Pemanfaatan Ekstrak Minyak Sawit Merah Sebagai Bahan Tambah Pada Margarin di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Brigjen Katamso Medan

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit ( elaesis guineesis jact ) berasal dari Afrika Barat dan
dikenal di Indonesia sejak tahun 1848, ketika ditanam di Kebun Raya Bogor.
Tanaman ini merupakan tumbuhan tropis dan tergolong ke dalam famili Palmae,
mulai diusahakan secara komersial dalam skala perkebunan di Sumatera Utara
sejak tahun 1911. Sebelumnya mulai dilakukan percobaan penanaman di Muara
Enim (1869), Musi Hulu (1870) dan bitung (1880).
Diperkirakan pada tahun 2004, Indonesia menjadi negara terbesar di dunia
dalam produksi minyak sawit. Dengan pertumbuhan rata-rata 6,5-7% per
tahun,maka pada tahun 2000 produksi minyak sawit di Indonesia mencapai 7,5
juta ton dan Malaysia 9,6 juta ton, tahun 2004 Indonesia menghasilkan minyak
sawit 11,9 juta ton. Perkebunan kelapa sawit selain menghasilkan minyak sawit
mentah (CPO; crude palm oil) dan minyak inti sawit (PKO) juga menghasilkan
berbagai produk turunan yang dapat dikembangkan sebagai produk setengah jadi
dan jadi.
Produk setengah jadi meliputi oleo pangan (minyak goreng dan margarine

dan shortening) dan oleokimia (fatty acids, fatty alkohol dan glycerine). Produk
jadi terdiri dari sabun dan kosmetika. Produksi minyak sawit masih memegang
peranan penting dalam kontribusi minyak nabati dunia (Basyar,1999)
Margarin ditemukan seorang ahli kimia dari Prancis pada tahun 1869
sebagai pengganti butter (Andersen dan Williams, 1965) (Darnoko, 2003)

Universitas Sumatera Utara

2

Sebagai bentuk pengawasan terhadap mutu minyak kelapa sawit dan
produk margarin maka perlu dilakukan pengujian terhadap spesifikasi berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan. Tujuan dari pengawasan mutu ini ialah untuk
menjamin bahwa minyak kelapa sawit dan produk margarin hasil produksi
memenuhi persyaratan yang ditetapkan sehingga layak digunakan. Berdasarkan
permasalahan yang ada maka diperlukan pengawasan terhadap mutu minyak
kelapa sawit dan produk margarin maka penulis tertarik untuk mengambil judul
tugas akhir “Pemanfaatan ekstrak minyak sawit merah sebagai bahan
tambah pada Margarin di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Brigjen Katamso
Medan”. Pengujian dilakukan selama penulis melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (RISPA) di Brigjen Katamso Medan.

1.2

Permasalahan

Minyak sawit merah sebagai bahan baku produk margarin dipengaruhi oleh kadar
asam lemak bebas dan kandungan karoten, jika asam lemak bebasnya tinggi,
maka akan timbul bau tengik dan jika kandungan karotennya tinggi maka kaya
akan Provitamin A. Maka yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini
adalah apakah hasil analisis kadar asam lemak bebas pada minyak kelapa sawit
(crude pal oil) sesuai standar yang ditetapkan SNI 01-2901-1992. Dan kadar
karoten sudah memenuhi ISO pada formulasi minyak merah pembuatan margarin.

1.3

Tujuan penelitian

Untuk menganalisis kadar Asam Lemak Bebas (ALB) dan kandungan karoten
pada Minyak sawit dan produk Margarin hasil produksi Pusat Penelitian Kelapa


Universitas Sumatera Utara

3

Sawit di Brigjen Katamso Medan dan kesesuaiannya dengan norma yang
ditetapkan untuk minyak kelapa sawit yaitu SNI 01-2901-1992.

1.4

Manfaat percobaan

Manfaatnya adalah menghasilkan minyak merah yang memiliki kadar asam lemak
bebas yang sesuai standar mutu sehinnga dihasilkan minyak mutu minyak kelapa
sawit yang berkualitas tinggi yang dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam
menghasilkan produk akhir yaitu produk margarin.

Universitas Sumatera Utara