6 Perkembangan Diri Individu
Perkembangan
Diri Individu
Manusia sebagai Makhluk
Individu
• “Individu” berasal dari kata Latin
individuum, artinya tidak terbagi
• Dalam ilmu sosial, paham individu
menyangkut tabiatnya dengan
kehidupan jiwanya yang majemuk,
memegang peranan dalam
pergaulan hidup manusia
Sigmund
Freud
“Psikoanalisi
s”
Perkembangan
Kepribadian
Id
• Setiap anak dilahirkan dengan yang
pertama, suatu id, istilah Freud
untuk dorongan sejak lahir yang
menyebabkan kita mencari
kepuasan diri.
• Id seorang bayi yang baru lahir
terbukti dari tangisannya karena
lapar atau sakit.
Id
• Id menuntut pemenuhan langsung
keperluan dasar: perhatian,
keselamatan, makanan, seks, dan
seterusnya.
• Namun dorongan id untuk kepuasan
langsung terbentur pada suatu
penghalang: kebutuhan akan orang
lain, khususnya orang tua.
Ego
• Untuk mengadaptasi kendala ini
muncul suatu komponen kedua
dari kepribadian, yang oleh Freud
dinamakan ego.
• Ego ialah kekuatan penyeimbang
antara id dan tuntutan masyarakat
yang meredamnya
Ego
• Ego pun bertugas untuk
mengimbangi id dan
superego, komponen ketiga
dari kepribadian, yang lebih
lazim dinamakan hati nurani
(conscience).
Superego
• Superego mewakili kebudayaan dalam
diri kita, norma dan nilai yang telah kita
internalisasikan dari kelompok sosial
kita.
• Sebagai suatu komponen moral dari
kepribadian, superego memicu rasa
bersalah atau malu ketika kita
melanggar peraturan sosial, atau
kebanggaan dan kepuasan diri manakala
kita menaatinya
Id – Ego – Superego
• Jika id lepas kendali, menurut Freud,
kita mengikuti hasrat kita akan
kesenangan dan melanggar norma
masyarakat.
• Jika superego lepas kendali kita
menjadi terlalu kaku dalam menaati
peraturan, lalu menjumpai diri kita
terbelenggu oleh suatu pengekang
berupa peraturan yang menghambat
kehidupan kita
Id – Ego – Superego
• Ego, kekuatan penyeimbang,
mencoba mencegah agar
superego atau id tidak dominan.
• Pada individu yang secara
emosional sehat, ego berhasil
menyeimbangkan tuntutan
antara id dan superego yang
bertentangan.
Id – Ego – Superego
• Namun pada individu yang tidak
mampu menyesuaikan diri, ego
tidak dapat mengendalikan
konflik melekat antara id dan
superego, dan hasilnya ialah
kebingungan internal dan
perilaku bermasalah.
Alam
Sada
r
B
Keterangan:
A = ID
B = EGO
C = SUPEREGO
C
Alam
Bawa
h
Sadar
A
Contoh konflik internal
dalam diri individu yang
merupakan penjelasan dari
gambar puncak gunung es
• Id = “Saya ingin permen, tidak peduli
apa
pun!”
• Ego = “Saya kira saya harus menunggu
sampai saya punya uang untuk
membeli permen”
• Superego = “Mencuri itu salah!”
Manusia sebagai Makhluk
Sosial
• “Sosial” berasal dari bahasa Latin
socius yang artinya: teman,
perikatan
• Istilah sosial menekankan adanya
relasi atau interaksi antar manusia
Charles
Horton
Cooley
“Lookingglass Self”
Looking-glass Self:
• Sisi khas dari “kemanusiawian”
(humanness) diciptakan secara
sosial; artinya, perasaan mengenai
diri kita berkembang dari interaksi
dengan orang lain.
• Istilah looking-glass self digunakan
untuk menggambarkan prosesproses berkembangnya perasaan
mengenai diri kita
Unsur – unsur:
Unsur – unsur:
Unsur – unsur:
Contoh Sosiogram
• Teman yang paling ideal menjadi pemimpin
..\Sosialisasi & Kepribadian\Data1.doc
• Teman yang paling disukai untuk bekerjasama
..\Sosialisasi & Kepribadian\Data2.doc
• Teman yang kurang disukai untuk
bekerjasama
..\Sosialisasi & Kepribadian\Data3.doc
Catatan Penutup:
Ketiga langkah dalam looking-glass
self merupakan bagian kehidupan
kita sehari-hari: di kala kita
memantau reaksi orang terhadap
kita, kita secara terus-menerus
mengubah diri kita
Catatan Penutup:
Dengan demikian, diri tidak pernah
merupakan suatu produk yang
selesai namun selalu berada dalam
proses, bahkan sampai usia lanjut.
Diri Individu
Manusia sebagai Makhluk
Individu
• “Individu” berasal dari kata Latin
individuum, artinya tidak terbagi
• Dalam ilmu sosial, paham individu
menyangkut tabiatnya dengan
kehidupan jiwanya yang majemuk,
memegang peranan dalam
pergaulan hidup manusia
Sigmund
Freud
“Psikoanalisi
s”
Perkembangan
Kepribadian
Id
• Setiap anak dilahirkan dengan yang
pertama, suatu id, istilah Freud
untuk dorongan sejak lahir yang
menyebabkan kita mencari
kepuasan diri.
• Id seorang bayi yang baru lahir
terbukti dari tangisannya karena
lapar atau sakit.
Id
• Id menuntut pemenuhan langsung
keperluan dasar: perhatian,
keselamatan, makanan, seks, dan
seterusnya.
• Namun dorongan id untuk kepuasan
langsung terbentur pada suatu
penghalang: kebutuhan akan orang
lain, khususnya orang tua.
Ego
• Untuk mengadaptasi kendala ini
muncul suatu komponen kedua
dari kepribadian, yang oleh Freud
dinamakan ego.
• Ego ialah kekuatan penyeimbang
antara id dan tuntutan masyarakat
yang meredamnya
Ego
• Ego pun bertugas untuk
mengimbangi id dan
superego, komponen ketiga
dari kepribadian, yang lebih
lazim dinamakan hati nurani
(conscience).
Superego
• Superego mewakili kebudayaan dalam
diri kita, norma dan nilai yang telah kita
internalisasikan dari kelompok sosial
kita.
• Sebagai suatu komponen moral dari
kepribadian, superego memicu rasa
bersalah atau malu ketika kita
melanggar peraturan sosial, atau
kebanggaan dan kepuasan diri manakala
kita menaatinya
Id – Ego – Superego
• Jika id lepas kendali, menurut Freud,
kita mengikuti hasrat kita akan
kesenangan dan melanggar norma
masyarakat.
• Jika superego lepas kendali kita
menjadi terlalu kaku dalam menaati
peraturan, lalu menjumpai diri kita
terbelenggu oleh suatu pengekang
berupa peraturan yang menghambat
kehidupan kita
Id – Ego – Superego
• Ego, kekuatan penyeimbang,
mencoba mencegah agar
superego atau id tidak dominan.
• Pada individu yang secara
emosional sehat, ego berhasil
menyeimbangkan tuntutan
antara id dan superego yang
bertentangan.
Id – Ego – Superego
• Namun pada individu yang tidak
mampu menyesuaikan diri, ego
tidak dapat mengendalikan
konflik melekat antara id dan
superego, dan hasilnya ialah
kebingungan internal dan
perilaku bermasalah.
Alam
Sada
r
B
Keterangan:
A = ID
B = EGO
C = SUPEREGO
C
Alam
Bawa
h
Sadar
A
Contoh konflik internal
dalam diri individu yang
merupakan penjelasan dari
gambar puncak gunung es
• Id = “Saya ingin permen, tidak peduli
apa
pun!”
• Ego = “Saya kira saya harus menunggu
sampai saya punya uang untuk
membeli permen”
• Superego = “Mencuri itu salah!”
Manusia sebagai Makhluk
Sosial
• “Sosial” berasal dari bahasa Latin
socius yang artinya: teman,
perikatan
• Istilah sosial menekankan adanya
relasi atau interaksi antar manusia
Charles
Horton
Cooley
“Lookingglass Self”
Looking-glass Self:
• Sisi khas dari “kemanusiawian”
(humanness) diciptakan secara
sosial; artinya, perasaan mengenai
diri kita berkembang dari interaksi
dengan orang lain.
• Istilah looking-glass self digunakan
untuk menggambarkan prosesproses berkembangnya perasaan
mengenai diri kita
Unsur – unsur:
Unsur – unsur:
Unsur – unsur:
Contoh Sosiogram
• Teman yang paling ideal menjadi pemimpin
..\Sosialisasi & Kepribadian\Data1.doc
• Teman yang paling disukai untuk bekerjasama
..\Sosialisasi & Kepribadian\Data2.doc
• Teman yang kurang disukai untuk
bekerjasama
..\Sosialisasi & Kepribadian\Data3.doc
Catatan Penutup:
Ketiga langkah dalam looking-glass
self merupakan bagian kehidupan
kita sehari-hari: di kala kita
memantau reaksi orang terhadap
kita, kita secara terus-menerus
mengubah diri kita
Catatan Penutup:
Dengan demikian, diri tidak pernah
merupakan suatu produk yang
selesai namun selalu berada dalam
proses, bahkan sampai usia lanjut.