Penggunaan Internet dan Interaksi Sosial Remaja di SMPN 10 Medan

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Remaja
Masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa kanakkanak dan masa dewasa. Masa remaja merupakan waktu kematangan fisik,
kognitif, sosial dan emosional yang cepat pada anak laki-laki untuk
mempersiapkan diri menjadi laki-laki dewasa dan pada anak perempuan untuk
mempersiapkan diri menjadi wanita dewasa. Batasan yang tegas pada remaja
sulit ditetapkan, tetapi periode ini biasanya digambarkan pertama kali dengan
penampakan karakteristik seks sekunder pada sekitar usia 11 sampai 12 tahun
dan berakhir dengan berhentinya pertumbuhan tubuh pada usia 18 sampai 20
tahun.
Masa remaja, yang secara literatur berarti “tumbuh hingga mencapai

kematangan”, secara umum berarti proses fisiologis, sosial, dan kematangan
yang dimulai dengan perubahan pubertas. Masa remaja terdiri atas tiga

subfase yang jelas, yaitu : masa remaja awal (usia 11 sampai 14 tahun), masa
remaja pertengahan (usia 15 sampai 17 tahun), masa remaja akhir (usia 18-20
tahun). Masa remaja cenderung mulai dan berakhir lebih awal pada remaja
putri daripada remaja putra. Istilah masa belasan tahun digunakan sebagai
sinonim dengan masa remaja untuk menggambarkan usia 13 sampai 19 tahun

(Wong, 2009).

Universitas Sumatera Utara

2.1.1. Perkembangan Psikososial
Teori psikososial tradisional menganggap bahwa krisis perkembangan
pada remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Selama masa kanak-kanak,
individu telah mengalami proses identifikasi ketika mereka berfokus pada
berbagai bagian tubuh dalam waktu-waktu tertentu. Selama masa bayi, anak
mengidentifikasikan dirinya sendiri sebagai individu yang terpisah dari ibu,
selama masa kanak-kanak awal, mereka siapa diri mereka menetapkan
identifikasi peran gendernya dengan orang tua sejenis, sedangkan pada masa
kanak-kanak akhir, mereka menetapkan siapa diri mereka di dalam hubungan
dengan orang lain. Pada masa remaja, mereka mulai melihat dirinya sebagai
individu yang berbeda, unik dan terpisah dari setiap individu lainnya (Wong,
2009).
2.1.2. Perkembangan Sosial
Untuk memperoleh kematangan penuh, remaja harus membebaskan
diri mereka dari dominasi keluarga dan menetapkan sebuah identitas yang
mandiri dari wewenang orang tua. Namun, proses ini penuh dengan

ambivalensi baik dari remaja maupun dari orang tua. Remaja ingin dewasa
dan bebas dari kendala orang tua, tetapi mereka takut ketika mereka mencoba
untuk memahami tanggung jawab yang terkait dengan kemandirian. Perasaan
imortalitas dan pengecualian dari konsekuensi perilaku yang beresiko,
walaupun dipandang negatif, dapat memberikan fungsi perkembangan yang

Universitas Sumatera Utara

penting pada saat ini. Perasaan ini dapat memberi penguatan pada remaja
untuk berpisah dari orang tua dan menjadi mandiri.
Bagian dari kebebasan ini memerlukan perkembangan hubungan sosial
di luar keluarga yang membantu remaja mengidentifikasi peran mereka di
masyarakat. Masa remaja adalah masa dengan kemampuan bersosialisasi yang
kuat. Penerimaan oleh teman sebaya, beberapa teman dekat, dan jaminan rasa
cinta dari keluarga yang mendukung merupakan syarat-syarat untuk
kematangan interpersonal (Wong, 2009).
Tabel Perkembangan Sosial Remaja
Remaja
awal
(11-14

tahun)
Hubungan
dengan
orangtua
Mendefenisikan
batasan
kemandirianketergantungan
Keinginan yang kuat untuk
tetap tergantung pada
orangtua sambal mencoba
untuk memisahkan diri
Tidak ada konflik utama
terhadap konflik parental

Hubungan dengan sebaya
Mencari afiliasi sebaya
untuk
menghadapi
ketidakstabilan
yang

diakibatkan
oleh
perubahan yang cepat

Remaja
tahun)

tengah

(14-17 Remaja akhir (17-20
tahun)

Konflik utama terhadap
kemandirian dan control
Titik
rendah
dalam
hubungan orangtua-anak
Dorongan paling besar
untuk

emansipasi;
pelespasan diri
Pelepasan emosional akhir
dan
ireversibel
dari
orangtua; berkabung

Perpisahan
emosional
dan fisik dari orangtua
terselesaikan
Bebas dari orangtua
dengan sedikit konflik
Emansipasi
hamper
terjamin

Kebutuhan identitas yang
kuat untuk memantapkan

citra diri
Standar prilaku dibentuk
oleh kelompok sebaya

Kelompok
sebaya
berkurang dalam hal
kepentingan
yang
berbentuk
pertemanan
individu

Universitas Sumatera Utara

Peningkatan pertemanan
ideal yang dekat dengan
anggota jenis kelamin yang
sama
Berjuang untuk menguasai

mengambil
tempat
di
dalam kelompok
(Wong, 2003)

Penerimaan oleh sebaya
sangat penting
Eksplorasi
terhadap
kemampuan untuk menarik
lawan jenis

Pengujian
hubungan
pria-wanita
terhadap
kemungkinan hubungan
yang permanen
Hubungan

dicirikan
dengan memberi dan
berbagi

2.2. Internet
2.2.1. Pengertian Internet
Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking.
Internet berasal dari Bahasa latin “inter” yang artinya antara. Secara kata
perkata internet berarti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan
dari definisi internet adalah hubungan dari berbagai jenis komputer dan
jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana
hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit)
yang menggunakan protocol standar dalam berkomunikasi yaitu protocol
TCP/IP.
2.2.2.

Sejarah Internet
Sejarah internet bermula pada tahun 1969 ketika dibangun riset

APRAnet yang dipelopori oleh DARPA (Defense Advance Research Projects

Egency). Riset ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika

Serikat yang bekerja sama dengan empat unversitas, yaitu UCLA, Stanford
Research Intitued, UCSB, dan University of Utah yang server komputernya
berada di UCLA. Tujuan awal riset ini difokuskan pada keperluan militer

Universitas Sumatera Utara

Amerika Serikat. Pada tahun 1970 sudah lebih dari 10 komputer yang
tergabung dan membentuk jaringan.
Pada tahun 1973 APRAnet mulai dikembangkan diluar Amerika
Serikat dan computer University College di London adalah computer pertama
yang bergabung pada jaringan ApraNet. Pada tahun 1979, Tom Triscott, Jim
Ellis, dan Steve Bellovin menciptakan newsgroup pertama dengan
namaUSEnet. Seiring perkembangannya, tahun 1989 DCA bekerja sama
dengan DARPA berhasil menciptakan TCP (Tranmission Control Protocol)
dan IP (Internet Protocol) untuk digunakan sebagai protocol utama ARPAnet.
Perkembangan jaringan komputer terus bertambah hingga 100.000.
Di Indonesia perkembangan internet dimulai pada tahun 1983 di
Universitas Indonesia, berupa Ulnet oleh Dr.Joseph F.P Luhukay yang ketika

itu baru saja menamatkan program dokter filosofi ilmu komputer di Amerika
Serikat. Jaringan itu digabungkan selama empat tahun. Pada tahun yang sama,
Luhukay

juga

mulai

mengembangkan

UInet

(University

Network)

dilingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan
jaringan computer dengan jangkauan yng lebih luas yang meliputi Universitas
Indonesia, Universitas Gajah Mada, Intitut Teknologi Bandung, Institut
Pertanian Bogor, Intitut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanuddin dan

Ditjen (Soetejo,2002).

Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Manfaat Internet
Herry dalam Novanto (2006), membagi manfaat internet dalam 4
kategori, yaitu : 1) Internet sebagai media komunikasi,merupakan manfaat
internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat
berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. 2) Media
pertukaran data, dengan menggunakan e-mail, newsgroup,FTP, dan www
(Word Wide Web) para pengguna internet dapat bertukar informasi dengan
cepat dan mudah. 3) Media untuk mencari informasi atau data. 4) Manfaat
komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para
pengguna internet dari seluruh dunia.
Sementara itu Raharjo (2008) menyebutkan beberapa manfaat lain dari
penggunaan internet, yaitu : 1) Komunikasi interaktif, internet memungkinkan
terciptanya komunikasi yang cepat antara seseorang dengan pengguna lainnya
tanpa mengenal batas ruang dan waktu. 2) Akses ke pakar, internet
memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan pakar di tempat lain.
3) Akses ke perpustakaan.
2.2.4. Penggunaan Internet
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penggunaan merupakan kata
guna yang diberi awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti cara, proses dan
pemakaian. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan penggunaan adalah
suatu proses, cara serta pemakaian terhadap suatu hal. Dapat diartikan

Universitas Sumatera Utara

penggunaan internet adalah suatu proses, cara serta pemakaian seseorang
terhadap internet.
Dalam penggunaan internet terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Motif Penggunaan
McQuail (1991) membagi motif penggunaan media oleh individu
kedalam empat kelompok yaitu : a). Motif Informasi yang terdiri dari mencari
berita tentang peristiwa, mencari bimbingan berbagai masalah, belajar,
memuaskan rasa ingin tahu, dan penambahan pengetahuan. b). Motif Identitas
Pribadi terdiri dari menemukan penunjang nilai pribadi, menemukan model
prilaku, mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai dalam media, dan
meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. c). Motif Integrasi dan
Interaksi Sosial terdiri dari memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang
lain, menemukan bahan percakapan dengan orang lain, memperoleh teman,
membantu menjalankan peran sosial, dan menjalin komunikasi dengan orang
lain. d). Motif Hiburan yang terdiri dari melepaskan diri dari permasalahan,
bersantai, menikamati kenikmatan hidup, mengisi waktu, meningkatkan
gairah seks, dan penyaluran emosi.

Universitas Sumatera Utara

2. Fasilitas yang ada di Internet
Internet menawarkan banyak fasilitas yang beraneka ragam dan dapat
dimanfaatkan oleh berbagai masyarakat. Beberapa fasilitas yang sering
digunakan menurut Fairus (2007) antara lain : a). Elektronic mail (e-mail)
adalah surat elektronik yang dikirimkan melalui internet. b). World Wide Web
(www) adalah sistem yang menghubungkan antar dokumen di internet, dapat

diakses untuk mencari informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga gambar,
suara, dan film. c). File Transfer Protocol (FTP) adalah mekanisme transfer
data di internet. d). News Group adalah ruang percakapan bagi anggota yang
mempunyai kepentingan yang sama dan e). Chat Group forum untuk
pengguna internet agar dapat saling berdiskusi atau berbincang-bincang
dengan pengguna internet lainnya.
3. Waktu Penggunaan
Suler (1996) mengkategorikan pengguna internet menjadi dua.
Pertama, pengguna internet sehat, yaitu pengguna internet yang melakukan
aktivitas online tidak berlebihan, menggunakan fasilitas internet untuk hal –
hal yang penting dan berkomunikasi dengan kerabat seperlunya dengan
internet (lebih banyak secara face to face). Kedua, pengguna intenet yang
tidak sehat, dimana mereka sudah menganggap bahwa dunia maya dengan
dunia nyata adalah hal yang terpisah dan sulit untuk dipadukan. Mereka
menganggap bahwa dunia maya adalah dunia tersendiri yang tidak bisa

Universitas Sumatera Utara

mereka ceritakan pada orang sekitar dan mereka lebih menyukainya,
menghabiskan waktu berjam – jam untuk online.
Sedangkan Young (1996) membedakan pengguna internet menjadi
dua, yaitu non dependent (pengguna internet normal) dan dependent
(pengguna internet adiktif). N-dependent menggunakan internet untuk
kepentingan pekerjaan atau pendidikan, serta menjaga hubungan yang sudah
terbentuk lama melalui komunikasi elektronik. Pengguna internet tipe ini
menghabiskan waktu online 4 sampai 5 jam perminggu. Dependent
menggunakan internet untuk hampir semua aspek komunikasi dan hiburan di
hidup mereka. Mereka akan berkomunikasi, bertukar pikiran, dan mencari
hiburan lewat internet. Penggunaan internetnya mencapai 20 hingga 80 jam
perminggu, paling lama 15 jam per sesi online (16 kali lipat dari tipe NDependent). Seseorang bisa mencapai tipe Dependent ini secara bertahap,
layaknya seorang alkoholik.

4. Masalah yang ditimbulkan oleh penggunan internet
Menurut Young (1996) terdapat beberapa masalah yang bisa
disebabkan oleh penggunaan internet, yaitu :
a.

Makan menjadi tidak teratur
Bermain internet berjam-jam menimbulkan keasyikan tersendiri,

perasaan senang secara berlebihan membuat seseorang menunda makan, atau
makan menjadi tidak teratur.

Universitas Sumatera Utara

b.

Tidur menjadi tidak teratur
Bermain internet melebih 8 jam dalam sehari akan menyita banyak

waktu, apalagi bila waktu online di mulai malam hari akan menyita waktu
tidur.
c.

Kelelahan fisik
Bermain internet dan komputer beberapa jam akan menimbulkan

kelelahan, apalagi bila melebihi 8 jam setiap harinya. Beberapa penelitian
mengenai pengaruh komputer terhadap kesehatan secara berlebihan masih
dalam penelitian lebih lanjut, sakit kepala, kelelahan pada mata, sakit pada
sendi tangan, pegal, dsb merupakan keluhan-keluhan yang sering ditemukan
pada pengguna komputer. Gangguan ini sering disebut dengan Computer
Vision Syndrome (CVS).
d.

Kegagalan dalam mengatur waktu
Banyak individu yang teradiktif mengatakan akan bermain online

hanya sebentar saja, namun mereka justru online sampai beberapa jam atau
hampir setengah hari, akibatnya banyak waktu yang terbuang, sementara
beberapa pekerjaan lain yang semestinya dapat selesai dikerjakan akan
terpakai untuk menggunakan komputer.
e.

Kegagalan dalam menyelesaikan tugas
Banyak individu yang menggunakan fasilitas kantor untuk mengakses

website yang sebenarnya tidak berhubungan dengan pekerjaannya selama jam
kantor, akibatnya banyak pekerjaan menjadi tertangguhkan atau dikerjakan

Universitas Sumatera Utara

secara tidak maksimal karena waktu terpakai lebih banyak dalam
menggunakan internet.
f.

Kegagalan dalam pendidikan atau pekerjaan
Beberapa laporan menyebutkan bahwa internet adiktif telah membuat

beberapa mahasiswa gagal dalam memperoleh nilai (grade) yang memuaskan,
beberapa diantaranya gagal samasekali, sama halnya dengan karyawan,
penurunan produktivitas kerja membuat beberapa diantara mengalami PHK
g.

Kegagalan dalam perkawinan atau menjalin hubungan
Penggunaan internet tanpa batas waktu menjadi ancaman retaknya

sebuah hubungan, bagaimana tidak, beberapa individu lebih tertarik dengan
dunia

maya

dibandingkan

menjalin

hubungan

yang

nyata

dengan

pasangannya. Beberapa laporan menyebutkan bahwa penyebab retaknya
sebuah hubungan disebabkan pasangan yang lebih asyik mendownload atau
mengakses situs porno sementara pasangan tidur sendirian
h.

Gangguan psikologis
Seorang psikiater dari New York University, Dr. Joel Gold,

menemukan adanya gangguan kejiwaan pada individu yang teradiktif internet,
ia menyebutnya sebagai Truman Show Delusion, beberapa ahli lain
menyebutnya sebagai internet delusion. Perilaku ini seperti gangguan delusi
pada umumnya, individu seperti merasa dimatai-matai, berbicara sendiri
menyangkut internet, pikiran yang tenggelam dengan dunia maya.

Universitas Sumatera Utara

2.2.5. Adiksi Internet
Adiksi adalah suatu gangguan yang sifatnya kumat-kumatan atau
kronis, ditandai dengan perbuatan kompulsif yang dilakukan secara berulangulang untuk mendapatkan kepuasan pada aktivita tertentu (Pratiwi,2012 )
Internet addiction adalah pemakaian internet secara berlebihan yang

ditandai dengan gejala-gejala klinis, seperti keasyikan dengan objek candu,
pemakaian yang lebih sering terhadap objek candu, tidak mempedulikan
dampak fisik maupun psikologi pemakaian dan sebagainya. Internet Addiction
Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal

yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi,
judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang
tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistic gangguan mental , atau
yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat
dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog
Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk
dalam salah satu bentuk gangguan (Nyngtias,2012).
Young pada tahun 1998 membangun delapan kriteria yang digunakan
untuk menentukan internet addiction, yaitu : 1). Memikirkan internet terus
menerus, 2). Membutuhkan waktu lebih lama untuk online, 3). Melakukan
usaha yang berulang untuk mengurangi penggunaan internet, 4). Penarikan
ketika mengurangi penggunaan internet, 5). Isu-isu manajemen waktu, 6).
Situasi lingkungan yang bermasalah seperti keluarga, sekolah, pekerjaan, dan

Universitas Sumatera Utara

teman, 7). Menyembunyikan waktu yang digunakan untuk online, 8).
Modifikasi mood ketika menggunakan internet.
Masalah yang disebabkan oleh internet addiction adalah terganggunya
pola tidur, kurang tidur, kelelahan, menurunnya sistem kekebalan tubuh
seseorang, back strain, kelelahan mata, masalah keluarga, masalah akademik,
dan masalah pekerjaan (Young, 1996).
2.3.Interaksi sosial
2.3.1.

Pengertian interaksi sosial

H.Boner (2004) menyebutkan bahwa interaksi sosial adalah suatu
hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu
yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu
yang lain, atau sebaliknya. Sitorur (1999 dalam Sunaryo, 2009) menyebutkan
bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan dinamis yang menyangkut
hubungan antara individu dan individu, individu dan kelompok, dan
kelompok dan kelompok dalam bentuk kerja sama, serta persaingan atau
pertikaian.
2.3.2.

Bentuk interaksi sosial

Menurut Soerjono Soekanto ada 4 bentuk interaksi sosial, yaitu kerja
sama (cooperation), persaingan (cooperation), pertentangan atau pertikaian
(conflict), dan akomodasi atau penyesuaian diri (accommodation).

Universitas Sumatera Utara

a.

Kerja sama (cooperation)
Kerja sama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang utama.

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang per orang atau kelompok
manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Timbulnya kerja
sama karena kesadaran adanya kepentingan bersama. Kerja sama bertambah
kuat apabila ada musuh bersama atau ancaman bersama, kerja sama juga
dapat bersifat agresif apabila kelompok mengalami kekecewaan dan perasaan
tidak puas.
Bentuk kerja sama masyarakat Indonesia yang tradisional disebut
gotong royong. Bentuk-bentuk kerja sama, antara lain :
a. Kerja sama spontan (spontaneous cooperation) adalah bentuk kerja sama
yang timbulnya secara serta merta atau spontan.
b. Kerja sama langsung (directed cooperation) adalah kerja sama atas dasar
perintah atasan atau penguasa.
c. Kerja sama kontrak (contractual cooperation) adalah bentuk kerja sama
karena adanya kepentingan tertentu.
d. Kerja sama tradisional (traditional cooperation) adalah kerja sama sebagai
unsur sistem sosial, misalnya gotong royong, gugur gunung dan tolong
menolong.

Universitas Sumatera Utara

b. Persaingan (competition)
Persaingan adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok
manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang kehidupanyang pada
suatu masa tertentumenjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian
publik atau mempertahankan prasangka yang telah ada.
Persaingan berfungsi untuk menyalurkan keinginan individu atau
kelompok yang bersifat kompetitif, sebagai jalan agar keinginan, kepentingan dan
nilai tersalurkan dengan baik, untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan
sosial, dan untuk menyaring golongan fungsional. Sedangkan faktor yang terkait
dengan hasil persaingan, yaitu kepribadian seseorang, kemajuan, solidaritas
kelompok, dan disorganisasi.
c.

Pertentangan atau pertikaian (conflict)
Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial dimana

individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan
menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dana tau kekerasan.
Penyebab terjadinya pertentangan, yaitu perbedaan antarindividu, perbedaan
kebudayaan,

perbedaan

kepentingan,

dan

perubahan

sosial.

Terjadinya

pertentangan dapat menyebabkan tambahan solidaritas, goyah atau retaknya
persatuan kelompok, perubahan kepribadian individu, hancurnya harta benda dan
jatuhnya korban manusia, dan akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu
pihak.

Universitas Sumatera Utara

d.

Akomodasi atau penyesuaian diri (accommodation)
Akomodasi berarti adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara

orang perorangan atau kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma sosial
dan nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Akomodasi sebagai suatu
proses yang menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai suatu kestabilan.
Tujuan akomodasi adalah untuk mengurangi pertentangan, mencegah
meledaknya pertentangan secara temporer, memungkinkan terjadinya kerjasama
dan mengharuskan peleburan antara kelompok sosial. Hasil akomodasi yang
diharapkan dapat diperoleh, yaitu integrase masyarakat, menekan oposisi,
koordinasi

berbagai

kepribadian

yang

berbeda,

perubahan

lembaga

kemasyarakatan, perubahan dalam kedudukan, dan membuka kea rah asimilasi
(Sunaryo, 2004).
2.3.3.

Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial

Interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi dua syarat, yang
pertama adanya kontak sosial. Adanya kontak fisik akan memungkinkan adanya
interaksi. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, teknologi
perkembangan demikian pesat hingga menghasilkan sarana teknologi dan
komunikasi yang canggih , sehingga memungkinkan orang yang tidak bertemu
secara langsung akan tetap dapat melakukan kontak dengan orang lain atau
kelompok lain.

Universitas Sumatera Utara

Syarat yang kedua adalah adanya komunikasi. Arti terpenting dari
komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang
lain, perasaan-perasaan apa yang disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang
bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang yang bersangkutan (Badrujaman,2008).
2.3.4. Jenis interaksi sosial
Ada tiga jenis interaksi sosial, yaitu (1) interaksi antara individu dan
individu, (2) interaksi antara individu dan kelompok, dan (3) interaksi antara
kelompok dan kelompok.
Interaksi anrtara individu dan individu terjadi saat dua individu
bertemu, walaupun bisa juga pertemuan itu tanpa tindakan apa-apa. Dalam
interaksi jenis ini individu sadar bahwa ada pihak lain yang menimbulkan
perubahan pada individu tersebut. Interaksi antara individu dan kelompok
bentuknya berbeda-beda sesuai keadaan. Jenis interaksi ini mencolok saat terjadi
benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok.
Sedangkan interaksi antara kelompok dan kelompok terjadi pada pelaku dengan
jumlah yang lebih besar, ada dimensi waktu yang menentukan sifat aksi yang
sedang berlangsung dan adanya tujuan tertentu.

Universitas Sumatera Utara

2.3.5.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial

Berlangsungnya suatu interaksi sosial didasarkan pada berbagai faktor,
antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut
bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung.
Faktor imitasi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses
interaksi sosial. Imitasi dapat mendorong individu atau kelompok untuk
melakukan perbuatan yang baik dan mendorong seseorang untuk mematuhi
kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku. Imitasi juga dapat mendorong
individu mencontoh perilaku yang menyimpang, tidak sesuai norma, etika, dan
moral sosial.
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu
pandangan atau sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh
pihak lain. Sugesti adalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh
seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut
mengikuti pandangan / pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang atau suatu
proses interaksi sosial ketika individu lain tanpa kritik terlebih dahulu.
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang
untuk menjadi sama dengan pihak lain. Proses identifikasi ini dapat berlangsung
secara sengaja maupun tidak sengaja karena biasanya memerlukan orang orang
yang memiliki tipe ideal dalam hidupnya. Faktor identifikasi mengakibatkan
terjadinya pengaruh-pengaruh yang lebih mendalam ketimbang proses imitasi

Universitas Sumatera Utara

dan sugesti walaupun adanya kemungkinan bahwa pada mulanya proses
identifikasi diawali dana atau sugesti.
Faktor yang terakhir adalah simpati. Simpati adalah perasaan tertarik
yang timbul dalam diri seseorang dan membuatnya merasa seolah-olah berada
dalam keadaan yang lain.

Universitas Sumatera Utara