Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Sopan Santun Melalui Metode Bercerita pada Anak Usia 5-6 Tahun di Kampung Krajan RT. 07 & 10/ RW. 05 Kelurahan Salatiga
RENCANA SETIAP PERTEMUAN RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Senin, 24 Oktober 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Meminta tolong dengan baik
2. Berterimakasih jika memperoleh sesuatu
3. Menutup mulut dan hidung bila bersin atau batuk
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Keluarga Dolly” dengan (30 menit)
alat peraga yang disediakan Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
3. Kegiatan penutup Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan
santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Rabu, 26 Oktober 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Bersikap ramah
2. Memberi dan membalas salam
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Kehidupan Kura dan (30 menit)
Kuri” dengan alat peraga yang disediakan Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
3. Kegiatan penutup Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Kamis, 27 Oktober 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
2. Menghormati yang lebih tua
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Keluarga Pak Beruang” (30 menit)
dengan alat peraga yang disediakan Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
3. Kegiatan penutup Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Senin, 31 Oktober 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Mau mengalah
2. Tidak mengganggu teman
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Tupai Usil dan Tidak (30 menit)
Mau Mengalah” dengan alat peraga yang disediakan
Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
3. Kegiatan penutup Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Rabu, 2 November 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Mendengarkan orang tua atau teman berbicara
2. Menghargai teman atau orang lain
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Pertemanan Monyet dan (30 menit)
Niel” dengan alat peraga yang disediakan Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
3. Kegiatan penutup Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Kamis, 3 November 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Menghormati yang lebih tua
2. Menghargai teman/ orang lain
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Anak tidak tahu (30 menit)
menghormati ” dengan alat peraga yang disediakan
Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
3. Kegiatan penutup Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Senin, 7 November 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Menyayangi yang muda dan menghormati yang lebih tua
2. Mendengarkan dan memperhatikan teman bicara
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Sayang yang Muda, (30 menit)
Hormati yang Tua” dengan alat peraga yang disediakan
Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
3. Kegiatan penutup Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Rabu, 9 November 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Bersikap ramah
2. Meminta tolong dengan baik
3. Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
4. Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
5. Mau mengalah
6. Mendengarkan orang tua/teman berbicara
7. Tidak mengganggu teman
8. Memberi dan membalas salam
9. Menutup mulut dan hidung bila bersin/batuk
10. Menghormati yang lebih tua
11. Menghargai teman/orang lain
12. Mendengarkan dan memperhatikan teman bicara
13. Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Kelinci dan Teman- (30 menit)
teman” dengan alat peraga yang disediakan Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Kamis, 10 November 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Bersikap ramah
2. Memberi dan membalas salam
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Mari Menyapa Kepada (30 menit)
Sesama” dengan alat peraga yang disediakan Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
3. Kegiatan penutup Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Senin, 26 Oktober 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Menghargai teman/orang lain
2. Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Jeranya Si Jerapah” (30 menit)
dengan alat peraga yang disediakan Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
3. Kegiatan penutup Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Senin, 26 Oktober 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Bersikap ramah
2. Meminta tolong dengan baik
3. Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
4. Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
5. Mau mengalah
6. Mendengarkan orang tua/teman berbicara
7. Tidak mengganggu teman
8. Memberi dan membalas salam
9. Menutup mulut dan hidung bila bersin/batuk
10. Menghormati yang lebih tua
11. Menghargai teman/orang lain
12. Mendengarkan dan memperhatikan teman bicara
13. Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Kerajaan Sopan Santun (30 menit)
I” dengan alat peraga yang disediakan Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
Hari, Tanggal : Senin, 26 Oktober 2016 Waktu
: 60 menit Indikator
1. Bersikap ramah
2. Meminta tolong dengan baik
3. Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
4. Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
5. Mau mengalah
6. Mendengarkan orang tua/teman berbicara
7. Tidak mengganggu teman
8. Memberi dan membalas salam
9. Menutup mulut dan hidung bila bersin/batuk
10. Menghormati yang lebih tua
11. Menghargai teman/orang lain
12. Mendengarkan dan memperhatikan teman bicara
13. Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua
No. Kegiatan
Kegiatan
1. Kegiatan pendahuluan Tanya jawab berkaitan dengan cerita (15 menit)
Mengajak menyanyi atau games Menjelaskan peraturan dalam mendengar cerita
2. Kegiatan Inti Menyampaikan cerita “Kerajaan Sopan Santun (30 menit)
II” dengan alat peraga yang disediakan Diskusi contoh kasus anak yang berperilaku
kurang sopan
Menyampaikan kesimpulan atau pesan untuk (15 menit)
diingat anak Drama untuk mempraktekkan perilaku sopan santun dengan bimbingan peneliti pengarahan pada pertemuan selanjutnya
LAMPIRAN 2 MATERI SETIAP PERTEMUAN MATERI PERTEMUAN 1
Hari, tanggal : Senin, 26 Oktober 2016 Indikator
1. Meminta tolong dengan baik
2. Berterimakasih jika memperoleh sesuatu
3. Menutup mulut dan hidung bila bersin atau batuk
KELUARGA DOLLY
Di sebuah rumah di hutan tinggalah keluarga kodok yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan seorang anaknya yang bermana Dolly. Dolly merupakan anak yang sopan, saat meminta sesuatu atau meminta tolong selalu mengucapkan kata tolong sebelumnya. setelah mendapatkan sesuatu, ia juga mengucapkan terimakasih. Dolly mempunyai 3 teman yaitu Enci, Ruang, dan Bearnard. 3 temannya ini selalu menyuruh-nyuruh Dolly ataupun temannya yang lain. Ketika temannya menyuruh Dolly, ia tidak mau melakukannya sebelum temannya bisa mengucapkan tolong terlebih dahulu. dolly menjelaskan hal tersebut kepada temannya, juga mengingatkan temannya untuk berterimakasih sesudahnya. begitu seterusnya sampai teman Dolly mau melakukan hal tersebut.
Di hari berikutnya Dolly bermain dengan mereka lagi. Enci si kelinci sedang flu (batuk dan pilek). Sepanjang bermain Enci selalu batuk-batuk dan bersin, tetapi tidak menutup mulutnya. Karena hari sudah sore, maka semua anak pulang ke rumah mereka masing-masing. Tibalah malam hari, saatnya semua binatang tidur dengan nyenyak. Bukannya tidur nyenyak, tetapi Dolly justru batuk sejadi-jadinya. Ketika mendengar suara anaknya sedang batuk-batuk, ibu dolly langsung bangun dan mendatangi anaknya. Ibu Dolly bertanya kepada anaknya bagaimana ia bisa batuk, apakah karena makan makanan tertentu, dan ternyata bukan. Setelah berbincang lama, akhirnya ditemukan bahwa ia batuk karena tertular dari Enci temannya, karena tidak menutup mulut dan hiungnya ketika batuk. Ibu Dolly memberitahu anaknya bahwa batuk atau bersin perlu menutup mulut dan hidung supaya temannya tidak tertular, an jika tidak menutup Di hari berikutnya Dolly bermain dengan mereka lagi. Enci si kelinci sedang flu (batuk dan pilek). Sepanjang bermain Enci selalu batuk-batuk dan bersin, tetapi tidak menutup mulutnya. Karena hari sudah sore, maka semua anak pulang ke rumah mereka masing-masing. Tibalah malam hari, saatnya semua binatang tidur dengan nyenyak. Bukannya tidur nyenyak, tetapi Dolly justru batuk sejadi-jadinya. Ketika mendengar suara anaknya sedang batuk-batuk, ibu dolly langsung bangun dan mendatangi anaknya. Ibu Dolly bertanya kepada anaknya bagaimana ia bisa batuk, apakah karena makan makanan tertentu, dan ternyata bukan. Setelah berbincang lama, akhirnya ditemukan bahwa ia batuk karena tertular dari Enci temannya, karena tidak menutup mulut dan hiungnya ketika batuk. Ibu Dolly memberitahu anaknya bahwa batuk atau bersin perlu menutup mulut dan hidung supaya temannya tidak tertular, an jika tidak menutup
Hari, tanggal : Rabu, 26 Oktober 2016 Indikator
1. Bersikap ramah
2. Memberi dan membalas salam
KEHIDUPAN KURA DAN KURI
Di sebuah hutan yang sangat indah tinggalah dua kura-kura yang sangat sopan. Yang satu bernama Kura, dan satu lagi bernama Kuri. Setiap hari ketika bertemu dengan siapapun, mereka selalu menyapa ataupun memberi salam dengan sangat ramah. Kura dan Kuri mempunyai banyak tetangga dan teman-teman yang menyukai mereka. Ketika hendak pergi ke sekolah kura berangkat sendirian dan bertemu dengan temannya si keropi, kodok hijau di jalan maka kura menyapa dengan melambaikan tangan dengan memanggil namanya. Ketika hampir sampai si sekolah kura juga bertemu dengan Ibu keropi, kura langsung menjabat tangan Ibu Keropi sambil mengucap salam. Ibu Keropi juga sangat menyukai kebiasaan kura yang baik ini.
Di jalan yang lain Kuri juga berangkat ke sekolah bersama temannya si kuda kecil yang bernama Kudi. Sepanjang perjalanan Kudi mengajak Kuri berbincang tanpa henti. Di perjalanan Kuri dan Kudi bertemu dengan Ibu Kelinci, Kudi tidak memperhatikan dan masih asik berbicara. Kuri langsung menghampiri Ibu Kelinci, dan menjabat tangan sambil menyapanya. Si Kudi tidak mau menyapa dan memilih langsung berjalan terus, walaupun ia sudah dipanggil oleh Ibu Kelinci ia tetap saja tidak mau berhenti hanya menengok dan berjalan kembali tanpa menjawab sapaan Ibu Kelinci. Kudi menengok sebentar untuk memanggil Kuri, dan mengajaknya untuk segera berangkat ke sekolah. Lalu mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan ke sekolah.
Siang harinya Kura, Kuri, Kudi, Keropi, dan Kelinci membuat janji untuk bermain bersama di lapangan saat sore hari nanti. Akhirnya tiba sore hari, mereka semua berangkat menuju lapangan. Di perjalanan menuju lapangan banyak orang tua sedang duduk-duduk sambil berbincang. Kura, dan Kuri lewat sambil mengucapkan permisi sambil tersenyum. Anak yang lainnnya memanggil dan menyapa orang tua yang sedang duduk itu. Berbeda dengan si kudi yang lewat begitu saja, hanya berjalan tanpa meihat ataupun menyapa dan mengucap permisi. Namanya dipanggil tetapi Kudi langsung berlari menuju lapangan tanpa menghiraukan panggilan itu. Orang tua membicarakan ketidaksopanan si Kudi dan berencana untuk memberi tahu anak- anak mereka agar tidak memperbolehkan bermain dengan si Kudi. Benar saja, semua orang tua memberi tahu anaknya untuk tidak bermain dengan si Kudi. Kudi menjadi tidak memiliki teman, karena semua temannya tidak diperbolehkan bermain dengan Kudi.
Kudi menceritakan apa yang terjadi padanya sambil menangis tersedu-sedu. Dengan sabar Kura dan Kuri mendengar sampai si Kudi selesai berbicara. Setelah itu barulah Kura dan Kuri memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka juga memberi nasihat kepada Kudi agar menjadi anak yang sopan supaya tidak ada lagi orang tua yang melarang anaknya bermain dengan Kudi. Kudi sangat menyesal untuk perbuatan yang dilakukannya selama ini. Dia berjanji akan menjadi anak yang sopan supaya tetap bisa memiliki banyak teman, dan bisa disayangi para orang tua. Si Kudi berterimakasih kepada Kura dan Kuri, lalu pulang kerumahnya. Semenjak saat itu Kudi menjadi anak yang sopan, memiliki banyak teman, dan disayangi para orang tua.
Hari, tanggal : Kamis, 27 Oktober 2016 Indikator
1. Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
2. Menghormati yang lebih tua
KELUARGA PAK BERUANG
Disebuah hutan tinggalah keluarga pak beruang bersama 2 anak kembarnnya yang bernama beardi dan nardi. Beardi adalah anak yang sangat sopan karena menghormati bapaknya dan berbicara dengan lembut kepada bapaknya. Sedangkan nardi adalah anak yang suka berteriak- teriak kepada bapaknya, suka marah-marah dan tidak mau mendengar apa yang dikatakan oleh bapaknya, karena nardi tidak mau menghormati bapaknya.
Suatu hari pak beruang tidak memiliki uang untuk memasak, kebingungan akan memasak apa maka pak beruang berjalan di kebun samping rumahnya mencari apa yang bisa dimasak untuk makan anaknya. Pak beruang menemukan jantung pisang di kebun itu dan memutuskan untuk memasakkannya untuk anak-anaknya. Lalu pak beruang langsung memasakkannya untuk kedua anak yang sangat dikasihinya.
Sepulang dari sekolah beardi dan nardi langsung menghampiri dapur, hendak melihat apa yang dimasak oleh bapak mereka karena mereka sudah kelaparan. Melihat apa yang dimasak ibunya tersebut, tanpa berpikir panjang langsung marahlah nardi kepada bapaknya. Nardi berteriak kepada bapaknya, tidak mau memakan masakan tersebut, dan ketika bapaknya berusaha untuk menjelaskan kondisi keuangannya, tidak mau nardi mendengar bapaknya, dan langsung pergi meninggalkan bapaknya yang sedang berbicara kepadanya. Bapak beruang menangis karena merasa sedih karena perlakuan nardi kepadanya. Beardi anaknya yang sopan langsung menghiburnya supaya bapaknya tidak merasakan sedih yang begitu mendalam. Beardi mengatakan kepada bapaknya bahwa ia akan memakan sayur yang sudah dimasakkannnya untuk mereka.
Setelah menghibur bapaknya, beardi menghampiri nardi untuk memberikan nasehat untuknya. Nardi tentu saja tidak mau mendengarnya, langsung marah-marah dan pergi begitu saja. Malam telah tiba, saatnya untuk makan malam kembali dengan sayur jantung pisang itu. Nardi tetap tidak mau memakan sayur itu dan membuang apa yang telah diambilkan bapak nardi untuknya. Nardi masih tidak sopan karena masih marah-marak kepada bapaknya, dan jika diberi nasehat langsung pergi begitu saja tidak mendengarkan perkataan bapaknya. Keesokan harinya ketika hendak berangkat sekolah, nardi berteriak sekonyong-konyongnya karena meminta uang sakunya diminta untuk diberikan dengan cepat. Ketika akan berangkat ke sekolah, bapaknya berpesan supaya berangkat dengan hati-hati supaya jangan sampai jatuh di jalan. Karena nardi Setelah menghibur bapaknya, beardi menghampiri nardi untuk memberikan nasehat untuknya. Nardi tentu saja tidak mau mendengarnya, langsung marah-marah dan pergi begitu saja. Malam telah tiba, saatnya untuk makan malam kembali dengan sayur jantung pisang itu. Nardi tetap tidak mau memakan sayur itu dan membuang apa yang telah diambilkan bapak nardi untuknya. Nardi masih tidak sopan karena masih marah-marak kepada bapaknya, dan jika diberi nasehat langsung pergi begitu saja tidak mendengarkan perkataan bapaknya. Keesokan harinya ketika hendak berangkat sekolah, nardi berteriak sekonyong-konyongnya karena meminta uang sakunya diminta untuk diberikan dengan cepat. Ketika akan berangkat ke sekolah, bapaknya berpesan supaya berangkat dengan hati-hati supaya jangan sampai jatuh di jalan. Karena nardi
Hari berikutnya, saat teman dekat nardi berulang tahun, ia berusah berpikir untuk memberikan apa kepadanya sedangkan ia tidak punya uang sama sekali. Ia berpikir untuk membuatkan gambar saja supaya bisa memberikan kado tanpa harus mengeluarkan uang untuk temannya itu. Setelah diberikan gambar itu, temannya tidak menghargai kado dari nardi dan langsung membuangnya di depannya. Nardi dengan susah payah membuatkan gambar itu untuknya, tetapi temannya membuang dan menginjaknya hingga rusak sambil mengatakan bahwa kado pemberian nardi adalah kado yang jelek. Tidak mau mendengar penjelasan nardi temannya justru berteriak kepadanya dan meninggalakan nardi begitu saja. Nardi menceritakan semua kejadian tersebut kepada beardi sambil menangis sejadi-jadinya.beardi menasehatinya dengan mengatakan, bahwa apa yang dirasakannya sama seperti apa yang dirasakan bapaknya ketika diperlakukan tidak dopan olehnya. Nardi sangat menyesal mendengar perkataan beardi kepadanya. Lalu nardi meminta maaf kepada bapaknya, dan tidak berbuat seperti itu lagi.
Hari, tanggal : Senin, 31 Oktober 2016 Indikator
1. Mau mengalah
2. Tidak mengganggu teman
TUPAI USIL DAN TIDAK MAU MENGALAH
Ada seorang anak bernama si tupai tingglah di hutan bersama hewan-hewan yang lain. Si tupai ini selalu merasa yang paling jagoan diantara teman-temannya. Ia juga merasa akan menjadi pemenang di dalam segala hal, dan suka berteriak-teriak kepada temannya ketika bermain, dan mengganggu temannya. Ia selalu mengganggu temannya, sampai banyak orang tua yang memarahinya karena perbuatannya mengganggu banyak orang. Temannya tidak pernah membalas, apa yang dilakukan kepada mereka.
Ketika ada temannya yang sedang mengerjakan pr maka tupai mengganggu dengan mengganggu dengan mengusilinya, tujuannya supaya temannnya tidak mengerjakan pr dan mau bermain dengannya. Orang tua temannya selalu memarahinya akan perbuatannya tersebut, tetapi si tupai tidak kapok juga dan memilih mengulanginya terus.
Jika ada hewan-hewan kecil berjalan di depan si tupai, ia selalu melemparinya dengan sandalnya, atau menendangnya begitu saja. Suatu ketika ada ayam yang dilempari batu dengannya, ayam itu mencakari wajahnya hingga semua mukannya terluka.
Keesokan harinya, teman-temannya membuat rencana untuk membuat kapok si tupai, tidak tahan melihat perbuatannya mengganggu banyak temannya. Teman-temannya berencana untuk mengganggu si tupai saat mengerjakan pr, supaya si tupai tidak mengerjakan dan akhirnya dimarahi oleh gurunya. Sebelum melaksanakan rencana mereka, terlebih dahulu mereka mengerjakan pr mereka. Akhirnya pr si tupai terbengkalai dan tidak dikerjakannya. Benar saja si tupai dimarahi habis-habisan oleh gurunya.
Berbeda lagi dengan kondisi di rumahnya. Si tupai mempunyai seorang adik yang tidak disayanginya. Si tupai juga tidak mau mengalah kepada adiknya tersebut, jika adik si tupai diberikan segala sesuatu dari orang tuanya. Si tupai selalu iri kepada adiknya dan merebut apa yang dimiliki oleh adiknya tanpa diketahui oleh orang tuanya. Karena adiknya masih kecil, si adinya sering memukul si tupai, bukannya mengalah tetapi justru tupai membalas perbuatan Berbeda lagi dengan kondisi di rumahnya. Si tupai mempunyai seorang adik yang tidak disayanginya. Si tupai juga tidak mau mengalah kepada adiknya tersebut, jika adik si tupai diberikan segala sesuatu dari orang tuanya. Si tupai selalu iri kepada adiknya dan merebut apa yang dimiliki oleh adiknya tanpa diketahui oleh orang tuanya. Karena adiknya masih kecil, si adinya sering memukul si tupai, bukannya mengalah tetapi justru tupai membalas perbuatan
Hari, tanggal : Rabu, 2 November 2016 Indikator
: (bukan cerita sopan santun)
KUPU-KUPU DAN LABA-LABA PEKERJA KERAS
Suatu hari yang indah kupu kupu terbang kesana kemari di sebuah taman bunga yang indah. Si kupu kupu sangat senang sekali hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain. Pada suatu ketika si kupu kupu bertemu dengan seekor laba-laba yang sedang membuat jaring. Kupu-kupu : "Hai laba-laba..selamat pagi, sedang apa kamu" kata si kupu kupu menegur si laba laba yang Laba-laba: "Halo juga kupu-kupu, aku sedang membuat jaring nih"( sedang asik membuat jaring) Kupu-kupu : "Wah besar juga jaring mu, pasti tangkapan kamu banyak malam nanti" Laba-laba
: "Ah tidak juga kupu, kadang aku buat jaring besar, tak satupun nyamuk atau serangga lain yang hinggap di jaringku, kalau kamu pasti tidak akan pernah kekurangan madu yang kau hisap dari bunga bunga itu ya?" Kupu-kupu : "Tidak juga kok laba-laba, kadang kalau bunga itu sudah gugur maka akupun kehilangan makanan ku, dan kadang aku harus terbang jauh untuk mencari bunga lain yang lebih segar" (kupu merasa sedih sebab sebentar lagi akan datang musim panas dan semua bunga pasti akan layu) Laba-laba
: "Oke deh kupu, aku akan melanjutkan membuat jaringnya, sebentar lagi hari akan gelap juga". Kata si laba laba menyegerakan pekerjaannya. Lalu keduanya berpisah dan melanjutkan aktifitasnya kembali dan hari semakin sore menjelang malam.
Setelah selesai membuat jaringnya laba-laba merasa lelah dan juga lapar. Laba-laba berusaha mencari nyamuk yang akan lengket dalam jaringnya, ternyata tidak satupun yang tersangkut di jaringnya. Laba-laba tidak patah semangat, dia berusaha membuat sarang-sarang yang baru dan menunggu nyamuk tersangkut di sarangnya. Akhirnya laba-laba mendapatkan nayamuk tersangkut di sarangnya dan menghisap nyamuk tersebut sampai kenyang.
Berbeda tempat dengan kupu-kupu yang bisa menghisapi madu yang terdapat di bung ataman. Tapi akhirnya datang musim gugur, sedangkan banyak bunga-bunga yang berguguran. Kupu- kupu sampai lelah mencari bunga yang belum gugur. Lalu bertemulah kupu-kupu dengan laba- Berbeda tempat dengan kupu-kupu yang bisa menghisapi madu yang terdapat di bung ataman. Tapi akhirnya datang musim gugur, sedangkan banyak bunga-bunga yang berguguran. Kupu- kupu sampai lelah mencari bunga yang belum gugur. Lalu bertemulah kupu-kupu dengan laba-
Hari, tanggal : Kamis, 3 November 2016 Indikator
1. Mendengarkan orang tua atau teman berbicara
2. Menghargai teman atau orang lain
PERTEMANAN MONYET DAN NIEL
Hiduplah si monyet, anak yang tidak sopan karena tidak bisa mendengarkan orang lain yang berbicara kepadanya. Saat orang tua berbicara kepadanya monyet selalu menyela dan tidak mau mendengarkan , karena hobinya yang suka berbicara sendiri. Begitu pula saat sedang bersama teman-temannya, ia juga tidak pernah bisa mendengar dengan baik, selalu asyik untuk mengobrol sendiri. Ketika ditanyai tidak pernah mendengar dengan baik dan akhirnya tidak menjawab.
Si monyet berteman dengan si niel, kuda nil yang sama juga tidak sopan sepertinya. Si niel tidak bisa menghargai orang lain, kareena suka memukul temannya atau menendang temannya, mengejek, dan suka memilih-milih teman ketika bermain. Seringnya si niel dan si monyet bermain bersama, hal itu membuat teman-temannya tidak suka. Ada teman mereka yang bernama si doggy, anak yang sopan kepada orang lain. Doggy sering memperingatkan niel dan mnyet supaya menjadi anak yang sopan, ketika berbuat tidak sopan, tetapi tetaplah sama karena mereka tidak mau mendengarkannya.
Suatu ketika si monyet yang tidak bisa mendengarkan oranglain berbicara diberitahu oleh ibunya dan temannya tentang suatu hal yang sangat penting. Ibu dan teman-temannya memberi tahu bahwa di jalan ada lubang yang sangat besar dan sangat dalam, dan jika jatuh di sana tidak mungkin bisa keluar lagi. Tetapi ada satu jalan keluar yang sangat gelap bisa mengantarkan menuju jalan keluar, hingga selamat. Karena tidak mendengar ibu dan temannya, monyet benar- benar jatuh ke lubang itu dan tidak bisa keluar. Monyet berusaha keluar hingga menangis tersedu-sedu. Sewaktu menangis monyet juga mengingat-ingat apa yang dikatakan ibu dan teman-temannya, tentang jalan keluar, monyet tidak sanggup mengingatnya. Monyet bahkan sangat menyesal karena tidak mau mendengarkan orang lain, akhirnya ia sendiri yang menjadi menyesal.
monyet. Ibunya khawatir kalau-kalau monyet benar jatuh ke dalam lubang tersebut. Sementara monyet ketakutan di dalam lubang itu yang semakin gelap, ibunya sibuk mencari monyet berada di mana. Ibunya mencari monyet di dalam lubang itu, karena sudah gelap maka si monyet tidak terlihat di dalam lubang itu. Ketika dipanggil akhirnya monyet mendengarnya, dan berteriak bahwa ia ada di dalam lubang tersebut. Ibunya menuntun monyet hingga bisa keluar dari lubang itu. Monyet menangis karena menyesal atas perbuatan tidak sopannya dan senang karena sudah selamat dari lubang tersebut. Dari kejadian itu, maka monyet menyesal dan tidakn mengulangi perbuatan tidak sopannya.
Berbeda lagi dengan si niel, yang masih suka mengejek, memukul temannya, dan memilih- milih teman. Ia masih menjadi anak yang tidak sopan. Menyet memberi tahu dia supaya menjadi anak yang sopan, begitu pula dengan doggy yang memberi tahunya tetapi tdak di dengarnya nasehatnya. Doggy adalah teman yang sangat disukai oleh niel, maka doggy berusaha menasehati temannya itu. Doggy dan monyet berusaha memberi tahu niel supaya bisa berubah, dan jika niel tidak berubah maka mereka berdua tidak mau berteman lagi dengannya. Maka benar, niel tidak berubah dan mereka berdua tidak mau berteman dengannya.
Niel tidak punya teman lagi untuk berbagi sesuatu, tidak punya teman lagi yang menolongnya saat kesusahan, bahkan temannya semua juga menjauhinya karena tidak sopannya. Karena sedih tidak memiliki siapa-siapa niel berusaha meminta maaf dan berubah menjadi sopan. Niel berusaha sungguh-sungguh untuk tidak memukul temannya, tidak mengejek temannya, dan berusaha untuk berteman dengan siapapun. Setelah susah payah, maka ia berhasil untuk berubah menjadi anak yang sopan. Monyet dan niel kembali beteman lagi dengannya, dan teman-temannya yang lain juga pelan-pelan mau berteman dengannya. Sekarang ini temannya begitu banyak, niel sangat bahagia begitu pula dengan teman-temannya yang lain.
Hari, tanggal : Jumat, 4 November 2016 Indikator
1. Menghargai teman/ orang lain
a. Cerita Film: Ada seorang anak yang tidak sopan karena suka menyuruh teman seenaknya, tidak bisa meminta ijin jika mau memakan makanan orang atau memakai barang orang, lalu dimasukkan ke asrama teladan. Di asrama teladan semua anaknya adalah anak yang sopan, maka mereka sangat tidak suka dengan kebiasaan anak yang tidak sopan itu. Mereka semua menyusun rencana untuk menakuti anak itu dengan ‘hantu sopan santun’. Anak tersebut ketakutan dan
diberi tahu bahwa hantu tersebut akan menakuti anak-anak yang tidak sopan. Setelah kejadian tersebut anak itu menjadi anak yang sopan karena teman-temannya juga memberi tahu bagaimana menjadi anak yang sopan.
b. Materi Tanya Jawab:
1. Si Monyet melewati kerumunan orang berkumpul, lalu ia hanya menoleh sambil tidak berkata apa-apa lalu begitu saja melanjutkan perjalanan (sopan atau tidak?)
2. Si Panda melihat temannya di sebrang jalan, lalu melambaikan tangannya sambil berkata “halllooo” (sopan atau tidak?)
3. Kuda Nil berkata kepada ibunya sambil berteriak-teriak, dan membentak ibunya (sopan atau tidak?)
4. Si Kelinci melihat temannya terjatuh dan menertawakannya dengan keras (sopan atau tidak?)
5. Si Beruang bermain dengan temannya, lalu meminta temannya mengambilkan kelerengnya dengan mengucapkan “tolong” sebelumnya, ketika sudah diambilkan juga
menguca pkan “terimakasih” sesudahnya (sopan atau tidak?)
6. Si Kura-kura sakit flu dan bersin-bersin di depan teman-temannya tanpa menutup mulut dan hidungnya (sopan atau tidak?)
7. Si Kodok diajak bicara arang tuanya tetap tidak mendengar malah berbicara sendiri dan pergi begitu saja (sopan atau tidak?)
Hari, tanggal : Senin, 7 November 2016 Indikator
1. Menyayangi yang muda dan menghormati yang lebih tua
2. Mendengarkan dan memperhatikan teman bicara
SAYANG YANG MUDA HORMATI YANG TUA
Hiduplah sebuah keluarga beruang yang terdiri dari Ibu Beruang yang sudah ditinggal mati suaminya dan ketiga anaknya, yaitu Riko, Jojo, dan Jejen. Riko anak pertamanya adalah anak yang tidak sopan, ia suka sekali merebut mainan milik adiknya, memukul adiknya, membuat adiknya menangis, dan lain sebagainya. Jika adiknya akan mengikuti Riko bermain maka adiknya akan diusir atau dibentak-bentak hingga menangis. Saat diberi sesuatupun Riko tidak mau berbagi, dan lebih memilih untuk menggunakannya untuknya sendiri. Sedangkan dengan Ibunya Riko juga selalu tidak sopan. Mulai dari meminta uang yang harus diberi, membentak atau berteriak kepada Ibunya, tidak pernah mau membantu ibunya, dan masih banyak lagi. Brbeda dengan Jojo dan jejen yang sayang sekali kepada kakaknya si Riko. Mereka selalu membantu Riko saat susah, mau berbagi segala hal kepada kakaknya.
Suatu ketika, karena tidak mau mendengar Ibunya, Riko bermain ke hutan yang sangat jauh hingga akhirnya ia tersesat di hutan yang rimbun. Ia tidak dapat menemukan jalan pulang, hingga malam, dan ia terus menangis karena ketakutan banyak binatang buas yang berkeliaran. Ibu dan adik-adiknya mencari Riko, tidak ditemukan akhirnya mereka pulang dengan bersedih hati. Adik-adiknya dan ibunya terus berdoa supaya kakaknya, Riko bisa segera ditemukan. Karena Riko tidak bisa pulang dan belum ditemukan oleh keluarganya, Riko hidup di hutan selama satu minggu sendirian, ketakutan binatang buas, dan mencari makan dengan susah payah karena tidak ada binatang lain yang membantunya. Selama di hutan sendirian itu, Riko jadi mengingat semua rasa sayang diberikan adik-adikya dan oleh Ibunya. Jika akhirnya nanti Riko bisa pulang, ia berjanji kepada dirinya sendiri akan berhenti menjadi anak yang tidak sopan kepada adik-adik atau kepada Ibunya. Ia menyesal menjadi anak yang tidak menghormati orang tua, dan tidak menyanyangi adik-adiknya. Ibunya dan Jojo-jejen terus mencari Riko, sampai akhirnya bisa ditemukan. Riko meminta maaf kepada akik-adik dan Ibunya, Riko juga berjanji untuk menjadi anak yang sopan, karena Riko sangat ketakutan jika harus berpisah seperti yang sudah dirasakannya itu kembali. Maka akhirnya keluarga beruang hidup berbahagia, kerena anaknya yang tidak sopan sudah menjadi anak yang sopan dan baik.
Hari, tanggal : Rabu, 9 November 2016 Indikator
1. Bersikap ramah
2. Meminta tolong dengan baik
3. Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
4. Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
5. Mau mengalah
6. Mendengarkan orang tua/teman berbicara
7. Tidak mengganggu teman
8. Memberi dan membalas salam
9. Menutup mulut dan hidung bila bersin/batuk
10. Menghormati yang lebih tua
11. Menghargai teman/orang lain
12. Mendengarkan dan memperhatikan teman bicara
13. Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua
KELINCI DAN TEMAN-TEMAN
Hiduplah si Kelinci bersama keluarganya dengan sangat bahagia. kelinci suka sekali menyapa dimanapun dia berada. kepada bapak, ibunya juga ia selalu menyapa entah itu selamat pagi, siang, sore, ataupun malam. jika ada sekerumunan orang yang akan dilewatinya, tak lupa kelinci mengucapkan permisi terlebih dahulu. tidak pernah kelinci seenaknya menyerobot kerumunan orang yang sedang antri. oleh karena itulah orang tuanya sangat menyayanginya. begitupula dengan tetangga-tetangganya pula, yang juga sangat menyukai kelinci. ketika melihat kelinci kesusahan maka dengan senang hati mereka menolongnya, karena keramahannya pula dan sikapnya yang menghargai orang lain.
berbeda lagi dengan kumpulan anak-anak yang tidak sopan lainnya. mereka suka sekali mengejek teman-temannya, menertawakan saat temannya terjatuh, suka berbicara kotor dan berbicara dengan membentak. tetangga mereka juga sering membicarakan ketidak sopanan mereka, juga sering memarahi anak-anak tersebut karena sedang bersikap tidak sopan.
suatu ketika anak-anak ini mengajak kelinci untuk bermain bersama. pada awalnya kelinci suka sekali memberi nasehat kepada teman-temannya untuk tidak berbuat kurang sopan lagi. lambat laun kelinci justru kelelahan untuk memberi tahu dan justru ikut menjadi anak yang tidak sopan. orang tua dan tetangganya menjadi sering memarahi kelinci dan memberi hukuman padanya.
mengganggu orang lain. Mereka tidak memperhatikan jalan hingga jalan yang berlubang besar langsung diterjang mereka. seketika itu gerobak mereka rusak, mereka bersamaan jatuh ke dalam lubang. banyak sekali orang yang melihat mereka tetapi tidak mau memberi pertolongan. mereka tidak mau menlong karena perilaku mereka yang tidak sopan kepada orang banyak. keluarga keinci melihat dan langsung menolongnya dari lubang. tubuh mereka banyak yang lecet-lecet akibat tergores. mereka sumua menceritakan kepada orang tua kelinci tentang tidak ada orang yang mau menolong mereka. bapak ibu kelinci menasehati, bahwa semua itu akibat perilaku mereka yang tidak sopan. ada diantara mereka yang bertanya “berarti jika kita tidak sopan, orang tidak mau menolong saat kita kesusahan?”. “iya donk.”, jawab bapak kelinci, sambil meneruskan
nasehatnya supaya mereka menjadi anak yang sopan. mereka sekarang ini sering bermain di rumah kelinci, banyak diberi nasehat dan contoh perilaku sopan. sekarang ini mereka sudah berubah menjadi anak yang sopan. banyak tetangga yang menyukai mereka, dan mereka semakin banyak mempunyai teman.
Hari, tanggal : Kamis, 10 November 2016 Indikator
1. Bersikap ramah (senyum, dan menyapa)
a. Cerita Film: Ada anak laki-laki yang malas menyapa orang ketika bertemu di jalan. Pagi itu ia sedang lari pagi bersema dua orang teman perempuannya. Karena berjalan tidak memandang ke depan maka ia terjatuh menabrak dua teman laki-lakinya, dan merekapun terjatuh bertiga. Dua teman perempuannya membantu mereka, sedangn guru mereka sedang berada di situ untuk berolah raga pula. Benar saja, melihat kejadian itu gurunya langsung memberi nasehat, dan tidak lupa menasehati supaya dia mau menyapa orang lain saat bertemu di manapun.
Setelah diberi nasehat, anak laki-laki yang jarang menyapa ini menjadi berubah sopan. Setiap bertemu orang selalu menyapa, dan ia merasakan dampak baik ketika ia mulai menyapa orang yang ditemuinya. Orang-orang menjadi bersikap baik dan ramah pula kepadanya.
b. Materi Pertanyaan:
1. Jika ada kerumunan orang berkumpul, lalu kita lewat di depan orang-orang itu apa yang harus dilakukan?
2. Saat ada orang lain di depan kita jatuh, apa yang harus kita lakukan?
3. Ada orang tuamu sedang duduk di karpet, kamu ingin duduk di kursi atas orang tuamu, apa yang harus kamu lakukan?
4. Kalau kamu bertemu di jalan, apa yang harus kamu lakukan?
5. Ada temanmu sendirian duduk di depan rumahnya, kamu bermain bersama teman- temanmu, apa yang harus kamu lakukan?
6. Saat kamu flu (bersin dan batuk), ada orang banyak di depanmu, apa yang harus kamu lakukan?
7. Kamu punya mainan yang sangat kamu sukai, kamu sering bermain dengan mainan itu. Suatu saat adikmu akan meminjam mainanmu, apa yang harus kamu lakukan?
8. Jika ada orang memanggil namamu, memberi salam kepadamu, apa yang harus kamu lakukan?
10. Ada temanmu tidur, kamu bermain di luar rumahnya, bagaimana caramu untuk bermain di luar rumahnya?
11. Temanmu sedang mengerjakan PR di rumahnya, kamu ingin bermain dengannya, apa yang harus kamu lakukan?
Hari, tanggal : Senin, 14 November 2016 Indikator
1. Menghargai teman/orang lain
2. Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
JERANYA SI JERAPAH
Di sebuah hutan yang ramai dengan banyak sekali binatang, hiduplah mereka saling menghormati satu di antara yang lain. Di sana mereka saling memuji satu di antara yang lan. Mereka tidak pernah mengejek teman-teman mereka, juga berbicara dengan sopan kepada mereka, tidak membentak-bentak satu diantara yang lain. Mereka hidup bersama saling menolong satu diantara yang lain yang merasakan kesusahan.
Suatu ketika datanglah satu binatang baru, datang dari hutan yang sangat jauh, namanya si jerapah. Ia selalu berkata kotor, membentak teman-temannya, dan suka mengejek setiap kali bertemu dengan bintang yang lain. Ada satu binatang yang berkata kepadanya, bahwa jika sikapnya masih seperti itu kepada orang lain maka ia akan menjadi bisu, dan akan bersusah payah mengembalikan keadaannya seperti dahulu.
Karena tidak percaya, jerapah tetap saja berbuat seperti biasanya. Ia mengejek orang lain, berbicara dengan berteriak, dan membentak-bentak binatang yang lain. Baru dia selesai membentak binatang lain, datanglah petir yang sangat besar beserta suara yang datangnya dari langit bahwa ia akan menjadi bisu dan bisa pulih kembali saat ia sudah meminta maaf kepada semua binatang yang sudah disakitinya. Benarlah jika jerapah menjadi bisu, dan tidak bisa berbicara lagi.
Karena ia ingat suara itu yang mengatakan bahwa suaranya kembali ketika ia sudah meminta maaf kepada semua binatang yang disakitinya. Ia berusaha mencari semua binatang yang isakitinya untuk meminta maaf. Berbagai cara ia lakukan untuk dapat meminta maaf, dan sampai semua binatang memaafkannya, bahkan ia mencari semua binatang itu sampai ke hutan yang jauh, karena binatang-binatang itu sudah berpindah tempat. Ketika ia sudah selesai meminta maaf kepada semua binatang yang disakitinya, maka suaranya kembali muncul dan perlahan kembali seperti yang dulu. Begitulah caranya si jerapah menjadi anak yang sopan.
Hari, tanggal : Kamis, 17 November 2016 Indikator
1. Bersikap ramah
2. Meminta tolong dengan baik
3. Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
4. Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
5. Mau mengalah
6. Mendengarkan orang tua/teman berbicara
7. Tidak mengganggu teman
8. Memberi dan membalas salam
9. Menutup mulut dan hidung bila bersin/batuk
10. Menghormati yang lebih tua
11. Menghargai teman/orang lain
12. Mendengarkan dan memperhatikan teman bicara
13. Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua
KERAJAAN SOPAN SANTUN I
Di sebuah kerajaan sopan santun, ada istana megah yang ditinggali raja beserta rakyatnya yang sangat bahagia. Raja itu adalah si macan agung yang sangat sopan, dan dicintai semua rakyatnya. Raja bisa memberikan contoh sopan santun kepada rakyat-rakyatnya. Mulai dari menghormati orang tuanya, menyayangi semua keluarganya, menghargai rakyatnya pula baik itu yang miskin, hingga yang memakai baju sejelek apapun juga raja macan menghargainya. Semua rakyat menyayangi raja macan itu oleh karena sikapnya yang seperti itu. Di negri yang sangat besar itu ada sebuah peraturan, jika ada rakyatnya yang berbuat tidak sopan, maka raja akan memenjarakan mereka. Ada beberapa binatang yang berbuat tidak sopan, untuk itulah mereka dipenjarakan.
Raja macan sering berjalan-jalan di hutuan tempat rakyatnya tinggal. Raja berkata-kata sopan dengan selalu mengucapkan permisi, mendengar oerang lain yang sedang berbicara, dan sangat ramah kepada rakyatnya. Jika raja berjalan-jalan rakyatnya banyak yang menawarkan untuk datang ke rumah mereka. Walaupun kotor, tidak besar, makanan yang diseediakan tidak Raja macan sering berjalan-jalan di hutuan tempat rakyatnya tinggal. Raja berkata-kata sopan dengan selalu mengucapkan permisi, mendengar oerang lain yang sedang berbicara, dan sangat ramah kepada rakyatnya. Jika raja berjalan-jalan rakyatnya banyak yang menawarkan untuk datang ke rumah mereka. Walaupun kotor, tidak besar, makanan yang diseediakan tidak
Ada beberapa calon raja yang sudah dipilih rakyat. Yaitu sang gajah, sang kambing, sang sapi, dan yang lainnya. Dari beberapa pilihan itu, dipilihlah dua yang paling pitar diantaranya yaitu sang gajah dan sang sapi. Mereka berdua pintar dan sopan pastinya, makanya mereka terpilih diantara beberapa kandidat yang lain.
Ketika melihat keseharian mereka di rumah baarulah diketahui bahwa si gajah tidak benar- benar binatang yang sopan. Gajah berpura-pura menjadi sopan agar dapat menjadi raja yang baru. Tidak ada yang mengetahui hal ini kecuali keluarga gajah sendiri. Keluarga gajah diancam agar itdak memberitahukan hal itu kepada siapapun, jika ada diantara mereka yang memberitahukan hal tesebut gajah akan memukul mereka. Karena mereka takut kepada gajah maka tidak ada yang membocorkan hal tersebut kepada siapapun.
Ada pengawas hebat yang dipilih raja untuk mengawasi gajah dan sapi, supaya benar mengetahui mana yang lebih sopan diantara mereka. Ternyata pengawas tersebut tetap tidak mengetahui hal tersebut, dan mengatakan sapid an gajah adalah binatang yang sopan. Dari sapi dan gajah, ternyata benar saja gajahlah yang terpilih menjadi rajanya di kerajaan sopan santun itu. Gajah terpilih karena diketahui lebih pintar dari sapi, karena yang mereka ketahui bahwa keduanya sopan. Semua rakyat sangat senang, tetapi berbeda dengan keluarga gajah yang sangat sedih atas hal tersebut. Diadakanlah banyak pesta untuk merayakan dipihnya raja baru di kerajaan sopan santun. (bersambung . . .)
Hari, tanggal : Jumat, 18 November 2016 Indikator
1. Bersikap ramah
2. Meminta tolong dengan baik
3. Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
4. Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
5. Mau mengalah
6. Mendengarkan orang tua/teman berbicara
7. Tidak mengganggu teman
8. Memberi dan membalas salam
9. Menutup mulut dan hidung bila bersin/batuk
10. Menghormati yang lebih tua
11. Menghargai teman/orang lain
12. Mendengarkan dan memperhatikan teman bicara
13. Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua
KERAJAAN SOPAN SANTUN II
Ada pengawas raja yang sampai di rumah keluarga gajah dan mengetahui perbuatan si gajah. Tetapi gajah mengetahui hal tersebut dan akan menghukum sang pengawas. Sang pengawas pergi dari situ dan melarikan diri ke rumah sang sapi, dan bersembunyi di sana. Pengawas menceritakan perbuatan si gajah kepada si sapi, maka si sapi sangat sedih mendengarkannya.
Mengetahui akan hal itu maka sapi dan sang pengawas mencari cara untuk menjebak sang gajah. Lain halnya dengan si gajah, yang tetap saja berbuat tidak sopan kepada saudara-saudaranya. Karea keluarga si gajah sudah diajak ke istana, maka susahlah sapid an pengawas bisa menemui keluarga si gajah.
Keluarga si gajah ternyata tidak kuat dengan perbuatan si gajah, saudara gajah pergi dari kerajaan sopan santun dan pergi mencari si sapi. Akhirnya bertemulah meraka, si sapi, sang pengawas, dan saudara si gajah untuk membicarakan ketidak sopanan si gajah. Lain dari hal Keluarga si gajah ternyata tidak kuat dengan perbuatan si gajah, saudara gajah pergi dari kerajaan sopan santun dan pergi mencari si sapi. Akhirnya bertemulah meraka, si sapi, sang pengawas, dan saudara si gajah untuk membicarakan ketidak sopanan si gajah. Lain dari hal
Karena belum tahu akan hal tersebut mereka bertiga mencoba masuk ke kerajaan supaya bisa membongkar kebohogan dari si gajah, tetapi tidak berhasil masuk ke kerajaan. Si sapi mempunyai cara untuk menyamar, supaya bisa masuk ke istina. Akhirnya sapi bisa masuk istana hingga bertemu raja macan yang terbaring sakit. Mereka bertiga menceritakan semua ketidak sopanan si gajah, dan menyuruh raja untuk menyelidiki hal tersebut.
Raja macan menyuruh untuk pengawasnya menyelidiki hal tersebut, dan benar ditemukan jika gajah adalah binatang yang tidak sopan. Keluarga macan tidak menyetujui si gajah menjadi raja yang baru. Keluarga gajah juga sebenarnya tidak suka akan keputusan itu, gajah menjadi raja yang baru. Akhirnya gajah dipenjarakan karena menjadi binatang tidak sopan dan sudah membohongi seluruh kerajaan sopan santun. Si sapi yang sopan santun dinobatkan menjadi raja kerajaan sopan santun yang baru. Raja sapi menjadi raja yang sama seperti raja macan, raja sapi menjadi sangat disayangi oleh rakyatnya karena merupakan raja yang sopan. Semua rakyat hidup bahagia dan rakyatnya juga tetap menjadi rakyat yang sopan pula. Memang penting menjadi pintar tapi perlu diingat bahwa sopan santun tidak kalah penting dari hal yang lain.
HASIL WAWANCARA
No. Wawancara
1. Senin, 31 Okt 2016