Perkembangan individu dari Perkembangan Bah

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa..................................................................2
2.2 Tahap Tahap Perkembangan Bahasa Anak.....................................................2
2.3 Faktor-Faktor Pendorong/Penghambat Perkembangan Bahasa.....................4
2.4 Peran Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan..................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
3.2 Saran...............................................................................................................8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Setiap manusia, dalam khususnya peserta didik akan mengalami


perkembangan dalam fase kehidupannya. Antara lain perkembangan biologis,
perkembangan perseptual, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa dan
perkembangan kemandirian.
Dalam makalah ini penulis

akan menjelaskan salah satu dari

perkembangan – perkembangan tersebut yaitu perkembangan bahasa.
Berfikir adalah daya yang paling utama yang khas yang membedakan
manusia dengan hewan. Manusia dapat berfikir karena menusia mempunyai
bahasa, sedangkan hewan tidak, bahasa hewan tidak sama dengan manusia.
Bahasa hewan adalah insting yang tidak perlu di pelajari dan di ajarkan. Bahasa
manusia adalah hasil dari kebudayaan yang harus di pelajari dan di ajarkan.
Dengan bahasa manusia dapat memberi nama pada segala sesuatu baik
yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Semua benda, nama sifat, pekerjaan, dan
hal lain yang abstrak, di beri nama. Secara singkat bahasa adalah alat yang
terpenting pada manusia.

1.2.


Tujuan
Tujuan makalah ini adalah supaya kita semua dapat mengetahui

bagaimana proses dari perkembangan bahasa peserta didik

1.3.

Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan perkembangan bahasa?
2. Bagaimana tahap – tahap perkembangan bahasa peserta didik
3. Apa faktor yang menunjang dan menghambat perkembangan bahasa peserta
didik?
4. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan perkembangan bahasa peserta
didik?
1

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti
faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan
berbahasa. Bayi yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat
sederhana, bahasa yang digunakannya juga sangat sederhana. Semakin bayi itu
tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa
mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang
kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa
pada dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar
bahasa seperti halnya belajar hal yang lain, meniru dan mengulang hasil yang
telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara, ‘mm
mmm’, ibunya tersenyum mengulang menirukan dengan memperjelas dan
memberi arti suara itu menjadi ‘maem-maem’. Bayi belajar menambah kata-kata
dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. Manusia dewasa (terutama ibunya)
disekelilingnya membetulkan dan memperjelas. Belajar bahasa yang sebenarnya
baru dilakukan oleh anak berusia enam sampai tujuh tahun, disaat anak mulai
bersekolah. Jadi

perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan


penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis,
maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat
komunikasi di sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan
dipahami orang lain.

2.2 Tahap Tahap Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa sebagai aspek universal berlangsung dalam suatu
pola yang bertahap sebagai berikut:
1. Tahap Pralinguistik atau Meraban (0,3-1 tahun)

2

Tahapan ini merupakan permulaan perkembangan bahasa, yang dimulai
pada usia sekitar tiga bulan. Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam
bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif, anak mengeluarkan berbagai
bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain (orang dewasa) yang mencari
kontak verbal dengan anak tersebut atau sebaliknya.
2. Tahap Halofrastik atau Kalimat Satu Kata (1-1,8 tahun)
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai mengucapkan kata-katanya

pertama. Satu kata yang diucapkan oleh anak-anak ini, harus dipandang sebagai
satu kalimat penuh, mencakup aspek psikologis (intelektual, emosional), dan
visional, untuk menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu.
3. Tahap Kalimat Dua Kata (1,8-2 tahun)
Pada tahapan ini, anak mulai lebih banyak kemungkinan untuk
menyatakan maksud dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat dua kata ,
dengan dua holofrase yang dirangkai cepat. Pada tahap ini, belum menggunakan
imfleksi, artinya kata kerja (verbal) yang digunakan tidak mempunyai penada
waktu dan jumlah, kata benda (nomina) yang digunakan tidak menggunakan
akhiran jamak.
4. Tahap Perkembangan Tata Bahasa (2-5 tahun)
Pada tahapan ini anak mulai mengembangkan sejumlah sarana tata bahasa,
panjang kalimat bertambah (walau bukan gejala utama), ucapan yang dihasilkan
semakin kompleks, dan mulai menggunakan kata jamak dan tugas. Penambahan
dan pengayaan terhadap jumlah dan tipe kata secara berangsur-angsur meningkat
sejalan dengan kemajuan dalam kematangan perkembangan anak.
5. Tahap Perkembangan Tata Bahasa menjelang Dewasa (5-10 tahun)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih
rumit, melibatkan gabungan kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi,
dan konjungsi. Perbaikan dan penghalusan yang dilakukan oleh anak-anak pada


3

periode ini mencakup belajar mengenai berbagai pengecualian dari keteraturanketeraturan tata bahasa (sintaksis) dan fonologi dalam bahasa terkait.
6. Tahap Kompetensi Lengkap (11 tahun sampai dewasa)
Pada masa akhir kanak-kanak perbendaharaan kata terus meningkat, gaya
bahasa seseorang mengalami perubahan, dan seseorang semakin lancer dan fasih
dalam berkomunikasi dengan bahasa. Keterampilan dan performansi tata bahasa
(sintaksis) terus berkembang ke arah tercapainya kompetensi berbahasa secara
lengkap sebagai kompetensi komunikasi.
2.3 Faktor-Faktor Pendorong/Penghambat Perkembangan Bahasa
1. Faktor pendorong perkembangan bahasa anak
a. Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak
Anak dapat membutuhkan suatu model tertentu agar dapat melafalkan kata
dengan tepat untuk dapat dikombinasikan dengan kata lain sehingga menjadi
suatu kalimat yang mempunyai arti. Model tersebut dapat diperoleh dari orang
lain, misalnya orang tua atau saudara, dari radio yang sering didengarkan atau dari
TV. Dengan sendirinya potensi anak dapat berkembang sebagaimana mestinya.
Agar anak mengucapkan kata-kata yang baaik, hendaknya orang tua membiasakan
berbicara hal-hal yang baik dan memperkenalkan anak pada lingkungan yang baik

pula.
b. Kesempatan anak untuk berlatih
Apabila anak kurang mendapatkan latihan keterampilan berbicara akan
timbul frustasi dan bahkan sering kali marah yang tidak dimengerti penyebabnya
oleh orang tua atau lingkungannya. Pada gilirannya anak kurang memperoleh
motivasi untuk belajar berbicara yang pada umumnya disebut “anak ini lamban”
bicaranya. Dalam hal ini, orang tua dan lingkungan sekitar harus memberi
kesempatan untuk anak berlatih berbicara lebih banyak lagi. Apabila kesempatan
berlatih yang didapat oleh anak lebih banyak, maka perkembangan bahasa anak
tersebut lancar-lancar saja dan berkembang seperti anak pada umumnya.

4

c. Motivasi dari orang tua dan orang-orang terdekat untuk belajar dan berlatih
Memberikan motivasi dan melatih anak untuk berbicara sangat penting
bagi anak karena untuk memnuhi kebutuhannya untuk memanfaatkan potensi
anak. Orang tua hendaknya selalu berusaha agar motivasi anak untuk berbicara
jangan terganggu atau tidak mendapatkan pengarahan.
d. Bimbingan
Bimbingan anak sangat penting untuk mengembangkan potensinya. Oleh

karena itu, hendaknya orang tua suka memberikan contoh atau model bagi anak,
berbicara dengan pelan yang mudah diikuti oleh anak dan orang tua siap
memberikan kritik atau membetulkan apabila dalam berbicara anak berbuat suatu
kesalahan. Bimbingan tersebut sebaiknya selalu dilakukan secara terus menerus
dan konsisten sehingga anak tidak mengalami kesulitan apabila berbicara dengan
orang lain.
e.

Lingkungan sekitar yang mendukung
Lingkungan sekitar merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya

seorang anak. Lingkungan berperan secara tidak langsung dalam proses
perkembangan anak. Apabila lingkungan tersebut positif, maka akan berdampak
positif pada perkembangan anak. Namun, apabila lingkungan buruk maka akan
membawa dampak negative bagi proses tumbuh kembang anak. Seharusnya,
lingkungan sekitar dipilih sebelum anak lahir.
2. Faktor penghambat perkembangan bahasa anak:
a. Tidak adanya motivasi dari orang-orang terdekat.
Motivasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh anak yang sedang
dalam masa perkembangan. Terlebih apabila berada di masa awal perkembangan.

Orang tua hendaknya selalu berusaha agar motivasi anak untuk bisa
mengembangkan kemampuan berbahasanya. Mungkin motivas tidak harus berupa
nasehat atau apa. Mungkin bisa saja dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang
mampu membantu proses perkembangan bahasa anak.

5

b. Anak tidak mendapatkan kesempatan untuk berlatih mengembangkan
kemampuan berbahasanya.
Kesempatan merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses
perkembangan. Apabila anak tidak mendapatkan kesempatan untuk selalu
meningkatkan kemampuan berbahasanya, maka proses perkembangan bahasa dari
anak tersebut. Orang tua dan lingkungan sekitar seharusnya selalu memberikan
kesempatan bagi anak untuk selalu bisa mengembangkan potensi dirinya dalam
kemampuan berbahasanya.
c. Lingkungan sekitar yang tidak mendukung bagi proses perkembangan
anak.
Lingkungan sekitar merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya
seorang anak. Lingkungan berperan secara tidak langsung dalam proses
perkembangan anak. Lingkungan yang berpengaruh negative bagi perkembangan

bahasa anak sebaiknya dihindarkan sejak dini agar perkembangan bahasa anak
tidak terganggu. Pemilihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting.
Karena pengaruh lingkungan secara tidak langsung berperan dalam pembentukan
anak dan akan terbawa hingga anak dewasa nanti.
2.4 Peran Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan
Dalam pembelajaran bahasa secara holistik,Setiap anak memperoleh
kesempatan untuk belajar dan mengajar (menjelaskan , mengemukakan pendapat ,
bertanya , menjawab pertanyaan dan sebagainya ) . Baik guru maupun murid
bertanggung jawab untuk menyajikan informasi . Setiap anak diberi dorongan
untuk mengamukakan pandangan dan pendapatnya . Dengan demikian setiap anak
mengerti bahwa menyimak merupakan bagian yang penting sekali untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa lisan ( yeager , 1991 : 95 ) . Selanjutnya
akan terbentuk kebiasaan memperhatikan , memahami , dan menanggapi secara
kritis pembicaraan orang lain .
Pemberian kesempatan kepada murid untuk saling menyampaikan pendapatnya
secara lisan dalam bentuk diskusi sangat besar artinya . Kesempatan ini juga dapat

6

merupakan latihan untuk murid mengemukakan kritik yang konstruktif . Kritik

yang konstruktif , yang mengandung suatu pemecahan masalah , harus
disampaikan secara sopan . Yang menerima kritik harus berikap terbuka agar
dapat memanfaatkan kritik yang konstruktif tersebut . Suasana demikian ini
diharapkan dapat menimbulkan sikap tenggang rasa dan saling menghormati .
Keberhasilan suatu pembelajaran menyimak bergantung pada adanya dua kondisi


Pertama, guru harus memberikan teladan sebagai penyimak yang kritis dan



pembicara yang efektif , dan menggunakan strategi yang efektif pula ,
Kedua, setiap murid yang berpartisipasi dalam diskusi harus memiliki
informasi tertentu yang akan disampaikan kepada teman-temannya . Saling
memberikan dan menerima informasi , pendapat , atau gagasan merupakan
faktor utama untuk mencapai keberhasilan dalam diskusi . murid-murid juga
perlu memberikan dan menerima saran seharusnya tidak ada seorangpun yang
dalam mengikuti suatu diskusi yang menyampaikan kritik atau pujian .

7

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan bahasa anak sangat penting untuk di perhatikan oleh orang
tua maupun guru di sekolah. Semakin bertambahnya umur seseorang maka bahasa
yang dimiliki akan semakin berkembang, semakin dewasa seseorang maka
pemilihan kata pun akan semakin ilmiah. Bahasa memegang peran penting dalam
kehidupan bermasyarakat. Perkembangan bahasa sangat penting supaya anak
dapat bersosialisasi dengan lingkungan dan masyarakat. Untuk itu, perlu
dilakukan upaya pengembangan bahasa anak agar perkembangannya berjalan
secara optimal.
3.2 Saran
Sebagai orang tua dan guru, hendaknya perkembangan bahasa anak di
kembangkan agar anak dapat dengan mudah bersosialisasi dengan lingkungan dan
masyarakat

8