T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran PHBS Rumah Tangga Warga Dusun Deres yang Bekerja sebagai Pemulung di TPA Blondo dengan Kejadian ISPA T1 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif

untuk

menggambarkan

dan

menampilkan

suatu

masalah

menggunakan angka.

3.2
3.2.1

Variabel Penelitian
Variabel Tunggal
Perilaku

kesehatan

yaitu

suatu

respon

seseorang

(organisme) terhadap stimulus atau obyek yang berkaitan dengan
sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan
minuman, serta lingkungan. Strata PHBS tatanan rumah tangga

Jawa Tengah yaitu suatu tingkatan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam setiap rumah tangga. Khusus di Jawa Tengah indikator
nasional ditambah indikator lokal spesifik dan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi masing-masing Unit Pelaksana teknis Daerah
(UPTD) maka telah dikembangkan menjadi 16 indikator yang dapat
digunakan untuk rnengukur perilaku sehat. Kejadian ISPA yaitu
penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular,
yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar
dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang

60

61
parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya,
faktor lingkungan, dan faktor pejamu.

3.3

Definisi Operasional


Tabel 3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No.
(1)
1.

2.

Variabel
(2)
ISPA

Perilaku
kesehatan

Definisi
Alat ukur
Operasional
(3)
(4)
Infeksi Saluran

Kuesioner
Pernapasan Akut
(ISPA) adalah
penyakit saluran
pernapasan atas
atau bawah,
biasanya menular,
yang dapat
menimbulkan
berbagai spektrum
penyakit yang
berkisar dari
penyakit tanpa
gejala atau infeksi
ringan sampai
penyakit yang
parah dan
mematikan,
tergantung pada
patogen

penyebabnya,
faktor lingkungan,
dan faktor pejamu.

Pengetahuan,
Kuesioner
sikap, dan
tindakan proaktif
untuk memelihara
dan mencegah
risiko terjadinya
penyakit,
melindungi diri dari
ancaman penyakit.

Kategori

Skala

(5)

(6)
1. Ada
Ordinal
anggota
keluarga
dalam satu
rumah yang
sedang/perna
h menderita
ISPA
0. Tidak ada
anggota
keluarga
dalam satu
rumah yang
sedang/perna
h menderita
ISPA

1. Memiliki

Ordinal
pengetahuan,
sikap, dan
tindakan
proaktif untuk
memelihara
dan
mencegah
risiko
terjadinya
penyakit,

62
melindungi
diri dari
ancaman
penyakit.
0. Tidak
Memiliki
pengetahuan,

sikap, dan
tindakan
proaktif untuk
memelihara
dan
mencegah
risiko
terjadinya
penyakit,
melindungi
diri dari
ancaman
penyakit.
3.

Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
tatanan rumah
tangga Jawa
Tengah


Semua tindakan
Kuesioner
kesehatan yang
dilakukan
keluarga
berdasarkan
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Jawa Tengah.
Indikatornya yaitu :
1. Pertolongan
oleh tenaga
kesehatan
(bidan,dokter)
dan bagi
rumah tangga
yang
tidak/belum
pernah

hamil/mengerti
kalau hamil
harus diperiksa
oleh tenaga
kesehatan
2. Memeriksakan
kehamilan
minimal 4×
selama
kehamilan dan

1. Melakukan
indikator
PHBS rumah
tangga Jawa
Tengah
0. Tidak
melakukan
indikator
PHBS rumah

tangga Jawa
Tengah

Ordinal

63

3.

4.

5.

6.

bagi rumah
tangga yang
tidak
mempunyai ibu
hamil, mengerti
maksud dari
K4
(memeriksakan
kehamilan
minimal 4×)
Bayi
memperoleh
ASI eksklusif
sejak usia 0–6
bulan tanpa
makanan
tambahan lain
dan bagi
rumah tangga
yang tidak
mempunyai
bayi mengerti
tentang ASI
eksklusif
Balita
ditimbang
secara teratur
dan bagi
rumah tangga
yang tidak
mempunyai
balita mengerti
tentang
penimbangan
balita
contohnya di
posyandu
Mengonsumsi
beraneka
ragam
makanan
dalam jumlah
cukup dengan
gizi seimbang
(mengganti
menu makanan
setiap hari)
Menggunakan
air bersih untuk
keperluan

64
sehari-hari
7. Menggunakan
jamban sehat
(leher angsa
dengan septic
tank dan
terjaga
kebersihannya)
8. Membuang
sampah pada
tempat yang
semestinya
9. Menggunakan
lantai rumah
kedap air
10. Melakukan
olahraga/aktivit
as fisik
(bersepeda,
berjalan kaki,
mencangkul,
menyapu, dan
kegiatan rumah
tangga lainnya)
11. Anggota rumah
tangga tidak
ada yang
merokok atau
tidak merokok
di dalam
rumah, dan
rumah bebas
dari asap rokok
12. Mencuci
tangan
menggunakan
sabun sebelum
makan dan
sesudah BAB
13. Menggosok
gigi minimal
2×sehari dan
masing-masing
anggota
keluarga
memuliki 1
sikat gigi
14. Anggota rumah
tangga tidak
meminum

65
minuman
keras/miras
dan tidak
menyalahguna
kan narkoba
15. Anggota rumah
tangga menjadi
peserta
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
(JPK)
16. Melakukan
PSN
(Pemberantasa
n Sarang
Nyamuk)

3.4

Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini seluruh warga Dusun Deres
Desa Kandangan Kecamatan Bawen yang bekerja sebagai
pemulung di TPA Blondo. Berdasarkan data yang didapatkan dari
Kepala Dusun Deres, Semarang yang bekerja sebagai pemulung di
TPA Blondo berjumlah 49 orang.

3.4.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dengan caraTotal Sampling
yaitu mengambil sampel seluruh anggota populasi (Amirin, 2013).
Sehingga besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 49 orang.

66
Agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan, maka penentuan
sampel yang dikehendaki harus sesuai dengan kriteria tertentu
yang ditetapkan. Kriteria ini berupa kriteria inklusi yang merupakan
batasan ciri/karakter umum pada subyek penelitian, dikurangi
karakter yang masuk dalam kriteria eksklusi (Saryono, 2013).
Adapun kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dalam penelitian
tersebut adalah sebagai berikut :
1)

Kriteria Inklusi

a.

Warga Dusun Deres yang bekerja sebagai pemulung di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo yang merupakan
penduduk tetap Dusun Deres.

b.

Warga Dusun Deres yang bekerja sebagai pemulung di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo yang merupakan
cakupan

wilayah

kerja

Puskesmas

Pembantu

Desa

Kandangan.
c.

Bersedia menjadi responden.

d.

Sadar dan mampu berkomunikasi dengan baik.

e.

Mampu membaca dan menulis walau tingkat pendidikan
minimal.

2)

Kriteria Eksklusi

a.

Warga Dusun Deres yang bekerja sebagai pemulung di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo yang bukan
merupakan penduduk tetap Dusun Deres.

67
b.

Warga Dusun Deres yang bekerja sebagai pemulung di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo yang merupakan
cakupan

wilayah

kerja

Puskesmas

Pembantu

Desa

Kandangan.
c.

Tidak bersedia menjadi responden.

d.

Tidak mampu berkomunikasi dengan baik.

e.

Tidak bisa membaca dan menulis.

3.5

Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer (langsung) dan data sekunder (tidak langsung). Data primer
(langsung)

diperoleh

dengan

menggunakan

kuesioner

dan

dokumentasi. Data sekunder (tidak langsung) diperoleh dengan
menggunakan dokumentasi.

3.6

Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Pengolahan Data
1)

Editing

2)

Coding

3)

Entry

4)

Tabulating

68
3.6.2 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis Univariat.

3.7

Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi

dari institusi kemudian mengajukan ijin ke Kelurahan/Desa
Kandangan tempat penelitian dilakukan. Kemudian dilakukan
penelitian dengan menekankan etika sebagai berikut.
a.

Inform concent (Lembar Persetujuan).

b.

Anonymity (Tanpa nama).

c.

Confidentility (Kerahasiaan) (Harvianti, 2013).

3.8

Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Validitas Instrumen
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
pearson product moment dengan menggunakan Statistical Package
for

Social Science (SPSS). Uji validitas dilakukan pada 30

responden warga yang bekerja sebagai pemulung di Dusun
Ngronggo RT 1 dan RT 2 yang berdekatan dengan TPA Ngronggo
Salatiga dengan karakteristik yang hampir sama dengan warga
yang bekerja sebagai pemulung di Dusun Deres yang berdekatan

69
dengan TPA Blondo Bawen yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini.
Pertanyaan kuesioner dalam uji validitas dikatakan valid jika
harga rhitung > rtabel pada nilai signifikansi 5%. Sebaliknya, pertanyaan
dikatakan tidak valid jika harga rhitung < rtabel pada nilai signifikansi
5%.
Dari 2 pertanyaan kejadian ISPA dalam keluarga yang
diujikan, 2 pertanyaan valid. Dari 8 pertanyaan perilaku kesehatan
(Becker) yang diujikan, 7 pertanyaan valid dan 1 pertanyaan tidak
valid. Dari 54 pertanyaan perilaku hidup bersih dan sehat yang
diujikan, 32 pertanyaan valid dan 22 pertanyaan tidak valid. Maka
pertanyaan yang digunakan untuk penelitian adalah pertanyaan
yang valid yaitu rhitung > rtabel (0,361), sehingga dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan kuesioner yang validdapat digunakan sebagai
instrumen penelitian.
3.8.2 Reliabilitas Instrumen
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Alpha Cronbach dengan menggunakan Statistical Package for
Social Science (SPSS). Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha
Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1.
Apabila skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan
range yang sama, makan ukuran kemantapan alpha dapat
diinterpretasi seperti tabel berikut :

70
Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha
0.00 s.d 0,20
>0,20 s.d 0,40
>0,40 s.d 0,60
>0,60 s.d 0,80
>0,80 s.d 1,00

Tingkat Reliabilitas
Kurang reliabel
Agak reliabel
Cukup reliabel
Reliabel
Sangat reliabel
(P.B, Triton, 2006).

Uji reliabilitas dilakukan pada 30 responden warga yang
bekerja sebagai pemulung di Dusun Ngronggo RT 1 dan RT 2 yang
berdekatan dengan TPA Ngronggo Salatiga. Dari 2 pertanyaan
kejadian ISPA dalam keluarga (r alpha = 1,000), 7 pertanyaan
perilaku kesehatan (Becker) (r alpha = 0,624), dan 32 pertanyaan
perilaku hidup bersih dan sehat (r alpha = 0,940) didapatkan hasil
ralpha > r tabel (0,361), sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
pertanyaan kuesioner adalah reliabel, sehingga kuesioner dapat
digunakan sebagai instrumen penelitian.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Kuliah di PTN Kini Lebih Mahal

0 87 1