Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses Penulisan Karya Ilmiah.

(1)

KONTRIBUSI LITERASI INFORMASI MAHASISWA TERHADAP PROSES PENULISAN KARYA ILMIAH

Studi Kuantitatif Deskriptif tentang Literasi Informasi pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Tiga Fakultas Universitas Pendidikan Indonesia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan

Oleh:

Septyanti Utami Solihat 1001370

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

KONTRIBUSI LITERASI INFORMASI MAHASISWA TERHADAP PROSES PENULISAN KARYA ILMIAH

Studi Kuantitatif Deskriptif tentang Literasi Informasi pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Tiga Fakultas Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh

Septyanti Utami Solihat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Pendidikan Indonesia

©Septyanti Utami Solihat 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...i

ABSTRAK ...ii

KATAPENGANTAR ...iv

UCAPAN TERIMAKASIH ...v

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR GRAFIK ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...6

C. Rumusan Masalah ...7

D. Tujuan Penelitian ...8

E. Manfaat Penelitian ...8

1. Manfaat Teoritis ...8

2. Manfaat Praktis ...8

F. Struktur Organisasi Penelitian ...9

BAB II LITERASI INFORMASI MAHASISWA TERHADAP PROSES PENULISAN KARYA ILMIAH ...10

A. Literasi Informasi ...10

1. Konsep Literasi Informasi ...10

a. Definisi Literasi ...10

b. Definisi Informasi ...10

c. Sejarah Perkembangan Literasi Informasi ...10

d. Definisi Literasi Informasi ...12

2. Tujuan Literasi Informasi ...14

3. Komponen Literasi Informasi ...15

4. Keterampilan Literasi Informasi ...17

5. Model Literasi Informasi dan Aplikasinya ...19


(5)

1. Manfaat Kompetensi Literasi Informasi Bagi Perguruan Tinggi ....21

2. Standar Literasi Informasi Bagi Perguruan Tinggi Menurut ACRL ...23

a. Standar Pertama ...24

b. Standar Dua ...25

c. Standar Tiga ...27

d. Standar Empat ...30

e. Standar Lima ...31

3. Literasi Informasi Mahasiswa dan Penulisan Karya Ilmiah ...33

C. Karya Ilmiah ...34

1. Skripsi ...35

2. Proses Penulisan Skripsi ...36

a. Langkah-Langkah Penulisan Skripsi ...37

b. Hambatan Dalam Penulisan Karya Ilmiah ...41

D. Penelitian yang Relevan ...42

E. Kerangka Pemikiran ...44

F. Asumsi ...46

G. Hipotesis ...46

BAB III METODE PENELITIAN ...47

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitin ...47

1. Lokasi Penelitian ...47

2. Populasi ...48

3. Sampel ...49

B. Desain Penelitian ...50

C. Metode Penelitian ...51

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...52

1. Variabel Penelitian ...52

2. Definisi Operasional ...53

E. Instrumen Penelitian ...53

F. Proses Pengembangan Instrumen ...57

1. Uji Validitas Instrumen ...58


(6)

G. Hasil Uji Coba Isntrumen Angket ...60

1. Uji Validitas ...60

a. Literasi Informasi Mahasiswa (X) ...60

b. Proses Penulisan Karya Ilmiah (Y) ...62

2. Uji Reliabilitas ...63

a. Literasi Informasi Mahasiswa ...64

b. Proses Penulisan Karya Ilmiah ...64

H. Teknik Pengumpulan Data ...65

1. Angket ...65

2. Studi Pustaka ...65

I. Analisis Data ...65

1. Tahap-Tahap Analisis ...65

a. Persiapan ...65

b. Tabulasi ...65

c. Penerapan Data ...66

2. Teknik Analisis Data ...66

a. Uji Normalitas Data ...66

b. Persentase Perolehan Skor ...67

c. Uji Koefisien Korelasi ...69

d. Uji Koefisien Determinasi ...70

J. Prosedur Penelitian ...70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...71

A. Deskripsi Hasil Penelitian ...71

1. Gambaran Umum Literasi Informasi Mahasiswa ...71

a. Gambaran Indikator Kemampuan Menentukan Sifat dan Cakupan Informasi yang Dibutuhkan ...73

b. Gambaran Indikator Mengakses Informasi yang Dibutuhkan ....76

c. Gambaran Indikator Mengevaluasi Informasi dan Sumber-Sumbernya Secara Kritis ...80

d. Gambaran Indikator Menggunakan Informasi Untuk Menyeleksi Tujuan Tertentu ...83 e. Gambaran Indikator Memahami Aspek Ekonomi,


(7)

Hukum, dan Sosial Yang Berkaitan dengan

Penggunnaan Informasi ...86

2. Gambaran Umum Proses Penulisan Karya Ilmiah ...89

a. Gambaran Indikator Menentukan Topik Penelitian ...92

b. Gambaran Indikator Menyusun Skripsi Sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ...94

c. Gambaran Indikator Mengutip Sesuai dengan Standar yang Berlaku ...97

d. Gambaran Indikator Membuat Daftar Pustaka ...99

3. Pengujian Hasil Penelitian ...101

a. Uji Normalitas Data ...101

b. Uji Hipotesis ...102

1) Analisis Korelasi ...103

2) Analisis Determinasi ...104

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...105

1. Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses Penulisan Karya Ilmiah ...105

2. Gambaran Mengenai Literasi Informasi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia ...107

3. Gambaran Mengenai Proses Penulisan Karya Ilmiah ...116

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...119

A. Simpulan ...119

B. Saran ...120

1. Saran bagi Mahasiswa ...120

2. Saran bagi Institusi ...120

3. Saran bagi Peneliti Selanjutnya ...121

DAFTAR PUSTAKA ...122 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

ABSTRAK

Septyanti Utami Solihat (1001370). Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses Penulisan Karya Ilmiah (Studi deskriptif pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Tiga Fakultas Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi,

Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2014.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi pada era globalisasi yang membuat meledaknya informasi yang tersedia dalam berbagai macam format dan sumber. Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini difokuskan kepada kontribusi literasi informasi mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) kontribusi literasi informasi mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah; 2) gambaran kondisi literasi informasi mahasiswa; dan 3) gambaran proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2010 yang berada di tiga fakultas, dengan sampel sebanyak 87 orang yang dihitung berdasarkan rumus Slovin dengan metode Proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup dengan skala Likert dengan analisis data menggunakan analisis deskriptif dan korelasi. Untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap proses penulisan karya ilmiah digunakan rumus

Pearson product moment. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa:

1) literasi informasi mahasiswa memberikan kontribusi sebesar 31,06% terhadap proses penulisan karya ilmiah; 2) secara garis besar kondisi literasi informasi mahasiswa tergolong kedalam kategori baik; dan 3) proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa termasuk kedalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa literasi informasi mahasiswa berkontribusi sedang terhadap proses penulisan karya ilmiah. Rekomendasi pada penelitian ini adalah literasi informasi mahasiswa harus lebih dikembangkan lagi agar mahasiswa lebih dapat mudah dalam memilih dan mengelola informasi untuk dapat menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik.

Kata Kunci: Kontribusi, Literasi Informasi, Proses Penulisan Karya Ilmiah,


(9)

ABSTRACT

Septyanti Utami Solihat (1001370). Contributions Of Student Information Literacy To The Process Of Writing Scientific Papers (Descriptive Study on The Final Level Students in Three Faculty at Indonesia University of Education). Thesis, Library and Information Studies Program, Department of

Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, Indonesia University of Education, Bandung, 2014.

This research is motivated by the phenomenon of the rapid development of science and information technology in the era of globalization that makes the explosion of information available in various formats and sources. The problem to be studied in this research focused on the contribution of information literacy of students to the process of writing scientific papers. The purpose of this study was to determine: 1) the contribution of the information literacy of students to the process of writing scientific papers; 2) description of the condition of the student information literacy; and 3) description of the process of writing scientific work done by the student. The method used is descriptive method with a quantitative approach. The population in this study were students of Indonesian University of Education class of 2010 who are in The Faculty of Education, The Faculty of Mathematics and Natural Sciences, and The Faculty of Vocational Technical Education, with a sample of 87 people is calculated based on the formula of Slovin with Proportionate stratified random sampling method.The data collection technique using a closed questionnaire with Likert scale and analyzed using descriptive analysis and correlation. To determine the contribution of information literacy to the process of writing scientific papers used Pearson product moment formula. Based on the results of data analysis can be seen that: 1) student information literacy contributed 31.06% to the process of writing scientific papers; 2) an outline of the condition of the information literacy of students classified into either category; and 3) the process of writing scientific work done by the students included in either category. It can be concluded that the information literacy of students currently contribute to the process of writing scientific papers. Recommendations in this study were student information literacy is good, but still need to be developed so that students can more easily select and manage information to complete the final task or tasks other scientific work.

Keywords: Contribution, Information Literacy, Process of Scientific Writing,


(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, informasi merupakan suatu kebutuhan yang paling utama dalam kehidupan manusia sehari-hari. Tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan informasi, apa pun jenis pekerjaannya. Pelajar, guru, pendidik, dokter, ahli hukum, petani, nelayan, dan terutama mahasiswa tentu memerlukan informasi untuk mendukung pekerjaannya sehari-hari. Mahasiswa sangat membutuhkan informasi untuk menyelesaikan tugas-tugas akademiknya. Hanya saja, mahasiswa harus mempunyai tingkat kesadaran yang lebih tinggi dalam hal pencarian informasi karena tingkat penalaran maupun tingkat kematangannya sudah tampak. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sangatlah bervariasi mulai dari inforrmasi mengenai pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, sampai politik. Informasi memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat umum. Informasi dapat dipergunakan sebagai data sehingga keputusan dapat diambil secara tepat. Informasi yang ada tidak hanya dalam bentuk tercetak tetapi juga dalam bentuk elektronik seperti e-book dan e-journal.

Masyarakat dunia telah menyepakati dibangunnya masyarakat pada tataran global. Kesepakatan ini diambil World Summit on the Information Society (WSIS), di Geneva 2003 dan di Tunisia 2005. Sudarsono, dkk (2007, hlm. 2) menjelaskan bahwa batasan masyarakat global yang ingin dibangun adalah

Di masyarakat yang inklusif, berpusat pada manusia dan berorientasi secara khusus pada pembangunan, di mana setiap orang dapat mencipta, mengakses, menggunakan, dan berbagi informasi serta pengetahuan, sehingga memungkinkan setiap individu, komunitas dan masyarakat menggunakan seluruh kemampuan mereka untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan mutu hidup mereka, berdasar tujuan dan prinsip Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa dan menaati sepenuhnya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Konsekuensi atas kesepakatan WSIS menjadikan informasi dapat mengalir kemana saja tanpa batas negara. Hal ini dimungkinkan karena TIK semakin maju


(11)

dan canggih. Gerbang internet terbuka bagi siapa saja, baik untuk mengkases maupun menyebarkan informasi

Ledakan informasi begitu besar menjebak masyarakat secara potensial dalam jutaan informasi yang terus bertambah dan semakin kompleks. Untuk mencegahnya, diperlukan teknik dan keterampilan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan dengan memanfaatkan alat penelusuran yang tersedia. Setiap orang harus memiliki kemampuan dalam mencari, menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efesien serta dapat mengembangkannya menjadi pengetahuan baru. Kemampuan ini lebih dikenal dengan istilah Literasi Informasi atau yang akan disingkat menjadi LI.

LI adalah kemampuan yang akan dibutuhkan oleh manusia untuk semua disiplin ilmu dan level pendidikan. LI telah menjadi fokus perhatian utama dalam dunia pendidikan. Menurut American Library Association (ALA) dalam Astiwi, 2007) “LI merupakan salah satu komponen penting yang harus dimiliki setiap warga dan berkonstribusi dalam mencapai pembelajaran seumur hidup.” Sedangkan Lasa HS (dalam Safari, 2013, hlm. 1) mengemukakan bahwa:

Literasi informasi disebut juga melek informasi yaitu kesadaran akan kebutuhan informasi seseorang untuk mengindentifikasi, pengaksesan secara efektif dan efisien, mengevaluasi dan menggabungkan informasi secara legal kedalam pengetahuan dan mengkomunikasikan informasi tersebut. Dengan kesadaran ini akan mendukung perkembangan proses pembelajaran sepanjang hayat atau long life education.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, LI sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran sepanjang hayat. Selain itu, seiring pesatnya perkembangan tekonologi informasi yang digunakan untuk menangani pengelolaan informasi, penguasaan LI oleh masyarakat sebagai suatu keniscayaan.

Untuk menjadi melek informasi, seseorang harus mampu untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan efektif. Pendidikan khusus diperlukan untuk mendidik para pelajar, terutama mahasiswa, agar mampu menghadapi masa depan dengan berbagai perubahan kebutuhan dan informasi yang terjadi. Menurut Hasiguan (2008) “LI diperlukan untuk meningkatkan kualitas diri dalam rangka belajar seumur hidup. Ketika seseorang


(12)

bermaksud meningkatkan taraf hidupnya, maka dia memerlukan sesuatu yang lebih dari dirinya yaitu perkembangan diri, baik keterampilan, pendidikan, maupun kinerja yang lebih baik”. Proses untuk menjadi lebih baik dapat dicapai melalui proses belajar. Kemampuan untuk dapat belajar secara mandiri akan membuat proses yang dilalui menjadi lebih mudah dengan kemampuan LI yang dimiliki.

Kemampuan LI yang dimiliki mahasiswa menjadikan mereka mandiri dalam mencari informasi yang dibutuhkannya diluar waktu kuliah formal untuk lebih mendalami mata perkuliahan maupun untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan sehingga keberhasilan studi dapat dicapai dengan baik. Penguasaan LI ini juga sangat bermanfaat bagi para mahasiswa tingakt akhir yang sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir atau skripsi mereka.

Skripsi adalah salah satu dari jenis karya ilmiah yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar strata satu. Mahasiswa harus memulai mencari topik permasalahan terlebih dahulu sebelum memulai menulis skripsi. Proboyekti (2008) menyatakan bahwa:

Mahasiswa yang sedang melakukan penelitian akan lebih banyak membutukan informasi untuk dapat menyelesaikan tugas akhir mereka. Penelitian merupakan rangkaian kegiatan yang memiliki tantangan yang besar bagi mahasiswa yang dimulai dari menentukan topik, mengidentifikasi permasalahan yang tepat, dan menemukan sumber informasi yang relevan dari beragam asal dan bentuk informasi untuk menyelesaikan penelitian yang dilakukan.

Dalam proses penelitian atau proses penulisan karya ilmiah (skripsi), mahasiswa harus mampu mengevaluasi, menganalisis data atau informasi yang mereka peroleh untuk kemudian menyusun temuan dan hasil analisis tersebut dalam suatu karya ilmiah dan menyajikan penelitian tersebut kepada masyarakat umum.

Tujuan dari LI itu sendiri adalah untuk mengetahui bagaimana mengorganisasikan informasi yang siap diakses oleh siapapun untuk mencapai tujuan pembelajaran seumur hidup. Sehingga, mahasiswa dapat selalu memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian LI ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam membantu proses penelitian atau


(13)

penulisan karya ilmiah yang sedang mereka lakukan. Namun dengan adanya ledakan informasi yang terjadi saat ini, memunculkan pertanyaan apakah literasi informasi mahasiswa sebagai peneliti yang merupakan bagian dari masyarakat akademis sudah memadai. Jika literasi informasi dapat menjadikan mahasiswa memiliki keunggulan dalam bidang penelitian, hal ini dapat memacu mahasiswa untuk melakukan kegiatan penelitian ataupun belajar secara mandiri. Dari data ditemukan bahwa kemampuan menelusur informasi yang dimiliki sebagian mahasiswa belum memadai. Hal ini didukung oleh hasil survei terhadap tingkat literasi informasi yang dilakukan oleh Wahyuni (2008), yaitu:

Tingkat literasi informasi mahasiswa belum sepenuhnya sempurna, karena ada beberapa tahapan penting dalam pencarian sebuah informasi yang masih sedikit terlupakan. Sehingga pada akhirnya informasi yang diperoleh tidak sesuai dengan yang dibutuhkan ataupun tidak termanfaatkan secara maksimal. Menulis karya ilmiah khususnya skripsi merupakan aktifitas yang sudah menjadi suatu keharusan dikalangan kampus. Sejak menjadi mahasiswa tingkat pertama, mahasiswa sudah harus melatih dirinya untuk terbiasa menulis ilmiah seperti membuat makalah, artikel dan jenis karya ilmiah lainnya. Namun tidak semua mahasiswa menyukai kegiatan menulis karena sebagaian dari mahasiswa menganggap kegiatan menulis merupakan kegiatan yang membosankan. Menurut Caron (dalam Baskoro, 2011, hlm. 2) menyatakan bahwa “sebenarnya mahasiswa tidak memiliki kesulitan untuk menulis, yang menjadi masalah bagi mereka adalah kemampuan berpikir yang dalam untuk mendapatkan, mengelola dan memproses informasi yang cukup untuk menjadi sebuah tulisan”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam memproses informasi menjadi sebuah tulisan.

Data lain mengenai literasi informasi dan penulisan karya ilmiah khsusunya skripsi ditunjang oleh penelitian yang dilakukan oleh Firdini (2005) yang berjudul penguasaan literasi informasi mahasiswa dalam penulisan skripsi. Hasil penelitian tersebut menggambarkan bahwa secara keseluruhan literasi informasi mahsiswa dalam penulisan skripsi tergolong kompeten. Hanya saja pada indikator menentukan kebutuhan informasi, mahasiswa berada pada tahap pengembangan. Dalam menentukan kebutuhan informasi kesulitan yang dialami mahasiswa


(14)

adalah kurang jeli menentukan informasi yang dibutuhkan, dan kurang paham terhadap subjek yang ditulis.

Penelitian mengenai literasi informasi ini dilakukan oleh Baskoro (2011) yang berjudul pengaruh program pelaithan informasi terhadap proses, sikap, motivasi mahasiswa dalam penulisan karya tulis. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pengaruh program literasi informasi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil karya tulis mahasiswa. Oleh karena itu, LI sangat perlu dikuasai oleh para mahasiswa khusunya mahasiswa yang sedang melakukan peneltian untuk dapat membantu mereka menyelesaikan masalah secara kritis, logis, dan tidak mudah diperdaya oleh informasi yang diterima tanpa melakukan proses evaluasi terlebih dahulu. Maka dari itu dibutuhkan standar kompetensi LI sebagai pedoman untuk dapat mengetahui tingkat LI mahasiswa.

Association of College & Research Libraries (ACRL) telah merumuskan

standar kompetensi LI untuk Pendidikan Tinggi yang dapat membantu pelajar menjadi pengguna yang bertanggungjawab terhadap informasi yang dibutuhkan dalam kehidupannya. ACRL (2000) menyatakan bahwa mahasiswa yang melek informasi adalah mahasiswa yang mampu:

1) menentukan sifat dan keluasan informasi yang diperlukannya; 2) mengakses informasi yang dibutuhkannya secara efektif dan efesien; 3) mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis dan memasukan

informasi terpilih kedalam pangkalan pengetahuan dan sistem nilainya;

4) menggunakan informasi secara efektif mencapai tujuan khusus bagi perorangan atau anggota kelompok;

5) memahami berbagai masalah ekonomi, hukum dan sosial berkaitan dengan penggunaan informasi serta akses dan penggunaan informasi secara etis dan sah.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu universitas yang melahirkan sarjana-sarjana di bidang pendidikan dan non pendidikan. Seperti perguruan tinggi lain, UPI memiliki tiga dharma yang mendasari kegiatan-kegiatan perguruan tinggi yaitu: proses belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Dalam menjalankan kegiatan tiga dharma tersebut, informasi menjadi materi utama maka dari itu kemampuan yang berkaitan dengan


(15)

informasi menjadi kebutuhan para mahasiswa UPI. Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa penelitian ini dilakukan di UPI.

Penelitian ini akan dibatasi pada mahasiswa UPI yang berada di Fakultas Ilmu Pendiidkan (FIP), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FPMIPA) dan Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan (FPTK). Ini dikarenakan UPI memiliki banyak fakultas dan peneliti memiliki keterbatasan dalam hal waktu, dan tenaga. Selain itu penelitian ini juga akan difokuskan pada mahasiswa tingkat akhir angkatan 2010 yang sudah memasuki tahap awal mengumpulkan informasi untuk menyusun karya ilmiah (skripsi) karena kebutuhan informasi mahasiswa tersebut lebih tinggi daripada mahasiswa tingkat lainnya.

Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan informasi harus ditunjang dengan kemampuan dalam hal pencarian informasi agar penelitian mereka dapat selesai dengan baik. Hal ini juga dilakukan karena mahasiswa tingkat akhir telah menerima materi perkuliahan yang mendukung tercapainya literasi informasi dengan lebih baik dan telah melalui hampir empat tahun pendidikan dimana para mahasiswa telah dibekali ilmu untuk menjelajah informasi secara efektif dan mandiri.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kontribusi yang diberikan oleh literasi informasi yang dimiliki mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah. Adapun judul yang diangkat adalah Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses Penulisan Karya Ilmiah (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia).

B. Identifikasi Masalah

Era globalisasi membuat informasi tersedia dalam berbagai bentuk format dan sumber. Selain itu masyarakat dunia telah menyepakati dibangunnya masyarakat ini pada tataran global seperti yang dijelaskan oleh Sudarsono, dkk (2007, hlm. 2). Hal tersebut membuat kebutuhan akan informasi semakin hari semakin beragam dan semakin tidak dapat dibendung yang membuat masyarakat secara potensial


(16)

dapat terjebak dalam besarnya kemasan informasi yang terus bertambah dan semakin kompleks.

Mahasiswa tingkat akhir sebagai pembelajar dan peneliti harus memiliki literasi informasi karena setiap hari mahasiswa akan membutuhkan informasi untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademisnya dan tugas akhirnya (skripsi) dengan baik. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam merumuskan masalah yang akan ditelitinya. Selain itu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memproses informasi kedalam bentuk tulisan. Maka mahasiswa memerlukan literasi informasi (LI). Penilaian LI ini harus sesuai dengan standar yang ada. ACRL telah mengeluarkan standar kompetensi LI untuk perguruan tinggi.

Berdasarkan hal tersebut mahasiswa UPI hendaknya memiliki kemampuan LI yang baik untuk menunjang kemampuan dalam menulis karya ilmiah khususnya skripsi. Namun berdasarkan wawancara tidak tersruktur yang dilakukan oleh penulis kepada beberapa mahasiswa UPI pada bulan februari 2014, mahasiswa UPI belum sepenuhnya mengetahui apa yang disebut dengan literasi informasi karena UPI belum memiliki program orientasi mengenai literasi informasi yang diberikan kepada para mahasiswanya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan sebuah pokok permasalahan yaitu: “Bagaimana kontribusi literasi informasi mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah?”

Adapun dari pokok permasalahan di atas, ditentukan masalah yang lebih khusus, antara lain.

1. Bagaimana gambaran kondisi literasi informasi mahasiswa beracuan pada standar ACRL?

2. Bagaimana gambaran proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa?


(17)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan Umum dalam penelitian ini adalah mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap proses penulisan karya ilmiah. Sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini adalah mengetahui gambaran mengenai literasi informasi mahasiswa yang beracuan pada standar ACRL dan mengetahui gambaran mengenai proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teori literasi informasi.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi pihak Universitas Pendidikan Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan LI mahasiswa dan sebagai barometer terhadap sejauh manakah kompetensi LI yang dimiliki oleh mahasiswa UPI.

2. Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini berfungsi memberikan pemahaman terhadap mahasiswa bahwa kemampuan LI dibutuhkan untuk mendukung dan pembelajaran kehidupan terutama dalam membantu menyelesaikan penulisan karya ilmiah dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam pemberdayaan informasi.

3. Bagi peneliti selanjutnya, melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang LI dan dapat meneliti literasi informasi yang lebih komperhensif.


(18)

F. Struktur Organisasi Penulisan

Penyusunan skripsi ini terdiri atas lima bab. Bab 1 merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II mencakup penjelasan mengenai kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis. Bab III merupakan metode penelitian yang berisi penjabaran rinci mengenai lokasi penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, analisis data, dan prosedur penelitian.

Bab IV merupakan bagian yang menjelaskan mengenai deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab V merupakan simpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sample Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Dr.Setiabudhi 229, Bandung 40154.

2. Populasi

Populasi adalah subyek yang akan dijadikan penelitian. Populasi menurut Sugiyono (2012, hlm. 80) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi obyek populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UPI tingkat akhir angkatan 2010 yang berada di Fakultas Ilmu Pendidikan (Jurusan Kurtek, BK, PLS), FPMIPA (Jurusan Ilkom, Kimia, IPSE) dan FPTK (Tata Boga, Tata Busana, Agronomi). Dari data yang diperoleh jumlah mahasiswa aktif tingkat akhir angkatan 2010 adalah 695 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 3.1 Jumlah mahasiswa UPI

Fakultas Jumlah

FIP 290

FPMIPA 267

FPTK 138

Jumlah Total 695

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut.” Sampel dalam penelitian ini yaitu bagian dari mahasiswa UPI tingkat akhir angkatan 2010. Dalam


(20)

penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan probablity sampling dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 82) “proportionate stratified random sampling

adalah teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata proporsional”.

Penulis memilih beberapa jurusan untuk mewakili setiap fakultas. Pengambilan jurusan disetiap fakultas dilakukan secara random sehingga menghasilkan beberapa jurusan yang telah disebutkan di atas (dalam poin populasi) untuk mewakili setiap fakultas yang telah dipilih oleh penulis untuk menjadi populasi dalam penelitian ini karena populasi disetiap fakultas sangat besar. Rumus Slovin dipergunakan untuk menghitung jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi yang telah diketahui. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Dimana:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = Nilai presisi (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

(Prasetyo, 2010, hlm. 137)

Jika dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, maka didapatkan besarnya sampel sebagai berikut:

Dengan demikian, dari perhitungan tersebut diperoleh jumlah responden sebanyak 87 orang. Adapun rumus yang digunakan dalam menentukan sampel


(21)

dari setiap lapisan atau kelompok menurut Prasetyo (2010, hlm. 130) sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus maka diperoleh ukuran sampel dari setiap lapisan atau kelompok yaitu:

Tabel 3.2

Jumlah sampel setiap fakultas

Fakultas Jumlah Sampel

FIP 290/695 × 87 = 36

FPMIPA 267/695 × 87 = 33

FPTK 138/695 × 87 = 18

B. Desain Penelitian

Sebuah penelitian harus memiliki desain penelitian. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 14) “... desain penelitian itu harus spesifik, jelas, rinci, ditentukan secara mantap sejak awal, menjadi pegangan langkah demi langkah”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah literasi informasi mahasiswa. Sedangkan yang menjadi variaabel terikat yaitu proses penulisan karya ilmiah. Berikut akan digambarkan desain penelitian tersebut dalam tabel dibawah ini.


(22)

Tabel 3.3 Desain Penelitian

Keterangan:

X : Literasi Informasi Mahasiswa (Variabel bebas) Y : Proses Penulisan Karya Ilmiah (Variabel terikat)

XY : Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses Penulisan Karya Ilmiah

C. Metode Penelitian

Untuk melakukan penelitian, peneliti membutuhkan metode penelitian yang tepat. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 2) “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian itu sebaiknya dapat membantu peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 8) “penelitian yang digunakan untuk populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik”. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian” (Arikunto, 2013, hlm. 3).

Berdasarkan definisi para ahli di atas, penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan pada sebuah populasi

X Y

Literasi Informasi Mahasiswa (X)

Proses Penulisan Karya Ilmiah (Y)


(23)

atau sampel tertentu dan untuk pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian dengan tujuan untuk menyelidiki keadaan atau kondisi tertentu. Pada penelitian ini, penulis memaparkan data yang diperoleh dari responden melalui angket untuk selanjutnya hasil tersebut diinterpretasikan.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Dalam Penelitian ini variabel yang akan dikaji adalah variabel X dan Y. Variabel X beracuan pada standar ACRL. Sedangkan variabel Y akan beracuan pada pedomana penulisan karya ilmiah UPI 2013.

Tabel 3.4 Variabel dan Indikator

2. Definisi Operasional

Agar tidak timbul kesalah pahaman istilah-istilah maka, perlu diberikan definisi operasional dari penelitian ini yaitu:

Variabel Indikator

Variabel bebas (X) literasi informasi perpustakaan

Kemampuan menentukan sifat dan cakupan kebutuhan informasi

Mengakses informasi yang

dibutuhkan secara efektif dan efisien Mengevalusi informasi dan sumber-sumbernya secara kritis

Menggunakan informasi untuk menyelesaikan tujuan tertentu

Memahami aspek kelegalan yang berkaitan dengan penggunaan informasi

Variabel terikat (Y) proses penulisan karya ilmiah

Menentukan topik penenlitian

Menyusun karya ilmiah berdasarkan pedoman

Mengutip sesuai dengan standar yang berlaku


(24)

a) Kontribusi

Tingkat atau proporsi sumbangan dari suatu variabel bebas yaitu literasi informasi mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah sebagai variabel terikat yang dapat dijabarkan dalam bentuk presentase atau skor total melalui perhitungan koefisien korelasi.

b) Literasi Informasi

Literasi informasi adalah kemampuan dalam mengelola informasi. LI dalam penelitian ini beracuan kepada standar Association of College

& Research Libraries (ACRL) yang meliputi kemampuan merumuskan

kebutuhan informasi, mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi serta memahami aspek kelegalan mengenai penggunaan informasi.

c) Proses penulisan karya ilmiah

Proses penulisan karya ilmiah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses penulisan untuk menghasilkan sebuah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Jenis karya ilmiah yang akan difokuskan dalam penelitian ini adalah skripsi. Proses penulisan karya ilmiah dalam penelitian ini meliputi proses dalam pemilihan topik penelitian, penyusunan skripsi sesuai dengan pedoman karya ilmiah, proses pengutipan dengan menggunakan standar yang digunakan dalam pedoman karya ilmiah dan penulisan sumber yang digunakan dalam daftar pustaka. Pedoman karya ilmiah yang digunakan adalah pedoman karya ilmiah yang dikeluarkan oleh UPI tahun 2013.

E. Instrumen Penelitian

Setelah desain penelitian dirancang langkah berikutnya adalah merancang instrumen penelitian. Menurut Arikunto (2013, hlm. 203). “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.”


(25)

Dalam penelitian ini instrumen yang akan digunakan adalah angket. Menurut Arikunto (2013, hlm. 194) “angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Penggunaan angket sebagai instrumen penelitian mencakup beberapa pertanyaan mengenai literasi informasi mahasiswa dan proses penulisan karya ilmiah. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dimana pertanyaan atau pernyataan telah memiliki jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Skala dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert.

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 92) “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi”. Dengan skala likert, maka variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Instrumen skala likert menggunakan bentuk checklist dalam menjawab pertanyaan instrumen penelitian. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah perhitungan hasil. Tiap alternatif jawaban diberi skor yang dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.5 Skala Likert

Sikap Sangat

Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

(Sumber: Sugiyono, 2012, hlm. 94)

Dalam penyusunan instrumen penelitian perlu dibuat kisis-kisi instrumen untuk memudahkan dan memberikan gambaran yang jelas.


(26)

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Angket

Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses Penulisan Karya Ilmiah (Studi Deskriptif pada mahasiswa Univeristas Pendidikan

Indonesia) No. Variabel

Penelitian

Indikator Jumlah

Item

Deskripsi No.

Item 1. Literasi Informasi Mahasiswa (X) Kemampuan menentukan sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan

8 item Mendefinisikan kebutuhan informasi

1,2,3 Mengidentifikasi beragam

jenis format dari sumber-sumber informasi

4,5

Mempertimbangkan biaya dan manfaat dari

pencarian informasi yang dibutuhkan

6,7

Mengevaluasi kembali sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan 8 Mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien 11 item Menyeleksi metode pencarian yang paling tepat untuk mencari informasi yang dibutuhkan

9,10

Membangun dan menerapkan strategi penelusuran yang efektif

11,12, 13 Menemukan kembali

informasi secara online atau secara pribadi menggunakan beragam metode

14,15, 16,17

Mengubah strategi penelusuran jika perlu

18 Mengutip, mencatat, dan mengolah infromasi dan sumber-sumbernya 19 Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya

9 item Meringkas ide utama yang dapat dikutip dari

informasi yang terkumpul 20

Menmbuat kriteria untuk mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya

21,22, 23


(27)

Mengumpulkan ide-ide utama untuk membangun konsep baru

24

Membandingkan

pengetahuan baru dengan pengetahuan terdahulu untuk menentukan nilai tambah informasi

25

Membuktikan kebenaran dari pemahaman dan interpretasi informasi melalui diskusi dengan individu lain, para ahli, dan praktisi

26

Menentukan apakah pengetahuan baru memberikan pengaruh kepada sistem nilai individu dan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan perbedaan

27

Menentukan apakah query awal perlu direvisi

28 Menggunakan

informasi untuk meenyelesaikan tujuan tertentu

7 item Menggunakan informasi baru dan yang terdahulu untuk menciptakan sebuah karya 29,30, 31 Merivisi proses pengembangan untuk hasil dan performa 32

Mengkomunikasikan hasil karya tulisan secara efektif kepada orang lain

33,34, 35 Memahami aspek ekonomi, hukum, dan sosial yang berkaiitan dengan penggunaan

6 item Memahami isu-isu ekonomi, hukum dan aspek sosial ekonomi seputar informasi dan teknologi informasi

36, 37

Mengikuti peraturan atau hukum serta kebijakan institusi dengan etika yang berhubungan dengan akses dan penggunaan sumber-sumber informasi


(28)

informasi Menghargai penggunaan sumber-sumber informasi dalam

mengkomunikasikan produk atau performa

40, 41

2. Proses Penulisan Karya Ilmiah (Y) Menentukan Topik Penelitian

9 item Memilih topik penelitian 42,43, 44, 45, 46 Merumuskan masalah penelitian 47, 48 Mencari sumber-sumber

yang relevan dengan topik yang dipilih 49, 50 Menyusun skripsi sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku

8 item Menyusn skrpsi sesuai dengan pedoman karya ilmiah yang dikeluarkan oleh UPI

51-58

Megutip sesuai dengan standar yang berlaku

7 item Mengutip dengan sistem pengutipan yang

digunakan dalam

penulisan karya ilmiah di lingkungan UPI

59-65

Membuat daftar pustaka

4 item Menulis sumber-sumber yang digunakan di dalam daftar pustaka

66,67, 68,69

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses Pengembangan instrumen ini terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk menguji butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam sebuah angket. Jika butir-butir pertanyaan sudah valid dan reliabel berarti butir-butir pertanyaan atau pernyataan tersebut sudah bisa digunakan untuk mengumpulkan data yang selanjutnya data tersebut akan di deskripsikan. Pengujian tersebut dilakukan


(29)

setelah angket disebarkan. Penyebaran jumlah item uji coba angket terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.7

Jumlah Item Uji Coba Angket

No Variabel Penelitian Jumlah Item Uji Coba Angket

1. Literasi Informasi Mahasiswa 41

2. Proses Penulisan Karya Ilmiah 28

Jumlah 69

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa item angket yang akan diuji cobakan sebanyak 69 item.

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2013, hlm.211) “validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuai instrumen”. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel literasi informasi mahasiswa dan variabel proses penulisan karya ilmiah. Dalam penelitian ini dilakukan terlebih dahulu uji validitas dengan menggunakan pendapat para ahli

(expert judgement). Setelah dilakukan expert judgement, angket disebarkan

kepada responden kemudian dilakukan pengujian validitas dengan menggunakan metode Pearson Product Moment yaitu dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total untuk mengetahui validitas instrumen penelitian dua variabel dalam penelitian ini.

Analisis validitas dilakukan terhadap instrumen penelitian variabel literasi informasi dan variabel proses penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:

a. Jika r hasil > r tabel, maka pertanyaan valid; b. Jika r hasil < r tabel, maka pernyataan tidak valid.

Metode pengambilan keputusan pada uji validitas menggunakan batasan r tabel dengan taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas yaitu:


(30)

(Arikunto, 2013, hlm. 213) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi butir

n = Jumlah responden uji coba

∑X = Jumlah skor item yang diperoleh responden uji coba

∑Y = Jumalah skor total item yang diperoleh responden

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, menggunakan koefisien realibilitas Alpha Cronbach (Arikunto, 2013, hlm. 239) yaitu:

Keterangan:

r11 = realibilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb 2

= jumlah varians butir

∑ σt2

= varians total

Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata α=5%

dengan kriteria kelayakan adalah sebagai berikut: 1) r11 > rtabel berarti reliabel


(31)

G. Hasil Uji Coba Instrumen Angket 1. Uji Validitas

Setelah dilakukan uji coba angket penelitian, maka akan diketahui jumlah item soal yang valid dan tidak valid. Item soal yang tidak valid tersebut dapat dibuang atau direvisi. Kemudian instrumen penelitian yang valid disebarkan kepada responden sesuai dengan jumlah sampel penelitian. Berikut data hasil uji coba validitas yang dilakukan peneliti.

a. Literasi Informasi Mahasiswa (Variabel X)

Variabel X pada penilitian ini yaitu Literasi Informasi Mahasiswa dengan jumlah item soal sebanyak 45 butir. Berikut rekapitulasi hasil perhitungan uji coba validitas variabel X dengan menggunakan bantuan Software SPSS Versi I6.0.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Variabel X (Literasi Informasi Mahasiswa)

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,234 0,361 Tidak Valid

2 0.412 0,361 Valid

3 0,372 0,361 Valid

4 0,392 0,361 Valid

5 0,548 0,361 Valid

6 0,382 0,361 Valid

7 0,410 0,361 Valid

8 0,420 0,361 Valid

9 0,426 0,361 Valid

10 0,281 0,361 Tidak Valid

11 0,626 0,361 Valid

12 0,174 0,361 Tidak Valid

13 0,407 0,361 Valid


(32)

15 0,542 0,361 Valid

16 0,377 0,361 Valid

17 0,279 0,361 Tidak Valid

18 0,465 0,361 Valid

19 0,649 0,361 Valid

20 0,624 0,361 Valid

21 0,250 0,361 Tidak Valid

22 0,214 0,361 Tidak Valid

23 0,392 0,361 Valid

24 0,454 0,361 Valid

25 0,417 0,361 Valid

26 0,455 0,361 Valid

27 0,370 0,361 Valid

28 0,575 0,361 Valid

29 0,260 0,361 Tidak Valid

30 0,436 0,361 Valid

31 0,401 0,361 Valid

32 0,479 0,361 Valid

33 0,140 0,361 Tidak Valid

34 0,435 0,361 Valid

35 0,211 0,361 Tidak Valid

36 0,500 0,361 Valid

37 0,386 0,361 Valid

38 0,192 0,361 Tidak Valid

39 0,456 0,361 Valid

40 0,264 0,361 Tidak Valid

41 0,582 0,361 Valid

Berdasarkan tabel.3.8 diperoleh bahwa dari 41 item butir pernyataan angket untuk literasi informasi mahasiswa terdapat 30


(33)

butir pernyataan yang dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Sementara 11 item yang dinyatakan tidak valid, yaitu item nomor 1, 10, 12, 17, 21, 22, 29, 33, 35, 38, dan 40. Sehingga soal pernyataan di nomor item tersebut tidak dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, item yang tidak valid ini akan ditiadakan atau dihapuskan karena item yang valid sudah mewakili setiap indikator variabel literasi informasi mahasiswa.

b. Proses Penulisan Karya Ilmiah (Variabel Y)

Proses penulisan karya ilmiah dalam penelitian ini berperan sebagai Variabel Y dengan memiliki 28 butir soal. Berikut rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y dengan menggunakan bantuan Software SPSS versi 16.0.

Tabel.3.9

Hasil Uji Validitas Proses Penulisan Karya Ilmiah (Variabel Y)

No. Item r hitung r tabel Keterangan

42 0,410 0,361 Valid

43 0,221 0,361 Tidak Valid

44 0,130 0,361 Tidak Valid

45 0,415 0,361 Valid

46 0,539 0,361 Valid

47 0,630 0,361 Valid

48 0301 0,361 Tidak Valid

49 0,707 0,361 Valid

50 0,374 0,361 Valid

51 0,644 0,361 Valid

52 0,384 0,361 Valid

53 0,566 0,361 Valid

54 0,608 0,361 Valid


(34)

56 0,794 0,361 Valid

57 0,695 0,361 Valid

58 0,512 0,361 Valid

59 0,527 0,361 Valid

60 0,461 0,361 Valid

61 0,275 0,361 Tidak Valid

62 0,427 0,361 Valid

63 0,511 0,361 Valid

64 0,595 0,361 Valid

65 0,789 0,361 Valid

66 0,590 0,361 Valid

67 0,710 0,361 Valid

68 0,445 0,361 Valid

69 0,562 0,361 Valid

Berdasarkan tabel.3.9 diperoleh bahwa dari 28 item butir pernyataan angket untuk literasi informasi mahasiswa terdapat 24 butir pernyataan yang dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Sementara 4 item yang dinyatakan tidak valid, yaitu item nomor 43, 44, 48 dan 61. Sehingga soal pernyataan di nomor item tersebut tidak dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, item yang tidak valid ini akan ditiadakan atau dihapuskan karena item yang valid sudah mewakili setiap indikator variabel proses penulisan karya ilmiah.

2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji coba angket penelitian, akan diketahui tingkat reliabilitas hasil angket. Berikut data hasil uji reliabilitas yang dilakukan oleh peneliti.


(35)

Hasil perhitungan dari uji reliabilitas menggunakan Software

SPSS versi 16.0 dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 3.10 Hasil Uji Realibilitas Literasi Informasi Mahasiswa (X)

Sumber: Pengolahan data pada SPSS 16.0

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil uji reliabilitas variabel X dengan Cronbach’s alpha sebesar 0,877 yang menandakan bahwa angket literasi informasi reliabel.

b. Variabel Proses Penulisan Karya Ilmiah

Berikut hasil rekapitulasi hasil penghitungan uji reliabilitas untuk variabel proses penulisan karya ilmiah yang berperan sebagai variabel Y. Penghitungan uji reliabilitas variabel Y menggunakan

Software SPSS versi 16.0.

Tabel 3.11 Hasil Uji Realibilitas Proses Penulisan Karya Ilmiah (Y)

Sumber: Pengolahan data pada SPSS 16.0

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil uji reliabilitas variabel Y dengan Cronbach’s alpha sebesar 0,900 yang menandakan bahwa angket variabel proses penulisan karya ilmiah reliabel.

H. Teknik Pengumpulan Data

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.877 30

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(36)

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui data yang diperoleh melalui angket dan studi pustaka.

1. Angket

Angket adalah metode pengumpulan data, instrumennya disebut sesuai dengan nama metodenya. Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami dan ketahui.

2. Studi Pustaka

Dalam mengerjakan penelitian ini, peneliti membaca dan mengutip dari buku-buku dan sumber lainnya yang memiliki topik relevan dengan topik yang diteliti.

I. Analisis data

1. Tahap-tahap analisis

Setelah data terkumpul lalu dilakukan analisis data sesuai dengan tahap-tahap dan teknik dalam penelitian. Tahap-tahap analisis data dalam penelitian menurut Arikunto (2013, hlm. 278-281) yaitu.

a. Persiapan

Kegiatan dalam langkah persiapan antara lain:

1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi;

2) Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen);

3) Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen terdapat data yang tidak dikehendaki peneliti maka item perlu di drop. b. Tabulasi

G.E.R Burroughas mengemukakan klasifikasi analisis data sebagai berikut:

1) Tabulasi data; 2) Penyimpulan data;


(37)

4) Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan. Termasuk dalam kegiatan tabulasi ini antara lain:

1) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor;

2) Memberikan kode terhadap item yang tidak diberikan skor; 3) Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan

teknik analisis yang akan digunakan;

4) Memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolahan data memberikan kode pada semua variabel, kemudian mencoba menentukan tempatnya di dalam coding sheet (coding form).

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Maksud dari penerapan data ini adalah pengolahan data yang sesuai dengan rumus-rumus atau aturan-aturan sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif.

2. Teknik Analisis Data a. Uji Normalitas Data

Teknik analisis yang pertama dilakukan adalah uji normalitas data. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak. Setelah mengetahui jenis data berdistribusi normal atau tidak, maka dapat diketahui pengujian statistik yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut Sugiyono

(2012, hlm. 241) “data yang berdistribusi normal menggunakan statistik

parametris, sedangkan yang tidak berdistribusi normal menggunakan

statistik non parametris.” Uji dalam normalitas data ini menggunakan

Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS versi 16.0.


(38)

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 147) “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Data yang diperoleh ditabulasi dengan menyusun ke dalam tabel kemudian dihitung presentasenya, selanjutnya di analisis dan diinterpretasikan. Penelitian ini menggunakan rumus Hadi (dalam Listika, 2009, hlm. 38):

Keterangan: P = presentase f = frekeunsi n = jumlah sampel

Untuk menafsirkan besar presentase yang diperoleh dari tabulasi data, penelitian ini menggunakan penafsiran dengan kriteria yang dikemukakan oleh Nugraha (dalam Hardianti, 2013, hlm. 54) sebagai berikut:

Tabel 3.12 Interpretasi Presentase

Presentase Klasifikasi

90% - 100% Sangat tinggi

80% - 89% Tinggi

70% - 79% Cukup tinggi

60%-69% Sedang

50% - 59% Rendah


(39)

Dalam penelitian ini penghitungan skor dilakukan dengan cara mengitung jumlah masing-masing skor dan diakumulasikan dalam bentuk skor ideal. Adapun perhitungan kategori responden sebagai berikut.

1. Nilai indeks minimun = skor minimum x jumlah pernyataan x jumlah responden

2. Nilai indeks maksimum = skor minimum x jumlah pernyataan x jumlah responden

3. Interval = nilai maksimum - nilai minimum 4. Jarak interval = interval : jenjang

Hasil dari perhitungan data dianalisis berupa data interval yang kemudian akan dikonversikan secara kontinum untuk menggambarkan tingkat perolehan data di lapangan.

Skor Minimum Skor Maksimum

Sangat Tidak Baik Baik Cukup Sangat Baik Tidak Baik Baik

Skor Skor Skor Skor Skor Skor (Sumber : Sugiyono, 2012, hlm. 95)

Grafik 3.1 Penilaian Interval Skor

Selanjutnya hasil perhitungan diinterpretasikan ke dalam kategori untuk menilai gambaran dari data yang dihimpun. Kategori menggunakan kategori Guilford ( dalam Sugiyono, 2012, hlm. 183).

Tabel 3.13 Kategori Penilaian

Rentang Skor Klasifikasi

STS Sangat Tidak Baik

TS Tidak Baik

RR Cukup Baik

S Baik


(40)

Setelah melakukan analisis data dengan metode deskripif pendekatan kuantitatif maka dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan.

c. Uji Koefisien Korelasi

Besarnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dinyatakan dengan koefisien korelasi. Jika variabel tersebut berdistribusi normal, maka rumus yang digunakan Pearson Product Moment, dengan rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012, hlm. 183)

Besarnya koefisien atau rhitung antara dua variabel diuji dengan

menggunakan rtabel untuk menguji hipotesis yang sudah diajukan diterima

atau tidak. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan Ho dan H1:

Ho : (Literasi informasi mahasiswa UPI tidak berkontribusi terhadap

proses penulisan karya ilmiah)

H1 : (Literasi informasi mahasiswa UPI berkontribusi terhadap

proses penulisan karya ilmiah)

2) Nilai koefisisen korelasi atau rhitung yang telah didapat melalui perhitungan rumus Pearson Product Moment kemudian dibandingkan dengan rtabel

3) Kriteria uji H1 diteriima jika rhitung > rtabel

Untuk mengetahui keberartian korelasi maka diinterpretasikan dengan koefisien korelasi.


(41)

Tabel 3.14

Pedoman Interpretasi Korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(Sugiyono, 2012, hlm. 184)

d. Perhitungan Koefisien Determinasi

Apabila dari hasil pengujian koefisien korelasi menghasilkan korelasi yang signifikan, maka besarnya kontribusi antara variabel dapat dicari dengan koefisien determinasi, dengan rumus:

Keterangan:

D = Koefisien Determinasi rxy2 = Kuadrat koefisien korelasi

J. Prosedur Penelitian

Tahap-tahap pelaksanaan pada penilitian ini dimulai dari persiapan awal penelitian sampai dengan penyusunan laoprran akhir. Dalam tahap-tahap penelitian, penulis mengacu pada pernyataan Arikunto (2013, hlm. 22), yaitu

1. Pembuatan rancangan penelitian

Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan, dan menentukan variabel dan sumber data.

D = r

xy

2


(42)

2. Pelaksanaan penelitian

Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrumen, mengumpulkan data, analisis data kemudian menarik kesimpulan

3. Pembuatan laporan penelitian

Pada tahap ini peneliti menulis laporan sesuai dengan data yang telah didapatkan


(43)

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa literasi informasi mahasiswa memberikan kontribusi terhadap proses penulisan karya ilmiah. Kontribusi yang diberikan oleh literasi informasi mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah berada pada kategori sedang karena ada beberapa tahap dalam penilaian literasi informasi mahasiswa yang masih dalam tahap pengembangan. Selain itu sedangnya kontribusi yang diberikan oleh literasi informasi menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan kepada proses penulisan karya ilmiah tidak hanya diberikan oleh literasi informasi saja, melainkan ada faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang dapat memberikan kontribusi.

Kondisi literasi informasi mahasiswa secara keseluruhan tergolong dalam kategori baik mesikupun masih ada beberapa tahap literasi informasi yang berada dalam tahap pengembangan. Hal ini dilihat dari sebagian besar mahasiswa telah memiliki literasi dalam menentukan sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan, namun dalam menilai kembali informasi yang dibutuhkan setelah diidentifikasi dalam indikator ini masih tahap pengembangan, karena tidak semua mahasiswa menilai kembali informasi yang dibutuhkan setelah diidentifikasi. Mahasiswa juga belum menelusur informasi menggunakan sumber informasi yang menyediakan informasi secara lengkap seperti direktori, namun secara keseluruhan mahasiswa memiliki literasi informasi yang baik dalam mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien. Selain itu mahasiswa juga memiliki literasi yang baik dalam mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya. Mahasiswa telah memiliki literasi yang baik dalam menggunakan informasi untuk menyelesaikan tujuan tertentu dan mahasiswa juga memahami aspek ekonomi, hukum, dan sosial yang berkaitan dengan penggunnaan informasi, walaupun dalam penggunaan sumber informasi masih dalam tahap pengembangan karena adakalanya mahasiswa menggunakan sumber informasi yang tidak legal.

Proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa tergolong dalam kategori baik. Hal ini dilihat dari sebagian besar mahasiswa menentukan topik penelitian dengan baik, menyusun skripsi sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku, mengutip informasi yang digunakan sesuai dengan standar yang berlaku, dan


(44)

sesuai dengan tata cara penulisan daftar pustaka yang dijelaskan dalam buku pedoman karya ilmiah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan, maka penulis menyatakan beberapa hal dengan harapan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak terkait dalam rangka mengoptimalkan literasi informasi yang dimiliki oleh mahasiswa.

1. Saran bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa untuk memiliki keinginan yang besar untuk menggali lagi keahliannya dalam literasi informasi dengan menerapkan langkah-langkah yang tepat dan benar demi memberikan manfaat kepada banyak pihak, dan menciptakan karya yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dengan cara yang ilmiah dan bertanggungjawab.

2. Saran bagi Institusi

Diharapkan pada pihak Universitas Pendidikan Indonesia memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitas, khususnya pada bidang literasi informasi, baik dengan cara selalu mengevaluasi metode pengajaran yang telah diterapkan maupun menjadi fasilitator dalam pengembangan karya mahasiswa. Selain itu diharapkan agar pihak Univeritas Pendidikan Indonesia memberikan orientasi mengenai literasi informasi terhadap mahasiswa pada awal masa orientasi kampus agar para mahasiswa lebih mengenal lagi apa itu literasi informasi, manfaat literasi yang diberikan kepada mahasiswa dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa, dan sebagainya. Dalam memberikan orientasi literasi informasi kepada mahasiswa dapat berkerjasama dengan pihak perpustakaan.

3. Saran bagi peneliti selanjutnya

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan bukan tidak mungkin hasil yang didapat sekarang tidak menajdi bermakna dimasa yang akan datang. Maka dari itu untuk peneliti selanjutnya, diharapkan melakukan kegiatan mengidentifikasi masalah yang ada dilapangan sesuai dengan kondisi terkini dan diharapkan untuk lebih menggali lagi penlitian mengenai literasi informasi dikaitkan dengan hal-hal lain yang memerlukan literasi informasi dalam pengerjaannya.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

ACRL(Association of College & Research Libraries). (2000). Information literacy

competency standards for higher education. [Online]. Tersedia di:

http://www.ala.org/acrl/standards/informationliteracycompetency. Diakses 26 januari 2014.

ALA (American Library Association). (1989). Introduction to information

literacy. [Online]. Tersedia di:

http://www.ala.org/ala/mgps/divs/acrl/standards/information_literacy_comp etency.cfm. Diakses 26 Januari 2014.

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Astiwi, P.N. (2011). Peningkatan kemampuan information literate sebagai basis pengembangan menyeluruh perpustakaan masa depan dalam globalisasi informasi. Kebutuhan Informasi dalam menentukan arah pengembangan

perpustakaan. Visi Pustaka, 13 (3), hlm 11-17. [Online]. Tersedia di:

http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?id=165. Diakses 26 Januari 2014.

Bakti, L. A. (2012). Hubungan informasi dengan publikasi hasil penelitian peneliti di pusat penelitian bioteknologi-LIPI. Tesis, Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Indonesia. [Online]. Tersedia di:

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334985T33054Ludya%20Arica%20 Bakti.pdf. Diakses 10 februari 2014.

Baskoro, D. G. (2011). Pengaruh program pelatihan literasi informasi terhadap

proses, hasil, sikap dan motivasi mahasiswa dalam penulisan karya tulis.

Visi Pustaka, 13 (1), hlm. 30-40.

Bhandary, K.M. (2003). Information literacy and librarian’s role. http://www.tucl.org.mp/ilfliteracy.htm. Diakses 26 Januari 2014.

Brotowidjoyo, M. D. (2002). Penulisan karangan ilmiah. Jakarta: Akademik Pressindo.

Diao Ai Lien, dkk. (2010). 7 Knowledge management. Ed. II. Jakarta: Penerbit Universitas Atmajaya.

Djuroto, T. (2009). Menulis artikel & karya ilmiah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(46)

Firdini. (2005). Penguasaan Information Literacy Program Studi Ilmu

Perpustakaan FIB UI dalam Penulisan Skripsi. Skripsi, Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Indonesia. [Online]. Tersedia di:

http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20159004.pdf. Diakses 26 Januari 2014.

Hadi, S. (1981). Metode research. Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM.

Hasiguan, J. (2008). Urgensi literasi informasi dalam kurikulum berbasis

kompetensi di perguruan tinggi. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan, 4 (2).

[Online]. Tersedia di:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16100/1/pus-des2008-%20(4).pdf. Diakses 26 Januari 2014.

Kusmana, S. (2007). Membangun Budaya Literasi. [Onliine]. Tersedia di: http://www.scribd.com/doc/39154217/literasi. Diakses 28 Februari 2014. Lasa H.S. (2009). Kamus kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher.

Mucharofina, I. (2005). Hubungan antara motivasi dan kemampuan akademik

dengan proses penulisan skripsi mahasiswa fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Semarang tahun ajaran 2000. Skripsi, Fakultas Ilmu

Pendidikan. Semarang: Universitas Dipenegoro.

Naibaho, K. (2007). Menciptakan generasi literate melalui perpustakaan. Visi

Pustaka, 9(3). [Online]. Tersedia di:

http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?id=80. Diakses 26 Januari 2014.

Nurtiar, Haryo. (2012). Tingkat kemampuan literasi informasi mahasiswa skruspi:

Studi perbandingan FIK dan FKM UI. Tesis, Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya, Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Depok: Univeristas Indonesia.

Prasetyo, dkk. (2010). Metode penelitian kuantitatif: Teori dan aplikasi. Ed.5. Jakarta: Rajawali Pers

Proboyekti, U. (2008). Literasi informasi di perguruan tinggi. [Online]. Tersedia di: http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/literasiinformasiPT.pdf. Diakses 26 Januari 2014.


(47)

Purwono. (2007). Kompetensi LI. Dalam Bulletin Perpustakaan, hlm. 1-5. [Online].

Tersediadi:http://library.uii.ac.id/sdm/publikasiperpustakaanuii/funcstartdo wn/25/. Diakses 26 Januari 2014.

Safari. A.R. (2013). Studi LI mahasiswa program studi ilmu perpustakaan uin

sunan kalijaga berdasarkan model the empowering 8. Skripsi, Fakultas

Adab Universitas UIN Sunan Kalijaga. [Online]. Tersedia di: http://digilib.uin-suka.ac.id/8903/. Diakses 26 Januari 2014.

Sastradipura, K. (2005). Mencari makna di balik makna skripsi, tesis dan

disertasi. Bandung: Kappa Sigma.

Sudarsono, B. dkk. (2007). Literasi informasi: Pengantar untuk perpustakaan

sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyo-basuki. (2007). Kemelekan informasi. Seminar dan Pelatihan Kemelekan Informasi UI Model. Banten

Tanjung, B, dan Ardial. (2007). Pedoman penulisan karya ilmiah (Proposal,

Skripsi, dan Tesis) dan mempersiapkan diri menjadi penulis artikel ilmiah.

Jakarta: Kencana Pernada Media Grup.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Wahyuni, S.F. (2008). Survei tingkat literasi mahasiswa terhadap media dan

informasi. [Online]. Tersedia di:

http://www.literasimedia.org/survei-tingkat-literasi-mahasiswa-terhadap-media-dan-informasi/. Diakses 28 Januari 2014.

Wijetunge, P, dan Alahakoon, U. (2005). Empowering 8: The information literacy

model developed in Sri Lanka to underpin changing education paradigms of Sri Lanka. Sri Lanka Journal of Librarianship & Information Management, 1 (1).

Yusup, P.M. (1995). Pedoman praktis mencari informasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Zurkowski, Paul G. (1974). The Information service environment relationship and

priorities, (related paper number five). Washington DC: U.S.National


(1)

2. Pelaksanaan penelitian

Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrumen, mengumpulkan data, analisis data kemudian menarik kesimpulan

3. Pembuatan laporan penelitian

Pada tahap ini peneliti menulis laporan sesuai dengan data yang telah didapatkan


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa literasi informasi mahasiswa memberikan kontribusi terhadap proses penulisan karya ilmiah. Kontribusi yang diberikan oleh literasi informasi mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah berada pada kategori sedang karena ada beberapa tahap dalam penilaian literasi informasi mahasiswa yang masih dalam tahap pengembangan. Selain itu sedangnya kontribusi yang diberikan oleh literasi informasi menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan kepada proses penulisan karya ilmiah tidak hanya diberikan oleh literasi informasi saja, melainkan ada faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang dapat memberikan kontribusi.

Kondisi literasi informasi mahasiswa secara keseluruhan tergolong dalam kategori baik mesikupun masih ada beberapa tahap literasi informasi yang berada dalam tahap pengembangan. Hal ini dilihat dari sebagian besar mahasiswa telah memiliki literasi dalam menentukan sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan, namun dalam menilai kembali informasi yang dibutuhkan setelah diidentifikasi dalam indikator ini masih tahap pengembangan, karena tidak semua mahasiswa menilai kembali informasi yang dibutuhkan setelah diidentifikasi. Mahasiswa juga belum menelusur informasi menggunakan sumber informasi yang menyediakan informasi secara lengkap seperti direktori, namun secara keseluruhan mahasiswa memiliki literasi informasi yang baik dalam mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien. Selain itu mahasiswa juga memiliki literasi yang baik dalam mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya. Mahasiswa telah memiliki literasi yang baik dalam menggunakan informasi untuk menyelesaikan tujuan tertentu dan mahasiswa juga memahami aspek ekonomi, hukum, dan sosial yang berkaitan dengan penggunnaan informasi, walaupun dalam penggunaan sumber informasi masih dalam tahap pengembangan karena adakalanya mahasiswa menggunakan sumber informasi yang tidak legal.

Proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa tergolong dalam kategori baik. Hal ini dilihat dari sebagian besar mahasiswa menentukan topik penelitian dengan baik, menyusun skripsi sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku, mengutip informasi yang digunakan sesuai dengan standar yang berlaku, dan


(3)

menuliskan sumber informasi yang pernah dikutip atau dirujuk ke dalam daftar pustaka sesuai dengan tata cara penulisan daftar pustaka yang dijelaskan dalam buku pedoman karya ilmiah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan, maka penulis menyatakan beberapa hal dengan harapan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak terkait dalam rangka mengoptimalkan literasi informasi yang dimiliki oleh mahasiswa.

1. Saran bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa untuk memiliki keinginan yang besar untuk menggali lagi keahliannya dalam literasi informasi dengan menerapkan langkah-langkah yang tepat dan benar demi memberikan manfaat kepada banyak pihak, dan menciptakan karya yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dengan cara yang ilmiah dan bertanggungjawab.

2. Saran bagi Institusi

Diharapkan pada pihak Universitas Pendidikan Indonesia memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitas, khususnya pada bidang literasi informasi, baik dengan cara selalu mengevaluasi metode pengajaran yang telah diterapkan maupun menjadi fasilitator dalam pengembangan karya mahasiswa. Selain itu diharapkan agar pihak Univeritas Pendidikan Indonesia memberikan orientasi mengenai literasi informasi terhadap mahasiswa pada awal masa orientasi kampus agar para mahasiswa lebih mengenal lagi apa itu literasi informasi, manfaat literasi yang diberikan kepada mahasiswa dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa, dan sebagainya. Dalam memberikan orientasi literasi informasi kepada mahasiswa dapat berkerjasama dengan pihak perpustakaan.

3. Saran bagi peneliti selanjutnya

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan bukan tidak mungkin hasil yang didapat sekarang tidak menajdi bermakna dimasa yang akan datang. Maka dari itu untuk peneliti selanjutnya, diharapkan melakukan kegiatan mengidentifikasi masalah yang ada dilapangan sesuai dengan kondisi terkini dan diharapkan untuk lebih menggali lagi penlitian mengenai literasi informasi dikaitkan dengan hal-hal lain yang memerlukan literasi informasi dalam pengerjaannya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

ACRL(Association of College & Research Libraries). (2000). Information literacy competency standards for higher education. [Online]. Tersedia di: http://www.ala.org/acrl/standards/informationliteracycompetency. Diakses 26 januari 2014.

ALA (American Library Association). (1989). Introduction to information

literacy. [Online]. Tersedia di:

http://www.ala.org/ala/mgps/divs/acrl/standards/information_literacy_comp etency.cfm. Diakses 26 Januari 2014.

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Astiwi, P.N. (2011). Peningkatan kemampuan information literate sebagai basis pengembangan menyeluruh perpustakaan masa depan dalam globalisasi informasi. Kebutuhan Informasi dalam menentukan arah pengembangan perpustakaan. Visi Pustaka, 13 (3), hlm 11-17. [Online]. Tersedia di: http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?id=165. Diakses 26 Januari 2014.

Bakti, L. A. (2012). Hubungan informasi dengan publikasi hasil penelitian peneliti di pusat penelitian bioteknologi-LIPI. Tesis, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. [Online]. Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334985T33054Ludya%20Arica%20 Bakti.pdf. Diakses 10 februari 2014.

Baskoro, D. G. (2011). Pengaruh program pelatihan literasi informasi terhadap proses, hasil, sikap dan motivasi mahasiswa dalam penulisan karya tulis. Visi Pustaka, 13 (1), hlm. 30-40.

Bhandary, K.M. (2003). Information literacy and librarian’s role. http://www.tucl.org.mp/ilfliteracy.htm. Diakses 26 Januari 2014.

Brotowidjoyo, M. D. (2002). Penulisan karangan ilmiah. Jakarta: Akademik Pressindo.

Diao Ai Lien, dkk. (2010). 7 Knowledge management. Ed. II. Jakarta: Penerbit Universitas Atmajaya.

Djuroto, T. (2009). Menulis artikel & karya ilmiah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(5)

Firdini. (2005). Penguasaan Information Literacy Program Studi Ilmu Perpustakaan FIB UI dalam Penulisan Skripsi. Skripsi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. [Online]. Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20159004.pdf. Diakses 26 Januari 2014.

Hadi, S. (1981). Metode research. Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM.

Hasiguan, J. (2008). Urgensi literasi informasi dalam kurikulum berbasis kompetensi di perguruan tinggi. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan, 4 (2). [Online]. Tersedia di:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16100/1/pus-des2008-%20(4).pdf. Diakses 26 Januari 2014.

Kusmana, S. (2007). Membangun Budaya Literasi. [Onliine]. Tersedia di: http://www.scribd.com/doc/39154217/literasi. Diakses 28 Februari 2014. Lasa H.S. (2009). Kamus kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher.

Mucharofina, I. (2005). Hubungan antara motivasi dan kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi mahasiswa fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Semarang tahun ajaran 2000. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas Dipenegoro.

Naibaho, K. (2007). Menciptakan generasi literate melalui perpustakaan. Visi

Pustaka, 9(3). [Online]. Tersedia di:

http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?id=80. Diakses 26 Januari 2014.

Nurtiar, Haryo. (2012). Tingkat kemampuan literasi informasi mahasiswa skruspi: Studi perbandingan FIK dan FKM UI. Tesis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Depok: Univeristas Indonesia.

Prasetyo, dkk. (2010). Metode penelitian kuantitatif: Teori dan aplikasi. Ed.5. Jakarta: Rajawali Pers

Proboyekti, U. (2008). Literasi informasi di perguruan tinggi. [Online]. Tersedia di: http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/literasiinformasiPT.pdf. Diakses 26 Januari 2014.


(6)

Purwono. (2007). Kompetensi LI. Dalam Bulletin Perpustakaan, hlm. 1-5. [Online].

Tersediadi:http://library.uii.ac.id/sdm/publikasiperpustakaanuii/funcstartdo wn/25/. Diakses 26 Januari 2014.

Safari. A.R. (2013). Studi LI mahasiswa program studi ilmu perpustakaan uin sunan kalijaga berdasarkan model the empowering 8. Skripsi, Fakultas Adab Universitas UIN Sunan Kalijaga. [Online]. Tersedia di: http://digilib.uin-suka.ac.id/8903/. Diakses 26 Januari 2014.

Sastradipura, K. (2005). Mencari makna di balik makna skripsi, tesis dan disertasi. Bandung: Kappa Sigma.

Sudarsono, B. dkk. (2007). Literasi informasi: Pengantar untuk perpustakaan sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyo-basuki. (2007). Kemelekan informasi. Seminar dan Pelatihan Kemelekan Informasi UI Model. Banten

Tanjung, B, dan Ardial. (2007). Pedoman penulisan karya ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis) dan mempersiapkan diri menjadi penulis artikel ilmiah. Jakarta: Kencana Pernada Media Grup.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Wahyuni, S.F. (2008). Survei tingkat literasi mahasiswa terhadap media dan informasi. [Online]. Tersedia di: http://www.literasimedia.org/survei-tingkat-literasi-mahasiswa-terhadap-media-dan-informasi/. Diakses 28 Januari 2014.

Wijetunge, P, dan Alahakoon, U. (2005). Empowering 8: The information literacy model developed in Sri Lanka to underpin changing education paradigms of Sri Lanka. Sri Lanka Journal of Librarianship & Information Management, 1 (1).

Yusup, P.M. (1995). Pedoman praktis mencari informasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Zurkowski, Paul G. (1974). The Information service environment relationship and priorities, (related paper number five). Washington DC: U.S.National Commission on Libraries and Information Science.