PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RODA DAN BAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA TELADAN MEDAN T.P 2013/2014.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UNTUK MENNGKATKAN HASIL BELAJAR RODA DAN BAN PADA

SISWA KELAS X DI SMK SWASTA TELADAN MEDAN

T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

FANDI RIZKI UTOMO

509321018

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RODA DAN BAN

PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK SWASTA TELADAN MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Fandi Rizki Utomo : ”Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Roda Dan Ban Pada Siswa Kelas X Teknik

Kendaraan Ringan SMK Swasta Teladan Medan T.P 2013/2014”. Skripsi.

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran roda dan ban pada kompetensi dasar mengidentifikasi konstruksi roda dan ban dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning di kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Teladan Medan T.P 2013/2014.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), subjek dalam penelitian ini siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan I SMK Swasta Teladan Medan tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 40 orang siswa. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama 3 siklus, dimana setiap siklus dilakukan satu kali pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi.

Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa 70,75 dengan ketuntasan belajar siswa sebanyak 22 orang (55%) sedangkan hasil observasi aktivitas siswa diperoleh rata 55,83% tergolong rendah. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa 79,5 dengan ketuntasan belajar sebanyak 28 orang (70%) sedangkan hasil observasi aktivitas siswa diperoleh rata-rata 70,8% tergolong dalam kategori sedang. Pada siklus III diperoleh nilai rata-rata siswa 89 dengan ketuntasan belajar sebanyak 36 orang (90%) yang telah tuntas dan 4 orang (10%) masih belum tuntas, sedangkan hasil observasi aktivitas siswa diperoleh rata-rata 82,9% tergolong tinggi.

Disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran roda dan ban pokok bahasan mengidentifikasi roda dan ban dari tindakan pada siklus I rata-rata hasil belajar 70,75 kemudian dilakukan tindakan pada siklus II rata-rata-rata-rata hasil belajar 79,5 sedangkan pada siklus III rata-rata hasil belajar 89.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Problem Based Learning, Hasil Belajar, Roda Dan Ban


(5)

ii ABSTRACT

Fandi Rizki Utomo: "Application of Learning Problem Based Learning Model to Improve Learning Outcomes Wheels And Tires In Class X Students Light Vehicle Engineering SMK Teladan Medan Model TP 2013/2014". Thesis. Faculty of Engineering, University of Medan, 2014

This study aims to improve the learning outcomes of subjects wheels and tires on the basic competencies identify construction wheels and tires by using a learning model of Problem Based Learning in class X Light Vehicle Engineering SMK Swasta Teladan Medan T.P 2013/2014.

This research is a classroom action research, the subjects in this study class X Light Vehicle Engineering I SMK Swasta Teladan Medan school year 2013/2014 many as 40 students. Implementation of actions performed for 3 cycles, where each cycle is done one time meeting. In each cycle performed 4 stages: planning, implementation, observation and reflection. The instrument used in this study was a test and observation sheet.

In the first cycle the average values obtained 70.75 students with mastery learning students were 22 people (55%), while the observation of the activities of students gained an average of 55.83% is low. In the second cycle obtained an average value of 79.5 students with mastery learning as many as 28 people (70%), while the observation of the activities of students gained an average of 70.8% were classified in the category. In the third cycle the average values obtained with the 89 students complete learn as many as 36 people (90%) which has been completed and 4 people (10%) is still not finished, while the observation of the activities of students gained an average of 82.9% is high.

It was concluded that by using the Problem Based Learning model of learning can improve student learning outcomes in the lesson wheels and tires subject to identify the wheels and tires of the action in the first cycle an average of 70.75 learning outcomes then be taken in the second cycle an average of 79 learning outcomes , 5 while the third cycle average of 89 learning outcomes. Keywords: Learning Model of Problem Based Learning, Learning Outcomes,


(6)

vi DAFTAR ISI

hal

ABSTRAK ... . i

KATA PENGANTAR ... . iii

DAFTAR ISI ... . vi

DAFTAR TABEL ... . viii

DAFTAR LAMPIRAN ... . ix

BAB I : PENDAHULUAN ... . 1

A. Latar Belakang Masalah ... . 1

B. Identifikasi Masalah ... . 4

C. Batasan Masalah ... . 5

D. Rumusan Masalah ... . 5

E. Tujuan Penelitian ... . 5

F. Manfaat Penelitian ... . 6

BAB II : KAJIAN TEORITIS ... . 7

A. Kerangka Teoritis ... . 7

1. Pengertian Belajar ... . 8

2. Pengertian Hasil Belajar ... . 8

3. Pengertian Aktivitas Siswa ... . 11

4. Pengertian Metode Pembelajaran ... . 12

5. Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 13

6. Karakteristik Pembelajaran Roda Dan Ban ... . 19


(7)

vii

C. Kerangka Konseptual ... . 21

D. Hipotesis Tindakan ... . 22

BAB III : METODE PENELITIAN ... . 23

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... . 23

B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ... . 23

C. Prosedur Penelitian ... . 23

1. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning) ... . 25

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action) ... . 25

3. Tahap Pengamatan (Observation) ... . 25

4. Tahap Refleksi (Reflection) ... . 26

5. Rincian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... . 26

D. Instrumen Penelitian ... . 31

1. Alat Pengumpulan Data ... . 31

E. Teknik Analisa Data ... . 34

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... . 38

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... . 38

B. Pembahasan ... . 56

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... . 61

A. Kesimpulan ... . 61

B Saran ... . 62


(8)

viii

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Format Observasi Aktifitas Siswa ... . 33

Tabel 2. Kriteria Keberhasilan hasil Belajar Siswa ... . 34

Tabel 3. Kriteria Keberhasilan Persentase Siswa Secara Klasikal ... . 35

Tabel 4. Tabulasi Skor Perubahan Aktivitas Belajar Siswa ... . 35

Tabel 5. Tabulasi Skor Perubahan Aktivitas Belajar Siswa Secara Klasikal ... . 36

Tabel 6. Persentase hasil belajar siswa pada kelas interval Siklus I ... . 40

Tabel 7. Hasil Observasi Guru Pada Siklus I ... . 41

Tabel 8. Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... . 42

Tabel 9. Persentase hasil belajar siswa pada kelas interval Siklus II ... . 46

Tabel 10. Hasil Observasi Guru Pada Siklus II ... . 47

Tabel 11. Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... . 48

Tabel 12. Persentase hasil belajar siswa pada kelas interval Siklus III ... . 52

Tabel 13. Hasil Observasi Guru Pada Siklus III ... . 53

Tabel 14. Aktivitas Siswa Pada Siklus III ... . 54


(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1 : Perolehan Nilai Hasil Belajar Roda Dan Ban Tahun 2012/2013 .. 64

Lampiran 2 : Silabus ... . 65

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... . 68

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... . 75

Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 84

Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... . 91

Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... . 98

Lampiran 8 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 108

Lampiran 9 : Bahan Ajar ... . 115

Lampiran 10 : Validasi Soal Siklus I ………. . 155

Lampiran 11 : Validasi Soal Siklus II ……… . 158

Lampiran 12 : Validasi Soal Siklus III ………...……… . 162

Lampiran 13 : Soal Postes Pada Siklus I ……… . 165

Lampiran 14 : Soal Postes Pada Siklus II ……… . 169

Lampiran 15 : Soal Postes Pada Siklus III ……… . 174

Lampiran 16 : Rekapitulasi Data Hasil Belajar ……….. . 178

Lampiran 17 : Tabulasi Nilai ………. . 180

Lampiran 18 : Lembar Observasi Guru Siklus I ………...………. . 186

Lampiran 19 : Lembar Observasi Guru Siklus II ………...…… . 187


(10)

x

Lampiran 21 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ………...… . 190

Lampiran 22 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ……….. . 193

Lampiran 23 : Lembar Observasi Aktivitas SiswaSiklus III ...…... . 196


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut sumber daya manusaia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia juga merupakan syarat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Salah satu wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah dengan pendidikan. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi manusia yang demokratis dan bertanggung jawab.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari salah satu penentuan pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. SMK merupakan tingkatan pendidikan yang menekankan pada bidang keahlian tertentu yang harus dimiliki oleh siswa. Hal tersebut yang mendasari setelah lulus dari SMK, siswa harus terammpil dan berkompetensi dalam keahlian tertentu. Keahlian yang bukan hanya dalam segi kajian (teori), akan tetapi juga dalam kemampuan praktek (kompetensi) yang menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi setiap pembelajaran yang diajarkan.


(12)

2

Setiap siswa harus dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu sangat dibutuhkan kecocokan dalam penerapan metode pembelajaran dalam suatu mata pelajaran yang memperhatikan mutu belajar dan proses belajar sehingga akan sangat menentukan hasil belajar yang sesuai dengan yang diharapkan.

Peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, proses pembelajaran di kelas harus berlangsung dengan baik dan berdaya guna yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang baik akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang lebih baik, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pada kenyataannya, siswa kesulitan memperoleh apa yang seharusnya mereka dapatkan baik dalam segi kajian maupun pengaplikasian. Hal ini terlihat dari hasil observasi peneliti yang di lakukan di SMK Teladan Medan bahwa pembelajaran roda dan ban di kelas X memiliki indikasi belajar yang rendah. Hal ini dapat di lihat dari hasil belajar pada semester genap di kelas X tahun pelajaran 2012/2013 hanya sekitar 60% siswa yang dapat di kategorikan lulus, dengan standar ketuntasan minimal 7,5. Dengan demikian proses pembelajaran masih rendah dan belum sesuai yang di harapkan.

Kondisi ini kemungkinan di sebabkan oleh kurang kreatifnya guru dalam kegiatan pembelajaran. Di dalam kegiatan belajar mengajar guru masih sering menggunakan metode seperti ceramah tanpa adanya variasi metode lain yang dapat mengikutsertakan siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar


(13)

3

tersebut. Hai ini mengakibatkan siswa kurang terlibat langsung dalam proses pembelajaran, sehingga sulit memahami materi yang disampaikan. Suasana kelas cenderung teacher-centered (berpusat pada guru) sehingga siswa menjadi pasif. dan pembelajaran cenderung membosankan. Siswa juga kurang bersemangat serta acuh tak acuh dan kurang serius untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Pada akhirnya hasil belajar roda dan ban siswa rendah.

Oleh karena itu agar pembelajaran berpusat pada siswa (student centered), guru perlu memilih suatu model pembelajaran yang memerlukan keterlibatan siswa secara aktif dan juga dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya serta membangun pengetahuannya sendiri (kontrukstivisme), selama proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Salah satunya dengan cara menerapkan suatu metode pembelajaran inovatif yang mampu meningkatkan pemahaman sistem rem dan sekaligus dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam perkembangan daya nalar dan kreativitas peserta didik. Dengan cara menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) bertujuan untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dan mengajak siswa mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam belajar yang didasari dari masalah-masalah yang pernah dialami oleh siswa agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Salah satu materi pelajaran roda dan ban di kelas X yang di ajarkan di semester genap adalah memperbaiki roda dan ban. Kesulitan yang sering dialami siswa dalam memahami pelajaran roda dan ban di sebabkan beberapa faktor antara lain pertama, kurangnya minat siswa dalam menerima pelajaran roda dan ban. Menurut siswa pembelajaran roda dan ban adalah pelajaran yang sulit dan


(14)

4

membosankan. Hal ini karena guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa merasa bosan dalam pembelajaran roda dan ban. Kedua, siswa kurang berani untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya sehingga menyebabkan kebosanan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Dengan demikian penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan membantu siswa untuk lebih aktif lagi menerima pelajaran dan menumbuhkan semangat mereka dalam belajar. Dengan cara menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran roda dan ban dapat melibatkan siswa secara aktif terhadap suatu konsep untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan roda dan ban. Dengan demikian di harapkan siswa dapat mencapai nilai ketuntasan belajar serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Roda Dan Ban Pada Siswa Kelas X Teknik Kenderaan Ringan SMK Swasta Teladan Medan T.A 2013/2014”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar roda dan ban masih rendah

2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran roda dan ban

3. Pembelajaran yang berlangsung masih berpusat pada guru (teacher centered) yang memposisikan siswa sebagai objek pasif didalam belajar.


(15)

5

4. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat dalam menyampaikan pelajaran.

5. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar roda dan ban dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning pada kompetensi dasar memperbaiki roda dan ban pada siswa kelas X Teknik Kenderaan Ringan I SMK Swasta Teladan Medan Tahun Ajaran 2013/2014

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Roda dan Ban pada kompetensi dasar Memperbaiki Roda dan Ban pada siswa kelas X Teknik Kenderaan Ringan I SMK

Swasta Teladan Medan Tahun Ajaran 2013/2014?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar roda dan ban dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada kompetensi dasar memperbaiki roda dan ban pada siswa kelas X Teknik Kenderaan Ringan I SMK Swasta Teladan Medan.


(16)

6

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan sekolah.

2. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi guru teknik kenderaan ringan untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pada kompetensi dasar mengidentifikasi roda dan ban.

3. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk lebih dapat memahami pelajaran roda dan ban khususnya pada kompetensi dasar mengidentifikasi roda dan ban sehingga dapat meningkatkan hasil belajar roda dan ban.

4. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti sebagai guru dalam mengajar di progam studi keahlian teknik otomotif di masa yang akan datang

5. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin meneliti penelitian sejenis.


(17)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran roda dan ban dengan metode Problem Based Learning menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Kenderaan Ringan I SMK Swasta Teladan Medan pada kompetensi dasar mengidentifikasi roda dan ban. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus. Pada siklus I hasil belajar dengan nilai rata-rata 70,75. Pada siklus II nilai rata-rata- mengalami peningkatan menjadi 79,5. Dan pada siklus III kembali mengalami peningkatan menjadi 89. Jumlah siswa yang tergolong tuntas dari 22 orang (55%) pada siklus I menjadi 28 orang (70%) pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 36 orang (90%) pada siklus III. Dari lembar observasi aktivitas siswa diperoleh pada siklus I sebesar 55,83%, hasil ini tergolong rendah dan dilakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 70,8% kemudian kembali mengalami peningkatan pada siklus III sebesar 82,9%.

Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan metode Problem Based Learning ini ternyata berhasil seperti dengan hasil penelitian lainnya yang menggunakan metode Problem Based Learning yang pernah diterapkan di sekolah - sekolah lainnya.


(18)

62

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukaan di atas, diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk dapat melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learnig diperlukan pemahaman guru bidang study roda dan ban, baik dari segi persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi.

2. Sebaiknya guru menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning dalam kegiatan belajar mengajar, karena metode pembelajaran Problem Based Learning ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif, berfikir kreatif dalam setiap

pembelajaran, khususnya bidang study roda dan ban agar diperoleh prestasi belajar yang lebih baik

4. Bagi pihak sekolah sebaiknya lebih memperhatikan guru agar menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran roda dan ban.

5. Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebaiknya dilakukan dengan perlakuan penuh dan pengamatnya lebih dari satu orang.


(1)

tersebut. Hai ini mengakibatkan siswa kurang terlibat langsung dalam proses pembelajaran, sehingga sulit memahami materi yang disampaikan. Suasana kelas cenderung teacher-centered (berpusat pada guru) sehingga siswa menjadi pasif. dan pembelajaran cenderung membosankan. Siswa juga kurang bersemangat serta acuh tak acuh dan kurang serius untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Pada akhirnya hasil belajar roda dan ban siswa rendah.

Oleh karena itu agar pembelajaran berpusat pada siswa (student centered), guru perlu memilih suatu model pembelajaran yang memerlukan keterlibatan siswa secara aktif dan juga dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya serta membangun pengetahuannya sendiri (kontrukstivisme), selama proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Salah satunya dengan cara menerapkan suatu metode pembelajaran inovatif yang mampu meningkatkan pemahaman sistem rem dan sekaligus dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam perkembangan daya nalar dan kreativitas peserta didik. Dengan cara menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) bertujuan untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dan mengajak siswa mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam belajar yang didasari dari masalah-masalah yang pernah dialami oleh siswa agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Salah satu materi pelajaran roda dan ban di kelas X yang di ajarkan di semester genap adalah memperbaiki roda dan ban. Kesulitan yang sering dialami siswa dalam memahami pelajaran roda dan ban di sebabkan beberapa faktor antara lain pertama, kurangnya minat siswa dalam menerima pelajaran roda dan ban. Menurut siswa pembelajaran roda dan ban adalah pelajaran yang sulit dan


(2)

4

membosankan. Hal ini karena guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa merasa bosan dalam pembelajaran roda dan ban. Kedua, siswa kurang berani untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya sehingga menyebabkan kebosanan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Dengan demikian penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan membantu siswa untuk lebih aktif lagi menerima pelajaran dan menumbuhkan semangat mereka dalam belajar. Dengan cara menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran roda dan ban dapat melibatkan siswa secara aktif terhadap suatu konsep untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan roda dan ban. Dengan demikian di harapkan siswa dapat mencapai nilai ketuntasan belajar serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Roda Dan Ban Pada Siswa Kelas X Teknik Kenderaan Ringan SMK Swasta Teladan Medan T.A 2013/2014”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar roda dan ban masih rendah

2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran roda dan ban

3. Pembelajaran yang berlangsung masih berpusat pada guru (teacher centered) yang memposisikan siswa sebagai objek pasif didalam belajar.


(3)

4. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat dalam menyampaikan pelajaran.

5. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar roda dan ban dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning pada kompetensi dasar memperbaiki roda dan ban pada siswa kelas X Teknik Kenderaan Ringan I SMK Swasta Teladan Medan Tahun Ajaran 2013/2014

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Roda dan Ban pada kompetensi dasar Memperbaiki Roda dan Ban pada siswa kelas X Teknik Kenderaan Ringan I SMK Swasta Teladan Medan Tahun Ajaran 2013/2014?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar roda dan ban dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada kompetensi dasar memperbaiki roda dan ban pada siswa kelas X Teknik Kenderaan Ringan I SMK Swasta Teladan Medan.


(4)

6

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan sekolah.

2. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi guru teknik kenderaan ringan untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pada kompetensi dasar mengidentifikasi roda dan ban.

3. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk lebih dapat memahami pelajaran roda dan ban khususnya pada kompetensi dasar mengidentifikasi roda dan ban sehingga dapat meningkatkan hasil belajar roda dan ban.

4. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti sebagai guru dalam mengajar di progam studi keahlian teknik otomotif di masa yang akan datang

5. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin meneliti penelitian sejenis.


(5)

61 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran roda dan ban dengan metode Problem Based Learning menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Kenderaan Ringan I SMK Swasta Teladan Medan pada kompetensi dasar mengidentifikasi roda dan ban. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus. Pada siklus I hasil belajar dengan nilai rata-rata 70,75. Pada siklus II nilai rata-rata- mengalami peningkatan menjadi 79,5. Dan pada siklus III kembali mengalami peningkatan menjadi 89. Jumlah siswa yang tergolong tuntas dari 22 orang (55%) pada siklus I menjadi 28 orang (70%) pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 36 orang (90%) pada siklus III. Dari lembar observasi aktivitas siswa diperoleh pada siklus I sebesar 55,83%, hasil ini tergolong rendah dan dilakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 70,8% kemudian kembali mengalami peningkatan pada siklus III sebesar 82,9%.

Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan metode Problem Based Learning ini ternyata berhasil seperti dengan hasil penelitian lainnya yang menggunakan metode Problem Based Learning yang pernah diterapkan di sekolah - sekolah lainnya.


(6)

62

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukaan di atas, diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk dapat melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learnig diperlukan pemahaman guru bidang study roda dan ban, baik dari segi persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi.

2. Sebaiknya guru menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning dalam kegiatan belajar mengajar, karena metode pembelajaran Problem Based Learning ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif, berfikir kreatif dalam setiap

pembelajaran, khususnya bidang study roda dan ban agar diperoleh prestasi belajar yang lebih baik

4. Bagi pihak sekolah sebaiknya lebih memperhatikan guru agar menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran roda dan ban.

5. Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebaiknya dilakukan dengan perlakuan penuh dan pengamatnya lebih dari satu orang.


Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

0 5 69

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

1 19 69

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01 METRO BARAT

1 23 66

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SD Tri Utami

0 0 12

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE PADA SISWA KELAS X PEMASARAN SMK BINA BANGSA SEDONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD 1 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR Rosnah Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan rosnah641gmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKAT

0 1 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI GUWO 01

0 3 21

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN HAPMATCH (PROBBLEMATCH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SDN MADYOGONDO 02

0 1 14