PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI.

(1)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN

PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Biologi

Oleh Prima Mutia Sari

NIM. 1101236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN

PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI

Oleh:

Prima Mutia Sari

S.Pd, Universitas Negeri Padang, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah

Pasca Sarjana

© Prima Mutia Sari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN TESIS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing 1,

Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd. NIP. 195107261978032001

Pembimbing II,

Dr. Didik Priyandoko, M. Si. NIP.196912012001121001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002


(4)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi


(5)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN

PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI

Prima Mutia Sari NIM. 1101236

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh model pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi terhadap keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasy experiment dengan desain the matching pretest-posttest design. Populasi penelitian terdiri dari seluruh siswa kelas XI IPA salah satu SMA di Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat dengan total populasi 150 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Sampel terdiri atas 26 orang siswa kelas eksperimen dengan pembelajaran berbasis praktikum dan 26 orang siswa kelas kontrol dengan pembelajaran praktikum verifikasi. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan proses sains, skala sikap ilmiah, tes penguasaan konsep, angket tanggapan siswa dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney, Normalized gain, korelasi Spearman dan uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada keterampilan proses sains dan penguasaan konsep antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada sikap ilmiah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kesimpulannya, model pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi meningkatkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa. Keterampilan proses sains dan sikap ilmiah pada kelas eksperimen memiliki hubungan yang signifikan terhadap penguasaan konsep. Kata kunci: Model pembelajaran berbasis praktikum, keterampilan proses sains, penguasaan konsep, sikap ilmiah, sistem regulasi.


(6)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE EFFECT OF THE PRACTICAL-BASED LEARNING MODEL TOWARD SCIENCE PROCESS SKILLS, SCIENTIFIC ATTITUDES AND

CONCEPT COMPREHENSION OF REGULATION SYSTEM

Prima Mutia Sari NIM. 1101236

ABSTRACT

The aim of this research was to analyze the influence of practical-based learning model on the concept of regulation system of the science process skills, scientific attitudes and concept comprehension of student. Research method was a quasi-experimental with the matching pretest-posttest design. The research population consisted of all students in class XI in one of senior high school in West Sumatra with a total population of 150 students. Sampling technique was a cluster random sampling. Sample consisted of 26 students of class experiment through practical-based learning and 26 students of class control through verification practical learning. The instrument consist of a science process skills test, scientific attitude scale, concept comprehension test, student feedback questionnaires and observation sheets. The data was analyzed using the Mann-Whitney test, Normalized gain, Spearman correlation and simple linear regression. The results showed that there was a significant difference in science process skills and concept comprehension between the experimental and the control class and there was no significant difference in scientific attitude between the experimental and the control class. Herewith, it has been concluded that the practical-based learning model on the concept system of regulation improvement the science process skills, scientific attitudes and concept comprehension. Science process skills and scientific attitudes in the experimental class had a significant relationship to the concept comprehension.

Key words: Practical-based learning model, concept comprehension, regulation system, science process skills, scientific attitude.


(7)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pertanyaan Penelitian ... 4

D. Batasan Masalah... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM, KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI ... 7

A. Model Pembelajaran Berbasis Praktikum ... 7

B. Keterampilan Proses Sains ... 9

C. Sikap Ilmiah ... 12

D. Penguasaan Konsep ... 13

E. Tinjauan Konsep Sistem Regulasi ... 15

F. Hasil Penelitian yang Relevan ... 24

G. Asumsi ... 25

H. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27


(8)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode Penelitian... 27

C. Desain Penelitian ... 28

D. Definisi Operasional... 28

E. Instrumen Penelitian... 29

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 31

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 39

H. Teknik Pengumpulan Data ... 40

I. Analisis Data ... 41

J. Alur Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75


(9)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Praktikum ... 9

2.2 Indikator Keterampilan Proses Sains ... 10

3.1 Desain Penelitian ... 28

3.2 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal ... 31

3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ... 32

3.4 Klasifikasi Validitas Butir Soal ... 33

3.5 Klasifikasi Reliabilitas Soal ... 34

3.7 Rekap Hasil Uji Coba Soal Keterampilan Proses Sains... 34

3.8 Rekap Hasil Uji Coba Soal Penguasaan Konsep Sistem Saraf ... 35

3.9 Rekap Hasil Uji Coba Soal Penguasaan Konsep Alat Indera ... 36

3.10 Rekap Hasil Uji Coba Skala Sikap Ilmiah ... 37

3.11 Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Praktikum ... 38

3.12 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.13 Persentase Kemunculan Lembar Observasi ... 44

3.13 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 45

4.1 Perbedaan Rata-Rata N-Gain Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 48

4.2 Hasil Analisis Perbedaan Keterampilan Proses Sains ... 49

4.3 Perbedaan Rata-Rata N-Gain Sikap Ilmiah Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 51

4.4 Hasil Analisis Perbedaan Sikap Ilmiah ... 52

4.5 Rekap N-Gain Setiap Indikator Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen... 52

4.6 Perbedaan Rata-Rata N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen... 54


(10)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.7 Hasil Analisis Perbedaan Penguasaan Konsep ... 54 4.8 Hasil Observasi Tiap Aspek Keterampilan Proses Sains ... 57 4.9 Korelasi Skor Tes Akhir Penguasaan Konsep, Keterampilan Proses

Sains dan Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen... 57 4.10 Korelasi Skor Tes Akhir Penguasaan Konsep, Keterampilan Proses

Sains dan Sikap Ilmiah Kelas Kontrol ... 58 4.11 Nilai Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi dan Persamaan Regresi

Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah dengan Penguasaan Konsep ... 59


(11)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.2 Daerah Pengecapan pada Lidah ... 21 3.1 Alur penelitian ... 46 4.1 Diagram Batang Perbandingan Rata-Rata Nilai Tes Awal dan Tes Akhir

Keterampilan Proses Sains ... 48 4.2 Diagram Batang Perbandingan N-Gain Indikator Keterampilan

Proses Sains ... 50 4.3 Diagram Batang Perbandingan Rata-Rata Nilai Tes Awal dan Tes Akhir

Sikap Ilmiah ... 51 4.4 Diagram Batang Perbandingan Rata-Rata Nilai Tes Awal dan Tes Akhir

Penguasaan Konsep ... 53 4.5 Diagram Batang Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis


(12)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.Perangkat Pembelajaran ...78

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ...79

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ...99

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...112

B.Instrumen Penelitian ...143

1. Kisi-kisi Tes Keterampilan Proses Sains ...144

2. Kisi-kisi Skala Sikap Ilmiah ...152

3. Kisi-kisi Tes Penguasaan Konsep ...154

4. Kisi-kisi Angket Respon Siswa ...183

5. Angket Respon Siswa ...185

6. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains ...188

C.Hasil Uji Coba Instrumen ... 189

1. Uji Coba Soal Keterampilan Proses Sains ... 190

2. Uji Coba Skala Sikap Ilmiah ... 191

3. Uji Coba Soal Penguasaan Konsep ... 192

4. Lembar Penilaian (Judgement) ... 194

D.Data-Data Hasil Penelitian ... 197

1. Skor Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Proses Sains... 198

2. Rekapitulasi N-Gain Keterampilan Proses Sains ... 202

3. Skor Tes Awal dan Tes Akhir Sikap Ilmiah ... 203

4. Rekapitulasi N-Gain Sikap Ilmiah ... 207

5. Skor Tes Awal dan Tes Akhir Penguasaan Konsep ... 208

6. Rekapitulasi N-Gain Penguasaan Konsep ... 216 7. Rekapitulasi Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis


(13)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Praktikum ... 217

8. Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains... 219

9. Hasil Analisis SPSS 16 ... 221

E. Dokumentasi Penelitian ... 227


(14)

1

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Sains atau ilmu pengetahuan alam pada hakikatnya merupakan suatu proses penemuan. Hal ini sesuai dengan latar belakang pentingnya IPA dalam Depdiknas (2006: 451) yang menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pembelajaran sains seyogyanya lebih menekankan pada proses, di mana siswa aktif selama pembelajaran untuk membangun pengetahuannya melalui serangkaian kegiatan agar pembelajaran bermakna bagi siswa. Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Kegiatan belajar yang mengembangkan keterampilan proses penting dilakukan agar siswa dapat memahami biologi secara utuh. Menurut German (1996 dalam Karamustafaoğlu, 2011: 26) ada dua keterampilan yang digunakan dalam dunia sains yaitu keterampilan proses sains dasar yang berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penalaran empiris-induktif serta menyediakan kemampuan dasar dalam melakukan penyelidikan ilmiah dan keterampilan proses sains terpadu yang berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penalaran hipotetiko-deduktif. Keterampilan ini digunakan untuk memecahkan masalah atau melakukan kegiatan eksperimen. Keterampilan proses sains tidak dapat dipisahkan dalam melatih pemahaman konsep yang terlibat dalam sebuah pembelajaran dan aplikasi dari sains khususnya biologi

Namun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran biologi selama ini masih cenderung terbatas pada penguasaan kumpulan fakta atau konsep serta prinsip. Berdasarkan hasil Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2007 dalam bidang IPA, Indonesia menduduki


(15)

2

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peringkat 35 dari 49 negara dan jauh di bawah rata-rata Internasional yaitu 500 (Mullis: 2009) dan prestasi literasi IPA pada Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2009, Indonesia menempati urutan 60 dari 65 negara (PISA: 2009). Ini menunjukkan bahwa keterampilam proses sains siswa Indonesia masih rendah. Tujuan belajar yang dibangun kebanyakan masih sebatas pada dimensi pengetahuan (knowledge), sedangkan untuk dimensi proses dan sikap masih belum begitu dikembangkan. Soal-soal yang dibuat oleh guru juga tidak memunculkan keterampilan proses yang harus dikembangkan siswa.

Selain itu, pembelajaran sains diharapkan juga membangun sikap ilmiah siswa agar sesuai dengan hakekat sains yaitu proses, produk dan sikap. Menurut Toharudin, dkk. (2011: 44) sikap ilmiah merupakan kecenderungan individu untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan masalah sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Jika sikap ilmiah yang baik telah tertanam kepada diri seorang siswa maka diharapkan sikap ini juga akan tetap melekat dalam kehidupannya sehari-hari. Sikap ilmiah sangat diperlukan dalam rangka membangun karakter bangsa sebagai salah satu upaya dalam mengatasi berbagai persoalan yang tengah dihadapi bangsa, seperti maraknya aksi tawuran, perilaku korupsi dan sebagainya.

Salah satu cara mengembangkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa adalah dengan kegiatan praktikum. Menurut Rustaman, dkk. (2003: 160) dalam pendidikan IPA kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya biologi. Berdasarkan hasil observasi penulis di lapangan ditemukan bahwa kegiatan praktikum dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran biologi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Woolnough& Allsop (Rustaman, dkk., 2003: 160) yang mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya praktikum IPA yaitu (1) praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA, (2) praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen, (3) praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah, dan (4) praktikum menunjang materi pelajaran. Dalam kegiatan laboratorium, pengembangan keterampilan proses sains memungkinkan siswa untuk


(16)

3

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membangun pengetahuan, menyelesaikan masalah, berpikir kritis, dan menemukan jawaban untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka, daripada hanya sekedar mengingat konsep-konsep yang sudah jadi.

Konsep sistem regulasi terdiri atas sistem saraf, alat indera dan sistem hormon. Namun penelitian ini hanya dilakukan pada konsep sistem saraf dan alat indera. Konsep sistem saraf dan alat indera ini sangat berkaitan erat dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, serta dapat diajarkan melalui kegiatan praktikum. Akan tetapi berdasarkan observasi dan wawancara dengan sejumlah guru biologi di kabupaten Lima Puluh Kota terungkap bahwa guru jarang melakukan praktikum pada konsep ini dikarenakan berbagai alasan seperti keterbatasan waktu serta alat dan bahan yang digunakan. Selain itu, konsep sistem saraf dan alat indera ini dianggap cukup rumit untuk dipraktikumkan. Padahal sebenarnya dalam konsep ini banyak terdapat masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, seperti bagaimana mata bisa melihat sesuai dengan posisi tertentu, bagaimana telinga dapat mendengar, bagaimana lidah dapat membedakan rasa makanan, bagaimana aroma suatu makanan dan minuman dapat mempengaruhi selera makan atau minum, serta bagaimana kulit dapat merasakan sentuhan. Keseluruhan proses yang melibatkan sistem saraf dan alat indera ini penting dipahami oleh siswa sebagai dasar utama dalam proses sains.

Selain itu, selama ini jarang dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengungkap hubungan antara keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa sehingga penulis juga akan melihat hubungan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah dengan penguasaan konsep siswa. Apakah siswa yang memiliki keterampilan proses sains tinggi juga menunjukkan penguasaan konsep yang tinggi pula atau sebaliknya serta apakah siswa yang memiliki sikap ilmiah yang tinggi menunjukkan penguasaan konsep yang tinggi pula atau sebaliknya.

Berdasarkan hal di atas maka penulis melakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran berbasis praktikum terhadap


(17)

4

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan penguasaan konsep sistem regulasi”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis praktikum terhadap keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan penguasaan konsep sistem regulasi?

C. Pertanyaan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan penelitian yang digunakan adalah:

1. Bagaimana perbedaan keterampilan proses sains siswa pada konsep sistem regulasi pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis praktikum dengan kelas yang menggunakan pembelajaran praktikum verifikasi?

2. Bagaimana perbedaan sikap ilmiah siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis praktikum dengan kelas yang menggunakan pembelajaran praktikum verifikasi?

3. Bagaimana perbedaan penguasaan konsep sistem regulasi pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis praktikum dengan kelas yang menggunakan pembelajaran praktikum verifikasi?

4. Bagaimana hubungan antara keterampilan proses sains siswa dengan penguasaan konsep sistem regulasi?

5. Bagaimana hubungan antara sikap ilmiah dengan penguasaan konsep sistem regulasi?

6. Bagaimana hubungan antara keterampilan proses sains dengan sikap ilmiah siswa?

7. Bagaimanakah tanggapan siswa setelah diterapkan model pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi?


(18)

5

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Kendala-kendala apa saja yang ditemukan dalam menerapkan model pembelajaran biologi berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi?

D. Batasan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka ruang lingkupnya dibatasi sebagai berikut:

1. Topik praktikum yang dipilih dalam penelitian ini merujuk pada salah satu kompetensi dasar semester genap kelas XI yang dimuat Permendiknas No. 22 Tahun 2006 yaitu kompetensi dasar “Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan)”. Pada kompetensi dasar tersebut diambil dua sub bagian dari sistem regulasi yaitu pada sub konsep sistem saraf dan alat indera.

2. Penelitian diadakan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI IPA semester genap tahun ajaran 2012/2013.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi terhadap keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis hubungan antara keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep siswa pada konsep sistem regulasi.

2. Menganalisis hubungan antara sikap ilmiah dengan penguasaan konsep siswa pada konsep sistem regulasi.

3. Menganalisis hubungan antara keterampilan proses sains dengan sikap ilmiah siswa.


(19)

6

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menjaring tanggapan siswa setelah diterapkan pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi.

5. Mengidentifikasi kendala-kendala yang ditemui dalam menerapkan pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang besar berupa pengalaman meneliti dan menulis untuk menjadi calon pendidik dan sebagai wahana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di peguruan tinggi dalam upaya menganalisis dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan pendidikan khususnya pembelajaran biologi.

2. Manfaat bagi calon peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi calon peneliti lain yaitu dapat menjadi sumber inspirasi dan landasan dasar untuk dikembangkan menjadi penelitian lanjutan.

3. Manfaat bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengembangan pembelajaran biologi untuk meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan proses sains dan sikap imliah siswa.


(20)

27

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN L Kab. Lima Puluh Kota semester genap tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 150 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas yaitu kelas XI IA X yang berjumlah 26 orang dan XI IA Y yang berjumlah 26 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling, karena di dalam pengambilan sampel, peneliti memilih secara acak kelas yang akan dijadikan sampel (Fraenkel dan Wallen, 2007: 95).

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah quasy experiment, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkap sebuah hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok eksperimen dan merupakan penelitian dengan pengambilan sampel secara random kelompok. Dalam penelitian ini subjek penelitian terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol (Fraenkel dan Wallen, 2007: 271).

Selanjutnya terdapat metode tambahan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif korelasional untuk melihat hubungan antara keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep dan sikap ilmiah siswa pada konsep sistem regulasi.

Keterangan:

X1 = keterampilan proses sains

X2 = sikap ilmiah

rx1Y

X1

rx1x2

Y

X2

rx2Y


(21)

28

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = penguasaan konsep

C. Desain Penelitian

Desain quasy experiment yang digunakan adalah the matching pretest-posttest design. Struktur desainnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian The matching pretest-posttest design

Kelompok Tes awal Perlakuan Tes akhir

E MT1 X1 T2

K MT1 X2 T2

Keterangan :

E = Kelompok kelas eksperimen K = Kelompok kelas kontrol

X1 = Perlakuan pada kelompok eksperimen (model pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis praktikum)

X2 = Perlakuan pada kelompok kontrol (pembelajaran dengan praktikum verifikasi)

T1 = Tes awal T2 = Tes akhir M = Matching

(Fraenkel dan Wallen, 2007: 271) D. Definisi Operasional

Penjelasan beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran berbasis praktikum adalah pembelajaran yang terdiri atas lima tahap utama, yaitu: (1) Orientasi masalah; (2) Perumusan masalah; (3) Melakukan observasi dan penyelidikan; (4) Mengatasi kesulitan; (5) Merefleksikan hasil penyelidikan pada konsep sistem saraf dan alat indera. Sedangkan pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran praktikum verifikasi yaitu dengan memberikan teori dengan metode ceramah tentang sistem saraf dan alat indera terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan praktikum seperti biasa.


(22)

29

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial. Dalam penelitian ini keterampilan proses sains yang diteliti adalah pengamatan (observasi), menafsirkan pengamatan (interpretasi), meramalkan (prediksi), berkomunikasi, berhipotesis dan merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep atau prinsip, melaksanakan percobaan atau eksperimen. Untuk menjaring keterampilan proses sains ini menggunakan tes keterampilan proses sains yang berbentuk pilihan ganda dan lembar observasi keterampilan proses sains.

3. Sikap ilmiah merupakan sikap yang ditunjukkan oleh masing-masing siswa terhadap pembelajaran baik yang bersifat positif maupun negatif. Dalam penelitian ini sikap ilmiah adalah skor sikap siswa yang meliputi rasa ingin tahu, jujur, skeptis, tekun/ulet, terbuka dan mampu bekerja sama. Instrumen yang digunakan berupa sejumlah pernyataan skala Likert sikap ilmiah (skor 1-4) yang diukur sebelum (pretest) dan setelah (posttest) praktikum sistem regulasi.

4. Penguasaan konsep sistem regulasi berupa skor hasil tes pilihan ganda yang dikembangkan oleh peneliti dengan judgement, uji coba serta validasi ahli. Tes penguasaan konsep dengan jenjang kognitif C1-C6. Untuk menjaring penguasaan konsep siswa pada penelitian ini dilakukan tes awal yang diberikan pada awal pembelajaran dan tes akhir yang diberikan pada akhir pembelajaran.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh sejumlah data penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis instrumen yaitu tes objektif dan soal keterampilan proses sains.


(23)

30

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains dalam konsep sistem regulasi (sistem saraf dan alat indera) untuk penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Tes ini dilakukan selama dua kali yaitu pada saat tes awal sebelum dilakukan pembelajaran berbasis praktikum, yang bertujuan untuk melihat keterampilan proses sains awal siswa pada konsep sistem regulasi (sistem saraf dan alat indera) dan pada saat tes akhir setelah pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi (sistem saraf dan alat indera) selesai dilaksanakan, yang bertujuan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa sebagai hasil penggunaan metode pembelajaran.

2. Lembar observasi keterampilan proses sains

Lembar observasi digunakan untuk mengamati keterampilan proses sains yang muncul selama kegiatan praktikum yang dilakukan oleh siswa. Lembar observasi ini berupa daftar check. Daftar check memuat kriteria esensial terhadap tugas atau standar keterampilan proses sains serta level unjuk kerja yang tepat terhadap setiap kriteria. Observasi dilakukan oleh dua orang observer yang berasal dari mahasiswa Pendidikan Biologi STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh.

3. Skala sikap ilmiah

Skala Likert untuk sikap ilmiah berupa sejumlah pernyataan sikap ilmiah dengan mengacu pada kurikulum mata pelajaran biologi SMA yang disusun oleh Pusat Kurikulum (PUSKUR)-Balitbang Diknas (2006). Skala Likert yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS) dengan skala 1-4 (Modifikasi dari Rustaman, dkk., 2003: 189).

4. Tes penguasaan konsep

Tes yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep sistem regulasi (saraf dan indera) untuk penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Tes ini terdiri butir soal yang meliputi jenjang mengingat (C1), memahami (C2) dan mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6).


(24)

31

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes ini diberikan sebelum pembelajaran (tes awal) dan sesudah dilakukannya pembelajaran (tes akhir).

5. Angket respon siswa

Angket digunakan untuk mengungkap respon atau tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem saraf dan alat indera. Angket ini berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang pilihan jawabannya telah disediakan dalam bentuk angket terstruktur.

6. Catatan lapangan

Catatan lapangan dibuat dalam bentuk catatan harian yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi dan menggambarkan keadaan dalam penelitian untuk menunjang pembahasan

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Tes penguasaan konsep dan keterampilan proses sains.

Untuk analisis uji coba instrumen tes keterampilan proses sains dan tes penguasaan konsep dilakukan analisis sebagai berikut :

a. Tingkat kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit, soal yang terlalu mudah akan menyebabkan peserta didik tidak termotivasi untuk berfikir tingkat tinggi, sedangkan soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa berputus asa (Arikunto, 2009: 207). Tingkat kesukaran merupakan analisis pokok uji untuk menentukan proporsi item soal yang berada pada tingkat mudah, sedang atau sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyak siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

(Arikunto, 2009: 208) JS

B P 


(25)

32

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai tingkat kesukaran kemudian diinterpretasikan melalui klasifikasi indeks kesukaran seperti terdapat dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2.

Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Nilai Kategori Soal 0,00 sampai 0,30 Sukar 0,31 sampai 0,70 Sedang

0,71 sampai 1,00 Mudah

(Arikunto, 2009: 210)

b. Daya pembeda

Tahapan awal dalam pengukuran daya pembeda, dengan cara menentukan kelompok atas (upper group) dan kelompok bawah (lower group), dengan mengacu pada nilai yang diperoleh berdasarkan tes. Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda sebagai berikut:

Keterangan:

DP = daya pembeda

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto, 2009: 213-214) Nilai tingkat daya pembeda kemudian diinterpretasi melalui klasifikasi daya pembeda seperti pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3.

Klasifikasi Daya Pembeda Soal

Nilai Kriteria

<0,00 Sangat jelek

0,00-0,20 Jelek


(26)

33

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai Kriteria

0,21-0,40 Cukup

0,41-0,70 Baik

0,71-1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2009: 218) c. Validitas

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menghitung validitas butir soal pilihan ganda digunakan teknik korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yakni:

√[ ][ ]

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi tiap item

N = banyaknya subjek uji coba Σ X = jumlah skor item

ΣY = jumlah skor total Σ X2

= jumlah kuadrat skor item Σ Y2

= jumlah kuadrat skor total

Σ XY = jumlah perkalian skor item dan skor total

(Arikunto, 2009: 72) Nilai validitas yang telah diketahui kemudian diinterpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menggunakan tabel interpretasi validitas butir soal seperti pada Tabel 3.4 di bawah ini.

Tabel 3.4.

Klasifikasi Validitas Butir Soal

Nilai Kriteria

0,00 rxy 0,20 Sangat rendah

0,20 < rxy 0,40 Rendah

0,40 < rxy 0,60 Cukup

0,60 < rxy 0,80 Tinggi

0,80 < rxy < 0,10 Sangat tinggi

(Arikunto, 2009: 75) d. Reliabilitas

 

  


(27)

34

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reliabilitas suatu tes berhubungan dengan tingkat kepercayaan dan keajegan suatu instrumen. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk pengujian reliabilitas soal pilihan ganda dapat menggunakan rumus K-R 21 sebagai berikut:

               2 1 11 S . n M) M(n 1 1 n n r Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan M = rerata skor total

n = banyaknya item soal S = standar deviasi dari tes

(Arikunto, 2009: 103) Nilai reliabilitas yang telah diketahui kemudian diinterpretasi menggunakan tabel interpretasi reliabilitas butir soal seperti pada Tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5.

Klasifikasi Reliabilitas Tes

Nilai Kriteria

0,00-0,20 Sangat rendah

0,21-0,40 Rendah

0,41-0,60 Sedang

0,61-0,80 Tinggi

0,81-1,00 Sangat tinggi

Instrumen-instrumen penjaringan data yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan sendiri oleh peneliti. Hasil uji coba tiap instrumen keterampilan proses sains dan penguasaan konsep adalah sebagai berikut.

a. Hasil uji coba soal keterampilan proses sains

Uji coba dilakukan kepada siswa kelas XII IPA yang telah mendapat pembelajaran konsep sistem regulasi. Analisis hasil uji coba instrumen tes keterampilan proses sains meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran, menggunakan program aplikasi Anates v.4 yang dikembangkan oleh Karno-To dan Wibisono. Berdasarkan hasil uji coba, instrumen tes


(28)

35

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan proses sains yang digunakan dalam penelitian ini memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan validitas seperti pada Tabel 3.7, sedangkan korelasi xy = 0,86 (validitas sangat tinggi) dan reliabilitas sebesar 0,93 (sangat tinggi). Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 3.7.

Rekap Hasil Uji Coba Soal Tes Keterampilan Proses Sains Butir Asli Butir Baru Daya Pembeda

Korelasi Tingkat Kesukaran Keterangan Nilai Kategori

1 1 100 0,884 75,00 Mudah Soal baik

2 2 100 0,747 65,00 Sedang Soal baik

3 3 40 0,495 30,00 Sukar Soal baik

4 4 0 NAN 100,00 Sangat

mudah

Soal revisi

5 - 0 0,027 5,00 Sangat

Sukar

Soal dibuang

6 5 20 0,316 20,00 Sukar Soal revisi

7 6 60 0,515 55,00 Sedang Soal baik

8 7 100 0,765 50,00 Sedang Soal baik

9 8 60 0,412 50,00 Sedang Soal revisi

10 9 100 0,895 60,00 Sedang Soal baik

11 10 80 0,633 55,00 Sedang Soal baik

12 - 0 -0,169 80,00 Mudah Soal dibuang

13 11 100 0,765 50,00 Sedang Soal baik

14 12 100 0,808 65,00 Sedang Soal baik

b. Hasil uji coba soal penguasaan konsep sistem regulasi

Instrumen penguasaan konsep yang digunakan dibagi atas dua sub konsep yaitu tes penguasaan konsep sistem saraf dan alat indera. Berdasarkan hasil uji coba, instrumen tes penguasaan konsep sistem saraf yang digunakan dalam penelitian ini memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan validitas seperti pada Tabel 3.8, sedangkan korelasi xy = 0,64 (validitas tinggi) dan reliabilitas sebesar 0,78 (tinggi). Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 3.8.

Rekap Hasil Uji Coba Soal Tes Penguasaan Konsep Sistem Saraf Butir Asli Butir Baru Daya Pembeda

Korelasi Tingkat Kesukaran Keterangan Nilai Kategori


(29)

36

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Butir Asli Butir Baru Daya Pembeda

Korelasi Tingkat Kesukaran Keterangan Nilai Kategori

1 1 70,00 0,692 59,46 Sedang Soal baik

2 2 60,00 0,589 68,46 Sedang Soal baik

3 3 70,00 0,640 68,46 Sedang Soal baik

4 - -70,00 -0,550 35,14 Sedang Soal dibuang

5 - 10,00 -0,013 29,73 Sukar Soal dibuang

6 4 60,00 0,557 67,57 Sedang Soal baik

7 5 60,00 0,580 70,27 Sangat

Mudah

Soal baik

8 6 60,00 0,418 70,27 Sangat

Mudah

Soal baik

9 7 50,00 0,414 40,54 Sedang Soal baik

10 8 80,00 0,667 59,46 Sedang Soal baik

11 9 60,00 0,524 72,97 Mudah Soal baik

12 10 60,00 0,481 62,16 Sedang Soal baik

13 11 70,00 0,608 62,16 Sedang Soal baik

14 12 100,00 0,773 45,95 Sedang Soal baik

15 13 100,00 0,764 56,76 Sedang Soal baik

16 - -10,00 -0,046 18,92 Sukar Soal dibuang

17 14 80,00 0,581 29,73 Sukar Soal baik

18 - -20,00 -0,222 24,32 Sedang Soal dibuang

19 15 60,00 0,425 67,57 Sedang Soal baik

20 16 70,00 0,448 37,84 Sedang Soal baik

21 17 40,00 0,465 40,54 Sedang Soal baik

22 18 -40,00 -0,422 13,51 Sedang Soal revisi

23 19 -10,00 -0,144 16,22 Sukar Soal revisi

24 - -60,00 -0,466 45,95 Sedang Soal dibuang

25 20 70,00 0,607 72,97 Mudah Soal baik

26 21 50,00 0,432 21,62 Sukar Soal baik

27 22 40,00 0,308 75,68 Mudah Soal revisi

Berdasarkan hasil uji coba, instrumen tes penguasaan konsep alat indera yang digunakan dalam penelitian ini memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan validitas seperti pada Tabel 3.9, sedangkan korelasi xy = 0,77 (validitas tinggi) dan reliabilitas sebesar 0,87 (sangat tinggi). Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 3.9.

Rekap Hasil Uji Coba Soal Tes Penguasaan Konsep Alat Indera Butir Butir Daya Korelasi Tingkat Kesukaran Keterangan


(30)

37

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Asli Baru Pembeda Rentang Kategori

1 1 90,00 0,609 43,24 Sedang Soal baik

2 2 0,00 -0,001 21,62 Sukar Soal revisi

3 3 -30,00 -0,385 10,81 Sangat sukar

Soal revisi

4 4 70,00 0,566 24,32 Sukar Soal baik

5 5 70,00 0,497 40,54 Sedang Soal revisi 6 6 -30,00 -0,317 10,81 Sangat

sukar

Soal baik

7 7 70,00 0,540 45,95 Sedang Soal baik

8 8 90,00 0,657 45,95 Sedang Soal baik

9 9 70,00 0,616 59,46 Sedang Soal baik

10 10 80,00 0,620 64,86 Sedang Soal revisi

11 11 0,00 0,093 10,81 Sangat

sukar

Soal baik 12 12 70,00 0,643 21,62 Sukar Soal baik 13 13 60,00 0,487 45,95 Sedang Soal baik 14 14 70,00 0,621 70,27 Sangat

mudah

Soal baik 15 15 10,00 0,266 97,30 Sangat

mudah

Soal revisi 16 16 70,00 0,551 67,57 Sedang Soal baik 17 17 70,00 0,586 68,46 Sedang Soal baik 18 18 80,00 0,594 40,54 Sedang Soal baik 19 19 50,00 0,469 43,24 Sedang Soal baik 20 20 70,00 0,594 32,43 Sedang Soal baik 21 21 70,00 0,562 67,57 Sedang Soal baik 22 22 100,00 0,748 51,35 Sedang Soal baik 23 23 50,00 0,505 56,76 Sedang Soal baik 24 24 60,00 0,599 75,68 Mudah Soal baik 2. Skala sikap ilmiah

Langkah-langkah penyusunan skala sikap ilmiah adalah sebagai berikut: a. Menentukan indikator pernyataan sikap ilmiah.

b. Menyusun pernyataan sikap ilmiah berdasarkan indikator, masing-masing pernyataan memiliki kecendrungan positif atau negatif.

c. Konsultasi dan judgement dengan pembimbing untuk mendapatkan validasi isi, menelaah kesesuaian indikator dengan butir pernyataan.


(31)

38

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Melakukan uji coba terhadap pernyataan sikap yang telah disusun. Uji coba sikap ilmiah diberikan kepada siswa kelas XII

e. Menganalisis hasil uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas setiap pernyataan skala sikap.

Instrumen skala sikap ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini memiliki korelasi xy sebesar 0,39 (rendah) dan reliabilitas sebesar 0,57 (sedang). Validitas masing-masing butir pernyataan dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10.

Rekap Hasil Uji Coba Skala Sikap Ilmiah Butir

Asli

Butir Baru

Jenis

Pernyataan Korelasi Validitas Keterangan

1 1 Positif 0,557 Cukup Dipakai

2 2 Positif 0,452 Cukup Dipakai

3 3 Negatif 0,286 Rendah Diperbaiki

4 4 Negatif 0,231 Rendah Diperbaiki

5 5 Negatif 0,298 Rendah Diperbaiki

6 6 Positif 0,508 Cukup Dipakai

7 7 Positif 0,641 Tinggi Dipakai

8 8 Positif 0,292 Rendah Diperbaiki

9 9 Negatif 0,142 Sangat rendah Diperbaiki

10 10 Negatif 0,262 Rendah Diperbaiki

11 11 Negatif 0,351 Rendah Dipakai

12 12 Positif 0,612 Tinggi Dipakai

13 - Negatif -0,091 Sangat rendah Dibuang

14 13 Negatif 0,647 Tinggi Dipakai

15 14 Positif 0,477 Cukup Dipakai

16 15 Negatif 0,352 Rendah Dipakai

17 16 Negatif 0,580 Cukup Dipakai

18 17 Positif 0,764 Tinggi Dipakai

19 18 Negatif 0,181 Rendah Diperbaiki

20 19 Positif 0,433 Cukup Dipakai

21 20 Negatif 0,304 Rendah Diperbaiki

22 21 Positif 0,547 Cukup Dipakai

23 - Negatif 0,231 Rendah Dibuang

24 22 Negatif 0,421 Cukup Dipakai

25 23 Negatif 0,748 Tinggi Dipakai

26 24 Positif 0,587 Cukup Dipakai


(32)

39

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Angket respon siswa

Langkah penyusunan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran adalah menyusun kisi-kisi angket dan konsultasi dengan pembimbing. Konsultasi dengan pembimbing dilakukan untuk mendapatkan validitas isi. Aspek yang ditelaah meliputi kesesuaian indikator dengan butir pernyataan tanggapan siswa dan aspek bahasa. Pernyataan dalam angket ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang tanggapan siswa terhadap model pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem saraf dan alat indera. Kisi-kisi angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran berbasis praktikum dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11.

Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Berbasis Praktikum

No Tujuan Indikator Nomor

Butir 1 Mengungkap ketertarikan

siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan

Ketertarikan terhadap pembelajaran

1, 5, 12

2 Mengungkap minat belajar siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan

Minat belajar dengan pembelajaran yang diterapkan

4, 15

3 Mengungkap persepsi siswa mengenai pembelajaran berbasis praktikum dalam membantu memahami konsep

Membantu pemahaman konsep

2,11

4 Mengungkap persepsi siswa terkait dengan hands on dan mind on dengan pembelajaran yang dilaksanakan

Pembelajaran dapat mengembangkan hands on dan mind on

13

5 Mengungkap persepsi siswa terkait dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan keterampilan proses dan sikap ilmiah

Pembelajaran dapat mengembangkan

keterampilan proses sains dan sikap ilmiah

6, 14

6 Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi siswa selama kegiatan pembelajaran

Teknis pembelajaran berbasis praktikum

3, 7, 8, 9, 10

Jumlah 15


(33)

40

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G.Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap persiapan penelitian dan pelaksanaan penelitian.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan penelitian ini meliputi:

a. Melakukan studi pendahuluan dan studi literatur untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem saraf dan alat indera, keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa. b. Pembuatan proposal penelitian

c. Penyusunan instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini soal tes pilihan ganda untuk melihat keterampilan proses sains dan penguasaan konsep serta skala sikap ilmiah.

d. Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. Perangkat pembelajaran terdiri dari: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

e. Judgement dan uji coba instrumen. Sebelum instrumen diujicoba, dilakukan judgement oleh dosen ahli untuk melihat jenjang kognitif, kedalaman materi dan tata bahasa dalam instrumen tersebut. Setelah mendapatkan judgement dari dosen ahli maka instrumen tersebut dapat diuji cobakan pada satu kelompok kelas.

f. Analisis hasil uji coba instrumen 2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi:


(34)

41

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Memberikan tes awal terhadap subjek penelitian untuk mengetahui keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa sebelum mengikuti pembelajaran

c. Pelaksanaan pembelajaran dimana siswa pada kelas eksperimen diberikan model pembelajaran berbasis praktikum untuk konsep sistem saraf dan alat indera dan di kelas kontrol diberikan pembelajaran praktikum verifikasi.

d. Memberikan tes akhir kepada subjek penelitian untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa setelah melalui proses belajar mengajar.

e. Memberikan angket kepada siswa di kelas eksperimen untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem saraf dan alat indera.

H.Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua macam cara pengumpulan data yaitu melalui tes, dan observasi. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu menentukan sumber data, kemudian jenis data, teknik pengumpulan, dan instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12.

Teknik Pengumpulan Data

No Sumber Data Jenis Data Teknik

Pengumpulan Instrumen

1. Siswa Keterampilan proses sains siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan.

Tes awal dan tes akhir

Butir soal pilihan

ganda yang

memuat kemampuan keterampilan proses sains.


(35)

42

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Sumber Data Jenis Data Teknik

Pengumpulan Instrumen

2. Siswa Penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan

Tes awal dan tes akhir

Butir soal pilihan

ganda yang

memuat kemampuan

penguasaan konsep siswa.

3. Siswa Sikap ilmiah siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan

Tes awal dan tes akhir

Butir pernyataan sikap ilmiah

4. Siswa Keterampilan proses sains siswa selama

pembelajaran

Observasi Lembar observasi keterampilan proses sains 5. Siswa Respon siswa

terhadap model pembelajaran berbasis praktikum

Angket Kumpulan

pertanyaan tertulis yang harus dijawab untuk mengetahui respon siswa terhadap

pembelajaran I. Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat dua analisis data yang disesuaikan dengan hipotesis penelitian yaitu analisis untuk melihat perbedaan keterampilan proses sains, penguasaan konsep, dan sikap ilmiah antara kelas kontrol dan kelas eksperimen serta analisis hubungan antara masing-masing variabel terikat pada tiap kelas. Selanjutnya data angket respon dan catatan lapangan dianalisis secara deskriptif untuk menunjang kesimpulan.

1. Analisis Perbedaan Keterampilan Proses Sains, Sikap Ilmiah dan Penguasaan Konsep pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen


(36)

43

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data kuantitatif berupa skor tes awal dan tes akhir keterampilan proses sains, penguasaan konsep dan sikap imiah siswa dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan skor tes keterampilan proses sains, penguasaan konsep dan sikap imiah siswa dan merubahnya dalam bentuk nilai. Skor dihitung dari setiap jawaban siswa yang benar saja. Skor yang diperoleh kemudian diubah menjadi nilai dengan ketentuan :

b. Perhitungan Gain Ternormalisasi (N-Gain)

Menghitung skor Gain yang dinormalisasi berdasarkan rumus menurut Hake (1998 dalam Meltzer, 2002: 3)

N-Gain =

Kriteria peningkatan Gain yang dinormalisasi menurut Meltzer (2002: 3), sebagai berikut:

G < 0,3 : Peningkatan rendah 0,3 ≤ G ≤ 0,7 : Peningkatan sedang G > 0,7 : Peningkatan tinggi c. Uji prasyarat

Untuk menentukan pengolahan data menggunakan uji parametrik atau non parametrik, maka sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data skor tes awal dan tes akhir berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan program Statistical Program for Social Science 16 (SPSS 16) yaitu dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah kedua data penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Data dikatakan normal apabila dari


(37)

44

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil pengujian nilai diperoleh nilai probabilitas (Asymp.Sig (2-tailed) > 0.05). Nilai probabilitas digunakan untuk mengambil keputusan.

2) Uji homogenitas. Pengujian homogenitas varians antara kedua kelas penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok sama atau berbeda. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.

d. Uji hipotesis

Jika data berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan uji t-independent yang difasilitasi program SPSS 16. Nilai yang dimasukkan adalah nilai N-Gain yaitu selisih nilai tes akhir dan tes awal. Jika data tidak berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji Mann-Whitney yang difasilitasi program SPSS 16.

2. Analisis Data Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains

Selanjutnya data dari lembar observasi keterampilan proses sains dihitung presentasi kemunculan tiap item aspek keterampilan proses yaitu dengan rumus:

Keterangan:

X = Persentase munculnya aspek keterampilan kemampuan observasi siswa selama pembelajaran

n = Jumlah aspek yang muncul selama pembelajaran

N = Jumlah aspek yang diharapkan muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung

Untuk mendapatkan kesimpulan dengan menafsirkan angka persentase yang didapat dari menganalisis data ke dalam bentuk kalimat seperti pada Tabel 3.13.


(38)

45

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel. 3.13.

Persentase Kemunculan Pada Lembar Observasi

No Rentang % Klasifikasi

1 76% - 100% Baik

2 56% - 75% Cukup

3 40% - 55% Kurang baik

4 0% - 40% Tidak baik

Hasil analisis lembar observasi keterampilan proses sains dapat dijadikan sebagai pendukung dalam menilai keterampilan proses sains siswa selama praktikum.

3. Analisis Data Angket Respon Siswa dan Catatan Lapangan

Data angket berupa tanggapan siswa terhadap model pembelajaran berbasis praktikum diolah dengan menggunakan persentase jumlah tanggapan siswa. Data temuan berdasarkan hasil catatan lapangan selama penelitian dilaksanakan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data atau temuan yang akan digunakan dalam menarik kesimpulan.

4. Analisis Hubungan Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah terhadap Penguasaan Konsep

Skor keterampilan proses sains dan sikap ilmiah dan pada masing-masing kelas dikorelasikan dengan skor penguasaan konsep. Skor keterampilan proses sains sebagai variabel X1, skor sikap ilmiah sebagai variabel X2 dan skor

penguasaan konsep sebagai variabel Y.

Hubungan antara masing-masing variabel diuji dengan menggunakan uji korelasi dan regresi linear sederhana dengan menggunakan fasilitas SPSS 16. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS nanti juga akan diketahui nilai koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (R) dari kedua variabel yang diuji dan persamaan regresi antara variabel-variabel yang memiliki korelasi yang signifikan. Selanjutnya nilai koefisien korelasi dapat diinterpretasi menurut


(39)

46

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pedoman interpretasi koefisien korelasi yang dinyatakan oleh Sugiyono (2001 dalam Nugroho, 2011: 103) pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14.

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat


(40)

47

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu J. Alur Penelitian

Studi pendahuluan

Izin ke Sekolah Penyusunan proposal

Seminar proposal

Penyusunan perangkat RPP, LKS, Instrumen

Pelaksanaan Penelitian

Tes Awal

Perlakuan model pembelajaran berbasis

praktikum

Kesimpulan Pengumpulan data

Tes Akhir

Revisi Judgement

& Uji coba

Kelas kontrol Kelas eksperimen

Pembelajaran praktikum verifikasi

Pengolahan data


(41)

48

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Alur Penelitian


(42)

72

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis praktikum dapat meningkatkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan penguasaan konsep sistem regulasi. Secara khusus, rumusan kesimpulan dalam penelitian ini sesuai dengan pertanyaan penelitian di uraikan sebagai berikut:

Pertama, keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi lebih baik dibanding kelas kontrol yang menerapakan pembelajaran praktikum verifikasi. Keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen berbeda signifikan dengan kelas kontrol.

Kedua, sikap ilmiah siswa kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi lebih baik dibanding kelas kontrol yang menerapakan pembelajaran praktikum verifikasi. Akan tetapi sikap ilmiah siswa kelas eksperimen tidak berbeda signifikan dengan kelas kontrol.

Ketiga, penguasaan konsep siswa kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi lebih baik dibanding kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran praktikum verifikasi. Penguasaan konsep siswa kelas eksperimen berbeda signifikan dengan kelas kontrol.

Keempat, terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan proses sains siswa dengan penguasaan konsep sistem regulasi pada kelas eksperimen.

Kelima, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ilmiah siswa dengan penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen.

Keenam, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.


(43)

73

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketujuh, tanggapan siswa setelah diterapkan model pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi menyatakan bahwa pembelajaran lebih menarik, meningkatkan minat belajar, dan membantu memahami konsep yang diajarkan. Pembelajaran dapat mengembangkan hands on dan mind on, serta mengembangkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa.

Kedelapan, kendala-kendala yang dihadapi selama penelitian ini seperti waktu penelitian yang terbatas dan jumlah soal evaluasi yang terlalu banyak.

B.Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis menyarankan:

1. Saran untuk pengajar

a. Pengajar dalam hal ini guru hendaknya dapat merancang dan menerapkan strategi pembelaran yang dapat mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains, penguasaan konsep serta mengembangkan sikap ilmiahnya. Salah satu caranya dengan menerapkan pembelajaran berbasis praktikum.

b. Bagi guru lainnya diharapkan juga mau belajar dan menerapkan pembelajaran berbasis praktikum dalam berbagai konsep lain agar dapat mengembangkan inovasi pembelajaran guna meningkatkan kualitas siswa di masa depan.

c. Kepada guru yang ingin menerapkan model pembelajaran berbasis praktikum sebaiknya memberikan tugas tambahan seperti membuat ringkasan materi dan peta konsep kepada siswa setelah praktikum dilakukan agar siswa lebih memahami konsep yang dipelajari dan dipraktikumkan.

2. Saran untuk peneliti lain

a. Kepada peneliti lain, apabila akan melakukan penelitian tentang keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep sebaiknya merancang soal yang tidak terlalu banyak agar siswa tidak bosan dalam mengerjakannya seperti merancang 30 soal yang telah meliputi soal keterampilan proses sains,


(44)

74

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penguasaan konsep dan sikap ilmiah yang akan dikerjakan selama 2 x 45 menit atau dapat juga dengan mengatur waktu pengerjaan soal seperti dengan memisahkan jadwal tes dari variabel-variabel yang akan diteliti.

b. Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian mengenai pembelajaran berbasis praktikum agar dapat merancang jenis praktikum yang menggunakan objek yang tidak ditakuti oleh siswa.


(45)

75

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baron, Robert. A dan Donn Brynee. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Campbell, Neil. A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. (2004). Biologi Jilid III Edisi Lima. Jakarta: Erlangga.

Campbell, Neil. A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. (2008). Biologi Jilid III Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga.

Carin, Arthur, A. (1997). Teaching Science Through Discovery. Ohio: Merril Publishing Company.

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (2006). Badan Nasional Standar Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Firgiawan, D. (2010). Kegiatan Laboratorium Guided dan Semi Guided

Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Pada Konsep Sistem Respirasi. Tesis pada SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Fraenkel, J. R and Wallen, N. E. (2007). How To Design and Evaluate Reseach in Education. Edisi 6. New York: The Mc Graw Hill Companies.

Inderawati. (2000). Keterampilan Proses Sains: Tinjauan Kritis dari Teori ke Praktis. Bandung: Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam.


(46)

76

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karamustafaoğlu, S. (2011). Improving The Science Process Skills Ability Of Science Student Teachers Using I Diagrams. Eurasian Journal Of Physics Chemistry Education 3(1): 26-38.

Krech, D. Crutcfield, R. S. and Ballachey, E. (1962). Individual in Society. A Textbook of Social Psychology. San Fransisco: Mc. Graww Hill Book Company.

Martini, Frederic H, Judi L. Nath and Edwin F. Bartholomew. (2012). Fundamental of Anatomy and Physiology. San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings.

Meltzer, D.E. (2002). The relationship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable In

Diagnostic Pretest Score. American Journal of Physics. 70 912). 1259-1268.

Mullis. (2009). TIMSS 2011 Assessment Framework. International Study Centre. Boston College.

Nugroho, Y. A. (2011). It’s Easy Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta.

PISA. (2009). Assessment Framework. OECD.

Puskur. (2006). Kurikulum SK/KD Biologi SMA/MA. Jakarta: Depdiknas. Ridhwan, M. (2013). Indera Pengecap (Lidah). Online. Diakses pada 18 Juli

2013. http://ridhwanyunaser.blogspot.com/2013/01/indera-pengecap-lidah-bagian-lidah.html

Rustaman, Nuryani. Y, Soendjojo Dirdjosoemarto, Suroso Adi Yudianto, Yusnani Achmad, Ruchji Subekti, Diana Rochintaniawati, dan Mimin Nurjhani K. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Semiawan, C, A.F. Tangyong, S. Belen, Yulaelawati Matahelemual, Wahjudi Suseloardjo. (1986). Pendekatan Keterampilan Proses Sains Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar. Jakarta: PT Gramedia.

Slameto.( 1995). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Bina Aksara.

Sukaesih, S. (2010). Pembelajaran Berbasis Praktikum Dengan Menerapkan Asesmen Tes Lisan Pada Topik Keanekaragaman Hayati Untuk


(47)

77

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Mahasiswa. Tesis pada SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Solehudin, M. (2010). Kegiatan Laboratorium Pemecahan Masalah Pada Topik Alat Indera Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif, Sikap Ilmiah dan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Tesis pada SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sudargo, F. (2009). Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keterampilan Proses Siswa SMA. Dalam Jurnal Pengajaran MIPA. [Online]. Tersedia. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19510726

1978032-FRANSISCA_SUDARGO/ARTIKEL_HK_09_FRANSISCA/ARTIKEL _HIBAH_KOMPETITIF.pdf

Toharudin, U. Hendrawati, S dan Rustaman A. (2011). Membangun Literasi Peserta Didik. Bandung: Humaniora.

Tortora, Gerard J & Bryan H. Derrickson. (2009). Principles of Anatomy and Physiologi. Hoboken: John Willey & Sons.

Wulan, A. R. (2003). Permasalahan yang Dihadapi Dalam Pemberdayaan Praktikum Biologi di SMU dan Upaya Penanggulangannya. Tesis pada SPS UPI Prodi Pendidikan IPA. Tidak diterbitkan.

Yolida, B. (2010). Pembelajaran Berbasis Praktikum Pada Konsep Metabolisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Mahasiswa. Tesis pada SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan


(48)

78

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi


(1)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketujuh, tanggapan siswa setelah diterapkan model pembelajaran berbasis praktikum pada konsep sistem regulasi menyatakan bahwa pembelajaran lebih menarik, meningkatkan minat belajar, dan membantu memahami konsep yang diajarkan. Pembelajaran dapat mengembangkan hands on dan mind on, serta mengembangkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa.

Kedelapan, kendala-kendala yang dihadapi selama penelitian ini seperti waktu penelitian yang terbatas dan jumlah soal evaluasi yang terlalu banyak.

B.Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis menyarankan:

1. Saran untuk pengajar

a. Pengajar dalam hal ini guru hendaknya dapat merancang dan menerapkan strategi pembelaran yang dapat mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains, penguasaan konsep serta mengembangkan sikap ilmiahnya. Salah satu caranya dengan menerapkan pembelajaran berbasis praktikum.

b. Bagi guru lainnya diharapkan juga mau belajar dan menerapkan pembelajaran berbasis praktikum dalam berbagai konsep lain agar dapat mengembangkan inovasi pembelajaran guna meningkatkan kualitas siswa di masa depan.

c. Kepada guru yang ingin menerapkan model pembelajaran berbasis praktikum sebaiknya memberikan tugas tambahan seperti membuat ringkasan materi dan peta konsep kepada siswa setelah praktikum dilakukan agar siswa lebih memahami konsep yang dipelajari dan dipraktikumkan.

2. Saran untuk peneliti lain

a. Kepada peneliti lain, apabila akan melakukan penelitian tentang keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep sebaiknya merancang soal yang tidak terlalu banyak agar siswa tidak bosan dalam mengerjakannya seperti merancang 30 soal yang telah meliputi soal keterampilan proses sains,


(2)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penguasaan konsep dan sikap ilmiah yang akan dikerjakan selama 2 x 45 menit atau dapat juga dengan mengatur waktu pengerjaan soal seperti dengan memisahkan jadwal tes dari variabel-variabel yang akan diteliti.

b. Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian mengenai pembelajaran berbasis praktikum agar dapat merancang jenis praktikum yang menggunakan objek yang tidak ditakuti oleh siswa.


(3)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baron, Robert. A dan Donn Brynee. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Campbell, Neil. A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. (2004). Biologi Jilid III Edisi Lima. Jakarta: Erlangga.

Campbell, Neil. A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. (2008). Biologi Jilid III Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga.

Carin, Arthur, A. (1997). Teaching Science Through Discovery. Ohio: Merril Publishing Company.

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (2006). Badan Nasional Standar Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Firgiawan, D. (2010). Kegiatan Laboratorium Guided dan Semi Guided Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Pada Konsep Sistem Respirasi. Tesis pada SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Fraenkel, J. R and Wallen, N. E. (2007). How To Design and Evaluate Reseach in Education. Edisi 6. New York: The Mc Graw Hill Companies.

Inderawati. (2000). Keterampilan Proses Sains: Tinjauan Kritis dari Teori ke Praktis. Bandung: Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam.


(4)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karamustafaoğlu, S. (2011). Improving The Science Process Skills Ability Of Science Student Teachers Using I Diagrams. Eurasian Journal Of Physics Chemistry Education 3(1): 26-38.

Krech, D. Crutcfield, R. S. and Ballachey, E. (1962). Individual in Society. A Textbook of Social Psychology. San Fransisco: Mc. Graww Hill Book Company.

Martini, Frederic H, Judi L. Nath and Edwin F. Bartholomew. (2012). Fundamental of Anatomy and Physiology. San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings.

Meltzer, D.E. (2002). The relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable In Diagnostic Pretest Score. American Journal of Physics. 70 912). 1259-1268.

Mullis. (2009). TIMSS 2011 Assessment Framework. International Study Centre. Boston College.

Nugroho, Y. A. (2011). It’s Easy Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta.

PISA. (2009). Assessment Framework. OECD.

Puskur. (2006). Kurikulum SK/KD Biologi SMA/MA. Jakarta: Depdiknas.

Ridhwan, M. (2013). Indera Pengecap (Lidah). Online. Diakses pada 18 Juli 2013. http://ridhwanyunaser.blogspot.com/2013/01/indera-pengecap-lidah-bagian-lidah.html

Rustaman, Nuryani. Y, Soendjojo Dirdjosoemarto, Suroso Adi Yudianto, Yusnani Achmad, Ruchji Subekti, Diana Rochintaniawati, dan Mimin Nurjhani K. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Semiawan, C, A.F. Tangyong, S. Belen, Yulaelawati Matahelemual, Wahjudi Suseloardjo. (1986). Pendekatan Keterampilan Proses Sains Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar. Jakarta: PT Gramedia.

Slameto.( 1995). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Bina Aksara.

Sukaesih, S. (2010). Pembelajaran Berbasis Praktikum Dengan Menerapkan Asesmen Tes Lisan Pada Topik Keanekaragaman Hayati Untuk


(5)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Mahasiswa. Tesis pada SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Solehudin, M. (2010). Kegiatan Laboratorium Pemecahan Masalah Pada Topik Alat Indera Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif, Sikap Ilmiah dan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Tesis pada SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sudargo, F. (2009). Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keterampilan Proses Siswa SMA. Dalam Jurnal Pengajaran MIPA. [Online]. Tersedia. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19510726

1978032-FRANSISCA_SUDARGO/ARTIKEL_HK_09_FRANSISCA/ARTIKEL _HIBAH_KOMPETITIF.pdf

Toharudin, U. Hendrawati, S dan Rustaman A. (2011). Membangun Literasi Peserta Didik. Bandung: Humaniora.

Tortora, Gerard J & Bryan H. Derrickson. (2009). Principles of Anatomy and Physiologi. Hoboken: John Willey & Sons.

Wulan, A. R. (2003). Permasalahan yang Dihadapi Dalam Pemberdayaan Praktikum Biologi di SMU dan Upaya Penanggulangannya. Tesis pada SPS UPI Prodi Pendidikan IPA. Tidak diterbitkan.

Yolida, B. (2010). Pembelajaran Berbasis Praktikum Pada Konsep Metabolisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Mahasiswa. Tesis pada SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan


(6)

Prima Mutia Sari, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains,Sikap,Ilmiah,Dan Penguasaan Konsep Sistem Regulasi