Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan ) Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1

Bentuk Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data utamanya dalam bentuk angkaangka atau bilangan atau data kualitatif yang di angkakan. Penelitian kuantitatif
biasanya didasarkan pada paradigma positivisme dan metode-metode untuk
menguji teori teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Dalam
penelitian ini teori yang digunakan dengan melihat pengaruh penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terhadap loyalitas karyawan
lapangan di bagian Pengolahanpada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha
Adolina Perbaungan.
3.1.1

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Perkebunan kelapa sawit

yaitu PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina Perbaungan, Kabupaten
Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

3.2

Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV unit usaha Adolina, Perbaungan.
Dengan mempertimbangkan besarnya jumlah populasi maka penulis menetapkan
populasi dari penelitian ini berjumlah 75 orang, yang terdiri dari karyawan
lapangan bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha

25
Universitas Sumatera Utara

26

Adolina yang kesehariannya berhadapan langsung dengan pekerjaan beresiko
tinggi angka kecelakaan kerja yang erat kaitannnya dengan masalah K3.
3.2.2


Sampel

Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode nonprobability
sampling dengan metode sampling yang digunakan adalah sampel jenuh karena
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi
yaitu sebanyak 75 karyawan yang dipilih peneliti karena jumlah populasi dibawah
100.

Sehingga apabila keseluruhan populasi menjadi responden akan

meningkatkan keakuratan hasil penelitian ini
3. 3 Hipotesis
Menurut Creswell (2010) hipotesis merupakan dugaan yang dibuat oleh
peneliti tentang hubungan variabel yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan
harapan peneliti. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
�0 : Tidak terdapat pengaruh penerapan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja terrhadap loyalitas karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit
Usaha Adolina Perbaungan.
�� : Terdapat pengaruh penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan


kerja terrhadap loyalitas karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha
Adolina Perbaungan.
3.4 Definisi Konsep

Penelitian ini menguji dua variabel yaitu variabel sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagai variabel bebas (independen) dan variabel

Universitas Sumatera Utara

27

loyalitas karyawan sebagai variabel terikat (dependen). Kedua variabel tersebut
dioperasionalisasikan kedalam bentuk konsep yang dapat diukur sebagai berikut :
1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
kegiatan perencanaan, tanggung jawab pelaksanaan, prosedur dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja. ( Cecep Triwibowo,

2013)
2. Loyalitas Karyawan
Loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat keinginan untuk
setia dan berbakti baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan, maupun pada
tempat kerjanya yang menyebabkan seseorang rela berkorban demi
memuaskan pihak lain atau masyarakat (Jusuf 2010). Penelitian ini memiliki
variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling mempengharui. Dalam
hal ini variabel-variabel ini dapat juga disebut sebagai objek penelitian.
Variabel dalam penelitian ini meliputi dua variabel inti yaitu Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai variabel bebas
(Variabel X) dan Loyalitas karyawan sebagai variabel terikat (Variabel Y).
3.5 Definisi Operasional
Schuler & Werner, 2011 mengemukakan penelitian ini memiliki variabelvariabel yang akan diteliti yang bersifat saling mempengaruhi. Dalam hal ini
variabel-variabel ini dapat juga disebut sebagai objek penelitian. Variabel dalam
penelitian ini meliputi dua variabel inti yaitu Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai variabel bebas (Variabel X) dan Loyalitas

Universitas Sumatera Utara

28


karyawan sebagai variabel terikat (Variabel Y). Variabel-variabel tersebut akan
diuraikan sebagai berikut
3.5.1

Operasionalisasi Variabel Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehaatan Kerja (SMK3) (Variabel X)
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam

penelitian ini diukur melalui indikator yang meliputi: 1) Mengukur dan
mengawasi, 2) Pencegahan Kecelakaan 3) Pencegahan Penyakit, 4) Manajemen
Tekanan, 5) Perogram Kesehatan.
Tabel 3.1
Operasional Variabel (X) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Skala
Variabel

Indikator
Mengukur
dan

Mengawasi

Pernyataan

Pengukuran

1. Membuat tim untuk mengawasi
para pekerja.
2. (K3) yang dilaksanakan dapat Likert
mengurangi resiko kecelakaan.

Variabel
1. Mengkomunikasi K3 kepada
setiap karyawan.
Bebas
2. Mengadakan
latihan
untuk
(Independent
menghindari

kecelakaan
kerja.
Variable)
Pencegahan
3. Melakukan pengecekan rutin
Kecelakaan
terhadap semua peralatan yang
digunakan.
Likert
4. Memiliki Alat Pelindung Diri
dan mesin-mesin yang sesuai
dengan Standart Operasional
Procedur (SOP).
1. Memiliki sarana kesehatan yang Likert
memadai.
2. Menyediakan tim medis yang
cepat tanggap.
Pencegahan
penyuluhan
3. Mengadakan

Penyakit
kebersihan.
Sistem
1. Menyediakan sarana penyaluran
Manajemen
hobi di bidang olahraga.
Keselamatan
Likert
Manajemen 2. Mengadakan liburan.
dan
3. Mengadakan acara gathering

Universitas Sumatera Utara

29

Kesehatan
Kerja (�1 )

Tekanan

Program
Kesehatan

party.
1. Memberikan pengecekan gratis.
2. Memberikan asuransi kesehatan.
3. Menyediakan sarana olahraga.

Likert

Sumber:Penulis, 2017

3.5.2 Operasional Variabel Loyalitas Karyawan (Variabel Y)
Operasional variabel Loyalitas karyawan (Variabel Y) menggunakan
beberapa indikator yaitu: 1) Kepuasan Kerja, 2) Kuantitas Kerja, 3) Kualitas
Kerja, 4) Ketepatan Waktu. Secara lebih rinci dapat dilihat penjabarannya pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.2
Operasional Variabel (Y) Loyalitas Karyawan
Skala

Variabel

Indikator

Kepuasan
Kerja
Variabel
Terikat
(Dependent
Variabel)
Loyalitas
Karyawan
(Y)

Kuantitas
Kerja

Kualitas
Kerja


Pernyataan

Pengukuran

1. Karyawan
merasa Likert
kebutuhannya terpenenuhi
2. Terjaminnya keselamatan dan
kesehatan karyawan
3. Timbulnya rasa loyal terhadap
perusahaan
1. Kemampuan karyawan dalam Likert
menyelesaikan pekerjaan.
2. Hasil yang dicapai sesuai
dengan terget perusahaan.
1. Standar hasil kerja.
2. Keterampilan dan kecakapan Likert
kerja.
3. Kemampuan mengevaluasi.

1. Tepat waktu datang bekerja.
2. Menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu.
Ketepatan
likert
3. Tidak menunda-nunda
Waktu
pekerjaan.
Sumber : penulis, 2017

Universitas Sumatera Utara

30

3.6 Teknik Pengumpulan Data
Sekaran

(2006)

mengemukakan

bahwa

pengumpulan

menggunakan data primer dan sumber data skunder.

data

dapat

Sumber data primer

mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang
berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi.

Sumber data

sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada.
Berdasarkan teori diatas, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari
data primer dan data sekunder.
3.6.1 Data Primer
Pengumpulan data primer yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui
penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang
berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

Data primer diperoleh dari

observasi dan menggunakan kuesioner terstruktur kepada karyawan PT.
Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan yang dibuat
berdasarkan lampiran PERMENAKER No. 5/MEN/1996 tentang pedoman
penerapan SMK3.
3.6.2 Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan dan yang dilakukan
melalui kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari sumber kedua untuk
mendukung data primer. Data sekunder diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara
IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan yang meliputi profil perusahaan, jumlah
tenaga kerja, struktur organisasi P2K3, laporan kecelakaan kerja tahun 2014 –
2016.

Universitas Sumatera Utara

31

3.7

Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. (Sugiyono, 2012).
Adapun skor setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skala Likert

No.

Alternatif jawaban

Skor

1.

Sangat Setuju (ST)

5

2.

Setuju (S)

4

3.

Netral (N)

3

4.

Tidak Setuju (TS)

2

5.

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

Sumber:Sugiyono (2012)
3.8

Analisis Data

3.8.1 Uji Validitas
Pada penelitian ini, penulis menggunakan validitas untuk mengukur tingkat
validitas kuesioner, karena dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh kausal
dari kedua variabel. Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Kaiser-Mayer-Oikin Measure of Sampling Adequacy (KMO). Nilai
KMO dikatakan valid apabila nilainya sama dengan atau melebihi 0,5≥0,5)
(
dan

Universitas Sumatera Utara

32

untuk Barlett Test of Sphericity dikatakan valid apabila nilainya sesuai dengan
atau kurang dari 0,05 (≤0,05) (Santoso dan Anshari, 2005).
3.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah pengukuran dibuktikan dengan menguji konsistensi dan
stabilitas.

Konsistensi menunjukkan seberapa baik item-item yang mengukur

sebuah konsep bersatu menjadi sebuah kumpulan (Sekaran,2006). Uji Reliabilitas
dalam penelitian menggunakan koofisien alpha cronbach, dimana semakin tinggi
koefisien maka instrumenet pengukurannya semakin baik.

Semakin dekat

koefisien reliabilitas dengan 1,0 maka pengukuran yang digunakan semakin baik,
namun secara umum keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan
dalam kisaran 0,70 bisa diterima dan lebih dari 0,80 adalah baik. (Sekaran, 2006).


�11 = ��−1� �1 −

∑� 2 �
�2�



Keterangan
�11 = Reliabilitas Instrument

� = Banyak Butir Pertanyaan
� 2 � = Varians Total

∑� 2 � = Jumlah Varians Butir

3.8.3 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel
dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

Universitas Sumatera Utara

33

mendekati normal.

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan
untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka
terdistribusi normal, dan jika Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka terdistribusi
tidak normal.
3.8.4 Uji Regresi Linear Sederhana
Regresi sederhana berdasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono,2012).
Adapun persamaan umum regresi linear sederhana adalah:
Y = a+Bx
Keterangan:
Y = Subjek dalam variabel produktivitas kerja yang di prediksikan.
A = Harga produktivitas bila pendidikan dan pelatihan = 0 (harga konstan)
B = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel produktivitas yang didasarkan pada variabel
pendidikan dan pelatihan. Bila b(+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi
penurunan.
3.9

Pengujian Hipotesis

3.9.1 Uji T (Parsial)

Universitas Sumatera Utara

34

Juliandi (2013), uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh
pengaruh variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat.
Apabila peneliti bermaksud menganalisis regresi parsial (sebuah variabel dengan
sebuah variabel terikat). Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan
level 0,05 (α=5%).

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan

kriteria:
1. Jika signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan).
Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen.
3.9.2

Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan dengan cara mengkuadrankan koefisien

yang ditemukan.

Teknik koefisiensi determinasi berapa persen variabel X

memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Sugiyono, 2012).
Rumus :
KD = (Rxy)2 x 100%
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi
Rxy = Koefisien Korelasi Product Moment

Universitas Sumatera Utara

35

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IV adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak pada bidang Usaha Agroindustri. PT.Perkebunan
Nusantara IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan teh.
PTPN IV memiliki 30 unit kebun yang mengelola budidaya kelapa sawit dan teh,
3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Sawit, dan 1 unit Proyek Pengembangan
Kebun Plasma Kelapa Sawit yang menyebar di 9 Kabupaten Sumatera Utara.
Unit Usaha Adolina merupakan salah satu dari 30 Unit Usaha yang ada
di PT.Perkebunan Nusantara IV. Unit Usaha Adolina didirikan oleh pemerintah
Belanda pada tahun 1926 dengan nama NV Cultur Maatschappy Onderneming
(NV CMO), bergerak dalam pembudidayaan tembakau. Pada tahun 1938
tembakau dikonversi menjadi budidaya kelapa sawit dan karet dengan nama NV
Serdang Cultuur Maatschappy (NV SCM). Tahun 1942 unit usaha ini diambil alih
oleh pemerintah Jepang, dan tahun 1946 diambil kembali oleh pemerintah
Belanda dengan nama yang tetap NV SCM.
Tahun 1958 diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dengan
nama Perusahaan Perkebunan Negra (PPN). Tahun 1960 PPN diganti nama
menjadi PPN Baru SUMUT V. Tahun 1963 PPN Baru SUMUT V dipisah
menjadi dua kesatuan, PPN Karet III Kebun Adolina Hulu berkantor di TJ.
Morawa, PPN Aneka Tanaman II Kebun Adolina Hilir Kantor Kesatuan Pabatu.

Universitas Sumatera Utara

36

Tahun 1968 PPN Antan II dan PPN Karet III digabung kembali dan diganti
namanya menjadi PNP VI.
Tahun 1978 PNP VI diubah menjadi bentuk persero dengan nama PT
Perkebunan VI (Persero), kantor pusat di Pabatu. Tahun 1973 Budidaya karet
diganti menjadi tanaman kakao, sedangkan kelapa sawit tetap dipertahankan. Pada
tahun 1994 PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII digabung dan dipimpin oleh Direktur
Utama PTP VII. Sejak tanggal 11 Maret 1996 sampai dengan saat ini gabungan
PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII diberi nama PTP Nusantara IV. PT Perkebunan
Nusantara IV Unit Usaha Adolina memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang
didirikan pada tahun 1956 dengan kapasitas 30 ton/jam. PKS ini sebagai pengenal
lokasi dari Unit Usaha Adolina itu sendiri.
Gambar 4.1
Logo PTPN IV Unit Usaha Adolina

Sumber : http://www.ptpn4.co.id/ 2017

Universitas Sumatera Utara

37

Gambar 4.2
PKS Unit Usaha Adolina

Sumber : Dokumentasi PTPN IV Adolina

4.1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam usaha agroindustri yang terinterogasi.
Misi
1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya
saing tinggi.
2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh dan karet.
3. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung
agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi pada teknologi terkini
yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

38

4.1.1.2 Letak Geografis
Lokasi PT.Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina berada didaerah
Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai,
Sumatera Utara dengan koordinat LU 350 dan BT 98.80. Lokasi PTP Nusantara
IV Unit Usaha Adolina berjarak ± 38 Km dari kota Medan. Sedangkan daerah
kerjanya tersebar di 2 Kabupaten, 8 Kecamatan dan dikelilingi oleh 27 Desa.
Kantor Kebun Unit Usaha Adolina merupakan pintu gerbang PTP Nusantara IV,
yang berada disekitar PKS, tepatnya pinggiran Jalan Raya di Kecamatan
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Topografi tanah keadannya datar
dengan ketinggian ± 15 meter di atas permukaan laut.
4.1.1.3 Luas Lahan
Luas kebun PT.Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Usaha Adolina
berdasarkan HGU seluas 8.662,08 Ha dibagi menjadi 2 bagian yaitu kebun kelapa
sawit seluas 7.270 Ha, kebun benih kakao seluas 357 Ha, dan lain-lain seluas
1.035,08 Ha (Emplasment, pondok, bibitan, dan pabrik). Unit Usaha Adolina
dibagi menjadi sembilan Afdeling, yaitu kelapa sawit sebanyak sembilan
Afdeling, dengan kebun benih kakao terletak pada Afdeling tiga.
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang dianut perusahaan ini adalah Struktur Oganisasi
lini atau garis. PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina membuat
pembagian tugas berdasarkan jenis pekerjaan dimana kegiatan yang sejenis atau
fungsi manajemen yang sama dikelompokkan kedalam satu kelompok kerja.
Berikut adalah tugas dan tanggung jawab pada beberapa Stakeholder dalam

Universitas Sumatera Utara

39

Struktur Organisasi di PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina
Sumatera Utara. Berikut adalah struktur organisasi perusahaan beserta penjelasan
fungsinya.
4.1.3 Bidang-Bidang Kerja (Job Description)
1. Manajer Unit
a. Mengelola Unit Usaha dalam mencapai kesatuan tujuan dan kinerja usaha
secara efektif dan efisien dan untuk mendukung kesatuan GUU (Grup Unit
Usaha) dan bertanggung jawab kepada Manajer GUU-III.
b. Menyusun rencana strategis untuk Unit Usaha yang dipimpinnya.
c. Menyusun, melaksanakan, dan mengendalikan Rencana Anggaran Kerja
Perusahaan.
d. Menyusun dan mengajukan kebutuhan barang, jasa, dan uang kerja.
2. Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan
a. Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan di
bagian tanaman sesuai pengarahan Manager Unit dan ketentuan yang
berlaku.
b. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan operasional pabrik
dan mengatur atau mengawasi penggunaannya.
c. Mengawasi kualitas dan kuantitas TBS dan produk PKS dalam rangka
pemeliharaan mutu dan kelancaran proses produksi.
d. Mengadakan kerja sama dengan bidang teknik dan bidang terkait dalam
merencanakan, melaksanakan, mengawasi kegiatan-kegiatan antara lain
menanggulangi stagnasi perbaikan.

Universitas Sumatera Utara

40

3. Kepala Dinas Tanaman
a. Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan di
bagian tanaman sesuai pengarahan Manager Unit dan ketentuan yang
berlaku.
b. Mengawasi kualitas dan kuantitas tanaman kelapa sawit dan hasil TBS.
c. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja untuk operasional tanaman dan
mengatur atau mengawasi penggunaannya.
d. Mengadakan kerjasama dengan bidang pertanaman dan bidang terkait dalam
merencanakan, melaksanakan, mengawasi kegiatan-kegiatan

antara lain

pengawasan terhadap produksi TBS.
4. Kepala Dinas Tata Usaha
a. Merencanakan serta melaksanakan transaksi pembayaran yang berkaitan
dengan semua kegiatan kebun sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
oleh Direksi.
b. Mengkordinasikan sistem penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan
(RKAP) dibagian sesuai pengarahan Manager Unit dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku.
c. Melakukan kas opname stock secara berkala dan melaporkan keadaan kas
kepada Manager sebagai penanggung jawab serta setiap bulan melaporkan
keadaan saldo kas sesuai dengan ketentuan kepada Direksi.
d. Mengatur atau menyusun pembagian tugas pegawai yang berada dibawah
tugas atau tanggung jawabnya serta mengadakan pengawasan terhadap
tugas yang diberikan.

Universitas Sumatera Utara

41

5. Asisten Pengolahan (Ast. PKS)
a. Bertanggung jawab atas hasil sortasi dan hasil produksi pengolahan TBS.
b. Mengawasi kelancaran penerimaan bahan baku dan administrasi.
c. Mengawasi pelaksanaan pemurnian air untuk proses ketel uap dan domestik.
d. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembersihan instalasi
pabrik.
6. Asisten Teknik
a. Membantu Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan bertanggung jawab
pada seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam rangka pengelolaan
Bengkel Teknik atau Bengkel Reparasi dan kebersihan lingkungan
perumahan,pabrik dll dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan
Lingkungan (ISO 9001 dan ISO 14001) dan persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
b. Mengawasi pelaksanaan tugas pekerjaan Bengkel Teknik berdasarkan
Rencana Anggaran Kerja Perusahaan yang telah disetujui oleh Manager
Unit.
c. Memberikan bimbingan dan dorongan untuk menciptakan iklim kerja yang
harmonis.
d. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
7. Asisten Tanaman/Afdeling
a. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam
rangka pengelolaan tanaman dan kebersihan areal tanaman (afdeling) Unit
Usaha Adolina kepada Dinas Tanaman dengan mengacu kepada Sistem

Universitas Sumatera Utara

42

Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan berdasarkan Rencana Anggaran
Kerja Perusahaan yang telah disetujui oleh Manager Unit.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
d. Memberikan bimbingan dan dorongan untuk menciptakan iklim kerja yang
harmonis antar stakeholder di lapangan.
8. Asisten Sumber Daya Manusia dan Umum
a. Membantu dan memberikan saran atau pemikiran kepada Manajer Unit
dalam melaksanakan fungsi-fungsi MSDM (Manajemen Sumber Daya
Manusia).
b. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bagian Sumber Daya Manusia.
c. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran dibagian Sumber
Daya Manusia.
d. Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja masingmasing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada
Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
9. Perwira Pengaman (Pa.pam)
a. Membantu dan memberikan saran atau pemikiran kepada Manager Unit
dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bagian pengamanan Unit
Usaha Adolina.

Universitas Sumatera Utara

43

b. Menyusun dan mengawasi sistem keamanan yang ada di Unit Usaha
Adolina.
c. Menyusun

program

kegiatan

dan

kebutuhan

Karyawan

dibagian

pengamanan.
d. Menyusun program pengembangan atau pembinaan dan melaksanakan
penilaian Karyawan dibagian pengamanan.
4.1.4 Ketenagakerjaan
Dalam pengelolaannya, Unit Usaha Adolina dipimpin oleh seorang
Manager Unit dan dibantu oleh 5 (lima) orang Kepala Dinas, yaitu Kepala Dinas
Tanaman 3 (tiga) orang, Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan (KDTP) dan
Kepala Dinas Tata Usaha (KDTU). Disamping itu, ada 13 orang Asisten dan
Honor 2 orang dengan keterangan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Asisten di PTPN IV Unit Usaha Adolina
No

Asisten

Jumlah

1

Asisten Tanaman

9

2

Asisten SDM dan Umum

1

3

Asisten PKS

2

4

Asisten Teknik

1

5

Papam

1

6

Pembantu Papam

1

Sumber : Kantor Sumber Daya Manusia dan Umum Unit Adolina 2017
Tenaga kerja di PT.Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina sampai
tahun 2016 adalah sebanyak 1236 orang yang terdiri atas 961 orang karyawan
pelaksana pria dan karyawan pelaksana wanita sebanyak 275 orang. Jumlah

Universitas Sumatera Utara

44

tenaga kerja tersebar dibagian pengolahan dan tanaman yang terdiri dari sembilan
afdeling. Penyebaran karyawan dibagian pengolahan dan Afdeling dapat dilihat
dalam tabel di bawah.
Tabel 4.2
Tenaga Kerja di PT Perkebunan Nusantara IV
Unit Usaha Adolina Bulan Juli 2016
Pekerja
No.

Bagian /Afdeling
Pria Wanita Jumlah

1

Dinas Tata Usaha

13

8

21

2

Sentral Gudang

4

3

7

3

SDM/Umum

12

23

35

4

Pengamanan

38

2

40

5

Dinas Tanaman

12

4

16

6

PKS I

35

0

35

7

PKS II

33

0

33

Non Shif

22

9

Dinas Sipil

31

5

46

10

Transport

14

1

15

11

Bengkel Listrik/ Bengkel Umum

39

0

39

12

Bengkel Motor

3

0

3

13

Afdeling I

57

26

83

14

Afdeling II

97

28

125

8

6

28

Universitas Sumatera Utara

45

15

Afdeling III

114

58

172

16

Afdeling IV

80

31

111

17

Afdeling V

102

24

126

18

Afdeling VI

86

17

103

19

Afdeling VII

65

10

75

20

Afdeling VIII

53

10

63

21

Afdeling IX

51

9

60

961

275

1236

Jumlah

Sumber : Kantor Sumber Daya Manusia dan Umum Unit Adolina 2017
4.2 Penyajian Data
Penyajian data pada penelitian ini berupa hasil deskripsi data demografi
responden, uji validitas dan reliabilitas dan deskripsi data variabel penelitian.
Proses penyebaran angket dilakukan kepada karyawan PT. Perkebunan Nusantara
IV Unit Usaha Adolina Bagian Pengolahan untuk memperoleh informasi yang
nantinya akan memberi masukan bagi PTPN IV Unit Usaha Adolina. Dari angket
tersebut kemudian didapat data-data yang perlu diolah.
4.2.1 Karakteristik Responden
Data identitas responden mencakup distribusi menurut jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan, dan lama bekerja. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut :
4.2.1.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Universitas Sumatera Utara

46

Gambaran umum mengenai responden berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase (%)

1

Pria

75

100%

2

Wanita

0

0

75

100%

Jumlah

Sumber : Hasil Penelitian Data Kuesioner 2017.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa semua responden adalah pria.
Hal ini disebabkan karena pekerjaan yang dilaksanakan pada bagian Pengolahan
merupakan pekerjaan berat yang erat kaitannya dengan bahaya kerja.
4.2.1.2 Responden Berdasarkan Usia
Gambaran umum mengenai responden berdasarkan usia dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No

Usia

Frekuensi

Persentase (%)

1

30 tahun – 40 tahun

35

47%

2

40 tahun – 50 tahun

40

53%

Jumlah

100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner 2017

Universitas Sumatera Utara

47

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa untuk usia responden yang
terbanyak adalah 40-50 tahun yaitu 53%. Diikuti dengan usia 30-40 tahun
sebanyak 47%. Hal ini disebabkan karena penulis meneliti bahwa mayoritas
karyawan berusia 30 tahun

keatas dengan alasan karyawan yang sudah

berpengalaman dan sudah berkompeten dibidangnya.
4.2.1.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran umum responden
berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5
Pendidikan Terakhir Responden
No

Pendidikan Terakhir

Jumlah Persentase (%)

1

SLTA/Sederajat

75

100%

2

Diploma

-

-

3

S1/S2

-

-

4

Lain-lain

-

-

75

100%

TOTAL

Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner 2017
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dibagian pengolahan untuk
pendidikan terakhir responden adalah SLTA/Sederajat yaitu dengan jumlah 75
orang. Mengingat pada bagian pengolahan mengutamakan untuk tamatan SLTA,
karena di bagian pengolahan tidak memerlukan kemampuan menganalisis atau
kamampuan akademis yang tinggi, hanya saja memerlukan pekerjaan yang rutin.

Universitas Sumatera Utara

48

4.2.1.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran umum responden
berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:

No

Tabel 4.6
Lama Bekerja Responden
Lama Bekerja
Jumlah
Persentase (%)

1

5 Tahun

75

100

75

100

TOTAL

Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner 2017
Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa 100% responden sudah
bekerja lebih dari 5 tahun pada perusahaan. Dikarenakan tingkat loyalitas
karyawan tinggi.
4.2.1.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Gaji Per Bulan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran umum responden
berdasarkan gaji per bulan dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Gaji Per Bulan Responden
No

Gaji Per Bulan

Jumlah Persentase (%)

1

4 Juta Rupiah

45

64

75

100

TOTAL

Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner 2017.

Universitas Sumatera Utara

49

Berdasarkan tabel 4.7 maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari
responden yang diteliti memperoleh gaji lebih besar dari Rp. 4.000.000,- (64%)
dan beberapa masih memperoleh gaji sebesar Rp. 2.000.000,-. Hal ini disebabkan
karena golongan setiap karyawan berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya.
4.2.2 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada PT.
Perkebunan Nusantara IV, Adolina
Dalam mengukur variabel SMK3 (X) di PT. Perkebunan Nusantara IV
Unit Usaha Adolina, peneliti menggunakan 5 (lima) indikator yaitu Mengukur dan
Mengawasi, Pencegahan Keselamatan, Pencegahan Penyakit, Manajemen
Tekanan,

Program

Kesehatan.

Kemudian

indikator-indikator

tersebut

dikembangkan menjadi 10 (sepuluh) item pernyataan. Dari pernyataan tersebut
diperoleh jawaban seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.8
Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (X)
No Pernyataan
SS
S
1
Pernyataan 1
29
35
2
Pernyataan 2
23
44
3
Pernyataan 3
38
2
4
Pernyataan 4
35
35
5
Pernyataan 5
38
33
6
Pernyataan 6
24
45
7
Pernyataan 7
30
41
8
Pernyataan 8
18
45
9
Pernyataan 9
32
24
10 Pernyataan 10
22
38
Nilai Indeks Variabel SMK 3
Sumber : Diolah Oleh Penulis 2017

N
11
8
35
15
4
6
4
12
19
15

Rata-rata
4,24
4,2
4,48
4,4
4,45
4,24
4,34
4,08
4,17
4,09
4

Nilai indeks Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebesar
4 hal ini berarti memberikan persepsi yang baik terhadap Keselamatan dan

Universitas Sumatera Utara

50

Kesehatan kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Pada faktor
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini terlihat bahwa nilai indeks tertinggi pada
Program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang
dilaksanakan perusahaan dapat mengurangi resiko kecelakaan sudah sesuai
dengan harapan dengan nilai sebesar 4,48. Sementara nilai indeks terendah yaitu
perusahaan memiliki sarana kesehatan yang memadai, dengan indeks nilai 4,2.
4.2.3 Deskripsi Data Variabel Loyalitas Karyawan (Y)
Variabel penelitian Y merupakan variabel Y yang menjelaskan mengenai
Loyalitas karyawan. Variabel ini memuat beberapa pernyataan yang telah
dibagikan pada responden terlebih dahulu, kemudian dianalisis sesuai dengan
jawaban responden. Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan
variabel penelitian Loyalitas Kerja (Y), diantaranya sebagai berikut :
Tabel 4.9
Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Karyawan (Y)
No Pernyataan
SS
S
N
1
Pernyataan 1
45
26 4
2
Pernyataan 2
33
32 10
3
Pernyataan 3
26
40 9
4
Pernyataan 4
34
36 5
5
Pernyataan 5
24
41 10
6
Pernyataan 6
25
36 14
7
Pernyataan 7
25
37 13
8
Pernyataan 8
28
34 13
9
Pernyataan 9
40
28 7
10 Pernyataan 10
45
25 5
Nilai
Indeks
Variabel
Loyalitas
Karyawan
Sumber : Diolah Oleh Penulis 2017

Rata-rata
4,54
4,30
4,22
4,38
4,18
4,14
4,16
4,2
4,44
4.53
4

Universitas Sumatera Utara

51

Nilai indeks Loyalitas karyawan sebesar 4 hal ini berarti

karyawan

memiliki Loyalitas yang tinggi. Pada faktor Loyalitas ini terlihat bahwa karyawan
selalu berusaha melakukan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, dan
mendapatkan nilai indeks tertinggi yaitu 4,54. Sementara nilai indeks terendah
yaitu kondisi di tempat saya bekerja sangat mendukung tercapainya hasil CPO
yang baik, mendapatkan nilai sebesar 4,2.
4.3 Metode Analisis Data
4.3.1 Uji Instrumen
4.3.1.1 Uji Validitas
Dalam uji validitas ini, setiap item pernyataan akan diuji validitasnya.
Untuk mengetahui kevaliditasan setiap item pernyataan dalam instrument
penelitian dapat dilihat melalui kolom rhitung dan rtabel. Jika nilai rhitung lebih besar
dari rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Nilai rtabel dengan df= n-2
yaitu 75-2=73, sehingga nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% adalah 0,valid 2272.
Apabila nilai rhitung>rtabel (0,2272) maka item pernyataan tersebut dinyatakan,
Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Universitas Sumatera Utara

52

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas

Pernyataan

rhitung

rtabel

Pernyataan 1

,517

Valid

Pernyataan 2

,436

Valid

Pernyataan 3

,602

Valid

Pernyataan 4

,483

Valid

Pernyataan 5

,432

Valid

Pernyataan 6

,411

Valid

Pernyataan 7

,341

Valid

Pernyataan 8

,258

Valid

Pernyataan 9

,322

Valid

Pernyataan 10

,355

Pernyataan 11

,573

Pernyataan 12

,422

Valid

Pernyataan 13

,361

Valid

Pernyataan 14

,564

Valid

Pernyataan 15

,392

Valid

Pernyataan 16

,222

Valid

Pernyataan 17

,448

Valid

Pernyataan 18

,471

Valid

Pernyataan 19

,470

Valid

Pernyataan 20

,595

Valid

0,2272

Keterangan

Valid
Valid

Sumber: Hasil penelitian diolah (2017)

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai
koefisien korelasi > 0,2272. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua indikator
yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid sehingga instrumen atau

Universitas Sumatera Utara

53

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sudah tepat sebagai alat ukur
penelitian.
4.3.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Uji reliabilitas dapat dilihat dari
nilai Cronbach’s Alpha, dengan ketentuan apabila nilai Cronbach’s Alpha >0,6
maka instrument penelitian yang digunakan dapat dipercaya. Hasil uji reliabilitas
untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's
Alpha

N of
Items

.747

10

Sumber: Hasil penelitian diolah (2017)
Tabel 4.11 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas pada instrumen
dengan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 yaitu 0,747> 0,6 hal ini membuktikan
instrumen penelitian berupa kuesioner ini adalah reliabel karena hasilnya bernilai
lebih besar dari 0,6.
4.3.2 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi
dengan bantuan program statistik yang dideteksi dengan melalui dua pendekatan
grafik yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-polt yang

Universitas Sumatera Utara

54

membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal, berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut:
1. Grafik histogram
Gambar 4.3
Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil penelitian diolah (2017)

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa residual data berkontribusi normal, hal ini
ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke
kanan dan ke kiri.

Universitas Sumatera Utara

55

2. Grafik Normal P-Polt
Gambar 4.4: Grafik Normal P-Polt

Pada gambar 4.4 terlihat bahwa gambar menunjukkan data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.Oleh karena itu, data
dikatakan berkontribusi normal.
4.4 Metode Analisis Regresi Linear Sederhana
Tabel 4.12
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Model
1

Unstandardized
Coefficients

Standardized
Coefficients

B

Beta

Std. Error

(Constant
16,249
)

4,394

xtotal

,103

,630

,584

T

Sig.

3,698

,000

6,140

,000

Sumber: Hasil penelitian diolah (2017)

Universitas Sumatera Utara

56

Berdasarkan hasil pengolahan yang ditunjukkan pada tabel 4.12 maka
diperoleh persamaan regresi linear sederhana yaitu:
Kinerja Karyawan (Y) = a + bX
= 16,249 + 0,630X
Interpretasi persamaan di atas adalah sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar 16,249 secara matematis menyatakan bahwa jika tidak
ada nilai SMK3(X) maka nilai Loyalitas Karyawan (Y) adalah 16,249.
2. Koefisien regresi variabel SMK3 sebesar 0,630 artinya bahwa setiap
penambahan 1 nilai SMK3, maka nilai Loyalitas Karyawan bertambah sebesar
0,630.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel SMK3
(X) terhadap Loyalitas Karyawan (Y), maka hipotesisnya yaitu:
Ho : Tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabelSMK3 (X)
terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y)
Ha : Ada pengaruh yang nyata (signifikan)variabelSMK3 (X) terhadap
variabel Loyalitas Karyawan (Y)
Melihat hasil output diatas dapat diketahui nilai t hitung = 6,140 dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha Diterima, berarti ada pengaruh
yang nyata (signifikan) antara variabel SMK3 (X) terhadap variabel Loyalitas
Karyawan (Y).
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji Parsial (t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui secara parsial apakah setiap variabel
bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Dengan

Universitas Sumatera Utara

57

ketentuan apabila nilai signifikansi variabel independen > 0,05 maka secara
parsial tidak ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat, dan
sebaliknya apabila signifikansi variabel independen < 0,05 maka secara parsial
ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap varaibel terikat. Pengambilan
keputusan juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai t.hitung dan
t.tabel.Apabila nilai t.hitung < t.tabel maka secara parsial tidak ada pengaruh
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen, dan apabila nilai
t.hitung > t.tabel maka secara parsial ada pengaruh signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen.

Berikut hasil Uji Parsial (t) dari

penelitian:
Tabel 4.13
Hasil Uji Parsial (t)

Model
1

Unstandardized
Coefficients

Standardized
Coefficients

B

Beta

Std. Error

(Constant
16,249
)

4,394

xtotal

,103

,630

,584

t

Sig.

3,698

,000

6,140

,000

Sumber : Hasil penelitian (diolah, 2017)
Dari tabel 4.13 di atas, maka kesimpulan dari Uji Parsial (t) adalah
Pengaruh VariabelSMK3 (X) terhadap Loyalitas Karyawan (Y). Nilai t.hitung
untuk variabel SMK3 (X) adalah 6,140>1,666, dan nilai signifikansi untuk
variabel SMK3(X) adalah sebesar 0,000 > 0,05. Dari hasil tersebut disimpulkan
bahwa variabel SMK3 (X) secara parsial memiliki pengaruh dan nyata

Universitas Sumatera Utara

58

(signifikan) terhadap variabel Loyalitas Karyawan. Maka H0 yang menyatakan
variabel SMK3tidak berpengaruh terhadap Loyalitas Karyawan ditolak,
sedangkan

Ha

yang

menyatakan

variabel

SMK3memiliki

pengaruh

terhadapLoyalitas Karyawan diterima.
4.5.2 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat bagaimana variabel
dependen yaitu Loyalitas Karyawan dipengaruhi oleh variabel independen yaitu
SMK3.

Nilai koefisien determinasi (R2) ditentukan dengan nilai adjusted R

square karena variabel yang digunakan pada penelitian ini lebih dari dua variabel.
Berikut hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) dari penelitian:
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
R
Square

Model

R

1

,584a ,341

Std. Error
Adjusted R of the
Square
Estimate
,332

3,136

Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai R sebesar 0,584 berarti hubungan antara SMK3 terhadap Loyalitas
karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina sebesar 58,4%.
Artinya, hubungan antar variabel tergolong Kuat.
2. Nilai Adjusted R square adalah 0,332. Hal ini berarti 33,2% Loyalitas
Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina dapat
dipengaruhi oleh SMK3. Sedangkan sisanya 66,8% dipengaruhi oleh variabel
lain di luar penelitian ini seperti: pelatihan, motivasi, apresisi dan lain
sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

59

4.4 Pembahasan
Melihat serta mengaitkan antara teori yang ada dengan hasil analisis data
yang dilakukan penulis. Hasil dari analisis menunjukkan penerapan teori sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan layak untuk
diadaptasi terhadap loyalitas karyawan yang menjadi objek penelitian pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina. Penelitian yang merujuk dari
penelitian sebelumnya dengan menggunakan teori Cecep Triwibowo salah satu
upaya untuk memelihara karyawan adalah melalui pelakasanaan program K3.
Dengan adanya program K3, konflik-konflik antara karyawan dengan perusahaan
tentang jaminan keselamatan karyawan dapat diatasi dan dapat mempengharui
produktivitas kerja dan loyalitas karyawan karena karyawan beranggapan bahwa
perusahaan

akan

memikirkan

keselamatan

mereka

saat

bekerja.(Cecep

Triwibowo, 2013).
Hasil dari penelitian ini memperkuat adanya pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas karyawan

yang nantinya akan mempengaruhi karyawan

lainnya. Rujukan atas penambahan teori ini didasarkan untuk menyempurnakan
dan melengkapi data penelitian dimana penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan data sekunder dan data primer yang didapat berdasarkan
penerapan teori yang menjadi acuan pada penelitian tersebut. Melihat dari hasil
dan teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian terdahulu yang merupakan
penelitian dengan metode kuantitatif dimana hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa SMK3 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
karyawan.

Universitas Sumatera Utara

60

Pada penelitian yang dilakukan penulis tidak terdapat perbedaandengan
penelitian sebelumnya.Pengaruh SMK3 terhadap loyalitas karyawan pada PTPN
IV Adolina dengan perhitungan koefisien determinasi adalah sebesar 33,2%,
sementara sisanya dipengharui oleh faktor lain yang tidak diteliti sebesar 66,8%
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh SMK3 terhadap loyalitas
karyawan pada PTPN IV Adolina signifikan dan memiliki hubungan yang kuat.
Adapun hasil dari seluruh uji hipotesis diatas yang menyimpulkan bahwa
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan berpengaruh terhadap loyalitas
karyawan pada PTPN IV Unit Usaha Adolina. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat dimanfaatkan bagi dunia kerja yaitu dapat membantu para pemilik
perusahaan untuk melihat bagaimana pengaruh Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja terhadap Loyalitas Karyawan. Perusahaan dapat melihat
aspek ini sebagai pemikiran bagi kemajuan perusahaan dalam menghadapi
persaingan yang semakin ketat yang terjadi saat ini.Keterbatasan data yang
didapat oleh penulis dan sedikitnya sumber buku yang menjadi pedoman dalam
penulisan dan analisis data penelitian ini, diharapkan nantinya dapat
disempurnakan agar lebih baik lagi.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, maka
hasil analisis yang telah dilakukan, secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
Variabel sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh secara
signifikan dan positif terhadap variabel loyalitas karyawan. Hal ini terbukti
dengan hasil software statistic yang menyatakan bahwa nilai R hitung lebih besar
dari nilai R tabel dan disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
loyalitas karyawan sebesar 58,4 % pada bagian pengolahan PT. Perkebunan
Nusantara IV Unit Usaha Adolina.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan saran yang
diharapkan dapat menjadi masukan untuk perbaikan kedepannya. Walaupun hasil
penelitian berada ditingkat perhitungan yang sangat tinggi, akan tetapi masih ada
terjadinya kelalaian dan tindakan pencegahan yang

kurang tanggap dalam

menjalankan program system menajemen keselamatan dan kesehatan kerja, maka
sebaiknya PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina selalu mengadakan
Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Kerja secara lebih berkala agar lebih
terarah, lebih jelas dan lebih baik lagi guna untuk meminimalisir tingkat
kecelakaan kerja, terutama pada karyawan lapangan atau pemanen. Perusahaan

61
Universitas Sumatera Utara

62

harus bisa lebih fokus untuk memperhatikan beberapa alat-alat kerja pendukung
proses produksi mengingat PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina
adalah sebuah Perusahaan pengolahan sawit terbesar di Indonesia, yang dalam
proses produksinya banyak menggunakan mesin-mesin yang cukup berbahaya
yang mampu menyebabkan karyawan meninggal seketika. Terkait dengan
penelitian ini jaminan keselamatan karyawan yang sudah ada saat ini sebaiknya
lebih ditingkatkan lagi, seperti jaminan pada keluarga karyawan agar karyawan
merasa aman, nyaman dan tenang dalam melaksanakan pekerjaan guna mencapai
produktivitas kerja karyawan yang efektif dan efisien.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Air pada CPO dengan Metode Gravimetri di PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina

22 299 47

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong (Studi pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun)

1 24 117

Analisis Pengaruh Kompensasi, Pengawasan dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pemanen Melalui Motivasi Kerja Pada Rayon Selatan Unit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV Medan Chapter III VII

0 0 44

Pengaruh Kesetan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan) Chapter III V

0 0 44

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan )

0 2 13

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan )

0 0 2

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan )

0 0 7

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan )

0 0 17

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan )

1 3 2

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan )

0 0 14