Indonesia Lebih Neoliberal Dibandingkan AS.

Pikiran

.

Selasa

456
20

21

o Mar

OApr

0

Rakyat
o Kamis

Rabu ---.

7
8
22
23
OMei

.JIIO

9

0

Jumat

10
24

11
25


o

Jill

o Sabru
12

26

0

Ags

13
27

o Sep

---


28

0

Okl

Indonesia
Lebih,.. Neoliberal
-Dibandingkan AS
.

~

-

-..

~

-


Oleh ARIM NASIM
ENANGGAPI tulisan
Adriansyah
tentang "Indonesia
masih jauh dari Neoliberalisme" ("PR",12/6)yangmenyatakan "Apakah Indonesia sudah jatuh pada perangkap
neoliberal, mutlak dipertanyakan." Hanya dengan merujuk
kepada survei Heritage Foundation (suatu think tank yang
concern dengan ekonomi pasar bebas), menempatkan Indonesia I'ada kategori negara
yang ekonominya tidak bebas,
karena dianggap masih banyak
regulasi di sektor perdagangan, tenaga kerja, permodalan,
dan kepemilikan negara atas
aset-aset publik.
Sebenarnya, corak pembangunan ekonomi Indonesia
yang neoliberal sudah tidak
ada dan meragukan lagi bahkan Soeharsono Sagir pun dalam opini Pikrian Rakyat
(27/5) menyatakan "Menurut
pendapat saya, negara kita bebas dari virus neoliberalisme,
jika kita mampu mencapai

fundamental ekonomi kuat
dan berkelanjutan". Oleh karena itu, pembangunan ekonomi
Indonesia selama ini bukan saja bercorak neoliberalisme, tetapijustru malah lebih neolibe-

M

- -------

ral dibandingkan dengan Arnerika Serikat sendiri sebagai negara pengusung neoliberal.
Hal ini bisa kita lihat dari sikap yang disampaikan oleh Senator Byron Dorgan (senator
dari North Dakota, AS), ketika
ada keinginan dari BUMN Cina, CNOOC, untuk mengakuisisi perusahaan swasta nasionalnya yaitu UNOCAL. "Unocal berada di AS dan telah
menghasilkan 1,75miliar barel
minyak. Sangat bodoh bila
perusahaan ini menjadi milik
asing." Sikap penolakan AS lni,
sebenarnya bertentangan dengan agenda neoliberal yang
dikampanyekan AS sendiri.
Akan tetapi, AS memandang
dengan membiarkan Unocal

menjadi milik asing merupakan tindakan bodoh yang akan
mengancam keamanan nasional.Bagi-AS, lebih baik menjilat ludah sendiri daripada
menjual Unocal.
Bandingkan dengan kebijakan ekonomi Indonesia, yang
sangat berani dan begitu mudah menjual BUMN-BUMN
strategis kepada asing seperti
Indosat. Begitu mudahnya pemerintah menyerahkan Blok
Cepu kepada Exxon Mobile.
Padahal, Pertamina
.sebagai
--

~

BUMN manipu mengelola
tambang minyak, yang memiliki cadangan sangat besar tersebut. Untuk melegalkan liberalisasi perekonomian Indonesia, DPR telah mengesahkan
berbagai undang-undang seperti UU SDA, UU Migas, dan
UU Penanaman Modal sangat
liberal yang isinya antara tain:
disamakannya kedudukan investor lokal dengan investor

asing dalam seluruh bidang
usaha, tidak ada pembedaan
bidang usaha, melarang negara melakukan nasionalisasi,
serta penyelesaian sengketa
dengan investorasing dilakukan di arbitrase internasional
bukan di pengadilan Indonesia.
Tentu bukan keputusan
yang tepat bahkan cenderung
tidak bertanggung jawab dan
lari dari kenyataan, ketika melakukan privatisasi dengan
alasan pengelolaan dan pengaturannya tidak efisien dan
menjadi sarang korupsi. Justru
yang harns dilakukan oleh pemerintah adalah bagaimana
BUMN tersebut, bisa efisien
dan bebas dari koruptor-koruptor, sehingga bisa dijadikan
sumber penerimaan negara
untuk pembiayaan APBN dan
pada akhirnya bisa menyejahterakan rakyat. Sebab, masalahnya bukan dikelola peme-

- --


-------

Kliping
---

Humos Unpod
-

-

2009--'

rintah atau swasta, tetapi efisensi dan terbebas dari korupsi. Tidak sedikit perusahaan
yang dikelola swastajuga tidak
efisien dan bebas dari korupsi.
Kekeliruan kedua, dari Andriansyah adalah persepsi ekonomi syariah. Kekeliruan ini
sebenarnya tidak lepas juga
dari pemahaman masyarakt
umum yang salah tentang ekonomi syariah, seolah-olah hanya seputar lembaga keuangan

sehingga muncullah persepsi
ekonomi syariah itu sarna dengan ekonomi kapitalis miml~
riba pluszakat dan akhlak.
Sistem ekonomi Islam, sebenarnya membahas dari hal
yang sangat mendasar dalam
perekonomian, yaitu masalah
ekonomi di mana ekonomi Islam memandarig bahwa masalah utama ekonomi terkait dengan distribusi kekayaan di tengah-tengah masyarakat. Oleh
karena itu, ada tiga prinsip dasar tentang ekonomi Islam:
pertama, terkait dengan pengaturan kepemilikan, yaitu ada
harta milik individu, milik
umum seperti fasilitas umum,
serta barang tambang yang
melimpah, hutan, laut, sungai,
dan sebagainya, maupun milik
negara seperti gedung-gedung
dan fasilitas negara.
Kedua, mengatur tentang
pengelolaan harta yang dimili-

---


ki individu, umum, maupun
negara. Harta yang terkategori
sebagai milik umum dan milik.
negara, harus dikelola oleh negara dan menjadi sumber utama penerimaan negara yang
digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Dalam sistem eko.

nomi Islam,privatisasibarang
milik publik merupakan kejahatan yang dilakukan negara.
Ketiga , mekanisme distribl,lsi kekayaan untuk memenuhi
kebutuhan pokok individu
(sandang,pangan,papan)dan
kebutuhan pokok masyarakat
(pendidikan, kesehatan, dan
keamanan). Untuk pemenuhan kebutuhan pokok individu,
Islam memberikan kebebasan
kepada pribadi untuk mendapatkannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariah, sedangkan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat menjadi
tanggungjawab negara secara
langsung. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi Islam,
pendidi~ gratis dan kesehatan gratis bukan komoditas politik untuk membohongi rakyat, tetapi satu kewajiban dari

negara.***
Penulis, 'dosen Ekonomi
Syariah Fakultas Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis UP[ dan
Kandidat Doktor Bidang [lmu
Ekonomi Unpad.
~~.-

-

- -

- -

--