Pengaruh Kesetan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan) Chapter III V

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang mengarah kepada
pengumpulan data empiris yang di dapat dari perusahaan.Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan
sampel

pada

umumnya

dilakukan

secara

random,


pengumpulan

data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan asosiatif dengan maksud untuk untuk mengetahui
sejauh mana hubungan antarvariabel saling berpengaruh.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Prima Sauhur Lestari, Pematang Kerasaan,
Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Populasi
dalam penelitian ini adalah Karyawan pada PT. Prima Sauhur Lestari bagian
produksi yang berjumlah 81 orang.

Universitas Sumatera Utara


3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011:62) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode yang digunakan dalam
penarikan sampel ini adalah sampling jenuh. Pengertian sampling jenuh menurut
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel (Sugiyono, 2011:68). Hal ini dilakukan karena jumlah populasi yang
relatif kecil atau kurang dari 100.
3.4 Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan
kerja dengan kinerja karyawan.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan dengan
kinerja karyawan.
3.5 Defenisi Konsep
Konsep adalah sarana merujuk ke dunia empiris, dan bukan merupakan
refleksi sempurna (mutlak) dunia empiris bahkan konsep bukanlah dunia empiris
itu sendiri (Suyanto dan Sutinah, 2011:49). Defenisi konsep yaitu suatu defenisi
yang masih berupa konsep dan maknanya masih sangat abstrak walaupun secara
intuitif masih bisa dipahami maksudnya. Adapun defenisi konsep dalam penelitian
ini adalah :

1. Keselamatan dan Kesehatan kerja (X)
Keselamatan kerja diartikan sebagai kondisi aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Sedangkan kesehatan kerja
menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau
rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

Universitas Sumatera Utara

2. Kinerja (Y)
Kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam
menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu
periode tertentu
3. 6 Defenisi Operasional
Menurut Soetandyo Wignjosoebroto (dalam Suyanto dan Sutinah,
2011:51)

defenisi operasional adalah

memungkinkan


penegasan

atau

tidaknya

spesifikasi prosedur
realitas

tertentu

ini (yang
sebagaimana

digambarkan menurut konsepnya). Adapun defenisi operasional dalam penelitian
ini adalah :
a.

Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang menentukan arah atau perubahan tertentu


pada variabel terikat, sementara variabel bebas berada pada posisi yang lepas dari
pengaruh variabel terikat (Bungin, 2011:72).
Dalam hal ini variabel bebas yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti adalah keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam operasionalisasi variabel
ini, semua variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuisioner yang
menggunakan pengukuran skala Likert
b.

Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

(Bungin, 2011:72). Dalam hal ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti adalah kinerja karyawan.
Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1

Definisi Operasional
Jenis

Skala

Variabel

Indikator

Variabel

Keselamatan

1. Mengukur dan mengawasi

Independent

dan Kesehatan

Variabel


Kerja (X)

Pengukuran

2. Pencegahan Kecelakaan.
3. Pencegahan penyakit.

Likert

4. Manajemen Tekanan.
5. Program Kesehatan.
Variabel

Kinerja

1. Kualitas

Dependent


Karyawan

2. Kuantitas

(Y)

3. Penggunaan waktu dalam
bekerja

Likert

4. Kerjasama
Sumber: Diolah Peneliti, 2016
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama
di lokasi penelitian atau obyek penelitian.
1. Menyebarkan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui pemberian
daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan
beberapa alternatif jawaban.

2. Wawancara, yaitu melakukan dialog langsung antara peneliti dengan
responden penelitian.
3. Observasi, yaitu kegiatan melihat suatu kondisi secara langsung terhadap
objek yang diteliti.
3.7.2 Data Sekunder

Universitas Sumatera Utara

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti
untuk mendukung data primer.
1.

Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumbersumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

2.

Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
berbagai literatur seperti buku, jurnal, karya ilmiah yang memiliki
relevansi dengan masalah yang diteliti.


3.8 Skala Pengukuran
Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi sesorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu
(Siregar, 2013:25). Skala ini digunakan untuk mengukur respon subjek kedalam
lima poin skala dengan jumlah interval yang sama.
Tabel 3.2
Skala Penilaian Kuisioner
No.

Keterangan

Skor Positif

1

Sangat setuju

5


2

Setuju

4

3

Ragu-ragu

3

4

Tidak setuju

2

5

Sangat tidak setuju

1

Sumber: Siregar, 2013 (diolah)
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Instrumen

Universitas Sumatera Utara

Untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka dilakukan dua
macam pengujian, yaitu:
1. Uji Validitas
Menurut Juliandi dan Irfan (2014:79) menguji validitas berarti menguji
sejauhmana ketepatan atau kebenara suatu instrumen sebagai alat ukur variabel
penelitian. Jika instrumen valid/benar maka hasil pengukuranpun kemungkinan
akan benar.
Kriteria dalam menetukan uji validitas suatu kuesioner adalah sebagai
berikut:
a) Uji ini sebenarnya digunakan untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan
dalam kuesioner tersebut dapat mendefenisikan suatu variabel.
b) Daftar pertanyaan ini umumnya untuk mendukung suatu kelompok variabel
tertentu.
c) Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r
tabel df = n-kdengan tingkat kesalahan 5%.
d) Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.
e) Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Teknik statistik yang dapat digunakan adalah korelasi
�=

�∑�� − (∑� )(∑�)
√⦃�∑� 2 − (∑� )2 ⦄⦃�∑� 2 − (∑�)2 ⦄

Supaya memberikan kemudahan bagi peneliti dalam proses perhitungan
untuk mengelolah data, maka peneliti menggunakan program SPSS 21.0. Item
kuesioner akan menetukan validitasnya dengan kriteria jika nilai r hitung > r tabel,

Universitas Sumatera Utara

maka pertanyaan valid. Dapat dilihat pada tabel statistik, dimana niali df = n-2,
dimana dalam penelitian ini df = 81-2 = 79. Jadi nilai df 79 adalah 0,2185.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai
dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
relatif konsisten, bila koefisien korelasi (r) positif maka alat pengukur tersebut
reliabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 21.0 dengan
kriteria sebagai berikut:
a) Jika r alpha > r table, maka pertanyaan dinyatakan reliabel
b) Jika r alpha< r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak reliabel
Pengukuran dilakukan dengan cara pengukuran sekali saja dan uji statistik
yang digunakan dan dipakai adalah Cronbach Alpha. Dimana suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 (Ghozali, 2009).
3.9.2 Uji Normalitas
Menurut Juliandi (2013:174) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan kolmogrov-smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka ilai Asymp. Sig (2tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual
berdistribusi normal.
3.9.3 Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Universitas Sumatera Utara

Analisis regresi mempelajari bentuk hubungan antara satu atau lebih
variabel bebas (X) dengan satu variabel terikat (Y).
Model persamaan regresi linear sederhana adalah seperti berikut ini :
Y = a + bX
dimana :
Y

= Variabel response atau variabel akibat (dependent)

X

= Variabel predictor atau variabel faktor penyebab (independent)

a

= Konstanta

b

= Koefisien regresi (kemiringan)

3.9.4 Uji Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui korelasi
variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan SPSS.
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan, yaitu:
1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti
hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.
2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) artinya kenaikan nilai
variabel yang lain dan kedua variebl memiliki hubungan positif
3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) artinya kedua variabel
negatif dan menunjukkan meningkatnya variebl yang satu diikuti
menunrunnya variabel lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang sangat kuat, kuat, sedang,
rendah maupun sangat rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien
korelasi) digunakan penafsiran antara interpretasi angka sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

Sangat rendah

0,20-0,399

Rendah

0,40-0,599

Sedang

0,60-0,799

Kuat

0,80-1,00

Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2005:214)
Dengan nilai r yang kita peroleh, kita dapat melihat secara langsung
melalui tabel korelasi, untuk menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut
berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan
tertentu, dalam hal ini signifikan 5% bila nilai r yang signifikan artinya hipotesis
dapat diterima.
3.9.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan
mengkuadratkan nilai koefisien product moment (r xy)2 dan dikalikan dengan
100%.Adapun rumus koefisien determinasi yaitu:
KD =( r xy 2) x 100%
Keterangan:

KD

= Koefisien Determinasi

r xy = Koefisien korelasi product moment anatar x dan y
3.9.6 Uji Hipotesis
Uji Signifikasi Parsial (uji t)
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015 : 229) uji T menunjukkan seberapa
jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila

Universitas Sumatera Utara

nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari 0,06 (5%), maka suatu variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun beberapa
kriterianya :
1. Jika t hitung > t table maka Ho di tolak dan Ha diterima
2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Pada awalnya PT. Prima Sauhur Lestari merupakan perusahaan keluarga
yang membuka usaha kilang tapioka yang diberi nama CV. Serasi Jaya yang
beroperasi di desa Bah Gunung Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten
Simalungun. Kilang tersebut beroperasi secara manual dengan mengandalkan
tenaga matahari.
Seiring berjalannnya waktu kilang tapioka tersebut berkembang pesat
sehingga pada tahun 1985 pemilik usaha mencoba mengembangkan sayapnya
dengan membuka lahan perkebunan seluas ±1000 Ha dengan ditanami kelapa
sawit. Perkebunan tersebut diberi nama PT. Karyabadi Sama Sejati berada di desa
Tanjung Kataran Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun.
Setelah sukses di bidang perkebunan kelapa sawit sekitar tahun 1998 PT.
Karyabadi Sama Sejati membangun perusahaan pabrik kelapa sawit yang diberi
nama PT. Prima Sauhur Lestari. PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang pengolahan minyak makan
nabati yang berasal dari kelapa sawit. Dari hasil pengolahan kelapa sawit tersebut
akan menghasilkan CPO dan inti sawit yang berkualitas.
Dalam kegiatan produksinya PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan berusaha untuk meminimalkan pembuangan limbah dengan cara

Universitas Sumatera Utara

bekerjasama dengan Bridgestone. Limbah yang berupa cangkang kelapa sawit
dijual ke Bridgestone yang digunakan sebagai bahan bakar. Selain limbah yang
berkurang penjualan cangkang kelapa sawit juga dapat menambah pendapatan
perusahaan.
Gambar 4.1
Logo PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan

Sumber: Dokumen PT.Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Keterangan dari gambar atau bentuk dari logo PT. Prima Sauhur Lestari
Pematang Kerasaan adalah sebagai berikut:
1. Prima Sauhur Lestari merupakan 3 kata yang memiliki arti berbeda, yaitu:
− Prima artinya sangat baik, yang maksudnya perusahaan senantiasa
menjaga kestabilan perusahaan agar tetap baik.
− Sauhur yang artinya sehati maksudnya adalah kesatuan hati didalam diri
setiap pihak yang ada didalam perusahaan. Sauhur berasal bahasa
Simalungun karena PT. Prima Sauhur Lestari berada di kabupaten
Simalungan.

Universitas Sumatera Utara

− Lestari artinya tetap atau bertahan yang maksud nya PT. Prima Sauhur
Lestari tetap mempertahankan eksistensinya.
2. Bentuk PSL merupakan singkatan dari Prima Sauhur Lestari. Penggabungan
huruf PSL mengartikan bahwa adanya satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara
atasan sampai kebawahan atau sebaliknya yang bertujuan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
3. Warna Hijau melambangkan Perkebunan Kelapa Sawit dan warna Orange
melambangkan buah Kelapa Sawit dan CPO.
4.1.2 Visi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Adapun visi dan misi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan adalah
untuk menjadi Perusahaan yang Bonafide, Competitive, yang mampu bersaing
untuk menjadi Perusahaan Kelapa Sawit nomor 1 di Sumatera Utara.
4.1.3 Misi PT. Prima Sauhur LestariPematang Kerasaan
Adapun misi PT. Prima Sauhur Lestari, yaitu:
a. Menjalankan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit serta menghasilkan
produk minyak sawit, inti sawit yang berkualitas tinggi, dan untuk
memberi kepuasan bagi pelanggan.
b. Meningkatkan daya saing produk secara terus-menerus didukung oleh
sistem, cara kerja, dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya
kreatifitas dan inovasi untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi.

Universitas Sumatera Utara

c. Mengelolah perusahaan secara profesional untuk meningkatkan nilai
perusahaan dengan berpegang teguh pada nilai-nilai etika bisnis dan
senantiasa berpedoman pada tata kelola perusahaan secara sehat.
d. Terus

meningkatkan

produksi

setiap

tahunnya

untuk

menjamin

pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan perusahaan serta memberikan
manfaat dan nilai tambah yang optimal.
4.1.4 Struktur Organisasi PT. Prima Sauhur LestariPematang Kerasaan
Pada umumnya setiap perusahaan memiliki susunan struktur organisasi
yang di dalamnya, yang akan mencerminkan adanya pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab serta komunikasi maupun koordinasi pengawasan dalam
pelaksanaan tugas-tugas perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi maka
para staf, pegawai, dan karyawan akan mengetahui tugas dan tanggung jawab
serta kedudukannya sehingga dapat bekerja sesuai dengan bidangnya masingmasing.Secara umum struktur organisasi pada suatu perusahaan terdiri dari unitunit kerja yang dilaksanakan secara kelompok atau secara individual atau
perorangan.
Struktur organisasi dapat dianggap sebagai susunan suatu kerangka dasar
yang menyeluruh dan mempersatukan fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan
sekaligus menetapkan hubungan antara personil yang melaksanakan fungsi
tersebut. Di dalam organisasi setiap individu harus dapat bertanggungjawab atas
tugasnya yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penyusunan struktur organisasi
ini tidak bersifat statis, tetapi struktur organisasi akan mengalami perubahan

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan perkembangannya dan kebutuhan yang di inginkan oleh pihak
perusahaan itu sendiri.
Adapun struktur organisasi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kersaan
dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.2
Struktur Organisasi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
DIREKTUR
SUDARSONO REPENDI, SE

MANAGER
SUHERMANSYAH

ASISTEN PABRIK
KURNIADY

WAKIL ASISTEN

KTU / KEUANGAN

PERSONALIA

HUMAS

YANTI WIJAYA

SUGITO

R. NAINGGOLAN

SUGIONO

MANDOR
PENGOLAHAN

ADMINISTRASI

KARYAWAN

KEAMANAN

KARYAWAN

Sumber: Dokumen PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan

Universitas Sumatera Utara

4.2 Penyajian Data
4.2.1 Identitas Responden
Data umum identitas responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi
responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan yang berjumlah 81 orang.
Karkteristik responden ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama
bekerja dari para responden. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel –tabel
yang diuraikan peneliti dibawah ini.
Tabel 4.1
Data Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin
No

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase (%)

1

Laki-laki

79

97,5

2

Perempuan

2

2,5

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Tabel 4.1 di atas menunjukkanbahwa jumlah responden berjenis kelamin
laki-laki adalah berjumlah 79 orang (97,5%) sedangkan responden yang berjenis
kelamin perempuan berjumlah 2 orang (2,5%). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa laki-laki merupakan karyawan yang mendominasi dibagian produksi PT.
Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan.
Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Usia
No

Usia

Frekuensi

Persentase (%)

1

45 tahun
Jumlah

13

16,0

81

100,0

Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki
variasi tingkatan usia. Dari 81 orang yang dijadikan sampel penelitian ini,
sebanyak 1 orang berusia 45 tahun ada sebanyak 13 orang (16%). Berdasarkan data
tersebut, maka dapat diketahui rata-rata usia karyawan yang bekerja dibagian
produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan berkisar 36 - 45 tahun.
Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No

Pendidikan Terakhir

Frekuensi

Persentase (%)

1

SD

-

2

SMP

14

17,3

3

SMA/SMK

67

82,7

Jumlah

81

100,0

-

Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang
berpendidikan SD, sedangkan responden yang berpendidikan SMP berjumlah 14
orang (17,3%), dan responden yang berpendidikan SMA/SMK berjumlah 67
orang (82,7%). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi PT. Prima
Sauhur Lestari Pematang Kerasaan sudah cukup memadai untuk bekerja sesuai

Universitas Sumatera Utara

bidangnya. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya responden yang berpendidikan
SMA/SMK.
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No

Lama Bekerja

Frekuensi

Persentase (%)

1

1 – 10 tahun

13

16,0

2

11 – 20 tahun

66

81,5

3

>20 tahun

2

2,5

Jumlah

81

100,0

Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Dari tabel 4.4di atas terlihat bahwa responden yang bekerja selama 1 – 10
tahun adalah sebanyak 13 orang (16,0%), responden yang bekerja 11 - 20 tahun
adalah sebanyak 66 responden (81,5%), dan responden yang bekerja >20 tahun
adalah sebanyak 2 responden (2,5%). Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa
karyawan yang mendominasi bekerja dibagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari
Pematang Kerasaan merupakan karyawan yang memiliki masa bekerja selama 11
- 20 tahun.
4.2.2 Keselamatan dan Kesehatan (Variabel X)
Berikut

ini disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Tabel-tabel distribusi
tersebut merupakan hasil pendistribusian pertanyaan yang termasuk dalam
variabel X (Keselamatan dan Kesehatan).
Tabel 4.5
Perusahaan Mendata Semua Kecelakaan yang Terjadi
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

Universitas Sumatera Utara

1

Sangat Setuju

8

9,9

2

Setuju

72

88,9

3

Ragu-ragu

1

1,2

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (9,9%)
menyatakan sangat setuju, 72 responden (88,9%) menyatakan setuju, dan 1
responden (1,2%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaan mendata semua kecelakaan yang terjadi.
Tabel 4.6
Perusahaan melakukan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Pekerjaan
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

27

33,3

2

Setuju

46

56,8

3

Ragu-ragu

8

9,9

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 27 responden
(33,3%) menyatakan sangat setuju, 46 responden (56,8%) menyatakan setuju, dan
8 responden (9,9%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang

Universitas Sumatera Utara

Kerasaan setuju bahwa perusahaanmelakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan.
Tabel 4.7
Perusahaan Menyediakan Alat Pelindung Diri untuk Pekerjaaan yang
Beresiko
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

10

12,3

2

Setuju

62

76,5

3

Ragu-ragu

9

11,1

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden
(12,3%) menyatakan sangat setuju, 62 responden (76,5%) menyatakan setuju, dan
9 responden (11,1%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaanmenyediakan alat pelindung diri untuk
pekerjaaan yang beresiko.
Tabel 4.8
Kualitas Peralatan Kerja dalam Kondisi Baik dan Layak Pakai
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

14

17,3

2

Setuju

59

72,8

3

Ragu-ragu

8

9,9

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

Universitas Sumatera Utara

Jumlah

81

100,0

Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 14 responden
(17,3%) menyatakan sangat setuju, 59 responden (72,8%) menyatakan setuju, dan
8 responden (9,9%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kualitas peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak
pakai.
Tabel 4.9
Perusahaan Sangat Memperhatikan Kesehatan Karyawan dari Aspek yang
dapat Mengganggu Kesehatan Karyawan seperti Kebisingan, Udara,
Pencahayaan, Aroma Berbau, Kondisi Ruangan
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

7

8,6

2

Setuju

68

84,0

3

Ragu-ragu

6

7,4

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden (8,6%)
menyatakan sangat setuju,

68 responden (84%) menyatakan setuju, dan 6

responden (7,4%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaan sangat memperhatikan kesehatan karyawan
dari aspek yang dapat mengganggu kesehatan karyawan seperti kebisingan, udara,
pencahayaan, aroma berbau, kondisi ruangan.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.10
Fasilitas Kesehatan yang disediakan Perusahaan Memadai dan Memuaskan
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

21

25,9

2

Setuju

58

71,6

3

Ragu-ragu

2

2,5

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 21 responden
(25,9%) menyatakan sangat setuju, 58 responden (71,6%) menyatakan setuju, dan
2 responden (2,5%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa fasilitas kesehatan yang disediakan perusahaan memadai
dan memuaskan.

Tabel 4.11
Diadakan Pelatihan dan Pengenalan Lingkungan Pabrik untuk Para
Karyawan Baru
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

16

19,8

2

Setuju

61

75,3

3

Ragu-ragu

4

4,9

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 responden
(19,8%) menyatakan sangat setuju, 61 responden (75,3%) menyatakan setuju, dan
4 responden (4,9%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa diadakan pelatihan dan pengenalan lingkungan pabrik
untuk para karyawan baru.
Tabel 4.12
Beban Kerja yang diberikan Sesuai dengan Kemampuan Karyawan
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

14

17,3

2

Setuju

66

81,5

3

Ragu-ragu

1

1,2

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 14 responden
(17,3%) menyatakan sangat setuju, 66 responden (81,5%) menyatakan setuju, dan
1 responden (1,2%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa beban kerja yang diberikan sesuai dengankemampuan
karyawan.
Tabel 4.13
Perusahaan Memberikan Jaminan Kesehatan untuk Setiap Karyawan

No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

Universitas Sumatera Utara

1

Sangat Setuju

27

33,3

2

Setuju

51

63,0

3

Ragu-ragu

3

3,7

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 27 responden
(33,3%) menyatakan sangat setuju, 51 responden (63%) menyatakan setuju, dan 3
responden (3,7%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaan memberikan jaminan kesehatan untuk setiap
karyawan.
Tabel 4.14
Setiap Karyawan yang Sakit akan dirujuk ke Rumah Sakit yang Ditentukan
Perusahaan
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

21

25,9

2

Setuju

57

70,4

3

Ragu-ragu

3

3,7

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 21 responden
(25,9%) menyatakan sangat setuju, 57 responden (70,4%) menyatakan setuju, dan
3 responden (3,7%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa

Universitas Sumatera Utara

mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa setiap karyawan yang sakit akan dirujuk ke rumah sakit
yang ditentukan perusahaan.
4.2.3 Kinerja (Variabel Y)
Tabel 4.15
Setiap Kali Menyelesaikan Pekerjaan Karyawan Selalu Meneliti Kembali
Hasil Pekerjaannya
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

7

8,6

2

Setuju

74

91,4

3

Ragu-ragu

-

-

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden (8,6%)
menyatakan sangat setuju, sedangkan 74 responden (91,4%) menyatakan setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima
Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan
dengan setiap kali menyelesaikan pekerjaan karyawan selalu meneliti kembali
hasil pekerjaannya
Tabel 4.16
Karyawan Selalu Berusaha untuk Melakukan Pekerjaan yang Diberikan
dengan Baik
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

26

32,1

2

Setuju

45

55,6

Universitas Sumatera Utara

3

Ragu-ragu

10

12,3

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 26 responden
(32,1%) menyatakan sangat setuju, 45 responden (55,6%) menyatakan setuju, dan
10 responden (12,3%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu
berusaha untuk melakukan pekerjaan yang diberikan dengan baik.
Tabel 4.17
KaryawanDapat Mencapai Target Kerja yang Ditetapkan Oleh Perusahaan
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

5

6,2

2

Setuju

62

76,5

3

Ragu-ragu

14

17,3

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 5 responden (6,2%)
menyatakan sangat setuju, 62 responden (76,5%) menyatakan setuju, dan 14
responden (17,3%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju

Universitas Sumatera Utara

bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan dapat mencapai target
kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
Tabel 4.18
KaryawanSelalu Berusaha untuk Memaksimalkan Hasil Pekerjaan yang
Saya Lakukan
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

9

11,1

2

Setuju

66

81,5

3

Ragu-ragu

6

7,4

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 9 responden
(11,1%) menyatakan sangat setuju, 66 responden (81,5%) menyatakan setuju, dan
6 responden (7,4%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu
berusaha untuk memaksimalkan hasil pekerjaan yang dilakukan.
Tabel 4.19
KaryawanSelalu Berusaha untuk Menyelesaikan Sejumlah Pekerjaan
dengan Cepat
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

3

3,7

2

Setuju

75

92,6

3

Ragu-ragu

3

3,7

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

Universitas Sumatera Utara

Jumlah

81

100,0

Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 3 responden (3,7%)
menyatakan sangat setuju, 75 responden (92,6%) menyatakan setuju, dan 3
responden (3,7%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju
bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu berusaha untuk
menyelesaikan sejumlah pekerjaan dengan cepat.
Tabel 4.20
KaryawanSelaluBekerja Sesuai dengan Jam Kerja yang Telah ditetapkan
Perusahaan
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

18

22,2

2

Setuju

63

77,8

3

Ragu-ragu

-

-

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 18 responden
(22,2%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 63 responden (77,8%) menyatakan
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi PT.
Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan
diperlihatkan dengan karyawan selalu bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah
ditetapkan perusahaan.
Tabel 4.21
KaryawanSelaluBerusaha untuk Berkonsultasi dalam Bekerja

Universitas Sumatera Utara

No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

12

14,8

2

Setuju

65

80,2

3

Ragu-ragu

4

4,9

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 12 responden
(14,8%) menyatakan sangat setuju, 65 responden (80,2%) menyatakan setuju, dan
4 responden (4,9%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu
berusaha untuk berkonsultasi dalam bekerja.
Tabel 4.22
KaryawanSelaluBekerja Secara Tim di Perusahaan Tempat Bekerja
No

Jawaban Responden

Frekuensi

Persentase (%)

1

Sangat Setuju

8

9,9

2

Setuju

72

88,9

3

Ragu-ragu

1

1,2

4

Tidak Setuju

-

-

5

Sangat Tidak Setuju

-

-

81

100,0

Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (9,9%)
menyatakan sangat setuju, 72 responden (88,9%) menyatakan setuju, dan 1
responden (1,2%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

Universitas Sumatera Utara

karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju
bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu bekerja secara tim
diperusahaan tempat bekerja.
4.3 Uji Instrumen
4.3.1 Uji Validitas
Hasil uji validitas melalui program SPSS 21 dengan membandingkan hasil
nilai perhitungan SPSS dengan probabilitas kesalahan yang ditetapkan oleh
peneliti (0.05) yang disimbolkan dengan alpa (α). Adapun kriteria penerimaan
atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Tolak Ho jika probabilitas yang dihitung≤ probabilit as yang ditetapkan sebesar
0.05
b. Terima Ho jika nilai probabilitas yang dihitung
≥ probabilit

as yang ditetapkan

sebesar 0.05
Tabel 4.23
Hasil Uji Validitas Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)
No
1

Kode Variabel

r Hitung

r Tabel
0,2185

Keterangan

Keselamatan

X1.1

0,347

Valid

dan

X1.2

0,518

Valid

Kesehatan

X1.3

0,419

Valid

(X)

X1.4

0,536

Valid

X1.5

0,520

Valid

X1.6

0,609

Valid

X1.7

0,504

Valid

X1.8

0,552

Valid

X1.9

0,442

Valid

X1.10

0,385

Valid

Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.24
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)
No
1

Kode Variabel
Kinerja (Y)

r Hitung

r Tabel
0,2185

Keterangan

Y1.1

0,418

Valid

Y1.2

0,433

Valid

Y1.3

0,501

Valid

Y1.4

0,659

Valid

Y1.5

0,466

Valid

Y1.6

0,574

Valid

Y1.7

0,635

Valid

Y1.8

0,627

Valid

Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
4.3.2 Uji Reabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi konstruk atau
variabel penelitian.

Untuk

mengukur

uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Kriteria suatu instrumen penelitian
dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini , bila koefisien reliabiltas (r 11 )
> 0,6 (Siregar, 2013:57).
Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.25
sebagai berikut :
Tabel 4.25
Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian
NO

Variabel

Cronbach's
Alpha

Nilai Kritik

Keselamatan
dan
0,624
0,60
Kesehatan
(X)
Kinerja
2
Karyawan
0,612
0,60
(Y)
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
1

Keterangan

Reliabel

Reliabel

Universitas Sumatera Utara

4.4 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas data ini adalah untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika
distribusi normal, maka digunakan statistik parametrik. Adapun pedoman
pengambilan keputusan rentang data distribusi normal berdasarkan uji
Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat dari:
1. Jika nilai signifikan < 0.05 maka distribusi data tidak normal.
2. Jika nilai signifikan > 0.05 maka distribusi data normal.
Tabel 4.26
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

81
Mean
Std. Deviation

,0000000
1,52903478

Absolute

,118

Positive

,118

Negative

-,065
1,060
,211

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Dari hasil pengolahan data pada Tabel diatas diperoleh besarnya
Kolmogorov-Smirnov adalah 0.118 dan signifikan pada 0.211. Nilai signifikan
lebig besar dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa nilai residual terstandarisasi
dan data memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas juga dapat dilakukan
melalui perhitungan regresi dengan SPSS 21.0 yang dideteksi melalui dua

Universitas Sumatera Utara

pendekatan grafik yaitu grafik histogram dan analisisa grafik normal p-plot yang
membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut:
a. Grafik Histogram
Dapat dikatan bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut dapat
dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak
miring kesamping kiri maupun kanan seperti yang terlihat pada gambar
diatas.
Gambar 4.3
Grafik Histogram Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017

Universitas Sumatera Utara

b. Grafik normal p-plot
Gambar 4.4
Grafik Normal P-Plot

Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal seperti terlihat pada gambar diatas.
4.5 Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana merupakan salah satu metode uji regresi
yang dapat diapaki sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh
sebuah variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Tabel
berikut ini menunjukkan hasil perhitungan dari uji reresi linear.
Tabel 4.27
Hasil Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

T

Sig.

Coefficients
B

Std. Error

Beta

Universitas Sumatera Utara

(Constant)
Keselamatan dan Kesehatan

16,709

3,111

,384

,075

,499

5,371

,000

5,121

,000

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Berdasarkan tabel diatas, maka didapat model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 16,779 + 0,384 X
Dari persamaan regresi tersebut didapat konstanta sebesar 16,709. Nilai
konstanta tersebut adalah harga matematis perubahan variabel terikat (kinerja)
pada saat variabel bebasnya (keselamatan dan kesehatan) bernilai nol (0).
Koefisien regresi variabel motivasi adalah sebesar 0,384. Artinya keselamatan dan
kesehatan memiliki hubungan yang searah dengan kinerja. Persamaan tersebut
bermakan apabila terjadi peningkatan 1 nilai keselamatan dan kesehatan maka
tingkat kinerja karyawan akan bertambah 0,384%, di mana faktor-faktor lain
dianggap konstan.
4.6 Koefisen Korelasi
Berikut akan dijelaskan hubungan keselamatan dan kesehatan terhadap
kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan, dengan bantuan program SPSS 21.0.
Tabel 4.28
Hasil Uji Koefisen Korelasi
Correlations
Keselamatan

Kinerja

dan Kesehatan
Pearson Correlation

1

,499**

Keselamatan dan Kesehatan
Sig. (2-tailed)

,000

Universitas Sumatera Utara

N
Pearson Correlation
Kinerja

81

81

**

1

,499

Sig. (2-tailed)

,000

N

81

81

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas terlihat bahwa nilai koefisien
korelasi (r) adalah 0,499. Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi data
seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman interpretasi korelasi
menurut Sugiyono (2005:214)
Tabel 4.29
Hasil Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

Sangat rendah

0,20-0,399

Rendah

0,40-0,599

Sedang

0,60-0,799

Kuat

0,80-1,00

Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2005:214)
Melalui interpretasi diatas maka dapat diketahui tingkat pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi
PT. Prima Sauhur Lestari berada pada kategori sedang, dari nilai korelasi (r)
sebesar 0,499 maka menurut interpretasi diatas jelas menunjukkan adanya korelasi
yang berada diantara 0,40-0599.
4.7 Koefisien Determinasi (R2)

Universitas Sumatera Utara

Perhitungan koefisien determinasi untuk menentukan seberapa besar pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan. Perhitungan koefisen
determinasi yang didapat dari program SPSS 21.0 sebagai berikut:
Tabel 4.30
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model

R

R Square

a

1

,499

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

,249

,240

1,539

a. Predictors: (Constant), Keselamatan dan Kesehatan
b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
4.8 Uji Signifikasi Parsial (Uji T)
Uji t digunakan untuk mengukur seberapa jauhpengaruh variabel bebas
secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Apabila peneliti bermaksud
menganalisis regresi parsial ( sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel
terikat). Maka y digunakan untuk menguji hipotesisnya nilai t.
Tabel 4.31
Hasil Uji Signifikasi Parsial
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

T

Sig.

Coefficients
B
(Constant)

Std. Error
16,709

3,111

,384

,075

Beta
5,371

,000

5,121

,000

1
Keselamatan dan Kesehatan

,499

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Pengaruh dari variabel keselamatan dan kesehatan terhadap kinerja dapat
dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi (probabilitas). Variabel

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan signifikan berpengaruh terhadap kinerja karena nilai
signifikan < 0,05. Berdasarkan pengujian parsial (Uji-t) diperoleh hasil bahwa
nilai t hitung sebesar 5,121 dimana nilainya lebih besar dari t tabel yaitu 1,990
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,499 dan tingkat signifikansi 0,000. Karena
tingkat signifikansi lebih < 0,05 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hipotesis Ha diterima yang berarti, Terdapat pengaruh yang signifikan antara
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Prima
Sauhur Lestari Pematang Kerasaan.
4.9 Pembahasan
Penelitian ini berjudul pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan.
Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 81 orang karyawan
bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari. Tujuan penelitian ini telah dijelaskan
pada bab I, Dan untuk lebih mengetahui apakah tujuan dari penelitian ini tercapai
atau tidak, maka perlu dilakukan beberapa langkah. Untuk lebih mengetahui
bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan terhadap kinerja karyawan PT.
Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan, maka terlebih dahulu harus dilihat
apakah ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas
bahwa secara parsial (individu) semua variabel bebas yaitu keselamatan dan
kesehatan kerja (X) berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan
(Y). Pengaruh yang diberikan kedua variabel keselamatan dan kesehatan terhadap
kinerja karyawan bersifat positif dan signifikan, artinya semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja maka mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja
karyawan yang dihasilkan.
Pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan
menggunakan rumus korelasi product moment dan perhitungan koefisien
determinasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Prima Sauhur
Lestari Pematang Kerasaan. Kedua rumus yang digunakan telah dipaparkan pada
bab III. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini
juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya.
4.9.1 Analisis Keselamatan dan Kesehatan (Variabel X)
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diketahui bahwa keselamatan dan
kesehatan di PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan berada pada kategori
baik. Hal ini dapat dibuktikan dari jawaban para karyawan yang menjadi
responden dalam penelitian ini untuk indikator keselamatan dan kesehatan dimana
mayoritas responden menjawab setuju.
Pada indikator pertama dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6 bahwa
karyawan

setuju

dengan

perusahaan

mendata

dan

mengawasi

dapat

memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja. Selanjutnya
alat pelindung diri dan kualitas peralatan kerja dapat dilihat pada tabel 4.7 dan 4.8
bahwa mayoritas karyawan setuju alat pelindung diri dan kualitas peralatan kerja
dapat melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan. Pada tabel 4.9 dan 4.10
merupakan salah satu faktor penting terutama pada kesehatan dimana mayoritas
karyawan setuju untuk pernyataan ini.

Universitas Sumatera Utara

Indikator selanjutnya adalah manajemen tekanan yang dapat dilihat pada
tabel 4.11 dan 4.12 menunjukkan bahwa pengenalan lingkungan dan beban kerja
dapat menjaga keselamatan dan kesehatan yang dilihat dari mayoritas karyawan
menjawab setuju. Selanjutnya adalah jaminan kesehatan yang dapat menjamin
keselamatan dan kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.13 dan 4.14 mayoritas
karyawan menjawab setuju

yang artinya bahwa perusahaan menjamin

keselamatan dan kesehatan karyawan.
4.9.2 Analisis Kinerja (Variabel Y)
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diketahui bahwa kinerja
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan berada
pada kateri baik. Hal ini dapat dibuktikan dari jawaban para karyawan yang
menjadi responden dalam penelitian ini untuk indikator kinerja karyawan dimana
mayoritas responden menjawab setuju.
Indikator yang cukup mendukung pencapaian kinerja karyawan adalah
melalui kualitas yang dapat dilihat pada tabel 4.15 dan 4.16 bahwa karyawan
berusaha untuk memberikan hasil kerja yang baik. Selain kualitas, kuantitas juga
merupakan indikator dari kinerja karyawan dimana dapat dilihat dari tabel 4.17
dan 4.18 yang menunjukkan bahwa mayoritas karyawan selalu berusaha untuk
mencapai target perusahaan dan memaksimalkan hasil kerjanya.
Selanjutnya

indikator

penggunaan

waktu

dalam

bekerja

juga

mempengaruhi kinerja. Penggunaan waktu dalam bekerja dapat dilihat dari
lamanya waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dan juga melalui jam kerja yang
di tetapkan perusahaan seperti yang dapat dilihat dari tabel 4.19 dan 4.20.

Universitas Sumatera Utara

Dan indikator yang terakhir ialah kerjasama yang dapat dilihat 4.21 dan
4.22 yang menunjukkan bahwa karyawan berusaha untuk berkonsultasi dan
bekerja secara tim untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Kinerja sangat
dipengaruhi salah satunya dengan adanya kerjasama yang baik dari setiap
komponen yang ada dalam perusahaan.
4.9.3 Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Hasil pengujian menunjukkan bahwa komunikasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan. Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai rhitung keseluruhan indikator
dari setiap variabel yang diuji bernilai positif dan lebih besar daripada nilai r tabel
(0,2185). Jadi, dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pernyataan adalah
valid.
Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari tiap-tiap
konstruk atau variabel lebih besar dari 0,60, yang berarti bahwa kuesioner yang
merupakan indikator-indikator dari variabel tersebut adalah reliabel atau handal.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Cronbach Alpha hasil pengujian yang telah
dilakukan sebagai berikut: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) sebesar 0,624
dan Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,612.
Melalui analisis regresi sederhana, pengujian hipotesis menunjukkan
adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel komunikasi terhadap
kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik komunikasi, maka
semakin meningkat pula produktivitas kinerja karyawan, begitu juga sebaliknya.

Universitas Sumatera Utara

Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam peningkatan kinerja karyawan sebesar 0,499 dan dapat dibuktikan melalui
rumus korelasi product momentdimana nilai r hitung > r tabel yaitu 0,499 >
0,2185. Ini artinya pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja kinerja
karyawan berada pada kategori sedang yaitu berkisar antara 0,40 – 0,5999.
Semua variabel independen penelitian berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil dari uji t yang menunjukkan bahwa
semua variabel mempunyai signifikansi kurang dari 0,05, dan t hitung > t tabel.
Setelah hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh antar keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan a