PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA KONSEP INSEKTA.

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, et al. (2001). A Taksonomy for Learning, Teaching, and Assessing (A

Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives) Abridged Edition. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Bandung: PT. Rineka Cipta

Campbell, et al. (2004). BIOLOGI. Jakarta: Erlangga

Dahar, RW. (1989). Teori-teori Belajar. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama. Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Djamarah, SB. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hake, R. (1999). Analizyng Change/Gain Skore. [Online]. Tersedia:

http://lists.asu.edu [29 Januari 2012]

Indrawati. (1999). Keterampilan Proses sains: Tinjauan Kritis dari Teori Praktis. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Julaeha, S. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Konsep Fotosintesis Di Kelas VIII. Skripsi Jurusan Pendidikan

Biologi FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan

Joyce, B. dan Weil, M. (2000). Models of Teaching (Model-model Pembelajaran). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kistinnah, I dan Lestari, S Endang. (2009). Biologi Makhluk Hidup dan

Lingkungannya. Jakarta: Putra Nugraha


(2)

Proses Sains Siswa SMP. Tesis Master pada FPMIPA UPI Bandung :

Tidak Diterbitkan

Purwanto, N. (2004). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda.

Rustaman, N. et al. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. IMSTEP

Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rieneka Cipta

Subiantoro, Agung W. (2009). Pentingnya Praktikum Dalam Pembelajaran IPA.

[Online]. Tersedia:

http://vahonov.files.wordpress.com/2009/07/pentingnya-praktikum-dalam-pembelajaran-IPA.pdf. [20 April 2012]

Subyanto, dan Sulthoni A. (2012). Kunci Determinasi Serangga. Yogyakarta: Kanisius

Sudargo, F dan Asiah S, Soesy. (2009). Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum

Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keterampilan

Proses Siswa SMA. [Online]. Tersedia:

file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/d%20-%20FPMIPA/JUR../&file. (17 Maret 2011).

Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabetha.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta

Trihastuti, Singgih, et, al. (2008). Pembelajaran Keterampilan Proses, Inquiry

dan Discovery Learning. [Online]. Tersedia:

http://umifatmawati.blog.uns.ac.id/. [02 maret 2012]

Trisnawati, G. (2009). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui

Praktikum Dengan Pendekatan Free Inquiry Pada Subkonsep Pencemaran Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.


(3)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan salah satu tahap yang sangat menentukan terhadap keberhasilan belajar siswa. Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan intruksional yang ingin dicapai (Slameto, 2003: 74). Agar siswa benar-benar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka proses pembelajaran harus dirancang dengan baik, sehingga proses pembelajaran benar-benar berpusat pada siswa sebagai peserta didik, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator saja.

Kenyataan yang terjadi di lapangan diketahui bahwa proses pembelajaran di kelas masih didominasi oleh guru. Metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru di kelas adalah metode ceramah. Dalam metode ceramah, proses pembelajaran kurang memberikan wadah bagi siswa untuk aktif berfikir, malainkan cenderung membuat siswa menjadi pasif dan keterampilan proses sains siswa juga kurang terlatih. Sebab dalam metode ceramah siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru, siswa tidak memperoleh pengalaman yang mempermudah siswa dalam mengingat dan memahami materi yang sedang dipelajari. Hal ini pastinya akan berdampak pada rendahnya keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar siswa di kelas.

Keterampilan proses sains berkaitan erat dengan pengalaman yang dialami langsung oleh siswa. Siswa menyadari pengalaman belajar ketika kegiatan


(4)

seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Rustaman et al, (2005: 87) bahwa pengalaman belajar dengan mengembangkan keterampilan proses yang dilakukan sendiri oleh siswa akan lebih bermakna. Bila siswa hanya sekedar melaksanakan pembelajaran tanpa mendapatkan makna atau inti dari pembelajaran yang dilakukan, maka proses pembelajaran tersebut akan menjadi sia-sia.

Di dalam pembelajaran biologi, selain pemahaman konsepnya, perlu dikembangkan pula proses pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan proses sains. Menurut Rustaman (2005) keterampilan proses sains yang harus dimiliki oleh siswa di antaranya melakukan pengamatan, mengelompokkan, menafsirkan pengamatan, meramalkan, mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkann konsep, berkomunikasi, dan melaksanakan percobaan. Siswa tidak menyadari bahwa secara potensial memiliki suatu kemampuan untuk melakukan keterampilan proses sains. Untuk itu diharapkan suatu tindakan pembelajaran yang dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan proses sains yang mereka miliki.

Keterampilan proses dapat dilatih dan dikembangkan melalui berbagai macam model, metode, dan pendekatan pembelajaran yang dianggap sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Model pembelajaran yang dalam penelitian ini yaitu pembelajaran berbasis praktikum. Pembelajaran berbasis praktimum merupakan model pembelajaran yang memiliki lima fase. Fase


(5)

pertama adalah orientasi masalah. Fase kedua adalah perumusan masalah. Fase ketiga adalah melakukan penyelidikan. Fase keempat adalah mengatasi masalah. Fase kelima adalah merefleksikan hasil penyelidikan (Sudargo, 2009).

Dalam kaitannya dengan belajar, praktikum diperlukan agar siswa memperoleh pengalaman konkrit dalam usahanya membangun pengetahuan baru. Selain itu, praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar siswa terutama dalam mempelajari biologi karena tidak harus belajar dari konsep secara abstrak. Siswa yang termotivasi dalam belajar akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu sehingga akan mudah mengerti suatu konsep yang diajarkan. Dengan pembelajaran berbasis praktikum siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta siswa akan lebih mudah untuk memahami suatu konsep Biologi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul "Penerapan pembelajaran berbasis praktikum untuk meningkatkan

keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa kelas X pada konsep insekta". Konsep insekta merupakan salah satu materi yang diajarkan untuk siswa

SMA kelas X. Penulis memilih konsep tersebut sebagai kajian dalam penelitian ini karena konsep ini membutuhkan suatu pengalaman langsung untuk dapat memahaminya. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis praktikum, di mana akan banyak menuntut aktivitas siswa dan melatihkan keterampilan proses sains siswa.


(6)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah: "Bagaimanakah pengaruh penerapan pembelajaran berbasis praktikum terhadap peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa kelas X pada konsep insekta".

Untuk memperjelas aspek – aspek yang akan diteliti, maka dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah diterapkan pembelajaran berbasis praktikum?

2. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah diterapkan pembelajaran berbasis praktikum?

3. Bagaimanakah korelasi keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep siswa?

4. Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum?

C.Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka pokok permasalahan yang akan diteliti dibatasi ruang lingkupnya sebagai berikut :

1. Keterampilan proses sains dalam penelitian ini adalah keterampilan mengamati, keterampilan mengklasifikasi, keterampilan interpretasi dan keterampilan komunikasi siswa.

2. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah praktikum mengenai ciri-ciri umum insekta, klasifikasi insekta dan peranan insekta bagi kehidupan.


(7)

3. Penguasaan konsep siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif pada tingkat mengingat (C1) dan memahami (C2). 4. Jumlah kelas yang digunakan hanya satu kelas yaitu sebagai kelas eksperimen.

D.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa melalui pembelajaran bebasis praktikum pada konsep insecta di kelas X.

Adapun manfaat penelitian ini di antaranya

1. Bagi siswa, diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk lebih memotivasi diri dalam meningkatkan keterampilan proses sains.

2. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan pembelajaran alternatif yang dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa.

3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan apabila ingin melakukan penelitian yang mengkaji tentang keterampilan proses sains.

E.Asumsi

1. Praktikum merupakan sarana terbaik untuk pengembangan keterampilan proses sains (Rustaman et al, 2005)

2. Melalui pelatihan inkuiri akan terjadi peningkatan dalam pemahaman konsep, produktivitas dalam berpikir kreatif dan keterampilan untuk memperoleh dan menganalisis informasi (Joyce et al, 2002)


(8)

F. Hipotesis

Berdasarkan asumsi di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah “Terdapat peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan pembelajaran berbasis praktikum”.


(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

1. Pembelajaran berbasis praktikum merupakan pembelajaran yang sintaknya terdiri atas lima fase, yaitu (1) fase orientasi masalah, pada fase ini guru menjelaskan masalah yang harus dipecahkan oleh siswa yaitu mengenai klasifikasi insekta ; (2) fase perumusan masalah, siswa dibimbing oleh guru membuat rumusan masalah dari permasalahan yang sudah dijelaskan; (3) fase melakukan penyelidikan, siswa melakukan penyelidakan mengenai klasifikasi insekta; (4) fase mengatasi kesulitan, guru membimbing siswa untuk mengatasi kesulitan yang ditemukan selama kegiatan praktikum; dan (5) fase merefleksikan hasil penyelidikan, mengaitkan hasil penyelidikan dengan konsep. Fase-fase tersebut dilaksanakan oleh peneliti.

2. Keterampilan proses sains adalah skor hasil tes uraian dengan indikator keterampilan mengamati, mengklasifikasi, berkomunikasi, dan interpretasi yang sudah dijudgmen oleh ahli biologi dengan nilai validasisebesar 0,78 yang termasuk kategori tinggi.

3. Penguasaan konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor hasil tes pilihan ganda mengenai materi insect yang telah dijudgmen oleh ahli biologi dengan nilai validasi sebesar 0,79 yang termasuk kategori tinggi. Penguasaan konsep siswa diukur terdiri atas jenjang kognitif mulai dari C1 sampai C2.


(10)

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahWeak Experimental, yaitu dengan menggunakan satu kelas penelitian tanpa kelas kontrol (Fraenkel, et

al., 1990). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahOne Group Pretest Posttest Design (Sugiyono,2010: 111).Dengan menggunakan

desain ini subyek penelitian hanya ada satu kelompok sebagai kelompok eksperimen. Kelompok ini diberi tes awal (pretest) sebelum mendapat perlakuan berupa pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis praktikum kemudian diberi tes akhir (posttest).

Adapun desainOne Group Pretest Posttest ditunjukkan oleh tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O X O

Keterangan:

O =Pretest-Posttest

X = Perlakuan (treatment) yang diberikan adalahpembelajaran berbasis praktikum.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di salah satu SMA NegeridiBandung semester 2 tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari sembilan kelas.


(11)

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini satu kelas dari keseluruhan populasi yaitu kelas Xh.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Cluster Random

Sampling.Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan

diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2010:121).

D. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan disalah satu SMA yang ada di Bandung yaitu SMA Negeri 20 Bandung. Sekolah ini terletak di jalan Citarum No 23 Bandung. SMA Negeri 20 memiliki laboratorium IPA dengan fasilitas yang cukup lengkap sehingga dapat mendukung kegiatan penelitian ini.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Tes Tertulis

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang terdiri darisoal keterampilan proses sains(berupa soal uraian yang memuat indikator keterampilan proses sains) dan soal pilihan ganda untuk mengetahui penguasaan konsep siswa. Tes tertulis ini diberikan pada saat tes awal (pretest)dan tes akhir (posttest)berlangsung.Kisi-kisi tes tersebut sebagai berikut.


(12)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains

No. Indikator Nomor Soal Jumlah Soal

1. Mengamati 1, 2 2

2. Mengklasifikasi 3, 4, 10 3

3. Berkomunikasi 5, 6, 7 3

4. Interpretasi 8, 9 2

Jumlah Total 10

Tabel. 3.3 Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep

No. Jenjang Kognitif Nomor Soal Jumlah Soal

1. C1 9, 10, 11, 12, 13 5

2. C2 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

14,15 10

Jumlah Total 15

2. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterampilan proses sainssiswa yang muncul selama kegiatan praktikum berlangsung. Keterampilan proses sains yang diamati melalui lembar observasi yaitu keterampilan mengamati, mengklasifikasi, berkomunikasi, dan interpretasi. Lembar observasi yang digunakan berupa daftarchecklist yang harus diisi oleh observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi indikator-indikator dari setiap keterampilan proses sains yang ingin diamati. Adapun indikator-indikator keterampilan proses sains yang ingin diamati tersebut dijabarkan dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Indikator Keterampilan Proses Sains yang Diamati

No. Aspek KPS Indikator

1. Mengamati a. Mengamati hewan insecta

menggunakan indera mata dan indera peraba.


(13)

No. Aspek KPS Indikator

menggunakan indera mata saja. c. Mengamati ciri-ciri morfologi

hewan (misalnya jumlah kaki, antena, dll).

d. Menggunakan lup untuk mengamati hewan-hewan.

2. Mengklasifikasi a. Mencari persamaan dari berbagai jenis hewan Insecta yang diamati. b. Mencari perbedaan dari berbagai

jenis hewan Insecta yang diamati. c. Mengelompokkan berbagai jenis

hewan Insecta yang telah diamati ke dalam kelas yang sesuai dengan ciri-cirinya.

3. Berkomunikasi a. Menggambarkan data hasil

pengamatan dengan tabel.

b. Mendikusikan hasil pengamatan dengan teman sekelompok.

c. Menjelaskan hasil praktikum dalam diskusi kelas.

d. Menjelaskan tabel hasil pengamatan e. Memberikan tanggapan terhadap

pendapat dari teman sekelompoknya atau dari kelompok lain.

4. Interpretasi a. Mencatat data hasil pengamatan secara terpisah.

b. Menarik kesimpulan dari data-data hasil pengamatan.

3. Lembar kerja siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) digunakan dalam pembelajaran sebagai panduan siswa melakukan praktikum pengamatan hewan insecta. Lembar kerja berisi langkah-langkah kegiatan praktikum, serta lembar isian yang harus dikerjakan dan diisi oleh siswa. Setiap siswa memperoleh masing-masing satu LKS yang harus diisi selama pembelajaran berlangsung.


(14)

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum.Angket berisi pernyataan seputar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum.Angket ini didistribusikan setelah pembelajaran berlangsung. Angket yang digunakan terdiri dari 3 indikator dengan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.5 Indikator Angket

NO. Indikator Nomor Pertanyaan

1. Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum dan materi

1, 2, 3 2. Tanggapan pada saat proses

pembelajaran 5, 6, 7, 8

3. Penilaian terhadap pembelajaran

berbasis praktikum 4, 9, 10

F. Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan pada kelas yang telah mendapatkan materi yang akan diteliti. Uji coba dilakukan untuk melihat validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen yang akan digunakan. Software ANATES

Uraian dan ANATES Pilihan Ganda versi 4.0 digunakan untuk melihat validitas,

reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda setiap butir soal yang diujicobakan.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2009: 65). Tinggi rendahnya validitas


(15)

instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dengan demikian, Arikunto (2009: 72) mengemukakan bahwa untuk mengetahui validitas suatu tes digunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, yaitu:

Keterangan :

rxy= koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X= skor tiap butir soal Y= skor total tiap butir soal N= jumlah siswa

Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Klasifikasi Validitas Butir Soal Nilai rxy Kriteria 0,80 <rxy 1,00 Sangat Tinggi

0,60 <rxy 0,80 Tinggi 0,40 <rxy 0,60 Cukup 0,20 <rxy 0,40 Rendah

0,00 <rxy 0,20 Sangat Rendah (Arikunto, 2009:75) 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keterpercayaan suatu instrumen. Uji reliabilitas menggunakan rumus metode belah dua (Arikunto,

  

2 2

2

 

2

Y Y N X X N Y X XY N rxy        


(16)

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

r1/21/2 = Korelasi antara skor-skor setiap belahan kelas

Hasil 11 kemudian dibandingkan dengan tabel interpretasi nilai r seperti

tertera pada Tabel 3.7 di bawah ini.

Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81  r  1,00 Sangat Tinggi 0,61  r  0,80 Tinggi 0,41  r  0,60 Cukup 0,21  r  0,40 Rendah 0,00  r  0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2009:75)

3. Uji Daya Pembeda

Arikunto (2009: 211) menyebutkan bahwa daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai (berkemampuan rendah).

Selanjutnya, Arikunto (2009: 213) mengemukakan bahwa daya pembeda butir soal ini dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

D = daya pembeda butir soal A

J = jumlah peserta kelompok atas

B

J = jumlah peserta kelompok bawah

A

B =jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

B

B =jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

B A B B A A P P J B J B


(17)

A

P =proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

B

P =proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Nilai indeks diskriminasi data pembeda butir soal berkisar antara 0.00 – 1.00. Semakin tinggi indeks diskriminasi, maka semakin baik instrumen tersebut dapat membedakan siswa pandai dan siswa kurang pandai.

Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

Negatif Sangat buruk, harus dibuang 0,00 – 0,20 Buruk (poor), sebaiknya dibuang 0,20 – 0,40 Sedang (satisfactory)

0,40 – 0,70 Baik (good)

0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent) (Arikunto, 2009 : 218)

4. Uji Tingkat Kesukaran

Arikunto (2009:209) menyebutkan bahwa untuk mencari tingkat kesukaran suatu instrumen dapat digunakan rumus berikut ini:

Keterangan :

P = Indeks Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3.9 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Nilai P Kriteria

0,00 <P 0,30 Sukar

B P

JS


(18)

0,71 P< 1,00 Mudah (Arikunto, 2009: 210)

Rekapitulasi hasil analisis butir soal keterampilan proses sains (soal uraian) diperlihatkan dalam Tabel 3.10 berikut:

Tabel 3.10 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Keterampilan Proses Sains

No. Soal Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Validitas Kesimpulan Nilai Interpretasi

1 22,50 Sedang 0,430 - Digunakan

(Revisi)

2 25,00 Mudah 0,620 Signifikan Digunakan

3 37,50 Sedang 0,550 - Digunakan

(Revisi)

4 68,75 Sedang 0,707 Signifikan Digunakan

5 25,00 Sedang 0,340 - Digunakan

(Revisi)

6 40,63 Sedang 0,624 Signifikan Digunakan

7 43,75 Sedang 0,630 Signifikan Digunakan

8 43,75 Sedang 0,629 Signifikan Digunakan

9 37,50 Sedang 0,647 Signifikan Digunakan

10 56,25 Sedang 0,650 Signifikan Digunakan

Hasil perhitungan reliabilitas soal keterampilan proses sains memperoleh nilai r sebesar 0,78 termasuk tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa soal yang digunakan memiliki keajegan yang baik.

Rekapitulasi hasil analisis butir soal penguasaan konsep (pilihan ganda) diperlihatkan dalam Tabel 3.11 berikut:

Tabel 3.11 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep No. Soal Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Validitas Kesimpulan Nilai Interpretasi

1. 50,00 Sedang 0,467 Signifikan Digunakan

2. 62,50 Sedang 0,508 Signifikan Digunakan


(19)

No. Soal Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Validitas Kesimpulan Nilai Interpretasi

4. 62,50 Sedang 0,439 Signifikan Digunakan

5. 62,50 Sedang 0,542 Signifikan Digunakan

6. 12,50 Sukar 0,240 - Buang

7. 62,50 Sedang 0,477 Signifikan Digunakan

8. 50,00 Sedang 0,519 Signifikan Digunakan

9. 37,50 Sedang 0,260 - Buang

10. 37,50 Mudah 0,267 - Buang

11. 50,00 Sedang 0,464 Signifikan Digunakan

12. 37,50 Sedang 0,348 - Digunakan

(Revisi)

13. -12,50 Sedang -0,150 - Buang

14. 62,00 Sedang 0,499 Signifikan Digunakan

15. 50,00 Sedang 0,363 - Digunakan

(Revisi)

16. 50,00 Sedang 0,453 Signifikan Digunakan

17. 50,00 Sukar 0,426 Signifikan Digunakan

18. 12,50 Sedang 0,076 - Buang

19. 62,50 Sedang 0,474 Signifikan Digunakan

20. 50,00 Sedang 0,461 Signifikan Digunakan

Hasil perhitungan realiabilitas soal penguasaan konsep memperoleh nilai r sebesar 0,79 kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa soal yang digunakan memiliki keajegan yang baik. Hasil analisis tes secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Pemberian tes awal kepada seluruh siswa sebelum kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum dilaksanakan. Data tes awaldijaring menggunakan tes tertulis pilihan ganda dan uraian.. Data ini digunakan untuk mengetahui keterampilan proses sains dan penguasaan konsep


(20)

2. Selama kegiatan pembelajaran berbasis praktikum berlangsung, dilakukan observasi terhadap keterampilan mengamati, mengklasifikasi, berkomunikasi, dan interpretasi siswa oleh beberapa observer dengan cara memberi tanda

checklist pada setiap aspek keterampilan proses yang dimunculkan siswa.

3. Pemberian tes akhir kepada seluruh siswa setelah pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis praktikum terlaksana. Tes akhir diberikan pada akhir pertemuan.

4. Pemberian angket kepada seluruh siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum setelah kegiatan pembelajaran selesai.

H. Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data yang digunakan terhadap data-data yang diperoleh dari penelitian antara lain adalah sebagai berikut.

1. Analisis data hasil penelitian a. Analisis Tes tertulis

Pemberian skor pada hasil tes awal dan tes akhir untuk setiap butir soal keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa. Menghitung skor total tes awal dan tes akhir dari setiap butir soal keterampilan proses (soal uraian) dan penguasaan konsep (soal pilihan ganda) untuk setiap siswa. Data diolah untuk melihat persentase keterampilan proses dan penguasaan konsep yang dimiliki oleh siswa.


(21)

b. Analisis Lembar Observasi

Data yang diperoleh berupa daftar checklist dari kemunculan tiap item aspek keterampilan proses pada lembar observasi dihitung, kemudian dihitung persentasenya.Cara perhitungan persentase tersebut menurut Purwanto (2004: 102).

Keterangan:

NP = nilai persen munculnya aspek keterampilan proses yang diamati R = jumlah aspek yang muncul selama pembelajaran

SM = jumlah aspek yang diharapkan muncul selama pembelajaran c. Analisis Jawaban Angket

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang pembelajaran berbasis praktikum. Data angket diolah dengan cara menghitung jumlah siswa yang menjawab ya dan jumalah siswa yang menjawab tidak untuk setiap pernyataan pada angket. Kemudian dilakukan perhitungan persentase jawaban siswa untuk setiap pernyataan dengan perhitungan sebagai beriku:

Selanjutnya hasil dan perhitungan tersebut diinterpretasikan berdasarkan aturan Koentjaraningrat (1990: 10) sebagai berikut:

% � = � ℎ � � � � � /

� ℎ � �ℎ � × 100%

� =


(22)

Tabel 3.12 Interpretasi Angket

Persentase Kategori

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagaian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Pada umumnya

100% Seluruhnya

2. Analisis IndeksGain

Menentukan indeks gain pembelajaran berbasis praktikum terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa. Peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa antara sebelum dan setelah pembelajaran berbasis praktikum, dapat diketahui dari hasil perhitungan indeks gain (gain ternormalisasi). Data yang terkumpul akan dihitung dengan rumus (Hake, 1999):

Hasil perhitungan tersebut, kemudian dibandingkan dengan kriteria menurut Hake (1999) sebagai berikut:

Tabel 3.13 Kriteria Indeks Gain Rentang Nilai Kriteria

(g) < 0,3 Rendah

0,7 > (g) > 0,3 Sedang

(g) > 0,7 Tinggi

� = skor tes akhir−skor tes awal


(23)

3. Analisis Korelasi Penguasaan Konsep dengan keterampilan Proses Sains Untuk menganalisis korelasi antara keterampilan proses sain dan penguasaan konsep siswa dilakukan tahap-tahap berikut ini:

a. Analisis regresi dan kelinieran regresi

Analisis regresi dan kelinieran regresi dilakukan untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel-variabel (Sudjana, 2005).Uji kelinieran regresi dilakukan untuk mengetahui jenis regresi yang ditemukan dalam hubungan tersebut. Analisis regresi dan kelinieran regresi dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0.

b. Analisis korelasi

Analisis korelasi yang dilakukan adalah dengan mencari nilai r atau yang disebut sebagai koefisien korelasi. Pencarian koefisien korelasi tersebut juga dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Koefisien korelasi dapat dikatagorikan berdasarkan interpretasi koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Arikunto (2009: 75) seperti pada Tabel 3.14 berikut:

Tabel 3.14 Interpretasi koefisien Korelasi Rentang Nilai Validasi Kriteria

0,00 – 0,200 Sangat Rendah

0,200 – 0,400 Rendah

0,400 – 0,600 Cukup

0,600 – 0,800 Tinggi


(24)

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan terdiri dari 3 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, serta tahap penarikan kesimpulan. Perincian untuk tiap tahapan adalah sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi: a. Perumusan masalah penelitian.

b. Studi pustaka terhadap jurnal, buku, artikel dan laporan penelitian mengenai pembelajaran berbasis praktikum.

c. Menyusun proposal dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan seminar proposal.

d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen penelitian.

e. Men-judgment instrumen uji coba kepada dua orang dosen. Instrumen ini digunakan untuktes awal dan tes akhir.

f. Merevisi/memperbaiki instrumen uji coba. g. Melakukan uji coba instrumen.

h. Menganalisis hasil uji coba instrumen yang meliputi validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas sehingga layak dipakai untuk tes awal dantes akhir.

i. Mengurus surat izin penelitian dan menghubungi pihak sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.


(25)

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan selesai, penelitian dilaksanakan. Tahap pelaksanaan ini meliputi:

a. Pemberian tes awal(pretest) kepada seluruh siswa sebelum kegiatan pembelajaran berbasis praktikum dilaksanakan.

b. Memberikan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis praktikum. Pembelajaran berbasis praktikum dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.

c. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi keterampilan proses sains siswa.

d. Pemberian tes akhir (posttest) yang meliputi tes keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa. Sama halnya dengan tes awal, pada saat tes akhir juga diberikan sebanyak 15 soal pilihan ganda dengan jenjang C1 – C6 untuk mengetahui aspek kognitif siswa, dan 10 soal uraian untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa.

e. Pembagian angket ke seluruh siswa.

3. Tahap Penarikan Kesimpulan

Tahap ini mencakup analisis data hasil penelitian yang meliputi pengujian secara manual atau menggunakan perhitungan anates versi 4.0 dan sofware SPSS

versi 17 for windows.Pada tahap penarikan kesimpulan ini menganalisis pengaruh

pembelajaran berbasis praktikum terhadap peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa.


(26)

J. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Judgmen instrumen

Perumusan masalah penelitian

Penyusunan proposal penelitian

Seminar proposal

Revisi proposal penelitian

Penyusunan instrumen, RPP

Revisi instrumen

Uji coba instrumen

Pelaksanaan tes awal

Pelaksanaan pembelajaran berbasis praktikum

Pelaksanaan tes akhir, pemberian angket

Pengolahan data Analisis data


(27)

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpengolahandananalisis data terhadap data hasilpenelitian yang telahdilakukandisalahsatu SMA Negeridi kota Bandung padakelas X mengenaipembelajaranberbasispraktikumpadakonsepinsektauntukmeningkatkank

eterampilan proses sainsdanpenguasaankonsepsiswa,

diperolehkesimpulanbahwapembelajaranberbasispraktikumdapatmempengaruhipe ningkatanketerampilan proses sainssiswa. Hal tersebutdapatdilihatdarihasilnilai rata-rata tesawalsebelumditerapkanpembelajaranberbasispraktikumsebesar 37,2dansetelahpembelajarandenganpembelajaranberbasispraktikumketerampilan proses sainssiswameningkatmenjadi 62,7dengannilai gain ternormalisasisebesar 0,41yang termasukkedalamkategorisedang.

Penerapanpembelajaranberbasispraktikumjugadapatmempengaruhipeningk atanpenguasaankonsepsiswa, Hal tersebutdapatdilihatdariperolehannilai rata-rata tesawalpenguasaankonsepsiswasebelumpembelajarandenganpembelajaranberbasis praktikumditerapkansebesar

40,23dansetelahpembelajarandenganpembelajaranberbasispraktikupenguasaankon sepsiswameningkatmenjadi 70,06dengannilaigain ternormalisasisebesar 0,49 yang termasukkedalamkriteriasedang.Korelasiantaraketerampilan proses sainsdenganpenguasaankonsepsebesar +0,524 yang termasukkategoricukup.

Tanggapansiswamengenaipenerapanpembelajaranberbasispraktikumdapatd ilihatdarihasilperhitunganangket.Berdasarkanhasilangketdapatdilihatbahwarespon


(29)

positifsiswaterhadappembelajaranberbasispraktikumadalahsebesar 51,6 % dansiswa yang memberikanresponnegatifadalahsebesar 24,37%. Dapatdisimpulkanbahwapenerapanpembelajaranberbasispraktikum,

dinilaimenarikdandapatmembantusiswadalammeningkatkanketerampilan proses sainsdanpenguasaankonsepsiswapadakonsepinsekta.

B. Saran

Dari seluruhkegiatanpenelitian yang telahdilakukan, dapatdiajukanbeberapa saran untukpenelitian, antara lain:

1. Pembelajaranberbasispraktikumdapatmenjadialternatifuntukmengukurketera mpilan proses sainssiswa

2. Ketikamenerapkanpembelajaranberbasispraktikumhendaknyamemberikanbim

bingantiapkelompoksecaramerata agar

mengurangipeluangsiswauntukbermain-main sehinggabisalebihkondusif.

3. Pelaksanaanlatihansoalberbentukketerampilan proses

sainssebaiknyaterusdilakukanuntukmelatihdanmeningkatkanketerampilan proses sainssiswa.


(30)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ………... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Asumsi ... 5

F. Hipotesis ………... 6

BAB II Penerapan Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada Konsep Insecta A. Kegiatan Praktikum dalam Pembelajaran Biologi ………... 7

B. Pembelajaran Berbasis Praktikum dengan Pendekatan Inkuiri … 9 C. Keterampilan Proses Sains ………. 10

D. Konsep dan Penguasaan Konsep……….. 17

E. Kelas Insecta………. 22


(31)

BAB III METODE PENELITIAN

A.Definisi Operasional……….. 27

B.Metode Penelitian dan Desain Penelitian ………. 28

C.Populasi dan Sampel Penelitian………. 28

1. Populasi ………….……….. 28

2. Sampel ………. 29

D.Lokasi Penelitian ……….. 29

E. Instrumen Penelitian………... 29

1. Tes Tertulis ………. 29

2. Lembar Observasi ………. 30

3. Lembar Kerja Siswa ……….. 31

4. Angket ……… 32

F. Analisis Uji Coba Instrumen ………. 32

1. Uji Validitas ………. 33

2. Uji Reliabilitas ………. 34

3. Uji Daya Pembeda ………... 34

4. Uji Tingkat Kesukaran ……… 35

G.Teknik Pengumpulan Data ……… 38

H.Teknik Pengolahan Data ……… 38

1. Analisis Data Hasil Penelitian ………. 38

a. Analisis Tes Tertulis ………. 38

b. Analisis Lembar Observasi ……… 39

c. Analisis Jawaban angket ……… 39

2. Analisis Indeks Gain ……… 40

3. Analisis Korelasi Penguasaan Konsep dengan Keterampilan Proses Sains ……… 40 a. Analisis Regresi dan Kelinieran Regresi ……….. 40


(32)

1. Tahap Persiapan ……….. 41

2. Tahap Pelaksanaan ……….. 42

3. Tahap Penarikan Kesimpulan ………. 43

J. Alur Penelitian ……….. 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.HASIL ……… 45

1. Keterampilan Proses Sain ………..………….. 47

a. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Proses Sains……… 47

b. Hasil Observasi ………. 51

2. Penguasaan Konsep ……… 53

a. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Penguasaan Konsep ……. 53

3. Analisis Regresi dan Korelasi Penguasaan Konsep dengan Keterampilan Proses Sains………. 56

4. Data hasil Angket Siswa ……… 57

B.PEMBAHASAN……… 59

1. Keterampilan Proses Sains ……….. 59

1) Keterampilan Mengamati ……….. 61

2) Keterampilan Mengklasifikasi ……….. 62

3) Keterampilan Berkomunikasi ……… 63

4) Keterampilan Interpretasi ……….. 63

2. Penguasaan Konsep ………. 64

3. Korelasi Penguasaan Konsep dengan Keterampilan Proses Sains ………. 69

4. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran ………. 70

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan………. 72


(33)

DAFTAR PUSTAKA ………... 74

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 76


(34)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Jenis Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ………. 15

2.2 Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom ……….. 21

2.3 Ciri-ciri Ordo Insecta ……….. 24

3.1 Desain Penelitian One Group Prettest Posttest Desaign ……… 28

3.2 Kisi-kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains ……… 30

3.3 Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep ……….. 30

3.4 Indikator Keterampilan Proses Sains yang Diamati ……… 31

3.5 Indikator Angket ………. 32

3.6 Klasifikasi Validitas Butir Soal ………... 33

3.7 Interpretasi Reliabilitas ………... 34

3.8 Interpretasi Daya Pembeda ………. 35

3.9 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ……….. 36

3.10 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Keterampilan Proses Sains ……….. 36

3.11 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep ……….. 37

3.12 Kriteria Indeks Gain ………. 40

3.13 Interpretasi Koefisien Korelasi ………. 41

4.1 Hasil Analisis Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Proses Sains ………. 48

4.2 Hasil Analisis Nilai Rata-rata Setiap Aspek Keterampilan Proses Sains ………. 49

4.3 Persentase Rata-rata Kemunculan Keterampilan Proses Sains ... 52

4.4 Hasil Analisis Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Penguasaan Konsep ………. 53


(35)

4.5 Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa untuk Setiap Jenjang

Kognitif ………... 54 4.6 Hasil Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi ………... 56


(36)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 4.1 Nilai Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Proses

Sains ………

48

4.2 Persentase Nilai Rata-rata Setiap Aspek Keterampilan Proses

Sains ………

51

4.3 Persentase Kemunculan Keterampilan Proses Sains …………... 52 4.4 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran ………... 57 4.5 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran untuk Setiap Pertanyaan 58


(37)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A.PERANGKAT PEMBELAJARAN

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………. 76

A.2 Lembar Kerja Siswa ………. 88

A.3 Kunci Determinasi ………... 93

B.HASIL ANALISIS UJI COBA INSTRUMEN B.1 Hasil Analisis Uji Coba Soal Keterampilan Proses Sains … 95 B.2 Hasil Analisis Uji Coba Soal Penguasaan Konsep 98 C.INSTRUMEN PENELITIAN C.1 Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains ………. 101

C.2 Naskah Soal Tes Keterampilan Proses Sains ………... 108

C.3 Kisi-Kisi Tes Penguasaan Konsep ……… 110

C.4 Naskah Soal Tes Penguasaan Konsep ……….. 119

C.5 Lembar Observasi ………. 125

C.6 Lembar Angket ………. 127

D.HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN D.1 Data Nilai Tes Awal Keterampilan Proses Sains …………. 128

D.2 Data Nilai Tes Akhir Keterampilan Proses Sains ………… 130

D.3 Data Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir Keterampilan Mengamati ……… 132

D.4 Data Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir Keterampilan Mengklasifikasi ……… 133

D.5 Data Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir Keterampilan Berkomunikasi ………. 134 D.6 Data Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir Keterampilan


(38)

D.7 Data Nilai Tes Awal Pengusaan Konsep ……….. 136

D.8 Data Nilai Tes Akhir Pengusaan Konsep ………. 138

D.9 Hasil Perhitungan Gain Ternormalisasi ………... 140

D.10 Data Hasil Perhitungan Lembar Observasi ……… 141

D.11 Data Hasil Analisis Angket ……… 154

D.12 Data Analisis Regresi dan Korelasi ………... 155

E.SURAT PERIZINAN PENELITIAN E.1 Surat Permohonan Izin Penelitian ……… 157


(1)

DAFTAR PUSTAKA ………... 74

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 76


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Jenis Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ………. 15

2.2 Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom ……….. 21

2.3 Ciri-ciri Ordo Insecta ……….. 24

3.1 Desain Penelitian One Group Prettest Posttest Desaign ……… 28

3.2 Kisi-kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains ……… 30

3.3 Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep ……….. 30

3.4 Indikator Keterampilan Proses Sains yang Diamati ……… 31

3.5 Indikator Angket ………. 32

3.6 Klasifikasi Validitas Butir Soal ………... 33

3.7 Interpretasi Reliabilitas ………... 34

3.8 Interpretasi Daya Pembeda ………. 35

3.9 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ……….. 36

3.10 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Keterampilan Proses Sains ……….. 36

3.11 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep ……….. 37

3.12 Kriteria Indeks Gain ………. 40

3.13 Interpretasi Koefisien Korelasi ………. 41

4.1 Hasil Analisis Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Proses Sains ………. 48

4.2 Hasil Analisis Nilai Rata-rata Setiap Aspek Keterampilan Proses Sains ………. 49

4.3 Persentase Rata-rata Kemunculan Keterampilan Proses Sains ... 52

4.4 Hasil Analisis Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Penguasaan Konsep ………. 53


(3)

4.5 Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa untuk Setiap Jenjang

Kognitif ………... 54


(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 4.1 Nilai Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Proses

Sains ………

48

4.2 Persentase Nilai Rata-rata Setiap Aspek Keterampilan Proses Sains ………

51

4.3 Persentase Kemunculan Keterampilan Proses Sains …………... 52

4.4 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran ………... 57


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A.PERANGKAT PEMBELAJARAN

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………. 76

A.2 Lembar Kerja Siswa ………. 88

A.3 Kunci Determinasi ………... 93

B.HASIL ANALISIS UJI COBA INSTRUMEN B.1 Hasil Analisis Uji Coba Soal Keterampilan Proses Sains … 95 B.2 Hasil Analisis Uji Coba Soal Penguasaan Konsep 98 C.INSTRUMEN PENELITIAN C.1 Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains ………. 101

C.2 Naskah Soal Tes Keterampilan Proses Sains ………... 108

C.3 Kisi-Kisi Tes Penguasaan Konsep ……… 110

C.4 Naskah Soal Tes Penguasaan Konsep ……….. 119

C.5 Lembar Observasi ………. 125

C.6 Lembar Angket ………. 127

D.HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN D.1 Data Nilai Tes Awal Keterampilan Proses Sains …………. 128

D.2 Data Nilai Tes Akhir Keterampilan Proses Sains ………… 130

D.3 Data Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir Keterampilan Mengamati ……… 132

D.4 Data Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir Keterampilan Mengklasifikasi ……… 133

D.5 Data Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir Keterampilan Berkomunikasi ………. 134

D.6 Data Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir Keterampilan Interpretasi ………... 135


(6)

D.7 Data Nilai Tes Awal Pengusaan Konsep ……….. 136

D.8 Data Nilai Tes Akhir Pengusaan Konsep ………. 138

D.9 Hasil Perhitungan Gain Ternormalisasi ………... 140

D.10 Data Hasil Perhitungan Lembar Observasi ……… 141

D.11 Data Hasil Analisis Angket ……… 154

D.12 Data Analisis Regresi dan Korelasi ………... 155

E.SURAT PERIZINAN PENELITIAN E.1 Surat Permohonan Izin Penelitian ……… 157


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP

11 78 199

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA.

0 5 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA SUBKONSEP INSEKTA.

0 1 43

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN VERIFIKASI PADA KONSEP FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

1 4 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 0 46

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA SUBKONSEP DIFUSI OSMOSIS.

3 13 47

PEMBELAJARAN KOLOID BERBASIS LEARNING CYCLE 7E DENGAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA.

0 1 39

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN WEBSITE PADA KONSEP FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI.

0 0 47

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWASMK PADA PEMISAHAN CAMPURAN.

0 0 42

PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI CAHAYA SISWA SMP.

5 9 32