UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENERAPAN MEDIA GAMBAR Upaya Mengembangkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penerapan Media Gambar Dan Kartu Kata Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi 1 Planggu Trucuk Tahun Ajaran 2013/2014.

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA
PERMULAAN MELALUI PENERAPAN MEDIA GAMBAR
DAN KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B
TK PERTIWI 1 PLANGGU TRUCUK
TAHUN AJARAN 2013/2014

PUBLIKASI ILMIAH
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini

SUHARMI
A53B111056

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

1

2


3

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA
PERMULAAN MELALUI PENERAPAN MEDIA GAMBAR
DAN KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B
TK PERTIWI 1 PLANGGU TRUCUK
TAHUN AJARAN 2013/2014
Suharmi, A53B111056, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013, xvii + 153 Halaman (termasuk lampiran).
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan
melalui penerapan media gambar dan kartu kata pada anak kelompok B Taman
Kanak-kanak Pertiwi 1 Planggu, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun
Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilakukan dalam dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pada
setiap siklus terdapat kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Subyek penelitian adalah guru dan anak anak kelompok B Taman Kanak-kanak
Pertiwi 1 Planggu yang berjumlah 15 anak yang terdiri 5 perempuan dan 10 lakilaki. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan pedoman

wawancara. Data hasil observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian pra siklus menunjukkan bahwa kemampuan membaca anak tergolong
rendah. Persentase pencapaian hanya 20% saja. Setelah dilakukan tindakan
melalui penerapan media gambar dan kartu kata pada siklus I, persentase
pencapaian yang sudah mencapai ketuntasan berkembang menjadi 60% (9 anak).
Demikian pula setelah dilakukan perbaikan pada siklus II semakin berkembang
dalam pencapaian ketuntasan yaitu 80% (12 anak). Berdasarkan hasil analisis data
pada penelitian tindakan ini, hipotesis yang menyatakan “ Penerapan media
gambar dan kartu kata dapat mengembangkan kemampuan membaca anak di
Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Planggu Kelompok B Kecamatan Trucuk,
Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2013/2014” terbukti dan dapat diterima
kebenarannya.
Kata kunci: membaca, media gambar dan kartu kata.

4

A. PENDAHULUAN
Menurut Permendiknas No 58 Tahun 2009 Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun, melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan satuan pendidikan formal yang
melayani anak didik usia 4 – 6 tahun yang mengemban visi dan misi
pendidikan nasional Indonesia yang tercantum dalam pasal 3 UU No.20 Tahun
2003 yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa sehingga segala upaya harus diarahkan pada upaya pengembangan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Anak usia 4 – 6 tahun adalah usia emas (golden age) anak mulai peka
dan sensitif dalam menerima stimulan untuk mengembangkan seluruh potensi
yang dimiliki. Pada masa ini adalah masa untuk meletakkan dasar-dasar bidang
pengembangan pada diri anak yang meliputi moral dan nilai keagamaan,
fisik/motorik, bahasa, kognitif dan social emosional. Salah satu aspek
perkembangan anak usia dini yaitu aspek perkembangan bahasa. Didalam
perkembangan bahasa mencakup kemampuan membaca, menulis, menyimak,
mendengar, berbicara dan berkomunikasi.
Anak perlu diajarkan membaca sejak dini karena dengan membaca anak

akan kaya kosakata dan menghasilkan suatu bahasa. Sehingga anak akan
mampu menangkap isi pesan secara benar dari orang lain. Kemampuan
membaca melibatkan proses kognitif yang aktif dan memerlukan kemampuan
berfikir kritis. Karena anak yang membaca akan memproses kebermaknaan
informasi yang mereka terima, maka anak akan berusaha memahami dan
mengkonstruksi arti dan pengetahuan yang telah mereka terima sebelumnya.

1

Maka pendidik anak usia dini harus mempunyai strategi tentang
pengembangan kemampuan membaca yang baik dan tepat di TK. Jangan
sampai pengembangan kemampuan membaca di Taman Kanak-kanak
mengadopsi proses pembelajaran yang berlaku di SD. Seperti halnya
dikemukakan oleh Moleong (2003:25) fenomena yang terjadi di lapangan
bahwa banyak SD yang mengajukan persyaratan atau tes masuk dengan
menggunakan konsep akademik terutama tes “membaca dan menulis”. Hal ini
apabila tidak di tindaklanjuti dengan benar maka akan terjadi pergeseran
tanggung jawab pengembangan skolastik (akademik) dari SD ke Taman
Kanak-kanak sehingga Taman Kanak-kanak tidak akan lagi menjadi taman
yang indah bagi anak usia dini.

Untuk mengatasi hal itu memerlukan strategi pengembangan yang sesuai
dengan karakteristik anak Taman Kanak-kanak dan pengembangannya harus
tetap berpijak pada prinsip-prinsip dasar yang hakiki. Pendidikan Taman
Kanak-kanak sebagai sebuah taman bermain, bersosialisasi dan juga sebagai
wahana untuk mengembangkan berbagai kemampuan praskolastik yang lebih
substansial. Seperti dikemukakan oleh Bromley (Dhieni, dkk. 2007: 5.22)
strategi yang digunakan harus menyediakan dengan tepat sesuai minat yang
dibutuhkan anak, juga melibatkan anak dan situasi yang berbeda dalam
kelompok kecil, kelompok besar dan individual.
Menurut pengamatan peneliti dalam proses pembelajaran di TK Pertiwi 1
Planggu sudah baik dan berjalan lancar, namun dalam kemampuan membaca
anak masih rendah sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh pada jiwa peserta
didik karena tidak mampu mengartikan atau merespon informasi yang di
terima, sehingga mengakibatkan anak akan bingung dan rendah diri. Penyebab
rendahnya kemampuan membaca anak di TK Pertiwi 1 Planggu kemungkinan
di sebabkan kurangnya latihan anak dalam belajar membaca, kurangnya
motivasi pada anak, metode yang kurang tepat atau penerapan media yang
kurang inovatif dan kurang menarik bagi anak sehingga anak merasa bosan.
Berdasarkan observasi awal menunjukkan adanya permasalahan seperti
tersebut di atas yang dihadapi anak didik Kelompok B TK Pertiwi 1 Planggu.


2

Dengan adanya hal tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan
tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan di evaluasi. Sehingga
diharapkan dapat mengubah suasana pembelajaran ke arah yang lebih
memungkinkan siswa terlibat secara aktif dan menyenangkan. Hal itu dapat
dilaksanakan melalui pembelajaran dengan media gambar dan kartu kata.
Kebetulan guru-gurunya belum mengaplikasikan dengan media ini maka
penulis menerapkannya dalam proses belajar membaca anak di kelompok B
TK Pertiwi 1 Planggu.
Gambar banyak digunakan guru sebagai media dalam proses belajar
mengajar, sebab lebih menarik, mudah diperoleh, tidak mahal dan efektif, serta
menambah gairah dalam memotivasi belajar siswa. Kartu kata merupakan
bentuk media atau alat permainan yang bersifat mendidik yang khusus
digunakan untuk anak balita dan anak-anak prasekolah yang terdiri dari kartukartu bertuliskan huruf alphabet yang berjumlah 26 macam.
Menurut Hasan (2009:72) permainan ini sudah banyak dikembangkan di
negeri Sakura (Jepang). Shicida, spesialis perkembangan anak balita, dalam
bukunya Right Brain Education in Infancy menjelaskan hasil sebuah studynya,
bisa dilihat bagaimana anak-anak SD mampu membaca satu jilid buku hanya

dalam waktu 3 – 5 menit saja.
Begitu besar manfaat alat permainan kartu kata dalam pendidikan anak
usia dini. Pemberian stimulasi dengan metode ini akan memberikan dampak
positif selama sifatnya tidak memaksa, disesuaikan dengan tahapan, dan tidak
ada target, sifatnya sudah bukan bermain lagi. Masa anak-anak adalah masa
bermain. Mereka tidak bisa dituntut untuk diam dan belajar dengan suatu
materi jika hal itu dipaksakan dikhawatirkan anak-anak akan jenuh sebelum
waktunya (Hasan, 2009:73).
Melihat adanya realita diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian
dengan judul “Upaya Mengembangkan Kemampuan Membaca Permulaan
Melalui Penerapan Media Gambar dan Kartu Kata Pada Anak Kelompok B TK
Pertiwi 1 Planggu, Trucuk, Klaten Tahun Ajaran 2013/2014”

3

B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
untuk mengembangkan kemampuan membaca anak kelompok B di TK Pertiwi
1 Planggu Trucuk Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian Tindakan Kelas
bukan sekedar mengajar saja tetapi mengandung pengertian bahwa tindakan

yang dilakukan itu mengandung maksud untuk meningkatkan hasil yang lebih
baik dari sebelumnya.
Menurut Nizar, dkk (2008:44) Penelitian Tindakan Kelas merupakan
proses yang mengevaluasi tentang proses kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan secara sistematik dan menggunakan teknik-teknik yang
relevan.Adapun

kegunaan

Penelitian

Tindakan

Kelas

adalah

untuk

memecahkan masalah yang teridentifikasi, meningkatkan tingkat efektifitas

dalam

proses

pembelajaran,

prinsip

kemitraan,

dan

meningkatkan

profesionalisme guru.
Dalam Pelaksanaan Tindakan Kelas, peneliti menggunakan data
kuantitatif yang berupa angka-angka data hasil belajar siswa, dan data kualitatif
yang dapat dianalisis secara deskriptif menggunakan teknik prosentase untuk
melihat kekurangan yang terjadi dalam pembelajaran, misalnya, nilai rata-rata
prosentase keberhasilan siswa.

Metode pengumpulan data merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh
data yang diperlukan dan dapat diolah menjadi data yang dapat disajikan sesuai
dengan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Data yang diambil dalam
penelitian ini adalah tentang upaya mengembangkan kemampuan membaca
melalui penerapan media gambar dan kartu kata.
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah guru dan anak
Kelompok B TK Pertiwi 1 Planggu, Trucuk Tahun Ajaran 2013/2014 dengan
jumlah siswa 15 anak, yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 5 anak
perempuan. Obyek penelitian adalah penerapan media gambar dan kartu kata
dalam

mengembangkan

kemampuan

membaca

anak.

Penelitian


ini

dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilaksanakan tiga
pertemuan. Pada setiap siklus ada empat tahap yaitu perencanaan, tindakan,

4

observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu menggunakan teknik
prosentase untuk melihat kekurangan yang terjadi dalam pembelajaran, misalnya
nilai rata-rata prosentase keberhasilan belajar siswa. Data yang diperoleh dalam
penelitian ini berasal dari beberapa sumber, antara lain: informan atau narasumber
yang dapat dipercaya kebenaran informasinya yaitu anak dan guru di TK Pertiwi 1
Planggu, dokumen-dokumen yang terdiri dari catatan lapangan. Rencana Bidang
Pengembangan, lembar observasi, penilaian perkembangan anak dan absen.
Perkembangan membaca anak kelompok B di TK Pertiwi 1 Planggu
Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten melalui penerapan media gambar dan
kartu kata, diharapkan dapat berkembang secara maksimal. Perkembangan
membaca anak berupa hasil observasi terhadap partisipasi, aktivitas dan
pencapaian ketuntasan anak dalam mengikuti pembelajaran membaca.
Peneliti juga menggunakan teknik triangulasi yaitu suatu teknik
pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari data itu untuk
keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut (Moleong,
2009:330) yaitu dalam hal ini peneliti tidak sendirian, maka peneliti meminta
juga pendapat dari guru dan siswa.
Indikator-indikator dalam penelitian ini adalah menunjukkan beberapa
gambar yang diminta, membaca beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan dan
benda yang dikenal atau dilihatnya, menghubungkan dan menyebutkan tulisan
sederhana dengan simbol yang melambangkannya, membedakan kata-kata
yang mempunyai suku kata awal yang sama (misal : kaki-kali) dan suku kata
akhir yang sama (misal : nama-sama, dll), meniruka kembali 4 – 5 urutan kata.
Analisis

data

terhadap

anak

dilakukan

dalam

tiga

tahap,

1)

menjumlahkan skor yang dicapai pada setiap butir amatan, 2) membuat
tabulasi skor observasi pengembangan kemampuan membaca anak, 3)
menghitung prosentase pengembangan kemampuan membaca anak melalui
penerapan media gambar dan kartu kata.

5

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelum dilakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
observasi untuk mengetahui kondisi awal peserta didik di Taman Kanak-kanak
Pertiwi 1 Planggu. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas, tingkat
kemampuan membaca anak masih rendah. Hal itu dikarenakan kurangnya
latihan anak dalam belajar membaca, kurangnya motivasi pada anak, metode
yang digunakan kurang tepat dan penerapan media yang kurang inovatif
sehingga kurang menarik bagi anak. Maka dari itu, peneliti berinisiatif untuk
melakukan perbaikan dengan menggunakan metode yang bervariasi yaitu
penerapan media gambar dan kartu kata. Melalui penerapan media tersebut
peneliti berharap terjadi perkembangan kemampuan anak dalam berbagai hal,
terutama dalam kemampuan membacanya.
Membaca perlu diajarkan kepada anak sejak dini karena dengan
membaca anak akan kaya kosa kata sehingga akan menghasilkan suatu bahasa.
Akhirnya anak akan mampu menangkap isi pesan secara benar dari orang lain.
Namun demikian untuk mengatasi hal ini diperlukan strategi pengembangan
yang sesuai dengan karakteristik anak dan pengembangannya harus tetap
berpijak pada prinsip-prinsip pembelajaran di Taman Kanak-kanak.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, kondisi awal
kemampuan membaca anak masih belum berkembang. Anak masih
membutuhkan rangsangan maupun motivasi dari guru, pengasuh atau orang
tua. Hal ini terlihat ketika anak disuruh maju untuk menunjukkan gambar,
membaca beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan dan benda yang dikenal
atau dilihatnya, menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan
symbol yang melambangkannya, membedakan kata-kata yang mempunyai
suku kata awal yang sama (Misal : kaki – kali) dan suku kata akhir yang sama
(Misal : nama – sama, dll), menirukan kembali empat – lima urutan kata.
Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dikatakan
bahwa penerapan media gambar dan kartu kata dapat mengembangkan
kemampuan membaca pada anak kelompok B di TK Pertiwi 1 Planggu tahun

6

ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat pada data hasil observasi kemampuan
membaca anak melalui penerapan media gambar dan kartu kata pada pra
siklus, siklus I dan siklus II dimana setiap siklus/tindakan mengalami
peningkatan hasil belajarnya.
Peningkatan kemampuan membaca anak melalui penerapan media
gambar dan kartu kata pada anak kelompok B TK Pertiwi 1 Planggu pada
siklus II dapat dilihat dengan jumlah anak yang mencapai indikator
keberhasilan (75%) atau dikatakan sudah mencapai sebanyak 12 anak dengan
prosentase 80% dan yang belum mencapai indikator keberhasilan (75%) atau
dikatakan belum mencapai sebanyak 3 anak dengan prosentase 20%. Anak
yang mengalami pengembangan dikarenakan proses pembelajaran yang
berlangsung sudah ada perubahan kearah yang lebih baik atau mengalami
pengembangan. Hal ini dikarenakan adanya penerapan media gambar dan kartu
kata dalam belajar membaca yang disertai pemberian motivasi dari guru dan
bimbingan yang semakin menambah kemampuan membaca anak.
Hasil observasi pada pra siklus didapat 3 anak (20%) anak yang sudah
mencapai pencapaian 75%. Sedangkan anak yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal 75% terdapat 12 anak (80%). Berdasarkan hasil
pengamatan peneliti dan teman kolaborasi menemukan beberapa fakta berupa
permasalahan yang akhirnya dijadikan sebagai bahan untuk menentukan
perencanaan dalam kegiatan pembelajaran berikutnya, adapun masalah yang
peneliti temukan yaitu :
1. Kurangnya latihan anak dalam belajar membaca karena anak lebih suka
berhitung dan mewarnai.
2. Anak masih sangat membutuhkan motivasi dan metode yang tepat.
3. Anak memerlukan penerapan media yang inovatif sehingga bisa menarik
bagi anak.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti perlu melakukan berbagai
tindakan nyata agar kemampuan membaca anak bisa meningkat dan
berkembang dengan baik. Salah satunya dengan menggunakan penerapan

7

media gambar dan kartu kata dalam pembelajaran membaca yang dilakukan
dalam dua siklus.
Hasil observasi pada siklus I didapat rata-rata kelas sebesar 74% anak
kelompok B yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal 75% terdapat
9 anak (60%). Sedangkan yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
75% terdapat 6 anak (40%). Data tersebut di atas memperlihatkan bahwa
tingkat pencapaian ketuntasan anak dalam hal membaca masih kurang atau
belum

memuaskan.

Oleh

karena

itu

perlu

adanya

tindakan

untuk

mengembangkan kemampuan membaca pada anak kelompok B TK Pertiwi 1
Planggu.
Hasil observasi pada siklus II didapat rata-rata kelas sebesar 84,67%
adapun hasil prosentase pencapaian ketuntasan anak pada siklus II anak
kelompok B yang sudah memenuhi kriteria pencapaian ketuntasan minimal
75% terdapat 12 anak (80%). Sedangkan yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal 75% terdapat 3 anak (20%).
Tindakan siklus I yang belum berhasil sudah diperbaiki di siklus II,
perbaikan ini sudah berjalan efektif dan sesuai rencana, sebab guru bersama
dengan anak sudah melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran pengembangan kemampuan membaca melalui penerapan media
gambar dan kartu kata.
Perbandingan hasil observasi kemampuan membaca anak pada setiap
siklus dapat dilihat melalui tabel 4.13 berikut.

Tabel 4.13. Perbandingan Pengembangan Kemampuan Membaca Anak
Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No

1

2

Status
Pencapaian

Sudah
Mencapai
Belum
Mencapai

Pra Siklus

Sikllus I

Siklus II
Keterangan

Jml

%

Jml

%

Jml

%

3

20

9

60

12

80

Berkembang

12

80

6

40

3

20

Menurun

8

Perbandingan di atas menunjukkan bahwa pada perbaikan siklus II
prosentase anak yang sudah mencapai ketuntasan mengalami peningkatan yang
cukup signifikan yaitu sebesar 60% dari kondisi awal.Sebelum dilakukan
perbaikan anak yang mencapai ketuntasan hanya 20% setelah dilakukan
perbaikan pada siklus I menjadi 60%, dan perbaikan pada siklus II menjadi
80%. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai alasan untuk menghentikan
penelitian karena indikator keberhasilan sebesar 75% sudah tercapai.
Pengembangan membaca anak melalui penerapan media gambar dan
kartu kata, sudah mencapai target keberhasilan yang direncanakan peneliti.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan media gambar dan
kartu kata dapat membantu anak dalam belajar membaca , sehingga
kemampuan membacapun berkembang.
Sehubungan dengan pengembangan kemampuan membaca anak melalui
penerapan media gambar dan kartu kata yang telah dilaksanakan oleh peneliti,
guru kelas selaku kolabolator memberikan penilaian sebagai berikut :
1. Peneliti sudah melakukan perbaikan dalam proses belajar mengajar dengan
baik
2. Penerapan media gambar dan kartu kata dalam proses pembelajaran sudah
dilaksanakan secara optimal
3. Hasil akhir yang diperoleh sangat memuaskan, hal ini membuktikan bahwa
penerapan media gambar dan kartu kata sangat efektif untuk digunakan
dalam pengembangan kemampuan membaca anak.
Begitu besar manfaat alat permainan kartu gambar dan kartu kata dalam
pendidikan anak usia dini. Pemberian stimulasi dengan metode ini akan
memberikan dampak positif selama sifatnya tidak memaksa, disesuaikan
dengan tahapan , dan tidak ada target, sifatnya sudah tidak bermain lagi. Masa
anak-anak adalah masa bermain. Mereka tidak bisa dituntut untuk diam dan
belajar dengan suatu materi, jika hal itu dipaksakan dikhawatirkan anak-anak
akan jenuh sebelum waktunya (Hasan, 2009:73).

9

Penelitian ini telah dilaksanakan secara optimal oleh peneliti, tetapi
masih terdapat keterbatasan dalam penelitiannya yaitu instrumen dalam
penelitian ini tidak melalui uji validasi akan tetapi diketahui oleh pembimbing.

D. SIMPULAN
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa hipotesis yang berbunyi
“Penerapan Media Gambar dan Kartu Kata Dapat Mengembangkan
Kemampuan Membaca Anak Kelompok B di TK Pertiwi 1 Planggu Tahun
Ajaran 2013/2014” telah terbukti kebenarannya. Perkembangan prosentase
pencapaian anak pada siklus I sebesar 40% yaitu pada pra siklus terdapat 3
anak (20%) menjadi 9 anak (60%). Perkembangan prosentase pencapaian pada
siklus II sebesar 20% yaitu pada siklus I sebanyak 9 anak (60%) menjadi 12
anak (80%).
Implikasi penelitian yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian
tindakan kelas 1) bagi anak, setelah dilakukan pembelajaran kemampuan
membaca melalui penerapan media gambar dan kartu kata menjadikan anak
tertarik dan lebih antusias mengikuti pembelajaran, 2) bagi pendidik,
penerapan media gambar dan kartu kata lebih efektif dan efisien digunakan
dalam proses pembelajaran bahasa karena hasil pencapaiannya lebih
meningkat, disamping itu dengan penerapan media gambar dan kartu kata guru
lebih mudah menyampaikan pembelajaran kepada anak, 3) bagi institusi
pendidikan, institusi lebih memperhatikan pembelajaran yang mengarah pada
kemampuan membaca anak dengan berbagai macam kegiatan yang lebih
variatif.

10

DAFTAR PUSTAKA
Asmawati, dkk. 2011. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka
Arikunto, Suharsini. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Arifin, Zainal, 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rodakarya
Astuti, Dwi. 2012. ”Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
dengan Menggunakan Permainan Kartu Kata Pada Anak kelompok B TK
RA Miftahul Ulum 2 Karangpakel Kecamatan Trucuk Klaten Tahun
Pelajaran 2011/2012”. Skripsi S1. Surakarta : FKIP UMS
4wank, 2008. ”Penggunaan Media Gambar”. (http://4wank.wordpress.com
/2008/05/16/penggunaan. media. gambar/). Diakses selasa tanggal 7 juli
2013 jam 13.23 WIB.
Astuti, Wili. 2011. Bermain dan Teknik Permainan. PSKG-FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Qinant
Baruki. 2012. ”Upaya peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui
Kartu Huruf Pada Anak TK ABA Tambakboyo Pedan Klaten Kelas B Tahun
2011/2012”. Skripsi S1. Surakarta : FKIP UMS
Depdiknas. 2000. Permainan Membaca dan Menulis di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar Bagian Proyek
Peningkatan Mutu Taman Kanak-Kanak
Dhieni, Nurbiana, dkk. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Penerbit
Universitas Terbuka
Hariyanto, Agus. 2005. Membuat Anak Anda Cepat Pintar Membaca. Jakarta :
rineka Cipta
Hasan, Maimunah. 2009. Pendidikan Anak Usia dini. Jogjakarta : DIVA Press
Mulyati, dkk. 2010. Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka
Nizar, dkk. 2008. Classroom Action Research. Jakarta : Rahayasa
Permendiknas, 2009. No 58. Standar PAUD. Jakarta : Permendiknas
Raines, S. C., and Canad, R. J. (1990). The Whole Language Kindergarten. New
York : Columbia University

11

Root, B. 2003. Membantu Putra Anda Belajar Membaca. Jakarta: Periplus.
Surtikanti, 2011. Media dan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1999. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Edisi kedua, cetakan ke sepuluh. Jakarta : Balai
pustaka
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

12

Dokumen yang terkait

Kemampuan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak Kelompok B (Usia 5-6 Tahun) dalam Konsep Bilangan di TK AT-TAQWA Kalisat Tahun Ajaran 2006/2007 ;

0 8 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN Turina Dyah Puspitorini TK NEGERI PEMBINA

0 4 11

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Media Gambar Simbol Untuk Anak Tunagrahita Sedang

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 29

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU KELAS I SDN 07 TRANS MABAK BENGKAYANG

1 2 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 38