PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP FOTOSINTESIS DI SMA KELAS XII.
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM
TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
DAN PENGUASAAN KONSEP FOTOSINTESIS
DI SMA KELAS XII
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Siska Mustikawati
0902079
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH
PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP PENINGKATAN
KETERAMPILAN
PROSES
SAINS
DAN
PENGUASAAN
KONSEP
FOTOSINTESIS DI SMA KELAS XII” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang jatuh kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, November 2013
Yang membuat pernyataan,
Siska Mustikawati
NIM. 0902079
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM
TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
DAN PENGUASAAN KONSEP FOTOSINTESIS DI SMA KELAS
XII
Oleh:
SISKA MUSTIKAWATI
NIM. 0902079
Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Prof.Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd
NIP. 195107251978032001
Pembimbing II
Didik Priyandoko, M.Si
NIP. 196912012001121001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. Riandi, M.Si
NIP. 196305011988031002
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan
pengaruh pembelajaran berbasis praktikum dalam meningkatkan kemampuan proses
sains dan penguasaan konsep pada konsep fotosintesis. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Quasy experiment. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dua kelas siswa
SMA Kelas XII SMA Negeri 5 Cirebon
semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang dipilih dengan cara random cluster
sampling. Setelah pembelajaran berbasis praktikum diberikan pada kelas eksperimen
dan pembelajaran dengan metode demonstrasi diberikan pada kelas kontrol,
penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa berbeda signifikan. Nilai
rerata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis statistik terdapat peningkatan penguasaan konsep yang
signifikan lebih tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol
meskipun keduanya termasuk kedalam kategori sedang. Untuk keterampilan proses
sains indikator interpretasi, klasifikasi, komunikasi dan menggunakan alat dan bahan
pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dengan kategori tinggi dan pada kelas
kontrol mengalami peningkatan sedang. Dapat disimpulkan bahwa kelas yang
menggunakan pembelajaran berbasis praktikum lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran dengan metode demonstrasi.
Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Praktikum, Keterampilan Proses Sains,
Penguasaan Konsep, dan Fotosintesis.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze and to describe the effect of practice-based
learning in science to improve the mastery of concept and science process skill in the
concept of photosynthesis. The method used is in this research is Quasy experiment.
The sampel of this study were two classes of high school students that are Class XII 5
Cirebon semester academic year 2013/2014 were chosen by means of random cluster
sampling. After learning lab-based experiments are given in class and learning by
demonstration method given in class control, mastery of the concept of and different
science process skills students signifikan. The average value of post test experimental
class higher than the control class. Based on the statistical processing there is an
increasing mastery of concepts significantly higher in the experimental class than the
control class although both are included into the medium category . For science
process skills indicator interpretation , classification , communication , and using
tools and materials in the experimental classes increased with higher categories and
the control class had moderately elevated so that it can be concluded that the class
uses lab -based learning is more effective than the method of learning by
demonstration
Keywords : Practice Based Learning , Science Process Skills , Mastery of Concepts ,
Photosynthesis.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN………………………………………………………..
i
ABSTRAK……………………………………………………………...
ii
KATA PENGANTAR………………………………………………….
iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………
v
DAFTAR TABEL………………………………………………………
viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………...
ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………
x
BAB I PENDAHULUAN………………………………..…………….
1
A. Latar Belakang Penelitian…………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..
4
C. Batasan Masalah……………………………………………………
5
D. Tujuan Penelitian……………………………………………………
5
E. Manfaat Penelitian………………………………………………….
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………….. 6
A. Pembelajaran Berbasis Praktikum….……………………………….. 6
B. Keterampilan Proses sains…………………………………………… 7
C. Penguasaan Konsep…………..………………………………………….. 9
D. Fotosintesis…………………………………………………………
12
1. Reaksi terang ………………………………………………….. 13
2. Siklus Calvin …………………………………………………… 15
E. Hasil Penelitian Yang Relevan…………………………………….. 17
F. Asumsi ……………………………………………………………... 18
G. Hipotesis…………………………………………………………….
18
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Dan Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………….
19
A. Lokasi dan Populasi/ Sampel……………………………………….
19
B. Desain Penelitian…………………………………………………..
19
C. Metode Penelitian…………………………………………..……..
20
D. Definisi Operasional…………………………………………….....
20
E. Instrumen Penelitian……………………………………………….
21
1.
Lembar Observasi………………..…………………………...
21
2.
Test Keterampilan Proses Sains …………………………..….
22
3.
Test Penguasaan Konsep………………………………..……
22
4.
Angket………………………………………………………..
F. Analisis Uji Coba Soal……………………………………………..
22
22
1.
Uji keterbacaan soal…………………………………………...
22
2.
Uji validitas soal……………………………………………….
23
3.
Uji reliabilitas……………………………………….…………
23
4.
Daya Pembeda………………………………………...………
24
5.
Tingkat Kesukaran…………………………………………….
25
G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data……………………….
26
1.
Pengolahan data hasil tes kemampuan proses sains dan
penguasaan konsep ……………………………………….…
26
2.
Pengolahan data lembar observasi…………………………….
28
3.
Pengolahan data hasil angket………………………………….
29
H. Proseur Penelitian………………………………………………….
29
I. Alur Penelitian……………………………………………………..
31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………….
32
A. Penguasaan konsep….……………………………………………..
32
1. Pemaparan Data Hasil Pretes, Posttest dan N-Gain
Penguasaan Konsep
……………………………………….
33
2. Pembahasan Data Hasil Pretes, Posttest dan N-Gain
Penguasaan Konsep
…………………………….…………
36
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Dan Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Keterampilan Proses sains………………………………………….
38
1. Pemaparan Data Hasil Pretes, Posttest dan N-Gain
Keterampilan Proses sains ………………………………………. 38
2. Pembahasan Data Hasil Pretes, Posttest dan N-Gain
Keterampilan Proses sains …………………………….………… 46
C. Lembar Observasi
1. Pemaparan Data Lembar Observasi………………………………. 53
2. Pembahasan Data Lembar Observasi …………………………… 55
D. Respon Siswa
1. Pemaparan Respon Siswa……………………………………..
57
2. Pembahasan Respon Siswa …………………………………… 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………….
59
A. Kesimpulan…………………………………………………………
59
B. Saran………………………………………………………………..
60
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..
61
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………….
64
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Dan Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan salah satu tahap yang sangat menentukan
terhadap keberhasilan belajar siswa. Belajar yang efektif dapat membantu siswa
untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan
instruksional yang ingin dicapai (Slameto, 2003). Agar siswa benar-benar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan maka proses pembelajaran harus dirancang
dengan baik, sehingga proses pembelajaran benar-benar terpusat kepada siswa
sebagai peserta didik, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja.
Berdasarkan observasi awal di salah satu SMA Negeri di Bandung diketahui
bahwa proses pembelajaran di kelas umumnya masih bersifat konvensional
(ceramah), sehingga proses pembelajaran biologi masih belum optimal. Menurut
Rustaman et. al (2005) penggunaan metode ceramah membuat kreativitas siswa
kurang dikembangkan dan tidak membuat siswa aktif mengemukakan pendapat,
serta tidak dibiasakan mencari dan mengolah informasi. Dalam metode ceramah,
proses pembelajaran kurang memberikan wadah bagi siswa untuk aktif berpikir,
melainkan cenderung membuat siswa menjadi pasif dan keterampilan proses sains
siswa pun kurang terlatih. Sebab dalam metode ceramah siswa hanya
mendengarkan dan mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru. Siswa tidak
memperoleh pengalaman yang mempermudah siswa untuk mengingat dan
memahami materi yang sedang dipelajari. Walaupun banyak hasil kajian tentang
metode ceramah kurang produktif, kenyataannya hingga saat ini pembelajaran yang
bersifat konvensional ini masih terus berlanjut hingga saat ini.
Menurut Mulyasa2 (2007) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta ataupun konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
pembelajaran IPA seharusnya menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar.
Sejak tahun 2006, pendidikan di Indonesia menggunakan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di dalam KTSP yang saat ini diterapkan
terdapat Keterampilan Proses Sains (KPS) sehingga tidak hanya hasil belajar saja
yang dievaluasi dalam proses pembelajaran melainkan keterampilan proses sains
juga. Ditunjang dengan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013 dimana
beberapa aspek keterampilan juga diperhatikan dalam pembelajaran disekolah
seperti keterampilan mengamati, mencoba, menanya, mengolah, menyaji, menalar,
dan mencipta. (Kemendikbud, 2013)
Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan pendekatan pembelajaran
yang berorientasi pada proses IPA (Rustaman et. al., 2005). Ada sebelas jenis KPS
yaitu:
melakukan
pengamatan
(observasi),
mengelompokkan
(klasifikasi),
menafsirkan (interpretasi), meramalkan (prediksi), mengajukan pertanyaan,
membuat hipotesis, merencanakan percobaan atau penyelidikan, menggunakan alat
atau bahan, menerapkan konsep, berkomunikasi, dan melaksanakan percobaan atau
eksperimen.
Pemberian pengalaman langsung sangat ditekankan melalui pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah dengan tujuan memahami konsep-konsep dan
memecahkan masalah. Dengan mengembangkan keterampilan proses, siswa akan
mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta
menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut (Semiawan,
1990). Oleh karena itu, guru harus mampu mengajak siswa untuk mengembangkan
keterampilan proses sains (Rustaman, 2005)
Menurut Semiawan (1987) terdapat empat alasan pentingnya keterampilan
proses sains diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Alasan pertama yaitu
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin
lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Alasan yang
kedua yaitu adanya kecenderungan bahwa siswa lebih memahami konsep-konsep
yang rumit atau abstrak jika disertai dengan contoh yang konkret. Alasan yang
ketiga yaitu penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak, suatu teori mungkin
terbantahkan dan ditolak setelah orang mendapatkan data baru yang mampu
membuktikan kekeliruan teori
yang sebelumnya.
Alasan
keempat
yaitu
pengembangan konsep dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari
pengembangan sikap dan nilai dalam diri siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk membekali
keterampilan proses sains bagi siswa adalah metode praktikum, karena dengan
praktikum siswa dapat mengembangkan keterampilan dasar eksperimen. Hal
tersebut akan menjadi sarana tercapainya orientasi pembelajaran sains, yaitu selain
berorientasi produk juga berorientasi pada proses. Menurut Rustaman (2005)
praktikum merupakan sarana terbaik untuk mengembangkan keterampilan proses
sains. Pada pembelajaran dengan metode praktikum ini siswa diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri kegiatan dalam proses
pembelajaran.
Praktikum diperlukan agar siswa memperoleh pengalaman konkrit dalam
usahanya
membangun
pengetahuan
baru.
Selain
itu,
praktikum
dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa terutama dalam mempelajari biologi, karena
tidak harus belajar dari konsep secara abstrak. Siswa yang termotivasi belajarnya
akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu sehingga akan mudah
mengerti suatu konsep yang diajarkan. Dengan adanya praktikum siswa akan
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta siswa akan lebih mudah untuk
memahami suatu konsep biologi.
Dalam sistem pembelajaran yang sifatnya klasikal, guru berusaha agar
proses pembelajaran mencerminkan komunikasi dua arah. Mengajar bukanlah
semata-mata merupakan pemberian informasi seraya tanpa pengembangan
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
kemampuan mental, fisik dan penampilan diri. Oleh karena itu, proses belajar
mengajar dikelas harus dapat mengembangkan cara belajar siswa untuk
mendapatkan, mengelola, menggunakan, dan mengkomunikasikan apa yang telah
diperoleh dalam proses belajar tersebut (Suryosubroto, 2002).
Berdasarkan masalah dan pernyataan yang telah diuraikan maka peneliti
tertarik melakukan penelitian mengenai metode pembelajaran yang diterapkan pada
praktikum
fotosintesis dengan judul : “Pengaruh Pembelajaran Berbasis
Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan
Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh penggunaan pembelajaran
berbasis praktikum terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep
fotosintesis?”.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka diuraikan pertanyaan-pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah penggunaan
pembelajaran berbasis praktikum dan penggunaan pembelajaran
metode
demonstrasi pada konsep fotosintesis?
2. Bagaimanakah keterampilan proses sains sebelum dan setelah penggunaan
pembelajaran berbasis praktikum dan penggunaan pembelajaran
metode
demonstrasi pada konsep fotosintesis?
3. Bagaimanakah
perbedaan
peningkatan
keterampilan
proses
sains
dan
penguasaan konsep siswa pada konsep fotosintesis pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol?
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah maka penelitian dibatasi pada masalah :
1. Keterampilan proses sains yang diukur dalam penelitian ini meliputi
keterampilan klasifikasi, interpretasi, menggunakan alat dan bahan, serta
keterampilan berkomunikasi.
2. Penguasaan konsep dalam penelitian ini adalah jenjang kognitif C1-C6.
3. Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah fotosintesis.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan
pengaruh pembelajaran berbasis praktikum dalam meningkatkan kemampuan
proses sains dan penguasaan konsep pada konsep fotosintesis.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Bagi Guru
Diharapkan guru dapat memilih strategi pembelajaran yang lebih bervariasi
sehingga dapat memberikan pengajaran yang lebih baik lagi terhadap siswa.
2. Bagi Siswa
a. Diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran
b. Diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada mata
pelajaran biologi.
3. Bagi Penulis
Sebagai pembelajaran untuk bekal kelak ketika menjadi seorang guru
yang terjun di lingkungan sekolah secara langsung. Serta sebagai masukan
bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang serupa.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi/ Sampel
Lokasi dan populasi/sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Lokasi
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Cirebon Jl. Perjuangan Majasem
Tlp.(0231)480537 Cirebon 45135.
b. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Kelas XII IPA SMA
Negeri 5 Cirebon semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 4 kelas.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas siswa SMA Kelas
XII SMA Negeri 5 Cirebon semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang dipilh
dengan cara random sampling. Kelas sampel untuk kelas eksperimen dengan
model pembelajaran berbasis praktikum kelas XII IPA 4, sedangkan untuk kelas
kontrol dengan model konvensional metode demonstrasi kelas XII IPA 3.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian nonequivalen multiple
group pretest-posttest design (Sugiyono, 2010). Pada desain penelitian ini mulamula kedua kelas eksperimen diberi pretest terlebih dahulu untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa (penguasaan konsep
dan keterampilan proses sains). Selanjutnya diberikan perlakuan, dalam hal ini
pembelajaran berbasis praktikum dan metode demonstrasi. Kemudian dilakukan
posttest untuk mengetahui hasil perlakuan yang telah diberikan. Desain
penelitian dapat ditunjukan pada Tabel 3.1.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20
Tabel 3.1. Desain Penelitian
KELOMPOK
PRETEST
PERLAKUAN POST TEST
Eksperimen
O1
X1
O2
Kontrol
O1
X2
O2
Keterangan :
O1 : nilai pretest
O2 : nilai posttest
X1 : perlakuan dengan pembelajaran berbasis praktikum
X2 : perlakuan dengan metode demonstrasi
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasy
experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control
group design. Quasy experiment sebenarnya merupakan pengembangan dari true
experiment, di mana pada desain ini juga memiliki kelompok kontrol tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya seperti pada true experiment yang dapat mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi hasil eksperimen (Sugiyono, 2010).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis praktikum
sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan proses sains dan penguasaan
konsep.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari berbagai penafsiran yang berbeda terhadap definisi yang
digunakan dalam penelitian, maka diberikan penjelasan mengenai definisi
oprasional sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang digunakan dalam kelas eksperimen adalah pembelajaran
berbasis praktikum
yaitu pembelajaran
yang memusatkan kegiatan
pembelajaran pada siswa. Pembelajaran berbasis praktikum memiliki lima
tahapan utama antara lain: Fase 1, yaitu orientasi masalah. Fase 2, yaitu
perumusan masalah. Fase 3, yaitu melakukan penyelidikan. Fase 4, yaitu
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21
mengatasi masalah. Fase 5, yaitu merefleksikan hasil penyelidikan.
Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode demonstrasi.
2. Keterampilan Proses Sains dalam penelitian ini merupakan keterampilan
ilmiah dasar siswa yang terarah baik secara kognitif dan psikomotor yang
dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep ataupun mengembangkan
suatu konsep yang telah ada. Keterampilan proses sains pada penelitian ini
meliputi keterampilan interpretasi, komunikasi, klasifikasi, dan keterampilan
menggunakan alat dan bahan yang akan dinilai melalui tes tertulis, dan
lembar observasi.
3. Penguasaan konsep yang akan diukur adalah aspek kognitif yang diperoleh
siswa sesuai dengan taksonomi Bloom yang sudah direvisi yaitu jenjang C1
hingga jenjang C6. Penguasaan konsep siswa diukur melalui tes tertulis
berupa soal pilihan ganda.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lembar Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu atau pun proses terjadinya suatu kegiatan
yang diamati. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil atau proses
belajar, misalnya tingkah laku siswa saat belajar, tingkah laku guru saat
mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan
penggunaan alat peraga saat mengajar (Sudjana, 2010). Teknik observasi
dilakukan setiap pembelajaran berlangsung. Observasi ini bertujuan untuk
menganalisis
kemunculan
keterampilan
proses
sains
(keterampilan
interpretasi, komunikasi, klasifikasi, dan keterampilan menggunakan alat dan
bahan) selama proses pembelajaran. Lembar observasi berbentuk format
isian, dimana observer hanya perlu membubuhkan tanda checklist ( √ ) jika
kriteria dalam daftar cek sesuai dengan hasil pengamatan.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
2. Test keterampilan proses sains
Test keterampilan proses sains dilaksanakan saat sebelum dan sesudah
pembelajaran (pretest dan posttest). Soal yang diberikan berbentuk soal
uraian. Soal ini disusun untuk mendapatkan gambaran keterampilan
klasifikasi, interpretasi, menggunakan alat dan bahan, serta keterampilan
berkomunikasi.
3. Test penguasaan konsep
Test pengguasaan konsep dilaksanakan saat sebelum dan sesudah
pembelajaran (pretest dan posttest). soal yang diberikan berbentuk soal
pilihan ganda. Soal ini disusun untuk mendapatkan gambaran jenjang
kognitif C1 hingga C6.
4. Angket
Pemberian angket dilakukan setelah pembelajaran selesai. Angket ini
bertujuan untuk melihat respon siswa terhadap pembelajaran yang digunakan
selama proses belajar dan pembelajaran berlangsung.
F. Analisis Uji Coba Soal
Setelah melakukan proses uji coba soal untuk instrumen, data yang
diperoleh kemudian dianalisis. Analisis yang dilakukan antara lain uji
keterbacaan soal, validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.
Untuk menghitung analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat
kesukaran butir soal hasil uji coba instrumen diuji dengan menggunakan
software program ANATES™ Uraian versi 4.0.5 dan ANATES™ pilihan ganda
versi 4.0.9.
1. Uji Keterbacaan Soal
Soal yang baik adalah soal yang dapat dimengerti oleh siswa. Soal yang
digunakan harus menggunakan bahasa yang sederhana, lugas, dan tidak bermakna
ganda. Uji keterbacaan soal dilakukan dengan menanyakan langsung pada siswa
bila ada soal yang tidak dimengerti atau bermakna ganda. Pada saat proses uji
coba, tidak ditemukan soal yang tidak dimengerti siswa atau bermakna ganda.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
2. Uji Validitas Soal
Sebuah tes dinyatakan valid bila tes tersebut mengukur apa yang seharusnya
diukur. Jadi validitas menunjukan ketepatan sebagai alat ukur. Proses uji validitas
dilakukan dengan bantuan software program ANATES™ pilihan ganda versi 4.0.9
dan ANATES™ Uraian versi 4.0.5. Hasil uji validitas pada setiap soal dilihat pada
kolom korelasi kemudian diinterpretasi dengan kriteria seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kriteria Validitas Soal
RENTANG
0,80-1,00
0,60-0,80
0,40-0,60
0,20-0,40
0,00-0,20
KLASIFIKASI
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
(Sudjana, 2010)
Setelah soal diuji validitas dengan software program ANATES™ pilihan ganda
versi 4.0.9 dan ANATES™ Uraian versi 4.0.5 hasil interpretasi soal bervariasi ada
yang rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil perhitungan validitas soal
disajikan pada Tabel 3.6.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan keajegan atau ketetapan soal. Suatu tes
dinyatakan mempunyai reliabitas yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil
yang tetap. Proses uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan software program
ANATES™ pilihan ganda versi 4.0.9 dan ANATES™ Uraian versi 4.0.5. Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat langsung pada kolom reliabilitas kemudian diinterpretasi
dengan kriteria seperti pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Kriteria Reliabilitas Soal
RENTANG
0,80-1,00
KLASIFIKASI
Sangat tinggi
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
RENTANG
0,60-0,80
0,40-0,60
0,20-0,40
0,00-0,20
KLASIFIKASI
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
(Sudjana, 2010)
Setelah soal diuji realiabilitas dengan software program ANATES™ pilihan
ganda versi 4.0.9 dan ANATES™ Uraian versi 4.0.5 hasil interpretasi soal sangat
tinggi untuk soal pilihan ganda dan tinggi untuk soal uraian.
4.
Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedaka antara siswa yang
pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pintar atau
berkemampuan rendah. Proses uji daya pembeda dilakukan dengan bantuan
software program ANATES™ pilihan ganda versi 4.0.9 dan ANATES™ Uraian
versi 4.0.5. Hasil uji daya pembeda dapat dilihat langsung pada kolom daya
pembeda kemudian diinterpretasi dengan kriteria seperti pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Kriteria Daya Pembeda
RENTANG
0,71-1,00
0,41-0,70
0,21-0,40
0,00-0,20
Negatif
KLASIFIKASI
Baik sekali
Baik
Cukup
Jelek
Tidak baik (sebaiknya dibuang)
(Sudjana, 2010)
Setelah soal diuji daya pembeda dengan software program ANATES™ pilihan
ganda versi 4.0.9 dan ANATES™ Uraian versi 4.0.5 hasil interpretasi soal
bervariasi ada yang rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil perhitungan
daya pembeda soal disajikan pada Tabel 3.6
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
5.
Tingkat Kesukaran
Soal essay hendaknya memperhatikan juga pada tingkat kesukaran soal. Soal
yang baik adalah yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Proses uji
tingkat kesukaran dilakukan dengan bantuan software program ANATES™ Uraian
0.4.7 version. Hasil uji tingkat kesukaran dapat dilihat langsung pada kolom
reliabilitas dalam bentuk persen (%) yang sudah diinterpretasi dengan kriteria
seperti pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran
RENTANG
0,71-1,00
0,31-0,70
0,00-0,30
KLASIFIKASI
Mudah
Sedang
Sukar
(Sudjana, 2010)
Tabel 3.6 Rekapitulasi analisis soal penguasaan konsep
Nomor
soal
1
2
3
4
5
6
7
8
Daya
pembeda
Tingkat
kesukaran
Validitas
9
10
11
12
13
0,73 (baik sekali)
0,73 (baik sekali)
0,64 (baik)
0,55 (baik)
0,55 (baik)
0,55 (baik)
0,64 (baik)
0,82 (baik sekali)
0,64 (baik)
0,55 (baik)
0,64 (baik)
0,64 (baik)
0,64 (baik)
0,592 (cukup)
0,692 (tinggi)
0,510 (cukup)
0,492 (cukup)
0,494 (cukup)
0,496 (cukup)
0,433 (cukup)
0,570 (cukup)
0,504 (cukup)
0,474 (cukup)
0,548 (cukup)
0,496 (cukup)
0,544 (cukup)
14
15
16
17
18
19
20
0,55 (baik)
0,64 (baik)
0,64 (baik)
0,55 (Baik)
0,64 (baik)
0,55 (baik)
0,55 (baik)
sedang
Sukar
sedang
sedang
sedang
Sukar
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
Sangat
mudah
Sukar
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
mudah
0,558 (cukup)
0,560 (cukup)
0,477 (cukup)
0,492 (cukup)
0,466 (cukup)
0,445 (cukup)
0,451 (cukup)
Reliabilitas Keterangan
0,85
(sangat tinggi)
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
Tabel 3.7 Rekapitulasi Analisis Soal Keterampilan Proses Sains
Nomor
soal
Daya
pembeda
Tingkat
kesukaran
Validitas
1
2
3
4
5
6
7
8
0,55 (baik)
0,59 (baik)
0,64 (baik)
0,55 (baik)
0,48 (baik)
0,55 (baik)
0,55 (baik)
0,58 (baik)
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
0,597 (cukup)
0,691 (tinggi)
0,738 (tinggi)
0,618 (tinggi)
0,639 (tinggi)
0,720 (tinggi)
0,623 (tinggi)
0,697 (tinggi)
Reliabilitas Keterangan
0,82
(sangat
tinggi)
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan empat instrumen yaitu
soal keterampilan proses sains dan penguasaan konsep, angket, dan lembar
observasi. Soal tes kemampuan keterampilan proses sains dan penguasaan
konsep diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran. Selama pembelajaran
berlangsung, lembar observasi digunakan untuk melakukan observasi terhadap
siswa. Setelah pembelajaran selesai siswa diminta mengisi angket untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
1. Pengolahan Data Hasil Tes Kemampuan Proses Sains dan Penguasaan
Konsep
Tes keterampilan proses sains dan penguasaan konsep dilaksanakan dengan
pretes dan post test. Analisis pretest dan posttest dengan menggunakan software
program SPSS statistic 20. Setelah tes dilaksanakan, data yang diperoleh kemudian
diolah dengan langkah-langkah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan pada data pretest-post-test. Sebelum peneliti
menggunakan teknik statistik parametris ataupun nonparametris, data terlebih
dahulu di uji dengan uji normalitas (Sugiono, 2002). Teknik pengujian data
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi α =0,05.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa
sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang berasal
dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya ( Matondang, 2012).
Ketika data menunjukan data normal maka Analisis uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan uji Leneve dengan taraf signifikansi α = 0,05.
Namun ketika data hasil uji normalitas tidak berdistribusi normal maka uji
homogenitas dilanjukan dengan uji non-parametrik. Uji non-parametrik dilakukan
dengan menggunakan uji Mann-Whitney
c. Uji Hipotesis
Untuk melihat perbedaan pengukuran dua kelompok yang di teliti digunakan
statistik uji hipotesis (Sudjana, 2005). Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t
independent dengan taraf signifikansi α =0,05. Jika nilai signifikansi lebih besar
dari α =0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
H0 = tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen
H1 = terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas control dan kelas
eksperimen
d. N-Gain
Menurut Meltzer (2002) setelah diuji normalitas, homogenitas, dan uji t untuk
mengetahui peningkatan kemampuan keterampilan proses sains dan penguasaan
konsep siswa, analisis yang digunakan rumus N-Gain dengan rumus :
Untuk mengetahui kriteria peningkatan yang diperoleh, maka hasil perhitungan
dari indeks gain diinterpretasikan sesuai dengan Tabel 3.8.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Tabel 3.8. Kriteria Indeks Gain
RENTANG
KRITERIA
Tinggi
Sedang
Rendah
(Purwanto, 2004)
2. Pengolahan Data Lembar Observasi
Data yang diperoleh dari lembar observasi bersifat kualitatif. Data yang
bersifat kualitatif diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Data
dari lembar observasi diberi skor satu bila indikator dalam pembelajarn muncul
dan nol bila indikator dalam pembelajaran tidak muncul (Purwanto, 2004). Skor
yang diperoleh kemudian diolah dengan rumus:
Keterangan:
NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh
SM = skor maksimum ideal yang diharapkan
Hasil perhitungan kemudian diinterpretasi sesuai dengan kriteria pada Tabel
3.9 untuk mengetahui persentase ketercapaian pembelajaran.
Tabel 3.9. Kriteria Ketercapaian Pembelajaran.
KETERLAKSANAAN (%)
KRITERIA
87,6 – 100
Sangat baik
62,6 – 87,5
Baik
37,6 – 62,5
Sedang
25,0 – 37,5
Kurang
0,00 – 24,9
Sangat kurang
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
3.
Pengolahan Data Hasil Angket
Data yang diperoleh dari angket siswa bersifat kualitatif. Data yang
bersifat kualitatif diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.
Data dari angket siswa yang diperoleh kemudian diolah dengan rumus:
∑
∑
Persentase yang diperoleh kemudian diinterpretasikan sesuai dengan
kriteria berdasarkan aturan Koentjaraningrat (1990) pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 kriteria pengolahan data anggket
PERSENTASE
KRITERIA
100%
Seluruhnya
75% – 99%
Hampir seluruhnya
51% – 74%
Sebagian besar
50%
Setengahnya
25% – 49%
Hamper setengahnya
1% – 24%
Sebagian kecil
0%
Tidak seorangpun
H. Prosedur Penelitian
secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Studi literatur, mengumpulkan informasi tentang pembelajaran berbasis
praktikum, kemampuan proses sains, penguasaan konsep, dan fotosintesis .
b. Menyusun proposal, seminar proposal, revisi proposal.
c. Menyusun instrumen penelitian
d. Pertimbangan (judgement) instrumen penelitian kepada dosen ahli, revisi
apabila ada perbaikan dan selanjutnya uji coba instrumen.
e. Merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran berbasis
praktikum.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian
b.
Pelaksanaan pembelajaran dikelas eksperimen dengan menggunakan
pembelajaran berbasis praktikum kemudian dilakukan pretest dan posttest
d. Pengumpulan data penelitian
3. Tahap Penarikan Kesimpulan
a. Analisis dan pengolahan data
b. Pembahasan data hasil penelitian
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
I. Alur Penelitian
Adapun alur penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
Pengajuan Masalah
Draft Proposal
Penentuan Subjek
Penelitian
Seminar Proposal
Penyusunan Instrumen
Judgement
Pembuatan Surat Ijin
Penelitian
Uji Coba Instrumen
Observasi Subjek
Penelitian
Revisi
Instrumen Baru
Pelaksanaan Penelitian
Pembelajaran pada Kelas
Eksperimen dengan
pembelajaran berbasis
praktikum
Pelaksanaan Pretest
Pembelajaran pada Kelas
kontol dengan metode
demonstrasi
Pelaksanaan Posttest
Pengolahan data dan analisis hasil
Penyusunan Laporan
Gambar 3.1. Alur penelitian
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 5 Cirebon
terhadap siswa kelas XII IPA pada konsep fotosintesis terhadap peningkatan
keterampilan proses sains dan penguasaan konsep dengan menggunakan
pembelajaran berbasis praktikum pada kelas eksperimen dan pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi pada kelas kontrol, maka dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Penguasaan konsep siswa sebelum pembelajaran pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah sama, hal ini ditunjukan dengan hasil analisis statistik yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai pretest
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan analisis statistik setelah
pembelajaran berbasis praktikum diberikan pada kelas eksperimen dan
pembelajaran dengan metode demonstrasi diberikan pada kelas kontrol,
penguasaan konsep siswa berbeda signifikan. Nilai rerata posttest kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol sehingga dapat
disimpulkan bahwa kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis praktikum
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode demonstrasi.
Berdasarkan hasil analisis statistik keterampilan proses sains indikator
interpretasi, klasifikasi, komunikasi, dan menggunakan alat dan bahan pada kelas
eksperimen dan kontrol tidak menunjukan perbedaan yang signifikan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal keterampilan proses sains siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Kemudian setelah
dilakukan pembelajaran pada kelas ekperimen dan kelas kontrol terdapat
perbedaan keterampilan proses sains indikator interpretasi, klasigikasi,
komunikasi, dan menggunakan alat dan bahan yang signifikan. Dengan hal ini
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
dapat disimpulkan bahwa kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis
praktikum lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode
demonstrasi.
Berdasarkan pengelolahan statistik terdapat peningkatan penguasaan konsep
yang signifikan lebih tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas
kontrol meskipun keduanya termasuk kedalam kategori sedang. Untuk
keterampilan proses sains indikator interpretasi, klasifikasi, komunikasi dan
menggunakan alat dan bahan pada kelas eksperimen mengalami peningkatan
dengan kategori tinggi dan pada kelas kontrol mengalami peningkatan sedang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis praktikum dapat
meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep lebih efektif
dibandingkan dengan metode demonstrasi.
B. Saran
Berdasarkan uraian dan kesimpulan yang telah dipaparkan mengenai
penerapan pembelajaran berbasis praktikum untuk meningkatkan keterampilan
proses sains dan penguasaan konsep fotosintesis SMA kelas XII, maka dapat
diajukan beberapa saran antara lain:
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan rekomendasi
memilih strategi pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga dapat
memberikan pengajaran yang lebih baik lagi terhadap siswa.
2. Sebaiknya guru lebih sering melatihkan keterampilan proses sains pada siswa
3. Bagi peneliti lain, pembelajaran berbasis praktikum ini dapat digunakan pada
keterampilan proses lainnya pada materi yang berbeda
4. Bagi peneliti lain yang tertarik menggunakan pembelajaran berbasis
praktikum disarankan agar melakukan penyempurnaan dari penelitian ini.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin dan Wahyuni, E.N. (2008).Teori
Jogjakarta:Ar-Ruzz Media
Belajar
&
Pembelajaran.
Budiman, M.S. (2011). Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing
Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Laju
Reaksi. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung: Tidak
Diterbitkan.
Campbell, Reece, dan Michell. (2002). Biologi Edisi Ke Lima Jilid Satu. Jakarta:
Erlangga
Dahar, R.W. (1996). Teori-teori belajar. Jakarta : Erlangga
Dahlia. (2001). Kimia dan Fisiologi Tumbuhan. Malang: Departemen Pendidikan
Nasional FPMIPA Universitas Negeri Malang
Insan, Sudargo, F.T, dan Widodo, A. (2008). “Pembelajaran Berbasis Laboratorium
Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Sikap Ilmiah Siswa
Tentang Sistem Pencernaan Makanan”. Jurnal penelitian pendidikan IPA
2, (3), 339-351.
Joyce, B dan Weil, M. (2000). Models of Teaching (Model-Model Pembelajaran).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kementrian pendidikan dan kebudayaan. (2013). Kompetensi Dasar Sekolah
Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliayah (MA). [online]. Tersedia :
http://urip.files.wordpress.com/2013/02/kompetensi-inti-dan-kompetensidasar-sma-rev9feb.pdf. [18 November 2013]
Koentjaraningrat. (1990).Metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia
Makmun, Abin S.(2005). Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran
Modul. Bandung: Rosda karya
Matondang, Z. (2012). Pengujian Homogenitas Varians Data. [online]. tersedia :
fahost1992.googlecode.com [08 Januari 2012]
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gains in Physics. AmJ Phys, 70 (7): 120-137.
Mulyasa, E1. (2007). Menjadi Guru Professional (Menciptakan Pembelajaran
Kreatif Dan Menyenangkan). Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E2. (2007).Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung: Rosda.
Nana.
(2010).
Revisi
Taksonomi
Bloom.
[online].
tersedia:
http://catatannana.blogspot.com/revisi-taksonomi-bloom.html. (15 juni
2013)
Nurvitasari, I. (2012). Penerapan Model Project Based Learning Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Sistem
Peredaran Darah Hewan Vertebrata. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Purwanto. (2004). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung:
Rosda
Rachmawati, Urifah, dan Wijayati. (2009). Biologi kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Rahmarianti, R.C.(2011). Pengembangan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA
Melalui Model Pembelajaran Konstektual Pada Pokok Bahasan Larutan
Penyangga. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung:
Tidak Diterbitkan.
Rustaman, N., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S.A., Achmad, Y., Subekti, R.,
Rochmawati, D., dan Nurjhani, M.(2005). Strategi Belajar Mengajar.
Malang: UM Press.
Rustaman, N., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S.A., Achmad, Y., Subekti, R.,
Rochmawati, D., dan Nurjhani, M.(2003). Strategi Belajar Mengajar
Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI IMSTEP
Sa’diah, P N L. (2010). Perbandingan KPS Dan Penguasaan Konsep Siswa SMA
Melalui Metode CBT Dan CAT Pada Subkonsep Alat Indra. Skripsi
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Salam, B. (2009). Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara
Semiawan, C., Tangyong, A.F., Belen, S., Matahelemual, Y., Suseloarjo, W..
(1990). Pendekatan Keterampilan Proses Sains. Jakarta: Gramedia.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
Semiawan, C., Tangyong, A.F., Belen, S., Matahelemual, Y., Suseloarjo, W.
(1986). Pendekatan Keterampilan Proses Sains. Jakarta: PT. Gramedia
Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rieneka cipta.
Sudjana, N. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2010). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terbadu. Jakarta: Bumi Aksara
Trihastuti, Singgih. (2008). Pembelajaran Keterampilan Proses, Inquiry dan
Discovery
Learning.
[online].
Tersedia:
http://umifarmawati.blog.uns.ac.id/. (02 November 2013)
Trisnawati, G. (2009). Analisis Ket
TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
DAN PENGUASAAN KONSEP FOTOSINTESIS
DI SMA KELAS XII
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Siska Mustikawati
0902079
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH
PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP PENINGKATAN
KETERAMPILAN
PROSES
SAINS
DAN
PENGUASAAN
KONSEP
FOTOSINTESIS DI SMA KELAS XII” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang jatuh kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, November 2013
Yang membuat pernyataan,
Siska Mustikawati
NIM. 0902079
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM
TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
DAN PENGUASAAN KONSEP FOTOSINTESIS DI SMA KELAS
XII
Oleh:
SISKA MUSTIKAWATI
NIM. 0902079
Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Prof.Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd
NIP. 195107251978032001
Pembimbing II
Didik Priyandoko, M.Si
NIP. 196912012001121001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. Riandi, M.Si
NIP. 196305011988031002
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan
pengaruh pembelajaran berbasis praktikum dalam meningkatkan kemampuan proses
sains dan penguasaan konsep pada konsep fotosintesis. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Quasy experiment. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dua kelas siswa
SMA Kelas XII SMA Negeri 5 Cirebon
semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang dipilih dengan cara random cluster
sampling. Setelah pembelajaran berbasis praktikum diberikan pada kelas eksperimen
dan pembelajaran dengan metode demonstrasi diberikan pada kelas kontrol,
penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa berbeda signifikan. Nilai
rerata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis statistik terdapat peningkatan penguasaan konsep yang
signifikan lebih tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol
meskipun keduanya termasuk kedalam kategori sedang. Untuk keterampilan proses
sains indikator interpretasi, klasifikasi, komunikasi dan menggunakan alat dan bahan
pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dengan kategori tinggi dan pada kelas
kontrol mengalami peningkatan sedang. Dapat disimpulkan bahwa kelas yang
menggunakan pembelajaran berbasis praktikum lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran dengan metode demonstrasi.
Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Praktikum, Keterampilan Proses Sains,
Penguasaan Konsep, dan Fotosintesis.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze and to describe the effect of practice-based
learning in science to improve the mastery of concept and science process skill in the
concept of photosynthesis. The method used is in this research is Quasy experiment.
The sampel of this study were two classes of high school students that are Class XII 5
Cirebon semester academic year 2013/2014 were chosen by means of random cluster
sampling. After learning lab-based experiments are given in class and learning by
demonstration method given in class control, mastery of the concept of and different
science process skills students signifikan. The average value of post test experimental
class higher than the control class. Based on the statistical processing there is an
increasing mastery of concepts significantly higher in the experimental class than the
control class although both are included into the medium category . For science
process skills indicator interpretation , classification , communication , and using
tools and materials in the experimental classes increased with higher categories and
the control class had moderately elevated so that it can be concluded that the class
uses lab -based learning is more effective than the method of learning by
demonstration
Keywords : Practice Based Learning , Science Process Skills , Mastery of Concepts ,
Photosynthesis.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN………………………………………………………..
i
ABSTRAK……………………………………………………………...
ii
KATA PENGANTAR………………………………………………….
iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………
v
DAFTAR TABEL………………………………………………………
viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………...
ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………
x
BAB I PENDAHULUAN………………………………..…………….
1
A. Latar Belakang Penelitian…………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..
4
C. Batasan Masalah……………………………………………………
5
D. Tujuan Penelitian……………………………………………………
5
E. Manfaat Penelitian………………………………………………….
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………….. 6
A. Pembelajaran Berbasis Praktikum….……………………………….. 6
B. Keterampilan Proses sains…………………………………………… 7
C. Penguasaan Konsep…………..………………………………………….. 9
D. Fotosintesis…………………………………………………………
12
1. Reaksi terang ………………………………………………….. 13
2. Siklus Calvin …………………………………………………… 15
E. Hasil Penelitian Yang Relevan…………………………………….. 17
F. Asumsi ……………………………………………………………... 18
G. Hipotesis…………………………………………………………….
18
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Dan Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………….
19
A. Lokasi dan Populasi/ Sampel……………………………………….
19
B. Desain Penelitian…………………………………………………..
19
C. Metode Penelitian…………………………………………..……..
20
D. Definisi Operasional…………………………………………….....
20
E. Instrumen Penelitian……………………………………………….
21
1.
Lembar Observasi………………..…………………………...
21
2.
Test Keterampilan Proses Sains …………………………..….
22
3.
Test Penguasaan Konsep………………………………..……
22
4.
Angket………………………………………………………..
F. Analisis Uji Coba Soal……………………………………………..
22
22
1.
Uji keterbacaan soal…………………………………………...
22
2.
Uji validitas soal……………………………………………….
23
3.
Uji reliabilitas……………………………………….…………
23
4.
Daya Pembeda………………………………………...………
24
5.
Tingkat Kesukaran…………………………………………….
25
G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data……………………….
26
1.
Pengolahan data hasil tes kemampuan proses sains dan
penguasaan konsep ……………………………………….…
26
2.
Pengolahan data lembar observasi…………………………….
28
3.
Pengolahan data hasil angket………………………………….
29
H. Proseur Penelitian………………………………………………….
29
I. Alur Penelitian……………………………………………………..
31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………….
32
A. Penguasaan konsep….……………………………………………..
32
1. Pemaparan Data Hasil Pretes, Posttest dan N-Gain
Penguasaan Konsep
……………………………………….
33
2. Pembahasan Data Hasil Pretes, Posttest dan N-Gain
Penguasaan Konsep
…………………………….…………
36
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Dan Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Keterampilan Proses sains………………………………………….
38
1. Pemaparan Data Hasil Pretes, Posttest dan N-Gain
Keterampilan Proses sains ………………………………………. 38
2. Pembahasan Data Hasil Pretes, Posttest dan N-Gain
Keterampilan Proses sains …………………………….………… 46
C. Lembar Observasi
1. Pemaparan Data Lembar Observasi………………………………. 53
2. Pembahasan Data Lembar Observasi …………………………… 55
D. Respon Siswa
1. Pemaparan Respon Siswa……………………………………..
57
2. Pembahasan Respon Siswa …………………………………… 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………….
59
A. Kesimpulan…………………………………………………………
59
B. Saran………………………………………………………………..
60
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..
61
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………….
64
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Dan Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan salah satu tahap yang sangat menentukan
terhadap keberhasilan belajar siswa. Belajar yang efektif dapat membantu siswa
untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan
instruksional yang ingin dicapai (Slameto, 2003). Agar siswa benar-benar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan maka proses pembelajaran harus dirancang
dengan baik, sehingga proses pembelajaran benar-benar terpusat kepada siswa
sebagai peserta didik, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja.
Berdasarkan observasi awal di salah satu SMA Negeri di Bandung diketahui
bahwa proses pembelajaran di kelas umumnya masih bersifat konvensional
(ceramah), sehingga proses pembelajaran biologi masih belum optimal. Menurut
Rustaman et. al (2005) penggunaan metode ceramah membuat kreativitas siswa
kurang dikembangkan dan tidak membuat siswa aktif mengemukakan pendapat,
serta tidak dibiasakan mencari dan mengolah informasi. Dalam metode ceramah,
proses pembelajaran kurang memberikan wadah bagi siswa untuk aktif berpikir,
melainkan cenderung membuat siswa menjadi pasif dan keterampilan proses sains
siswa pun kurang terlatih. Sebab dalam metode ceramah siswa hanya
mendengarkan dan mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru. Siswa tidak
memperoleh pengalaman yang mempermudah siswa untuk mengingat dan
memahami materi yang sedang dipelajari. Walaupun banyak hasil kajian tentang
metode ceramah kurang produktif, kenyataannya hingga saat ini pembelajaran yang
bersifat konvensional ini masih terus berlanjut hingga saat ini.
Menurut Mulyasa2 (2007) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta ataupun konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
pembelajaran IPA seharusnya menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar.
Sejak tahun 2006, pendidikan di Indonesia menggunakan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di dalam KTSP yang saat ini diterapkan
terdapat Keterampilan Proses Sains (KPS) sehingga tidak hanya hasil belajar saja
yang dievaluasi dalam proses pembelajaran melainkan keterampilan proses sains
juga. Ditunjang dengan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013 dimana
beberapa aspek keterampilan juga diperhatikan dalam pembelajaran disekolah
seperti keterampilan mengamati, mencoba, menanya, mengolah, menyaji, menalar,
dan mencipta. (Kemendikbud, 2013)
Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan pendekatan pembelajaran
yang berorientasi pada proses IPA (Rustaman et. al., 2005). Ada sebelas jenis KPS
yaitu:
melakukan
pengamatan
(observasi),
mengelompokkan
(klasifikasi),
menafsirkan (interpretasi), meramalkan (prediksi), mengajukan pertanyaan,
membuat hipotesis, merencanakan percobaan atau penyelidikan, menggunakan alat
atau bahan, menerapkan konsep, berkomunikasi, dan melaksanakan percobaan atau
eksperimen.
Pemberian pengalaman langsung sangat ditekankan melalui pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah dengan tujuan memahami konsep-konsep dan
memecahkan masalah. Dengan mengembangkan keterampilan proses, siswa akan
mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta
menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut (Semiawan,
1990). Oleh karena itu, guru harus mampu mengajak siswa untuk mengembangkan
keterampilan proses sains (Rustaman, 2005)
Menurut Semiawan (1987) terdapat empat alasan pentingnya keterampilan
proses sains diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Alasan pertama yaitu
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin
lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Alasan yang
kedua yaitu adanya kecenderungan bahwa siswa lebih memahami konsep-konsep
yang rumit atau abstrak jika disertai dengan contoh yang konkret. Alasan yang
ketiga yaitu penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak, suatu teori mungkin
terbantahkan dan ditolak setelah orang mendapatkan data baru yang mampu
membuktikan kekeliruan teori
yang sebelumnya.
Alasan
keempat
yaitu
pengembangan konsep dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari
pengembangan sikap dan nilai dalam diri siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk membekali
keterampilan proses sains bagi siswa adalah metode praktikum, karena dengan
praktikum siswa dapat mengembangkan keterampilan dasar eksperimen. Hal
tersebut akan menjadi sarana tercapainya orientasi pembelajaran sains, yaitu selain
berorientasi produk juga berorientasi pada proses. Menurut Rustaman (2005)
praktikum merupakan sarana terbaik untuk mengembangkan keterampilan proses
sains. Pada pembelajaran dengan metode praktikum ini siswa diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri kegiatan dalam proses
pembelajaran.
Praktikum diperlukan agar siswa memperoleh pengalaman konkrit dalam
usahanya
membangun
pengetahuan
baru.
Selain
itu,
praktikum
dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa terutama dalam mempelajari biologi, karena
tidak harus belajar dari konsep secara abstrak. Siswa yang termotivasi belajarnya
akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu sehingga akan mudah
mengerti suatu konsep yang diajarkan. Dengan adanya praktikum siswa akan
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta siswa akan lebih mudah untuk
memahami suatu konsep biologi.
Dalam sistem pembelajaran yang sifatnya klasikal, guru berusaha agar
proses pembelajaran mencerminkan komunikasi dua arah. Mengajar bukanlah
semata-mata merupakan pemberian informasi seraya tanpa pengembangan
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
kemampuan mental, fisik dan penampilan diri. Oleh karena itu, proses belajar
mengajar dikelas harus dapat mengembangkan cara belajar siswa untuk
mendapatkan, mengelola, menggunakan, dan mengkomunikasikan apa yang telah
diperoleh dalam proses belajar tersebut (Suryosubroto, 2002).
Berdasarkan masalah dan pernyataan yang telah diuraikan maka peneliti
tertarik melakukan penelitian mengenai metode pembelajaran yang diterapkan pada
praktikum
fotosintesis dengan judul : “Pengaruh Pembelajaran Berbasis
Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan
Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh penggunaan pembelajaran
berbasis praktikum terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep
fotosintesis?”.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka diuraikan pertanyaan-pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah penggunaan
pembelajaran berbasis praktikum dan penggunaan pembelajaran
metode
demonstrasi pada konsep fotosintesis?
2. Bagaimanakah keterampilan proses sains sebelum dan setelah penggunaan
pembelajaran berbasis praktikum dan penggunaan pembelajaran
metode
demonstrasi pada konsep fotosintesis?
3. Bagaimanakah
perbedaan
peningkatan
keterampilan
proses
sains
dan
penguasaan konsep siswa pada konsep fotosintesis pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol?
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah maka penelitian dibatasi pada masalah :
1. Keterampilan proses sains yang diukur dalam penelitian ini meliputi
keterampilan klasifikasi, interpretasi, menggunakan alat dan bahan, serta
keterampilan berkomunikasi.
2. Penguasaan konsep dalam penelitian ini adalah jenjang kognitif C1-C6.
3. Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah fotosintesis.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan
pengaruh pembelajaran berbasis praktikum dalam meningkatkan kemampuan
proses sains dan penguasaan konsep pada konsep fotosintesis.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Bagi Guru
Diharapkan guru dapat memilih strategi pembelajaran yang lebih bervariasi
sehingga dapat memberikan pengajaran yang lebih baik lagi terhadap siswa.
2. Bagi Siswa
a. Diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran
b. Diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada mata
pelajaran biologi.
3. Bagi Penulis
Sebagai pembelajaran untuk bekal kelak ketika menjadi seorang guru
yang terjun di lingkungan sekolah secara langsung. Serta sebagai masukan
bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang serupa.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi/ Sampel
Lokasi dan populasi/sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Lokasi
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Cirebon Jl. Perjuangan Majasem
Tlp.(0231)480537 Cirebon 45135.
b. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Kelas XII IPA SMA
Negeri 5 Cirebon semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 4 kelas.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas siswa SMA Kelas
XII SMA Negeri 5 Cirebon semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang dipilh
dengan cara random sampling. Kelas sampel untuk kelas eksperimen dengan
model pembelajaran berbasis praktikum kelas XII IPA 4, sedangkan untuk kelas
kontrol dengan model konvensional metode demonstrasi kelas XII IPA 3.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian nonequivalen multiple
group pretest-posttest design (Sugiyono, 2010). Pada desain penelitian ini mulamula kedua kelas eksperimen diberi pretest terlebih dahulu untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa (penguasaan konsep
dan keterampilan proses sains). Selanjutnya diberikan perlakuan, dalam hal ini
pembelajaran berbasis praktikum dan metode demonstrasi. Kemudian dilakukan
posttest untuk mengetahui hasil perlakuan yang telah diberikan. Desain
penelitian dapat ditunjukan pada Tabel 3.1.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20
Tabel 3.1. Desain Penelitian
KELOMPOK
PRETEST
PERLAKUAN POST TEST
Eksperimen
O1
X1
O2
Kontrol
O1
X2
O2
Keterangan :
O1 : nilai pretest
O2 : nilai posttest
X1 : perlakuan dengan pembelajaran berbasis praktikum
X2 : perlakuan dengan metode demonstrasi
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasy
experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control
group design. Quasy experiment sebenarnya merupakan pengembangan dari true
experiment, di mana pada desain ini juga memiliki kelompok kontrol tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya seperti pada true experiment yang dapat mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi hasil eksperimen (Sugiyono, 2010).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis praktikum
sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan proses sains dan penguasaan
konsep.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari berbagai penafsiran yang berbeda terhadap definisi yang
digunakan dalam penelitian, maka diberikan penjelasan mengenai definisi
oprasional sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang digunakan dalam kelas eksperimen adalah pembelajaran
berbasis praktikum
yaitu pembelajaran
yang memusatkan kegiatan
pembelajaran pada siswa. Pembelajaran berbasis praktikum memiliki lima
tahapan utama antara lain: Fase 1, yaitu orientasi masalah. Fase 2, yaitu
perumusan masalah. Fase 3, yaitu melakukan penyelidikan. Fase 4, yaitu
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21
mengatasi masalah. Fase 5, yaitu merefleksikan hasil penyelidikan.
Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode demonstrasi.
2. Keterampilan Proses Sains dalam penelitian ini merupakan keterampilan
ilmiah dasar siswa yang terarah baik secara kognitif dan psikomotor yang
dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep ataupun mengembangkan
suatu konsep yang telah ada. Keterampilan proses sains pada penelitian ini
meliputi keterampilan interpretasi, komunikasi, klasifikasi, dan keterampilan
menggunakan alat dan bahan yang akan dinilai melalui tes tertulis, dan
lembar observasi.
3. Penguasaan konsep yang akan diukur adalah aspek kognitif yang diperoleh
siswa sesuai dengan taksonomi Bloom yang sudah direvisi yaitu jenjang C1
hingga jenjang C6. Penguasaan konsep siswa diukur melalui tes tertulis
berupa soal pilihan ganda.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lembar Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu atau pun proses terjadinya suatu kegiatan
yang diamati. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil atau proses
belajar, misalnya tingkah laku siswa saat belajar, tingkah laku guru saat
mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan
penggunaan alat peraga saat mengajar (Sudjana, 2010). Teknik observasi
dilakukan setiap pembelajaran berlangsung. Observasi ini bertujuan untuk
menganalisis
kemunculan
keterampilan
proses
sains
(keterampilan
interpretasi, komunikasi, klasifikasi, dan keterampilan menggunakan alat dan
bahan) selama proses pembelajaran. Lembar observasi berbentuk format
isian, dimana observer hanya perlu membubuhkan tanda checklist ( √ ) jika
kriteria dalam daftar cek sesuai dengan hasil pengamatan.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
2. Test keterampilan proses sains
Test keterampilan proses sains dilaksanakan saat sebelum dan sesudah
pembelajaran (pretest dan posttest). Soal yang diberikan berbentuk soal
uraian. Soal ini disusun untuk mendapatkan gambaran keterampilan
klasifikasi, interpretasi, menggunakan alat dan bahan, serta keterampilan
berkomunikasi.
3. Test penguasaan konsep
Test pengguasaan konsep dilaksanakan saat sebelum dan sesudah
pembelajaran (pretest dan posttest). soal yang diberikan berbentuk soal
pilihan ganda. Soal ini disusun untuk mendapatkan gambaran jenjang
kognitif C1 hingga C6.
4. Angket
Pemberian angket dilakukan setelah pembelajaran selesai. Angket ini
bertujuan untuk melihat respon siswa terhadap pembelajaran yang digunakan
selama proses belajar dan pembelajaran berlangsung.
F. Analisis Uji Coba Soal
Setelah melakukan proses uji coba soal untuk instrumen, data yang
diperoleh kemudian dianalisis. Analisis yang dilakukan antara lain uji
keterbacaan soal, validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.
Untuk menghitung analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat
kesukaran butir soal hasil uji coba instrumen diuji dengan menggunakan
software program ANATES™ Uraian versi 4.0.5 dan ANATES™ pilihan ganda
versi 4.0.9.
1. Uji Keterbacaan Soal
Soal yang baik adalah soal yang dapat dimengerti oleh siswa. Soal yang
digunakan harus menggunakan bahasa yang sederhana, lugas, dan tidak bermakna
ganda. Uji keterbacaan soal dilakukan dengan menanyakan langsung pada siswa
bila ada soal yang tidak dimengerti atau bermakna ganda. Pada saat proses uji
coba, tidak ditemukan soal yang tidak dimengerti siswa atau bermakna ganda.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
2. Uji Validitas Soal
Sebuah tes dinyatakan valid bila tes tersebut mengukur apa yang seharusnya
diukur. Jadi validitas menunjukan ketepatan sebagai alat ukur. Proses uji validitas
dilakukan dengan bantuan software program ANATES™ pilihan ganda versi 4.0.9
dan ANATES™ Uraian versi 4.0.5. Hasil uji validitas pada setiap soal dilihat pada
kolom korelasi kemudian diinterpretasi dengan kriteria seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kriteria Validitas Soal
RENTANG
0,80-1,00
0,60-0,80
0,40-0,60
0,20-0,40
0,00-0,20
KLASIFIKASI
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
(Sudjana, 2010)
Setelah soal diuji validitas dengan software program ANATES™ pilihan ganda
versi 4.0.9 dan ANATES™ Uraian versi 4.0.5 hasil interpretasi soal bervariasi ada
yang rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil perhitungan validitas soal
disajikan pada Tabel 3.6.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan keajegan atau ketetapan soal. Suatu tes
dinyatakan mempunyai reliabitas yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil
yang tetap. Proses uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan software program
ANATES™ pilihan ganda versi 4.0.9 dan ANATES™ Uraian versi 4.0.5. Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat langsung pada kolom reliabilitas kemudian diinterpretasi
dengan kriteria seperti pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Kriteria Reliabilitas Soal
RENTANG
0,80-1,00
KLASIFIKASI
Sangat tinggi
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
RENTANG
0,60-0,80
0,40-0,60
0,20-0,40
0,00-0,20
KLASIFIKASI
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
(Sudjana, 2010)
Setelah soal diuji realiabilitas dengan software program ANATES™ pilihan
ganda versi 4.0.9 dan ANATES™ Uraian versi 4.0.5 hasil interpretasi soal sangat
tinggi untuk soal pilihan ganda dan tinggi untuk soal uraian.
4.
Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedaka antara siswa yang
pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pintar atau
berkemampuan rendah. Proses uji daya pembeda dilakukan dengan bantuan
software program ANATES™ pilihan ganda versi 4.0.9 dan ANATES™ Uraian
versi 4.0.5. Hasil uji daya pembeda dapat dilihat langsung pada kolom daya
pembeda kemudian diinterpretasi dengan kriteria seperti pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Kriteria Daya Pembeda
RENTANG
0,71-1,00
0,41-0,70
0,21-0,40
0,00-0,20
Negatif
KLASIFIKASI
Baik sekali
Baik
Cukup
Jelek
Tidak baik (sebaiknya dibuang)
(Sudjana, 2010)
Setelah soal diuji daya pembeda dengan software program ANATES™ pilihan
ganda versi 4.0.9 dan ANATES™ Uraian versi 4.0.5 hasil interpretasi soal
bervariasi ada yang rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil perhitungan
daya pembeda soal disajikan pada Tabel 3.6
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
5.
Tingkat Kesukaran
Soal essay hendaknya memperhatikan juga pada tingkat kesukaran soal. Soal
yang baik adalah yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Proses uji
tingkat kesukaran dilakukan dengan bantuan software program ANATES™ Uraian
0.4.7 version. Hasil uji tingkat kesukaran dapat dilihat langsung pada kolom
reliabilitas dalam bentuk persen (%) yang sudah diinterpretasi dengan kriteria
seperti pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran
RENTANG
0,71-1,00
0,31-0,70
0,00-0,30
KLASIFIKASI
Mudah
Sedang
Sukar
(Sudjana, 2010)
Tabel 3.6 Rekapitulasi analisis soal penguasaan konsep
Nomor
soal
1
2
3
4
5
6
7
8
Daya
pembeda
Tingkat
kesukaran
Validitas
9
10
11
12
13
0,73 (baik sekali)
0,73 (baik sekali)
0,64 (baik)
0,55 (baik)
0,55 (baik)
0,55 (baik)
0,64 (baik)
0,82 (baik sekali)
0,64 (baik)
0,55 (baik)
0,64 (baik)
0,64 (baik)
0,64 (baik)
0,592 (cukup)
0,692 (tinggi)
0,510 (cukup)
0,492 (cukup)
0,494 (cukup)
0,496 (cukup)
0,433 (cukup)
0,570 (cukup)
0,504 (cukup)
0,474 (cukup)
0,548 (cukup)
0,496 (cukup)
0,544 (cukup)
14
15
16
17
18
19
20
0,55 (baik)
0,64 (baik)
0,64 (baik)
0,55 (Baik)
0,64 (baik)
0,55 (baik)
0,55 (baik)
sedang
Sukar
sedang
sedang
sedang
Sukar
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
Sangat
mudah
Sukar
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
mudah
0,558 (cukup)
0,560 (cukup)
0,477 (cukup)
0,492 (cukup)
0,466 (cukup)
0,445 (cukup)
0,451 (cukup)
Reliabilitas Keterangan
0,85
(sangat tinggi)
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
Tabel 3.7 Rekapitulasi Analisis Soal Keterampilan Proses Sains
Nomor
soal
Daya
pembeda
Tingkat
kesukaran
Validitas
1
2
3
4
5
6
7
8
0,55 (baik)
0,59 (baik)
0,64 (baik)
0,55 (baik)
0,48 (baik)
0,55 (baik)
0,55 (baik)
0,58 (baik)
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
0,597 (cukup)
0,691 (tinggi)
0,738 (tinggi)
0,618 (tinggi)
0,639 (tinggi)
0,720 (tinggi)
0,623 (tinggi)
0,697 (tinggi)
Reliabilitas Keterangan
0,82
(sangat
tinggi)
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan empat instrumen yaitu
soal keterampilan proses sains dan penguasaan konsep, angket, dan lembar
observasi. Soal tes kemampuan keterampilan proses sains dan penguasaan
konsep diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran. Selama pembelajaran
berlangsung, lembar observasi digunakan untuk melakukan observasi terhadap
siswa. Setelah pembelajaran selesai siswa diminta mengisi angket untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
1. Pengolahan Data Hasil Tes Kemampuan Proses Sains dan Penguasaan
Konsep
Tes keterampilan proses sains dan penguasaan konsep dilaksanakan dengan
pretes dan post test. Analisis pretest dan posttest dengan menggunakan software
program SPSS statistic 20. Setelah tes dilaksanakan, data yang diperoleh kemudian
diolah dengan langkah-langkah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan pada data pretest-post-test. Sebelum peneliti
menggunakan teknik statistik parametris ataupun nonparametris, data terlebih
dahulu di uji dengan uji normalitas (Sugiono, 2002). Teknik pengujian data
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi α =0,05.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa
sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang berasal
dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya ( Matondang, 2012).
Ketika data menunjukan data normal maka Analisis uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan uji Leneve dengan taraf signifikansi α = 0,05.
Namun ketika data hasil uji normalitas tidak berdistribusi normal maka uji
homogenitas dilanjukan dengan uji non-parametrik. Uji non-parametrik dilakukan
dengan menggunakan uji Mann-Whitney
c. Uji Hipotesis
Untuk melihat perbedaan pengukuran dua kelompok yang di teliti digunakan
statistik uji hipotesis (Sudjana, 2005). Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t
independent dengan taraf signifikansi α =0,05. Jika nilai signifikansi lebih besar
dari α =0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
H0 = tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen
H1 = terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas control dan kelas
eksperimen
d. N-Gain
Menurut Meltzer (2002) setelah diuji normalitas, homogenitas, dan uji t untuk
mengetahui peningkatan kemampuan keterampilan proses sains dan penguasaan
konsep siswa, analisis yang digunakan rumus N-Gain dengan rumus :
Untuk mengetahui kriteria peningkatan yang diperoleh, maka hasil perhitungan
dari indeks gain diinterpretasikan sesuai dengan Tabel 3.8.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Tabel 3.8. Kriteria Indeks Gain
RENTANG
KRITERIA
Tinggi
Sedang
Rendah
(Purwanto, 2004)
2. Pengolahan Data Lembar Observasi
Data yang diperoleh dari lembar observasi bersifat kualitatif. Data yang
bersifat kualitatif diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Data
dari lembar observasi diberi skor satu bila indikator dalam pembelajarn muncul
dan nol bila indikator dalam pembelajaran tidak muncul (Purwanto, 2004). Skor
yang diperoleh kemudian diolah dengan rumus:
Keterangan:
NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh
SM = skor maksimum ideal yang diharapkan
Hasil perhitungan kemudian diinterpretasi sesuai dengan kriteria pada Tabel
3.9 untuk mengetahui persentase ketercapaian pembelajaran.
Tabel 3.9. Kriteria Ketercapaian Pembelajaran.
KETERLAKSANAAN (%)
KRITERIA
87,6 – 100
Sangat baik
62,6 – 87,5
Baik
37,6 – 62,5
Sedang
25,0 – 37,5
Kurang
0,00 – 24,9
Sangat kurang
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
3.
Pengolahan Data Hasil Angket
Data yang diperoleh dari angket siswa bersifat kualitatif. Data yang
bersifat kualitatif diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.
Data dari angket siswa yang diperoleh kemudian diolah dengan rumus:
∑
∑
Persentase yang diperoleh kemudian diinterpretasikan sesuai dengan
kriteria berdasarkan aturan Koentjaraningrat (1990) pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 kriteria pengolahan data anggket
PERSENTASE
KRITERIA
100%
Seluruhnya
75% – 99%
Hampir seluruhnya
51% – 74%
Sebagian besar
50%
Setengahnya
25% – 49%
Hamper setengahnya
1% – 24%
Sebagian kecil
0%
Tidak seorangpun
H. Prosedur Penelitian
secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Studi literatur, mengumpulkan informasi tentang pembelajaran berbasis
praktikum, kemampuan proses sains, penguasaan konsep, dan fotosintesis .
b. Menyusun proposal, seminar proposal, revisi proposal.
c. Menyusun instrumen penelitian
d. Pertimbangan (judgement) instrumen penelitian kepada dosen ahli, revisi
apabila ada perbaikan dan selanjutnya uji coba instrumen.
e. Merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran berbasis
praktikum.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian
b.
Pelaksanaan pembelajaran dikelas eksperimen dengan menggunakan
pembelajaran berbasis praktikum kemudian dilakukan pretest dan posttest
d. Pengumpulan data penelitian
3. Tahap Penarikan Kesimpulan
a. Analisis dan pengolahan data
b. Pembahasan data hasil penelitian
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
I. Alur Penelitian
Adapun alur penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
Pengajuan Masalah
Draft Proposal
Penentuan Subjek
Penelitian
Seminar Proposal
Penyusunan Instrumen
Judgement
Pembuatan Surat Ijin
Penelitian
Uji Coba Instrumen
Observasi Subjek
Penelitian
Revisi
Instrumen Baru
Pelaksanaan Penelitian
Pembelajaran pada Kelas
Eksperimen dengan
pembelajaran berbasis
praktikum
Pelaksanaan Pretest
Pembelajaran pada Kelas
kontol dengan metode
demonstrasi
Pelaksanaan Posttest
Pengolahan data dan analisis hasil
Penyusunan Laporan
Gambar 3.1. Alur penelitian
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 5 Cirebon
terhadap siswa kelas XII IPA pada konsep fotosintesis terhadap peningkatan
keterampilan proses sains dan penguasaan konsep dengan menggunakan
pembelajaran berbasis praktikum pada kelas eksperimen dan pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi pada kelas kontrol, maka dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Penguasaan konsep siswa sebelum pembelajaran pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah sama, hal ini ditunjukan dengan hasil analisis statistik yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai pretest
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan analisis statistik setelah
pembelajaran berbasis praktikum diberikan pada kelas eksperimen dan
pembelajaran dengan metode demonstrasi diberikan pada kelas kontrol,
penguasaan konsep siswa berbeda signifikan. Nilai rerata posttest kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol sehingga dapat
disimpulkan bahwa kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis praktikum
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode demonstrasi.
Berdasarkan hasil analisis statistik keterampilan proses sains indikator
interpretasi, klasifikasi, komunikasi, dan menggunakan alat dan bahan pada kelas
eksperimen dan kontrol tidak menunjukan perbedaan yang signifikan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal keterampilan proses sains siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Kemudian setelah
dilakukan pembelajaran pada kelas ekperimen dan kelas kontrol terdapat
perbedaan keterampilan proses sains indikator interpretasi, klasigikasi,
komunikasi, dan menggunakan alat dan bahan yang signifikan. Dengan hal ini
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
dapat disimpulkan bahwa kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis
praktikum lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode
demonstrasi.
Berdasarkan pengelolahan statistik terdapat peningkatan penguasaan konsep
yang signifikan lebih tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas
kontrol meskipun keduanya termasuk kedalam kategori sedang. Untuk
keterampilan proses sains indikator interpretasi, klasifikasi, komunikasi dan
menggunakan alat dan bahan pada kelas eksperimen mengalami peningkatan
dengan kategori tinggi dan pada kelas kontrol mengalami peningkatan sedang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis praktikum dapat
meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep lebih efektif
dibandingkan dengan metode demonstrasi.
B. Saran
Berdasarkan uraian dan kesimpulan yang telah dipaparkan mengenai
penerapan pembelajaran berbasis praktikum untuk meningkatkan keterampilan
proses sains dan penguasaan konsep fotosintesis SMA kelas XII, maka dapat
diajukan beberapa saran antara lain:
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan rekomendasi
memilih strategi pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga dapat
memberikan pengajaran yang lebih baik lagi terhadap siswa.
2. Sebaiknya guru lebih sering melatihkan keterampilan proses sains pada siswa
3. Bagi peneliti lain, pembelajaran berbasis praktikum ini dapat digunakan pada
keterampilan proses lainnya pada materi yang berbeda
4. Bagi peneliti lain yang tertarik menggunakan pembelajaran berbasis
praktikum disarankan agar melakukan penyempurnaan dari penelitian ini.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin dan Wahyuni, E.N. (2008).Teori
Jogjakarta:Ar-Ruzz Media
Belajar
&
Pembelajaran.
Budiman, M.S. (2011). Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing
Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Laju
Reaksi. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung: Tidak
Diterbitkan.
Campbell, Reece, dan Michell. (2002). Biologi Edisi Ke Lima Jilid Satu. Jakarta:
Erlangga
Dahar, R.W. (1996). Teori-teori belajar. Jakarta : Erlangga
Dahlia. (2001). Kimia dan Fisiologi Tumbuhan. Malang: Departemen Pendidikan
Nasional FPMIPA Universitas Negeri Malang
Insan, Sudargo, F.T, dan Widodo, A. (2008). “Pembelajaran Berbasis Laboratorium
Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Sikap Ilmiah Siswa
Tentang Sistem Pencernaan Makanan”. Jurnal penelitian pendidikan IPA
2, (3), 339-351.
Joyce, B dan Weil, M. (2000). Models of Teaching (Model-Model Pembelajaran).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kementrian pendidikan dan kebudayaan. (2013). Kompetensi Dasar Sekolah
Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliayah (MA). [online]. Tersedia :
http://urip.files.wordpress.com/2013/02/kompetensi-inti-dan-kompetensidasar-sma-rev9feb.pdf. [18 November 2013]
Koentjaraningrat. (1990).Metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia
Makmun, Abin S.(2005). Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran
Modul. Bandung: Rosda karya
Matondang, Z. (2012). Pengujian Homogenitas Varians Data. [online]. tersedia :
fahost1992.googlecode.com [08 Januari 2012]
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gains in Physics. AmJ Phys, 70 (7): 120-137.
Mulyasa, E1. (2007). Menjadi Guru Professional (Menciptakan Pembelajaran
Kreatif Dan Menyenangkan). Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E2. (2007).Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung: Rosda.
Nana.
(2010).
Revisi
Taksonomi
Bloom.
[online].
tersedia:
http://catatannana.blogspot.com/revisi-taksonomi-bloom.html. (15 juni
2013)
Nurvitasari, I. (2012). Penerapan Model Project Based Learning Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Sistem
Peredaran Darah Hewan Vertebrata. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Purwanto. (2004). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung:
Rosda
Rachmawati, Urifah, dan Wijayati. (2009). Biologi kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Rahmarianti, R.C.(2011). Pengembangan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA
Melalui Model Pembelajaran Konstektual Pada Pokok Bahasan Larutan
Penyangga. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung:
Tidak Diterbitkan.
Rustaman, N., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S.A., Achmad, Y., Subekti, R.,
Rochmawati, D., dan Nurjhani, M.(2005). Strategi Belajar Mengajar.
Malang: UM Press.
Rustaman, N., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S.A., Achmad, Y., Subekti, R.,
Rochmawati, D., dan Nurjhani, M.(2003). Strategi Belajar Mengajar
Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI IMSTEP
Sa’diah, P N L. (2010). Perbandingan KPS Dan Penguasaan Konsep Siswa SMA
Melalui Metode CBT Dan CAT Pada Subkonsep Alat Indra. Skripsi
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Salam, B. (2009). Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara
Semiawan, C., Tangyong, A.F., Belen, S., Matahelemual, Y., Suseloarjo, W..
(1990). Pendekatan Keterampilan Proses Sains. Jakarta: Gramedia.
Siska Mustikawati, 2014
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan
Penguasaan Konsep Fotosintesis Di SMA Kelas XII
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
Semiawan, C., Tangyong, A.F., Belen, S., Matahelemual, Y., Suseloarjo, W.
(1986). Pendekatan Keterampilan Proses Sains. Jakarta: PT. Gramedia
Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rieneka cipta.
Sudjana, N. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2010). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terbadu. Jakarta: Bumi Aksara
Trihastuti, Singgih. (2008). Pembelajaran Keterampilan Proses, Inquiry dan
Discovery
Learning.
[online].
Tersedia:
http://umifarmawati.blog.uns.ac.id/. (02 November 2013)
Trisnawati, G. (2009). Analisis Ket