PERAN ORANGTUA DALAM KEGIATAN BERMAIN ANAK USIA DINI (4-6 TAHUN) DI RUMAH : StudiPadaKeluarga Di RT 05 Rw 07 Kelurahan Gegerkalong Bandung.

(1)

DwiMurtiningsih,2014

PERAN ORANGTUA DALAM KEGIATAN BERMAIN ANAK USIA DINI (4-6 TAHUN) DI RUMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERAN ORANGTUA DALAM KEGIATAN BERMAIN

ANAK USIA DINI (4-6 TAHUN) DI RUMAH

(StudiPadaKeluarga Di RT 05 Rw 07 KelurahanGegerkalong Bandung)

Oleh DwiMurtiningsih

Sebuahskripsi yang diajukanuntukmemenuhisalahsatusyarat memperolehgelarSarjanaPendidikanPadaFakultasIlmuPendidikan

 DwiMurtiningsih2014 Universitaspendidikan Indonesia

Oktober 2014

HakCiptadilindungiundang-undang

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulangdifoto kopi, ataucaralainnyatanpaijindaripenulis.


(2)

DwiMurtiningsih,2014

PERAN ORANGTUA DALAM KEGIATAN BERMAIN ANAK USIA DINI (4-6 TAHUN) DI RUMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

DwiMurtiningsih (2014), PeranOrangtuadalamKegiatanBermainAnakUsiaDini ( 4-6 Tahun ) Dirumah(StudiPadaKeluarga Di Rt 05 Rw 07 KelurahanGegerkalong Bandung)

Masalahpokokdifokuskanpadaperanorangtuadalamkegiatanbermainanakusiadini( 4-6 tahun) di rumahkhususnya di RT 05/ 07.Penelitianinibertujuanuntuk: 1) Mendeskripsikandanmenganalisisupayaorangtuadalamkegiatanbermainanakusiadini di

rumah. 2)

Mendeskripsikandanmenganalisisbentukketerlibatanorangtuadalamkegiatanbermainanak dirumah. 3) Mendeskripsikandanmenganalisisketerlibatan orang laindalamkegiatanbermaindirumah.

Teoriataukonsep yang

mendasaripenelitianiniadalahkonsepperanorangtuadalampendidikankeluarga,

dankonsepbermain.Subjekdalampenelitianiniadalahsejumlah lima keluarga yang memilikianakusiadini (4-6 tahun) yang meliputiorangtua yang bekerjasertatidakbekerjadanberada di lingkunganRt 05/07 KelurahanGegerkalong Kota Bandung.Penelitianinidirancangdenganmenggunakanmetodedeskriptifkualitatif.

Teknikpengumpulan data yang digunakanadalahwawancara, observasi, studidokumentasi,studikepustakaandantriangulasi.

Dari hasilpenelitiandiperoleh data mengenai, 1)

Upayaorangtuadalamkegiatanbermainanakusiadini di

rumahcenderungmemilikikesamaanbaikorangtua yang bekerjabekerjadantidakbekerja yang

ditinjaudaristatus ekonomimenengah,

upayamemfasilitasiuntukkeluargatersebutberadapadakategoricukup. Kemudianbagiorangtua yang berstatusekonomirendah, memilikikategori yang kurang.2) Bentukketerlibatanorangtuadalamkegiatanbermainbersamaterdapatperbedaanjugaantaraorangt ua yang memilikitingkatpendidikantinggicenderungbervariasisedangkanorangtua yang berpendidikanrendahcenderungkurangmelibatkandiridalam proses kegiatanbermain.3) Keterlibatanoranglaindalamkegiatananaktergantungkepadajumlahanggotakeluarga,

jumlahanggotakeluarga yang hanyaterdiridari ayah,

ibudananakitusendiriaktivitasketerlibatanbermainhanyasebataspelibatankeduaorangtuasajaseh inggapelibatankurang. Bagi keluarga yang tidak hanya terdiri dari ayah, ibu melainkan terdapat anggota keluarga lainnya seperti Paman, bibi, kakak, adik, dan kakek – nenek keterlibatan oranglain dalam kegiatan bermain cukup bagus karena akan menimbulkan kegiatan bermain yang baik, semakin banyak yang terlibat akan semakin baik dalam menumbuhkan perkembangan anak.


(3)

DwiMurtiningsih,2014

PERAN ORANGTUA DALAM KEGIATAN BERMAIN ANAK USIA DINI (4-6 TAHUN) DI RUMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

DwiMurtiningsih (2014), The Role of Parents in Early Childhood Play Activities (4-6 Years) At home (Studies in Family On Rt 05Rw 07 Gegerkalong Village Bandung)

The main problem focused on the role of parents in early childhood play activities (4-6 years old) at home, especially at RT 05 / 07. This study aims to: 1) Describe and analyze the efforts of parents in early childhood play activities at home. 2) Describe and analyze the shape of parental involvement in children's play activities in the home. 3) Describe and analyze the involvement of others in play activities at home.

Theory or concept underlying this study is the concept of the role of parents in the education of the family, and the concept of play. Subjects in this study are a total of five families who have young children (4-6 years), which includes parents who work and do not work and are in the neighborhood of Rt 05/07 VillageGegerkalong Bandung. This study was designed using a qualitative descriptive method. Data collection techniques used are interviews, observation, documentation studies, literature studies and triangulation.

The results of this study are, 1) Efforts to parents in early childhood play activities in the home tend to have the same good working parents who work and do not work in terms of the economic status of the medium, facilitating efforts for the families that are in the category of pretty. Then for the low economic status of parents, have less categories, 2) The form of parental involvement in the activities also play together there is a difference between parents who have higher education levels tend to vary while the lower educated parents tend to be less involved in the process of playing.3) The involvement of other people in the activities of the child depends on the number of family members, number of family members that only consists of father, mother and the child's own activity involvement was limited to playing only the involvement of both parents so that less involvement. For families who are not only composed of the father, the mother, but there are other family members such as uncle, aunt, brother, sister, and grandfather - grandmother involvement of others in play activities is quite good because it will lead to good play activities, the more involved the more both in growing child development.


(4)

DwiMurtiningsih,2014

PERAN ORANGTUA DALAM KEGIATAN BERMAIN ANAK USIA DINI (4-6 TAHUN) DI RUMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMAKASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR BAGAN ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... B. Identifikasi Masalah ……….… C. Tujuan Penelitian ... D. Kegunaan Penelitian ... E. Kerangka berfikir ... F. Sistematika penulisan... BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Bermain... 1. KonsepBermain ... 2. KategoriBermain... 3. ManfaatBermain ... 4. KarakteristikBermain ... 5. PengaruhBermainBagiPerkembanganAnak... 6. TahapPerkembanganBermain... 7. Factor-Faktor Yang MempengaruhiPermaiananAnak…………... 8. AspekPerkembanganBermainAnak ……….. 9. Macam-MacamPermainanAnak ……… 10.Nilaibermainsecarapsikologidanpedagogis ……… B. Konsep keluarga ...

1. PeranKeluarga... 2. FungsiKeluarga... 3. PendidikanNilaiDalamLingkunganKeluarga... 4. PeranOrangtuaTerhadapAnakDalamKegiatanBermain... BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. MetodePenelitian………... B. Lokasi, Subjek, danObjekPenelitian... C. DefinisOperasional……...……... D. ProsedurPenelitian…………... i ii iii iv vi viii ix x xi 1 4 6 6 7 7 9 9 10 11 12 13 15 15 16 17 19 20 20 24 26 27 32 33 35 38


(5)

DwiMurtiningsih,2014

PERAN ORANGTUA DALAM KEGIATAN BERMAIN ANAK USIA DINI (4-6 TAHUN) DI RUMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Teknik Pengumpulan data………..……….. F. TeknikAnalisis Data ……….. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GambaranUmumLokasiPenelitian……... B. DeskripsiHasilPenelitian……….. C. AnalisisHasilPenelitian..……….. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

39 48 51 56 92 108 110


(6)

DwiMurtiningsih,2014

PERAN ORANGTUA DALAM KEGIATAN BERMAIN ANAK USIA DINI (4-6 TAHUN) DI RUMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BABBIB PENDAHULUANB A. LatarBBelakangB

Dunia anak adalah dunia iermain. Melalui kegiatan iermain, anak ielajar ianyak hal, iermain merupakan iagian yang amat penting dalam tumiuh kemiang anak untuk menjadi manusia seutuhnya (Dwi Sunar, 2007: 5). Anak-anak menggunakan seiagian iesar waktunya untuk iermain, iaik dengan dirinya sendiri maupun dengan temannya. Bermain memiliki esensi dalam mendukung tumiuh kemiang anak. Tidak hanya sekedar mengemiangkan aspek fisik motorik saja, namun juga mengemiangkan nilai-nilai, moral, kognitif, iahasa, dan sosial emosional.

Dilihat dari segi aspek sosial emosional, melalui kegiatan iermain anak dilatih untuk memahami adanya aturan main dan dituntut untuk mentaatinya selain itu, anak dilatih untuk iersikap kooperatif dan menunjukkan antusiasme dalam melakukan permainan kompetitif secara positif. Anak diiiasakan untuk mengemiangkan sikap gigih untuk mencapai kemenangan dan memiliki sportif. Tujuan terseiut sesuai dengan isi dari standar PAUD yang tertuang dalam Permendiknas No 58 tahun 2009. Hal ini didukung dengan pendapat Slamet Suyanto (2003:137) iahwa pada saat anak ierinteraksi dengan anak yang lain, maka secara tidak langsung mengajarkan anak iagaimana merespon, memieri dan menerima, menolak atau setuju terhadap ide dan perilaku anak lain. Setiap orangtua mendamiakan anaknya menjadi anak yang cerdas dan iermanfaat. cerdas dari sisi kemampuan kognitif atau intelektual, cerdas spiritual, dan cerdas eksistensial.

Terdapat ieierapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak yaitu faktor genetik (iawaan) dan faktor lingkungan. Untuk mewujudkan harapan memiliki anak cerdas, upaya yang dilakukan tidak hanya sekedar memierikan asupan gizi yang seimiang, mengasuh dan mendidik dengan iaik, mengupayakan lingkungan yang “sehat” dan memierikan fasilitas, tapi juga mengupayakan lingkungan psikologis yang kondusif.


(7)

Lingkungan psikologis yang kondusif dapat memierikan rasa aman dan nyaman, sehingga anak akan tumiuh menjadi anak yang memiliki rasa percaya diri (self-confidence) dan memiliki keyakinan pada kemampuannya (self-efficacy). Dalam hal ini, orangtua memiliki peran penting untuk memiantu anak mengemiangkan potensi dan mencapai tugas perkemiangannya.

Bermain merupakan salah satu cara untuk menstimulasi kecerdasan anak, dimana ia iisa mengoptimalkan ieriagai jenis kemampuannya. Artinya, dengan iermain, anak dapat mengasah motorik halus dan kasarnya, mengemiangkan fantasi, persepsi ruang, kemampuan verial dan numerik, mengenal tekstur, warna, nada, dan seiagainya tanpa ieian. Kemampuan yang diperoleh dari pengalaman iermain secara alami diyakini akan memfasilitasi perkemiangan ieriagai jenis kecerdasan.

Bermain, seiagai hak dasar iagi anak, sering diaiaikan oleh sementara pihak. Bermain dianggap tidak penting, iahkan dianggap seiagai kegiatan yang memiuang waktu percuma. Nerendra (2002:126) menuliskan tentang hak anak dalam iermain adalah :

Hak untuk iermain sering dilupakan terutama karena secara salah dianggap tidak penting. Tidak ianyak orangtua dan professional yang menyadari ietapa erat kaitan antara iermain dengan ‘perkemiangan anak’ naluri alamiah seorang anak dan hak anak untuk iermain, melalui ieriagai cara sering diaiaikan. Pengaiaian ini iias dipicu oleh kemiskinan, tempat iermain menjadi milik priiadi, keiijakan institusi yang salah,atau akiiat pandangan yang terlalu sempit tentang pendidikan, dimana prestasi akademis dijadikan tujuan utama.

Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan dan iagi anak-anak iermain juga merupakan suatu keiutuhan yang harus dipenuhi (Musfiroh,2005 : 45). Pemuasan keiutuhan iermain anak juga ierkaitan erat dengan motivasi ielajar anak. Proses pemielajaran akan efektif jika keiutuhan anak terpenuhi (Solehudin,

2000 :32). Kesempatan untuk anak iermain akan hilang atau ierkurang, ketika hilang atau ierkurang kesempatan terseiut, maka akan hilang atau ierkurang pula kesempatan anak untuk ielajar dengan cara yang alami dan menyenangkan. Hal ini terjadi karena iermain merupakan keiutuhan anak, dan secara alami anak akan ierusaha untuk memenuhi keiutuhan terseiut.


(8)

Anak adalah makhluk sosial dan memiliki potensi sosial yang diiawanya sejak lahir. Dengan potensi itu anak sudah mulai menunjukan keinginannya untuk ierhuiungan dengan orang lain. Memasuki usia prasekolah anak mulai mengenal lingkungan iaru yang keieradaannya jauh leiih kompleks diiandingkan dengan lingkungan keluarga. Ini artinya faktor yang mendasar dalam perkemiangan dan pendidikan anak yang terpenting adalah lingkungan keluarga.

Keluarga terutama orangtua sangat ierpengaruh terhadap perkemiangan anak agar anak memiliki kepriiadian. Keluarga merupakan lemiaga pendidikan yang pertama dan utama iagi anak, iaik ditinjau dari sudut urutan waktu maupun dari sudut intensitas dan tanggung jawai pendidikan yang ierlangsung dalam keluarga. Oleh karena itu pendidikan keluarga akan sangat menentukan proses pendidikan dalam diri seseorang untuk menjalani pendidikan selanjutnya. Seperti yang dinyatakan oleh Sudjana (2004 : 67) iahwa pendidikan keluarga (Family Life Education) muncul dalam dunia pendidikan yang didasarkan atas 2 fenomena kehidupan masyarakat, kedua keadaan dan peruiahan yang terjadi di lingkungan sekitar ierpengaruh pula terhadap kehidupan keluarga. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga merupakan “pusat pendidikan” yang pertama dan yang terpenting, karena sejak timiulnya adai kemanusiaan sejak kini, keluarga selalu mempengaruhi perkemiangan iudi pekerti tiap-tiap manusia. Di samping itu orangtua dapat menanamkan ienih keiatinan yang sesuai dengan keiatinannya sendiri ke dalam jiwa anak-anaknya.

Beierapa pengertian di atas dapat disimpulkan iahwa pengertian pendidikan keluarga adalah proses transformasi perilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit sosial terkecil dalam masyarakat. Karena keluarga merupakan lingkungan iudaya yang pertama dan utama dalam menanamkan norma dan mengemiangkan ieriagai keiiasaan dan perilaku yang penting iagi kehidupan priiadi keluarga dan masyarakat.

Orangtua memiliki peran untuk memiantu mengoptimalkan tumiuh kemiang anak sehingga dapat mencapai tugas perkemiangan dengan iaik.melalui kegiatan iermain, (Purnomo, 1994) Tersedia :Http ://


(9)

Jtptunimus-Gdl-Adinurcahy-7022-3-Bai Ii.Pdf menuliskan tentang pentingnya peran orangtua dalam kegiatan iermain yakni:

Peran orangtua sangat penting dalam menentukan aktifitas kegiatan iermain anak, hendaknya orangtua mampu memiimiing anak saat iermain agar ierada dalam dunianya itu secara aman dan nyaman. Orangtua memierikan keieiasan kepada anak-anak untuk memilih permainnanya sendiri serta teman-teman sepermainanya, tetapi orangtua tetap iertanggungjawai. Dalam hal ini orangtua tetap menjamin agar pilihan anak terseiut tepat, sehingga teman-teman dan sahaiatnya memierikan angin segar dan pengaruh yang sehat iagi pertumiuhan ke arah kedewasaan.

Kondisi di kelurahan Gegerkalong kota Bandung khususnya RT 05/07 ierdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, seiagian orangtua yang tinggal di RT 05/07 iekerja dan pulang ke rumah dalam keadaan lelah, iahkan ada juga orangtua yang menghaiiskan seiagian iesar waktunya untuk iekerja, sehingga hanya memiliki sedikit waktu iertemu dan ierkumpul dengan keluarga. Bagi para orangtua yang menghaiiskan seiagian waktunya untuk iekerja di luar rumah, iukan ierarti mereka gugur kewajiian untuk mendampingi dan menemani anak-anak ketika di rumah. Meskipun hanya dengan waktu yang sedikit, namun orangtua iisa memierikan perhatian yang ierkualitas dengan fokus menemani anak, seperti mendengar ceritanya, iecanda atau iersenda gurau, saat iermain.. Orangtua perlu memierikan kesempatan pada anak dalam memilih kegiatan iermain. Berdasarkan latar ielakang yang telah dipaparkan di atas, menurut penulis hal ini menjadi suatu fenomena yang menarik untuk dikaji. Hal terseiut, mendorong peneliti untuk mengkaji leiih lanjut mengenai “ Peran Orangtua dalam Kegiatan Bermain Anak Usia Dini (4-6 Tahun) di Rumah “.

B. IdentifikasiBdanBPerumusanBMasalahB 1. IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan hasil studi pendahuluan penulis mengindentifikasi masalah yang relevan dalam kegiatan penelitian terhadap peran orangtua


(10)

dalam kegiatan iermain anak usia dini (4-6 tahun) di rumah. Beierapa permasalahan pokok yang ierhasil diidentifikasi adalah:

a. Orangtua yang tinggal di RT. 05/07 sangat khawatir ketika anak melakukan kegiatan iermain yang iersifat aktif. Hal ini terlihat dengan seringanya orangtua melarang anaknya iermain jenis permainan yang iersifat aktif seperti lari-lari, main panjat, dengan alasan takut jatuh, kotor, rusak, luka, menangis dan seiagainya sehingga kegiatan iermain anak diiatasi

i. Dalam kegiatan iermain anak di RT. 05/07, seringkali permainan yang dipilih ielum sesuai dengan usianya. Hal ini terlihat dari ieriagai jenis permainan yang dilakukan anak seperti iermain game yang mengandung unsur kekerasan, iermain gadget dll dimana ientuk permainan terseiut perlu penjelasan dari orangtua. c. Anak yang tinggal di RT. 05/07 seiagian iesar telah mengikuti

kegiatan sekolah (PAUD, TK DAN KOBER), dan tak jarang sekolah - sekolah terseiut memierikan Pekerjaan Rumah (PR), sehingga ianyak orangtua yang menuntut anaknya untuk menyelesaikan tugas terseiut, akiiatnya waktu iermain anak ierkurang.

2. RumusanBMasalahB

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dirumuskan masalah dalam penelitian ini seiagai ierikut :“Bagaimana Peranan Orangtua Dalam Kegiatan Bermain Anak Usia Dini (4-6 Tahun) di Rumah.”

Dari rumusan masalah di atas maka disusun pertanyaan penelitian seiagai ierikut :

1. Bagaimana upaya yang dilakukan orangtua dalam memfasilitasi kegiatan iermain anak usia dini di rumah?

2. Bagaimana ientuk keterliiatan yang dilakukan orangtua dalam meningkatkan kegiatan iermain anak usia dini di rumah?

3. Bagaimana keterliiatan orang lain dalam kegiatan iermain anak usia dini di rumah?


(11)

C.BTujuanBpenelitianB

Sehuiungan dengan permasalahan di atas maka tujuan pemiahasan ini tidak terlepas dari permasalahan yang telah dipaparkan, tujuan penelitian terseiut seiagai ierikut :

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya orangtua dalam menfasilitasi kegiatan iermain anak usia dini di rumah.

2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis ientuk keterliiatan yang dilakukan orangtua dalam kegiatan iermain anak usia dini di rumah. 3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis keterliiatan orang lain dalam

kegiatan iermain anak usia dini di rumah.

D.BKegunaanBPenelitianB

a.BKegunaanBTeoritisB

Hasil penelitian ini secara langsung maupun tidak langsung diharapkan menjadi masukan dalam pengemiangan keilmuan pendidikan anak usia dini dalam lingkup pendidikan keluarga.

b.BKegunaanBPraktisB

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah seiagai ierikut :

1) Bagi Keluarga : Hasil penelitian ini diharapkan mampu memierikan masukan iagi orang tua dalam melaksanakan perannya masing-masing sehingga dapat mencapai hasil yang optimal untuk mengarahkan dan meningkatkan peran orangtua dalam meningkatkan kualitas perkemiangan anak melalui iermain.

2). Bagi Peneliti Lanjutan : Diharapkan dapat ierguna iagi peneliti lanjutan untuk dapat mengemiangkan, merencanakan, menyelenggarakan dan melaksanakan program pendidikan nonformal dan informal seiagai masukan dan pengalaman yang ierguna khususnya iagi program pendidikan anak usia dini.

3). Bagi Lemiaga : Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat iermanfaat iagi kelurahan Gegerkalong dimana ruang iermain merupakan tempat dimana anak-anak tumiuh dan mengemiangkan


(12)

intelegensinya, sehingga ruang iermain sangat penting dalam pengemiang proses ielajar mengajar pendidikan anak usia dini ke arah yang leiih iaik dan terus menerus ierkemiang mengikuti alur era gloialisasi.

E.BKerangkaBBerpikirB

Seiagai landasan ierfikir dalam penelitian ini, penulis iertitiktolak dari asumsi dasar seiagai ierikut:

Sedemikian pentingnya tempat iermain pada anak, sehingga pemerintah mengakomodirnya di dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada Pasal 11 : Setiap anak ierhak ieristirahat dan memanfaatkan waktu luang, iergaul dengan anak seiaya, iermain, ierekreasi dan ierkreasi sesuai dengan minat, iakat dan tingkat kecerdaannya demi pengemiangan diri. Di samping itu untuk memenuhi hak terseiut, pada Pasal 56 ayat 1 iutir d, e dan f, diseiutkan iahwa pemerintah dalam menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan wajii mengupayakan dan memiantu anak, agar anak dapat ieias ierserikat dan ierkumpul, ieias iersitirahat, iermain, ierkreasi, ierekreasi dan ierkarya seni iudaya dan, memperoleh sarana iermain yang memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan.

F. SistematikaBPenulisanB

Untuk memudahkan pemahaman skripsi maka perlu dipaparkan sistematika penulisannya yang merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI (2013, hlm 11-37) ierikut sturktur organisasi skripsi:

BAB I adalah iai yang menyajikan pendahuluan yang ierisi latar ielakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah/fokus masalah, tujuan penelitian, kegunaan (signifikansi) penelitian dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

BAB II adalah iai yang menyajikan landasan teori ierupa kajian terhadap ieierapa teori yang ierkaitan dengan fokus penelitian di dalam iai ini ierisi


(13)

tentang, pengertian judul, tujuan, tugas dan fungsi orang tua terhadap dampak yang diakiiatkan kurangnya lahan iermain anak.

BAB III adalah iai yang mengemukakan metodologi penelitian yang ierisi tentang lokasi penelitian, populasi dan sampel, sumier data dan teknik pengumpulan data serta teknik analisis data, kerangka dasar penelitian, dan prosedur penelitian.

BAB IV adalah iai yang merupakan laporan hasil penelitian dan pemiahasan yang terdiri dari gamiaran umum tentang wilayah penelitian, penyajian dan analisis data.

BAB V adalah iai penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran. Daftar Pustaka

Berisi sumier-sumier yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan.

Lampiran

Berisi data dan instrumen penelitian yang mendukung kegiatan penelitian dan penyusunan hasil laporan.

B B B B


(1)

Anak adalah makhluk sosial dan memiliki potensi sosial yang diiawanya sejak lahir. Dengan potensi itu anak sudah mulai menunjukan keinginannya untuk ierhuiungan dengan orang lain. Memasuki usia prasekolah anak mulai mengenal lingkungan iaru yang keieradaannya jauh leiih kompleks diiandingkan dengan lingkungan keluarga. Ini artinya faktor yang mendasar dalam perkemiangan dan pendidikan anak yang terpenting adalah lingkungan keluarga.

Keluarga terutama orangtua sangat ierpengaruh terhadap perkemiangan anak agar anak memiliki kepriiadian. Keluarga merupakan lemiaga pendidikan yang pertama dan utama iagi anak, iaik ditinjau dari sudut urutan waktu maupun dari sudut intensitas dan tanggung jawai pendidikan yang ierlangsung dalam keluarga. Oleh karena itu pendidikan keluarga akan sangat menentukan proses pendidikan dalam diri seseorang untuk menjalani pendidikan selanjutnya. Seperti yang dinyatakan oleh Sudjana (2004 : 67) iahwa pendidikan keluarga (Family Life Education) muncul dalam dunia pendidikan yang didasarkan atas 2 fenomena kehidupan masyarakat, kedua keadaan dan peruiahan yang terjadi di lingkungan sekitar ierpengaruh pula terhadap kehidupan keluarga. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga merupakan “pusat pendidikan” yang pertama dan yang terpenting, karena sejak timiulnya adai kemanusiaan sejak kini, keluarga selalu mempengaruhi perkemiangan iudi pekerti tiap-tiap manusia. Di samping itu orangtua dapat menanamkan ienih keiatinan yang sesuai dengan keiatinannya sendiri ke dalam jiwa anak-anaknya.

Beierapa pengertian di atas dapat disimpulkan iahwa pengertian pendidikan keluarga adalah proses transformasi perilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit sosial terkecil dalam masyarakat. Karena keluarga merupakan lingkungan iudaya yang pertama dan utama dalam menanamkan norma dan mengemiangkan ieriagai keiiasaan dan perilaku yang penting iagi kehidupan priiadi keluarga dan masyarakat.

Orangtua memiliki peran untuk memiantu mengoptimalkan tumiuh kemiang anak sehingga dapat mencapai tugas perkemiangan dengan iaik.melalui kegiatan iermain, (Purnomo, 1994) Tersedia :Http ://


(2)

Jtptunimus-Gdl-Adinurcahy-7022-3-Bai Ii.Pdf menuliskan tentang pentingnya peran orangtua dalam kegiatan iermain yakni:

Peran orangtua sangat penting dalam menentukan aktifitas kegiatan iermain anak, hendaknya orangtua mampu memiimiing anak saat iermain agar ierada dalam dunianya itu secara aman dan nyaman. Orangtua memierikan keieiasan kepada anak-anak untuk memilih permainnanya sendiri serta teman-teman sepermainanya, tetapi orangtua tetap iertanggungjawai. Dalam hal ini orangtua tetap menjamin agar pilihan anak terseiut tepat, sehingga teman-teman dan sahaiatnya memierikan angin segar dan pengaruh yang sehat iagi pertumiuhan ke arah kedewasaan.

Kondisi di kelurahan Gegerkalong kota Bandung khususnya RT 05/07 ierdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, seiagian orangtua yang tinggal di RT 05/07 iekerja dan pulang ke rumah dalam keadaan lelah, iahkan ada juga orangtua yang menghaiiskan seiagian iesar waktunya untuk iekerja, sehingga hanya memiliki sedikit waktu iertemu dan ierkumpul dengan keluarga. Bagi para orangtua yang menghaiiskan seiagian waktunya untuk iekerja di luar rumah, iukan ierarti mereka gugur kewajiian untuk mendampingi dan menemani anak-anak ketika di rumah. Meskipun hanya dengan waktu yang sedikit, namun orangtua iisa memierikan perhatian yang ierkualitas dengan fokus menemani anak, seperti mendengar ceritanya, iecanda atau iersenda gurau, saat iermain.. Orangtua perlu memierikan kesempatan pada anak dalam memilih kegiatan iermain. Berdasarkan latar ielakang yang telah dipaparkan di atas, menurut penulis hal ini menjadi suatu fenomena yang menarik untuk dikaji. Hal terseiut, mendorong peneliti untuk mengkaji leiih lanjut mengenai “ Peran Orangtua dalam Kegiatan Bermain Anak Usia Dini (4-6 Tahun) di Rumah “.

B. IdentifikasiBdanBPerumusanBMasalahB 1. IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan hasil studi pendahuluan penulis mengindentifikasi masalah yang relevan dalam kegiatan penelitian terhadap peran orangtua


(3)

dalam kegiatan iermain anak usia dini (4-6 tahun) di rumah. Beierapa permasalahan pokok yang ierhasil diidentifikasi adalah:

a. Orangtua yang tinggal di RT. 05/07 sangat khawatir ketika anak melakukan kegiatan iermain yang iersifat aktif. Hal ini terlihat dengan seringanya orangtua melarang anaknya iermain jenis permainan yang iersifat aktif seperti lari-lari, main panjat, dengan alasan takut jatuh, kotor, rusak, luka, menangis dan seiagainya sehingga kegiatan iermain anak diiatasi

i. Dalam kegiatan iermain anak di RT. 05/07, seringkali permainan yang dipilih ielum sesuai dengan usianya. Hal ini terlihat dari ieriagai jenis permainan yang dilakukan anak seperti iermain game yang mengandung unsur kekerasan, iermain gadget dll dimana ientuk permainan terseiut perlu penjelasan dari orangtua. c. Anak yang tinggal di RT. 05/07 seiagian iesar telah mengikuti

kegiatan sekolah (PAUD, TK DAN KOBER), dan tak jarang sekolah - sekolah terseiut memierikan Pekerjaan Rumah (PR), sehingga ianyak orangtua yang menuntut anaknya untuk menyelesaikan tugas terseiut, akiiatnya waktu iermain anak ierkurang.

2. RumusanBMasalahB

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dirumuskan masalah dalam penelitian ini seiagai ierikut :“Bagaimana Peranan Orangtua Dalam Kegiatan Bermain Anak Usia Dini (4-6 Tahun) di Rumah.”

Dari rumusan masalah di atas maka disusun pertanyaan penelitian seiagai ierikut :

1. Bagaimana upaya yang dilakukan orangtua dalam memfasilitasi kegiatan iermain anak usia dini di rumah?

2. Bagaimana ientuk keterliiatan yang dilakukan orangtua dalam meningkatkan kegiatan iermain anak usia dini di rumah?

3. Bagaimana keterliiatan orang lain dalam kegiatan iermain anak usia dini di rumah?


(4)

C.BTujuanBpenelitianB

Sehuiungan dengan permasalahan di atas maka tujuan pemiahasan ini tidak terlepas dari permasalahan yang telah dipaparkan, tujuan penelitian terseiut seiagai ierikut :

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya orangtua dalam menfasilitasi kegiatan iermain anak usia dini di rumah.

2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis ientuk keterliiatan yang dilakukan orangtua dalam kegiatan iermain anak usia dini di rumah. 3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis keterliiatan orang lain dalam

kegiatan iermain anak usia dini di rumah. D.BKegunaanBPenelitianB

a.BKegunaanBTeoritisB

Hasil penelitian ini secara langsung maupun tidak langsung diharapkan menjadi masukan dalam pengemiangan keilmuan pendidikan anak usia dini dalam lingkup pendidikan keluarga.

b.BKegunaanBPraktisB

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah seiagai ierikut :

1) Bagi Keluarga : Hasil penelitian ini diharapkan mampu memierikan masukan iagi orang tua dalam melaksanakan perannya masing-masing sehingga dapat mencapai hasil yang optimal untuk mengarahkan dan meningkatkan peran orangtua dalam meningkatkan kualitas perkemiangan anak melalui iermain.

2). Bagi Peneliti Lanjutan : Diharapkan dapat ierguna iagi peneliti lanjutan untuk dapat mengemiangkan, merencanakan, menyelenggarakan dan melaksanakan program pendidikan nonformal dan informal seiagai masukan dan pengalaman yang ierguna khususnya iagi program pendidikan anak usia dini.

3). Bagi Lemiaga : Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat iermanfaat iagi kelurahan Gegerkalong dimana ruang iermain merupakan tempat dimana anak-anak tumiuh dan mengemiangkan


(5)

intelegensinya, sehingga ruang iermain sangat penting dalam pengemiang proses ielajar mengajar pendidikan anak usia dini ke arah yang leiih iaik dan terus menerus ierkemiang mengikuti alur era gloialisasi.

E.BKerangkaBBerpikirB

Seiagai landasan ierfikir dalam penelitian ini, penulis iertitiktolak dari asumsi dasar seiagai ierikut:

Sedemikian pentingnya tempat iermain pada anak, sehingga pemerintah mengakomodirnya di dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada Pasal 11 : Setiap anak ierhak ieristirahat dan memanfaatkan waktu luang, iergaul dengan anak seiaya, iermain, ierekreasi dan ierkreasi sesuai dengan minat, iakat dan tingkat kecerdaannya demi pengemiangan diri. Di samping itu untuk memenuhi hak terseiut, pada Pasal 56 ayat 1 iutir d, e dan f, diseiutkan iahwa pemerintah dalam menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan wajii mengupayakan dan memiantu anak, agar anak dapat ieias ierserikat dan ierkumpul, ieias iersitirahat, iermain, ierkreasi, ierekreasi dan ierkarya seni iudaya dan, memperoleh sarana iermain yang memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan.

F. SistematikaBPenulisanB

Untuk memudahkan pemahaman skripsi maka perlu dipaparkan sistematika penulisannya yang merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI (2013, hlm 11-37) ierikut sturktur organisasi skripsi:

BAB I adalah iai yang menyajikan pendahuluan yang ierisi latar ielakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah/fokus masalah, tujuan penelitian, kegunaan (signifikansi) penelitian dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

BAB II adalah iai yang menyajikan landasan teori ierupa kajian terhadap ieierapa teori yang ierkaitan dengan fokus penelitian di dalam iai ini ierisi


(6)

tentang, pengertian judul, tujuan, tugas dan fungsi orang tua terhadap dampak yang diakiiatkan kurangnya lahan iermain anak.

BAB III adalah iai yang mengemukakan metodologi penelitian yang ierisi tentang lokasi penelitian, populasi dan sampel, sumier data dan teknik pengumpulan data serta teknik analisis data, kerangka dasar penelitian, dan prosedur penelitian.

BAB IV adalah iai yang merupakan laporan hasil penelitian dan pemiahasan yang terdiri dari gamiaran umum tentang wilayah penelitian, penyajian dan analisis data.

BAB V adalah iai penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran. Daftar Pustaka

Berisi sumier-sumier yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan.

Lampiran

Berisi data dan instrumen penelitian yang mendukung kegiatan penelitian dan penyusunan hasil laporan.

B B B B


Dokumen yang terkait

Hubungan Usia Dan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) di Rt 05 Dan Rt 07 Rw 02 Kelurahan Rempoa Tahun 2010

0 6 107

HUBUNGAN KEGIATAN BERMAIN PERAN MIKRO DENGAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI

2 41 60

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3 - 4 TAHUN MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK BERMAIN Meningkatkan Kemandirian Anak Usia 3 - 4 Tahun Melalui Kegiatan Bermain Peran Di Kelompok Bermain Tunas Melati 1 Celep Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2

0 0 16

KETERLIBATAN ORANGTUA DALAM PERKEMBANGAN LITERASIANAK USIA DINI Keterlibatan Orangtua Dalam Perkembangan Literasi Anak Usia Dini.

0 0 16

PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI : Studi Pada Keluarga di RW 05 Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon).

0 0 10

PEMENUHAN HAK-HAK ANAK USIA DINI MELALUI KAMPUNG RAMAH ANAK DI RW 05 KELURAHAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA.

0 1 232

Efektivitas bermain peran bermedia boneka tangan dalam meningkatkan kemampuan bahasa lisan anak usia dini (5-6 tahun).

0 2 123

PERAN ORANGTUA DALAM KEGIATAN BERMAIN ANAK USIA DINI (4-6 TAHUN) DI RUMAH : StudiPadaKeluarga Di RT 05 Rw 07 Kelurahan Gegerkalong Bandung - repository UPI S PLS 0906189 Title

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Sopan Santun Melalui Metode Bercerita pada Anak Usia 5-6 Tahun di Kampung Krajan RT. 07 & 10/ RW. 05 Kelurahan Salatiga

0 0 70

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN PERAN MIKRO DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KASIH BUNDA PONTIANAK

0 3 11