Mengembangkan karakter disiplin anak usia dini melalui metode pembiasaan dengan media permainan di TK Tarakanita Bumijo Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK USIA DINI
MELALUI METODE PEMBIASAAN DENGAN MEDIA
PERMAINAN DI TK B1 TARAKANITA BUMIJO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
Nurhayati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan karakter disiplin anak usia dini
melalui metode pembiasaan dengan media permainan di kelas B1 TK Tarakanita Bumijo
Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/ 2015. Berdasarkan observasi dan wawancara menunjukkan
bahwa anak kelas B1 dalam karakter disiplin masih sangat kurang.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK)
yang dilaksanakan dalam pra tindakan dan dua siklus perbaikan. Setiap siklus dilaksanakan
dalam satu pertemuan. Subjek pada penelitian ini adalah anak kelas B1 TK Tarakanita
Bumijo Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/ 2015, dengan jumlah 25 anak. Data hasil penelitian
diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian mulai dari pra tindakan ke siklus I dan ke siklus II, serta berlanjut

pada penerapan ke metode pembiasaan, menunjukkan adanya perkembangan karakter
disiplin anak. Perkembangan karakter disiplin anak pada pra tindakan mencapai 60%, masuk
pada kategori cukup. Pada siklus I 78%, masuk dalam kategori baik, dan pada siklus II
meningkat lagi menjadi 96%, masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil
penelitian, peneliti menyimpulkan ada perkembangan karakter disiplin melalui penerapan
metode pembiasaan dengan media permainan pada anak usia dini di TK B 1Tarakanita
Bumijo Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/ 2015.
Kata kunci: karakter disiplin, metode pembiasaan, anak usia dini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT

DEVELOPING DISCIPLINE CHARACTER OF YOUNG LEARNERS
THROUGH HABITUATION METHOD USING GAME MEDIA IN THE B1 OF
TARAKANITA KINDERGARTEN BUMIJO YOGYAKARTA
IN THE SCHOOL YEAR 2014/2015
Nurhayati
Sanata Dharma Univeristy
Yogyakarta
2015

This research is aimed at developing discipline character of young learners through
habituation method using game media in the B1 class of Tarakanita Kindergarten Bumijo
Yogyakarta in the school year 2014/2015. Based on the observation and interview, it shows
that the discipline character of B1 students was poor.
The research was counseling guidance action research that was conducted in two phases.
They were pre action and two revision cycles. Each of cycle was conducted in one meeting.
The research subjects were students of B1 class of Tarakanita Kindergarten Bumijo
Yogyakarta in school year 2014/2015.The number of subjects were 25 students. The research
data were gained from observation, interview, and documentation.
The result of the research from pre-action up to cycle I and cycle II and continued to
implementation of habituation method, showed that the developing of students’ discipline
character was increasing. Developing students’ character discipline in the pre-action was
60% which is categorized as moderate. In the cycle I was 78 % that categorized as good, and
in the cycle II increased up to 96% which is categorized as very good. Based on the result of
the research, the writer concludes that developing discipline character of young learners
through habituation method using game media for young learners in B1 class of the
Tarakanita Kindergarten Bumijo Yogyakarta in the school year 2014/2015 was founded.

Keywords: discipline character, habituation method, young learners.


 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK USIA DINI
MELALUI METODE PEMBIASAAN DENGAN MEDIA
PERMAINAN DI TK B1 TARAKANITA BUMIJO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Nurhayati
NIM 101114041

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK USIA DINI
MELALUI METODE PEMBIASAAN DENGAN MEDIA
PERMAINAN DI TK B1 TARAKANITA BUMIJO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Nurhayati
NIM 101114041


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus dan
kepada Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus
Borromeus Provinsi Indonesia.


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“……Waktu itu kami mulai menerima anak-anak miskin,
dengan maksud membangun dasar baik dalam batin mereka,
kami memberikan pelajaran agama Kristen, menjahit,
berdoa, serta memberikan dorongan ke arah semangat hidup
yang suci………”
(Bunda Elisabeth Gruyters, Pendiri Kongregasi CB.)

(Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskanNya, dan
sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya....)
(Matius 12:20)

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK USIA DINI
MELALUI METODE PEMBIASAAN DENGAN MEDIA
PERMAINAN DI TK B1 TARAKANITA BUMIJO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
Nurhayati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan karakter disiplin anak usia
dini melalui metode pembiasaan dengan media permainan di kelas B1 TK
Tarakanita Bumijo Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/ 2015. Berdasarkan observasi
dan wawancara menunjukkan bahwa anak kelas B1 dalam karakter disiplin masih

sangat kurang.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
(PTBK) yang dilaksanakan dalam pra tindakan dan dua siklus perbaikan. Setiap
siklus dilaksanakan dalam satu pertemuan. Subjek pada penelitian ini adalah anak
kelas B1 TK Tarakanita Bumijo Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/ 2015, dengan
jumlah 25 anak. Data hasil penelitian diperoleh dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Hasil penelitian mulai dari pra tindakan ke siklus I dan ke siklus II, serta
berlanjut pada penerapan ke metode pembiasaan, menunjukkan adanya
perkembangan karakter disiplin anak. Perkembangan karakter disiplin anak pada
pra tindakan mencapai 60%, masuk pada kategori cukup. Pada siklus I 78%,
masuk dalam kategori baik, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 96%,
masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
menyimpulkan ada perkembangan karakter disiplin melalui penerapan metode
pembiasaan dengan media permainan pada anak usia dini di TK B 1Tarakanita
Bumijo Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/ 2015.
Kata kunci: karakter disiplin, metode pembiasaan, anak usia dini.

viii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

DEVELOPING DISCIPLINE CHARACTER OF YOUNG LEARNERS
THROUGH HABITUATION METHOD USING GAME MEDIA IN THE
B1 OF TARAKANITA KINDERGARTEN BUMIJO YOGYAKARTA
IN THE SCHOOL YEAR 2014/2015
Nurhayati
Sanata Dharma Univeristy
Yogyakarta
2015
This research is aimed at developing discipline character of young learners
through habituation method using game media in the B1 class of Tarakanita
Kindergarten Bumijo Yogyakarta in the school year 2014/2015. Based on the
observation and interview, it shows that the discipline character of B1 students
was poor.
The research was counseling guidance action research that was conducted
in two phases. They were pre action and two revision cycles. Each of cycle was
conducted in one meeting. The research subjects were students of B1 class of

Tarakanita Kindergarten Bumijo Yogyakarta in school year 2014/2015.The
number of subjects were 25 students. The research data were gained from
observation, interview, and documentation.
The result of the research from pre-action up to cycle I and cycle II and
continued to implementation of habituation method, showed that the developing
of students’ discipline character was increasing. Developing students’ character
discipline in the pre-action was 60% which is categorized as moderate. In the
cycle I was 78 % that categorized as good, and in the cycle II increased up to 96%
which is categorized as very good. Based on the result of the research, the writer
concludes that developing discipline character of young learners through
habituation method using game media for young learners in B1 class of the
Tarakanita Kindergarten Bumijo Yogyakarta in the school year 2014/2015 was
founded.

Keywords: discipline character, habituation method, young learners.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Kata Pengantar

Puji syukur atas berkah dan rahmat yang Tuhan berikan, sehingga penulis
bisa menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
Penulis banyak menerima bantuan, semangat, dan doa dari berbagai pihak
yang sangat mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohadi, Ph.D., selaku Dekan Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan
kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
3. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A selaku dosen pembimbing yang selalu
meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dan ketekunan dalam
membimbing dan mendampingi penulis pada setiap tahap dan seluruh proses
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati
sehingga berguna untuk bekal hidup.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus, yang telah
memberi kepercayaan dan dukungan, baik secara spiritual, moril maupun
financial kepada penulis untuk studi di BK Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
6. Para suster di Komunitas yang dengan caranya masing-masing telah
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis selama studi hingga
penyelesaian penulisan skripsi ini.
7. Kepala Sekolah TK Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian, serta memberikan
dukungan secara penuh kepada penulis dalam kelengkapan pengumpulan data.
8. Guru TK Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang banyak membantu dalam
proses penelitian hingga selesai.
9. Anak-anak TK Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang dengan senang hati
menerima penulis dan bersedia mengikuti kegiatan layanan bimbingan.
10. Teman-teman BK khususnya angkatan 2010 yang dengan caranya masingmasing telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Mas A. Priyatmoko, atas kesabaran dan pelayanannya dalam membantu
penulis mengurus administrasi perkuliahan serta penyelesaian skripsi.
12. Kedua orangtua tercinta, bapak Almatius. M. (alm), dan ibu Anna. S., yang
selalu memberikan dukungan dalam nasehat dan doa-doanya, sehingga
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................

iv

HALAMAN MOTO ...............................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................

vii

ABSTRAK ..............................................................................................

viii

ABSTRACT ..............................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ............................................................................

x

DAFTAR ISI ...........................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xviii

BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang Masalah ........................................................
Rumusan Masalah .................................................................
Tujuan Penelitian ..................................................................
Manfaat Penelitian ................................................................
Definisi Operasional..............................................................

1
9
9
10
11

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Karakter Disiplin ...................................................................
1. Pengertian Disiplin ..........................................................
2. Tujuan Perilaku Disiplin ……………………………….
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cara Disiplin ..........
4. Perlunya Disiplin Bagi Anak ..........................................
5. Unsur-Unsur Displin .......................................................
6. Cara Mendisiplin Anak ...................................................
B. Konsep Dasar Metode Pembiasaan .......................................
1. Pengertian Metode Pembiasaan ......................................
2. Bidang Pengembangan Pembentukan Perilaku Melalui
Pembiasaan ......................................................................
3. Proses Pembiasaan ..........................................................

xiii

12
12
13
16
18
24
30
34
34
36
38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C.

D.

E.

F.

4. Dasar dan Tujuan Pembiasaan…………………………
5. Tujuan Pengembangan Pembiasaan ……………………
6. Fungsi Pembiasaan ……………………………………..
Konsep Dasar Metode Pembiasaan pada Pengembangan
Karakter ................................................................................
1. Konsep Pengembangan Pembiasaan……………………
2. Metode Pembelajaran Perilaku Melalui Pembiasaan…. .
3. Pelaksanaan Pembiasaan……………………………….
Media Bimbingan ..................................................................
1. Pengertian Media Bimbingan…………………………..
2. Media Bimbingan Anak Usia Dini……………………..
Media Permainan ..................................................................
1. Pengertian Permainan…………………………………..
2. Kriteria Dalam Bermain………………………………..
3. Fungsi Permainan………………………………………
4. Bermain sambil Belajar…………………………………
5. Sarana dan Alat Bermain Anak TK……………………
Anak Usia Dini ......................................................................
1. Pengertian Anak Usia Dini……………………………..
2. Karakteristik Anak Usia Dini…………………………..
3. Tugas Perkembangan Anak Usia Dini…………………

40
41
42
43
43
45
47
58
58
58
66
66
67
68
70
72
74
74
74
77

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Jenis Penelitian ......................................................................
Subjek Penelitian...................................................................
Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................
Setting Penelitian...................................................................
Prosedur Penelitian................................................................
Tahap Penelitian ....................................................................
Jadwal Kegiatan……………………………………………
Metode Pengumpulan Data ...................................................
1. Observasi .........................................................................
2. Wawancara ......................................................................
3. Dokumentasi……………………………………………
I. Instrumen Data……………………………………………...
J. Teknik Analisis Data .............................................................
1. Analisis Data Wawancara ...............................................
2. Analisis Data Observasi ..................................................
3. Analisis Data Dokumentasi……………………………..
K. Kriteria Keberhasilan ............................................................
1. Kuantitatif………………………………………………
2. Kualitatif………………………………………………..

xiv

83
84
84
84
87
89
101
101
102
104
105
105
108
108
108
109
109
109
110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ………...
1. Pra Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling .......
2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
Siklus I ............................................................................
3. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
Siklus II ...........................................................................
B. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ......
C. Pembahasan ...........................................................................
D. Keterbatasan Penelitian .........................................................

111
112
128
145
162
164
171

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran ......................................................................................

173
173

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

175

LAMPIRAN ...........................................................................................

177

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru ..................................................

106

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi Anak ................................................

107

Tabel 3. Kriteria Kategori Hasil Persentase Skor Observasi ..................
Terhadap Karakter Disiplin ….…..……………………………

110

Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas B1 TK
Tarakanita Bumijo Yogyakarta .................................................

111

Tabel 5. Analisis Hasil Observasi Karakter Disiplin
Pada Pra Tindakan .......................................................................

120

Tabel 6. Analisis Hasil Observasi Karakter Disiplin
Pada Siklus I ...............................................................................

137

Tabel 7. Analisis Hasil Observasi Karakter Disiplin
Pada Siklus II ............................................................................

154

Tabel 8. Data Hasil Observasi Karakter Disiplin
Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ............................................

xvi

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins ( 1993 ) ………. .......

88

Gambar 2. Grafik Skor Karakter Disiplin Anak ………………………… ......

158

Gambar 3. Grafik Hasil Observasi Siswa Pra Tindakan, Siklus I,
Siklus II ...........................................................................................

xvii

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Program Rancangan Kegiatan Penelitian Tindakan .....................

177

Lampiran 2. Satuan Pelayanan Bimbingan . .....................................................

187

Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ..........................................

197

Lampiran 4. Tabulasi Data Penelitian ....................................................

203

Lampiran 5. Foto-Foto ...........................................................................

208

Lampiran 6. Foto-Foto Observasi dalam Kehidupan Konkrit Anak-anak
di Sekolah ...................................................................................................

217

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian ...........................................................

220

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan definisi operasional dari istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian
ini.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini di Indonesia telah mendapatkan perhatian.
Masyarakat sudah mulai peduli dengan masa keemasan anak. Kenyataan ini terlihat dari
banyaknya diselenggarakan pendidikan anak usia dini, misalnya play group dan taman
kanak-kanak. Bahkan pendidikan anak usia dini ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat
perkotaan saja, tetapi juga dilakukan di pedesaan. Pihak pemerintah menyambut baik
respon masyarakat yang sangat peduli dengan pendidikan bagi anak usia dini ini. Terbukti
respon baik dari pihak pemerintah ini adalah adanya undang-undang yang sah yang
mengayomi pelaksanaan pendidikan anak. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 pada BAB 1 pasal 1
ayat 12 disebutkan bahwa pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Dalam pasal 1 ayat 14,
dijelaskan pengertian pendidikan anak usia dini yang berbunyi: “Pendidikan anak usia dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut” (Suyadi:2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Pendidikan harus mendapat prioritas, mengingat betapa pentingnya pendidikan
bagi seorang anak. Adapun pendidikan itu sendiri pada hakekatnya adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan
bagi peranannya di masa yang akan datang (UU Sistem Pendidikan Nasional, Pasal I:
1994). Atmadi dan Setianingsih (2000) menjelaskan, bahwa pendidikan masa depan adalah
bagaimana mengupayakan pendidikan yang membentuk pribadi yang mampu belajar
seumur hidup. Pernyataan ini mau menandaskan bahwa pendidikan bagi seseorang tidak
terbatas oleh usia, ruang, dan waktu. Pendidikan harus senantiasa mengiringi perjalanan
kehidupan manusia, atau dikenal dengan Long Life Education, dan pada usia dinilah,
pendidikan sangat berpengaruh bagi terbentuknya karakter yang baik.
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan awal pembentukan manusia.
Pendidikan awal pembentukan manusia erat kaitanya dengan pendidikan karakter. Karakter
yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis
bagi pembentukan karakter seseorang. Kegagalan penanaman kepribadian yang baik pada
seseorang sejak usia dini, akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya
kelak (Erikson :1969).
Wibowo (2013) menyatakan, bahwa usia dini merupakan momen yang sangat
penting bagi tumbuhkembangnya anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa
keemasan, yaitu di mana semua stimulasi segenap aspek perkembangan mengambil peran
penting bagi pertumbuhan anak selanjutnya. Usia dini terutama yang di taman kanak-kanak
merupakan usia yang sangat baik untuk menumbuh kembangkan berbagai potensi dan
kepribadian yang dimiliki oleh anak. Upaya menumbuh kembangkan ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara termasuk melalui pendidikan karakter dalam proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

yang terus menerus. Suyanto (dalam Wibowo, 2013) menyatakan pendidikan karakter
adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive),
perasaan (feeling), dan tindakan (action).
Jadi, pendidikan karakter dalam proses pembelajaran yang terus menerus, tidak
hanya terbatas pada kemampuan kognitif saja, tetapi juga pada kemampuan sosial dan
emosional. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya menumbuhkembangkan berbagai
potensi dan kepribadian yang dimiliki anak harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan
menyenangkan. Pengkonkritan pendidikan karakter pada anak usia dini dapat dituangkan
dalam progam harian, yaitu tentang kepribadian anak, kemandirian anak, tanggung jawab
serta kedisiplinan, sehingga anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.
Kemendiknas (dalam Wibowo 2013) menyatakan nilai pendidikan karakter yang
perlu untuk diinternalisasikan pada anak adalah disiplin. Dari penanaman pendidikan
karakter disiplin ini, akan memunculkan nilai karakter disiplin pada anak usia dini.
Misalnya mengenal Tuhan dan segenap ciptaanNya, dengan mengajarkan disiplin dalam
hal berdoa sebelum dan sesudah makan, cuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta
makan sambil duduk yang sopan dan baik. Moeslichatoen (2004) menyatakan disiplin
harus mempunyai unsur nilai mendidik dan tidak dengan pemberian sanksi, karena anak
usia dini masih harus belajar bermacam-macam pola tingkah laku yang dapat diterima oleh
lingkungannya. Pendidikan karakter menegaskan bahwa, jika disiplin hendak berfungsi,
hal itu harus mengubah anak-anak dari dalam diri anak tersebut. Disiplin harus mengubah
sikap mereka, cara mereka berpikir dan merasa. Disiplin harus menyebabkan mereka ingin
berperilaku secara berbeda (Likona: 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Wibowo (2013) menyatakan disiplin merupakan faktor yang sangat penting
untuk membentuk manusia yang berkarakter, maka penting mengajarkan disiplin sejak usia
dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar-dasar
pengembangan kemampuan, salah satunya adalah kemampuan disiplin. Berns (dalam
Wibowo, 2013) menyatakan salah tugas perkembangan masa kanak-kanak awal adalah
mengembangkan kesadaran untuk mematuhi peraturan. Pengembangan kemampuan
disiplin yang dimulai dari usia dini, akan membentuk anak tersebut menjadi manusia
dewasa yang disiplin pula dalam mematuhi peraturan.
Pada saat ini, di Indonesia bisa dikatakan disiplin masih merupakan masalah
yang cukup berat, misalnya disiplin di jalan raya, disiplin kerja, disiplin waktu, dan juga
disiplin dalam belajar. Disiplin dalam kehidupan bermasyarakat juga belum menjadi
keterbiasaan. Ketidakdisiplinan yang terjadi pada masa sekarang ini sering kali
menyebabkan

munculnya

berbagai

macam

persoalan.

Sebagai

contoh

adalah

ketidakdisplinan di jalan raya. Pelanggaran lalu lintas terjadi setiap hari di mana-mana.
Menerobos lampu merah, menerobos palang pintu kereta api, mengendarai sepeda motor
tanpa helm pengaman masih sering dijumpai. Menyeberang jalan juga masih seenaknya,
dan kurang memperhatikan keselamatan orang lain. Bentuk ketidakdisiplinan yang lain
seperti membuang sampah sembarangan. Kebiasaan membuang sampah tidak pada
tempatnya masih terjadi disebagian kalangan masyarakat. Sungai dan selokan masih
menjadi tempat sampah terbesar dan terpanjang, sehingga ketika banjir datang masyarakat
tinggal mengeluh.
Penjelasan di atas hanya menggambarkan beberapa tindakan perilaku tidak
disiplin yang ada di masyarakat. Masih ada sekian retetan perilaku tidak disiplin terjadi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

masyarakat Indonesia. Pertanyaannya adalah mengapa semua ini terjadi dan bagaimana
mengatasinya? Salah satu bentuk jawabannya adalah ada pada pendidikan yang
membiasakan seseorang pada perilaku disiplin. Membiasakan berperilaku disiplin ini harus
ditanamkan dari sejak anak usia dini. Kedisiplinan yang ditanamkan dari sejak dini akan
menghasilkan pribadi-pribadi yang berkarakter disiplin.
Pada kaitannya dengan metode pengajaran yang dilaksanakan di taman kanakkanak, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah cara atau metode yang dapat dilakukan
untuk membiasakan anak didik berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tuntutan
yang ada di masyarakat. Sebagai permulaan dan pangkal pendidikan anak usia dini, maka
pembiasaan harus diterapkan pada anak. Maka dari itu tepatlah kalau pembiasaan dijadikan
sebagai metode dalam mendidik anak usia dini. Anak bisa diarahkan dan dibimbing pada
kebiasaan-kebiasaan dan perbuatan yang baik, karena anak berada pada usia sensitif,
mudah dipengaruhi oleh lingkungan serta suka meniru (Direktorat Pembinaan Taman
Kanak-kanan dan Sekolah Dasar, 2007). Pada proses arahan dan bimbingan melalui
metode pembiasaan ini dapat dilaksanakan dengan media permainan. Pilihan terhadap
media permainan ini mengacu pada perkembangan anak usia TK yang senang melakukan
aktivitasnya dengan bermain, di mana bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan yang
esensial bagi anak TK (Moeslichatoen, 2004).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan perilaku menjadi baik
melalui metode yang tepat. Metode yang diberikan pada pendidikan anak usia dini agar
berjalan secara efektif dan efisien, tidak hanya materi yang didapatkan oleh seorang anak
ketika belajar, tetapi pengalaman dan penerapan dari apa yang telah diperoleh di bangku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

sekolah melalui pembiasaan-pembiasaan pada pengembangan karakter, dan itulah yang
lebih penting untuk ditekankan.
Berdasarkan uraian di atas, akhirnya peneliti berusaha untuk melakukan
penelitian tindakan. Penelitian tindakan dilakukan pada anak usia dini di TK B Tarakanita
Bumijo. Hasil observasi (6 Juni 2014 dan 7 Juni 2014) pada saat proses pembelajaran
berlangsung menunjukkan bahwa perilaku disiplin masih sangat kurang. Misalnya anak
masih berjalan-jalan dan main sendiri di kelas saat guru mengajar, anak yang kurang
perhatian dan tidak memelihara peralatan milik sendiri dengan membiarkan alat tulis
berserakan di meja dan lantai, kurang menjaga kebersihan diri sendiri dengan
mengusapkan tangan yang kotor ke baju atau celana, belum ada kesediaan untuk bermain
bersama, seringnya menganggu teman dengan mencolek, menarik buku dan menjatuhkan
buku tersebut. Selain itu anak belum bersikap tertib, dan tenang dalam berdoa, seperti saat
berdoa anak jalan-jalan di kelas, masih mengajak temannya berbicara. Kemudian anakanak juga masih ada yang memukul teman lain, dan juga belum ada kemauan untuk
membantu teman yang membutuhkan bantuan. Observasi ini diperkuat dengan hasil
wawancara dengan guru kelas TK Tarakanita Bumijo (6 Juni dan 7 Juni 2014) bahwa
karakter disiplin anak-anak masih harus dikembangkankan.
Berdasarkan Focus Group Discussion (FGD) melalui observasi dan wawancara
dengan guru kelas terdapat kesamaan, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
kurangnya anak mendengarkan orang lain, anak-anak juga kurang perhatian dan tidak
memelihara peralatan milik sendiri, anak-anak masih kurang juga dalam menjaga
kebersihan diri sendiri,

belum ada kesediaan untuk bermain bersama, seringnya

menganggu teman, berebut mainan, kurang peka untuk menolong teman, keluar kelas tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

ijin, kurang tenang dalam berdoa, dan anak-anak juga masih suka memukul teman lain.
Hal ini menunjukan masih kurang maksimalnya perilaku disiplin anak. Perilaku disiplin
anak yang kurang maksimal, yang ditemukan saat Focus Group Discussion (FGD), dilihat
dari aspek sosial emosional, moral dan agama. Alasan penelitian dilihat dari aspek-aspek
ini, yaitu bahwa untuk membangun karakter, maka anak-anak harus memiliki perilaku
disiplin disemua aspek, yaitu aspek sosial emosional, moral dan agama.
Disiplin menurut Wibowo (2013) sebagai sesuatu yang penting. Orang tua atau
guru harus menyakinkan anak bahwa disiplin itu merupakan bagian penting pembentukan
karakter. Perkembangan karakter disiplin anak usia dini sangat dipengaruhi oleh
lingkungan terutama dari orang tua. Anak belajar untuk mengenal nilai-nilai dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dilingkungannya tersebut. Dalam pengembangan
karakter anak usia dini peranan orang tua dan guru pendidik sangatlah penting. Berbagai
bentuk kejahatan dan tindakan tidak bermoral dikalangan anak menunjukkan bahwa anak
didik belum memiliki karakter yang baik. Hal ini membutuhkan orang tua dan guru
pendidik yang mampu mengembangkan karakter sesuai dengan kondisi anak, tidak sekedar
pengetahuan tetapi lebih menjangkau dalam wilayah emosi anak.
Penyebab masih kurangnya perilaku disiplin pada anak dilihat dari aspek sosial,
emosional, moral, dan agama adalah guru pendidik dalam membiasakan anak untuk
berperilaku disiplin, kurang mengajak anak untuk melihat sebab dan akibat dari perilaku
yang tidak disiplin tersebut. Selain itu dalam pembelajaran saat pembagian tugas kepada
anak sering kali bersifat individu. Proses pembelajaran dengan mendengarkan guru dan
saat mengerjakan tugas-tugas jarang menggunakan media permainan. Hal ini bisa membuat
anak bosan dan jenuh tinggal di kelas. Mensikapi situasi seperti ini perlu diupayakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

suatu yang baru untuk membantu mengembangkan karakter disiplin anak agar berkembang
lebih optimal yaitu, melalui pembiasaan berperilaku disiplin kepada anak-anak. Nilai-nilai
yang terkandung dalam berperilaku disiplin,

disampaikan saat pembelajaran dengan

menggunakan media permainan. Melalui permainan anak akan dilatih untuk bersikap
disiplin dalam aspek sosial, emosional, moral, dan agama.
Wibowo (2013) mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Pasalnya
anak-anak pada usia dini memahami dunia sekitarnya secara alami melalui bermain. Bagi
anak, bermain bukan sekedar kesenangan, melainkan juga merupakan sarana belajar untuk
mendapatkan pengetahuan, pembentukan watak dan sosialisasi. Anak yang sudah mulai
masuk pada tahap pendidikan pra sekolah bentuk permainan yang dilakukan di rumah dan
di sekolah berbeda. Biasanya di sekolah memiliki kesempatan bermain dalam kelompok
yang lebih besar bila dibandingkan kelompok bermain di rumah. Materi permainannya jauh
berbeda. Umumnya anak-anak tidak memiliki balok-balok dalam jumlah yang besar seperti
di sekolah. Patmonodewo (2008) menjelaskan bahwa macam alat permainan yang ada di
rumah juga berbeda dengan yang ada di sekolah, sementara anak-anak harus belajar
berbagi alat permainan dengan teman. Anak perlu menyesuaikan diri dalam kelompok
teman di sekolah. Saat melakukan kegiatan di sekolah, anak seringkali mengalami
gangguan dari teman-teman mereka. Anak perlu belajar mengatasi gangguan dari temannya
tersebut. Frank dan Theresa Caplan (dalam Moeslichatoen, 2004) menegaskan bahwa
begitu besar nilai yang terkandung dalam suatu permainan yang dilakukan anak dalam
kehidupannya, maka pemanfaatan kegiatan bermain dalam pelaksanaan program kegiatan
anak TK merupakan syarat mutlak yang sama sekali tidak bisa ditinggalkan. Melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

bermain seorang anak dapat memperoleh nilai yang berarti untuk meraih prestasi dalam
belajar dan perkembangannya dalam aspek sosial, emosional, dan moral.
Demikian hasil dari penelitian tindakan melalui FGD (Focus Group Discussion)
yang dilakukan oleh peneliti, dan berdasarkan penelitian tindakan ini peneliti menetapkan
judul “Upaya Mengembangkan Karakter Disiplin Anak Usia Dini melalui Metode
Pembiasaan dengan Media Permainan di TK B1 Tarakanita Bumijo Yogyakarta Tahun
Ajaran 2014/2015 ”. Penelitian ini dilakukan terhadap kelas yang berdasarkan observasi
dan wawancara kurang memiliki karakter disiplin yaitu kelas B1. Melalui metode
pembiasaan dengan menggunakan media permainan diharapkan dapat membantu
mengembangkan karakter disiplin bagi anak.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah karakter disiplin anak usia dini di TK B1 Tarakanita Bumijo Yogyakarta tahun
ajaran 2014/ 2015 dapat dikembangkan melalui metode pembiasaan dengan media
permainan?
2. Seberapa tinggi perkembangan karakter disiplin anak usia dini di TK B1 Tarakanita
Bumijo Yogyakarta tahun ajaran 2014/ 2015, melalui penerapan metode pembiasaan
dengan media permainan pada setiap siklusnya?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan uraian rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan karakter disiplin anak usia dini melalui metode pembiasaan dengan media
permainan di TK B1 Tarakanita Bumijo Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a.

Memberikan wacana baru pemikiran bagi dunia pendidikan, khususnya bagi dunia
pendidikan anak usia dini bagi pengasuh, pendidik dalam memberikan pendidikan
karakter bagi anak usia dini.

b.

Memberikan kontribusi pemikiran positif sebagai upaya membantu memecahkan
permasalahan-permasalahan dalam dunia pendidikan karakter terutama bagi anak
usia dini.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi anak
Menyadari dan mengenal perilaku yang dikehendaki dalam kehidupan sehari-hari.
Menerima perilaku yang dikehendaki dan menolak perilaku yang tidak dikehendaki,
baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Memilih perilaku yang mencerminkan
nilai-nilai yang dikehendaki, misalnya disiplin, mandiri, sopan, ramah, hormat, dan
menghargai orang lain. Menginternalisasi nilai-nilai yang baik sebagai bagian dari
kepribadian yang menuntun perilaku sehari-hari.
b. Bagi pendidik
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pendidik untuk membuat program
peningkatan metode pembiasaan bagi pengembangan karakter anak.
c. Bagi orang tua
Melalui penelitian ini orang tua mengetahui perkembangan yang dialami oleh
anaknya. Melalui penelitian ini orang tua juga akan mengetahui kesulitan-kesulitan
apa yang dialami anaknya, sehingga dengan demikian orang tua dapat
membantunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

E. Definisi Operasional
Definisi operasional menurut Suryabrata (dalam Purwanto, 2007) adalah definisi
yang didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi).
Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi operasional pada penelitian ini adalah:
1. Karakter Disiplin
Disiplin merupakan kemampuan seorang anak untuk taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang diperoleh dari suatu proses belajar mengembangkan kebiasaan, sehingga anak
menjadi lebih serasi, selaras dan seimbang dengan tuntuntan yang berlaku dimasyarakat,
dan dapat menunjang terwujudnya kualitas hidup yang lebih bermakna.
2. Metode Pembiasaan
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku melalui proses
pembelajaran dan praktik yang berulang-ulang, sehingga sikap dan perilaku yang terus
diulang dalam kehidupan sehari-hari dapat menetap dan otomatis.
3. Permainan
Permainan adalah suatu aktivitas yang dilakukan beberapa anak untuk mencari
kesenangan dan aktivitas dalam permainan dapat membantu anak untuk mencapai
perkembangan fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional.
4. Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Anak usia tersebut biasanya
mengikuti program pendidikan pra sekolah, seperti kelompok bermain, Taman KanakKanak, atau penitipan anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi penjelasan mengenai karakter disiplin, metode pembiasaan, metode
pembiasaan pada pengembangan karakter, media permainan, karakteristik anak usia dini.
A. Dimensi Pengembangan Karakter Disiplin pada Anak
1.

Pengertian Disiplin
Menumbuhkan dan mengembangkan karakter anak usia dini, disiplin memegang
peranan yang sangat penting. Disiplin sendiri berasal dari kata yang sana dengan
“disciplin,” yakni seseorang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang
pemimpin. Orang tua dan guru merupakan seorang pemimpin dan anak adalah murid
yang belajar dari mereka cara hidup yang berguna dan bahagia (Hurlock:1992).
Disiplin adalah kemampuan seorang anak untuk menyeimbangkan antara pola
pikir dan pola tindakan dikarenakan adanya situasi dan kondisi tertentu dengan
pembatasan peraturan yang diperlukan terhadap dirinya oleh lingkungan dimana
individu berada. (Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanan dan Sekolah Dasar,
Jakarta : 2007).
Menyeimbangan antara pola pikir dan tindakan karena adanya situasi tertentu
adalah yang diharapkan. Lalu bagaimana kalau seorang anak yang sudah tahu bahwa
waktu belajar sudah tiba dan dia masih asyik bermain. Tentu dalam hal ini
keseimbangan antara pola pikir dan tindakan anak belum ada. Seorang anak yang
memiliki mampu menyeimbangkan antara pola berpikir dan pola tindakan, maka sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

yang ambil adalah berhenti bermain karena waktu belajar telah tiba. Disinilah ada
keseimbangan antara pola pikir dan pola tindakan.
Wibowo (2013) menjelaskan disiplin adalah satu karakter utama yang harus
diinternalisasikan pada anak sejak dini. Sayangnya, sebagian besar orang tua di negeri
ini sering salah persepsi mengenai disiplin. Mereka menyamakan disiplin itu dengan
hukuman, dan anak yang melanggar harus dihukum secara fisik.
Disiplin merupakan bagian penting pembentukan karakter. Proses untuk
mencapai pembentukan pribadi yang berkarakter, keterlibatan orang tua sangat
penting. Proses pendisplinan ini bukan tindakan hukuman terhadap anak, ketika anak
tidak mengikuti apa yang dikehendaki oleh orang tua, tetapi justru pendisplinan yang
senantiasa tercurahi oleh kasih sayang. Kasih sayang yang anak terima akan memberi
rasa aman terhadap anak dalam belajar untuk berperilaku disiplin.
Penjelasan di atas dapat simpulkan, bahwa disiplin merupakan cara untuk
mengajari anak untuk bertindak atau berperilaku baik. Perilaku anak sesuai dengan
situasi dan kondisi di mana anak tersebut tinggal dan perilaku itu disetujui kelompok
masyarakat pada umumnya. Perilaku disiplin itulah yang akan menjadikan anak
menjadi pribadi yang memiliki karakter baik.
2. Tujuan Perilaku Disiplin
Hurlock (1992) menjelaskan tujuan seluruh disiplin ialah membentuk perilaku
sedemikian rupa hingga anak

akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan

kelompok budaya, tempat anak itu diidentifikasi. Oleh karena, tidak ada pola budaya
tunggal, tidak ada pula pendidikan anak yang menyeluruh sama untuk mempengaruhi
cara menanamkan disiplin. Jadi metode spesifik yang digunakan dalam kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

budaya sangat beragam, walaupun mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengajarkan
anak bagaimana berperilaku dengan cara yang sesuai dengan standar kelompok
masyarakat di mana anak tinggal.
Gartrell (dalam Carlo dan Barbara 2008) menyatakan tujuan disiplin adalah
membimbing perilaku anak agar mampu menjadi pribadi yang mandiri, terkendali
perilaku mereka sendiri tidak peduli apakah ada orang dewasa didekatnya. Mulyasa
(2012) menyatakan akan tujuan disiplin yaitu untuk menciptakan suasana yang aman,
nyaman, dan menyenangkan bagi kegiatan belajar dan bermain, sehingga mereka
menaati segala peraturan yang ditetapkan.
Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanan dan Sekolah Dasar (2007)
menyebutkan tujuan perilaku disiplin terdiri atas:

a.

Secara umum: membentuk perilaku sedemikian hingga akan sesuai dengan
peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya atau tempat individu itu
diidentifikasi.
Budaya dari setiap daerah itu berbeda-beda, jadi tidak ada pola budaya yang
tunggal. Begitu juga pola pendidikan untuk menanamkan disiplin terhadap anak
tidaklah sama. Pada daerah tertentu mengajarkan disiplin pada anak ketika
mengucapkan salam pada orang dewasa dengan jabat tangan dan mencium
tangan orang dewasa tersebut, tetapi di daerah lain cukup dengan berjabat
tangan. Jadi metode yang digunakan di dalam kelompok budaya berbeda dan
beragam. Walaupun semuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu mengajarkan
anak berperilaku dengan cara yang sesuai dengan tuntutan yang ada di
masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.

Jangka pendek: Membuat anak terlatih dan terkontrol

15

perilakunya dengan

membelajarkan pada anak tingkah laku yang pantas dan tidak pantas atau yang
masih baru atau asing bagi mereka.
Mengenalkan nilai disiplin pada anak. Anak perlu dikenalkan apa yang pantas
dan tidak pantas, serta batasan perilakunya supaya dapat diterima di
lingkungannya. Misalnya, ketika bertamu di rumah orang lain, anak masuk
rumah tidak duduk di atas meja, tetapi anak tahu bahwa ia akan duduk di kursi
atau tempat yang memang disiapkan untuk duduk.
c.

Jangka panjang: melatih pengendalian diri sendiri (self control and
self direction) yaitu dalam hal mana anak-anak dapat mengendalikan diri sendiri
tanpa terpengaruh dan pengendalian dari luar. Misalnya, anak masih asyikasyiknya bermain dengan teman-temannya, tetapi karena saatnya belajar tiba,
maka anak berani untuk mengambil keputusan untuk tidak bermain terus.
Demikian anak tidak terpengaruh oleh situasi yang ada diluar dirinya, namun
memiliki pengendalian diri.
Jadi, tujuan dari disiplin yaitu untuk membentuk perilaku sedemikian
rupa agar anak mampu menjadi pribadi yang mandiri, terkendali atau terkontrol
perilakunya, mampu menaati segala peraturan yang ada di lingkungan
sekitarnya, serta anak dapat menikmati suasana yang aman, nyaman, dan
menyanangkan ketika kegiatan belajar dan bermain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.

16

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cara Disiplin
Suksesnya pembentukan disiplin pada anak oleh orang tua atau guru ditentukan
oleh beberapa faktor. Hurlock (1992) menyebutkan beberapa faktor yang
mempengaruhi cara disiplin anak, diantaranya:
a.

Kesamaan dengan disiplin yang digunakan orang tua.
Teknik yang serupa yang digunakan antara guru dan orang tua akan berhasil
dalam mendidik anak. Contoh, guru mendisiplin anak untuk makan makanan
yang sehat seperti makan dengan sayur. Ketika di rumah anak pun disiplinkan
oleh orang tua untuk makan makanan yang sehat seperti makan dengan sayur.
Disanalah ada kesamaan antara guru dan orang tua cara mendidik anak untuk
menjadi disiplin.

b.

Penyesuaian dengan cara yang disetujui kelompok
Lingkungan di mana anak tinggal akan mempengaruhi disiplin. Anak dengan
usia dini akan mudah terpengaruhi oleh perilaku-perilaku orang lain yang ada
disekitarnya. Anak akan beranggapan bahwa perilaku yang ditunjukan oleh
orang lain itu sebagai cara yang terbaik daripada apa yang sudah menjadi
pendiriannya mengenai apa yang baik. Contoh, anak tahu bahwa menolong
teman yang jatuh itu baik, tetapi karena teman-temannya lari meninggalkan
temannya yang jatuh, anak tersebut ikut-ikutan lari, karena takut kalau tidak ikut
lari ia nanti tidak akan diajak bermain lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.

17

Usia orang tua atau guru
Orang tua dan guru muda cenderung lebih demokrasi dan permisif dibandingkan
dengan mereka yang lebih tua. Mereka cenderung mengurangi kendali tatkala
anak menjelang masa remaja.

d.

Pendidikan untuk menjadi orang tua dan guru
Orang tua yang telah mendapat kursus dalam mengasuh anak dan kebutuhannya
lebih menggunakan teknik demokratis dibandingkan orang tua yang tidak
mendapatkan pelatihan demikian.

e.

Jenis kelamin
Wanita pada umumnya lebih mengerti anak dan kebuthannya dibandingkan
dengan pria, dan mereka cenderung kurang otonomi. Hal ini berlaku untuk orang
tua dan guru maupun untuk para pengasuh lainnya.

f.

Status sosial ekonomi
Orang tua dan guru yang berasal dari kelas menengah dan rendah cenderung
lebih keras dan memaksa, dan kurang toleran. Hal ini terjadi karena pendidikan
dan status sosial ekonomi yang rendah, sehingga untuk memenuhi kebutuhankebutuhan pokok keluarga, seperti sandang, pangan, papan, serta pemenuhan
pendidikan untuk pembentukan kedisiplinan tidak bisa diupayakan secara
sistematis, terencana, dan terarah dibandingakan dengan orang yang memiliki
pendidikan dan status sosial ekonomi menengah ke atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g.

18

Konsep mengenai peran orang tua
Orang tua yang mempertahankan konsep tradisional mengenai peran orang tua,
cenderung otoriter dibandingkan orang tua yang menganut konsep lebih modern.
Contoh, konsep mendisiplin anak untuk bangun pagi kemudian mandi. Ketika
anak tidak lekas bangun dan mandi maka orang tua siap memukulnya dengan
ikat pinggang. Orang tua yang seperti ini memiliki konsep bahwa anak hanya
bisa disiplin kalau sudah kena cambukan ikat pinggang.

h.

Usia anak
Disiplin otoriter jauh lebih umum digunakan untuk anak kecil daripada untuk
anak yang lebih besar. Kebanyakan orang tua dan guru merasa bahwa anak kecil
belum mengerti penjelasan, sehingga memusatkan perhatian mereka pada
pengendalian otoriter.

i.

Situasi
Ketakutan dan kecemasan biasanya tidak diganjar hukuman, tetapi sikap
menantang, agresi kemungkinan lebih mendorong pengendalian yang otoriter.
Contoh, anak menaati peraturan bahwa dengan ia harus mengerjakan tugas dari
sekolah di rumah, karena kalau tidak mengerjakan tugas maka ia akan mendapat
hukuman.

4. Perlunya Disiplin Bagi Anak
Mengingat pentingnya pendidikan yang harus dimulai dari usia dini, terkait
dengan membangun karakter disiplin, Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Sekolah Dasar (2007) menjabarkan mengenai perlunya disiplin bagi anak usia dini,
diantaranya:
a.

Mengontrol tingkah laku anak (mengatur diri sendiri).
Berbagai permasalahan yang sering muncul dalam kehidupan ini banyak
diakibatkan karena ketidakmampuan seseorang dala