PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

1. PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

KARAWACI

FEBRUARI 2010

KATA PENGANTAR

Tugas Akhir sebagai karya tulis ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan di bawah pengawasan dan pengarahan dosen pembimbing merupakan salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program Strata Satu dan Diploma. Tugas Akhir yang dimaksud dalam pedoman ini dan yang berlaku di Jurusan Ilmu Komunikasi adalah Skripsi dan Laporan Magang.

Dalam upaya penyeragaman penulisan karya Tugas Akhir sebagai wujud pelaksanaan Surat Keputusan Rektor UPH Nomor 082-SKR/UPH/V/2010 tanggal 14 Mei 2010 tentang “Penyempurnaan Pedoman Penulisan Tugas Akhir Program Sarjana di Lingkungan Universitas Pelita Harapan” dan pendokumentasian karya tulis dalam format digital dibutuhkan suatu Pedoman Penulisan Tugas Akhir yang dapat digunakan di Jurusan Ilmu Komunikasi. Buku Pedoman ini diterbitkan sebagai acuan minimal bagi penulis Tugas Akhir dan dosen pembimbing dengan tetap mempertimbangkan keunikan di Jurusan Ilmu Komunikasi.

Pedoman Tugas Akhir 2010 ini merupakan hasil revisi dari edisi sebelumnya yang dibuat berdasarkan masukan dari mahasiswa serta disusun dengan tujuan untuk lebih menyempurnakan dan menyederhanakan isi dari pedoman sebelumnya tanpa mengurangi penjelasan penting di dalamnya.

Akhir kata, Pedoman ini hendaknya digunakan oleh mahasiswa dalam menulis karya Tugas Akhir dan dosen dalam memberikan bimbingan Tugas Akhir.

Karawaci, 17 Desember 2010

Menyetujui, Mengetahui,

Prida Ariani Ambar A., S.Sos., M.Si Dr. phil. Deborah S., B.A., M.S.

Koordinator Tugas Akhir Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………...……………………….. i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Pengertian Dasar Tugas Akhir .............................................................. 1

1.2 Tujuan Tugas Akhir ................................................................................. 1

1.3 Tugas Akhir Sebagai Sebuah Karya Tulis Akademik .............................. 1

1.4 Ciri-Ciri Karya Tulisan Akademik Sebagai Sebuah Karya Ilmiah ......... 2

1.5 Bentuk Tugas Akhir ................................................................................ 2

BAB II PRASYARAT, BIMBINGAN, DAN TATA CARA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR ................................................................................................. 3

2.1 Prasyarat Tugas Akhir ............................................................................. 3

2.2 Tata Cara Pelaksanaan Tugas Akhir ........................................................ 3

2.3 Bimbingan Tugas Akhir ......................................................................... 4

2.4 Pelaksanaan Sidang Sarjana .................................................................... 5

BAB III BENTUK TUGAS AKHIR .................................................................. 7

3.1 Skripsi ...................................................................................................... 7

3.1.1 Ketentuan Penulisan Skripsi ........................................................... 7

3.1.2 Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................ 7

3.1.3 Penjelasan ....................................................................................... 8

3.2 Magang .................................................................................................... 12

3.2.1 Ketentuan Penulisan Laporan Magang .......................................... 13

3.2.2 Sistematika Penulisan Laporan Magang ........................................ 13

3.2.3 Penjelasan ....................................................................................... 13

BAB IV STANDAR PENULISAN …………………………………………..... 17

4.1 Awal Laporan 17

4.1.1 Halaman Kulit 17

4.1.2 Halaman Judul 17

4.1.3 Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir 17

4.1.4 Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir 17

4.1.5 Halaman Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir 18

4.1.6 Abstrak 18

4.1.7 Kata Pengantar 18

4.1.8 Daftar Isi 18

4.1.9 Daftar Gambar dan Daftar Lainnya 18

4.2 Isi Laporan 18

4.3 Akhir Laporan 18

4.3.1 Daftar Pustaka 19

4.3.2 Lampiran 19

4.3.3 Curriculum Vitae ............................................................................. 19



BAB V TEKNIK PENULISAN ………………………………..………………. 20

5.1 Kertas 20

5.2 Pengetikan 20

5.3 Penomoran Halaman 20

5.3.1 Angka Romawi Kecil 20

5.3.2 Angka Arab 21

5.3.3 Huruf dan Angka Arab 21

5.4 Halaman Kulit dan Halaman Judul 21

5.5 Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir 22

5.6 Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir 22

5.7 Halaman Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir 22

5.8 Abstrak 22

5.9 Kata Pengantar 23

5.10 Daftar Isi 23

5.11 Daftar Gambar (dan Daftar Lainnya) 23

5.12 Isi Laporan 23

5.13 Gambar dan Tabel 24

5.14 Ketentuan Penulisan Lampiran.................................................................. 25


BAB VI DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 26


BAB VII FORMAT LAPORAN KARYA TUGAS AKHIR DALAM CD ........ 27


DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 28


LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Contoh Halaman Kulit dan Halaman Judul ...................................................... A

Contoh Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir ............................. B

Contoh Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir ..................... C

Contoh Halaman Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir ................................... D

Contoh Kata Pengantar ..................................................................................... E

Contoh Abstrak ..................................................................... ........................... F

Contoh Daftar Isi .............................................................................................. G

Contoh Daftar Gambar ...................................................................................... H

Contoh Daftar Lampiran ................................................................................... I

Contoh Gambar dan Tabel .............................................................................. J

Contoh Daftar Pustaka ...................................................................................... K

Cara Penulisan Kutipan .................................................................................... L

Contoh Punggung Halaman Kulit ..................................................................... M

Format Cover CD ............................................................................................. N

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Dasar Tugas Akhir

Tugas akhir merupakan sarana pengukur kemampuan akademik secara integratif atas dasar alur penalaran analisis dan sistematis sesuai bidang peminatan ilmu yang ditekuni, baik melalui jalur skripsi maupun non skripsi berupa magang.

1.2 Tujuan Tugas Akhir

  1. Memenuhi persyaratan mendapat gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP-UPH.

  2. Agar mahasiswa dapat menerapkan kemampuan intelektualnya dalam bentuk tulisan dan atau karya ilmiah di bidang Ilmu Komunikasi.

  3. Agar mahasiswa dapat menguasai metodologi dan teknik pemecahan suatu masalah di bidang Ilmu Komunikasi.

  4. Agar mahasiswa memiliki wawasan dan ketajaman analisis akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan, khususnya di bidang Ilmu Komunikasi.

  5. Agar mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Ilmu Komunikasi.

  6. Agar mahasiswa dapat menguasai kiat penerapan Ilmu Komunikasi yang telah dipelajari.

1.3 Tugas Akhir Sebagai Sebuah Karya Tulisan Akademik

Tulisan akademik berbeda dengan jenis hasil karya penulisan yang lain. Penulisan akademik adalah jenis penulisan yang menggunakan kaidah-kaidah tertentu yang diterima dalam komunitas akademik. Kaidah inilah yang membedakan tulisan akademik dengan jenis tulisan akademik lainnya di blog, note di Facebook atau artikel di koran dan majalah.

Swales dan Feak (2009) menyatakan, tulisan akademik merupakan produk dari banyak pertimbangan, seperti pertimbangan pembaca, tujuan tulisan, organisasi, gaya, alur, dan presentasi. Selain itu, sebuah tulisan akademik harus memiliki argumen sebagai roh yang mengilhami seluruh kesatuan tulisan. Argumen adalah satu poin vital dalam tulisan akademik yang merupakan sebuah presentasi logis secara formal tentang suatu pendapat, klaim, posisi atau cara pandang tertentu yang berkaitan dengan suatu isu yang menjadi perhatian komunitas akademik tertentu.

Organisasi tulisan juga menentukan argumen yang baik dengan bukti yang cukup dapat dipahami secara baik oleh pembaca sesuai dengan maksud penulis. Bukti pendukung merupakan ”darah” dari suatu tulisan. Salah satu pembeda argumen akademik dari tipe argumen lain adalah cara argumen tersebut diartikulasikan dan didukung bukti yang meyakinkan. Bukti ini bisa berupa data, informasi, hasil penelitian atau opini tentang informasi tertentu. Bukti pendukung bagi argumen akademik harus memenuhi empat kriteria, yaitu relevan, reliabel, representatif, dan sufficient.

1.4 Ciri-Ciri Karya Tulisan Akademik Sebagai Sebuah Karya Ilmiah

  1. Obyektif, yakni memuat penjelasan atau informasi apa adanya, tidak melebih-lebihkan sesuatu, tidak bersifat fiktif/rekaan, tidak emosional atau tidak menonjolkan unsur perasaan, serta tidak menonjolkan ambisi, prasangka, kepentingan, dan persepsi pribadi penulisnya;

  2. Sistematis, yakni disusun berdasarkan prosedur yang teratur, berjenjang, dan berkesinambungan, serta setiap langkah penulisannya direncanakan secara konseptual;

  3. Logis, yakni segala penjelasan atau informasi yang disajikan memiliki argumentasi yang dapat diterima oleh nalar sehat;

  4. Dapat diuji kebenarannya, yakni kebenaran yang dikemukakan dibuktikan oleh data dan fakta, dapat diuji kembali oleh orang lain, tidak hanya memuat pandangan belaka, dan tidak menimbulkan keraguan-raguan atau pertanyaan;

  5. Terbuka, yakni bukti atau pendapat yang dikemukakan tidak bersifat statis, tetapi dapat diubah apabila muncul bukti atau pendapat baru yang didukung oleh data dan fakta;

  6. Berlaku umum, yakni bahwa kesimpulan-kesimpulan di dalamnya dapat diberlakukan terhadap seluruh anggota populasi yang bersangkutan.

  7. Seksama, yakni ditulis secara teliti sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan, betapapun kecilnya;

  8. Jelas, maksudnya segala penjelasan atau informasi yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud karya tulis tersebut secara tertulis dan gamblang.

  9. Bukan merupakan hasil plagiarisme. Karya tulis bukan merupakan jiplakan sebagian atau keseluruhan karya tulis orang lain, baik yang dipublikasikan maupun tidak.

1.5 Bentuk Tugas Akhir

Tugas Akhir untuk Program Sarjana dalam lingkup Ilmu Komunikasi dapat disajikan dalam bentuk :

  1. Skripsi

  2. Magang

BAB II

PRASYARAT, BIMBINGAN, DAN TATA CARA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir merupakan bagian kegiatan akademik yang direncanakan untuk mencapai tujuan sebagaimana diuraikan pada Bab I, untuk itu mahasiswa terikat pada prosedur, ketentuan, dan persyaratan yang ditetapkan, termasuk penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi yang mendampingi mahasiswa.

2.1 Prasyarat Tugas Akhir

Mahasiswa yang akan mengambil Tugas Akhir harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

  1. Telah menyelesaikan minimal 130 sks.

  2. IPK yang dicapai 2.00.

  3. Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat skripsi.

  4. Telah terdaftar pada Formulir Registrasi Rencana Studi (FRRS) dengan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (PA).

2.2 Tata Cara Pelaksanaan Tugas Akhir

Setiap mahasiswa yang telah memenuhi prasyarat, berhak mengambil Tugas Akhir dengan prosedur sebagai berikut :

  1. Mengisi Form Pengajuan Tugas Akhir atau Formulir Pengajuan Mengikuti Program Magang pada Koordinator TA dengan melampirkan Surat Pernyataan Persyaratan Mengikuti Mata Kuliah Tugas Akhir, Transkrip Akademik terbaru yang telah diparaf oleh Dosen Pembimbing Akademik dan Formulir Registrasi Rencana Studi (FRRS) sebagai bukti telah mendaftar Tugas Akhir.

  2. Selanjutnya mahasiswa meminta Surat Permohonan Ijin Penelitian/Magang dari Fakultas untuk dikirimkan ke HRD/Pimpinan Perusahaan untuk pelaksanaan penelitian/magang di Bagian Administrasi Akademik Fakultas.

  3. Mahasiswa wajib mengikuti Jadwal Penyelesaian Tugas Akhir yang telah ditetapkan untuk mengetahui proses dan tanggal pembimbingan sehingga dapat mengetahui saat penyelesaian setiap bab.

  4. Setelah Usulan Penulisan Tugas Akhir disetujui oleh Ketua Jurusan, selanjutnya Ketua Jurusan mengusulkan nama calon Dosen Pembimbing Utama dan/atau Dosen Pembimbing Pendamping (Co-Pembimbing) kepada Dekan.

  5. Apabila usulan calon Dosen Pembimbing disetujui, selanjutnya Dekan mengeluarkan SK Pengangkatan Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi/Laporan Magang.

  6. Mahasiswa selanjutnya dapat mengambil Lembar Monitoring Bimbingan Tugas Akhir kepada Koordinator Tugas Akhir.

  7. Setelah semua prosedur di atas dipenuhi, mahasiswa kemudian menemui Dosen Pembimbing dan Dosen Pembimbing Pendamping untuk berkonsultasi mengenai tata cara penulisan skripsi baik materi, metodologi, maupun teknik penulisan, serta jadwal konsultasi.

  8. Jika mahasiswa telah dinyatakan lulus Sidang Tugas Akhir, selanjutnya diwajibkan menyerahkan hard cover Tugas Akhir yang dibuat minimal satu (1) buah untuk Penulis. Selain itu mahasiswa juga wajib menyerahkan CD (file dalam bentuk pdf) minimal 2 buah untuk Jurusan dan dosen pembimbing. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kepala TU.

  9. Tugas Akhir dianggap sah bila telah ditandatangani oleh Dosen Pembimbing, dan/atau Dosen Pembimbing Pendamping (Co-Pembimbing), dan/atau Supervisor dari perusahaan/organisasi, Ketua Jurusan, Dekan, dan 3 orang penguji dalam Sidang Tugas Akhir. Pada setiap hard cover yang dibuat mahasiswa, tanda tangan ini harus asli dan bukan foto copy dengan menggunakan tinta warna biru.

Khusus untuk Magang :

  1. Untuk mendapatkan informasi atau melakukan konsultasi tentang program magang, mahasiswa dapat menghubungi IPC (Internship Program Coordinator)- CDAC di Gedung B Lt. 1 R101.

  2. Setelah mengisi Formulir Pengajuan Mengikuti Program Magang kemudian mahasiswa membuat surat permohonan ijin magang dengan melampirkan Surat Lamaran dan Curriculum Vitae (CV).

  3. Selanjutnya mahasiswa meminta Surat Permohonan Ijin Magang dari Fakultas untuk dikirimkan ke HRD/Pimpinan Perusahaan. Lampirkan blangko Surat Keterangan Penerimaan untuk diisi oleh perusahaan/organisasi.

  4. Apabila mahasiswa sudah diterima, maka Surat Keterangan Penerimaan dari perusahaan/organisasi tersebut diserahkan kepada Koordinator TA (asli) dan memberikan 1 (satu) salinan kepada IPC-CDAC. Kemudian IPC-CDAC meminta mahasiswa mengisi Lembar Informasi Penempatan Magang. Selanjutnya mahasiswa akan menerima petunjuk khusus mengenai pengisian formulir kelengkapan Program Magang yaitu Rincian Pekerjaan, Daftar Evaluasi Kinerja Pemagang Tahap 1, Daftar Evaluasi Kinerja Pemagang Tahap Akhir, Angket Pendapat Perusahaan Mengenai Program Magang, dan Angket Pendapat Pemagang mengenai Program Magang.

  5. Setelah selesai Masa Kerja Magang di perusahaan/organisasi, Mahasiswa wajib mengumpulkan seluruh berkas/formulir kelengkapan Program Magang seperti yang disebutkan di nomor 4, kepada CDAC paling lambat 1 (satu) minggu setelah selesai magang.

  6. Apabila mahasiswa magang tidak lulus dalam waktu 2 (dua) semester maka ia harus kembali melakukan magang pada perusahaan/organisasi yang berbeda.

2.3 Bimbingan Tugas Akhir

  1. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir, mahasiswa dibimbing oleh Dosen Pembimbing Utama dan dapat dibantu oleh seorang Dosen Pembimbing Pendamping (Co-Pembimbing).

  2. Dosen Pembimbing Utama dan Dosen Pembimbing Pendamping (jika ada) mempunyai kedudukan, tugas, dan tanggung jawab yang sama dalam melakukan bimbingan, baik dari segi materi, metodologi, maupun teknik penulisan.

  3. Proses bimbingan tugas akhir dilakukan bab demi bab oleh para Pembimbing secara teratur dan berkesinambungan.

  4. Selama proses bimbingan, mahasiswa melakukan konsultasi dengan masing-masing pembimbing sedikitnya 10 (sepuluh) kali, yang dibuktikan dengan jumlah paraf Pembimbing pada Lembar Monitoring Bimbingan Tugas Akhir.

  5. Penggantian Pembimbing hanya dibenarkan dengan persetujuan Pembimbing yang telah ditetapkan semula dan mendapat persetujuan tertulis dari Dekan melalui Ketua Jurusan.

  6. Bimbingan tugas akhir dapat dimulai setelah ada kesepakatan tentang tata pelaksanaan proses bimbingan antara mahasiswa dengan Dosen Pembimbing Utama dan/atau Dosen Pembimbing Pendamping (Co-Pembimbing).

  7. Penggantian Judul Tugas Akhir wajib dilaporkan kepada Koordinator TA sesuai dengan jadwal pengumpulan yang sudah ditentukan (paling lambat 2 minggu sebelum pengumpulan soft cover).

2.4 Pelaksanaan Sidang Sarjana

Sidang dapat dilaksanakan apabila ketentuan berikut terpenuhi:

1. Nilai rata-rata penulisan materi 56 DAN 2 dosen penguji atau lebih memberikan nilai 56, maka mahasiswa yang bersangkutan dapat mengikuti sidang. Apabila salah satu ketentuan tersebut tidak terpenuhi, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat mengikuti sidang. Mahasiswa dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti sidang kembali apabila telah melakukan revisi penulisan laporan Tugas Akhirnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan jurusan dan diserahkan sebelum batas waktu yang ditentukan oleh jurusan berakhir. Batas waktu yang diberikan untuk revisi adalah 5 (lima) hari kerja.

2. Materi dan bobot penilaian sidang sarjana adalah sebagai berikut:

Materi Penilaian

Persentase Bobot Penilaian

Penulisan materi

50

Presentasi materi pada saat sidang

10

Penguasaan materi dan pengetahuan pendukung

40

3. Penilaian penulisan materi meliputi isi dan format penulisan.

4. Materi ujian dan penilaian pada Sidang Sarjana tidak bersifat komprehensif (tidak menguji pengetahuan mahasiswa di bidang lain atau teori yang tidak terkait secara langsung dengan materi tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan).

5. Peserta dinyatakan lulus sidang dengan syarat rata-rata total penilaian dari penulisan materi, presentasi materi pada saat sidang, penguasaan materi dan pengetahuan pendukung harus 56.

6. Komposisi bobot nilai akhir Skripsi dan Magang sebagai berikut :

Komposisi Penguji

Persentasi

Penguji 1 (Pembimbing)

40

Penguji 2

30

Penguji 3

30

  1. Peserta dinyatakan lulus dengan perbaikan apabila tim dosen penguji menganggap perlu diadakan perbaikan tugas akhir dan perbaikan tersebut sudah diserahkan sesuai batas waktu yang ditentukan oleh sidang. Batas waktu untuk perbaikan tugas akhir setelah sidang adalah 7 (tujuh) hari kerja.

  1. Peserta dinyatakan tidak lulus apabila tidak memenuhi syarat sebagaimana tercantum pada butir no. 5.

  2. Bagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan revisi laporan Tugas Akhir sesuai dengan ketentuan jurusan atau dinyatakan tidak lulus dan harus dilakukan sidang ulang dengan judul Tugas Akhir yang sama pada periode sidang semester berikutnya, diwajibkan mengisi FRRS dan membayar semua kewajiban administrasi dan keuangan.

BAB III

BENTUK TUGAS AKHIR

3.1 Skripsi

Skripsi adalah tulisan akademik yang ditulis oleh mahasiswa yang menunjukkan kemampuan berpikir mahasiswa dengan menggunakan metode, cara, atau pendekatan ilmiah dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.

Tulisan akademik ini merupakan suatu laporan penelitian mahasiswa terhadap suatu masalah yang diminati dan relevan dengan bidang studi yang dipilihnya.

Sebuah penelitian ilmiah harus memenuhi acuan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat berawal dari:

  1. Adanya suatu fenomena sosial yang sangat menarik perhatian mahasiswa. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan yang kemudian mendorong timbulnya suatu keinginan yang kuat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal-hal inilah yang merupakan latar belakang dipilihnya suatu masalah untuk diteliti.

ATAU

  1. Adanya kesenjangan dalam suatu teori/konsep atau hasil penelitian terdahulu, keterbatasan suatu teori/konsep atau studi yang pernah dilakukan, atau hal-hal yang belum pernah diperhatikan dalam studi-studi terdahulu yang mendorong mahasiswa untuk menjawab kesenjangan, keterbatasan, atau hal yang belum diperhatikan tersebut.

Penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi ini dimaksudkan sekaligus untuk membuktikan sampai berapa jauh dikotomis yang terjadi antara teori/konsep dan/ atau teori-teori yang dipergunakan dengan kenyataan yang ada di lapangan melalui obyek penelitiannya dengan menggunakan instrumen-instrumen ilmiah yang ada.

3.1.1 Ketentuan Penulisan Skripsi

Jumlah halaman skripsi minimal 60 halaman (Bab I – Bab VI; tidak termasuk kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka, dan lampiran) dengan rincian:

Bab I Pendahuluan (10%) : ≥ 6 halaman

Bab II Objek Penelitian (10%) : ≥ 6 halaman

Bab III Tinjauan Pustaka (20%) : ≥ 12 halaman

Bab IV Metodologi Penelitian (15%) : ≥ 9 halaman

Bab V Hasil dan Pembahasan (40%) : ≥ 24 halaman

Bab VI Penutup (5%) : ≥ 3 halaman

3.1.2 Sistematika Penulisan Skripsi

Bab I Pendahuluan

I.1. Latar Belakang Masalah

I.2. Identifikasi Masalah

I.3. Rumusan Masalah

I.4. Tujuan Penelitian

I.5. Kegunaan Penelitian

I.6. Sistematika Penulisan

Bab II Objek Penelitian

Bab III Tinjauan Pustaka

Bab IV Metodologi Penelitian

Bab V Hasil dan Pembahasan

Bab VI Penutup

VI.1. Kesimpulan

VI.2. Saran

3.1.3 Penjelasan

BAB I. PENDAHULUAN (Introduction)

I.1. Latar Belakang Masalah (Background of the Problem)

Subbab ini menggambarkan kondisi/keadaan yang terjadi pada konteks penelitian yang dilakukan. Misalnya jika Peneliti ingin meneliti mengenai efektivitas strategi promosi PT. X dalam memasarkan produk kacang Y, maka latar belakang yang bisa dimunculkan adalah persaingan produk kacang, bagaimana kondisi produk kacang itu sendiri, kenapa penting untuk meneliti efektivitas strategi promosi PT. X dalam memasarkan produk kacang Y, kenapa harus produk kacang Y, dst.

I.2. Identifikasi Masalah (Identification of the Problem)

Subbab ini membahas mengenai gejala-gejala atau indikasi-indikasi adanya suatu masalah yang berkaitan dengan topik yang ingin diteliti. Oleh karena itu kreativitas dalam menggambarkan gejala-gejala permasalahan harus dipertimbangkan dengan seksama sehingga pembaca bisa melihat bahwa “topik” yang Peneliti ajukan memang benar sebagai suatu masalah yang harus “diteliti”.

I.3. Rumusan Masalah (Statement of the Problem)

Setelah identifikasi masalah berhasil dilakukan, Peneliti selanjutnya merumuskan permasalahan yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan penelitian (research question). Pertanyaan penelitian ini dapat berjumlah lebih dari satu.

Masalah harus dirumuskan dengan jelas dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat interogatif dengan maksud memberikan arah bagaimana masalah itu dipecahkan melalui prosedur penelitian. Pengidentifikasian dan perumusan masalah sangat penting karena penelitian baru bisa dilaksanakan dengan baik bila masalahnya jelas.

I.4. Tujuan Penelitian (Purpose of the Study)

Setelah itu, jelaskan tujuan penelitian dalam rangka menjawab rumusan masalah yang diajukan. Perumusan tujuan penelitian harus berpedoman pada rumusan masalah. Tujuan penelitian harus bersifat spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

I.5. Kegunaan Penelitian (Significance of the Study)

Kegunaan penelitian yang dijabarkan adalah kegunaan akademis, praktis dan sosial. Kegunaan akademis menunjukkan relevansi penelitian dengan disiplin ilmu yang lebih luas, sementara kegunaan praktis menunjukkan bahwa penelitian tersebut bernilai untuk memecahkan masalah-masalah praktis dan mengembangkan teori/konsep dalam bidang yang diteliti (kegunaan akademis). Menunjukkan kegunaan praktis berarti mengkaitkan penelitian dengan kepentingan lembaga tertentu pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (kegunaan sosial).

I.6. Sistematika Penelitian (Organization of the Study)

Uraikan dengan singkat bagaimana susunan penulisan skripsi, mulai dari Bab I hingga Bab VI, dan hal apa saja yang ingin Peneliti bahas dalam bab-bab tersebut.

BAB II. OBJEK PENELITIAN (Research Object)

  1. Objek penelitian bukan merupakan sarana untuk memperbanyak kuantitas halaman, juga bukan merupakan sarana mengetahui sejarah keseluruhan dari sebuah perusahaan atau organisasi (kalau itu tidak terkait dengan topik yang diajukan).

  2. Bagian ini berisi mengenai ruang lingkup dari topik yang diajukan, misalnya masalah mengenai “peraturan merokok di UPH”, maka yang perlu dijabarkan di sini adalah sejarah peraturan merokok di UPH, visi dan misi UPH, fenomena merokok di kalangan mahasiswa UPH, fakta mengenai kenapa seseorang itu merokok, dll.

  3. Begitu pula kalau mengenai “hubungan antara frekuensi menonton tayangan URC dengan perilaku kekerasan pada anak SD Bencongan”, maka yang diajukan adalah data mengenai SD Bencongan, apa yang dimaksud dengan tayangan URC dan bagaimana data mengenai penontonnya, rating, segmen, dan lainnya, serta bagaimana fakta mengenai pengaruh (efek) media massa terhadap perilaku kekerasan anak berdasarkan hasil penelitian atau studi yang pernah dilakukan.

  4. Jadi objek penelitian bukan merupakan “ensiklopedia” sejarah, tetapi fokus kepada data atau informasi yang terkait topik yang diajukan. Dalam kaitannya dengan penelitian, objek penelitian ini berarti Peneliti mencoba untuk membangun ”konteks” terkait topik penelitian yang diangkat.

BAB III. TINJAUAN PUSTAKA (Literature Review)

  1. Tinjauan Pustaka dapat berisi teori maupun konsep-konsep dengan tetap memperhatikan pendekatan penelitian yang digunakan dan permasalahan yang telah dirumuskan dalam Bab I.

  2. Dalam bab ini, Peneliti menyusun sebuah theoretical framework untuk memberikan jawaban teoretik tentatif terhadap permasalahan yang akan diteliti.

  3. Usahakan dalam membuat definisi konsep ditempuh melalui analisis berbagai alternatif definisi yang ada (jangan hanya satu), kemudian menentukan definisi yang tepat atau melakukan sintesa terhadap konsep yang diajukan. Hindari definisi konsep yang tidak sesuai atau kurang memadai seperti dimensi/unsur dari konsep tidak lengkap atau merujuk pada definisi yang telah ada walaupun definisi tersebut tidak sesuai dengan kondisi/konteks permasalahan atau konsep/teori yang terlalu jauh relevansinya dari topik yang akan diteliti.

  4. Berkaitan dengan poin di atas maka mahasiswa hanya diperkenankan menggunakan teori dan konsep yang relevan dan wajib mengelaborasi serta menganalisa secara mendalam.

  5. Jika disain penelitian adalah eksplanatif (menjelaskan hubungan atau pengaruh) maka kerangka teori yang bisa disusun adalah :

  1. Berikan argumentasi atau justifikasi untuk setiap konsep/variabel yang dimasukkan dalam kerangka teori.

  2. Kemudian carilah dalam buku, jurnal, atau hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Peneliti lainnya mengenai konsep yang diajukan, usahakan konsep yang diajukan sesuai dengan kriterianya –yaitu mencari hubungan atau pengaruh.

  1. Bab ini diakhiri dengan Kerangka Pemikiran yang merupakan konstruksi logika dari masalah penelitian baik ditinjau dari aspek teoritis ataupun dari aspek konseptual. Melalui konstruksi logika penelitian sebaiknya diuraikan serta dijelaskan karakteristik di antara variabel dalam masalah penelitian sehingga dapat memunculkan perspektif tertentu.

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN (Research Methodology)

  1. Pada tahap ini Peneliti menguraikan serangkaian metode-metode yang dipergunakan untuk menguji atau memperoleh data bagi jawaban teoretik tentatif yang dihasilkan dalam Tinjauan Pustaka.

  2. Pada intinya bagian ini menguraikan:

  1. Metode Operasionalisasi Konsep (atau sering disebut juga metode pengukuran, metode observasi), yang menguraikan bagaimana konsep-konsep dalam Tinjauan Pustaka secara operasional akan diukur dan diamati, indikator-indikator yang digunakan, atau instrumen yang dikembangkan. Pada bagian ini tidak jarang Peneliti masih melakukan kajian pustaka, misalnya untuk mencermati instrumen-instrumen yang pernah digunakan dalam penelitian terdahulu.

  2. Metode Penelitian: seperti survei, studi kasus, eksperimen, analisis jaringan, analisis isi, dll. (kuantitatif) atau metode fenomenologi, textual analysis, studi kasus, cultural studies/critical studies, framing atau lainnya (kualitatif), lengkap dengan disain yang akan digunakan. Contohnya seandainya menerapkan metode survei, apakah akan menggunakan disain cross-sectional atau longitudinal; bila studi kasus, apakah disainnya single case multilevel atau multi-cases single level analysis, dsb. Pada bagian ini, bila penelitian yang dilakukan melibatkan sampel untuk digeneralisasi ke suatu populasi, umumnya Peneliti juga menjelaskan populasi dan satuan analisis atau unit of analysis (termasuk satuan pengamatan) atau unit of observation, serta sampel atau kasus yang digunakan, serta prosedur penentuan sampel atau kasus.

  3. Metode Pengumpulan Data: wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, atau data sekunder dari sumber tertentu; uraian apakah data diperoleh langsung dari satuan analisis atau dari key informants, serta kriteria penentuan key informants, dsb.

  4. Metode Pengujian Data (termasuk Validity Assessment Methods). Yang perlu diuraikan di sini adalah prosedur atau metode yang digunakan untuk menguji atau membuat dugaan terhadap kelayakan data yang diperoleh. Dalam penelitian kuantitatif dikenal penggunaan confirmatory factor analysis untuk melakukan contruct validity assessment serta penghitungan koefisien Alpha Cronbach untuk melakukan estimasi terhadap realibilitas (melihat konsistensi internal alat dan hasil pengukuran).

  5. Metode Analisis Data: berisi uraian tentang metode-metode yang digunakan. Bila kuantitatif dapat menggunakan seperti path analysis, multiple regression, factor analysis, cluster analysis, discriminant analysis, dsb. Seandainya kualitatif dapat menggunakan functional analysis, causal comparative analysis, successive approximation analysis, dst.

  6. Lain-lain: uraian terkait kelemahan atau kelebihan dari metode penelitian yang digunakan.

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN (Research Findings and Discussion)

V.1 Hasil Penelitian (Research Findings)

  1. Berisi “data mentah” yang kita dapatkan dari kuesioner (untuk pendekatan kuantitatif) dan wawancara atau observasi langsung (untuk pendekatan kualitatif), tanpa dilakukan interpretasi terhadap data yang didapat. Data hanya dideskripsikan secara umum dan apa adanya.

  2. Buatlah data mentah tersebut “mudah” untuk dibaca, sederhana dan tidak membosankan. Jangan memasukkan semua data yang sudah didapat, melainkan hanya yang berhubungan dengan keinginan untuk menjawab permasalahan yang diajukan.

V.2 Pembahasan (Discussion)

  1. Dalam subbab ini Peneliti harus menggunakan ‘analytical tools’ yang dimiliki untuk melakukan interpretasi terhadap “data mentah” yang sudah didapatkan. Tentu saja pembahasan harus didasarkan pada Rumusan Masalah yang ingin dijawab.

  2. Interpretasi dilakukan untuk menjawab “why” (mengapa) dari sebuah “data mentah” yang diperoleh di lapangan bila terdapat penyimpangan ataupun kesamaan. Pada tahapan ini diperlukan kemampuan untuk membaca dan menggunakan teori/konsep yang sudah dituliskan dalam Tinjauan Pustaka.

  3. Perlu dipikirkan juga bahwa untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, harus diperhatikan bahwa :

  1. Apabila menggunakan 1 (satu) variabel, maka gunakanlah tabel frekuensi

  2. Apabila menggunakan 2 (dua) variabel, maka gunakanlah tabel statistik lainnya dan usahakan sesuaikan dengan skala pengukuran yang akan Peneliti ajukan : nominal, ordinal, interval, atau rasio (dari masing-masing variabel).

  3. Biasanya untuk penelitian yang menggunakan 2 (dua) variabel atau lebih, Peneliti harus berusaha menjawab hipotesis yang diajukan.

4. Untuk pendekatan penelitian kualitatif, maka yang perlu diperhatikan adalah :

  1. Interpretasi tidak hanya dilakukan dengan menggabungkan antara fakta yang ditemukan di lapangan, tetapi juga digabungkan dengan konsep yang sudah ada pada Tinjauan Pustaka dan juga dikaitkan dengan hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain ataupun fakta lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, dan harus disesuaikan dengan jawaban dari permasalahan yang diajukan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi, serta menjaga validitas dan reliabilitas dari penelitian yang dilakukan.

  2. Penelitian dengan pendekatan kualitatif jika memiliki hipotesis, maka hipotesis tersebut akan terus berubah sesuai dengan fakta yang ditemukan di lapangan. Fakta tersebut haruslah sudah menjadi fakta “jenuh” atau sudah tidak ditemukan anomali lagi.

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN (Conclusion and Suggestion)

VI.1 Kesimpulan (Conclusion)

Berisi hanya jawaban pertanyaan dalam Rumusan Masalah yang ditemukan dari hasil pembahasan atau interpretasi yang dilakukan. Usahakan menggunakan kalimat sederhana, tidak rumit dan fokus langsung ke jawaban yang ingin dicapai.

VI.2 Saran (Suggestion)

  1. Berisi pendapat atau masukan terhadap hasil penelitian yang sudah dilakukan baik untuk kalangan akademis (saran terhadap penelitian selanjutnya) maupun praktis. Saran disini disesuaikan dengan kegunaan penelitian yang telah disebutkan dalam Pendahuluan atau dapat berisi evaluasi proses penelitian yang dilakukan (kesulitan yang ditemui, kemudahan, dsb.).

  2. Saran sebaiknya fokus dan konkrit, jangan terlalu umum. Misalnya, “UPH harus membuat aturan baru” (masih umum); sebaiknya “UPH memberlakukan hukuman terhadap perokok di setiap area UPH dengan mengenakan sanksi” (konkrit dan fokus).

3.2 Magang

Magang merupakan Tugas Akhir non skripsi yang memuat aktivitas kerja pada suatu institusi yang harus ditempuh mahasiswa selama 4 (empat) bulan atau setara dengan 640 jam di suatu perusahaan, baik untuk konsentrasi Jurnalistik, Public Relations, maupun Integrated Marketing Communication (IMC).

Karya tulisan akademik ini merupakan suatu laporan pengaplikasian teori atau konsep atau model yang relevan untuk memahami dan/atau menjawab fenomena yang ditemukan pada sebuah lembaga (dapat berupa perusahaan, organisasi nirlaba, dsb.) yang dipilih mahasiswa/i sebagai tempat mereka bekerja.

3.1.1 Ketentuan Penulisan Laporan Magang

Jumlah halaman laporan magang minimal 60 halaman (Bab I – Bab V; tidak termasuk kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka, dan lampiran) dengan rincian:

Bab I Pendahuluan (10%) : ≥ 6 halaman

Bab II Tinjauan Pustaka (20%) : ≥ 12 halaman

Bab III Gambaran Umum Perusahaan

dan Pelaksanaan Magang (15%) : ≥ 9 halaman

Bab IV Uraian Magang dan Pembahasan (50%)

    1. Uraian Magang (20%) : ≥ 12 halaman

    2. Pembahasan (30%) : ≥ 18 halaman

Bab VI Penutup (5%) : ≥ 3 halaman

3.2.2 Sistematika Penulisan Laporan Magang

Bab I Pendahuluan

I.1. Latar Belakang Masalah

I.2. Tujuan Magang

I.3. Ruang Lingkup dan Batasan

I.4. Lokasi dan Waktu magang

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab III Gambaran Umum Perusahaan dan Pelaksanaan Magang

Bab IV Uraian Magang dan Pembahasan

Bab V Penutup

V.1. Kesimpulan

V.2. Saran

3.2.3 Penjelasan

Bab I. PENDAHULUAN (Introduction)

I.1. Latar Belakang Masalah (Background of the Problem)

Pada bagian ini Penulis menggambarkan pekerjaan yang dilakukan berdasarkan konsentrasi yang dipilihnya. Misalnya, aktivitas di tempat magang adalah melakukan kegiatan media relations, maka latar belakang harus menggambarkan mengenai pengertian media relations, pentingnya aktivitas media relations bagi public relations, dll. Penulis juga dapat memberikan gambaran mengenai fenomena media relations pada sebuah industri atau organisasi serta kaitannya dengan pekerjaan yang dilakukan. Intinya pada sub bab ini berisi penggambaran mengapa aktivitas tersebut penting dan layak untuk dijadikan sebagai sebuah karya ilmiah dan mengapa lokasi magang tersebut sesuai dan layak untuk aktivitas magang tersebut.

I.2. Tujuan Magang (Purpose of the Internship)

Pada bagian ini sebutkan hal-hal yang ingin Penulis pelajari selama melaksanakan magang. Apabila Penulis melaksanakan kegiatan media relations, maka tujuan magang misalnya:

  1. Untuk mempelajari proses pelaksanaan media relations di PT. X.

  2. Untuk mengetahui peranan media relations dalam mempertahankan hubungan baik dengan wartawan.

  3. Untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan PT. X terkait media relations.

  4. dan seterusnya.

Jangan menulis hal-hal yang terlampau umum seperti: “memenuhi persyaratan kelulusan untuk mendapatkan gelar S1” atau “mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.”

I.3. Ruang Lingkup & Batasan (Scope and Limitation)

Pada bagian ini Penulis laporan magang berusaha menggambarkan divisi tempat melakukan magang. Usahakan agar tempat dan batasan dibuat secara spesifik. Adapun Ruang Lingkup magang berisi penggambaran kedudukan pemagang dalam divisi tempat magang tersebut. Sedangkan Batasan adalah tanggungjawab pemagang terkait aktivitas yang akan dilakukan di tempat magang tersebut.

Misalkan: Ruang Lingkup adalah Asisten PR di Divisi Corporate Communication; Batasan: membantu kegiatan media relations selain melaksanakan beberapa tugas dan tanggung jawab PR yang terkait dengan publikasi dan periklanan.

I.4. Lokasi & Waktu Magang (Period and Location of the Internship)

Sudah jelas

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA (Literature Review)

Pada bagian ini Penulis berusaha untuk menerapkan konsep-konsep dan/atau teori-teori yang akan digunakan untuk menganalisis aktivitas pekerjaan yang dilakukan di perusahaan/organisasi. Konsep dan/atau teori yang digunakan diharapkan berkaitan atau menunjang aktivitas yang dilakukan selama magang. Misalnya, Aktivitas Media Relations pada PT. X, maka teori atau konsep yang digunakan akan lebih banyak fokus pada media relations, bagaimana fungsi dan tujuan media relations serta model atau “pisau” analisis dari media relations.

Selain media relations, maka konsep dan/atau teori yang bisa digunakan adalah pengertian Public Relations yang berkaitan dengan media relations, lalu konsep dan/atau teori yang menjelaskan apakah media relations bagian dari aktivitas Public Relations atau salah satu fungsi dari Public Relations, dsb. Berkaitan dengan penjelasan di atas maka Penulis hanya diperkenankan menggunakan teori/konsep yang relevan dan wajib mengelaborasi serta menganalisis secara mendalam.

Bab III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/ORGANISASI & PELAKSANAAN MAGANG (Company Overview and Internship Execution)

Bagian ini berisi deskripsi tentang perusahaan/organisasi seperti tahun dibentuk, dasar pemikiran ketika dibentuk, visi dan misi, tujuan didirikan, bidang usaha, merek dagang serta aktivitas yang dilakukan perusahaan/lembaga selama ini. Hal lainnya yang perlu ada pada bagian ini adalah struktur organisasi yang menggambarkan posisi divisi pemagang, posisi jabatan pemagang dalam struktur organisasi, main job, lingkup kerjasama, pelaporan, waktu pelaksanaan magang hingga uraian tugas atau tanggungjawab yang dilakukan oleh pemagang (uraian tugas secara singkat/job description). Selain itu perlu digambarkan juga ”konteks” aktivitas/kegiatan terkait topik magang yang diangkat.

Bab IV. URAIAN MAGANG & PEMBAHASAN (Description of the Internship and Discussion)

Bagian ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, bagian IV.1. Uraian Magang berisi laporan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan pemagang, uraian singkat target/prestasi yang diharapkan perusahaan, hasil kerja yang dicapai pemagang, analisis peran jabatan pemagang bagi kelancaran operasional perusahaan/organisasi, dst. Diharapkan laporan yang dihasilkan adalah laporan secara detil mengenai kegiatan yang dibagi lagi menjadi 2 (dua) hal: 1) Kegiatan Lingkup Administrasi: berisi kegiatan yang dilakukan pemagang yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasional atau kegiatan yang meliputi pencatatan, surat-menyurat, pembukuan ringan, pengetikan, agenda, arsip, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan. Misalnya, aktivitas media relations, maka kegiatan administrasi adalah seperti dokumentasi, fotokopi, surat-menyurat, dan kegiatan lain yang bersifat ketatausahaan dalam aktivitas media relations. Karya pemagang dalam lingkup administrasi dapat dicantumkan dan dilampirkan dalam laporan jika relevan dengan pekerjaan yang dilakukan atau relevan dengan topik yang dipilih. 2) Kegiatan Lingkup Operasional: segala aktivitas yang dilakukan pemagang yang berkaitan dengan tujuan magang atau prosedur-prosedur yang harus ditaati pemagang dalam menjalankan tugas.

Pada bagian berikutnya IV.2. Pembahasan Penulis diharapkan mampu menggunakan teori atau konsep yang dijabarkan pada Bab II Tinjauan Pustaka untuk menganalisis fakta atau aktivitas operasional yang dilakukan di perusahaan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat menyelesaikan tugas-tugas atau dalam mencapai target (bahas dengan teori-teori yang menunjang atau menjelaskan permasalahan tersebut), langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan tersebut, kondisi di lapangan, data-data penunjang, peraturan-peraturan, dan kebiasaan kerja yang berlaku di lapangan tempat pemagang bekerja. Jadi dalam subbab pembahasan ini, pemagang diminta untuk membahas perbandingan ”teori/konsep” dengan ”praktik” di lapangan.

Bab V. KESIMPULAN DAN SARAN (Conclusion and Suggestion)

Bagian V.1. Kesimpulan diambil berdasarkan hasil dari analisis pembahasan pada bagian IV.2. Pembahasan. Kesimpulan seringkali merupakan sarana untuk menjawab tujuan magang yang dilakukan serta sarana menyatakan mengenai hasil temuan dari analisa fakta aktivitas di tempat kerja dengan tinjauan pustaka.

Sedangkan pada bagian V.2. Saran adalah memberikan masukan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan kerja magang kita, baik untuk praktisi maupun untuk akademisi. Diharapkan saran yang diberikan mengacu pada kesimpulan yang didapatkan sehingga terlihat saran yang diberikan berdasarkan hasil analisis dari pembahasan. Saran yang dibuat diharapkan fokus dan tidak dibuat secara umum atau general, misalnya “mengadakan seminar lebih banyak” (general), tetapi ditulis “perlunya mengadakan seminar tentang ... setiap 3 bulan sekali dengan melibatkan SMU se-Tangerang” (fokus dan jelas). Selain itu saran tersebut dapat ditujukan untuk peserta magang berikutnya, saran untuk universitas/fakultas/jurusan terutama untuk pengembangan kurikulum sesuai kebutuhan dunia industri/kerja atau saran hasil analisa pemagang, cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja profesi atau mengoptimalkan kontribusi profesi terhadap keberhasilan perusahaan, dll.

BAB IV

STANDAR PENULISAN

Susunan penulisan karya Tugas Akhir secara umum terdiri dari tiga bagian yaitu awal laporan, isi laporan, dan akhir laporan. Untuk mencapai keseragaman format penulisan, standar penulisan di setiap bagian akan dipaparkan dalam bab ini.

4.1 Awal Laporan

Bagian awal laporan pada umumnya terdiri atas Halaman Kulit, Halaman Judul, Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir, Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Halaman Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika diperlukan), Daftar Tabel (jika diperlukan), dan Daftar Lainnya (jika diperlukan).

4.1.1 Halaman Kulit

Halaman Kulit memberikan informasi singkat kepada pembaca tentang karya Tugas Akhir. Halaman ini memuat judul, tujuan penulisan Tugas Akhir, identitas penulis, institusi dan tahun penulisan. Ketentuan penulisan dapat dilihat pada Bab 5.4 dan contoh Halaman Kulit dapat dilihat pada Lampiran A.

4.1.2 Halaman Judul

Informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama dengan Halaman Kulit. Perbedaannya yaitu Halaman Judul diketik pada kertas HVS. Ketentuan penulisan dapat dilihat pada Bab 5.4 dan contoh Halaman Judul dapat dilihat pada Lampiran A.

4.1.3 Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir berfungsi untuk menjamin keabsahan karya Tugas Akhir oleh institusi penulis yang bersangkutan. Ketentuan penulisan dapat dilihat pada Bab 5.5 dan contoh Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir dapat dilihat pada Lampiran B.

4.1.4 Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir bertujuan untuk memastikan kesiapan karya Tugas Akhir untuk diuji oleh institusi penulis yang bersangkutan. Ketentuan penulisan dapat dilihat pada Bab 5.6 dan contoh Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir dapat dilihat pada Lampiran C.

Catatan :

Pada saat pengumpulan hard cover, tanggal yang dicantumkan dalam Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing adalah tanggal maksimal pengumpulan hard cover yang telah ditetapkan dalam Sidang Tugas Akhir yaitu tanggal yang dihitung setelah melakukan revisi selama 7 hari kerja + 3 hari kerja untuk pembuatan hard cover.

4.1.5 Halaman Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir

Halaman Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir berfungsi untuk menjamin diterimanya karya Tugas Akhir oleh institusi penulis yang bersangkutan. Ketentuan penulisan dapat dilihat pada Bab 5.7 dan contoh Halaman Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir dapat dilihat pada Lampiran D.

4.1.6 Abstrak

Abstrak merupakan intisari penulisan yang memuat latar belakang, permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil penelitan, dan kesimpulan yang diperoleh. Abstrak bertujuan agar pembaca dengan cepat dan mudah melihat isi tulisan dan memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak. Ketentuan penulisan dapat dilihat pada Bab 5.8 dan contoh Abstrak dapat dilihat pada Lampiran E.

4.1.7 Kata Pengantar

Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas tulisan yang dibuat dan ucapan terima kasih atau penghargaan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan serta penulisan karya Tugas Akhir. Ucapan terima kasih mengikuti urutan sebagai berikut: Dekan Fakultas, Ketua Jurusan, Dosen Pembimbing Utama, Dosen Co-Pembimbing, Penasehat Akademik, dll. Penulisan nama dan gelar hendaknya akurat. Ketentuan penulisan dapat dilihat pada Bab 5.9 dan contoh Kata Pengantar dapat dilihat pada Lampiran F-1 dan F-2.

4.1.8 Daftar Isi

Daftar Isi memuat daftar tiap bagian penulisan beserta nomor halaman masing-masing, yang ditulis sama seperti isi yang bersangkutan. Ketentuan penulisan dapat dilihat pada Bab 5.10 dan contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran G.

4.1.9 Daftar Gambar, Daftar Lainnya, dan Daftar Lampiran

Daftar Gambar dan daftar lainnya bertujuan memuat gambar, tabel, dan lainnya yang digunakan dalam penulisan karya Tugas Akhir. Ketentuan penulisan dapat dilihat pada Bab 5.11 dan contoh Daftar Gambar dapat dilihat pada Lampiran H dan Lampiran I.

4.2 Isi Laporan

Komponen Isi Laporan Tugas Akhir Skripsi terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, sistematika penulisan, objek penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Sementara Isi Laporan Tugas Akhir Magang memuat latar belakang masalah, tujuan magang, ruang lingkup dan batasan, lokasi dan waktu magang, tinjauan pustaka, gambaran umum perusahaan dan pelaksanaan magang, uraian magang dan pembahasan, serta penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Ketentuan penulisan isi laporan dapat dilihat pada Bab 5.12.

4.3 Akhir Laporan

Bagian Akhir Laporan memuat Daftar Pustaka dan Lampiran (jika ada).

4.3.1 Daftar Pustaka

Daftar Pustaka merupakan daftar bacaan atau referensi yang menjadi sumber dan dasar penulisan karya Tugas Akhir yang dapat berupa buku, artikel jurnal atau majalah, wawancara, dan sebagainya. Standar format penulisan ditentukan oleh Jurusan dengan mengacu pada standar internasional. Adapun contoh ketentuan penulisan yang mengikuti standar format penulisan Turabian dapat dilihat pada Bab 6 dan contoh Daftar Pustaka dapat dilihat pada Lampiran K-1.

4.3.2 Lampiran

Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjang penulisan Tugas Akhir, namun tidak diletakkan pada Isi Laporan karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Pada setiap halaman Lampiran, nama lampiran dan nomor halaman wajib dituliskan (lihat penulisan nama dan halaman pada setiap lampiran dalam buku pedoman ini).

Lampiran dikelompokkan menurut jenisnya masing-masing. Pada umumnya Lampiran terdiri dari:

  1. kuesioner (jika menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data);

  2. hasil output pengolahan data;

  3. gambar, tabel, desain, flowchart, dan lain-lain;

  4. surat keterangan dari perusahaan tempat kegiatan magang dilakukan;

  5. dokumen-dokumen yang dapat mendukung laporan magang

4.3.3 Curriculum Vitae

Diletakkan di belakang lampiran, tetapi bukan merupakan bagian lampiran. Khusus untuk CV yang dijilid dalam hardcover harus disertai foto.

BAB V

TEKNIK PENULISAN

Bab ini memberikan uraian praktis teknik penulisan karya Tugas Akhir dengan tujuan agar mahasiswa dan dosen pembimbing dibantu dalam menghasilkan karya Tugas Akhir yang rapi dan seragam.

5.1 Kertas

Spesifikasi kertas yang digunakan adalah sebagai berikut:

  1. jenis : HVS

  2. warna : putih polos

  3. berat : minimal 70 gram

  4. ukuran : A4 (21 cm x 29,7 cm)

Jenis dan ukuran kertas untuk lampiran dapat disesuaikan dengan ketentuan masing-masing jurusan.

5.2 Pengetikan

Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut:

  1. pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas untuk pembuatan Laporan Karya Tugas Akhir;

  2. posisi penempatan teks pada tepi kertas

      1. batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan)

      2. batas kanan : 3 cm

      3. batas atas : 4 cm

      4. batas bawah : 3 cm

  3. huruf menggunakan jenis huruf Times New Roman 12 poin (ukuran sebenarnya) dan diketik rapi rata kiri kanan (justify);

  4. pengetikan dilakukan dengan spasi dua (double lines spacing), kecuali abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran dengan spasi 1 (single line spacing).

  5. antara bab satu dengan bab berikutnya serta antara Halaman Judul, Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir, Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Halaman Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir, Abstrak, Kata Pengantar serta Daftar Isi diselipkan pembatas kertas berwarna kuning dengan logo UPH.

5.3 Penomoran Halaman

Penomoran halaman mengikuti ketentuan sebagai berikut:

  1. peletakan nomor halaman isi tugas akhir di sebelah kanan bawah;

  2. menggunakan dua jenis nomor halaman yaitu angka Romawi kecil dan angka Arab;

  3. menggunakan kombinasi huruf dan angka Arab untuk penomoran Lampiran.

5.3.1 Angka Romawi Kecil