PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN: Survei pada Tenaga Medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon.

(1)

No. Daftar FPEB: 408/UN 40.7.D1/LT/2015

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Tenaga Medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Oleh: Aldhi Pratama

1102021

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Survei Pada

TENAGA MEDIS RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH MEDIMAS CIREBON

Oleh: Aldhi Pratama

1102021

Sebuah skripsi yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Aldhi Pratama 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAAN DRAFT SKRIPSI

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Tenaga Medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon)

Aldhi Pratama 1102021

Disetuji dan disahkan oleh: 1. Dosen Pembimbing:

Prof. Dr. H. Nanang Fattah. M.Pd. NIP. 19510518 197803 1 001

2. Ketua Program Studi Manajemen:

Dr. Chairul Furqon, S.Sos. MM NIP. 19720615 200312 1 001 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(4)

ABSTRAK

Aldhi Pratama (1102021) “Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Survei pada Tenaga Medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon)”. Dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Nanang Fattah. M.Pd.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya kinerja karyawan yang terjadi pada RS Khusus Bedah Medimas yang ditandai dengan adanya

complain yang berasal dari pasien. Permasalahan ini harus segera dapat diatasi karena jika tidak akan dapat menjadi penghambat bagi produktivitas RS Khusus Bedah Medimas itu sendiri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, gambaran tingkat stres kerja, gambaran tingkat kinerja karyawan serta pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon. Aspek atau variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi dua hal, yaitu stres kerjadan kinerja karyawan .

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif dengan metode explanatory survey, yaitu metode survey untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.Populasidalam penelitian ini berjumlah 34 orang dan sampel berjumlah 34responden.Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis koefisien korelasi pearson product moment dan analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa stres kerja pada Rumah Sakit Khsus Bedah Medimas Cirebon berada pada kategori sedang dan kinerja karyawan berada pada kategori tinggi. Hasil perhitungan korelasi, variabel stres kerja tehadap kinerja karyawan memiliki hubungan yang positif dengan klasifikasi sedang. Hasil perhitungan analisis regresi sederhana diketahui bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh stres kerja sebesar 25,7% sedangkan sisanya yaitu sebesar 74,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.


(5)

ABSTRACT

Aldhi Pratama (1102021) "The Influence of Work Stress to Employee Performance (Survey on Medical Hospital for Special Surgery Medimas Cirebon)", under the guidance of Prof. Dr. H. Nana Fattah. M.Pd.

Issues examined in this study is the low performance of the employee happens to Medimas Hospital for Special Surgery characterized by the complaining from the patients. This problem must be addressed immediately because otherwise it would be a barrier to productivity Medimas Hospital for Special Surgery itself.

This study aims to describe the stress of work and employee performance and how the effect of work stress on employee performance of Medimas Hospital for Special Surgery Cirebon. Aspects or variables examined in this study include two things, namely work stress and employee performance.

This research uses descriptive and verification with explanatory survey method, the method of survey to describe relationships between variables by testing hipotesis.Population on this research amount to 34 people and a sample was 34 responden. Analysis technique of the data used is the analysis of Pearson product moment correlation coefficient and simple linear regression analysis.

The results showed that job stress on Medimas Hospital for Special Surgery Cirebon in middle category and employee performance at the high category. The results of correlation calculations, work stress variables depend on employee performance has a positive relationship with the classifications being. The calculation result of simple regression analysis known that the performance of employees affected by job stress by 25.7% while the remainder is equal to 74.3% influenced by other factors not examined by the author.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI... 1

DAFTAR TABEL ... 4

DAFTAR GAMBAR ... 7

DAFTAR LAMPIRAN ... 8 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Kinerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Definisi Stres ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 StresKerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Manajemen Stres Kerja ... Error! Bookmark not defined.


(7)

2.1.7 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode dan Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi, Sampel, Dan Teknik Penarikan Sampling ... Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampling ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Kriteria Bobot Nilai ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas... Error! Bookmark not defined.

3.6.3 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.4 Rancangan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas... Error! Bookmark not defined.


(8)

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.

4.1.4 Hasil Pengujian Statistika ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pembahasan Stres Kerja Pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon

Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Pembahasan Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon. ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pembahasan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon. ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Pasien Operasi RS Khusus Bedah Medimas CirebonError! Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Jumlah Komplain Pasien RS Khusus Bedah Medimas CirebonError! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X (Stres Kerja) . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y (Kinerja Karyawan)Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Jenis Dan Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Kriteria Bobot Nilai ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Tabel Interpretasi Nilai R ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel X(Stres Kerja) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Y (Kinerja Karyawan) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Stres Kerja dan Kinerja KaryawanError! Bookmark not defined.

Tabel 3.9 Interpertasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan UsiaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan PekerjaanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan TerakhirError! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa KerjaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Beban Kerja yang Berlebihan pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Frustrasi pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Tekanan atau Desakan Waktu pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Konflik Antar Pribadi dan Kelompok Pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Supervisor Yang Buruk pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Kekuatan Financial pada RS Khusus Bedah Medimas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Masalah-Masalah Yang Bersangkutan Dengan Anak ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Masalah Perkawinan (Misal: Perceraian) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Masalah-Masalah PribadiError! Bookmark not defined.

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Di Tempat Tinggal ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Stres Kerja di Rumah Sakit khusus Bedah Medimas Kota Cirebon Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas KerjaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Kuantitas KerjaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap PengetahuanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Penyesuaian PekerjaanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Kehandalan Dalam BertugasError! Bookmark not defined.


(11)

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Keselamatan KerjaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.24 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja

Karyawan di Rumah Sakit khusus Bedah Medimas Kota CirebonError! Bookmark not defined.

Tabel 4.25 Output Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.26 Intepretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.27 Output Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja KaryawanError! Bookmark not defined.

Model Summaryb ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.28 Output Koefisien Regresi ... Error! Bookmark not defined.


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan U Terbalik antara Stres, Beban Kerja dan Kinerja ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Garis Kontinum Variabel Stres Kerja Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Garis Kontinum Variabel Kinerja Karyawan Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Uji Normalitas Variabel Kineja Karyawan (Y) .... Error! Bookmark not defined.


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Administratif Lampiran 2 : SK Pembimbing Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian Lampiran 4 : Output Data Interval

Lampiran 5 : Output Uji Validitas dan Reliabilitas Manual

Lampiran 6 : Output Uji Validitas dan Reliabilitas dengan SPSS 20.0 Lampiran 7 : Output Korelasi dan Regresi dengan SPSS 20.0

Lampiran 8 : Catatan Bimbingan Lampiran 9 : Daftar Riwayat Hidup


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan yang bergerak dibidang industry, perdagangan mauupun jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas didalam perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada keunggulan tekhnologi, dana operasional yang tersedia, sarana maupun prasarana yang dimiliki, melainkan juga bergantung pada aspek sumber daya manusia. Factor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh perusahaan, terutama bila mengingat bahwa persaingan akan segera dimulai, dimana iklim kompetisi yang dihadapi akan sangat berbeda. Hal ini memaksa setiap perusahaan harus dapat bekerja dengan lebih efisien, efektif dan produktif. Tingkat kompetisi yang tinggi akan memacu tiap perusahaan mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan memberikan perhatian pada aspek sumber daya manusia. Jadi manusia dapat dipandang sebagai factor penentu karena ditangan manusialah segala inovasi akan direalisir dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan.

Dalam menghadapi kompetisi persaingan yang semakin tinggi dan dalam memenuhi kepuasan konsumen hendaknya perusahaan meningkatkan produktivitasnya dalam segi kualitas produk yang dijual maupun jasa yang diberikan, untuk memenuhinya perusahaan hendaknya memiliki norma dan aturan-aturan yang berlaku pada karyawan agar mampu meningkatakan kedisiplinan yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Namun kendala kendala yang ada dalam meningkatkan kinerja sangatlah banyak bisa saja dari luar lingkungan kerja maupun dari dalam lingkungan kerja.


(15)

2

Stress kerja merupakan hambatan yang sering terjadi dalam suatu perusahaan, biasanya masalah ini berpengaruh pada kinerja karyawan yang mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja perusahaan.

Interaksi karyawan dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya menghasilkan barang atau jasa. Berdasarkan unjuk kerjanya, karyawan mendapatkan imbalan yang berdampak pada kinerja kerjanya. Sebagai hasil atau akibat lain dari proses bekerja, karyawan dapat mengalami stres, yang dapat berkembang menjadikan karyawan sakit, fisik dan mental, sehingga tidak dapat bekerja lagi secara optimal.

Griffin & Moorhead (2013) mengemukakan bahwa stres kerja dapat berakibat positif (eustress) yang diperlukan untuk menghasilkan prestasi yang tinggi, namun pada umumnya stres kerja lebih banyak merugikandiri karyawan maupun perusahaan. Dampaknegatif yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat berupa gejala fisiologis, psikologis,dan perilaku. Gejala fisiologis mengarah pada perubahan metabolisme, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan menyebabkan serangan jantung sebagai akibat dari stres.Ditinjau dari gejala psikologis, stres dapat menyebabkan ketidakpuasan.

Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menimbulkan ketidakpuasan yang berkaitan dengan pekerjaan, karena itulah “dampak psikologis yang paling sederhana dan paling jelas” dari stres itu. Namun, stres muncul dalam keadaan psikologis lain, misalnya ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, dan suka menunda-nunda.Terbukti bahwa bila orang ditempatkan dalam pekerjaan yang mempunyai tuntutan ganda dan berkonflik atau di tempat yang tidak ada kejelasan mengenai tugas, wewenang, dan tanggungjawab pemikul pekerjaan, stres dan

ketidakpuasan akan meningkat. Sama halnya, makin sedikit kendali yang dipegang orang atas kecepatan kerja mereka, makin besar stres dan ketidakpuasan. Walaupun diperlukan lebih banyak riset untuk memperjelas hubungan itu, bukti mengemukakan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang memberikan keragaman, nilai penting, otonomi, umpan balik, dan identitas pada tingkat yang rendah ke pemangku pekerjaan akan menciptakan stres dan mengurangi kepuasan serta keterlibatan dalam pekerjaan itu.


(16)

3

Sedangkan gejala perilaku mencakup perubahan produktivitas, absensi, dan tingkat keluar masuknya karyawan, juga perubahan kebiasaan makan, meningkatnya

merokok, bicara cepat, gelisah, dan gangguan tidur.

Stres kerja yang dialami oleh karyawan dapat merugikan perusahaan karena tidak imbangnya antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Banyak karyawan yang tidak masuk kerja dengan berbagai alasan, atau pekerjaan tidak selesai pada waktunya entah karena kelambanan ataupun karena banyaknya kesalahan yang berulang.

Tenaga kerja merupakan salah satu foktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.Oleh karena itu dalam hal ini perusahaan dituntut kemampuan dalam rangka mengelola sumber-sumber daya secara terencana, terutama sumber daya manusia sebgai tenaga pelaksan operasional perusahaan untuk menghasilkan daya guna dalam setiap kegiatan perusahaan.Dengan demikian perusahaan tidak hanya dapat mempertahankan dan meningkatkan keuntungan yang diperoleh, tetapi juga dapat mempertahankan eksistensinya dalam dunia usaha.

Kita yakin bahwa belum ada satu perusahaan pun yang dapat mengoperasikan factor produksi tanpa memanfaatkan tenaga kerja. Bahkan ada semacam kecenderungan, makin besar perusahaan dari segi kuantitas dan kualitas,maka makin besar jumlah kebutuhan akan tenaga kerja. Meskipun sudah banyak tekhnologi baru berupa mesin-mesin otomatis dan komputerisasi berupa perangkat keras maupun perangkat lunak, malah justru kebutuhan tenaga kerja professional juga makin meningkat.

Rumah sakit merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang dalam pengoperasiannya membutuhkan sumber daya manusia yang memenuhi untuk menangani pasien atau konsumen yang ada. Namun jika dalam pengoperasiannya sumber daya manusia yang dimiliki ternyata terbatas maka akan timbul permasalahan permasalahan yang muncul dari kondisi stress yang dialami oleh


(17)

4

karyawan atau para perawat rumah sakit tersebut yang dibuktikan pada adanya karyawan atau perawat yang mendapatkan double job dan double posisi kerja.

Seperti pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas di Kota Cirebon ini yang memiliki sumber daya manusia yang terbatas namun jumlah pasien atau konsumen yang selalu meningkat yang dapat memicu timbulnya stress kerja yang dialami oleh para karyawan atau para perawat dalam pengoperasian atau merawat para pasien. Jumlah tenaga medis yang dimilik RS Khusus Bedah Medimas adalah 34 orang yang terdiri dari 8 orang dokter dan 26 perawat. Jumlah ini justru sangat berbanding terbalik dengan jumlah pasien operasi.

Penulis telah mewawancarai seorang kepala perawat bernama Eka Suyatna,Amd.Kep yang berusia 47 tahun, beliau mengaku sudah bekerja pada ruma sakit ini sejak 2002 saat rumah sakit ini masih berbentuk klinik kecil, beliau pun mengaku seiring berjalannya waktu semakin tinggi tingkat tekanan kerja dan menurut beliau “ memang bagian luar tampak kinerja tinggi namun bagian dalamnya penuh dengan stres yang dialami dalam bekerja”, beliau memberitahu bahwa stres yang dialami karyawan ruma sakit ini khususnya tenaga medis ialah karena rumah sakit ini unik dengan karyawan yang hanya berjumlah 34 orang maka yang timbul adalah adanya karyawan yang memiliki double job dandouble posisi kerja, kemudian meskipun rumah sakit ini tergolong rumah sakit kecil namun jarak letak antar ruangan yang tidak proporsional yang mengakibatkan tenaga medis dituntut harus gesit dalam merawat pasien atau melakukan operasi, selanjutnya dengan jumlah karyaan yang sedikit maka mengakibatkan per-shift kerja sedikit tenaga medis yang ada sedangkan pasien inap atau berobat terrus bertambah, dan dengan jadwal dinas yang padat dan dengan adanya beberapa karyawan yang memiliki double job,

karyawan rentan dengan gesekan atau konflik antar unit dan antar individu, serta tekanan yang dihadapi adalah dituntut untuk melakukan pelayanan dengan prima siatas semua tekanan dan hambatan yang ada.


(18)

5

Berikut ini adalah tabel yang menunjukan jumlah pasien operasi pada RS Khusus Bedah Medimas

Tabel 1.1

Tabel Pasien Operasi RS Khusus Bedah Medimas Cirebon

Sumber data : Laporan jumlah pasien RS Medimas

No Bulan

Pasien operasi Hari rawat 2013 2014 2013 2014

1 Januari 59 53 248 183

2 Februari 55 85 235 391

3 Maret 44 55 216 232

4 April 69 61 302 244

5 Mei 47 68 226 267

6 Juni 64 61 240 254

7 Juli 45 53 169 206

8 Agustus 46 66 201 266

9 September 64 44 298 146

10 Oktober 61 57 286 200

11 November 53 50 213 252

12 Desember 85 55 383 226


(19)

6

Dari tabel 1.1 tampak bahwa jumlah pasien yang masuk sangat banyak dan sedangkan jumlah tenaga medis yang ada sangat terbatas, hal ini dapat memicu timbulnya stress kerja yang dapat mempengaruhi kinerja tenaga medis tersebut bahkan dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan. Selanjutnya merupakan data tabel yang menunjukan bahwa kinerja tenaga medis pada RS Khusus Bedah Medimas bermasalah.

Tabel 1.2

Jumlah Komplain Pasien RS Khusus Bedah Medimas Cirebon

No Bulan

Complain Pasien 2013 2014

1 Januari 15 17

2 Februari 17 15

3 Maret 19 21

4 April 18 26

5 Mei 22 16

6 Juni 25 17

7 Juli 20 21

8 Agustus 23 22

9 September 25 21

10 Oktober 27 25

11 November 29 27


(20)

7

Sumber data : Laporan komplain pasien RS Bedah Medimas

Dari tabel 1.2 tampak bahwa adanya komplain yang berasal dari para pasien yang berjumlah fluktuatif setiap bulan pada tahun 2013-2014. Hal ini menunjukan bahwa adanya permasalahan dalam kinerja tenaga medis yang hanya berjumlah 34 orang yang dapat mempengaruhi pelayanan serta produktivitas perusahaan.

Dengan menurunnya kinerja tenaga medis perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak perusahaan untuk mengetahui pengaruh stress kerja dalam menganalisis kinerja. Untuk itu diperlukan suatu penelitian yang mendalam dengan mengambil masalah : “PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA (SURVEI PADA TENAGA MEDISRS KHUSUS BEDAH MEDIMAS CIREBON)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan tabel yang memperlihatkan jumlah pasien yang masuk sangat banyak dan sedangkan jumlah tenaga medis yang terbatas. Hal ini dapat mengakibatkan menurunya kinerja tenaga medis tersebut dan berimbas pada menurunya produktivitas perusahaan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka untuk meneliti masalah yang ada pada RS Khusus Bedah Medimas Cirebon maka rumusan masalah penelitian ini adalah :


(21)

8

1. Bagaimana gambaran tingkat stress kerja tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon ?

2. Bagaimana gambaran tingkat kinerja para tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon ?

3. Seberapa besar pengaruh tingkat stress kerja terhadap tingkat kinerja tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimana :

1. Gambaran tingkat stress kerja pada tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon

2. Gambaran tingkat kinerja tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon 3. Pengaruh tingkat stress kerja terhadap kinerja tenaga medis RS Khusus Bedah

Medimas Cirebon

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengetahuan ilmu manajemen khususnya yang terkait dengan stres kerja dan kinerja karyawan.

2. Kegunaan praktisi

a) Hasil penelitian ini memberikan informasi tambahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam dunia industry tentang stress kerja yang ada hubungannya dengan kinerja karyawan.

b) Untuk bahan pertimbangan dan motivasi pada karyawan serta untuk meningkatkan etos kerja dan menambah pengetahuan peneliti


(22)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Variabel-variabel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian perlu ditetapkan, diidentifikasi dan diklarifikasi. Jumlah variabel yang digunakan bergantung dari luas serta sempitnya penelitian yang akan dilakukan (Nazir, 2011:124). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel bebas. Terdapat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel bebas (X).

Dalam penelitian ini variabel X adalah stres kerja yang ada pada petugas medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon sedangkan variabel Y adalah kinerja karyawan pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.Menurut Nazir (2011:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, kondisi, system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Menurut Sugiyono (2014:35) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian dimana penelitian ini tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain.

Sedangkan metode verifikatif atau penelitian kausalitas adalah penelitian untuk menguji kebenaran hubungan kausal, yaitu hubungan antara variabel


(23)

33

dependendengan variabel bebas.Metode ini bertujuan untuk menguji suatu hipotesa yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.

Seperti yang telah dijelaskan , tujuan dari desain penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat atau kausal dari variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja RS Khusus Bedah Medimas Cirebon.

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut E.A Suchman dalam Nazir (2011:84) desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakssanaan penelitian. Apabila dilihat secara sempit desain penelitian hanya mencakup pengumpulan data dan analisis data saja.

Menurut Shal dalam Nazir (2011:84) desain penelitian mencakup proses-proses berikut :

1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian

2. Pemilihan kerangka konseptual untujk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya

3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luasjangkauan, dan hipotesis untuk diuji

4. Membangun penyelidikan atau percobaan

5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel 6. Memiliih prosedur dan teknik sampling yang digunakan

7. Menyusun alat serta teknik unuk mengumpulkan data 8. Membuat coding, serta mengadakan editing prosesing data

9. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistic untuk mengadakan generalisasi serta inferensi statistic

Pelaporan hasil-hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta inerprestasi data, generelasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran-saran dan kerja penelitian yang akan dating.


(24)

34

Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah desain kausalitas. Tujuan dari desain ini adalah untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti yaitu variabel stres kerja dan variabel kinerja karyawan pada bagian petugas medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang saling mempengaruhi. Dalam hal ini variabel-variabel yang akan diteliti tersebutdapat disebut juga sebagai objek penelitian. Menurut Sugiyono (2014:38) menjelaskan, “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentukapa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal/variabel tersebut, yang kemudian dapat ditarik sebuah kesimpulan”.

Dalam suatu penelitian, supaya dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis, maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi varibel. Variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini meliputi aspek dari Stres Kerja (X) yaitu on the job dan off the job. Kemudian yang menjadi variabel terikat adalah Kinerja Karyawan (Y) yang terdiri dari performance appraisal. Operasionalisasi variabel ini akan lebih rinci dijelaskan dalam tabel 3.1


(25)

35

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel X (Stres Kerja)

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Stres Kerja (X)

Menurut T. Hani Handoko (1994:200)

Stres kerja adalah kondisi dinamik yang didalamnya seseorang

individu di konfrontasikan dengan suatu peluang, kendala

atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang diinginkanya dan hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan

penting.

On the job

Beban kerja yang berlebihan

Tingkat beban kerja yang dirasa berlebihan

Interval Tingkat tekanan akibat

beban kerja yang berlebihan

Frustrasi

Tingkat evaluasi terhadap karyawan

Interval Tingkat ketidak puasan

terhadap evaluasi karyawan

Tekanan atau desakan waktu

Tingkat penyelesaian tugas dengan tenggat

waktu

Interval Tingkat penyelesaian

tugas yang dadakan dengan waktu yang

terbatas Konflik antar

pribadi dan kelompok

Tingkat konflik antar karyawan

Interval Tingkat dampak konflik

antar karyawan Kualitas

supervisor yang buruk

Tingkat pengawasan atasan yang buruk

Interval Tingkat dampak

pengawasan yang buruk

Off the job

Kekhawatiran financial

Tingkat pemahaman tentang bonus/upah diluar

gaji

Interval Tingkat pendapatan yang

berbanding dengan kebutuhan hidup Masalah-masalah

yang

Tingkat tekanan terhadap


(26)

36

bersangkutan dengan anak

Tingkat akibat terhadap prilaku anak Masalah

perkawinan (perceraian)

Tingkat tekanan dari pasangan

Interval Tingkat penyelesaian atas

masalah dari pasangan Masalah-masalah

pribadi

Tingkat ketidak harmonisan dengan teman

Interval Tingkat dampak tidak

harmonis dengan teman

Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat

tinggal

Tingkat hubungan yang dengan tetangga sekitar

Interval Tingkat dampak hubungan

denga n tetangga sekitar Tingkat perubahan lingkungan dengan tubuh

Tingkat dampak perubahan keadaan tubuh

dengan semangat kerja

Sedangkan operasionalisasi variabel pada Y (kinerja karyawan) dapat dilihat pada tabel 3.2.


(27)

37

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Y (Kinerja Karyawan)

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Kinerja Karyawan (Y)

Menurut Supardi (1989:67) kinerja adalah

tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang

dicapai dari pekerjaan tersebut.

Performanc e appraisal

Kualitas kerja

 Tingkat penyelesaian pekerjaan

Interval

 Tingkat kemampuan dalam melaksanakan tugas

 Tingkat beban tugas kerja

 Tingkat dampak beban tugas kerja

Kuantitas kerja

 Tingkat ketelitian dalam melaksanakan tugas

Interval

 Tingkat tingkat keefisiensi dalam melaksanakan tugas

 Tingkat efektifitas dalam melaksanakan tugas

Pengetahuan

 Tingkat pengetahuan teknis yang

berhubungan dengan kerja Interval

 Tingkat pemahaman atas tugas yang diberikan

Penyesuaian pekerjaan

 Tingkat kemampuan menggu nakan

perlengkapan kerja Interval

 Tingkat kesungguhan dalam menerima tugas baru

Kehandalan dalam bertugas

 Tingkat respon terhadap tugas-tugas yang mendadak

Interval

 Tingkat kehandalan dalam melaksanakan tugas

 Tingkat ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas

Hubungan kerja

 Tingkat hubungan kerja terhadap rekan

sekerja Interval

 Tingkat hubungan kerja terhadap atasan

Keselamatan kerja

 Tingkat pengaruh lingkungan kerja terhadap kenyamanan karyawan

Interval

 Tingkat kejelasan jenjang karir karyawan

 Tingkat kesesuaian beban kerja dengan upah kerja

 Tingkat perhatian perusahaan terhadap karyawan berprestasi


(28)

38

3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data ialah dari mana dan bagaimana data tersebut dapat diperoleh. Jenis data dalam penelitian ada dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Jenis data primer adalah data utama dimana peneliti memperolehnya dari lokasi penelitian yang berguna untuk melengkapi dan mendukung penelitian ini.Sedangkan data sekunder ialah data penelitian dimana subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian.

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini akan peneliti tampilkan dalam tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3

Jenis Dan Sumber Data Penelitian

DATA JENIS SUMBER

Data Jumlah karyawan R.S

Khusus Bedah Medimas Cirebon Sekunder R.S Medimas Cirebon Jumlah Pasien Masuk tahun

2013-2014

Sekunder R.S Medimas Cirebon

Jumlah Komplain Pasien Tahun 2013-2014

Sekunder R.S Medimas Cirebon

Wawancara dengan Kepala Perawat R.S Medimas Cirebon

Primer

Wawancara langsung dengan Kepala Perawat R.S Medimas

Cirebon

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dapat mendukung dan melengkapi penelitian dapat dilakukan beberapa teknik pengumpulan data. Dan dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan ialah sebagai berikut:

Studi kepustakaan, yaitu teknik untuk mendapatkan data teoritis mengenai Stres kerjadan Kinerja dari para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan menunjang terhadap penelitian ini baik dari buku, jurnal, ataupun bacaan lainnya.


(29)

39

Studi lapangan, yang terdiri dari:

1. Wawancara,yaitu pengumpulan data melalui komunikasi langsung dengan orang-orang yang dianggap perlu dan dapat menunjang atau melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Observasi, yaitu pengamatan dan peninjauan secara langsung terhadapobjek yang diteliti, yaitu tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas Kota Cirebon.

3. Kuisioner, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan tertulis kepada tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas kota Cirebon.

3.5 Populasi, Sampel, Dan Teknik Penarikan Sampling 3.5.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok individu yang dapat dijadikan sumber penelitian. Menurut Sugiyono (2014:80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan olehpeneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Menentukan populasi merupakan langkah yang amat penting dalam mengumpulkan dan menganalisa data.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenaipopulasi, maka populasi dalam penelitian ini adalah tenaga medis RS Khusus Bedah Medimas Cirebon. Dengan jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 34 orang.

3.5.2 Sampel

Sugiyono (2014:81) mendefinisikan sampel adalah “bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Suharsimi Arikunto mendefinisikan sampel dengan lebih sederhana, yaitu “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi”. Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah seluruh anggota populasi tenaga medis yang ada yaitu berjumlah 34 orang karena jika jumlah pada populasi dibawah 100 responden maka yang menjadi sampel yaitu seluruh anggota atau responden dari populasi tersebut.


(30)

40

3.5.3 Teknik Penarikan Sampling

Menurut Sugiyono (2014:81), “teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik non-probabilitysampling

yang berarti tidak memberiakan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

non-probabilitysampling yang berarti tidak memberiakan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik sampling jenuh, sampling jenuh adalah teknik penetuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 100 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota dari populasi dijadikan sebagai sampel.

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data

Setelah mendapatkan dan mengumpulkan data kuisioner yang diperoleh dari responden, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengolahan dan penafsiran data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah terdapat pengaruh stres kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y). Berikut merupakan rancangan analisis data dalam penelitian ini :

 Editing

Merupakan pemeriksaan kuisioner yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui kelengkapan pengisian kuisioner secara menyeluruh.

 Scoring

Pada scoring ini, skala yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014:93).Dalam pengisian kuesioner, peneliti memberikan nilai terhadap jawaban dalam kuesioner dibagi ke dalam lima tingkat


(31)

41

alternatif jawaban yang disusun bertingkat dengan pemberian bobot nilai (skor) sebagai berikut :

Tabel 3.4 Kriteria Bobot Nilai Keterangan Sangat

Setuju Setuju Cukup

Tidak setuju

Sangat Tidak Setuju

Nilai 5 4 3 2 1

 Tabulasi

Merupakan tahap perekapan dari hasil scoring dari responden dengan langkah-langkah tertentu ke dalam tabel untuk dianalisis selanjutnya.

 Tahap uji coba kuisioner

Tahap ini menguji layak atau tidaknya kuisioner disebarkan kepada responden, yang dapat dilihat dari uji validitas dan realibilitas.

3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.2.1 Uji Validitas

Pengujian validitas adalah suatu derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012:121). Validitas dalam penelitian dijelaskan dalam salah satu derajat ketepatan pengukuran tentang isi dari pernyataan/kuisioner yang peneliti buat.Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan metode koefisien korelasi pearson (product moment coefisient of correlation) dengan rumus:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Sugiyono, 2014:183) Keterangan:


(32)

42

= Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subek dari seluruh item Y = Skor total

∑ = Jumlah skor dalam distribusi X

∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑ = Jumlah kuadrat dalam distribusi X

∑ = Jumlah kuadrat dalam distribusi Y = Jumlah responden

Keputusan pengujian validitas responden meggunakan cara signifikan sebagai berikut:

 Item pernyataan-pernyataan responden penelitian dikatakan valid jika lebih besar atau sama dengan rtabel ( )

 Item pernyataan-pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid jika lebih kecil dari )

Perhitungan validitas item instrument dilakukakan dengan bantuan program SPSS for Windows 20.0. dari penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrument penrgaruhStres kerja sebagai variable X dan Kinerja Karyawan sebagai variable Y.Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.3

Tabel 3.5

Tabel Interpretasi Nilai R

Besarnya Nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Sedang

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah


(33)

43

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari prestasi yang sama.

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikan dengan kriteria sebagai berikut:

Nilai t dibandngkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikan α

= 0,05

Jika rhitung> rtabel maka soal tersebut valid

Jika rhitung< rtabel maka soal tersebut tidak valid

Dengan menggunakan rumus dan langkah yang sama, maka dapat dilakukan pengujian validitas untuk seluruh item yang seluruhnya 30 item.

Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dengan n = 30 – 2 = 28 didapat r tabel sebesar 0,374. Uji validitas instrumen penelitian untuk variabel social media marketing dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas

Instrumen Penelitian Variabel X(Stres Kerja)

No. Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1 Saya memiliki beban kerja yang berlebih 0,962 0,707 Valid 2 Dengan adanya beban kerja yang berlebih,

saya merasa tertekan 0,908 0,707 Valid

3 Saya mengetahui tentang manfaat

penilaian/evaluasi staff 0,843 0,707 Valid

4 Penilaian/evaluasi staff yang tidak

sebanding membuat saya merasa kecewa 0,962 0,707 Valid 5 Saya dituntut untuk menyelesaikan tugas

tepat waktu yang ditetapkan atasan 0,943 0,707 Valid 6

Dalam kondisi tertentu, atasan sering kali memberikan tugas dengan waktu yang terbatas

0,810 0,707 Valid 7 Saya mengetahui tentang dampak negative


(34)

44

8 Konflik dengan teman sekerja terjadi, menimbulkan ketidaknyamanan saya dalam bekerja

0,858 0,707 Valid 9 Dengan adanya pengaawasan yang buruk,

saya dalam menjalankan tugas tidak efektif 0,951 0,707

Valid 10 Dengan adanya seorang atasan yang buruk membuat saya bingung dalam memahami

pekerjaan

0,962 0,707 Valid 11 Saya pernah memahami atau mendapatkan

uang tambahan diluar gaji 0,821 0,707

Valid

12 Dengan financial yang diterima selama ini sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan saya

0,962 0,707 Valid

13 Saya merasa tertekan dengan tingkah laku anak yang menyimpang (disekitar/dikeluarga saya)

0,854 0,707 Valid 14 Kenakalan anak disekitar keluarga membuat

saya mudah marah 0,735 0,707

Valid 15 Masalah-masalah yang terjadi pada

pasangan saya, membuat saya mudah marah 0,962 0,707

Valid 16 Dengan masalah-masalah tersebut saya

mampu mengatasi dengan baik 0,908 0,707

Valid 17 Hubungan yang tidak harmonis dengan

teman, saya merasa tertekan 0,978 0,707

Valid 18 Hubungan yang tidak harmonis itu tidak

teratasi, saya mudah marah 0,796 0,707

Valid 19 Sikap tetangga yang kurang ramah membuat

saya merasa terrganggu 0,962 0,707

Valid 20 Dengan sikap tetangga yang kurang ramah

tersebut, membuat saya merasa kecewa 0,873 0,707

Valid 21 Badan yang kurang fit sangat mengganggu

aktivitas bekerja saya 0,735 0,707

Valid 22 Walaupun kondisi fisik saya kurang baik, masih membuat saya semangat dalam

bekerja

0,920 0,707 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data, 2015 dengan SPSS 20.0 for Window

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian variabel X (Stres Kerja) pada tabel 3.4, dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan dikatakan valid karena


(35)

45

rtabel ≤ rhitung. Maka dapat disimpulkan bahwa 22 item pertanyaan dari variabel Stres

Kerja (X) dalam kuesioner dinyatakan valid.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas

Instrumen Penelitian Variabel Y (Kinerja Karyawan)

No. Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1 Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya melakukan dengan

cara yang baik 0.770 0,707 Valid

2 Saya akan mempertanggung jawabkan tugas apapun sesuai

kemampuan optimal saya 0.770 0,707 Valid

3 Saya pernah mengeluh dengan tugas-tugas yang diberikan

oleh atasan 0,845 0,707 Valid

4 Saya merasa dengan adanya beban tugas yang diberikan

membuat saya lebih berlatih dalam mengerjakaanya 0,845 0,707 Valid

5 Saya selalu cepat dan tepat dalam menyelesaikan tugas yang

dibebankan kepada saya 0,905 0,707 Valid

6 Saya memberikan waktu dengan sebaik-baiknya untuk

menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada saya 0,845 0,707 Valid

7 Saya menyelesaikan tugas yang telah diberikan sesuai

dengan target 0,969 0,707 Valid

8 Tugas yang dibebanan kepada sya dapat saya selesaikan

dengan baik dan teliti 0,969 0,707 Valid

9 Saya dapat melakukan tugas-tugas yang diberikan pada saya 0,788 0,707 Valid

10 Saya dapat menggunakan perlengkapan kerja. 0,845 0,707 Valid

11

Saya bersungguh-sungguh, jika atasan memberikan tugas 0,827 0,707 Valid

12 Saya cepat tanggap dalam bertindak ketika atasan

memberikan tugas-tugas yang dibebankan kepada saya 0,788 0,707 Valid

13 Saya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan atasan dengan

sebaik-baiknya 0,788 0,707 Valid

14 Tugas-tugas yang telah diberikan atasan, saya selesaikan

tepat pada waktu yang telah ditentukan 0,788 0,707 Valid

15 Kerja sama yang baik antar karyawan membuat saya

semangat untuk mengerjakan tugas-tugas 0,770 0,707 Valid

16

Dengan tidak adanya kerja sama antar atasan dan bawahan

dapat mempengaruhi kemajuan kerja saya 0,793 0,707 Valid

17 Lingkungan kerja memberikan kenyamanan dalam

melakukan tugas-tugas 0,793 0,707 Valid

18 Saya merasa senang dengan adanya jaminan kepastian

jabatan atau karir 0,793 0,707 Valid

19 Adanya keseimbangan antara beban kerja dengan

kompensasi yang didapat 0,774 0,707 Valid

20 Adanya penghargaan dengan memberikan imbalan atau

bonus kepada karyawan yang berprestasi 0,783 0,707 Valid


(36)

46

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian variabel Y (Kinerja Karyawan) pada tabel 3.5, dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan dikatakan valid karena rtabel ≤ rhitung. Maka dapat disimpulkan bahwa 20 item pertanyaan dari

variabel Y (Kinerja Karyawan) dalam kuesioner dinyatakan valid.

3.6.2.2 Uji Reliabilitas

Setelah pengujian validitas kuisioner, langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas. Menurut Sugiyono (2014:268) suatu data dikatakan reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menunjukkan data yang tidak berbeda.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Instrumen yang sudah dipercaya dan reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Uji reliabilitas dapat digunakan dengan rumus Alpha yang merupakan statistik paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas instrument penelitian, alternatif jawaban dari setiap pernyataan yang diajukan oleh peneliti berbentuk skala seperti 1-3, 1-5, 1-7 dan seterusnya atau jawaban yang menginterpretasikan penilaian sikap. (Suharsimi Arikunto, 2010:239). Adapun rumus tersebut:

[ ] [ ∑ ] (Suharsimi Arikunto, 2010:239)

Keterangan :

= Reliabilitas instrument K = Banyaknya butir pertanyaan


(37)

47

∑ = Jumlah varian butir

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

A. Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memberikan nomor pada angket yang masuk

2. Memberikan nomor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah ditentukan yakni kategori 5 Skala Likert

3. Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor tersebut dikuadratkan

4. Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang diberikan responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama dengan total skor dari setiap responden

5. Mengkuadratkan skor-skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap item, dan kemudian menjumlahkannya

B. Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item ∑σb2,

langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varians total (σ2t

) dengan rumus sebagai berikut:

∑ ∑

(Suharsimi Arikunto, 2010:239)

Keterangan: = Varian

∑ = Jumlah skor


(38)

48

C. Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

 Item perntanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliable jika

 Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliable jika

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 20.0 for window, hasil dari uji reliabilitas tercantum pada tabel 3.6

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas

Stres Kerja dan Kinerja Karyawan

Variabel rhitung rtabel Keterangan

Stres Kerja 0,985 0,700 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,968 0,700 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015 dengan SPSS 20.0 for Window

Hasil pengujian pada Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa pengujian reliabilitas instrumen penelitian variabel X(Stres Kerja) dan variabel Y (Keputusan Pembelian) dinyatakan reliabel, hal ini dikarenakan masing-masing nilai rhitung lebih besar dari

rtabel. Hal ini didasarkan pada pendapat Hair (2005:8) yang menyatakan bahwa

instrument dapat dikatakan reliabel apabila rhitung ≥ 0,7.

Dari hasil kedua pengujian instrumen yang telah dilakukan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel.Sehingga penelitian ini dapat dilanjutkan karena tidak ada sesuatu hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.

3.6.3 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2014:147) pada penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analasis data diantaranya: mengelompokkan data


(39)

49

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Berdasarkan hal tersebut, maka analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi analisis secara deskriptif dan verifikatif.

3.6.3.1Analisis Data Deskriptif

Menurut Sugiyono (2014:147), analisis data deskriptif merupakan analisis yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi yang bersifat objektif. Pada analisis deskripti ini tidak dirumuskan hipotesis kerja, hanya menggambarkan keadaan variabel berdasarkan data kuisioner yang terkumpul. Adapun variabel yang dideskripsikan terdiri dari :

1. Analisis deskriptif mengenai bagaimana Stres Kerja yang dialami oleh Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon sebagai variabel X yang terdiri darion the job maupun off the job.

2. Analisis deskriptif mengenai kinerja karyawan sebagai variabel Y pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon.

3.6.3.2Analisis Data Verivikatif

Analisis verifikatif bertujuan untuk mencari tahu seberapa besar pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada RS Khusus Bedah Medimas Cirebon.Teknik analisis verikatif ini digunakan untuk mengetahui hubungan korelasi antar variabel yang dirumuskan dalam hipotesis dan diuji pengaruhnya serta signifikansinya. Berikut merupakan analisis varifikatif yang digunakan dalam penelitian adalah:

 Analisis Korelasi

Analisis ini menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih. Analisis korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Pearsonian


(40)

50

Coefficient Correlation atau secara umum disebut The Product Moment Coefficient Correlation. Rumusnya sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

= Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subek dari seluruh item Y = Skor total

∑ = Jumlah skor dalam distribusi X

∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y n = banyaknya responden

Untuk mengetahui interpertasi besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.9

Interpertasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkatan Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat


(41)

51

Korelasi produk momen dilambangkan dengan huruf ( r ) dimana ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < 1), apabila r = -1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 tidak ada korelasi dan jika r = 1 berarti koefisien korelasinya sangat kuat.

 Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Sederhana.Dalam analisis regresi sederhana ini terdapat dua variabel yang diramalkan (dependent variabel) yaitu kinerja karyaawan, dengan satu variabel bebas (independent variable) yang mempengaruhi yaitu stres kerja.Maka bentuk umum persamaanya adalah :

(Sugiyono, 2014:188) Dimana : a = konstanta

b = koefisien regresi

Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas )

Untuk menghitung nilai a dan b maka digunakan metode kuadrat terkecil dengan rumus sebagai berikut :

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑


(42)

52

X (stres kerja) dikatakan mempengaruhi Y (kinerja karyawan), jika berubahnya X (stres kerja)akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y (kinerja karyawan), artinya naik turunya X (stres kerja)akan membuat nilai Y (kinerja karyawan) juga naik atau turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi.

Namun Y (kinerja karyawan) bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X (stres kerja) saja, karena masih ada factor lain yng menyebabkan nilai Y bervariasi. Untuk mengetahui besarnya kontribusi X terhadap naik turunnya nilai Y, dengan suatu koefisien determinasi , dengan rumus:

Sebelum melakukan pengujian regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi regresi. Pengujian asumsi yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

 Uji Normalitas

Pada uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah data distribusi normal atau tidak normal dengan menggunakan grafik normal Probability plot. Apabila variabel berdistriusi normal maka penyebaran plot akan berada di sektor dan di sepanjang garis 45.

3.6.4 Rancangan Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data adalah menguji hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan dapat dipercaya antara stres kerja sebagai variabel independen (X) dengan kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y) yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan pada hipotesis yang telah dirumuskan. (H0) menunjukkan


(43)

53

hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya signifikasi anatara variabel bebas dan

variabel terikat.

Untuk menguji keberartian koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel yaitu dengan menggunakan

rumus distribusi student sebagai berikut:

√ √

(Riduwan, 2006:137) Keterangan:

t = distribusi student

r = koefisien korelasi product moment

n = banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah: Jika :thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Jika :thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan di uji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan dapat ditulis sebagai berikut:

H0= , artinya tidak terdapat pengaruh dari stres kerja terhadap kinerja

karyawan.

H0= ,artinya terdapat pengaruh daristres kerja terhadap kinerja karyawan.

Sedangkan untuk menguji keberartian koefiseien arah regresi dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:


(44)

54

(Sujana 2003:31)

Dimana:

= ∑ ∑

= ∑ Keterangan :

F = Nilai Fhitung

= Jumlah Kuadrat Regresi

= Jumlah Kuadrat Sisa (Residual) K = Jumlah Variabel Bebas

n = Jumlah anggota sample

Fhitungtersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel , taraf signiikansinya 5% . Bila signiikasinya lebih tinggi daripada tingkat keyakinannya, menunjukkan regresi berarti, barulah dilanjutkan dengan uji keberartian koefisien regresi. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

 Jika Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak artinya X berpengaruh terhadap Y

sedangkan Ha diterima artinya X berpangaruh terhadap Y.

 Jika Fhitung≤ Ftabel maka H0 diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y


(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tenaga medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian deskriptif diperoleh bahwa tingkat stres kerja pada tenaga medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon berada pada kategori cukup. Hal ini berdasarkan skor kriterium yang berada pada kondisi cukup. Stres kerja terdapat dua sub variabel yaitu on the job dan off the job. Dilihat dari aspek yang tertinggi terdapat pada sub variabel off the job dengan indikator perubahan-perubahan yang terjadi ditempat tinggal. Artinya para karyawan merasa bahwa perubahan-perubahan di sekitar tempat tinggal adalah yang berpengaruh besar yang menyebabkan stres kerja. Sedangkan aspek yang terendah terdapat pada sub variabel off the job dengan indikator masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak. Hal ini menunjukan bahwa para karyawan tidak terlalu terbebani oleh tingkah laku atau masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak. Namun hal ini merupakan stres yang bersifat positif atau eustress yang artinya stres ini mampu memotivasi dan mendorong karyawan meningkatkan kinerja pada perusahaan.

2. Berdasarkan hasil penelitian secara deskriptif diperoleh bahwa tingkat kinerja karyawan tenaga medis pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon berada pada kategori tinggi. Hal ini berdasarkan skor kriterium yang berada paada kategori tinggi. Skor tertinggi ada pada indikator kualitas kerja. Artinya


(46)

97

kualitas kerja yang dimiliki para tenaga medis sudah sesuai dengan misi perusahaan yang mengedepankan pelayanan yang prima dan terlebih berhubungan dengan nyawa seseorang.

3. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa stres kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan tenaga medis pada Rumah Sakit khusus Bedah Medimas Cirebon. Artinya stres kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti gaya kepemimpinan, motivasi kerja, kepuasan kerja dan sebagainya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan solusi dari permasalahan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam mengambil kebijakan manajemennya

1. Berdasarkan tanggapan responden mengenai stres kerja, pada sub variabel off the job indikator masalah-masalah yang terjadi di lingkungan, hal ini merupakan indikator tertinggi penyebab adanya stres dalam bekerja sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Oleh karena itu manajemen Rumah Sakit Khsusus Bedah Medimas hendaknya mencari tahu dengan melakukan pendekatan secara dalam, mengingat jumlah tenaga medis yang sedikit tidak akan menjadi persoalan yang besar. Dengan terjalinya komunikasi dengan para karyawan tenaga medis yang baik maka diharapkan berkurangnya stres kerja yang dialami dalam berkerja yang disebabkan dari masalah-masalah yang terjadi di lingkungan, namun tentunya tidak hanya disebabkan oleh indikator itu saja, indikator-indikator lainnya pun diharapkan akan dapat teratasi dengan baik, agar kinerja karyawan dapat meningkat dan menumbuhkan kenyamanan dalam bekerja.


(47)

98

2. Berdasarkan tanggapan responden mengenai kinerja karyawan, indikator pengetahuan mendapat skor yang paling rendah. Manajemen Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas diharapkan mampu meningkatkan kinerja karyawan dengan melakukan studi banding atau mengadakan diskusi umum dengan dokter dokter spesialis yang berkopeten dibidangnya, hal ini disebabkan karena sebagian besar karyawan tenaga medis adalah karyawan baru dan masih memiliki pengetahuan yang kurang luas. Hal ini dimaksudkan untuk dapat melayani para pasien dengan keluhan-keluhan dan sakit yang berbeda-beda dengan prima sesuai visi perusahaan. Dengan ditingkatkan pengetahuan medis, diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan tenaga medis pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon.

3. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang karyawan tenaga medis, hendaknya perusahaan menambhakan sumber daya manusia tepatnya pada bagian tenaga medis karena dengan lokasi antar ruangan yang jauh hendaknya berbanding lurus dengan jumlah karyawan tenaga medis agar tidak ada lagi karyawan tenaga medis yang memiliki double job dan memudahkan dalam bekerja secara prima.

4. Peneliti juga mengajukan saran untuk peneliti selanjutnya dengan menggunakan variabel independen yang berbeda seperti kompensasi, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan dan lain-lain, agar didapatkan hasil yang akurat mengenai pengaruh variabel lain terhadap kinerja karyawan tenaga medis pada Rumah Sakit Khsusu Bedah Medimas Cirebon.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Literatur Buku:

Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74.

Handoko, T. Hani, 1994. Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan , Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi.Jakarta: PT. Bumi Aksara

Lazarus Y.T, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Mangkunegara. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mardiana T. 2001. Studi Empiris Stressor terhadap Kinerja. Jurnal Siasat Bisnis (JSB). Vol.II, No.6.

Moorhead,Griffin, 2013. Perilaku Organisasi : manajemen sumber daya manusia dan organisasi. Jakarta : Salemba Empat

Munandar Ashar Sunyoto, 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.


(49)

Rafika Chandra, 2011. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Pada Baagian Costumers Service PT. Koko Jaya Motor Makassar.Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.

Raharjo, Dwi Sihono, 2005. Kinerja Karyawan Survei di Bank Negara Indonesia dan Bank Central Asia. Jurnal Manajemen, Th IX/O1/Feb/2005, Hal 19-26.

Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Riyyani Tahir, 2007. Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Guru Sekolah Luar Biasa Pembina Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.

Simamora, Henry, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.STIE :

YKPN Moh As’ad. 2003. Psikologi Industri. Yogyakarta: Libery.

Soesmalijah Soewondo. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Cetakan ke-tiga belas. Bandung: Alfabeta

Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu: Yogyakarta

Supardi, 1989. Manajemen Personalia 11, Yogyakarta: BPEE UII.

Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. PT Bumi Aksara. Jakarta.


(50)

Tommy Melitza, 2009. Pengaruh Stres Kerja terhadap kinerja Karyawan ATC Makassar Air Traffic Service Center PT. Angkasa Putra 1 (Persero). Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar

Literatur Jurnal:

Chadek Novi Charisma Dewi, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila. (2014).Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga Penjualan Ud Surya Raditya Negara. Arif Imam Suroso dan Rotua Siahaan. (2006).Pengaruh Stres Dalam Pekerjaan

Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kasus di Perusahaan Agribisnis PT NIC


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tenaga medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian deskriptif diperoleh bahwa tingkat stres kerja pada tenaga medis Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon berada pada kategori cukup. Hal ini berdasarkan skor kriterium yang berada pada kondisi cukup. Stres kerja terdapat dua sub variabel yaitu on the job dan off the job. Dilihat dari aspek yang tertinggi terdapat pada sub variabel off the job dengan indikator perubahan-perubahan yang terjadi ditempat tinggal. Artinya para karyawan merasa bahwa perubahan-perubahan di sekitar tempat tinggal adalah yang berpengaruh besar yang menyebabkan stres kerja. Sedangkan aspek yang terendah terdapat pada sub variabel off the job dengan indikator masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak. Hal ini menunjukan bahwa para karyawan tidak terlalu terbebani oleh tingkah laku atau masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak. Namun hal ini merupakan stres yang bersifat positif atau eustress yang artinya stres ini mampu memotivasi dan mendorong karyawan meningkatkan kinerja pada perusahaan.

2. Berdasarkan hasil penelitian secara deskriptif diperoleh bahwa tingkat kinerja karyawan tenaga medis pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon berada pada kategori tinggi. Hal ini berdasarkan skor kriterium yang berada paada kategori tinggi. Skor tertinggi ada pada indikator kualitas kerja. Artinya


(2)

97

kualitas kerja yang dimiliki para tenaga medis sudah sesuai dengan misi perusahaan yang mengedepankan pelayanan yang prima dan terlebih berhubungan dengan nyawa seseorang.

3. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa stres kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan tenaga medis pada Rumah Sakit khusus Bedah Medimas Cirebon. Artinya stres kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti gaya kepemimpinan, motivasi kerja, kepuasan kerja dan sebagainya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan solusi dari permasalahan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam mengambil kebijakan manajemennya

1. Berdasarkan tanggapan responden mengenai stres kerja, pada sub variabel off the job indikator masalah-masalah yang terjadi di lingkungan, hal ini merupakan indikator tertinggi penyebab adanya stres dalam bekerja sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Oleh karena itu manajemen Rumah Sakit Khsusus Bedah Medimas hendaknya mencari tahu dengan melakukan pendekatan secara dalam, mengingat jumlah tenaga medis yang sedikit tidak akan menjadi persoalan yang besar. Dengan terjalinya komunikasi dengan para karyawan tenaga medis yang baik maka diharapkan berkurangnya stres kerja yang dialami dalam berkerja yang disebabkan dari masalah-masalah yang terjadi di lingkungan, namun tentunya tidak hanya disebabkan oleh indikator itu saja, indikator-indikator lainnya pun diharapkan akan dapat teratasi dengan baik, agar kinerja karyawan dapat meningkat dan menumbuhkan kenyamanan dalam bekerja.


(3)

98

2. Berdasarkan tanggapan responden mengenai kinerja karyawan, indikator pengetahuan mendapat skor yang paling rendah. Manajemen Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas diharapkan mampu meningkatkan kinerja karyawan dengan melakukan studi banding atau mengadakan diskusi umum dengan dokter dokter spesialis yang berkopeten dibidangnya, hal ini disebabkan karena sebagian besar karyawan tenaga medis adalah karyawan baru dan masih memiliki pengetahuan yang kurang luas. Hal ini dimaksudkan untuk dapat melayani para pasien dengan keluhan-keluhan dan sakit yang berbeda-beda dengan prima sesuai visi perusahaan. Dengan ditingkatkan pengetahuan medis, diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan tenaga medis pada Rumah Sakit Khusus Bedah Medimas Cirebon.

3. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang karyawan tenaga medis, hendaknya perusahaan menambhakan sumber daya manusia tepatnya pada bagian tenaga medis karena dengan lokasi antar ruangan yang jauh hendaknya berbanding lurus dengan jumlah karyawan tenaga medis agar tidak ada lagi karyawan tenaga medis yang memiliki double job dan memudahkan dalam bekerja secara prima.

4. Peneliti juga mengajukan saran untuk peneliti selanjutnya dengan menggunakan variabel independen yang berbeda seperti kompensasi, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan dan lain-lain, agar didapatkan hasil yang akurat mengenai pengaruh variabel lain terhadap kinerja karyawan tenaga medis pada Rumah Sakit Khsusu Bedah Medimas Cirebon.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Literatur Buku:

Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74.

Handoko, T. Hani, 1994. Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan , Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi.Jakarta: PT. Bumi Aksara

Lazarus Y.T, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Mangkunegara. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mardiana T. 2001. Studi Empiris Stressor terhadap Kinerja. Jurnal Siasat Bisnis (JSB). Vol.II, No.6.

Moorhead,Griffin, 2013. Perilaku Organisasi : manajemen sumber daya manusia dan organisasi. Jakarta : Salemba Empat

Munandar Ashar Sunyoto, 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.


(5)

Rafika Chandra, 2011. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Pada Baagian Costumers Service PT. Koko Jaya Motor Makassar.Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.

Raharjo, Dwi Sihono, 2005. Kinerja Karyawan Survei di Bank Negara Indonesia dan Bank Central Asia. Jurnal Manajemen, Th IX/O1/Feb/2005, Hal 19-26.

Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Riyyani Tahir, 2007. Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Guru Sekolah Luar Biasa Pembina Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.

Simamora, Henry, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.STIE : YKPN Moh As’ad. 2003. Psikologi Industri. Yogyakarta: Libery. Soesmalijah Soewondo. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Cetakan ke-tiga belas. Bandung: Alfabeta

Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu: Yogyakarta

Supardi, 1989. Manajemen Personalia 11, Yogyakarta: BPEE UII.

Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. PT Bumi Aksara. Jakarta.


(6)

Tommy Melitza, 2009. Pengaruh Stres Kerja terhadap kinerja Karyawan ATC Makassar Air Traffic Service Center PT. Angkasa Putra 1 (Persero). Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar

Literatur Jurnal:

Chadek Novi Charisma Dewi, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila. (2014).Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga Penjualan Ud Surya Raditya Negara.

Arif Imam Suroso dan Rotua Siahaan. (2006).Pengaruh Stres Dalam Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kasus di Perusahaan Agribisnis PT NIC