UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN 060843 MEDAN T.A 2013/2014.

(1)

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INKUIRI DI KELAS IV

SDN 060843 MEDAN

TA 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarMagisterPendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH

HUSNA P. TAMBUNAN NIM: 8126182014

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INKUIRI DI KELAS IV

SDN 060843 MEDAN

TA 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarMagisterPendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH

HUSNA P. TAMBUNAN NIM: 8126182014

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

Husna Parluhutan Tambunan (2014). Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN 060843 Medan TA 2013/2014.

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan metode pembelajaran Inkuiri. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan jumlah siswa 25 orang. Pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar, angket respon siswa, dan observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode inkuiri. Analisis data menggunakan tekhnik kuantitatif dan tekhnik kualitatif dengan mengkaitkan data yang ada. Hasil analisis menunjukkan : (1) terjadi peningkatan pada aktivitas siswa yaitu pada siklus I perolehan aktivitas siswa sebesar 61,25% dan 75,63% dengan kategori cukup. Pada siklus II meningkat menjadi 92,50% dengan kategori sangat baik. (2) terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa untuk penilaian kognitif adalah 2,48 meningkat menjadi 3,17 di siklus ke II dengan persentase siswa yang memperoleh predikat belajar sangat baik 96%. Untuk penilaian psikomotorik siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh adalah 2,55 meningkat menjadi 3,24 pada siklus II dengan persentase siswa yang memperoleh predikat belajar baik 72%. Untuk penilaian afektif (jujur,disiplin dan kerjasama) juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I adalah 2,58 menjadi 3,33 pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN.060843 Medan.


(7)

ii

ABSTRACT

Husna Parluhutan Tambunan (2014). The increasing effort of the activities and students’ learning result by using inquiry learning method in students of class IV-4 SDN 060843 Medan year 2013/2014.

Classroom action research aims to improve the activity and student learning outcomes with the application of inquiry learning methods. The study consisted of 2 cycles of the number of students 25. Collecting data using achievement test, student questionnaire responses, and observations of students in learning activities with the method of inquiry. Data analysis using quantitative techniques and qualitative techniques by linking existing data. The analysis showed: (1) an increase in the activity of the students are in the first cycle of acquisition activity by 61.25% students and 75.63% with enough categories. In the second cycle increased to 92.50% with very good category. (2) an increase in student learning outcomes, namely in the first cycle the average value of student learning outcomes for cognitive assessment was increased to 2.48 to 3.17 in the second cycle to the percentage of students who obtained excellent learning predicate 96%. For the assessment of students psychomotor also increased, namely in the first cycle the average value obtained was 2.55 increased to 3.24 in the second cycle with the percentage of students who received either 72% predicate learning. For the assessment of affective (honest, discipline and cooperation) also increased in the first cycle is 2,58 to 3,33 in cycle II. Based on the above results it can be concluded that the application of the inquiry method can improve the activity and learning outcomes of students in the fourth grade SDN.060843 Medan.


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini berjudul “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN 060843 Medan TA 2013/2014”. Penelitian ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis mendapat bimbingan dari para dosen dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M,Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan Pascasarjana (S-2).

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur PPs Universitas Negeri Medan yang telah membantu dan mengizinkan penelitian dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Bapak Dr. Deni Setiawan M.Si., dan Ibu Dr. Anita Yus M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I dan II yang telah membimbing dan meluangkan waktunya serta telah memberikan nasehat dan arahan kepada penulis selama penulisan tesis ini. 4. Bapak Dr. Deni Setiawan M.Si., selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar PPs

Universitas Negeri Medan yang banyak membantu dalam memberikan arahan kepada penulis dalam penulisan tesis.


(9)

iv

5. Ibu Dr. Anita Yus M.Pd., selaku sekretaris Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan yang banyak membantu dalam memberikan arahan kepada penulis dalam penulisan tesis.

6. Bapak Dr. Dede Ruslan M.Pd., Bapak Dr. Hidayat M.Si dan Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, S.Psi, M.S., selaku penguji yang telah banyak memberi masukan dan saran demi perbaikan tesis ini.

7. Putra, selaku Pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis sejak dalam perkuliahan hingga penyelesaian tesis. 8. Ibu Dra. Mishri Al Bantani, selaku Kepala Sekolah SDN 060843 Medan, Ibu

Tiarma S.Pd selaku observer dan seluruh keluarga besar SDN 060843 Medan. 9. Ayahanda dan Ibunda tercinta H.Faisal Tambunan dan Hj.Nurzannah Dewi

Gultom, Kakakku tersayang Anna Dara Tambunan AM,Keb, SSt dan Atika Miranda Tambunan S.Pd dan adikku tercinta Arkam Tambunan dan Mahrani Fitri Siregar S,Pd yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

10.Teman-teman angkatan 22 Prodi Pendidikan Dasar kelas B-1 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Semoga sukses untuk kita semua.


(10)

v

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik atas bantuan dan bimbingan yang diberikan. dengan penuh harap kiranya tesis ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Amin

Medan, Juli 2014

Penulis

Husna P. Tambunan 8126182014


(11)

vi

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 13

1.3. Batasan Masalah ... 13

1.4. Rumusan Masalah... 14

1.5. Tujuan Penelitian ... 14

1.6. Manfaat Penelitian ... 15

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 16

2.1.1. Hasil Belajar ... 16

2.1.2. Aktivitas Belajar ... 21

2.1.3.Metode Inkuiri ... 25

2.1.4.Prinsip Metode Inkuiri... 28

2.1.5.Langkah-langkah Metode Inkuiri ... 30

2.1.6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuiri ... 35

2.2. Kerangka Berpikir ... 36

2.3. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ... 40

3.2. Subjek Penelitian ... 40

3.3. Jenis Penelitian ... 40

3.4. Defenisi Operasional Variabel ... 40

3.5. Prosedur Penelitian ... 41

3.6. Tekhnik Pengumpulan Data ... 44

3.7. Tekhnik Analisis Data ... 54

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Paparan Data ... 56

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ... 57

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ... 72


(12)

vii

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ... 88 5.2. Saran ... 88


(13)

vi

Daftar Tabel

Tabel 1.1. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 1 ... 9

Tabel 1.2. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 2 ... 9

Tabel 1.3. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 3 ... 9

Tabel 1.4. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 4 ... 10

Tabel 2.1. Bentuk dan Indikator Aktivitas Belajar ... 23

Tabel 2.2. Langkah-Langkah Metode Inkuiri ... 34

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 46

Tabel 3.2. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Penilaian Afektif ... 49

Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Penilaian Psikomotorik ... 50

Tabel 3.4. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa ... 51

Tabel 3.5.Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru ... 52

Tabel 3.6. Kisi-kisi Angket Respon Siswa ... 53

Tabel 3.7. Rentang Nilai ... 55

Tabel 4.1. Hasil Penilaian Kogitif Siswa Siklus I ... 60

Tabel 4.2. Hasil Penilaian Keterampilan Siswa Siklus I ... 61

Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 63

Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 65

Tabel 4.5. Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus I... 68

Tabel 4.6. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I ... 70

Tabel 4.7. Hasil Penilaian Kogitif Siswa Siklus II ... 75

Tabel 4.8. Hasil Penilaian Keterampilan Siswa Siklus II ... 76

Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 78

Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 79

Tabel 4.11.Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus II ... 80

Tabel 4.12. Hasil Angket Respon Siswa Siklus III ... 81


(14)

vi

Daftar Lampiran

Lampiran 1 RPP ... 93

Lampiran 2 Tes Hasil Belajar ... 110

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Afektif dan Psikomotorik ... 116

Lampiran 4 Lembar Aktivitas Siswa ... 117

Lampiran 5 Angket Tanggapan Siswa ... 123

Lampiran 6 Format Lembar Observasi Guru dan Siswa ... 124

Lampiran 7 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa ... 128

Lampiran 8 Hasil Angket Respon Siswa ... 137


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan kepentingan masa depan. Pendidikan yang mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapainya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani atau potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan


(16)

2 sehari-hari saat ini maupun yang akan datang. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan pendidikan formal (sekolah/madrasah) untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan perlu terus-menerus dilakukan, diselaraskan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha/industry, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan ilmu pengetahuan,tekhnologi dan seni.

Secara umum tujuan pendidikan adalah pembentukan manusia yang bukan hanya dapat menyesuaikan diri hidup di dalam masyarakatnya, melainkan lebih dari itu, mampu menyumbang bagi penyempurnaan masyarakat itu sendiri. Ini berarti bahwa para lulusan bukan hanya menghayati dan meninternalisasi nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat, akan tetapi juga, apabila perlu mampu

mendeteksi kekurangan - kekurangannya sehingga memungkinkan

penyempurnaannya (Hasibuan dan Mujiono,2009:2)

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan manusia secara holistic yang memungkinkan potensi diri (afektif,kognitif,psikomotorik) berkembang secara optimal. Untuk itu, kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru,lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.

Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan dalam segala komponen pendidikan. Adapun komponen yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan meliputi kurikulum, sarana dan prasarana, guru dan siswa


(17)

3 dan juga metode pembelajaran yang tepat. Semua komponen tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan (Djamarah,2002:123).

Dalam usaha peningkatan keberhasilan dan kualitas pendidikan, pemerintah telah berupaya mewujudkannya melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas. Upaya-upaya tersebut diantaranya melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum. Salah satunya adalah dengan penerapan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan(afektif,kognitif dan psikomotorik). Adapun ciri kurikulum 2013 yang paling mendasar ialah menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. Sedangkan untuk siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. Tujuannya adalah terbentuk generasi produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

Dalam ciri kurikulum 2013 diterapkan pembelajaran kurikulum terpadu. Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu adalah salah satu pendekatan pembelajaran dimana kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dari berbagai mata pelajaran digabungkan menjadi satu untuk merumuskan pemahaman yang lebih mendalam dan mendasar tentang apa yang harus dikuasai siswa. Siswa dituntut agar dapat mengkonstruksi pengetahuannya melalui


(18)

4 interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. melalui pendekatan saintifik (scientific approach).

Pembelajarandengan pendekatan saintifik (scientific approach) adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

Pendekatan saintifik(scientific approach) dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam aktivitas pembelajaran seperti mengenal, memahami, bertanya, penalaran terhadap materi yang diberikan, mencoba, dan melakukan penyajian terhadap hasil pembelajaran yang diperoleh. Dengan menggunakan pendekatan saintifik informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi yang searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan dapat mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.

Dengan demikian, maka kriteria pembelajaran dengan menggunakan penerapan pendekatan saintifik (scientific approach) pada hakikatnya ialah bertujuan untuk mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan


(19)

5 mengaplikasikan materi pembelajaran,sehingga hasil akhirnya adalah adanya peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Suherman (2003:7) menyatakan, bahwa pembelajaran akan lebih bermakna (Meaningfull), jika siswa tidak hanya belajar untuk mengatasi sesuatu (Learning to know), tetapi siswa juga belajar melakukan (Learning to do), belajar menjiwai (Learning to be), serta belajar bersosialisasi dengan sesama teman (Learning to live together). Dengan kata lain, siswa diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri mencari jawaban suatu masalah, bekerja sama dengan temannya sekelas, atau membuat sesuatu akan jauh lebih menantang dan mengarahkan perhatian siswa dari pada apabila siswa hanya harus mencerna saja informasi yang diberikan secara searah. Untuk itu perlu diciptakan sistem lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar. Untuk mencapai indikator tersebut guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan mampu menyajikan metode pembelajaran yang menarik.

Belajar yang berhasil seharusnya melakukan aktifitas, baik aktifitas fisik maupun aktifitas psikis. Aktifitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja. Sedangkan aktifitas psikis adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran untuk mendapatkan pengajaran yang


(20)

6 optimal sekaligus mengikuti proses pengajaran (proses perolehan hasil pelajaran) secara aktif (Sardiman,2010:95). Keberhasilan suatu belajar tidak hanya tergantung pada siswa saja, tetapi juga peran guru. Siswa dan guru berperan aktif dalam pembelajaran. Guru dituntut untuk mengkondisikan kelas dan belajar memilih metode pembelajaran yang tepat agar prestasi belajar dan aktifitas siswa dapat meningkat.

Banyak factor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa diantaranya dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang sering disebut factor internal dan ada juga yang berasal dari luar siswa yaitu factor eksternal. Factor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu kemampuan,intelegensia, sikap dan minat. Factor yang berasal dari luar siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah masyarakat dan salah satu berasal dari guru. Peranan guru dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh besar. Sebab guru merupakan motivator siswa dalam pelajaran. Untuk mencapai hasil yang maksimal, guru harus mampu memilih dan menyesuaikan metode yang tepat dengan materi yang disampaikan, sehingga dengan pembelajaran yang demikian akan menciptakan suasana kelas yang aktif, yaitu adanya suatu interaksi positif antara siswa dan guru, keadaan kelas yang aktif tersebut dapat memberikan hasil belajar yang memuaskan yang diperoleh siswa setelah pembelajaran.

Oleh karena itu perlu adanya metode pembelajaran yang bervariasi agar jalannya proses belajar mengajar tidak membosankan, sehingga dapat menarik perhatian siswa untuk belajar dan pada akhirnya kualitas pembelajaran semakin meningkat. Penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan


(21)

7 kegiatan belajar mengajar bila penggunaanya tidak tepat dan tidak sesuai dengan situasi yang mendukung dan dengan kondisi psikologis siswa. Guru memegang peranan penting untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dalam mengembangkan dirinya sebagai siswa aktif. Kemampuan guru dalam menggunakan berbagai metode,dan media pembelajaran sangat diperlukan.

Observasi awal yang dilakukan peneliti di SDN 060843 Medan pada bulan September 2013, menunjukkan adanya beberapa masalah yang ditemukan pada saat proses pembelajaran berlangsung seperti : 1) metode pembelajaran yang diterapkan guru masih metode pembelajaran yang konvensional seperti metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. 2) siswa melakukan aktivitas pembelajaran yang tidak relevan seperti mengantuk, bermain-main, bahkan ribut saat pembelajaran sedang berlangsung, 3) guru belum memberdayakan seluruh potensi dirinya dalam mengajar, sehingga aktifitas siswa dalam mengikuit pembelajaran masih sangat rendah.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data rekap penilaian rata-rata siswa di kelas dari guru kelas IV-4 SDN 060843 Medan pada tema 1 sampai dengan tema 4. Berikut di bawah ini adalah salah satu contoh jaringan tema pada tema 1 indahnya kebersamaan pada mata pelajaran PJOK, IPS, dan PPKn.


(22)

8

IPS

Kompetensi Dasar :

3.5. M emahami manusia dalam dinamika int eraksi dengan lingkungan alam, social, budaya dan ekonomi.

Indkator :

M enjelaskan nilai-nilai yang dipelajari pada saat mempraktikan permainan t radisional yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

PJOK

Kompetensi Dasar :

3.2. M emahami pengaruh akt ivit as fisik dan istirahat terhadap pert umbuhan dan perkembangan tubuh.

Indkator :

M emprakt ikan permainan t radisional dengan t ekhnik bermain yang benar

TEMA : INDAHNYA KEBERSAMAAN SUBTEMA : KEBERAGAMAN

BUDAYA BANGSA

PKn

Kompetensi Dasar :

3.4. M emahami art i bersat u dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyrakat .

Indkator :

M enjelaskan perilaku yang sesuai dengan sila-sila pancasila dalam bent uk t ulisan

PENILAIAN :

 PENGETAHUAN (TES TULISAN DAN PENUGASAN)

 SIKAP (TOLERANSI, TEKUN DAN TELITI)

 KETERAM PILAN (PRAKTIK DAN PORTOFOLIO )


(23)

9

Tabel 1.1. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 1 : Indahnya Kebersamaan

Kelas Penilaian aspek kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap Predikat Keterangan

IV-4 2,30 2,35 C C+ Dari aspek penilaian

pengetahuan,keterampilan dan sikap siswa pada tema

indahnya kebersamaan

siswa belum dapat

menunjukkan adanya

peningkatan dalam proses belajar.

Tabel 1.2. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 2 : Selalu Berhemat Energi

Kelas Penilaian aspek kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap Predikat Keterangan

IV-4 2,22 2,31 C C+ Dari aspek penilaian

pengetahuan,keterampilan dan sikap pada tema selalu berhemat energi siswa sudah dapat menunjukkan adanya peningkatan dalam penilaian pengetahuan dan keterampilan tetapi pada sikap siswa belum dapat

menunjukkan adanya

peningkatan

Tabel 1.3. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup

Kelas Penilaian aspek kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap Predikat Keterangan

IV-4 2,30 2,50 B C+ Dari aspek penilaian

pengetahuan siswa pada tema peduli terhadap makhluk hidup terjadi penurunan tetapi pada

aspek penilaian

keterampilan dan sikap sudah mulai terlihat adanya peningkatan.


(24)

10

Tabel 1.4. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 4 : Berbagai Pekerjaann

Kelas Penilaian aspek kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap Predikat Keterangan

IV-4 2,40 2,20 C C+ Dari aspek penilaian

pengetahuan,keterampilan dan sikap siswa belum dapat menunjukkan adanya peningkatan dalam proses

belajar dari tema

sebelumnya

Berdasarkan data dari rekap penilaian rata-rata kelas di atas, faktor-faktor ya ng me n ja d i penyebab rendahnya hasil belajar dan aktifitas siswa kelas IV-4 SDN 060843 Medan tersebut adalah sebagai berikut :1) Siswa kesulitan memahami materi yang kompetensi dasarnya bersifat teoritis dan cakupannya luas. 2) Metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas masih bersifat hapalan dan kurang melibatkan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, walaupun terkadang guru sudah memberlakukan metode pembelajaran kelompok, tetapi langkah-langkah dalam pembelajaran kelompok tersebut belum semuanya terpenuhi 3) Pemanfaatan media pembelajaran kurang maksimal sehingga penyampaian materi bersifat abstak. 4) Kurangnya penghargaan terhadap keberhasilan kelompok siswa walau sekecil apapun, keberhasilan k e lo mpo k siswa perlu mendapat pengakuan dan adanya suatu penghargaan. 5) Guru belum melibatkan aktivitas siswa pada kegiatan belajar mengajar. 6) Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa pada saat proses pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SD Negeri 060843 Medan di kelas IV-4, kurangnya aktivitas siswa dalam belajar bisa disebabkan oleh faktor


(25)

11 pelajaran yang sebagian besar materi pelajarannya bersifat teori dan hafalan serta faktor dari siswa itu sendiri. Banyak siswa yang tidak serius dalam belajar sehingga aktivitas dalam belajar menurun, ini disebabkan karena materi hafalan dianggap materi yang mudah oleh siswa. Sedangkan faktor dari siswa itu sendiri yaitu masih adanya siswa yang mengganggu siswa lainnya dalam belajar, sehingga banyak siswa yang merasa terganggu dan tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar.

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam tema cita-citaku di kelas IV-3 SDN 060843 Medan diperlukan suatu metode yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik yaitu proses belajar mengajar yang mencakup suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Metode inkuiri merupakan bentuk dari metode pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach) yang memiliki perbedaan dengan metode konvensional. Metode Inkuiri menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan.

Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah


(26)

12 menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004).

Metode Inkuiri merupakan salah satu metode pembelajaran yang efektif diterapkan pada pendekatan scientific, karena di dalam langkah-langkah pembelajaran yang ada di dalam penelitian ini meliputi mengamati (observing),

menanya (questioning), mengumpulkan data, mengolah data, dan

mengkomunikasikan. Dengan menggunakan metode pembelajaran ini di kelas, siswa dapat membentuk pola pikir, penalaran, mempresentasikan pengetahuan konseptual dan procedural siswa, serta terbentuknya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dengan demikian jika tema cita-citaku dibelajarkan dengan metode inkuiri diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa. Perlunya penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan memanfaatkan berbagai media pembelajaran diharapkan akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini adalah salah satu strategi untuk dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar dengan memanfaatkan tindakan nyata serta pengembangan kemampuan dalam menemukan dan memecahkan masalah. Adapun judul penelitian ini adalah: “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN 060843 Medan TA 2013/2014”.


(27)

13

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang berhubungan dengan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa sebagai berikut :

1. Siswa kesulitan memahami materi yang kompetensi dasarnya bersifat teoritis dan cakupannya luas sehingga hasil belajar siswa yang dinilai dari aspek penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan masih rendah.

2. Metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas masih bersifat hafalan , walaupun terkadang guru sudah memberlakukan metode pembelajaran kelompok, tetapi langkah-langkah dalam pembelajaran kelompok tersebut belum semuanya terpenuhi.

3. Pemanfaatan media pembelajaran kurang maksimal sehingga siswa merasa cepat bosan pada proses pembelajaran

4. Guru belum sepenuhnya melibatkan aktivitas siswa pada kegiatan belajar 5. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa pada saat proses pembelajaran. 6. Kurangnya penghargaan terhadap keberhasilan kelompok siswa walau

sekecil apapun, keberhasilan suatu kelompok siswa perlu mendapat pengakuan dan adanya suatu penghargaan.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada


(28)

14 tema 6 indahnya negeriku Sub tema 3 indahnya peninggalan sejarah kelas IV SDN 060843 Medan TA 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada tema indahnya negeriku di kelas IV SDN 060843 Medan ?

2. Apakah penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar pada tema indahnya negeriku siswa di kelas IV SDN 060843 Medan ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 060843 Medan pada tema indahnya negeriku melalui metode inkuiri.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 060843 Medan pada tema indahnya negeriku melalui metode inkuiri.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat dan kontribusi untuk berbagai kepentingan sebagai berikut :


(29)

15 1. Bagi peserta didik

a. Melatih peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran

b. Melatih peserta didik untuk berpikir ilmiah, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran

c. Melatih peserta didik agar tanggap terhadap informasi dan situasi yang terjadi, kemudian mengaitkannya dengan kondisi lain sehingga menjadi bermakna.

d. Dapat menambah wawasan siswa.

2. Bagi guru

a. Memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya di SD Negeri 060843 Medan.

b. Sebagai tambahan informasi bagi guru-guru di sekolah dasar khususnya di SD Negeri 060843 Medan mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

3. Bagi Sekolah

a. Menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk perbaikan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa di SD.

b. Bagi pimpinan sekolah yaitu bisa menjadi bahan pertimbangan kepada tenaga edukatif untuk dapat menerapkan metode pembelajaran inkuiri dalam kegiatan belajar mengajar di berbagai disiplin ilmu di sekolah.


(30)

1

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yang dilakukan guru pada tema “indahnya negeriku” subtema “indahnya peninggalan sejarah” di kelas IV-4 SDN 060843 Medan dengan menggunakan metode pembelajaran inkuri dapat dilihat dari aktivitas guru dalam membelajaran tema terjadi peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada siklus I pertemuan 1 dan 2 sebesar 71,43% dan 77,76 % dengan kategori cukup. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat menjadi 92,38% dengan kategori sangat baik.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan tema indahnya negeriku subtema indahnya peninggalan sejarah di kelas IV-4 SDN 060843 Medan dengan menggunakan metode pembelajaran inkuri terjadi peningkatan. hal ni dapat dilihat pada siklus I pertemuan 1 sebesar 61,25% dengan kategori kurang dan pada pertemuan 2 sebesar 75,63% dengan kategori cukup pada siklus II pertemuan 1 sebesar 92,50% dengan kategori sangat baik.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajara tema indahnya negeriku subtema indahnya peninggalan sejarah di kelas IV-4 SDN 060843 Medan dengan menggunakan metode pembelajaran inkuri juga terjadi peningkatan. Hal ini dilihat dari persentase peningkatan jumlah siswa yang mengalami


(31)

2 peningkatan dalam memperoleh predikat akhir. Persentase siswa pada siklus I yang memperoleh predikat sangat baik (A) adalah 12% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 48%. Pada predikat baik (B) adalah 20% dan pada siklus II meningkat menjadi 36%. Untuk predikat cukup (C) adalah 52% dan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 12% dan untuk predikat kurang (D) adalah 16% dan mengalami penurunan menjadi 4%.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakn, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru, sebaiknya agar dapat menerapkan metode pembelajaran inkuiri dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat, metode pembelajaran inkuiri ini dapat meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam membelajarkan tema indahnya negeriku subtema indahnya peninggalan sejarah.

2. Bagi siswa, sebaiknya dapat meningkatkan aktivitasnya dalam kegiatan pembelajaran agar terjadi pembelajaran yang berfokus pada siswa atau student centered. Dengan demikian apabila aktivitas siswa ini terjadi seperti yang diharapkan maka pastinya akan meningkatkan hasil belajarnya


(32)

3 3. Bagi sekolah, agar dapat mendukung penggunaan metode inkuri dalam proses pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut.

4. Jika diterapkan metode pembelajaran inkuri ini yang dilakukan secara kelompok, maka guru diharuskan memberikan bimbingan terbatas pada siswa saat melakukan diskusi kelompok sehingga siswa benar-benar memanfaatkan watu dan memahami materi dengan baik.


(33)

1

DAFTAR PUSTAKA

Aqib,Zainal dkk.2008.Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: CVYrama Widya. Anderson,L.W. & Krathwohl.,D.R.2001. Learning, teaching, and assessing. A

revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Abridge editon. New York: Addinson Wesley longman,inc

Depdikdas.1997.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke Dua. Balai Pustaka:Jakarta

Djamarah.2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Gulo,W.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka cipta

Hamid, Abdul. 2009. Teori Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta:Raja Grafindo Prasada

Hamalik,Oemar.2001.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:Bumi Aksara

Hasibuan,J.J dan Mudjiono.2000.Prestasi Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Hopkins,1993. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud LPTK.Jakarta

Mudjiono, Dimyati. (2006 ). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.

Sagala,Syaiful.2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:RajaGrafindo

Persada.

Sanjaya,Wina.2006.Pembelajaran Dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung: Persada Media Group.Jakarta:Kencana


(34)

2 Suharsimi,Arikunto. ( 1991 ). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009 ). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suherman.2003. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Dirjen Dikdas Mendepdikbud.

Suprijono,Agus.2009.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAKEM.Surabaya:Pustaka pelajar.

Sugiono. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sriyono.2005.Pembelajaran Kooperatif dan Inovatif. Surabaya: Media Buana Pustaka

Trianto.2010.Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi


(1)

15 1. Bagi peserta didik

a. Melatih peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran

b. Melatih peserta didik untuk berpikir ilmiah, kreatif, dan inovatif

dalam proses pembelajaran

c. Melatih peserta didik agar tanggap terhadap informasi dan situasi

yang terjadi, kemudian mengaitkannya dengan kondisi lain

sehingga menjadi bermakna.

d. Dapat menambah wawasan siswa.

2. Bagi guru

a. Memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran khususnya di SD Negeri 060843 Medan.

b. Sebagai tambahan informasi bagi guru-guru di sekolah dasar

khususnya di SD Negeri 060843 Medan mengenai pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

3. Bagi Sekolah

a. Menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk perbaikan hasil belajar dan

aktivitas belajar siswa di SD.

b. Bagi pimpinan sekolah yaitu bisa menjadi bahan pertimbangan kepada tenaga edukatif untuk dapat menerapkan metode pembelajaran inkuiri


(2)

1 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

Bab IV, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yang dilakukan guru pada tema “indahnya negeriku”

subtema “indahnya peninggalan sejarah” di kelas IV-4 SDN 060843

Medan dengan menggunakan metode pembelajaran inkuri dapat dilihat

dari aktivitas guru dalam membelajaran tema terjadi peningkatan. Hal ini

dapat dilihat pada siklus I pertemuan 1 dan 2 sebesar 71,43% dan 77,76 %

dengan kategori cukup. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat menjadi

92,38% dengan kategori sangat baik.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan tema indahnya negeriku

subtema indahnya peninggalan sejarah di kelas IV-4 SDN 060843 Medan

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuri terjadi peningkatan. hal

ni dapat dilihat pada siklus I pertemuan 1 sebesar 61,25% dengan kategori

kurang dan pada pertemuan 2 sebesar 75,63% dengan kategori cukup pada

siklus II pertemuan 1 sebesar 92,50% dengan kategori sangat baik.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajara tema indahnya negeriku subtema

indahnya peninggalan sejarah di kelas IV-4 SDN 060843 Medan dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuri juga terjadi peningkatan. Hal


(3)

2 peningkatan dalam memperoleh predikat akhir. Persentase siswa pada

siklus I yang memperoleh predikat sangat baik (A) adalah 12% sedangkan

pada siklus II meningkat menjadi 48%. Pada predikat baik (B) adalah 20%

dan pada siklus II meningkat menjadi 36%. Untuk predikat cukup (C)

adalah 52% dan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 12% dan

untuk predikat kurang (D) adalah 16% dan mengalami penurunan menjadi

4%.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakn, maka saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru, sebaiknya agar dapat menerapkan metode pembelajaran inkuiri

dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat, metode

pembelajaran inkuiri ini dapat meningkatkan proses pembelajaran yang

dilakukan guru dalam membelajarkan tema indahnya negeriku subtema

indahnya peninggalan sejarah.

2. Bagi siswa, sebaiknya dapat meningkatkan aktivitasnya dalam kegiatan

pembelajaran agar terjadi pembelajaran yang berfokus pada siswa atau

student centered. Dengan demikian apabila aktivitas siswa ini terjadi

seperti yang diharapkan maka pastinya akan meningkatkan hasil


(4)

3 3. Bagi sekolah, agar dapat mendukung penggunaan metode inkuri dalam

proses pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut.

4. Jika diterapkan metode pembelajaran inkuri ini yang dilakukan secara kelompok, maka guru diharuskan memberikan bimbingan terbatas pada

siswa saat melakukan diskusi kelompok sehingga siswa benar-benar


(5)

1 DAFTAR PUSTAKA

Aqib,Zainal dkk.2008.Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: CVYrama Widya.

Anderson,L.W. & Krathwohl.,D.R.2001. Learning, teaching, and assessing. A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Abridge editon. New York: Addinson Wesley longman,inc

Depdikdas.1997.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke Dua. Balai Pustaka:Jakarta

Djamarah.2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Gulo,W.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka cipta

Hamid, Abdul. 2009. Teori Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta:Raja Grafindo Prasada

Hamalik,Oemar.2001.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:Bumi Aksara

Hasibuan,J.J dan Mudjiono.2000.Prestasi Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Hopkins,1993. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud LPTK.Jakarta

Mudjiono, Dimyati. (2006 ). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.

Sagala,Syaiful.2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:RajaGrafindo Persada.

Sanjaya,Wina.2006.Pembelajaran Dan Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi.Bandung: Persada Media Group.Jakarta:Kencana


(6)

2 Suharsimi,Arikunto. ( 1991 ). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009 ). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suherman.2003. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Dirjen Dikdas Mendepdikbud.

Suprijono,Agus.2009.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAKEM.Surabaya:Pustaka pelajar.

Sugiono. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sriyono.2005.Pembelajaran Kooperatif dan Inovatif. Surabaya: Media Buana Pustaka

Trianto.2010.Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka