EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WORTSCHATZLISTE DALAM KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS BAHASA JERMAN.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRAKT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS ... 7

A. Hakikat Wortschatzliste ... 7

1. Pengertian Kosakata ... 7

2. Manfaat Penguasaan Kosakata ... 10

3. Strategi Belajar Kosakata ... 12

4. Strategi Belajar dengan teknik Wortschatzliste ...20

B. Hakikat Kemampuan Memahami Teks ... 23


(2)

Hilda Rahma Sari, 2013

Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Teks ... 26

3. Penilaian Pemahaman Membaca ... 28

4. Strategi Pembelajaran Membaca Menggunakan Teknik Wortschatzliste ... 30

C. Kerangka Berpikir ... 32

D. Hipotesis ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Metode Penelitian ... 34

B. Desain Penelitian ... 34

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

D. Populasi dan Sampel ... 35

1. Populasi ... 35

2. Sampel ... 35

E. Variabel Penelitian ... 35

F. Instrument Penelitian ... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ... 37

H. Teknik Pengolahan Data ... 37

BAB IV ANALISIS DATABDAN PEMBAHASAN ... 39

A. Deskripsi Data ... 39

B. Uji Persyaratan Analisis ... 40

1. Uji Normalitas ... 40

a. Uji Normalitas Data Pretest (X) ... 40

b. Uji Normalitas Data Posttest (Y) ... 41

2. Uji Homogenitas Variansi Data X dan Y ... 41

C. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest (X) dan Posttest (Y) ... 41


(3)

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(4)

Hilda Rahma Sari, 2013

Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang saat ini sudah diajarkan di sekolah menengah, baik Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pembelajaran bahasa Jerman terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeiten), keterampilan membaca (Leseverstehen), keterampilan menulis (Schreibfertigkeiten). Keempat keterampilan ini saling berhubungan satu sama lain dalam pembelajaran. Pembelajaran dalam satu jenis keterampilan sering meningkatkan keterampilan yang lain yang bertujuan untuk menciptakan sebuah komunikasi yang baik.

Keterampilan berbahasa yang penting dan perlu ditingkatkan adalah membaca, karena membaca merupakan satu dari keempat keterampilan berbahasa yang dapat menunjang pembelajar dalam memahami teks atau wacana. Semakin banyak seseorang membaca maka akan semakin banyak pula informasi dari berbagai peristiwa-peristiwa penting yang akan didapat, baik itu masa lalu, masa sekarang maupun masa yang akan datang. Keberhasilan seseorang dalam belajar salah satunya ditentukan oleh faktor membaca, karena dalam membaca tidak hanya sekedar membaca teks yang terdapat dalam buku atau sumber tertulis tersebut.


(5)

Dalam kegiatan membaca dibutuhkan suatu keterampilan khusus untuk memahami teks atau bacaan, begitu juga dengan memahami teks bahasa asing seperti bahasa Jerman. Untuk menguasai keterampilan memahami teks bahasa Jerman, siswa dituntut untuk memiliki ketekunan dan latihan yang berkesinambungan agar terbiasa dalam memahami teks bahasa Jerman. Berdasarkan pengalaman penulis, banyak faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami teks bahasa Jerman. Faktor-faktor tersebut disebabkan karena minimnya penguasaan kosakata/Wortschatz yang dimiliki siswa, tidak terbiasanya siswa dalam membaca teks berbahasa Jerman, rendahnya minat siswa terhadap pelajaran bahasa Jerman, cara belajar yang membuat siswa jenuh, dan media pembelajaran yang kurang tepat.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka diperlukan suatu teknik yang menarik dan efektif untuk membantu guru dalam proses pembelajaran terutama dalam memahami teks bahasa Jerman semaksimal mungkin. Salah satunya yaitu dengan cara membuat teknik pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Jerman adalah penggunaan teknik Wortschatzliste. Hal inilah yang mendorong penulis untuk menggunakan Wortschatzliste sebagai strategi pembelajaran yang dirasa efektif bagi siswa menguasai kosakata untuk lebih terampil dalam memahami teks bahasa Jerman. Dengan penggunaan teknik Wortschatzliste ini siswa dapat lebih mudah mengingat dan menguasai kosakata bahasa Jerman. Wortschatzliste adalah suatu teknik pembelajaran yang berbentuk daftar kosakata yang dibuat oleh siswa baik di rumah maupun


(6)

Hilda Rahma Sari, 2013

Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman di sekolah pada saat proses pembelajaran berlangsung berdasarkan petunjuk yang diberikan guru. Wortschatzliste ini disusun berdasarkan tema dan abjad.

Teknik tersebut dirancang dengan cara membuat daftar kosakata pada potongan-potongan karton atau buku catatan pembelajar, kosakata yang telah dipelajari atau kosakata baru dimasukkan ke dalam kolom-kolom yang telah dibuat beserta arti dalam bahasa Indonesia, sehingga memudahkan siswa dalam mempelajari dan mengingat kosakata.

Melalui penggunaan Wortschatzliste ini siswa dapat memiliki banyak perbendaharaan kosakata yang akan membantu siswa dalam penguasaan kosakata. Dengan banyaknya kosakata yang dimiliki siswa, maka kemampuan dalam memahami teks bahasa Jerman pun akan semakin mudah.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis ingin mengetahui apakah penggunaan Wortschatzliste efektif dalam meningkatkan kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa. Untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam

Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang dapat diteliti yang berkaitan dengan penggunaan teknik Wortschatzliste dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman, diantaranya adalah sebagai berikut ini.


(7)

1. Apakah rendahnya minat siswa belajar bahasa Jerman menyebabkan kesulitan dalam memahami teks bahasa Jerman?

2. Apakah kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jerman yang

terbatas menyebabkan kesulitan dalam memahami teks bahasa Jerman? 3. Apakah teknik yang digunakan dalam pembelajaran tidak sesuai dengan

kemampuan siswa, sehingga siswa sulit untuk memahami teks?

4. Apakah faktor ketidakbiasaan membaca teks bahasa Jerman yang menjadi penyebab kurangnya pemahaman siswa dalam memahami teks bahasa Jerman?

5. Apakah penggunaan teknik Wortschatzliste efektif dalam meningkatkan kemampuan memahami teks bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang akan dibahas, untuk mengarahkan penelitian ini agar tepat sasaran, maka penulis membatasi penelitian ini pada efektivitas penggunaan Wortschatzliste dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman.

Wortschatzliste adalah salah satu teknik pembelajaran yang berbentuk daftar kosakata yang berguna untuk membantu siswa dalam mengingat dan menguasai kosakata bahasa Jerman.

Kemampuan memahami teks adalah usaha untuk memahami hal-hal penting dari bacaan dan berkaitan dengan kemampuan mengingat bahan/isi yang terdapat dalam bacaan tersebut.


(8)

Hilda Rahma Sari, 2013

Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman D. Rumusan Masalah

Dari uraian mengenai latar belakang masalah, dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Jerman

sebelum menggunakan teknik Wortschatzliste?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Jerman

setelah menggunakan teknik Wortschatzliste?

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan memahami teks bahasa Jerman sebelum dan sesudah menggunakan Wortschatzliste?

4. Apakah penggunaan Wortschatzliste efektif dalam memahami teks bahasa

Jerman?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa sebelum

menggunakan Wortschatzliste.

2. Mengetahui kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa setelah

menggunakan Wortschatzliste.

3. Mengetahui perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan memahami


(9)

4. Mengetahui keefektifan penggunaan teknik Wortschatzliste dalam memahami teks bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis, diantaranya:

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi umum tentang efektivitas penggunaan Wortschatzliste dalam pembelajaran khususnya dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi siswa tentang teknik penguasaan kosakata bahasa Jerman. Bagi pengajar penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam menentukan salah satu teknik pembelajaran yang efektif dalam proses belajar mengajar. Bagi sekolah penelitian ini dapat berperan sebagai bahan masukan dalam penyusunan silabus dan RPP yang lebih memanfaatkan teknik-teknik belajar yang inovatif lainnya dalam pembelajaran. Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan dan pembanding untuk penelitian selanjutnya. Bagi pembaca diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi dan dapat memberikan sumbangan kepustakaan yang merupakan informasi tambahan bagi pihak-pihak yang mempunyai permasalahan yang sama atau ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.


(10)

Hilda Rahma Sari, 2013

Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Untuk mengetahui sejauhmana efektivitas penggunaan Wortschatzliste yang digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Jerman dalam meningkatkan kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa, maka peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experiment design) dengan satu kelas penelitian tanpa kelas pembanding.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest. Subjek penelitian ini adalah siswa yang menggunakan teknik Wortschatzliste sebagai strategi pembelajaran. Subjek tersebut diberi pretest, perlakuan dengan menggunakan teknik Wortschatzliste dan pada akhirnya diberikan posttest. Pola rancangan penelitian Quasi Experimental adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Pola Penelitian Quasi Experimental


(11)

Keterangan = (O1 = O2)

O1= Pretest, dilakukan untuk mengetahui kemampuan memahami teks

bahasa Jerman sebelum diberi perlakuan

X= Treatment (perlakuan) dengan menggunakan teknik Wortschatzliste. Perlakuan ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan.

O2= Posttest, dilakukan untuk mengetahui kemampuan memahami teks

bahasa Jerman setelah diberi perlakuan

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Pasundan 3 Cimahi pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Menengah Atas kelas XI SMA Pasundan 3 Cimahi.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Pasundan 3 Cimahi sebanyak 20 orang .

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri atas 2 variabel, yaitu:

a. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan teknik Wortschatzliste dalam memahami teks bahasa Jerman.

b. Variabel terikat (Y) adalah hasil belajar siswa berupa kemampuan memahami teks bahasa Jerman.


(12)

Hilda Rahma Sari, 2013

Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes membaca pemahaman berupa wacana/teks tulis dan soal-soal dalam jenis menjodohkan (matching) sebanyak 20 soal dengan maksimal nilai 100. Tes diberikan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest. Soal-soal tes yang diujikan diambil dari buku Studio D A1 dan Ja Genau!. Dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen. Instrumen tersebut diasumsikan valid dan reliabel karena buku tersebut telah umum digunakan sebagai sumber bahan ajar di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki pembelajaran bahasa Jerman. Buku sumber tersebut juga telah berstandar internasional. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki oleh individu dan mengukur kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Jerman. Untuk kepentingan interpretasi, maka digunakan tabel interpretasi nilai yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2001: 399) sebagai berikut ini:

Tabel 3.1

Klasifikasi Persentase Nilai

Interval Persentase

Tingkat Penguasaan Kualifikasi

85 – 100 Sangat baik

75 – 84 Baik

60 – 74 Cukup

40 – 59 Kurang baik


(13)

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Kajian Pustaka, berupa pengumpulan materi-materi dan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Hasil kajian pustaka digunakan sebagai landasan atau bahan dasar acuan dalam melakukan penelitian. 2. Pencarian dan penetapan objek penelitian.

3. Pembuatan instrumen penelitian berupa rencana pelaksanaan pembelajaran

dan soal tertulis pretest posttest.

4. Pemberian tes awal atau pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan

awal siswa dalam memahami teks bahasa Jerman.

5. Pemberian perlakuan yang bertujuan untuk mengujicobakan penggunaan Wortschatzliste dalam pembelajaran memahami teks bahasa Jerman.

6. Pemberian tes akhir atau posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan

akhir siswa dalam memahami teks bahasa Jerman

7. Membandingkan nilai rata-rata hasil pretest dan posttest dengan

menggunakan uji t.

H. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data adalah kegiatan untuk mengolah dan menganalisis data yang sudah didapatkan. Langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:


(14)

Hilda Rahma Sari, 2013

Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman 1. Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa dan dianalisis kemudian

ditabulasikan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil rata-rata nilai siswa, standar deviasi, dan varians kelas yang dijadikan sampel.

2. Penentuan uji statistik. Sebelum menentukan uji statistik yang akan digunakan, maka dilakukan uji persyaratan analisis di antaranya: uji normalitas dan uji homogenitas data, kemudian dilakukan uji signifikan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t.

3. Perumusan hipotesis statistik. 4. Pembahasan hasil penelitian.


(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai efektivitas penggunaan Wortschazliste dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman dan analisis berdasarkan penghitungan statistik, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa sebelum menggunakan

teknik Wortschazliste belum maksimal yang termasuk dalam kategori cukup.

2. Kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa setelah menggunakan

teknik Wortschazliste mengalami peningkatan yang termasuk dalam kategori baik.

3. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest (sebelum dilaksanakan treatment) dan posttest (setelah dilaksanakan treatment). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Wortschatzliste dalam proses pembelajaran bahasa Jerman efektiv dalam meningkatkan kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa.

4. Efektivitas penggunaan teknik Wortschatzliste terbukti efektiv dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa.


(16)

Hilda Rahma Sari, 2013

Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada kesimpulan penelitian di atas, serta berdasarkan kajian teoretis yang mendasari penelitian ini, maka penulis ingin meyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru bahasa asing, khususnya guru bahasa Jerman sebaiknya lebih menggunakan teknik belajar yang lebih efektif dan efisien dalam proses pembelajaran agar siswa lebih aktif dan termotivasi dalam belajar. Salah satu alternatif untuk mengajarkan bahasa Jerman siswa di sekolah menengah adalah penggunaan teknik Wortschatzliste. Penggunaan teknik Wortschatzliste dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar. Selain itu, teknik ini juga dapat meningkatkan kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa.

2. Siswa diharapkan lebih sering membaca teks berbahasa Jerman dan mencatat kosakata yang tidak diketahui ke dalam buku catatan, agar dapat memperbanyak perbendaharaan kosakata. Dengan demikian kemampuan memahami teks siswa akan lebih baik.

3. Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan jurusan Pendidikan Bahasa Jerman dapat memperoleh informasi tentang efektivitas penggunaan Wortschatzliste dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman. Hal ini diharapkan juga dapat membantu proses pembelajaran bahasa Jerman di SMA.


(17)

4. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan penggunaan Wortschatzliste dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman, disarankan agar memberikan perlakuan dengan menggunakan sampel yang lebih luas, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal dan dapat lebih digeneralisasikan.


(18)

Hilda Rahma Sari, 2013

Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

. (2003). Duden Deutsches Universal Wörterbuch. Mannheim: Dudenverlag

. (2009). Pengertian Membaca. [online]. Tersedia: http://.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html [20 Oktober 2009]

Anggraini, Fitri. (2007). Hubungan Pembuatan Wortschatzliste dengan Penguasaaan Kosakata Bahasa Jerman. Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bohn, Rainer. (2003). Probleme der Wortschatzarbeit. München: Langenscheidt. Böschel, C., et.al. (2009). Ja! Genau. Deutsch als Fremdsprache Kurs und

Übungsbuch. Berlin: Cornelsen Verlag.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

Ehlers, Swantje. (2010). Lesen als Verstehen Arbeit mit literarischen Texten. Kassel: Langenscheidt.

Fritz. 1997. Langenscheidt groβwörterbuch. Jerman: Langenscheidt KG Berlin and Munich.

Funk, Hermann., et.al. (2009). Studio d A1 Deutsch als Fremdsprache Kurs- und Übungsbuch mit Cd. Jakarta: Katalis.


(19)

Langenscheidt.

Götz, Dieter.et.al. (2010). Langenscheidt Grosswörterbuch. München:

Langenscheidts KG.

Griesbach, Heinz. (1960). Grammatik der Deutschen Sprache. München: Max hueber.

Heyd, Getraude (1990). Deutschen Lernen. Frankfurt am Main: Verlag Moritz Diesterung.

Huneke, H.W.und W. Steinig. (1997). Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Erich Schmidt Verlag.

Keraf, Gorys. (1991). Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Kjär. (2001). Wortschatzliste. [online]. Tersedia:

http://www.sprachwissenschaft.ch/IDT2001/pdf/Kjär.pdf#search=wortschat zliste. [ 9 Oktober 2012]

Nurhadi. (2008). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: C.V Sinar Baru Algesindo.

Nurhayati, Mira. (2007). Hubungan antara Minat Membaca Teks Bahasa Jerman dan Keterampilan Menulis Teks Bahasa Jerman Mahasiswa Semester IV Program Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI. Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nurgiyantoro, Burhan. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PT BPFE

Rampilon, Ute.1996. Lerntechniken Im Fremdsprachen Unterricht. München: Max Hueber Verlag.


(20)

Hilda Rahma Sari, 2013

Efektivitas Penggunaan Wortschatzliste dalam Kemampuan Memahami Teks Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Saleh, Abdulrahman. (2011). Langkah-langkah Penyusunan Tes. [online].

Tersedia:

http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/05/langkah-langkah-penyusunan-tes.html [ 18 November 2012]

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada

Subyakto N, Sri Utari. (1988). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PPLPTK Soedarso. 2002. Speed Reading. Sistem Membaca cepat dan Efektif. Jakarta:

Gramedia Pustaka

Soedjito. (1990). Kosakata Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gramedia.

Tampubolon, D.P. (1987). Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H G. (1989). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tarigan, Henry. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai efektivitas penggunaan Wortschazliste dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman dan analisis berdasarkan penghitungan statistik, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa sebelum menggunakan teknik Wortschazliste belum maksimal yang termasuk dalam kategori cukup.

2. Kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa setelah menggunakan teknik Wortschazliste mengalami peningkatan yang termasuk dalam kategori baik.

3. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest (sebelum dilaksanakan treatment) dan posttest (setelah dilaksanakan treatment). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Wortschatzliste dalam proses pembelajaran bahasa Jerman efektiv dalam meningkatkan kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa.

4. Efektivitas penggunaan teknik Wortschatzliste terbukti efektiv dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa.


(2)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada kesimpulan penelitian di atas, serta berdasarkan kajian teoretis yang mendasari penelitian ini, maka penulis ingin meyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru bahasa asing, khususnya guru bahasa Jerman sebaiknya lebih menggunakan teknik belajar yang lebih efektif dan efisien dalam proses pembelajaran agar siswa lebih aktif dan termotivasi dalam belajar. Salah satu alternatif untuk mengajarkan bahasa Jerman siswa di sekolah menengah adalah penggunaan teknik Wortschatzliste. Penggunaan teknik Wortschatzliste dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar. Selain itu, teknik ini juga dapat meningkatkan kemampuan memahami teks bahasa Jerman siswa.

2. Siswa diharapkan lebih sering membaca teks berbahasa Jerman dan mencatat kosakata yang tidak diketahui ke dalam buku catatan, agar dapat memperbanyak perbendaharaan kosakata. Dengan demikian kemampuan memahami teks siswa akan lebih baik.

3. Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan jurusan Pendidikan Bahasa Jerman dapat memperoleh informasi tentang efektivitas penggunaan Wortschatzliste dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman. Hal ini diharapkan juga dapat membantu proses pembelajaran bahasa Jerman di SMA.


(3)

4. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan penggunaan Wortschatzliste dalam kemampuan memahami teks bahasa Jerman, disarankan agar memberikan perlakuan dengan menggunakan sampel yang lebih luas, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal dan dapat lebih digeneralisasikan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

. (2003). Duden Deutsches Universal Wörterbuch. Mannheim: Dudenverlag

. (2009). Pengertian Membaca. [online]. Tersedia: http://.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html [20 Oktober 2009]

Anggraini, Fitri. (2007). Hubungan Pembuatan Wortschatzliste dengan Penguasaaan Kosakata Bahasa Jerman. Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bohn, Rainer. (2003). Probleme der Wortschatzarbeit. München: Langenscheidt. Böschel, C., et.al. (2009). Ja! Genau. Deutsch als Fremdsprache Kurs und

Übungsbuch. Berlin: Cornelsen Verlag.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

Ehlers, Swantje. (2010). Lesen als Verstehen Arbeit mit literarischen Texten. Kassel: Langenscheidt.

Fritz. 1997. Langenscheidt groβwörterbuch. Jerman: Langenscheidt KG Berlin and Munich.

Funk, Hermann., et.al. (2009). Studio d A1 Deutsch als Fremdsprache Kurs- und Übungsbuch mit Cd. Jakarta: Katalis.


(5)

Langenscheidt.

Götz, Dieter.et.al. (2010). Langenscheidt Grosswörterbuch. München: Langenscheidts KG.

Griesbach, Heinz. (1960). Grammatik der Deutschen Sprache. München: Max hueber.

Heyd, Getraude (1990). Deutschen Lernen. Frankfurt am Main: Verlag Moritz Diesterung.

Huneke, H.W.und W. Steinig. (1997). Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Erich Schmidt Verlag.

Keraf, Gorys. (1991). Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Kjär. (2001). Wortschatzliste. [online]. Tersedia:

http://www.sprachwissenschaft.ch/IDT2001/pdf/Kjär.pdf#search=wortschat zliste. [ 9 Oktober 2012]

Nurhadi. (2008). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: C.V Sinar Baru Algesindo.

Nurhayati, Mira. (2007). Hubungan antara Minat Membaca Teks Bahasa Jerman dan Keterampilan Menulis Teks Bahasa Jerman Mahasiswa Semester IV Program Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI. Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nurgiyantoro, Burhan. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PT BPFE

Rampilon, Ute.1996. Lerntechniken Im Fremdsprachen Unterricht. München: Max Hueber Verlag.


(6)

Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Saleh, Abdulrahman. (2011). Langkah-langkah Penyusunan Tes. [online]. Tersedia: http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/05/langkah-langkah-penyusunan-tes.html [ 18 November 2012]

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada

Subyakto N, Sri Utari. (1988). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PPLPTK Soedarso. 2002. Speed Reading. Sistem Membaca cepat dan Efektif. Jakarta:

Gramedia Pustaka

Soedjito. (1990). Kosakata Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gramedia.

Tampubolon, D.P. (1987). Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H G. (1989). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tarigan, Henry. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa