PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP VOLUME BALOK.

No. Daftar: 044/S/PGSD/8/Jan/2013

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK

(PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan Balubur
Limbangan Kabupaten Garut)

SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSebagian Dari SyaratMemperolehGelar
SarjanaPendidikanJurusanPendidikan Guru SekolahDasar

Oleh
Imas Masrini
1008373

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG
2013

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK

(PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan Balubur
Limbangan Kabupaten Garut)

Oleh
Imas Masrini

DiajukanUntukMemenuhiSebagian Dari SyaratMemperolehGelar

SarjanaPendidikanJurusanPendidikan Guru SekolahDasar

©Imas Masrini 2013
Universitas pendidikan indonesia
Januari 2013

Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, di fhoto copy, atau cara lainnya tanpa izin daripenulis.
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


ABSTRAK
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP VOLUME BALOK
Oleh
Imas Masrini
1008614
Penelitian ini mengkaji tentang judul “Penggunaan Alat Peraga Kubus Satuan
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Volume Balok”. Salah satu rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana perencanaan pembelajaran
siswa kelas V SDN Simpen V kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut
dalam pemahaman konsep volume kubus dan balok dengan menggunakan alat
peraga kubus satuan?. (2) Bagaimana pelaksanaan belajar siswa kelas V SDN
Simpen V kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut dalam pemahaman
konsep volume kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga kubus satuan ?.
(3) berapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas v dalam pemahaman
volume kubus dan balok dapat ditingkatkan dengan menggunakan alat peraga ?.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memperoleh gambaran perencanaan siswa
kelas V SDN Simpen V kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut dalam
pemahaman volume kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga kubus

satuan. (2) Untuk mengungkap pelaksanaan belajar siswa kelas V SDN Simpen V
kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut dalam pemahaman konsep
volume kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga kubus satuan. (3)
Untuk mengungkap besaran peningkatan hasil belajar kelas v dalam pemahaman
konsep volume kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga dapat
meningkatkan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
pembelajaran dengan media kubus satuan melalui kerja kelompok dapat
meningkatkan pemahaman konsep, dapat dilihat dari nilai rata-rata pada siklus I
nilai rata-rata siswa mencapai 63,2 siklus II menjadi 69,6 pada siklus III menjadi
74,5. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan
alat peraga kubus satuan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa di kelas
V SDN simpen V.

Kata kunci : Alat peraga, kubus satuan, pemahaman konsep.

I
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR GRAFIK .................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
D. Manfaat Hasil Penelitian ........................................................ 6
E. Definisi Operasional .............................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pembelajaran Matematika Tentang Volume Balok di

Kelas V SD ........................................................................... 8
1. Pengertian Belajar ............................................................ 8
2. Pengertian Pembelajaran Matematika ............................... 9
3. Hakikat Matematika ......................................................... 10
4. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika
di SD ................................................................................ 10
5. Menentukan Volume Kubus dan Balok ............................ 11
B. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika ..... 15
1. Pengertian Alat Peraga ..................................................... 15
2. Macam-macam Alat Peraga.............................................. 15
3. Manfaat Alat Peraga ......................................................... 16
4. Prinsip Penggunaan Alat Peraga ....................................... 16
Vi
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran

Matematika ...................................................................... 17
6. Alat Peraga Kubus Satuan ................................................ 18
7. Peran Guru dalam Menggunakan Alat Peraga................... 19
8. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga ........ 19
C. Pemahaman Konsep ............................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian .................................................................. 22
B. Model PTK yang Dikembangkan ........................................... 23
C. Lokasi Penelitian.................................................................... 25
D. Subjek Penelitian ................................................................... 25
E. Prosedur Penelitian ................................................................ 25
F. Instrumen Penelitian .............................................................. 32
G. Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 42
B. Pembahasan .......................................................................... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 82
B. Saran .................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 87

Vi
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seolah ada pertanyaan bayangan mengapa matematika merupakan
salah satu pelajaran yang sulit di pahami dan siswa kurang memahami apa
yang di anjurkan ? apakah mungkin berkaitan dengan :
Pertama, guru masih mendominasi kelas sedangkan hanya beberapa
siswa yang aktif yaitu siswa yang pintar saja. Dalam proses pembelajaran,
guru lebih banyak aktif menjelaskan materi sedangkan siswa pasif dan
berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Sehingga saat di berikan latihan
soal masih banyak anak yang menjawab salah soal tersebut.

Kedua, guru dalam menyampaikan materi masih bersifat abstrak,
kurang menggunakan benda-benda manipulatif dalam mengkongkonkritkan
materi yang bersifat abstrak, dan mengajarkan materi hanya berfokus pada isi
buku paket saja, sehingga ada sebagian siswa yang mengerti dan siswa yang
lainnya duduk diam tidak mengerti dengan apa yang di jelaskan oleh guru.
Jarangnya guru menggunakan di sebabkan oleh beberapa faktor di antaranya :
(a) Kurang tersedianya alat-alat peraga di sekolah, (b) Guru kurang paham
tentang cara penggunaan alat peraga.
Ketiga, matematika merupakan mata pelajaran yang kurang di senangi
karena di anggap pelajaran sulit, kaku dan menegangkan. Di kalangan siswa
Sekolah Dasar telah berkembang kesan yang kuat bahwa pelajaran matematika
merupakan pelajaran yang sulit untuk di pahami dan kurang menarik. Hasil
evaluasi belajar menunjukkan bahwa nilai rata-rata matematika lebih rendah
jika di bandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
Melihat kenyataan tersebut, peneliti mengambil alternatif yang dapat di
gunakan dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan penggunaan
alat peraga. Guru di tuntut memiliki kreativitas dalam merancang alat peraga
yang dapat menarik perhatian siswa serta mempermudah siswa dalam
memahami materi yang di ajarkan.
Imas Masrini, 2013

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alat peraga adalah alat (benda) yang di gunakan untuk memperagakan
fakta, konsep atau prinsip-prinsip tertentu agar tampak lebih nyata atau
konkret. Alat peraga merupakan alat bantu atau penunjang yang di gunakan
oleh guru untuk menunjang proses belajar mengajar pada siswa Sekolah
Dasar, alat peraga sangat di butuhkan, karena siswa Sekolah Dasar masih
berpikir real dan karena sifat matematika yang abstrak. Cara penyajian materi
merupakan faktor yang harus di perhatikan oleh guru agar siswa tertarik dan
senang belajar matematika.
Pendidikan di sekolah dasar sangat penting diselenggarakan untuk
meningkatkan pengetahuan, mengembangkan segala potensi yang ada dalam
diri siswa dan mengembangkan keterampilan dasarnya sesuai dengan
karakteristik perkembangan yang akan membentuk mereka menjadi manusia
yang bermartabat serta dapat berperan aktif di masyarakat. Di dalam UndangUndang Sisdiknas Tahun 2003 BAB II Pasal 3 menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dari pernyataan di atas disebutkan bahwa salah satu fungsi dari
pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan, termasuk
didalamnya kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Di sekolah dasar,
kemampuan menulis dan membaca dipelajari dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia sedangkan kemampuan berhitung dipelajari dalam mata pelajaran
Matematika. Matematika merupakan cabang utama ilmu filsafat.Ilmu filsafat
merupakan ilmu yang menjadi ibu dari segala ilmu.Dengan demikian
pengajaran matematika menjadi salah satu hal yang sangat pokok dalam
menanamkan nilai-nilai dasar ilmu pengetahuan pada siswa.
DEPDIKNAS (2006:417) menyebutkan bahwa Tujuan pembelajaran
matamatika di Sekolah Dasar adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai
berikut:
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antara konsep dan mengaplikasikan konsep logaritma, secara luas,
akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah, (2) penggunaan
penalaran pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menysun bukti atau menjelaskan gagasan dan
peryataan matematika, (3)
memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh, (4) mengomunikasikan gagasan dengan
symbol, tabel, diagram atau media lain untuk menjelaskan keadaan
atau masalah, (5) memilki sikap menghargai kegunaan matematika
dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
Matematika sebagai suatu mata pelajaran di sekolah dasar dinilai
cukup memegang peranan penting, karena matematika merupakan suatu
sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis, analitis, kritis, kreatif,
dan sistematis. Oleh sebab itu, akan sangat penting jika matematika dapat
dikuasai sedini mungkin oleh para siswa untuk bertahan hidup pada keadaan
yang selalu berubah-ubah.
Namun pada kenyataan dilapangan, diperoleh gambaran bahwa
banyak siswa yang tidak menguasai matematika.Sebagaimana yang terjadi di
kelas V SDN Simpen V. Aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dibuktikan
dengan hasil pengamatan dan hasil tes belajar siswa kelas V SDN Simpen V
Kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garutpada tahun sebelumnya
yang menunjukkan bahwa hasil pembelajaran Matematika mengenai materi
tentang volume kubus dan balok diketahui hanya mencapai rata-rata 55.00
sementara Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan sebesar
60.00.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
diantaranya ada yang dating dari diri siswa itu sendiri maupaun yang berasal
dari luar siswa.Faktor dari siswa misalnya motivasi belajar, minat belajar, dan
menganggap bahwa bahwa matematika sulit dipelajari. Sedangkangkan faktor
berasal dari luar misalnya penampilan gurunya dalam mengajarkan
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran matematika cenderung pada ketercapaian target materi menurut
kurikulum atau buku ajar yang dipakai sebagai buku wajib, bukan pada
pemahaman materi yang dipelajari, kurangnya pengetahuan guru dalam
memilih dan memilah serta menggunakan pendekatan pembelajaran dan
sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa. Hal ini
didasarkan pada teori perkembangan Piaget ( Windayana et al. 2006:16 )
yang menyatakan bahwa:
Perkembangan stuktur kognitif anak meliputi tahap (1)
sensori motorik usia 0-2 tahun, (2) praoperasional usia 2-6 tahun,
(3) operasional konkret 6-12 tahun, (4) tahap formal usia 12 tafun
keatas. Pada tahap operasional konkret, pada tahap ini anak sudah
mulai berpikir logis, berpikir logis ini terjadi sebagai akibat adanya
kegiatan anak memanipulasi benda-benda konkret.
William Brownel (Abied, http://www.masbied.com) menyatakan
bahwa „salah satu cara bagi anak-anak untuk mengembangkan pemahaman
tentang matematika adalah dengan menggunakan dengan benda-benda tentu
ketika mereka mempelajari konsep matematika‟.
Dari

peryataan-peryataan

di

atas

dapat

disimpulkan

bahwa

pembelajaran matematika di sekolah dasar harus menggunakan alat peraga
seperti benda-benda yang dekat dengan kegiatan sehari-harinya, karena siswa
sekolah dasar masih berada pada tahap berfikir konkret, sehingga konsep
matematika yang diajarkan oleh guru dapat dipahami dengan baik. Selain itu,
proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga akan memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Untuk

mengembangkan

potensi

siswa

dalam

pembelajaran

matematika dengan materi volume kubus dan balok, maka guru sebagai
penentu keberhasilan proses pembelajaran harus memberikan fasilitas,
motivasi dan bimbingan yang tepat untuk membantu siswa dalam belajar
serta dapat menggunakan berbagai alat peraga pembelajaran yang tepat. Salah
satu alat peraga pembelajaran yang dapat di pilih oleh guru dalam
pembelajaran tersebut adalah alat peraga kubus satuan untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa secara optimal.
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk
melakukan penelitian, yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada materi pembelajaran volume kubus dan balok.Oleh karena
itu berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti menggambil judul
“Penggunaan Alat Peraga kubus satuan untuk Meningkatkan Hasil
Pemahaman konsep volume balok”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran siswa kelas V SDN Simpen V
kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut dalam pemahaman
konsep volume kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga kubus
satuan?
b. Bagaimana pelaksanaan belajar siswa kelas V SDN Simpen V kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut dalam pemahaman konsep volume
kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga kubus satuan ?
c. berapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas v dalam pemahaman
volume kubus dan balok dapat ditingkatkan dengan menggunakan alat
peraga ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini
adalah:
a. Memperoleh gambaran perencanaan siswa kelas V SDN Simpen V
kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut dalam pemahaman
volume kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga kubus satuan.
b. Untuk mengungkap pelaksanaan belajar siswa kelas V SDN Simpen V
kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut dalam pemahaman
konsep volume kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga kubus
satuan.

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Untuk mengungkap besaran peningkatan hasil belajar kelas v dalam
pemahaman konsep volume kubus dan balok dengan menggunakan alat
peraga dapat meningkatkan hasil belajar.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat bagi
semua pihak, terutama bagi Siswa, Guru, peneliti dan Sekolah.Adapun
mamfaat yang dapat diambil sebagai berikut.
a. Manfaat bagi siswa
(1) Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan
alat peraga kubus satuan dan Manfaat bagi siswa disamping dapat
meningkatkan hasil diharapkan belajar, PTK yang dilaksanakan guru
juga dapat menjadi model bagi siswa. Guru yang terampil
melaksanakan PTK akan selalu kritis terhadap hasil belajar siswa,
sehingga siswa merasa mendapat perhatian khusus dari guru. Sikap
kritis ini menjadi model bagi siswa untuk selalu menyikapi kinerjanya
dengan melakukan analisis dan berdampak positif bagi hasil belajar
siswa
(2) Siswa merasa senang dan tidak merasa jenuh karena belajar sambil
bermain
(3) Siswa tidak mudah lupa rumus karena sudah menguasai konsep
dasarnya
(4) Siswa dapat mengerjakan dengan benar.
b. Manfaat bagi guru
(1) Menambah pengetahuan, wawasan dan mengembangkan kompetensi
guru dalam merancang pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
bangun ruang
(2) Guru mudah menyampaikan materi secara kongkret
(3) Guru termotivasi untuk mengembangkan metode pembelajaran yang
menarik

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Manfaat bagi sekolah
(1) Meningkatkan kualitas sekolah dan meningkan pembinaan guru-guru
dalam pembelajaran.
(2) Dapat

meningkatkan

prestasi

sekolah

terutama

pada

mata

pembelajaran matematika, dan dapat meningkatkan kinerja sekolah
melalui kompetensi mengajar guru.
d. Manfaat bagi peneliti
(1) Untuk

menambah

ilmu,

wawasan

dan

pengalaman

dalam

menggunakan alat peraga bangun ruang.
(2) Dapat mendapatkan gambaran mengenai pengaruh penggunaan alat
peraga terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika.
E. Definisi Operasional
1. Alat peragaadalah seperangkat alat yang digunakan dalam pembelajaran,
dan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan
membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.
2. Dalam penelitian ini hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah
mengarahkan penelitian kemampuan ini diakhir tes setelah pembelajaran
yang meliputi kemampuan memahami konsep dan menerapkan konsep.
3. Pemahaman

Konsep

volume

balok

adalah

kemampuan

siswa

menyelesaikan soal-soal yang di berikan tentang konsep volume balok.

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan penulis untuk melaksanakan penelitian ini
adalah dengan metode classroom action research atau lebih dikenal
dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada
tindakan guru ketika melaksanakan pembelajaran sebagai upaya untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal ini
senada dengan peryataan Hopkins (Muslich, 2009: 8) yang menyebutkan
bahwa:
PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif,
yang dilakukan oleh pelaku pendidikan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tidakan-tidakannya dalam melaksanakan
tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam
praktik pembelajaran.
Selanjutnya untuk menguatkan penjelasan Hopkins mengenai PTK,
maka (Aqib, 2006: 13) yang mengemukakan bahwa “penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam kelas”.
Dengan demikian sesuai dengan pendapat di atas maka PTK
merupakan suatu upaya yang dilakukan pendidik dalam rangka
memperbaiki praktek pembelajaran di kelas. Pada dasarnya PTK berbeda
dengan penelitian lain, karena PTK mempunyai karakteristik yang
berbeda. Wardani (2008: 1-5) menyebutkan beberapa karakteristik PTK
diantaranya:
1. Penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya;
2. Metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar, tetapi tetap
mengikuti kaidah-kaidah penelitian;
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus
penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan
siswa dalam melakukan interaksi;
4. PTK bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan karakteristik yang yang diungkapkan oleh Wardani
diatas dapat disimpulkan bahwa PTK harus dilaksanakan oleh guru untuk
mengatasi masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang
memuaskan.
B. Model PTK yang dikembangkan
Berdasarkan tujuan penelitian, maka metode penelitian yang
digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model proses yang
digunakan dalam PTK ini adalah Model Proses Siklus (Putaran/Spiral)
yang mengacu pada model PTK Kemmis dan Mc. Taggart. Adapun
rancangan siklus penelitian memiliki empat tahapan kegiatan pada setiap
siklusnya, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan
(action), (3) observasi (observation), (4) refleksi (reflection). Setiap
tindakan yang dilaksanakan merupakan hasil refleksi dari tindakan
sebelumnya, dalam rangka mengadakan perubahan ke arah yang baik
sesuai faktor yang diteliti dalam perencanaan. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada gambar berikut ini :

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1
Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral

Perencanaan
Siklus 1
Refleksi
Tindakan/
Observasi

Perbaikan
Rencana

Siklus 2

Refleksi

Tindakan/
Observasi

Perbaikan
Rencana

Siklus 3

Refleksi

Tindakan/
Observasi

Pada gambar diatas terlihat bahwa dalam pelaksanaan PTK,
dimulai tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi merupakan
suatu sistem yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang
lainnya. Setiap tindakan dimulai dengan tahap rencana, dimana peneliti
menyusun rencana pembelajaran, menyediakan lembar kerja siswa (LKS),
dan menyusun instrument penelitian.

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian rencana yang telah disusun tersebut dilaksanakan pada
tahap pelaksanaan. Selama pelaksanaan tindakan, dilakukan observasi
pada guru dan siswa yang terekam dalam lembar instrument. Selanjutnya
pada

tahap

refleksi,

peneliti dan observer

menganalisis

proses

pembelajaran dan perilaku siswa maupun guru. Hasil refleksi tersebut
dijadikan rujukan untuk rencana perbaikan selanjutnya.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Simpen V Desa Simpen Kidul
Kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut.
D. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas
V Sekolah Dasar yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 6 siswa lakilaki

dan

12

siswa

perempuan.

Penelitian

tindakan

kelas

ini

diselenggarakan di SDN Simpen V, semester 1 tahun ajaran 2012/2013
dengan materi ”menentukan volume kubus dan balok” pada mata pelajaran
matematika.
Salah satu alasan pemilihan siswa kelas V sebagai subjek
penelitian ini karena peneliti merupakan guru kelas V sdn Simpen V
sehingga memudahkan bagi peneliti dalam memperoleh data yang
diperlukan.
E. Prosedur Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka peneliti melakukan
pembelajaran melalui pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam
penelitian ini terdapat dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari
beberapa tahap yaitu : perencanaan dan pelaksanaan.
Pada penelitian ini peneliti melakukan pola kegiatan sebagai
berikut :
1. Perencanaan
Tahap perencanaan adalah tahap dimana guru merencanakan
tindakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku
dan sikap siswa sebagai solusi.
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perencanaan yaitu tidakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap
sebagai solusi.
Pada tahapan perencanaan penelitian merencanakan sebagai
berikut :
a) Permintaan izin kepada kepala sekolah selaku pemimpin Sekolah
Dasar Negeri Simpen V kemudian melakukan observasi dan
wawancara, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
awal tentang SD Negeri Simpen V secara keseluruhan dan keadaan
kegiatan pembelajaran matematika pada siswa kelas V khususnya.
b) Identifikasi masalah dalam pelaksaan pembelajaran matematika
kurikulum 2006 di kelas V, yang meliputi standar kelulusan (SKL),
Standar Isi (SI), buku sumber dan bahan-bahan/alat-alat yang
digunakan dalam menerapan pada pembelajaran matematika.
c) Menyusun rencana rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan
dalam siklus.
d) Merancang alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran.
e) Menyusun instrumen observasi.
f) Menyusun teknik wawancara.
g) Menyusun

lembar

kerja

siswa,

lembar

observasi,

serta

mempersiapkan alat peraga.
2. Pelaksanaan tindakan
a) Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedurnya
Tahap

tindakan

merupakan

tahap

dimana

guru

melaksanakan tindakan yang harus dilakukan oleh penulis sebagai
upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
Penelitian mengupayakan suatu tindakan yang dilaksanakan
agar dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
volume kubus dan balok dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus yang
masing-masing siklus tediri dari 1 (satu) tindakan.
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara lebih rinci pelaksanaan tindakan untuk setiap siklus
dapat diuraikan sebagai berikut :
Siklus I
a. Perencanaan
1) Peneliti melakukan analisis standar isi pada kurikulum
pembelajaran untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan

disampaikan

menggunakan

kepada

alat

siswa

peraga

di

kubus

kelas

dengan

satuan

dalam

meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan materi menentukan
volume kubus dan balok.
3) Membuat alat peraga kubus satuan.
4) Menyiapakan dan membuat lembar kerja siswa.
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
6) Memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar.
7) Membimbing siswa untuk aktif bertanya.
8) Menciptakan

suasana

belajar

yang

menyenangkan,

sehingga siswa tidak merasa tegang.
9) Siswa dlibatkan dalam penggunaan alat peraga.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
serta menyampaikan informasi tentang langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilakukan.
2) Menyajikan materi dengan menggunakan alat peraga kubus
satuan.
3) Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, peneliti
memulai

pembelajaran

dengan

melakukan

apersepsi

memulai tanya jawab tentang volume kubus.
4) Siswa melakukan kegiatan yang ada dalam LKS mengenai
cara menentukan volume kubus.
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Guru memantau sambil membimbing siswa selama proses
pembelajaran.
6) Siswa melaporkan hasil diskusi.
7) Melakukan evaluasi pembelajaran.
8) Mengadakan refleksi.
9) Menutup pembelajaran dengan penguatan materi.
Media :
1) Kubus satuan.
2) Dus berbentuk kubus
Evaluasi : Dilaksanakan dengan proses pembelajaran dengan
menggunakan LKS dan tes soal.
Siklus II
a. Perencanaan
1) Peneliti melakukan analisis standar isi pada kurikulum
pembelajaran untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan

disampaikan

menggunakan

kepada

alat

siswa

peraga

di

kubus

kelas

dengan

satuan

dalam

meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan materi menentukan
volume kubus dan balok.
3) Membuat alat peraga kubus satuan.
4) Menyiapakan dan membuat lembar kerja siswa.
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
6) Memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar.
7) Membimbing siswa untuk aktif bertanya.
8) Menciptakan

suasana

belajar

yang

menyenangkan,

sehingga siswa tidak merasa tegang.
9) Siswa dlibatkan dalam penggunaan alat peraga.

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pelaksanaan Tindakan
1) Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
serta menyampaikan informasi tentang langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilakukan.
2) Menyajikan materi dengan menggunakan alat peraga kubus
satuan.
3) Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, peneliti
memulai

pembelajaran

dengan

melakukan

apersepsi

memulai tanya jawab tentang volume balok.
4) Siswa melakukan kegiatan yang ada dalam LKS mengenai
cara menentukan volume balok.
5) Guru memantau sambil membimbing siswa selama proses
pembelajaran.
6) Siswa melaporkan hasil diskusi.
7) Melakukan evaluasi pembelajaran.
8) Mengadakan refleksi.
9) Menutup pembelajaran dengan penguatan materi.
Media :
1) Kubus satuan.
2) Dus berbentuk balok.
Evaluasi : Dilaksanakan dengan proses pembelajaran dengan
menggunakan LKS dan tes soal.
Siklus III
a. Perencanaan
1) Peneliti melakukan analisis standar isi pada kurikulum
pembelajaran untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa di kelas dengan menggunakan alat
peraga kubus satuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa di
kelas V.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan materi menentukan
volume kubus dan balok.
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Membuat alat peraga kubus satuan.
4) Menyiapakan dan membuat lembar kerja siswa.
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
6) Memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar.
7) Membimbing siswa untuk aktif bertanya.
8) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga
siswa tidak merasa tegang.
9) Siswa dlibatkan dalam penggunaan alat peraga.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
serta

menyampaikan

informasi

tentang

langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan.
2) Menyajikan materi dengan menggunakan alat peraga kubus
satuan.
3) Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, peneliti memulai
pembelajaran dengan melakukan apersepsi memulai tanya
jawab tentang volume kubus dan balok.
4) Siswa melakukan kegiatan yang ada dalam LKS mengenai cara
menentukan volume kubus dan balok.
5) Guru memantau sambil membimbing siswa selama proses
pembelajaran.
6) Siswa melaporkan hasil diskusi.
7) Melakukan evaluasi pembelajaran.
8) Mengadakan refleksi.
9) Menutup pembelajaran dengan penguatan materi.
Media :
1) Kubus satuan.
2) Dus berbentuk kubus dan balok.
Evaluasi : Dilaksanakan dengan proses pembelajaran dengan
menggunakan LKS dan tes soal.
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Observasi
Tahap observasi adalah tahap dimana guru sebagai penulis
mengamati hasil yang diperoleh atau dampak dari tindakan-tindakan
yang telah dilaksanakan oleh siswa dalam pembelajaran.
Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung
terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam tindakan
penelitian tindakan kelas (PTK). Tujuan pokok observasi adalah untuk
mengetahui sesuai atau tindaknya tindakan dan untuk mengetahui ada
tidaknya perubahan yang terjadi selama tindakan berlangsung.
Pelaksanaan tindakan diharapkan dapat memperbaiki mutu
pendidikan dan prestasi anak di sekolah.
a. Selama proses pembelajaran berlangsung observer mengawasi
jalanya pembelajaran dengan cermat.
b. Penggunaan alat peraga sesui dengan materi pembelajaran.
c. Mengamati

respon

siswa

terhadap

pembelajaran

dengan

menggunakan alat peraga.
d. Mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran.
e. Pemberian evalusi dan penguatan materi.
f. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran.
g. Seluruh siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
4. Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap untuk mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan atas hasil dan proses dari setiap tindakan. Dari
hasil refleksi ini dilakukan perbaikan terhadap rencana awal.
Tahap ini dilakukan setelah stu tidakan dilaksanakan. Hasil dari
tindakan tersebut dikaji, dilihat, dipertimbangkandari aspek berbagai
aspek. Pada setiap akhir tindakan penelitian bersama observer
mendeskripsikan hasil pelaksanaan tidakan dan membuat rencana
pembelajaran baru untuk dilaksanakan pada tindakan selanjutnya. Dan
pelaksanaan

refleksi

guru

memerlukan

metode

variasi

agar

terlaksananya pembelajaran secara terpadu sebagai revensi.
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen penelitian
Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
(1) Instrumen Tes
Tes adalah kegiatan atau proses sistematis mengukur
kemampuan/kondisi

seseorang.

Kegiatan

tes

(testing)

selalu

menggunakan alat yang juga disebut tes (test). Dalam tulisan ini
pengertian tes lebih mengacu kepada ”alat” dari pada ”kegiatan”. Oleh
sebab itu tes diartikan sejumlah pertanyaan yang oleh subjek dijawab
benar atau salah, atu sejumlah tugas yang oleh subjek dilaksanakan
dengan berhasil atu gagal, sehingga kemampuan subjek dapat
dinyatakan dengan skor atau dinilai berdasarkan skala tertentu.
Alat evaluasi yang digunakan dalam penskoran menggunakan
Analisis Tes (Anates), langkah-langkah analisis sebagai berikut :
(a) Membuat tabel hasil penyekoran
(b) Menghitung reliabilitas
Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsistensi)
suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk
menghasilkan skor yang ajeg/konsisten (tidak berubah-rubah).
Tes yang reliabel atau dapat dipercaya adalah tes yang
menghasilkan skor secara ajeg, relatif tidak berubah walaupun
diteskan pada situasi dan waktu yang berbeda-beda.
(c) Menghitung daya pembeda butir soal
Daya pembeda menunjukkan sejauh mana tiap butir
soal mampu membedakan siswa yang menguasai bahan dan
siswa tidak

menguasai

bahan.

Butir

soal

yang daya

pembedanya rendah, tidak ada mamfaatnya, malahan dapat
merugikan siswa yang belajar sungguh-sungguh.
(d) Menghitung tingkat kesukaran (kemudahan) butir soal
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat kesukaran menunjukkan apakah butir soal
tergolong sukar, sedang atau mudah. Tes yang baik memuat
kira-kira 25% soal mudah, 50% sedang dan 25% sukar. Butir
sooal yang terlalu sukar atau terlalu mudah sehingga dapat
dijawab oleh semua hampir siswa, sebaiknya dibuang karena
tidak bermamfaat.
(e) Mengetahui homogenitas butir soal
Tingkat

homogenitas

(tingkat

konsistensi)

soal

menunjukkan apakah tiap butir soal mengukur aspek atau
kompetensi yang sama, atau sejauh mana tiap butir soal
menyumbang skor total tiap siswa. Butir soal yang homogen
adalah yang menunjang skor total. Sebaliknya, butir soal yang
tidak seiring dengan skor total dikatakan tidak homogen, dan
lebih baik dibuang atau direvisi.
Setelah dilakukan uji soal, maka rekapitulasi analisis
butir untuk tes siklus I, tes siklus II dan siklus III sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Rekapitulasi Analisis Item Soal Tes Siklus I
No No. T
Butir
Asli

DP
(%)

T.
Korelasi Sign.
Kesukaran
Kolerasi

keputusan

1

1

2,13 44,00 Sukar

0,714

Sangat
Signifikan

Digunakan

2

2

1,00 70,00 Sedang

0,857

Sangat
Signifikan

Digunakan

3

3

1,00 78,00 Sedang

0,868

Sangat
Signifikan

Digunakan

4

4

8,54 54,00 Sedang

0,711

Sangat
Signifikan

Digunakan

5

5

3,88 58,00 Sedang

0,611

Signifikan

Digunakan

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2
Rekapitulasi Analisis Item Soal Tes Siklus II
No No.

T

Butir

DP

T.

(%)

Kesukaran

Korelasi Sign. Kolersi

keputusan

Asli
1

1

5,16 74.00 Sedang

0.778

Sangat Signifikan

Digunakan

2

2

2,90 54.00 Mudah

0.750

Sangat Signifikan

Digunakan

3

3

1,63 28.00 Sukar

0.590

Signifikan

Digunakan

4

4

3,63 50.00 Mudah

0.616

Signifikan

Digunakan

5

5

4,80 56.00 Mudah

0.754

Sangat Signifikan

Digunakan

Tabel 3.3
Rekapitulasi Analisis Item Soal Tes Siklus III
No.
No

Butir
Asli

T

DP

T.

(%)

Kesukaran

Korelasi

Sign. Korelasi

Keputusan

1

1

4.47 884.00 Sedang

0.628

Signifikan

Digunakan

2

2

2.90 810.00 Mudah

0.667

Signifikan

Digunakan

3

3

2.99 784.00 Sedang

0.585

Signifikan

Digunakan

4

4

3.94 790.00 Sedang

0.598

Signifikan

Digunakan

5

5

6.50 862.00 Sukar

0.644

Signifikan

Digunakan

(2) Instrumen non tes
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Lembar Observasi
Lembar observasi ditujukan untuk mengetahui aktivitas
siswa dan guru selama kegiatan belajar berlangsung. Lembar
observasi di isi oleh observer pada setiap siklus. Data yang
diperoleh dari lembar observer dijadikan masukan bagi peneliti
untuk melakukan refleksi pada kegiatan berikutnya. Berikut
adalah contoh lembar observasi kegiatan guru dan siswa.
Tabel 3.4
Contoh Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
No

1

Langkah-langkah kegiatan

Aktivitas

Aktivitas

Guru

Siswa

Pendahuluan
-

Mempersiapkan

proses

pembelajaran

2

-

Berdoa

-

Mengabsen siswa

-

Memotivasi siswa

Kegiatan Inti
-

Mengkondisikan
dalam

siswa

ke

kelompok-kelompok

belajar
-

Mengorganisasikan siswa ke
dalam

kelompok-kelompok

belajar
3

Penutup
-

Menyimpulkan materi

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Balubur Limbangan, November 2012
Observer

Asep Rahmat. S.Pd
NIP.19660405196101002

b. Catatan Lapangan
Catatan

lapangan

merupakan

salah

satu

alat

pengumpulan data yang dipergunakan untuk memperoleh data
secara objektik yang tidak terekam melalui lembar observasi
selama pelaksanaan tindakan penelitian. Catatan lapangan
berfungsi untuk mencatat informasi mengenai temuan-temuan
atau kejadian-kejadian penting selama proses penelitian yang
dapat dipakai sebagai bahan untuk analisis dan refleksi. Berikut
contoh tabel catatan lapangan.
Tabel 3.5
Contoh Lembar Catatan Lapangan
Lembar Catatan Lapangan

Siklus

:

Hari/Tanggal :
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Waktu

:

Tahap Kegiatan
Apa

Temuan

yang diketahui siswa selama

pembelajaran berlangsung
Apa yang telah dipelajari oleh siswa
selama pembelajaran berlangsung
Balubur Limbangan, November 2012
Peneliti

Imas Masrini
NIM. 1008373

(3) Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah berupa panduan yang disajikan melalui
permasalahan yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas
pembelajaran di kelas. Dimana LKS ini merupakan alat untuk
menuntun siswa dalam melakukan proses pembelajaran supaya
siswa dapat memahami materi yang sedang diajarkan. Berikut
contoh LKS.
Tabel 3.6
Contoh Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa
Mata Pelajaran

:

Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Materi

:

Kelas/Semester

:

Hari/Tanggal :
Kelompok

:.........................

Nama

: 1......................
2......................
3......................
4......................

Langkah-langkah kegiatan

1. Lakukan kegiatan ini secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri atas
empat orang.
2. Setiap kubus-kubus satuan sebanyak yang dibutuhkan.
3. Buatlah susunan-susunan yang berbentuk balok dengan ukuran tertentu.
Misalnya :

panjang = 4 kubus satuan
Lebar = 3 kubus satuan
Tinggi = 2 kubus satuan

4. Setelah terbentuk, hitunglah banyaknya kubus satuan yang menyesunnya.
5. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan ukuran yang berbeda,

(4) Dokumentasi
Dokumen digunakan sebagai alat penunjang yang dapat
melengkapi dan memperjelas data penelitian. Alat dokumentasi
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang digunakan adalah kamera foto. Hasil dari penggunaan kamera
foto ini berupa foto-foto yang dapat dilampirkan sebagai salah satu
data penunjang, sehingga dapat memberikan gambaran objektif
mengenai pelaksanaan penelitian.
G. Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Menjelaskan bahwa teknik pengolahan data yang digunakan
adalah teknik kuantitatif dan kualitatif dengan kerangka analisis
sebagai berikut:
a. Seleksi data, pengelompokan data, dan interprestasi data;
b. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data;
c. Tindak lanjut atau rekomendasi;
Kerangka pengolahan data dan analisis data tersebut di atas
akan diberlakukan pada setiap siklus tindakan sampai perbaikan
pembelajaran dianggap optimal. Target optimal dimaksudkan baik
untuk kinerja guru maupun hasil belajar siswa.
2. Analisis Data
Sebagai dasar pengajuan terhadap hipotesis tindakan yang telah
dirumuskan dan sebagai dasar untuk mengambil keputusan maka data
yang diperoleh peneliti selanjutnya akan dianalisis. Analisis data
dilakukan dengan cara membandingkan transkip setiap instrumen
kegiatan atau hasil kerja siswa pada setiap kegiatan. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis yang sifatnya kuantitatif
dan kualitatif.

a. Data kuantitatif
Data kuantitatif ini diperoleh dari tes siklus untuk hasil
pemahaman matematika siswa. Setelah data kuantitatif ini
Imas Masrini, 2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
VOLUME BALOK (PenelitianTindakanKelasdi Sekolah Dasar Negeri Simpen V Kecamatan
Balubur Limbangan Kabupaten Garut)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperoleh, maka selanjutnya dilakukan analisis data dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Penskoran
Sebelum melakukan tes pemahaman matematika kepada
siswa untuk setiap siklus, maka di tentukan aturan penskoran
untuk setiap item soal. Aturan penskoran yang diadaptasi dari
Randall di tetapkan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7
Aturan Penskoran Setiap Item Tes

Deskripsi

Skor
0

Siswa tidak merespon sama sekali

1

Siswa menulis secara penyelesaian benar, jawaban salah

3

Siswa tidak menulis cara penyelesaian, jawaban benar

5

Siswa menulis cara penyelesaian salah, jawaban benar

8

Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban salah

10

Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban benar

2) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus ( Purwanto,
dalam Prabawanto : 2011
Setandar ketun

Dokumen yang terkait

Penggunaan alat peraga mobil garis bilangan terhadap pemahaman konsep matematika siswa pada materi bilangan

9 70 176

PENERAPAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MEMINIMALKAN FOBIA MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 SALATIGA TA 2009/2010.

0 0 8

INTENSITAS CERAMAH DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP INTENSITAS CERAMAH DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP VOLUME BALOK DAN KUBUS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIBOTO TAHUN PELAJARAN 2009

0 1 14

PENDAHULUAN INTENSITAS CERAMAH DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP VOLUME BALOK DAN KUBUS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIBOTO TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 3 6

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SEGI Penggunaan Alat Peraga Benda Manipulatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Segi Empat Pada Mata Pelajaran Matematika (Ptk Siswa Kelas Vii Semester Ii Di Smp Negeri 2 Jati

0 0 17

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SEGI Penggunaan Alat Peraga Benda Manipulatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Segi Empat Pada Mata Pelajaran Matematika (Ptk Siswa Kelas Vii Semester Ii Di Smp Negeri 2 Jati

0 0 14

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP VOLUME BALOK.

0 1 35

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KOIN BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 1 47

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP ENERGI PANAS PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN SINDANGPALA JAJA SYAJAAH Guru SDN Sindangpala ABSTRAK - PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SIS

0 0 9

Pembelajaran Volume Balok dan Kubus

0 0 16