T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengendali Suhu dan Waktu pada Proses Pasteurisasi Susu Menggunakan Metode LTLT (Low Temperature, Long Time) T1 BAB IV
BAB IV
PENGUJIAN ALAT
Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian keseluruhan alat yang telah
direalisasikan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah alat yang
sudah terealisasi telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditulis. Pengujian yang telah
dilakukan meliputi pengujian beberapa fungsi pada pengukur volume air, pengukur
volume susu, pengukur nilai suhu, pengujian notifikasi, dan pengukuran daya total yang
diperlukan alat ini.
4.1.
Pengujian volume air
Pada pengujian ini dimaksudkan agar dapat diketahui selisih volume air yang
diukur menggunakan gelas ukur dengan volume air yang diukur load cell, karena sensor
ini digunakan untuk mengukur berat maka perlu diketahui terlebih dahulu massa jenis
air yaitu 1 mL air sama dengan 1 gram. Dari hasil pengukuran massa air menggunakan
timbangan duduk dengan volume air sebanyak 1.000 mL hasil yang terukur pada
timbangan duduk adalah 1 kg, hasil pengukuran menggunakan timbangan duduk dapat
dilihat pada gambar 4.1. Hasil dari pengujian sensor dapat dilihat pada tabel 4.1.
Gambar 4.1. Pengukuran air menggunakan timbangan duduk
23
Tabel 4.1. Hasil pengujian volume air
Pengujian
Alat
Selisih (%)
ke-
Gelas ukur (mL)
Load Cell (gram/mL)
1
1000
1004,85
4,85
2
1000
1002,89
2,89
3
1000
1001,56
1,56
4
1000
1003,42
3,42
5
1000
1003,29
3,29
6
1000
1005,73
5,73
7
1000
1000,74
0,74
8
1000
1004,42
4,42
9
1000
1001,02
1,02
10
1000
1004,97
4,97
Dengan hasil pengujian tersebut maka didapatkan selisih rata-rata pengukuran
untuk sensor load cell sebagai sensor pengukur volume air adalah 3,2 % dan selisih
maksimal sebesar 5,7%.
4.2.
Pengujian volume susu
Pada pengujian ini dimaksudkan agar dapat mengetahui berapa berat susu yang
terukur oleh load cell. Karena massa jenis air dan massa jenis susu berbeda, perlu
diketahui berdasarkan BSN tentang metode pengujian susu segar menyatakan bahwa
massa jenis 1 mL susu sama dengan 1,028 gram/mL. Dari hasil pengukuran massa susu
menggunakan timbangan duduk dengan volume susu sebanyak 1.000 mL terukur lebih
dari 1 kg, yang ditunjukkan pada Gambar 4.2. Hasil dari pengujian sensor dapat dilihat
pada Tabel 4.2.
24
Gambar 4.2. pengukuran susu dengan timbangan duduk
Tabel 4.2. Hasil pengujian volume susu
Pengujian
Volume susu
Massa jenis
Load cell
Selisih
ke-
(mL)
susu
(gram/mL)
(%)
(gram/mL)
1
1000
1028
1035,54
7,54
2
1000
1028
1033,6
5,6
3
1000
1028
1037,15
9,15
4
1000
1028
1036,28
8,28
5
1000
1028
1037,25
9,25
6
1000
1028
1037,83
9,83
7
1000
1028
1037,76
9,76
8
1000
1028
1034,79
6,79
9
1000
1028
1034,19
6,19
10
1000
1028
1032,71
4,71
25
Dari hasil pengujian tersebut maka didapatkan selisih rata-rata pengukuran
untuk sensor load cell sebagai sensor pengukur batas volume susu adalah 7.71 % dan
selisih maksimal sebesar 9,8%.
4.3.
Pengujian suhu awal air
Pada pengujian terhadap sensor DS18B20 dimaksudkan agar dapat diketahui
selisih suhu antara sensor DS18B20 dengan termometer, dengan mengukur suhu awal
air yang akan dipanaskan. Hasil dari pengujian sensor dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil pengukuran nilai suhu air
Pengujian ke-
Termometer
Sensor DS18B20
Selisih
(°C)
(°C)
(°C)
1
24
23,70
-0,3
2
24
23,70
-0,3
3
24
24,06
+0,06
4
24
24,05
+0,05
5
24
24,12
+0,12
6
24
24,09
+0,09
7
24
24,05
+0,05
8
24
24,01
+0,01
9
24
24,06
+0,06
10
24
24,12
+0,12
Dari hasil pengujian DS18B20 dengan termometer nilai suhu yang diperoleh
masih memiliki selisih dibawah 1°C.
4.4.
Pengujian notifikasi isi air
Pada pengujian ini dimaksudkan agar batas volume air yang digunakan sebagai
media pemanas susu dapat diketahui, load cell digunakan sebagai alat ukur pada
pengujian ini. Pengujian ini dapat mengetahui batas minimal air yang digunakan yaitu
sebesar 1.750 mL, notifikasi akan ditampilkan pada layar LCD yang dapat dilihat pada
Gambar 4.3. Hasil dari pengujian notifikasi untuk pengisian air dapat dilihat pada Tabel
4.4.
26
Gambar 4.3. Tampilan notifikasi isi air
Pada tampilan notifikasi diatas bertujuan agar pengguna dapat melakukan
pengisian air sesuai dengan notifikasi tersebut. Pengisian air dilakukan oleh pengguna
dan volume air akan terlihat pada layar LCD.
Tabel 4.4. Hasil pengujian notifikasi isi air
Pengujian ke-
Volume air (mL)
Notifikasi
1
1100
Isi air
2
1200
Isi air
3
1300
Isi air
4
1400
Isi air
5
1500
Isi air
6
1600
Isi air
7
1700
Isi air
8
1800
Pemanasan air
9
1900
Pemanasan air
10
2000
Pemanasan air
Dari pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa alat dapat
menampilkan notifikasi isi air pada layar LCD, sesuai dengan volume air yang masuk
ke dalam panci sesuai dengan sistem yang telah dibuat. Pengujian notifikasi isi susu ini
diambil dengan mengisi air secara bertahap sampai dengan volume maksimal, setelah
volume air mencapai 1.800 mL sistem akan menampilkan proses pemanasan air.
27
4.5.
Pengujian notifikasi isi susu
Pada pengujian ini volume susu diukur menggunakan load cell, sehingga dapat
mengetahui kapan waktu susu bisa mulai dimasukkan kedalam alat ini. Pengujian ini
juga digunakan untuk mengetahui batas minimal volume susu yang akan diolah yaitu
sebanyak 250 mL, notifikasi pada pengujian ini akan ditampilkan pada layar LCD yang
dapat dilihat pada Gambar 4.4. Hasil dari pengujian notifikasi untuk pengisian susu
dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Gambar 4.4. Tampilan notifikasi isi susu
Pada tampilan notifikasi diatas bertujuan agar pengguna dapat melakukan
pengisian susu sesuai dengan notifikasi tersebut karena dalam kondisi notifikasi tersebut
dapat dikatakan bahwa volume susu kurang dari batas minimal atau belum terisi susu
sama sekali. Pengisian susu dilakukan setelah proses pemanasan air sebesar 50 °C.
28
Tabel 4.5. Hasil pengujian notifikasi isi susu
Pengujian ke-
Volume susu (mL)
Notifikasi
1
100
Pengisian susu Isi lebih banyak
2
200
Pengisian susu Isi lebih banyak
3
300
Tekan tombol start
4
400
Tekan tombol start
5
500
Tekan tombol start
6
600
Tekan tombol start
7
700
Tekan tombol start
8
800
Tekan tombol start
9
900
Tekan tombol start
10
1000
Tekan tombol start
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa alat dapat
menampilkan notifikasi isi susu pada layar LCD sesuai dengan sistem yang telah dibuat.
Pada pengujian notifikasi untuk pengisian susu, notifikasi akan tertampil pada saat
volume susu 100 mL sampai 200 mL, setelah volume susu mencapai nilai 300 mL
sampai 1.000 mL notifikasi yang akan tertampil adalah ‘Tekan tombol start’ penekanan
tombol ini dilakukan jika sudah tidak ada lagi susu yang akan dimasukkan ke dalam
panci.
4.6.
Pengujian notifikasi kurangi susu
Pada pengujian ini volume susu diukur menggunakan load cell, agar volume
susu yang akan diolah tidak melebihi batas maksimal yang telah ditentukan yaitu
sebanyak 6.000 mL. Notifikasi akan ditampilkan pada layar LCD yang dapat dilihat
pada Gambar 4.5. Hasil dari pengujian notifikasi untuk pengurangan susu dapat dilihat
pada Tabel 4.6.
29
Gambar 4.5. Tampilan notifikasi kurangi susu
Pada notifikasi ini dimaksudkan agar pengguna dapat melakukan pengurangan
susu secara manual, notifikasi ini muncul karena volume susu yang terukur lebih dari
batas maksimal.
Tabel 4.6. Hasil pengujian notifikasi kurangi susu
Pengujian ke-
Volume susu
Notifikasi
Gelas ukur (mL)
1
5500
Tekan tombol start
2
5600
Tekan tombol start
3
5700
Tekan tombol start
4
5800
Tekan tombol start
5
5900
Tekan tombol start
6
6000
Tekan tombol start
7
6100
Kurangi susu
8
6200
Kurangi susu
9
6300
Kurangi susu
10
6400
Kurangi susu
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa notifikasi
‘Kurangi susu’ dapat bekerja dengan baik sesuai dengan volume susu yang masuk ke
dalam panci dan sesuai dengan sistem yang telah dibuat. Pada saat volume susu 5.500
mL sampai 6.000 mL notifikasi yang tertampil masih berupa ‘Tekan tombol start’,
setelah volume susu melebihi 6.000 mL maka sistem akan menampilkan notifikasi
30
‘Kurangi susu’ jika notifikasi tersebut muncul maka pengguna harus mengurangi susu
yang sudah masuk ke dalam panci secara manual sampai muncul notifikasi berupa
‘Tekan tombol start’.
4.7.
Pengujian suhu maksimal air saat dipanaskan
Pada pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur suhu air saat dipanaskan
sampai dengan suhu 64 °C, dari hasil pengujian diketahui masih terjadi kenaikan suhu
air walaupun elemen dalam keadaan mati. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
suhu maksimal tidak akan melebihi 66 °C, jika suhu maksimal melebihi suhu tersebut
maka proses pengolahan susu tidak sesuai dengan metode yang digunakan.
Tabel 4.7. Tabel suhu maksimal saat proses pemanasan
Pengujian ke-
Batas suhu (°C)
Suhu maksimal (°C)
1
64
64,31
2
64
64,37
3
64
64,44
4
64
64,25
5
64
64,31
6
64
64,29
7
64
64,33
8
64
64,38
9
64
64,37
10
64
64,31
Dari hasil pengujian didapatkan selisih rata-rata pada saat proses pemanasan air
yang diukur dengan menggunakan sensor DS18B20 masih dibawah 1%. Sehingga tidak
melebihi suhu 66 °C.
4.8.
Pengujian pengaduk otomatis
Pada pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi pengaduk yang
bekerja secara otomatis, dimana pengaduk akan bekerja secara otomatis selama 30
menit. Hasil dari pengujian pengaduk yang bekerja secara otomatis selama 30 menit
dapat dilihat pada Tabel 4.7.
31
Tabel 4.8. Hasil pengujian pengaduk
Pengujian ke-
Waktu (menit)
Kondisi Pengaduk
1
30
Menyala
2
30
Menyala
3
30
Menyala
4
30
Menyala
5
30
Menyala
6
30
Menyala
7
30
Menyala
8
30
Menyala
9
30
Menyala
10
30
Menyala
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pengaduk
dapat berputar dengan stabil dan dari hasil pengamatan saat pengaduk bekerja,
pengaduk dapat mengaduk susu selama 30 menit dan telah sesuai dengan sistem yang
dibuat.
4.9.
Pengukuran daya total
Pada pengujian ini dimaksudkan agar dapat mengetahui daya yang dibutuhkan
saat alat ini bekerja. Pada pengukuran ini menggunakan multimeter sebagai alat ukur.
Gambar 4.6. Pengukuran hambatan
32
Gambar 4.7. Pengukuran tegangan
Gambar 4.8. Pengukuran arus
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian
listrik.
Satuan SI daya
listrik
adalah watt yang
menyatakan
banyaknya tenaga
listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik). Daya dilambangkan dengan P.
Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai:
(1)
Di mana:
P = daya (watt)
V = Tegangan (Volt)
33
I = Arus (Ampere)
R = Tahanan/Hambatan/Beban (Ohm)
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
(2)
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit
listrik
tiap
satuan
waktu. Arus
listrik
dapat
diukur
dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere.
(3)
Hambatan
komponen
listrik adalah
elektronik
perbandingan
(misalnya
antara
resistor)
teganganlistrik dari
dengan
suatu
arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrikyang mempunyai satuan Ohm dapat dirumuskan sebagai
berikut:
(4)
Dari hasil pengujian menggunakan multimeter didapatkan tegangan 205 volt,
arus 3,83 Ampere, dan hambatan 217,5 ohm, pengukuran tersebut dilakukan pada saat
proses pemanasan air. Dengan menggunakan persamaan (1) didapatkan daya untuk
elemen pemanas sebesar 193 watt.
Pada pengukuran motor DC, didapatkan tegangan sebesar 12,40 volt dan
hambatan sebesar 3 ohm. Dengan menggunakan persamaan (1) didapatkan daya sebesar
51 watt pada motor DC. Pada proses pengadukan susu, kecepatan putar yang dihasilkan
oleh motor sebesar 60 RPM pada saat mengaduk susu.
4.10.
Contoh tampilan notifikasi pada LCD
Berikut ini adalah contoh notifikasi yang ditampilkan pada layar LCD.
Notifikasi yang ditampilkan pada layar LCD merupakan pemberitahuan yang ditujukan
34
kepada pengguna agar melakukan tindakan sesuai dengan notifikasi yang tertampil pada
layar LCD. Tampilan notifikasi untuk menekan tombol start dapat dilihat pada Gambar
4.9.
Gambar 4.9. Tampilan notifikasi untuk tekan tombol start
Pada Gambar 4.9, dapat dilihat pengguna diharuskan menekan tombol start jika
volume susu yang terukur tidak kurang dari batas minimal dan tidak lebih dari batas
maksimal.
35
PENGUJIAN ALAT
Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian keseluruhan alat yang telah
direalisasikan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah alat yang
sudah terealisasi telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditulis. Pengujian yang telah
dilakukan meliputi pengujian beberapa fungsi pada pengukur volume air, pengukur
volume susu, pengukur nilai suhu, pengujian notifikasi, dan pengukuran daya total yang
diperlukan alat ini.
4.1.
Pengujian volume air
Pada pengujian ini dimaksudkan agar dapat diketahui selisih volume air yang
diukur menggunakan gelas ukur dengan volume air yang diukur load cell, karena sensor
ini digunakan untuk mengukur berat maka perlu diketahui terlebih dahulu massa jenis
air yaitu 1 mL air sama dengan 1 gram. Dari hasil pengukuran massa air menggunakan
timbangan duduk dengan volume air sebanyak 1.000 mL hasil yang terukur pada
timbangan duduk adalah 1 kg, hasil pengukuran menggunakan timbangan duduk dapat
dilihat pada gambar 4.1. Hasil dari pengujian sensor dapat dilihat pada tabel 4.1.
Gambar 4.1. Pengukuran air menggunakan timbangan duduk
23
Tabel 4.1. Hasil pengujian volume air
Pengujian
Alat
Selisih (%)
ke-
Gelas ukur (mL)
Load Cell (gram/mL)
1
1000
1004,85
4,85
2
1000
1002,89
2,89
3
1000
1001,56
1,56
4
1000
1003,42
3,42
5
1000
1003,29
3,29
6
1000
1005,73
5,73
7
1000
1000,74
0,74
8
1000
1004,42
4,42
9
1000
1001,02
1,02
10
1000
1004,97
4,97
Dengan hasil pengujian tersebut maka didapatkan selisih rata-rata pengukuran
untuk sensor load cell sebagai sensor pengukur volume air adalah 3,2 % dan selisih
maksimal sebesar 5,7%.
4.2.
Pengujian volume susu
Pada pengujian ini dimaksudkan agar dapat mengetahui berapa berat susu yang
terukur oleh load cell. Karena massa jenis air dan massa jenis susu berbeda, perlu
diketahui berdasarkan BSN tentang metode pengujian susu segar menyatakan bahwa
massa jenis 1 mL susu sama dengan 1,028 gram/mL. Dari hasil pengukuran massa susu
menggunakan timbangan duduk dengan volume susu sebanyak 1.000 mL terukur lebih
dari 1 kg, yang ditunjukkan pada Gambar 4.2. Hasil dari pengujian sensor dapat dilihat
pada Tabel 4.2.
24
Gambar 4.2. pengukuran susu dengan timbangan duduk
Tabel 4.2. Hasil pengujian volume susu
Pengujian
Volume susu
Massa jenis
Load cell
Selisih
ke-
(mL)
susu
(gram/mL)
(%)
(gram/mL)
1
1000
1028
1035,54
7,54
2
1000
1028
1033,6
5,6
3
1000
1028
1037,15
9,15
4
1000
1028
1036,28
8,28
5
1000
1028
1037,25
9,25
6
1000
1028
1037,83
9,83
7
1000
1028
1037,76
9,76
8
1000
1028
1034,79
6,79
9
1000
1028
1034,19
6,19
10
1000
1028
1032,71
4,71
25
Dari hasil pengujian tersebut maka didapatkan selisih rata-rata pengukuran
untuk sensor load cell sebagai sensor pengukur batas volume susu adalah 7.71 % dan
selisih maksimal sebesar 9,8%.
4.3.
Pengujian suhu awal air
Pada pengujian terhadap sensor DS18B20 dimaksudkan agar dapat diketahui
selisih suhu antara sensor DS18B20 dengan termometer, dengan mengukur suhu awal
air yang akan dipanaskan. Hasil dari pengujian sensor dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil pengukuran nilai suhu air
Pengujian ke-
Termometer
Sensor DS18B20
Selisih
(°C)
(°C)
(°C)
1
24
23,70
-0,3
2
24
23,70
-0,3
3
24
24,06
+0,06
4
24
24,05
+0,05
5
24
24,12
+0,12
6
24
24,09
+0,09
7
24
24,05
+0,05
8
24
24,01
+0,01
9
24
24,06
+0,06
10
24
24,12
+0,12
Dari hasil pengujian DS18B20 dengan termometer nilai suhu yang diperoleh
masih memiliki selisih dibawah 1°C.
4.4.
Pengujian notifikasi isi air
Pada pengujian ini dimaksudkan agar batas volume air yang digunakan sebagai
media pemanas susu dapat diketahui, load cell digunakan sebagai alat ukur pada
pengujian ini. Pengujian ini dapat mengetahui batas minimal air yang digunakan yaitu
sebesar 1.750 mL, notifikasi akan ditampilkan pada layar LCD yang dapat dilihat pada
Gambar 4.3. Hasil dari pengujian notifikasi untuk pengisian air dapat dilihat pada Tabel
4.4.
26
Gambar 4.3. Tampilan notifikasi isi air
Pada tampilan notifikasi diatas bertujuan agar pengguna dapat melakukan
pengisian air sesuai dengan notifikasi tersebut. Pengisian air dilakukan oleh pengguna
dan volume air akan terlihat pada layar LCD.
Tabel 4.4. Hasil pengujian notifikasi isi air
Pengujian ke-
Volume air (mL)
Notifikasi
1
1100
Isi air
2
1200
Isi air
3
1300
Isi air
4
1400
Isi air
5
1500
Isi air
6
1600
Isi air
7
1700
Isi air
8
1800
Pemanasan air
9
1900
Pemanasan air
10
2000
Pemanasan air
Dari pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa alat dapat
menampilkan notifikasi isi air pada layar LCD, sesuai dengan volume air yang masuk
ke dalam panci sesuai dengan sistem yang telah dibuat. Pengujian notifikasi isi susu ini
diambil dengan mengisi air secara bertahap sampai dengan volume maksimal, setelah
volume air mencapai 1.800 mL sistem akan menampilkan proses pemanasan air.
27
4.5.
Pengujian notifikasi isi susu
Pada pengujian ini volume susu diukur menggunakan load cell, sehingga dapat
mengetahui kapan waktu susu bisa mulai dimasukkan kedalam alat ini. Pengujian ini
juga digunakan untuk mengetahui batas minimal volume susu yang akan diolah yaitu
sebanyak 250 mL, notifikasi pada pengujian ini akan ditampilkan pada layar LCD yang
dapat dilihat pada Gambar 4.4. Hasil dari pengujian notifikasi untuk pengisian susu
dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Gambar 4.4. Tampilan notifikasi isi susu
Pada tampilan notifikasi diatas bertujuan agar pengguna dapat melakukan
pengisian susu sesuai dengan notifikasi tersebut karena dalam kondisi notifikasi tersebut
dapat dikatakan bahwa volume susu kurang dari batas minimal atau belum terisi susu
sama sekali. Pengisian susu dilakukan setelah proses pemanasan air sebesar 50 °C.
28
Tabel 4.5. Hasil pengujian notifikasi isi susu
Pengujian ke-
Volume susu (mL)
Notifikasi
1
100
Pengisian susu Isi lebih banyak
2
200
Pengisian susu Isi lebih banyak
3
300
Tekan tombol start
4
400
Tekan tombol start
5
500
Tekan tombol start
6
600
Tekan tombol start
7
700
Tekan tombol start
8
800
Tekan tombol start
9
900
Tekan tombol start
10
1000
Tekan tombol start
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa alat dapat
menampilkan notifikasi isi susu pada layar LCD sesuai dengan sistem yang telah dibuat.
Pada pengujian notifikasi untuk pengisian susu, notifikasi akan tertampil pada saat
volume susu 100 mL sampai 200 mL, setelah volume susu mencapai nilai 300 mL
sampai 1.000 mL notifikasi yang akan tertampil adalah ‘Tekan tombol start’ penekanan
tombol ini dilakukan jika sudah tidak ada lagi susu yang akan dimasukkan ke dalam
panci.
4.6.
Pengujian notifikasi kurangi susu
Pada pengujian ini volume susu diukur menggunakan load cell, agar volume
susu yang akan diolah tidak melebihi batas maksimal yang telah ditentukan yaitu
sebanyak 6.000 mL. Notifikasi akan ditampilkan pada layar LCD yang dapat dilihat
pada Gambar 4.5. Hasil dari pengujian notifikasi untuk pengurangan susu dapat dilihat
pada Tabel 4.6.
29
Gambar 4.5. Tampilan notifikasi kurangi susu
Pada notifikasi ini dimaksudkan agar pengguna dapat melakukan pengurangan
susu secara manual, notifikasi ini muncul karena volume susu yang terukur lebih dari
batas maksimal.
Tabel 4.6. Hasil pengujian notifikasi kurangi susu
Pengujian ke-
Volume susu
Notifikasi
Gelas ukur (mL)
1
5500
Tekan tombol start
2
5600
Tekan tombol start
3
5700
Tekan tombol start
4
5800
Tekan tombol start
5
5900
Tekan tombol start
6
6000
Tekan tombol start
7
6100
Kurangi susu
8
6200
Kurangi susu
9
6300
Kurangi susu
10
6400
Kurangi susu
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa notifikasi
‘Kurangi susu’ dapat bekerja dengan baik sesuai dengan volume susu yang masuk ke
dalam panci dan sesuai dengan sistem yang telah dibuat. Pada saat volume susu 5.500
mL sampai 6.000 mL notifikasi yang tertampil masih berupa ‘Tekan tombol start’,
setelah volume susu melebihi 6.000 mL maka sistem akan menampilkan notifikasi
30
‘Kurangi susu’ jika notifikasi tersebut muncul maka pengguna harus mengurangi susu
yang sudah masuk ke dalam panci secara manual sampai muncul notifikasi berupa
‘Tekan tombol start’.
4.7.
Pengujian suhu maksimal air saat dipanaskan
Pada pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur suhu air saat dipanaskan
sampai dengan suhu 64 °C, dari hasil pengujian diketahui masih terjadi kenaikan suhu
air walaupun elemen dalam keadaan mati. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
suhu maksimal tidak akan melebihi 66 °C, jika suhu maksimal melebihi suhu tersebut
maka proses pengolahan susu tidak sesuai dengan metode yang digunakan.
Tabel 4.7. Tabel suhu maksimal saat proses pemanasan
Pengujian ke-
Batas suhu (°C)
Suhu maksimal (°C)
1
64
64,31
2
64
64,37
3
64
64,44
4
64
64,25
5
64
64,31
6
64
64,29
7
64
64,33
8
64
64,38
9
64
64,37
10
64
64,31
Dari hasil pengujian didapatkan selisih rata-rata pada saat proses pemanasan air
yang diukur dengan menggunakan sensor DS18B20 masih dibawah 1%. Sehingga tidak
melebihi suhu 66 °C.
4.8.
Pengujian pengaduk otomatis
Pada pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi pengaduk yang
bekerja secara otomatis, dimana pengaduk akan bekerja secara otomatis selama 30
menit. Hasil dari pengujian pengaduk yang bekerja secara otomatis selama 30 menit
dapat dilihat pada Tabel 4.7.
31
Tabel 4.8. Hasil pengujian pengaduk
Pengujian ke-
Waktu (menit)
Kondisi Pengaduk
1
30
Menyala
2
30
Menyala
3
30
Menyala
4
30
Menyala
5
30
Menyala
6
30
Menyala
7
30
Menyala
8
30
Menyala
9
30
Menyala
10
30
Menyala
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pengaduk
dapat berputar dengan stabil dan dari hasil pengamatan saat pengaduk bekerja,
pengaduk dapat mengaduk susu selama 30 menit dan telah sesuai dengan sistem yang
dibuat.
4.9.
Pengukuran daya total
Pada pengujian ini dimaksudkan agar dapat mengetahui daya yang dibutuhkan
saat alat ini bekerja. Pada pengukuran ini menggunakan multimeter sebagai alat ukur.
Gambar 4.6. Pengukuran hambatan
32
Gambar 4.7. Pengukuran tegangan
Gambar 4.8. Pengukuran arus
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian
listrik.
Satuan SI daya
listrik
adalah watt yang
menyatakan
banyaknya tenaga
listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik). Daya dilambangkan dengan P.
Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai:
(1)
Di mana:
P = daya (watt)
V = Tegangan (Volt)
33
I = Arus (Ampere)
R = Tahanan/Hambatan/Beban (Ohm)
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
(2)
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit
listrik
tiap
satuan
waktu. Arus
listrik
dapat
diukur
dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere.
(3)
Hambatan
komponen
listrik adalah
elektronik
perbandingan
(misalnya
antara
resistor)
teganganlistrik dari
dengan
suatu
arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrikyang mempunyai satuan Ohm dapat dirumuskan sebagai
berikut:
(4)
Dari hasil pengujian menggunakan multimeter didapatkan tegangan 205 volt,
arus 3,83 Ampere, dan hambatan 217,5 ohm, pengukuran tersebut dilakukan pada saat
proses pemanasan air. Dengan menggunakan persamaan (1) didapatkan daya untuk
elemen pemanas sebesar 193 watt.
Pada pengukuran motor DC, didapatkan tegangan sebesar 12,40 volt dan
hambatan sebesar 3 ohm. Dengan menggunakan persamaan (1) didapatkan daya sebesar
51 watt pada motor DC. Pada proses pengadukan susu, kecepatan putar yang dihasilkan
oleh motor sebesar 60 RPM pada saat mengaduk susu.
4.10.
Contoh tampilan notifikasi pada LCD
Berikut ini adalah contoh notifikasi yang ditampilkan pada layar LCD.
Notifikasi yang ditampilkan pada layar LCD merupakan pemberitahuan yang ditujukan
34
kepada pengguna agar melakukan tindakan sesuai dengan notifikasi yang tertampil pada
layar LCD. Tampilan notifikasi untuk menekan tombol start dapat dilihat pada Gambar
4.9.
Gambar 4.9. Tampilan notifikasi untuk tekan tombol start
Pada Gambar 4.9, dapat dilihat pengguna diharuskan menekan tombol start jika
volume susu yang terukur tidak kurang dari batas minimal dan tidak lebih dari batas
maksimal.
35