PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

(1)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

WIDHIANTI FAJRI RHAMDHANI 0903879

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta

PENERAPAN STRATEGI POE (

PREDICT-OBSERVE EXPLAIN

) UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V

PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT

CAHAYA

Oleh

Widhianti Fajri Rhamdhani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Widhianti Fajri Rhamdhani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA

MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh,

Widhianti Fajri Rhamdhani 0903879

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd. NIP. 19810812 200501 1 003

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Johar Permana, MA NIP. 19590814 198503 1 004

Diketahui,

Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Babang Robandi, M.Pd. NIP. 19610814 198603 1 001


(4)

ii

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

Oleh

WIDHIANTI FAJRI RHAMDHANI 0903879

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi peneliti bahwa pembelajaran IPA di sekolah lebih banyak menggunakan metode ceramah. Aktivitas guru lebih menonjol dibandingkan siswa. Akibatnya siswa menjadi pasif dan tidak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya. Kurangnya keterampilan berpikir kritis siswa ini berdampak pada kurangnya pencapaian nilai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah: untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dengan menerapkan strategi POE pada pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis & Mc. Taggart dengan pelaksanaan tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas Va SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang dengan jumlah 28 orang. Hasil penelitian dilihat dari aktivitas siswa dan guru serta hasil evaluasi keterampilan berpikir kritis pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus I mencapai rata-rata 68,1 dengan keberhasilan pencapaian 35,7%. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 71,3 dan keberhasilan pencapaiannya sebesar 57,1%. Dan pada siklus III mencapai rata-rata 83,1 dengan keberhasilan pencapaian keterampilan berpikir kritis 92,6%. Keterampilan berpikir kritis siswa kelas Va sebanyak 35,71% berada pada kategori sangat baik, 57,14% baik, dan 7,14% cukup. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi POE (Predict-Observe-Explain) dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.


(5)

iii

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penysun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah dan terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarganya, sahabat serta semoga kita dapat syafaatnya kelak. Amin

Skripsi ini berjudul “Penerapan Strategi POE (Predict-Observe-Explain) untuk meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat) diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Strata Satu Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhirnya dengan mengharapkan ridho dari Allah SWT, semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi para pembaca. Amin.

Bandung, Juni 2013


(6)

iv

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Babang Robandi, M.Pd selaku ketua Jurusan Pedagogik FIP UPI. 2. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd. selaku ketua prodi PGSD

3. Bapak Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing peneilti.

4. Bapak Prof. H. Johar Permana, MA.selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan kepada peneliti.

5. Keluarga besar, terutama kedua Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doanya serta kedua adik peneliti Aini Siti Nurbaina dan Rizky Fauzan. 6. Ibu Drs. S. Sariningsih selaku Kepala Sekolah SDN Inpres Cikahuripan. 7. Keluarga SDN Inpres Cikahuripan, khususnya Ibu Lusiana, S.Pd selaku wali

kelas dan observer penelitian.

8. Sahabat-sahabatku di Puri Pertiwi yang menjadi keluarga kedua bagiku, Asur, Nadia, Vini, Desi, Fenia, Kamal, Rickardo, dan Wiwid.

9. Sahabatku, sekaligus rekan diskusi, Neni Trisiwi, Rika Nurjanah, Deana Zefania, serta rekan satu bimbingan lainnya.

10.Sahabat-sahabatku kelompok KKN Heri, Egi, Syauqi, Deri, Meli, Ervi, Yeyen, Ridha, dan Rani yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doanya. 11.Rekan-rekan PLP SDN Inpres Cikahuripan, Malik, Evi, Emalia, Desti, Melia,

Verra, Ade Liana, Rizka, dan Riani.


(7)

v

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ………..………..……… i

ABSTRAK ………..………. . ii

KATA PENGANTAR………..………. iii

UCAPAN TERIMA KASIH..……..………. iv

DAFTAR ISI………..……… v

DAFTAR TABEL ………..……….. vii

DAFTAR GAMBAR ………..……….. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………..……….…. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….… 1

B. Rumusan Masalah ……….……….. 6

C. Tujuan Penelitian ………...………..………. 6

D. Manfaat Hasil Penelitian …………..………. 7

E. Hipotesis Tindakan... ………..…….. 8

F. Definisi Operasional ………..………….…..……….. 8

BAB II STRATEGI POE DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPA A. Hakikat IPA………..………. . 9

B. Strategi POE (Predict-Observe-Explain)………. 12

C. Hakikat Berpikir ……….……… 15

D. Materi Sifat-Sifat Cahaya…………..……… 23

E. Penerapan Strategi POE pada Pembelajaran IPA ….………. 27

F. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan………..………... . 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltian ………….……….. 31

B. Model Penelitian .. ………. 32

C. Subjek Peneltitian ………..……… 33

D. Prosedur Penelitian ……… 33

E. Instrumen Penelitian ... ………. 39

F. Pengolahan dan Analisis Data ... ………. 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


(8)

vi

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A. Hasil Peneltian ………….……….. 43 B. Pembahasan…… ..………. 73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……… 79

B. Saran ……….…………. 80

DAFTAR PUSTAKA……… 82

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran A Istrumen Penelitian dan Pembelajaran……….…………... 85 Lampiran B Hasil Penelitian ………...……….………….. 125 Lampiran C Administrasi Penelitian ……….…………. 181 Lampiran D Dokumentasi ……….…………. 186 RIWAYAT HIDUP


(9)

vii

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aspek Keterampilan Berpikir Kritis..……… 19 Tabel 2.2 Kaitan Strategi POE dengan Keterampilan Berpikir Kritis…….…….. 22 Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis...………... 42 Tabel 4.1 Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I …... 47 Tabel 4.2 Nilai Tugas Lembar Kerja Siswa Siklus I ………….………... 48 Tabel 4.3 Ketercapaian Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I ………...………….. 49 Tabel 4.4 Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus II …. 56 Tabel 4.5 Nilai Tugas Lembar Kerja Siswa Siklus II .………... 57 Tabel 4.6 Ketercapaian Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II...……….. 58 Tabel 4.7 Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus III .... 66 Tabel 4.8 Nilai Tugas Lembar Kerja Siswa Siklus III ………...…….. 67 Tabel 4.9 Ketercapaian Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III ………. 68


(10)

viii

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cahaya Merambat Lurus ………..……… 24

Gambar 2.2 Pemantulan Cermin Datar ……..……….. 25

Gambar 2.3 Pemantulan Cermin Cekung ………..………... 25

Gambar 2.4 Pemantulan Cermin Cembung …………..……… 26

Gambar 2.5 Sedotan Dalam Gelas Berisi Air ….……….. 26

Gambar 2.6 Ilustrasi Pembiasan Cahaya ………..………... 26

Gambar 3.1 Model PTK dari Kemmis dan Taggart ………..………….. 33

Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I ……… 48

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Rata-RataEvaluasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus II ………... 55

Gambar 4.3 Grafik Pencapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus II…..……… 57

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Rata-Rata Evaluasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus III ………. 65

Gambar 4.5 Grafik Pencapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus III…..……… 66

Gambar 4.6 Grafik Peningkatan Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa.…….. 69

Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Lembar Kerja Siswa Siklus I-III ……….. 70

Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Presentase Keberhasilan Siklus I-III ………… 70

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa……….. 71

Gambar 4.10 Grafik Peningkatan Nilai Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kritis Siklus I-III ………. 72


(11)

ix

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A – Instrumen Penelitian dan Pembelajaran……… 85

LAMPIRAN B – Hasil Penelitian……….….… 125

LAMPIRAN C – Administrasi Penelitian……….….… 181


(12)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah kata yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Kata pendidikan pun sudah tidak asing lagi di dengar oleh seluruh lapisan masyarakat, karena pendidikan merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh masyarakat.

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tanpa pendidikan, kita tidak akan mampu menjadi masyarakat dan bangsa yang mandiri, yang memiliki idealisme tersendiri. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pun tidak lepas dari peran pendidikan. Oleh karena itu, masalah pendidikan tidak hanya cukup menjadi beban pemerintah terkait saja, namun merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Mendapatkan pendidikan merupakan salah satu hak dari setiap warga negara. Baik itu pendidikan formal, informal, atau nonformal. Pemerintah pun tidak segan memprogramkan pendidikan agar pendidikan tersebut dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, seperti program Wajardikdas 9 tahun. Untuk memperbaiki kualitas pendidikan pun pemerintah senantiasa memperbaiki tatanan sistem atau kurikulum yang ada.

Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 (UU SISDIKNAS, 2003:2),menyatakan:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Bertolak dari Undang-undang SISDIKNAS, Pendidikan merupakan suatu hal yang disengaja oleh manusia untuk mengembangkan potensi dirinya. Dalam Undang-Undang Sisdiknas tercantum bahwa tujuan pendidikan adalah


(13)

2

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Jelaslah bahwa pendidikan itu bukan hanya untuk mengembangkan kemampuan kognitif siswa saja, namun pula afektif dan psikomotornya pun perlu dikembangkan.

Untuk mendukung tujuan pendidikan tersebut dalam mengembangkan kemampuan anak, maka kemampuan-kemampuan tersebut diramu dalam bentuk mata pelajaran. Dalam pendidikan formal khususnya di sekolah dasar, ada sejumlah mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang seluas-luasnya serta meningkatkan kemampuan siswa yang kemudian sehingga siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu mata pelajaran tersebut yang penting dikuasa oleh siswa adalah mata pelajaran IPA.

IPA sangat erat kaitanya dengan kehidupan sehari-hari siswa. Karena pada dasarnya IPA mengkaji mengenai alam semesta beserta isinya dan fenomena-fenomena yang terjadi di alam tersebut. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.

Ilmu Pengetahuan Alam yang selanjutnya disingkat dengan IPA berasal

dari bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science

berarti pengetahuan. IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena-fenomena alam yang terjadi. Menurut H.W. Fowler (Samatowa, 2011:3), “IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen”.

Dalam KTSP, IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Melalui pendidikan IPA siswa diharapkan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


(14)

3

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek kecakapan hidup. Oleh karena itu proses pembelajarannya pun menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk lebih mengembangkan kompetensi siswa.

Tujuan pembelajaran IPA sebagaimana tercantum dalam KTSP (Depdiknas, 2006:484) adalah:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya;

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.

Dalam kajian materi IPA untuk SD/MI salah satu bahasannya menyangkut fenomena yang terjadi di alam semesta kita yakni mengenai energi dan perubahannya. Dalam pembahasan mengenai energi dan perubahannya yang disampaikan pada jenjang kelas V semester II ini terdapat standar kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Serta kompetensi Dasar 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

Bidang kajian materi dalam penelitian ini adalah Pembahasan mengenai sifat-sifat cahaya. Sifat-sifat cahaya diantaranya adalah cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan,. Sifat-sifat cahaya tersebut dapat dibuktikan melalui percobaan sederhana. Dalam sifat cahaya merambat lurus dapat dibuktikan dengan menggunakan karton hitam tebal dan lilin yang


(15)

4

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ditempatkan dalam satu garis lurus dan sama tinggi. Cahaya menembus benda bening dibuktikan dengan cahaya lampu senter dan benda-benda bening. Cahaya dapat dipantulkan dapat dipelajari dengan praktek menggunakan cermin. Cahaya dapat dibiasakan dipelajari dengan menggunakan pensil yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air. Sedangkan cahaya dapat diuraikan dipelajari dengan menggunakan cakram warna.

Untuk dapat memahami mengenai materi cahaya dan alat optik ini, ada baiknya siswa menemukan dan membuktikan sendiri sebelum siswa menyimpulkan materi tersebut. Siswa tidak cukup menemukan sifat-sifat cahaya hanya dengan membaca dan merangkum saja, namun siswa harus terlibat secara langsung dan memiliki pengalaman langsung dengan materi tersebut.

Namun dalam kenyataannya yang ditemukan di lapangan belum sejalan dengan apa yang diharapkan pendidikan nasional. Masih banyak pendidik yang menggunakan strategi sederhana atau konvensional, ceramah misalnya. Hal ini berdampak pada siswa yang akan menghafal dan menerima konsep yang diberikan guru tanpa mereka diberikan kesempatan untuk membuktikannya serta tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Aktivitas guru dirasa lebih menonjol daripada siswanya. Padahal untuk anak jenjang sekolah dasar yang harus diutamakan adalah bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya kritis anak terhadap suatu masalah. Sebagaimana dijelaskan oleh Samatowa (2011: 3) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa apabila menggunakan cara yang tepat dalam pembelajarannya.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti melihat bahwa pembelajaran IPA di SDN Inpres Cikahuripan lebih banyak menggunakan metode ceramah yang menempatkan guru sebagai sumber pengetahuan sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan dari gurunya. Hal ini menyebabkan siswa pasif dan konsep yang ia peroleh bukanlah hasil dari penemuannya sendiri. Pembelajaran yang terjadi kurang mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilan berpikir siswa.


(16)

5

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kurangnya keterampilan siswa dalam berpikir kritis ini berdampak pada kurangnya pencapaian nilai prestasi belajar siswa. nilai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA terbilang rendah. 80% siswa mendapatkan nilai dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 73.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa rendahnya keterampilan berpikir kritis pada siswa diduga ada kaitannya dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang memfasilitasi siswa dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritisnya.

Salah satu strategi pembelajaran yang mendukung peningkatan keterampilan berpikir siswa adalah strategi POE (Predict-Observe-Explain). Dimana strategi ini diawali dengan penyajian sebuah masalah mengenai fenomena/benda/alat.

Strategi POE merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh White dan Gunstone ditujukan untuk mengungkap prediksi masing-masing siswa, dan alasan mereka mengenai fenomena tertentu. POE ini merupakan singkatan dari Predict, Observe, Explain.

Metode POE merupakan salah satu metode yang berorientasi pada kontruktivisme yang menekankan pada bagaimana siswa membangun pengetahuan sendiri. POE ini tediri dari tiga tahap, yakni siswa memprediksi terhadap suatu peristiwa, mengobservasi, dan kemudian menjelaskan apakah prediksinya tepat atau tidak.

Dalam penerapannya pada materi sifat-sifat cahaya, siswa diajak memprediksi bagaimana terjadinya pembuktian pada sifat-sifat cahaya tersebut. Setelah siswa memprediksi, siswa mengamati dan melakukan percobaan mengenai sifat-sifat cahaya tersebut. Kemudian secara siswa menjelaskan apa yang terjadi setelah percobaan, dan mengaitkan dengan prediksi yang telah mereka buat.

Dengan menerapkan strategi POE dalam proses pembelajaran akan membantu siswa dalam membangun dan mencari sendiri pengetahuan mereka. Sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna bagi siswa.


(17)

6

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini

difokuskan pada “Penerapan Strategi POE (Predict-Observe-Explain) untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka terdapat rumusan masalah penelitian tindakan kelas yakni: “Bagaimanakah penerapan

strategi POE dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa?”. Untuk

menjawab rumusan pertanyaan tersebut, maka disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Inpres Cikahuripan?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Inpres Cikahuripan?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Inpres Cikahuripan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran

IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Inpres Cikahuripan.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Inpres Cikahuripan.


(18)

7

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Inpres Cikahuripan.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:

1. Bagi siswa

a. Meningkatkan pemahaman siswa dengan terlibat langsung dalam pembelajaran di kelas.

b. Meningkatkan keterampilan berpikir siswa melalui penerapan metode POE dalam proses pembelajaran IPA khususnya materi sifat-sifat cahaya.

2.Bagi guru

a. Meningkatkan pemahaman dalam menganalisis suatu permasalahan atau pembelajaran dengan memanfatkan lingkungan sekitar.

b. Mengoptimalkan peran guru dalam memfasilitasi dan melaksanakan pembelajaran di kelas.

3.Bagi Sekolah

a. Memberikan motivasi kepada guru-guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPA di SDN Inpres Cikahuripan.

b. Sekolah lebih terbuka dengan berbagai metode yang terdapat di lingkungan belajar.

4.Bagi Peneliti

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

b. Memahami secara menyeluruh masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

c. Memberi pengalaman baru serta menjadikan pendekatan konstruktivisme sebagai alternatif bagi guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.


(19)

8

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka hipotesis tindakannya adalah sebagai berikut:

“ Apabila strategi POE diterapkan pada pembelajaran IPA dengan materi sifat-sifat cahaya diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa kelas

V SDN Inpres Cikahuripan”. F. Definisi Operasional

1. Strategi POE (Predict-Observe-Explain)

Strategi POE merupakan suatu strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh White dan Gunstone untuk mengungkap prediksi masing-masing siswa, dan alasannya pada suatu peristiwa. Karakteristik dari strategi pembelajaran POE adalah memiliki tiga tahapan yakni memprediksi (predict), mengamati (observe) dan menjelaskan (explain).

2. Keterampilan Berpikir Kritis

Keterampilan berpikir kritis adalah suatu kemampuan berpikir aktif terhadap observasi dan informasi yang difokuskan untuk memutuskan apa yang harus dipercaya dan dilakukan dengan indikator keterampilan berpikir kritisnya adalah memberikan penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjutan, dan mengatur strategi taktik. Keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator keterampilan berpikir kritis menurut Robert H. Ennis. Keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini mencakup empat indikator dari lima indikator yang diungkapkan Ennis. Keempat indikator itu adalah memberi penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, dan membuat penjelasan lanjut.


(20)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperbaiki kinerjanya.

Berikut merupakan pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut pendapat beberapa ahli, diantaranya :

a. Menurut Hopkins (Wiriaatmadja 2008: 11) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

b. Menurut Rapoport (Wiriaatmadja, 2008: 11) penelitian tindakan kelas ditujukan untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.

c. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Kunandar 2008: 42) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi di mana praktik itu dilaksanakan.

Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh seorang guru manakala ia menemukan atau menghadapi suatu permasalahan dalam pembelajaran. Permasalahan yang ditemukan haruslah permasalahan yang bersifat mendesak atau harus segera ditangani yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat buruk pada proses maupun hasil pembelajaran.


(21)

32

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PTK banyak dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah ; a. Kemmis dan Carr (1986)

b. Ebbut (1985)

c. Kemmis dan Mc Taggart (1982) d. Kurt Lewin ( Mc Miff 1992) B. Model Penelitian

Model Penelitian Tindakan kelas yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah PTK model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1998). Kemmis dan Tagart (Wiraatmaja, 2008: 66) menjelaskan mengenai tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukannya. Dalam tahap awal pengamatan menunjukkan bahwa siswa belajar sains melalui menghafal, bukan dalam proses inkuri. Oleh karena itu fokus penelitian ditujukan kepada strategi bertanya siswa dalam pembelajaran sains. Kemudian disusunlah strategi bertanya untuk mendorong siswa untuk menjawab pertanyaan sendiri. Semua kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan (plan).

Tahap selanjutnya adalah tindakan (act). Pada tahap ini mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami, dan apa yang mereka minati.

Pada tahap selanjutnya yakni pengamatan (observe), pengamat atau dalam hal ini mencatat atau merekam pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban siswa untuk melihat apa yang terjadi. Pengamat juga membuat catatan-catatan kecil.

Dalam refleksi (reflect) ternyata kontrol kelas yang terlalu ketat dapat menyebabkan tanya jawab jurang lancar dilaksanakan sehingga tidak mencapai hasil yang baik. Dan perlu diperbaiki.

Kemudian pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan. Hal ini ditujukan untuk memperbaiki pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini berlangsung selama tiga siklus.


(22)

33

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Model PTK dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmaja, 2008: 66)

C. Subjek Penelitian

Subjek dari Penelitian Tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN Inpres Cikahuripan tahun ajaran 2012/2013. Siswa berjumlah 32 orang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas didasari oleh adanya permasalahan dalam kelas yang harus segera untuk diperbaiki. Maka dari itu, sebelum penelitian ini penyusun mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang ada di kelas. Tahap identifikasi masalah ini dilakukangna dengan observasi terlebih dahulu bagaimana keadaan atau situasi pembelajaran pada kelas tersebut. Selain itu penyusun juga mengalami menjadi pengajar dalam kelas tersebut selama kegiatan PLP (Program Latihan Profesi) berlangsung.


(23)

34

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah penyusun menemukan masalah dalm kelas tersebut, kemudian melanjutkan pada tahap peumusan masalah dengan merumuskan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Strategi pembelajaran yang akan digunakan dipilih berdasarkan masalah yang ditemukan serta berdasarkan kebutuhan dari siswa di kelas itu sendiri.

Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Pada tahapan ini, penyusun menyiapkan rencana pembelajaran, LKS, lembar observasi, dan lembar evaluasi untuk siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga siklus. Adapaun rencana penelitian pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut:

a. SIKLUS I 1) Perencanaan

Pada proses perencanaan tindakan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan untuk mendukung tahap pelaksanaan tindakan. Diantaranya mempersiapkan instrumen pengajaran yang berupa RPP, media pembelajaran yang relefan, mempersiapkan Lembar Kerja Siswa, lembar observasi siswa dan guru serta menyiapkan catatan pribadi untuk mencatat hal-hal yang menarik yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Rencana pembelajaran pada siklus I ini disusun untuk dua jam pelajaran (70 menit). Peneliti menyiapkan media pengajaran yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran yakni alat-alat untuk percobaan. Tidak lupa peneliti mempersiapkan observer untuk membantu mengamati kegiatan pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pada tahapan selanjutnya yakni tahap pelaksanaan tindakan, peneliti dan siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA mengenai sifat-sifat cahaya. Dalam proses pembelajaran ini haruslah berjalan secara natural atau tidak ada kesan sedang melakukan penelitian.


(24)

35

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada proses pembelajaran, siswa melaksanakan percobaan mengenai sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda bening.

Sesuai dengan strategi yang digunakan yakni strategi POE yang mempunyai karakteristik dengan adanya kegiatan Predict (Memprediksi/meramalkan), Observe (Mengamati) dan Explain (Menjelaskan) maka kegiatan pembelajaran yang disusunpun sesuai dengan karakteristik tersebut.

Pada ciri kegiatan memprediksi/meramalkan siswa disajikan rangkaian alat untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Kemudian melalui tanya jawab siswa menyampaikan prediksinya ketika alat itu dirubah keadaannya.

Ciri kedua, yakni kegiatan mengamati. Siswa mengamati hal yang menjadi permasalahan tadi melalui pengalaman langsung. Atau dengan kata lain siswa melakukan percobaan sendiri (eksperimen) untuk membuktikannya.

Ciri yang terakhir yakni menjelaskan. Melalui presentasi kelompok siswa menjelaskan hasil pengamatannya dan menjelaskan kesesuaian dengan prediksinya di awal berdasarkan LKS. Pada siklus I ini siswa menjelaskan masih berdasarkan LKS yang sebelumnya telah mereka diskusikan.

Kemudian di akhir pembelajaran guru memberikan tes untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah mereka pelajari. 3) Observasi

Selain meneliti, penyusun juga melaksanakan observasi bersama rekan observer lainnya. Adapun hal-hal yang diobservasi adalah proses pembelajaran, aktifitas peserta didik, berbagai hambatan yang terjadi selama jalannya proses pembelajaran, serta kejadian yang dianggap menarik pada proses pembelajaran. 4) Refleksi

Pada tahapan ini, peneliti dan observer mendiskusikan hasil dari observasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti dan observer mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada siklus pertama. Kelebihan yang ada akan dijadikan acuan pada siklus kedua. Adapun


(25)

36

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kekurangannya didiskusikan bersama serta dicari cara penyelesaian. Dengan ini guru dapat melaksanakan perbaikan pada perencanaan siklus kedua. Sebagai acuan untuk melanjutkan penelitian ke siklus selanjutnya, peneliti menentukan indikator keberhasilan keterampilan berpikir kritis.

Indikator keberhasilan merupakan suatu ukuran tidak langsung dari tindakan. Indikator keberhasilan ini diantaranya ditandai dengan adanya perubahan. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah keterampilan berpikir kritis siswa setelah diberikan tindakan perbaikan. Maka dari itu indikator keberhasilan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam penelitian ini ditandai dengan perolehan nilai prestasi siswa diatas KKM dengan menggunakan instrumen yang telah disusun berdasarkan kriteria keterampilan berpikir kritis siswa.

Indikator keberhasilannya adalah 81,25% siswa di kelas Va telah mencapai KKM Mata Pelajaran IPA yang ditentukan yakni sebesar 73. Indikator ini ditentukan berdasarkan hasil analisis penulis bahwa ada sekitar 6 orang atau sekitar 18,75% siswa yang dinilai perlu perlakuan yang berbeda dengan siswa lainnya.

b. SIKLUS II 1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan di siklus kedua ini guru menyiapkan RPP dengan perbaikan berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus pertama. Pada RPP ini diharapkan terencana kegiatan pembelajaran yang lebih baik dan efektif untuk diterapkan. RPP untuk pembelajaran pada siklus II ini disusun untuk 3 jam pelajaran (105 menit).

Selain itu juga dipersiapkan LKS yang telah direfleksi dan dikembangkan dari siklus sebelumnya. Media pembelajaran disiapkan untuk menunjang pembelajaran yang akan dilaksanakan. Lembar observasi untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa. Sertra catatan lapangan untuk mencatat hal-hal yang tak terduga.


(26)

37

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Pelaksanaan Tindakan

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah diperbaiki berdasarkan hasil refleksi. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan ini berdasarkan hasil refleksi pada sebelumnya, sehingga diharapkan kekurangan dan kesalahan pembelajaran pada siklus pertama tidak terjadi lagi.

Kegiatan pembelajaran yang menjadi inti pada pembelajaran ini adalah sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan, yang telah dijelaskan sebelumnya. Materi yang diajarkan pada siklus kedua ini adalah sifat cahaya dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan.

Pada kegiatan memprediksi/meramalkan siswa disajikan dua buah benda yakni cermin datar dan sendok sayur (cermin cembung dan cekung). Kemudian siswa diminta memberikan prediksinya mengenai bayangan yang terjadi apabila bercermin di ketiga cermin tersebut. Selain itu siswa juga disajikan sebuah gelas berisi air dan sedotan.

Selanjutnya pada kegiatan mengamati. Siswa mengamati demonstrasi yang dilakukan teman dan gurunya di depan kelas mengenai bayangan pada cermin datar. Siswa mencatat hsil pengamatannya pada lembar pengamatan yang telah diberikan. Kemudian siswa melakukan percobaan (eksperimen) untuk membuktikan bayangan yang terjadi pada cermin cembung.

Pada kegiatan menjelaskan, siswa menjelaskan mengenai hasil pengamatan dan percobaannya. Siswa juga menjelaskan kesesuaian antara hasil tersebut dengan prediksinya di awal melalui tanya jawab dengan guru.

3) Observasi

Peneliti dan observer mengamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observer juga mengamati apakah perbaikan yang dilakukan pada siklus sebelumnya cukup efektif atau tidak.

4) Refleksi

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti dan observer melaksanakan refleksi untuk mendiskusikan hal-hal yang terjadi pada pembelajaran tersebut. Apakah kekurangan pada siklus pertama terjadi kembali atau tidak, apakah timbul permasalahan baru pada siklus kedua atau tidak.


(27)

38

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kemudian peneliti mendiskusikan alternatif penyelesaian apabila terjadi kesalahan dan kekurangan untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya. Sama halnya seperti pada siklus I, indikator keberhasilan pada siklus II ini adalah 81,25%. Maka apabila keberhasilannya masih dibawah 81,25% penelitian ini berlanjut ke siklus III.

c. SIKLUS III 1) Perencanaan

Dalam tahap perencanaan siklus ketiga ini guru menyiapkan instrumen pembelajaran yang diperlukan seperti RPP, LKS, serta Media Pengajaran. RPP pada pembelajaran siklus III ini disusun untuk pembelajaran selama 3 jam pelajaran (105 menit). LKS yang disusun untuk siswa berupa LKS dengan pertanyaan terbuka yang merupakan pengembangan dari LKS pada siklus sebelumnya. Instrumen dan media ini tentunya merupakan hasil perbaikan dari refleksi pada siklus sebelumnya.

2) Pelaksanaan

Guru (peneliti) melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus-siklus sebelumnya. Pada kegiatan ini diharapkan kesalahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya tidak terjadi lagi. Dan hasil tes akhir siswa diharapkan mengalami peningkatan yang berarti.

Kegiatan pembelajaran pada siklus III ini tentunya sama dengan sikus sebelumnya yakni disusun berdasarkan karakteristik strategi pembelajaran yang digunakan.

Pada kegiatan memprediksi, siswa disajikan prisma kaca, cakram warna, dan pensil yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air. Siswa diminta memberikan prediksinya terhadap penguraian cahaya dan pembiasan cahaya.

Pada tahap mengamati, siswa mengamati hal yang didemonstrasikan oleh guru dan salah satu temannya. Kemudian siswa mencatat hasil pengamatannya pada lembar pengamatan yang telah diberikan.


(28)

39

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Terakhir adalah tahap menjelaskan. Siswa menjelaskan di depan kelas hasil pengamatannya. Siswa juga menjelaskan kesesuaian antara prediksinya dengan hasil pengamatannya.

3) Observasi

Peneliti dan rekan observer mengamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observer juga mengamati apakah perbaikan yang dilakukan pada siklus sebelumnya cukup efektif atau tidak.

4) Refleksi

Peneliti dan rekan observer merefleksi kegiatan yang berlangsung pada siklus ketiga ini. Peneliti dan observer mendiskusikan hasil yang diperoleh dari ketiga siklus yang telah dilakukan. Adakah peningkatan hasil belajar siswa yang diteliti. Kemudian peneliti dan observer mendiskusikan apakah penelitian ini sudah cukup untuk dihentikan atau tidak berdasarkan hasil yang diperoleh.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP ini digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. RPP dalam penelitian ini berdasarkan Standar Kompetensi menerapkan sifaft-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Dengan kompetensi dasar mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

2. Tes

Tes dalam penelitian ini adalah berupa soal evaluasi keterampilan berpikir kritis dengan bentuk soal uraian yang diberikan diakhir pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang akan dan telah mereka pelajari. Tes ini dilaksankan di setiap siklus. 3. Lembar Kerja Siswa

Merupakan panduan kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. LKS pada penelitian ini berupa lembar panduan untuk melaksanakan percobaan dan lembar pengamatan untuk melaksanakan pengamatan.


(29)

40

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah alat untuk mengukur tingkah laku individu siswa ataupun proses terjadinya kegiatan yang dapat diamati secara langsung. Lembar observasi ini berupa lembar aktivitas guru dan siswa beserta catatan apabila ada suatu kejadian yang menarik.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data merupakan tahap yang penting dalam penelitian, karena dengan analisis data kita dapat mengetahui gambaran hasil dari penelitian ini. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada data hasil tes keterampilan berpikir kritis.

1. Data Kualitatif

Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini yakni dalam menganalisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa dan angket yang diberikan kepada siswa.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jenis observasi partisipasi, yang artinya peneliti/pengamat melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok yang diamati.

Dalam observasi aktivitas guru dan siswa serta angket , pengolahan data yang dilakukan adalah menjumlahkan aspek yang tercapai kemudian dibagi dengan jumlah keseluruhan aspek. Atau dapat diformulasikan dengan persamaan 3.1:


(30)

41

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi setelah proses pembelajaran dan LKS yang dikerjakan siswa pada proses pembelajaran. Untuk analisis data kuantitatif dilakukan penskoran pada lembar tes yang diberikan kepada siswa setiap siklusnya.

Penilaian pada tes ini dilakukan dengan sistem PAP (Penilaian Acuan Patokan). PAP adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional yang harus dikuasai siswa (Sudjana, 2012:8). Dengan demikian hasil yang diperoleh siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharu snya dicapai, bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya.

Untuk pengolahan data yang diperoleh melalui tes siswa dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

(Persamaan 3.2)

Persentase pencapaian tiap indikator keterampilan berpikir kritis siswa dapat dihitung dengan persamaan:

(Persamaan 3.3) Dimana: n = Siswa yang mencapai indikator keterampilan berpikir kritis

N= Jumlah seluruh siswa

Sementara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa dihitung dengan cara:


(31)

42

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Persentase tingkat penguasaan tersebut dapat dikategorikan sebagai kategori keterampilan berpikir kritis:

Tabel 3.1 kriteria tingkat penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis siswa

Nilai Prosentase Kategori

> 90 > 90 % Baik Sekali

70 - 89 70 % - 80 % Baik

50 – 69 50 % - 69 % cukup

30 – 49 30 % - 49 % Kurang


(32)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 79 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penerapan strategi POE pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Adapun secara terperinci, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran pada penelitian ini disesuaikan dengan karakteristik dari strategi POE. Pada tahap Predict perlu dipersiapkan alat/benda yang akan menjadi sebuah permasalahan bagi siswa. Guru juga perlu menyiapkan pertanyaan yang mampu memancing prediksi siswa. Pada tahap Observe dipersiapkan LKS untuk membantu siswa melakukan pengamatan dan menjadi acuan bagi siswa pada tahap Explain. Adapun rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam penelitian ini disusun pada dasarnya sama dengan RPP pada umumnya namun pada kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik dari strategi pembelajaran POE. Dimana dalam kegiatan inti terdapat tahapan memprediksi (predict), mengamati (observe) dan menjelaskan (explain). 2. Dengan menerapkan strategi POE dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas

guru dan siswa semakin sesuai dengan apa yang diharapkan dimana pembelajaran menjadi terpusat pada siswa. Siswa tidak hanya menerima menerima materi dari guru, namun siswa juga ikut mencari konsep materi bersama temannya. Pada tahap memprediksi, siswa sangat antusias untuk berpikir mengenai dugaan sementara mereka. Pada tahap mengamati, mereka mencoba permasalahan yang disajikan guru dan menemukan sendiri jawabannya. Pada tahap mengamati ini pada setiap siklusnya dilakukan dengan metode yang berbeda. Pada siklus I siswa mengamati dengan metode eksperimen, pada siklus II siswa mengamati dengan metode eksperimen dan


(33)

80

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

demonstrasi, dan pada siklus III siswa mengamati dengan metode demonstrasi. Kemudian pada tahap menjelaskan, mereka belajar untuk menyampaikan kepada guru dan teman sekelasnya mengenai apa yang mereka terima pada tahapan sebelumnya.

3. Keterampilan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yang sigifikan. Berdasarkan hasil evaluasi keterampilan berpikir kritis sampai siklus III, keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator memberikan penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, dan memberi penjelasan lanjutan mengalami peningkatan yang cukup berarti dan sebagian siswa berada pada kategori sangat baik. Sedangkan untuk keberhasilan pada siklus III, hampir seluruh siswa keterampilan berpikir kritisnya telah tuntas dari KKM yang ditentukan.

B. Saran

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi POE terbukti dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Strategi pembelajaran POE ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan untuk diterapkan pada pengembangan kurikulum sekolah yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Dengan ini pihak sekolah hendaknya dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada setiap guru untuk lebih kreatif dalam mengambangkan kegiatan pembelajaran demi memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Bagi Guru

Guru bersifat lebih terbuka terhadap informasi-informasi pembelajaran yang ada. Dengan kata lain, guru hendaknya mau mebuka diri untuk lebih kreatif dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan strategi yang efektif bagi siswa. Salah satunya adalah dengan menerapkan strategi POE.


(34)

81

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Strategi POE ini sudah dibuktikan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Maka strategi ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian lainnya dengan cakupan materi lain dan tujuan yang dapat lebih dikembangkan lagi. Namun pada pelaksanaannya masih terdapat kekurangan-kekurangan, oleh kerena itu peneliti memberikan beberapa rekomendasi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi POE pada materi sifat-sifat cahaya ini diantaranya:

a. Untuk percobaan cahaya merambat lurus, pada penelitian ini menggunakan lilin sebagai sumber cahaya, namun lebih baik menggunakan senter dengan pertimbangan bahwa lilin pada saat dinyalakan akan semakin bertambah pendek sehingga dikhawatirkan tidak akan terlihat pada lubang karton. Selain itu, hendaknya diameter lubang pada karton ditetapkan dengan pasti pada LKS, misalnya 0,4 cm.

b. Hendaknya kalimat pertanyaan dan perintah dalam LKS lebih diperjelas. Pada percobaan sifat bayangan pada cermin cekung dan cembung (Siklus II), pada langkah percobaan nomor 1 tertera “bagaimana bentuk bagian belakang sendok sayur?” yang lebih baik diperjelas dengan “Bagaimana bentuk permukaan bagian belakang dari sendok sayur?”.

c. Untuk percobaan pada siklus III, terjadi kesalahan konsep pada percobaan prisma kaca segitiga. Penguraian cahaya yang diamati bukanlah berasal dari pemantulan pada prisma kaca, namun cahaya yang dipancarkan oleh prisma kaca. Kemudian pada percobaan cahaya dapat dibiaskan hendaknya menggunakan pembanding dari gelas yang berisi air, yakni gelas yang kosong sebagai bahan perbandingan siswa. Adapun apabila dalam satu LKS terdapat dua atau lebih percobaan, hendaknya diselesaikan terlebih dahulu satu percobaan sampai siswa menyimpulkan.


(35)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 82

DAFTAR PUSTAKA

Azmiyawati, Choiril dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakti.

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta : Erlangga. Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Konseptual Konsep dan Aplikasi.

Bandung: Refika Aditama.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Kuswana, Wowo Sunaryo. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA.

Nurjanah, Ai. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) untuk meningkatkan penguasaan konsep tekanan dan keterampilan berpikir kreatif siswa MTs. Tesis Program Studi IPA SPS UPI: Tidak diterbitkan.

Pardine, Cinde. (2012). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Cibeunying pada Pembelajaran IPA tentang Sifat-Sifat Cahaya. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Purwanto, M. Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Rositawaty, S dan Aris Muharam. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam; Untuk Kelas IV Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.


(36)

83

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Samosir, Heppy.(2010). Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Writing (POEW) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor dan Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA. Tesis Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sopiyah, Isop. (2012). Penerapan Strategi POE dalam Pembelajaran IPA Materi Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Sukardi. (2009). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Wahyudin, Uyu dkk.(2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS. Wiraatmadja, Rochiati. (2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas; Untuk

Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Yuliani, Nitia.(2012). Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Tipe Think Pair Share dalam Pembelajaran IPA di SD. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(37)

84

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Rujukan dari Internet:

HB, Ratna Yuniar. (2010). Keterampilan Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:

http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/12/keterampilan-berpikir-kritis.html. (April 2013)

Ielma. (2012). Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA. [online]. Tersedia:

http://ielmasblog.blogspot.com/2012/02/hakikat-ipa-dan-pembelajaran-ipa.html. (Februari 2013)

Zafrie.(2012). Berpikir Kritis Pembelajaran Sejarah. [online]. Tersedia:

http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/12/keterampilan-berpikir-kritis.html. (April 2013)


(1)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 79 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penerapan strategi POE pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Adapun secara terperinci, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran pada penelitian ini disesuaikan dengan karakteristik dari strategi POE. Pada tahap Predict perlu dipersiapkan alat/benda yang akan menjadi sebuah permasalahan bagi siswa. Guru juga perlu menyiapkan pertanyaan yang mampu memancing prediksi siswa. Pada tahap Observe dipersiapkan LKS untuk membantu siswa melakukan pengamatan dan menjadi acuan bagi siswa pada tahap Explain. Adapun rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam penelitian ini disusun pada dasarnya sama dengan RPP pada umumnya namun pada kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik dari strategi pembelajaran POE. Dimana dalam kegiatan inti terdapat tahapan memprediksi (predict), mengamati (observe) dan menjelaskan (explain). 2. Dengan menerapkan strategi POE dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas

guru dan siswa semakin sesuai dengan apa yang diharapkan dimana pembelajaran menjadi terpusat pada siswa. Siswa tidak hanya menerima menerima materi dari guru, namun siswa juga ikut mencari konsep materi bersama temannya. Pada tahap memprediksi, siswa sangat antusias untuk berpikir mengenai dugaan sementara mereka. Pada tahap mengamati, mereka mencoba permasalahan yang disajikan guru dan menemukan sendiri jawabannya. Pada tahap mengamati ini pada setiap siklusnya dilakukan dengan metode yang berbeda. Pada siklus I siswa mengamati dengan metode eksperimen, pada siklus II siswa mengamati dengan metode eksperimen dan


(2)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

demonstrasi, dan pada siklus III siswa mengamati dengan metode demonstrasi. Kemudian pada tahap menjelaskan, mereka belajar untuk menyampaikan kepada guru dan teman sekelasnya mengenai apa yang mereka terima pada tahapan sebelumnya.

3. Keterampilan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yang sigifikan. Berdasarkan hasil evaluasi keterampilan berpikir kritis sampai siklus III, keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator memberikan penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, dan memberi penjelasan lanjutan mengalami peningkatan yang cukup berarti dan sebagian siswa berada pada kategori sangat baik. Sedangkan untuk keberhasilan pada siklus III, hampir seluruh siswa keterampilan berpikir kritisnya telah tuntas dari KKM yang ditentukan.

B. Saran

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi POE terbukti dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Strategi pembelajaran POE ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan untuk diterapkan pada pengembangan kurikulum sekolah yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Dengan ini pihak sekolah hendaknya dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada setiap guru untuk lebih kreatif dalam mengambangkan kegiatan pembelajaran demi memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Bagi Guru

Guru bersifat lebih terbuka terhadap informasi-informasi pembelajaran yang ada. Dengan kata lain, guru hendaknya mau mebuka diri untuk lebih kreatif dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan strategi yang efektif bagi siswa. Salah satunya adalah dengan menerapkan strategi POE.


(3)

81

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Strategi POE ini sudah dibuktikan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Maka strategi ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian lainnya dengan cakupan materi lain dan tujuan yang dapat lebih dikembangkan lagi. Namun pada pelaksanaannya masih terdapat kekurangan-kekurangan, oleh kerena itu peneliti memberikan beberapa rekomendasi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi POE pada materi sifat-sifat cahaya ini diantaranya:

a. Untuk percobaan cahaya merambat lurus, pada penelitian ini menggunakan lilin sebagai sumber cahaya, namun lebih baik menggunakan senter dengan pertimbangan bahwa lilin pada saat dinyalakan akan semakin bertambah pendek sehingga dikhawatirkan tidak akan terlihat pada lubang karton. Selain itu, hendaknya diameter lubang pada karton ditetapkan dengan pasti pada LKS, misalnya 0,4 cm.

b. Hendaknya kalimat pertanyaan dan perintah dalam LKS lebih diperjelas. Pada percobaan sifat bayangan pada cermin cekung dan cembung (Siklus II), pada langkah percobaan nomor 1 tertera “bagaimana bentuk bagian belakang sendok sayur?” yang lebih baik diperjelas dengan “Bagaimana bentuk permukaan bagian belakang dari sendok sayur?”.

c. Untuk percobaan pada siklus III, terjadi kesalahan konsep pada percobaan prisma kaca segitiga. Penguraian cahaya yang diamati bukanlah berasal dari pemantulan pada prisma kaca, namun cahaya yang dipancarkan oleh prisma kaca. Kemudian pada percobaan cahaya dapat dibiaskan hendaknya menggunakan pembanding dari gelas yang berisi air, yakni gelas yang kosong sebagai bahan perbandingan siswa. Adapun apabila dalam satu LKS terdapat dua atau lebih percobaan, hendaknya diselesaikan terlebih dahulu satu percobaan sampai siswa menyimpulkan.


(4)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 82

DAFTAR PUSTAKA

Azmiyawati, Choiril dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakti.

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta : Erlangga.

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Konseptual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Kuswana, Wowo Sunaryo. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Nurjanah, Ai. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain

(POE) untuk meningkatkan penguasaan konsep tekanan dan keterampilan berpikir kreatif siswa MTs. Tesis Program Studi IPA SPS UPI: Tidak

diterbitkan.

Pardine, Cinde. (2012). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Cibeunying pada Pembelajaran IPA tentang Sifat-Sifat Cahaya. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Purwanto, M. Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Rositawaty, S dan Aris Muharam. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam; Untuk Kelas IV Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat


(5)

83

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Samosir, Heppy.(2010). Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Writing (POEW)

untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor dan Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA. Tesis Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung:

Tidak diterbitkan.

Sopiyah, Isop. (2012). Penerapan Strategi POE dalam Pembelajaran IPA Materi

Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan. Skripsi

Sarjana pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Sukardi. (2009). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan

MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wahyudin, Uyu dkk.(2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS.

Wiraatmadja, Rochiati. (2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas; Untuk

Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA.

Yuliani, Nitia.(2012). Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui

Strategi Pembelajaran Tipe Think Pair Share dalam Pembelajaran IPA di SD. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(6)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Rujukan dari Internet:

HB, Ratna Yuniar. (2010). Keterampilan Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:

http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/12/keterampilan-berpikir-kritis.html. (April 2013)

Ielma. (2012). Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA. [online]. Tersedia: http://ielmasblog.blogspot.com/2012/02/hakikat-ipa-dan-pembelajaran-ipa.html. (Februari 2013)

Zafrie.(2012). Berpikir Kritis Pembelajaran Sejarah. [online]. Tersedia:


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE ( PREDICT – OBSERVE – EXPLAIN) BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

6 37 168

Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

24 88 194

Analisis keterampilan proses sains siswa pada model pembelajaran predict, observe, explain (poe) pada materi asam basa

3 12 218

PENERAPAN MODEL PREDICT OBSERVE AND EXPLAIN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR.

0 4 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

1 25 156

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DANKETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA SUBKONSEP PENCEMARAN AIR.

0 7 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA - repository UPI T IPA 1103987 Title

0 0 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

0 0 8

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGDADAP - repository perpustakaan

0 3 14