Penggunaan Internet dan Interaksi Sosial Remaja di SMPN 10 Medan

(1)

Hasil penelitian interaksi sosial remaja N

o

Pernyataan Sl Sr Jr Tp

F % f % f % f %

1 Saya aktif dalam kegiatan gotong royong di lingkungan tempat tinggal saya

4 4.3 19 20.2 57 60.6 14 14.9

2 Saya menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain

13 13.8 23 24.5 44 46.8 14 14.9 3 Saya bermain sendirian di rumah dan

di sekolah

3 3.2 8 8.5 28 29.8 55 58.5 4 Saya bisa menerima kekalahan 33 35.1 20 21.3 37 39.4 4 4.3 5 Saya merasa tertantang jika orang lain

mempunyai kemampuan yang lebih dari saya

21 22.3 26 27.7 25 26.6 22 23.4

6 Saya akan berusaha untuk

mewujudkan keinginan saya dengan cara apapun

46 48.9 25 26.6 26 27.7 21 22.3

7 Saya marah jika orang lain menolak pendapat saya

3 3.2 7 7.4 32 34 52 55.3 8 Saya menyelesaikan masalah dengan

kekerasan

0 0 3 3.2 22 23.4 69 73.4 9 Saya mengancam orang lain untuk

mengikuti kemauan saya

0 0 2 2.1 17 18.1 75 79.8 10 Saya menghargai pendapat orang lain 48 51.1 37 39.4 7 7.4 2 2.1 11 Saya mudah menyesuaikan diri

dengan lingkungan yang baru

34 36.2 26 27.7 27 28.7 7 7.4 12 Saya menjadi penengah jika terjadi

perselisihan disekitar saya


(2)

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

Saya adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian. Kuisioner penelitian ini merupakan bagian penyelesaian penyusunan skripsi saya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan. Untuk itu memohon kesediaan saudara/i untuk meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner dan memberikan jawaban yang sebenar-benarnya sesuai dengan apa yang biasanya saudara/i lakukan.

Dalam kuisioner ini tidak ada jawaban benar dan salah. Dalam pengisian kuisioner ini, identitas responden semata-mata hanya digunakan untuk penelitian dan terjamin kerahasiaannya. Kuisioner ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama adalah data demografi, bagian kedua penggunan internet dan bagian ketiga interaksi sosial. Diharapkan saudara/i dapat menyelesaikan pengisian kuisioner dalam 10 sampai 15 menit.

Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Putri Wulandari NIM : 121101027


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi sebagai responden penelitian yang bertujuan untuk melihat gambaran penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan. Saya telah diberikan penjelasan bahwa penelitian telah mendapatkan izin pelaksanaan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan SMP N 10 Medan.

Penelitian ini akan diberi kode dan identitas saya akan dirahasiakan. Semua data dan jawaban yang saya berikan terjamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk pengolahan data.

Saya telah membaca lembah persetujuan ini dan saya secara sadar bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Medan, Mei 2016


(4)

KUISIONER

PENGGUNAAN INTERNET DAN INTERAKSI SOSIAL REMAJA DI SMPN 10 MEDAN

No Responden : (Diisi oleh peneliti)

A. Data Demografi Petunjuk pengisian :

Isilah pertanyaan berikut secara langsung. Pilihlah salah satu dari pilihan dibawah ini dengan memberi tanda ceklis pada kotak yang sudah tersedia.

1. Inisial :

2. Umur :

3. Jenis kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan

4. Pekerjaan orang tua : ( ) Pegawai Negeri/TNI/Polri

( ) Pegawai swasta

( ) Wiraswasta

( ) Petani/Buruh


(5)

B. Penggunaan Internet Petunjuk pengisian :

a. Bacalah pertanyaan berikut dengan baik, kemudian pilih salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X)

b. Pilih salah satu jawaban sesuai pilihan anda

1. Berapakah frekuensi penggunaan internet anda dalam seminggu? a. 1 – 2 hari sekali

b. 3 – 4 hari sekali c. 5 – 6 hari sekali d. Setiap hari

2. Berapa lama waktu yang anda gunakan untuk mengakses internet dalam sehari?

a. < 1 jam b. 1 – 2 jam c. 3- 4 jam d. > 4 jam

3. Kapan waktu yang anda gunakan untuk mengakses internet? a. Pagi hari

b. Siang hari c. Malam hari d. Tengah malam

4. Apa tujuan anda ketika menggunakan internet? a. Mencari referensi pelajaran

b. Berkomunikasi dengan orang lain c. Mencari hiburan

d. Menghilangkan stres

5. Siapa yang pertama kali mengenalkan internet kepada anda? a. Orang tua

b. Guru c. Teman


(6)

6. Siapa yang pertama kali mengenalkan internet kepada anda? a. Orang tua

b. Saudara kandung / saudara sepupu c. Teman

d. Sendirian

7. Berapa biaya yang anda gunakan dalam satu kali penggunaan internet? a. Kurang dari Rp 5.000

b. Rp 5000 – Rp 10.000 c. Rp 10.000 – Rp 20.000 d. Lebih dari Rp 20.000

8. Dimana anda biasanya menggunakan internet? a. Sekolah

b. Warung internet c. Rumah sendiri d. Rumah teman

9. Perangkat atau media apa yang anda gunakan untuk mengakses internet? a. komputer

b. laptop c. handphone d. tablet

10.Masalah apa yang anda rasakan selama anda menjadi pengguna internet? a. makan menjadi tidak teratur

b. tidur menjadi tidak teratur c. kelelahan fisik

d. kegagalan dalam mengatur waktu

e. gangguan psikologis(seperti : merasa dimata-matai, berbicara sendiri)

C. Interaksi sosial Petunjuk pengisisan :

1) Responden diharapkan mengisi kuisioner sesuai petunjuk pengisian 2) Beri tanda ceklis (√) untuk pilihan yang sesuai dengan anda

TP : tidak pernah J : jarang


(7)

Sr : sering S : selalu

No Pernyataan TP Jr Sr Sl

1 Saya aktif dalam kegiatan gotong royong di lingkungan tempat tinggal saya

2 Saya menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain

3 Saya bermain sendirian di rumah dan di sekolah 4 Saya bisa menerima kekalahan

5 Saya merasa tertantang jika orang lain mempunyai kemampuan yang lebih dari saya

6 Saya akan berusaha untuk mewujudkan keinginan saya dengan cara apapun

7 Saya marah jika oaring lain menolak pendapat saya 8 Saya menyelesaikan masalah dengan kekerasan 9 Saya mengancam orang lain untuk mengikuti

kemauan saya

10 Saya menghargai pendapat orang lain

11 Saya mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru

12 Saya menjadi penengah jika terjadi perselisihan disekitar saya


(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

Nilai Reliabilitas


(17)

Hasil Penelitian Statistics

USIA

N Valid 94

Missing 0

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 12 18 19.1 19.1 19.1

13 53 56.4 56.4 75.5

14 21 22.3 22.3 97.9

15 2 2.1 2.1 100.0

Total 94 100.0 100.0

Statistics

JENIS KELAMIN

N Valid 94

Missing 0

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PEREMPUAN 48 51.1 51.1 51.1


(18)

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PEREMPUAN 48 51.1 51.1 51.1

LAKI-LAKI 46 48.9 48.9 100.0

Total 94 100.0 100.0

Statistics

PEKERJAAN ORANG TUA/WALI

N Valid 94

Missing 0

PEKERJAAN ORANG TUA/WALI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PEGAWAI

NEGERI/TNI/POLRI 13 13.8 13.8 13.8

PEGAWAI SWASTA 11 11.7 11.7 25.5

WIRASWASTA 60 63.8 63.8 89.4

PETANI/BURUH 6 6.4 6.4 95.7

DLL 4 4.3 4.3 100.0


(19)

Statistics

pertanyaan 1

N Valid 94

Missing 0

pertanyaan 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid a 31 33.0 33.0 33.0

b 20 21.3 21.3 54.3

c 8 8.5 8.5 62.8

d 35 37.2 37.2 100.0

Total 94 100.0 100.0

Statistics

pertanyaan 2

N Valid 94

Missing 0

pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid A 24 25.5 25.5 25.5

B 50 53.2 53.2 78.7

C 12 12.8 12.8 91.5


(20)

pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid A 24 25.5 25.5 25.5

B 50 53.2 53.2 78.7

C 12 12.8 12.8 91.5

D 8 8.5 8.5 100.0

Total 94 100.0 100.0

Statistics

pertanyaan 3

N Valid 94

Missing 0

pertanyaan 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid A 11 11.7 11.7 11.7

B 40 42.6 42.6 54.3

C 41 43.6 43.6 97.9

D 2 2.1 2.1 100.0

Total 94 100.0 100.0

Statistics

pertanyaan 4

N Valid 94


(21)

pertanyaan 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid A 37 39.4 39.4 39.4

B 24 25.5 25.5 64.9

C 23 24.5 24.5 89.4

D 10 10.6 10.6 100.0

Total 94 100.0 100.0

Statistics

pertanyaan 5

N Valid 94

Missing 0

pertanyaan 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid a 17 18.1 18.1 18.1

b 3 3.2 3.2 21.3

c 45 47.9 47.9 69.1

d 29 30.9 30.9 100.0

Total 94 100.0 100.0

Statistics


(22)

N Valid 94

Missing 0

pertanyaan 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid a 13 13.8 13.8 13.8

b 17 18.1 18.1 31.9

c 30 31.9 31.9 63.8

d 34 36.2 36.2 100.0

Total 94 100.0 100.0

Statistics

pertanyaan 7

N Valid 94

Missing 0

pertanyaan 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid a 37 39.4 39.4 39.4

b 31 33.0 33.0 72.3

c 9 9.6 9.6 81.9

d 17 18.1 18.1 100.0


(23)

Statistics

pertanyaan 8

N Valid 94

Missing 0

pertanyaan 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid b 34 36.2 36.2 36.2

c 60 63.8 63.8 100.0

Total 94 100.0 100.0

Statistics

pertanyaan 9

N Valid 94

Missing 0

pertanyaan 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid A 34 36.2 36.2 36.2

B 11 11.7 11.7 47.9

C 42 44.7 44.7 92.6

D 7 7.4 7.4 100.0


(24)

Statistics

pertanyaan 10

N Valid 94

Missing 0

pertanyaan 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid A 18 19.1 19.1 19.1

B 11 11.7 11.7 30.9

C 22 23.4 23.4 54.3

D 38 40.4 40.4 94.7

E 5 5.3 5.3 100.0

Total 94 100.0 100.0

Statistics

Interaksi Sosial

N Valid 94


(25)

Interaksi Sosial

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid cukup 79 84.0 84.0 84.0

baik 15 16.0 16.0 100.0


(26)

Riwayat Hidup

Nama : Putri Wulandari

Tempat dan Tanggal Lahir : Balai Tangah, 10 April 1994

Alamat Rumah : Aua Duri Batu Bulek Kec. Lintau Buo Utara Alamat Kos : Jln. Dr Mansyur Gang Sipirok No. 2D No. Handphone : 082366573448

E-mail : [email protected]

Riwayat pendidikan

1999 : TK Aisyah

2000-2006 : SDN 24 Aua Duri

2006-2009 : SMPN 5 Lintau Buo Utara

2009-2012 : SMAN 3 Batusangkar


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Ameliola, S. & Nugraha, D.H. (2013). Perkembangan Media Informasi dan Teknologi terhadap Anak dalam Era Globalisasi. Malang : Universitas Brawijaya

Armstrong, Lynette, Philips, James G, & Sailling, Lauren L. 2000. Potential Determinants of Heavier Internet Usage. Intenational Journal of Human Computers Studies.Vol. 53. p : 537-550

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekata Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Badurudjaman, A. (2008). Sosiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media

Broto, D. (2014). Siaran Pers Tentang Riset Kominfo dan UNICEF Mengenai Prilaku Anak dan Remaja dalam Menggunakan Internet. Jakarta, diakses tanggal 6 Oktober 2015, tersedia pada http://kominfo.go.id

Buente,W & Robbin, A. (2008). Trend in internet Information Behaviour: 2000-2004. Journal of the American Society for Information Science. Tersedia pada http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/asi.20883/full

Dayakisini, T & Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press Gros, F.E. (2004). Adolescent Internet Use: What we expect, what teens report.

Children’s Digital Media Center and department of Psychology : University of California

Horrigan, J.B. (2002). New Internet Users: What They DOOnline, What They Don’t, and Implications for the ‘Net’s Future. Tersedia pada

http://www.pewinternet.org/pdfs/New_Users_Repord.pdf

Hidayat, W. (2015). Peringkat Internet Indonesia Nomor Enam Dunia. Jakarta, diakes pada 22 oktober 2015, tersedia pada http://tekno.kompas.com/ Hidayat, A. A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknit Analisis


(28)

McQuuail, Dennis. 1991. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Jakarta : Erlangga

Mustaffa, N dkk. (2013). Kebergantungan Internet Dan Aktiviti Online Remaja di Lembah Kelang. Malaysian Journal of Communication

Puskakom UI (2015). Profil Pengguna Internet Indonesia. Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

Pratwi, P.C. Andayani, T.R. & Karyanta, N.A. (2012). Perilaku Adiksi Game-online Ditinjau dari Efikasi Diri Akademik dan Keterampilan Sosial pada Remaja di Surakarta. Surakarta: UNS

Qomariyah, N.A. (2009) Perilaku Pemanfaatan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan. Surabaya : Universitas Airlangga Surabaya

Raharjo, B. (2008). Internet untuk Pendidikan. PPAU Mikroelektronika ITB, diakses pada 6 desember 2015, tersedia pada http://budi.insan.co.id Razak, N. (2014). Studi Terakhir : Kebanyakan Anak Indonesia sudah online,

namun masih banyak yang tidak menyadari potensi resikonya,tTersedia pada www.unicef.org/indonesia/id

Riyanto, S. (2013). Posisi Indonesia di Pencaturan Teknologi Dunia. Jakarta, diakses pada tanggal 6 oktober 2015, tersedia pada

http://iubtt.kemenperin.go.id

Rumini, S. & Sundari,S. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT Ranika Citra

Saputri,O. E. (2014). Gambaran Penggunaan Internet pada Anak Remaja di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sastroasmoro, S. & Ismael,S. (2006). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Jakarta: Sagung Seto

Subrahmanyam, K. & Lin, G. (2007). Adolescents on the Net: Internet use and weel-being. Adolescence, vol 42, No.168, Winter 2007.


(29)

Sutedjo, D. (2002). Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta

Suwarsi. (2012). Hubungan Paparan Media, Penggunaan Waktu Luang, Dan Peran Keluarga dengan Perilaku Kenakalan Pada Agregat Remaja Di SMA NEGERI SLEMAN. Depok : Universitas Indonesia

Wong, D. L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta: EGC Wong, D. L. dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 2 Edisi 6.

Jakarta: EGC

Young, K. S. (1996). Internet Addiction: The Emergence of a New Clinical Disorder. Published in CyberPsychology and Behavior, Vol.1 N0.3 , 237-244

Young, K.S. (1998). Caught in the Net. Korean translation edition published by arrangement with John Willey & Sons and sin Won Agency Co

Young, K.S & Rodgers, R.C. (1998). The Relationship between depression and Internet Addiction. Cyberpsyco behav


(30)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN 3. 1 Kerangka Penelitian

Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan. Penggunaan internet ini dinilai dengan melihat persentase gambaran setiap item pertanyaan . Interaksi sosial ini dinilai dengan tiga kategori yaitu baik, cukup, dan buruk. Hal ini dapat di lihat dari kerangka penelitian :

Skema 1. Kerangka Penelitian Remaja

Interaksi sosial

 Kerja sama

 Persaingan

 Pertentangan

 Akomodasi

Penggunaan internet

 Waktu penggunaaan

 Motif penggunaan


(31)

3. 2 Definisi Operasional No Variabel Definisi

operasional

Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

1 Pengunaan internet

Cara, proses dan pemakaian seseorang terhadap internet Responden diminta mengisi kuisioner untuk semua pertanyaan

Kuisioner Persentase gambaran setiap item pertanyaan

Skala nominal

2 Interaksi sosial Hubungan yang menyangkut kerjasama, persaingan, pertentangan dan akomodasi antara individu, indidu dan kelompok maupun kelompok dan kelompok Responden diminta mengisi kuisioner untuk semua pertanyaan

Kuisioner Baik Cukup Buruk

Skala ordinal


(32)

BAB 4

Metodologi Penelitian 1. Desain peneitian

Desain penelitian mengacu pada jenis penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, desain berguna sebagai pedoman untuk mencapai tujuan penelitian (Sastroasmoro, 2011). Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif.

2. Populasi dan sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII SMPN 10 Medan yang berjumlah 787 orang yang terdiri dari : kelas VII sebanyak 416 orang dan kelas VIII sebanyak 371 orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,S 2010). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Cluster sampling. Kriteria untuk sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII SMPN 10 Medan, dan bersedia menjadi responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin :

n=


(33)

Keterangan :

N : besarnya populasi n : besarnya sampel d : presisi

Dengan rumus tersebut dapat dihitung ukuran sampel dari populasi 787 dengan presisi ( d ) yang telah ditetapkan sebesar 10%, sebagai berikut:

n=

n=

n=

n= 88.7

n= 89 orang

Jadi sampel yang diperlukan adalah sebanyak 89 orang. Sedangkan untuk pengambilan sampel untuk masing-masing kelas dengan menggunakan rumus :


(34)

Tabel 3: Proporsi Sampel 3. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di SMPN 10 Medan pada bulan Mei. Adapun pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini karena belum ada penelitian terkait yang dilakukan di SMPN 10 Medan

No Kelas Jumlah siswa Proporsi

1. VII a

VII b VII c VII d VII e VII f VII g VII h VII i VII j VII k VII l Jumlah 34 35 35 34 34 34 34 34 34 36 36 36 416

3.8 = 4 3.9 = 4 3.9 = 4 3.8 = 4 3.8 = 4 3.8 = 4 3.8 = 4 3.8 = 4 3.8 = 4 4 4 4 48

2. VIII a

VIII b VIII c VIII d VIII e VIII f VIII g VIII h VIII i VIII j VIII k VIII l Jumlah Total 29 32 31 31 31 32 31 32 31 30 31 30 371 787

3.2 = 3 3.6 = 4 3.5 = 4 3.5 = 4 3.5 = 4 3.6 = 4 3.5 = 4 3.6 = 4 3.5 = 4 3.3 = 3 3.5 = 4 3.3 = 3 46 94


(35)

4. Pertimbangan etik

Proses pengumpulan data penelitian dilakukan dengan memperhatikan aspek etik penelitian. Penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan responden menyatakan bersedia terlibat dalam penelitian ini. Berikut penjelasan aspek etik yang diterapkan dalam penelitian ini :

a. Lembar persetujuan menjadi responden

Lembar persetujuan diberikan kepada responden, peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian yang dilakukan. Selanjutkan peneliti menanyakan kesediaan responden. Jika responden bersedia, maka responden akan diminta untuk menandatangani lembar persetujuan. Jika responden menolak, maka peneliti tidak boleh memaksa dan harus tetap menghormati hak responden.

b. Anonimity (Tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data tetapi peneliti memberi kode nomor pada masing – masing lembar pengumpulan data tersebut.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi subjek penelitian dijamin oleh peneliti. Lembar pengumpulan data hanya diketahui oleh peneliti serta pihak-pihak yang


(36)

terlibat langsung dalam penelitian ini dan disimpan oleh peneliti (Hidayat, 2007).

5. Instrumen penelitian

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang diberikan kepada responden. Kuisioner yang dibagikan terdiri dari tiga bagian, yaitu : bagian pertama adalah data demografi, bagian kedua adalah kuisioner untuk mengidentifikasi penggunaan internet dan bagian ketiga adalah kuisioner untuk mengidentifikasi interaksi sosial remaja.

a. Kuisioner data demografi

Kuisioner data demografi meliputi inisial, umur, jenis kelamin, pekerjaan orang tua dan alasan menggunakan internet. data demografi ini menunjukkan karakteristik responden.

b. Kuisioner penggunaan internet

Kuisioner penggunaan internet terdiri dari 10 pernyataan dengan alternatif jawaban adalah pilihan ganda dengan cara memilih salah satu pilihan dengan cara membubuhkan tanda silang (X).

c. Kuisioner interaksi sosial

Kuisioner interaksi sosial terdiri dari 12 pernyataan dengan pilihan jawaban , yaitu tidak pernah (TP), jarang (J), sering (Sr), dan selalu (S). kuisioner nomor 1-3 merupakan kerjasama, kuisioner nomor 4-6 merupakan persaimham, kuisioner nomor 7-9 merupakan pertikaian atau pertentangan, dan kuisioner nomor 10-12 merupakan akomodasi. Terdapat 7 pernyataan


(37)

positif, yaitu pernyataan nomor 1,2,4,510,11, dan 12. Penyataan positif, jika jawaban selalu diberi nilai 4, jawaban sering diberi nilai 3, jawaban jarang diberi nilai 2, dan jawaban tidak pernah diberi nilai 1. Sebaiknya untuk penyataan negatif, jika jawaban selalu diberi nilai 1, jawaban sering diberi nilai 2, jawaban jarang diberi nilai 3, dan jawaban tidak pernah diberi nilai 4. Pernyataan negatif terdiri dari nomor 3,6,7,8, dan 9.

6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu untuk mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu (Arikunto,S 2010). Uji validitas instrumen dimaksudkan agar pertanyaan yang termuat dalam kuisioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuisioner tersebut. Uji validitas pada instrumen penggunaan internet diuji oleh Ibu Rika Endah Nurhidayah S.Kp M.Pd dan uji validitas pada instrumen interaksi sosial diuji oleh Ibu Wardiyah Daulay S.Kep Ns M.Kep.

Nilai validitas instrumen penggunaan internet adalah 1 dan nilai validitas instrumen interaksi sosial untuk 11 soal bernilai 1 dan 1 soal bernilai 0,6.


(38)

b. Uji reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda (Danim,S 2003). Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 orang siswa SMPN 9 Medan. Uji reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus alpha :

= ( ∑ ) Keterangan :

= koefisien reliabilitas alpha K = jumlah item

∑ = varians responden untuk item I = jumlah varians skor total

Menurut Polit & Beck (2012) suatu instrumen yang baru reliabel jika koefisiennya 0,70 atau lebih. Didapatkan nilai uji reliabilitas menggunakan rumus alpha dengan nilai 0.81.

7. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara responden mengisi sendiri lembar isian kuisioner. Peneliti menggunakan metode acak untuk menentukan jumlah responden penelitian. Dari setiap kelas dipilih 4 orang siswa untuk menjadi responden. Setelah lembar persetujuan ditandatangan oleh responden, peneliti menjelaskan kepada responden tujuan,


(39)

manfaat dan proses penelitian serta tata cara pengisian kuisioner. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuisioner yang diberikan oleh peneliti.

Pengumpulan data dilakukan dalam satu hari, yaitu diberikan pada pagi hari untuk kelas VIII dan siang hari untuk kelas VII serta dikumpulkan kembali pada hari itu juga. Responden diberi waktu 15 menit untuk mengisi kuisioner kemudian mengembalikan kepada peneliti. Jika responden tidak mengerti mengenai pertanyaan yang ada dalam kuisioner maka peneliti memberi kesempatan untuk bertanya. Setelah semua data terkumpul maka selanjutnya dianalisa.

8. Analisa data

a. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk menjelaskan atau menggambarkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti, yakni mengidentifikasi intensitas penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan. Data yang bersifat kategorik akan dicari frekuensi dan presentasenya yaitu data demografi yang terdiri dari umur, jenis kelamin, agama, dan pekerjaan orang tua/wali. Sedangkan data yang bersifat numerik akan dicari mean, dan standar deviasinya yaitu interaksi sosial pada remaja.

b. Teknik Pengolahan Data

Data dari setiap responden akan dimasukkan ke dalam computer oleh peneliti. Analisis data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan program komputer dan disajikan dalam bentuk tabel.


(40)

Proses pengolahan data dilakukan melalui tahap berikut : 1. Pengkodean Data (Coding)

Pemberian kode yang dimaksudkan untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat entry data, yaitu dengan memberikan kode pada pertanyaan penelitian kuisioner.

2. Pemasukan Data (Entry)

Tahapan ini dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam komputer untuk diolah dan dianalisis melalui program komputer.

3. Pengecekan Data (Cleaning)

Melakukan pengecekan data yang sudah di entry, apakah ada kesalahan atau tidak.


(41)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini menguraikan penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan, melalui proses pengumpulan data yang dilakukan pada bulan Mei 2016 dengan jumlah responden 94 orang pada kelas VIII dan kelas VII. Penyajian hasil analisa data dalam penelitian ini meliputi deskripsi karakteristik, gambaran penggunaan internet, dan gambaran interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan.

5.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitia ini terdiri dari inisial nama, umur, jenis kelamin, dan pekerjaan orang tua/wali. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa mayoritas responden berumur 13 tahun sebanyak 53 orang (56.4%), responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 orang (48,9%) dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 48 orang (51.1%), dan berdasarkan pekerjaan orang tua/wali responden mayoritas wiraswasta sebanyak 60 orang (63.8%). Hasil penelitian tentang karakteristik dapat dilihat pada tabel 5.1

NO Karakteristik Frekuensi (N) Persentase (%)

1 Umur 12 13 14 15 18 53 21 2 19.1% 56.4% 22.3% 2.1% 2 Jenis Kelamin


(42)

Laki-laki Perempuan 46 48 48.9% 51.1% 3 Pekerjaan Orang

Tua/Wali PNS/TNI/Polri Pegawai Swasta Wiraswasta Buruh/Petani DLL 13 11 60 6 4 13.8% 11.7% 63.8% 6.4% 4.3%

Tabel 5.1 distribusi frekuensi dan persentasi karakteristik responden di SMPN 10 Medan

5.1.2 Penggunaan Internet Remaja

Hasil penelitian tentang frekuensi penggunaan internet remaja dalam seminggu dapat dilihat pada tabel 5.2 yang menunjukkan bahwa sebanyak 66 orang (69.2%) responden menggunakan internet setiap hari, 20 orang (21.3%) responden menggunakan internet 3-4 hari sekali, dan 8 orang (8.5%) responden menggunakan internet 5-6 hari sekali.

Sebanyak 50 orang (53.2%) responden menghabiskan waktu menggunakan internet dalam sehari >1-2 jam dan paling sedikit sedikit lebih dari 4 jam sehari yaitu sebanyak 8 orang (8.5%) responden.

Hasil penelitian menunjukkan 43 orang (45.7%) responden menggunakan internet pada malam hari, 40 orang (42.6%) responden menggunakan internet pada siang hari, pada pagi hari sebanyak 11 orang (11.7%) responden.


(43)

sebanyak 37 orang (39.4%) responden menggunakan internet untuk mencari referensi pelajaran, 24 orang (25.5%) responden menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan orang lain, 23 orang (24.5%) responden menggunakan internet untuk mencari hiburan, dan menggunakan internet untuk menghilangkan stres sebanyak 10 orang (10.6%) responden.

Sebanyak 45 orang (47.9%) responden menjawab teman sebagai orang yang pertama kali mengenalkan internet, sebanyak 29 orang (30.9%) menjawab mencari tahu sendiri, dan sebanyak 3 orang (3.2%) responden menjawab guru sebagai orang yang memperkenalkan internet pertama kali kepada remaja.

Sebanyak 34 orang (36.2%) responden menjawab sendirian, sebanyak 30 orang (31.9%) responden ditemani oleh teman saat menggunakan internet, sebanyak 17 orang (18.1%) responden menggunakan internet bersama saudara, dan sebanyak 13 orang (13.8%) responden menjawab orang tua sebagai orang yang menemani saat menggunakan internet.

Sebanyak 37 orang (39.4%) responden menghabiskan biaya kurang dari Rp 5.000 dalam satu kali penggunaan internet, dan sebanyak 9 orang (9.6%) responden menjawab lebih dari Rp 10.000 – Rp 20.000

Mayoritas responden menggunakan internet di rumah sendiri sebanyak 60 orang (63.8%) responden, dan sebanyak 34 orang (36.2%) responden menjawab warung internet.


(44)

Mayoritas remaja menggunakan handphone sebagai perangkay untuk menggunakan internet sebanyak 42 orang (44.7%) dan yang menggunakan komputer sebagai perangkat untuk mengakses internet sebanyak 34 orang (36.2%) responden.

Sebanyak 38 orang (40.4%) responden mengalami kegagalan dalam mengatur waktu, 22 orang (23.4%) responden menjawab kelelahan fisik, dan yang paling sedikit sebanyak 5 orang (5.3%) responden menjawab gangguan psikologis (seperti: merasa dimata-matai, berbicara sendiri) sebagai masalah yang dirasakan selama menjadi pengguna internet.

Tabel 5.2 Distribusi ferekuensi dan persentase penggunaan internet remaja

No Pertanyaan Frekuensi Persentase

1 Frekuensi penggunaan internet dalam seminggu 3-4 hari sekali

5-6 hari sekali Setiap hari 21 8 66 21.3% 8.5% 69.2% 2 Frekuensi penggunaan internet dalam sehari

<1 jam >1-2 jam 3-4 jam >4 jam 24 50 12 8 25.5% 53.2% 12.8% 8.5% 3 Waktu untuk menggunakan internet

Pagi hari Siang hari Malam hari 11 40 43 11.7% 42.6% 45.7% 4 Tujuan menggunakan internet

Mencari referensi pelajaran Berkomunikasi dengan orang lain Mencari hiburan Menghilangkan stress 37 24 23 10 39.4% 25.5.% 24.5% 10.6%


(45)

5 Orang yang memperkenalkan internet Orang tua

Guru Teman

Mencari tahu sendiri

17 3 45 29 18.1% 3.2% 47.9% 30.9% 6 Orang yang menemani menggunakan internet

Orang tua Saudara Teman Sendiri 13 17 30 34 13.8% 18.1% 31.9% 36.2% 7 Biaya untuk satu kali penggunaan internet

Kurang dari Rp 5.000 >Rp. 5.000 – Rp 10.000 >Rp 10.000 – Rp 20.000 Lebih dari Rp 20.000

37 31 9 17 39% 33% 9.6% 18.1% 8 Tempat untuk menggunakan internet

Sekolah Warung internet Rumah sendiri Rumah teman 0 34 60 0 0% 36.2% 62.8% 0% 9 Perangkat/media yang digunakan

Komputer Laptop Telepon seluler Tablet 34 11 42 7 36.2% 11.7% 44.7% 7.4% 10 Masalah yang diraakan selama jadi pengguna internet

Makan tidak teratur Tidur tidak teratur Kelelahan fisik

Kegagalan dalammembagi waktu

Gangguan psikologis (merasa dimata-matai, berbicara sendiri, dll) 18 11 22 38 5 19.1% 11.7% 23.4% 40.4% 5.3%


(46)

5.1.3 Interaksi Sosial

Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 79 orang (84%) responden mempunyai tingkat interaksi sosial cukup dan sebanyak 15 orang (16%) responden mempunyai tingkat interaksi sosial baik.

Tabel 5.4 distribusi frekuensi dan persentase interaksi sosial

No Kategori Frekuensi Persentase

1 Cukup 79 84%

2 Baik 15 16%

Total 94 100%

5.2 Pembahasan

5.2.1 Penggunaan internet remaja

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, 37% responden menjawab menggunaan internet setiap hari. Razak (2014) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa dari 400 responden yang terdiri dari anak-anak dan remaja didapatkan 80% diantaranya pergi online setiap hari. Menurut Horigan (2002), terdapat dua hal yang mendasar yang perlu diamati untuk melihat intensitas penggunaan internet seseorang, yaitu frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet.


(47)

Sebanyak 50 orang (53.2%) responden menggunakan internet selama 1-2 jam dalam sehari. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh APJII (2015) yang mengatakan bahwa 80% pengguna internet di Indonesia mengakses internet setidaknya sekali sehari. Rata-rata pengguna internet di Indonesia mengakses internet selama 1 jam per hari, yaitu 35.3% dari total seluruh pengguna internet Indonesia. Hal ini berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang dilakukan Rajak (2013) pada remaja di Lembah Kelang Malaysia dimana mayoritas responden (41%) menggunakan internet lebih dari 6 jam sehari dan hanya 16 responden yang menggunakan internet selama 1 sampai 2 jam sehari.

Young (1996) membedakan pengguna internet menjadi dua, yaitu non dependent (pengguna internet normal) dan dependent (pengguna internet adiktif). Pengguna N-dependent menghabiskan waktu online 4-5 jam perminggu, sedangkan pengguna dependent menggunakan internet selama 20 hingga 80 jam perminggu. Menurut The Graphic, Visualization & Usability Center, the Georgia Intitute of Tecnology (dalam Qomariyah 2009), menggolongkan pengguna internet menjadi tiga kategori dengan berdasarkan intensitas internet yang digunakan : 1). Heavy users : pengguna internet menghabiskan lebih dari 40 jam kerja per bulan. Jenis pengguna internet ini adalah salah satu ciri-ciri pengguna internet yang addicted. 2). Medium users : pengguna internet yang menghabiskan waktu antara 10 sampai 40 jam per bulan. 3). Light users : pengguna internet yang menghabiskan waktu kurang dari 10 jam per bulan.


(48)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, sebanyak 41 orang (43.6%) responden menggunakan internet pada malam hari dan 40 orang (42.6%) responden menggunakan internet pada siang hari. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2014) yang menyebutkan waktu-waktu yang sering digunakan remaja untuk berinternet adalah siang hari dengan 65 responden (48.1%).

Sebanyak 37 orang (39.4%) responden menggunakan internet untuk mencari referensi pelajaran dan sebanyak 24 orang (25.5%) responden menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan internet pada remaja adalah untuk memenuhi kebutuhannya yaitu kebutuhan akan kebebasan seperti yang dijelaskan oleh Jahja (2011).

Young (1996) membedakan pengguna internet menjadi dua, yaitu non dependent dan dependent. N-dependent menggunakan internet untuk kepentingan pekerjaan atau pendidikan, serta menjaga hubungan yang sudah terbentuk melalui komunikasi elektrik. Dependent menggunakan internet untuk hamper semua aspek komunikasi dan hiburan di hisup mereka. Wayne Buente dan Alice Robbin (2008) melakukan studi atau investigasi tentang trend aktivita-aktivitas internet warga Amerika antara Maret 2000 hingga Nopember 2004 dan telah berhasil mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas internet menjadi 4 dimensi kepentingan pemanfaatan internet, yaitu : informasi (information utility), kesenangan (leisure/fun activities) komunikasi (communication), dan transaksi (transaction).


(49)

Sebanyak 45 orang (47.9%) responden menjawab teman sebagai orang yang memperkenalkan internet perkama kali. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Saputri (2014) yang menyebutkan bahwa 60 responden (51.7%) menjawab teman sebaya sebagai orang yang pertama kali memperkenalkan internet kepada mereka. Qomariyah (2009) menjelaskan bahwa hasil ini ada kaitannya dengan pengaruh peer groups (teman sebaya) yang selalu melingkupi kehidupan sosial mereka, dimana remaja lebih menjadikan teman sebaya untuk mempelajari sesuatu atau hal-hal baru yang sebelumnya tidak ditemui dalam hidupnya.

Sebanyak 30 orang (31.9%) responden menggunakan internet bersama teman. Dalam perkembangan psikososial pada remaja oleh Erikson yang menyatakan pengembangan identiras remaja baik identitas diri maupun identitas kelompok, remaja akan menganggap bahwa mempunyai suatu kelompok (peer group) dan berada bersama kelompok adalah hal yang sangat penting. Remaja lebih nyaman ketika berada bersama teman sebaya daripada kelompok orang dewasa. Walaupun orang tua memberi pengaruh yang utama dalam sebagian besar kehidupan, bagi remaja, teman sebaya dianggap lebih berperan penting. Dengan demikian kelompok teman sebaya memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap perilaku remaja (Wong, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2014) juga menyebutkan bahwa sebagian besar responden lebih memilih teman sebaya sebagai orang yang menemani mereka selama menggunakan internet. Gross (2004) menjelaskan 51 orang dari 89 responden mengaku lebih sering menggunakan internet bersama teman daripada bersama orang tua ataupun saudara mereka.


(50)

Sebagian besar responden menghabiskan uang kurang dari Rp 10.000 untuk menggunakan internet dalam satu kali penggunaan. Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Saputri (2014) dimana semua responden menggunakan biaya kurang dari Rp 9.000 per hari. Menurut Young (1998), semakin besar dana yang dimiliki akan berpengaruh terhadap akses internet.

Sebagian besar responden menggunakan internet di rumah sendiri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh APJII (2015) menunjukkan bahwa kebanyakan pengguna internet di Indonesia menyatakan paling sering mengakses internet dari rumah mereka sendiri. Rumah menjadi tempat favorit untuk mengakses internet menggunakan berbagai perangkat. Subrahmanyam dan Lin (2007) menuliskan bahwa mayoritas responden (87.8%) mereka melaporkan lebih sering mengakses internet di rumah.

Sebagian besar responden menjawab paling sering menggunakan telepon seluler (handphone) sebagai perangkat yang digunakan untuk mengakses internet. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2015 yang menjelaskan bahwa 85% pengguna internet di Indonesia menggunakan telepon seluler sebagai perangkat yang mereka gunakan untuk mengakses internet.

Sebanyak 38 orang (40.4%) responden mengaku sulit membagi waktu setelah menjadi pengguna internet. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwarsi (2012) yang mengatakan bahwa semakin tinggi paparan media (televisi,internet, dan cetak) pada seseorang maka akan mengakibatkan terjadinya


(51)

masalah dalam penggunaan waktu luang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Goel dkk (2008) pada kelompok usia 10-19 tahun menjelaskan bahwa mayoritas responden mempunyai masalah time management. Mereka kesulitan dalam membagi waktu untuk beribadah (mengingat tuhan), moral teaching, peduli kepada orang lain dan menghabiskan waktu dengan keluarga.

5.2.3 Interaksi sosial pada remaja

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki interaksi sosial yang cukup sebanyak 79 responden (84%). Dikatakan cukup apabila responden menjawab pernyataan dengan pilihan jawaban sering dan jarang. Mayoritas responden bisa berdaptasi dengan lingkungan nya dan bisa bekerja sama dengan orang lain. Ammar (2012) menyebut kan bahwa individu yang mempunyai kemampuan interaksi sosial yang baik juga mempunyai kemampuan sosialisasi yang baik .

Bonner menyebutkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial terbagi atas 4 bentuk yaitu kerjasama (suatu usaha bersama orang per orang atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan), persaingan (proses dimana invidu atau kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan), pertentangan (suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan


(52)

yang disertai ancama dan kekerasan), dan akomodasi (keadaan dimana adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara individu atau kelompok).


(53)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 94 remaja di SMPN 10 Medan yang terdiri dari 46 orang berjenis kelamin laki-laki dan 48 orang responden perempuan. Sebagian besar responden berumur 13 tahun sebanyak 53 orang responden.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sebagian responden menggunakan internet setiap hari sebanyak 35 orang responden. Sebanyak 50 orang responden menghabiskan waktu menggunakan internet dalam sehari 1-2 jam. 41 orang responden menggunakan internet pada malam hari. Sebagian besar responden menggunakan internet untuk mencari referensi pelajaran. Mayoritas responden mengenal internet untuk pertama kalinya dari teman dan lebih suka mengakses internet bersama teman. Sebagian besar responden menghabiskan kurang dari Rp. 10.000 untuk mengakses internet dalam satu kali akses. 60 orang responden mengakses internet di rumah sendiri dan 42 orang responden mengakses internet melalui telepon seluler. Sebanyak 38 orang responden mengalami kegagalan dalam membagi waktu sebagai masalah yang sering mereka alami setelah menjadi pengguna internet.


(54)

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki interaksi sosial cukup sebanyak 79 orang responden. Interaksi sosial dikatakan cukup berdasarkan kriteria penilaian kuisioner interaksi sosial dimana dari 94 orang responden 79 orang diantaranya berada pada rentang 25-37.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diberikan beberapa saran guna perbaikan dan pemanfaatan penelitian mengenai “Penggunaan Internet dan Interaksi Sosial Remaja di SMPN 10 Medan” antara lain :

6.2.1 Untuk pendidikan Keperawatan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dan sumber informasi yang penting bagi mahasiswa, dimana hasil penelitian ini dapat dijadikan gambara penggunaan internet dan interaksi sosial remaja

6.2.2 Untuk praktek keperawatan

Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi teman sejawat untuk memberikan penyuluhan mengenai internet yang sehat dan interaksi sosial remaja.

6.2.3 Untuk peneliti selanjutnya

Pada penelitian ini hanya membahas gambaran penggunaan internet. Diharapkan peneliti selanjutnya meneliti tentang hubungan masalah penggunaan internet dengan intensitas penggunaan internet itu sendiri.


(55)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Remaja

Masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Masa remaja merupakan waktu kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosional yang cepat pada anak laki-laki untuk mempersiapkan diri menjadi laki-laki dewasa dan pada anak perempuan untuk mempersiapkan diri menjadi wanita dewasa. Batasan yang tegas pada remaja sulit ditetapkan, tetapi periode ini biasanya digambarkan pertama kali dengan penampakan karakteristik seks sekunder pada sekitar usia 11 sampai 12 tahun dan berakhir dengan berhentinya pertumbuhan tubuh pada usia 18 sampai 20 tahun.

Masa remaja, yang secara literatur berarti “tumbuh hingga mencapai kematangan”, secara umum berarti proses fisiologis, sosial, dan kematangan yang dimulai dengan perubahan pubertas. Masa remaja terdiri atas tiga subfase yang jelas, yaitu : masa remaja awal (usia 11 sampai 14 tahun), masa remaja pertengahan (usia 15 sampai 17 tahun), masa remaja akhir (usia 18-20 tahun). Masa remaja cenderung mulai dan berakhir lebih awal pada remaja putri daripada remaja putra. Istilah masa belasan tahun digunakan sebagai sinonim dengan masa remaja untuk menggambarkan usia 13 sampai 19 tahun (Wong, 2009).


(56)

2.1.1. Perkembangan Psikososial

Teori psikososial tradisional menganggap bahwa krisis perkembangan pada remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Selama masa kanak-kanak, individu telah mengalami proses identifikasi ketika mereka berfokus pada berbagai bagian tubuh dalam waktu-waktu tertentu. Selama masa bayi, anak mengidentifikasikan dirinya sendiri sebagai individu yang terpisah dari ibu, selama masa kanak-kanak awal, mereka siapa diri mereka menetapkan identifikasi peran gendernya dengan orang tua sejenis, sedangkan pada masa kanak-kanak akhir, mereka menetapkan siapa diri mereka di dalam hubungan dengan orang lain. Pada masa remaja, mereka mulai melihat dirinya sebagai individu yang berbeda, unik dan terpisah dari setiap individu lainnya (Wong, 2009).

2.1.2. Perkembangan Sosial

Untuk memperoleh kematangan penuh, remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan menetapkan sebuah identitas yang mandiri dari wewenang orang tua. Namun, proses ini penuh dengan ambivalensi baik dari remaja maupun dari orang tua. Remaja ingin dewasa dan bebas dari kendala orang tua, tetapi mereka takut ketika mereka mencoba untuk memahami tanggung jawab yang terkait dengan kemandirian. Perasaan imortalitas dan pengecualian dari konsekuensi perilaku yang beresiko, walaupun dipandang negatif, dapat memberikan fungsi perkembangan yang


(57)

penting pada saat ini. Perasaan ini dapat memberi penguatan pada remaja untuk berpisah dari orang tua dan menjadi mandiri.

Bagian dari kebebasan ini memerlukan perkembangan hubungan sosial di luar keluarga yang membantu remaja mengidentifikasi peran mereka di masyarakat. Masa remaja adalah masa dengan kemampuan bersosialisasi yang kuat. Penerimaan oleh teman sebaya, beberapa teman dekat, dan jaminan rasa cinta dari keluarga yang mendukung merupakan syarat-syarat untuk kematangan interpersonal (Wong, 2009).

Tabel Perkembangan Sosial Remaja

Remaja awal (11-14 tahun)

Remaja tengah (14-17 tahun)

Remaja akhir (17-20 tahun)

Hubungan dengan

orangtua

Mendefenisikan batasan

kemandirian-ketergantungan

Keinginan yang kuat untuk tetap tergantung pada orangtua sambal mencoba untuk memisahkan diri Tidak ada konflik utama terhadap konflik parental

Konflik utama terhadap kemandirian dan control Titik rendah dalam hubungan orangtua-anak Dorongan paling besar untuk emansipasi; pelespasan diri

Pelepasan emosional akhir dan ireversibel dari orangtua; berkabung

Perpisahan emosional dan fisik dari orangtua terselesaikan

Bebas dari orangtua dengan sedikit konflik Emansipasi hamper terjamin

Hubungan dengan sebaya Mencari afiliasi sebaya untuk menghadapi ketidakstabilan yang diakibatkan oleh perubahan yang cepat

Kebutuhan identitas yang kuat untuk memantapkan citra diri

Standar prilaku dibentuk oleh kelompok sebaya

Kelompok sebaya berkurang dalam hal kepentingan yang berbentuk pertemanan individu


(58)

Peningkatan pertemanan ideal yang dekat dengan anggota jenis kelamin yang sama

Berjuang untuk menguasai mengambil tempat di dalam kelompok

Penerimaan oleh sebaya sangat penting

Eksplorasi terhadap kemampuan untuk menarik lawan jenis

Pengujian hubungan pria-wanita terhadap kemungkinan hubungan yang permanen

Hubungan dicirikan dengan memberi dan berbagi

(Wong, 2003) 2.2. Internet

2.2.1. Pengertian Internet

Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet berasal dari Bahasa latin “inter” yang artinya antara. Secara kata perkata internet berarti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan dari definisi internet adalah hubungan dari berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protocol standar dalam berkomunikasi yaitu protocol TCP/IP.

2.2.2. Sejarah Internet

Sejarah internet bermula pada tahun 1969 ketika dibangun riset APRAnet yang dipelopori oleh DARPA (Defense Advance Research Projects Egency). Riset ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang bekerja sama dengan empat unversitas, yaitu UCLA, Stanford Research Intitued, UCSB, dan University of Utah yang server komputernya berada di UCLA. Tujuan awal riset ini difokuskan pada keperluan militer


(59)

Amerika Serikat. Pada tahun 1970 sudah lebih dari 10 komputer yang tergabung dan membentuk jaringan.

Pada tahun 1973 APRAnet mulai dikembangkan diluar Amerika Serikat dan computer University College di London adalah computer pertama yang bergabung pada jaringan ApraNet. Pada tahun 1979, Tom Triscott, Jim Ellis, dan Steve Bellovin menciptakan newsgroup pertama dengan namaUSEnet. Seiring perkembangannya, tahun 1989 DCA bekerja sama dengan DARPA berhasil menciptakan TCP (Tranmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) untuk digunakan sebagai protocol utama ARPAnet. Perkembangan jaringan komputer terus bertambah hingga 100.000.

Di Indonesia perkembangan internet dimulai pada tahun 1983 di Universitas Indonesia, berupa Ulnet oleh Dr.Joseph F.P Luhukay yang ketika itu baru saja menamatkan program dokter filosofi ilmu komputer di Amerika Serikat. Jaringan itu digabungkan selama empat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay juga mulai mengembangkan UInet (University Network) dilingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan jaringan computer dengan jangkauan yng lebih luas yang meliputi Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Intitut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Intitut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanuddin dan Ditjen (Soetejo,2002).


(60)

2.2.3. Manfaat Internet

Herry dalam Novanto (2006), membagi manfaat internet dalam 4 kategori, yaitu : 1) Internet sebagai media komunikasi,merupakan manfaat internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. 2) Media pertukaran data, dengan menggunakan e-mail, newsgroup,FTP, dan www (Word Wide Web) para pengguna internet dapat bertukar informasi dengan cepat dan mudah. 3) Media untuk mencari informasi atau data. 4) Manfaat komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia.

Sementara itu Raharjo (2008) menyebutkan beberapa manfaat lain dari penggunaan internet, yaitu : 1) Komunikasi interaktif, internet memungkinkan terciptanya komunikasi yang cepat antara seseorang dengan pengguna lainnya tanpa mengenal batas ruang dan waktu. 2) Akses ke pakar, internet memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. 3) Akses ke perpustakaan.

2.2.4. Penggunaan Internet

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penggunaan merupakan kata guna yang diberi awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti cara, proses dan pemakaian. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan penggunaan adalah suatu proses, cara serta pemakaian terhadap suatu hal. Dapat diartikan


(61)

penggunaan internet adalah suatu proses, cara serta pemakaian seseorang terhadap internet.

Dalam penggunaan internet terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Motif Penggunaan

McQuail (1991) membagi motif penggunaan media oleh individu kedalam empat kelompok yaitu : a). Motif Informasi yang terdiri dari mencari berita tentang peristiwa, mencari bimbingan berbagai masalah, belajar, memuaskan rasa ingin tahu, dan penambahan pengetahuan. b). Motif Identitas Pribadi terdiri dari menemukan penunjang nilai pribadi, menemukan model prilaku, mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai dalam media, dan meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. c). Motif Integrasi dan Interaksi Sosial terdiri dari memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, menemukan bahan percakapan dengan orang lain, memperoleh teman, membantu menjalankan peran sosial, dan menjalin komunikasi dengan orang lain. d). Motif Hiburan yang terdiri dari melepaskan diri dari permasalahan, bersantai, menikamati kenikmatan hidup, mengisi waktu, meningkatkan gairah seks, dan penyaluran emosi.


(62)

2. Fasilitas yang ada di Internet

Internet menawarkan banyak fasilitas yang beraneka ragam dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai masyarakat. Beberapa fasilitas yang sering digunakan menurut Fairus (2007) antara lain : a). Elektronic mail (e-mail) adalah surat elektronik yang dikirimkan melalui internet. b). World Wide Web (www) adalah sistem yang menghubungkan antar dokumen di internet, dapat diakses untuk mencari informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara, dan film. c). File Transfer Protocol (FTP) adalah mekanisme transfer data di internet. d). News Group adalah ruang percakapan bagi anggota yang mempunyai kepentingan yang sama dan e). Chat Group forum untuk pengguna internet agar dapat saling berdiskusi atau berbincang-bincang dengan pengguna internet lainnya.

3. Waktu Penggunaan

Suler (1996) mengkategorikan pengguna internet menjadi dua. Pertama, pengguna internet sehat, yaitu pengguna internet yang melakukan aktivitas online tidak berlebihan, menggunakan fasilitas internet untuk hal – hal yang penting dan berkomunikasi dengan kerabat seperlunya dengan internet (lebih banyak secara face to face). Kedua, pengguna intenet yang tidak sehat, dimana mereka sudah menganggap bahwa dunia maya dengan dunia nyata adalah hal yang terpisah dan sulit untuk dipadukan. Mereka menganggap bahwa dunia maya adalah dunia tersendiri yang tidak bisa


(63)

mereka ceritakan pada orang sekitar dan mereka lebih menyukainya, menghabiskan waktu berjam – jam untuk online.

Sedangkan Young (1996) membedakan pengguna internet menjadi dua, yaitu non dependent (pengguna internet normal) dan dependent (pengguna internet adiktif). N-dependent menggunakan internet untuk kepentingan pekerjaan atau pendidikan, serta menjaga hubungan yang sudah terbentuk lama melalui komunikasi elektronik. Pengguna internet tipe ini menghabiskan waktu online 4 sampai 5 jam perminggu. Dependent menggunakan internet untuk hampir semua aspek komunikasi dan hiburan di hidup mereka. Mereka akan berkomunikasi, bertukar pikiran, dan mencari hiburan lewat internet. Penggunaan internetnya mencapai 20 hingga 80 jam perminggu, paling lama 15 jam per sesi online (16 kali lipat dari tipe N-Dependent). Seseorang bisa mencapai tipe Dependent ini secara bertahap, layaknya seorang alkoholik.

4. Masalah yang ditimbulkan oleh penggunan internet

Menurut Young (1996) terdapat beberapa masalah yang bisa disebabkan oleh penggunaan internet, yaitu :

a. Makan menjadi tidak teratur

Bermain internet berjam-jam menimbulkan keasyikan tersendiri, perasaan senang secara berlebihan membuat seseorang menunda makan, atau makan menjadi tidak teratur.


(64)

b. Tidur menjadi tidak teratur

Bermain internet melebih 8 jam dalam sehari akan menyita banyak waktu, apalagi bila waktu online di mulai malam hari akan menyita waktu tidur.

c. Kelelahan fisik

Bermain internet dan komputer beberapa jam akan menimbulkan kelelahan, apalagi bila melebihi 8 jam setiap harinya. Beberapa penelitian mengenai pengaruh komputer terhadap kesehatan secara berlebihan masih dalam penelitian lebih lanjut, sakit kepala, kelelahan pada mata, sakit pada sendi tangan, pegal, dsb merupakan keluhan-keluhan yang sering ditemukan pada pengguna komputer. Gangguan ini sering disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS).

d. Kegagalan dalam mengatur waktu

Banyak individu yang teradiktif mengatakan akan bermain online hanya sebentar saja, namun mereka justru online sampai beberapa jam atau hampir setengah hari, akibatnya banyak waktu yang terbuang, sementara beberapa pekerjaan lain yang semestinya dapat selesai dikerjakan akan terpakai untuk menggunakan komputer.

e. Kegagalan dalam menyelesaikan tugas

Banyak individu yang menggunakan fasilitas kantor untuk mengakses website yang sebenarnya tidak berhubungan dengan pekerjaannya selama jam kantor, akibatnya banyak pekerjaan menjadi tertangguhkan atau dikerjakan


(65)

secara tidak maksimal karena waktu terpakai lebih banyak dalam menggunakan internet.

f. Kegagalan dalam pendidikan atau pekerjaan

Beberapa laporan menyebutkan bahwa internet adiktif telah membuat beberapa mahasiswa gagal dalam memperoleh nilai (grade) yang memuaskan, beberapa diantaranya gagal samasekali, sama halnya dengan karyawan, penurunan produktivitas kerja membuat beberapa diantara mengalami PHK g. Kegagalan dalam perkawinan atau menjalin hubungan

Penggunaan internet tanpa batas waktu menjadi ancaman retaknya sebuah hubungan, bagaimana tidak, beberapa individu lebih tertarik dengan dunia maya dibandingkan menjalin hubungan yang nyata dengan pasangannya. Beberapa laporan menyebutkan bahwa penyebab retaknya sebuah hubungan disebabkan pasangan yang lebih asyik mendownload atau mengakses situs porno sementara pasangan tidur sendirian

h. Gangguan psikologis

Seorang psikiater dari New York University, Dr. Joel Gold, menemukan adanya gangguan kejiwaan pada individu yang teradiktif internet, ia menyebutnya sebagai Truman Show Delusion, beberapa ahli lain menyebutnya sebagai internet delusion. Perilaku ini seperti gangguan delusi pada umumnya, individu seperti merasa dimatai-matai, berbicara sendiri menyangkut internet, pikiran yang tenggelam dengan dunia maya.


(66)

2.2.5. Adiksi Internet

Adiksi adalah suatu gangguan yang sifatnya kumat-kumatan atau kronis, ditandai dengan perbuatan kompulsif yang dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan kepuasan pada aktivita tertentu (Pratiwi,2012 )

Internet addiction adalah pemakaian internet secara berlebihan yang ditandai dengan gejala-gejala klinis, seperti keasyikan dengan objek candu, pemakaian yang lebih sering terhadap objek candu, tidak mempedulikan dampak fisik maupun psikologi pemakaian dan sebagainya. Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistic gangguan mental , atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan (Nyngtias,2012).

Young pada tahun 1998 membangun delapan kriteria yang digunakan untuk menentukan internet addiction, yaitu : 1). Memikirkan internet terus menerus, 2). Membutuhkan waktu lebih lama untuk online, 3). Melakukan usaha yang berulang untuk mengurangi penggunaan internet, 4). Penarikan ketika mengurangi penggunaan internet, 5). Isu-isu manajemen waktu, 6). Situasi lingkungan yang bermasalah seperti keluarga, sekolah, pekerjaan, dan


(67)

teman, 7). Menyembunyikan waktu yang digunakan untuk online, 8). Modifikasi mood ketika menggunakan internet.

Masalah yang disebabkan oleh internet addiction adalah terganggunya pola tidur, kurang tidur, kelelahan, menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang, back strain, kelelahan mata, masalah keluarga, masalah akademik, dan masalah pekerjaan (Young, 1996).

2.3.Interaksi sosial

2.3.1. Pengertian interaksi sosial

H.Boner (2004) menyebutkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Sitorur (1999 dalam Sunaryo, 2009) menyebutkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dan individu, individu dan kelompok, dan kelompok dan kelompok dalam bentuk kerja sama, serta persaingan atau pertikaian.

2.3.2. Bentuk interaksi sosial

Menurut Soerjono Soekanto ada 4 bentuk interaksi sosial, yaitu kerja sama (cooperation), persaingan (cooperation), pertentangan atau pertikaian (conflict), dan akomodasi atau penyesuaian diri (accommodation).


(68)

a. Kerja sama (cooperation)

Kerja sama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang utama. Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang per orang atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Timbulnya kerja sama karena kesadaran adanya kepentingan bersama. Kerja sama bertambah kuat apabila ada musuh bersama atau ancaman bersama, kerja sama juga dapat bersifat agresif apabila kelompok mengalami kekecewaan dan perasaan tidak puas.

Bentuk kerja sama masyarakat Indonesia yang tradisional disebut gotong royong. Bentuk-bentuk kerja sama, antara lain :

a. Kerja sama spontan (spontaneous cooperation) adalah bentuk kerja sama yang timbulnya secara serta merta atau spontan.

b. Kerja sama langsung (directed cooperation) adalah kerja sama atas dasar perintah atasan atau penguasa.

c. Kerja sama kontrak (contractual cooperation) adalah bentuk kerja sama karena adanya kepentingan tertentu.

d. Kerja sama tradisional (traditional cooperation) adalah kerja sama sebagai unsur sistem sosial, misalnya gotong royong, gugur gunung dan tolong menolong.


(69)

b. Persaingan (competition)

Persaingan adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang kehidupanyang pada suatu masa tertentumenjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau mempertahankan prasangka yang telah ada.

Persaingan berfungsi untuk menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif, sebagai jalan agar keinginan, kepentingan dan nilai tersalurkan dengan baik, untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial, dan untuk menyaring golongan fungsional. Sedangkan faktor yang terkait dengan hasil persaingan, yaitu kepribadian seseorang, kemajuan, solidaritas kelompok, dan disorganisasi.

c. Pertentangan atau pertikaian (conflict)

Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dana tau kekerasan. Penyebab terjadinya pertentangan, yaitu perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial. Terjadinya pertentangan dapat menyebabkan tambahan solidaritas, goyah atau retaknya persatuan kelompok, perubahan kepribadian individu, hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia, dan akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.


(70)

d. Akomodasi atau penyesuaian diri (accommodation)

Akomodasi berarti adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang perorangan atau kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma sosial dan nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Akomodasi sebagai suatu proses yang menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai suatu kestabilan.

Tujuan akomodasi adalah untuk mengurangi pertentangan, mencegah meledaknya pertentangan secara temporer, memungkinkan terjadinya kerjasama dan mengharuskan peleburan antara kelompok sosial. Hasil akomodasi yang diharapkan dapat diperoleh, yaitu integrase masyarakat, menekan oposisi, koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda, perubahan lembaga kemasyarakatan, perubahan dalam kedudukan, dan membuka kea rah asimilasi (Sunaryo, 2004).

2.3.3. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial

Interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi dua syarat, yang pertama adanya kontak sosial. Adanya kontak fisik akan memungkinkan adanya interaksi. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, teknologi perkembangan demikian pesat hingga menghasilkan sarana teknologi dan komunikasi yang canggih , sehingga memungkinkan orang yang tidak bertemu secara langsung akan tetap dapat melakukan kontak dengan orang lain atau kelompok lain.


(71)

Syarat yang kedua adalah adanya komunikasi. Arti terpenting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang yang bersangkutan (Badrujaman,2008).

2.3.4. Jenis interaksi sosial

Ada tiga jenis interaksi sosial, yaitu (1) interaksi antara individu dan individu, (2) interaksi antara individu dan kelompok, dan (3) interaksi antara kelompok dan kelompok.

Interaksi anrtara individu dan individu terjadi saat dua individu bertemu, walaupun bisa juga pertemuan itu tanpa tindakan apa-apa. Dalam interaksi jenis ini individu sadar bahwa ada pihak lain yang menimbulkan perubahan pada individu tersebut. Interaksi antara individu dan kelompok bentuknya berbeda-beda sesuai keadaan. Jenis interaksi ini mencolok saat terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Sedangkan interaksi antara kelompok dan kelompok terjadi pada pelaku dengan jumlah yang lebih besar, ada dimensi waktu yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung dan adanya tujuan tertentu.


(72)

2.3.5. Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial

Berlangsungnya suatu interaksi sosial didasarkan pada berbagai faktor, antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung.

Faktor imitasi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Imitasi dapat mendorong individu atau kelompok untuk melakukan perbuatan yang baik dan mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku. Imitasi juga dapat mendorong individu mencontoh perilaku yang menyimpang, tidak sesuai norma, etika, dan moral sosial.

Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Sugesti adalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan / pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang atau suatu proses interaksi sosial ketika individu lain tanpa kritik terlebih dahulu.

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Proses identifikasi ini dapat berlangsung secara sengaja maupun tidak sengaja karena biasanya memerlukan orang orang yang memiliki tipe ideal dalam hidupnya. Faktor identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh-pengaruh yang lebih mendalam ketimbang proses imitasi


(73)

dan sugesti walaupun adanya kemungkinan bahwa pada mulanya proses identifikasi diawali dana atau sugesti.

Faktor yang terakhir adalah simpati. Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan yang lain.


(74)

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada zaman globalisasi begitu cepat. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang paling populer saat ini adalah internet. Internet menempatkan dirinya sebagai salah satu pusat informasi yang dapat diakses dari berbagai tempat tanpa dibatasi ruang dan waktu (Uno & Lamatenggo, 2010). Internet disebut sebagai pusat informasi bebas hambatan karena dapat menghubungkan informasi yang satu dengan yang lain dalam waktu yang singkat. Yofiyanto (2008 dalam Dewiratri, Karini, & Machromah, 2012) menyebutkan bahwa internet tidak lagi menjadi barang mewah yang hanya bisa dinikmati oleh masyarakat menengah keatas saja, tetapi juga telah menyentuh masyarakat menengah kebawah.

Indonesia berada di peringkat ke-6 di dunia dalam hal penggunaan internet. Lima besar negara pengguna internet di dunia diduduki oleh Tiongkok, Amerika Serikat, India, Brazil, dan Jepang. Menurut lembaga riset e-Marketer, populasi pengguna internet di Indonesia mencapai 83,7 juta orang pada tahun 2014. Diperkirakan populasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 akan mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang pada peringkat ke-5 yang pertumbuhan pengguna internetnya lebih lambat. Hasil riset nasional yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)


(75)

bekerjasama dengan PusKaKom UI menunjukkan adanya peningkatan

penggunaan internet di Indonesia. Pangerapan (2015) mengatakan bahwa selama

tahun 2014 menunjukkan peningkatan sebanyak 16,2 juta, yaitu dari 71,9 juta

menjadi 88,1 juta. Dilihat dari domisilinya, 78% pengguna internet di Indonesia

tinggal di wilayah Indonesia bagian barat. Lebih dari 60% pengguna internet di

Indonesia berumur dibawah 25 tahun. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh

Badan Pusat Statistik bahwa pengguna termuda internet di Indonesia berada

pada rentang umur 5 sampai 12 tahun. Hal ini cukup mencengangkan karena

pada masa-masa tersebut anak-anak masih sulit melindungi diri dari dampak

penggunaan internet. Ditinjau dari tingkat pendidikan pengguna internet,

golongan pelajar juga menduduki peringkat teratas dibandingkan profesi lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2014) pada anak remaja di

SMP Muhammadiyah 1 Kartasura, dari 99 responden mengatakan 60 orang

(51,7%) mengenal internet dari teman, 38 orang (27,7%) menggunakan internet

untuk mengunjungi social working, menggunakan internet di warnet 69 orang

(48,9%), biaya yang dikeluarkan dari Rp.5.000 dengan 77 anak (77,8%), dan

lama penggunaan 2,5 – 5 jam per minggu 68 anak (59,6%). Penelitian yang dilakukan oleh Young (1996) menyebutkan penggunaan internet bisa

menyebabkan terjadinya gangguan dalam hubungan seperti masalah keluarga,

masalah akademik dan masalah pekerjaan. 83% responden sudah menggunakan

internet lebih dari setahun, waktu per minggu menggunakan intenet dengan hasil


(76)

terbagi menjadi dua bagian yaitu dependent menggunakan internet untuk chat

room, news group, email dan game online, sedangkan non-dependent lebih

banyak menggunakan internet untuk pencarian informansi daripada untuk

berkomunikasi.

Internet diperumpamakan sebagai dua sisi uang logam. Internet

memiliki dampak positif dan negatif terhadap anak. Internet dapat memberikan

segudang informasi secara gratis dan bebas, baik dari segi ilmu pengetahuan,

hiburan hingga game. Internet memberikan kemudahan untuk anak dalam

mendapatkan informasi serta kemudahan untuk menjalin komunikasi dalam jarak

yang jauh sekalipun. Ketersediaan game yang bersifat menantang dan kreatif

yang pada umumnya disukai anak-anak. Namun, kemudahan akses konten

internet ini dapat menyebabkan anak memperoleh apa yang belum seharusnya

diperoleh, baik berupa gambar, suara, tulisan dan lain sebagainya (Ameliola &

Nugraha, 2013). Kecanduan internet, pencurian identitas, serta menurunnya

interaksi sosial dalam hubungan antarmanusia disebut sebagai dampak negatif

penggunaan internet.

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan motif untuk memiliki

hubungan dan hidup bersama dengan orang lain. Dalam hidup bersama itu terjadi

hubungan antarmanusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan

untuk mencapai keinginan itu perlu diwujudkan dalam bentuk tindakan melalui


(77)

Interaksi sosial bagi remaja adalah hal yang sangat penting dalam

proses penyesuaian diri agar bisa berkembang menjadi individu dengan pribadi

yang sehat. Interaksi sosial pada remaja perlu diperhatikan mengingat masa

remaja dikatakan sebagai masa yang paling sulit dan masa yang rawan dalam

tugas perkembangan manusia karena masa remaja adalah masa transisi dari masa

kanak-kanak menuju ke masa dewasa (Rumini dan Sundari, 2004).

Dari hasil survey penulis kepada 10 orang siswa SMPN 10 Medan, 7

orang mengatakan menggunakan internet setiap hari, 4 orang siswa mengatakan

sering menggunakan internet di warnet dekat sekolah setelah jam pulang sekolah

dan 8 siswa mengaku sudah mempunyai handphone milik sendiri untuk

mengakses internet. Interaksi sosial siswa saat penulis melakukan survey terlihat

mayoritas siswa bermain dalam kelompok.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan

penelitian tentang “penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka masalah yang ingin dijawab dari penelitian ini adalah “bagaimana gambaran penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan?”

3. Tujuan


(78)

a. Untuk mengetahui gambaran penggunaan internet di SMPN 10 Medan b. Untuk mengetahui gambaran interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan

4. Manfaat Penelitian 4.1. Pendidikan Keperawatan

Dapat memberikan informasi kepada tenaga pendidik keperawatan tentang fenomena yang terjadi pada masyarakat, sehingga dapat membantu dalam menentukan penekanan materi yang akan diberikan pada mahasiswa keperawatan.

4.2. Pelayanan Keperawatan

Dapat memberikan informasi kepada perawat komunitas terkait penggunaan internet dan interaksi sosial sehingga dapat dilakukan tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi remaja yang menjadi sasaran pendidikan kesehatan.

4.3. Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi data dan bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya mengenai topik yang sama.


(79)

Judul Penelitian : PENGGUNAA INTERNET DAN INTERAKSI SOSIAL REMAJA DI SMPN 10 MEDAN

Nama Mahasiswa : Putri Wulandari

NIM : 121101027

Jurusan : Sarjana Keperawatan Tahun Ajaran : 2015/2016

ABSTRAK

Internet disebut sebagai pusat informasi bebas hambatan karena dapat menghubungkan informasi yang satu dengan yang lain dalam waktu yang singkat. Peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Internet mempunyai dampak positif dan dampak negatif, menurunnya interaksi sosial antar manusia disebut sebagai salah satu dampak negatif penggunaan internet Interaksi sosial pada remaja perlu diperhatikan mengingat masa remaja dikatakan sebagai masa yang paling sulit dan masa yang rawan dalam tugas perkembangan manusia karena masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa. Tujuan penilitian ini adalah untuk melihat gambaran penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan. Desain penelitian ini adalah deskripif dengan sampel sebanyak 94 orang, proses pengambilan data menggunakan propotional random sampling pada Mei 2016. Hasil penelitian diperoleh mayoritas responden menggunakan internet setiap hari (37.2%) Menggunakan internet 1-2 jam dalam sehari (53.2%) dengan mengunakan internet pada malam hari (43.6%). Mencari referensi pelajaran sebagai tujuan penggunaan internet (39.4%). Pertama kali mengenal internet dari teman (47.9%) serta teman sebagai orang yang menemani menggunakan internet (31.9%). Mayoritas menggunakan internet di rumah sendiri (62.8%) dengan menggunakan telepon seluler (44.7%) dan mengalami kegagalan dalam membagi waktu setelah menjadi pengguna internet (40.4%). Mayoritas responden memiliki tingkat interaksi sosial yang cukup (84%). Orang tua dan pihak sekolah diharapkan selalu mengawasi dan membimbing remaja dalam menggunakan internet dan berinteraksi dengan orang lain.


(80)

Penggunaan Internet dan Interaksi Sosial Remaja di SMPN 10

Medan

SKRIPSI

Oleh

Putri Wulandari

121101027

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(1)

5. Ibu Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS, Ph.D selaku dosen penguji 2. Terimakasih atas masukan yang telah diberikan untuk perbaikan Tugas Akhir ini.

6. Ibu Rika Endah Nurhidayah, S.Kp, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligur dosen validator yang telah membimbing penulis selama menjadi mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan membantu memvalidasi instrument penelitian yang saya gunakan dalam penelitian.

7. Ibu Wardiyah Daulay, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen validator yang membantu memvalidasi instrumen penelitian yang saya gunakan dalam penelitian.

8. Seluruh Dosen, Pegawai dan Staf Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

9. Segenap rekan-rekan, Putri Anggela, Rahmadwitya Yulinast, Anisa Sri Utami, Zeverly Zilvia, Poppy Nus Asvionita, Rahmalia Amni, Wenty Sembiring, dan Mustafa Ahmad Juanda yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. Dan untuk seluruh teman-teman Fakultas Keperawatan angkatan 2012. 10. Seluruh Guru dan Staf SMPN 10 Medan dan SMPN 9 Medan yang berbaik hati

membantu penulis dalam proses pengambilan data.

11. Seluruh responden untuk penelitian ini, yaitu siswa SMPN 10 Medan. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis hanya dapat mengharapkan mudah-mudahan penulisan Tugas Akhir ini, dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi pengembangan ilmu, masyarakat, dan Fakultas Keperawatan.

Medan, Juni 2016


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

PRAKATA ... .. v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR SKEMA ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

ABSTRAK ... . x

BAB 1 Pendahuluan 1. Latar Belakang ... 1

2. Rumusan Masalah ... 4

3. Tujuan Penelitian ... 4

4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 Tinjauan Pustaka 1. Remaja a. Perkembangan Psikososial ... 7

b. Perkembangan Sosial ... 7

2. Internet a. Pengertian Internet ... . 9

b. Sejarah Internet ... . 10

c. Manfaat Internet ... . 11

d. Penggunaan Internet ... . 12

e. Adiksi Intenet ... . 17

3. Interaksi Sosial a. Pengertian Interaksi Sosial ... 18

b. Bentuk Interaksi Sosial ... 19

c. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial ... 22


(3)

e. Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial ... 23

BAB 3 Kerangka Penelitian 1. Kerangka Konsep Penelitian ... 25

2. Definisi Operasional ... 26

BAB 4 Metode Penelitian 1. Desain Penelitian ... 27

2. Populasi dan Sampel ... 27

3. Tempat Penelitian... 29

4. Waktu Penelitian ... 29

5. Etika Penelitian ... 29

6. Instrumen penelitian ... 30

7. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 31

8. Prosedur Pengumpulan Data ... 33

9. Analisis Data ... 33

BAB 5 Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil penelitian ………. 36

a. Karakteristik Internet ………... 36

b. Penggunaan internet ………. 37

c. Interaksi Sosial ………. 41

2. Pembahasan ……… 41

a. Penggunaan Internet ………. 41

b. Interaksi Sosial ……….. 46

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan ………. 47

2. Saran ……… 48 DAFTAR PUSTAKA

Jadwal tentatif penelitian Lembar penjelasan Informed consent Kuisioner penelitian Surat persetujuan validitas Ethical clearance


(4)

Surat selesai uji reliabilitas Surat pengantar izin penelitian Surat selesai penelitian

Hasil uji validitas Hasil uji reliabilitas Master table

Hasil Penelitian

Lembar bukti bimbingan Transaksi dana


(5)

DAFTAR SKEMA


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perkembangan Sosial Remaja ……… 8

Tabel 2. Definisi operasional penelitian ... 26

Tabel 3 Distribusi frekuensi danpersentase karakteristik responden…….. 36

Tabel 4 Distribusi frekuensi dan persentase penggunaan internet ………. 40