PENDAHULUAN EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI JUMLAH DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK KELAS VIII SMP NEGERI 3 KARTSURA.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan bentuk usaha interaksi yang berupa prosesproses transfer pengetahuan oleh seorang pendidik terhadap peserta didik
dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Majid (2013:
4) mengatakan pembelajaran mempunyai makna upaya untuk membelajarkan
seseorang atau kelompok orang melalui upaya (effort) dan berbagai strategi,
metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
Faktor penyebab rendahnya tingkat efektifitas pembelajaran, datang baik dari
peserta didik maupun pendidik. Kedua faktor tersebut dapat dijembatani
melalui strategi pembelajaran agar efektifitas dapat ditingkatkan.
Strategi berasal dari bahasa Yunani stratos (militer) dan ago
(pemimpin) sedangkan dari sudut pandang kata kerja stratego berarti
merencanakan (Majid, 2013 : 3). Strategi adalah cara seseorang untuk
memperoleh keberhasilan atas apa yang ia sedang usahakan agar tercapai
tujuan secara efektif dan efisien. Hal ini juga berlaku pada strategi
pembelajaran yang diterapkan pendidik kepada peserta didiknya terhadap
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
TPS (Think Pair Share) adalah sebuah strategi belajar kooperatif
dengan cara berpikir mandiri mengenai sebuah permasalahan. Keuntungan
penggunaan strategi TPS, adalah waktu lebih banyak pada peserta didik untuk
berpikir secara mandiri, menjawab dan saling membantu satu dengan yang lain
(Majid, 2013 : 191). TPS juga merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
mengadopsi model pembelajaran PBL (Problem Based Learning).
TPS mampu menjadi jembatan yang solid untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan materi non-visual, seperti masalah kependudukan secara
efektif. Sajian studi kasus pada model pembelajaran PBL akan menjadi sarana
1
2
bagi peserta didik untuk lebih mengentarakan materi pembelajaran seperti
permasalahan kependudukan. Materi pembelajaran yang lebih kentara akan
memudahkan peserta didik mencerna materi dan mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapakan sebelumnya.
Salah satu materi pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) jenjang
SMP (Sekolah Menengah Pertama) Kelas VIII Kurikulum 2013 adalah
Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Nasional. Salah satu submaterinya adalah Jumlah Dan Pertumbuhan Penduduk. Pembelajaran materi
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ini memberikan pengetahuan kepada
peserta didik mengenai gambaran perbedaan karakteristik kependudukan di
Indonesia.
Salah satu Provinsi di Indonesia yaitu Jawa Tengah, merupakan
Provinsi yang memiliki variasi beragam pada jumlah dan pertumbuhan
penduduk di tiap Kabupaten dan Kotanya. Jumlah dan pertumbuhan penduduk
yang tinggi disebuah Kabupaten atau Kota, berpengaruh pada tingginya
intensitas aktivitas penduduk. Perbedaan jumlah dan intensitas aktivitas
penduduk dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan.
Salah satu dampkanya berupa penumpukan sampah. Sampah yang tidak
terkelola dengan baik, dapat menjadi faktor pencemar lingkungan abiotik.
Lingkungan abiotik yang tercemar selalu akan berkaitan atau berefek domino
pada lingkungan biotik dimana manusia merupakan bagian dari lingkungan
biotik itu.
Manakala lingkungan abiotik tercemar, misal air tercemar maka akan
berdampak langsung terhadap manusia. Pencemaran air oleh sampah dapat
berdampak pada kesehatan manusia karena mengkonsumsi air tercemar
tersebut. Dampak tersebut dapat berupa mewabahnya sebuah penyakit dalam
sebuah wilayah Kabupaten atau Kota, seperti gatal-gatal, diare, hingga kanker.
Beberapa penyakit yang peneliti sebut, jelas-jelas merupakan suatu
permasalahan. Salah satu dari beberapa wabah penyakit yang peneliti sebutkan
akibat pencemaran lingkungan abiotik adalah diare. Diare di Provinsi Jawa
3
Tengah secara lebih representatif disajikan peneliti dalam bentuk peta pada
Gambar 1.1 Peta Insiden Diare Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007.
Mewabahnya sebuah penyakit hingga merenggut korban jiwa dapat
dikategorikan sebagai bencana oleh faktor nonalam. Bencana adalah peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan
dampak psikologis (UU No. 24 Tahun 2007). Bencana nonalam akibat jumlah
dan pertumbuhan penduduk merupakan materi yang memiliki karakteristik
abstrak dan tidak bisa dirasakan langsung oleh peserta didik.
Karakteristik materi pembelajaran jumlah dan pertumbuhan penduduk
dapat lebih dikentarakan melalui media studi kasus pada model pembelajaran
PBL. Strategi TPS yang juga mengadopsi model pembelajarn PBL
memungkinkan peserta didik untuk melakukan diskusi dalam kelompok kecil
sehingga materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk dapat diselami peserta
didik dengan baik. Hal ini menjadi alasan peneliti bahwa strategi pembelajaran
TPS layak dieksperimenkan pada pembelajaran IPS dengan materi Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian mengenai efektifitas penerapan strategi TPS. Strategi
TPS diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran IPS Kurikulum 2013
materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk kelas VIII di SMP N 3 Kartasura.
Tujuan pembelajaran ini adalah menanamkan pengetahuan kebencanaan
khususnya bencana nonalam berkaitan dengan materi Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk pada kurikulum 2013.
Tujuan pembelajaran ini juga merupakan usaha mitigasi bencana non
alam secara non struktural. Non struktural disini adalah segi pengetahuan.
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana (UU No 24 Tahun 2007).
4
108°45'0" BT
109°40'0"
110°35'0"
PETA JUMLAH INSIDEN DIARE
PER SERIBU JIWA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2007
111°30'0"
U
7
Skala 1 : 2.200.000
0 6,112,2
KABUPATEN
JEPARA
KABUPATENKABUPATEN
PATI
KUDUS
KABUPATEN
DEMAK
KOTA
TEGAL
KABUPATEN
KOTA
KABUPATEN
KABUPATEN
BATANG
PEMALANG PEKALONGAN
KENDAL
KOTA
KABUPATEN
KABUPATEN
SEMARANG
TEGAL
PEKALONGAN
Proyeksi.............
Grid Koordinat....
Datum................
KABUPATEN
REMBANG
KABUPATEN
CILACAP
Jalan Arteri
Kantor Bupati
Rel Kereta
Kantor Walikota
Waduk
Batas Provinsi
Garis Pantai
Batas Kabupaten
Sungai
Keterangan Insiden Diare (/1000 Jiwa)
Rawa Pening
KOTA
KABUPATEN
MAGELANG
WONOSOBO
KABUPATEN
MAGELANG
KABUPATEN
KLATEN
KABUPATEN
PURWOREJO
KABUPATEN
KARANGANYAR
KABUPATEN
SUKOHARJO
PROVINSI
JAWA TIMUR
KABUPATEN BLORA
5 - 7/1000 Jiwa
KOTA SURAKARTA
8 - 10/1000 Jiwa
KABUPATEN SUKOHARJO 11 - 14/1000 Jiwa
S A M U D R A
100°0'0" BT
Waduk
Gajah Mungkur
Malaysia
KABUPATEN
WONOGIRI
Malaysia
P. Sumatra
H I N D I A
P. Sulawesi
P. Papua
Pulau Jawa
S A M U D R A
8°25'0"
Gambar 1.1 Peta Jumlah Insiden Diare per Seribu Jiwa Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007.
P. Kalimantan
H I N D I A
Wilayah Pemetaan
8°25'0"
109°40'0"
128°0'0"
114°0'0"
LAUT CHINA SELATAN
100°0'0"
108°45'0"
> 15/1000 Jiwa
KOTA TEGAL
6°0'0"
PROVINSI
D.I.Y
< 4/1000 Jiwa
KABUPATEN GROBOGAN
KOTA
KABUPATEN
SALATIGA
SRAGEN
KABUPATEN
BOYOLALI KOTA
SURAKARTA
6°0'0"
KABUPATEN
KEBUMEN
: Transverse Mercartor
: Koordinat Geografi
: WGS 1984
Kantor Gubernur
8°0'0" LU
7°30'0"
KABUPATEN
BANYUMAS
KABUPATEN
GROBOGAN
7°30'0"
KABUPATEN
KABUPATEN
PURBALINGGA
BANJARNEGARA
KABUPATEN
TEMANGGUNG
KABUPATEN
BLORA
KABUPATEN
SEMARANG
Km
48,8
Legenda
KABUPATEN
BREBES
PROVINSI
JAWA BARAT
36,6
8°0'0"
J A W A
6°35'0"
6°35'0"LS
L A U T
24,4
110°35'0"
111°30'0"
114°0'0"
128°0'0"
Sumber Peta : Data Spasial Jateng - DIY Badan Informasi
Geospasial (BIG)
Sumber Data :1. http://www.bankdata.depkes.go.id/propinsi/
public/report/
Disusun Oleh :
Zaid Ali Wardana (A 610 110 027)
5
B. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini berdasarkan
latar belakang masalah adalah:
1. Penerapan strategi yang kurang sesuai untuk materi-materi yang sifatnya
abstrak seperti permasalahan kependudukan.
2. Lemahnya kerjasama peserta didik untuk memecahkan sebuah persoalan
yang disajikan pendidik.
C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah pada penilitian ini adalah
:
1. Sekolah yang menjadi obyek penelitian adalah SMP N 3 Kartasura.
2. Obyek penelitian adalah peserta didik kelas VIII SMP N 3 Kartasura.
3. Strategi pembelajaran yang dieksperimenkan untuk mengetahui efektifitas
pencapaian tujuan pembelajaran adalah strategi pembelajaran TPS.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
:
1. Bagaimana efektifitas penerapan strategi pembelajaran TPS dalam
pencapaian tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk kelas VIII SMP N 3 Kartasura ?
2. Apakah metode diskusi dengan strategi TPS lebih efektif daripada metode
ceramah (konvensional di SMP N 3 Kartasura) dalam mencapai tujuan
pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah dan Pertumbuhan
Penduduk kelas VIII di SMP N 3 Kartasura ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Mengetahui efektifitas penerapan strategi pembelajaran TPS dalam
pencapaian tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk kelas VIII SMP N 3 Kartasura.
2. Mengetahui efektifitas penerapan strategi TPS daripada metode ceramah
dalam pencapaian tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah
dan Pertumbuhan Penduduk kelas VIII SMP N 3 Kartasura.
6
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah
:
1. Bagi penulis yang mana adalah seorang calon pendidik, dengan adanya
penelitian ini dapat diketahui tingkat efektifitas pencapaian tujuan
pembelajaran menggunakan strategi TPS kelak tiba waktunya menjadi
seorang pendidik.
2. Bagi para pendidik, dengan adanya penelitian ini dan hasil penelitian yang
diperoleh nantinya, para pendidik dapat memutuskan penggunaan strategi
pembelajaran TPS tanpa harus mengkira-kira efektifitas pencapaian tujuan
pembelajaran menggunakan strategi TPS.
3. Bagi peserta didik, dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui kendalakendala yang dihadapi dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga ada
perbaikan untuk pencapaian tujuan pembelajaran untuk mata pelajaran IPS.
4. Bagi pembaca, dengan adanya penelitian ini maka para pembaca dapat
mengikuti langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran TPS untuk
ikut memajukan dunia pendidikan Indonesia.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan bentuk usaha interaksi yang berupa prosesproses transfer pengetahuan oleh seorang pendidik terhadap peserta didik
dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Majid (2013:
4) mengatakan pembelajaran mempunyai makna upaya untuk membelajarkan
seseorang atau kelompok orang melalui upaya (effort) dan berbagai strategi,
metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
Faktor penyebab rendahnya tingkat efektifitas pembelajaran, datang baik dari
peserta didik maupun pendidik. Kedua faktor tersebut dapat dijembatani
melalui strategi pembelajaran agar efektifitas dapat ditingkatkan.
Strategi berasal dari bahasa Yunani stratos (militer) dan ago
(pemimpin) sedangkan dari sudut pandang kata kerja stratego berarti
merencanakan (Majid, 2013 : 3). Strategi adalah cara seseorang untuk
memperoleh keberhasilan atas apa yang ia sedang usahakan agar tercapai
tujuan secara efektif dan efisien. Hal ini juga berlaku pada strategi
pembelajaran yang diterapkan pendidik kepada peserta didiknya terhadap
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
TPS (Think Pair Share) adalah sebuah strategi belajar kooperatif
dengan cara berpikir mandiri mengenai sebuah permasalahan. Keuntungan
penggunaan strategi TPS, adalah waktu lebih banyak pada peserta didik untuk
berpikir secara mandiri, menjawab dan saling membantu satu dengan yang lain
(Majid, 2013 : 191). TPS juga merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
mengadopsi model pembelajaran PBL (Problem Based Learning).
TPS mampu menjadi jembatan yang solid untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan materi non-visual, seperti masalah kependudukan secara
efektif. Sajian studi kasus pada model pembelajaran PBL akan menjadi sarana
1
2
bagi peserta didik untuk lebih mengentarakan materi pembelajaran seperti
permasalahan kependudukan. Materi pembelajaran yang lebih kentara akan
memudahkan peserta didik mencerna materi dan mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapakan sebelumnya.
Salah satu materi pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) jenjang
SMP (Sekolah Menengah Pertama) Kelas VIII Kurikulum 2013 adalah
Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Nasional. Salah satu submaterinya adalah Jumlah Dan Pertumbuhan Penduduk. Pembelajaran materi
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ini memberikan pengetahuan kepada
peserta didik mengenai gambaran perbedaan karakteristik kependudukan di
Indonesia.
Salah satu Provinsi di Indonesia yaitu Jawa Tengah, merupakan
Provinsi yang memiliki variasi beragam pada jumlah dan pertumbuhan
penduduk di tiap Kabupaten dan Kotanya. Jumlah dan pertumbuhan penduduk
yang tinggi disebuah Kabupaten atau Kota, berpengaruh pada tingginya
intensitas aktivitas penduduk. Perbedaan jumlah dan intensitas aktivitas
penduduk dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan.
Salah satu dampkanya berupa penumpukan sampah. Sampah yang tidak
terkelola dengan baik, dapat menjadi faktor pencemar lingkungan abiotik.
Lingkungan abiotik yang tercemar selalu akan berkaitan atau berefek domino
pada lingkungan biotik dimana manusia merupakan bagian dari lingkungan
biotik itu.
Manakala lingkungan abiotik tercemar, misal air tercemar maka akan
berdampak langsung terhadap manusia. Pencemaran air oleh sampah dapat
berdampak pada kesehatan manusia karena mengkonsumsi air tercemar
tersebut. Dampak tersebut dapat berupa mewabahnya sebuah penyakit dalam
sebuah wilayah Kabupaten atau Kota, seperti gatal-gatal, diare, hingga kanker.
Beberapa penyakit yang peneliti sebut, jelas-jelas merupakan suatu
permasalahan. Salah satu dari beberapa wabah penyakit yang peneliti sebutkan
akibat pencemaran lingkungan abiotik adalah diare. Diare di Provinsi Jawa
3
Tengah secara lebih representatif disajikan peneliti dalam bentuk peta pada
Gambar 1.1 Peta Insiden Diare Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007.
Mewabahnya sebuah penyakit hingga merenggut korban jiwa dapat
dikategorikan sebagai bencana oleh faktor nonalam. Bencana adalah peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan
dampak psikologis (UU No. 24 Tahun 2007). Bencana nonalam akibat jumlah
dan pertumbuhan penduduk merupakan materi yang memiliki karakteristik
abstrak dan tidak bisa dirasakan langsung oleh peserta didik.
Karakteristik materi pembelajaran jumlah dan pertumbuhan penduduk
dapat lebih dikentarakan melalui media studi kasus pada model pembelajaran
PBL. Strategi TPS yang juga mengadopsi model pembelajarn PBL
memungkinkan peserta didik untuk melakukan diskusi dalam kelompok kecil
sehingga materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk dapat diselami peserta
didik dengan baik. Hal ini menjadi alasan peneliti bahwa strategi pembelajaran
TPS layak dieksperimenkan pada pembelajaran IPS dengan materi Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian mengenai efektifitas penerapan strategi TPS. Strategi
TPS diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran IPS Kurikulum 2013
materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk kelas VIII di SMP N 3 Kartasura.
Tujuan pembelajaran ini adalah menanamkan pengetahuan kebencanaan
khususnya bencana nonalam berkaitan dengan materi Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk pada kurikulum 2013.
Tujuan pembelajaran ini juga merupakan usaha mitigasi bencana non
alam secara non struktural. Non struktural disini adalah segi pengetahuan.
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana (UU No 24 Tahun 2007).
4
108°45'0" BT
109°40'0"
110°35'0"
PETA JUMLAH INSIDEN DIARE
PER SERIBU JIWA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2007
111°30'0"
U
7
Skala 1 : 2.200.000
0 6,112,2
KABUPATEN
JEPARA
KABUPATENKABUPATEN
PATI
KUDUS
KABUPATEN
DEMAK
KOTA
TEGAL
KABUPATEN
KOTA
KABUPATEN
KABUPATEN
BATANG
PEMALANG PEKALONGAN
KENDAL
KOTA
KABUPATEN
KABUPATEN
SEMARANG
TEGAL
PEKALONGAN
Proyeksi.............
Grid Koordinat....
Datum................
KABUPATEN
REMBANG
KABUPATEN
CILACAP
Jalan Arteri
Kantor Bupati
Rel Kereta
Kantor Walikota
Waduk
Batas Provinsi
Garis Pantai
Batas Kabupaten
Sungai
Keterangan Insiden Diare (/1000 Jiwa)
Rawa Pening
KOTA
KABUPATEN
MAGELANG
WONOSOBO
KABUPATEN
MAGELANG
KABUPATEN
KLATEN
KABUPATEN
PURWOREJO
KABUPATEN
KARANGANYAR
KABUPATEN
SUKOHARJO
PROVINSI
JAWA TIMUR
KABUPATEN BLORA
5 - 7/1000 Jiwa
KOTA SURAKARTA
8 - 10/1000 Jiwa
KABUPATEN SUKOHARJO 11 - 14/1000 Jiwa
S A M U D R A
100°0'0" BT
Waduk
Gajah Mungkur
Malaysia
KABUPATEN
WONOGIRI
Malaysia
P. Sumatra
H I N D I A
P. Sulawesi
P. Papua
Pulau Jawa
S A M U D R A
8°25'0"
Gambar 1.1 Peta Jumlah Insiden Diare per Seribu Jiwa Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007.
P. Kalimantan
H I N D I A
Wilayah Pemetaan
8°25'0"
109°40'0"
128°0'0"
114°0'0"
LAUT CHINA SELATAN
100°0'0"
108°45'0"
> 15/1000 Jiwa
KOTA TEGAL
6°0'0"
PROVINSI
D.I.Y
< 4/1000 Jiwa
KABUPATEN GROBOGAN
KOTA
KABUPATEN
SALATIGA
SRAGEN
KABUPATEN
BOYOLALI KOTA
SURAKARTA
6°0'0"
KABUPATEN
KEBUMEN
: Transverse Mercartor
: Koordinat Geografi
: WGS 1984
Kantor Gubernur
8°0'0" LU
7°30'0"
KABUPATEN
BANYUMAS
KABUPATEN
GROBOGAN
7°30'0"
KABUPATEN
KABUPATEN
PURBALINGGA
BANJARNEGARA
KABUPATEN
TEMANGGUNG
KABUPATEN
BLORA
KABUPATEN
SEMARANG
Km
48,8
Legenda
KABUPATEN
BREBES
PROVINSI
JAWA BARAT
36,6
8°0'0"
J A W A
6°35'0"
6°35'0"LS
L A U T
24,4
110°35'0"
111°30'0"
114°0'0"
128°0'0"
Sumber Peta : Data Spasial Jateng - DIY Badan Informasi
Geospasial (BIG)
Sumber Data :1. http://www.bankdata.depkes.go.id/propinsi/
public/report/
Disusun Oleh :
Zaid Ali Wardana (A 610 110 027)
5
B. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini berdasarkan
latar belakang masalah adalah:
1. Penerapan strategi yang kurang sesuai untuk materi-materi yang sifatnya
abstrak seperti permasalahan kependudukan.
2. Lemahnya kerjasama peserta didik untuk memecahkan sebuah persoalan
yang disajikan pendidik.
C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah pada penilitian ini adalah
:
1. Sekolah yang menjadi obyek penelitian adalah SMP N 3 Kartasura.
2. Obyek penelitian adalah peserta didik kelas VIII SMP N 3 Kartasura.
3. Strategi pembelajaran yang dieksperimenkan untuk mengetahui efektifitas
pencapaian tujuan pembelajaran adalah strategi pembelajaran TPS.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
:
1. Bagaimana efektifitas penerapan strategi pembelajaran TPS dalam
pencapaian tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk kelas VIII SMP N 3 Kartasura ?
2. Apakah metode diskusi dengan strategi TPS lebih efektif daripada metode
ceramah (konvensional di SMP N 3 Kartasura) dalam mencapai tujuan
pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah dan Pertumbuhan
Penduduk kelas VIII di SMP N 3 Kartasura ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Mengetahui efektifitas penerapan strategi pembelajaran TPS dalam
pencapaian tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk kelas VIII SMP N 3 Kartasura.
2. Mengetahui efektifitas penerapan strategi TPS daripada metode ceramah
dalam pencapaian tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah
dan Pertumbuhan Penduduk kelas VIII SMP N 3 Kartasura.
6
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah
:
1. Bagi penulis yang mana adalah seorang calon pendidik, dengan adanya
penelitian ini dapat diketahui tingkat efektifitas pencapaian tujuan
pembelajaran menggunakan strategi TPS kelak tiba waktunya menjadi
seorang pendidik.
2. Bagi para pendidik, dengan adanya penelitian ini dan hasil penelitian yang
diperoleh nantinya, para pendidik dapat memutuskan penggunaan strategi
pembelajaran TPS tanpa harus mengkira-kira efektifitas pencapaian tujuan
pembelajaran menggunakan strategi TPS.
3. Bagi peserta didik, dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui kendalakendala yang dihadapi dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga ada
perbaikan untuk pencapaian tujuan pembelajaran untuk mata pelajaran IPS.
4. Bagi pembaca, dengan adanya penelitian ini maka para pembaca dapat
mengikuti langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran TPS untuk
ikut memajukan dunia pendidikan Indonesia.