Bab III LPPD 2015 - 4. Urusan Pilihan - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

C.

PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

1.

URUSAN PILIHAN PERTANIAN

1.1

PROGRAM DAN KEGIATAN
Kebijakan pada Urusan Pertanian diarahkan pada terwujudunya pemanfaatan

sumberdaya pertanian secara optimal dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui
(1) peningkatan kualitas SDM Pertanian; (2) pengelolaan potensi lahan secara optimal; (3)
pengembangan sumberdaya pertanian.
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian pada tahun
2015 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan sebagai berikut :

1.

2.

Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian
a)

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

b)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

c)

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian
a)


Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui
peningkatan kualitas sumber daya petani dan peningkatan kemampuan lembaga
tani dengan upaya pelatihan, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelakupelaku agribisnis.

b)

Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui distribusi
beras miskin (RASKIN) kepada rumah tanagga sasaran secara efektif.

c)

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap pasar terhadap hasil
produksi pertanian / perkebunan, melalui peningkatan pemasaran produk
pertanian dan fasilitasi kerjasama regional, nasional dan internasional.

d)


Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam rangka upaya
khusus pencapaian swasembada pangan tahun 2017.

e)

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Program ini bertujuan untuk : (a) mencegah terjadinya wabah penyakit menular
ternak terutama yang bersifat zoonosis dengan fokus utama pada pencegahan
flu burung karena Kota Semarang termasuk dalam daerah yang resiko tinggi
wabah flu burung; (b) menjamin keamanan bahan pangan asal hewan yang
beredar di Kota Semarang.

f)

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

hal | 359

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)

KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Program ini bertujuan meningkatkan produksi hasil peternakan melalui
peningkatan populasi ternak untuk mendukung swasembada pangan.
1.2

HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1)

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Tingkat kesejahteraan petani dapat diukur dengan Nilai Tukar Petani (NTP) yang

merupakan nisbah antara harga yang diterima petani dari hasil penjualan komoditas
pertaniannya dengan harga yang harus dikeluarkan petani untuk memenuhi kebutuhan
produksi dan konsumsinya. Tahun 2015 NTP naik dibandingkan tahun 2014 yaitu dari
304,26 menjadi 305,88 di tahaun 2015. Hal ini disebabkan kenaikan indeks harga yang
diterima petani yang lebih tinggi daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani.
Kenaikan indeks harga yang diterima petani tersebut terutama dari kenaikan harga
komoditas-komoditas pangan (gabah dan jagung), sayuran, dan sapi potong (daging).

Dari segi SDM petani, peningkatan kapasitas kelembagaan petani ditunjukkan dengan
adanya 15 kelompok tani yang naik kelas dalam klasifikasi kelompok tani meskipun di lain
pihak terdapat 14 kelompok tani yang justru turun kelas. Adapun dari segi jumlah
kelompok tani terdapat 29 kelompok tani baru dengan penambahan jumlah petani yang
tergabung dalam kelompok tani sebanyak 1.166 orang yaitu dari 8.588 orang pada tahun
2014 menjadi 9.754 pada tahun 2015. Ini menunjukkan semakin luasnya cakupan
pembinaan kepada petani, terlihat dari realisasi penyuluhan dan pendampingan petani yang
mencapai 108% dari yang ditargetkan.
Sementara dari sisi SDM penyuluh pertanian, dengan 177 kelurahan dan jumlah
petani 45.516 orang, Kota Semarang minimal memerlukan tenaga penyuluh pertanian
lapangan sejumlah 58 orang. Namun demikian jumlah penyuluh pertanian lapangan yang
ada saat ini baru sebanyak 27 orang yang terdiri dari 13 orang penyuluh PNS dan 14 orang
penyuluh harian lepas (non PNS). Untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal
kepada semua petani Kota Semarang, strategi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian adalah
meningkatkan kinerja penyuluh yang ada serta meningkatkan kapasitas mereka melalui
pelatihan maupun magang. Selain itu juga diberdayakan penyuluh swadaya untuk
membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan di lapangan. Saat ini terdapat sekitar 43 tenaga
penyuluh swadaya yang berasal dari kalangan petani sendiri.
2)


Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan
Jumlah penerima subsidi beras bagi Rumah Tangga Sasaran pada tahun 2015 sama

dengan tahun 2014 sebanyak 42.477 RTS dengan pemberian subsidi beras bagi RTS
(RASKIN) kepada masyarakat kurang mampu sejumlah 7.645.860 kg.
3)

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan

hal | 360

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Tahun 2015 promosi produk pertanian unggulan terealisasi sebanyak 13 kali yang
terdiri dari 6 pameran tingkat lokal, 3 pameran tingkat regional Jawa Tengah di Soropadan,
dan 1 pameran tingkat nasional yaitu PF2N (Pekan Flora Flori Nasional) di Lombok, Nusa
Tenggara Barat, serta event-event promosi produk-produk pertanian Kota Semarang
lainnya yaitu Festival Durian, Semarang Horti Expo 2015, dan Kirab Potensi Pangan.
4)


Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Luas areal sawah yang ditanami padi meningkat 6,6% yaitu dari 3.158,46 ha di tahun

2014 menjadi 3.368,27 ha pada tahun 2015.
Tabel Produksi pertanian tahun 2015 sebagai berikut :
Produksi
1 Padi (1%) (ton)
2 Palawija (1%) (ton)
3 Durian (1%) (kw)
4 Anggrek (1%) (tangkai)
5 Temulawak (1%) (ton)
6 Kelapa dalam (1%) (ton)
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2015

Tahun
2014
38.503,50
11.195,00
13.736

352.095
1.151,00
223,39

2015
39.328
8.272
24.024
355.052
509,55
214,35

Pembangunan maupun rehabilitasi jaringan-jaringan irigasi melalui kegiatan DAK
Bidang Pertanian meningkatkan ketersediaan air sehingga lahan sawah yang tadinya tidak
ditanami padi memungkinan untuk ditanami padi. Ketersediaan air yang cukup tersebut
disertai perbaikan pada sistem budidaya padi dengan dukungan bantuan sarana produksi
(benih unggul, pupuk, traktor, dan transplanter) dan pendampingan dari pemerintah telah
meningkatkan produktivitas padi sehingga produksi padi dapat meningkat 2,14%. Selain
itu juga dipengaruhi oleh keberhasilan dalam pengendalian OPT dimana 95% (125,9 ha
dari 132,5 ha) area sawah yang terkena serangan OPT berhasil dikendalikan, 5%

diantaranya (6,3 ha) dikendalikan dengan agensia hayati. Adapun pada komoditas palawija,
produksi turun 26% sebagai akibat dari berkurangnya luas tanam karena alih fungsi lahan
maupun alih komoditas dimana lahan yang tadinya ditanamai palawija beralih ditanami
tanaman keras (kayu-kayuan).
Pada komoditas utama hortikultura Kota Semarang yaitu durian mengalami kenaikan
sebesar 74,9% dari tahun 2014 sebanyak 13.736 kw menjadi 24.024 kw di tahun 2015,
kenaikan produksi durian ini disebabkan oleh bertambahnya luas panen (tanaman
produktif) yang mencapai 75%, yaitu dari 178,4 ha pada tahun 2014 menjadi 311,98 ha
pada tahun 2015.
Sedangkan anggrek produksinya meningkat 0,84% dari tahun 2014 sebanyak 352.095
tangkai menjadi 355.052 tangkai di tahun 2015. Kenaikan produksi anggrek terjadi karena
produktivitas yang meningkat sebesar 19,8% dari 20,25 tangkai/m3 pada tahun 2014
menjadi 24,24 tangkai/m3 pada tahun 2015 berkat penerapan GAP (Good Agricultural
Practise) dalam sistem produksinya.

hal | 361

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015


Produksi temulawak mengalami penurunan sebesar 55,7% dari 1.150,69 ton pada
tahun 2014 menjadi 509,55 ton pada tahun 2015. Penurunan produksi dipengaruhi baik oleh
penurunan luas panen sebesar 50,6% yaitu dari 38,3 ha pada tahun 2014 menajdi 18,9 ha
pada tahun 2015. Hal ini karena sebagian besar petani mengganti tanamannya dengan
tanaman obat yang lain seperti jahe merah dan jahe emprit, bahkan ada juga yang
menggantinya dengan tanaman keras. Selain itu turunnya produksi temulawak juga
disebabkan oleh penurunan produktivitas sebesar 10,3% karena tanaman dipanen pada
umur yang belum optimal.
Di sub sektor perkebunan produksi kelapa turun sebesar 4,05% dari tahun
sebelumnya sebanyak 223,39 ton dan pada tahun 2015 sebanyak 214,35 ton disebabkan
oleh berkurangnya jumlah tanaman yang produktif karena tanaman sudah tua dan butuh
peremajaan, disamping juga adanya alih fungsi lahan maupun alih komoditas ke tanaman
buah-buahan. Tingkat kepemilikan lahan yang kecil menyebabkan budidaya tanaman
perkebunan kurang ekonomis sehingga banyak petani yang melakukan alih komoditas atau
usaha lain yang lebih bisa memberikan keuntungan bagi mereka.
5)

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Pada tahun 2015 angka kesakitan dan kematian ternak akibat penyakit menular


sebesar 0,39%, turun sebesar 85% dibanding angka tahun 2014 sebesar 2,63%. Angka ini
jauh lebih kecil dari yang ditargetkan angka kesakitan dan kematian ternak sebesar 2,2%.
Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran penyakit menular ternak di Kota Semarang dapat
dikendalikan. Kegiatan-kegiatan pencegahan & penangulangan penyakit menular ternak
seperti surveillance, biosecurity, vaksinasi, serta pengobatan massal & pelayanan klinik
hewan keliling berhasil meningkatkan derajat kesehatan hewan/ternak di Kota Semarang
sehingga jumlah ternak/hewan yang sakit maupun mati karena penyakit menular ternak
dapat ditekan. Meskipun terdapat kematian pada beberapa hewan/ternak yang terinfeksi
penyakit menular tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat menimbulkan wabah/epidemi
yang meluas yang dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia maupun
mempengaruhi kondisi perekonomian Kota Semarang..
6)

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Produksi hasil peternakan di Kota Semarang pada tahun 2015 sebagai berikut :
Komoditas peternakan

Satuan

1. Populasi sapi potong
ekor
2. Daging unggas (1,5%)
kg
3. Daging non unggas (1%)
kg
4. Susu (%)
ltr
5. Telur (1%)
kg
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2015

Tahun 2014
4.595
7.467.627
5.793.326
2.787.000
8.320.719

Tahun 2015
4.505
17.354.941
2.824.495
3.622.202
8.468.415

hal | 362

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Produksi mengalami kenaikan rata-rata 28,2% dengan komoditas yang mengalami
kenaikan produksi yaitu daging unggas, telur, dan susu; sedangkan daging non unggas
sebaliknya mengalami penurunan produksi sampai 51%. Berkurangnya populasi sapi
potong menyebabkan harga sapi potong serta daging tinggi sehingga pemotongan sapi
berkurang dan konsumen beralih ke daging unggas yang harganya relative lebih terjangkau.
Implikasinya produksi daging unggas naik sampai 132%, terlihat dari banyak
teridentifikasinya pemotongan-pemotongan unggas selain di RPU (Rumah Pemotongan
Unggas) yang memberikan kontribusi besar bagi kenaikan produksi daging unggas tersebut.
Komoditas peternakan lainnya yaitu susu mengalami kenaikan produksi 30% dibanding
tahun 2014. Penguatan pakan ternak serta perbaikan sistem budidaya sapi perah berhasil
meningkatkan produktivitas sapi perah sampai 3-5 liter/ekor/hari. Sedangkan untuk
komoditas telur, kenaikan produksi 1,8% didukung oleh penguatan pakan serta
pengembangan ternak unggas melalui bantuan bibit ayam dari Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah.
Populasi ternak bantuan pemerintah bertambah 45% dari 375 ekor pada tahun 2014
menjadi 544 ekor pada tahun 2015. Hal ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota
Semarang untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui pengembangan agribisnis di
wilayah potensi peternakan dalam rangka pengentasan kemiskian di Kota Semarang.
1.3

SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Pilihan Pertanian dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pertanian dan
Sekretariat Daerah
1.4

JUMLAH PEGAWAI

Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Pertanian adalah sebanyak 78
orang terdiri dari Bagian Perekonomian sebanyak 4 orang dan Dinas Pertanian sebanyak 74
orang.
1.5

ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN
Total anggaran yang dialokasikan untuk Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2015

sebesar Rp. 15.004.701.000,- dengan realisasi untuk setiap program dan kegiatan disajikan
dalam tabel di bawah :
PROGRAM PENUNJANG URUSAN PILIHAN PERTANIAN
1)

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan anggaran sebagai
berikut:

NO

1.

PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan
Listrik

ANGGARAN
(RP)

149.500.000

REALISASI
ANGGARAN
(RP)
137.507.944

PRESEN
TASE
(%)
91,98

hal | 363

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

NO
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

2)

PROGRAM / KEGIATAN
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan
Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan Dan Perlengkapan Kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Makanan Dan Minuman
Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Dalam Daerah
Belanja Jasa Penunjang Administrasi Perkantoran
JUMLAH PROGRAM

33.750.000
21.526.000
28.000.000
9.512.000

REALISASI
ANGGARAN
(RP)
33.608.000
20.546.100
27.989.000
6.847.000

567.350.000
10.000.000
55.438.000
226.875.000
20.000.000
193.898.000
1.315.849.000

472.992.100
10.000.000
53.592.600
226.866.460
20.000.000
149.265.000
1.159.214.204

ANGGARAN
(RP)

PRESEN
TASE
(%)
99,58
95,45
99,96
71,98
83,37
100,00
96,67
100,00
100,00
76,98
91,98

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

NO

1.
2.
3.
4.
5.

3)

PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung
Kantor
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(RP)

REALISASI
ANGGARAN
(RP)

PRESEN
TASE
(%)

866.400.000
204.540.000
37.000.000
220.000.000

822.494.000
187.129.200
33.567.065
178.572.029

94,93
91,49
90,72
81,17

237.350.000

228.758.900

96,38

1.565.290.000

1.450.521.194

92,67

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut:

NO

1.
2.
3.
4.
5.

PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan
Pembantu
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(RP)

REALISASI
ANGGARAN
(RP)

PRESEN
TASE
(%)

77.250.000

69.079.880

89,42

7.500.000
7.500.000
7.500.000
62.050.000

7.500.000
7.500.000
7.500.000
55.475.000

100,00
100,00
100,00
89,40

161.800.000

147.054.880

90,89

PROGRAM PELAKSANA URUSAN PILIHAN PERTANIAN:
1)

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran sebagai
berikut :

NO

1.

PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku
Agrobisnis
JUMLAH PROGRAM

2)

ANGGARAN
(RP)

REALISASI
ANGGARAN
(RP)

PRESEN
TASE
(%)

652.650.000

632.150.000

96,86

652.650.000

632.150.000

96,86

Program Peningkatan Ketahanan pangan / perkebunan dengan kegiatan dan anggaran
sebagai berikut :

hal | 364

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

NO

1.

3)

PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : SETDA (BAG. PEREKONOMIAN)
Koordinasi, Pendampingan Dan Fasilitasi Kebijakan
Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (raskin)
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(RP)

REALISASI
ANGGARAN
(RP)

PRESEN
TASE
(%)

712.171.000

677.637.000

95,15

712.171.000

677.637.000

95,15

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan
kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO

1.

PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
Unggulan Daerah
JUMLAH PROGRAM

4)

ANGGARAN
(RP)

REALISASI
ANGGARAN
(RP)

PRESEN
TASE
(%)

731.645.000

665.415.000

90,95

731.645.000

665.415.000

90,95

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran
sebagai berikut:

NO

1.
2.
3.

5)

PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyediaan Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan
Revitalisasi Kebun Dinas
Pengembangan Sarana Dan Prasarana Pertanian
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(RP)

1.010.009.000
811.432.000
4.787.600.000
6.609.041.000

REALISASI
ANGGARAN
(RP)

PRESEN
TASE
(%)

952.781.300
771.179.600
4.270.477.825
5.994.438.725

94,33
95,04
89,20
90,70

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan dan
anggaran sebagai berikut:

NO

1.

PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Menular Ternak
JUMLAH PROGRAM

6)

ANGGARAN
(RP)

REALISASI
ANGGARAN
(RP)

PRESEN
TASE
(%)

422.000.000

420.831.000

99,72

422.000.000

420.831.000

99,72

Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran sebagai
berikut:

NO

1.

1.6

PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Pengembangan Agribisnis Peternakan
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(RP)

2.834.255.000
2.834.255.000

REALISASI
ANGGARAN
(RP)

PRESEN
TASE
(%)

2.807.787.500
2.807.787.500

99,07
99,07

PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti
dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk
selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen
perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan

hal | 365

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.
1.7

SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2015, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada.
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan
tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana
pada tahun 2015 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.
1.8

PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian pada tahun

2015 adalah:
1)

Kapasitas SDM petani yang relatif masih rendah baik dalam budidaya baik prapanen
maupun pascapanen yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas produk yang
dihasilkan.

2)

Sistem organisasi dan manajemen kelompok tani belum berjalan maksimal. Hal ini
terlihat dari meskipun jumlah kelompok tani bertambah tetapi dari segi kualitas
kelembagaan masih relatif rendah dimana hanya 12 dari 363 kelompok tani yang
masuk dalam kategori baik dalam klasifikasi kelompok tani.

3)

Keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina pertanian menyebabkan keterbatasan
juga dalam pembinaan petani.

4)

Berkurangnya lahan pertanian untuk budidaya tanaman maupun ternak karena alih
fungsi lahan ke penggunaan non pertanian seperti pemukiman dan kawasan bisnis.

5)

Belum optimalnya infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit
pengolahan.

6)

Rendahnya produksi peternakan khususnya sapi potong karena sistem budidaya
ternak yang belum optimal dan skala usaha yang kecil.

7)

Munculnya zoonosis baru serta kemunculan kembali zoonosis lama seperti H5N1 (flu
burung). Faktor-faktor seperti perubahan demografi (peningkatan populasi),
perdagangan global, perubahan pola hidup masyarakat, dan pariwisata diidentifikasi
sebagai pemicu zoonosis baru. Sementara perilaku masyarakat yang kurang
memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan menyebabkan zoonosis-zoonosis
yang lama sulit untuk diberantas sepenuhnya. Semua ini menyebabkan Kota
Semarang berada dalam resiko penyebaran zoonosis.

hal | 366

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

1.9

TINDAK LANJUT
Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pada

Urusan Pilihan Pertanian tersebut adalah:
1.

Meningkatkan kapasitas SDM petani melalui pembinaan dan penyuluhan yang
intensif, serta pelatihan-pelatihan petani untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan petani dalam budidaya pertanian.

2.

Meningkatkan

kualitas

kelompok

tani

melalui

upaya-upaya

peningkatkan

kemampuan berorganisasi dan managerial kelompok tani.
3.

Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian lapangan serta memberdayakan penyuluhpenyuluh swadaya untuk membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian di
lapangan.

4.

Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengendalikan alih fungsi lahan-lahan
untuk pertanian dan peternakan.

5.

Meningkatkan insfrastruktur pertanian melalui pembangunan dan rehabilitasi
terutama pada jaringan irigasi dan jalan pertanian.

6.

Meningkatkan pemberdayaan kelompok-kelompok ternak melalui peningkatan
ketrampilan dalam budidaya sapi potong serta memberikan bantuan permodalan
dalam pengembangan usaha budidaya sapi potong.

7.

Meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular
ternak terutama zoonosis melalui biosecurity, pengobatan ternak, pengawasan keluarmasuk hewan dari dan ke Kota Semarang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap bahaya zoonosis melalui penyuluhan dan penyebar luasan informasi
mengenai zoonosis dan pola beternak yang benar dan sehat.

1.10 PRESTASI / PENGHARGAAN
Juara I Lomba Kelompok Tani Ternak Tingkat Propinsi Jawa Tengah yang diraih
oleh KT Kuncen Farm Kelurahan Bubakan Kecamatan Mijen. Selanjutnya KT
Kuncen Farm akan mewakili Jawa Tengah dalam lomba yang sama di tingkat
nasional pada tahun 2016.

2.

URUSAN PILIHAN KEHUTANAN

2.1

PROGRAM DAN KEGIATAN
Kebijakan pada Urusan Pilihan Kehutanan pada tahun 2015 diarahkan pada

terwujudnya sumberdaya alam/hutan yang berfungsi sebagai media pengatur tata air dan
kelestarian lingkungan yang direalisasikan melalui Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
dengan rincian kegiatan Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi

hal | 367

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Hutan dan Lahan, Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kehutanan Rehabilitasi
Sumberdaya Alam/hutan, serta Pendampingan dan Pengelolaan Bantuan Dana Pemerintah
Pusat (DAK) Kehutanan.
2.2 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Upaya pelestarian lingkungan melalui penghijauan lingkungan dan rehabilitasi hutan
dan lahan di Kota Semarang dilakukan dengan melibatkan masyarakat luas. Pada tahun
2015 tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian dan penghijauan lahan
dan/atau lingkungan sebesar 3,13% melebihi target tahun 2015 sebesar 2,5%. Upaya
merehabilitasi hutan dan lahan-lahan kritis pada tahun 2015 juga melampaui target yaitu
sebesar 51,8 ha atau 5,4% dari total lahan kritis yang ada di Kota Semarang seluas 962,4 ha
(BP DAS Pemali Jratun, 2013) yang sebagian besar berupa pembangunan hutan kota, hutan
rakyat, serta penghijauan lingkungan. Lahan kritis di Kota Semarang sebagian besar
terdapat di wilayah Banyumanik, Tembalang, Gunungpati, dan Ngaliyan. Banyaknya
kegiatan penambangan (galian C) di wilayah-wilayah tersebut ditenggarai menyebabkan
timbulnya lahan-lahan kritis baru sementara lahan-lahan kritis yang lama belum
sepenuhnya terehabilitasi.
Dalam hal pelestarian kawasan hutan, melalui pengawasan yang ketat tidak ditemui
adanya illegal logging maupun kebakaran di kawasan Hutan di Kota Semarang yang dapat
merusak kawasan hutan tersebut.
Luas lahan produktif di dalam hutan produksi meningkat 0,6% pada tahun 2015
seluas 1.665,22 ha sedangkan pada tahun 2014 seluas 1.656 ha. Produksi kayu di kawasan
hutan rakyat tahun 2015 sebesar 3.094,1 m3 menurun sebesar 35% dibandingkan tahun
2014 sebesar 4.776 m3. Hal ini disebabkan berkurangnya luas lahan untuk hutan rakyat
karena alih fungsi, selain juga menurunnya jumlah tanaman usia produktif (usia siap
tebang).
2.3

SKPD PENYELENGGARA URUSAN
Urusan Pilihan Kehutanan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian

2.4

JUMLAH PEGAWAI
Jumlah Pegawai yang melaksanakan Urusan Pilihan Kehutanan sebanyak 8 orang.

2.5

ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN
Dalam pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan pada tahun 2015 dialokasikan

anggaran sebesar Rp 2.807.647.000,- dengan perincian adalah sebagai berikut :
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

hal | 368

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

NO

PROGRAM / KEGIATAN

ANGGARAN
(RP)

REALISASI
ANGGARAN
(RP)

PERSEN
TASE
(%)

SKPD : DINAS PERTANIAN
1.
2.
3.

Pembinaan, Pengendalian Dan Pengawasan Gerakan
Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Bantuan Dana Alokasi Khusus (dak) Kehutanan
Penanganan Lahan Kritis Sumber Daya Air Berbasis
Masyarakat
JUMLAH PROGRAM

807.500.000

790.949.000

97,95%

1.894.547.000

1.738.125.000

91,74%

105.600.000

100.897.000

95,55%

2.807.647.000

2.629.971.000

93,67

2.6

PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti
dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk
selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen
perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan
Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.
2.7

SARANA DAN PRASARANA
Secara umum, pada tahun 2015, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada.
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan
tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana
pada tahun 2015 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.
2.8

PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan selama

Tahun 2015 antara laian :
1.

Pertumbuhan kota (urban sprawl) yang semakin cepat sehingga menyebabkan
terjadinya alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air dan daya dukungnya terhadap
DAS juga berkurang.

2.

Tingkat partisipasi masyarakat terhadap upaya pelestarian penghijauan lahan masih
kurang.

2.9

TINDAK LANJUT
Pada bidang kehutanan, upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan-

permasalahan yaitu:
1.

Peningkatan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan untuk menambah carbon sink dan
meningkatkan daerah resapan air melalui melalui penghijauan lingkungan,
pembangunan hutan kota dan hutan rakyat, serta rehabilitasi mangrove di kawasan
pesisir.

hal | 369

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

2.

Peningkatan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan penghijauan lingkungan
melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan, serta bantuan teknis.

2.10 PRESTASI / PENGHARGAAN
Penghargaan yang diterima Kota Semarang pada tahun 2013 adalah ”Penghargaan
Pertama Lomba Walikota Peduli Penghijauan Tingkat Provinsi Jawa Tengah”.

3.

URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

3.1

PROGRAM DAN KEGIATAN
Program pembangunan pada Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang

dilaksanakan adalah :
Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.
Program ini dilaksanakan dalam rangka pengendalian, pembinaan, pengawasan
kegiatan pengambilan Air Tanah yang ditengarai salah satu penyebab penurunan tanah di
wilayah Kota Semarang dan kegiatan Pengambilan Galian C / Mineral Batuan.

3.2

HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Capaian kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral selama tahun 2015 dapat

dilihat dari

pelaksanaan program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang

berpotensi merusak lingkungan dengan indikator sebagai berikut :
NO
1
2
3

INDIKATOR
KINERJA
Pemanfaatan Air bawah tanah (ABT)
(RPJMD)

SATUAN

TARGET
TAHUN 2015

CAPAIAN
TAHUN 2014

REALISASI
TAHUN 2015

%

0,33

0,20

0,41

Jumlah sumur ABT yang berijin
Potensi volume air bawah tanah yang
dimanfaatkan dengan adanya sumur

Sumur

117

84

102

M3

7844,93m3

1.815m3

7844,93m3

%

0,25

0,25

0,20

Menurunnya Luas kawasan
Penambangan Galian C (RPJMD)

4

Sumber data dari Dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang 2015

a.

Jumlah sumur air bawah tanah (ABT) di Kota Semarang yang berijin, dari tahun
2014 tercatat sebesar 84 sedangkan tahun 2015 tercatat sebesar 102 jadi ada
peningkatan sebesar 18 ABT yang berijin. Hal ini terjadi karena kebutuhan air
baku bagi masyarakat belum bisa dipenuhi sepenuhnya oleh PDAM, sehingga
masih memanfaatkan air bawah tanah.
Pemberian ijin pemanfaatan ABT dilakukan oleh Pemerintah Provinsi sesuai UU
No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, sedangkan Pemerintah Kota hanya
memberikan rekomendasi dari aspek sosial.

b.

Meningkatnya Potensi volume air bawah tanah yang dimanfaatkan dengan adanya
sumur, dari tahun 2014 tercatat sebesar 1.815 meter kubik sedangkan tahun 2015

hal | 370

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

tercatat sebesar 7844,93 meter kubik jadi ada peningkatan sebesar 6.029,93 meter
kubik.
c.

Menurunnya Luas kawasan Penambangan Galian C, galian C pada tahun 2014
sebesar 0,25 persen sedangkan galian C pada tahun 2015 sebesar 0,20 persen jadi
Luas kawasan Penambangan Galian C ada penurunan sebesar 0,05 persen.

3.3

SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral dilaksanakan oleh Dinas PSDA dan
ESDM
3.4

JUMLAH PEGAWAI

Jumlah Pegawai yang melaksanakan Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya
Mineral adalah sebanyak 17 orang
3.5

ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Program Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

1
2

KEGIATAN

ANGGARAN (Rp)

SKPD : Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan ESDM
Monitoring Air Bawah Tanah
Monitoring Galian C
JUMLAH PROGRAM

3.6

REALISASI
ANGGARAN (Rp)

PERSEN
TASE (%)

250.000.000
60.000.000

208.945.100
46.901.700

83,58
78,17

15.310.000.000

15.255.846.800

82,53

PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-

undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti
dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk
selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen
perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan
Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.
3.7

SARANA DAN PRASARANA
Secara umum, pada tahun 2015, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada.
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan
tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana
pada tahun 2015 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

hal | 371

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

3.8

PERMASALAHAN
Menurut UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, maka kewenangan

pemberian ijin ABT dan Galian C berada di Pemerintah Provinsi sedangkan Pemerintah
Kota hanya memberikan rekomendasi dalam aspek sosial saja.
3.9

TINDAK LANJUT
Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dalam pemberian ijin ABT dan Galian C

4.

URUSAN PILIHAN PARIWISATA

4.1

PROGRAM DAN KEGIATAN
Program-program pembangunan pada Urusan kepariwisataan yang dilaksanakan

adalah sebagai berikut :
1.

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Kekayaan seni dan budaya serta potensi pariwisata Kota Semarang yang terus
dikembangkan oleh pemerintah, masyarakat serta swasta mendorong pemerintah
untuk semakin mengembangkan kepariwisataan melalui berbagai program kegiatan
serta event dalam rangka memperkenalkan dan mengembangkan kekayaan potensi
pariwisata kota Semarang.

2.

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program ini diarahkan sebagai upaya pengembangan potensi obyek wisata
yangdikelola oleh pemerintah kota Semarang, dengan memperhatikan adanya
pembenahan dan peningkatan sarana dan prasarananya

3.

Program Pengembangan Kemitraan
Upaya pengembangan kepariwisataan tidak mungkin dapat dilakukan tanpa campur
tangan para stakeholder daerah.Pemerintah Kota Semarang berupaya untuk
melakukan sinkronisasi kerjasama pengembangan kepariwisataan dengan berbagai
pihak termasuk asosiasi pelaku pariwisata di kota Semarang, sehingga peran serta
masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan dapat semakin tumbuh dan terarah
sesuai dengan kebijakan pemerintah.

4.2

HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Keberhasilan pembangunan bidang pariwisata di Kota Semarang sebagaimana terlihat

dari hasil capaian program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015
menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Dari beberapa indikator kinerja bisa
menggambarkan tingkat perkembangan bidang pariwisata di Kota Semarang antara lain
dari jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan sektor pariwisata.

hal | 372

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

1)

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah

meningkatnya kunjungan wisata. Total target dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015
adalah 9.757.946 orang. Adapun target tahun 2015 adalah 2.158.379 orang.
Capaian kinerja berdasarkan target tersebut dapat dikatakan sangat baik, karena telah
jauh melebihi target. Pada tahun 2015 jumlah wisatawan tercatat 4.376.359 orang atau
mencapai 200,25%. Adapun total jumlah wisatawan dari tahun 2010 sampai dengan 2015
adalah 16.097.736 orang atau mencapai 164,97%. Apabila dibandingkan dengan capaian
tahun 2014, jumlah wisatawan pada tahun 2015 juga menunjukkan peningkatan, dari
3.750.351 orang pada tahun 2014 menjadi 4.376.359 orang pada tahun 2015.
Kondisi kepariwisataan kota Semarang dalam kurun waktu 6 (enam) tahun terakhir,
dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara
(wisnus) adalah sebagai berikut
NO
TAHUN
JUMLAH
1
Tahun 2010
1.915.892 orang
2
Tahun 2011
2.100.926 orang
3
Tahun 2012
2.712.442 orang
4
Tahun 2013
3.157.658 orang
5
Tahun 2014
3.750.351 orang
6
Tahun 2015
4.376.359 orang
Sumber data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2015

Adapun pendapatan sektor pariwisata selama 8 (delapan) tahun terakhir sebagai berikut :
NO

TAHUN

JUMLAH (Rp)

1

Tahun 2008

50.595.734.790

2

Tahun 2009

55.148.335.851

3

Tahun 2010

65.767.643.499

4

Tahun 2011

78.344.794.420

5

Tahun 2012

87.978.572.590

6

Tahun 2013

107.163.316.629

7

Tahun 2014

132.920.743.789

8

Tahun 2015

149.719.450.268

Kenaikan tersebut tidak lepas dari usaha Pemerintah Kota Semarang dalam
mengembangkan mendorong kemajuan Pariwisata yang ada di Kota Semarang. Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata melalui Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata pada
tahun 2014 secara terus menerus melakukan berbagai promosi dalam memperkenalkan
Daerah Wisata untuk menarik Wisatawan baik Domestik maupun Luar Negeri seperti
tercantum pada tabel dibawah ini :
-

SARANA PROMOSI
Situs Online

2014
www.wisata semarang.net
www.semarang-tourism.com

2015
www.wisata semarang.net
www.semarang-tourism.com

hal | 373

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

-




-

SARANA PROMOSI
Buku

Brosur / Leflet
Kota Lama
Wisata Kota semarang
Peta Wisata
DVD Wisata Kota
Semarang
Baliho
Majalah Penerbangan

2014
 Guide book & Kalender
Event : 1000 buku
 Direktori Kebudayaan dan
Pariwisata 2014

2015
 Guide book & Kalender Event :
1750 buku
 Direktori Kebudayaan dan
Pariwisata 2015

2000 lembar
2500 lembar
5000 lembar
-

5000 lembar
5000 lembar
7000 lembar
1 kegiatan

7 kegiatan
1 kegiatan

6 kegiatan
1 kegiatan

Majalah Pariwisata
2 kegiatan
2 kegiatan
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang tahun 2105

Kegiatan pameran pemasaran pariwisata yang diselenggarakan atau diikuti oleh
Pemerintah Kota Semarang selama tahun 2015 antara lain ;
KEGIATAN
Central Java Tourism Expo

TANGGAL
24-26 April 2015

Majapahit Travel Fair

7-10 Mei 2015

Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara

14-17 Mei 2015

Jawa Barat Travel Exchange

20-22 Mei 2015

Festival Kuliner
Jateng TIT Expo

23-24 Mei 2015
28-31 Mei 2015

Indonesia Investment, Tourism and
Trade Expo 2015
Semarang ITT Expo

1-4 Oktober 2015

Tourism and Craft Expo

5-8 November 2015

Jogja TTI Expo

12-14 November 2015

Gelar Produk Unggulan Khas Daerah

3-6 Desember 2015

Senggigi Beach Expo 2015

3-6 Desember 2015

15-18 Oktober 2015

LOKASI
Lawangsewu
Semarang
Grand City Mall
Surabaya
Jakarta Convention
Center
Grand Royal
Panghegar Bandung
TMII Jakarta
Java Supermall
Semarang
Nagoya Hill Shopping
Mall Batam
Duta Pertiwi Mall
Semarang
Java Supermall
Semarang
Ambarukmo Plaza Mall
Yogyakarta
Bandung Trade Center
Fashion
Senggigi Lombok
Nusa Tenggara Barat

Selain melakukan Promosi seperti tersebut pada tabel diatas Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata juga melakukan pelatihan untuk menambah Sumber Daya Manusia bagi
masyarakat serta membina wilayah-wilayah potensial yang dapat mendukung dan
mempromosikan kota Semarang sebagai kota tujauan wisata. Adapun kegiatan pelatihan
dan pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang pada Tahun 2015 antara
lain :
a.

Pelatihan pemandu wisata terpadu ( Pelatihan Pemandu Wisata dan Pelatihan Saka
Pandu Wisata )

b.

Pelestarian Kelompok Sadar Wisata ( Pembinaan POKDARWIS)

c.

Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata ( Bina Pelaku Usaha
Pariwisata, Peningkatan SDM Pariwisata )

hal | 374

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

2)

Program Pengembangan Destinasi Wisata
Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah

meningkatnya lama tinggal wisatawan asing. Berdasarkan data terakhir hasil penghitungan
BPS, lama tinggal wisatawan asing pada tahun 2014 adalah 1,65 hari. Adapun lama tinggal
wisatawan dalam negeri pada tahun 2014 adalah 1,51 hari.
Jumlah destinasi wisata pada tahun 2015 bertambah sebanyak 17 obyek. Dari 45
obyek pada tahun 2014 menjadi 62 obyek pada tahun 2015. Obyek wisata yang ada di Kota
Semarang terdiri dari 10 wisata alam dan 52 wisata buatan. Dari 62 obyek ini yang dimiliki
Pemerintah Kota Semarang dan tercatat dalam aset Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang sebanyak 5 destinasi, yaitu Goa Kreo, Hutan Wisata Tinjomoyo, Taman Budaya
Raden Saleh, Taman Margasatwa Semarang dan Kampoeng Wisata Taman Lele. Dari 62
obyek ini dibedakan menurut jenis wisata yaitu :
a)

Wisata alam terdiri dari Goa Kreo, Hutan Wisata Tinjomoyo, Pantai Marina, Pantai
Maron, Mangrove Education Center, Desa Wisata Kandri, Desa Wisata Wonolopo,
Desa Wisata Nongkosawit, Kebun Argo Cepoko dan Ngenter Kali Jogo Kandri.

b)

Wisata budaya terdiri dari Taman Budaya Raden Saleh, Gereja Blenduk, Kawasan
Kota Lama, Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Agung Kauman
Semarang, Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu, Museum Jamu Nyonya Meneer,
Vihara Mahavira, Vihara Budha Gaya Avalokitesvara, Puri Agung Giri Natha,
Museum Mandala Bhakti, Museum Muri dan Jamu Jago, Museum Ronggo Warsito,
Makam Ki Ageng Pandanaran, Museum Peradaban Islam,Widya Mitra, Semarang
Galeri, Masjid Layur, Petilasan Joyo Kusumo Cepoko, Kyai Safi’i Makam Wonosari,
Makam Raja Pragulopati Gunungpati dan Makam Pangeran Harto Gumilar Nongko
Sawit.

c)

Wisata buatan terdiri dari Tugu Muda,Taman Margasatwa Semarang, Kampoeng
Wisata Taman Lele, Kawasan Simpang Lima, Water Blaster, Taman Rekreasi
Marina, Pusat Oleh-oleh Jl. Pandanaran, Loenpia Mataram, Bandeng Presto, Wingko
Babat Cendrawasih, Waduk Jatibarang, Banjir Kanal Barat, Mall Paragon, Mall
Ciputra, DP Mall, Java Mall, Kampoeng Batik, Batik Semarang 16, Kampoeng
Semarang, Waroeng Semawis Pecinan Kampoeng Laut, Wonderia, Gardu Pandang,
Marina Convention Center, Galery Bunga Pojok Taman KB, Omah Herborist, Agro
Sodong, Gelanggang Pemuda dan Maerokoco.
Sedangkan event-event pariwisata yang diadakan di tahun 2015 adalah sebagai

berikut:
a)

Pemilihan Denok Kenang, adalah sarana untuk mempromosikan pariwisata Kota
Semarang sekaligus memberdayakan generasi muda untuk lebih mengenal pariwisata
Kota Semarang.

hal | 375

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

b)

Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu, adalah kegiatan pelatihan untuk pemandu wisata
dan Saka Pandu Wisata serta Denok Kenang.

c)

Lomba Foto Semarang, adalah kegiatan untuk meningkatkan minat masyarakat
tentang obyek wisata dan untuk mempromosikan obyek wisata di Kota Semarang.

d)

Cinta Puspa dan Satwa salah satu kegiatan untuk mempromosikan Taman
Margasatwa Semarang yang dimeriahkan dengan lomba

3)

-

Lomba menggambar kategori SD kelas 1, 2, 3

-

Lomba mewarnai kategori SD kelas 4, 5, 6

-

Lomba foto flora fauna untuk umum

-

Dimeriahkan parade band pelajar.

Program Pengembangan Kemitraan
Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah tingkat

okupansi hotel, meningkatnya jumlah destinasi wisata, jenis dan jumlah rumah
makan/restoran dan kawasan kuliner, serta jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata.
Tingkat okupansi hotel dapat dilihat dari dua indikator, yaitu Tingkat Penghunian
Kamar dan Tingkat Pemakaian Tempat Tidur. Berdasarkan data terakhir hasil penghitungan
BPS, Tingkat Penghunian Kamar pada tahun 2014 adalah 56,58%. Adapun Tingkat
Pemakaian Tempat Tidur adalah 58,43%. (data untuk tahun 2015 masih dalam pengolahan
BPS)
Target jumlah destinasi wisata pada tahun 2015 yang tercantum dalam RPJMD 20102015 adalah meningkat 10% atau dapat diterjemahkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 51
obyek wisata di Kota Semarang. Capaian pada indikator ini sangat baik, karena terdapat 62
obyek wisata di Kota Semarang atau mencapai 121,57% apabila dibandingkan dengan
target.
Target jenis dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan kuliner pada tahun 2015
yang tercantum dalam RPJMD 2010-2015 adalah meningkat 10% atau dapat diterjemahkan
bahwa pada tahun 2015 terdapat 242 jenis dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan
kuliner di Kota Semarang. Capaian pada indikator ini sangat baik, karena terdapat 424 jenis
dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan kuliner di Kota Semarang atau mencapai
175,21% apabila dibandingkan dengan target. Selain indikator tersebut, perkembangan
sarana dan prasarana penunjang pariwisata di Kota Semarang pada tahun 2015 mengalami
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah hotel, restoran/rumah makan
dan tempat hiburan.
SARANA / PRASARANA
Jumlah obyek wisata di Kota Semarang
Jumlah obyek wisata unggulan di Kota Semarang
Jumlah sarana prasarana penunjang pariwisata
 Hotel
 Restoran/Rumah makan

2014
45
6

2015
62
9

122
267

114
297

hal | 376

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

 Tempat Hiburan
 Biro Perjalanan
 MICE
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang tahun 2105

96
109
88

80
124
175

Target jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata pada tahun 2015 yang tercantum
dalam RPJMD 2010-2015 adalah meningkat 10% atau dapat diterjemahkan bahwa pada
tahun 2015 terdapat 564 jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata di Kota Semarang.
Capaian pada indikator ini sangat baik, karena terdapat 1.029 jenis dan jumlah pelaku usaha
pariwisata di Kota Semarang atau mencapai 182,45% apabila dibandingkan dengan target.
Selain indikator tersebut, perkembangan sarana dan prasarana penunjang pariwisata
di Kota Semarang pada tahun 2015 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari
bertambahnya jumlah hotel, restoran / rumah makan dan tempat hiburan. Selain

indikator

tersebut, upaya oleh Pemerintah Kota Semarang adalah Kerjasama kemitraan dalam rangka
pemasaran pariwisata Kota Semarang tahun 2015 adalah dengan BP2KS (Badan Promosi
Pariwisata Kota Semarang) dan desa wisata.
Pemerintah kota Semarang dan BP2KS mengadakan Familirization Trip dengan
mengundang travel agent dan biro perjalanan untuk mempromosikan Kota Semarang. Desa
wisata unggulan yang ada di Kota Semarang ada tiga desa yaitu Desa Kandri, Desa
Nongkosawit dan Desa Wonolopo. Desa wisata ini untuk menumbuhkan embrio
kepariwisataan yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Semarang.
4.3

SKPD PENYELENGGARA URUSAN
Urusan Pilihan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

4.4

JUMLAH PEGAWAI
Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Pariwisata sebanyak 75 orang.

4.5

ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pariwisata adalah

sebagai berikut ;
1.

Program pengembangan Pemasaran Pariwisata
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7

KEGIATAN
Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dalam Pemasaran Pariwisata
Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara Di
Dalam Dan Di Luar Negeri
Pengembangan Statistik Kepariwisataan
Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu
Promosi Pariwisata
Pelestarian Kelompok Sadar Wisata
Penyelenggaraan Denok Kenang Kota Semarang
JUMLAH PROGRAM

25.000.000

REALISASI
ANGGARAN
(RP)
24.820.000

743.000.000

650.919.860

87,61%

49.999.000
75.000.000
841.400.000
278.600.000
320.000.000
2.332.999.000

49.985.000
69.750.000
820.661.900
267.584.645
313.300.750
2.197.022.155

99,97%
93,00%
97,54%
96,05%
97,91%
94,17%

ANGGARAN (RP)

PERSEN
TASE (%)
99,28%

hal | 377

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

2.

Program pengembangan Destinasi Pariwisata
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut
NO
1
2
3
4

KEGIATAN

175.000.000

150.030.600

85,73%

1.747.780.000

1.661.736.600

95,08%

Pengembangan Objek Pariwisata Unggulan
Pengembangan Daerah Tujuan Wisata
Optimalisasi Peningkatan Obyek Dan Daya Tarik
Wisata
Penyusunan Rancangan Perda Perusda Taman
Margasatwa Mangkang
JUMLAH PROGRAM

3.

627.500.000
200.000.000
745.280.000

REALISASI
ANGGARAN
(RP)
582.332.000
184.167.000
745.207.000

ANGGARAN (RP)

PERSEN
TASE (%)
92,80%
92,08%
99,99%

Program Pengembangan Kemitraan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut
NO
1

4.6

KEGIATAN

250.000.000

REALISASI
ANGGARAN
(RP)
244.800.000

250.000.000

244.800.000

ANGGARAN (RP)

Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan
Pariwisata
JUMLAH PROGRAM

PERSEN
TASE (%)
97,92%
97,92%

PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti
dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk
selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen
perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan
Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.
4.7

SARANA DAN PRASARANA
Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada.
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan
tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana
pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.
4.8

PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan Urusan Pilihan Pariwisata di Kota

Semarang adalah sebagai berikut :
1)

Fasilitas dan kualitas prasarana di obyek wisata masih kurang lengkap.

2)

Promosi pariwisata masih kurang maksimal.

3)

Kurangnya efektif koordinasi antar asosiasi pelaku periwisata.

4)

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengembangan kepariwisataan.

hal | 378

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

4.9

TINDAK LANJUT
Solusi yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas antara lain

sebagai berikut :
1)

Mengingatkan dan melengkapi fasilitas dan kualitas sarana prasarana di obyek wisata.

2)

Meningkatkan promosi pariwisata dengan para pelaku wisata.

3)

Meningkatkan pertemuan secara intensive dengan para pelaku wisata.

4)

Meningkatkan sosialisasi kepariwisataan kepada masyarakat.

5)

Dan meningkatkan pembinaan kepada kelompok sadar wisata (POKDARWIS).

4.10 PRESTASI/PENGHARGAAN
Prestasi/penghargaan yang diperoleh pada pelaksanaan Urusan Pilihan Pariwisata di
Kota Semarang adalah sebagai berikut :
1)

Mbak Duta Wisata Juara II tingkat Jawa Tengah.

2)

Mas Duta Wisata Juara III tingkat Jawa Tengah.

3)

IIT Expo Batam Juara I stand terbaik.

4)

Gebyar Wisata Budaya Nusantara Juara II stand terbaik.

5)

Festival Desa Wisata Juara Umum tingkat Propinsi Jawa Tengah.

6)

Festival Desa Wisata Juara Yel-Yel tingkat Propinsi Jawa Tengah.

7)

Festival Desa Wisata Juara Apresiasi Terbaik tingkat Propinsi Jawa Tengah.

8)

Apreasia