Pengaruh Kesetan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan) Chapter III V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang mengarah kepada
pengumpulan data empiris yang di dapat dari perusahaan.Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan
sampel
pada
umumnya
dilakukan
secara
random,
pengumpulan
data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan asosiatif dengan maksud untuk untuk mengetahui
sejauh mana hubungan antarvariabel saling berpengaruh.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Prima Sauhur Lestari, Pematang Kerasaan,
Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Populasi
dalam penelitian ini adalah Karyawan pada PT. Prima Sauhur Lestari bagian
produksi yang berjumlah 81 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011:62) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode yang digunakan dalam
penarikan sampel ini adalah sampling jenuh. Pengertian sampling jenuh menurut
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel (Sugiyono, 2011:68). Hal ini dilakukan karena jumlah populasi yang
relatif kecil atau kurang dari 100.
3.4 Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan
kerja dengan kinerja karyawan.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan dengan
kinerja karyawan.
3.5 Defenisi Konsep
Konsep adalah sarana merujuk ke dunia empiris, dan bukan merupakan
refleksi sempurna (mutlak) dunia empiris bahkan konsep bukanlah dunia empiris
itu sendiri (Suyanto dan Sutinah, 2011:49). Defenisi konsep yaitu suatu defenisi
yang masih berupa konsep dan maknanya masih sangat abstrak walaupun secara
intuitif masih bisa dipahami maksudnya. Adapun defenisi konsep dalam penelitian
ini adalah :
1. Keselamatan dan Kesehatan kerja (X)
Keselamatan kerja diartikan sebagai kondisi aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Sedangkan kesehatan kerja
menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau
rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Kinerja (Y)
Kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam
menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu
periode tertentu
3. 6 Defenisi Operasional
Menurut Soetandyo Wignjosoebroto (dalam Suyanto dan Sutinah,
2011:51)
defenisi operasional adalah
memungkinkan
penegasan
atau
tidaknya
spesifikasi prosedur
realitas
tertentu
ini (yang
sebagaimana
digambarkan menurut konsepnya). Adapun defenisi operasional dalam penelitian
ini adalah :
a.
Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang menentukan arah atau perubahan tertentu
pada variabel terikat, sementara variabel bebas berada pada posisi yang lepas dari
pengaruh variabel terikat (Bungin, 2011:72).
Dalam hal ini variabel bebas yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti adalah keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam operasionalisasi variabel
ini, semua variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuisioner yang
menggunakan pengukuran skala Likert
b.
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
(Bungin, 2011:72). Dalam hal ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti adalah kinerja karyawan.
Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Jenis
Skala
Variabel
Indikator
Variabel
Keselamatan
1. Mengukur dan mengawasi
Independent
dan Kesehatan
Variabel
Kerja (X)
Pengukuran
2. Pencegahan Kecelakaan.
3. Pencegahan penyakit.
Likert
4. Manajemen Tekanan.
5. Program Kesehatan.
Variabel
Kinerja
1. Kualitas
Dependent
Karyawan
2. Kuantitas
(Y)
3. Penggunaan waktu dalam
bekerja
Likert
4. Kerjasama
Sumber: Diolah Peneliti, 2016
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama
di lokasi penelitian atau obyek penelitian.
1. Menyebarkan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui pemberian
daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan
beberapa alternatif jawaban.
2. Wawancara, yaitu melakukan dialog langsung antara peneliti dengan
responden penelitian.
3. Observasi, yaitu kegiatan melihat suatu kondisi secara langsung terhadap
objek yang diteliti.
3.7.2 Data Sekunder
Universitas Sumatera Utara
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti
untuk mendukung data primer.
1.
Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumbersumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
2.
Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
berbagai literatur seperti buku, jurnal, karya ilmiah yang memiliki
relevansi dengan masalah yang diteliti.
3.8 Skala Pengukuran
Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi sesorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu
(Siregar, 2013:25). Skala ini digunakan untuk mengukur respon subjek kedalam
lima poin skala dengan jumlah interval yang sama.
Tabel 3.2
Skala Penilaian Kuisioner
No.
Keterangan
Skor Positif
1
Sangat setuju
5
2
Setuju
4
3
Ragu-ragu
3
4
Tidak setuju
2
5
Sangat tidak setuju
1
Sumber: Siregar, 2013 (diolah)
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Instrumen
Universitas Sumatera Utara
Untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka dilakukan dua
macam pengujian, yaitu:
1. Uji Validitas
Menurut Juliandi dan Irfan (2014:79) menguji validitas berarti menguji
sejauhmana ketepatan atau kebenara suatu instrumen sebagai alat ukur variabel
penelitian. Jika instrumen valid/benar maka hasil pengukuranpun kemungkinan
akan benar.
Kriteria dalam menetukan uji validitas suatu kuesioner adalah sebagai
berikut:
a) Uji ini sebenarnya digunakan untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan
dalam kuesioner tersebut dapat mendefenisikan suatu variabel.
b) Daftar pertanyaan ini umumnya untuk mendukung suatu kelompok variabel
tertentu.
c) Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r
tabel df = n-kdengan tingkat kesalahan 5%.
d) Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.
e) Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Teknik statistik yang dapat digunakan adalah korelasi
�=
�∑�� − (∑� )(∑�)
√⦃�∑� 2 − (∑� )2 ⦄⦃�∑� 2 − (∑�)2 ⦄
Supaya memberikan kemudahan bagi peneliti dalam proses perhitungan
untuk mengelolah data, maka peneliti menggunakan program SPSS 21.0. Item
kuesioner akan menetukan validitasnya dengan kriteria jika nilai r hitung > r tabel,
Universitas Sumatera Utara
maka pertanyaan valid. Dapat dilihat pada tabel statistik, dimana niali df = n-2,
dimana dalam penelitian ini df = 81-2 = 79. Jadi nilai df 79 adalah 0,2185.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai
dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
relatif konsisten, bila koefisien korelasi (r) positif maka alat pengukur tersebut
reliabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 21.0 dengan
kriteria sebagai berikut:
a) Jika r alpha > r table, maka pertanyaan dinyatakan reliabel
b) Jika r alpha< r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak reliabel
Pengukuran dilakukan dengan cara pengukuran sekali saja dan uji statistik
yang digunakan dan dipakai adalah Cronbach Alpha. Dimana suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 (Ghozali, 2009).
3.9.2 Uji Normalitas
Menurut Juliandi (2013:174) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan kolmogrov-smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka ilai Asymp. Sig (2tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual
berdistribusi normal.
3.9.3 Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Universitas Sumatera Utara
Analisis regresi mempelajari bentuk hubungan antara satu atau lebih
variabel bebas (X) dengan satu variabel terikat (Y).
Model persamaan regresi linear sederhana adalah seperti berikut ini :
Y = a + bX
dimana :
Y
= Variabel response atau variabel akibat (dependent)
X
= Variabel predictor atau variabel faktor penyebab (independent)
a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi (kemiringan)
3.9.4 Uji Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui korelasi
variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan SPSS.
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan, yaitu:
1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti
hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.
2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) artinya kenaikan nilai
variabel yang lain dan kedua variebl memiliki hubungan positif
3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) artinya kedua variabel
negatif dan menunjukkan meningkatnya variebl yang satu diikuti
menunrunnya variabel lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang sangat kuat, kuat, sedang,
rendah maupun sangat rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien
korelasi) digunakan penafsiran antara interpretasi angka sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,00
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2005:214)
Dengan nilai r yang kita peroleh, kita dapat melihat secara langsung
melalui tabel korelasi, untuk menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut
berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan
tertentu, dalam hal ini signifikan 5% bila nilai r yang signifikan artinya hipotesis
dapat diterima.
3.9.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan
mengkuadratkan nilai koefisien product moment (r xy)2 dan dikalikan dengan
100%.Adapun rumus koefisien determinasi yaitu:
KD =( r xy 2) x 100%
Keterangan:
KD
= Koefisien Determinasi
r xy = Koefisien korelasi product moment anatar x dan y
3.9.6 Uji Hipotesis
Uji Signifikasi Parsial (uji t)
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015 : 229) uji T menunjukkan seberapa
jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila
Universitas Sumatera Utara
nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari 0,06 (5%), maka suatu variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun beberapa
kriterianya :
1. Jika t hitung > t table maka Ho di tolak dan Ha diterima
2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Pada awalnya PT. Prima Sauhur Lestari merupakan perusahaan keluarga
yang membuka usaha kilang tapioka yang diberi nama CV. Serasi Jaya yang
beroperasi di desa Bah Gunung Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten
Simalungun. Kilang tersebut beroperasi secara manual dengan mengandalkan
tenaga matahari.
Seiring berjalannnya waktu kilang tapioka tersebut berkembang pesat
sehingga pada tahun 1985 pemilik usaha mencoba mengembangkan sayapnya
dengan membuka lahan perkebunan seluas ±1000 Ha dengan ditanami kelapa
sawit. Perkebunan tersebut diberi nama PT. Karyabadi Sama Sejati berada di desa
Tanjung Kataran Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun.
Setelah sukses di bidang perkebunan kelapa sawit sekitar tahun 1998 PT.
Karyabadi Sama Sejati membangun perusahaan pabrik kelapa sawit yang diberi
nama PT. Prima Sauhur Lestari. PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang pengolahan minyak makan
nabati yang berasal dari kelapa sawit. Dari hasil pengolahan kelapa sawit tersebut
akan menghasilkan CPO dan inti sawit yang berkualitas.
Dalam kegiatan produksinya PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan berusaha untuk meminimalkan pembuangan limbah dengan cara
Universitas Sumatera Utara
bekerjasama dengan Bridgestone. Limbah yang berupa cangkang kelapa sawit
dijual ke Bridgestone yang digunakan sebagai bahan bakar. Selain limbah yang
berkurang penjualan cangkang kelapa sawit juga dapat menambah pendapatan
perusahaan.
Gambar 4.1
Logo PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Sumber: Dokumen PT.Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Keterangan dari gambar atau bentuk dari logo PT. Prima Sauhur Lestari
Pematang Kerasaan adalah sebagai berikut:
1. Prima Sauhur Lestari merupakan 3 kata yang memiliki arti berbeda, yaitu:
− Prima artinya sangat baik, yang maksudnya perusahaan senantiasa
menjaga kestabilan perusahaan agar tetap baik.
− Sauhur yang artinya sehati maksudnya adalah kesatuan hati didalam diri
setiap pihak yang ada didalam perusahaan. Sauhur berasal bahasa
Simalungun karena PT. Prima Sauhur Lestari berada di kabupaten
Simalungan.
Universitas Sumatera Utara
− Lestari artinya tetap atau bertahan yang maksud nya PT. Prima Sauhur
Lestari tetap mempertahankan eksistensinya.
2. Bentuk PSL merupakan singkatan dari Prima Sauhur Lestari. Penggabungan
huruf PSL mengartikan bahwa adanya satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara
atasan sampai kebawahan atau sebaliknya yang bertujuan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
3. Warna Hijau melambangkan Perkebunan Kelapa Sawit dan warna Orange
melambangkan buah Kelapa Sawit dan CPO.
4.1.2 Visi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Adapun visi dan misi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan adalah
untuk menjadi Perusahaan yang Bonafide, Competitive, yang mampu bersaing
untuk menjadi Perusahaan Kelapa Sawit nomor 1 di Sumatera Utara.
4.1.3 Misi PT. Prima Sauhur LestariPematang Kerasaan
Adapun misi PT. Prima Sauhur Lestari, yaitu:
a. Menjalankan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit serta menghasilkan
produk minyak sawit, inti sawit yang berkualitas tinggi, dan untuk
memberi kepuasan bagi pelanggan.
b. Meningkatkan daya saing produk secara terus-menerus didukung oleh
sistem, cara kerja, dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya
kreatifitas dan inovasi untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengelolah perusahaan secara profesional untuk meningkatkan nilai
perusahaan dengan berpegang teguh pada nilai-nilai etika bisnis dan
senantiasa berpedoman pada tata kelola perusahaan secara sehat.
d. Terus
meningkatkan
produksi
setiap
tahunnya
untuk
menjamin
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan perusahaan serta memberikan
manfaat dan nilai tambah yang optimal.
4.1.4 Struktur Organisasi PT. Prima Sauhur LestariPematang Kerasaan
Pada umumnya setiap perusahaan memiliki susunan struktur organisasi
yang di dalamnya, yang akan mencerminkan adanya pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab serta komunikasi maupun koordinasi pengawasan dalam
pelaksanaan tugas-tugas perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi maka
para staf, pegawai, dan karyawan akan mengetahui tugas dan tanggung jawab
serta kedudukannya sehingga dapat bekerja sesuai dengan bidangnya masingmasing.Secara umum struktur organisasi pada suatu perusahaan terdiri dari unitunit kerja yang dilaksanakan secara kelompok atau secara individual atau
perorangan.
Struktur organisasi dapat dianggap sebagai susunan suatu kerangka dasar
yang menyeluruh dan mempersatukan fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan
sekaligus menetapkan hubungan antara personil yang melaksanakan fungsi
tersebut. Di dalam organisasi setiap individu harus dapat bertanggungjawab atas
tugasnya yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penyusunan struktur organisasi
ini tidak bersifat statis, tetapi struktur organisasi akan mengalami perubahan
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan perkembangannya dan kebutuhan yang di inginkan oleh pihak
perusahaan itu sendiri.
Adapun struktur organisasi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kersaan
dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.2
Struktur Organisasi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
DIREKTUR
SUDARSONO REPENDI, SE
MANAGER
SUHERMANSYAH
ASISTEN PABRIK
KURNIADY
WAKIL ASISTEN
KTU / KEUANGAN
PERSONALIA
HUMAS
YANTI WIJAYA
SUGITO
R. NAINGGOLAN
SUGIONO
MANDOR
PENGOLAHAN
ADMINISTRASI
KARYAWAN
KEAMANAN
KARYAWAN
Sumber: Dokumen PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Universitas Sumatera Utara
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Identitas Responden
Data umum identitas responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi
responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan yang berjumlah 81 orang.
Karkteristik responden ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama
bekerja dari para responden. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel –tabel
yang diuraikan peneliti dibawah ini.
Tabel 4.1
Data Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
1
Laki-laki
79
97,5
2
Perempuan
2
2,5
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Tabel 4.1 di atas menunjukkanbahwa jumlah responden berjenis kelamin
laki-laki adalah berjumlah 79 orang (97,5%) sedangkan responden yang berjenis
kelamin perempuan berjumlah 2 orang (2,5%). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa laki-laki merupakan karyawan yang mendominasi dibagian produksi PT.
Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan.
Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Usia
No
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
1
45 tahun
Jumlah
13
16,0
81
100,0
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki
variasi tingkatan usia. Dari 81 orang yang dijadikan sampel penelitian ini,
sebanyak 1 orang berusia 45 tahun ada sebanyak 13 orang (16%). Berdasarkan data
tersebut, maka dapat diketahui rata-rata usia karyawan yang bekerja dibagian
produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan berkisar 36 - 45 tahun.
Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No
Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase (%)
1
SD
-
2
SMP
14
17,3
3
SMA/SMK
67
82,7
Jumlah
81
100,0
-
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang
berpendidikan SD, sedangkan responden yang berpendidikan SMP berjumlah 14
orang (17,3%), dan responden yang berpendidikan SMA/SMK berjumlah 67
orang (82,7%). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi PT. Prima
Sauhur Lestari Pematang Kerasaan sudah cukup memadai untuk bekerja sesuai
Universitas Sumatera Utara
bidangnya. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya responden yang berpendidikan
SMA/SMK.
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No
Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase (%)
1
1 – 10 tahun
13
16,0
2
11 – 20 tahun
66
81,5
3
>20 tahun
2
2,5
Jumlah
81
100,0
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Dari tabel 4.4di atas terlihat bahwa responden yang bekerja selama 1 – 10
tahun adalah sebanyak 13 orang (16,0%), responden yang bekerja 11 - 20 tahun
adalah sebanyak 66 responden (81,5%), dan responden yang bekerja >20 tahun
adalah sebanyak 2 responden (2,5%). Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa
karyawan yang mendominasi bekerja dibagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari
Pematang Kerasaan merupakan karyawan yang memiliki masa bekerja selama 11
- 20 tahun.
4.2.2 Keselamatan dan Kesehatan (Variabel X)
Berikut
ini disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Tabel-tabel distribusi
tersebut merupakan hasil pendistribusian pertanyaan yang termasuk dalam
variabel X (Keselamatan dan Kesehatan).
Tabel 4.5
Perusahaan Mendata Semua Kecelakaan yang Terjadi
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
Universitas Sumatera Utara
1
Sangat Setuju
8
9,9
2
Setuju
72
88,9
3
Ragu-ragu
1
1,2
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (9,9%)
menyatakan sangat setuju, 72 responden (88,9%) menyatakan setuju, dan 1
responden (1,2%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaan mendata semua kecelakaan yang terjadi.
Tabel 4.6
Perusahaan melakukan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Pekerjaan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
27
33,3
2
Setuju
46
56,8
3
Ragu-ragu
8
9,9
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 27 responden
(33,3%) menyatakan sangat setuju, 46 responden (56,8%) menyatakan setuju, dan
8 responden (9,9%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Universitas Sumatera Utara
Kerasaan setuju bahwa perusahaanmelakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan.
Tabel 4.7
Perusahaan Menyediakan Alat Pelindung Diri untuk Pekerjaaan yang
Beresiko
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
10
12,3
2
Setuju
62
76,5
3
Ragu-ragu
9
11,1
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden
(12,3%) menyatakan sangat setuju, 62 responden (76,5%) menyatakan setuju, dan
9 responden (11,1%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaanmenyediakan alat pelindung diri untuk
pekerjaaan yang beresiko.
Tabel 4.8
Kualitas Peralatan Kerja dalam Kondisi Baik dan Layak Pakai
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
14
17,3
2
Setuju
59
72,8
3
Ragu-ragu
8
9,9
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Universitas Sumatera Utara
Jumlah
81
100,0
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 14 responden
(17,3%) menyatakan sangat setuju, 59 responden (72,8%) menyatakan setuju, dan
8 responden (9,9%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kualitas peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak
pakai.
Tabel 4.9
Perusahaan Sangat Memperhatikan Kesehatan Karyawan dari Aspek yang
dapat Mengganggu Kesehatan Karyawan seperti Kebisingan, Udara,
Pencahayaan, Aroma Berbau, Kondisi Ruangan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
7
8,6
2
Setuju
68
84,0
3
Ragu-ragu
6
7,4
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden (8,6%)
menyatakan sangat setuju,
68 responden (84%) menyatakan setuju, dan 6
responden (7,4%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaan sangat memperhatikan kesehatan karyawan
dari aspek yang dapat mengganggu kesehatan karyawan seperti kebisingan, udara,
pencahayaan, aroma berbau, kondisi ruangan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10
Fasilitas Kesehatan yang disediakan Perusahaan Memadai dan Memuaskan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
21
25,9
2
Setuju
58
71,6
3
Ragu-ragu
2
2,5
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 21 responden
(25,9%) menyatakan sangat setuju, 58 responden (71,6%) menyatakan setuju, dan
2 responden (2,5%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa fasilitas kesehatan yang disediakan perusahaan memadai
dan memuaskan.
Tabel 4.11
Diadakan Pelatihan dan Pengenalan Lingkungan Pabrik untuk Para
Karyawan Baru
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
16
19,8
2
Setuju
61
75,3
3
Ragu-ragu
4
4,9
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 responden
(19,8%) menyatakan sangat setuju, 61 responden (75,3%) menyatakan setuju, dan
4 responden (4,9%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa diadakan pelatihan dan pengenalan lingkungan pabrik
untuk para karyawan baru.
Tabel 4.12
Beban Kerja yang diberikan Sesuai dengan Kemampuan Karyawan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
14
17,3
2
Setuju
66
81,5
3
Ragu-ragu
1
1,2
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 14 responden
(17,3%) menyatakan sangat setuju, 66 responden (81,5%) menyatakan setuju, dan
1 responden (1,2%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa beban kerja yang diberikan sesuai dengankemampuan
karyawan.
Tabel 4.13
Perusahaan Memberikan Jaminan Kesehatan untuk Setiap Karyawan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
Universitas Sumatera Utara
1
Sangat Setuju
27
33,3
2
Setuju
51
63,0
3
Ragu-ragu
3
3,7
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 27 responden
(33,3%) menyatakan sangat setuju, 51 responden (63%) menyatakan setuju, dan 3
responden (3,7%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaan memberikan jaminan kesehatan untuk setiap
karyawan.
Tabel 4.14
Setiap Karyawan yang Sakit akan dirujuk ke Rumah Sakit yang Ditentukan
Perusahaan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
21
25,9
2
Setuju
57
70,4
3
Ragu-ragu
3
3,7
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 21 responden
(25,9%) menyatakan sangat setuju, 57 responden (70,4%) menyatakan setuju, dan
3 responden (3,7%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa setiap karyawan yang sakit akan dirujuk ke rumah sakit
yang ditentukan perusahaan.
4.2.3 Kinerja (Variabel Y)
Tabel 4.15
Setiap Kali Menyelesaikan Pekerjaan Karyawan Selalu Meneliti Kembali
Hasil Pekerjaannya
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
7
8,6
2
Setuju
74
91,4
3
Ragu-ragu
-
-
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden (8,6%)
menyatakan sangat setuju, sedangkan 74 responden (91,4%) menyatakan setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima
Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan
dengan setiap kali menyelesaikan pekerjaan karyawan selalu meneliti kembali
hasil pekerjaannya
Tabel 4.16
Karyawan Selalu Berusaha untuk Melakukan Pekerjaan yang Diberikan
dengan Baik
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
26
32,1
2
Setuju
45
55,6
Universitas Sumatera Utara
3
Ragu-ragu
10
12,3
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 26 responden
(32,1%) menyatakan sangat setuju, 45 responden (55,6%) menyatakan setuju, dan
10 responden (12,3%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu
berusaha untuk melakukan pekerjaan yang diberikan dengan baik.
Tabel 4.17
KaryawanDapat Mencapai Target Kerja yang Ditetapkan Oleh Perusahaan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
5
6,2
2
Setuju
62
76,5
3
Ragu-ragu
14
17,3
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 5 responden (6,2%)
menyatakan sangat setuju, 62 responden (76,5%) menyatakan setuju, dan 14
responden (17,3%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju
Universitas Sumatera Utara
bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan dapat mencapai target
kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
Tabel 4.18
KaryawanSelalu Berusaha untuk Memaksimalkan Hasil Pekerjaan yang
Saya Lakukan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
9
11,1
2
Setuju
66
81,5
3
Ragu-ragu
6
7,4
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 9 responden
(11,1%) menyatakan sangat setuju, 66 responden (81,5%) menyatakan setuju, dan
6 responden (7,4%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu
berusaha untuk memaksimalkan hasil pekerjaan yang dilakukan.
Tabel 4.19
KaryawanSelalu Berusaha untuk Menyelesaikan Sejumlah Pekerjaan
dengan Cepat
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
3
3,7
2
Setuju
75
92,6
3
Ragu-ragu
3
3,7
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Universitas Sumatera Utara
Jumlah
81
100,0
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 3 responden (3,7%)
menyatakan sangat setuju, 75 responden (92,6%) menyatakan setuju, dan 3
responden (3,7%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju
bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu berusaha untuk
menyelesaikan sejumlah pekerjaan dengan cepat.
Tabel 4.20
KaryawanSelaluBekerja Sesuai dengan Jam Kerja yang Telah ditetapkan
Perusahaan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
18
22,2
2
Setuju
63
77,8
3
Ragu-ragu
-
-
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 18 responden
(22,2%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 63 responden (77,8%) menyatakan
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi PT.
Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan
diperlihatkan dengan karyawan selalu bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah
ditetapkan perusahaan.
Tabel 4.21
KaryawanSelaluBerusaha untuk Berkonsultasi dalam Bekerja
Universitas Sumatera Utara
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
12
14,8
2
Setuju
65
80,2
3
Ragu-ragu
4
4,9
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 12 responden
(14,8%) menyatakan sangat setuju, 65 responden (80,2%) menyatakan setuju, dan
4 responden (4,9%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu
berusaha untuk berkonsultasi dalam bekerja.
Tabel 4.22
KaryawanSelaluBekerja Secara Tim di Perusahaan Tempat Bekerja
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
8
9,9
2
Setuju
72
88,9
3
Ragu-ragu
1
1,2
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (9,9%)
menyatakan sangat setuju, 72 responden (88,9%) menyatakan setuju, dan 1
responden (1,2%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
Universitas Sumatera Utara
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju
bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu bekerja secara tim
diperusahaan tempat bekerja.
4.3 Uji Instrumen
4.3.1 Uji Validitas
Hasil uji validitas melalui program SPSS 21 dengan membandingkan hasil
nilai perhitungan SPSS dengan probabilitas kesalahan yang ditetapkan oleh
peneliti (0.05) yang disimbolkan dengan alpa (α). Adapun kriteria penerimaan
atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Tolak Ho jika probabilitas yang dihitung≤ probabilit as yang ditetapkan sebesar
0.05
b. Terima Ho jika nilai probabilitas yang dihitung
≥ probabilit
as yang ditetapkan
sebesar 0.05
Tabel 4.23
Hasil Uji Validitas Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)
No
1
Kode Variabel
r Hitung
r Tabel
0,2185
Keterangan
Keselamatan
X1.1
0,347
Valid
dan
X1.2
0,518
Valid
Kesehatan
X1.3
0,419
Valid
(X)
X1.4
0,536
Valid
X1.5
0,520
Valid
X1.6
0,609
Valid
X1.7
0,504
Valid
X1.8
0,552
Valid
X1.9
0,442
Valid
X1.10
0,385
Valid
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.24
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)
No
1
Kode Variabel
Kinerja (Y)
r Hitung
r Tabel
0,2185
Keterangan
Y1.1
0,418
Valid
Y1.2
0,433
Valid
Y1.3
0,501
Valid
Y1.4
0,659
Valid
Y1.5
0,466
Valid
Y1.6
0,574
Valid
Y1.7
0,635
Valid
Y1.8
0,627
Valid
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
4.3.2 Uji Reabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi konstruk atau
variabel penelitian.
Untuk
mengukur
uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Kriteria suatu instrumen penelitian
dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini , bila koefisien reliabiltas (r 11 )
> 0,6 (Siregar, 2013:57).
Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.25
sebagai berikut :
Tabel 4.25
Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian
NO
Variabel
Cronbach's
Alpha
Nilai Kritik
Keselamatan
dan
0,624
0,60
Kesehatan
(X)
Kinerja
2
Karyawan
0,612
0,60
(Y)
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
1
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Universitas Sumatera Utara
4.4 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas data ini adalah untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika
distribusi normal, maka digunakan statistik parametrik. Adapun pedoman
pengambilan keputusan rentang data distribusi normal berdasarkan uji
Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat dari:
1. Jika nilai signifikan < 0.05 maka distribusi data tidak normal.
2. Jika nilai signifikan > 0.05 maka distribusi data normal.
Tabel 4.26
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
81
Mean
Std. Deviation
,0000000
1,52903478
Absolute
,118
Positive
,118
Negative
-,065
1,060
,211
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Dari hasil pengolahan data pada Tabel diatas diperoleh besarnya
Kolmogorov-Smirnov adalah 0.118 dan signifikan pada 0.211. Nilai signifikan
lebig besar dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa nilai residual terstandarisasi
dan data memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas juga dapat dilakukan
melalui perhitungan regresi dengan SPSS 21.0 yang dideteksi melalui dua
Universitas Sumatera Utara
pendekatan grafik yaitu grafik histogram dan analisisa grafik normal p-plot yang
membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut:
a. Grafik Histogram
Dapat dikatan bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut dapat
dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak
miring kesamping kiri maupun kanan seperti yang terlihat pada gambar
diatas.
Gambar 4.3
Grafik Histogram Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Universitas Sumatera Utara
b. Grafik normal p-plot
Gambar 4.4
Grafik Normal P-Plot
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal seperti terlihat pada gambar diatas.
4.5 Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana merupakan salah satu metode uji regresi
yang dapat diapaki sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh
sebuah variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Tabel
berikut ini menunjukkan hasil perhitungan dari uji reresi linear.
Tabel 4.27
Hasil Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients
B
Std. Error
Beta
Universitas Sumatera Utara
(Constant)
Keselamatan dan Kesehatan
16,709
3,111
,384
,075
,499
5,371
,000
5,121
,000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Berdasarkan tabel diatas, maka didapat model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 16,779 + 0,384 X
Dari persamaan regresi tersebut didapat konstanta sebesar 16,709. Nilai
konstanta tersebut adalah harga matematis perubahan variabel terikat (kinerja)
pada saat variabel bebasnya (keselamatan dan kesehatan) bernilai nol (0).
Koefisien regresi variabel motivasi adalah sebesar 0,384. Artinya keselamatan dan
kesehatan memiliki hubungan yang searah dengan kinerja. Persamaan tersebut
bermakan apabila terjadi peningkatan 1 nilai keselamatan dan kesehatan maka
tingkat kinerja karyawan akan bertambah 0,384%, di mana faktor-faktor lain
dianggap konstan.
4.6 Koefisen Korelasi
Berikut akan dijelaskan hubungan keselamatan dan kesehatan terhadap
kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan, dengan bantuan program SPSS 21.0.
Tabel 4.28
Hasil Uji Koefisen Korelasi
Correlations
Keselamatan
Kinerja
dan Kesehatan
Pearson Correlation
1
,499**
Keselamatan dan Kesehatan
Sig. (2-tailed)
,000
Universitas Sumatera Utara
N
Pearson Correlation
Kinerja
81
81
**
1
,499
Sig. (2-tailed)
,000
N
81
81
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas terlihat bahwa nilai koefisien
korelasi (r) adalah 0,499. Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi data
seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman interpretasi korelasi
menurut Sugiyono (2005:214)
Tabel 4.29
Hasil Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,00
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2005:214)
Melalui interpretasi diatas maka dapat diketahui tingkat pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi
PT. Prima Sauhur Lestari berada pada kategori sedang, dari nilai korelasi (r)
sebesar 0,499 maka menurut interpretasi diatas jelas menunjukkan adanya korelasi
yang berada diantara 0,40-0599.
4.7 Koefisien Determinasi (R2)
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan koefisien determinasi untuk menentukan seberapa besar pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan. Perhitungan koefisen
determinasi yang didapat dari program SPSS 21.0 sebagai berikut:
Tabel 4.30
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
a
1
,499
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,249
,240
1,539
a. Predictors: (Constant), Keselamatan dan Kesehatan
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
4.8 Uji Signifikasi Parsial (Uji T)
Uji t digunakan untuk mengukur seberapa jauhpengaruh variabel bebas
secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Apabila peneliti bermaksud
menganalisis regresi parsial ( sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel
terikat). Maka y digunakan untuk menguji hipotesisnya nilai t.
Tabel 4.31
Hasil Uji Signifikasi Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
16,709
3,111
,384
,075
Beta
5,371
,000
5,121
,000
1
Keselamatan dan Kesehatan
,499
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Pengaruh dari variabel keselamatan dan kesehatan terhadap kinerja dapat
dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi (probabilitas). Variabel
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan signifikan berpengaruh terhadap kinerja karena nilai
signifikan < 0,05. Berdasarkan pengujian parsial (Uji-t) diperoleh hasil bahwa
nilai t hitung sebesar 5,121 dimana nilainya lebih besar dari t tabel yaitu 1,990
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,499 dan tingkat signifikansi 0,000. Karena
tingkat signifikansi lebih < 0,05 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hipotesis Ha diterima yang berarti, Terdapat pengaruh yang signifikan antara
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Prima
Sauhur Lestari Pematang Kerasaan.
4.9 Pembahasan
Penelitian ini berjudul pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan.
Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 81 orang karyawan
bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari. Tujuan penelitian ini telah dijelaskan
pada bab I, Dan untuk lebih mengetahui apakah tujuan dari penelitian ini tercapai
atau tidak, maka perlu dilakukan beberapa langkah. Untuk lebih mengetahui
bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan terhadap kinerja karyawan PT.
Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan, maka terlebih dahulu harus dilihat
apakah ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas
bahwa secara parsial (individu) semua variabel bebas yaitu keselamatan dan
kesehatan kerja (X) berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan
(Y). Pengaruh yang diberikan kedua variabel keselamatan dan kesehatan terhadap
kinerja karyawan bersifat positif dan signifikan, artinya semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja maka mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja
karyawan yang dihasilkan.
Pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan
menggunakan rumus korelasi product moment dan perhitungan koefisien
determinasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Prima Sauhur
Lestari Pematang Kerasaan. Kedua rumus yang digunakan telah dipaparkan pada
bab III. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini
juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya.
4.9.1 Analisis Keselamatan dan Kesehatan (Variabel X)
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diketahui bahwa keselamatan dan
kesehatan di PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan berada pada kategori
baik. Hal ini dapat dibuktikan dari jawaban para karyawan yang menjadi
responden dalam penelitian ini untuk indikator keselamatan dan kesehatan dimana
mayoritas responden menjawab setuju.
Pada indikator pertama dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6 bahwa
karyawan
setuju
dengan
perusahaan
mendata
dan
mengawasi
dapat
memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja. Selanjutnya
alat pelindung diri dan kualitas peralatan kerja dapat dilihat pada tabel 4.7 dan 4.8
bahwa mayoritas karyawan setuju alat pelindung diri dan kualitas peralatan kerja
dapat melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan. Pada tabel 4.9 dan 4.10
merupakan salah satu faktor penting terutama pada kesehatan dimana mayoritas
karyawan setuju untuk pernyataan ini.
Universitas Sumatera Utara
Indikator selanjutnya adalah manajemen tekanan yang dapat dilihat pada
tabel 4.11 dan 4.12 menunjukkan bahwa pengenalan lingkungan dan beban kerja
dapat menjaga keselamatan dan kesehatan yang dilihat dari mayoritas karyawan
menjawab setuju. Selanjutnya adalah jaminan kesehatan yang dapat menjamin
keselamatan dan kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.13 dan 4.14 mayoritas
karyawan menjawab setuju
yang artinya bahwa perusahaan menjamin
keselamatan dan kesehatan karyawan.
4.9.2 Analisis Kinerja (Variabel Y)
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diketahui bahwa kinerja
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan berada
pada kateri baik. Hal ini dapat dibuktikan dari jawaban para karyawan yang
menjadi responden dalam penelitian ini untuk indikator kinerja karyawan dimana
mayoritas responden menjawab setuju.
Indikator yang cukup mendukung pencapaian kinerja karyawan adalah
melalui kualitas yang dapat dilihat pada tabel 4.15 dan 4.16 bahwa karyawan
berusaha untuk memberikan hasil kerja yang baik. Selain kualitas, kuantitas juga
merupakan indikator dari kinerja karyawan dimana dapat dilihat dari tabel 4.17
dan 4.18 yang menunjukkan bahwa mayoritas karyawan selalu berusaha untuk
mencapai target perusahaan dan memaksimalkan hasil kerjanya.
Selanjutnya
indikator
penggunaan
waktu
dalam
bekerja
juga
mempengaruhi kinerja. Penggunaan waktu dalam bekerja dapat dilihat dari
lamanya waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dan juga melalui jam kerja yang
di tetapkan perusahaan seperti yang dapat dilihat dari tabel 4.19 dan 4.20.
Universitas Sumatera Utara
Dan indikator yang terakhir ialah kerjasama yang dapat dilihat 4.21 dan
4.22 yang menunjukkan bahwa karyawan berusaha untuk berkonsultasi dan
bekerja secara tim untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Kinerja sangat
dipengaruhi salah satunya dengan adanya kerjasama yang baik dari setiap
komponen yang ada dalam perusahaan.
4.9.3 Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Hasil pengujian menunjukkan bahwa komunikasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan. Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai rhitung keseluruhan indikator
dari setiap variabel yang diuji bernilai positif dan lebih besar daripada nilai r tabel
(0,2185). Jadi, dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pernyataan adalah
valid.
Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari tiap-tiap
konstruk atau variabel lebih besar dari 0,60, yang berarti bahwa kuesioner yang
merupakan indikator-indikator dari variabel tersebut adalah reliabel atau handal.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Cronbach Alpha hasil pengujian yang telah
dilakukan sebagai berikut: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) sebesar 0,624
dan Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,612.
Melalui analisis regresi sederhana, pengujian hipotesis menunjukkan
adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel komunikasi terhadap
kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik komunikasi, maka
semakin meningkat pula produktivitas kinerja karyawan, begitu juga sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam peningkatan kinerja karyawan sebesar 0,499 dan dapat dibuktikan melalui
rumus korelasi product momentdimana nilai r hitung > r tabel yaitu 0,499 >
0,2185. Ini artinya pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja kinerja
karyawan berada pada kategori sedang yaitu berkisar antara 0,40 – 0,5999.
Semua variabel independen penelitian berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil dari uji t yang menunjukkan bahwa
semua variabel mempunyai signifikansi kurang dari 0,05, dan t hitung > t tabel.
Setelah hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh antar keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan a
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang mengarah kepada
pengumpulan data empiris yang di dapat dari perusahaan.Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan
sampel
pada
umumnya
dilakukan
secara
random,
pengumpulan
data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan asosiatif dengan maksud untuk untuk mengetahui
sejauh mana hubungan antarvariabel saling berpengaruh.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Prima Sauhur Lestari, Pematang Kerasaan,
Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Populasi
dalam penelitian ini adalah Karyawan pada PT. Prima Sauhur Lestari bagian
produksi yang berjumlah 81 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011:62) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode yang digunakan dalam
penarikan sampel ini adalah sampling jenuh. Pengertian sampling jenuh menurut
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel (Sugiyono, 2011:68). Hal ini dilakukan karena jumlah populasi yang
relatif kecil atau kurang dari 100.
3.4 Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan
kerja dengan kinerja karyawan.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan dengan
kinerja karyawan.
3.5 Defenisi Konsep
Konsep adalah sarana merujuk ke dunia empiris, dan bukan merupakan
refleksi sempurna (mutlak) dunia empiris bahkan konsep bukanlah dunia empiris
itu sendiri (Suyanto dan Sutinah, 2011:49). Defenisi konsep yaitu suatu defenisi
yang masih berupa konsep dan maknanya masih sangat abstrak walaupun secara
intuitif masih bisa dipahami maksudnya. Adapun defenisi konsep dalam penelitian
ini adalah :
1. Keselamatan dan Kesehatan kerja (X)
Keselamatan kerja diartikan sebagai kondisi aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Sedangkan kesehatan kerja
menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau
rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Kinerja (Y)
Kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam
menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu
periode tertentu
3. 6 Defenisi Operasional
Menurut Soetandyo Wignjosoebroto (dalam Suyanto dan Sutinah,
2011:51)
defenisi operasional adalah
memungkinkan
penegasan
atau
tidaknya
spesifikasi prosedur
realitas
tertentu
ini (yang
sebagaimana
digambarkan menurut konsepnya). Adapun defenisi operasional dalam penelitian
ini adalah :
a.
Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang menentukan arah atau perubahan tertentu
pada variabel terikat, sementara variabel bebas berada pada posisi yang lepas dari
pengaruh variabel terikat (Bungin, 2011:72).
Dalam hal ini variabel bebas yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti adalah keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam operasionalisasi variabel
ini, semua variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuisioner yang
menggunakan pengukuran skala Likert
b.
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
(Bungin, 2011:72). Dalam hal ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti adalah kinerja karyawan.
Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Jenis
Skala
Variabel
Indikator
Variabel
Keselamatan
1. Mengukur dan mengawasi
Independent
dan Kesehatan
Variabel
Kerja (X)
Pengukuran
2. Pencegahan Kecelakaan.
3. Pencegahan penyakit.
Likert
4. Manajemen Tekanan.
5. Program Kesehatan.
Variabel
Kinerja
1. Kualitas
Dependent
Karyawan
2. Kuantitas
(Y)
3. Penggunaan waktu dalam
bekerja
Likert
4. Kerjasama
Sumber: Diolah Peneliti, 2016
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama
di lokasi penelitian atau obyek penelitian.
1. Menyebarkan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui pemberian
daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan
beberapa alternatif jawaban.
2. Wawancara, yaitu melakukan dialog langsung antara peneliti dengan
responden penelitian.
3. Observasi, yaitu kegiatan melihat suatu kondisi secara langsung terhadap
objek yang diteliti.
3.7.2 Data Sekunder
Universitas Sumatera Utara
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti
untuk mendukung data primer.
1.
Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumbersumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
2.
Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
berbagai literatur seperti buku, jurnal, karya ilmiah yang memiliki
relevansi dengan masalah yang diteliti.
3.8 Skala Pengukuran
Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi sesorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu
(Siregar, 2013:25). Skala ini digunakan untuk mengukur respon subjek kedalam
lima poin skala dengan jumlah interval yang sama.
Tabel 3.2
Skala Penilaian Kuisioner
No.
Keterangan
Skor Positif
1
Sangat setuju
5
2
Setuju
4
3
Ragu-ragu
3
4
Tidak setuju
2
5
Sangat tidak setuju
1
Sumber: Siregar, 2013 (diolah)
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Instrumen
Universitas Sumatera Utara
Untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka dilakukan dua
macam pengujian, yaitu:
1. Uji Validitas
Menurut Juliandi dan Irfan (2014:79) menguji validitas berarti menguji
sejauhmana ketepatan atau kebenara suatu instrumen sebagai alat ukur variabel
penelitian. Jika instrumen valid/benar maka hasil pengukuranpun kemungkinan
akan benar.
Kriteria dalam menetukan uji validitas suatu kuesioner adalah sebagai
berikut:
a) Uji ini sebenarnya digunakan untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan
dalam kuesioner tersebut dapat mendefenisikan suatu variabel.
b) Daftar pertanyaan ini umumnya untuk mendukung suatu kelompok variabel
tertentu.
c) Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r
tabel df = n-kdengan tingkat kesalahan 5%.
d) Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.
e) Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Teknik statistik yang dapat digunakan adalah korelasi
�=
�∑�� − (∑� )(∑�)
√⦃�∑� 2 − (∑� )2 ⦄⦃�∑� 2 − (∑�)2 ⦄
Supaya memberikan kemudahan bagi peneliti dalam proses perhitungan
untuk mengelolah data, maka peneliti menggunakan program SPSS 21.0. Item
kuesioner akan menetukan validitasnya dengan kriteria jika nilai r hitung > r tabel,
Universitas Sumatera Utara
maka pertanyaan valid. Dapat dilihat pada tabel statistik, dimana niali df = n-2,
dimana dalam penelitian ini df = 81-2 = 79. Jadi nilai df 79 adalah 0,2185.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai
dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
relatif konsisten, bila koefisien korelasi (r) positif maka alat pengukur tersebut
reliabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 21.0 dengan
kriteria sebagai berikut:
a) Jika r alpha > r table, maka pertanyaan dinyatakan reliabel
b) Jika r alpha< r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak reliabel
Pengukuran dilakukan dengan cara pengukuran sekali saja dan uji statistik
yang digunakan dan dipakai adalah Cronbach Alpha. Dimana suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 (Ghozali, 2009).
3.9.2 Uji Normalitas
Menurut Juliandi (2013:174) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan kolmogrov-smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka ilai Asymp. Sig (2tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual
berdistribusi normal.
3.9.3 Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Universitas Sumatera Utara
Analisis regresi mempelajari bentuk hubungan antara satu atau lebih
variabel bebas (X) dengan satu variabel terikat (Y).
Model persamaan regresi linear sederhana adalah seperti berikut ini :
Y = a + bX
dimana :
Y
= Variabel response atau variabel akibat (dependent)
X
= Variabel predictor atau variabel faktor penyebab (independent)
a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi (kemiringan)
3.9.4 Uji Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui korelasi
variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan SPSS.
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan, yaitu:
1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti
hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.
2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) artinya kenaikan nilai
variabel yang lain dan kedua variebl memiliki hubungan positif
3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) artinya kedua variabel
negatif dan menunjukkan meningkatnya variebl yang satu diikuti
menunrunnya variabel lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang sangat kuat, kuat, sedang,
rendah maupun sangat rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien
korelasi) digunakan penafsiran antara interpretasi angka sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,00
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2005:214)
Dengan nilai r yang kita peroleh, kita dapat melihat secara langsung
melalui tabel korelasi, untuk menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut
berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan
tertentu, dalam hal ini signifikan 5% bila nilai r yang signifikan artinya hipotesis
dapat diterima.
3.9.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan
mengkuadratkan nilai koefisien product moment (r xy)2 dan dikalikan dengan
100%.Adapun rumus koefisien determinasi yaitu:
KD =( r xy 2) x 100%
Keterangan:
KD
= Koefisien Determinasi
r xy = Koefisien korelasi product moment anatar x dan y
3.9.6 Uji Hipotesis
Uji Signifikasi Parsial (uji t)
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015 : 229) uji T menunjukkan seberapa
jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila
Universitas Sumatera Utara
nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari 0,06 (5%), maka suatu variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun beberapa
kriterianya :
1. Jika t hitung > t table maka Ho di tolak dan Ha diterima
2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Pada awalnya PT. Prima Sauhur Lestari merupakan perusahaan keluarga
yang membuka usaha kilang tapioka yang diberi nama CV. Serasi Jaya yang
beroperasi di desa Bah Gunung Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten
Simalungun. Kilang tersebut beroperasi secara manual dengan mengandalkan
tenaga matahari.
Seiring berjalannnya waktu kilang tapioka tersebut berkembang pesat
sehingga pada tahun 1985 pemilik usaha mencoba mengembangkan sayapnya
dengan membuka lahan perkebunan seluas ±1000 Ha dengan ditanami kelapa
sawit. Perkebunan tersebut diberi nama PT. Karyabadi Sama Sejati berada di desa
Tanjung Kataran Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun.
Setelah sukses di bidang perkebunan kelapa sawit sekitar tahun 1998 PT.
Karyabadi Sama Sejati membangun perusahaan pabrik kelapa sawit yang diberi
nama PT. Prima Sauhur Lestari. PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang pengolahan minyak makan
nabati yang berasal dari kelapa sawit. Dari hasil pengolahan kelapa sawit tersebut
akan menghasilkan CPO dan inti sawit yang berkualitas.
Dalam kegiatan produksinya PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan berusaha untuk meminimalkan pembuangan limbah dengan cara
Universitas Sumatera Utara
bekerjasama dengan Bridgestone. Limbah yang berupa cangkang kelapa sawit
dijual ke Bridgestone yang digunakan sebagai bahan bakar. Selain limbah yang
berkurang penjualan cangkang kelapa sawit juga dapat menambah pendapatan
perusahaan.
Gambar 4.1
Logo PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Sumber: Dokumen PT.Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Keterangan dari gambar atau bentuk dari logo PT. Prima Sauhur Lestari
Pematang Kerasaan adalah sebagai berikut:
1. Prima Sauhur Lestari merupakan 3 kata yang memiliki arti berbeda, yaitu:
− Prima artinya sangat baik, yang maksudnya perusahaan senantiasa
menjaga kestabilan perusahaan agar tetap baik.
− Sauhur yang artinya sehati maksudnya adalah kesatuan hati didalam diri
setiap pihak yang ada didalam perusahaan. Sauhur berasal bahasa
Simalungun karena PT. Prima Sauhur Lestari berada di kabupaten
Simalungan.
Universitas Sumatera Utara
− Lestari artinya tetap atau bertahan yang maksud nya PT. Prima Sauhur
Lestari tetap mempertahankan eksistensinya.
2. Bentuk PSL merupakan singkatan dari Prima Sauhur Lestari. Penggabungan
huruf PSL mengartikan bahwa adanya satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara
atasan sampai kebawahan atau sebaliknya yang bertujuan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
3. Warna Hijau melambangkan Perkebunan Kelapa Sawit dan warna Orange
melambangkan buah Kelapa Sawit dan CPO.
4.1.2 Visi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Adapun visi dan misi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan adalah
untuk menjadi Perusahaan yang Bonafide, Competitive, yang mampu bersaing
untuk menjadi Perusahaan Kelapa Sawit nomor 1 di Sumatera Utara.
4.1.3 Misi PT. Prima Sauhur LestariPematang Kerasaan
Adapun misi PT. Prima Sauhur Lestari, yaitu:
a. Menjalankan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit serta menghasilkan
produk minyak sawit, inti sawit yang berkualitas tinggi, dan untuk
memberi kepuasan bagi pelanggan.
b. Meningkatkan daya saing produk secara terus-menerus didukung oleh
sistem, cara kerja, dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya
kreatifitas dan inovasi untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengelolah perusahaan secara profesional untuk meningkatkan nilai
perusahaan dengan berpegang teguh pada nilai-nilai etika bisnis dan
senantiasa berpedoman pada tata kelola perusahaan secara sehat.
d. Terus
meningkatkan
produksi
setiap
tahunnya
untuk
menjamin
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan perusahaan serta memberikan
manfaat dan nilai tambah yang optimal.
4.1.4 Struktur Organisasi PT. Prima Sauhur LestariPematang Kerasaan
Pada umumnya setiap perusahaan memiliki susunan struktur organisasi
yang di dalamnya, yang akan mencerminkan adanya pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab serta komunikasi maupun koordinasi pengawasan dalam
pelaksanaan tugas-tugas perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi maka
para staf, pegawai, dan karyawan akan mengetahui tugas dan tanggung jawab
serta kedudukannya sehingga dapat bekerja sesuai dengan bidangnya masingmasing.Secara umum struktur organisasi pada suatu perusahaan terdiri dari unitunit kerja yang dilaksanakan secara kelompok atau secara individual atau
perorangan.
Struktur organisasi dapat dianggap sebagai susunan suatu kerangka dasar
yang menyeluruh dan mempersatukan fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan
sekaligus menetapkan hubungan antara personil yang melaksanakan fungsi
tersebut. Di dalam organisasi setiap individu harus dapat bertanggungjawab atas
tugasnya yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penyusunan struktur organisasi
ini tidak bersifat statis, tetapi struktur organisasi akan mengalami perubahan
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan perkembangannya dan kebutuhan yang di inginkan oleh pihak
perusahaan itu sendiri.
Adapun struktur organisasi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kersaan
dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.2
Struktur Organisasi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
DIREKTUR
SUDARSONO REPENDI, SE
MANAGER
SUHERMANSYAH
ASISTEN PABRIK
KURNIADY
WAKIL ASISTEN
KTU / KEUANGAN
PERSONALIA
HUMAS
YANTI WIJAYA
SUGITO
R. NAINGGOLAN
SUGIONO
MANDOR
PENGOLAHAN
ADMINISTRASI
KARYAWAN
KEAMANAN
KARYAWAN
Sumber: Dokumen PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Universitas Sumatera Utara
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Identitas Responden
Data umum identitas responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi
responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan yang berjumlah 81 orang.
Karkteristik responden ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama
bekerja dari para responden. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel –tabel
yang diuraikan peneliti dibawah ini.
Tabel 4.1
Data Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
1
Laki-laki
79
97,5
2
Perempuan
2
2,5
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Tabel 4.1 di atas menunjukkanbahwa jumlah responden berjenis kelamin
laki-laki adalah berjumlah 79 orang (97,5%) sedangkan responden yang berjenis
kelamin perempuan berjumlah 2 orang (2,5%). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa laki-laki merupakan karyawan yang mendominasi dibagian produksi PT.
Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan.
Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Usia
No
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
1
45 tahun
Jumlah
13
16,0
81
100,0
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki
variasi tingkatan usia. Dari 81 orang yang dijadikan sampel penelitian ini,
sebanyak 1 orang berusia 45 tahun ada sebanyak 13 orang (16%). Berdasarkan data
tersebut, maka dapat diketahui rata-rata usia karyawan yang bekerja dibagian
produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan berkisar 36 - 45 tahun.
Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No
Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase (%)
1
SD
-
2
SMP
14
17,3
3
SMA/SMK
67
82,7
Jumlah
81
100,0
-
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang
berpendidikan SD, sedangkan responden yang berpendidikan SMP berjumlah 14
orang (17,3%), dan responden yang berpendidikan SMA/SMK berjumlah 67
orang (82,7%). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi PT. Prima
Sauhur Lestari Pematang Kerasaan sudah cukup memadai untuk bekerja sesuai
Universitas Sumatera Utara
bidangnya. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya responden yang berpendidikan
SMA/SMK.
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No
Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase (%)
1
1 – 10 tahun
13
16,0
2
11 – 20 tahun
66
81,5
3
>20 tahun
2
2,5
Jumlah
81
100,0
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Dari tabel 4.4di atas terlihat bahwa responden yang bekerja selama 1 – 10
tahun adalah sebanyak 13 orang (16,0%), responden yang bekerja 11 - 20 tahun
adalah sebanyak 66 responden (81,5%), dan responden yang bekerja >20 tahun
adalah sebanyak 2 responden (2,5%). Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa
karyawan yang mendominasi bekerja dibagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari
Pematang Kerasaan merupakan karyawan yang memiliki masa bekerja selama 11
- 20 tahun.
4.2.2 Keselamatan dan Kesehatan (Variabel X)
Berikut
ini disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Tabel-tabel distribusi
tersebut merupakan hasil pendistribusian pertanyaan yang termasuk dalam
variabel X (Keselamatan dan Kesehatan).
Tabel 4.5
Perusahaan Mendata Semua Kecelakaan yang Terjadi
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
Universitas Sumatera Utara
1
Sangat Setuju
8
9,9
2
Setuju
72
88,9
3
Ragu-ragu
1
1,2
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (9,9%)
menyatakan sangat setuju, 72 responden (88,9%) menyatakan setuju, dan 1
responden (1,2%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaan mendata semua kecelakaan yang terjadi.
Tabel 4.6
Perusahaan melakukan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Pekerjaan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
27
33,3
2
Setuju
46
56,8
3
Ragu-ragu
8
9,9
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 27 responden
(33,3%) menyatakan sangat setuju, 46 responden (56,8%) menyatakan setuju, dan
8 responden (9,9%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Universitas Sumatera Utara
Kerasaan setuju bahwa perusahaanmelakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan.
Tabel 4.7
Perusahaan Menyediakan Alat Pelindung Diri untuk Pekerjaaan yang
Beresiko
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
10
12,3
2
Setuju
62
76,5
3
Ragu-ragu
9
11,1
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden
(12,3%) menyatakan sangat setuju, 62 responden (76,5%) menyatakan setuju, dan
9 responden (11,1%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaanmenyediakan alat pelindung diri untuk
pekerjaaan yang beresiko.
Tabel 4.8
Kualitas Peralatan Kerja dalam Kondisi Baik dan Layak Pakai
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
14
17,3
2
Setuju
59
72,8
3
Ragu-ragu
8
9,9
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Universitas Sumatera Utara
Jumlah
81
100,0
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 14 responden
(17,3%) menyatakan sangat setuju, 59 responden (72,8%) menyatakan setuju, dan
8 responden (9,9%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kualitas peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak
pakai.
Tabel 4.9
Perusahaan Sangat Memperhatikan Kesehatan Karyawan dari Aspek yang
dapat Mengganggu Kesehatan Karyawan seperti Kebisingan, Udara,
Pencahayaan, Aroma Berbau, Kondisi Ruangan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
7
8,6
2
Setuju
68
84,0
3
Ragu-ragu
6
7,4
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden (8,6%)
menyatakan sangat setuju,
68 responden (84%) menyatakan setuju, dan 6
responden (7,4%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaan sangat memperhatikan kesehatan karyawan
dari aspek yang dapat mengganggu kesehatan karyawan seperti kebisingan, udara,
pencahayaan, aroma berbau, kondisi ruangan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10
Fasilitas Kesehatan yang disediakan Perusahaan Memadai dan Memuaskan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
21
25,9
2
Setuju
58
71,6
3
Ragu-ragu
2
2,5
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 21 responden
(25,9%) menyatakan sangat setuju, 58 responden (71,6%) menyatakan setuju, dan
2 responden (2,5%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa fasilitas kesehatan yang disediakan perusahaan memadai
dan memuaskan.
Tabel 4.11
Diadakan Pelatihan dan Pengenalan Lingkungan Pabrik untuk Para
Karyawan Baru
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
16
19,8
2
Setuju
61
75,3
3
Ragu-ragu
4
4,9
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 responden
(19,8%) menyatakan sangat setuju, 61 responden (75,3%) menyatakan setuju, dan
4 responden (4,9%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa diadakan pelatihan dan pengenalan lingkungan pabrik
untuk para karyawan baru.
Tabel 4.12
Beban Kerja yang diberikan Sesuai dengan Kemampuan Karyawan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
14
17,3
2
Setuju
66
81,5
3
Ragu-ragu
1
1,2
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 14 responden
(17,3%) menyatakan sangat setuju, 66 responden (81,5%) menyatakan setuju, dan
1 responden (1,2%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa beban kerja yang diberikan sesuai dengankemampuan
karyawan.
Tabel 4.13
Perusahaan Memberikan Jaminan Kesehatan untuk Setiap Karyawan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
Universitas Sumatera Utara
1
Sangat Setuju
27
33,3
2
Setuju
51
63,0
3
Ragu-ragu
3
3,7
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 27 responden
(33,3%) menyatakan sangat setuju, 51 responden (63%) menyatakan setuju, dan 3
responden (3,7%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa perusahaan memberikan jaminan kesehatan untuk setiap
karyawan.
Tabel 4.14
Setiap Karyawan yang Sakit akan dirujuk ke Rumah Sakit yang Ditentukan
Perusahaan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
21
25,9
2
Setuju
57
70,4
3
Ragu-ragu
3
3,7
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 21 responden
(25,9%) menyatakan sangat setuju, 57 responden (70,4%) menyatakan setuju, dan
3 responden (3,7%) yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa setiap karyawan yang sakit akan dirujuk ke rumah sakit
yang ditentukan perusahaan.
4.2.3 Kinerja (Variabel Y)
Tabel 4.15
Setiap Kali Menyelesaikan Pekerjaan Karyawan Selalu Meneliti Kembali
Hasil Pekerjaannya
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
7
8,6
2
Setuju
74
91,4
3
Ragu-ragu
-
-
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden (8,6%)
menyatakan sangat setuju, sedangkan 74 responden (91,4%) menyatakan setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima
Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan
dengan setiap kali menyelesaikan pekerjaan karyawan selalu meneliti kembali
hasil pekerjaannya
Tabel 4.16
Karyawan Selalu Berusaha untuk Melakukan Pekerjaan yang Diberikan
dengan Baik
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
26
32,1
2
Setuju
45
55,6
Universitas Sumatera Utara
3
Ragu-ragu
10
12,3
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 26 responden
(32,1%) menyatakan sangat setuju, 45 responden (55,6%) menyatakan setuju, dan
10 responden (12,3%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu
berusaha untuk melakukan pekerjaan yang diberikan dengan baik.
Tabel 4.17
KaryawanDapat Mencapai Target Kerja yang Ditetapkan Oleh Perusahaan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
5
6,2
2
Setuju
62
76,5
3
Ragu-ragu
14
17,3
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 5 responden (6,2%)
menyatakan sangat setuju, 62 responden (76,5%) menyatakan setuju, dan 14
responden (17,3%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju
Universitas Sumatera Utara
bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan dapat mencapai target
kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
Tabel 4.18
KaryawanSelalu Berusaha untuk Memaksimalkan Hasil Pekerjaan yang
Saya Lakukan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
9
11,1
2
Setuju
66
81,5
3
Ragu-ragu
6
7,4
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 9 responden
(11,1%) menyatakan sangat setuju, 66 responden (81,5%) menyatakan setuju, dan
6 responden (7,4%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu
berusaha untuk memaksimalkan hasil pekerjaan yang dilakukan.
Tabel 4.19
KaryawanSelalu Berusaha untuk Menyelesaikan Sejumlah Pekerjaan
dengan Cepat
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
3
3,7
2
Setuju
75
92,6
3
Ragu-ragu
3
3,7
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Universitas Sumatera Utara
Jumlah
81
100,0
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 3 responden (3,7%)
menyatakan sangat setuju, 75 responden (92,6%) menyatakan setuju, dan 3
responden (3,7%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju
bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu berusaha untuk
menyelesaikan sejumlah pekerjaan dengan cepat.
Tabel 4.20
KaryawanSelaluBekerja Sesuai dengan Jam Kerja yang Telah ditetapkan
Perusahaan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
18
22,2
2
Setuju
63
77,8
3
Ragu-ragu
-
-
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 18 responden
(22,2%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 63 responden (77,8%) menyatakan
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi PT.
Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan
diperlihatkan dengan karyawan selalu bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah
ditetapkan perusahaan.
Tabel 4.21
KaryawanSelaluBerusaha untuk Berkonsultasi dalam Bekerja
Universitas Sumatera Utara
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
12
14,8
2
Setuju
65
80,2
3
Ragu-ragu
4
4,9
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 12 responden
(14,8%) menyatakan sangat setuju, 65 responden (80,2%) menyatakan setuju, dan
4 responden (4,9%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan setuju bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu
berusaha untuk berkonsultasi dalam bekerja.
Tabel 4.22
KaryawanSelaluBekerja Secara Tim di Perusahaan Tempat Bekerja
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sangat Setuju
8
9,9
2
Setuju
72
88,9
3
Ragu-ragu
1
1,2
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
81
100,0
Jumlah
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (9,9%)
menyatakan sangat setuju, 72 responden (88,9%) menyatakan setuju, dan 1
responden (1,2%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
Universitas Sumatera Utara
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan setuju
bahwa kinerja karyawan diperlihatkan dengan karyawan selalu bekerja secara tim
diperusahaan tempat bekerja.
4.3 Uji Instrumen
4.3.1 Uji Validitas
Hasil uji validitas melalui program SPSS 21 dengan membandingkan hasil
nilai perhitungan SPSS dengan probabilitas kesalahan yang ditetapkan oleh
peneliti (0.05) yang disimbolkan dengan alpa (α). Adapun kriteria penerimaan
atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Tolak Ho jika probabilitas yang dihitung≤ probabilit as yang ditetapkan sebesar
0.05
b. Terima Ho jika nilai probabilitas yang dihitung
≥ probabilit
as yang ditetapkan
sebesar 0.05
Tabel 4.23
Hasil Uji Validitas Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)
No
1
Kode Variabel
r Hitung
r Tabel
0,2185
Keterangan
Keselamatan
X1.1
0,347
Valid
dan
X1.2
0,518
Valid
Kesehatan
X1.3
0,419
Valid
(X)
X1.4
0,536
Valid
X1.5
0,520
Valid
X1.6
0,609
Valid
X1.7
0,504
Valid
X1.8
0,552
Valid
X1.9
0,442
Valid
X1.10
0,385
Valid
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.24
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)
No
1
Kode Variabel
Kinerja (Y)
r Hitung
r Tabel
0,2185
Keterangan
Y1.1
0,418
Valid
Y1.2
0,433
Valid
Y1.3
0,501
Valid
Y1.4
0,659
Valid
Y1.5
0,466
Valid
Y1.6
0,574
Valid
Y1.7
0,635
Valid
Y1.8
0,627
Valid
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
4.3.2 Uji Reabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi konstruk atau
variabel penelitian.
Untuk
mengukur
uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Kriteria suatu instrumen penelitian
dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini , bila koefisien reliabiltas (r 11 )
> 0,6 (Siregar, 2013:57).
Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.25
sebagai berikut :
Tabel 4.25
Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian
NO
Variabel
Cronbach's
Alpha
Nilai Kritik
Keselamatan
dan
0,624
0,60
Kesehatan
(X)
Kinerja
2
Karyawan
0,612
0,60
(Y)
Sumber : Data Primer Diolah oleh Peneliti, 2017
1
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Universitas Sumatera Utara
4.4 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas data ini adalah untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika
distribusi normal, maka digunakan statistik parametrik. Adapun pedoman
pengambilan keputusan rentang data distribusi normal berdasarkan uji
Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat dari:
1. Jika nilai signifikan < 0.05 maka distribusi data tidak normal.
2. Jika nilai signifikan > 0.05 maka distribusi data normal.
Tabel 4.26
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
81
Mean
Std. Deviation
,0000000
1,52903478
Absolute
,118
Positive
,118
Negative
-,065
1,060
,211
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Dari hasil pengolahan data pada Tabel diatas diperoleh besarnya
Kolmogorov-Smirnov adalah 0.118 dan signifikan pada 0.211. Nilai signifikan
lebig besar dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa nilai residual terstandarisasi
dan data memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas juga dapat dilakukan
melalui perhitungan regresi dengan SPSS 21.0 yang dideteksi melalui dua
Universitas Sumatera Utara
pendekatan grafik yaitu grafik histogram dan analisisa grafik normal p-plot yang
membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut:
a. Grafik Histogram
Dapat dikatan bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut dapat
dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak
miring kesamping kiri maupun kanan seperti yang terlihat pada gambar
diatas.
Gambar 4.3
Grafik Histogram Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Universitas Sumatera Utara
b. Grafik normal p-plot
Gambar 4.4
Grafik Normal P-Plot
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal seperti terlihat pada gambar diatas.
4.5 Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana merupakan salah satu metode uji regresi
yang dapat diapaki sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh
sebuah variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Tabel
berikut ini menunjukkan hasil perhitungan dari uji reresi linear.
Tabel 4.27
Hasil Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients
B
Std. Error
Beta
Universitas Sumatera Utara
(Constant)
Keselamatan dan Kesehatan
16,709
3,111
,384
,075
,499
5,371
,000
5,121
,000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Berdasarkan tabel diatas, maka didapat model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 16,779 + 0,384 X
Dari persamaan regresi tersebut didapat konstanta sebesar 16,709. Nilai
konstanta tersebut adalah harga matematis perubahan variabel terikat (kinerja)
pada saat variabel bebasnya (keselamatan dan kesehatan) bernilai nol (0).
Koefisien regresi variabel motivasi adalah sebesar 0,384. Artinya keselamatan dan
kesehatan memiliki hubungan yang searah dengan kinerja. Persamaan tersebut
bermakan apabila terjadi peningkatan 1 nilai keselamatan dan kesehatan maka
tingkat kinerja karyawan akan bertambah 0,384%, di mana faktor-faktor lain
dianggap konstan.
4.6 Koefisen Korelasi
Berikut akan dijelaskan hubungan keselamatan dan kesehatan terhadap
kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan, dengan bantuan program SPSS 21.0.
Tabel 4.28
Hasil Uji Koefisen Korelasi
Correlations
Keselamatan
Kinerja
dan Kesehatan
Pearson Correlation
1
,499**
Keselamatan dan Kesehatan
Sig. (2-tailed)
,000
Universitas Sumatera Utara
N
Pearson Correlation
Kinerja
81
81
**
1
,499
Sig. (2-tailed)
,000
N
81
81
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas terlihat bahwa nilai koefisien
korelasi (r) adalah 0,499. Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi data
seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman interpretasi korelasi
menurut Sugiyono (2005:214)
Tabel 4.29
Hasil Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,00
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2005:214)
Melalui interpretasi diatas maka dapat diketahui tingkat pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi
PT. Prima Sauhur Lestari berada pada kategori sedang, dari nilai korelasi (r)
sebesar 0,499 maka menurut interpretasi diatas jelas menunjukkan adanya korelasi
yang berada diantara 0,40-0599.
4.7 Koefisien Determinasi (R2)
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan koefisien determinasi untuk menentukan seberapa besar pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan. Perhitungan koefisen
determinasi yang didapat dari program SPSS 21.0 sebagai berikut:
Tabel 4.30
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
a
1
,499
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,249
,240
1,539
a. Predictors: (Constant), Keselamatan dan Kesehatan
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
4.8 Uji Signifikasi Parsial (Uji T)
Uji t digunakan untuk mengukur seberapa jauhpengaruh variabel bebas
secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Apabila peneliti bermaksud
menganalisis regresi parsial ( sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel
terikat). Maka y digunakan untuk menguji hipotesisnya nilai t.
Tabel 4.31
Hasil Uji Signifikasi Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
16,709
3,111
,384
,075
Beta
5,371
,000
5,121
,000
1
Keselamatan dan Kesehatan
,499
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data Primer yang Diolah Menggunakan SPSS 21, 2017
Pengaruh dari variabel keselamatan dan kesehatan terhadap kinerja dapat
dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi (probabilitas). Variabel
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan signifikan berpengaruh terhadap kinerja karena nilai
signifikan < 0,05. Berdasarkan pengujian parsial (Uji-t) diperoleh hasil bahwa
nilai t hitung sebesar 5,121 dimana nilainya lebih besar dari t tabel yaitu 1,990
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,499 dan tingkat signifikansi 0,000. Karena
tingkat signifikansi lebih < 0,05 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hipotesis Ha diterima yang berarti, Terdapat pengaruh yang signifikan antara
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Prima
Sauhur Lestari Pematang Kerasaan.
4.9 Pembahasan
Penelitian ini berjudul pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan.
Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 81 orang karyawan
bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari. Tujuan penelitian ini telah dijelaskan
pada bab I, Dan untuk lebih mengetahui apakah tujuan dari penelitian ini tercapai
atau tidak, maka perlu dilakukan beberapa langkah. Untuk lebih mengetahui
bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan terhadap kinerja karyawan PT.
Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan, maka terlebih dahulu harus dilihat
apakah ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas
bahwa secara parsial (individu) semua variabel bebas yaitu keselamatan dan
kesehatan kerja (X) berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan
(Y). Pengaruh yang diberikan kedua variabel keselamatan dan kesehatan terhadap
kinerja karyawan bersifat positif dan signifikan, artinya semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja maka mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja
karyawan yang dihasilkan.
Pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan
menggunakan rumus korelasi product moment dan perhitungan koefisien
determinasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Prima Sauhur
Lestari Pematang Kerasaan. Kedua rumus yang digunakan telah dipaparkan pada
bab III. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini
juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya.
4.9.1 Analisis Keselamatan dan Kesehatan (Variabel X)
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diketahui bahwa keselamatan dan
kesehatan di PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan berada pada kategori
baik. Hal ini dapat dibuktikan dari jawaban para karyawan yang menjadi
responden dalam penelitian ini untuk indikator keselamatan dan kesehatan dimana
mayoritas responden menjawab setuju.
Pada indikator pertama dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6 bahwa
karyawan
setuju
dengan
perusahaan
mendata
dan
mengawasi
dapat
memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja. Selanjutnya
alat pelindung diri dan kualitas peralatan kerja dapat dilihat pada tabel 4.7 dan 4.8
bahwa mayoritas karyawan setuju alat pelindung diri dan kualitas peralatan kerja
dapat melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan. Pada tabel 4.9 dan 4.10
merupakan salah satu faktor penting terutama pada kesehatan dimana mayoritas
karyawan setuju untuk pernyataan ini.
Universitas Sumatera Utara
Indikator selanjutnya adalah manajemen tekanan yang dapat dilihat pada
tabel 4.11 dan 4.12 menunjukkan bahwa pengenalan lingkungan dan beban kerja
dapat menjaga keselamatan dan kesehatan yang dilihat dari mayoritas karyawan
menjawab setuju. Selanjutnya adalah jaminan kesehatan yang dapat menjamin
keselamatan dan kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.13 dan 4.14 mayoritas
karyawan menjawab setuju
yang artinya bahwa perusahaan menjamin
keselamatan dan kesehatan karyawan.
4.9.2 Analisis Kinerja (Variabel Y)
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diketahui bahwa kinerja
karyawan bagian produksi PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan berada
pada kateri baik. Hal ini dapat dibuktikan dari jawaban para karyawan yang
menjadi responden dalam penelitian ini untuk indikator kinerja karyawan dimana
mayoritas responden menjawab setuju.
Indikator yang cukup mendukung pencapaian kinerja karyawan adalah
melalui kualitas yang dapat dilihat pada tabel 4.15 dan 4.16 bahwa karyawan
berusaha untuk memberikan hasil kerja yang baik. Selain kualitas, kuantitas juga
merupakan indikator dari kinerja karyawan dimana dapat dilihat dari tabel 4.17
dan 4.18 yang menunjukkan bahwa mayoritas karyawan selalu berusaha untuk
mencapai target perusahaan dan memaksimalkan hasil kerjanya.
Selanjutnya
indikator
penggunaan
waktu
dalam
bekerja
juga
mempengaruhi kinerja. Penggunaan waktu dalam bekerja dapat dilihat dari
lamanya waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dan juga melalui jam kerja yang
di tetapkan perusahaan seperti yang dapat dilihat dari tabel 4.19 dan 4.20.
Universitas Sumatera Utara
Dan indikator yang terakhir ialah kerjasama yang dapat dilihat 4.21 dan
4.22 yang menunjukkan bahwa karyawan berusaha untuk berkonsultasi dan
bekerja secara tim untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Kinerja sangat
dipengaruhi salah satunya dengan adanya kerjasama yang baik dari setiap
komponen yang ada dalam perusahaan.
4.9.3 Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan
Hasil pengujian menunjukkan bahwa komunikasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang
Kerasaan. Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai rhitung keseluruhan indikator
dari setiap variabel yang diuji bernilai positif dan lebih besar daripada nilai r tabel
(0,2185). Jadi, dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pernyataan adalah
valid.
Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari tiap-tiap
konstruk atau variabel lebih besar dari 0,60, yang berarti bahwa kuesioner yang
merupakan indikator-indikator dari variabel tersebut adalah reliabel atau handal.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Cronbach Alpha hasil pengujian yang telah
dilakukan sebagai berikut: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) sebesar 0,624
dan Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,612.
Melalui analisis regresi sederhana, pengujian hipotesis menunjukkan
adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel komunikasi terhadap
kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik komunikasi, maka
semakin meningkat pula produktivitas kinerja karyawan, begitu juga sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam peningkatan kinerja karyawan sebesar 0,499 dan dapat dibuktikan melalui
rumus korelasi product momentdimana nilai r hitung > r tabel yaitu 0,499 >
0,2185. Ini artinya pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja kinerja
karyawan berada pada kategori sedang yaitu berkisar antara 0,40 – 0,5999.
Semua variabel independen penelitian berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil dari uji t yang menunjukkan bahwa
semua variabel mempunyai signifikansi kurang dari 0,05, dan t hitung > t tabel.
Setelah hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh antar keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan a