PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI : Study Eksperimen Pada Pembelajaran Sepakbola di MTs Almusyawarah Lembang.

(1)

PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI

(Study Eksperimen Pada Pembelajaran Sepakbola di MTs Almusyawarah Lembang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Oleh

Eggi Muhamad Sugih 1001885

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

ii

PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI

Oleh

Eggi Muhamad Sugih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Eggi Muhamad sugih 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

EGGI MUHAMAD SUGIH 1001885

PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI

Disetujui dan Disahkan Oleh, Pembimbing I

Drs. Sucipto, M.Kes AIFO NIP. 196106121987031002

Pembimbing II

Sufyar Mudjianto, M. Pd NIP. 197503222008011005

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001


(4)

(5)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Eggi Muhammad Sugih. NIM: 1001885. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Judul: Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Jasmani. Pembimbing I: Drs. Sucipto, M.Kes, AIFO,Pembimbing II:

Sufyar Mudjianto, M. Pd

Hasil belajar peserta didik yang menurun, kurangnya motivasi saat proses pembelajaran, di akibatkan karena fasilitas pembelajaran di sekolah yang kurang. Untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik, salah satu caranya adalah dengan adanya fasilitas pembelajaran yang lebih lengkap di setiap sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest control group design yang dilakukan kepada sampel 30 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok dan penggunaan test keterampilan sebagai alat pengumpul data. Hasil pengolahan data membuktikan bahwa hasil belajar diperoleh dari penghitungan yang didapat dari uji t, berdasarkan gain score antara kelompok fasilitas lengkap dan kelompok fasilitas tidak lengkap, dengan t hitung, yaitu passing (2.09), shooting (4.18), dan dribbling (2.26), lebih besar dibandingkan t tabel (2,05) dengan α (0,05) maka Ho diterima. Hasil akhir membuktikan bahwa fasilitas lengkap memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan fasilitas tidak lengkap terhadap hasil belajar sepak bola di MTS Al Musyawarah Lembang. Oleh sebab itu, peneliti rekomendasikan penggunaan fasilitas yang lengkap dalam pembelajaran pendidikan jasmani terutama pada mata pelajaran sepak bola.


(6)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Eggi Muhammad Sugih . NIM : 1001885. Study Program Health Physical Education and Recreation . Title : Effect Availability of Learning Facilities Against Physical Education

Learning Outcomes . Supervisor I : Drs . Sucipto , Kes , AIFO , Advisor II : Sufyar Mudjianto , M. Pd

Declining student learning outcomes , less motivated students during the learning process, caused by school facilities are lacking.To improve learning outcomes are better, one way is with a more complete learning facilities in every school.The purpose of this research is to determine whether there was an effect of the availability of learning on learning outcomes of physical education. This research used an experimental method with a pretest-posttest control group performed to a sample of 30 students who were divided into two groups and the use of a test of skills as a tool of collecting data. The results of data processing proves that learning results obtained from the calculation obtained from the t-test, based gain scores between complete facilities group and incomplete facilities group, with t, ie passing (2:09), shooting (4.18), and

dribbling (2.26), more greater than t table (2.05) with α (0.05), then Ho is accepted. The final result proves that the complete facility has significant impact compared incomplete facilities to the learning outcomes of football in MTS Al Musyawarah Lembang. Therefore, the researchers recommend the use of a complete facility in teaching physical education, especially in football subject.


(7)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Rumusan Masalah ... 10

D. Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian ... 11

F. Struktur Organisasi ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Hakikat Pendidikan ... 13

1. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Ruang Lingkup ... 13

2. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem ... 14

B. Hakikat Pengertian Pendidikan Jasmani ... 16

1. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Jasmani ... 17

2. Pendidikan Jasmani di Sekolah ... 19

3. Pendidikan Jasmani dan Domain Pembelajaran ... 20

4. Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 20

a. Konsep Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 20

b. Pentingnya Penggunaan Model dalam Pendidikan Jasmani ... 23

c. Karakteristik dan Fungsi Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 24

d. Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 27

C. Hakikat Fasilitas 1. Pengertian Fasilitas Pembelajaran ... 28

2. Ruang Lingkup Fasilitas Pembelajaran ... 29

3. Perlengkapan Pendidikan Jasmani ... 32 4. Deskripsi tentang Ketersediaan Fasilitas


(8)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di MTS Almusyawarah ... 33

D. Hakikat Hasil Belajar ... 33

1. Pengertian Hasil Belajar ... 33

2. Jenis dan Indikator Hasil Belajar ... 34

3. Fungsi Hasil Belajar ... 36

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 38

E. Hakikat Sepak Bola ... 41

1. Pengertian Sepak Bola ... 41

2. Pembelajaran Sepakbola di Sekolah ... 42

3. Pendekatan Taktis dalam Pembelajaran Sepak Bola ... 45

F. Kerangka Pemikiran ... 48

G. Hipotesis Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

A. Metode dan Desain Penelitian ... 51

1. Metode Penelitian ... 51

2. Desain Penelitian ... 51

B. Populasi dan Sampel ... 53

1. Populasi ... 53

2. Sampel ... 54

C. Instrumen Penelitian ... 54

D. Instrumen Pengumpulan Data ... 55

1. Tes Sepak Bola Tahan Bola (Passing dan Stoping) ... 55

2. Tes Menggiring Bola (Dribbling) ... 57

3. Tes Menembak/Menendang Bola ke Sasaran (Shooting) ... 58

E. Teknik Analisis Data ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Pemaparan Data ... 63

B. Prasyarat Analisis Data ... 64

C. Pengujian Hipotesis ... 67

D. Diskusi Penemuan ... 68

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Simpulan ... 71


(9)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(10)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran pendidikan jasmani sangatlah diharapkan dapat bermanfaat dalam menopang kualitas hidup peserta didik yang lebih bermakna baik bagi kehidupan peserta didik di masa kini maupun di masa mendatang.

Mahendra (2009, hlm. 3) menjelaskan tentang pendidikan jasmani sebagai berikut: “Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan tentang dan melalui aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga yang dipilih untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dengan adanya pembelajaran pendidikan jasmani, diharapkan perserta didik dapat melepaskan rasa penat mereka, dan mereka dapat berinteraksi dengan temannya yang lain. Dimana dalam bermain, proses interaksi satu sama lain akan terjadi secara alami. Dalam setiap pengajaran pendidikan jasmani tentu saja banyak cara yang dilakukan oleh guru pendidikan jasmani untuk mencapai tujuan pengajaran pendidikan jasmani.

Aspek belajar terpenting dalam pendidikan jasmani adalah perkembangan keterampilan yang akan meningkatkan belajar sepanjang hayat. Keterampilan seperti ini bukanlah suatu hasil yang secara otomatis didapatkan, tetapi hasil dari perencanaan aktivitas jasmani yang cermat dan menggugah pengembangan berpikir dan analisis. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan olahraga, terdapat empat faktor yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu: tujuan, materi, metode dan evaluasi.

Dalam hal ini tujuan yang dimaksud dari penjelasan di atas adalah hasil belajar pendidikan jasmani. Pada dasarnya untuk mengukur suatu proses pembelajaran pendidikan jasmani peserta didik harus di nilai dengan hasil belajar. Hasil belajar merupakan keterampilan-keterampilan yang dikuasai


(11)

2

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, Hal ini dapat dilihat dari penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Sudjana (2009, hlm.

22) berpendapat bahwa “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalamannya.

Sesuai dengan hal tersebut, hasil belajar dapat dilihat dari kumpulan nilai-nilai selama periode waktu yang telah ditetapkan. Apabila tujan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik, maka dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar telah berhasil dilaksanakan.

Proses belajar mengajar akan berjalan lancar jika ditunjang dengan sarana yang lengkap dan memadai. Sarana merupakan hal yang penting dalam pendidikan dan segala sesuatu yang menunjang kelancaran belajar siswa dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pembelajaran dengan lancer, efektif dan efisien. Jika sekolah kurang memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan, maka peserta didiknya kurang bersemangat atau termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Hal ini mengakibatkan hasil belajar peserta didik menjadi rendah.

Berdasarka data yang di ambil dapat diketahui bahwa hasil belajar mata pelajaran pendidikan jasmani di MTS Almusyawarah lembang kelas VIII semester 1, dengan jumlah peserta didik 62, hal ini diketahui dari nilai UTS 72,25 dan nilai UAS 76,5 dengan rata-rata nilai 74,37 Adapun kriteria yang dijadikan pedoman adalah standar ketuntasan nilai mata pelajaran pendidikan jasmani yang telah ditetapkan sekolah sebesar 75. Maka telah memperlihatkan bahwa hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik di MTS Almusyawarah Lembang masih tergolong “rendah”. Hal ini diambil dari data sekolah di MTS Almusyawarah Lembang.

Menurut Slameto (2003, hlm. 56) hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor dari diri siswa antara lain motivasi dan kecerdasan, sedangkan faktor dari luar beberapa diantaranya adalah metode mengajar, dan ketersediaan sarana belajar disekolah.


(12)

3

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menciptakan pembelajaran yang efisien, fasilitas pembelajaran harus memadai, selain itu adanya fasilitas belajar juga akan memunculkan motivasi siswa dalam melakukan aktivitas belajar yang biasa dilakukan oleh siswa atau dalam bahasa sederhana disebut dengan kebiasaan belajar yang disekolah dan di rumah. Memang ada berbagai faktor yang membuat siswa tidak mampu menerima materi pelajaran secara maksimal. Salah satunya adalah jumlah alat yang kurang lengkap dalam satu sekolah, sehingga dapat menghambat kebebasan anak dalam bergerak dan pencapaian tujuan pembelajaranpun tidak akan terpenuhi.

Keberhasilan siswa tergantung terhadap fasilitas belajar yang ada di sekolah tersebut, karena apabila siswa tidak di iringi dengan fasilitas pembelajar yang baik, peserta didik akan kesulitan untuk meningkatkan hasil belajarnya, kemudian tercapainya keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Dan fakta yang ada di lapangan mengatakan jumlah siswa yang terlalu banyak dalam beberapa kelas sehingga jumlah waktu aktif belajar siswa hanya sebagian dari alokasi waktu yang tersedia.

Sesuai pemaparan di atas mengenai berbagai permasalahan yang timbul pada saat peserta didik mengikuti PBM, proses belajar peserta didik menurun diakibatkan karena fasilitas pembelajaran terbatas, sehingga proses belajar mengajar (PBM) tidak efektif atau tidak berjalan dengan apa yang diinginkan. Setiap sekolah tentu mempunyai tujuan dalam pembelajaran yaitu menciptakan atau menyiapkan perserta didik agar mempunyai kemampuan untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi atau naik kelas, salah satu upaya atau usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani tentunya banyak materi yang harus disampaikan pada peserta didik untuk menentukan hasil belajar. Diantaranya bola besar salah satu materi pembelajaran bola besar yang dimaksud adalah pemeblajaran sepakbola. Sepakbola adalah salah satu


(13)

4

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat dan banyak dimainkan oleh seluruh masyarakat Indonesia dan banyak dimainkan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik anak-anak, remaja atau orang dewasa bahkan oleh wanita.

Mengenai batasan sepakbola Sucipto, dkk (2000, hlm. 7), menyatakan bahwa:

Sepakbola merupakan permainan beregu yang setiap regunya terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya adalah penjaga gawang, masing-masing regu berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan.

Berdasakan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa permainan sepakbola dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari sebelas pemain dalam satu lapangan saling bekerjasama dengan tujuan memasukan bola sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan memepertahankan untuk tidak kemasukan bola ke gawang sendiri.

Dari pemaparan diatas, merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani dalam pembelajaran sepak bola.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah sangatlah penting untuk memperjelas permasalahan yang timbul dalam penelitian. Kurangnya fasilitas pembelajaran disekolah menjadi penyebab utama dari rendahnya hasil belajar peserta didik, dapat disimpulkan bahwa keberadaan fasillitas pembelajaran disekolah sangat diperlukan untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Oleh karena itu, untuk mengungkap sejauh mana pengaruh antara fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran pendidikan jasmani disekolah, maka peneliti merasa tertarik untuk mengambil judul tentang pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani, peneliti membatasi permasalahan


(14)

5

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil belajar pendidikan jasmani dengan pembelajaran sepakbola.

C. Rumusan Masalah

Untuk lebih memfokuskan ketertarikan peneliti, maka ada pertanyaan yang bertujuan untuk mengklasifikasi hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai masalah atau dengan kata lain rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara ketersediaan fasilitas pembelajaran dengan hasil belajar pendidikan jasmani dalam pembelajaran sepakbola?

D. Tujuan Penelitian

Bertolak dari rumusan masalah diatas, maka penulis mencoba menjabarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Tujuan penelitian tersebut, untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara ketersediaan fasilitas pembelajaran dengan hasil belajar pendidikan jasmani pada pembelajaran sepakbola.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang berarti bagi semua pihak terutama kepada mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, diantaranya:

1.Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan, bahan kajian, serta sumbangan pemikiran dalam upaya penyempurnaan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar pada pembelajaran penjas terutama dalam pembelajaran sepakbola.

2.Bagi guru, sebagai sumber informasi keilmuan dalam menjalankan profesinya. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi umpan balik bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih variatif dan diharapkan dapat bermanfaat untuk menyempurnakan pelaksanaan pengajaran penjas di sekolah.


(15)

6

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.Bagi peserta didik, diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik dalam meningkatkan kualitas hasil belajar pendidikan jasmani.

4.Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran pada sekolah tersebut khususnya dan sekolah lain pada umumnya.

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab V.

Bab I berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal

dari skripsi yang terdiri dari :

1. Latar Belakang Penelitian

2. Identifikasi dan Perumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian

4. Metode Penelitian 5. Manfaat Penelitian 6. Struktur Organisasi

Bab II berisi uraian tentang kajian pustaka dan hipotesis penelitian.

Kajian pustakan mempunyai peran yang sangat penting, kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan, serta hipotesis, Bab II terdiri dari :

1. Pembahasan Teori – teori dan konsep dan turunannya dalam bidang yang dikaji.

Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian

yang terdiri dari :

1. Desain, metode dan rancangan penelitian 2. Definisi operasional


(16)

7

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Metode penelitian 4. Populasi dan semple 5. Pengumpulan data 6. Pengolahan data 7. Dan analisis data

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, dalam bab ini

mengemukakan mengenai :

1. Deskripsi dari hasil penelitian yang meliputi gambaran umum objek penelitian

2. Gambaran variable yang diamati 3. Analisis data

4. Pengujian hipnotis serta pembahasanya

Bab V Kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi. Bab ini berisi

tentang :

1. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan


(17)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang sesuai dengan prosedur penelitian.

Metode penelitian menurut Sugiyono (2013, hlm. 2) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen. Mengenai metode eksperimen ini Sugiyono (2009, hlm. 72) menjelaskan, “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu peneliti ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati.

Berdasarkan sifatnya dari penelitian eksperimental, maka dalam metode eksperimen ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah hubungan ketersedian fasilitas dengan hasil belajar penjas. dalam pembelajaran sepakbola.


(18)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggunaan desain penelitian ini disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut,


(19)

47

penggunaan desain dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design, yakni suatu desain yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.Sugiyono (2009, hlm. 112) menjelaskan dalam pola sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pretest-posttest control group design

Kelompok Pre Test Treatment/Perlakuan Post test Eksperimen

(fasilitas lengkap) O1 X1 O2

Kontrol

(fasilitas tidak lengkap) O3 X2 O4

Keterangan:

X1 adalah treatmen/perlakuan yang diberikan dikelompok eksperimen yaitu

fasilitas yang lengkap

X2 adalah treatmen/perlakuan yang diberikan dikelompok kontrol yaitu fasilitas

yang tidak lengkap

O1 adalah pretest yang dilakukan pada kelompok eksperimen dengan

menggunakan fasilitas yang lengkap pada permbelajaran sepakbola O3 adalah pretest yang dilaksanakan pada kelompok kontrol dengan

menggunakan fasilitas yang tidak lengkap pada pembelajaran sepakbola

O2 adalah posttest yang dilakukan pada kelompok eksperimen dengan

menggunakan fasilitas yang lengkap pada pembelajaran sepakbola O4 adalah posttest yang dilakukan pada kelompok kontrol dengan

menggunakan fasilitas yang tidak lengkap pada pembelajaran sepakbola

Berdasarkan kurikulum 2013 jumlah peretemuan untuk bola besar yaitu 15 jam pelajaran, satu pertemuan terdiri dari 3 jam pelajaran jadi 15 jam pelajaran sama dengan 5x pertemuan. Bola besar terdiri dari beberapa materi pembelajaran diantarannya sepak bola, bola basket dan bola voli. Pembagian jumlah waktu dan materi pembelajaran untuk setiap semester dapat ditentukan oleh guru penjas


(20)

48

disekolah disesuaikan dengan fasilitas yang ada disekolah. Disekolah tempat peneliti melakukan penelitian, materi ajar sepak bola jarang dilakukan dalam pembelajaran penjas. Maka dari itu peneliti mengajukan penelitian untuk materi sepak bola sebanyak 3 kali pertemuan sedangkan 2 kali pertemuan dapat dilakukan untuk materi ajar bola besar lainnya.

Berdasarkan desain penelitian yang digunakan maka, dapat dibuat langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

Bagan 3.2

Langkah-Langkah Penelitian POPULASI

SAMPEL (KELOMPOK EKSPERIMEN) SAMPEL (KELOMPOK KONTROL)

PRETEST (TES AWAL) PRETEST (TES AWAL)

KELOMPOK EKSPERIMEN YANG PEMBELAJARANNYA DENGAN

FASILITAS LENGKAP

ANALISIS DATA

KESIMPULAN

KELOMPOK KONTROL YANG PEMBELAJARANNYA DENGAN

FASILITAS TIDAK LENGKAP


(21)

49

B.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Untuk menentukan sumber data, terlebih dahulu harus menentukan populasi dan sampel yang merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian

Dari penjelasan diatas maka peneliti disini mengambil populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII di SMP MTS Almusyawarah Lembang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 118) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 300) menjelaskan bahwa: Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan”. Menurut Arikunto (2010, hlm. 183):

Terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan purposive sampling yaitu:

1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).

3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C berjumlah 30 orang kemudian dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok fasilitas lengkap sebanyak


(22)

50

15 orang , dan kelompok fasilitas tidak lengkap sebanyak 15 orang di MTS Almusyawarah Lembang.

C.Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrument. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data menurut Arikunto (2002, hlm. 126) menjelaskan bahwa :” instrumen adalah alat pada waktu penelitian dan pengukuran yaitu “suatu alat yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu objek yang akan diukur. Sedangkan pengukuran merupakan suatu proses untuk memperoleh data”. Berkaitan dengan penelitian ini, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu dalam mengukur kemampuan teknik dasar sepakbola. Kesimpulannya peneliti disini mengambil data dari Nur Hasan untuk mengukur tes keterampilan hasil belajar dalam pembelajaran sepakbola.

D.Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan tes keterampilan cabang olahraga sepakbola yang diambil dari buku tes dan pengukuran olahraga yang ditulis oleh Nur Hasan (2001, hlm. 159). Untuk lebih jelasnya mengenai alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, secara rinci akan diuraikan sebagai berikut:

Tes Keterampilan Sepakbola

1. Tes Sepakbola Tahan Bola (Passing dan Stoping)

a. Tujuan : untuk mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menendang dan menahan bola.


(23)

51

b. Alat yang digunakan : bola 2 buah, stopwatch, bangku swedia 4 buah (papan ukuran 3 meter x 60 cm sebanyak 2 buah), dan kapur.

c. Petunjuk pelaksanaan : Testee berdiri di belakang garis tembok yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kanan siap menembak maupun sebaliknya kaki kiri yang menembak. Pada aba-aba “ya”, testee mulai menendang bola kesasaran atau papan dan menahannya kembali dengan kaki dibelakang garis tembak kaki yang akan menendang bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan tendangan pertama, lakukan secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan selama 30 detik. Apabila bola keluar dari daerah yang ditentukan, maka orang coba menggunakan bola cadangan yang telah disediakan. d. Penskoran : jumlah menendang bola dan menahan bola yang sah, selama

30 detik, hitungan satu, diperoleh dari satu kegiatan menendang bola. e. Gagal apabila : bola ditahan dan ditendang didepan garis tendang yang

akan menendang bola dan hanya menahan dan menendang bola dengan satu kaki.


(24)

52

Gambar 3.1

Bentuk Lapangan Untuk Tes Passing Dan Stopping (Nurhasan, 2001, hlm. 157)

Cara Menskor :

Jumlah menendang dan menahan bola yang sah, selama 30 detik. Hitungan satu diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola.

2. Tes Menggiring Bola (Dribbling)

a. Tujuan : mengukur keterampilan menggiring bola dengan kaki dengan cepat disertai perubahan arah.

b. Alat yang digunakan : bola, stopwatch, 6 buah rintangan (tongkat/lembing), tiang bendera, kapur.

c. Petunjuk pelaksanaan :

1) Pada aba-aba “siap” berada di belakang garis start dengan bola dalam penggunaan kakinya.


(25)

53

2) Pada aba-aba “ya” testee mulai menggiring bola kearah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai testee melewati garis finish

3) Bila salah arah dalam menggiring bola, testee harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki di tempat kesalahan terjadi dan selama itu pula stopwatch tetap berjalan.

4) Bola digiring oleh kaki kanan dan kiri secara bergantian, atau paling tidak salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan. d. Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila :

1) Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja. 2) Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah.

3) Testee menggunakan anggota badan lainnya selain kaki, untuk menggiring bola.

e. Skor:

Waktu yang ditempuh oleh testi mulai dari aba-aba ”ya” sampai ia melewati garis finish. Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik


(26)

54

Gambar 3.2 Bentuk Lapangan Untuk Tes Dribbling (Nurhasan, 2001, hlm. 157)

3. Tes Menembak / Menendang Bola ke Sasaran (Shooting)

a. Tujuan: Mengukur keterampilan menembak bola yang diletakkan pada sebuah titik yang berjarak 16,5 m di depan gawang/sasaran

b. Alat yang digunakan: 1) Bola

2) Stop watch 3) Gawang 4) Nomor-nomor 5) Tali

6) Kun

c. Petunjuk pelaksanaan:

1) Testi berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik yang berjarak 16,5 m di depan gawang/sasaran.


(27)

55

2) Pada saat kaki testi mulai menendang bola, maka stop watch dijalankan dan berhenti saat bola mengenai sasaran.

3) Testi diberi 3 (tiga) kali kesempatan. d. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila:

1) Bola keluar dari daerah sasaran

2) Menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 m dari sasaran e. Skor:

1) Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan.

2) Bila bola hasil tendangan bola mengenai tali atau garis pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.

Gambar 3.3. Bentuk Lapangan Untuk Tes Shooting (Nurhasan, 2001, hlm. 157)


(28)

56

E.Teknik Analisis Data

Untuk membuktikan kebeneran hipotesis yang telah dirumuskan. Pada saat data sudah terkumpul maka langkah selanjutnya yaitudengan menganalisis data tersebut melalui pendekatan statistik. Adapun pengertian statistik adalah suatu cara untuk mengatur data yang belum teratur menjadi teratur, mengolah dan menganalisis data serta memberikan arti atau makna dari data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Adapun urutan langkah-langkah dalam pengolahan data pada penelitian ini, sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata menggunakan rumus

X n X   Keterangan:

X = Nilai rata-rata yang dicapai X = Skor yang diperoleh

n = Jumlah sample

 = Jumlah

2. Menghitung simpangan baku

1 2   

n X X S i Keterangan:

S = Simpangan baku

X = Nilai rata-rata

n = Banyaknya Jumlah sampel

(Xi–X)2 = Jumlah dari skor X yang dikurangi rata-rata X yang dikuadratkan.

3. Menghitung uji normalitas dengan pendekatan uji Lilieforse

Uji normalitas ini bertujuan mengetahui apakah data hasil pengukuran normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah uji normalitas Liliefors, Nurhasan (2002, hlm. 105) caranya sebagai berikut:


(29)

57

a. Pengamatan XI, X2 ... , X3 jika dijadikan angka baku maka Z1, Z2, ... , Z3

dengan menggunakan rumus:

X

b. Untuk tiap angka baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluan.

F (Z) = P(Z ≤ Z)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... , Z 3 yang lebih kecil atau sama

dengan Z1. Jika proporsi dinyatakan oleh S(Z1), maka:

d. Hitung selisih F(Z1) – S(Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya

e. Ambil harga mutlak yang paling besar. Sebutlah nilai-nilai terbesar ini Lo.

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini

dengan kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata 0,005.

4. Menghitung homogenitas dengan rumus:

Menghitung prosentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Varians dari kelompok lebih besar

Varians dari kelompok kecil

Kriteria penghitungan homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih


(30)

58

5. Menghitung signifikansi dua rata-rata (dua pihak) dengan pendekatan uji T sebagai berikut:

Bila data hasil pengujian berdistribusi normal, maka langkah pengujiannya menggunakan uji T dengan rumus:

t =

) / 1 / 1

( 1 2

2 2 1 n n S X X   2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1 2      n n S n S n S

Kriteria pengujiannya adalah : diterima hipotesis H, jika t < t 1α, dimana t1-α

di dapat dari daftar distribusi dengan dk =(n1+n2-2) dan peluang (1-α). Untuk harga-harga t lainya ditolak.

Keterangan

= simpangan baku gabungan = jumlah sampel kelompok 1

= jumlah orang coba kelompok bawah = variansi tes awal

= variansi tes akhir

X = skor rata-rata tes awal X = skor rata-rata tes akhir


(31)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ketersediaan fasilitas lengkap terhadap hasil belajar pendidikan jasmani dalam pembelajaran sepak bola di MTS Almusyawah Lembang.

B.Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang ada diatas, maka peneliti menganjurkan saran sebagai berikut:

1. Dalam perlengkapan pendidikan jasmani salah satunya perlengkapan sepak bola seharusnya ditunjang dengan fasilitas yang lengkap.

2. Untuk menyediakan fasilitas yang lengkap dapat dilakukan dengan cara memodifikasi fasilitas contohnya apabila lapangan yang digunakan dalam pembelajaran sepak bola tidak ada, maka guru bersangkutan harus memodifikasinya dengan lapangan yang ada disekolah tersebut.


(32)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Abduljabar, B. (2009). Manajemen pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Abduljabar, B. (2010). Modul Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung: FPOK UPI

Abduljabar, B. (2011). Pedagogi olahraga (Seri: Konsep dan Pendekatan Pengajaran). Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI

Anni, Catharina, Tri. (2004). Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press Arikunto, S. (1987). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta:Penerbit PT. Rineka Cipta

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Bahagia, Yoyo dan Mujianto, Sufyar. (2009). Media dan Alat Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK UPI

Bahagia, Yoyo. (2009). Permainan Invasi. Bandung: FPOK UPI Damiri, A. (1994). Anatomi Manusia. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Harvey, G. (2003). Tehnik Mengoper dan Menembak. Jakarta: PT Gapura Mitra

Sejati

Joseph A, Luxbacher. (2001). Sepakbola. Jakarta: PT Grafindo Persada

Juliantine, T., dkk. (2012). Belajar & Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK UPI Kosasih, E. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Akademika


(33)

73

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mahendra, A. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI

Muhibbin Syah (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nashar. H. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan

Pembelajaran. Jakarta: Delia Press

Nurhasan. (2001).Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani. Jakarta:Depdikbud

Poerwadarminta, W. J. S. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rusli, L. (1992). Manusia dan Olahraga: Seri Bahan Kuliah Olahraga ITB. Bandung: ITB dan FPOK UPI-Bandung

Soedjono. (1985). Sepakbola: Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: PT Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat

Soedjono. (1985). Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: PT Balai Pustaka Soepartono. (2000). Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas

Soepartono. (2000). Sarana dan Prasarana Olahraga. Depdikbud Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan

Sudjana, N. (1990). Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru

Sudjana, N. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Sugiono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif". Bandung: ALFABETA Sukintaka. (1983). Permainan. Jakarta: Depdikbud


(34)

74

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Syarifuddin, Aip dan Muhadi. (1991). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Tafsir, A. (2008), Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo

.

Sumber Internet:

---. (2012). Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia: pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/12/sarana-dan-prasarana-pendidikan-jasmani.html [01 September 2014]

Abdullah, Abu Muhammad Ibnu. (---). Prestasi Belajar. [Online]. Tersedia: http://spesialistorch.com [01 September 2014]

Arief, M. M. (2010). Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Olahraga di SD. [Online]. Tersedia: m-miftah-arief.blogspot.com/2012/01/proses-belajar-mengajar-pendidikan.html [01 September 2014]

artikel-olahraga.blogspot.com/2008/02/pendidikan-jasmani.html [01 September 2014]

Asnaldi, A. (2008). Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia: Sucipto. (2004). /.../pembelajaran sepak bola [Online]. Tersedia :

file.upi.edu/Direktori (juni 2004 )

Widodo, T. T. (2012). Pengertian Fasilitas Belajar. [Online]. Tersedia:

http://spotflas.blogspot.com /2012/02/pengertian-fasilitas-belajar.html [01 September 2014]

Yasin, S. (2009). Teknik Heading Dalam Sepak Bola Pengertian Jenis. [Online]. Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2012/02/teknik-heading-dalam-sepak-bola.html [01 September 2014]


(1)

a. Pengamatan XI, X2 ... , X3 jika dijadikan angka baku maka Z1, Z2, ... , Z3

dengan menggunakan rumus:

X

b. Untuk tiap angka baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluan.

F (Z) = P(Z ≤ Z)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... , Z 3 yang lebih kecil atau sama

dengan Z1. Jika proporsi dinyatakan oleh S(Z1), maka:

d. Hitung selisih F(Z1) – S(Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya

e. Ambil harga mutlak yang paling besar. Sebutlah nilai-nilai terbesar ini Lo.

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini

dengan kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata 0,005.

4. Menghitung homogenitas dengan rumus:

Menghitung prosentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Varians dari kelompok lebih besar

Varians dari kelompok kecil

Kriteria penghitungan homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih


(2)

58

5. Menghitung signifikansi dua rata-rata (dua pihak) dengan pendekatan uji T sebagai berikut:

Bila data hasil pengujian berdistribusi normal, maka langkah pengujiannya menggunakan uji T dengan rumus:

t =

) / 1 / 1

( 1 2

2 2 1 n n S X X   2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1 2      n n S n S n S

Kriteria pengujiannya adalah : diterima hipotesis H, jika t < t 1α, dimana t1-α

di dapat dari daftar distribusi dengan dk =(n1+n2-2) dan peluang (1-α). Untuk harga-harga t lainya ditolak.

Keterangan

= simpangan baku gabungan = jumlah sampel kelompok 1

= jumlah orang coba kelompok bawah = variansi tes awal

= variansi tes akhir

X = skor rata-rata tes awal X = skor rata-rata tes akhir


(3)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ketersediaan fasilitas lengkap terhadap hasil belajar pendidikan jasmani dalam pembelajaran sepak bola di MTS Almusyawah Lembang.

B.Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang ada diatas, maka peneliti menganjurkan saran sebagai berikut:

1. Dalam perlengkapan pendidikan jasmani salah satunya perlengkapan sepak bola seharusnya ditunjang dengan fasilitas yang lengkap.

2. Untuk menyediakan fasilitas yang lengkap dapat dilakukan dengan cara memodifikasi fasilitas contohnya apabila lapangan yang digunakan dalam pembelajaran sepak bola tidak ada, maka guru bersangkutan harus memodifikasinya dengan lapangan yang ada disekolah tersebut.


(4)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Abduljabar, B. (2009). Manajemen pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Abduljabar, B. (2010). Modul Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung: FPOK UPI

Abduljabar, B. (2011). Pedagogi olahraga (Seri: Konsep dan Pendekatan

Pengajaran). Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI

Anni, Catharina, Tri. (2004). Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press Arikunto, S. (1987). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta:Penerbit PT. Rineka Cipta

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Bahagia, Yoyo dan Mujianto, Sufyar. (2009). Media dan Alat Pembelajaran

Penjas. Bandung: FPOK UPI

Bahagia, Yoyo. (2009). Permainan Invasi. Bandung: FPOK UPI Damiri, A. (1994). Anatomi Manusia. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Harvey, G. (2003). Tehnik Mengoper dan Menembak. Jakarta: PT Gapura Mitra

Sejati

Joseph A, Luxbacher. (2001). Sepakbola. Jakarta: PT Grafindo Persada

Juliantine, T., dkk. (2012). Belajar & Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK UPI Kosasih, E. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Akademika


(5)

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mahendra, A. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI

Muhibbin Syah (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nashar. H. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan

Pembelajaran. Jakarta: Delia Press

Nurhasan. (2001).Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani. Jakarta:Depdikbud

Poerwadarminta, W. J. S. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rusli, L. (1992). Manusia dan Olahraga: Seri Bahan Kuliah Olahraga ITB. Bandung: ITB dan FPOK UPI-Bandung

Soedjono. (1985). Sepakbola: Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: PT Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat

Soedjono. (1985). Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: PT Balai Pustaka Soepartono. (2000). Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas

Soepartono. (2000). Sarana dan Prasarana Olahraga. Depdikbud Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan

Sudjana, N. (1990). Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru

Sudjana, N. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Sugiono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif". Bandung: ALFABETA Sukintaka. (1983). Permainan. Jakarta: Depdikbud


(6)

74

Eggi Muhamad Sugih, 2014

Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Syarifuddin, Aip dan Muhadi. (1991). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Tafsir, A. (2008), Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Grasindo .

Sumber Internet:

---. (2012). Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia: pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/12/sarana-dan-prasarana-pendidikan-jasmani.html [01 September 2014]

Abdullah, Abu Muhammad Ibnu. (---). Prestasi Belajar. [Online]. Tersedia: http://spesialistorch.com [01 September 2014]

Arief, M. M. (2010). Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Olahraga

di SD. [Online]. Tersedia:

m-miftah-arief.blogspot.com/2012/01/proses-belajar-mengajar-pendidikan.html [01 September 2014]

artikel-olahraga.blogspot.com/2008/02/pendidikan-jasmani.html [01 September 2014]

Asnaldi, A. (2008). Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia: Sucipto. (2004). /.../pembelajaran sepak bola [Online]. Tersedia :

file.upi.edu/Direktori (juni 2004 )

Widodo, T. T. (2012). Pengertian Fasilitas Belajar. [Online]. Tersedia:

http://spotflas.blogspot.com /2012/02/pengertian-fasilitas-belajar.html [01 September 2014]

Yasin, S. (2009). Teknik Heading Dalam Sepak Bola Pengertian Jenis. [Online]. Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2012/02/teknik-heading-dalam-sepak-bola.html [01 September 2014]


Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Portofolio Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa (Eksperimen di MTs Pembangunan UIN Jakarta

1 9 97

“Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Siswa” (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Islamiyah Ciputat).

1 17 196

Pengaruh Model Pembelajaran Portofolio Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa : Eksperimen di MTs Pembangunan UIN Jakarta

0 24 90

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Bermain Passing Pada Pembelajaran Aktivitas Permainan Sepakbola Di SMPN 3 Lembang.

2 9 25

PENGARUH PEMBELAJARAN SEPAKBOLA TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA DI SMP NEGERI 3 LEMBANG.

0 3 38

PENERAPAN MODEL PENDEKATAN POLA GERAK DOMINAN TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN STOP-PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA : Studi Eksperimen di SMPN 1 Lembang.

0 3 29

PENGARUH MODIFIKASI PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI 1 PANDEGLANG.

0 0 30

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 3 LEMBANG.

0 0 33

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKNUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI SMPN 1 LEMBANG.

0 2 31

PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI : Study Eksperimen Pada Pembelajaran Sepakbola di MTs Almusyawarah Lembang - repository UPI S JKR 1001885 Title

0 0 4