PENERAPAN MODEL PREDICT OBSERVE AND EXPLAIN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR.

(1)

PENERAPAN MODEL PREDICT OBSERVE AND EXPLAIN

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN IV Cibogo Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Adika Argaripta

1003568

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

PENERAPAN MODEL PREDICT OBSERVE AND EXPLAIN

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN IV Cibogo Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat )

Oleh Adika Argaripta

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Adika Argaripta 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PREDICT OBSERVE AND EXPLAIN

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN IV Cibogo Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2014/2015 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh, Adika Argaripta

1003568

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Babang Robandi, M.Pd NIP. 196108141986031001

Pembimbing II

Eni Nuraeni, M.Pd NIP. 197606052001122001

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan


(4)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

F. Hipotesis Tindakan ... 7

BAB II MODEL PREDICT OBSERVE AND EXPLAIN DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR ... 8

A. Hakikat IPA di Sekolah Dasar ... 8

B. Model Predict Observe and Explain ... 9

C. Keterampilan Berpikir Kritis ... 11

D. Materi Daur Air ... 15

E. Penerapan Model Predict Observe Explain pada Pembelajaran IPA ... 17


(5)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Metode Penelitian... 19

B. Model Penelitian ... 19

C. Subjek Penelitian ... 21

D. Prosedur Penelitian ... 22

E. Perangkat Pembelajaran ... 28

F. Instrumen Penelitian... 29

G. Pengolahan dan Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Simpulan ... 70

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 74


(6)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran ... 30

3.2 Kategori Tafsiran Indeks Prestasi Kelompok ... 31

3.3 Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ... 32

3.4 Kategori Tafsiran Indeks Prestasi kelompok ... 33

4.1 Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Siklus I ... 42

4.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Siklus II ... 51


(7)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1Skema Daur Air ... 16

2.2Bagan Proses Daur Air ... 17

3.1 Alur Penelitian PTK Model Kemmis & Taggart ... 21

4.1 Persentase Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I ... 39

4.2 Kategori Hasil Evaluasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I ... 39

4.3 Hasil Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus I ... 41

4.4 Persentase Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus II ... 48

4.5 Kategori Hasil Evaluasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus II ... 49

4.6 Hasil Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus II ... 50

4.7 Persentase Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus III ... 57

4.8 Kategori Hasil Evaluasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus III .... 58


(8)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Peningkatan Pencapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ... 57

4.2 Peningkatan Hasil Evaluasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ... 59

4.3 Peningkatan Hasil Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ... 61


(9)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

A.Lampiran Perangkat Pembelajaran

A.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 75

A.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 81

A.1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 86

A.2.1 Lembar Kegiatan Siswa Siklus I ... 92

A.2.2 Lembar Kegiatan Siswa Siklus II ... 94

A.2.3 Lembar Kegiatan Siswa Siklus III ... 96

A.3.1 Media Pembelajaran ... 97

B. Lampiran Instrumen Penelitian B.1.1 Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I ... 102

B.1.2 Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus II ... 106

B.1.3 Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I ... 110


(10)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.2.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Siklus II ... 116

B.2.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Siklus III . 117 B.3 Kisi-kisi Soal Post Test Siklus I ... 118

B.4 Naskah Soal Post Test Siklus I ... 121

B.5 Kriteria Penskoran Soal Post Test Siklus I ... 122

B.6 Kisi-kisi Soal Post Test Siklus II ... 124

B.7 Naskah Soal Post Test Siklus II ... 126

B.8 Kriteria Penskoran Soal Post Test Siklus II ... 127

B.9 Kisi-kisi Soal Post Test Siklus III ... 129

B.10 Naskah Soal Post Test Siklus III ... 132

B.11 Kriteria Penskoran Soal Post Test Siklus III ... 133

C. Lampiran Analisis dan Hasil Pengolahan Data C.1.1 Pengolahan Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus I ....136

C.1.2 Pengolahan Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus II ....140

C.1.3 Pengolahan Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus III 141 C.2 Hasil pengolahan Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran143 C.3 Hasil Pengolahan Data Skor Post Test Siswa Siklus I ... 156

C.4 Hasil Pengolahan Data Skor Post Test Siswa Siklus II ... 157

C.5 Hasil Pengolahan Data Skor Post Test Siswa Siklus III ... 158

D. Lampiran Dokumentasi ... 168

D.1 Foto-foto Penelitian ... 169

D.2 Dokumentasi Penelitian... 170


(11)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air


(12)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN MODEL PREDICT OBSERVE AND EXPLAIN

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN IV Cibogo Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2014/2015 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat )

Adika Argaripta 1003568

ABSTRAK

Penelitian ini berkenaan dengan hasil observasi peneliti bahwa pembelajaran IPA di sekolah lebih banyak menggunakan cara belajar yang kaku seperti menyalin materi pelajaran dari buku dan mengerjakan soal. Aktivitas guru yang minim dalam proses pembelajaran begitupun siswa yang sangat pasif menjadikan siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya. Kurangnya keterampilan berpikir kritis siswa ini berdampak pada kurangnya pencapaian nilai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil penerapan model Predict Observe and Explain sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi daur air di kelas V. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan model spiral dari Kemmis dan Taggart. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cibogo IV Lembang Kabupaten Bandung Barat, sebanyak satu kelas dengan jumlah siswa 28 orang pada semester genap. Hasil analisis data penelitian menunjukan bahwa penerapan model Predict Observe and Explain dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Dapat dilihat dari hasil evaluasi keterampilan berpikir kritis siswa dengan indikator diantaranya memberikan penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjutan, dan mengatur strategi taktik yang mengalami peningkatan dimana keberhasilan siklus I dengan nilai rata-rata 54 dan keberhasilan pencapaiannya sebesar 32,14% siklus II dengan nilai rata-rata 70,53 dan keberhasilan pencapaiannya sebesar 60,71% dan siklus III dengan nilai rata-rata 83,39 dan keberhasilan pencapaiannya sebesar 100% dengan rata-rata keberhasilan 33,73% dari KKM yang telah ditentukan yaitu 65 yang artinya bahwa model pembelajaran Predict Observe and Explain merupakan model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi daur air.


(13)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

APPLICATION OF PREDICT OBSERVE AND EXPLAIN MODEL TO IMPROVE STUDENT CRITICAL THINKING SKILLS

ON SCIENCE STUDY OF WATER CYCLE MATTER

(Classroom Action Research in SDN Cibogo IV Class V Semester II year of 2014/2015 Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)

Adika Argaripta 1003568

ABSTRACT

This study regarded from the observation of researchers that learning science in school to learn how to use more rigid learning methods like copying the subject matter from the book and doing excercise. Less activity of teachers in the learning process and students who are very passive makes the students do not have the opportunity to develop their critical thinking skills. The lack of critical thinking skills of students has resulted in a lack of achievement values student achievement in science subjects. Based on these problems, the goals of this study is to determine the results of applying the model Predict Observe and Explain an effort to improve students' critical thinking skills in science study of water cycle matter in fifth class. This research is Classroom Action Research use the spiral model of Kemmis and Taggart. Subjects in this study were fifth grade students of SDN Cibogo IV Lembang, Kabupaten Bandung Barat , with 28 students in the second semester. The results of data analysis showed that the application of the model Predict Observe and Explain can improve students' critical thinking skills. It can be seen from the results of the evaluation of students' critical thinking skills by including indicators provide a basic explanation, building basic skills, concluded, providing further explanation, and set strategy tactics that have increased the success of the first cycle in which the average value of 54 and the successful achievement of 32.14 % second cycle with an average value of 70.53 and the successful achievement of 60.71% and the third cycle with an average value of 83.39 and the successful achievement of 100% with an average of 33.73% of the KKM success that has been determined is 65 which means that learning with Predict Observe and Explain model can be applied to improve the critical thinking skills of students on learning science of water cycle matter. Keywords: Predict Observe and Explain Model, Critical Thinking Skills.


(14)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Artinya bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan akan selalu memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia selama manusia hidup karena pendidikan dapat menjadikan manusia bermasyarakat dengan mandiri dalam berbangsa dan bernegara dengan idealisme yang dibuatnya. Karena itu menjadi orang yang terdidik sangatlah penting.

Mendapatkan pendidikan merupakan hak tiap-tiap warga negara. Baik itu merupakan pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Karena pendidikan sangat penting, maka pemerintahpun memprogramkan pendidikan agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, misalnya Wajib Belajar Pendidikan Nasional Sembilan Tahun. Pemerintah senantiasa memperbaiki tatanan sistem atau kurikulum yang ada.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 (UU Sistem Pendidikan Nasional, 2003:2). Menyatakan:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Berdasarkan pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan merupakan suatu hal yang disengaja oleh manusia untuk mengembangkan potensi dirinya. Di dalam Undang-undang tersebut pun tercantum bahwa tujuan pendidikan


(15)

2

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Maka jelaslah bahwa pendidikan tidak terbatas pada mengembangkan kemampuan kognitif siswa saja, namun juga kemampuan afektif dan psikomotor.

Sebagai upaya mendukung tujuan pendidikan dalam mengembangkan kemampuan anak, maka kemampuan-kemampuan tersebut dirangkum dalam bentuk mata pelajaran. Dalam pendidikan formal khususnya di sekolah dasar, ada sejumlah mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang seluas-luasnya serta meningkatkan kemampuan siswa, sehingga siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu mata pelajaran tersebut yang terpenting dikuasai oleh siswa adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdiknas, 2006) bahwa:

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya teori-teori dan konsep saja juga fakta dan hukum. Keterampilan yang perlu dilatihkan saat pembelajaran meliputi keterampilan proses dasar seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta keterampilan proses terintegrasi misalnya merancang dan melakukan eksperimen yang meliputi menyusun hipotesis,


(16)

3

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menentukan variable, menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan mensintesis data. Keterampilan proses sains dasar tersebut perlu dilatihkan agar siswa dapat menghasilkan produk-produk IPA yaitu fakta, konsep, generalisasi, hukum, dan teori-teori baru.

Dalam kajian materi IPA untuk Sekolah Dasar, salah satu bahasannya yaitu mengenai Bumi dan Alam Sekitarnya. Dalam bahasan mengenai Bumi dan Alam Sekitarnya, yang disampaikan pada jenjang kelas V semester II ini terdapat Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Serta Kompetensi Dasar 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

Bidang kajian materi dalam penelitian ini adalah pembahasan mengenai daur air. Daur air adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi.

Fenomena alam tersebut dapat dibuktikan melalui percobaan sederhana yang dilakukan sendiri oleh siswa sehingga siswa mampu mengembangkan

keterampilannya dalam menghasilkan produk IPA seperti yang diharapkan.

Untuk dapat memahami materi daur air ini, seharusnya siswa menemukan dan membuktikannya sendiri sebelum siswa menarik kesimpulan dari materi tersebut. Siswa tidak cukup dengan menemukan proses daur air hanya dengan membaca atau mendengarkan penjelasan yang diberikan guru.

Penulis melaksanakan studi pendahuluan di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung Barat yaitu SDN Cibogo IV Kecamatan Lembang. Ditemukan masalah khususnya pada pelajaran IPA dimana pembelajaran lebih banyak menggunakan cara belajar yang kaku yaitu dengan membaca buku yang diberikan guru dan merangkumnya, sehingga membuat siswa pasif dan konsep yang diperoleh


(17)

4

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bukanlah hasil dari penemuannya sendiri. Pembelajaran yang terjadi kurang mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilan berpikir kritis siswa.

Kurangnya keterampilan siswa dalam berpikir kritis ini berdampak pada kurangnya pencapaian nilai hasil belajar siswa. Pada test yang dilakukan sebelum penelitian (pra siklus) mengenai materi daur air, hasil yang didapat menunjukan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa masih sangat rendah . Sebanyak 60,6% siswa dari 28 siswa yang terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan mendapat nilai rata-rata di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 62,5 dari nilai KKM 65.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar, maka perlu diadakan perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dan guru. Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered), metodologi yang semula didominasi ekspositori berganti ke partisipatori dan pendekatan yang semula lebih bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Pembelajaran yang memiliki kriteria seperti tersebut salah satunya adalah model pembelajaran Predict Observe Explain.

Pada penelitian terdahulu yang dilaksanakan oleh Fajri (2013) menyatakan bahwa pembelajaran IPA yang diajarkan di sekolah masih memperlihatkan suatu kondisi yang memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran melalui pernyataan siswa yang menganggap pelajaran IPA tidak jauh berbeda dengan pembelajaran yang lain. Hal ini terjadi karena kurangnya penerapan metode maupun strategi pembelajaran yang variatif yang dilakukan oleh guru dimana masih banyak guru yang mengajarkan IPA dengan metode kaku.


(18)

5

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini difokuskan pada Penerapan Model Predict Observe and Explain untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Daur Air” B.Rumusan Masalah

Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran IPA. Program ini dikembangkan berdasarkan gambaran objektif yang diperoleh dari pengumpulan data dari siswa sampel secara langsung beserta kajian teoretik yang mendalam tentang penerapan model Predict Observe and Explain dari berbagai sumber yang relevan. Dengan demikian permasalahan utama

dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana penerapan model Predict Observe and Explain dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas V SDN Cibogo IV Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?”. Untuk menjawab masalah itu, penulis jabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi daur air di kelas V SDN Cibogo IV dengan menerapkan model Predict Observe and Explain?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi daur air di kelas V SDN Cibogo IV dengan menerapkan model Predict Observe and Explain ?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA materi daur air kelas V SDN Cibogo IV setelah menerapkan model Predict Observe and Explain?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai oleh peneliti adalah Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA materi daur air di kelas V SDN Cibogo IV dengan menggunakan model Predict Observe and Explain.


(19)

6

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model Predict Observe and Explain tentang materi daur air di kelas V SDN Cibogo IV.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model Predict Observe and Explain tentang materi daur air di kelas V SDN Cibogo IV.

3. Untuk mendeskripsikan penigkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model Predict Observe and Explain di kelas V SDN Cibogo IV.

D.Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa

Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar mengenai materi-materi pembelajaran daur air melalui model Predict Observe and Explain.

2. Bagi Guru

Memberikan informasi dan wawasan mengenai cara membelajarkan materi daur air dengan menerapkan model Predict Observe and Explain agar kualitas serta kinerja guru dalam mengajar dapat meningkat.

3. Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas pendidikan di SDN Cibogo IV khususnya pada mata pelajaran IPA materi Daur Air di kelas V.

4. Bagi Peneliti

Memperoleh ilmu dan pengalaman baru dalam keterampilan belajar mengajar di sekolah, khususya pada pembelajaran melalui model Predict Observe and Explain.


(20)

7

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Definisi Operasional

1. Model Predict Observe and Explain

Model Predict Observe and Explain merupakan model pembelajaran yang dapat menstimulus seluruh indera untuk mampu berpikir reflektif dalam memecahkan sebuah masalah. Diawali dengan melihat, mendengar, menjamah, membau, dan merasakan tentang sesuatu masalah, yaitu melakukan dugaan (prediction) tentang masalah daur air, melakukan observasi (observation), serta memberikan penjelasan (explanation).

2. Keterampilan Berpikir Kritis

Keterampilan berpikir kritis adalahproses sadar dan sengaja yang dilakukan untuk menemukan keabsahan sebuah fakta secara sistematis yang dipadukan dengan sikap reflektif terhadap penemuan tersebut. Indikator keterampilan berpikir kritisnya adalah memberikan penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjutan, dan mengatur strategi taktik.

3. Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Daur Air

Pembelajaran IPA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Pembelajaran IPA mengenai pokok bahasan daur air di kelas V semester II dengan Standar Kompetensi : 7.Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Dan Kompetensi dasar : 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia dapat mempengaruhinya. Pembelajaran IPA yang dimaksud tersebut bertujuan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam merumuskan prediksi dalam percobaan yang dilakukan dalam pembuktian proses


(21)

8

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

daur air, menyusun pertanyaan guna mengamati percobaan yang dilakukan, menjawab pertanyaan sesuai hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan dalam pembuktian proses daur air, dan menjelaskan secara sistematis hasil percobaan pembuktian proses daur air yang dilakukannya.

F. Hipotesis Tindakan

Penerapan Model Predict Observe and Explain dapat Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Daur Air di Kelas V SDN Cibogo IV Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.


(22)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperbaiki kinerjanya. Di dalamnya, guru maupun pengajar lainnya berlaku sebagai peneliti juga sebagai pelaksana proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis dan Mc. Taggart (Kunandar 2008:42)

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk Self-Inquiry

kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi di mana praktik itu dilaksanakan.

Menurut pengertian di atas, dapat diketahui bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini bersifat objektif. Dimana guru sebagai seorang peneliti bertujuan untuk memperbaiki permasalahan yang terdapat di dalam kelas yang memang dia tangani. Guru tidak mencari masalah lain ataupun menghadirkan masalah lain ke dalam kelas, namun menemukan masalah di dalam kelas untuk diteliti dan ditemukan solusinya.

B. Model Penelitian

Model Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas model spiral dari Kemmis dan Taggart (1998). Kemmis dan Taggart menjelaskan mengenai tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukannya. Dalam tahap awal pengamatan menunjukkan bahwa siswa belajar sains dengan menghafal, bukan dalam proses seharusnya pembelajaran sains. Maka, fokus penelitian ditujukan kepada strategi


(23)

20

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merumuskan pertanyaan, menstimulus siswa untuk melakukan pengematan, dan menjelaskan temuan. Serangkaian kegiatan tersebut dilakukan pada tahap perencanaan (plan).

Tahap selanjutnya yaitu tindakan (act). Pada tahap ini mulai diajukan masalah kepada siswa untuk mendorong siswa memformulasikan pertanyaan hingga menjelaskan temuan-temuannya mengenai pertanyaan yang telah mereka buat. Pada tahap ini juga diterapkan solusi bagi masalah dalam pembelajaran yang tengah berlangsung.

Pada tahap selanjutnya yaitu pengamatan (observe), pengamat mengamati kegiatan yang dilakukan siswa menggunakan format observasi yang telah disusun berdasarkan indikator yang telah ditetapkan juga mencatat hal-hal yang terjadi selama penelitian berlangsung. Pengamat juga mengamati kinerja guru, antaralain bagaimana cara dia mengajar, penggunaan media, dan pengelolaan kelas. Serta keterlaksanaan serangkaian tahapan pembelajaran yang terstruktur secara sistematis.

Dalam refleksi (reflect) dilakukan analisis terhadap hasil dari pelaksanaan dan hasil yang ingin dicapai. Pengamat dan peneliti berdiskusi mengenai hasil yang telah didapat, kemudian dirumuskan serangkaian perbaikan. Jika masih terdapat ketidaksesuaian hasil maka perlu dilakukan perbaikan terhadap perencanaan pembelajaran yang disusun.

Dan pada siklus selanjutnya, hasil refleksi pada siklus sebelumnya diperbaiki guna memperbaiki pembelajaran yang akan dilaksanakan. Penelitian ini berlangsung selama tiga siklus. Tiga siklus tersebut terdiri atas tiga pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit.

Pada masing-masing siklus, diberikan materi pembelajaran mengenai daur air yang telah dipecah berdasarkan tahapan-tahapan siklus daur air yaitu penguapan, kondensasi, dan infiltrasi.


(24)

21

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada siklus I siswa akan melakukan percobaan mengenai penguapan, dilanutkan pada siklus II mengenai peristiwa kondensasi, dan pada siklus III mengenai infiltrasi dan kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air.

Berikut alur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan.

SIKLUS I

SIKLUS II

REFLEKSI

OBSERVASI

PERENCANAAN REFLEKSI

OBSERVASI

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PELAKSANAAN OBSERVASI

REFLEKSI


(25)

22

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

PTK Model Kemmis & Mc Tagart

Sumber : Penelitian Tindakan Kelas Tukeran Taniredja Alfabeta C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V SDN Cibogo IV tahun ajaran 2013/2014. Siswa berjumlah 28 orang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Subjek ditentukan karena peneliti telah menemukan permasalahan pada kelas tersebut.

D. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas didasari oleh adanya permasalahan dalam kelas yang harus segera diperbaiki. Maka, sebelum melaksanakan penelitian, dilakukan identifikasi terhadap masalah-masalah yang muncul di kelas. Tahap identifikasi masalah ini dilakukan dengan cara observasi terlebih dahulu mengenai situasi pembelajaran di dalam kelas.

Setelah ditemukan masalah dalam kelas tersebut, kemudian dirumuskanlah masalah dengan merumuskan model pembelajaran yang akan digunakan. Model pembelajaran tersebut dipilih berdasarkan masalah yang ditemukan serta berdasarkan kebutuhan dari siswa di kelas itu sendiri. Tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

Pada tahap ini, dirancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menekankan penggunaan model Predict Observe and Explain, penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), lembar observasi, dan lembar evaluasi untuk siswa, serta lembar aktivitas guru. Kegiatan tersebut yang terangkum dalam tahap perencanaan (plan) dimaksudkan agar pembelajaran berlangsung secara sistematis, hasil belajar dimana keterampilan berpikir kritis siswa terukur, dan


(26)

23

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas guru di dalam kelas dapat teramati dengan baik. Tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Adapun rencana penelitian pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut:

a. Siklus I 1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan tindakan ini, dilakukan serangkaian persiapan untuk mendukung tahap pelaksanaan tindakan. Antara lain mempersiapkan instrumen pengajaran maupun pembelajaran yang berupa RPP, media pembelajaran yang relevan, menyusun Lembar Kegiatan Siswa, lembar observasi siswa dan guru serta menyiapkan catatan pribadi guru untuk menuliskan hal-hal yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung (catatan lapangan).

Rencana pembelajaran pada siklus I ini disusun untuk dua jam pelajaran (70 menit). Dipersiapkan media pengajaran yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran yakni alat-alat untuk percobaan. Dihadirkan juga observer untuk membantu peneliti mengamati sepanjang jalannya kegiatan pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, dilaksanakan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA mengenai penguapan yang terjadi dalam proses daur air. Dalam proses pembelajaran ini harus berjalan secara alami tanpa ada kesan tengah berlangsungnya penelitian. Guru selaku peneliti harus bersikap seluwes mungkin.

Guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada proses pembelajaran, siswa melaksanakan percobaan sederhana mengenai tahap


(27)

24

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penguapan pada proses daur air. Pembelajaran tersebut disusun berdasarkan karakteristik model Predict Observe and Explain.

Pada kegiatan Predict (Memprediksi) diperlihatkan poster mengenai rekaman cuaca selama satu pekan. Kemudian melalui poster tersebut, disajikan sebuah masalah berupa pertanyaan yaitu apakah tinggi rendahnya suhu mempengaruhi kecepatan penguapan. Siswa menuliskan prediksinya di dalam Lembar Kegiatan Siswa yang diberikan guru.

Pada kegiatan Observe (Pengamatan) siswa mengamati demonstrasi yang dilakukan guru sebagai cara untuk membuktikan prediksi yang telah dibuatnya. Dalam kegiatan ini siswa juga menyusun laporan percobaan sederhana.

Pada kegiatan terakhir model pembelajaran tersebut yaitu Explain

(menjelaskan), siswa menjelaskan dengan rinci mengenai hasil temuannya dan membandingkannya dengan prediksi yang telah dibuat di depan kelas. Siswa juga bertanya jawab dengan teman lainnya dalam proses penyajian. Kemudian siswa bersama-sama menyimpulkan hasil temuan beserta masukan yang diberikan teman-temannya.

Pada akhir pembelajaran diberikan post test untuk mengetahui sejauh mana keterampilan berpikir kritis siswa mengenai materi yang telah dipelajari.

3) Observasi

Selain meneliti, dilaksanakan juga observasi dengan beberapa rekan observer. Hal-hal yang diobservasi antaralain proses pembelajaran, aktifitas siswa, serta indikator keterampilan berpikir kritis yang telah dijabarkan dalam tiga tahap yaitu

pada tahap Predict, Observe, dan Explain.

4) Refleksi

Pada tahapan ini, didiskusikan hasil daripada observasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada siklus pertama dianalisis. Kelebihan yang ditemukan akan digunakan sebagai acuan pada


(28)

25

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siklus selanjutnya, kemudian kekurangan yang didapat didiskusikan bersama kemudian ditentukan cara penyelesaiannya.

Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan pada perencanaan siklus kedua. Sebagai acuan untuk siklus selanjutnya, ditentukanlah indikator keberhasilan keterampilan berpikir kritis. Indikator keberhasilan adalah suatu ukuran tidak langsung dari sebuah tindakan.

Indikator keberhasilan ini diantaranya ditandai dengan adanya perubahan. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah keterampilan berpikir kritis siswa setelah diberikan tindakan perbaikan. Maka, indikator keberhasilan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam penelitian ini ditandai dengan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang telah ditentukan.

b. Siklus II 1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan di siklus ke dua ini, dipersiapkan RPP dengan perbaikan berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus pertama antaralain pengaturan waktu pada masing-masing tahapan pembelajaran sehingga tidak memakan waktu yang terlalu lama, penggunaan media dan alat peraga yang lebih mudah didapatkan siswa sehingga siswa dapat melakukan percobaan sendiri, dan menyampaikan cara pengerjaan Lembar Kegiatan Siswa dengan jelas sehingga siswa tidak bertanya secara bergantian.

Setelah refleksi dilakukan disusun RPP untuk siklus II. Pada RPP ini diharapkan terencana kegiatan pembelajaran yang lebih baik dan efektif untuk diterapkan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk pembelajaran pada siklus II ini disusun untuk dua jam pelajaran (70 menit).

Kemudian, dipersiapkan juga LKS yang telah diperbaiki dan dikembangkan dari siklus sebelumnya antaralain penambahan gambar yang lebih menarik dan juga ilustrasi yang memudahkan siswa. Media pembelajaran dipersiapkan untuk


(29)

26

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjang pembelajaran yang akan dilaksanakan. Juga kelengkapan lainnya seperti lembar observasi untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa serta catatan lapangan untuk mencatat hal-hal tak terduga yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah diperbaiki dan dikembangkan berdasarkan hasil refleksi. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan adalah berdasarkan hasil refleksi dari kegiatan belajar mengajar pada siklus I maka diharapkan kekurangan dan kesalahan pembelajaran pada siklus I tidak terjadi lagi.

Kegiatan pembelajaran yang menjadi inti pada pembelajaran ini adalah sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan, yang telah dijelaskan sebelumnya. Materi yang diasajikan pada siklus kedua ini adalah peristiwa kondensasi pada tahapan daur air.

Pada tahapan prediksi siswa disajikan beberapa kasus yang dihadirkan dalam melalui demonstrasi yang dilakukan guru. Siswa kemudian menuliskan prediksinya beserta alasannya di dalam Lembar Kegiatan Siswa yang diberikan. Siswa juga diberikan alat dan bahan percobaan untuk melakukan pengamatan.

Kemudian dalam kegiatan mengamati, siswa melakukan pengamatan melalui percobaan yang dilakukan sendiri. Siswa menyusun alat dan bahan percobaan berdasarkan LKS yang diberikan guru. alat percobaan tersebut berupa gelas plastik transparan, air panas, plastik mika kaku, dan es batu.

Pada tahapan menjelaskan, siswa menjelaskan mengenai hasil pengamatan dari percobaannya. Siswa berinteraksi bersama teman sekelasnya dengan cara bertukar informasi mengenai temuan dalam pengamatan. Siswa juga menjelaskan antara hasil percobaan yang telah dilakukan dengan prediksinya.


(30)

27

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Observasi

Proses pembelajaran diamati langsung oleh observer. Observer juga mengamati apakah perbaikan yang dilakukan pada siklus sebelumnya cukup efektif atau tidak. Observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran yang digunakan guru, dan keterampilan berpikir kritis siswa yang telah disusun berdasarkan indikator yang telah ditetapkan.

4) Refleksi

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, dilaksanakan refleksi untuk mendiskusikan hal-hal yang terjadi pada pembelajaran tersebut. Apakah kekurangan pada siklus pertama terjadi kembali atau tidak, apakah timbul permasalahan baru pada siklus kedua atau tidak. Kekurangan dan kelebihan pembelajaran pada siklus II menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan pada siklus III.

C. Siklus III 1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan di siklus ke tiga ini, dipersiapkan RPP dengan perbaikan berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus kedua antaralain penggunaan sumber belajar menggunakan alat dan bahan yang lebih aman juga efisien bagi siswa. Dibuatlah alat peraga untuk materi infiltrasi dan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air oleh siswa diluar jam pembelajaran bersama guru sehingga siswa mengetahui cara pembuatan alat peraga sekaligus mengetahui fungsi dan maksud digunakannya alat peraga tersebut . Pada RPP ini diharapkan terencana kegiatan pembelajaran yang lebih baik dan efektif untuk diterapkan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk pembelajaran pada siklus III ini disusun untuk dua jam pelajaran (70 menit).


(31)

28

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Kegiatan Siswa yang telah diperbaiki dari hasil refleksi siklus II juga dipersiapkan untuk membimbing siswa dalam melaksanaaan percobaan . Media pembelajaran dipersiapkan untuk menunjang pembelajaran yang akan dilaksanakan. Juga kelengkapan lainnya seperti lembar observasi untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa serta catatan lapangan untuk mencatat hal-hal tak terduga yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah diperbaiki dan dikembangkan berdasarkan hasil refleksi. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan adalah berdasarkan hasil refleksi dari kegiatan belajar mengajar pada siklus II maka diharapkan kekurangan dan kesalahan pembelajaran pada siklus I dan II tidak terjadi lagi.

Kegiatan pembelajaran yang menjadi inti pada pembelajaran ini adalah sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan, yang telah dijelaskan sebelumnya. Materi yang diasajikan pada siklus ketiga ini adalah peristiwa infiltrasi dan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.

Pada tahapan prediksi siswa disajikan beberapa kasus yang dihadirkan dalam poster. Siswa kemudian menuliskan prediksinya beserta alasannya di dalam Lembar Kegiatan Siswa yang diberikan.

Kemudian dalam kegiatan mengamati, siswa melakukan pengamatan melalui percobaan langsung. Percobaan yang dilakukan adalah menggunakan media gelas plastik dengan lubang pada bagian bawahnya yang masing-masing berisi semen yang telah dikeraskan, tanah yang ditutupi oleh permukaan semen, tanah dengan sampah, dan tanah murni. Media tersebut dibuat oleh siswa dengan bimbingan guru diluar jam pelajaran.

Pada tahapan menjelaskan, siswa menjelaskan mengenai hasil pengamatan dari percobaan tersebut. Siswa berinteraksi bersama teman sekelasnya dengan cara


(32)

29

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertukar informasi mengenai temuan dalam pengamatan. Siswa juga menjelaskan antara hasil tersebut dengan prediksinya.

3) Observasi

Proses pembelajaran diamati langsung oleh observer. Observer juga mengamati apakah perbaikan yang dilakukan pada siklus sebelumnya cukup efektif atau tidak.

4) Refleksi

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, dilaksanakan refleksi untuk mendiskusikan hal-hal yang terjadi pada pembelajaran tersebut. Apakah kekurangan pada siklus pertama dan ke dua terjadi kembali atau tidak, apakah timbul permasalahan baru pada siklus III atau tidak. Kekurangan dan kelebihan pembelajaran pada siklus III menjadi bahan evaluasi. Dan jika pembelajran belum mencapai hasil yang diinginkan, maka penelitian dilanjutkan ke siklus IV.

E.Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini antaralain: 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam penelitian ini disusun berdasarkan Standar Kompetensi memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya penggunaan sumber daya alam. Dengan kompetensi dasar mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik model Predict Observe and Explain.


(33)

30

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antaralain:

1. Test

Test dalam penelitian ini adalah berupa soal evaluasi keterampilan berpikir kritis dengan bentuk soal uraian yang diberikan pada akhir pembelajaran. Test

tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan berpikir kritis siswa terhadap materi yang telah mereka dapat. Test ini diberikan pada tiap siklus di akhir pembelajaran (post test).

2. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar Kegiatan Siswa merupakan panduan kegiatan siswa dalam pelaksanakan pembelajaran. Lembar Kegiatan Siswa pada penelitian ini merupakan lembar panduan dalam kegiatan prediksi, pengamatan dalam percobaan dan menjelaskan.

3. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah alat untuk mengukur tingkah laku individu siswa. Tingkah laku yang dimaksud adalah indikator berpikir kritis yang telah dijabarkan kedalam kelompok kegiatan Predict, Observe, dan Explain.

a) Lembar Observasi Kinerja siswa.

Observasi kinerja siswa digunakan untuk melihat keterampilan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran berlangsung dimana penilainya menggunakan persentase. Dari hasil persentase yang diperoleh memiliki kriteria tertentu. Aspek yang menjadi penilaian selama pembelajaran berlangsung berupa keterampilan untuk setiap tahapan pembelajaran Predict Observe and Explain.


(34)

31

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Lembar Keterlaksanaan Model Pembelajaran Predict Observe and Explain

Observasi keterlaksanaan model pembelajaran dilakukan untuk mengetahui presentase keterlaksanaan model Predict Observe and Explain. Dari lembar keterlaksanaan model pembelajaran ini dapat diketahui sejauh mana keterlaksanaan model Predict Observe and Explain dilaksanakan guru juga sebagai acuan evaluasi pengajaran pada siklus selanjutnya.

G.Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data merupakan tahap yang penting dalam sebuah penelitian, karena dengan analisis data dapat diketahui gambaran hasil dari penelitian ini. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif san kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada data hasil test keterampilan berpikir kritis.

1. Data Kualitatif

a. Pengolahan Lembar Keterlaksanaan Model Predict Observe and Explain. Keterlaksanaan model Predict Observe and Explain dalam setiap tahap pembelajaran dapat diketahui dengan cara memberi presentase keterlaksanaan model Predict Observe and explain dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

% Keterlaksanaan Model = (Persamaan 3.1)

Langkah-langkah yang penulis lakukan untuk menghitung presentase keterlaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Menghitung jumlah jawaban “YA” yang observer isi pada lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran

Jumlah Observer Menjawab YA

Jumlah Observer Keseluruhan


(35)

32

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menghitung presentase keterlaksanaan model Predict Observe and Explain

pada setiap tahap

3. Menafsirkan kategori keterlaksanaan model Predict Observe and Explain

dalam tiap tahap kegiatan berdasarkan tabel 3.1 Adapun interpretasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran

No % Kategori

Keterlaksanaan Model Interpretasi

1 KM=0 Tidak satupun kegiatan terlaksana

2 0˂KM≤25 Sebagaian kecil kegiatan terlaksana

3 25˂KM≤50 Hampir setengah kegiatan

terlaksana

4 KM=50 Setengah kegiatan terlaksana

5 50˂KM≤75 Sebagian besar kegiatan terlaksana

6 75˂KM˂100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana

7 KM=100 Seluruh kegiatan terlaksana

(Budiarti dalam Koswara : 2009)

b. Pengolahan Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.

Pengolahan data untuk mengukur keterampilan berpikir kritis diolah secara kualitatif yang dikonversi ke dalam bentuk penskoran kuantitatif. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menghitung indeks prestasi kelompoknya (IPK) adalah sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata aspek keterampilan berpikir kritis siswa dari setiap kelompok yang diamati


(36)

33

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menghitung besarnya Indeks Prestasi Kelompok (IPK) dengan menggunakan rumus menurut Hidayat (2013:37)

IPK= (Persamaan 3.2)

Untuk mengukur keterampilan berpikir kritis pada setiap aspeknya dari data yang diolah secara kualitatif dan dikonversi ke dalam bentuk penskoran kuantitatif kemudian dikategorikan menurut tabel berikut:

Tabel 3.2

Kategori Tafsiran Indeks Prestasi Kelompok

No Kategori IPK Interpretasi

1 0,00% - 30,00% Sangat Kurang Terampil 2 31,00% - 54,00% Kurang Terampil 3 55,00% - 74,00% Cukup Terampil 4 75,00% - 89,00% Terampil 5 90,00% - 100,00% Sangat Terampil

(Panggabean (dalam Hidayat, 2013 hlm. 39) 2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung (post test) dan Lembar Kegiatan Siswa. Penilaian menggunakan sistem PAP (Penilaian Acuan Patokan). Penilaian Acuan Patokan adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional yang harus dikuasai siswa (Sudjana, 2012:8). Dengan demikian hasil yang diperoleh siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa.

SMI


(37)

34

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Penilaian Post test

Untuk pengolahan data hasil post test siswa pada masing-masing siklusnya dapat dihitung menggunakan persamaan menurut Fajri (2013):

Skor = (Persamaan 3.3)

Presentase pencapaian tiap indikator keterampilan berpikir kritis siswa dapat dihitung dengan persamaan:

Pencapaian = × 100% (Persamaan 3.4)

Dengan: n = Siswa yang mencapai indikator keterampilan berpikir kritis N = Jumlah seluruh siswa

Dan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa dihitung dengan cara:

Tingkat Penguasaan = Skor × 100%

(Persamaan 3.5)

Setelah seluruh nilai dihitung berdasarkan persamaan tersebut, maka tingkat penguasaan keterampilan berpikir kritis siswa dapat diketahui berdasarkan tabel berikut:

Tabel 3.3

tingkat penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Nilai Persentase Kategori

≥ 90 ≥ 90 % Baik Sekali

70-89 70 % - 80 % Baik

50-69 50 % - 69 % Cukup

30-49 30 % - 49 % Kurang

Jumlah skor yang diperoleh

Skor maksimal × 100%

Ʃn


(38)

35

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

≤ 29 29 % Kurang Sekali

(Fajri:2013) b. Penilaian Kinerja Aspek

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa siswa. Pemberian skor pada masing-masing aspek keterampilan berpikir kritis menggunakan skor maksimal tiga dan skor minimal nol. Adapun untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa yang telah dilakukan dengan mencari Indeks Prestasi Kelompok (IPK).

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah lembar observasi keterampilan berpikir kritis siswa adalah sebagai berikut:

1. Menghitung perolehan skor setiap siswa dari seluruh aspek yang dinilai (x) 2. Menghitung skor rata-rata setiap siswa untuk seluruh aspek penilaian ( )

x = (Persamaan 3.6)

Dengan:

adalah skor rata-rata siswa

x adalah skor rata-rata seluruh siswa n adalah jumlah aspek yang dinilai.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung IPK adalah sebagai berikut:

1. Menghitung rata-rata (mean) skor keterampilan berpikir kritis siswa 2. Menentukan Skor Maksimal Ideal (SMI)

3. Menghitung besarnya IPK dengan rumus:

IPK = × 100 (Persamaan 3.7)

x n

Mean SMI


(39)

36

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui kategori tafsiran Indeks Prestasi Kelompok pada keterampilan berpikir kritis adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kategori tafsiran Indeks Prestasi Kelompok

NO Kategori Prestasi Kelas Interprestasi

1 0,00-30,00 Sangat kurang terampil

2 31,00-54,00 Kurang terampil

3 55,00-74,00 Cukup terampil

4 75,00-89,00 Terampil

5 90,00-100,00 Sangat terampil


(40)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa peneraan model Predict Observe and Explain pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Adapun secara rinci, peneliti dapat simpulkan sebagai berikut:

1. Rencana pembelajaran pada penelitian yang telah dilakukan disesuaikan dengan karakteristik model Predict Observe and Explain. Pada tahap predict

haruslah disiapkan alat dan benda yang akan menghadirkan permasalahan kepada siswa. Guru juga harus dapat semaksimal mungkin memberi stimulus kepada siswa sehingga siswa mampu mengarahkan keingintahuannya menjadi sejumlah pertanyaan yang dilakukan pada tahapan Observe. Pada tahapan Observe juga disediakan Lembar Kegiatan Siswa untuk mengarahkan siswa ke dalam runtutan pengamatan yang terstruktur. Dan pada tahap akhir model pembelajaran yang dilaksanakan adalah tahapan Explain dimana siswa menjelaskan hasil temuannya beserta bukti-bukti pendukungnya.

2. Pelaksanaan model Predict Observe and Explain dalam kegiatan pembelajaqran, aktivitas guru dan siswa semakin sesuai dengan apa yang diharapkan dimana pembelajaran menjadi terpusat pada siswa. Siswa tidak hanya menerima materi dari guru, namun siswa juga turut menemukan konsep berdasarkan fakta yang ditemukan. Pada tahapan Predict, siswa sangat antusias untuk berpikir mengenai dugaan awal mereka menganai kasus atau permasalahan yang diberikan guru. Pada tahapan Observe, siswa pun mulai tertantang untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapi dengan cara merancang percobaan. Pada tahapan Observe siklus I berbedas dengan siklus II dan siklus III yaitu menggunakan metode yang berbeda


(41)

71

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu demonstrasi pada siklus I dan eksperimen pada siklus II dan siklus III. Selanjutnya pada tahapan Explain, mereka mencoba untuk menyampaikan hasil temuan beserta fakta baru yang ditemukan pada tahapan Observe.

3. Keterampilan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hasil evaluasi keterampilan berpikir kritis sampai siklus II, keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator memberikan penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, dan memberi penjelasan lanjutan mengalami peningkatan yang berarti dan sebagian siswa berada pada kategori sangat baik.

B. Saran

Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Predict Observe and Explain terbukti dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu peneliti memberikan saran sebagai beriukut:

1. Bagi Sekolah

Model Predict Observe and Explain merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menjadi alternatif dalam pengembangan kurikulum di sekolah dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.

Maka diharapkan sekolah dapat menjadi fasilitator kepada guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lebih inovatif.

2. Bagi Guru

Guru dapat mengembangkan kemampuan dalam menyusun perencanaan pembelajaran dengan karakteristik pada model Predict Observe and Explain

dan lebih berinovasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas agar kemampuan siswa lebih dapat ditingkatkan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Model Predict Observe and Explain ini terbukti dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Maka model pembelajaran ini dapat


(42)

72

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan rujukan bagi para peneliti selanjutnya untuk dapat dikembangkan lagi dengan cakupan materi lain. Pada pelaksanaannya masih dijumpai beberapa kekurangan, karenanya diberikan beberapa rekomendasi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Predict Observe and Explain pada materi Daur Air diantaranya:

a. Dalam percobaan hendaknya menggunakan media yang aman dan mudah dijumpai juga mudah digunakan oleh siswa seperti dalam percobaan penguapan (Siklus I) media yang digunakan adalah kompor portable dapat diganti dengan pembakar spirtus agar lebih praktis.

b. Pengadaan jumlah media dan alat percobaan hendaknya disesuaikan dengan jumlah siswa sehingga tidak terjadi antrean dalam penggunaan alat sehingga percobaan dapat dilakukan bersama-sama.

c. Sebaiknya siswa mengetahui cara-cara pembuatan media sehingga siswa dapat melaksanakan percobaan mandiri dilain waktu, di luar pembelajaran di kelas.


(43)

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Azmiyawati, Chhoiril dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Carin, A.A & Sund, R. B. (1989). Teaching Science Through Discovery. Ohion: Merrlin Publising Company.

DEPDIKNAS. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakti.

Fajri, Widhianti. (2013). Penerapan Strategi Predict-Observe-Explain untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V pada Pembelajaran IPA Materi Pokok Sifat-sifat Cahaya. Skripsi PGSD UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Gumilar, Kamaludin. (2013). Penerapan Metode Survey, Question, Reading, Recite, Repair (SQ3R) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia. Skripsi PGSD UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hamalik, Oemar. (1994). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.

Bandung: Trigenda Karya

Hidayat, Rahmat. (2013). Profil Kemampuan Berinkuiri Siswa SMP dan Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkan Model Pembelajaran level Of Inquiry. Skripsi Pendidikan Fisika UPI. Tidak Diterbitkan.

Kearney, Matthew dan David F. Treagust. (2000). An investigation on the classroom use of Prediction-Observation-Explanation Computer Task Designed to Elicit and Promote Discussion of student’s conception of Force and Motion. Paper presented at the 2000 National Association for research in science technical meeting, April 28-31, 2000, New Orleans, LA, USA.

Koswara, T. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP.


(44)

74

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA.

Kuswana, Wowo Sunaryo. (2011). Taksonomi Bepikir. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Panggabean, L.P. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Nuansa Aulia

Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks

Samosir, Heppy. (2010). Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Writing (POEW) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sri, Margaretta dkk. (2006). Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS

Suparno, P. (2006). Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suyono dkk. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Taniredja, Tukiran, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Trasyono, Bayong. (2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung:Remaja Rosdakarya

White, R & Gunstone, R. (2000). The Science of Toys and Tricks: Discrepant events as a classroom strategy: Predict – Observe – Explain. Australia: Deakin University.


(45)

75

Adika Argaripta, 2014

Penerapan model predict observe and explain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajran IPA materi daur air

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Rujukan dari Internet:

Abdullah. (1998). Memilih dan memilah Pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http://educacy.blogspot.com. [6 Mei 2014].

Dedi. (2013). Pengertian Pembelajaran Menurut para Ahli. [Online]. Tersedia: http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html . [6 Mei 2014]

Ennis, Robert (2011). The Nature of Critical Thinking : An Outline of Critical Thinking Dispositions and Abilities, [Online]. Tersedia: http://faculty.ed.uiuc.edu/rhennis/. [16 Mei 2014]

Hakim, Edi Suriawan. (2012). Model Pembelajaran POE. [Online]. Tersedia: http://edisuriawanhakim.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-poe-predict-obiserve.html. [5 Mei 2014]

Suardika, Komang. (2013). Model Pembelajaran Predict Observe Explain. [Online]. Tersedia: http://komangsuardika.blogspot.com/2013/01/23-model-pembelajaran-predict-observe.html. [8 Mei 2014]

Liew, C. W. (2004). The effectiveness of predict, observe, explain technique in

diagnosing students’ understanding of science and identifying their lever

of achievement. [Online]. Tersedia:

http://adt.curtin.edu.au/theses/available/adt-WCU20050228.145638/unrestricted/01Front.pdf. [10 Mei 2014]

___, (2014). Siklus Air. [Online]. Tersedia: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Siklus_air. [3 Mei 2014].


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa peneraan model Predict Observe and Explain pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Adapun secara rinci, peneliti dapat simpulkan sebagai berikut:

1. Rencana pembelajaran pada penelitian yang telah dilakukan disesuaikan dengan karakteristik model Predict Observe and Explain. Pada tahap predict

haruslah disiapkan alat dan benda yang akan menghadirkan permasalahan kepada siswa. Guru juga harus dapat semaksimal mungkin memberi stimulus kepada siswa sehingga siswa mampu mengarahkan keingintahuannya menjadi sejumlah pertanyaan yang dilakukan pada tahapan Observe. Pada tahapan Observe juga disediakan Lembar Kegiatan Siswa untuk mengarahkan siswa ke dalam runtutan pengamatan yang terstruktur. Dan pada tahap akhir model pembelajaran yang dilaksanakan adalah tahapan Explain dimana siswa menjelaskan hasil temuannya beserta bukti-bukti pendukungnya.

2. Pelaksanaan model Predict Observe and Explain dalam kegiatan

pembelajaqran, aktivitas guru dan siswa semakin sesuai dengan apa yang diharapkan dimana pembelajaran menjadi terpusat pada siswa. Siswa tidak hanya menerima materi dari guru, namun siswa juga turut menemukan konsep berdasarkan fakta yang ditemukan. Pada tahapan Predict, siswa sangat antusias untuk berpikir mengenai dugaan awal mereka menganai kasus atau permasalahan yang diberikan guru. Pada tahapan Observe, siswa pun mulai tertantang untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapi dengan cara merancang percobaan. Pada tahapan Observe siklus I berbedas dengan siklus II dan siklus III yaitu menggunakan metode yang berbeda


(2)

yaitu demonstrasi pada siklus I dan eksperimen pada siklus II dan siklus III. Selanjutnya pada tahapan Explain, mereka mencoba untuk menyampaikan hasil temuan beserta fakta baru yang ditemukan pada tahapan Observe.

3. Keterampilan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hasil evaluasi keterampilan berpikir kritis sampai siklus II, keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator memberikan penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, dan memberi penjelasan lanjutan mengalami peningkatan yang berarti dan sebagian siswa berada pada kategori sangat baik.

B. Saran

Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Predict Observe and Explain terbukti dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu peneliti memberikan saran sebagai beriukut:

1. Bagi Sekolah

Model Predict Observe and Explain merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat menjadi alternatif dalam pengembangan kurikulum di sekolah dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.

Maka diharapkan sekolah dapat menjadi fasilitator kepada guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lebih inovatif.

2. Bagi Guru

Guru dapat mengembangkan kemampuan dalam menyusun perencanaan pembelajaran dengan karakteristik pada model Predict Observe and Explain

dan lebih berinovasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas agar kemampuan siswa lebih dapat ditingkatkan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya


(3)

72

dijadikan rujukan bagi para peneliti selanjutnya untuk dapat dikembangkan lagi dengan cakupan materi lain. Pada pelaksanaannya masih dijumpai beberapa kekurangan, karenanya diberikan beberapa rekomendasi dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Predict Observe and

Explain pada materi Daur Air diantaranya:

a. Dalam percobaan hendaknya menggunakan media yang aman dan mudah

dijumpai juga mudah digunakan oleh siswa seperti dalam percobaan penguapan (Siklus I) media yang digunakan adalah kompor portable dapat diganti dengan pembakar spirtus agar lebih praktis.

b. Pengadaan jumlah media dan alat percobaan hendaknya disesuaikan dengan jumlah siswa sehingga tidak terjadi antrean dalam penggunaan alat sehingga percobaan dapat dilakukan bersama-sama.

c. Sebaiknya siswa mengetahui cara-cara pembuatan media sehingga siswa dapat melaksanakan percobaan mandiri dilain waktu, di luar pembelajaran di kelas.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Azmiyawati, Chhoiril dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Carin, A.A & Sund, R. B. (1989). Teaching Science Through Discovery. Ohion: Merrlin Publising Company.

DEPDIKNAS. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakti.

Fajri, Widhianti. (2013). Penerapan Strategi Predict-Observe-Explain untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V pada Pembelajaran IPA Materi Pokok Sifat-sifat Cahaya. Skripsi PGSD UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Gumilar, Kamaludin. (2013). Penerapan Metode Survey, Question, Reading, Recite, Repair (SQ3R) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia. Skripsi PGSD UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hamalik, Oemar. (1994). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.

Bandung: Trigenda Karya

Hidayat, Rahmat. (2013). Profil Kemampuan Berinkuiri Siswa SMP dan Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkan Model Pembelajaran level Of Inquiry. Skripsi Pendidikan Fisika UPI. Tidak Diterbitkan.

Kearney, Matthew dan David F. Treagust. (2000). An investigation on the classroom use of Prediction-Observation-Explanation Computer Task Designed to Elicit and Promote Discussion of student’s conception of Force and Motion. Paper presented at the 2000 National Association for research in science technical meeting, April 28-31, 2000, New Orleans, LA, USA.

Koswara, T. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP.


(5)

74

Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA.

Kuswana, Wowo Sunaryo. (2011). Taksonomi Bepikir. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Panggabean, L.P. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Nuansa Aulia

Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks

Samosir, Heppy. (2010). Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Writing

(POEW) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sri, Margaretta dkk. (2006). Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS

Suparno, P. (2006). Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suyono dkk. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Taniredja, Tukiran, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1991). Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Trasyono, Bayong. (2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung:Remaja Rosdakarya

White, R & Gunstone, R. (2000). The Science of Toys and Tricks: Discrepant events as a classroom strategy: Predict – Observe – Explain. Australia: Deakin University.


(6)

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Rujukan dari Internet:

Abdullah. (1998). Memilih dan memilah Pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http://educacy.blogspot.com. [6 Mei 2014].

Dedi. (2013). Pengertian Pembelajaran Menurut para Ahli. [Online]. Tersedia: http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html . [6 Mei 2014]

Ennis, Robert (2011). The Nature of Critical Thinking : An Outline of Critical Thinking Dispositions and Abilities, [Online]. Tersedia: http://faculty.ed.uiuc.edu/rhennis/. [16 Mei 2014]

Hakim, Edi Suriawan. (2012). Model Pembelajaran POE. [Online]. Tersedia: http://edisuriawanhakim.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-poe-predict-obiserve.html. [5 Mei 2014]

Suardika, Komang. (2013). Model Pembelajaran Predict Observe Explain. [Online]. Tersedia: http://komangsuardika.blogspot.com/2013/01/23-model-pembelajaran-predict-observe.html. [8 Mei 2014]

Liew, C. W. (2004). The effectiveness of predict, observe, explain technique in

diagnosing students’ understanding of science and identifying their lever

of achievement. [Online]. Tersedia:

http://adt.curtin.edu.au/theses/available/adt-WCU20050228.145638/unrestricted/01Front.pdf. [10 Mei 2014]

___, (2014). Siklus Air. [Online]. Tersedia:


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANPOE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF FISIKA SMP

0 14 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE ( PREDICT – OBSERVE – EXPLAIN) BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

6 37 168

Analisis keterampilan proses sains siswa pada model pembelajaran predict, observe, explain (poe) pada materi asam basa

3 12 218

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

1 25 156

PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 37

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN MEMFASILITASI PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DANKETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA SUBKONSEP PENCEMARAN AIR.

0 7 36

Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Write (POEW) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA.

0 1 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA - repository UPI T IPA 1103987 Title

0 0 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

0 0 8