
IMAGES IN SENIOR HIGH SCHOOL 1 DEPOK
By:
Widi Sartika
Universitas Sanata Dharma
2015
This study aims to improve learning achievement history by applying the
model of problem-based learning and the use of media images in high school
with the material "Go and development of Western Nations in Indonesia"
This study uses PTK with Kemmis and Taggart research model with the
four step planning, action, observation and reflection. The subjects used in this
study were students of class XI IPA2 SMAN 1 Yogyakarta Depok totaling of 34
students.Object of research is media picture, academic achievement and learning
models. The data was collected using a questionnaire, observation, interviews and
documentation. Data analysis use is descriptive.
The results of this study is the increase of learning achievement of the
students. Increase in the cognitive aspects of learning achievement was from the
initial state of 67,647 to 71,91 in cycle I and then increased again to 79,45 in cycle
II.


ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH DENGAN
MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR
DI SMA N 1 DEPOK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah

Disusun Oleh:

WIDI SARTIKA
101314034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan
menerimanya. (Matius. 21 : 22)
Kesuksesan hidup tidak ada hubungannya dengan apa yang Anda dapatkan atau

raih demi diri sendiri. Kesuksesan hidup berhubungan dengan apa yang Anda
lakukan pada sesama (untuk orang lain). (Danny Thomas)

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahan untuk:
 Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku atas segala rahmat dan
karunia-Nya.
 Seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan.

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Februari 2015
Penulis

Widi Sartika

vi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Widi Sartika

Nomor Mahasiswa

: 101314034

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Dengan Menerapkan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah dan Penggunaan Media Gambar di SMA N 1 Depok. Dengan
demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk

pangkalan

data,

mendistribusikan

secara

terbatas,

da n

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 27 Februari 2015
Yang menyatakan,

Widi Sartika

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH DENGAN

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI SMA N 1 DEPOK
Oleh:
Widi Sartika
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah melalui
penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan media gambar
di SMA N 1 Depok dengan materi “Proses Masuk dan Perkembangan Bangsa
Barat di Indonesia”.
Penelitian ini menggunakan metode PTK dengan model penelitian Kemmis
dan Taggart dengan empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Subyek yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA2 SMA Negeri 1
Depok Yogyakarta yang berjumlah 34 siswa. Obyek penelitian adalah media
gambar, prestasi belajar dan model pembelajaran berbasis masalah. Data
dikumpulkan dengan menggunakan alat tes, angket, observasi dan wawancara.
Analisa data menggunakan deskripsi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar
sejarah. Peningkatan prestasi belajar sejarah aspek kognitif pada keadaan awal
67,647 meningkat menjadi 71,91 pada siklus I kemudian meningkat lagi menjadi
79,45 pada siklus II.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
IMPROVED PERFORMANCE LEARNING HISTORY TO IMPLEMENT
THE MODEL -BASED LEARNING PROBLEMS AND USE MEDIA
IMAGES IN SENIOR HIGH SCHOOL 1 DEPOK
By:
Widi Sartika
Universitas Sanata Dharma
2015
This study aims to improve learning achievement history by applying the
model of problem-based learning and the use of media images in high school
with the material "Go and development of Western Nations in Indonesia"
This study uses PTK with Kemmis and Taggart research model with the
four step planning, action, observation and reflection. The subjects used in this
study were students of class XI IPA2 SMAN 1 Yogyakarta Depok totaling of 34
students.Object of research is media picture, academic achievement and learning
models. The data was collected using a questionnaire, observation, interviews and
documentation. Data analysis use is descriptive.
The results of this study is the increase of learning achievement of the
students. Increase in the cognitive aspects of learning achievement was from the
initial state of 67,647 to 71,91 in cycle I and then increased again to 79,45 in cycle
II.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat serta karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas penelitian ini yang dilaksanakan di SMA N 1 Depok
Yogyakarta pada tahun ajaran 2014/2013. Laporan Penelitian ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Terlaksananya penelitian serta terselesaikannya laporan ini tidak lepas
dari dukungan semua pihak. Oleh karena itu bersamaan dengan ini saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, S. Th., M.Pd., selaku dosen pembimbing
yang telah banyak memberikan dukungan serta bimbingannya.
5. Tenaga Administrasi dan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
6. Kepala Sekolah beserta staff SMA N 1 Depok Yogyakarta yang telah
memberikan kesempatan kepada praktikan untuk melaksanakan Penelitian
di SMA N 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.
Saya menyadari bahwa laporan penelitian ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga Laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta,
Penulis

Widi Sartika
(101314034)
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...........................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................

iv

HALAMAN MOTTO ..........................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...............................

vii

ABSTRAK ..........................................................................................

viii

ABSTRACT ..........................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .........................................................................

x

DAFTAR ISI .......................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ...............................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................

1

B. Identifikasi Masalah ...............................................................

3

C. Batasan Masalah ....................................................................

3

D. Rumusan Masalah ..................................................................

4

E. Pemecahan Masalah ...............................................................

4

F.

Tujuan Penelitian ...................................................................

4

G. Manfaat Penelitian .................................................................

5

H. Asumsi dan Batasan Penelitian ...............................................

5

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

I.

Sistematika Penulisan.............................................................

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.

Landasan Teori ......................................................................

8

1. Prestasi Belajar ..................................................................

8

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ..............................

13

3. Hakekat dan Tujuan Pembelajaran Sejarah ........................

16

4. Media Pembelajaran ..........................................................

18

5. Keterkaitan PTK dalam Model Pembelajaran Berbasis
Masalah dengan Menggunakan Media Gambar pada
Pembelajaran Sejarah .........................................................

20

B.

Kerangka Berpikir ..................................................................

20

C.

Hipotesis Kerja ......................................................................

21

BAB III METODE PENELITIAN
A.

Setting Penelitian ...................................................................

22

1. Tempat Penelitian ..............................................................

22

2. Waktu Penelitian ...............................................................

22

3. Siklus ................................................................................

22

B.

Subyek Penelitian...................................................................

22

C.

Obyek Penelitian ....................................................................

22

D.

Desain Penelitian ...................................................................

23

E.

Desain Oprasional Variabel ....................................................

24

1. Variabel-variabel Penelitian ...............................................

24

2. Definisi Oprasional Penelitian ...........................................

24

F.

Prosedur Penelitian.................................................................

25

G.

Sumber Data ..........................................................................

32

H.

Metode Pengumpulan Data ....................................................

33

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

I.

J.

Instrumen Pengumpulan Data.................................................

34

1. Jenis Instrumen ..................................................................

34

2. Validitas Instrumen............................................................

34

Analisa Data dan Penyajian ....................................................

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.

B.

Hasil Penelitian ......................................................................

40

1. Keadaan Awal ...................................................................

40

2. Siklus I ..............................................................................

44

3. Siklus II .............................................................................

54

Pembahasan ...........................................................................

57

BAB V PENUTUP
A.

Kesimpulan ............................................................................

59

B.

Keterbatasan Penelitian ..........................................................

60

C.

Saran ......................................................................................

60

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................

62

LAMPIRAN ........................................................................................

64

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Tabel Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah......

15

Tabel 2: Tingkat Penguasaan Kompentensi sesuai dengan PAP .........

39

Tabel 3: Nilai Keadaan Awal .............................................................

41

Tabel 4: Tabel Observasi Guru di Kelas.............................................

42

Tabel 5: Tabel Observasi Siswa di Kelas ...........................................

43

Tabel 6: Hasil Penilaian Kognitif Siklus I ..........................................

53

Tabel 7: Hasil Penilaian Kognitif Siklus II .........................................

56

Tabel 8: Perbandingan Nilai Keadaan Awal, Siklus I dan Siklus II ....

57

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Kerangka Berpikir .............................................................

21

Gambar 2: Model Penilitian Tindakan Kelas .......................................

23

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian ........................................................

65

Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................

66

Lampiran 3: Daftar Hadir Siswa ..........................................................

67

Lampiran 4: Silabus .............................................................................

68

Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................

82

Lampiran 6: Wawancara Guru ............................................................

95

Lampiran 7: Angket Penilaian Produk: Media ......................................

97

Lampiran 8: Angket Penilaian Produk: Model Pembelajaran................

98

Lampiran 9: Angket Penilaian Produk: Instrumen Penilaian ................

99

Lampiran 10: Kisi-kisi Soal Siklus I ....................................................

100

Lampiran 11: Kisi-kisi Soal Siklus II ...................................................

103

Lampiran 12: Lembar Soal Evaluasi Siklus I........................................

106

Lampiran 13: Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ............................

116

Lampiran 14: Lembar Soal Evaluasi Siklus II ......................................

117

Lampiran 15: Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ...........................

125

Lampiran 16: Ceklist Keaktifan Siswa Dalam Kelas Siklus I ...............

126

Lampiran 17: Ceklist Keaktifan Siswa Dalam Kelas Siklus II ..............

127

Lampiran 18: Penilaian Psikomotorik Siklus I......................................

128

Lampiran 19: Penilaian Psikomotorik Siklus II ....................................

132

Lampiran 20: Hasil Uji Validitas Siklus I .............................................

136

Lampiran 21: Reabilitas Siklus I ..........................................................

139

Lampiran 22: Hasil Uji Validitas Siklus II ...........................................

141

Lampiran 23: Reabilitas Siklus II .........................................................

144

Lampiran 24: Media Gambar ...............................................................

146

Lampiran 25: Jadwal Penelitian ...........................................................

147

Lampiran 26: Foto Penelitian ...............................................................

148

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran saat ini seharusnya mengikuti perkembangan jaman. Tidak
seperti dahulu yang mana pembelajaran hanya berpusat pada guru. Seharusnya
partisipasi siswa lebih banyak porsinya daripada guru dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu guru harus mampu memilih model dan media pembelajaran yang
tepat. Karena partisipasi siswa ini juga sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa yang diperoleh. Semakin tinggi partisipasi siswa dalam
pembelajaran maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperoleh.
Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Depok. Peneliti melakukan observasi
yaitu dengan cara menyebarkan angket kebutuhan siswa. Angket ini disebarkan
peneliti di kelas XA, XB, dan XC SMA N 1 Depok. Dari hasil angket tersebut
peneliti dapat mengetahui bahwa guru mata pelajaran sejarah jarang menggunakan
model dan media pembelajaran. Hal ini terlihat dari guru yang menggunakan
metode ceramah. Guru tidak menggunakan model pembelajaran maupun media
apapun dalam melakukan aktivitas belajar mengajar. Padahal untuk kurikulum
2013 yang diterapkan menuntut guru untuk menjadi guru yang menjadi fasilitator
bukan sebagai sumber ilmu seperti jaman dahulu. Padahal di SMA N 1 Depok
sudah terdapat fasilitas yang cukup mendukung untuk penggunaan model
pembelajaran dan media yang bervariasi. Selain melakukan observasi peneliti juga
melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah di SMA N 1 Depok.
Data yang peneliti peroleh dari guru mata pelajaran sejarah prestasi belajar sejarah
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

rendah. Terlihat dari jumlah keseluruhan siswa 34 orang yang mencapai KKM
hanya 14 orang (41,71%) sisanya 20 orang (58,82%) belum mencapai KKM.
Dalam Adisusilo (2014: 13) dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran sejarah
adalah pembentukan karakter bangsa yang bermatabat. Mata pelajaran sejarah
dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari
bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat
diimplimentasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun
internasional. Sehingga perlu untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah.
Untuk mempelajari sejarah,

tentu saja diperlukan inovasi model

pembelajaran. Karena pada umumnya sejarah merupakan mata pelajaran yang
membosankan karena berupa hafalan dan mayoritas bacaan. Sehingga guru harus
memiliki inisiatif ataupun inovasi untuk menggunakan model pembelajaran yang
menarik siswa untuk belaja rmateri ini. Model yang baik harus disesuaikan
dengan karakter dan kondisisiswanya. Oleh karena itu peneliti memilih model
pembalajaran berbasis masalah untuk diterapkan pada siswa kelas XI IPA 2 SMA
N 1 Depok. Menurut Tan dalam Rusman (2011:229) model pembelajaran berbasis
masalah merupakan pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu inovasi
dalam pembelajaran. dimana dengan model pembelajaran masalah ini siswa
diharapkan dapat menemukan dan memecahkan masalahnya sendiri. Sehingga
siswa dapat paham tentang materi ajar yang diberikan. Model pembelajaran
berbasis masalah ini membuat siswa tidak hanya sekedar menghafal tapi juga
lebih berpikir kreatif dan kritis.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Dalam proses belajar media pembelajaran juga sangat dibutuhkan untuk
lebih membuat siswa tertarik dan lebih kreatif dalam menganggapi suatu materi
yang disajikan. Media dapat digunakan sebagai penyalur pesan yang digunakan
untuk menyampaikan materi yang ada. Guru dapat memilih media yang mudah,
murah dan sesuai dengan materi yang akan diberikan. Dalam penelitian ini,
peneliti

menggunakan

media

gambar.

Karena

media

gambar

da pa t

memvisualisasikan objek-objek atau peristiwa yang terkait dengan materi
pembelajaran. Ditambah penggunaan media gambar sebagai media pembelajaran,
membuat situasi belajar mengajar menjadi lebih menarik lagi sehingga diharapkan
prestasi belajar sejarah siswa juga meningkat.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa kondisi pembelajaran
yang ada saat ini :
1. Prestasi beajar sejarah siswa kelas XI IPA2 di SMA N 1 Depok yang rendah.
2. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan model dan media
pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada peningkatan prestasi belajar siswa kelas
XI IPA2 semester I

di SMA Negeri 1 Depok melalui penerapan

model

pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan media gambar pada materi
“Menganalisis Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan bangsa Barat di
Indonesia”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

D. Rumusan Masalah
Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti merinci sebagai berikut:
Apakah ada peningkatan prestasi belajar sejarah dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan media gambar pada siswa kelas
XI IPA2 SMA Negeri 1 Depok pada materi “Menganalisis Proses Masuk dan
Perkembangan Penjajahan bangsa Barat di Indonesia”?
E. Pemecahan Masalah
Cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini
adalah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dan
penggunaan media gambar pada siswa kelas XI IPA2 semester I di SMA Negeri
1 Depok Sleman. Untuk meningkatkan aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan
siswa yang sesuai dengan PTK yaitu:
Dengan

menggunakan

model

pembelajaran

berbasis

masalah

dan

penggunaan media gambar diharapkan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan
siswa lebih meninggkat lagi daripada hanya menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah. Karena media gambar ini diharapkan dapat lebih mendukung
siswa untuk mencari masalah dan memecahkan masalahnya itu sendiri.
F. TujuanPenelitian
Meningkatkan

prestasi

belajar

sejarah

dengan

menerapkan

model

pembelajaran berbasis masalah dengan penggunaan media gambar pada siswa
kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Depok pada materi “Menganalisis Proses Masuk
dan Perkembangan Penjajahan bangsa Barat di Indonesia”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis
maupun teoritis sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Dapat memperoleh pengalaman dan wawasan dalam melakukan penelitian
peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran sejarah di SMA.
2. Bagi Siswa
Membantu siswa SMA untuk mendalami dan menguasai materi pelajaran
Sejarah dan melatih keterampilan siswa secara langsung, serta membangkitkan
semangat belajar siswa.
3. Bagi Guru
Model

pembelajaran

berbasis

masalah

i ni

da pa t

menjadi

model

pembelajaran yang efektif bagi guru serta penggunaan media yang menarik dapat
membantu guru dalam menyampaikan materi secara afektif dan efesien.
4. Bagi Lembaga
Model pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan media gambar dapat
menjadi referensi lembaga untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar.
H. Asumsi dan Batasan Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Depok. Permasalahan yang ditemui adalah rendahnya prestasi belajar sejarah
siswa. Hal ini mungkin disebabkan karena model pembelajaran dan media yang
digunakan guru kurang menarik dan bervariasi. Melihat situasi pemebelajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

seperti itu, peneliti akan mengembangkan model pemebelajaran berbasis masalah
dan penggunaan media dalam proses pembelajaran.
Dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan
media gambar diharapkan siswa menjadi tertarik dengan kegiatan pembelajaran
sejarah dikelas. Model pembelajaran ini juga diharapkan dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa yang lebih optimal.
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi dengan judul

Peningkatan Prestasi

Belajar Sejarah dengan Menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Penggunaan Media Gambar di SMA Negeri 1 Depok Sleman terdiri dari 5 bab
yaitu :
BAB I

: Berupa pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, pemecahan masalah,
tujuan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II

: Berupa kajian teori yang memaparkan teori-teori pendukung dalam
penelitian ini, materi pembelajaran, kaitan antara penerapan PPR
melalui pemanfaatan multimedia dengan PTK dalam pembelajaran
sejarah, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis
penelitian.

BAB III : Menjelaskan metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, seting
penelitian, subyek dan obyek penelitian, desain penelitian, definisi
opereasional variabel, sumber data, metode pengumpulan data,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

instrumen pengumpulan data, analisis data dan penyajian, prosedur
penelitian, dan indikator keberhasilan.
BAB IV : Berupa hasil penelitian dan pembahasan.
BAB V

: Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.

Landasan Teori

1. Prestasi Belajar
a. Makna Belajar
Belajar Menurut Ernest R. Hilgard dalam Suryabrata (1984:252), belajar
merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian
menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang
ditimbulkan

oleh

lainnya. Benyamin S bloom dalam

Evelin

(2010:8)

mengelompokkam tujuan belajar berdasarkan domain dan kawasan belajar yang disebut
taksonomi belajar. Menrut Bloom ada tiga domain belajar, yaitu sebagai berikut:

1) Cognitive Domain (kawasan kognitif)
Perilaku yang merupakan proses berpikir atau perilaku yang termasuk hasil
kerja otak. Beberapa kemampuan kognitif tersebut antara lain sebagai berikut.
a) Pengetahuan, berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip
dasar dan sebagainya. Pengetahuan juga diartikan sebagai kemampuan
mengingat akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan
(Winkel, 1996:247).
b) Pemahaman, didefinisikan sebagai kemampuan untuk menangkap makna dan
arti yang dari bahan yang dipelajari (Winkel, 1996:247).

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

c) Aplikasi, diartikansebagai kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau
metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru
(Winkel, 1996:247).
d) Analisis (Analysis). Analisis didefinisikan sebagai kemampuan untuk merinci
suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau
organisasinya dapat dipahami dengan baik. Di tingkat analisis, seseorang
akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau
menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali
pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor
penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.
e) Sintesis (Synthesis). Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk membentuk
suatu kesatuan atau pola baru. Sintesis satu tingkat di atas analisa. Seseorang
di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah
skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau
informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.
f)

Evaluasi (Evaluation). Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untik
membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama
dengan pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu.
Evaluasi dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap
solusi, gagasan, metodologi, dengan menggunakan kriteria yang cocok atau
standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Dalam penelitian ini, keberhasilan siswa dalam pada domain pengetahuan
(kognitif) akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu, pengetahuan fakta, pengetahuan
konsep dan pengetahuan nilai (Adisusilo, 2011:215-216).
2) Affective Domain (kawasan afektif/sikap)
Perilaku yang dimunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungannya
untuk membuat pilihan atau keputusan untuk beraksi di dalam lingkungan
tertentu. Affective Domain juga berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Tujuan pendidikan ranah afektif adalah hail belajar atau kemampuan yang
berhubungan dengan sikap atau afektif. Dalam Winkel (1987:149) taksonomi
tujuan pendidikan ranah afektif terdiri dari aspek:
a) Penerimaan (Receiving/Attending). Penerimaan mencakup kepekaan akan
adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangsangan
itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleh guru.
b) Tanggapan (Responding). Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di
lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam
memberikan tanggapan.
c) Penghargaan (Valuing). Penghargaan atau penilaian mencakup kemampuan
untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai
dengan penilaian itu.mulai dibentuk suatu sikap menerima,
d) menolak atau mengabaikan, sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku yang
sesuai dengan konsisten dengan sikap batin.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

e) Pengorganisasian (Organization). Memadukan nilai-nilai yang berbeda,
menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang
konsisten. Pengorganisasian juga mencakup kemampuan untuk membentuk
suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Nilainilai yang diakui dan diterima ditempatkan pada suatu skala nilai mana yang
pokok dan selalu harus diperjuangkan, mana yang tidak begitu penting.
f)

Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value
Complex) Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya
sehingga

menjadi

karakteristik

gaya-hidupnya

(Winkel,

1996:248).

Karakterisasinya mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai
kehidupan sedemikin rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan
menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri.
Dalam penelitian ini hasil sikap dari seorang siswa akan dinilai dan diukur
dengan menggunakan dua penilaian yaitu sikap individu dan sikap sosial. Sikap
individu dinilai dari soal pilihan ganda menggunakan skala likert. Pengertian
Skala Likert menurut Sugiyono (2009:93) adalah, “Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.” Psychomotor Domain (kawasan psikomotor).
Perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia. Domain
ini yang berbentuk gerakan tubuh, antara lain seperti berlari, melompat,
melempar, berputar, memukul, menendang, dan lain-lain. Dalam Sabri (1996:99100) . Orang yang memiliki keterampiulan motorik, mampu melakukan
serangkaian gerakan tubuh dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

gerakan-gerakan anggota tubuh secara terpadu. Ciri khas dari keterampilan
motorik ini ialah adanya kemampuan otomatisme, yaitu gerakan-gerik yang
terjadi berlangsung secara teratur dan berjalan dengan enak, lancar dan luwes
tanpa harus disertai pikiran tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa hal itu
dilakukan. Dalam penelitian ini aspek psikomotor atau keterampilan siswa diukur
atau dinilai dengan menggunakan dua tahap yaitu berupa keterampilan individu
dan keterampilan kolektif (kelompok).
b. Makna Prestasi
Prestasi belajar berasal dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Dalam
Arifin (1992:2) dijelaskan kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu
prestatie, dan kemudian dibakukan ke dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi,
yang artinya hasil usaha. Menurut Tabrani Rusyan (1993:19), bahwa prestasi
adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai, Sedangkan menurut
Syamsudin (1990: 34) prestasi adalah sebagai kecakapan nyata atau aktual yang
menunjukkan pada aspek kecakapan yang dapat dengan segera didemonstrasikan
atau diuji sekarang juga.
c. Makna Prestasi Belajar
Dalam Winkel (1996:67) “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan
belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya
sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Dari pengertian diatas prestasi belajar
merupakan hasil usaha dari perbuatan yang menimbulkan perubahan. Prestasi
belajar ini terkait dengan keberhasilan model dan media pembelajaran yang akan
diterapkan oleh peneliti. Prestasi belajar ini merupakan tolok ukur keberhasilan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

implementasi model dan media pembelajaran yang diterapkan peneliti kepada
peserta didik. Bila prestasi belajar peserta didik meningkat bearti berhasil.Namun,
bila prestasi belajar tidak meningkat ataupun turun makan penelitian ini
dinyatakan gagal atau tidak mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
a. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
Menurut Arends dalam Trianto (2009:92) pembelajaran berbasis masalah
adalah pendekatan di mana siswamengerjakan permasalahan yang autentik, yang
dimaksudkan untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan
inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta mengembangkan
kemandirian dan kepercayaan diri peserta didik.
Pebelajaran berbasis masalah adalah penggunaan berbagai macam
kecerdasan yang diperlkukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan
dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan
kompleksitas yang ada (Rusman, 2011:232).
b. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
Dalam Rusman (2011:132-233) karakteristik pembelajaran berbasis masalah
adalah sebagai berikut: 1) permasalahan menjadi starting point dalam belajar, 2)
permasalahan yang diangkat adalah ermasalahan yang ada di dunia nyata yag
tidak terstruktur, 3) permasalahan membutuhkan persektif ganda (multiple
perspective), 4) perasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

dan kopetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan
bidang baru dalam belajar, 5) belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama, 6)
pememfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya dan evaluasi
sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM, 6) belajar adalah
kolaborasi, komunikasi, dan kooperatif, 7) pengebangan keterampilan inquiry dan
pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk
mencari solusi dari sebuah permasalahan, 8) keterbukaan proses dalam PBM
melliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar, 9) PBM melibatkan
evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar
c. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Dalam Trianto (2009:94) tujuan pembelajaran berbasis masalah
pertama,

membantu

siswa

mengembangkan

keterampilan

adalah

berpikir

da n

memecahkan masalah. Kedua, belajar peranan orang dewasa yang autentik.
Ketiga, menjadi pembelajar yang mandiri.
Dalam Rusman (1997:138) tujuan pembelajaran berbasis masalah
penguasaan isi belajar dari disiplin heiristic dan pengembangan keterampilan
pemecahan masalah. PBL juga berhubungan dengan belajar tentang kehidupan
yang lebih luas (lifewide learning), keterampilan memaknai informasi, kaloboratif
dan belajar tim, dan keterampilan berfikir reflektif dan evaluative.
d. Langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
Ibrahim (2000:10) mengemukakan bahwa langkah-langkah pemebelajaran
berbasis masalah adalah sebagai berikut:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Tabel 1: Tabel Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Fase

Indikator

1

Orientasi siswa pada masalah

2

Mengorganisasi siswa untuk
belajar

3

Mengembangkan daya dan
menyajikan hasil karya

4

Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah

5

Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah

Tingkah laku guru
Menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
memotivasi siswa terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah.
Membantu siswa mendeskripsikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
Mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan
masalah.
Membantu siswa merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,
video, dan model serta membantu mereka
berbagi tugas dengan temannya.
Membantu siswa melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan.

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
1) Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
a) Siswa didorong untuk memilki kemampuan memecahkan masalah sendiri
melalui aktivitas belajar.
b) Siswa memilikia kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui
aktivitas belajar.
c) Pembelajran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak perlu diperlajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban
siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.
d) Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
e) Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet, wawancaram dan observasi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

f)

16

Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.

g) Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam
kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
h) Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja
kelompok dalam bentuk peer teaching.
2) Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
a) Model pembelajaran berbasis masalah tidak dapat diterapkan untuk setiap
materi pembelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi.
Model pembelajaran berbasis masalah lebih cocok untuk pembelajaran yang
menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah.
b) Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan
terjadi kesulitan dalam pembagian tugas (Sanjaya:2006).
3. Hakekat dan Tujuan Pembelajaran Sejarah
a. Pengertian Pembelajaran Sejarah
Dalam Widja(1998:8) mengatakan sejarah adalah sejarah adalah suatu studi
keilmuan tentang segala sesuatu yang telah dialami oleh manusia di waktu yang
lampau dan telah meninggalkan jejak-jejaknya di waktu sekarang. Sejarah juga
sebagai studi yang berusaha mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang
telah dialami (termasuk yang diucapkan, dipikirkan dan dilaksanakan) oleh
manusia di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri/dikemukakan
di masa sekarang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Menurut Adisusilo (2014:11) sejarah adalah rekaman pengalaan manusia,
sehingga bila kita mempelajari sejarah itu bearti kita mempelajari segala bentuk
pengalaman dan perubahan yang telah dicapai manusia.
b. Tujuan Pembelajaran Sejarah
Menurut Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
22 taun 2006 tentang Standar Isi dalam Adisusilo (2014:13-14) dijelaskan bahwa
tujuan pembelajaran sejarah adalah pembentukan karakter dan peradaban bangsa
yang bermatabat. Lebih rincinya pembelajaran sejarah bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Membangun peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang
merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan;
2) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keimuan;
3) Membuhkan apreasiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah sebagai bukti perdaban bangsa Indonesia di masa lampau;
4) Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa
Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini
dan masa yang akan datang;
5) Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa
Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat
diimplimentasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun
internasional.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

4. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin, dimana media merupakan bentuk jamaj dari
kata medium, yang bearti sesuatu yang berada di tengah. Media juga dapat
diartikan alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua
pihak atau dua hal (Anitah, 2009:4)
Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa media adalah grafik, fotografi,
elektronik atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan
informasi lisan atau visual. Sedangkan Smaldino, dkk berpendepat media
merupakan alat komunikasi dan sumber informasi (Anitah, 2009:5).
b. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam Anitah (2009:5) media dapat dikataan sebagai media pembelajaran
bila segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran.
Hamalik dalam Arsyad (2010: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
c. Media Gambar
1) Gambar Mati atau Gambar Diam
Gerlach dan Ely dalam Anitah (2009:7-8) berpendapat bahwa gambar tidak
hanya bernilai seribu bahasa tetapi juga seribu tahun atau seribu mil.Melalui
gambar, dapat ditunjukkan suatu tempat, orang, dan segala sesuatu dari daerah
yang jauh dari lingkungan peserta didik. Gambar juga dapat memberikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

gambaran tentang kejadian-kejadian yang terjadi di masa lampau maupun
gambaran yang akan terjadi di masa mendatang. Menurut Edgar Dale, gambar
dapat mengalihkan pengalaman belajar dari taraf belajar dengan lambing kata-kata
naik ke taraf yang lebih kongkrit atau pengalaman langsung. Dalam Munandi
(2013:89) menjelaskan bahwa saat siswa memperhatikan suatu gambar, mereka
akan terdorong untuk berbicara lebih banyak, berinteraksi baik dengan gambargambar tersebut, maupun dengan sesamanya, membuat hubungan diantara
paradox dan membangun gagasan-gagasan baru.
Dengan gambar diharapkan dapat merangsang peserta didik untuk berfikir
lebih kritis dan kreatif.Karena dengan gambar, peserta didik lebih mudah dalam
memahami suatu peristiwa yang terjadi.Diharapkan dengan penggunaan gambar
sebagai media pembelajaran, peserta didik menjadi lebih tertarik terhadap
pembelajaran sejarah.Dan siswa dapat menemukan dan memecahkan masalah
dengan media gambar yang diberikan sesuai dengan model pembelajaran berbasis
masalah.
2) Kelemahan dan Kelebihan Media Gambar
Di dalam Anitah (2009:8) kelebihan dari gambar adalah, pertama dapat
menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata. Kedua, banyak
gambar yang sudah
dipakaikarena

tidak

tersedia di dalam buku-buku. Ketiga, sangat mudah
membutuhkan

peralatan.Keempat,

relative

tidak

mahal.Kelima, dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
Ada kelebihan pasti ada pula kekurangan, kekurangan gambar sebagai
media pembelajaran adalah pertama, kadang-kadang terlampau kecil untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

ditampilkan di kelas yang besar.Kedua, gambar tidak dapat menunjukkan
gerak.Ketiga, peserta didik tidak selalu mengetahui bagaimana membaca atau
menginterprestasikan gambar.
5. Keterkaitan PTK dalam Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
Menggunakan Media Gambar pada Pembelajaran Sejarah
Model pembelajaran berbasis masalah, kelompok-kelompok kecil siswa
bekerja sama memecahkan suatu masalah yang disepakati oleh guru dan siswa.
Dalam proses pembelajaran ini seringkali siswa menggunakan bermacam-macam
keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis. Pembelajaran
berbasis masalah ini melatih peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir
tingkat tinggi (Trianto, 2009:92-95).
Untuk mendukung model pembelajaran, dibutuhkan media pembelajaran
untuk menyampaikan materi ajar. Memanfaatkan media gambar sehingga
pembelajaran akan menarik dan siswa akan mudah untuk menerima materi yang
diberikan.
Sedangkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pengamatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan dalam sebuah siklus
pembelajaran. Pembelajaran berbasis masalah dan media gambar dirasa paling
cocok oleh peneliti untuk digunakan sebagai model pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar sejarah.
B. Kerangka Berpikir
Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar dalam aspek kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan), model pembelajaran berbasis

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

masalah dan media pembelajaran merupakan stretegi yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran. Dengan pembelajaran Melalui model pembelajaran berbasis
masalah dengan penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
sejarah kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Depok Sleman.
Banyak siswa yang
prestasi belajar
sejarah rendah

Dilakukan prosses
belajar mengajar
dengan model
pembelajaran berbasis
masalah dan media
gambar
Hasil prestasi
belajar sejarah
siklus II telah
memenuhi target

Hasil prestasi
belajar sejarah
siklus I belum
memenuhi target
yang ditentukan

Dilakukan belajar
mengajar dengan model
pembelajaran berbasis
masalah dan media
gambar

Gambar 1. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Kerja
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan media
gambar dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPA SMA N 1
Depok pada materi “Menganalisis Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan
bangsa Barat di Indonesia”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri
1 Depok Yogyakarta. Jl. Babarsari, Catur tunggal Depok, Kab. Sleman 55281.
Telp.(0274) 485794Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2014.
3. Siklus
Banyaknya siklus dalam penelitian ini kurang lebih akan tergantung dari
prestasi KKM siswa. Ketika jumlah siswa dikelas yang sudah mencapai KKM
lebih dari 25 siswa (75%) maka kami akan menghentikan siklus tersebut.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Depok,
Sleman yang berjumlah 34 siswa (laki-laki 10 siswa dan perempuan 24 siswa)
pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 .
C. Obyek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Prestasi Belajar Sejarah

2.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah

3.

Media Gambar

22

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANT

Dokumen yang terkait

STUDY KOMPARATIF HASIL BELAJAR SEJARAH YANG MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI MEDIA PERMAINAN MONOPOLI DENGAN METODE PEMBELAJARAN CERAMAH MELALUI MEDIA GAMBAR KELAS XI

0 39 183

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MODEL DAN GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

1 5 142

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMA N 1 AIR BATU MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUTOGRAPH.

0 3 45

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR (VISUAL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH.

0 1 48

Peningkatan partisipasi dan prestasi belajar sejarah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI teknik pengolahan migas dan petrokimia di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 2

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan penggunaan media power point di SMA.

0 1 2

Peningkatan prestasi belajar sejarah dengan menerapkan model cooperative learning tipe example and non example dan penggunaan media gambar siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Depok Yogyakarta.

1 3 232

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011/2012.

0 0 194

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011 2012

0 0 192

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN LOGIKA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS X SMA N 1 DEPOK.

0 5 281