STRATEGI HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN CITRA LEMBAGA PENDIDIKAN (Studi Multikasus di SMK Negeri 3 Blitar dan SMK Islam Blitar) Institutional Repository of IAIN Tulungagung

BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan tentang metode yang digunakan penelitian,
adapun cakupan metode sebagai berikut, 1) rancangan penelitian yang memuat
pendekatan penelitian dan jenis penelitian, 2) kehadiran peneliti sebagai
instrument kunci dalam penelitian, 3) lokasi yang menunjukkan letak objek
penelitian dan memuat karaketreistik dan keunikan lokasi penelitian, 4) sumber
data yang memuat sumber data primer dan skunder, 5) teknik pengumpulan data,
6) analisis data, 7) pengecekan keabsahan data dan 8) tahap-tahap penelitian.
A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Menurut Suharsimi, Ada tiga macam pendekatan yang termasuk
dalam penelitian kualitatif, yaitu penelitian kasus atau studi kasus, penelitian
kausal komparatif dan penelitian kolerasi.1 Dari ketiga pendekatan
menggunakan metode ini dikarenakan dapat secara empiris menginvestigasi
fenomena sementara dalam konteks kehidupan yang nyata ketika batas
antara fenomena dan kontek tidak tampak secara jelas dan sumber-sumber
fakta ganda yang digunakan. Penelitian terhadap latar belakang dan kondisi
dari individu, kelompok, atau komunitas tertentu dengan tujuan untuk
memberikan gambaran lengkap mengenai subyek atau kejadian yang diteliti.


1

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta,
1998), 81.

66

67

Penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap
suatu organisme, lembaga atau gejala tertentu.
2. Jenis Penelitian
Dalam penelitian menggunakan jenis penelitian dengan field research
(penelitian lapangan) yang diwujudkan dengan kata kata tertulis secara
deskriptif, penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian multi kasus.
Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam
kawanannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasannya dan dalam peristilahan.2 Sedangkan Menurut Bog dan Taylor

seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata
tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang diamati. 3 Penelitian
yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif induktif, artinya
pendekatan yang berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli,
maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian
dikembangkan menjadi permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan
untuk memperoleh pembenaraan.4
Sedangkan

rancangan

studi

multikasus merupakan

rancangan

penelitian kualitatif yang melibatkan beberapa kasus, tempat dan subjek
penelitian.


2

Subjek-subjek

penelitian

tersebut

diasumsikan

memiliki

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2002),135.
3
Ibid., 3.
4
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis.( Yogyakarta: Teras, 2011), 132 .


68

karakteristik yang sama, multi kasus adalah kajian suatu penelitian yang
terdiri dari suatu kesatuan (unit) mendalam, sehingga hasilnya merupaka
gambaran lengkap atau kasus pada unit tersebut.5
Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya
mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian
kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan
orang yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini akan membahas dan
mengkaji suatu teori dengan fakta yang disajikan dalam gambaran lengkap
tentang Strategi Humas dalam Membangun Citra Lembaga Pendidikan
SMK Negeri 3 Blitar dan SMK Islam Blitar.

B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, peneliti wajib hadir di lapangan, karena
peneliti merupakan instrumen penelitian utama (the instrument of choice in
naturalistic inquiry is the human) yang memang harus hadir sendiri di

lapangan secara langsung untuk mengumpulkan data, daalam penelitian ini

peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus pengumpul data, karena dalam
penelitian kualitatif instrumen utama (key person) adalah manusia.6 Peneliti
berperan sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir
data dan sekaligus melaporkan hasil penelitian.7

5

S. Margono, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Reneka Cipta, 2003), 27.
Rochiati Wiriaatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2007), 96
7
Nana S. Sukmadinata, Karya Ilmiah, (Surabaya: Airlangga University Press, 1999), 92.

6

69

Peniliti sebagai instrumen kunci dalam menggali permasalahan untuk
itu peniliti berperan aktif dan harus mampu memahami kondisi dilapangan,
mulai dari perilaku subjek, aktifitas antar subjek, nilai nilai subjek yang
ditimbulkan, memahami fenomena yang terjadi, memahami segala bentuk

simbul simbul yang ada, dan memeriksa dokumen, hal tersebut bertujuan untuk
mendapatkan informasi penting kemudian peneliti secara selektif menganalisa
segala bentuk data lembaga dalam membangun citra.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diartikan peneliti merupakan
instrumen kunci keberhasilan dalam menggali semua bentuk informasi hal
tersebut dikarenakan banyaknya informasi yang diperoleh tergantung seberapa
besar pasrtisipasi penieliti sebagai pengamat dan sebagai pengolah informasi
menjadi data sehingga data yang diperoleh benar benar sesuai dengan kondisi
dilapangan.

C. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian kualitatif ini terbagi menjadi dua kasus, yaitu
di SMKN 3 Blitar yang bertempat di Jl.Sudanco Supriyadi No. 24 Kelurahan
Bendogerit Kecamatan Sananwetan Kota Blitar dan SMK Islam Blitar di Jl.
Musi No. 2-B Kelurahan Kauman kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar.
Peneliti mengambil lokasi tersebut karena pemilihan dan penentuan
lokasi tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan atas dasar
kekhasan dan kemenarikan, sehingga peniliti mengusung topik strategi humas

70


dalam membangun citra lembaga, Adapun yang menjadi ciri khas lembaga
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Landasan yang mendasari peneliti memilih lokasi penelitian di SMK Negeri
3 Blitar karena fenomena di SMK Negeri 3 Blitar menunjukkan aktivitas
yang merujuk pada keterampilan perempuan, selain itu lembaga memiliki
rumpun ekonomi kreatif dan pariwisata yang mampu terintegrasi dengan
potensi daerah wisata di kota blitar sehingga public menaruh kepercayaan
pada lembaga pendidikan, dimata publik lembaga ini terkenal dengan
lembaga yang mampu menghasilkan alumni dengan tanagan terampil,
kreatif dan mandiri, branding/ identitas yang menonjol dari lembaga
pendidikan ini adalah ditunjukkannya bangunan bisnis center yang
digunakan sebagai aktifitas transaksi baik jasa maupun jual beli yang
melibatkan siswa lembaga dengan publik, dengan adanya bisnis center
terbentuklah aktifitas yang bernilai sehingga public terlibat langsung pada
aktifitas tersebut, selain itu lembaga juga mendapatkan kepercayaan
pemerintah kota blitar dalam memberikan pelatihan dan kursus terkait
program pemerintah dalam memberdayakan perempuan, dari krakteristik
dan keunikan tersebut lembaga juga mendapatkan kepercayaan dinas
pendidikan


pusat

sebagai

lembaga

piloting

vokasi

yang

mampu

mengintegrasikan pendidikan pada dunia usaha dan dunia industri, hal
tersebut dikarenakan program keahlian lembaga mengacu pada salah satu
program nawacita yang digagas oleh pemerintah yaitu mewujudkan

71


kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sector-sector strategis ekonomi
domestik.
2. Landasan yang mendasari penelitian di SMK Islam adalah fenomena dan
realita di SMK Islam menunjukkan adanya kepercayaan public yang begitu
besar dengan dtunjukkannya label Islam yang melekat, selain itu SMK
Islam merupakan SMK dengan brand/label Islam pertama di Kota Blitar,
selain itu branding yang melekat dalam diri lembaga dibuktikan dengan
berdirinya pondok pesantren yang didirkan bersebelahan dengan pendidikan
formal, dengan adanya pengembangan tersebut antusiasme dan kepercayaan
public semakin bertambah besar, dari sudut pandang publik SMK Islam
Blitar ini mampu mencetak tenaga professional dan siap bekerja, sudut
pandang tersebut didasarkan pada jumlah relasi yang tidak sedikit dan
adanya kelas kelas industry seperti Axioo, Qubota dan Honda yang
disiapkan sebagai tenaga kerja diperusahaan tersebut, selain itu banyaknya
alumni yang sukses mampu memicu kepercayaan publik pada lembaga
sepertihalnya alumni yang menjadi direktur PT. Pama Persada, keunikan
lain yang ditunjukkan adalah adanya budaya yang menunjukkan kerukunan
antara lembaga pendidikan dengan budaya dimasyarakat, hal tersebut
ditunjukkan dengan aktifitas siswa yang tidak dibatasi oleh pagar yang besar

sehingga siswa dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat disekitar,
dari karakter dan keunikan yang ditunjukkan tersebut SMK Islam pada
dasarnya adalah lembaga pendidikan swasta dimana memiliki karyawannya
memiliki

figur

yang mampu menimbulkan pengaruh kepercayaan

72

dimasyarakat, sepertihalnya figur pemimpin yang dulunya merupakan
anggota DPR dan sebagian figur karyawan yang notabene adalah
pemukamasyarakat yang ditokohkan dalam masyarakat, selain itu SMK
Islam Blitar merupakan salah satu binaan lembaga pendidikan Ma’arif
Nahdatul Ulama’ di Kabupaten Blitar, dengan berdirinya SMK Islam Blitar
di bawah Ormas NU (Nahdatul Ulama’) kepercayaan publik akan semakin
meningkat karena kefanatikan publik pada ormas tersebut.
Berdasarkan pemaparan tersebut kedua lembaga memiliki perbedaan
karakteristik dimana publik memiliki sudut pandang yang berbeda dalam

memberikan penilaian, dengan adanya perbedaan karakteristik tersebut
tentunya akan menunjukkan beberapa perbedaan strategi humas dalam
membangun citra lembaga.

D. Sumber Data
Sumber data penelitian terbagi kedalam dua sumber yaitu sumber data
primer dan sumber data skunder. Sumber data primer adalah sumber data yang
diperoleh secara langsung, melalui kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis,
foto dan statistik.

8

Sumber primer diperoleh dari wawancara dengan

narasumber terkait dengan strategi humas dalam membangun citra lembaga
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Blitar dan Sekolah
Menengah Kejuruan Islam Blitar. Sedangakan sumber data sekunder diperoleh

8

Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian …, 112.

73

dari data humas, data tata usaha dan dokumentasi kegiatan yang berkaitan
dengan strategi humas dalam membangun citra lembaga tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian
kualitatif ini dengan menggunakan teknik Bogdan Biklen meliputi, 1)
wawancara mendalam (indepth interview), 2) observasi partisipan (participant
observation), dan 3) studi dokumentasi (study document).9 adapun penejelasan

adalah sebagai berikut:
1. Wawancara mendalam (indepth interview)
Wawancara mendalam diartikan sebagai bentuk interaksi untuk
menemukan pengalaman informan, oleh karena itu dalam melaksanakan
wawancara untuk mencapai data digunakan pertanyaan pertanyaan yang
memerlukan jawaban berupa komunikasi.10 Indepth interview merupakan
bentuk komunikasi antara dua orang yang melibatkan seseorang yang
memperoleh informasi dari seseorang dengan mengajukan pertanyaan
berdasarkan tujuan tertentu.

11

Penjelasan senada juga disebutkan oleh Andi

Prasetyo yang mengatakan bahwa indepth interview adalah metode
pengumpulan data yang berupa ertemuan dua orang atau lebih secara
langsung untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab secara lisan

9

Bogdan dan Biklen, Qualitative Research for Education: An Introductionto Theory and Methods,
(Boston: Allyn and Bacon, 1982), 119-143.
10
Rulam Ahmadi, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, (Malang: Universitas Negeri Malang,
2005), 71.
11
Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial lainnya, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004), 180.

74

sehingga dibangun makna dalam suatu topik tertentu.12 Model indepth
interview digunakan peneliti untuk menggali informasi secara mendetail dan

mendalam dari informan terkait Manajemen humas dalam membangun citra
lembaga di SMK Negeri 3 Kota Blitar dan SMK Islam Blitar, adapun yang
menjadi informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala
humas, sebagian guru, siswa, komite sekolah, siswa, alumni dan
masyarakat.
2. Observasi partisipan (participant observation)
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena
yang diselidiki.13 Penelitian dengan tehnik observasi partisipan ini secara
langsung peniliti terlibat aktif dalam aktivitas subyek penelitian.
3. Studi dokumentasi (study document)
Studi dokumentasi meliputi data, foto atau bukti fisik yang ada
pada kurikulum, tatausaha, humas dan segala dokumentasi yang berorientasi
pada pembanguan citra lembaga pendidikan., disamping menggunakan
metode observasi partisipan, dan indepth interview, untuk memperoleh
informasi peneliti menggunakan studi dokumentasi, studi dokumentasi
merupakan teknik memperoleh data mengenai hal-hal atu variable yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, legger, agenda dan sebagainya.14 Adapun data yang dianalisis adalah
1) Profil SMK Negeri 3 Kota Blitar dan SMK Islam Blitar, 2) Program
12

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 220.
13
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1994), 136
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rieneka
Cipta, 2013), 274.

75

Strategi Humas SMK Negeri 3 Kota Blitar dan SMK Islam Blitar, 3)
administrasi surat menyurat, dan data-data lain terkait strategi humas dalam
membangun citra di SMK Negeri 3 Kota Blitar dan SMK Islam Blitar. Data
data hasil studi dokumen ini digunakan sebagai penguat data yang diperoleh
dari observasi partisipan dan indepth interview.

F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini berarti informasi atau fakta yang
diperoleh melalui pengamatan atau penelitian di lapangan yang bisa dianalisis
dalam rangka memahami sebuah fenomena atau untuk men-support sebuah
teori.15 Analisa data lintas kasus merupakan hal yang mutlak dilakukan dalam
penelitian multikasus, maka dalam menganalisa ada dua tahapan yaitu: 1)
analisis data situs individu (individual site), dan 2) analisis data lintas situs
(cross site analysis).16 Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Analisis data kasus individu (individual site),
Analisis situs tunggal merupakan hasil wawancara, observasi dan
studi dokumen yang telah dicatat peneliti dalam catatan lapangan yang
ditelaah sebagai landasan analisis data. Menurut Miles dan Huberman,
bahwa analisis data penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: l) reduksi data (data
reduction),

15

2) penyajian data (data

displays)

dan 3) penarikan

Jack. C. Richards, Longman Dictionary of Language Teaching and Appied Linguistics,
(Malaysia : Longman Group, 1999), hlm. 96.
16
Robert K. Yin. Case StudyResearch Design and Mehods, (Baverly Hills: Sage Publication,
1987), 114-115.

76

kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/veriffication). Model kerja
analisis tersebut dapat dilihat pada dua gambar di bawah ini.

Penyajian Data

Pengumpulan Data

Reduksi Data
Kesimpulan:
Penggambaran

Gambar. 3.1 Teknik Analisa Data 17

Komponen alur tersebut dijelaskan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut :
a. Reduksi Data
Reduksi

data

merupakan

suatu

bentuk

analisis

yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak
perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga diperoleh
kesimpulan akhir dan diverifikasi. Reduksi data berlangsung terus
menerus selama penelitian berlangsung bahkan sebelum data benar-benar
terkumpul sudah mengantisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak
sewaktu

memutuskan

kerangka

konseptual,

wilayah

penelitian,

permasalahan penelitian, dan penentuan metode pengumpulan data.
Selama pengumpulan data berlangsung sudah terjadi tahapan reduksi,
selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat
gugus-gugus, menulis memo). Proses ini berlanjut sampai pasca
17

Robert K. Yin, Case Study Research …, 114-115.

77

pengumpulan data di lapangan, bahkan pada akhir pembuatan laporan
sehingga tersusun lengkap.
Langkah selanjutnya mengembangkan sistem pengkodean.
Semua data yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip)
dibuat ringkasan kontak berdasarkan fokus penelitian. Setiap topik
liputan dibuat kode yang menggambarkan topik tersebut. Kode-kode
tersebut dipakai untuk mengorganisasi satuan-satuan data yaitu :
potongan-potongan kalimat yang diarnbil dari transkrip sesuai dengan
urutan paragraf menggunakan komputer.
b. Penyajian data
Sebagaimana ditegaskan oleh Miles dan Huberman, bahwa
penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna
serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini juga
dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah
diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi
yang kompleks menjadi sederhana namun selektif.
c. Penarikan kesimpulan/verifikasi
Kegiatan analisis pada tahap ketiga adalah menarik kesimpulan
dan verifikasi. Sejak pengumpulan data peneliti berusaha mencari makna
atau arti dari simbol-simbol, mencatat, keteraturan pola, penjelasanpenjelasan, dan alur sebab akibat yang terjadi. Dari kegiatan ini dibuat
simpulan-simpulan yang sifatnya masih terbuka, umum, kemudian

78

menuju ke yang spesifik/rinci. Kesimpulan final diharapkan dapat
diperoleh setelah pengumpulan data selesai.
2. Analisis Lintas Kasus
Menurut Endraswara, yang terakhir ini bisa disebut sebagai Studi
Kasus Kolektif (Collective Case Study).

18

Walau kasus yang diteliti lebih

dari satu (multi-kasus), prosedurnya sama dengan studi kasus tunggal.
Sebab,

baik

Studi

Multi-Kasus

maupun

Multi-Situs

merupakan

pengembangan dari metode Studikasus. Terkait dengan pertanyaan yang
lazim diajukan dalam metode Studikasus, karena hendak memahami
fenomena secara mendalam, mengeksplorasi dan mengelaborasinya.19
Analisis data lintaskasus bertujuan untuk membandingkan dan memadukan
temuan yang diperoleh dari masing-masing situs penelitian. Secara umum
proses analisis data lintas kasus mencakup kegiatan sebagai berikut: a)
merumuskan temuan pada kasus pertama dan kemudian dilanjutkan kasus
kedua; b) membandingkan dan memadukan analisis lintaskasus; c)
merumuskan simpulan teoritik berdasarkan analisis lintaskasus sebagai
temuan akhir dari kedua kasus penelitian. Kegiatan analisis data lintaskasus
dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

18

Suwardi Endraswara, Metodologi Penelitian Kebudayaan . (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2012), 78.
19
R.K. Yin, Case Study Researc Design and Method (2 edition), (California: Sage Publications
1994), 21

79

Kasus I
Strategi Humas dalam
Membangun Citra
Lembaga di SMK
Negeri 3 Blitar

Temuan
Kasus I

Proposisi
Kasus I

Analisi Lintas
Kasus
Kasus II
Strategi Humas dalam
Membangun Citra
Lembaga di SMK
Islam Blitar

Temuan
Kasus II

Proposisi
Kasus II

Temuan
Lintas Kasus

Menyusun
Proposisi
Lintas Situs

Temuan
Akhir

Gambagar. 3.2 Langkah-langkah analisis data lintaskasus
diadaptasi dari Bogdan & Biklen (1982)20

G. Pengecekan Keabsahan Temuan
Setelah dianalisa data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah
memeriksa keabsahan temuan data mengenai strategi humas dalam
membangun citra lembaga di SMK Negeri 3 Blitar dan SMK Islam Blitar,
adapun empat kriteria yang dihunakan yaitu derajat kepercayaan (credibility),
keteralihan (transferability), ketergantunag (dependability), dan kepastian
(confirmability).21 Adapun penjelasannya sebagai berikut,
1. Derajat Kepercayaan (credibility)
Pada dasarnya kriteria ini menggantikan konsep validitas internal
dari penelitian nonkualitatif, dimana kriteria ini berfungsi untuk
melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan hasil20

Robert C. Bogdan, dan Biklen Kopp Sari, Qualitative Research for Education: An Introduction
to Theory and Methods.( Allyn andBacon, Inc.: Boston London, 1982)
21
YS. Lincoln and Egon G. Guba, Naturalistic Inquiry, (California: Sage Publications, 1985), 289331

80

hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan
ganda yang sedang diteliti.
Dalam penelitian ini peneliti didasarkan pada“ 1) perpanjangan
keikutsertaan, 2) ketekunan pengamanan, 3) triangulasi, 4) pengecekan
sejawat, 5) kajian kasus negatif dan 6) pengecekan anggota” 22 dari keenam
dasar mengecek keabsahan data melalui derajat kepercayaan (credibility)
peneliti

menggunakan

empat derajat kepercayaan

1)

perpanjangan

keikutsertaan, 2) ketekunan pengamatan, 3) triangulasi, dan 4) pengecekan
sejawat.
a. Perpanjangan keikut sertaan
Dengan

perpanjangan

keikutsertaan,

peneliti

memiliki

kesempatan lebih banyak terlibat dalam aktivitas lembaga sehingga
waktu yang dibutuhkan diperpanjang hingga dua minggu agar lingkup
kajian

dapat

diperdalam,

perpanjangan

keikutsertaan

membantu

terciptanya hubungan yang semakin baik antara peneliti dengan subjek
penelitian sehingga subjek membuka semua informasi dan data penelitian
menjadi lebih akurat, dengan adanya hubungan yang baik dengan subjek
peneliti memiliki peluang lebih besar dalam mempelajari dan melakukan
pengamatan. Peneliti dapat lebih mengenal konteks dengan lebih baik,
dan dapat mengenal lebih jauh subjek yang terdapat dalam penelitian ini.
Selain itu adanya kedekatan dengan subjek peneliti berdampak pada tidak

22

Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi,…, 324.

81

ada keraguan sumber data dalam mengungkap informasi dan data
penelitian sehingga tidak ada informasi dan data yang dirahasiakan.
b. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan (persistent observation) dalam penelitian
ini sangat diperlukan untuk lebih memastikan kesahihan informasi yang
diperoleh dari aktor-aktor melalui pertanyaan silang. Dengan cara ini
diharapkan bahwa data yang diperoleh akan semakin tajam.

c. Triangulasi
Yaitu teknik pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu.23 Dalam penelitian ini penulis
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi
sumber yaitu menguji kredibilitas data dengan cara melakukan
pengecekan atau membandingkan data yang telah diperoleh dari
beberapa sumber atau informan. Sedangkan triangulasi teknik adalah
penggunaan berbagai teknik pengumpulan data untuk menggali data yang
sejenis agar didapatkan data yang valid
d. Diskusi dengan teman sejawat
Menguji kredibilitas data dengan cara mengekspos hasil
sementaraatau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan
rekan rekan.24 Teman sejawat adalah sesama peneliti atau ahli yang sama
sekali tidak terlibat dalam penelitian ini. Pengecekan ini dimaksudkan

23

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2009), 372
24
Ibid., 368.

82

untuk mendapatkan masukan, kritik, penajaman sudut pandang lain atas
hasil-hasil penelitian.
2. Keteralihan (transferability)
Keteralihan ini bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim
dan penerima, untuk itulah peneliti harus mencari dan mengumpulkan
kejadian empiris tentang kesamaan konteks tersebut dengan cara
menyediakan data deskriptif secukupnya dengan uraian yang rinci.
3. Kebergantungan (dependability)
Pada dasarnya substansi kriteria ini sama dengan realibilitas dalam
penelitian nonkualitatif. Tetapi konsep kebergantungan lebih luas daripada
realibilitas

karena

peninjauannya

dari

segi

bahwa

konsep

itu

memperhitungkan segala-galanya, yaitu yang ada pada realibilitas ditambah
faktor-faktor lain yang tersangkut.
4. Kepastian (confirmability)
Kriteria ini berasal dari konsep objektivitas pada penelitian
nonkualitatif. Tetapi karena dalam penelitian nonkualitatif terdapat
perlawanan makna antara objektif dan subjektif secara nyata yaiu jika
objektif itu berarti dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan, sedangkan
subjektif berarti tidak dapat dipercaya atau melenceng, maka penelitian
kualitatif mengalihkan istilah objektivitas menjadi kepastian.25

63

Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),
324-325.

83

H. Tahap-tahap Penelitian
Peneitian ini menggunakan tiga tahapan Tahap pra-lapangan, tahap
pekerjaan lapangan, Tahap analis data adapun penjelasannya sebagai berikut:26
1. Tahap Pra-lapangan (pre reserach)
Pada tahap pra-lapangan ini, peneliti mulai dari mengajukan judul
kepada ketua program studi Manajemen Pendidikan Islam, kemudian
peneliti membuat proposal penelitian yang judulnya sudah disetujui. Peneliti
mempersiapkan surat-surat dan kebutuhan lainnya sebelum memasuki lokasi
penelitian dan juga peneliti selalu memantau pekembangan yang terjadi di
lokasi penelitian.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan.
Setelah mendapat izin dari pihak SMK Negeri 3 Kota Blitar dan
SMK Islam Blitar, peneliti kemudian menggali informasi sebanyakbanyaknya dalam pengumpulan data. Peneliti terlebih dahulu menjalin
keakraban dengan responden dalam berbagai aktifitas agar peneliti diterima
dengan baik dan lebih leluasa dalam memperoleh data yang diharapkan.
3. Tahap Analisis Data.
Setelah peneliti mendapatkan data yang cukup dari lapangan,
peneliti melakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh dengan
teknik analisis yang telah peneliti uraikan di atas, untuk selajutnya hasil
penelitian dilaporkan dan disusun secara sistematis. 27

26
27

Sanapiah Faisal, Penelitian Kalitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi, (Malang: YA3, 1990), 31.
Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi, (Malang: YA3, 1990), 127.