S TA 1203839 Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan ketertinggalan masyarakat perdesaan
dibandingkan masyarakat perkotaan. Untuk meningkatkan keterampilan masyarakat
perdesaan, dibutuhkan pembinaan dan pemberdayaan untuk memiliki kecakapan
vokasional sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup tanpa bergantung dari sumber
lain. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan adalah dengan membentuk desa
vokasi. Khususnya bidang non pertanian karena bidang non pertanian masih sedikit
ditemukan. Contoh desa vokasi non pertanian adalah bidang arsitektur. Bidang arsitekur
dipilih karena lapangan pekerjaannya luas dan masih banyak terdapat di Indonesia.
Tujuan penelitian sesuai dengan program Kemdikbud mengenai pembentukan desa
vokasi. Fokus penelitian dilakukan di Desa Sudalarang Kabupaten Garut yang sebagian
besar penduduknya bermatapencaharian sebagai pekerja bangunan. Pembangunan
Perdesaan dan desa vokasi menjadi solusi untuk mencapai target tersebut. Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data
wawancara terstruktur dan diskusi kelompok terfokus (FGD). Temuan penelitian tentang
karakteristik desa vokasi bidang arsitektur menurut Kemidikbud adalah desa dapat
diberdayakan; memiliki potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan pasar jasa;
mempunyai keterampilan yang relevan dan adanya tingkat permintaan desa. Hasil
penelitian menemukan bahwa Desa Sudalarang memiliki potensi untuk menjadi desa
vokasi karena sumber daya manusia yang secara mandiri mengelola dan melakukan
pembangunan desa, serta membentuk komunitas pekerja bangunan.
Kata kunci : desa vokasi, potensi desa
ABSTRACT
This study is based on backwardness of rural community compare to urban community.
To improve job skills of rural community, founding and empowerment are needed so they
could have vocational skills to fulfill their daily needs without depending on other
sources. One of solution to increase the skills of rural community is develop a vocational
village. Especially in sector non agriculture because it is rarely found in Indonesia.
Architecture has been chosen because field of construction workers are still a lot.
Purpose of this study in accordance to Ministry of Education and Culture about the
establishment of vocational village. Focus of the study at Desa Sudalarang in Kabupaten
Garut because majority of their jobs are building workers. Vocational village is a
solution for it. Research method is descriptive qualitative with interview and focus group
discussion as the data collection techniques. Research findings about the characteristic of
rural vocational fields of architecture is the rural can be empowered; have natural
resource, human resource and service markets; have relevant skills and request from the
rural community. It founded that Desa Sudalarang has the potential to become a
vocational village because of human resources that independently manage and do rural
development and had established a community for building workers.
Keywords : vocational village, rural potency
Dara Premasania Mulyana, 2016
IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN
GARUT JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan ketertinggalan masyarakat perdesaan
dibandingkan masyarakat perkotaan. Untuk meningkatkan keterampilan masyarakat
perdesaan, dibutuhkan pembinaan dan pemberdayaan untuk memiliki kecakapan
vokasional sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup tanpa bergantung dari sumber
lain. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan adalah dengan membentuk desa
vokasi. Khususnya bidang non pertanian karena bidang non pertanian masih sedikit
ditemukan. Contoh desa vokasi non pertanian adalah bidang arsitektur. Bidang arsitekur
dipilih karena lapangan pekerjaannya luas dan masih banyak terdapat di Indonesia.
Tujuan penelitian sesuai dengan program Kemdikbud mengenai pembentukan desa
vokasi. Fokus penelitian dilakukan di Desa Sudalarang Kabupaten Garut yang sebagian
besar penduduknya bermatapencaharian sebagai pekerja bangunan. Pembangunan
Perdesaan dan desa vokasi menjadi solusi untuk mencapai target tersebut. Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data
wawancara terstruktur dan diskusi kelompok terfokus (FGD). Temuan penelitian tentang
karakteristik desa vokasi bidang arsitektur menurut Kemidikbud adalah desa dapat
diberdayakan; memiliki potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan pasar jasa;
mempunyai keterampilan yang relevan dan adanya tingkat permintaan desa. Hasil
penelitian menemukan bahwa Desa Sudalarang memiliki potensi untuk menjadi desa
vokasi karena sumber daya manusia yang secara mandiri mengelola dan melakukan
pembangunan desa, serta membentuk komunitas pekerja bangunan.
Kata kunci : desa vokasi, potensi desa
ABSTRACT
This study is based on backwardness of rural community compare to urban community.
To improve job skills of rural community, founding and empowerment are needed so they
could have vocational skills to fulfill their daily needs without depending on other
sources. One of solution to increase the skills of rural community is develop a vocational
village. Especially in sector non agriculture because it is rarely found in Indonesia.
Architecture has been chosen because field of construction workers are still a lot.
Purpose of this study in accordance to Ministry of Education and Culture about the
establishment of vocational village. Focus of the study at Desa Sudalarang in Kabupaten
Garut because majority of their jobs are building workers. Vocational village is a
solution for it. Research method is descriptive qualitative with interview and focus group
discussion as the data collection techniques. Research findings about the characteristic of
rural vocational fields of architecture is the rural can be empowered; have natural
resource, human resource and service markets; have relevant skills and request from the
rural community. It founded that Desa Sudalarang has the potential to become a
vocational village because of human resources that independently manage and do rural
development and had established a community for building workers.
Keywords : vocational village, rural potency
Dara Premasania Mulyana, 2016
IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN
GARUT JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu